season - japanese preface
TRANSCRIPT
Season – Preface NIPPON
Brought By: Mazizaacrizal
a.k.a
Dewa ng’Asmoro Mudhun Bumi
Visit me at :
www.mazizaacrizal.blogspot.com
:
www.facebook.com/mazizaacrizal
E-mail : [email protected]
Season – Preface NIPPON
P R E F A C E
Karakteristik Bahasa Jepang
Pada bagian ini berisi mengenai karakteristik atau ciri-ciri umum
bahasa Jepang. Pemahaman mengenai hal tersebut sangat diperlukan bagi
anda yang baru pertama kali belajar Bahasa Jepang. Berikut adalah
karakteristik umum Bahasa Jepang
Huruf Jepang
Ciri-ciri yang paling mencolok dari bahasa Jepang adalah tulisannya.
Bagi kebanyakan pembelajar bahasa Jepang, huruf jepang merupakan
bagian yang paling sulit dan membutuhkan waktu yang lama. Namun
demikian, sangat perlu dan menarik untuk dipelajari.
Bahasa Jepang mempunyai konsep tulisan yang berbeda dengan
bahasa lainya di dunia. Terdapat 3 tulisan yang digunakan oleh Jepang,
yaitu, Hiragana, Katakana, dan Kanji. ( Ke-3 tulisan tersebut
bisa saja muncul dalam satu kalimat sederhana ). Setiap huruf
Hiragana dan Katakana mewakili bunyi dari setiap huruf tersebut,
sedangkan Huruf Kanji mewakili baik bunyi maupun arti.
Namun selain ke-3 tulisan tersebut diatas, Jepang juga kadang-
kadang menggunakan Huruf Romaji, yaitu huruf latin yang biasa kita
gunakan. Huruf romaji digunakan untuk mempermudah orang asing dalam
membaca huruf.
Season – Preface NIPPON
Lafal / Ucapan Bahasa Jepang
Bunyi atau lafal Bahasa Jepang sangat mudah sekali diucapkan.
Bahasa Jepang mempunyai 5 huruf vocal yaitu : A, I, U, E, O. Huruf-huruf
vocal tersebut diucapkan dengan jelas, sama pengucapannya seperti dalam
bahasa Indonesia. Jepang tidak mempunyai huruf konsonan yang dapat
berdiri sendiri ( pengecualian huruf “ n ” ). Setiap huruf jepang
( selain huruf vocal ) merupakan gabungan dari huruf Konsonan + Vokal,
seperti ka, ki, ku, ke, ko dll.
Huruf “ u ” di belakang kalimat tidak perlu dilafalkan.
Contoh : Desu dibaca des
Masu dibaca mas
Huruf “ n ” mempunyai beberapa pengucapan, yaitu “ n ”, “ ng ”
dan “ m ”.
Contoh : konnichi wa dibaca konnichi wa.
sumimasen dibaca sumimaseng.
konban wa dibaca kombang wa
Hati-hati dengan bunyi panjang. Bunyi panjang dalam bahasa Jepang
dapat merubah arti.
Contoh : Ojisan ( paman ) Ojiisan ( kakek )
Obasan ( bibi ) Obaasan ( nenek )
Season – Preface NIPPON
Susunan Kalimat
Susunan kalimat bahasa Jepang berbeda dengan bahasa Indonesia
maupun Inggris. Kalau di Bahasa Indonesia atau Inggris kita mengikuti
pola : Subjek – Predikat – Objek,
maka Bahasa Jepang mengikuti pola : Subjek – Objek – Predikat.
Susunan Kalimat Bahasa Inggris
Subjek Predikat Objek
I
Saya
Learn
belajar
Japanese
bahasa jepang
Susunan Kalimat Bahasa Jepang
Subjek Objek Predikat
Watashi wa
Saya
nihongo o
bahasa Jepang
benkyoo shimasu
belajar
Partikel O merupakan partikel penanda objek. Maksudnya adalah kata
sebelum partikel " O " merupakan objek dari kata kerja.
Subjek Partikel Predikat Copula
Watashi wa Arif desu
Season – Preface NIPPON
Saya ( Tidak ada arti ) Arif ( tidak ada arti )
Desu pada kalimat di atas digunakan sebagai penanda berakhirnya
satu kalimat dan menunjukan kalimat yang sopan atau santun.
Pola S P : Subyek + wa + Predikat + ( desu )
wa adalah Partikel setelah subyek
desu dipakai bila Predikat bukan kata kerja
Contoh :
Watashi wa neru : Saya tidur
Watashi wa Indonesia-jin desu : Saya orang Indonesia
Jakarta wa nigiyaka desu : Jakarta ramai
Partikel " wa " tidak mempunyai arti, namun berfungsi sebagai
penanda subjek.
Maksudnya adalah kata sebelum partikel wa adalah subjek dari
kalimat tersebut.
Note : Tata Bahasa Jepang Secara Umum
Verb atau kata kerja selalu diletakan di belakang kalimat.
Bahasa Jepang hanya mempunyai 2 tenses, yaitu bentuk
sekarang, dan bentuk lampau.
Kata Benda dan kata kerja tidak terpengaruh oleh gender
dan jumlah.
Subjek dalam bahasa Jepang sering kali dihilangkan
apabila konteks kalimatnya sudah jelas.
Setiap kata kerja dalam bahasa Jepang mengalami
perubahan dan setiap perubahan tersebut akan
menyebabkan perubahan baik artinya maupun tensesnya.
Season – Preface NIPPON
Note :
partikel O merupakan partikel penanda objek. Maksudnya
adalah kata sebelum partikel " O " merupakan objek dari
kata kerja.
Partikel " wa " tidak mempunyai arti, namun berfungsi
sebagai penanda subjek. Maksudnya adalah kata sebelum
partikel wa adalah subjek dari kalimat tersebut.
Desu pada kalimat di atas digunakan sebagai penanda
berakhirnya satu kalimat dan menunjukan kalimat yang
sopan atau santun.
Tata Bahasa
Penggabungan 2 kata :
A. Kata Sifat dg Kata Kerja
a) Kata Sifat ke1
Rumus : Kata Sifat ke1 [ i = ku ] + Kata Kerja
Contoh : Hayaku Hashiru : lari dengan cepat
Ookiku Naru : menjadi besar
b) Kata Sifat ke2
Rumus : Kata Sifat ke2 + ni ( partikel ) +
Kata Kerja ( perlu partikel “ ni “ )
Contoh : Kirei ni Arau : mencuci dengan bersih
Shizuka ni Shinasai ! : mohon tidak berisik !
B. Kata Sifat dg Kata Benda
a) Kata Sifat ke1
Season – Preface NIPPON
Rumus : Kata Sifat ke1 + Kata Benda ( tidak perlu partikel )
Contoh : Kurai heya : kamar gelap
Amai mikan : jeruk manis
b) Kata Sifat ke2
Rumus : Kata Sifat 2 + na ( partikel ) +
Kata Benda ( perlu partikel “ na “ )
Contoh : Shizuka na Machi : Kota yang sepi
Kirei na Hito : Orang yang cantik
C. Hukum D M
Hukum ini dipakai saat menggabungkan 2 buah kata.
Contoh : Kertas Putih ( Kertas = kata yg Diterangkan,
Putih = kata yg Menerangkan )
Berbeda dengan Bahasa Inggris misalnya, mereka menggunakan
hukum M D. Jadi kata yang Menerangkan ditaruh di depan,
seperti : White Paper ( bukan Paper White ).
Bahasa Jepang juga menggunakan Hukum M D, seperti Bahasa
Inggris.
Misalnya : Siroi Kami ( kertas putih )
Atsui Hon ( buku tebal )
Kalimat Aktif Sederhana dalam Bahasa Jepang
Season – Preface NIPPON
Secara umum, bahasa Jepang memiliki struktur kalimat yang
berbeda dengan bahasa Indonesia dan Inggris. Perbedaannya bisa
dijabarkan sebagai berikut :
[ ENG ] I eat chocolate.
[ INA ] Saya makan coklat.
Dari contoh di atas, terlihat bahwa bahasa Indonesia memiliki struktur
kalimat yang mirip dengan bahasa Inggris. Jika kita hendak menerjemahkan
kalimat pertama ke bahasa Indonesia, maka kita cuma perlu mengganti kata
“ I ” dengan “ Saya ”, “ eat ” dengan “ makan ”, dan “ chocolate ” dengan “
coklat ”. Di sini, kita tidak perlu menukar posisi antara subyek, predikat,
maupun obyek untuk melakukan penerjemahan.
Bagaimana dengan bahasa Jepang ?
Dalam bahasa Jepang, hal tersebut tidak bisa diterapkan.
Terjemahan kata-per-kata dari kalimat di atas adalah sebagai berikut :
Saya : Watashi : 私
Makan : Taberu : 食べる
Coklat : CHOKOREETO : チョコレート
Maka dari itu, “ Saya Makan Coklat ” di atas akan diterjemahkan dalam
bahasa Jepang menjadi :
Watashi wa CHOKOREETO wo taberu.
私 は チョコレート を 食べる
Mengapa ?
Season – Preface NIPPON
Ini karena kalimat dalam bahasa Jepang memakai struktur Subyek
– Obyek – Predikat, dan menggunakan partikel tertentu sebagai
pelengkap ( yaitu “ wa ” / ” ga ” setelah subyek, dan “ wo ” untuk obyek ).
Kalau dilihat kata-per-kata dalam bahasa Indonesia, maka terjemahan di
atas akan jadi seperti berikut :
Watashi wa CHOKOREETO o taberu.
Saya, coklat, makan
DIBAKUKAN MENJADI :
Watashi wa CHOKOREETO wo taberu.
Oleh saya, coklat dimakan.
Dengan panduan tersebut, kita bisa menerjemahkan bentuk kalimat
Jepang yang paling dasar.
Contoh lainnya…
Neko wa nezu o oikakeru. 猫 は 鼠 を 追い掛ける
Neko : kucing 猫
nezu : tikus 鼠
oikakeru : mengejar 追い掛ける
Oleh kucing, tikus dikejar.
Kucing mengejar tikus ( bentuk disempurnakan )
Jika kita tidak menggunakan obyek dalam kalimat dan hanya memakai
subyek – predikat, maka cara penerjemahan di atas tak perlu dilakukan.
Kita bisa menerjemahkan kata-per-kata begitu saja. Seperti :
Ano hito ga hashiru. あの 人 が 走る Orang itu berlari
Season – Preface NIPPON
Ano hito : orang itu あの 人
hashiru : berlari 走る
Kaze ga fuku. 風 が 吹く Angin bertiup.
Kaze : angin 風
fuku : bertiup 吹く
Ini juga berlaku untuk menjelaskan perihal suatu benda atau orang,
hanya saja di akhirnya perlu ditambahkan partikel “ desu ” ( atau
bentuk informalnya, “ da ” ). Misalnya :
Namae wa Sora desu. 名前 は ソラ です
Nama ( saya ) adalah Sora.
Aitsu wa otoko da. あいつ は 男 だ
Orang itu laki-laki
Aitsu : orang itu ( informal ) あいつ
otoko : Laki / pria dewasa 男
Angka Dalam Bahasa Jepang
ROMAJI KANA KANJI
0 zero / rei ゼロ/れい
1 ichi いち 一
2 ni に 二
3 san さん 三
4 shi / yon し/よん 四
Season – Preface NIPPON
5 go ご 五
6 roku ろく 六
7 shichi / nana しち/なな 七
8 hachi はち 八
9 kyuu / ku きゅう/く」 九
10 juu じゅう 十
11 juu-ichi じゅういち 十一
12 juu-ni じゅうに 十二
13 juu-san じゅうさん 十三
14 juu-yon じゅうよん 十四
15 juu-go じゅうご 十五
16 juu-roku じゅうろく 十六
17 juu-nana じゅうなな 十七
18 juu-hachi じゅうはち 十八
19 juu-kyuu じゅうきゅう 十九
20 ni-juu にじゅう 二十
100 hyaku ひゃく 百
Season – Preface NIPPON
200 ni-hyaku にひゃく 二百
300 san-byaku さんびゃく 三百
400 yon-hyaku よんひゃく 四百
500 go-hyaku ごひゃく 五百
600 rop-pyaku ろっぴゃく 六百
700 nana-hyaku ななひゃく 七百
800 hap-pyaku はっぴゃく 八百
900 kyuu-hyaku きゅうひゃく 九百
1.000 issen いっせん 一千
2.000 ni-sen にせん 二千
3.000 san-zen さんぜん 三千
4.000 yon-sen よんせん 四千
5.000 go-sen ごせん 五千
6.000 roku-sen ろくせん 六千
7.000 nana-sen ななせん 七千
8.000 hassen はっせん 八千
9.000 kyuu-sen きゅうせん 九千
10.000 ichi-man いちまん 一万
Season – Preface NIPPON
20.000 ni-man にまん 二万
30.000 san-man さんまん 三万
40.000 yon-man よんまん 四万
50.000 go-man ごまん 五万
60.000 roku-man ろくまん 六万
70.000 shichi-man しちまん 七万
80.000 hachi-man はちまん 八万
90.000 kyuu-man きゅうまん 九万
100.000 juu-man じゅうまん 十万
Waktu ( Jam & Menit )
Menyatakan & Menanyakan Jam
Jam berapa ? nan-ji desu ka ? なんじですか。?
Sekarang, jam berapa ?
ima, nan-ji desu ka ?. いま、なんじですか。?
Di Jepang sekarang jam berapa ?
nihon wa ima nan-ji desu ka. にほんはいまなんじですか。
Season – Preface NIPPON
Jam … … ji desu. … じです。
Jam 8. hachi - ji desu. はちじです。
Sekarang jam 8. ima, hachi-ji desu. いま、はちじです。
Am gozen ごぜん。
Pm gogo ごご。
Sekarang jam 8 pagi. ima, gozen hachi-ji desu.
いま、ごぜんはちじです。
Sekarang jam 8 malam. ima, gogo hachi-ji desu.
いま、ごごはちじです。
Catatan :
Untuk menyatakan jam kita menggunakan " ~ ji desu " ( Jam
~ ).
Untuk menanyakan jam digunakan "nan - ji desu ka" ( jam
berapa ? ).
Perlu diketahui, Di Jepang pembagian waktu menurut jam dalam sehari
mengacu seperti yang berlaku umum dan dikenal di dunia. Yakni
berdasarkan pembagian a.m. ( ante meridiem ) dan p.m. ( post
meridiem ).
Gozen mengacu pada a.m. ( ante meridiem ), lewat jam 12 malam
hingga 12 siang.
Gogo mengacu pada p.m. ( post meridiem ), lewat jam 12 siang
hingga jam 12 malam.
Menyatakan & Menanyakan Menit
menit ~ ~ fun / pun. ~ふん/ぷん。
Season – Preface NIPPON
10 menit. juppun desu. じゅっぷんです。
jam 8 lewat 10 menit. hachi - ji juppun desu.
はちじじゅっぷんです。
sekarang jam 8 lewat 10 menit. ima, hachi - ji juppun desu.
いま、はちじじゅっぷんです。
sekarang, jam 10 lewat 15 menit. ima, juu - ji juu-go-fun desu.
いま、じゅうじじゅうごふんです。
cepat sekali ( waktu ) hayai desu ne. はやいですね。
lama sekali ( waktu ) osoi desu ne. おそいですね。
Catatan :
Untuk menanyakan menit, digunakan kalimat “Nan-pun desu ka”, yang
artinya "berapa menit?". Sedangkan untuk menyatakan menit, caranya
dengan menambahkan “ ~ PUN / FUN ” di belakang angka menit yang
disebutkan.
Jikan ga hayai desu ne, merupakan ungkapan yang digunakan ketika
waktu berjalan sangat cepat, sedangkan -
jikan ga osoi, digunakan apabila waktu berjalan terlalu lama.
Hari, Tanggal, dan Bulan
Menanyakan Hari
Hari ini Kyoo きょう。
Hari apa ? Nan yoobi desu ka. なんようびですか。
Hari ini hari apa ? Kyoo wa nan yoobi desu ka.
きょうはなんようびですか。
Besok Ashita あした。
Season – Preface NIPPON
Lusa Asatte あさって。
Hari ini hari senin. Kyoo wa getsuyoobi desu.
きょうはげつようびです。
Besok hari selasa. Ahita wa kayoobi desu.
あしたはかようびです。
Libur hari apa ? Yasumi wa nanyoobi desu ka.
やすみはなんようびですか。
Hari Sabtu dan Minggu. Doyoobi to nichiyoobi desu.
どようびとにちようびで す
Catatan : Partikel " to " digunakan untuk menghubungkan 2 kata dalam
kalimat. Apabila diterjemahkan " to " berarti " dan " dlm bhs Indonesia.
Menanyakan Tanggal & Bulan
Tanggal berapa ? : Nan-nichi desu ka.
Bulan berapa ? : Nan-gatsu desu ka.
Tanggal dan bulan berapa ? : Nan-nichi, nan-gatsu desu ka.
Kapan ? : Itsu desu ka.
Ulang tahun kapan ? : Tanjoobi wa itsu desu ka.
Ulang tahun kamu kapan ? : Anata no tanjoobi wa itsu desu ka.
Ulang tahun tanggal 17. : Tanjoobi wa juu-shichi-nichi desu.
Ulang tahun saya tanggal 17. : Watashi no tanjoobi wa juu-shichi-nichi
desu.
Keterangan Waktu
Hari ini : Kyoo Kemarin : Kinoo
Season – Preface NIPPON
Lusa : Asatte
Kemarin dulu : Otootoi
Pagi : Asa
Tadi pagi : Kesa
Malam : Ban / Yoru
Tadi malam : Yuube
Malam ini : Konban
Besok : Ashita
Setiap hari : Mainichi
Setiap pagi : Maiasa
Setiap malam : Maiban
Minggu ini : Konshuu
Minggu lalu : Senshuu
Minggu depan : Raishuu
Bulan ini : Kongetsu
Bulan lalu : Sengetsu
Bulan depan : Raigetsu
Tahun ini : Kotoshi
Tahun lalu : Kyonen
Tahundepan : Rainen