sebelas muqri’ sumatera utara di pentas dunia

246
SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARADI PENTAS DUNIA

Page 2: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Page 3: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana

SEBELAS MUQRI’SUMATERA UTARADI PENTAS DUNIA

Dr. Achyar Zein, M.AgDr. Watni Marpaung, MA

Page 4: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARADI PENTAS DUNIA

Penulis: Dr. Achyar Zein, M.Ag dan Dr. Watni Marpaung, MA

Copyright © 2018, pada penulisHak cipta dilindungi undang-undang

All rigths reserved

Penata letak: Muhammad Yunus NasutionPerancang sampul: Aulia@rt

Diterbitkan oleh:PERDANA PUBLISHING

Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana(ANGGOTA IKAPI No. 022/SUT/11)

Jl. Sosro No. 16-A Medan 20224Telp. 061-77151020, 7347756 Faks. 061-7347756

E-mail: [email protected] person: 08126516306

Cetakan pertama: Oktober 2018

ISBN 978-602-5674-56-3

Dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruhbagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa

izin tertulis dari penerbit atau penulis

Page 5: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

v

GUBERNUR SUMATERA UTARA

SAMBUTAN

GUBERNUR SUMATERA UTARA

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum, Wr.Wb.

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan negeri yang aman, damaidan sejahtera kepada kita Bangsa Indo-nesia, khususnya Sumatera Utara. Shalawat

dan salam kepada Rasulullah SAW yang menjadi UswatunHasanah bagi kita semua.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenangjasa para pahlawannya”. Untaian kalimat yang disampaikanBapak Proklamator bangsa Indonesia Ir. Soekarno menjadicerminan dan potret bangsa Indonesia yang cukup menghargaidan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepadajasa para pahlawan bangsa. Memaknai pahlawan tentu tidakhanya terbatas pada para pejuang yang berperang mengangkatsenjata di medan perang. Lebih dari itu, siapa pun yang ber-

Page 6: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIAvi

juang merebut dan mempertahankan kemerdekaan dalamberbagai bidang kehidupan.

Para ulama dan ahli Alquran yang telah mencerdaskanumat dalam bidang keagamaan dan Alquran merupakanpejuang yang mengisi kemerdekaan dengan nilai-nilai keislamandan Alquran. Semangat jihad yang bergelora di tubuh seluruhumat Islam dalam memperjuangkan dan mempertahankankemerdekaan merupakan ajaran dan dakwah yang ditanamkanpara ulama terhadap umat.

Satu hal yang cukup penting adalah sebesar apa punperjuangan yang disumbangkan putra-putra terbaik bangsaini jika tidak dituliskan maka akan hilang dan sirna dimakanzaman. Perjalanan panjang para pejuang hanya akan dikenalidan menjadi contoh keteladanan anak bangsa ketika merekamembaca torehan tinta emas perjuangan para pejuang dansyuhada bangsa.

Atas dasar itu, maka penulisan buku “Sebelas Muqri’Sumatera Utara Di Pentas Dunia”, menjadi sebuah programdan momentum yang sangat penting. Kiprah dan kontribusiulama Alquran yang tidak hanya pada tingkat lokal tetapiinternasional menunjukkan keahlian dan kesungguhan paraulama untuk mensyiarkan Alquran dan bangsa Indonesiapada umumnya dan Provinsi Sumatera Utara khususnya dipentas dunia.

Sebuah kebanggaan yang tidak terhingga dalam mo-mentum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasionalXXVII Tahun 2018 yang diselenggarakan di Provinsi SumateraUtara sebagai tuan rumah sekaligus dapat melahirkan bukuyang akan menjadi buah tangan kepada seluruh peserta dankafilah dari seluruh Provinsi se-Indonesia. Setidaknya, buku

Page 7: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA vii

ini untuk mendokumentasikan Sumatera Utara sebagai lumbungdan gudangnya para qari dengan kiprah dan kontribusi merekadalam bidang Alquran.

Saya menyambut baik dan berterima kasih kepada PengurusLPTQ Sumatera Utara atas penulisan dan penerbitan bukuini sebagai upaya untuk mengungkap sekaligus merawatkhazanah Sumatera Utara yang penuh dengan ahli Alquranyang kapasitas dan kiprahnya mendunia. Setidaknya kebaikan-kebaikan yang tertuang dalam buku ini dapat menjadi cerminandan contoh kepada generasi berikutnya untuk memberikanyang terbaik untuk bangsa dan negara.

Harapan Saya, LPTQ hendaknya terus berkiprah menjadimitra Pemerintah membangun mengembangkan dan melestarikanseni baca, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Al-Quranmenuju Sumatera Utara yang bermartabat.

Billahittaufik walhidayah

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb

Medan, Oktober 2018

GUBERNUR SUMATERA UTARA

H. EDY RAHMAYADI

Page 8: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salah satu hal penting yang tidak terlupakandari Sumatera Utara ialah bahwa Provinsiini dulunya pernah tercatat sebagai “gudang”muqri’ dan muqri’ah. Mereka yang berasaldari daerah ini telah mencatatkan namabaiknya sebagai muqri’ dan muqri’ah baikdi tingkat Nasional maupun Internasional.

Para muqri’ dan muqri’ah ini harus diakui telah banyakberjasa mengharumkan nama Provinsi Sumatera Utara sehinggadaerah ini cukup disegani oleh daerah-daerah lain. Jasa-jasamereka ini tidak boleh hilang dalam ingatan kita meskipunsatu persatu di antara mereka sudah menuju keabadiannya.

Pada tahun 2018 ini, Provinsi Sumatera Utara telah ditunjukoleh pemerintah Republik Indonesia menjadi tuan rumahMTQN yang XXVII. Tentu saja, perhelatan akbar ini merupakankehormatan bagi masyarakat Sumatera Utara dan sekaligus

Ο

viii

LEMBAGA PENGEMBANGANTILAWATIL QUR’AN

PROVINSI SUMATERA UTARA

Sekretariat : Jalan Durian No. 2G Telp. 061-4557499 Fax. 061-4557499Medan

Page 9: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

mengingatkan kita kepada jasa-jasa para muqri’ dan muqri’ahdaerah ini.

Duta-duta yang kita tunjuk untuk mewakili SumateraUtara “baik langsung maupun tidak langsung” adalah buahdari inspirasi para muqri’ dan muqri’ah terdahulu. Nama-nama mereka patut untuk diabadikan dan dijadikan sebagaireferensi khususnya bagi generasi yang mencintai seni bacaAlquran.

Buku yang ada di tangan pembaca ini “Sebelas Muqri’Sumatera Utara di Pentas Dunia” patut diapresiasi karenamengingatkan kembali bahwa Sumatera Utara pernah memilikiputra-putri terbaik dalam seni baca Alquran. Mereka adalahSyaikh H. Azra’i Abdurrauf, H. Usman Fattah, H. Tambi Musa,H. Khuwailid Daulay, H. Hasan Basri Sa’i, H. Adlan Adam,H. Rahmat Lubis, Hj. Nurasiah Djamil, H. Mirwan Batubara,Hj. Nurainun Burhan dan H. Fakhruddin Sarumpaet.

Nama-nama tersebut di atas patut dijadikan sebagaispirit untuk mempertahankan nama baik Sumatera Utaradalam seni baca Alquran. Harapan kita semua bahwa bukuini dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk mengangkatkembali dengan sempurna mutiara Sumatera Utara yangselama ini terpendam.

Patut pula kita sampaikan ucapan terima kasih kepadajajaran pengurus LPTQ Sumatera Utara yang telah menggagasdan memfasilitasi terbitnya buku ini. Semoga sumbangankarya ini menjadi pendorong bangkitnya kecemerlangan prestasiQari-Qari’ah, Hafiz-Hafizah Sumatera Utara.

Demikian kata sambutan ini semoga semangat sebelasmuqri’ dan muqri’ah tetap saja menjadi inspirasi bagi masyarakat

ix

Page 10: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Sumatera Utara. Semoga Allah melimpahkan karunia-Nyakepada kita semua, amin, amin ya Rabbal ‘alamin.

Wassalam.

Medan, Oktober 2018

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARASELAKU KETUA UMUM LEMBAGA PENGEMBANGAN

TILAWATIL QUR’AN PROVINSI SUMATERA UTARA

Dr. Ir. Hj. R. SABRINA, M.Si

x

Page 11: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIAxvi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kelebihankepada masing-masing hamba-Nya. Kelebihan ini jika disatu-padukan akan menumbuhkan energi yang sangat kuat danbermanfaat. Kemudian shalawat dan salam kepada RasulullahSaw. yang perkataan, perbuatan dan pengakuannya tidakpernah lepas dari Alquran.

Buku di hadapan pembaca ini adalah rangkuman dariinformasi orang-orang yang pernah bersintuhan langsungdengan tokoh-tokoh sentral dalam tulisan ini. Para tokoh yangterdapat di dalam buku ini dipandang telah banyak berjasamenumbuhkembangkan seni baca Alquran di SumateraUtara.

Penulisan buku ini dimulai dari bulan Januari 2018 yangdiawali dari pengumpulan data dan informasi. Dalam pengum-pulan dan informasi, tim penulis tidak terlalu banyak mendapathambatan karena baik pihak keluarga, sahabat dan murid-murid dari masing-masing tokoh banyak memberikan bantuaninformasi dan data.

Data yang ditemukanbahwaMuqri’ dan Muqri’ah yang

xi

Page 12: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

berasal dari Provinsi Sumatera Utara selalu mengukir sejarahdalam pentas dunia. Guru-guru yang dijadikan sebagai referensidalam seni baca Alquran ini tidak terlalu banyak dan masihdapat dihitung dengan jari seperti Syaikh Azra’i Abdurrauf,Usman Fattah, Khuwailid Daulaydan Hasan Basri Sa’i. Merekasudah berhasil mendidik para muqri’ dan muqri’ah yang berasaldari Sumatera Utara menjadi juara di tingkat Nasional danInternasional.

Para pendahulu ini adalah sosok yang benar-benar ikhlas,memiliki dedikasi yang sangat tinggi dan idealis dalammenyampaikan pesan-pesan Alquran. Padahal, kondisi merekapada saat itu penuh dengan keterbatasan tetapi mampu mem-berikan yang terbaik untuk daerah ini.

Kejayaan yang sudah ditorehkan oleh guru-guru yanghidup serba keterbatasan ini sangat kontradiktif dengan kondisiyang ada sekarang. Beberapa tahun terakhir ini, SumateraUtara tidak lagi menjadi pesaing handal yang disegani tetapisudah berpindah ke daerah lain.

Oleh karena itu, mengembalikan Sumatera Utara kedalam sejarah kejayaan kajian Alqurannya tentu kita harusmenggali kembali sejarah-sejarah tersebut. Jika dahulu SumateraUtara dapat berjaya mencetak muqri’ dan muqri’ah sampaike pentas dunia dengan fasilitas yang sangat terbatas tentupada masa sekarang mengulang kembali sejarah kejayaanitu bukanlah sesuatu mustahil.

Atas dasar itu, setidaknya kami melakukan penulisansejarah para muqri’ Sumatera Utara untuk menggali kembalikhazanah kejayaan Sumatera Utara yang juga dibantu olehpara juara Musabaqah Makalah Quran (MMQ) tingkat ProvinsiSumatera Utara di Sidikalang yaitu Mhd. Andika Surbakti,

xii

Page 13: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Bagus Ramadi, Juliana Nasution dan Andini Aprilia. Bukuini diberijudul “Sebelas Muqri’ Sumatera Utara di Pentas Dunia”.

Buku ini menemukan kembali spirit kajian Alquran diSumatera Utara yang selama ini hanya diinformasikan secaraverbal. Tokoh-tokoh yang diungkapkan dalam buku ini adalahmereka yang punya andil besar dalam mempopulerkan SumateraUtara dan patut dijadikan sebagai referensi dalam pengembangankajian Alquran.

Ide ini muncul tidak terlepas dari gagasan pemikiranBang Asren Nasution sebagai Ketua Harian Lembaga Pengem-bangan Tilawatil Quran (LPTQ) Sumatera Utara pada saatpelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Sumatera Utara di Sidikalang.Ide dan gagasan ini persisnya ketika diskusi panjang antarapenulis dan beliau di Kedai Kopi di Kota Sidikalang SumateraUtara dengan membincangan problematika dan dinamikaper-MTQ-an Sumatera Utara. Peluang dan tantangan untukmembangun kembali kejayaan dan kharismatik SumateraUtara dalam bidang Alquran. Banyak pikiran-pikiran danterobosan yang berkembang dalam diskusi tersebut mulaidari bibit-bibit baru potensi qari, pembinaan dan pengembanganke depan.

Sosok Bang Asren Nasution memiliki pengalaman panjangdalam menangani persoalan MTQ tidak hanya di SumateraUtara tetapi telah ditorehkan dari mulai Provinsi Nusa TenggaraBarat (NTB), Kampar Riau, Denpasar, Bali. Dengan pengalamandan semangat yang kuat bagi beliau, MTQ tidak hanya terjebakpada pengembangan pada dimensi tilawah an sich, tetapi harusmelebar dan mengembangkan sayap pada cabang-cabangyang lain. Satu hal yang menjadi catatan bahwa sosok beliaubukan seorang qari berprestasi di kancah permusabaqahan,

xiii

Page 14: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

tetapi punya visi yang jauh untuk memajukan MTQ ke depansecara massif pada semua cabang-cabang MTQ. Perhatiannyakepada cabang-cabang lain yang selama ini nyaris terabaikandibangkitkan, disetarakan. Prinsip beliau Al-Quran itu memilikidimensi yang sangat luas, apa yang kita raih selama ini sebatasseni belum membumi kepada substansi.

Satu terobosan baru yang belum pernah dilakukan padakepengurusan LPTQ SU sebelumnya dimulai dengan merevisitulisan-tulisan para peserta Musabaqah Makalah Quran (MMQ)pada moment MTQ SU di Sidikalang. Mengingat bahwaide-ide tersebut baik untuk dibukukan maka terbitlah bukuyang pertama tahun 2017dengan judul “Perspektif AlquranTerhadap Gender dan Etos Kerja”, dan gagasan ini pun tidaklepas dari gagasan beliau. Pada tahun yang sama setidaknya,Sumatera Utara meraih prestasi masuk 6 besar pada STQNasional di Tarakan, Kalimantan Utara. Selanjutnya QariahSumatera Utara meraih juara I pada MTQ Internasional diBrunai Darussalam. Momentum keberhasilan terakhir adalahpada tahun 2018 Hafizhah Sumatera Utara mewakili Indo-nesia ke Dubay.

Bahkan menariknya keinginan kuat Bang Asren Nasutionpada diskusi lanjutan adalah pada penulisan biografi singkatpara muqri’ dan muqri’ah yang berasal dari Sumatera Utarayang sudah wafat. Kategorinya adalah mereka yang pernahikut perlombaan di pentas dunia atau yang pernah diundanguntuk membaca Alquran ke negara lain atau mereka yangberjasa menginspirasi murid-muridnya menjadi muqri’ danmuqri’ah internasional. Atas dasar itu, maka dilakukan penelitiansederhana dalam penulisan sejarah kehidupan para muqri’Sumatera Utara yang terdokumentasi dalam buku ini.

xiv

Page 15: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Tidak dapat dipungkiri perhelatan MTQ Nasional Ke-XXVII Sumatera Utara sebagai Tuan Rumah tidak terlepasdari kegigihannya meyakinkan pemerintah pusat bahwadengan berbagai reputasi Muqri-Muqriah Sumut di PentasDunia sudah sepantasnya Sumut diberi kesempatan sebagaiTuan Rumah MTQN setelah 47 Tahun yang silam (1971) diStadion Teladan Medan. Reputasi Muqri Sumut di pentasdunia itulah menjadi dasar pertimbangan MTQN 2018 beradadi Medan.

Sepantasnyalah penulis menyampaikan hormat, terimakasih kepada Bang Asren gigih tidak pernah lelah dalam kondisisakitpun melayani penulis berdiskusi dalam banyak hal, TerimaKasih Bang! Seirama dengan itu ucapan terimakasih penuliskepada LPTQ SU yang telah menerbitkan buku ini.

Secara umum, tokoh-tokoh yang dijadikan sebagai objekkajian dalam tulisan ini minimal memiliki salah satu tiga darikriteria sebagaimana yang dikemukakan oleh Syahrin Harahap.Ketiga kriteria dimaksud ialah integritas tokoh tersebut, adanyakarya-karya monumental dan kontribusi (jasa) atau pengaruhnyaterlihat atau dirasakan secara nyata oleh masyarakat, baikdalam bentuk pikiran maupun dalam bentuk aksi.1

Tokoh-tokoh yang menjadi kajian sentral dalam bukuini mengacu kepada point ketiga di atas yaitu kontribusi (jasa)atau pengaruh. Tim penulis membagi point ketiga ini terdiridari empat kriteria. Pertama, pernah tampil langsung sebagaipeserta MTQ di tingkat Internasional. Kedua, pernah diundangkesuatu negara untuk membaca Alquran. Ketiga, pernah

1Syahrin Harahap, Metodologi Studi Tokoh & Penulisan Biografi,Cet. II, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), hlm. 8.

xv

Page 16: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

mengantarkan murid-muridnya menjadi juara di tingkatNasional atau Internasional. Keempat, tokoh tersebut telahwafat. Salah satu dari empat kriteria ini dijadikan sebagaiindikator untuk memasukkan tokoh dimaksud dalam kajianini.

Sifat dari buku ini hanyalah sebagai “reportase” yaitumengumpulkan komentar-komentar dari orang-orang yangpernah bersentuhan langsung dengan tokoh dimaksud. Komentar-komentar tersebut diambil dari pihak sahabat, murid-murid,isteri, anak-anak dan keluarga dekat.

Sebagai reportase, buku ini lebih tepat dikategorikansebagai buku populer dan bukan sebagai buku ilmiah. Olehkarena itu, analisis yang dilakukan di dalam buku ini sangattidak mendalam dan bahasa yang disajikan adalah bahasayang sangat sederhana.

Metodologi yang digunakan dalam buku ini adalah deskriptifanalitis. Deskriptif Analitis yaitu suatu metode yang berfungsiuntuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadapobjek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpulsebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuatkesimpulan yang berlaku untuk umum.2

Adapun tujuan dari penulisan buku ini hanyalah untukmemberitahukan tentang keberadaan tokoh-tokoh yang dipandangpernah berjasa dalam mengembangkan seni baca Alqurandi Sumatera Utara. Keberadaan dimaksud mulai dari kelahiranmereka, belajar dan mengajar, kehidupan, prestasi yang pernah

2Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D,(Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 29.

xvi

Page 17: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

diperoleh dan jasa-jasa mereka dalam pengembangan senibaca Alquran.3

Namun tujuan besar dan utama untuk mengungkap,membongkar sejarah para muqri’ Sumatera Utara supayaadapat dijadikan panduan dan cerminan bagi generasi berikutnyauntuk menoreh sejarah emas kembali dalam dunia Alquran.Sekaligus memberikan semangat baru kepada seluruh pecintadan penggiat Alquran untuk terus melakukan pembinaan.Dapat dibayangkan dengan keterbatasan berbagai hal tetapipara muqri’ sebelumnya mampu memberikan yang terbaik.

Meskipun buku ini sangat sederhana namun tim penulisberharap dapat dijadikan sebagai kontribusi dalam pengembanganseni baca Alquran di Sumatera Utara khususnya, dan Indo-nesia pada umumnya. Paling tidak, buku ini menginformasikanbahwa tokoh tersebut pernah ada dan punya jasa besar diSumatera Utara.

Adapun dalam hal penempatan tokoh atau nomor urutpembahasan didasarkan kepada tahun kelahiran. Dengankata lain, tokoh yang lebih duluan lahir ditempatkan padaurutan pertama dan seterusnya. Informasi tentang tokohdalam kajian ini sangat berfluktuasi hal ini didasarkan kepadadata dan informasi yang diperoleh oleh tim penulis.

Di akhir kata pengantar ini tim penulis menyatakan bahwabuku ini masih sangat sederhana. Hampir dapat dipastikan

3Menurut Syahrin Harahap, ada beberapa konsep yang perludiketahui dalam pengenalan tokoh yang hendak diteliti. Pertama,latar belakang internal dan eksternal. Kedua, metode berpikir danpengembangan pemikiran. Ketiga, pengaruh dan keterpengaruhan.Syahrin, Metodologi..., hlm. 30-34.

xvii

Page 18: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

ada informasi yang kurang terhadap seorang tokoh. Olehkarena itu, untuk kesempurnaannya setidaknya ke depanada rancangan baru untuk melakukan penulisan buku biografimuqri’ secara mandiri untuk satu tokoh.

Akhirnya kepada Allah juga kami mohon ampun, kepadapihak keluarga dari masing-masing tokoh kami mohon maafdan kepada para nara sumber kami ucapkan terima kasih.Jika ada koreksi dan informasi penting dari masing-masingtokoh maka tim penulis akan menginventarisnya menjadikanbahan dan diskusi penyempurnaan bagi buku ini.

Medan, 01 Agustus 2018Wassalam Penulis

Achyar ZeinWatni Marpaung

xviii

Page 19: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIAxx

UCAPAN TERIMA KASIH

Meskipun buku ini sangat sederhana namun tim penulisberharap dapat dijadikan sebagai kontribusi dalam pengembanganseni baca Alquran di Sumatera Utara khususnya dan Indo-nesia pada umumnya. Paling tidak, buku ini menginformasikanbahwa tokoh tersebut pernah ada dan punya jasa besar diSumatera Utara.

Kemudian ucapan terima kasih disampaikan kepadaseluruh narasumber:

1. Prof. Dr. Sayyid Aqil al-Munawwar, MA2. Prof. Dr. H.M. Yasir Nasution3. Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA4. Prof. Dr. Ramli Abdul Wahid, MA5. Prof. Dr. Syukur Kholil, MA6. Prof. Dr. Hasan Asari, MA7. Dr. H. Asren Nasution, MA8. Dr. Yusnar Yusuf Rangkuti, MA9. H. Adhly Azhari10. Drs. Palit Muda Harahap, MA11. Drs. M. Yusuf Rekso

xix

Page 20: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

12. Drs. Milhan Yusuf, MA13. Asnawi, S.Ag14. Nurdin Amin15. Fadhlan Zainuddin.16. Halimatussa’diyah Lubis17. Gamal Abdul Nasser18. Yusdarli Amar19. Rita Nurai Nasution20. Dr. Masdalena21. M. Syafiq22. Lagut Sutan Nasution23. Abdul Aziz Nasution24. Ismah Tanjung25. Arham Sinaga26. Ahdhar Anwar27. Syamsul Bahri28. Zaini Hafiz29. Zaini Lubis30. M. Fuad Lubis31. Syarifuddin Nasution32. M. Tuah Sirait33. Aziana Rohaya34. Khaidir Lubis35. Hj. Nurlela36. Wali Hasymi37. Hamdan Nasution38. Ramli Puli39. Saifuddin Hazmi Lubis

xx

Page 21: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

40. Usmar Chan41. Anni Kholilah42. Sahada43. Shakuntala Dewi44. Lia Nurushshoba45. Budi46. Mulkan47. Mahdiyyah Nasution48. Bambang Laksono49. Syamsuddin Ali Jaya50. Hj. Nani Ayum Panggabean51. Sapriadi Marpaung52. Muhammad Yunus53. Rafi’ah54. Mukhtaruddin Dalimunte55. Mar’i Muhammad56. Sofyan Siagian

Kemudian ucapan terima kasih ini kami sampaikankepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan bukuini yang namanya tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.Akhirnya, hanya kepada Allah kami bermohon agar jasabaik ini dilipatgandakan pahalanya.

Wassalam

Tim Penulis

AZ & WM

xxi

Page 22: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA xxiii

DAFTAR ISI

Sambutan Gubernur Sumatera Utara ...................... vKata Pengantar Ketua LPTQ Sumatera Utara .......... viiiPengantar Penulis ..................................................... xiUcapan Terimakasih ................................................. xixDaftar Isi ................................................................... xxii

Muqri’ Pertama:AZRA’I ABDURRAUF ............................................ 1A. Pendahuluan ........................................................ 1B. Background Dan Setting Kehidupan ..................... 2C. Belajar di Medan dan Timur Tengah ................... 5D. Kembali ke Tanah Air ........................................... 10E. Guru dan Murid-muridnya .................................. 12F. Karya-Karya .......................................................... 15G. Kiprah dan Apresiasi ........................................... 16H. Juri Alquran di Tingkat Nasional dan

Internasional ........................................................ 17I. Prestasi dan Apresiasi ........................................... 18J. Keilmuan Dan Pemikiran ..................................... 19

xxii

Page 23: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

K. Pemikiran Syaikh Azra‘iAbdurra‘uf ...................... 23L. Ciri Khas Keistimewaan ........................................ 24M.Syaikh Azrai Abdurrauf Wafat ............................. 26N. Penutup ................................................................ 28

Muqri’ Kedua:USMAN FATTAH .................................................... 29A. Pendahuluan ........................................................ 29B. Mengenal Sosok Usman Fattah ............................ 31C. Tipologi Usman Fattah dalam Mendidik .............. 36D. Beberapa Catatan tentang Prestasi Usman Fattah 40E. Usman Fattah Wafat ............................................. 45F. Penutup ................................................................ 46

Muqri’ Ketiga:TAMBI MUSA ......................................................... 48A. Pendahuluan ........................................................ 48B. Sekilas Sejarah Kehidupan ................................... 49C. Belajar Dan Mengajar Alquran ............................ 52D. Ciri Khas Ustadz H. Tambi Musa .......................... 56E. Ustadz H. Tambi Musa Wafat ............................... 58F. Penutup ................................................................ 59

Muqri’ Keempat:KHUWAILID DAULAY ........................................... 60A. Pendahuluan ........................................................ 60B. Biografi Singkat Dan Sekilas Kehidupan.............. 61C. Prestasi Dalam Dunia Alquran............................. 70

xxiii

Page 24: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

D. Ciri Khas Sosok Ustadz Khuwailid Daulay ............ 71E. Murid-murid Dan Kontribusinya ......................... 76F. Ustadz Khuwailid Ahmad Daulay Wafat .............. 77G. Penutup ................................................................ 78

Muqri’ Kelima:HASAN BASRI SA’I ............................................... 79A. Pendahuluan ........................................................ 79B. Biografi Singkat Hasan Basri Sa’i ........................ 82C. Pengaruh Alquran Bagi Kehidupan Hasan Basri

Sa’i ........................................................................ 91D. Hasan Basri Sa’i Menutup Mata .......................... 95E. Penutup ................................................................ 96

Muqri’ Keenam:ADLAN ADAM ........................................................ 98A. Pendahuluan ........................................................ 98B. Sekilas tentang Adlan Adam ................................ 100C. Kepribadian, Pendidikan dan Karir ...................... 104D. Adlan Adam: Lahir dan Wafat ............................. 108E. Penutup ................................................................ 113

Muqri’ Ketujuh:RAHMAT LUBIS ..................................................... 114A. Pendahuluan ........................................................ 114B. Sketsa Dan Perjalanan kehidupan ....................... 115C. Ciri Khas Dan Keistimewaan ................................ 120D. Pulang Ke Kampung Halaman............................. 124

xxiv

Page 25: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

E. Ustadz H. Rahmat Lubis Wafat ............................ 126F. Penutup ................................................................ 128

Muqri’ Kedelapan:NUR ASIAH DJAMIL ............................................. 129A. Pendahuluan ........................................................ 129B. Sekilas Tentang Nurasiah Djamil ......................... 131C. Nurasiah Djamil Mengukir Prestasi ..................... 134D. Muqri’ah yang Berwawasan Futuristik ................ 143E. Nurasiah Djamil Wafat ......................................... 150F. Penutup ................................................................ 153

Muqri’ Kesembilan:MIRWAN BATUBARA ............................................ 154A. Pendahuluan ........................................................ 154B. Mengenal Sosok Mirwan Batubara ..................... 158C. Kesan Manis Keluarga untuk Mirwan Batubara . 167D. Wafatnya “Sang Motivator” Mirwan Batubara.... 169E. Penutup ................................................................ 172

Muqri’ Kesepuluh:NUR AINUN BURHAN .......................................... 173A. Pendahuluan ........................................................ 173B. Biografi Singkat Nurainun Burhan ..................... 176C. Prestasi yang Diraih Nurainun Burhan................ 179D. Nurainun Burhan dalam Kenangan .................... 182E. Nurainun Burhan Wafat ...................................... 184F. Penutup ................................................................ 187

xxv

Page 26: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Muqri’ Kesebelas:FAKHRUDDIN SARUMPAET ............................... 188A. Pendahuluan ........................................................ 189B. Fakhruddin Sarumpaet dalam Kenangan ............ 190C. Karakter Fakhruddin Sarumpaet ......................... 195D. Prestasi Fakhruddin Sarumpaet ........................... 198E. Fakhruddin Sarumpaet Wafat .............................. 204F. Penutup ................................................................ 208

PENUTUP ................................................................ 209

BIBLIOGRAPHY ..................................................... 215

TENTANG PENULIS .............................................. 219

xxvi

Page 27: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

1SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

1

AZRA’I ABDURRAUF(Syaikh Qurra’, Mata Air Alquran)

(1918-1993)

Syaikh Azra‘i Abdurrauf sangat disenangi penduduk KotaMekah maupun di luar Mekah karena keelokan suaranyadan kefasihannya melafalkan huruf-huruf Alquran. Sampai-sampai Syaikh Ahmad Hijazi mengakui kefasihannya dalammelafalkan makhraj-makhraj huruf Alquran dan penguasa-annya terhadap syair dan bait nyanyian Arab dengan baik.(Syaikh Ahmad Hijazi)

A. Pendahuluan

Dapat dipastikan siapa pun yang berkecimpung dalamdunia seni Alquran bukan hanya pada tingkat lokal tetapiinternasional tentu akan mengenal nama Azra’i Abdurrauf.Tokoh besar Alquran belakangan seperti Prof. Dr. Said AgilHusin Al Munawwar, MA, ahli qira’at Ustadz Muhsin Salimdan para pakar Alquran yang sekelas dengan keduanya pernahberguru dengan Azra’i Abdurrauf. Keluasan ilmu yang dimilikinya

Page 28: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

2 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

menunjukkan panjang dan lamanya beliau menimba ilmudibarengi kecerdasan yang mumpuni.

Jaringan keilmuan yang terbangun tidak hanya dalamnegeri tetapi sampai ke Timur Tengah menempa dan membentukkepribadian, kealiman dan keahliannya dalam bidang Alquran.Melacak sejarah kehidupan seorang Syaikh Alquran yangberasal dari Sumatera Utara dengan torehan keilmuan danprestasi yang membanggakan menjadi suatu keniscayaan.

Akan sangat bijak menjadikan sejarah yang telah lalubaik terkait dengan tokoh, gerakan dan seterusnya menjadiibrah, pelajaran yang berharga untuk generasi berikutnya.Cerminan kebaikan dan kesalehan akan menjadi panduandan panutan untuk melangkah bagi siapa pun yang inginberhasil dan sukses dalam bidang Alquran.

B. Background Dan Setting Kehidupan

Nama Azra’i Abdurrauf dapat ditegaskan adalah sosokyang sangat poluper dan masyhur dalam dunia Alquran diSumatera Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.Salah satu tokoh dan ulama ahli qurra di Sumatera Utaraadalah Syaikh Azra‘i Abdurrauf. Dari nama ini dapat diketahuibahwa ayahnya bernama Abdurrauf bin Abdurrahman. Ibunyabernama Hj. Zubaidah binti Musa Nasution. Kakek dan neneknyaberasal dari daerah Rantonatas berdekatan dengan Pagur,sebuah desa di Mandailing Natal. Oleh karena itu, sebenarnyaia memiliki marga sebagaimana layaknya penduduk asalTapanuli selatan. Menurut informasi dari salah seorang muridnya,Ustadz Syamsul Anwar, ia bermarga Nasution. Namun, margaini tidak dipakai di akhir namanya sebagaimana layaknya

Page 29: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

3SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

orang-orang dari Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Karo,dan Simalungun. Hal ini dimungkinkan karena upaya adaptasidan pembauran dengan Masyarakat Melayu Deli di Kota Medan.

Syaikh Azra‘i Abdurrauf lahirpada tahun 1918 M. di Medan,Sumatera Utara. Ia bersaudarasebanyak tiga orang, yaitu beliausendiri sebagai anak yang tertua,Syaikh Asmu‘i (Asma‘i), danseorang perempuan bernamaRabi‘ah. Adiknya, Syaikh Asmu‘ibermukim di Mekah dan menjadiahli fiqh di negara ini. Ia menjadiwarga Saudi dan menikah denganseorang wanita Arab berdarah Indonesia yang sudah turun-temurun tinggal di wilayah ini.1

Syaikh Azra‘i Abdurrauf berangkat ke Saudi Arabiapada tahun 1935 M. bersama dengan Ustadz Adnan Yahya.Beliau berangkat ke tanah Suci menumpang kapal laut. Ketikaitu turut serta di dalam kapal tersebut Ustadz Kontas, yaituayah dari Ustadz Hammad Hasan. Ustadz Hammad Hasanmerupakan seorang ulama yang koleksi buku-bukunya sekarangini dikuasai oleh Perpustakaan MUI Sumatera Utara, Medan,di Jalan Sutomo Ujung. Beliau dikenal dengan ulama yangmemiliki perpustakaan terlengkap.2

Haji Abdurrauf, ayah Syaikh Azra‘i Abdurrauf, sangat

1Ahmad Zuhri, Syekh al-Qurra’ Azra’i Abdurrauf (Jakarta: HijriPustaka, 2008), h. 20.

2Tim Penulis, Para Penjaga Alquran (Jakarta: Lajnah PentashihMushaf Alquran, 2011), h. 45.

Page 30: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

4 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

keras dan disiplin mendidik anak-anaknya. Namun berbedadengan sifat ibunya yang lembut dan ramah dalam mengasuhputra-putrinya. Hal ini pula yang membuat Syaikh Azra‘iAbdurrauf memiliki sifat kelembutan dalam hal menerimakebenaran.

Syaikh Azra‘i Abdurrauf adalah keturunan ulama danorang terpelajar. Ditambah pula sahabat dan lingkungan keluargaayah dan ibunya merupakan orang-orang yang cinta ilmupengetahuan. Oleh sebab itu, maka tidak heran kalau di dalamkeluarga ini ditegakkan sendi-sendi ajaran Islam. Lingkungankeluarga yang demikian membentuk perilaku Syaikh Azra‘iAbdurrauf menjadi seorang yang shalih sejak masa mudanya.Keshalihan itu merupakan bagian dari jati diri syaikh itu sendirihingga wafatnya.3

Sebelum berangkat ke luar negeri ia sudah menguasailagu-lagu qashidah. Oleh karenanya, ia selalu diundang padaacara hajatan seperti walimah ‘arus dan lainnya. Hal itu di-dukung pula oleh kemerduan suaranya dan kefasihan lidahnya.

Sifat lainnya yang layak untuk diingat dari Syaikh Azra‘iAbdurrauf adalah kecintaannya kepada ilmu pengetahuan,khususnya ilmu yang terkait dengan Alquran. Ia menguasaisemua lagu-lagu alquran yang popular dikumandangkandi tanah Arab, seperti hijaz, bayati, rasy, dan lainnya. SyaikhAzra‘i Abdurrauf tidak menyukai lagu-lagu kreasi baru yangdisisipkan dari lagu-lagu non Arab, sebab hal itu akan meng-hilangkan orisinalitas lagu.

Paling menonjol dari Syaikh Azra‘i Abdurrauf adalah,hampir setiap kesempatan waktunya digunakan untuk mem-

3Ahmad Zuhri, Syekh al-Qurra’ Azra’i Abdurrauf, h. 21.

Page 31: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

5SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

perdalamai seluk-beluk ilmu-ilmu Alquran. Ia benar-benarmencintai Alquran dari segala segi. Di samping, sifat-sifatyang disebutkan di atas, ia juga merupakan salah seorangulama yang mencoba menempatkan dirinya secara profes-sional. Ia tidak akan menjawab pertanyaan tentang hukum-hukum Islam secara terperinci dan intens, sebab hal itu bukandisiplin ilmu yang digelutinya sebagaimana keseriusannyamenggeluti ilmu-ilmu Alquran.4

C. Belajar di Medan dan Timur Tengah1. Belajar Membaca Alquran

Syaikh Azra‘i Abdurrauf pertama kali belajar Alquranadalah dari ayahnya, Syaikh Abdurrauf. Dari beliaulah SyaikhAzra‘i Abdurrauf mengenal huruf Hijaiyah hingga ia mahirmembaca Alquran. Metode yang diajarkan ayahnya ketikamemperkenalkan huruf-huruf hijaiyah tersebut adalah meng-gunakan metode al-Baghdadi. Metode ini merupakan metodeyang umum dipakai ketika itu untuk mengajarkan membacahuruf Arab di Nusantara, bahkan di dunia Islam.

Selain belajar kepada ayahnya, ia juga belajar kepadabeberapa orang guru Alquran di kota kelahirannya. Di antaranyaadalah kepada Ustadz Muhammad Ali, seorang ulama di SumateraUtara yang menguasai ilmu tajwid dan penyebutan makhrajhuruf dengan baik. Sekarang ini, kita masih bisa menemukanmakamnya di Paya Geli Sumatera Utara. Dan yang terpenting,sebagaimana yang dikemukakan Ustadz Syamsul Anwar, SyaikhAbdurrauf menyuruh anaknya belajar kemanapun di daerah

4Ibid. h. 22.

Page 32: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

6 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

ini ketika ia mengetahui ada guru Alquran yang benar-benarmenguasai disiplin ilmu ini. Oleh sebab itu, maka guru beliauketika di Tanah Air sangat banyak. Ada yang mengatakanbahwa sebagian dari kegiatan ayahnya adalah mencari informasitentang guru-guru Alquran agar anaknya dapat menimbailmu darinya.5

2. Belajar Tajwid, Tafsir, dan Lagu

Syaikh Abdurrauf tidak saja mengajarkan dan memper-kenalkan membaca Alquran kepada anaknya, Syakih Azra‘i,akan tetapi beliau juga mengajarkan makharij al-Huruf danilmu tajwid dengan baik. Metode yang digunakan ayahnyadalam ranah ini terbilang keras dan tegas. Hal itu tidak lainagar Syaikh Azra‘i Abdurrauf kecil dapat membaca Alqurandengan baik dan benar. Di antaranya dapat dilihat dari beberapaprilaku pembelajaran yang diterapkan kepada Syaikh Azrai.Misalnya, beliau diperintahkan menaikkan lidah di depanrumahnya ketika ia tidak tepat melafalkan huruf-huruf Alquran.Sebab, pada waktu kecilnya, Syaikh Azra‘i Abdurra‘uf kurangfasih menyebutkan harf ra‘. Latihan ini sering dipraktekkanSyaikh Azra‘i Abdurrauf kecil untuk melatih kefasihan bacaannya.Namun sikap keras ayahnya tersebut telah menghantarkanbeliau menjadi anak yang cerdas dan mahir melafalkan huruf-huruf tersebut di usia dini.

Selain ketegasan dan kedisiplinan ayahnya, ia juga memangseorang anak muda yang tekun menggeluti ilmu Alquran.Sehingga, kemudian hari ia menjadi ulama yang menguasaibidang keilmuan yang digelutinya. Bahkan kemahirannya,

5Ibid. h. 23.

Page 33: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

7SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

dalam bidang tajwid dan qiraat, tidak memiliki tandinganhingga hari ini di Sumatera Utara, bahkan di Indonesia.

a. Belajar di Mekah

Syaikh Azra‘i Abdurrauf belajarAlquran di Saudi Arabia dengan SyaikhAhmad Hijazi. Syaikh Ahmad Hijaziadalah seorang ulama yang terkenaldi dunia Islam pada zamannya. Iadigelar dengan Ra‘is al-Qurra‘. Iasemakin popular ketika bukunyatersebar dan dipelajari di dunia Islam.Di antaranya adalah al-Qaul as-Sadidfi ‘Ilm at-Tajwid. Buku ini menjadipegangan di al-Azhar, Mesir dan menjadirujukan di dunia Islam dalam ranah ilmu tajwid.

Selain belajar kepada Syaikh Ahmad Hijazi beliau jugabelajar kepada guru-guru dan ulama yang lain. Hal ini akandijelaskan di dalam pasal berikutnya, baik di dalam ilmu Alquran,Hadis, maupun fikih. Di antara kegiatan Syaikh Azra‘i Abdurraufyang terpenting lainnya di tanah suci adalah mengahafalAlquran. Ia hanya memerlukan waktu satu tahun dua bulanuntuk mengafal tiga puluh juz Alquran dengan baik. Ini merupakanwaktu yang sangat cepat untuk murid Indonesia (‘ajam)yang berada di tanah suci. Metode hafalan yang dilakukannyaadalah membaca, menghafal, mentasmi‘, dan mengulangbacaannya. Pada maktu malam ia menambah hafalannyadan di waktu siang ia mengulang dan mentasmi‘-nya. Umumnyapara penghafal Alquran baru bisa menyelesaikan hafalannyadengan baik memerlukan waktu lebih dari dua tahun. Oleh

Page 34: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

8 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

sebab itu, kecepatan Syaikh Azra‘i Abdurrauf menghafal Alquranmenunjukkan bakatnya dan kecerdasannya yang luar biasadalam bidang ini.6

Syaikh Azra‘i Abdurrauf mengkhatamkan hafalan Alquran-nya di depan makam Rasulullah Saw di Madinah al-Munawwarah.Ia melakukan perjalanan ke Madinah dalam rangka mencariilmu dan pengalaman di Kota Nabi tersebut. Namun beliautidak lama berada di kota Madinah tersebut, karena alasan-alasan tertentu.

b. Belajar di Mesir

Syaikh Azra‘i Abdurrauf belajar di al-Azhar, Mesir selamaempat tahun. Ia lebih banyak mengikuti halaqah-halaqahulama yang ada di daerah ini. Tidak diketahui informasi lebihjauh apakah beliau memasuki Universitar al-Azhar atau hanyasekedar mengikuti halaqah-halaqah tertentu. Namun, umumnya,anak-anak Nusantara yang ke Mesir selalu memasuki Universitasini, sebagaimana halnya para pendahulunya, seperti SyaikhIsmail Abdul Wahab, seorang Ulama Tanjung Balai, Asahan,yang wafat dieksekusi Belanda karena gerakan dan perjuangannyaterhadap penjajah.

Di Timur Tengah Syaikh Azra‘i Abdurrauf tinggal bersamadengan Syaikh Abdullah Almandili, yaitu seorang warga negaraSaudi keturunan Indonesia dari suku Mandailing. Beliau memilikihubungan keluarga dengan Syaikh Azra‘i Abdurrauf. Olehsebab itu, Syaikh Azra‘i Abdurrauf tidak mendapatkan kesulitanekonomi ketika belajar di Saudi. Seluruh kebutuhan hidupnyaditanggung oleh Syaikh Almandili dan kiriman dari orang

6Ibid. h. 24.

Page 35: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

9SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

tuanya. Berbeda dengan para pelajar lainnya, mereka terpaksahidup dalam keterbatasan di tanah Arab ini disebabkan krisisekonomi dan politik pada Perang Dunia Kedua. Bahkan, tidaksedikit dari mereka yang terpaksa hijrah dari Mekah ke daerahlainnya untuk mencari nafkah. Di antaranya adalah BuyaBahrum Ahmad sendiri, ia terpaksa hijrah ke Jeddah untukmencari pekerjaan di tempat itu. Selain itu, ditemukan jugasebagian pelajar yang harus kembali ke tanah air karenakeadaan tersebut.7

Syaikh Azra‘i Abdurrauf sangat disenangi oleh pendudukkota Mekah, baik dari penduduk asli Saudi sendiri maupundari penduduk luar Saudi, seperti dari Siria, Yaman, dan lainnya.Hal itu karena keelokan suaranya dan kefasihannya melafalkanhuruf-huruf Alquran. Bahkan Syaikh Ahmad Hijazi juga meng-akui kefasihannya dalam melafalkan makhraj-makhraj hurufAlquran. Ia juga menguasai syair-syair dan bait-bait nyanyianArab dengan baik. Karena kepandaian itu ia sering diundangdan disuruh untuk membaca Alquran dan juga melantukannyanyian-nyanyian keislaman oleh penduduk setempat. Tidakterkecuali juga untuk acara-acara walimah al-urusy (pestaperkawinan) ataupun lainnya. Kerap juga ia melantunkansyair dan nyanyian ketika bulan purnama untuk menikmatiindahnya malam. Ketika ia memulai qasidahnya maka suasanapun menjadi hening karena ingin menikmati bait demi baitsyair dan nyanyian yang dilantunkannya.

Di Arab Saudi, Syaikh Azra‘i Abdurrauf juga mengikutikegiatan organisasi pelajar untuk melakukan dukunganterhadap kemerdekaan Tanah Airnya. Mereka melakukan

7Ibid. h. 25.

Page 36: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

10 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

konsolidasi dan kekuatan politik umat Islam yang ada didaerah itu untuk mendukung kemerdekaan Indonesia. Namunkegiatan herowik ini tidak menjadikan Syaikh Azra‘i Abdurraufmeninggalkan kegiatan ilmiahnya. Bahkan hal itu dijadikannyasebagai bagian dari pengayaan intelektualnya.

D. Kembali ke Tanah Air

Setelah lima belas tahun menimba ilmu di Saudi Arabiadan Mesir, tepatnya pada tahun 1950, Syaikh Azra‘i Abdurraufpulang ke tanah air dengan membawa ilmu dan kitab-kitab.Setelah tiba di tanah air, ia dinikahkan dengan Hj. MasmelanNasution. Hj. Masmelan Nasution merupakan seorang wanitadari suku Mandailing. Dari hasil pernikahan ini ia memiikisatu orang anak yang diberi nama Nazlah.

Ketika pulang ke tanah air Syaikh Azra‘i Abdurrauf tinggaldi Jalan Sei Deli Kampung Silalas Medan. Namun saat ini rumahtersebut sudah dijual ahli warisnya. Oleh sebab itu, data yangterkait dengan sisi kehidupan Syaikh Azra‘i Abdurrauf yangterkait dengan rumahnya tersebut tidak ditemukan di sana.Namun di daerah itu masih dapat ditemukan makam beliau.

Satu mementum besar tidak berapa lama ke pulangannyake tanah air adalah digelarnya Musabaqah Tilawatil Quran(MTQ) pertama di tingkat Provinsi Sumatera Utara padatanggal 27 malam 28 Januari tahun 1951 bertempat di halamanMasjid Raya Binjai. Setidaknya ada 15 orang qari utusandari berbagai daerah yang mengikuti kegiatan tersebut. Sebagaidewan hakim yaitu H. Abu Bakar Ya’qub (Medan) sebagaiketua Majelis Hakim. H.M. Thahir (Medan), M. Said Johor(Tanjung Pura) dan M. Zakaria Qool dari Tanjungbalai. Setidaknya

Page 37: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

11SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

menurut buku “Peristiwa dan Sejarah MTQ Pertama” bahwaditegaskan pada MTQ tersebut yang menjadi juara I H. Azra’iAbdurrauf dari Medan, juara ke II H. Usman Fattah dari Binjai,dan juara ke III H. Tambi Musa dari Tanjungbalai.8Kendatipun dalam versi yang lain ada yang menyebutkan bahwa juaraI H. Usman Fattah, juara II H. Azra’i Abdurrauf, dan juara IIIH. Tambi Musa.9 Setidaknya, perbedaan pandangan tentangsejarah ini dapat diteliti lebih lanjut sebagai sebuah upayailmiah. Namun poinnya adalah bahwa setelah Syaikh Azra`iAbdurrauf pulang ke tanah satu tahun kemudian MTQ tersebutpun berlangsung.

Kegiatan sehari-hari Syaikh Azra‘i Abdurrauf di tanahair adalah mengajar, menatar, dan memperdalam ilmunyadengan menalaah kitab-kitab. Ia mengajar di Madrasah Diniyah,Jalan Sungai Deli, Kampung Silalas, bersama Ustadz AdnanYahya dan Ustadz Baha‘uddin.

Semasa hidupnya, ia telah menjalani hampir seluruh Indo-nesia, untuk memberikan penataran dan pengajaran ilmuAlquran. Ia pernah mengajar di Padang, Palembang, Jambi,Jawa, Makasar, Kalimantan, dan lainnya. Ia juga diundanguntuk menjadi dewan hakim nasional dan internasional, sepertiMalaysia dan Saudi Arabia. Oleh sebab itu, tokoh ini merupakanpermata Sumatera Utara yang terabaikan oleh masyarakatnya.Sebagaimana yang dikatakan oleh Ustadz Syamsul Anwar,begitu luas dan dalam ilmu Syaikh Azra‘i Abdurra‘uf Abdurrauf,namun disayangkan perhatian masyarakat untuk menimba

8 Tim Penulis, Peristiwa Dan Sejarah MTQ pertama (Medan: t.p,1989), h. 34.

9Wawancara dengan Ustadz Yusdarli Amar murid Syaikh Azra’iAbdurrauf

Page 38: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

12 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

ilmu darinya secara intens tidaklah begitu memadai. Bahkan,tidak satu pun dari muridnya di daerah ini yang menguasaiilmu qira‘at dari beliau secara talaqi. Ustadz Syamsul Anwarsendiri mengakui bahwa, kendatipun ia dinyatakan telahmewarisi ilmu Syaikh Azra‘i Abdurrauf dalam bidang fashahah,namun ia mengakui bahwa ilmu itu hanya sedikit sekalidibanding dengan kealiman ilmu Syaikh Azra‘i Abdurrauf.

E. Guru dan Murid-muridnya

Di antara gurunya di dalam bidang Alquran adalahayahnya sendiri, Syaikh Abdurrauf. Sementara itu, SyaikhAbdurra‘uf belajar kepada beberapa orang guru di tanahair, di antaranya adalah syaikh Hasan Maksum imam padukatuan. Syaikh Hasan Maksum merupakan seorang ulamayang terkenal di Sumatera Utara yang pada waktu itu disebutdengan Sumatera Timur. Ia dilahirkan pada tahun 1884 danwafat pada tahun 1937. Syaikh Hasan Maksum merupakanalumni Timur tengah. Ia belajar ilmu fiqh kepada Syaikh AhmadKhatib al-Minangkabawi. Ia juga pernah belajar kepada AhmadKhayyath dalam ilmu tasawuf.10

Dari ayahnyalah Syaikh Azra‘i Abdurrauf mempelajaridasar-dasar membaca Alquran dan ilmu keisalaman lainnya.Ia juga belajar beberapa disiplin ilmu keislaman kepada beberapaulama yang ada di Timur tengah pada waktu itu.

Di antara guru Syaikh Azra‘i Abdurrauf yang terpentingdi tanah air setelah ayahnya adalah Syaikh Muhammad Ali.Kepada Syaikh inilah ia belajar ilmu tajwid dan fashahahAlquran,

10 Ahmad Zuhri, Syekh al-Qurra’ Azra’i Abdurrauf, h. 33.

Page 39: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

13SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

bahkan juga terhadap lagu-lagu Alquran dan qashidah. SyaikhMuhammad Ali merupakan orang yang terpandang dalamranah ilmu-ilmu Alquran pada waktu itu di lingkungannya.

Syaikh Azra‘i Abdurrauf sempat belajar beberapa disiplinilmu-ilmu keislaman lainnya, seperti nahwu, sharf, ma‘ani,dan lainnya kepada beberapa orang guru yang ada di tanahair. Pengetahuan inilah yang mendukung kegiatan belajarSyaikh Azra‘i Abdurrauf di Timur Tengah nantinya.

Di Saudi Arabia Syaikh Azra‘i Abdurrauf belajar ilmuAlquran kepada Syaikh Ahmad Hijazi, sebagaimana yangtelah dijelaskan sebelumnya. Syaikh Ahmad Hijazi merupakanulama yang terkenal dan menjadi bahan rujukan di Mekahdan Dunia Islam. Syaikh Ahmad Hijazi memiliki sanad dalamilmu Alquran, baik ilmu tajwid maupun ilmu qiraat sampaikepada Rasulullah Saw. Oleh sebab itu, beliau menjadi rujukankaum muslimin yang belajar di Mekah al-Mukkaramah.

Sanad itu dimiliki oleh Syaikh Azrai, sehingga ia mendapatijazah dalam ilmju tajwid, fashahah, dan qira‘at. Oleh sebabitu, ia berhak untuk untuk melanjutkan sanadnya kepadamurid-muridnya. Belakangan, setelah di tanah air, SyaikhAzra‘i Abdurrauf sangat mengambil perhatian dalam halini. Ia selalu mengkritik orang-orang yang membaca Alqurandengan qira‘ah sab‘ah hanya dengan membaca dari literaturtanpa ada sanad dan tanpa talaqi kepada Syaikh qira‘at. Sebab,ilmu membaca ini tidak bisa hanya dilihat di buku tanpa dipelajarisecara langsung dari ahlinya, karena ia terkait dengan makhrajyang harus didengar langsung dari guru.11

Selain belajar ilmu-ilmu Alquran, ia belajar ilmu-ilmu

11Ibid. h. 34.

Page 40: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

14 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

lainnya seperti imu Hadis dan fiqh. Disebutkan bahwa ia belajarkepada beberapa orang Syaikh di Masjidil Haram dan sekitarnya.Di antaranya adalah kepada Syaikh Sayyid Alawi al-Maliki,ayah dari Syaikh Muhammad Alawi, dalam mazhab Maliki.Ia juga belajar ilmu fiqh kepada syaikh Hasan al-Yamani dalammazhab Syafii. Syaikh Hasan al-Yamani adalah ayah dari Zakial-Yamani, yang pernah menjabat Menteri Perminyakan ArabSaudi dan penulis beberapa buku keislaman yang bermutu.

Syaikh Azra‘i Abdurrauf juga belajar ilmu Hadis kepadabeberapa orang ulama di antaranya Syaikh Hasan Marsyaddan Syaikh Umar Hamdan al-Maghribi. Selain itu ia jugabelajar kepada Syaikh Muhammad Hamdan al-Kutubi danSyaikh Muhammad Syihabuddin di Masjid al-Haram. SyaikhMuhammad Syihabuddin adalah salah seorang ulama SumateraUtara yang mengajar di Masjidil Haram, Mekah al-Mukarramah.

Di Saudi ia belajar ilmu-ilmu keislaman secara khususdi sekolah al-Falah. Ini merupakan sebuah sekolah yangjarang dimasuki oleh murid-murid dari Asia Tenggara padamasanya. Di sekolah ini umumnya diisi oleh orang-orangArab. Kesempatan itu diperoleh oleh Syaikh Azra‘i Abdurraufkarena bantuan dari Syaikh Abdullah al-Mandili. Oleh sebabitu, maka Syaikh Azra‘i Abdurrauf lebih mahir dan fasihberbahasa Arab ketimbang teman-teman dari Indonesia. Sebabia bergaul secara intens dengan anak-anak Arab tersebut.Murid-murid dari Nusantara umumnya belajar di MadrasahDar al-Ulum sebagaimana teman beliau Syaikh Buya BahrumAhmad. Selain itu, murid-murid Indonesia juga banyak belajardi Madrasah Shalatiyah.

Khusus dalam bidang ilmu tajwid (fashahah), SyaikhAzra‘i Abdurrauf memiliki murid yang sangat banyak. Di

Page 41: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

15SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

antara murid-muridnya yang belajar ilmu tajwid Alqurankepadanya, lewat bimbingannya, tidak sedikit yang menjadiqurra‘ terbaik pada tingkat Nasional dan Internasioanl. Diantara muridnya yang konsisten belajar kepadanya adalahH. Syamsul Anwar (Alm), H. Yusdarli Amar, Hj. Nur Ainun(Alm), H. Syarifuddin Nasution, H. Yusnar Yusuf, Hj. Halimatus-sa’diyah, Hj. Suryani, H. Fadlan Zainuddin, dan lainnya.

F. Karya-Karya

Di antara karyanya yang dapat dibaca yaitu:12

1. Ralat Alquran, diterbitkan oleh tiga penerbit, yaitu SinarKebudayaan Islam Jakarta, Mathba‘ah al-Mishriyah Cirebon,dan al-Ma‘arif, Bandung. Buku ini merupakan buku yangsangat penting bagi umat Islam Indonesia. Sebab, di dalam-nya Syaikh Azra‘i Abdurrauf membahas hal-hal yang ter-kait dengan koreksi atas kesalahan penulisan yang terdapatdi dalam Alquran terbitan Mathba‘ah al-Mishriyah, Cirebon;sumber kebudayaan Islam, Jakarta; dan al-Ma‘arif, Bandung.

2. Pedoman Perhakiman Musabaqah Tilawatil Quran. Tulisanini dalam bentuk makalah untuk para dewan hakim musabaqahtilawatil quran.

3. Penulisan Alquran dengan Huruf-Huruf Selain Huruf Arab.Buku merupakan uraian yang mendalam tentang hukumdan ketidakefektifan translitersi huruf Arab ke dalamhuruf latin. Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkantentang ketidakbolehan memadakan membaca Alqurandengan huruf tersebut.

12 Ibid. h. 35.

Page 42: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

16 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

4. Tafsir Alquran: Surah al-Fatihah, al-Baqarah, dan Yasin.Sebagaimana judulnya, buku ini merupakan tulisan yangdikhusukan untuk membahasa tafsir al-Quran pada surah-surah yang telah disebutkan. Namun, di dalam tulisan inijuga dibahas mengenai ulum Alquran.

G.Kiprah dan Apresiasi

Di antara kiprah perjuangan Syaikh Azra‘i Abdurraufadalah:13

1. Dosen Dan Guru Alquran di Berbagai Tempat

a. Mengajar di RumahDi antara kegiatan pengabdian ilmiah Syaikh Azra‘iAbdurrauf yang terpenting adalah mengadakan halaqahsetiap hari di rumahnya.

b. Mengajar di Berbagai HalaqahIa juga menyisihkan waktunya khusus untuk kaumibu di berbagai tempat. Di antaranya adalah di rumahHj. Rohani, istri dari Letkol H.O.Z. Ownie. Kemudian,ia juga mengajar di rumah Hasyim, MT. Ia mengajarkankepada kaum ibu di seputar ilmu Alquran, khususnyatentang bidang penafsiran Alquran.

c. Mengajar di Maktab dan UniversitasSebelum berangkat ke tanah suci, Syaikh Azra‘i Abdurraufmengajar di Maktab Zaini Usman di Jalan WaringinJati dan di beberapa mesjid di Kota Medan. Setelahkembali ke tanah air ia pernah mengajar di UISU,Medan. Selain mengajar di Universitas tersebut, ia

13 Ibid, h. 36.

Page 43: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

17SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

juga mengajar di Madrasah Diniyah Kampung Silalasbersama dengan Syaikh Ustadz Adnan Yahya, salahseorang temannya di Saudi Arabia.

d. Mengajar di LPTQ dan Penatar tingkat NasionalTidak diragukan lagi bahwa Syaikh Azra‘i Abdurraufmemiliki andil yang sangat besar memasyarakan Alqurandalam bidang membaca dan tajwid Alquran, di KotaMedan. Tidak terkecuali juga di tanah air dan kawasanAsia Tenggara.Beliau juga dikenal sebagai penatar senior dewanhakim (juri) Musabaqah Tilawah Alquran di PangkalanMasyhur, Medan, Jakarta, dan di beberapa tempat lainnyadi Indonesia.

H.Juri Alquran di Tingkat Nasional dan Inter-nasional

1. Juri di Tingkat Nasional

Keadaan atau kedudukannya sebagai ulama dalam ilmufasahah dan ilmu qiraat sab’ah mendapat pengakuan secaranasional. Hal itu terbukti, beliau dipercaya semasa hidupnyasebagai dewan juri hampir sepanjang usianya setelah kembalike Indonesia.

2. Juri di Tingkat Internasional

Selain menjadi dewan juri secara Nasional ia juga dipercayasebagai dewan hakim MTQ pada even-even Internasionalseperti di Mekah al-Mukarramah dan negara jiran Malaysia.Ini suatu bukti bahwa keilmuan Syaikh Azra‘i Abdurraufmendapat pengakuan internasional. Menurut keterangan

Page 44: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

18 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawwar, MA bahwaSyaikhAzra‘i Abdurrauf delapan kali menjadi juri internasionaldi Mekah.14

3. Menulis Makalah dan Buku

a. Menulis makalahDi samping kegiatan dakwah dan mengajarkan Alqurankepada masyarakat. Ia juga menyempatkan dirinyamenulis makalah yang terkait dengan ilmu Alquran,yaitu mulai ilmu tajwid, fashahah, maupun tafsir.Oleh sebab itu, keilmuan Syaikh Azrai tidak saja terkandungdi dalam ingatan dan hatinya, tetapi juga ia mampumenuangkannya di dalam bentuk tulisan yang berbobot.

b. TafsirSyaikh Azra‘i Abdurrauf juga menulis sebuah bukutafsir yang sangat baik dan informatif. Bahkan di dalambuku tersebut memuat tentang ulum al-Quran yangsangat baik untuk dijadikan pedoman dalam mempelajarikajian tafsir.

I. Prestasi dan Apresiasi15

a. Memiliki Kepaduan Ilmu AlquranKeahliannya terhadap ilmu Alquran tidak saja pada kemahiranmembaca dan kebagusan tajwid, tetapi juga dalam pema-haman makna dan kontekstualisasinya.

14Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawwar, MA, Nara sumber padasaat acara FGD dengan para Qari Sumatera Utara PPS UIN SU Medan.

15 Ahmad Zuhri, Syekh al-Qurra’ Azra’i Abdurrauf, h. 36.

Page 45: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

19SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

b. Pengisi ‘Iza‘ah Alquran di SaudiSyakh Azra‘i merupakan orang non Arab pertama yangmengisi ‘iza‘ah Alquran. Beliau diberi kesempatan untukmengisi acara radio membacakan ayat-ayat Alquran.Bahkan, menurut informasi dari Syaikh Buya BahrumAhmad, Syaikh Azra‘i bukan saja orang pertama darimasyarakat ‘ajam yang membaca Alquran pada ketikaitu tetapi orang perdana yang melakukannya pada radioSaudi Arabia.

c. Mendapat PenghargaanJasa besar Syaikh Azrai di bidang Alquran mendapat peng-hargaan dari Lembaga Alquran Pusat. Pada tahun 1953,ia juga diangkat menjadi Guru Besar Hafiz Alquran padaperguruan Tinggi Tanjung Limau Simabur Padang Panjang.Namun, penghargaan itu tidak ditemukan dari lembagakeagamaan atau pemerintah di Sumatera Utara.

d. Mendirikan Jam‘iyah al-Qurra‘Jam‘iyah al-Qurra‘ adalah sebuah lembaga untuk mengkajidan menyebarkan ilmu-ilmu Alquran. Perkumpulan inidiasaskan kepada ajaran Islam. Tujuannya adalah untukmemelihara Alquran dengan arti yang luas.

J. Keilmuan Dan Pemikiran

Di antara pemikiran yang terpenting Syaikh Azra‘i Abdurraufadalah mengenai ilmu-ilmu Alquran. Di dalam pembahasanini, penulis akan menguraikannya dengan cara meneliti danmengungkap kajian-kajian yang dilakukannya di dalam kitab-

Page 46: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

20 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

kitab dan makalah yang beliau tulis yang berkaitan dengantajwid, fashahah, tashhih, dan lagu, di antaranya:16

1. Pedoman Perhakiman Musabaqah Tilawatil Quran

Tulisan ini berbentuk makalah yang ditulis dengan akasaraArab-Jawi. Makalah ini dibagi ke dalam enam sub bahasan.Di antaranya adalah pendahuluan tanpa judul; masalah-masalah tajwid; al-waqf wa al-ibtida‘; masalah lagu dalamperhakiman musabaqah; cara-cara penilaian lagu; dan pedoman-pedoman yang menurunkan nilai-nilai peserta.

Tulisan ini merupakan sesuatu yang sangat penting untukdiketahui bagi para hakim. Sebab, pada awalnya tidak ditemukankata sepakat yang dilakukan oleh para hakim tentang asfek-asfek penilaian. Ini merupakan sebuah karya orisinal yangditemukan di dalam karya-karya yang terkait dengan pedomanperhakiman di ranah musabaqah.

Dalam pasal selanjutnya Syaikh membahas tentangcara-cara penilaian lagu. Ada beberapa pedoman yang ditulisbeliau dalam hal ini.a) ketinggian mutu keindahan lagu itu sesuai dengan hukum-

hukum tajwid.b) ketika membawakan lagu-lagu Alquran harus merupakan

“ ‘arabiyah Alquran”. Maksudnya, terpelihara dari bentuk-bentuk lagu yang disuarakan itu dari irama ajam (nonArab) yang membuat keliru “Arabiyatul quran” sesuai dengantunjukan ayat yang terdapat pada Surah Az-Zumar:

قرأنا عربيا غير ذي عوج لعلهم يتقون

16 Ibid, h. 39.

Page 47: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

21SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

c) ketika membawakan lagu dalam keadaan dada yang tenangtidak berdebar-debar disertai nafas yang kuat.

d) dapat merupakan keindahan lagu pada tiap-tiap mahathdengan tidak menyalahi hukum waqaf agar keindahannyatidak sia-sia dalam satu pernafasan.

e) kemurnian daya suara dengan maksud tidak menurundan tidak serak, hingga mengakhiri bacaan.

f) dapat memperhitungkan keseimbangan suara dalampemindahan lagu atau pelanjutan bacaan sesudahnya.

Setelah menjelaskan permasalahan yang tekait denganselebuk-beluk penilaian lagu, Syaikh Azra‘i Abdurrauf menge-mukakan pula pedoman tentang hal-hal yang menurunkannilai peserta musabaqah tilawah quran. Di anataranya adalah:a) tidak sejalan keindahan lagu dengan hukum-hukum keindahan

tajwid yang sah.b) lagu-lagu yang dipakai menghilangkan khabariyah Alquranc) membawakan lagu yang rusak, baik disebabkan dada

yang berdebar-debar; atau tidak berdayanya lagi nafas yangmenjelang habisnya atau dengan sebab apapun juga.

d) kerusakan lagu di mahath ketika berwaqaf, padahal puncakkeindahan itu adalah pada mahath sekalipun berkurangwaktu perjalanan bacaan itu.

e) suara yang mengalami kelemahan di waktu dalam perjalananbacaan disebabkan menurunnya daya tahan suara ataudisebabkan serak.

f) tidak adanya keseimbangan kehendak lagu dengan dayatahan suara dengan maksud memaksakan suara ketikamembawakan lagu yang tinggi yang tidak tercapai suaraataupun tercapainya dengan susah payah sehingga tidakterasa keindahannya lagi.

Page 48: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

22 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

g) terdapat keseimbangan suara pada waktu pemindahanlagu atau pelanjutan bacaan sesudah berwaqaf.

Berdasarkan deskripsi di atas ditemukan bahwa kaidah-kaidah penilaian lagu ini, merupakan salah satu upaya SyaikhAzra‘i Abdurrauf untuk memberikan gambaran aplikatif dalammelakukan penilaian terhadap peserta musabaqah.

2. Ralat Alquran

Salah satu kepedulian Syaikh Azra‘i Abdurrauf terhadapeksistensi dan kesucian Alquran adalah dengan melakukankoreksi terhadap penulisan Alquran yang dilakukan olehbeberapa penerbit.

Buku ini ditulis adalah untuk menunjukkan kekeliruandi dalam penulisan Alquran yang dilakukan oleh beberapapenerbit. Di antaranya adalah penerbit al-Mathba‘ah al-Mishriyah,Cirebon, Sinar Kebudayaan Islam Jakarta, dan al-Ma‘arif, Bandung.

Koreksi yang dilakukan oleh Syaikh Azra‘i Abdurrauftersebut merupakan kepedulian beliau terhadap kemurniaanAlquran. Dalam hal ini kaum muslimin berutang besar kepadabeliau atas usahanya memurnikan dan meluruskan penulisanAlquran di tanah air.

Selanjtnya koreksi Syaikh Azra‘i Abdurrauf terhadappenulisan Alquran dengan Huruf-Huruf Selain Huruf Arab.Buku ini berawal dari makalah yang ditulis oleh Syaikh Azra‘iAbdurrauf atas permintaan Majlis Ulama Indonesia, SumateraUtara. Buku ini ditulis pada tahun 1989. Kendatipun buku inimengambil judul yang sangat luas, yaitu mencakup seluruhhuruf atau aksara di dunia ini, namun Syaikh hanya meng-khususkannya pada ranah Penulisan Alquran dengan Huruf-

Page 49: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

23SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Huruf Latin semata. Oleh sebab itu, maka yang ditemukan didalam tulisan ini adalah tentang kajian di seputar huruf latin.

Jika transliterasi memang dirasa perlu untuk hal-hallain, maka Syaikh Azra‘i Abdurrauf berpendapat perlunyamelakukan penelitian yang lebih mendalam dan pengkajianyang lengkap, agar hal tersebut dapat dilakukan dengan penye-lesaian yang terbaik.

Keniscayaan mempelajari dan membaca Alquran dariaksara Alquran dan tajwidnya didasari kerangka pikir bahwadalam membaca Alquran itu ada hukum wajib dan ada hukumharam. Inilah salah satu menjadi alasan keberatan SyaikhAzra‘i Abdurrauf dalam melakukan transliterasi.

K. Pemikiran Syaikh Azra‘i Abdurrauf

Syaikh Azra‘i Abdurrauf juga meninggalkan catatannyatentang sekilas ilmu Alquran dan tafsir. Hal ini ditemukanketika beliau akan membahas penafsiran Alquran. Di dalammakalah tersebut beliau menguraikan beberapa hal yangperlu diketahui oleh yang ingin mengetahui tentang penafsiranAlquran. Namun umumnya, apa yang dilakukan oleh SyaikhAzra‘i Abdurrauf dalam penjelasan ulum Alquran tersebuthanyalah sebagai transfer ilmu dari buku-buku bahasa Arabke dalam tulisan Jawi.17

Buku yang ditulis Syaikh Azra‘i Abdurrauf berkenaandengan tafsir hanya sebagian kecil dari kegiatan penafsirannyaterhadap Alquran dari sekian banyak yang diajarkannyakepada murid, majelis, halaqah, dan mahasiswanya. Namun,

17 Ibid, h. 40.

Page 50: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

24 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

dari makalah dan tulisan tersebut kita dapat sedikit menelusurikerangka berfikir dan corak penafsiran yang beliau pakaiketika menafsirkan Alquran. Secara metodologis tafsir Alqurandibagi ke dalam empat klasifikasi, yaitu metode ijmâli, metodetahlili, metode muqarin, dan metode maudu‘i.

Berdasarkan dari hasil penelitian bahwa tafsir SyaikhAzra‘i Abdurrauf, pada satu sisi termasuk tafsir tahlili. Sebaburaiannya tergolong panjang dengan memasukkan barbagaiasfek penafsiran, namun tafsir ini tidak mencakup keseluruhanayat-ayat Alquran. Di sini lah penggolongannya ke dalamtafsir tahlili tidak dapat digolongkan secara mutlak.

Dalam pada itu, jika dibandingkan dengan tafsir maudhu‘i,ijmali, dan muqarin, maka tafsir beliau tidak dapat digolongkanke dalam salah satu dari metode ini, sebab karakteristik masing-masing metode tidak terekomendasi di dalam ciri-ciri penafsiranbeliau. Oleh sebab itu, maka tafsir yang disajikan oleh SyaikhAzra‘i adalah metode ilhadi yang keluar dari metode yang ada.

Jika dilihat pada asfek corak, maka tafsir Syaikh Azra‘iAbdurrauf lebih cenderung ke dalam corak fiqhi, kendatipunia juga membahas aspek-aspek lainnya dari kandungan ayat.Namun, warna fikih ini tetap konsisten terlihat di dalam penafsir-annya. Selanjutnya jika dilihat dari segi sumber penafsiran, makatafsir Syaikh Azra‘i Abdurrauf lebih mengedepankan tafsirijtihadi ketimbang naqli. Oleh sebab itu, tafsir Syaikh Azra‘iAbdurrauf tersebut dapat digolongkan ke dalam tafsir ini.

L. Ciri Khas Keistimewaan

Menurut penuturan murid-murid Syaikh Azra‘i Abdurrauf,ustadz Syarifuddin Nasution bahwa Syaikh Azra‘i Abdurrauf

Page 51: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

25SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

dalam membaca Alquran tidak dengan suara yang tinggitetapi lemak dan enak didengar sampai-sampai perpindahanlagu tidak terasa dari lagu satu ke lagu yang berikutnya. Bahkandalam dunia seni menyanyikan lagi Mesir tidak terasa berpindahantar lagu yang satu dengan lagu yang lain. Dalam keahlianSyaikh Azra‘i Abdurrauf melagukan lagu-lagu Mesir sehinggaustadz Ahmad Baqi mengempaskan kopiahnya ke lantai karenatidak merasakan pergantian lagu sakingkan terbuai dan nikmat-nya suara Syaikh Azra‘i Abdurrauf.18

Dalam konteks sistem mengajar Syaikh Azra‘i Abdurrauftermasuk dalam kategori disiplin dan tegas. Pada saat SyaikhAzra‘i Abdurrauf membaca Alquran maupun mengajar tidakada yang boleh bersuara, jika ada yang bersuara maka beliauakan diam. Dalam pengajian kendati pun tidak ada absenformal tetapi kalau jadwal mengaji tidak datang dan tidakada laporan berita maka beliau marah sekali. Tidak hanyaitu, jika terlambat saja datang ke majelis pengajiannya akhirnyadisuruhnya pulang. Bahkan dalam mengajar dan membacaAlquran jika ada yang merokok Syaikh Azra‘i Abdurraufakan marah dan berhenti membaca sampai semuanya memer-hatikan dan menghormati Alquran.

Ketegasannya disebutkan ustadz Syarifuddin Nasutionketika Tengku Zulkarnain (Wakil Sekretaris Umum MUI Pusatsekarang) pada saat pertama sekali mengikuti pengajian SyaikhAzra‘i Abdurrauf dan ikut-ikutan menggil Syaikh Azra‘i Abdurraufdengan panggilan “Atok” akhirnya disanggahnya dengankalimat “kenapa kau panggil aku atok, kalau Syarifuddin memang

18Wawancara dengan Ustadz Syarifuddin Nasution, murid dancucu Syaikh Azra‘i Abdurra‘uf

Page 52: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

26 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

atoknya aku, jadi panggil saja ustadz”, merah wajah TengkuZulkarnain, kata ustadz Syarifuddin Nasution.19

Sisi lain Syaikh Azra‘i Abdurrauf adalah sebenarnya jikabeliau telah dekat dengan seseorang teman atau muridnyabeliau juga selalu bercanda. Ustadz Ishaq Lubis (alm) selalubeliau candai pada saat mengaji bersama.

Satu hal yang menarik dari Syaikh Azra‘i Abdurraufadalah membangun ikatan silaturahim yang kuat denganseluruh murid-muridnya di seluruh dunia. Atas dasar itu, SyaikhAzra‘i Abdurrauf membuat satu mala berkumpulnya murid-muridnya yang bertebaran di berbagai daerah dan negarauntuk saling mengenal dan menjalin silaturahim. Pertemuanini yang disebut “lailatul Mina” yang kemudian diganti namanyadengan “lailatul mu’ayadah”. Poin penting dari program iniadalah bahwa sosok Syaikh Azra‘i Abdurrauf seorang yangvisioner, jauh memandang ke depan untuk melakukan regenerasipara qari sekaligus menjalin jaringan qari tingkat internasional.Sehingga para qari tidak hanya terkotak pada satu daerah,mazhab bacaan dan seterusnya tetapi membuka diri salingmenguatkan antara stau dengan yang lainnya.20

M. Syaikh Azrai Abdurrauf Wafat

Syaikh Azra‘i Abdurrauf wafat pada tahun 1993 dalamusia 75 tahun disebabkan sakit yang diduga terkait denganmasalah ginjal beliau sehingga mengakibatkan bengkak keduakakinya. Masyarakat Kota Medan berduka bahkan umatIslam Sumatera dan Indonesia bersedih dengan kepergian

19Ibid.20Ibid.

Page 53: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

27SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Syaikh qurra’ yang telah melahirkan banyak generasi qaridi Indonesia dengan berbagai talenta dan keahlian yangmumpuni. Semoga ilmu yang telah belia ajarakan dan sebarkanmenjadi amal kebaikan dan menjadi pegangan bagi para muqriregenerasi berikutnya dalam mendalami Alquran.

Pada saat menjelang Syaikh Azra‘i Abdurrauf akan meninggaldunia menurut pengakuan murid-muridnya bahwa telah adatanda-tanda dan isyarat yang mengindikasikan bahwa beliauakan dipanggil Allah. Ustadz Fuad misalnya menjelaskanbahwa Syaikh Azra‘i Abdurrauf memanggilnya ke dalamkamar dan mengatakan bahwa kita tidak akan lama lagimengaji.21 Hal senada juga disampaikan Ustadz Syarifuddinyang memanggil Syaikh Azra‘i Abdurrauf dengan panggilanAtok. Syaikh Azra‘i Abdurrauf pernah meminta Ustadz SyarifuddinNasution untuk mengantarkannya berobat dengan naikkereta vesva padahal telah diminta Syarifuddin Nasutionnaik becak tetapi beliau menolak. Namun yang mengherankanustadz Syarifuddin Nasution adalah ketika Syaikh Azra‘iAbdurrauf dibonceng di belakang terasa tidak ada dalampengertian ringan sekali seperti tidak ada orang yang dibonceng.

Satu peristiwa lain menunjukkan sisi kemulian yangdiberikan Allah pada Syaikh Azra‘i Abdurrauf adalah ketikakami dalam perjalanan ke Jambi dalam rangka kegiatanAlquran di tengah jalan ada bus yang terperosok ke pinggirjalan sehingga tidak bisa kami lewat lagi, ketika kami turundan Syaikh Azra‘i Abdurrauf mendorongkan dengan tangannyadengan mengajak yang lain juga dengan izin Allah bus yang

21Wawancara dengan Ustadz Fuad Lubis murid Syaikh Azra‘iAbdurrauf pada saat acara FGD dengan para Qari Sumatera UtaraPPS UIN SU Medan.

Page 54: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

28 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

terperosok bergeser dan semua pengguna jalan bisa lewat.Banyak peristiwa-peristiwa yang menurut ustadz SyarifuddinNasution yang tidak lagi keseluruhannya teringat beliau me-nunjukkan keistimewaan yang dimiliki Syaikh Azra‘i Abdurrauf.22

Isyarat yang lain menurut ustadz Syarifuddin Nasutionadalah Syaikh Azra‘i Abdurrauf meminta kami untuk mempelajaritentang bacaan qiraat khususnya tentang warash padahalsebelumnya tidak pernah beliau berkeingingan mengajarkannyadengan kalimat “ nantilah” tetapi menjelang tiga bulan menjelangmeninggal dunia Syaikh Azra‘i Abdurrauf mengatakan bahwabacaan-bacaan itu perlu sama kalian dan diajarkannya kepadapara murid-muridnya.23

N. Penutup

Perjalanan panjangSyaikh Azra‘i Abdurrauf dalam menekunidan mendalami Alquran dari mulai kampung halaman diMedan sampai ke Timur Tengah adalah sifat penuntut ilmuyang terus haus akan ilmu dan tidak akan pernah berhenti.Keikhlasan dan kecerdasan menjadikan sosok Syaikh Azra‘iAbdurrauf sebagai Syaikh Qurra’ yang menebarkan ilmunyadengan serius dan disiplin. Kedalaman ilmunya dalam bidangAlquran terasa seolah-olah masuk ke dasar lautan yang dalamdengan pencerahan bagi siapa pun yang belajar denganya.

22Wawancara denggan ustadz Syarifuddin Nasution23Wawancara dengan Ustadz Syarifuddin Nasution murid Syaikh

Azra‘i Abdurra‘uf pada saat acara FGD dengan para Qari SumateraUtara PPS UIN SU Medan.

Page 55: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

29SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

USMAN FATTAH(Muqri’ Spektakuler dari Sumatera Utara)

(1918 – 1992)

“Ajarkanlah Alquran dengan penuh keikhlasan dan janganpernah mengharapkan imbalan apapun dari murid-muridsupaya mereka mendapat prestasi. Jangan pernah pulaberhenti mengajarkan Alquran meskipun di usia renta”.(Usman Fattah)

A. Pendahuluan

Ungkapan Usman Fattah di atas menarik untuk dianalisiskarena berbeda dari faham orang banyak. Selama ini difahamibahwa dampak dari mengharapkan imbalan hanya berlakukepada guru tidak kepada murid. Dalam persefsi Usman Fattah,dampak dimaksud tidak hanya kepada guru yang mengajarakan tetapi berlaku juga kepada murid yang diajar.

Secara tidak langsung, Usman Fattah hendak mengatakan“bergurulah kepada orang-orang yang tidak mengharapkanimbalan jika ingin berprestasi”. Para muqri’ dan muqri’ah yang

29

Page 56: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

30 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

تبعوا مهتدون أجراوهم يسبمللجم لا من ا

menjadi kajian sentral dalam tulisan ini, termasuk di dalamnyaUsman Fattah, adalah guru-guru yang sukses mengantarkananak didik mereka ke gerbang prestasi.

Kalimat yang diungkapkan oleh Usman Fattah di atasadalah sebagai pengejawantahan ayat Alquran yang seringdibacanya yaitu ( ) yang artinya“ikutilah orang yang tidak meminta balasan kepadamu danmereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”.1

Menurutal-Tabâtabâ’î,sebagaimanayang dikutipQuraish Shihab,bahwa se-seorang tidakwajar diikutidisebabkan olehsalah satu daridua hal. Per-tama, ucapandan tindak-annya meru-pakan kesesatan.Kedua, mem-punyai maksud-maksud burukseperti ingin memperkaya diri atau mencari popularitas.2

1 Lihat Q.S. Yâsîn ayat 21.2 M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian

Alquran, Volume 11, (Jakarta: Lentera Hati, 2004), hlm. 526.

Page 57: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

31SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Usman Fattah, baik dari segi teoritis maupun praktis,sudah memiliki pengalaman tentang berinteraksi denganAlquran. Kuat dugaan bahwa ungkapannya di atas adalahhasil dari pengalamannya bahwa banyak guru yang gagalmenempa murid-muridnya karena mengharapkan imbalan.Oleh karena itu, Usman Fattah bekerja untuk memenuhi kebutuhanhidupnya dari pekerjaan yang lain.

Apa yang sudah dilakukan oleh Usman Fattah memangterbukti bahwa murid-murid yang diajarnya mendulangprestasi yang gemilang. Agaknya tidak terlalu berlebihanjika ungkapan Usman Fattah di atas dapat diistilahkan sepertikalimat berikut ini yaitu “mencari makan untuk mengajarkanAlquran bukan mengajarkan Alquran untuk mencari makan”.

Dalam tulisan ini dikemukakan sosok Usman Fattahyaitu seorang muqri’ spektakuler dari Sumatera Utara yangmenuai prestasi baik untuk dirinya maupun untuk murid-muridnya.3 Pola dan gaya hidup Usman Fattah serta caranyaberinteraksi dengan Alquran patut untuk diteladani. Olehkarena itu, tulisan ini berupaya mengungkap sekelumit sosokUsman Fattah dengan segala prestasi yang sudah diperolehnya.

B. Mengenal Sosok Usman Fattah

Tidak diketahui secara pasti tanggal dan bulan kelahiranUsman Fattah kecuali bahwa beliau dilahirkan pada tahun1918. Beliau menikah dengan 2 (dua) orang isteri, yang pertama

3 Dalam buku Kamus Besar bahasa Indonesia disebutkan bahwaarti kata “spektakuler” ialah “menarik perhatian, mencolok mata”.hlm. 856.

Page 58: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

32 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

bernama Rafi’ah Hasibuan dan yang kedua bernama Hj. TengkuAmanah Bahagi. Dari isteri pertamanya,Usman Fattah dikaruniai7 (tujuh) orang anak dan dari isteri kedua dikaruniai 5 (lima)orang anak.

Usman Fattah adalah anak dari pasangan H. Abdul Fattahdan Aminah. Abdul Fattah adalah seorang veteran denganpangkat sersan yang ikut memperjuangkan kemerdekaanRepublik Indonesia. Semangat kebangsaan yang dimilikioleh Abdul Fattah membuatnya tertarik untuk masuk tentaraguna mengusir penjajah Belanda meskipun pada saat itubeliau bekerja sebagai nahoda kapal Belanda.

Meskipun ayahnya adalah seorang tentara namun UsmanFattah tidak tertarik untuk mengikuti jejak ayahnya. Padatahun 1929,Usman Fattah masih berdomisili di daerah KelambirV. Kemudian pada tahun 1943 Usman Fattah bersama dengankeluarganya berhijrah ke kota Medan. Mereka tinggal di KampungKolam Mahkamah yaitu di samping Masjid Raya Al-Mashundekat dengan Istana Maimun, Medan.

Page 59: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

33SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Saat kecil, Usman Fattah menempuh pendidikan di sekolahBelanda yang ada di kota Medan. Sosok Usman Fattah lebihtertarik mendalami seni baca Alquran daripada mengikutijejak ayahnya sebagai tentara atau nahoda kapal. Untuk mengem-bangkan kemampuan tilawahnya, Usman Fattah belajar sampaike Kabupaten Langkat (dahulu masih Binjai) dengan guru-guru yang ada di tempat ini.

Kesungguhan dan semangatnya dalam belajar Alqurantidak dapat di-ragukan. Kedua faktor inilah (kesungguhandan semangat) yang mengantarkannya menjadi salah satumuqri’ terbaik di Sumatera Utara. Pada tahun 1950, UsmanFattah pernah mengikuti berbagai perlombaan tilâwah al-Qur’ân di tingkat Nasional mewakili Sumatera Utara danberhasil meraih juara.

Usman Fattah merupakan salah seorang muqri’ yang

Page 60: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

34 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

sangat berpengaruh di Sumatera Utara. Beliau banyak melahirkanmuqri’ dan muqri’ah Sumatera Utara yang berprestasi baikdi tingkat Nasional maupun Internasional. Usman Fattahmampu membina murid-muridnya untuk mengaji Alqurandengan baik sehingga banyak di antara murid-muridnya yangmemiliki prestasi mengangkat nama Sumatera Utara ke pentasNasional.

Pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal17 Agustus 1945,Usman Fattah sudah berprofesi menjadiseorang muqri’. Kemungkinan besar bahwa Usman Fattahadalah muqri’ yang pertama sekali pernah dipanggil PresidenSoekarno untuk membaca Alquran saat acara Maulid Nabidi Istana Negara bersama dengan muqri’ah Tuti Amaliah(Betawi).

Menurut pengakuan salah seorang anak Usman Fattahyang bernama Budi bahwa ayahnya pernah membaca Alqurandi Istana Negara atas permintaan Presiden Soekarno saatacara Peringatan Hari Besar Islam sekitar tahun 1954. KemudianBudi tidak ingat apakah sebelum itu Usman Fattah pernahjuga dipanggil oleh Presiden Soekarno. Tapi yang pasti bahwaUsman Fattah adalah satu-satunya muqri’ Sumatera Utarayang pertama kali di panggil oleh Presiden Soekarno untukmembaca Alquran di Istana Negara.

Bakat seni baca Alquran yang dimiliki oleh Usman Fattahmenjadi pemicu semangatnya untuk mengembangkan senibaca Alquran di Sumatera Utara. Agaknya, tidak terlalu berlebihanjika Usman Fattah diklaim sebagai salah seorang peloporpengajian tilâwah Alquran di Sumatera Utara. Temannyasaat itu adalah Azra’i Abdurrauf yang juga merupakan muqri’yang cukup disegani di Sumatera Utara.

Page 61: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

35SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Pada umumnya, para muqri’ dan muqri’ah yang sudahmenorehkan prestasi gemilang baik di tingkat Nasional maupunInternasional nota benenya adalah murid-murid yang beradadi bawah bimbingan Usman Fattah. Sejauh ingatan Budi (anakUsman Fattah) di antara murid-murid beliau yang berprestasiadalah Hasan Basri Sa’i (muqri’) dan Nurasiah Djamil (muqri’ah),Zainuddin Tanjung (politisi), Tengku Zulkarnain (wasekjenMUI Pusat), KH. Riduan Arifin Nasution (Imam Masjid Istiqlal).Tentu saja masih ada yang lain lagi namun saya tidak dapatmengingatnya secara persis, kata Budi.

Usman Fattah dan keluarganya berdomisili di sebuahrumah yang terletak di gang Warna, Suka Raja, Medan Maimun(di belakang Istana Maimun). Rumah tempat tinggal ini kemudiandijadikannya sebagai madrasah yang diberinya nama “Alpalah”dan di tempat ini pulalah anak-anak beliau dilahirkan.

Selama tinggal di tempat ini, Usman Fattah sangat aktifmengajarkan Alquran. Beliau adalah salah seorang pembinadi Madrasah Alpalah dan juga sebagai guru di Madrasah tersebut.Mendengar kabar tentang kepakarannya dalam ilmu Alquran,banyak murid-murid yang berdatangan kepadanya untukbelajar dan memperoleh ilmu Alquran darinya, termasukmereka yang datang dari daerah Langkat, Padangsidempuandan lain-lain.

Mengingat bahwa murid-murid yang datang untukbelajar berasal dari daerah-daerah yang jauh maka UsmanFattah menjadikan rumahnya untuk tempat mereka menginap.Rumah ini dibuatnya seperti pesantren para muqri’ dan terusberlanjut sampai pada tahun 1966.

Rumah dan madrasah yang ditempati oleh Usman Fattahadalah wakaf yang diberikan Sultan Deli kepadanya.Akan

Page 62: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

36 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

tetapi karena anak-anak Sultan Deli ketika itu hendak membangunrumah di sekitar rumahnya maka Usman Fattah memutuskanuntuk pindah bersama keluarganya ke daerah Kelambir V,Tg.Gusta.Di tempat ini, Usman Fattah membangun rumahkarena tanah yang ditempatinya dalah milik ibunya (Aminah).

Di tempat yang baru ini, Usman Fattah tetap saja melanjutkanaktifitasnya sebagai guru seni baca Alquran. Menurut keterangananaknya (Budi) bahwa di rumah yang baru ini Usman Fattahpernah diminta untuk menjaga beberapa kitab berbahasaArab (kitab kuning) oleh seorang kiyai (syekh) yang digunakanuntuk mengajar murid-muridnya.

C. Tipologi Usman Fattah Dalam Mendidik

Di dalam keluarga, Usman Fattah dipandang oleh anak-anaknya sebagai sosok yang jarang marah dan sangat sabardalam mendidik. Akan tetapi, jika kesalahan yang dilakukansudah terlalu berlebihan maka beliau tidak akan segan-segan memukul dan mencambuk. Dalam hal urusan shalat,Usman Fattah terkesan sedikit agak “nyinyir” dalam menasehatianak-anaknya.

Kemudian beliau juga tidak henti-hentinya memberikannasihat kepada anak-anaknya agar tidak melakukan hal-halyang dilarang oleh agama, berbuat baik kepada siapapun.Nasihat-nasihat yang disampaikannya mengandung harapanyang sangat tinggi layaknya orang tua yang mengharapkanagar anak-anaknya menjadi orang yang shaleh.

Bakat seni baca Alquran yang dimilikinya bukan karenaturunan dari orang tuanya tetapi karena kesungguhannyadalam belajar Alquran. Kesungguhannya dalam belajar dapat

Page 63: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

37SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

dilihat melalui jarak tempuh yang dilaluinya secara rutinitassampai ke Binjai Langkat. Tipologi orangnya sangat gigih dalambelajar sehingga dimanapun tersedia tempat belajar tetapditempuhnya meskipun jauh dari orang tuanya.

Dalam hal mendidik, Usman Fattah menggunakan polakasih sayang dan sama sekali tidak pernah menekankankekerasan bahkan terkesan humoris. Beliau sangat menyayangikeluarga dan juga menyayangi harta terutama harta yangberbentuk tanah. Oleh karena itu, Usman Fattah tidak akanpernah mau menjual tanah kecuali benar-benar terpaksa. Seingatsaya, kata anaknya Budi, ayah hanya pernah sekali menjualtanah dan itupun karena hendak membeli sebuah kereta untukalat transportasinya.

Tidak pernah terdapat keluhan darinya ketika mengajarkanAlquran meskipun pada waktu itu usianya sudah termasuksepuh yaitu 60 (enam puluh) tahun. Baginya, usia lanjut bukanmerupakan halangan untuk mengajarkan Alquran, padahallokasi tempat dia mengajar adalah di Medan yang pada waktuitu dianggap masih jauh karena keterbatasan transportasi.Di Medan beliau mengajar di Masjid Muslimin, persisnya JalanSutrisno simpang Antara, Medan.

Murid-murid Usman Fattah banyak terdapat di MasjidMuslimin ini. Menurut penuturan anaknya (Budi) “saya kira,kalau saat ini ditanya pengurus BKM Masjid Muslimin mungkinorang-orang masih mengingat kalau ayah saya pernah mengajarkanAlquran di Masjid ini apalagi beliau pada saat itu sangat dihormatidan disegani.”

Page 64: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

38 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Hal yang paling sulit tertandingi dari sosok Usman Fattahadalah semangatnya dalam membaca Alquran. Beliau tidakakan menolak jika diminta untuk membaca Alquran meskipunusianya sudah lanjut ketika itu yaitu 71 (tujuh puluh satu)tahun. Beliau tetap saja melantunkan suaranya meskipunsudah tidak lagi seindah suara masa mudanya.

Dalam hal mengajarkan Alquran beliau tidak pernahpilih kasih karena yang penting menurutnya adalah keseriusan.Oleh karena itu, ilmu yang dimilikinya lebih banyak dia ajarkankepada murid-muridnya dari pada anak-anaknya. Beliauselalu memantau tingkat keseriusan atau kesungguhan seseorangbelajar Alquran dan juga dapat menilai antara yang berpotensidan yang tidak.

Usman Fattah tidak pernah “memaksa” anak-anaknyaagar belajar seni baca Alquran seperti dirinya karena dia tahu

Page 65: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

39SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

benar bahwa anak-anaknya tidak memiliki potensi tentangitu. Meskipun demikian, bukan berarti beliau tidak peduli samasekali namun setiap ada kesempatan beliau juga mengajarkanAlquran kepada kami anak-anaknya. Memang ada di antarakami anak-anaknya yang menjadi muqri’ namun tidak sehebatdan sepopuler beliau, demikian penuturan Budi.

Modal utama yang digunakan oleh Usman Fattah dalamhal mengajarkan Alquran adalah profesional dan ikhlas. Darisegi keprofesionalannya sudah tidak diragukan lagi karenabeliau benar-benar ahli dalam bidangnya, demikian jugadengan keikhlasanannya bahwa beliau tidak mengharapkanimbalan apapun dari murid-muridnya. Kedua faktor inilahyang diduga kuat membuatnya berhasil mendidik murid-muridnya.

Dedikasinya dalam mengajar dan mengaji cukup tinggimeskipun usianya sudah sepuh. Kesepuhan usia tidak pernahmembuatnya surut untuk mengajar dan mengaji. Pada beberapaacara hari besar Islam beliau tetap saja bersedia mengaji danjuga menjadi imam shalat meskipun usianya sudah renta.

Ketika sudah pindah tempat tinggal ke Kelambir V, kelurahanTg. Gusta beliau tetap saja mengajar ke Medan dengan penuhkesabaran mengayuh sepedanya. Padahal untuk ukuran sekarangjarak dari Kelambir V ke Medan cukup jauh karena letak tempatpengajiannya berada di tengah kota.

Kepergiannya mengajar ke Medan sama sekali tidakmengharap upah atau gaji karena Usman Fattah sudah memilikitanah dan sawah yang luas di tempat tinggalnya. Sepulangmengajar Usman Fattah pergi ke ladang membawa cangkuluntuk membajak kebun dan sawah yang dimilikinya. Sedikitpun

Page 66: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

40 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

beliau tidak merasa iri dengan orang-orang yang saat itu telahmengendarai sepeda motor.

Perjalanan yang ditempuhnya ke Medan dilaluinya setiaphari namun tidak pernah merasa lelah dan mengeluh dengankondisinya saat itu. Meskipun begitu, pemerintah tidak pernahmemberikan perhatian kepadanya padahal saat itu UsmanFattah sangat berjasa dalam membina dan mengembangkanilmu tilâwah Alquran di kota Medan termasuk di SumateraUtara.

Selain berprofesi sebagai guru dan pengaji ternyata UsmanFattah memiliki kegemaran bertani, memanah dan memeliharakambing. Kegemarannya dalam hal bertani ditekuninya sampaimasa tuanya. Kemudian beliau juga memiliki hobbi yang lainyaitu suka mendengarkan lagu-lagu dangdut. Adapun penyanyifavoritnya adalah Rhoma Irama dan Elvi Sukaesih.

Itulah tipologi Usman Fattah seorang muqri’ dari SumateraUtara yang telah berhasil membina murid-muridnya menjadiorang-orang yang terpandang, tidak hanya di SumateraUtara tetapi juga di tingkat Nasional bahkan Internasional.Kehadiran Usman Fattah dalam seni baca Alquran merupakantonggak awal tumbuh dan berkembangnya seni baca Alqurandi Sumatera Utara. Dalam hal seni bacaan Alquran di SumateraUtara ini, Usman Fattah bukan hanya sebagai sosok yangtelah menjadi sejarah tetapi pencipta sejarah itu sendiri.

D. Beberapa Catatan Tentang Prestasi UsmanFattah

Nama Usman Fattah terus saja berkibar terlebih lagiketika beliau memenangkan MTQ di kota Binjai pada tahun

Page 67: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

41SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

1951 dengan mengalahkan Syaikh H. Azra’i Abdurrauf. Kejadianini dianggap sangat fenomenal sehingga menjadi topik diskusidi berbagai tempat. Peristiwa ini semakin membuat namaUsman Fattah terus mengalir bagaikan air bah yang tidakterbendung.

Popularitasnya terus saja menggema bahkan sampaike istana Negara sehingga Presiden Soekarno terpengaruhuntuk memanggilnya ke Istana membaca Alquran. Padatahun 1954 (sebagaimana disebutkan di atas) beliau dipanggiloleh Presiden Soekarno untuk melantunkan ayat-ayat suciAlquran di Istana Negara.

Menurut keterangan anak beliau, Usman Fattah berangkatmenunaikan ibadah haji pasca mengaji di Istana Negaratetapi tidak ingat persis pada tahun berapa. Pasca melaksanakanibadah haji, beliau tidak langsung pulang ke Medan, SumateraUtara tetapi sempat menetap selama 3 (tiga) tahun di Makkah.Ketika menunaikan ibadah haji ini banyak orang-orang Makkahyang sayang kepadanya sehingga membuatnya enggan untukpulang ke Medan. Masa 3 (tiga) tahun berdomisili di Makkahadalah sebagai bukti bahwa Usman Fattah sangat mahirberbahasa Arab.

Ketika tinggal di Makkah, banyak orang yang memintaUsman Fattah untuk melantunkan ayat-ayat suci Alquran,melantunkan suara azan dan termasuk juga menjadi imamshalat.Beliau memahami bahwa permintaan yang sepertiini adalah sebagai penghormatan besar baginya sehinggaberencana untuk tidak pulang lagi ke Medan, Sumatera Utara.

Makkah dalam persepsi Usman Fattah adalah tempatyang sangat menyenangkan dan menjanjikan masa depan.Melihat gelagat ini maka ayah dan abangnya berlayar ke Makkah

Page 68: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

42 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

untuk membujuknya agar pulang lagi ke Medan. Misi ini ber-hasil membawa Usman Fattah pulang kampung dan bumiSumatera Utara kembali lagi bersinar karena mutiara yangselama ini hilang kini sudah kembali lagi.

Sekembalinya Usman Fattah ke Tanah Deli kegiatan senibaca Alquran dan lain-lain mulai menggeliat. Sosok UsmanFattah mulai menjadi idola dan buah bibir dan setiap murid-muridnya mengaku dengan bangga kalau mereka bergurukepada Usman Fattah. Sikapnya yang familiar, ramah dansantun semakin membuat mutiara Sumatera Utara ini berkilau.

Popularitas Usman Fattah terus saja mencuat sehinggabanyak pihak yang memberikan pujian kepadanya. Padatahun 1975 pihak pemerintah memberikan penghargaan kepada-nya dengan mengirimnya sebagai dewan juri MTQ Nasionaldi Palembang. Pada masa ini, murid-murid Usman Fattah sudahbanyak yang meraih prestasi pada MTQ baik Nasional maupunInternasional.

Pasca tahun 1975, Usman Fattah hanya fokus mengajarkanAlquran di rumahnya karena banyak masyarakat yang antusiasuntuk belajar dan berguru kepadanya. Menurut informasidari anaknya, Ayahnya dulu sering melakukan rekaman diRRI Medan dan ada juga rekaman membaca Alquran dalampiringan kaset yang ada di RRI Medan. Pada masa itu, kamianak-anaknya tidak ada yang teringat untuk merekam beliaumembaca Alquran padahal sudah sering diingatkannya. Tentusaja hal ini disebabkan tidak ada di antara kami anak-anaknyayang memiliki jiwa seni baca Alquran sehingga hal tersebuttidak dilakukan. Kami, anak-anaknya, justeru menggelutidi bidang lain seperti pedagang, pemusik, pegawai dan lain-lain.

Page 69: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

43SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Ayah (Usman Fattah) pernah menjadi pegawai di KementerianAgama Binjai, Kabupaten Langkat, tetapi tidak begitu lama.Karena kesibukannya mengajar Alquran beliau mengundurkandiri. Ayah lebih mau membina dan mengajar di masyarakatdari pada bekerja di kantor, demikian menurut anak-anaknya.

Sebagai sosok yang jujur dan tawâdu’ beliau selalu ditawaribeberapa pekerjaan. Beliau pernah ditawari menjadi KepalaKantor Urusan Agama (KUA) dan yang terakhir menjadiPenghulu/Tuan Kadi (P3N). Kedua tawaran ini ditolak olehUsman Fattah karena tidak menginginkan pekerjaan yangberurusan dengan pemerintahan. Usman Fattah lebih memilihmenjadi seorang petani dan dari sinilah beliau mulai membelilahan persawahan dan perkebunan yang dikelolanya sendiri.

Seingat anaknya, Usman Fattah pernah membuat proposalpermohonan pendirian pesantren tilâwah Sumatera Utaradi Medan yang berbentuk gambar dan di ajukannya ke pemerintah.Sampai akhir hayatnya proposal itu tidak pernah mendapattanggapan dari pemerintah Sumatera Utara. Sekiranya, saatitu permohonan tersebut ditanggapi oleh pemerintah ProvinsiSumatera Utara kami yakin itulah pesantren tilâwah pertamadan terbesar di Sumatera Utara.

Di mata murid-muridnya, Usman Fattah adalah sosokyang sangat dikagumi. Mereka sering datang ke rumahnyahanya untuk bersilaturahim mengunjungi beliau. Sebagianlagi ada yang mengunjunginya untuk meminta izin dan doarestu karena hendak mengikuti MTQ. Sebagai contoh, NurasiahDjamil datang ke rumah untuk pamit mengikuti MTQ ke pulauJawa.

Foto-foto saat Usman Fattah menjadi juara tilâwah dibeberapa tempat sampai saat ini tidak dapat ditemukan lagi.

Page 70: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

44 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Bahkan foto beliaupun pada saat mengaji Alquran di IstanaNegara di hadapan Bapak Presiden Soekarno sudah tidakdijumpai lagi.

Usman Fattah adalah sosok yang tertutup, banyak hal-hal yang berkenaan tentang dirinya tidak diberitahukannyakepada anak-anaknya. Bahkan ketika beliau pergi keluar darirumah tidak pernah mengasi tahu kemana tujuannya. Paling-paling hanya memberi pesan agar selalu baik di rumah.

Adapun cara beliau mengajar dengan cara menunjukkanlangsung ayat-ayat yang hendak dibaca oleh muridnya. Satuayat yang diajarkannya bisa sampai 7 (tujuh) tingkatan lagutilâwah, bahkan ketika memulai dengan bismillah punya lagutersendiri. Penyampaiannya lembut dan sabar tetapi tetapmemegang disiplin dan tegas. Biasanya, beliau lebih duluanduduk di majlis pengajian dari pada murid-muridnya. Prinsipnyadalam mengajar ialah bahwa setiap murid harus bisa menguasailagu yang diajarkannya.

Proses mengajar dilakukannya secara bergilir kepadasemua muridnya sambil memahami karakter suara merekasatu persatu. Biasanya, lagu yang diajarkannya kepada masing-masing murid berbeda sesuai dengan karakter masing-masing.Setelah salah seorang tuntas membaca dengan satu lagumaka disuruhnya murid yang lain membawakan lagu yangberbeda dan lagu-lagu yang harus dibawa sesuai denganpermintaannya.

Kelebihan yang luar biasa pada diri Usman Fattah adalahkemampuannya menyesuaikan lagu sesuai dengan maknaayat. Jika ayat yang dibaca berkenaan dengan kehidupanrumah tangga maka beliau mengajarkan lagu yang sesuai.Pada pelajaran berikutnya beliau menyuruh murid-murid

Page 71: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

45SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

membaca di rumah ayat-ayat yang ditunjuknya sambil memahamidan mendalami kandungan makna ayat.4

Menyesuaikan bentuk lagu dengan karakter suara muridadalah ciri khas tersendiri bagi Usman Fattah. Dalam mengajar,beliau memandangi muridnya sambil mempelajari karak-ternya. Salah seorang muridnya berkomentar “kalau membacaal-Fâtihah di hadapan Usman Fattah belum tentu benar karenadalam membaca fatihah banyak lagu yang dibawa disesuaikandengan karakter.”

Usman Fattah tidak hanya sebagai muqri’ tetapi beliaujuga adalah seorang hâfiz (penghafal Alquran). Beliau jarangsekali membawa Alquran ketika mengajar dan bahkan hafaldengan detail makna kandungan ayat-ayat Alquran termasukasbâb al-nuzûl ayat. Mengaji Alquran menurutnya bukanhanya sekadar membaca tetapi juga harus memahami kandunganmakna ayat.

E. Usman Fattah Wafat

Pada tanggal 20 Februari 1992, Usman Fattah “mutiaraSumatera Utara yang hampir terlupakan” dipangil oleh Allahdalam usia 74 (tujuh puluh empat) tahun. Beliau meninggaldi Kelambir V dan dimakamkan pada pemakaman keluargayang tidak begitu jauh di-belakang rumahnya.

4 Selain dirinya, isteri pertamanya (Hj. Tengku Amanah) jugaseorang guru mengaji. Hj. Tengku Amanah mengajarkan Alquran dimadrasah termasuk mengajarkan buta huruf aksara. Tengku Amanahlancar berbahasa Arab sehingga mereka berdua selalu berkomunikasimenggunakan bahasa ini. Hj. Tengku Amanah adalah anak keturunanRaja/Sultan Langkat yang bernama Tengku Bahagi dari Bahorok.

Page 72: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

46 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Jasa-jasa yangsudah ditorehkan olehUsman Fattah kinihanya tinggal kenang-an yang hampir ter-lupakan. Meskipunmasih ada di antaramurid-muridnya yangtersisa dan begitu jugaanak-anak dan ke-luarganya namunbelum nampak adatanda-tanda untukmenguak kembali jasa-jasa baik yang sudahditinggalkannya untukSumatera Utara.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Usman Fattah telah banyakmeninggalkan jasa-jasa yang spektakuler dalam pengembanganseni baca Alquran dan ilmu-ilmu yang terkait dengannyadi Sumatera Utara. Setelah beliau meninggal pun masih adajuga murid-muridnya yang setiap tahun datang berziarahke makamnya. Salah satunya adalan mantan Imam MasjidIstiqlal Jakarta yaitu KH. Ridwan Arifin Nasution, yang setiaptahun datang menziarahi makam gurunya.

F. Penutup

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwaUsman Fattah memiliki kontribusi yang cukup besar dalampengembangan seni baca Alquran di Sumatera Utara. Landasan

Page 73: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

47SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

filosofis yang dipegangnya teguh dalam mengembangkanseni baca Alquran dan ilmu-ilmu lainnya adalah kegigihandan keikhlasan. Kedua prinsip inilah yang dipegangnya sewaktumenarik nafas sampai menghembuskan nafasnya yang terakhir.Selamat jalan guru yang ikhlas meskipun jasa-jasamu sudahhampir kami lupakan tapi Tuhan tidak akan melupakan.

Page 74: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

48 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

TAMBI MUSA(Muqri’ Sederhana Berpretasi )

(1922-1977)

Pelajarilah Alquran maka Allah akan meninggikan derajatsiapa pun yang mempelajarinya dan diberikan kemudahandalam hidup (Ustadz H. Tambi Musa)

A. Pendahuluan

Menuliskan sejarahkehidupan seorang ulamaAlquran yang telah berkiprahdalam dunia Alquran menjadisebuah keniscayaan. Kendatipun pada hakikatnya siapapun dan dimana pun se-seorang yang telah berkiprahdalam bidangnya masing-masing tanpa dituliskan akanhilang dan tanpa bekas ditelanzaman. Pengantar ini untuk

48

Page 75: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

49SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

menjelaskan tentang sosok ulama Alquran yang telah berkiprahdan mengukir prestasi dalam bidang seni Alquran yang hampirterlupakan untuk tidak mengatakan telah dilupakan samasekali.

Ustadz Tambi Musa seorang muqri’ Alquran yang hidupsezaman dan segenerasi dengan Syaikh Alquran H. Azra’iAbdurrauf. Kemungkinan tidak banyak mengenal bahkantelah melupakannya. Tidak hanya di kalangan masyarakatumum tetapi kemungkinan di kalangan para qari’ juga tidakbanyak mengenalnya. Menjadi sebuah keharusan untukdapat mengangkat dan mengenal sosok ulama Alquran yangmenjadi peserta bersama H. Azra’i Abdurrauf dan UsmanFattah dan juara dalam MTQ di Binjai tahun 1951 tersebut.

B. Sekilas Sejarah Kehidupan

Tambi Musa adalah seorang qari yang masyhur di seluruhmasyarakat Asahan di era tahun 50 sampai dengan tahun70-an. Prof. Ramli Abdul Wahid menyebutkan bahwa padawaktu masih kecil, masa kanak-kanak sampai masa Aliyahdi Madrasah Pendidikan Islam (MPI) Sei Tualang Raso sosoknama Ustadz Tambi Musa sudah sangat populer dan masyhurdi seluruh masyarakat Asahan. Pada saat itu, jika ada kegiatankeagamaan, maulid, isra’ mi’raj, hari-hari besar Islam dankegiatan Alquran maka nama Ustadz Tambi Musa menjadipembicaraan. Dapat dipahami bahwa pada zaman itu bahwaUstadz Tambi Musa merupakan sosok qori yang ditunggu-tunggu masyarakat ketika membaca Alquran. Kemungkinandapat disebut bahwa bintangnya pada masa itu adalah beliau.1

1 Wawancara dengan Prof Ramli Abdul Wahid, MA (Guru Besar

Page 76: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

50 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Ustadz Tambi Musa lahir di Kapias Sei Tualang Raso. Lahirpada tahun 1922 di Kota Tanjungbalai. Dalam kehidupansehari-hari yang dijalani Ustadz Tambi Musa adalah sosokyang sederhana, tawadhu’ dengan ciri khas suara yang lemahlembut. Sehingga bukan hanya di kalangan qari tetapi di tengahmasyarakat sosok Ustadz Tambi Musa dirindukan dan disenangidengan karakternya yang mulia dan keilmuannya.2

Ustadz H. Tambi Musa memiliki dua orang isteri. Isteripertama bernama Nur Asikin. Dari pernikahan dengan NurAsikin memiliki 5 orang anak, 3 orang laki-laki dan 2 orangperempuan yaitu:1. Harbiah Sinaga lahir 01 Januari 1950

Universitas Islam Negeri SU dan Alumni Sekolah YMPI Sei TualangRaso Tanjungbalai)

2 Wawancara dengan Muhammad Yunus cucu H. Tambi Musa

Page 77: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

51SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

2. Marwan Sinaga lahir 21 Juni 19533. Muslinar Sinaga lahir 27 September 19584. Muhammad Yusuf Sinaga lahir 09 Pebruari 19595. Darwis Sinaga lahir 31 Desember 1961

Namun 2 orang di antaranya telah meningal dunia.Sementara itu, isteri kedua bernama Nur Ainun, dari isterikedua ini Ustadz H. Tambi Musa tidak memiliki keturunansama sekali. Dari sisi regenerasi anak yang meneruskan keahliansang ayah sebagai qari nampaknya tidak ada, namun kalauhanya untuk membaca Alquran dengan baik dan benar semuanyabisa secara tartil. Dalam rumpun keluarga Ustadz H. TambiMusa dengan jumlah tiga orang bersaudara. Dari sisi etnisdan suku Ustadz H. Tambi Musa adalah suku Batak bermagaSinaga. Namun marga Sinaga yang disandangnya tidak dipakaidalam namanya. Tetapi anak-anak beliau kesemuanya memakaimarga Sinaga.

Kehidupan Ustadz H. Tambi Musa dalam kesehariandengan cukup kesederhanaan. Pekerjaan yang ditekuni selainmengajarkan Alquran adalah bertani atau berladang. Selainitu, pekerjaan Ustadz H. Tambi Musa yang lain adalah sebagaituan Qadi yaitu menikahkan orang. Dari data ini dapat dipahamibahwa sosok Ustadz H. Tambi Musa bukan hanya mengandalkanmengajar Alquran semata tetapi tetap menekuni pekerjaanyang lainnya sebagai sebuah ikhtiar manusiawi di tengahmasyarakat.

Pendidikan formal yang di tekuni Ustadz H. Tambi Musamenurut informasi yang didapatkan adalah alumni dariLangkat kemungkinan dari Aziziyah. Pada saat itu, sekolahLangkat menjadi idola dari seluruh Sumatera bahkan darimanca negara. Maka atas dasar itu, dapat dipahami kedalaman

Page 78: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

52 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

keilmuan yang dimilikinya. Banyak ulama yang berkiprahdi Sumatera bagian timur adalah alumni dari Langkat. Didugakuat bahwa keahliannya pun dalam bidang Alquran didapatkanketika sekolah di Langkat. Kendati pun setelah itu, dia melakukanimprovisasi keilmuan dengan mendengar radio dan menggabungkeilmuan dan yang didengarkan.3

C. Belajar Dan Mengajar Alquran

Ustadz Tambi Musa sosok muqri’ yang dapat disebut legendaris di Sumatera Utara. Beliau satu zaman dengan H. Azra’i Abdurrauf dan Usman Fattah. Dapat ditegaskan bahwa mereka adalah assabiqun awwalun dalam bidang seni Alquran. Dalam perjalanan beliau menuntut ilmu belajar dalam bidang seni Ilmu Alquran tidak banyak diketahui dan didapatkan informasi dari para muqri’ senior di Kota Tanjungbalai. Ustadz Yusdarli Amar menyebutkan bahwa Ustadz Tambi Musa banyak belajar seni bacaan Alquran dari qari-qari internasional yang didengarkan dari radio pada zaman itu. Namun tidak diketahui secara tegas dan jelas siapa yang menjadi guru awal bagi Ustadz Tambi Musa. Namun dapat dipastikan bahwa keahliannya dalam bidang Alquran tentu guru-guru mulia dan kompeten yang membentuk beliau menjadi muqri’ yang berhasil dan sukses.

Satu hal yang harus menjadi catatan penting adalahdengan keterbatasan guru dan alat komunikasi dan mediasaat itu dalam mempelajari Alquran tidak menjadikan semangatUstadz H. Tambi Musa luntur untuk terus mencari dan

3 Wawancara dengan Syamsul Bahri murid H. Tambi Musa.

Page 79: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

53SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

menggali ilmu Alquran. Kemungkinan akan berbeda dengankondisi sekarang yang serba lengkap dan kemudahan untukmengakses berbagai muqri’ nasional dan internasional tetapiterkadang tidak menjadikan lebih baik dari generasi sebelumnya.Semangat yang tidak pernah berhenti dan haus akan ilmumenjadi sebuah motivasi yang kuat untuk menjadi seorangyang sukses dalam bidang yang ditekuni. Siapa pun yangmempelajari Alquran maka Allah akan meninggikan derajatsiapa pun yang mempelajarinya dan diberikan kemudahandalam hidup.

Dalamt o r e h a nprestasi dibidang senib a c aA l q u r a nyang telahdiraih UstadzTambi Musac u k u pmenggem-birakan danterpuji. Padatanggal 27malam 28J a n u a r itahun 1951bertempat dih a l a m a nMasjid RayaB i n j a i

Page 80: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

54 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

berlangsung Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pertamayang diselenggarakan pada tingkat Provinsi Sumatera Utara.Setidaknya ada 15 orang muqri’ utusan dari berbagai daerahyang mengikuti kegiatan tersebut. Sebagai dewan hakimyaitu H. Abu Bakar Ya’qub (Medan) sebagai ketua MajelisHakim. H.M. Thahir (Medan), M. Said Johor (Tanjung Pura)dan M. Zakaria Qool dari Tanjungbalai. Pada MTQ tersebutyang menjadi juara 1 H. Azra’i Abdurrauf dari Medan, juarake II H. Usman Fattah dari Binjai, dan juara ke III H. TambiMusa dari Tanjungbalai. Kendati demikian, perspektif lainmenjelaskan bahwa yang menjadi juara I adalah H. UsmanFattah diikuti Syaikh Azrai Abdurrauf dan Tambi Musa.4

Selanjutnya, pada tanggal 14 Januari 1953 berlangsungjuga Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat SumateraUtara yang dilaksanakan di masjid Lama Gang. Bengkokdan masjid Raya Medan yang keluar sebagai juara I H. TambiMusa dari Tanjungbalai. Pada tahun 1961 dilaksanakan jugaMusabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Masjid Lama GangBengkok sebagai pemenang pertama H. Tambi Musa dariTanjungbalai yang mendapatkan hadiah dari Wakil PresidenRI M. Hatta berupa jam tangan emas dan sepasang pulpendari H. Fachruddin. Sedangkan juara kedua H. Aziz Usmandari Medan mendapatkan hadiah radio dari Gubernur SumateraUtara Abdul Hakim ditambah sebuah jam tangan. Sedangkanpemenang ketiga Mulkan Yahya dari Medan mendapatkanhadiah Alquran dari Mohd. Pakistan.5

4Watni Marpaung, Mensyiarkan Alquran Via MTQ, Harian Waspada,Tahun 2014.

5Tim Penulis, Peristiwa Dan Sejarah MTQ pertama (Medan: t.p,1989), h. 34.

Page 81: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

55SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Terkait jam tangan emas yang disebutkan dalam bukuPeristiwa Kelahiran dan Sejarah MTQ Pertama, ketika dipertegasdan dipertanyakan ulang kepada murid beliau Drs. SyamsulBahri, menegaskan bahwa jam tersebut berwarna kuningkeemas-emasan. Apakah memang benar emas, tidak dapatdipastikan. Sedangkan menurut Ustadz Yusdarli Amar bahwajam tersebut sering dibawa H. Tambi Musa ketika mengajarAlquran dan merk jamnya Titus.6

Pada tahap berikutnya Ustadz H. Tambi Musa menjadidewan hakim dalam berbagai kegiatan MTQ dan juga kegiatanyang di luar MTQ. Bahkan beliau membuka majelis Alquranbaik di rumahnya sendiri maupun di tempat lain dalammengembangkan kajian seni baca Alquran.

Apabila ditelaah lebih lanjut bahwa prestasi yang diraihH. Tambi Musa di era dan di zamannya menunjukkan ketekunandan keahliannya dalam bidang seni baca Alquran. Kemungkinanmasih banyak prestasi yang telah diraih namun tidak didapatkaninformasi lebih mendalam terkait H. Tambi Musa.

Dalam dunia pendidikan bahwa Ustadz H. Tambi Musatermasuk dalam keluarga besar Madrasah Pendidikan Islam(MPI) dan sekarang telah berubah menjadi Yayasan MadrasahPendidikan Islam (YMPI) yang terletak di Jalan Besar TelukNibung Sei Tualang Raso.7 Menurut Syamsul bahwa beliau

6 Wawancara dengan Ustadz H. Yusdarli Amar murid H. TambiMusa

7Madrasah Pendidikan Islam (MPI) didirikan pada tahun 1948oleh Ustadz H. Syarbaini Sirait. Madrasah ini memiliki perana pentingdalam percaturan pendidikan Islam dan melahirkan cendekiawandan ulama di tengah Kota Tanjungbalai bahkan sampai tingkat nasionaldan internasional dengan berpijak pada pola pendidikan integrasi

Page 82: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

56 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

sezaman dengan Ustadz Syarbaini Sirait pendiri sekolahMadrasah Pendidikan Islam (MPI). Bahkan Ustadz H. TambiMusa termasuk tim pengajar di Madrasah Pendidikan Islam(MPI) Sei Tualang Raso saat itu dengan nomenklatur matapelajaran Alquran.

D. Ciri Khas Ustadz H. Tambi Musa

H. Tambi Musa dari sisi perawakan dan ciri-cirinya dapatdisebut bahwa beliau adalah sosok yang rupawan denganpostur tubuh yang tinggi dan dengan wajah yang teduh. H.Tambi Musa memiliki ciri khas yang unik dan masih diingatpara muridnya termasuk Ustadz Yusdarli Amar menyebutbahwa suaranya jika membaca Alquran penuh dengan kelembutandan tidak tinggi tetapi indah. Sehinga ketika mengajar Alquransering beliau mencontohkan sesuatu itu dengan suara yangmerdu dan lembut. Tidak saja dalam membaca Alquran dalamberbicara sehari-hari beliau tetap lembut.

Murid-murid yang pernah diajar oleh H. Tambi Musaadalah Ustadz Yusdarli Amar dan Nadrah Husein. TempatH. Tambi Musa mengajar di rumahnya sendiri di Kapias SeiTualang Raso. Sedangkan di tempat lain adalah di rumahAtok Tuan Tahir Abdullah Tanjungbalai seorang ulama kharismatikdari Mekah satu level dengan Syaikh Ismail Abdul Wahab

keilmuan turats dan umum. Kemudian sekolah ini berubah menjadiYayasan Madrasah Pendidikan Islam (YMPI) terletak di Sei TualangRaso Jalan Besar Teluk Nibung Tanjungbalai. Lihat Watni Marpaung,Mutiara Kota Kerang Tanjungbalai Asahan (Medan: Baperasda SU, 2011),h. 90.

Page 83: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

57SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

yang mati di tembak Belanda di Penjara Pulau SimardanTanjungbalai.

Sekelumit tentang Atok Tuan Tahir Abdullah Tanjungbalaiadala ketua dewan hakim Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)pertama di tingkat Kabupaten/Kota di Sungai Bungur Asahanpada tahun 1946. Menurut Ustadz Yusdarli Amar bahwasaat itu di Tanjungbalai Atok Tuan Tahir Abdullah adalahulama yang multitalenta tidak hanya ahli dalam bidang fikih,tauhid tetapi ahli tajwid dan hafiz juga dengan bacaan yangfashih.

Atas dasar latarbelakang pendidikan dari Mekah danpunya keahlian dalam bidang ilmu seni baca Alquran makaAtok Tuan Tahir Abdullah membuka majelis di rumahnyabukan hanya dirinya sendiri yang mengajar tetapi juga paraustadz yang lain termasuk Ustadz H. Tambi Musa.

Pada saat mengajar Ustadz H. Tambi Musa selalu memakaijam tangan yang menjadi hadiah Wakil Presiden RI M. Hatta.Menurut Ustadz Yusdarli Amar bahwa kemungkinan niatbaik dan motivasi beliau kepada murid-muridnya terkadangketika mengajar mengatakan “ini lah jam tangan hadiahdari Wapres M. Hatta” dengan suara yang sangat lembut.8

Sistem mengajar yang digunakan Ustadz H. Tambi Musadalam mengajar muridnya termasuk tidak ada yang uniktetapi terus diminta untuk mengulang-ngulangnya denganjumlah yang tidak banyak. Sementara itu, jika mengajar anak-anak yang mulai mengaji dengan menggunakan metodeBaghdadi.

8 Wawancara dengan H. Yusdarli Amar

Page 84: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

58 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

E. Ustadz H. Tambi Musa Wafat

Ustadz H.Tambi MusaWafat terbilangdalam usiayang muda.Umur 55 tahunUstadz H.Tambi Musam e n i n g g a ldunia denganmewariskankeahlian danilmu padam u r i d -m u r i d n y a .Setidaknya,keluarga yangditinggalkanmempunyaikeahlian bacaAlquran kendati pun tidak sampaipada tingkat muqri’. MasyarakatTanjungbalai Asahan bahkanSumatera Utara bersedih danberduka dengan kehilangan seorangmuqri’ yang telah menorehkanprestasi dan amal terhadapmasyarakat Sumatera Utara.Semoga talenta, keahlian dan

Page 85: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

59SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

keikhlasan dapat menjadi panutan dan cerminan bagi paramuqri’ khususnya dan umat Islam pada umumnya.

F. Penutup

Sejarah perjalanan kehidupan Ustadz H. Tambi Musasarat dengan cermin kebaikan yang harus dijadikan pelajaranberharga dalam kehidupan bagi generasi belakangan. Torehanprestasi yang luar biasa adalah hasil dan buah dari ketekunandan kesungguhan dalam bidang yang ditekuni. Namun satuhal yang terkadang langka di era serba modern ini adalahkeserasian dan keseimbangan prestasi dan nama besar yangdibarengi dengan ketawadhuan, kesederhanaan, dan kerendahanhati menjadi perisai yang menakjubkan.

Page 86: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

60 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

KHUWAILID AHMAD DAULAY(Matahari Alquran yang Selalu

Diharapkan Sinarnya)(1931-1992)

Ilmu itu tidak ada habisnya dan harus terus dipelajarihingga akhir hayat dan ilmu harus disampaikan padaorang lain (Khuwailid Ahmad Daulay)

A. Pendahuluan

Keahlian yang dimiliki seseorang yang pakar di bidangnyakhususnya dalam bidang seni sangat sulit bagi orang untukdapat melupakannya. Ustadz Khuwailid Ahmad Daulay atauyang biasa dikenal dan disebut dengan sebutan ustadzKhuwailid Daulay adalah satu di antara seorang mempunyaitalenta keindahan membaca Alquran yang tidak pernahlekang di telan zaman.

Keahliannya dalam bidang seni Alquran tidak hanyadilatarbelakangi keindahan suara tetapi juga karena dimensi

60

Page 87: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

61SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

hafiznya atau hafal Alquran. Sehingga menghantarkan H.Khuwailid Ahmad Daulay di pentas dunia dengan Alquran.Suatu keniscayaan untuk menuliskan sebuah sejarah emaskehidupan seorang ulama Alquran supaya dapat menjadicontoh dan cerminan bagi generasi berikutnya tidak hanyapada dunia muqri’ tetapi secara universal oleh siapa pundan di mana pun.

B. Biografi Singkat Dan Sekilas Kehidupan

H. Khuwailid Ahmad Daulay adalah seorang muqri’internasional yang berasal dari Sumatera Utara. Beliau lahirdi Penyabungan pada tanggal 01 Januari 1931 dan merupakananak pertama dari pasangan Bapak Ahmad Dhikir Daulaydan ibu Nur’aini Nasution. Beliau mempunyai 2 saudara

Page 88: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

62 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

laki-laki yang bernama Ismail Daulay dan Marwan Daulay. Or-ang tuanya berprofesi sebagai petani dan pedagang. Beliauberasal dari keluarga yang kondisi perekonomiannya menengahke bawah, namun punya semangat untuk belajar, terutamamempelajari Alquran. Beliau menempuh pendidikan di SR(Sekolah Rakyat) Panyabungan, Mandailing Natal, dan mulaimenghafal Alquran sejak SMP. Hingga akhir hayatnya, beliautelah menghafal Alquran 30 juz.1

Setelah berkeluarga, beliau memutuskan untuk pindahdari Panyabungan ke Padang Sidempuan dan membawa

1 Wawacara dengan Rafi’ah anak kandung H. Khuwailid AhmadDaulay

Page 89: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

63SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

istrinya, Syamsiah Nasution, dan anaknya yang saat itu barusatu orang. MTQ pertama yang diikuti oleh beliau adalahMTQ di Padang Sidempuan. Namun setelah 2 tahun tinggaldi Padang Sidempuan, beliau memutuskan untuk pindah lagibersama keluarganya ke Medan untuk mengembangkan karirnyasebagai muqri’ dan hafidz. Menurut Prof. Dr. M. Yasir Nasutionbahwa keberangkatannya ke Medan adalah untuk menimbailmu dari Syaikh Azrai’ Abdurrauf.2 Anak H. Khuwailid AhmadDaulay keseluruhannya berjumlah 6 orang dari isteri pertama5 orang dan dari isteri kedua 1 orang yaitu:3

1. H. Muhibban Daulay2. Hj. Suhailah Daulay3. Rafi’ah Daulay4. Hannah Daulay5. Najla Daulay6. Rahmad Daulay

Sesampainya di Medan, beliau bertemu dengan ust. Azra’iAbdul Rauf yang saat itu menjadi guru qira’at pertama diMedan dan segera akrab, bahkan berguru dan belajar qiraatpadanya. Selain itu, beliau juga berteman dengan muqri’lainnya yang berasal dari Sumatera Utara, yaitu almarhumustadz Hasan Basri Sa’i. Pada masa itu, keduanya sering bepergianbersama untuk haflah Quran di berbagai daerah. Keduanyasangat dikagumi oleh masyarakat, sampai-sampai setiapmereka mengikuti haflah, masyarakat berbondong-bondongdatang bahkan dari jauh sekalipun untuk mendengarkan

2 Wawancara dengan Prof. Dr. M. Yasir Nasution murid, tuturanak H. Ahmad Khuwailid Daulay.

3Ibid.

Page 90: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

64 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

bacaan Alquran mereka. Ustadz Khuwailid Daulay dan UstadzHasan Basri sering disebut-sebut sebagai “dua matahari”.4

4 Wawancara dengan Abdul Aziz Nasution murid H. KhuwailidAhmad Daulay

Page 91: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

65SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Sehari-hari, beliau menjadi guru Alquran dan mengajardari satu tempat ke tempat lain. Pada masa itu, ada beberapaorang yang mau menjadi donatur untuk kegiatan belajarmengajar baca Alquran, dan mengundang ustadz Khuwailidsebagai pengajar. Beberapa tempat mengajar beliau antaralain di rumah Ir. Nur Sahadi di Jalan. Bromo, Lorong Sukri,Mesjid Jamik di depan kampus UISU, kediaman Bapak Halimdi Gang Langgar, Mesjid Agung Medan, Komplek PerumahanPertamina di Tanjung Mulia, Masjid Quatul Muslimin di PasarMerah, Jalan Purwo, Mesjid Istiqomah di Jalan Pahlawan,Jalan Gajah Mada, rumah ibu Tengku Ingsun di Jalan Pahlawan,Gang Krambik, Masjid Syailendra, Sukaraja, Kantor PantiAsuhan Al Washliyah 20 Medan, dan rumah beliau sendiridi Jalan. Letda Sujono, Gang Pisang, Medan.

Page 92: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

66 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Sebagai guru, beliau merupakan sosok yang baik, sabar,dan mengajar murid-muridnya dengan cara serius namunsantai. Sifat humoris dan suka melucunya terbawa sampaiia mengajar, namun tetap serius saat waktunya harus serius.Ia mengajarkan setiap maqom (lagu) dari setiap maqro’sampai tuntas dan sampai murid-muridnya sudah bisa, sehinggapembelajaran untuk satu maqro’ bisa menghabiskan waktu2-3 bulan. Selain itu, beliau adalah seorang guru yang perhatianrendah hati, sampai-sampai mau ke rumah muridnya danmembawa mereka untuk menemaninya mengajar ke tempatlain atau memenuhi undangan. Kemudian, ia merupakanguru yang ingin murid-muridnya maju dan senang mengorbitkanmuridnya untuk sukses. Sebagai bukti, saat ia tidak bisahadir untuk memenuhi undangan membaca Alquran karenasakit atau hal lain, ia mengirim surat pada murid-muridnyauntuk menggantikannya membaca Alquran di tempat tersebut.

Page 93: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

67SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Hal itu merupakan salah satu cara beliau mendidik murid-muridnya, dengan memberikan pengalaman.

Selain menjadi guru, beliau kerap kali diundang untukmembaca Alquran di beberapa acara, antara lain acaramaulid nabi, isra’ miraj, dan haflah Quran bersama beberapamuqri’ lainnya, seperti ustadz Hasan Basri, ustadz Azra’iAbd Rauf, Ustadz Yusuf Rangkuti. Beliau bahkan pernahmendampingi Syekh Toha Sulaiman, muqri’ dari Mesir untukmembaca Alquran di mesjid Agung yang turut dihadiri olehUstadz Azra’i Abd Rauf dan Ustadz Yusuf Rangkuti. Kemudian,ia juga kerap diundang menjadi juri di berbagai perhelatanMusabaqah dan menjadi pelatih Training Center (TC) antaralain menjadi pelatih dalam TC kafilah Provinsi Jambi padatahun 1975 selama satu bulan atas permintaan GubernurJambi H. Jamaluddin Tambunan, orang tua Bupati DeliSerdang Ashari Tambunan, pelatih dalam TC kafilah Pertaminauntuk MTQ Provinsi Sumut pada tahun 1977 di PangkalanSusu, dan Pelatih TC peserta Kab. Labuhan Batu di RantauPrapat pada tahun 1977. Ia juga menjadi pendamping kafilahKota Medan untuk MTQ Provinsi Sumut di Padang Sidempuan,dimana utusannya antara lain H. Yusnar Yusuf, Abd. AzizNasution, Suryani Nasution, Zainul Arifin, dan sebagainya.

Sebagai seorang ayah, beliau merupakan sosok yangbertanggungjawab untuk keluarganya. Beliau juga merupakanorang yang santai, suka bergurau namun disiplin terhadapkeluarganya. Ia mendorong anak-anaknya agar mempelajariberbagai disiplin ilmu dan tidak membatasi anak-anaknyadalam menimba ilmu, terutama ilmu Alquran. Ia berkatapada anak-anaknya, bahwa ilmu itu tidak ada habisnya

Page 94: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

68 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

dan harus terus dipelajari hingga akhir hayat. Ilmu itu jugaharus disampaikan pada orang lain.

Dari awal SMP, anak-anaknya belum diarahkan keAlquran. Mulai Aliyah mulai diarahkan ke Alquran. Bakattilawah dan yang berhubungan dengan Alquran menurunpada anak-anaknya. Anak-anaknya juga menggeluti duniaMTQ, qasidah dan nasyid. Anak pertamanya, H. MuhibbanDaulay (alm) menjadi pemenang qasidah tingkat Kota Medan.Anak kedua, Hj. Suhailah Daulay, menjadi pemenang MTQtingkat Nasional. Anak ketiga dan kelima, Rafi’ah Daulaydan Najla’ Daulay, menjadi pemenang MTQ tingkat Provinsi

Page 95: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

69SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

di Sumatera Utara. Anak keempat, Hannah Daulay, berkecimpungdi bidang nasyid. Sedangkan anak terakhir, Al Hafiz RahmadDaulay, menjadi imam besar mesjid di Qatar.

Beliau selalu menghafal Alquran dimanapun. Setiapbulan puasa, ia dan keluarganya mengadakan tadarusandan anak-anaknya disuruh membaca menggunakan mic,agar beliau bisa mengoreksi bacaan anak-anaknya saat disudut rumah manapun. Kebiasaan-kebiasaannya pun seringberhubungan dengan Alquran. Setiap pukul 3 pagi, beliaubangun untuk mendengarkan irama lagu Alquran dari siaran

Page 96: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

70 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

radio Kuwait. Setelah subuh, beliau tidak tidur lagi sampaizuhur dan kemudian pergi untuk mengajar mengaji.

Sisi lain Ustadz Khuwailid Daulay, ia hobi menontonfilm Spy (mata-mata). Aktor kegemarannya adalah CharlesBronson dan Alan Delon. Sedangkan makanan kesukaannyaadalah kepala ikan kakap. Ia merupakan orang yang supel,berteman dengan siapa saja tanpa memandang apa dansiapa pun statusnya. Beliau terus mengabdikan dirinya untukAlquran dan dunia MTQ hingga beliau tua dan sakit, sampaipada akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhir padatanggal 14 Juli 1992 di Bandar Selamat, Medan karenasakit gula. Istrinya lebih dulu meninggal pada tahun 1990.5

C. Prestasi Dalam Dunia Alquran

Ustadz Khuwailid Daulay mempunyai beberapa prestasiyang membanggakan. Salah satunya adalah menjadi juarasatu dalam MTQ tingkat Asia-Afrika mengalahkan qari MesirAbdul Bast Abdul Somad. Prestasi ini membawanya naikhaji sebagai hadiah lomba dan membawanya bertemu denganPresiden Pertama Indonesia, Ir. Sukarno. Beliau bahkan sempatmakan bersama satu meja dengan Bapak Proklamator tersebut.Selain itu, beliau juga menjadi juara dalam MTQ yang diadakandi tingkat Sumatera Utara bahkan Nasional. Pada tahun1979, beliau mengikuti Musabaqah Hafalan 1 (satu) juz diKota Medan dan mendapat juara 1 dalam hafalan juz II.Pertama kali beliau memenangkan Musabaqah Tilawatil

5 Wawancara dengan Ustadz Abdul Aziz Nasution murid H.Khuwailid Ahmad Daulay

Page 97: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

71SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Quran di Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Kemenanganitu menjadi titik awal beliau pindah ke Medan dengan niatmengembangkan karir dan kemampuannya di bidang ini.

D. Ciri Khas Sosok Ustadz Khuwailid Daulay

Ustadz Khuwailid Daulay dikenal dengan suaranya yangunik, merdu dan dalam. Ust. Azra’i Abd Ra’uf sendiri sebagaigurunya pernah memberikan komentar tentang ustadz KhuwailidDaulay sebagaimana yang disampaikan oleh Zainul Arifinmelalui Ustadz Abdul Aziz, bahwa “untuk Indonesia, tidakada yang dapat menandingi “lemak” suara seperti Khuwailid

Page 98: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

72 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Daulay. Selain itu, murid-muridnya sering menyebut bahwasuara beliau lembut, seperti ada “pitunang” di dalamnya,yang bisa membuat kita terbuai ketika mendengarkannya.Suaranya tidak tinggi maupun rendah, namun bisa membuatkita betah mendengarkannya. Suara inilah yang sering membuatmasyarakat bahkan datang berbondong-bondong sekalipundari jauh hanya untuk mendengarkannya ketika haflah.Rekaman suaranya bahkan diperdengarkan di mesjid-mesjid.Salah satunya Mesjid Raya Pagurawan dan mesjid di Pariamanmenjelang maghrib bersama dengan rekaman suara UstadzHasan Basri.

Selain itu,beliau juga merupakan seorang hafiz ataupenghafal Alquran yang hebat. Beliau sudah menghafal 30juz, dan selalu mengulang-ulang hafalannya saat ada waktu,bahkan saat duduk sekalipun bisa berkomat-kamit mengulanghafalannya. Beliau hafal Alquran luar kepala, sampai tandabaca dan tajwidnya ia hafal. Maka setiap mengoreksi bacaanAlquran anak-anaknya, ia tidak perlu melihat Alquran lagi.

Menurut Prof Yasir bahwa Ustadz Khuwailid Ahmad Daulaysosok yang dekat dengan murid-muridnya dan suka bercanda.Bahkan di sela-sela mengaji beliau bercanda dan bercerita.Seingat saya ada 2 cerita yang disampaikan Ustadz KhuwailidDaulay ketika mereka di Makasar lagi MTQ dan tingggaldi rumah penduduk. Di tempat mereka tinggal ada mushalladan imamnya kemungkinan tidak bisa baca Alquran tetapidari tulisan bahasa Indonesianya. Biasanya bacaan Alquranyang menggunakan tulisan bahasa Indonesia diujungnyapakai “ien” contohnya “yasin” jadi “yasien”. Maka ketikaimam membaca Alfatihah semua ujungnya dibaca pakai“ien” “alamien” dan seterusnya sampai akhir. Maka ketika

Page 99: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

73SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Page 100: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

74 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

bacaan “waladhdhoolin” menjadi “waladhdhoolieen”. Saatitu H. Yusnar Yusuf menyambungnya dengan “amieen” bukan“amiin”. Akhirnya ustadz Anas ketawa dan akhirnya shalatdiulang kembali.6

Selanjutnya,ada seorang tuaAceh punyapanglong besar yangpunya keinginandan semangat besaruntuk menjadimuqri’. Dia punakhirnya ikut belajardengan UstadzKhuwailid AhmadDaulay sampai-sampai kepinginmengaji dengansuara yang tinggiseperti anak-anakmuda yang mengajidengan UstadzKhuwailid AhmadDaulay. Pada satu

6Wawancara dengan Prof. Dr. M. Yasir Nasution, murid dantutur anak Ustadz Khuwailid Ahmad Daulay. Prof Yasir lebih kurang5 tahun tinggal di rumah Ustadz Khuwailid Ahmad Daulay. Sebenarnyatidak ada hubungan kekerabatan, tetapi ayah dan paman Prof Yasirberteman baik dengan Ustadz Khuwailid Ahmad Daulay ketika sama-sama belajar menghafal Alquran dengan Ustadz Ja’far Abdul QadirAlmandili. Sehingga ketika Prof Yasir hendak kuliah ke Medan dan

Page 101: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

75SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

malam beliaudatang ke rumahUstadz KhuwailidAhmad Daulaydengan membawamakanan yangbanyak. UstadzKhuwailid AhmadDaulay pun ber-tanya apa gerangansehingga membawamakanan yangbanyak. Lalu orangtua itu pun menga-takan alhamdulillahtuan saya menanglomba juara II MTQtingkat kelurahan.Luar biasa kataUstadz Khuwailid Ahmad Daulay. Selanjutnya ditanya UstadzKhuwailid Ahmad Daulay berapa orang pesertanya, ternyatapesertanya hanya 2 orang saja. Semua murid-murid yanglagi mengaji ketawa mendengarkan perbincangan tersebut.

Bagi Prof Yasir, sosok Ustadz Khuwailid Ahmad Daulayulama yang memiliki akhlah yang mulia, integritas danindefendensi. Dalam kesehariannya tidak pernah meninggalkan

mencari rumah kost akhirnya ditawarkan Ustadz Khuwailid AhmadDaulay tinggal di rumahnya sampai mengatakan apa yang kamimakan di rumah ini itu yang akan dimakan Yasir dikatakan UstadzKhuwailid Ahmad Daulay kepada ayah Prof Yasir.

Page 102: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

76 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

membaca Alquran. Sosok Ustadz Khuwailid Ahmad Daulaybanyak ditawari posisi dan jabatan di pemerintahan tetapibeliau tetap menolak dan terus berkecimpung dalam duniaAlquran. Pada intinya Ustadz Khuwailid Ahmad Daulaymenekankan sisi untuk menghormati Alquran.

E. Murid-murid Dan Kontribusinya

Ustadz Khuwailid Daulay memiliki murid-murid yangtelah berhasil dan dikenal sebagai muqri’ dan muqri’ah terbaik,seperti H. Rahmat Lubis, Ustadz. Abdul Aziz, DR. H. YusnarYusuf, Ustadz. Adli Azhari, DR. Hj. Halimatussa’diyah, MA,Hj. Suryani Nasution, Khairuddin Lubis, H. Abdul Wahid,Ustadz Bambang Laksono, Ustadz. Lagut Sutan Pulungan,Maryam Parinduri, Dr. Masdalena Nasution, Sa’enah, MirwanBatubara, Ahmad Muhajir, dan masih banyak lagi. Ia seringmengajak murid-muridnya untuk ikut haflah di berbagaitempat, seperti Aceh, Pangkalan Brandan, dan tempat-tempatlain. Selain itu, ia sering mengutus murid-muridnya untukmenggantikannya saat ia tidak bisa menghadiri undanganmembaca Alquran di satu tempat. Tempat-tempat beliaumengajar antara lain:7

1. Mengajar tilawah mujawwad di Kantor Panti AsuhanAl Washliyah 20 Medan dari tahun 1972-1973. Adasekitar 20 murid yang diajar, diantaranya adalah Dr.H. Nurdin Amin Lc. M.A dan Fahrur Rozi.

2. Mengajar mengaji di rumah Ir. Nur Sahadi, Jl. BromoLorong Sukri. Muridnya Hj. Halimatussa’diyah, Dr. Masdalena,

7 Wawancara dengan Rafi’ah

Page 103: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

77SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Habibah Situmorang, Abd. Aziz Nasution, Adnan Ya’kubLimbong, Usman Harahap, H. Rumalis, Syamsul Rizal.

3. Mengajar di Sukaraja, Sungai Mati, muridnya antaralain ibu Maimun, Djaliamansyah.

4. Mengajar di rumah ibu Tengku Ingsun Di jl. PahlawanGg. Kerambi, yang murid-muridnya Halimah, RabiatulAdawiyah, Sardjono, Wawa, ibu Tengku Ingsun, Abd.Aziz Nasution.

5. Mengajar di Mesjid Syailendra yang muridnya IsmailDaulay, Ustadz Zaini Hafiz.

6. Mengajar di Pertamina Tanjung Mulia (Kompleks Perumahan)Medan pada tahun 1974.

7. Mengajar di Majelis Pengajaran Pasar Merah Mesjid QuatulMuslimin. Murid-murid yang belajar antara lainUstadz.Abd. Aziz Nasution, DR. Hj. Halimatusa’diyah, RatnaDewi.

8. Mengajar di Jalan Pon III belakang Makam Pahlawan,di rumah Kapten TNI Maddun Siregar.

9. Mengajar di Jalan Gajah Mada (depan Gramedia). Mu-rid-murid yang belajar antara lain Abd. Aziz Nasution,DR. Hj. Halimatusa’diyah, Saenah, Kasman Rumalis, danlain-lain.

10. Mengajar pada malam hari di rumah Halimka, Jl. BhaktiGg. Langgar. Muridnya antara lain Helmi Wahid danlain-lain.

F. Ustadz Khuwailid Ahmad Daulay Wafat

Pada tanggal 14 Juli 1992 Ustadz Khuwailid AhmadDaulay meninggal dunia dengan sebab atas penyakit gulayang dideritanya. Dalam usia 61 tahun Ustadz Khuwailid

Page 104: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

78 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Ahmad Daulay telah mengabdikan dirinya untuk umat dalambidang Alquran. Banyak muqri’ dan hafiz bahkan pecintaAlquran yang lahir dari tangan dinginnya. Suaranya yangmerdu yang tidak pernah ada kejenuhan dan kebosananbagi siapa pun yang mendengarnya. Semoga amal dan prestasiyang telah ditorehkan dapat sebagai amal yang tidak akanpernah putus dan menjadi cerminan bagi generasi belakanganuntuk sukses bersama Alquran.

G. Penutup

Kecintaan masyarakat Sumatera Utara untuk mendengarkanlantunan bacaan Alquran Khuwailid Ahmad Daulay tidakterbantahkan oleh sejarah. Sampai berbondong-bondongmanusia untuk mendengarkan bacaannya. Terlebih lagijika Khuwailid Ahmad Daulay berpasangan dengan UstadzHasan Basri sehinga digelar dengan “dua matahari”. Tetapipoin pentingnya adalah keseriusan dan ketekunan mendalamiAlquran sehingga menghantarkannya menjadi seorang muqri’sekaligus guru yang berhasil. Tidak hanya pada dirinya sendiritetapi mendidik dan melakukan kaderisasi terhadap murid-muridnya. Bersahaja, humor dan suka membesarkan mu-rid-muridnya merupakan sifat yang mulia yang harus ditirudan dicontoh oleh para generasi muqri’ berikutnya.

Page 105: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

79SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

HASAN BASRI SA’I(Muqri’ Sumatera Utara yang Melegendaris)

(1939 – 2014)

“Hiduplah bersama Alquran dan jangan pernah melepaskannyadi dalam kehidupanmu. Ajarkanlah Alquran kepada siapapundan jangan pernah mengharapkan uangnya karena berjumpadengan kawan-kawan dan murid-murid yang sama-samaberjuang mengembangkan Alquran akan menjadi kebanggaantersendiri.” (Hasan Basri Sa’i).

A. Pendahuluan

Hidup bersama Alquran akan melahirkan sejuta pesonakarena Alquran adalah kitab suci yang multimakna sehinggaselalu hadir menjadi sumber inspirasi. Tidak berhentinyalafaz-lafaz Alquran kepada satu makna menunjukkan bahwaAlquran siap menemani siapa saja dalam menghadapi kehidupan.

Alquran adalah kitab suci yang senantiasa siap sediamenuntun manusia untuk menuju akhlak yang mulia (akhlâqal-karîmah). Orientasi Alquran adalah untuk mensucikan

79

Page 106: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

80 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

manusia dari akhlak-akhlak yang tidak baik. Oleh karenaitu, Alquran tidak akan pernah mau menemani orang-orangyang berprilaku rendah.

Pesan-pesan moral yangdiajarkan di dalam Alquran tidakada yang bertentangan denganprinsip-prinsip kemanusiaan. Halini disebabkan bahwa manusiadiciptakan oleh Tuhan dan ajaran-ajaran yang terdapat di dalamAlquran juga berasal dari Tuhan.Oleh karena Tuhan yang men-ciptakan manusia maka secaraotomatis Tuhan tahu apa yangdibutuhkan oleh manusia. Olehkarena itu, aturan-aturan yangterdapat di dalam Alquran sudahpasti mengacu kepada manusia sehingga kadar suatu aturantidak akan pernah menyimpang dari kemampuan manusiauntuk melakukannya. Sama halnya ketika Alquran berbicaratentang moral maka dapat dipastikan bahwa moral tersebutdapat diterima oleh siapapun.1

Ungkapan Hasan Basri Sa’i di atas menunjukkan tingkatpengalaman hidupnya yang tinggi bersama Alquran. Halini dapat dilihat dari kehidupannya sehari-hari yang selalubergelut dengan Alquran. Pengalamannya inilah yang

1Achyar Zein, Pesan-pesan Moral dalam Alquran, (Medan: PerdanaPublishing, 2015), hlm. 9.

Page 107: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

81SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

mengantarkannya menjadi muqri’ Internasional sehingganamanya selalu menjadi referensi dalam seni baca Alquran.

Alquran baginya adalah sebagai media untuk merajuttali silaturrahim dengan teman-teman dan murid-muridnya.Oleh karena itu, jangan pernah membawa-bawa Alqurankalaulah tujuannya hanya mengharapkan imbalan uang.Berteman dengan Alquran akan menjadi kebahagiaan tersendiriyang tentu saja tidak dapat ditebus dengan uang.

Berdasarkan hal ini maka keberadaan Alquran sebagaikitab kehidupan tidak dapat ditawar-tawar dan karenanyasangat pantas jika Alquran selalu dijadikan referensi utamadalam setiap kajian. Akan tetapi, penempatan posisi Alquranpada ranking teratas khususnya dalam kajian keislaman(seperti tawhid, fiqh dan tasawuf) belum menunjukkan posisiyang sesungguhnya. Hal ini dapat dilihat dari masing-masingkajian yang kurang menempatkan Alquran pada posisi dimaksud.2

Sosok Hasan Basri Sa’i yang sudah malang-melintangdi dunia seni baca Alquran telah mengantarkannya hidupsukses. Ribuan pesan dan kesan yang meluncur dari lidahnyaselalu dijadikan pegangan oleh murid-muridnya. Gayanyadalam menghadapi kehidupan terkesan cukup tenang danjarang sekali beliau sakit.

Kontribusi Hasan Basri Sa’i terhadap pengembanganseni baca Alquran cukup besar khususnya di Sumatera Utara.Nasihat-nasihatnya untuk para muqri’ patut diabadikan karenasemua yang disampaikannya berdasarkan pengalamannyasendiri. Hal yang paling penting lagi adalah kehadirannya

2Achyar Zein, Alquran Kitab Kehidupan: Gagasan Tentang Tuhan,Manusia dan Islam, (Medan: Perdana Publishing, 2010), hlm. 11.

Page 108: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

82 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

yang selalu menginspirasi bagi generasi-generasi sesudahnya.Buku ini mencoba menggali sosok Hasan Basri Sa’i yangmelegendaris berdasarkan pandangan dari orang-orang yanglangsung berhubungan dengannya baik sebagai murid maupunsebagai teman.

B. Biografi Singkat Hasan Basri Sa’i

Hasan Basri Sa’i lahir pada tanggal 22 Mei 1939 diLabuhan Deli (saat ini disebut dengan Medan Labuhan).Kelahirannya disambut dengan suka cita oleh keluarga sehinggasuasana yang dulunya sepi menjadi ramai dan ceria dengankelahirannya.Suasana yang seperti ini disebabkan beliauadalah anak pertama dari pasangan al-marhum H. MuhammadSa’i dan al-marhumah Hj. Siti Khalijah.

Sebagai anak pertama, Hasan Basri Sa’i memiliki 2 (dua)orang adik yaitu Ahmad Sa’i (al-marhum) dan Syahril Sa’i.Hasan Basri Sa’i menghabiskan masa kecil di kampung halamantempat kelahirannya. Ia dididik dan dibesarkan dalam keluargayang religius dan dekat dengan Alquran meskipun ayahnyabekerja sehari-hari sebagai seorang toke atap.3

Sejak kecil Hasan Basri Sa’i sudah dididik untuk mengenal

3Toke adalah sebutan untuk orang yang memiliki usaha pengumpulbarang atau produk. Dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesiadisebut tauke yang artinya majikan (yang mempunyai perusahaandan sebagainya). Lihat, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan danPengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 1990), hlm. 908. Atap saat itu terbuat dari daun rumbiayang dianyam sehingga dapat digunakan sebagai atap rumah. Tokeatap berarti orang yang memiliki usaha pembuat atap atau pengumpulatap rumah.

Page 109: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

83SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

dan mencintai Alquran. Beliau diikutkan dalam pengajian“maktab” di siang menjelang sore hari setelah pulang sekolah.4

Pengajian maktab yang diikutinya mengajarkan tentang ilmunahwu (tata bahasa), lughat (bahasa) dan târîkh (sejarah).Dari sinilah awal mulanya beliau belajar memahami ilmutajwid sehingga fasih membaca Alquran.

Setelah masuk usia sekolah, Hasan Basri Sa’i bersekolahdi Sekolah Rakyat (SR) yang terletak di Pajak Gadai dansekarang sudah menjadi SD Negeri, Medan Labuhan yangtidak jauh dari rumah orang tuanya. Setelah tamat SR, HasanBasri Sa’i melanjutkan sekolah tingkat SMP dan SMA yangagak jauh dari rumahnya. Setamat dari SMA, Hasan BasriSa’i tidak melanjutkan studinya ke Perguruan Tinggi hal inibukan karena orang tuanya tidak sanggup membiayai kuliahnyaakan tetapi beliau lebih mementingkan pendidikan agamadari pada kuliah.

Mulai semenjak Hasan Basri Sa’i kecil, sang ayah selalumengarahkannya agar semangat dan rajin dalam belajar.Arahan ayahnya ini dilaksanakannya dengan baik sehinggaHasan Basri Sa’i dikenal oleh teman-temannya sebagai sosokyang rajin belajar. Di luar dari pendidikan formal, HasanBasri Sa’i juga mengikuti les bahasa Inggris dan selain itubeliau juga diharuskan mengaji Alquran.

Kebiasaan orang tuanya ini dilanjutkan oleh HasanBasri Sa’i kepada anak-anaknya. Beliau selalu menekankankepada anak-anaknya bahwa mengikuti les tambahan itu

4 “Maktab” memiliki dua pengertian yaitu “tempat belajar, menulisdan sebagainya” atau diartikan juga dengan “kantor, lembaga danbiro”. Lihat, Kamus Besar…, hlm. 549.

Page 110: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

84 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

sangat penting terutama les bahasa Inggris sedangkan mengajiAlquran merupakan kewajiban. Semua anaknya, terutamayang laki-laki, diarahkannya untuk mengikuti les bahasaInggris kecuali anak perempuan hanya diarahkannya belajarmengaji Alquran.

Menurutnya, bahwa les tambahan itu sangat pentinguntuk masa depan anak-anaknya menjalani kehidupan.Adapun untuk anak-anaknya yang perempuan diarahkannyabelajar tentang agama. Hasan Basri Sa’i tidak pernah bosanberpesan kepada anak-anak perempuannya agar selalu menutupaurat dan ini sudah diajarkannya sejak mereka duduk dibangku SD dan SMP.

Bakatnya sebagai muqri’ sudah terlihat sejak beliau masihkecil dan memiliki suara yang bagus sehingga enak didengar.Bakat ini menurun dari ibunya yang juga sebagai seorangmuqri’ah meskipun tidak sepopuler seperti dirinya saat ini.Menyadari akan kemampuan yang dimilikinya dalam senimembaca Alquran maka orang tuanya mengikutkan HasanBasri Sa’i mengaji lagu tilâwah Alquran.

Gurunya dalam bidang tilâwah ini adalah muqri’ yangcukup terkenal yaitu Usman Fattah dan Azra’i Abdurrauf.Melalui kedua gurunya inilah Hasan Basri Sa’i mewarisikemampuan melantunkan lagu tilâwah Alquran yang luarbiasa. Tidak terdapat data yang cukup jelas tentang siapadi antara kedua gurunya yang sangat berpengaruh membentukciri khasnya ketika melantunkan ayat-ayat Alquran.

Kuat dugaan bahwa Hasan Basri Sa’i mengelaborasigaya kedua gurunya dalam seni baca Alquran. Melalui elaborasiini beliau memiliki ciri khas suara tersendiri yang sulit ditandingi.Ciri khas suaranya inilah yang akhirnya mengantarkan beliau

Page 111: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

85SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

menjadi muqri’ yang berprestasi baik pada tingkat Nasionalmaupun tingkat Internasional.

Muqri’ yang terkesan atletis ini memang memiliki hobbiberolah raga. Salah satu olahraga yang paling disukainyaadalah bermain badminton. Latihan bermain badmintonini sering dilakukannya di belakang rumah orang tuanyayang dijadikan sebagai lapangan badminton. Beliau jugaberprestasi dalam bidang ini dan pernah menjadi juara meskipunpada tingkat kecamatan. Kepiawaiannya bermain badmintonini membuatnya sering diundang ke beberapa tempat untukmengikuti pertandingan.

Selain ahli bermain badmin tonmuqri’ yang berpenampilanparlente ini hobbi juga berenang. Beliau sering berenangdi Sungai Deli yang terletak tidak jauh di belakang rumahorang tuanya. Hobi berenangnya ini ternyata sangat mendukungbakatnya menjadi seorang muqri’, karena dengan berenangakan membuat nafasnya panjang. Realitasnya memang sepertiitu sehingga mudah baginya mengatur nafas ketika sedangmelantunkan ayat-ayat Alquran dan suaranyapun nyaring.

Hasan Basri Sa’i cukup mahir dalam bahasa Inggris sebagaihasil dari les yang sering diikutinya. Menurut komentar anak-anaknya, jika sedang menonton film Barat di televisi beliaumampu menjelaskan alur ceritanya secara kronologis padahaltidak ada translit.

Kemampuan berbahasa Inggris yang dimiliki oleh HasanBasri Sa’i lama-kelamaan tergerus juga oleh situasi. Halini disebabkan tidak adanya teman-teman beliau yang dapatberkomunikasi dalam bahasa Inggris sehingga membuatkemampuan bahasa Inggrisnya pasif. Meskipun demikian

Page 112: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

86 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

jika ada temannya yang mampu berbahasa Inggris beliautetap berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris.

Hobbi lain yang selalu dilakukan oleh Hasan Basri Sa’idan patut untuk dicontoh adalah kesukaannya mendokumen-tasikan setiap kegiatan yang dilakukannya. Hal ini sudahditekuninya mulai dari kecil dengan mengoleksi foto-fotodan kaset tentang dirinya. Adapun foto-foto yang seringdikoleksinya ialah foto-foto semasa kecil saat bermain denganteman-temannya, kemudian foto mengaji dan foto-foto saatmasa sekolah. Foto-foto yang dikoleksinya masih hitam putihnamun tetap saja disimpannya dengan baik dan diabadikannyasebagai kenang-kenangan yang berharga bagi dirinya.

Foto-foto yang dikoleksi oleh Hasan Basri Sa’i tentangdirinya, termasuk foto-foto saat dirinya menjadi juara diberbagai ajang MTQ dalam keadaan rusak dan tidak bisadigunakan lagi. Hal ini disebabkan terjadinya banjir yangmenerpa rumahnya pasca meninggalnya beliau.

Sebelum menjadi muqri’ terkenal Hasan Basri Sa’i adalahseorang penyanyi orkes yang bernama Alwathon. Tembangyang selalu dilantunkannya ketika itu adalah lagu-lagu iramaPadang Pasir seperti la zahratan fî al-khair, Mawar dan lain-lain. Hasan Basri Sa’i merupakan penyanyi dengan suarayang sangat merdu sehingga enak didengar. Raja MudaSultan Deli selalu memintanya untuk menyanyikan lagu tersebut,baik pada saat acara formal maupun non formal. Permintaanini tidak pernah ditolaknya karena Raja Muda adalah temannyasemasa kecil yang seusia dengannya.

Suaranya yang sangat bagus dalam bernyanyi membuatnyamenjadi idola ketika itu tetapi pujian ini tidak membuatnyalupa untuk mendalami seni baca Alquran. Hasan Basri Sa’i

Page 113: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

87SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

membagi waktunya bernyanyi dan mengaji karena kedua-duanya merupakan hobbi yang tidak dapat dipisahkan. Padasaat dirinya sudah memiliki kemampuan yang mumpunidalam seni baca Alquran maka Hasan Basri Sa’i berijtihaduntuk menetapkan satu pilihannya. Akhirnya beliau membuatkeputusan untuk menekuni seni baca Alquran dan meninggalkandunia menyanyi.

Pasca keputusan ini, Hasan Basri Sa’i mulai mengikutiberbagai lomba MTQ cabang tilâwah Alquran dan mendapatjuara di beberapa tingkatan. Karirnya dimulai dari mengikutiMTQ tingkat kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi. Padatahun 1971 Hasan Basri Sa’i meraih juara I MTQ Nasionalcabang tilâwah dewasa yang saat itu Provinsi SumateraUtara sebagai tuan rumah. MTQ Nasional tersebut diselenggarakandi Stadion Teladan Medan.

Hasan Basri Sa’i menikah dengan Hj. Asniar Abdul Wahabdan dikaruniai 6 (enam) orang anak yaitu Nazli HaswaniHasan, Fakhrurrazi Hasan, Nurul Huda Hasan, NazzrinHasan, Ahmad Faisal Hasan, dan Mulkan Azhar Hasan.Saat ini semua anaknya masih hidup kecuali Nazli HaswaniHasan dan mereka tinggal di tempat yang berbeda-bedadengan keluarganya masing-masing. Dari ke enam anaknyahanya Nazli Haswani Hasan yang mewarisi bakat ayahnya.

Sebagai seorang ayah, Hasan Basri Sa’i terkenal disiplin,tegas dan bahkan terkesan keras dalam mendidik anak-anaknya. Menurut penuturan salah seorang anaknya (MulkanAzhar Hasan) bahwa Hasan Basri Sa’i tidak segan-seganmemukul kalau anaknya tidak mendengarkan kata-katanya.Beliau sering memukul dengan rotan apabila anaknya malassekolah, malas belajar dan mengaji. Rotan yang berfungsi

Page 114: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

88 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

untuk memukul anak-anaknya ini dipajangnya di dalamrumah. Meskipun begitu beliau tidak pernah memukul bagianbadan kecuali hanya telapak tangan atau telapak kaki sebagaipukulan untuk mendidik anak-anaknya.

Perbuatan yang dilakukan Hasan Basri Sa’i ini bertujuanuntuk menanamkan disiplin bagi anak-anaknya. Beliau dikenalsebagai sosok yang sangat disiplin dalam urusan waktu. Disiplinini terus saja berlanjut kepada anak-anaknya meskipun merekasudah dewasa termasuk disiplin waktu mengerjakan shalat.Beliau tetap mengingatkan anak-anaknya meskipun sudahmasing-masing berumah tangga agar shalat di awal waktudan jangan menunda-nundanya.

Menurutnya, mendidik anak-anak adalah kewajibandan amanah yang nantinya akan dimintai pertanggung-

Page 115: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

89SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

jawabannya di hari akhirat. Berkat didikannya tersebut membuatanak-anaknya mampu menjalani hidup secara mandiri danpenuh disiplin bukan hanya pada aspek ibadah saja akantetapi juga dalam bekerja dan aktivitas sehari-hari.

Dalam kesehariannya, Hasan Basri Sa’i bekerja sebagaitoke atap yaitu warisan dari al-marhum ayahnya dan jugamengajar Alquran. Usaha atap ini mengalami perkembangandi tangannya meskipun demikian usaha atap ini dia serahkankepada kedua adiknya yaitu Ahmad Sa’i dan Syahril Sa’i karenamulai fokus mengajar Alquran. Hasan Basri Sa’i banyak dimintamengajar dan melatih di beberapa tempat termasuk di LPTQMedan yang saat itu masih berada di Kampung Durian Medan.

Sahabat-sahabatnya yang dulu sama-sama belajar tilâwahAlquran juga menjadi muqri’-muqri’ yang hebat dan terkenal.Mereka bersama-sama mengikuti MTQ seperti KhuwailidDaulay, Nur Asiah Djamil, Mirwan Batu Bara, Rahmat Lubis,Said Aqil Al-Munawwar dan lain-lain. Para sahabatnya inisering berkunjung ke kediaman Hasan Basri Sa’i.

Murid-murid Hasan Basri Sa’i banyak juga yang menjadimuqri’ terkenal. Mereka adalah Zainul Arifin (Brunei Darussalam),Zaini Lubis (Medan), Khafi Lubis (Kalimantan), Yusnar YusufRangkuti (Jakarta), Ahmad Muhajir (Jakarta), Fadlan Zainuddin(Medan) dan lain-lain.

Karirnya sebagai muqri’ mulai menanjak ketika ia berhasilmenjuarai MTQ Nasional ke IV tahun 1971 yang diselenggarakandi Stadion Teladan Medan saat Provinsi Sumatera Utarasebagai tuan rumah MTQ Nasional ke IV tersebut dan puncakkarirnya saat berhasil menjadi juara kedua MTQ InternasionalAsia-Afrika. Setelah itu ia mulai diminta untuk menjadi

Page 116: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

90 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

juri MTQ baik tingkat kabupaten atau kota, provinsi dannasional.

Hasan Basri Sa’i merupakan salah satu muqri’ SumateraUtara yang berprestasi di bidang tilâwah Alquran. Prestasiyang sangat membanggakan ini diperolahnya bukan hanyasebatas MTQ tingkat nasional tetapi juga MTQ tingkat internasionalsehingga beliau pernah menjadi juara II MTQ InternasionalAsia-Afrika. Setelah meraih prestasi yang gemilang ini, HasanBasri Sa’i mulai diminta untuk menjadi juri MTQ baik tingkatkabupaten atau kota, provinsi dan nasional.

Selain menjadi juri, Hasan Basri Sa’i juga selalu dimintamelatih peserta MTQ hampir di setiap wilayah Provinsi SumateraUtara. Sering juga beliau diminta untuk melatih di luarProvinsi Sumatera Utara seperti Provinsi Aceh dan Riau.Meskipun banyak kesibukan melatih di luar daerah namun

Page 117: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

91SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

كم وعلمه القرآن تعلم من خير

Hasan Basri Sa’i tetap membagi waktu untuk mengajarkanAlquran di lingkungan tempat tinggalnya.

Di rumah kediamannya, Hasan Basri Sa’i telah mendirikanMajelis Tahsin Alquran. Siapapun yang ingin belajar langsungdengannya dapat mendatangi majlis tersebut pada waktu-waktu tertentu. Majelis Tahsin Alquran yang didirikannyasering libur karena beliau sering sekali diminta mengajardi luar, termasuk melatih peserta MTQ, menjadi juri, mengajiAlquran dan sebagainya. Menurut keterangan Sasmidar Efendi(adik ipar Hasan Basri Sa’i yang tinggal disebelah rumahnya)mengatakan hampir tiap minggu beliau keluar karena dimintauntuk mengajar maupun mengaji Alquran, terutama saatmusim MTQ yang terkadang tidak pulang sampai dua dantiga hari.

C. Pengaruh Alquran Bagi Kehidupan HasanBasri Sa’i

Bila masa kecilnya beliau habiskan untuk belajar Alquranmaka pada masa dewasanya beliau habiskan waktunya untukmengajarkan Alquran. Apa yang dilakukan oleh Hasan BasriSa’i ini adalah sebagai pengejawantahan hadis Rasulullahyang berasal dari ‘Utsmân ( ). Artinya,sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Alqurandan mengajarkannya.5

Kekonsistenannya dengan Alquran ini patut diteladanioleh siapapun sehingga kontribusinya terhadap pengembangan

5 Muhammad bin Ismâ’îl al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî, Juz 6,(T.Tp: Dâr lawq al-Najât, 1422 H), hlm. 192.

Page 118: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

92 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Alquran di Sumatera Utara tidak terpungkiri. Hasan BasriSa’i telah menghabiskan waktunya “bergelut” dengan Alqurandan beliau sukses mengajarkan Alquran kepada murid-muridnya.

Adapun cara yang dilakukannya ketika mengajarkanAlquran ialah dengan membuat satu maqra’ terlebih dahuludengan gaya baca yang lambat sekali. Hal ini beliau lakukanuntuk memberikan pemahaman yang mendalam karenadengan menguasai satu maqra’ akan mudah baginya menguasaimaqra’ yang lain. Menurut komentar anaknya bahwa mengajarAlquran sudah mendarah daging dalam diri Hasan BasriSa’i. Beliau pernah berkomentar sebagaimana dituturkanoleh anaknya “kalau kalian melarang ayah mengajarkanAlquran dan menjadi juri maka badanku akan sakit”.

Kesibukannya yang begitu menguras waktu dijalaninyabertahun-tahun sampai di usia tuanya. Hasan Basri Sa’i tidakpernah menolak permintaan dari siapapun untuk mengajarmaupun mengaji Alquran. Meskipun kondisi kesehatannyayang sudah tidak mendukung namun beliau tetap saja bersediajika diminta mengajar dan menjadi juri MTQ.

Sikap mengajarkan Alquran bagi Hasan Basri Sa’i tidakdapat ditawar-tawar. Selama ada orang yang masih memer-lukannya maka selama itu pula beliau bergerak mendatanginya.Hal ini dapat dilihat melalui pernyataannya kepada anaknya“mereka belum bisa dan masih membutuhkan ayah. Adapunyang ayah ajarkan adalah Alquran bukan yang lain dan ayahtidak mengharapkan uangnya. Imbalan uang yang ayahperolehpun bukan besar sekali akan tetapi berjumpa dengankawan-kawan dan murid-murid yang sama-sama berjuangmengembangkan Alquran merupakan kebanggaan tersendiribagi ayah.” Hampir seluruh masa kehidupannya didedikasikan

Page 119: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

93SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

untuk mengajarkan dan mengembangkan Alquran sebagaimanayang dapat dirasakan pada saat ini.

Dalam hal adâb al-tilâwah terkesan bahwa Hasan BasriSa’i sangat selektif. Beliau selalu mengajarkan ketika membacaAlquran harus dalam kondisi yang tenang dan tidak terburu-terburu atau memaksakan diri. Beliau sangat tidak sukajika ada yang membaca Alquran sambil “mencuri” nafas.Menurutnya, prilaku seperti ini sangat tidak baik karenaterkesan memaksakan diri. Kalau tidak sanggup jangandipaksa, demikian menurutnya.

Ciri khas suara yang dimilikinya ialah tinggi dan melengking(seperti orang tercekik) serta memiliki nafas yang panjang.Orangnya terkesan parlente dan jika beliau keluar baik untuk

Page 120: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

94 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

mengajar maupun menjadi juri penampilannya sangat bersahajasehingga banyak yang “pangling” ketika melihatnya, demikiankomentar Yusnar Yusuf Rangkuti.

Sebagai guru senior yang banyak memiliki murid tentusaja beliau selalu memberikan nasihat. Salah satu nasihatuntuk murid-muridnya ialah “jika berkeinginan untuk menjadimuqri’ yang professional jangan makan makanan yang berminyak.Jangan pula meminum es supaya suara tetap bagus, tinggidan bersih. Untuk menjaga suara tetap eksis banyaklah meminumair putih di pagi hari”.

Reputasinya yang tinggi membuatnya sering ditunjukmenjadi Ketua Dewan Hakim khususnya pada tingkat ProvinsiSumatera Utara. Ketika MTQ tingkat Provinsi tahun 2012di Serdang Bedagai, beliau diberikan amanah menjadi KetuaDewan Hakim. Pada waktu inilah penulis berkenalan langsungdengannya meskipun nama beliau sudah ada di dalam memori.

Bercerita dengannya sangat mengasyikkan terlebih lagijika tema yang dibahas berkenaan dengan Alquran. Ternyatabeliau juga mengenal nama tim penulis melalui harian Waspada.Menurut hemat kami bahwa Hasan Basri Sa’i adalah moti-vator yang sangat menghargai karya orang lain. Dalam percakapankami (entah bercanda atau serius) beliau menyampaikankeinginannya untuk menulis tetapi tidak bisa. Dengan gayaberkelakar tim penulispun menjawab bahwa masing-masingsudah ada maqam-nya dan kami juga berkeinginan pandaimelantunkan ayat-ayat Alquran dengan suara yang merdutapi juga tidak bisa.

Melihat penampilannya tidak ada kesan bahwa beliausudah berumur lanjut. Waktu perjumpaan dengannya terasasangat singkat namun penuh makna. Tim penulis sepakat

Page 121: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

95SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

من کل كرام ذوالجلال ربك وجه عليهافان . ويب والإ

dengan Yusnar Yusuf Rangkuti bahwa terlalu banyak kesandengan beliau sehingga cukup dirasakan saja dan sulit untukdikatakan terlebih lagi dituliskan.

Akhirnya, sang “maestro” Alquran ini menyerah kepadatakdir Tuhan dengan meninggalkan sejuta pesan dan kesan.Kepergiannya untuk selama-lamanya membuat bumi Delibersimbah dengan linangan air mata. Pertanyaan besar yangselalu muncul atas kepergiannya adalah “kapan lagi tanahDeli mampu melahirkan hasan basri-hasan basri yang hebatdan piawai yang dapat mencengangkan banyak orang?”Tentu saja zamanlah yang akan menjawabnya.

D. Hasan Basri Sa’i Menutup Mata

Di dunia ini tidak ada yang abadi kecuali hanya Allah YangMaha Besar dan Yang Maha Mulia. Alquran sudah mengingat-kan akan hal ini dari dulu di dalam Q.S. al-Rahmân ayat 26-27( ). Artinya, “Semua yangada di bumi itu akan binasa.Dan yang tetap kekal adalah “wajah”Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”.

Ayat di atas, menurut al-Jazâ’irî, memberikan petunjukkepada manusia tentang 3 (tiga) hal. Pertama, menetapkankeyakinan akan adanya hari berbangkit dan hari pembalasan.Kedua, menjelaskan tentang kebesaran Allah, kemuliaan-Nya dan kekuasaan-Nya yang maha besar. Ketiga, menjelaskantentang ketidakberdayaan makhluk di hadapan Tuhannya.6

6 Abû Bakar Jâbir al-Jazâ’irî, Aysar al-Tafâsîr li Kalâm al-’Alîal-Kabîr, Juz 5, (Madinah: Maktabah al-’Ulûm wa al-Hukm, 2003),hlm. 229.

Page 122: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

96 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Kondisi kesehatan Hasan Basri Sa’i sudah mulai menurunpasca meninggal isterinya pada tahun 2012. Bahkan beliaupernah dirawat di Rumah Sakit Malahayati akibat menderitadarah tinggi. Tensinya ketika itu mencapai angka 220/120(dua ratus dua puluh per seratus dua puluh) yaitu angkayang cukup tinggi untuk manusia seusianya.

Keberadaan kondisinya masih sadar dan masih mampuberzikir meskipun tensinya ketika itu tergolong tinggi. Bicaranyamasih jelas dan dapat mengingat anak-anaknya bahkan masihbisa shalat dengan mengambil wudhu sendiri ke kamarmandi. Beliau masih dapat menceritakan perasaannya “perasaansaya sekarang sedang berputar-putar”. Menurut keterangansalah seorang dokter di Rumah Sakit tersebut bahwa lazimnya,dengan tensi tinggi yang seperti itu pasien sudah tidak sadar(koma).

Ketahanan pisik Hasan Basri Sa’i diduga kuat karenabeliau sering melakukan olah raga sehingga ketahanan tubuhnyasangat luar biasa. Akan tetapi ketahanan pisiknya dapatjuga dilihat melalui tinjauan spiritual karena beliau adalahsosok yang selalu berinteraksi dengan Alquran.

Sakit yang diderita oleh Hasan Basri Sa’i adalah sakityang membawa kepada kematiannya. Pada waktu Subuhtanggal 24 Mei 2014 jam 05.45 muqri’ yang selalu berpenampilan“necis” ini menghembuskan nafas terakhirnya. Beliau meninggalpada usia 75 (tujuh puluh lima) tahun yaitu usia yang cukuppanjang untuk ukuran usia kekinian.

E. Penutup

Hasan Basri Sa’i adalah tokoh yang telah berjasa mewarnai

Page 123: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

97SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

pengembangan seni baca Alquran di Sumatera Utara danbahkan merambah ke daerah-daerah lain. Meskipun secarapisik beliau sudah tidak bersama kita lagi namun jasa-jasanyatetap saja terasa hingga saat ini.

Page 124: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

98 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

ADLAN ADAM(Muqri’ Multitalenta dari Sumatera Utara)

(1943 – 2003)

“Ketika rasa haus berpuasa datang menerpa maka bacalahAlquran dan ketika itu semua air yang berada di dalamtubuh akan mengalir dan bersirkulasi di sekujur tubuhdan pada saat itu rasa haus akan sirna” (Adlan Adam).

A. Pendahuluan

Internalisasi yang dilakukan siapapunterhadap Alquran akan membawa kepadapengalaman yang beragam. Hal ini tidakhanya terbatas pada seni bacaan tetapijuga merambah kepada hal-hal pemikiran.Dengan demikian, Alquran diyakini mampumemberikan solusi alternatif terhadap berbagaipersoalan yang dihadapi.

Ungkapan di atas datang dari seorang tokoh yang menjadisalah satu kajian sentral dalam tulisan ini. Gambaran ungkapan

98

Page 125: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

99SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

اللهم اجعل القرآن لنا في الدنيا قرينا

ini menunjukkan bahwa dia adalah sosok yang senantiasabergelut dengan Alquran. Refutasinya dalam bidang Alquranini sangat tidak bercelah untuk diragukan baik dalam skopregional maupun skop internasional.

Penguasaannya terhadap seni baca Alquran diakui olehpara muqri’ baik yang tua maupun yang muda. Baginya,seni baca Alquran tidak boleh berhenti hanya sebatas tarikansuara saja akan tetapi harus didukung oleh ilmu-ilmu yanglain. Semuanya saling berkontribusi sehingga seni baca Alquranterus hidup dan mengalir.

Penguasaan terhadap bahasa Arab dengan berbagai cabangnyadan juga bahasa Inggeris akan menjadi kontribusi yangsangat kuat untuk menunjang seni baca Alquran. Oleh karenaitu, seni membaca Alquran dapat dijadikan sebagai mediadakwah untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa Alqurancocok dijadikan sebagai teman di dalam kehidupan.1

Untuk menjadikan Alquran sebagai teman di dalam kehidupantentu tidak cukup jika terbatas hanya kepada seni membacanya.Seni baca Alquran ini harus didukung oleh ilmu-ilmu lainsupaya internalisasi yang dilakukan terhadap Alquran benar-benar menyentuh. Upaya untuk mensinergikkan antara senibaca Alquran dengan ilmu-ilmu lain sudah dilakukan olehmuqri’ yang satu ini yaitu Adlan Adam.

1 Urgensi menjadikan Alquran sebagai teman di dalam kehidupan dapatdilihat dalam doa khatm al-Qur’ân ( ) yangartinya “Ya Allah! jadikanlah Alquran sebagai teman hidup kamiketika di dunia”. Lihat, Al-Qur’ân al-Karîm, (Bandung: Syarikat Diponegoro,t.th), hlm. 546.

Page 126: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

100 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

B. Sekilas tentang Adlan Adam

Adlan Adam adalah sosokyang cukup terpandang dancukup dikenal di seantero duniatilâwat al-Qur’ân. Namanya selalumenjadi perbincangan danbahkan dijadikan referensikhususnya di kalangan paramuqri’ muda. Kesungguhannyadalam menekuni seni bacaAlquran dan ilmu-ilmu yangterkait dengannya banyakdisaksikan oleh rekan-rekannya.

Salah satu yang memberikan komentar tentangnyaadalah Dr. H. Nurdin Amin, MA yaitu sahabat dekat dariAdlan Adam. Setiap terdapat perayaan yang di dalamnyadigelar baca Alquran maka Adlan Adam dapat dipastikandatang meskipun hanya naik sepeda atau berjalan kaki denganjarak tempuh puluhan kilometer, demikian menurut Nurdin.

Menurutnya lebih lanjut, Adlan Adam adalah sosokyang ramah dan tidak membeda-bedakan teman dalam pergaulan.Hal yang sama juga pernah penulis rasakan ketika beberapakali bertemu dengannya di dalam pengajian. Ketika berkenalandan menyebutkan identitas bahwa penulis menekuni kajianAlquran di UIN Sumatera Utara (kala itu masih bernamaIAIN) terasa sekali bahwa penghormatan yang diberikannyabegitu besar. Terlebih lagi ketika dia tahu bahwa penulis jugaadalah alumni al-Qismul Ali, al-Washliyah, Jl. Ismailiyah Medan.2

2 Kesan dan pesan ini didapati ketika penulis (Achyar Zein) aktif

Page 127: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

101SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Sosok Adlan Adam dikenal tidak hanya karena suaranyayang khas namun beliau juga memiliki beragam skill yangmendukungnya. Penguasaannya terhadap bahasa Arab danbahasa Inggeris adalah salah satu faktor yang membuatnyalayak disebut sebagai “muqri’ Internasional”.

Tokoh yang ramah dan rendah hati ini tercatat sebagaiutusan resmi dari pemerintah Indonesia pada beberapa misiInternasional khususnya dalam tilâwat al-Qur’ân. Dalamtataran ini, misi yang diperankannya tidak hanya sebatasmemperkenalkan Alquran kepada masyarakat dunia, namunmisi tersebut juga memiliki agenda untuk menebarkan perdamaiandan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

Alquran bagi Adlan Adam adalah sebagai kitab referensibagi perdamaian dunia sehingga perlu disosialisasikan. Halini dilakukannya karena bangsa ini sudah terlalu lama menelan“pil pahit” penjajahan. Selain itu, nilai-nilai luhur bangsaIndonesia perlu juga disosialisasikan karena nilai-nilai ini munculsebagai pengaruh dari ajaran-ajaran Alquran. Kuat dugaan,bahwa faktor-faktor inilah yang memotivasi semangat AdlanAdam menyebarkan pesan-pesan Alquran ke dunia Internasional.

Semangat ini tentu saja dibarengi dengan kemampuannyamenguasai 2 (dua) bahasa Internasional yaitu bahasa Arabdan bahasa Inggris. Menurut Yusnar Yusuf Rangkuti (sahabatdan koleganya) bahwa Adlan Adam diakui oleh dunia karenamemiliki sifat “mumpuni”. Menurutnya lebih lanjut, bahwaAdlan Adam memiliki kemampuan qira’ah kelas dunia karena

memberikan pengajian bulan Ramadhan di kantor BKKBN, Jl. SutomoMedan yang beliau sendiri adalah pegawai di kantor tersebut.

Page 128: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

102 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

didukung dengan skill-skill yang dimilikinya, terutama skillberkomunikasi dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris.3

Pasca terjadinya bom Bali I pada tahun 2002 Indone-sia menjadi sorotan dunia Internasional. Sebagai bangsayang mayoritas penduduknya Muslim tentu saja ada tuduhanbahwa tindakan ini terjadi disebabkan adanya ajaran Alquranyang seolah-olah melegalkannya. Dalam kondisi yang sepertiini, pemerintah Republik Indonesia melalui KementerianAgama mengutus 3 (tiga) orang qâri dan qâri’ah untukmenyampaikan kepada dunia bahwa Alquran tidak mengajarkanterorisme sebagaimana diklaim oleh oknum-oknum teroriskala itu. Ketiga qâri dan qâri’ah dimaksud adalah Adlan Adam,Yusnar Yusuf Rangkuti dan Maria Ulfa.

3 Wawancara dilakukan di Medan dengan Yusnar Yusuf Rangkuti,M.Sc, Ph.D. Beliau adalah Ketua Umum PB al-Washliyah periode2015-2020 dan qari internasional.

Page 129: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

103SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Dalam misi-misi Internasioanal semacam itu Adlan Adamselalu saja diikusertakan. Menurut Yusnar Yusuf Rangkuti,bahwa Adlan Adam adalah salah seorang muqri’ yang siapterbang kemana dan kapan saja. Pernah juga dikirim dalamrangka misi internasional ke negara terpencil di Benua Afrikapadahal jarak tempuhnya dari Indonesia selama 17 (tujuhbelas) jam dengan menggunakan pesawat. Komentar Yusnar“kalau sekiranya saya yang ditunjuk untuk menjalankanmisi yang seperti ini maka saya tidak akan siap.”

Kemampuan, keberanian dan kesiapannya menjalankanmisi di atas menunjukkan bahwa Adlan Adam bukan hanyasebagai muqri’ an sich akan tetapi dapat juga dikatakan sebagaidiplomat. Melalui tindakannya ini dapat dipahami bahwapesan-pesan Alquran harus disampaikan kepada manusiadengan cara mendatangi mereka bukan menunggu merekadatang sambil duduk bersimpuh.

Perpaduan antara sifat muqri’ dan diplomat pada diriAdlan Adam membuatnya semakin asyik untuk berdiskusidengannya. Sosoknya yang haus akan ilmu pengetahuan dapatdilihat dari setiap pengajian di kantornya. Diskusi dengannyatidak hanya terbatas di saat pengajian berlangsung tetapiselalu meminta waktu berdiskusi pasca pengajian usai.4

Kemampuannya dalam berkomunikasi menjadi salahsatu faktor yang membuatnya selalu diikutsertakan dalammisi-misi Internasional. Selain itu, kemampuan retorikayang dimilikinya dapat menjelaskan kandungan Alqurandengan baik dan mudah dimengerti.

4 Kesan ini penulis (Achyar Zein) rasakan setiap mengisi pengajiandi kantornya dan selalu fokus pada topik tertentu.

Page 130: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

104 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

C. Kepribadian, Pendidikan dan Karir

Adlan Adam dikenal sebagai muqri’ yang tawâdu’, ramah,rendah hati dan mudah bergaul. Meskipun termasuk kedalam kategori orang yang berada namun tidak pernah membatasidiri dalam pergaulan. Menurut Dr. H. Nurdin Amin, MAbahwa Adlan Adam adalah sosok yang pemurah dan selalumembawa teman-teman ke rumahnya.

Sebagai orang yang berada tentu saja Adlan Adammemiliki peralatan-peralatan yang canggih dan mahal untuk

ukuran masa itu. Dengan sikap yang ramah dan bersahabatalat-alat tersebut ditawarkan untuk digunakan oleh teman-temannya sehingga banyak juga siswa yang berprestasi ketikaitu disebabkan alat-alat tersebut, demikian lanjut Nurdin.

Page 131: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

105SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Meskipun perawakannya tegap dan besar namun samasekali tidak mengesankan sosok yang sombong. Sikapnyayang selalu sederhana membuat siapapun tidak pernah merasasegan bergaul dengannya walaupun segudang prestasi sudahberada di dalam genggamannya. Menurut Yusnar Yusuf Rangkutijika mendengar suaranya dan melihat perawakannya makamuncul kesan bahwa Adlan Adam bukan orang Indonesiatapi lebih mirip dengan orang Arab.

Selain beberapa sifat yang dijelaskan di atas masih terdapatlagi sifat-sifat beliau yang patut untuk diteladani. Dalammenjaga persahabatan Adlan Adam adalah sosok yang sangatmenjaga hubungan dan sering melakukan silaturrahim.Dapat dikatakan bahwa dirinya sangat menghindari perdebatan,percekcokan ataupun perkelahian. Hal ini dilakukannya adalahuntuk menjaga persahabatan karena makna sahabat menurutnyaadalah mencari titik temu bukan mencari perbedaan. Oleh

Page 132: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

106 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

karena itu, jika ada yang berselisih paham dan berdebat dihadapannya maka dia tidak akan segan-segan pergi untukmeninggalkannya.

Adlan Adam mengenyam pendidikan di Madrasah al-Qismul Ali, al-Jam’iyatul Washliyah, Jl. Ismailiyah No. 20 Medanyang tidak jauh dari rumah orang tuanya H. Adam Sakiman.Madrasah ini terkenal dengan kitab kuningnya dan diasuholeh ulama-ulama yang cukup populer semisal H.M. ArsyadThalib Lubis, H. Husein Abdul Karim, Syaikh H. MahmudSyihabuddin dan lain-lain.

Di Madrasah al-Qismul Ali ini, Adlan Adam tertarikmengkaji dan mendalami ilmu-ilmu yang berkenaan denganAlquran (‘ulûm al-Qur’ân) meskipun ilmu-ilmu yang laintidak diabaikannya. Penguasaannya terhadap bahasa Arabdiduga kuat didapatinya dari Madrasah ini.

Setelah menyelesaikan studinya di Madrasah al-QismulAli ini Adlan Adam melanjutkan studinya di Fakultas KedokteranUniversitas Sumatera Utara (USU) tetapi tidak selesai. Gagaldi Fakultas Kedokteran beliau kemudian kuliah di SekolahTinggi Ilmu Komunikasi (STIK) mengambil jurusan IlmuKomunikasi hingga tamat.

Selain itu, Adlan Adam juga pernah belajar di Cam-bridge University dalam waktu 6 (enam) bulan. Tidak dapatpenjelasan tentang keberadaannya di Cambridge Univer-sity apakah sebatas short course atau lainnya. Meskipunhanya selama 6 (enam) bulan tentu saja keberadaannya diUniversity ini menunjukkan bahwa penguasaan bahasa Inggrisnyasangat baik.

Kesan yang mendalam dengan Adlan Adam dirasakanjuga oleh Gamal Abdul Nasir ketika mereka berdua sama

Page 133: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

107SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

mengajar di Sabah, Malaysia selama beberapa bulan. Menurutnya,Adlan Adam memiliki beberapa kelebihan yaitu pandai menirudialek masyarakat setempat. Kemudian, beliau juga adalahseorang fotograper yang handal. Menurut keterangan Gamalbahwa keahliannya sebagai fotograper dipelajarinya di London.5

Sama halnya dengan teman-temannya yang lain senibaca Alquran dipelajarinya dari Syaikh Azra’i Abdur Raufyaitu seorang ulama dan muqri’ terpandang di SumateraUtara dan juga guru-guru yang lain. Menurut pengakuanDr. H. Nurdin Amin, MA setiap tokoh favoritnya seperti KhuwailidDaulay, Azra’i Abdur Rauf dan lain-lain yang akan mengu-mandangkan ayat-ayat Alquran di suatu tempat maka dapatdipastikan bahwa Adlan Adam akan mendatanginya.

Adlan Adam pernah mengisi seminar Alquran di Wina,Austria tepatnya di Vienna University. Di tempat ini kepribadiannyapernah diteliti melalui rekaman suara dan ternyata hasilnyasesuai dengan realitanya. Rekaman suara tersebut diabadikandi perpustakaan Vienna University, tepatnya di program studipsikologi. Menurut Yusnar Yusuf Rangkuti, momen itu adalahsangat berharga bagi mereka, karena tidak semua orangberkesempatan mendapatkannya.

Berdasarkan pengakuan teman-temannya ada beberapakemampuan yang menjadi ciri khas Adlan Adam di luar dariseni baca Alquran. Pertama mampu membaca dan mema-hami kitab-kitab kuning dengan baik. Kedua, memiliki keahliandalam bidang seni kaligrafi Arab sehingga tulisannya dapat

5 Gamal Abdul Nasir adalah salah satu muqri’ Sumatera Utarayang sampai sekarang masih aktif menekuni profesinya sebagai muqri’.

Page 134: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

108 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

dikategorikan indah dan menarik. Ketiga, mampu berkomunikasimelalui bahasa Arab dan bahasa Inggris dengan baik.

D. Adlan Adam: Lahir dan Wafat

Sudah menjadi sunnatullah bahwa lahir dan wafat akandatang silih berganti. Hal ini sudah disebutkan di dalamAlquran yaitu Q.S. al-Ahzâb ayat 23 sebagai berikut:

Artinya: “Di antara orang-orang Mukmin itu adaorang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikankepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur dandi antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu danmereka sedikitpun tidak merubah (janjinya)”.

Menurut M. Quraish Shihab bahwa kalimat ( )dipahami oleh para ulama sebagai kiasan dari makna kematiandan perolehan syahadat. Hal ini disebabkan bahwa setiapMukmin yang berlaga di medan perang senantiasa bertekaduntuk meraih kemenangan atau gugur sebagai syahid.6

Adlan Adam dilahirkan di Medan pada tanggal 15 Oktober1943. Ayahnya adalah Adam Sakiman yaitu salah seorangimam di Masjid Raya Al-Mashun Medan dan ibunya Hj. Salmahbinti Achmad. Selain sebagai seorang imam, ayahnya juga

z⎯ ÏiΒ t⎦⎫ ÏΖ ÏΒ÷σ ßϑø9$# ×Α%y Í‘ (#θ è%y‰|¹ $ tΒ (#ρ ߉yγ≈tã ©! $# Ïμø‹n= tã ( Νßγ÷Ψ Ïϑsù ⎯ ¨Β 4© |Ó s% …çμt6 øt wΥ Νåκ÷]ÏΒ uρ ⎯ ¨Β ãÏàtF⊥ tƒ ( $ tΒ uρ

(#θä9£‰ t/ WξƒÏ‰ö7s? ∩⊄⊂∪

نحبه ق

6 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesandan Keserasian Al-Qur’an, Volume 11, (Jakarta: Lentera Hati, 2002),hlm. 249.

Page 135: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

109SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

adalah seorang pebisnis. Sebagai anak seorang imam yangbelatar belakang pebisnis sudah pasti kehidupan keluarganyatergolong mampu.

Masa kecil Adlan Adam dihabiskannya untuk belajarilmu-ilmu agama dan umum serta mendalami seni bacaAlquran dan kaligrafi. Didukung oleh latar belakang keluarganyayang cukup mampu dan juga kemauannya yang sangatkeras membuat Adlan Adam tidak pernah kesulitan dalambelajar khususnya dalam hal financial.

Adlan Adam menikah dengan Hj. Mariana Kasim dandikaruniai 2 (dua) orang anak perempuan yaitu dr. LailiMunawaroh, Sp.A dan Tsarwah, SP. Kedua anaknya ini tidakada yang mewarisi bakat seni ayahnya dalam bidang senibaca Alquran, demikian menurut Dr. Nurdin Amin, MA.

Page 136: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

110 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Meskipun memiliki banyakilmu pengetahuan namun AdlanAdam lebih populer dikenalsebagai muqri’ daripada seorangulama dan kaligrafer. Darahseni membaca Alquran dariayahnya mengalir ke dalamtubuh Adlan Adam sehinggamembuatnya pantas disebutsebagai muqri’ Internasional.Ketokohan ayahnya plusketokohan Adlan Adam sendirimembuat keluarga ini terhormatdalam pandangan masyarakat.

Sebagai muqri’ yang luwes dalam pergaulan, AdlanAdam meninggalkan beberapa pesan kepada murid-mu-rid dan sahabat-sahabatnya yang berkenaan dengan Alquran.Pertama, Alquran tidak menjanjikan apa-apa untuk kitaakan tetapi Alquran akan menjadi rezeki kita. Kedua, Alquranmenjanjikan kesejahteraan kepada kita di dunia dan di akhirat.Ketiga, untuk mendalami Alquran harus memiliki ruh motivasiyang jelas. Keempat, kalau haus ketika puasa maka bacalahAlquran karena ketika membaca Alquran air di tubuh akanmengalir dan memutar sehingga menghilangkan rasa haus.

Menurut pengakuan koleganya, Yusnar Yusuf Rangkutiada satu impian Adlan Adam belum terwujudkan hinggasaat ini. Beliau ingin sekali membuat buku panduan llmuTajwid dalam bahasa Inggris. Impiannya ini muncul ketikamulai aktif dalam misi-misi Internasional, seminar dan tilâwatal-Qur’ân ke beberapa negara.

Page 137: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

111SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Keterlibatan Adlan Adam dalam seni baca Alquran patutmenjadi inspirasi dan teladan bagi muqri’-muqri’ saat ini.Nampaknya, untuk menjadi muqri’ pada level Internasionaltidak cukup berbekal suara yang bagus saja, namun harusdidukung dengan beragam kemampuan lainnya, terutamakemampuan berkomunikasi dengan bahasa-bahasa Internasional.Selain itu, Adlan Adam juga membuktikan bahwa untukmenjadi hammâlat al-Qur’ân harus bisa menekuni bidang-bidang lainnya seperti kaligrafi, kedokteran, hingga ilmukomunikasi.

Wafat di Stockholm, Swedia pada 5 November 2003.Beliau wafat di dalam mobil dalam misi tilawatil quranInternasional Kementerian Agama Republik Indonesia, bersamadua sahabatnya, Ustadz Yusnar Yusuf Rangkuti dan UstadzahMaria Ulfa. Sebelum wafat di Stockholm, mereka bertigatelah melakukan safari seminar dan tilawatil quran di beberapanegara Skandinavia, Eropa Barat dan Kanada.

Page 138: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

112 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Beliau menutup mata padausia 54 tahun tepatnya padatanggal 5 Novemver 2003.Kepergiannya untuk selama-lamanya ini ketika sedangmenjalankan misi Internasionalke beberapa negara di Eropatermasuk negara-negaraSkandinavia. Beliau meninggalketika berada di Stockholm,Swedia tepatnya masih di dalammobil menuju ke Stockholm Uni-versity.

Adlan Adam bersamadengan 2 (dua) orang sahabatnyayaitu Yusnar Yusuf Rangkutidan Hj. Maria Ulfah. Ketigapentolan muqri’ dan muqri’ahini diundang untuk mengisiseminar Alquran. Sebelum wafat,di malam harinya Adlan Adambersama Yusnar Yusuf Rangkutisaling menelaah bacaan danpemahaman tentang isikandungan Alquran, demikiankenangan mendalam yangdisampaikan Yusnar Yusuf.

Sebagian sahabat-sahabatnya menyarankan agarAdlan Adam dimakamkan di

Page 139: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

113SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Swedia namun anak-anaknya menginginkan agar dimakamkandi Medan saja. Dengan segala upaya, proses pemulanganjenazah berlangsung cepat hanya membutuhkan waktu 4(empat) hari. Sosok yang paling berjasa mengurus pemulanganjenazah adalah Yusnar Yusuf Rangkuti dan kakak kelas AdlanAdam di Stockholm yang juga merupakan ketua perhimpunanIslam disana.

Setelah pengurusan pemulangan jenazah dilakukan,kedua sahabatnya (Yusnar Yusuf dan Maria Ulfah) tidak ikutmenyertainya pulang dan mereka tetap melanjutkan misiInternasional yaitu seminar dan tilâwat al-Qur’ân di Eropa.Adlan Adam dimakamkan di komplek pemakaman MasjidRaya Al-Mashun Medan, karena beliau adalah anak dari AdamSakiman yang merupakan imam masjid Raya Medan.7

E. Penutup

Kesan yang dapat disimpulkan melalui perjuangan AdlanAdam sebagaimana digambarkan di atas adalah bahwa setiapmuqri’ sudah seharusnya bermental dâ’i. Seorang muqri’yang hanya membatasi diri pada seni bacaan dan tidakmembekali diri dengan ilmu-ilmu terkait dapat dipastikantidak akan pernah mampu merubah peradaban dunia.

7 Adlan Adam dan ayahnya dimakamkan di pemakaman umumkomplek Masjid Raya Al-Mashun Medan, tidak jauh dari menaraMasjid Raya. Menurut pengakuan Yose (penjaga komplek kuburanMasjid Raya Medan), bahwa letak kuburan imam masjid dan keluarganyatidak jauh dari menara masjid.

Page 140: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

114 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

RAHMAT LUBIS(Qari Internasional

Membangun Kampung Halaman)(1946-1997)

Sifat sungguh-sungguh dalam belajar dan dalam berbagaiaspek kehidupaan adalah kunci kesuksesan dalam hiduptermasuk mempelajari Alquran dengan keluasan dankedalaman pesannya (Rahmat Lubis)

A. Pendahuluan

Dunia Alquran tidak pernah sunyi dari berbagai tokohyang terus menerus mengembangkan kajian Alquran. Dalamberbagai silih berganti waktu akan bermunculan pakar,tokoh, pecinta Alquran yang mengabdikan dirinya untukAlquran. Sumatera Utara memiliki banyak muqri’ yang exvertdalam bidang Alquran. Keahlian yang mereka miliki meliputiberbagai kajian, tafsir, tilawah, qiraat, kaligrafi.

Satu di antara muqri’ yang memiliki talenta dalam bidang

114

Page 141: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

115SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Alquran adalah H. Rahmat Lubis. Keahliannya dalam bidangAlquran khususnya qiraat sebagai identitas dan ciri khaskeahliannya. Setidaknya, dua sisi yang dilihat dari sosok UstadzH. Rahmat Lubis pertama, sisi keseriusan dan kesungguhannyadalam menimba ilmu Alquran, kedua, kecintaannya terhadapAlquran dalam menyampaikan ilmu pada siapa pun yangpunya keinginan belajar Alquran.

Kearifan-kearifan yang dimiliki sosok H. Rahmat Lubisselama masa hidupnya menjadi sebuah cerminan dan panutanuntuk mendalami Alquran. Terbentuknya sebuah kearifanantara ilmu dan pengamalan menjadi sesuatu yang indahdan menyejukkan hati. Ilmu tidak hanya tingal dalam kajiandan amalan tidak berjalan tanpa sebuah aturan.

Sosok H. Rahmat Lubis akan memberikan warna tersendiriterhadap memaknai sebuah kehidupan. Meninggalkan KotaBesar Jakarta dengan prestasi, jaringan silaturahim, dankemapanan merupakan sesuatu sikap yang teruji. Terlebihlagi menuju satu daerah yang cukup jauh bedanya darikota yang ditinggalkan. Keikhlasan dan kesiapan menepatijanji sebuah sifat yang terpuji dan dapat dikatakan langkadalam dunia modern. Namun bagi sosok H. Rahmat Lubispulang ke kampung halaman dengan memegang amanahharus dilaksanakan dan ditepati. Setidaknya, biografi H.Rahmat Lubis berikut ini merupakan cerminan hidup darisebuah perjalanan panjang yang pantas untuk diteladanidan dicontoh.

B. Sketsa dan Perjalanan Kehidupan

H. Rahmat Lubis adalah seorang qori internasional yang

Page 142: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

116 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

berasal dari Sumatera Utara. Beliau lahir di Padang Sidempuan,pada tanggal 11 April 1946. Kendatipun H. Rahmat Lubislahir di Padang Sidempuan tetapi tumbuh dan besar di KotaMedan. Setelah lahir, H. Rahmat Lubis oleh keluarganya langsungdibawa pindah ke Kota Medan. H. Rahmat Lubis merupakananak sulung dari jumlah 12 orang bersaudara. Namun dengankondisi keluarga besar tidak menjadikannya patah semangatuntuk menuntut ilmu dan tidak memikirkan pendidikan.1

Keahlian dan prestasi H. Rahmat Lubis dalam duniaAlquran telah mengharumkan nama daerah Sumatera Utaradi tingkat nasional. Bahkan lebih dari itu, pada tahap selanjutnyamengharumkan nama bangsa Indonesia di mata seluruhdunia pada tingkat internasional. Setidaknya, dapat ditegaskandua kali momentum MTQ tingkat internasional yang diikutiH. Rahmat Lubis sekaligus mengharumkan nama bangsaIndonesia. Perhelatan MTQ tingkat internasional di Ma-laysia dan di Mekah, Arab Saudi.2

Dari sisi latarbelakang keluarga H. Rahmat Lubis merupakankeluarga yang agamis dan relegius. Ayahnya bernama H.Abdul Latif dan ibunya bernama Hj. Siti Malaya. Dari sisinama kedua orang tuanya mencerminkan bahwa garis geneologis-nya ke atas adalah sosok orang-orang yang saleh beragama.

Dalam perjalanan keilmuan dalam bidang Alquran dapatditegaskan bahwa Beliau mempelajari Alquran dan tilawahmulai sejak muda. Tidak dapat dinafikan peran orang tuabeliau yang telah membimbing mulai dari sejak kecil. Namundemikian, pada masa muda beliau terus berkembang dan

1 Wawancara dengan isteri H. Rahmat Lubis, Anni Khalilah.2 Wawancara dengan H. Yusnar Yusuf

Page 143: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

117SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

bersungguh-sungguh dalam mempelajari Alquran. Adapunguru-guru yang mempengaruhi keilmuan dan karir dalambidang Alquran adalah Ustadz Khuwailid Ahmad Daulay danUstadz Azra’i Abdurrauf. Pada masa belajar dengan keduaulama Alquran tersebut Ustadzah Halimatusa’diah termasukyang dekat dengan H. Rahmat Lubis pada saat belajar Alquran.

Dari sisi pendidikan formal yang dijalani H. RahmatLubis adalah lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM). Namununiknya setelah lulus, ia ditawari untuk berkarir dalam bidangAlquran di Libya, Afrika. Maka untuk pendalaman bahasadan kemampuan pendukung lainnya, H. Rahmat Lubis belajarterlebih dahulu di Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor Ponorogoselama 2 tahun. Namun karena belum ada kejelasan, makabeliau memutuskan untuk keluar melanjutkan pendidikandi Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta pada tahun1976.

Pada saat menimba ilmu di PTIQ Jakarta H. RahmatLubis juga bertemu dengan qari asal Sumatera Utara yaituUstadz Mirwan Batubara dan Ustadz Muhajir. Kendati pundari sisi umur H. Rahmat Lubis lebih senior dibandingkankeduanya tetapi mereka terlebih dahulu di PTIQ dibandingH. Rahmat Lubis. Mereka selalu bertemu dan bersilaturahimdi arena Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan pada saathaflah-haflah Alquran di berbagai tempat dan kesempatanH. Rahmat Lubis mengikuti MTQ pada tingkat Nasionalpada tahun 1973 yang menjadi tuan rumah adalah KotaMataram dan menariknya bahwa H. Rahmat Lubis menjadijuara pertama. Setelah itu, H. Rahmat Lubis melanjut padatingkat internasional yaitu juara 2 MTQ tingkat Internasionaldi Mekah dan MTQ tingkat internasional di Malaysia padatahun 80-an. H. Rahmat Lubis merupakan salah satu qori

Page 144: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

118 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

yang menerima penghargaan dari Menteri Agama Prof. DR.H. Said Agil Husin Al Munawwar, MA, pada tahun 2003atas jasanya sebagai ulama yang telah berjasa dalam memajukanpendidikan dan pengembangan Alquran di tengah masyarakatIndonesia.

Page 145: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

119SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Page 146: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

120 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

C. Ciri Khas Dan Keistimewaan

Dari sisi karakter dan ciri keistimewaan yang dimilikiH. Rahmat Lubis adalah sosok yang rajin dan sungguh-sungguh dalam mempelajari Alquran yang rajin, humoris,

Page 147: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

121SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

lucu, dan cukup luas pergaulannya. Kesungguhan dalammenuntut ilmu Alquran dapat disaksikan dalam panjangnyasederetan prestasi yang diraih serta tidak pernah berhentimenabur ilmu Alquran di tengah masyarakat. Fakta yanglain menunjukkan bahwa kesungguhan yang luar biasa adalahdengan mendapat penghargaan piagam khusus dari MenteriAgama RI.

Page 148: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

122 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Sisi lain keistimewaan yang dimiIiki H. Rahmat Lubissosok yang humoris dan lucu. Dapat ditegaskan bahwa beliauadalah sosok yang suka bercanda ria dalam pergaulan sehari-hari. Bahkan ia terkadang suka mengganggu teman-temansejawat beliau namun dengan tujuan bergurau dan bercanda.Karakter ini menjadikannya disukai oleh teman-teman sejawatdan siapa pun yang dekat dalam kehidupan H. RahmatLubis. Tidak dapat dinafikan bahwa karena sifatnya yangcukup humoris sehingga tercipta pergaulannya yang cukupluas dalam berbagai pihak teristimewa di kalangan paraqari dan pecinta Alquran.3

Dalam kehidupan berkeluarga terlebih sebagai seorangkepala keluarga, H. Rahmat Lubis adalah sosok suami yangcukup perhatian dan penuh kasih sayang terhadap isterinya.Bagi ibu Anni Kholilah Lubis istri H. Rahmat Lubis, beliausebagaimana dengan karakter yang suka bercanda jugasama bercanda ria dengan isteri dan bercerita. Bahkan dengananak-anak hubungan H. Rahmat Lubis cukup dekat sekali.Jika kemungkinan sebahagian ayah dengan anaknya terbangunhubungan yang sangat kaku dan menoton. Namun bagi H.Rahmat Lubis memanjakan dan hubungan terbuka dengankeluarga menjadi sebuah seni yang indah dalam binaansebuah keluarga. Selama hidup berkeluarga dengan ibuKholilah Lubis setidaknya mereka dikaruniai anak yang berjumlahtiga orang namun sekarang yang hidup tinggal dua orangdan satu orang telah meninggal dunia. Anak beliau yangmasih hidup Handika Mupri dan Reza Padhli.

H. Rahmat Lubis adalah sosok muqri yang cukup rajin

3 Wawancara dengan Sahada keponakan H. Rahmat Lubis.

Page 149: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

123SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

dalam berlatih qiraah dan tilawah. Kendati pun telah meraihprestasi dalam bidang Alquran sampai pada tingkat internasionaltidak menjadikannya merasa puas dengan ilmu. Tekun danterus belajar ilmu Alquran telah menjadi inheren yang tidakdapat terpisahkan dari kehidupan sosok H. Rahmat Lubis.Hampir dapat disebut dan dipastikan tidak ada waktu yangterlewatkan tanpa dengan belajar dan mengkaji ilmu dalambidang qiraah dan tilawah. Bahkan dalam waktu senggangnyatetap digunakan untuk membaca latihan membaca Alqurandengan variasi qiraah yang berbeda.

Bukti kecintaan dan menyatunya Alquran dengan kehidupanH. Rahmat Lubis yaitu kegelisahan hatinya dan tidak sanggupmenahan diri jika mendengarkan seseorang yang baca Alqurandengan bacaan yang salah. Sehingga jika disebut H. RahmatLubis adalah sosok pengkritis dan pengkoreksi bacaan Alquransiapapun. Setidaknya, dari mulai level keluarga H. RahmatLubis sering mengkoreksi dan mengkritisi bacaan keluargayang sedang mengaji baik dekat maupun dari kejauhan. Faktaini tidak dapat dipungkiri adalah menunjukkan keseriusan,kesungguhan serta kecintaan H. Rahmat Lubis terhadapAlquran. Dengan kata lain, budaya kritik dan membetulkanbacaan siapa pun yang membaca Alquran bukan karenamotivasi supaya disebut sebagai ahli atau karena alasanapa pun tetapi didasarkan kecintaan terhadap Alquran. Bahkankebiasaan yang baik tersebut tidak hanya pada momentumresmi dan formal tetapi juga pada waktu yang sifatnya nonformal.

Selanjutnya, H. Rahmat Lubis bukan hanya seseorangyang ahli dalam bidang tilawah saja tetapi beliau juga menelaahdan mempelajari semua ilmu yang berhubungan denganAlquran. Sifat ini dirasakan sebagai sebuah karakter mulia

Page 150: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

124 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

yang haus terhadap ilmu. Atas dasar kemahiran dan kedalamanilmu Alquran yang dimilikinya sehingga tidak heran ia seringdiundang dalam berbagai momen terkait Alquran sampaidengan menjadi juri MTQ tingkat nasional.

D. Pulang Ke Kampung Halaman

Selama Lebih kurang 6 tahun tinggal di Jakarta, H.Rahmat Lubis memutuskan untuk kembali ke Padang Sidempuanbersama keluarganya pada tahun 1986. Alasan yang melatar-belakangi kepulangan beliau disebabkan mertuanya meninggaldunia. Selanjutnya, H. Rahmat Lubis juga diberikan amanahyang harus dilaksanakan dan ditepati yaitu untuk meneruskanpengelolaan yayasan mertuanya di Padang Sidempuan. Yayasanmertuanya yang bergerak dalam bidang pendidikan harusterus bergerak dan berlanjut di tangan H. Rahmat Lubis.Hal ini didasarkan kepercayaan mertuanya kepada H. RahmatLubis. Faktor yang lain adalah bahwa Bapak Zulkifli Harahapyang merupakan Walikota Kota Padang Sidempuan saatitu mengajak beliau pulang dengan tujuan yang mulia untukmembangun Kota Padang Sidempuan.

Pada awal-awal menetap di Padang Sidempuan H. RahmatLubis sempat merasa tidak nyaman hidup di Padang Sidempuan.Hal ini dilatarbelakangi peralihan kondisi kehidupan antaradi Jakarta dan di Kota Padang Sidempuan. Peralihan tersebutterkait banyak hal seperti akses aktifitas yang berbeda dantidak sama seperti pada saat tinggal di Jakarta. Pada faseini sebenarnya H. Rahmat Lubis mengalami proses adaptasikegiatan yang selama ini dijalani di Jakarta dengan di KotaPadang Sidempuan.

Page 151: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

125SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

S e t e l a hbeberapa tahunk e m u d i a nk o n d i s ikehidupan dank e g i a t a nkembali berjalannormal. BahkanH. Rahmat Lubisberksempatanditawari untukm e n j a d iPegawai NegeriSipil (PNS) diKota PadangS idempuan .Namun kemu-dian ia ditawarimenjadi PNS agar tetap tinggal disana. Pada akhirnya iatetap tinggal disana. Istrinya akhirnya yang menjadi PNSdi sana. Beliau bahkan sempat menjadi anggota dewan (DPRD)di sana selama satu periode.

Berbagai kegiatan Alquran beliau kembangkan di PadangSidempuan Kendati pun berprofesi sebagai anggota DPRD.Kecintaannya terhadap dunia Alquran tidak pernah lenturdan luntur kendati dengan kesibukan aktifitas kesehariantetapi tetap menjadi dewan hakim baik di daerah, tingkatprovinsi maupun nasional.

Page 152: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

126 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

E. Ustadz H. Rahmat Lubis Wafat

Ustadz H.Rahmat Lubis wafatpada tanggal 7Oktober 1997 diLangga Payungdalam perjalan-annya bersamaisteri tercintamenuju ke KotaMedan. Dari sisi usiaUstadz H. RahmatLubis terbilangmeninggal dalamusia yang masihmuda 51 tahun.Tanpa ada tanda-tanda dan indikasibahwa beliau dalamkondisi sakit. Tetapimenurut isterinya Ibu Khalilah bahwa Ustadz H. RahmatLubis tidak ceria dan berhumor seperti biasanya. Tiba-tibadalam perjalanan saat menyetir mobil ke pinggir dan beliaupun meninggal dunia dan selanjutnya dimakamkan di PadangSidempuan, kampung halamannya.

Page 153: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

127SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Page 154: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

128 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

F. Penutup

Salah satu sifat yang baik dari seorang muqri’ adalahbukan semata-semata keindahan melantunkan Alquran dengansuara yang merdu. Tetapi ditemukan kemulian-kemulianakhlak para muqri’ yang menjadi contoh dan keteladananyang universal. Kemungkinan jika pada suara tidak semuaorang dapat mengikutinya tetapi hanya pada tataran menikmatikeindahan suara tersebut. Tetapi keindahan akhlak akanmenjadi hiasan dan panutan oleh siapa pun. H. Rahmat Lubisseorang muqri’ yang memiliki keindahan akhlak di antaranyamemegang amanah yang diberikan kepadanya. Kendati puntelah berkiprah di Jakarta dengan aktifitas yang luar biasatetapi karena memegang amanah untuk meneruskan sekolahmilik mertuanya akhirnya H. Rahmat Lubis pulang ke kampunghalaman ke Kota Padang Sidempuan.

Page 155: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

129SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

NURASIAH DJAMIL(Muqri’ah Multiprofesidari Sumatera Utara)

(1947 – 2013)

“Ketika diamanahkan untuk menilai sesuatu seperti menjadijuri lakukanlah penilaian secara objektif, adil dan ikhlas.Tidak boleh menerima imbalan dalam bentuk apapunyang dapat mempengaruhi nilai-nilai objektifitas.” (Hj.Nurasiah Djamil).

A. Pendahuluan

Nurasiah Djamil adalah salah seorang muqri’ah SumateraUtara yang cukup populer dan melegendaris tidak hanyadi daerah asalnya Sumatera Utara tetapi juga ke daerah-daerah lain. Selain sebagai muqri’ah, Nurasiah Djamil jugadikenal sebagai seorang penyanyi qasidah dan pencipta lagujuga sebagai seorang muballighah.1

129

1 Pada tahun 1990-1994 ketika Penulis masih kuliah di Banda

Page 156: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

130 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Sebagai muqri’ah, NurasiahDjamil telah banyak menorehprestasi baik di tingkat Nasionalmaupun Internasional. Meskipunbeliau sebagai penyanyi qasidahnamun namanya telah masukdapur rekaman yang disejajarkandengan penyanyi legendarisTanah Air seperti Titiek Puspa,Ahmad Albar, Muchsin Alatasdan lain-lain. Adapun sebagaimuballighah, Nurasiah Djamilkerap kali diundang ke daerah-daerah baik di Sumatera Utara maupun di luar SumateraUtara seperti Aceh.

Memposisikan bidang yang ditekuni oleh Nurasiah Djamilterkesan agak sulit karena selain muqri’ah beliau jugapenyanyiqasidah dan muballighah. Semua bidang ini digelutinya secaraprofesional dan selalu mendapat tempat di hati masyarakat.Dengan kata lain, untuk menetapkan bidang yang palingmempengaruhi popularitas Nurasiah Djamil sangat sulit samahalnya dengan mencari jarum di tengah tumpukan jerami.

Satu hal yang pasti bahwa Nurasiah Djamil senantiasabersifat objektif dalam menjalankan amanah. Prinsip yang

Aceh, Nurasiah Djamil beberapa kali diundang mengisi ceramahbaik peringatan Maulid, Nuzul Alquran maupun Isra’ Mi’raj. Acaraini tepatnya di masjid al-Makmur, Bandar Baru, Lampriet, BandaAceh yang ketika itu Penulis adalah anggota remaja masjid tersebut.Beliau menyatakan dalam salah satu ceramahnya bahwa dirinya sudahmulai lelah. Lagu populernya seperti “Panggilan Haji” selalu membuathatinya senang karena dimana-mana orang menyanyikannya.

Page 157: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

131SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

sangat teguh dipegangnya ialah tidak ada kompromi dalammenegakkan kebenaran. Menurutnya, apa saja yang dapatmerusak nilai-nilai kebenaran harus diberangus jika inginmendapatkan kualitas yang terbaik.

Melegendarisnya nama Nurasiah Djamil di hati masyarakatSumatera Utara perlu untuk diungkap untuk dijadikan sebagairenungan dalam menjalani hidup. Pesan-pesan moral dankeagamaan yang disenandungkannya melalui lagu-lagu tetapsaja berkumandang. Oleh karena itu, untuk melakukan internalisasiterhadap lagu-lagunya perlu pengenalan lebih tentang sosokNurasiah Djamil sebenarnya. Tulisan ini mencoba menawarkansekelumit informasi tentang Nurasiah Djamil.

B. Sekilas Tentang Nurasiah Djamil

Nurasiah Djamil dilahirkan pada tanggal 11 Okober1947 di Kotari, kabupaten Deliserdang (kini kabupaten SerdangBedagai). Ayahnya bernama H. Abdul Djamil dan ibunya Hj.Anisah. Pada awalnya, ketika bayi perempuan bungsu inilahir namanya adalah Asiah kemudian ditambah kata “nur”di depan namanya menjadi Nurasiah.

Sebagai putri bungsu, Nurasiah Djamil memiliki 3 (tiga)orang kakak yaitu Hj. Zaleha Djamil, Hj. Halimah Djamil,Hj. Nurainun Djamil. Ayahnya bekerja sebagai mandor disebuah perkebunan Belanda dan ibunya sebagai ibu rumahtangga. Selain bekerja sebagai mandor H. Abdul Djamil jugaadalah seorang imam masjid. Beliau memiliki hobbi berburudan menjala sedangkan Hj. Anisah memiliki keahlian menjahit.

Page 158: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

132 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Oleh karena tidak memiliki anak laki-laki maka dalamkegiatan sehari-hari H. Abdul Djamil sering mengikutsertakanAsiah kecil dalam setiap aktifitasnya. Asiah kecil sering ikutbersama ayahnya untuk menanam padi di sawah meskipunAsiah hanya duduk-duduk saja sembari menyanyi-nyanyikecil dan membaca surah-surah pendek yang sudah dihafalnya.

Hidup dari keluarga sederhana dan tersohor di Kotari,keluarga ini dikenal pula keluarga yang religius karena sangatmenjunjung tinggi nilai-nilai agama. Kasih sayang keluargatercurah kepada Asiah karena selain anak bungsu, Asiahjuga memiliki kemampuan lebih dibanding kakak-kakaknya.

Semasa tinggal di Kotari Asiah pernah mengikuti MTQtingkat anak anak dan berhasil meraih juara I. Tidak hanyaH. Abdul Djamil dan Hj. Anisah saja yang memberikan kasihsayang penuh kepada Asiah tetapi kakak-kakaknya juga.

Page 159: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

133SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Asiah diperlakukan secara istimewa oleh keluarga sehinggasetiap pekerjaan yang harus mereka lakukan bersama makaAsiah dipilihkan yang paling mudah dan ringan.

H. Abdul Djamil dikenal sebagai sosok yang tidak berambisiterhadap jabatan. Pada tahun 1957 H. Abdul Djamil pernahdicalonkan warga kampung Kotari menjadi camat yang ketikaitu Nurasiah Djamil baru duduk di kelas 3 SR (SD). Permintaanwarga kampung ini ditolak oleh H. Abdul Djamil dengancara yang halus karena beliau memang tidak pernah menginginkandirinya mengemban jabatan itu.

Untuk menolak permintaan warga kampung maka H.Adul Djamil mengemukakan alasan bahwa keluarganya telahberencana hendak hijrah ke kota Medan. Alasannya ialahingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan mapanbagi anak-anaknya. Pada waktu akan dilantik keluarga kecilini pindah menuju kota Medan dengan menggunakan bus.

Setiba keluarga ini di Medan, sebuah rumah sederhanatelah dipersiapkan untuk mereka tempati. Di Medan, Asiahkecil ikut bersama kakaknya Hj. Zaleha Djamil belajar menyanyikanlagu lagu Mesir di sekolah Darul Aman, Kampung Baru, Medanyang salah satu gurunya ketika itu adalah Umar Siddiq.Ketika keluarga Nurasiah Djamil masih berdomisili di Kotariguru Umar Siddik sudah cukup familiar di dalam keluargaNurasiah Djamil.

Sekolah Darul Aman berdekatan dengan lokasi latihanorkes gambus Qasidah Mesir Fuqoha (sekarang El-Surayya)yang dipimpin oleh Ahmad Baqi. Setelah mengikuti 3 (tiga)kali latihan para pelatih dengan jeli melihat ada seorang anakperempuan kecil memiliki potensi yang luar biasa. Melihatumur anak perempuan ini masih muda tentu sangat mudah

Page 160: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

134 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

baginya menerima dan mencerna pelajaran. Kesempatanini tidak disia-siakan oleh Umar Siddiq dan Ahmad sehinggamereka memberanikan diri meminta izin kepada H. AbdulDjamil agar Asiah diizinkan menjadikan penyanyi dan bergabungpada orkes gambus tersebut.

Semula permintaan ini ditolak oleh H. Abdul Djamilkarena tidak menginginkan anaknya menjadi penyanyi namunmengingat Asiah memiliki bakat seni akhirnya H. Abdul Djamilmemberikan izin padanya. Pada tahun 1957 Asiah resmi menjadipenyanyi wanita pertama di orkes gambus Qasidah Mesir Fuqohapimpinan H. Ahmad Baqi.

Pada tahun 1960 Nurasiah Djamil diangkat menjadiPegawai Negeri Sipil (PNS) yang ketika itu umurnya 16(enam belas) tahun. Pada tahun 1963 Nurasiah Djamil melanjutkankuliah di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) di Medan.Kemudian pada tahun 1969 beliau kuliah lagi di UniversitasAl-Washliyah (UNIVA) di Medan. Nurasiah Djamil dikarunia4 (empat) orang anak yaitu Mahbubin Nasyiri, Hubbal Khairi,Ridho Alawiyah dan Rihlah Rizky.

C. Nurasiah Djamil Mengukir Prestasi

Adanya bakat dan fasilitas kemudian didukung pula olehspirit dan kemauan maka prestasi demi prestasi diukir indaholeh Nurasiah Djamil. Profesionalitasnya di bidang seni bacaAlquran, muballigh, penyanyi dan pencipta lagu membuatprestasi dan penghargaan yang diraihnya sulit untuk dihitung.

Page 161: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

135SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Mulai dari usia yang relatif muda sosok Nurasiah Djamilsudah menorehkan prestasi yang luar biasa. Kepiawaiannyabernyanyi membuat orkes gambus tempatnya bergabungsemakin banyak mendapat undangan. Dengan bergabungnyaNurasiah Djamil orkes gambus ini cukup terkenal ke berbagaipelosok ttanah air bahkan sampai ke mancanegara terutama.Lagu favorit yang dinyanyikannya pada masa itu berjudulInta Walau Tasy dari Mesir.

Pada saat kuliah di Universitas Islam Sumatera Utara(UISU), Nurasiah Djamil ditunjuk oleh rektor UISU (H. BahrumDjamil, SH) untuk mewakili kampus UISU mengikuti MTQatas nama mahasiswa dan berhasil meraih juara I RRI SumateraUtara. Meskipun namanya sudah melambung sebagai penyanyinamun Nurasiah Djamil tidak pernah berhenti menyalurkanbakat muqri’ah-nya. Beliau terus-menerus belajar mengajikepada seorang muqri’ Sumatera Utara yang terkenal yaituUsman Fattah.

Page 162: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

136 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Pada tahun 1970 Nurasiah Djamil kembali mendapattawaran untuk mengikuti MTQ oleh ketua LPTQ Ismail Sulaiman.Waktu itu seleksi dilaksanakan di GOR Sumatera Utara danmeraih juara I tingkat Provinsi Sumatera Utara. Setelah itubeliau dikirim ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untukmengikuti MTQ tingkat Nasional dan berhasil meraih juaraII. Pada tahun yang sama pula dikirim lagi ke MTQ Internasionaldi Kuala Lumpur dan mendapat juara II.

Selain itu, pada tahun yang sama (1970) Nurasiah Djamilmengikuti MTQ Internasional di Makkah dan berhasil mendapatjuara II. Kemudian ketika MTQ tingkat Internasional digelardi Thailand Nurasiah Djamil berhasil meraih juara I demikianjuga ketika MTQ Internasional digelar di Singapura.

Page 163: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

137SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Prestasi yang diperoleh Nurasiah Djamil secara berturut-turut telah mengharumkan nama Sumatera Utara tidakhanya pada tingkat Nasional tapi juga Internasional. Halini telah menginspirasi Gubernur Sumatera Utara untukmemberikan penghargaan kepadanya yaitu dengan mem-berangkatkannya melaksanakan ibadah haji.

Lagunya yang berjudul “Panggilan Haji” direkam olehPT. Musica Studio Jakarta. Album ini laku keras dipasaransehingga terjual sebanyak 100.000,- (seratus ribu) copy. Padamasa itu, angka tersebut sudah termasuk yang paling larissehingga meraih “Golden Record”. Lagu “Panggilan Haji” initetap melegendaris sampai sekarang yang dulunya seringdiperdengarkan di atas menara masjid.

Page 164: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

138 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Popularitas Nurasiah Djamil semakin mendapat tempatdi hati masyarakat. Namanya selalu menjadi buah bibirkarena lagu-lagunya enak didengar dan syair-syairnya punsarat pula dengan pesan-pesan keagaman, moral dan sosial.Beliau mendapat kontrak rekaman lagu nasyid selama 12 (duabelas) tahun sejajar dengan para penyanyi Indonesia papanatas seperti H. Benyamin S, Titiek Puspa, Muchsin Alatas,Hetty Koes Endang, Rafika Duri, Ahmad Albar dan lain-lain.

Page 165: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

139SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Meskipun lagu“Panggilan Haji” yangmembawa nama Nur-asiah Djamil membahanadi Nusantara tetapi bukanlagu ini karyanya yangpertama. Lagu pertamayang diciptakannyaberjudul “Belajar di WaktuKecil”. Pada masa itu,penyanyi nasyid masihsangat langka sehinggamendorong keinginannyauntuk menciptakan lagunasyid sendiri yang akandibawakan oleh kelompok-nya.

Lagu-lagu ini mencapai puncaknya ketika NurasiahDjamil diajak rekaman untuk lagu-lagu dakwah dan rekamanuntuk 30 (tiga puluh) juz Alquran di Musica Studio, Jakarta.Setelah itu, rekaman lagi pada 7 (tujuh) studio di Jakartapada tahun 1970, bahkan dalam setahun Nurasiah Djamilbisa dikontrak 3 (tiga) sampai (empat) kali.

Ajakan di atas disambut baik oleh Nurasiah Djamil karenabeliaupun ingin agar lagu-lagu yang bernuansa Islami lebihmemasyarakat di tengah-tengah umat Islam. Rita NuraiNasution (salah seorang murid kesayangannya) sudah mengoleksi65 (enam puluh lima) kaset bacaan Alquran 30 (tiga puluh)juz, 100 (seratus) kaset qasidah dan 500 (lima ratus) buahlagu yang diciptakan oleh Nurasiah Djamil. Komentar Rita

Page 166: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

140 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Nurai bahwa banyak orang suka mendengarkan syair laguciptaan Nurasiah Djamil karena menyejukkan dan mengikutiirama lagu Alquran.

Album “Panggilan Ka’bah dan Ya Robbi Barik” sudahtersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia. Menurut Ritaselanjutnya, salah satu keinginan Nurasiah Djamil adalah

Page 167: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

141SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

ingin mengedarkan kaset-kasetnya ke seluruh Indonesia,namun beliau khawatir bahwa kasetnya akan dibajak olehoknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Sekitar tahun 2008, Nurasiah Djamil pernah diundangke daerah Singkil, Aceh. Kepergiannya kali ini bersamaandengan Prof. Dr. Hasan Asari, MA (Guru Besar UIN SumateraUtara) untuk mengisi sebuah acara pada salah satu kampusyang ada di tempat ini. Pada saat itu Nurasiah Djamil diundangsebagai muqri’ah dan Hasan Asari sebagai pemakalah.

Setelah berbincang dengan panjang lebar lalu keduanyamenjadi akrab. Keakraban ini terjalin setelah Nurasiah Djamilmengetahui kalau Hasan Asari adalah adik kandung dariDr. Lahmuddin Nasution, M.Ag. Lahmuddin Nasution adalahsalah seorang ulama yang kharismatik di Sumatera Utarayang juga dosen Nurasiah Djamil sewaktu kuliah di UISU.

Hasan Asari menyaksikan bahwa Nurasiah Djamil adalahsosok yang sangat dikagumi dan diidolakan oleh masyarakatSingkil. Buktinya, sebelum Nurasiah Djamil sampai, pendudukSingkil sudah lama antri menunggu kehadirannya. Merekamenunggu hanya untuk bersalaman dan membeli kaset lagu-lagunya. Menurut Hasan Asari lebih lanjut, kaset lagu yangdibawa oleh Nurasiah Djamil yang satu kardus besar ludeshanya beberapa menit.2

Sebelum kedatangannya ke Singkil bersama Hasan AsariNurasiah Djamil bercerita bahwa dulunya beliau pernah datangke daerah ini dengan naik kapal dari Sibolga. Di tengah pelayaran

2 Wawancara dengan Prof. Dr. Hasan Asari, MA, (Guru BesarUIN Sumatera Utara), tanggal 22 September 2018 di Takengon, AcehTengah.

Page 168: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

142 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

tiba-tiba datang ombak dan badai yang sangat dahsyat sehinggamembuat hati Nurasiah Djamil ketika itu sangat kecut. Peristiwaini benar-benar berkesan di dalam kehidupan Nurasiah Djamil.

Peristiwa ini diakui oleh Hasan Asari memang cukupberkesan karena Nurasiah Djamil mengajaknya (sedikit agakmemaksa) pergi ke pelabuhan untuk menunjukkan kronologiskejadian karena besarnya ombak dan badai. Sewaktu sampaidi pelabuhan, Nurasiah Djamil menunjuk ke tengah lautuntuk memberitahu Hasan Asari tempat kapal mereka terdamparkarena tidak bisa merapat ke pelabuhan. Mereka, kata NurasiahDjamil, hanya bisa dijemput dengan sampan-sampan keciluntuk mendarat ke pelabuhan Singkil.

Melalui peristiwa inilah, Nurasiah Djamil menceritakankepada Hasan Asari bahwa dirinya terinspirasi menulis laguyang berkenaan dengan fenomena yang dialaminya. Laguini cukup hits sehingga Hasan Asari berkomentar bahwa adadua buah lagu Nurasiah Djamil yang dapat dihafalnya yaitu“Adikku Sayang dan Musafir”.3

Hasan Asari, meskipun hafal bait-bait syair lagu yangberkenaan dengan fenomena ombak dan badai ini namunlupa judul lagu tersebut. Tetapi menurut Rita Nurai Nasution(kalau tidak silaf), lagu yang berkenaan dengan fenomenaombak dan badai ini diberinya judul “Musafir”. Adapun sebagianbait syair lagu dimaksud adalah sebagai berikut:

3 Lagu-lagu Nurasiah Djamil mudah diingat karena selain berbicaratentang alam juga lagu-lagunya selalu dikumandangkan pada saatmenidurkan anak-anak. Lagu “Adikku Sayang” mudah dihafal karenaibunya selalu mengumandangkannya ketika hendak menidurkan adiknya,demikian kenang Prof. Hasan Asari.

Page 169: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

143SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Dialun riak gelombangDihempas ombak dan badai

Laksana gunung tinggi menjulangHati sedih, pedih, harapkan sampai

ke pantai … ke tepi pantai

Kepiawaian Nurasiah Djamil menangkap fenomenaalam yang kemudian dituangkannya dalam sebuah lagu ternyatamenjadikan lagu tersebut cukup populer di masyarakat. Sekiranyaditelusuri lagu-lagu yang dikarang oleh Nurasiah Djamil makadapat dipastikan adanya fenomena terjadi yang melatar-belakanginya sama halnya lagu “Panggilan Haji”.

Tentu saja fenomena-fenomena tersebut menarik untukdikaji sebagai gambaran kehidupan alam dan sosial yangsangat bermanfaat bagi sejarah kehidupan. Sama halnyadengan asbâb al-nuzûl pada kajian Alquran dan asbâb al-wurûd pada kajian hadis. Akan tetapi karena buku ini sifatnyamengakumulasi informasi tentang sejumlah tokoh tentu tidakpada kapasitasnya hal ini dibicarakan.

D. Muqri’ah yang Berwawasan Futuristik

Salah satu faktor yang menyebabkan nama seseorangmelegendaris adalah wawasannya yang futuristik. Karakteristikorang-orang yang seperti ini tidak terbelenggu oleh zamannyaakan tetapi terus berupaya agar karya-karyanya dapat berlakusepanjang masa.

Nurasiah Djamil sangat menyadari bahwa sebaik apapunsebuah karya tidak akan pernah abadi jika tidak dilembagakan.Mendirikan sebuah lembaga dipandang perlu untuk mencetak

Page 170: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

144 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

kader-kader yang dapat meneruskan ide dan cita-citanya.Inilah yang dilakukan oleh Nurasiah Djamil karena beliauingin kalau karya-karyanya didekati melalui pendekatan rasionalbukan hanya sebatas pendekatan emosional.

Pada tanggal 08 Juni 1968, Nurasiah Djamil sudah berhasilmengumpulkan sejumlah uang yang didapatnya dari hasilundangan menyanyi sebanyak Rp. 1.200.000,- (satu juta duaratus ribu rupiah).4 Uang tersebut kemudian dibelikan tanahkosong bekas pabrik asbes. Kemudian tanah tersebut dibangunoleh H. Abdul Djamil (ayah Nurasiah Djamil) selama lebih

4 Kurs dollar pada masa itu Rp. 296,- (dua ratus sembilan puluhenam rupiah) dan harga emas 1 gram Rp. 369.- (tiga ratus enam puluhsembilan rupiah).

Page 171: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

145SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

kurang 8 (delapan) bulan. Bangunan ini resmi dipergunakanuntuk belajar dan sudah banyak murid-murid yang mendaftarketika itu untuk belajar.

Gedung belajar ini adalah untuk tempat tinggal murid-murid belajar Alquran. Satu ruangan besar untuk tempatlatihan dengan sistem lesehan dan terdapat bangku panjanguntuk tempat Alquran. Sistemnya seperti teater dan tampilke depan bergiliran. Misalnya, objek yang dikaji surah al-Baqarahayat 183 kemudian ditetapkan jenis lagu seperti ras, bayâtî,nahawand dan sebagainya dengan bentuk lagunya masih sangatoriginal.

Selain digunakan untuk mengaji, tempat ini digunakanjuga untuk latihan-latihan qasidah. Ketika Nurasiah Djamilmendapat hadiah “gendang rebana” dari Malaysia maka

Page 172: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

146 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Page 173: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

147SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

murid-muridpun dilatih untuk menggunakannya. Dari sinilahNurasiah Djamil beranjak memadukan lagu yang dinyanyikansambil menggunakan gendang rebana yang kemudian disebutdengan “Nasyid”.

Di sela-sela kesibukannya, Nurasiah Djamil tetap berusahamengajar murid-muridnya secara langsung dan tidak mewakilkannyakepada orang lain. Beliau mengajar sangat teliti sehingga “cengkoknya”tidak boleh salah dan harus detail, jika tidak sesuai harusdiulangi lagi. Menurut pengakuan Rita Nurai, suara dan laguNurasiah Djamil ketika mengajar terus bergema di telingaketika hendak tidur jika pada saat latihan belum berhasil menak-lukkan lagu tersebut.

Page 174: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

148 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Nurasiah Djamil mempunyai suara yang khas sehinggamurid-muridnya mengakui bahwa ketika beliau menyanyidan mengaji meskipun tidak kelihatan dapat diterka bahwayang menyanyi atau mengaji tersebut adalah beliau. Kelebihanyang dimilikinya ketika menyanyi dan mengaji ialah mampumengatur vokal, mengatur nafas, mengelola emosi dan tidaklangsung menaikkan suara tinggi.

Dalam hal melantunkan suara Nurasiah Djamil memiliki“trik-trik” tersendiri yang mampu mengundang decak kagum.Beliau memulainya dengan perlahan-lahan sehingga membuatpara pendengar ikut terhanyut. Semua murid-muridnyaadalah perempuan yang datang dari berbagai daerah diantaranya Rita Nurai, Zuraidah Zuhdi (Aceh), Halimatussakdiah,Masladena, Maryam Parinduri dan lain-lain.

Selain memiliki keahlian yang luar biasa, sosok NurasiahDjamil selalu saja didekati oleh keberuntungan. Sebagai contoh,ketika keberangkatannya melaksanakan ibadah haji denganmenggunakan kapal laut selama 14 (empat belas) hari beliausudah mahir dalam berbahasa Arab. Di dalam kapal inijugalah sosok muqri’ah yang melegendaris ini menghasilkansebuah karya spektakuler yang diberi judul “Panggilan Haji”.

Lagu “Panggilan Haji” ini memiliki spirit yang sangatmendalam sehingga sampai saat ini lagu tersebut selalusaja diputar ulang. Selama hidupnya, Nurasiah Djamil tercatatsudah 4 (empat) kali menunaikan ibadah haji dan pada tahun2004 beliau ditunjuk menunaikan ibadah haji sebagai petugaspembimbing wanita.

Seiring dengan perjalanan waktu, Nurasiah Djamil jugamendirikan kelompok qasidah dengan alat musik lengkapyang beranggotakan 8 (delapan) orang. Setiap anggota memiliki

Page 175: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

149SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

keterampilan tersendiri dalam memainkan alat musik sepertipemegang gitar, biola, drum dan keyboard.

Kelompok musik ini sudah melanglang buana dari Sabangsampai Merauke. Terdapat juga beberapa komentar bahwagrouf Nasyid yang dipimpin oleh Nurasiah Djamil ini adalahkelompok Nasyid Medan yang paling diidolakan. Biasanya,saat memenuhi undangan ke satu provinsi, mereka berkelilingsampai sebulan penuh. Saat tampil di Aceh, Padang, Riau,dan kota-kota lainnya mereka juga tampil sampai ke kotakecamatan dan bahkan ke desa-desa. Grouf Nasyid ini jugapernah berkeliling ke seluruh negara ASEAN.

Popularitas grouf Nasyid yang dipimpin oleh NurasiahDjamil layak untuk dilakukan penelitian lanjutan secaraakademis. Penelitian ini layak dilakukan untuk menentukanapakah Nurasiah Djamil adalah sebagai pencetus pertamakesenian Nasyid. Hal ini diperlukan untuk menjawab pertanyaandan bahkan klaim yang muncul seolah-olah Nurasiah Djamilpencetus pertama kesenian Nasyid. Ini sangat beralasankarena setiap digelar perlombaan Nasyid maka lagu ciptaannyayang dipakai.

Pernah diceritakan bahwa seorang turis dari negaraNorwegia melakukan penelitian tentang permainan musikNasyid. Pasca melakukan penelitian, turis ini sangat penasarantentang keberadaan Nurasiah Djamil. Pada tahun 1972, NurasiahDjamil mengumpulkan lagi uang sebanyak Rp. 2.700.000,-(dua juta tujuh ratus ribu rupiah) dan membeli sebuah rumahtepat di depan perguruannya. Rumah ini dibangunnya untuktempat tinggal dan sampai sekarang masih berdiri kokoh.Kemudian, Nurasiah Djamil juga pernah berprofesi sebagaidosen di Fakultas Ushuluddin IAIN Sumatera Utara (sekarang

Page 176: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

150 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumatera UtaraMedan).

E. Nurasiah Djamil Wafat

S e t e l a hbanyak mengukirprestasi dan me-ninggalkan mahakarya agung yangselalu memberikaninspirasi bagi ke-banyakan oranga k h i r n y asunnatullah tetapberlaku. Padatanggal 20 De-sember 2013,m a s y a r a k a tSumatera Utaraberduka karenak e h i l a n g a nmuqri’ah terbaiknyayang juga me-nyandang predikatmuqri’ah Inter-nasional. Beliautidak mengalamisakit yang fatal danbahkan sebelummeninggal dunia

Page 177: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

151SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

masih sempat mengajar baca Alquran di kediamannya. NurasiahDjamil meninggalkan dunia yang fana ini dalam usia 70(tujuh puluh) tahun.

Rita Nurai Nasution (salah seorang muridnya) berceritakepada tim penulis tentang sebuah kenangan yang sulit ter-lupakan. Pada suatu malam, saat pergelaran final MTQ disalah satu satu tempat, seseorang yang tidak dikenal olehRita menitipkan amplop kepadanya karena Rita adalah muridyang selalu mendampingi Nurasiah Djamil. Beranggapanbahwa itu hanya surat biasa, Rita menerima dan memberi-kannya kepada Nurasiah Djamil pada saat acara sudah selesaidan mereka bergegas kembali ke kamar untuk istirahat.Seketika Rita memberikan surat tersebut, Nurasiah Djamillangsung marah dan berkata bahwa “dalam menilai kita tidakboleh menerima hal-hal seperti ini, dalam menjuri kita harusmenilai secara objektif, adil, dan ikhlas.” Pada saat yang bersamaan,Rita diperintahkan agar mengembalikan surat tersebut. Ternyatasurat yang dititipkan berisi uang agar peserta dari orangyang memberikan surat tersebut dimenangkan. Hal ini yangpaling tidak bisa dilupakan oleh Rita sebagai sebuah pelajaranyang tidak pernah didapatkannya dimana-mana.

Faktor seperti inilah yang membuat Nurasiah Djamilselalu segar di dalam ingatan murid-muridnya. Beliau adalahsosok yang sangat idealis dengan menanamkan pelajarankepada murid-muridnya tidak hanya sebatas teoritis tetapijuga praktis. Oleh karena itu, keberadaan Nurasiah Djamilbagi murid-muridnya adalah sosok guru yang paripurna, tidakhanya teladan dari segi penampilan lahiriyah tetapi juga batiniyah.

Seluruh murid-murid Nurasiah Djamil merasa kehilangandengan kepergiannya. Bagi mereka, Nurasiah Djamil adalah

Page 178: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

152 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

sosok seorang guru yang tidak hanya mengajar mengaji danbernyanyi, tetapi beliau juga memperhatikan segala aspekdari murid-muridnya. Mulai dari berpakaian, berjalan danbahkan cara berbicara tidak pernah luput dari pantauan NurasiahDjamil. Selain itu, yang paling menjadi ingatan bagi paramuridnya sampai detik ini ialah cara berjalan Nurasiah Djamilyang anggun dan tidak bersuara sehingga prilakunya ini masihsangat terkenang dan sulit terlupakan oleh murid-muridnya.

Menurut keterangan Yusnar Yusuf Rangkuti, NurasiahDjamil adalah sosok wanita paling jenius yang pernah ditemuinya.Jarang sekali diketemukan seorang wanita yang mampumenciptakan beratus-ratus lagu dan mempunyai puluhanribu murid yang masih belajar sampai sekarang. Beliau jugaadalah seorang wanita yang ramah dan humoris sehinggasulit bagi murid-muridnya untuk melupakan dia, demikianmenurut Yusnar.

Page 179: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

153SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

F. Penutup

Terlalu sulit untuk membuat kesimpulan tentang sosokNurasiah Djamil karena terlalu banyak profesi yang ditekuninyadan terlalu banyak pula prestasi yang diperolehnya. Hanyasatu kalimat yang dapat menggambarkan tentang dirinyabahwa “Nurasiah Djamil adalah wanita hebat dan luar biasayang pernah lahir dari bumi Sumatera Utara tapi dikenalsampai ke manca negara”.

Page 180: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

154 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

MIRWAN BATUBARA(Muqri’ Humoris dari

Sumatera Utara)(1952 – 2010)

“Alquran adalah kalâmullâh yang suci dan berasal dariZat Yang Maha Suci. Pesan-pesan di dalamnya tidak akandapat dipahami dengan baik dan benar kecuali olehorang-orang yang telah berusaha mensucikan dirinyaterlebih dahulu. Oleh karena itu, apapun aktifitas yangberhubungan dengan Alquran hendaklah selalu menjaganiat karena Allah.” (Mirwan Batubara).

A. Pendahuluan

Mengklaim keberhasilan seseorang tidak cukup jikahanya melihat prestasi-prestasi yang diraihnya. Akan tetapiklaim keberhasilan dapat dinilai secara lengkap jika murid-murid yang dibimbingnya memiliki prestasi yang sama juga.Statement ini pantas dialamatkan kepada muqri’ Internasionalyaitu Mirwan Batubara.

154

Page 181: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

155SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Mirwan Batubara termasuk sosok muqri’ yang “bertangandingin” karena mayoritas murid-murid yang berada di bawahbimbingannya memiliki prestasi yang patut dibanggakan.Kesungguhannya mendalami seni baca Alquran membuatnamanya cukup terkenal, tidak hanya di dalam negeri bahkanke luar negeri seperti Brunei Darussalam dan Malaysia.

Faktor utama yang membuat seseorang berhasil denganmengatas-namakan Alquran adalah niat yang suci. Nasihatinilah yang tak pernah henti-hentinya ditekankan oleh Mirwankepada murid-muridnya. Ungkapan ini tidak hanya sebatasteoritis akan tetapi secara realitas Mirwan Batubara sudahmembuktikannya.

Page 182: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

156 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Nasihat tentang kesucian niat ketika membaca Alquran,sebagaimana yang dikemukakan oleh Mirwan, bukan tidakberalasan. Hal ini sudah ditegaskan di dalam Alquran yaitupada Q.S. al-Nahl ayat 98 sebagai berikut:

Artinya: “Apabila kamu membaca Alquran, hendaklahkamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yangterkutuk.”

Menurut al-Baydâwî dalam tafsirnya Anwâr al-Tanzîlbahwa maksud ayat di atas adalah “bermohonlah kepadaAllah supaya engkau dilindungi-Nya dari godaan setan dengantujuan supaya engkau tidak digodanya ketika membacaAlquran”.1 Inilah agaknya yang dimaksudkan oleh Mirwanagar niat ketika membaca Alquran murni tertumpu hanyauntuk mencari ridha Allah bukan yang lain.

Sebagai muqri’ yang sudah populer tentu saja MirwanBatubara menginginkan agar murid-muridnya sukses melebihidirinya. Keluwesannya dalam pergaulan membuat namanyasemakin berkibar dan hampir semua muqri’ dan muqri’ahmengenal namanya, baik yang muda maupun yang tua terlebihlagi yang seusia dengannya.

Perjalanan panjang yang melelahkan telah dilalui olehMirwan Batubara dengan sukses. Namanya terus melegendarisdi dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan seni baca

#sŒ Î* sù |Nù& t s% tβ#u™ ö à)ø9 $# õ‹ÏètG ó™ $$ sù «!$$ Î/ z⎯ ÏΒ Ç⎯≈ sÜ ø‹ ¤±9 $# ÉΟŠ Å_§9 $# ∩®∇∪

1 Abdullah bin ‘Umar al-Baydâwî, Anwâr al-Tanzîl wa Asrâral-Ta’wîl, Juz 3, (Bayrût: Dâr Ihyâ’ al-Turrâts al-’Arabî, 1418 H),hlm. 240.

Page 183: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

157SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Alquran. Oleh karena itu, tulisan ini terlalu ringkas jikaingin menguak kontribusi yang ditorehkan oleh Mirwan Batubaradalam pengembangan seni baca Alquran.

Page 184: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

158 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

B. Mengenal Sosok Mirwan Batubara

Menulis sejarah seorang tokoh sekaliber Mirwan Batubaraterasa kurang lengkap jika tidak mengemukakan tempatdan tanggal lahirnya. Mirwan Batubara dilahirkan padatanggal 21 Juni 1952 di kota Medan yaitu ibu kota ProvinsiSumatera Utara dari pasangan H. Muhammad Nuh Batubaradan Hj. Zubaidah Tanjung.

Mirwan Batubara mengenyam pendidikan di SD Negeri,Jl. Damar, Sekip, Medan, tercatat sebagai siswa SMP Negeri6, Medan dan siswa PGA UISU (Universitas Islam SumateraUtara). Selain itu, pernah juga tercatat belajar di negerijiran Malaysia tepatnya pada tahun 1983. Pada tahun 1992beliau melanjutkan studi di Perguruan Tinggi Ilmu AlquranJakarta.

Muqri’ Sumatera Utara yang hobbi bertukang kayu inilebih banyak menghabiskan waktunya di Jakarta karena padausia yang masih relatif muda sudah merantau ke Ibu Kota.Sewaktu di Medan beliau mendalami seni baca Alquran dariguru-guru yang cukup terkenal sehingga sangat mudah baginyamengembangkan bakat seni baca Alqurannya di Ibu Kota.

Meskipun sudah berdomisili di Jakarta, Mirwan Batubaratak pernah lupa akan kampung halamannya. Di Medan, beliautinggal di Jalan Bungur No. 5 sedangkan di Jakarta tinggaldi Jalan Makmur No 42 Kebayoran Lama Utara, KebayoranLama, Jakarta Selatan.

Pada tahun 1992, teman akrab dari Prof. Said Aqil al-Munawwar ini diminta oleh Kerajaan Brunei Darussalammengembangkan Pedidikan Agama, khususnya Alquran.Beliau ditempatkan dibagian Perhubungan dan Kemajuan

Page 185: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

159SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Syiar Islam “Kementrian Hal Ihwal Ugama Brunai Darussalam”.Di negara Sultan Bolqiyah inilah dia mengajarkan seni bacaAlquran kepada qâri’ dan qâri’ah hingga tutup usia. Murid-muridnya banyak juga yang memiliki prestasi seperti dirinya.

Mirwan menikah dengan Hj. Shakuntala Dewi yangakrab dipanggil dengan Hj. Dewi Mirwan. Mereka dikaruniaiseorang anak perempuan semata wayang yang diberi namaLia Nurusshabah. Hj. Shakuntala Dewi kini tinggal di Jakartasedangkan anaknya Lia Nurusshabah yang kini sudah bekeluargatinggal di Yogyakarta.

Sosok Mirwan Batubara juga dikenal sangat luas dalampergaulan. Kepribadiannya yang hangat dan humoris sertapandai menempatkan diri membuatnya sangat mudah dekat

Page 186: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

160 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

dan bergaul dengan pejabat-pejabat. Beliau sangat dekatdengan mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, LetnanJenderal TNI. H. Soedharmono, SH, begitu juga denganpejabat-pejabat kerajaan Brunei Darussalam. Beliau dikenalsangat aktif menjaga hubungan dan nama baik kedua negara.Meskipun Mirwan dikenal dengan sebagai muqri’ yang humorisdan suka bergurau namun tidak menghilangkan kewibawaannyasebagai hammâlat al-Qur’ân.

Profesinya sebagai muqri’ benar-benar dijaganya denganbaik dan terkesan objektif. Tidak ada toleran baginya didalam penilaian. Menurut Gamal Abdul Nasir (salah seorangmuqri’ terkenal di Sumatera Utara) memberikan komentarbahwa Mirwan Batubara adalah sosok yang sangat tegastapi beliau selalu memberikan motivasi kepada murid-muridnya.2

Selain memiliki kepribadian yang luwes, Mirwan Batubarajuga dikenal sebagai sosok yang sangat menjaga amanah.Inilah salah satu faktor yang membuatnya dekat denganpara pejabat karena setiap amanah yang dipercayakan kepadanyaakan dijaganya dengan baik dan dipertanggung-jawabkannya.

Sebagai muqri’ yang profesional sudah pasti MirwanBatubara sangat unggul dalam suara, demikian pernyataanYusnar Yusuf Rangkuti. Pernyataan Yusnar ini diamini olehanaknya Lia Nurusshabah bahwa ayahnya memiliki suarayang khas dan tidak berubah-ubah bahkan ketika sakit,komentar yang sama dikemukakan juga oleh Fadlan Zainuddin.

2 Gamal Abdul Naser adalah salah seorang muqri’ SumateraUtara yang banyak bergaul dan belajar dengan Mirwan Batubara.Mirwan adalah orang yang selalu stedi dalam penampilan sehinggapenjahit pakaiannya tidak pernah berubah dan benar-benar profesionaldi bidangnya, demikian menurut Gamal.

Page 187: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

161SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Hal lainnya yang yang menjadi ciri khas beliau adalahsangat memperhatikan tajwîd dalam mengajar Alquran.Bahkan ketika mengajar anak kecil sekalipun beliau sangatmenekankan penggunaan ilmu tajwîd dengan baik dan benar.Jika menurutnya bacaan belum tepat secara tajwîd pastiakan disuruhnya mengulang terus-menerus.

Dalam setiap mengajarkan seni baca Alquran, Mirwanmewajibkan kepada murid-muridnya menggunakan mikrofon.Tujuannya ialah supaya mereka terbiasa di atas mimbardan tidak “demam panggung”. Hal ini beliau tekankan untukmelatih mental murid-muridnya dalam mengikuti musabaqah.

Di dalam latihan-latihan, beliau juga selalu menyarankanagar direkam karena bisa diputar berulang-ulang dan dapatmengetahui dimana letak kekurangan bacaan dengan baik.Di dalam pembelajaran beliau juga selalu mengajarkan teknik-teknik khusus dalam membaca Alquran, terutama teknikmengambil nafas yang tepat.

Berdasarkan pernyataan Fadlan Zainuddin, bahwa MirwanBatubara adalah sosok yang paling suka membantu. Ketikadigelar MTQ Nasional di Padang dan Mirwan Batubara meraihjuara I tingkat dewasa dan Fadlan Zainuddin juara I tingkatanak-anak beliau tertatik untuk membantu Fadlan. Padasaat itu beliau menghampiri sambil membujuk Fadlan untukdisekolahkannya di Jakarta. Niat baiknya ini tidak terwujudkarena Fadlan Zainuddin tidak diizinkan ibunya untuk melanjutkanstudi di Jakarta, begitu komentar Fadlan.3

3 Fadlan Zainuddin adalah salah seorang muqri’ asal SumateraUtara yang cukup ternama, tidak hanya di tingkat Nasional tetapijuga di tingkat Internasional.

Page 188: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

162 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Sifat penolong Mirwan Batubara ini merupakan warisandari sifat orang tuanya sendiri. Said Aqil al-Munawwar pernahmemberikan komentar tentang ini sewaktu diundang olehpengelola Pascasarjana UIN Sumatera Utara sebagai narasumber pada salah satu seminar dengan tema “Mashlahat”.Aqil menyatakan bahwa dia dan teman-temannya selalu berkumpuldi rumah orang tua Mirwan Batubara.

Said Aqil al-Munawwar mengajak penulis (Achyar Zein)ke rumah tersebut untuk berziarah terlebih lagi ketika ituMuhyi Batubara (adik kandung Mirwan Batubara) barumeninggal. Menurut hemat penulis, bahwa Said Aqil al-Munawwarmemiliki kesan yang mendalam terhadap keluarga MirwanBatubara.

Selain suka menolong para juniornya, Mirwan Batubaraterkesan sangat akrab dan mudah bergaul dengan siapasaja. Meskipun terkesan akrab dalam pergaulan namunsosoknya tetap saja berwibawa di mata para juniornya.Kesan ini tidak lain disebabkan keteguhannya memegangdisiplin dan memegang prinsip, demikian komentar FadlanZainuddin.

Selain berprofesi sebagai muqri’, Mirwan Batubara jugamemiliki keterampilan yang unik. Beliau memiliki hobbibertukang seperti membuat meja, rak buku, kandang kelincidan lain-lain di waktu senggangnya. Selain itu, beliau jugahobbi memelihara ikan.

Darah seni suara yang mengalir di tubuhnya tidak hanyadigunakannya untuk seni baca Alquran tetapi untuk yanglain. Kesukaannya mendengarkan lagu-lagu Mandailing,Arab dan terutama lagu-lagu India bukanlah pandanganyang aneh bagi Mirwan. Ternyata, muqri’ yang hebat ini

Page 189: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

163SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

adalah pencinta berat Rhoma Irama dan gemar mengoleksikaset lagu-lagu yang disukainya.

Aktifitas sehari-hari yang dilakukan oleh Mirwan Batubarasangat banyak. Untuk mengimbangi stamina yang terkurasbeliau tidak lupa berolah raga dengan bermain tenis mejabersama teman-temannya. Dalam bidang ini (olah raga),Mirwan Batubara tidak menorehkan prestasi apapun samasekali kecuali hanya sebatas menjaga kebugaran.

Untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya,khusus dalam bidang seni baca Alquran, Mirwan Batubarabelajar kepada sejumlah guru. Tidak dapat tercatat secarapasti jumlah guru-guru yang mengajarnya. Salah satu guruyang paling berpengaruh terhadapnya dalam bidang tilawâtal-Qur’ân adalah Syaikh Azra’i Abdurrauf, demikian disampaikanoleh temannya Yusnar Yusuf Rangkuti.

Murid-muridnya juga sangat banyak dan tersebar dibeberapa tempat, terutama di Brunei Darussalam. Mirwantelah berhasil mengantarkan murid-muridnya menjadi juradi tingkat Internasional. Salah satu muridnya yang berhasiladalah Hj. Aminah Binti H. Abdul Manaf yang menjadi juaraMTQ Internasional di Kuala Lumpur pada tahun 2002.

Murid lainnya yang kini menjadi muqri’ Inetrnasionaladalah Awg. Muhd. Fahmie bin Awg. Metussin yang menjadimurid kesayangannya. Sewaktu memperingati 100 (seratus)hari wafatnya Mirwan Batubara murid kesayangannya initurut hadir. Pada kesempatan tersebut Awg. Muhd. Fahmieturut melantunkan bacaan Alquran, suranya amat merdudan sangat bagus, demikian komentar Yusnar Yusuf Rangkuti.

Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan oleh TheBrunei Times, salah seorang muridnya yang bernama Hj.

Page 190: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

164 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Norfaezah menyampaikan kesannya bahwa Mirwan Batubaraselalu memberikan nasihat agar menjaga niat dan hendaklahsegala sesuatunya diniatkan karena Allah. Norfaezah berhasilmenyabet juara II dalam MTQ Internasional di Kuala Lumpur,berkat bimbingan dan dukungan Mirwan Batubara.

Page 191: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

165SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Dalam wawancara tersebut, Norfaezah turut menceritakanbagaimana bisa belajar langsung dengan Mirwan Batubara.Kala itu orang tuanya sedang menonton Mirwan Batubaratampil membaca Alquran di televisi sambil bergumam “alangkahcocok dan bahaginya kalau beliau datang dan mengajarAlquran di Brunei Darussalam”. Doa orang tuanya dikabulkanAllah sehingga Mirwan Batubara datang dan menjadi guruAlquran di Brunei Darussalam. Norfaezah mengaku sangatberuntung dapat menjadi murid beliau.

Keteguhannya dalam memegang prinsip, disiplin dankerja keras mengantarkan Mirwan Batubara meraih berbagaiprestasi dan penghargaan. Setelah meraih jura I terbaik dewasapada MTQ Nasional di Padang, Mirwan Batubara juga pernahmeraih peringkat I dalam Majlis Tilawah Al-Quran PeringkatInternasional di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 1983.Mirwan juga tercatat sebagai salah satu muqri’ yang beberapakali ditugaskan ke luar negeri untuk safari tilâwat al-Qur’ân.

Page 192: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

166 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Di Brunei Darusaalam sendiri beliau mendapatkan beberapapenghargaan, seperti pernah menjabat sebagai Ketua JabatanAlquran Institut Pengajian Islam Brunei Darussalam padatahun 1990 an. Perlu dicatat bahwa beliaulah merupakansatu-satunya pengurus yang berkebangsaan Indonesia.

Selain itu, Mirwan Batubara juga pernah mendapatkanpenghargaan langsung dari Sultan Brunei Darussalam, yaitupenghargaan Pingat Indah Kerja Baik (PIKB). Dalam konteksini, Mirwan Batubara juga merupakan orang Indonesiapertama yang mendapatkan anugerah tersebut.

Selama 19 (sembilan belas) tahun putra dari BapakHaji Muhammad Nuh Batubara ini mengabdikan ilmunyadi Brunei, telah menunjukkan hasil yang bermanfaat bagiNegara dan rakyat Brunei. Para imam shalat di masjid-masjidbesar Brunai meng-ikuti bimbingan dariMirwan Batubara.Para qâri’ danq â r i ’ a h y a n gdibinanya banyakberjaya digelanggang MTQNasional danInternasional.

Semua yangdidapatkan olehMirwan Batubarakarena dedikasi dankontribusinya dalam pengembangan tilâwat al-Qur’ân diNegara Brunei Darussalam. Ironisnya, penghargaan yang

Page 193: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

167SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

luar biasa ini tidakdapat diterimanyasecara langsungkarena beliau lebihdulu tutup usia.Hingga kini nama-nya tetap sajamelegendaris baikpada masyarakatBrunei Darussalammaupun masya-rakat Malaysia.

C. KesanManisKeluargauntukMirwanBatubara

Untuk menggambarkan kondisi seseorang di dalampepatah Indonesia disebutkan “Harimau mati meninggalkanbelang, Manusia mati meninggalkan nama”. Nama seseorangakan terus saja menjadi kenangan meskipun yang bersangkutansudah lama tiada. Jika seseorang meninggal dalamkeadaan tidak baik maka ketidakbaikan namanya yang selaludiingat, demikian pula sebaliknya.

Muqri’ yang terkenal dengan “jago lobi” ini namanyaselalu diingat karena kebaikannya. Kebaikannya tidak hanyadikomentari oleh anak dan isterinya saja akan tetapi teman-

Page 194: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

168 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

temannya juga turut memberikan komentar bahwa MirwanBatubara adalah sosok muqri’ yang baik dan patut dijadikansebagai rujukan khususnya dalam seni baca Alquran.

Kehadiran Mirwan Batubara di tengah-tengah keluarganyaselalu membawa canda dan keharmonisan. Dengan katalain, jika suatu persoalan dapat diselesaikan dengan candatentu tidak perlu diselesaikan dengan murka. Fungsi rumahbaginya adalah sebagai tempat istirahat untuk membagikebahagiaan bukan untuk menimbulkan masalah. Hampirtidak ada hari yang terlewati tanpa canda.

Dalam pandangan putrinya, Lia Nurusshabah, bahwasosok Mirwan Batubara tidak hanya sebagai ayah yang penuhmemberikan kasih sayang akan tetapi merupakan temanyang baik untuk menceritakan hal apa saja. Apapun topikyang diceritakan kepada ayah, beliau selalu memberikanrespon dengan serius dan memberikan solusi alternatif, demikianpengakuan Lia Nurusshabah.

Kebiasaan yang tak pernah terlupakan dari ayah, lanjutLia Nurusshabah, ialah selalu menyempatkan makan bersamakeluarga di tengah-tengah rutinitas kesibukannya. Bahkandi setiap akhir pekan ayah selalu menyediakan waktu untukbersama-sama keluarga baik di rumah maupun di tempat-tempat lain.

Selain hal di atas, menurut Lia Nurusshabah, Ayah adalahsosok pribadi yang humoris dan tegas dalam keluarga. Beliauselalu menghangatkan suasana dalam keluarga melaluicanda-candanya. Canda-canda yang disampaikan oleh Ayahselalu sarat dengan nilai-nilai edukatif dan penuh denganpesan-pesan moral namun terhadap norma-norma yang

Page 195: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

169SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

sudah disepakati di dalam keluarga dan masyarakat Ayahsangat tegas memegangnya.

Ayah telah menjadi rujukan bagi keluarga dalam segalahal terutama persoalan-persoalan agama. Dalam menyampaikanpesan-pesan agama beliau lebih banyak menggunakan sentuhanhati meskipun kami juga selalu diajaknya untuk berpikir.Setiap kegiatan yang berpotensi untuk mendukung karirbeliau siap membantunya terlebih jika berkaitan denganpengembangan potensi. Sebagai Ayah dan sekaligus sebagaiteman maka beliau banyak memberikan saran-saran danmasukan-masukan untuk saya pertimbangkan, demikiankenang Lia.

D. Wafatnya “Sang Motivator” MirwanBatubara

Segudang prestasi yang sudah ditorehkan oleh MirwanBatubara hanya tinggal kenangan untuk menjadi bukti bahwabeliau pernah ada. Piagam dan piala serta penghargaanlainnya hanyalah bukti bisu kepada murid-muridnya yangmasih hidup bahwa prestasi dan popularitas tidak pernahdatang sendiri kecuali ada upaya yang sungguh-sungguhuntuk mendapatkannya.

Semangat dan kerja keras yang sudah dilakukannyatidak akan pernah sia-sia dan kini beliau sudah memetikhasilnya. Begitulah kehidupan, sekuat apapun cara yangdilakukan untuk menjalaninya pasti ada garis finish tempatberhenti. Semua harapan dan cita-cita menjadi kandas ketikamanusia berhadapan dengan malaikat Izra’il.

Page 196: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

170 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Inilah salah satu ketentuan yang dibuat Tuhan dan tidakdapat diterobos oleh siapapun. Meskipun usia Mirwan Batubararelatif masih muda namun sebatas itulah janji yang harusditebusnya. Kematian tidak dapat dihalangi meskipun upayayang dilakukan sudah maksimal termasuk doa. Dalam sebuahsya’ir Arab diungkapkan:

Artinya: “Kuberi nama anakku Yahya supaya tetap hiduptetapi tidak ada celah sedikitpun untuk menolak ketentuanTuhan.”

Pada tanggal 09 September 2010 bertepatan dengan tanggal30 Ramadhan 1431 H muqri’ yang tak bosan-bosannya memberikanmotivasi ini “dipanggil” oleh Yang Maha Kuasa. Meskipunmasa hidupnya lebih banyak dihabiskan di Jakarta namunbeliau menghembuskan nafas terakhir di tempat kelahirannyayaitu Medan (kota yang dulunya banyak memproduksi muqri’)setelah 5 (lima) hari pulang kampung. Mirwan Batubaradimakamkan di Pemakaman Umum Masjid Jamik Jl. SungaiDeli, Medan. Sebenarnya, tugas mulia yang diamanahkanoleh Kerajaan Brunei Darussalam kepadanya berakhir hinggatahun 2011.

Dalam situasi kalut dan bergabung ditambah lagi susanamenyambut hari Idul Fithri tentu saja keluarga MirwanBatubara diterpa kesedihan yang sangat mendalam. Suasanayang seharusnya disambut riang dan gembira tiba-tiba berubahmenjadi suasana duka yang sangat mendalam. Disela-sela

يل. 4 ته يحي ليحيا فلم يكن # إلى رد أمر االله فيه س سم

4 Al-Sayyid Ahmad al-Hâsyimî, Jawâhir al-Balâghah fî al-Ma’ânî,wa al-Bayân wa al-Badî’, (Bayrût: Dâr al-Fikr, 1978), hlm. 397.

Page 197: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

171SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

kepergian muqri’ yang selalu berpenampilan rapi ini, isteribeliau Hj. Shakuntala Dewi sempat menulis puisi untuksuaminya tercinta sebagai berikut:

“ANTARA RAMADHAN DAN SYAWAL”

Ya Allah…Engau Yang Maha Kuasa

Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu yang hina dina iniKekuasaan-Mu yang amat besarKekuatan-Mu yang amat dahsyat

Engkaulah Pemilik segalanyaEngkaulah Sang Pencipta

Kepada-Mu lah kami kembaliEngkaulah Sang Pemilik

Antara di ujung Ramadhan dan di awal SyawalTerjadilah peristiwa yang amat menggetarkan kalbu

Terimalah hamba-Mu ke pangkuan-MuTempatkan bersama orang-orang beriman dan beramal

shaleh.

Pada hari Sabtu tanggal 18 Desemer 2010 diselenggarakanacara peringatan 100 (seratus) hari meninggalnya MirwanBatubara di Jalan Makmur, No 42, Kebayoran Lama Utara,Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Hadir sanak famili dankarib kerabat dari alumni PTIQ angkatan 1972 ini.

Turut hadir pada malam tersebut Drs. H. A. Bidawi Zuber,salah seorang dosen Mirwan Batubara saat kuliah dulu di

Page 198: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

172 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

PTIQ pada tahun 1972 – 1978. Pada malam peringatan 100(seratus) hari ini Drs. H. A. Bidawi Zuber berkenan memberikantausiah untuk keluarga almarhum. Hadir juga pada malamitu al-Ustaz Hasanuddin Mamad dan al-Ustaz NasrullahMS serta beberapa alumni PTIQ lainnya. Sebenarnya keluargaberharap agar alumni PTIQ bisa lebih banyak lagi yanghadir, namun rupanya kebanyakan para alumni PTIQ sedangmenghadiri Muktamar ke-2 IPQAH di Batam.

E. Penutup

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwaMirwan Batubara adalah muqri’ Sumatera Utara yang teguhmemegang prinsip, disiplin dan sekaligus sebagai motivator.Reputasi yang sudah ditorehkannya adalah hasil dari perjuanganpanjang yang sudah dilaluinya. Pantas untuk direkomendasikanbahwa Mirwan Batubara dapat dijadikan sebagai sumberinspirasi khususnya bagi muqri’-muqri’ muda.

Page 199: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

173SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

NURAINUN BURHAN(Muqri’ah Elegan dari Sumatera Utara)

(1954 – 2016)

“Alquran adalah kitab suci yang terhormat dan banyakinspirasi serta mengajarkan tentang kelemahlembutan.Sebagai kitab suci yang terhormat maka bacalah Alqurandengan penampilan yang menarik, cari inspirasi darinyasupaya dapat memberikan kontribusi bagi umat manusiadan lemah-lembutlah dalam berbicara supaya lebih berkesan”.(Nurainun Burhan).

A. Pendahuluan

Nurainun Burhan adalah muqri’ah Sumatera Utara yangelegan sesuai dengan maknanya yaitu elok, rapi, anggun,lemah gemulai dan luwes.1 Menurut pengakuan sahabat-

173

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1990), hlm. 224.

Page 200: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

174 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

sahabatnya seperti M. Yusuf Rekso, Ahdhar Anwar, ArhamSinaga, Halimatussa’diyah Lubis, Ismah Tanjung, FadhlanZainuddin dan lain-lain menyatakan bahwa atribut “elegan”ini paling cocok dialamatkan kepada Nurainun Burhan.

Beliau dikatakan demikian karena paras, pisik dan bahkansuaranya memang elok. Dalam berpakaian benar-benarrapi dan tidak pernah “serampangan” dalam mengunakangaun. Sifatnya yang pendiam semakin menambah keanggunannyadan penuh dengan sifat keibuan yang lemah gemulai meskipuntubuhnya tegap dan tinggi. Pergaulannya luwes dan tidakpernah memandang status sosial seseorang dan semua murid-muridnya diperlakukan sama.

Nurainun Burhan sempat menjadi andalan SumateraUtara dalam berbagai event MTQ baik di tingkat Nasionalmaupun di tingkatIn te rnas iona l .Kegigihan tokohwanita ini dalammengembangkanseni baca Alqurandi Sumatera Utaratidak perludiragukan lagi. Halini terbukti darisebagian besarkader-kader yangdididiknya telahberhasil menggapaijuara baik daerahmaupun Nasional.

Page 201: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

175SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Kecintaannya terhadap seni baca Alquran mengalirtidak hanya untuk dirinya tapi juga kepada murid-muridnya.Meskipun cukup terpandang ketika itu, baik karena pengaruhdirinya sendiri maupun karena suaminya, namun tetap sajameluangkan waktu untuk mengajar. Rumah tempat tinggalnyadijadikannya sebagai “madrasah” pengajian Alquran ketikaitu.

Ajaran-ajaran Alquran sudah mendarah daging dalamdiri beliau mulai dari semangat, pengkaderan, penampilanbahkan perkataan dan tingkah laku tercerminkan melaluisikap keseharian muqri’ah Sumatera Utara ini. Alquran baginyatidak hanya sekadar objek yang diperlombakan tapi lebihpenting dari itu untuk dipelajari dan dijadikan sebagai sumberinspirasi.

Anugerah Tuhan yang diterimanya mulai dari suara,rupa, prestasi bahkan harta tidak dinikmatinya sendiri tetapiberbagi dengan orang lain. Sebagai contoh, menjadikanrumahnya sebagai tempat pengajian adalah salah satu buktiyang kuat kalau Nurainun Burhan punya cita-cita yangkuat untuk membumikan Alquran di tanah Sumatera Utara.

Nurainun Burhan tidak menginginkan jika kaum wanitadi Sumatera Utara tertinggal dalam hal seni baca Alquran.Semangatnya untuk membawa kaum wanita di SumateraUtara ahli dalam bidang seni baca Alquran sudah dilakukannyadengan baik dan ini dapat dilihat dari mayoritas murid-mu-rid beliau adalah kaum wanita.

Kecintaannya kepada Sumatera Utara dapat dibuktikanmelalui lagu yang digubahnya ketika MTQ di Samarindayang diberinya judul “Qori-Qori’ah dari Sumut”. Saat hendaktampil Nurainun Burhan jatuh sakit sehingga terpaksa digantikan

Page 202: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

176 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

oleh teman-temannya. Salah satu bait lagu tersebut adalah“Kami Qori-Qori’ah yang dipercayakan untuk membawakemenangan dari Sumatera Utara”.

Potongan bait lagu tersebut menunjukkan bahwa NurainunBurhan adalah muqri’ah yang energik, penuh semangat danbertanggung jawab. Menurut M. Yusuf Rekso, komitmennyaterhadap pengembangan seni baca Alquran di SumateraUtara sangat tinggi. Melalui sifatnya yang energik inimengisyaratakan bahwa kemenangan harus diraih denganusaha yang maksimal tetapi melalui cara-cara yang sportif.

Nama Nurainun Burhan selalu menjadi inspirasi tidakhanya pada masyarakat Asahan tetapi juga masyarakat SumateraUtara. Dikatakan demikian karena banyak di antara or-ang tua yang memberikan nama kepada putri-putri merekadengan “nurainun” karena berharap agar putri-putri merekadapat menjadi penerus Nurainun Burhan.

Tulisan ini mencoba memaparkan tentang sosok NurainunBurhan yang sempat menjadi idola masyarakat SumateraUtara. Tentu saja tulisan ini hanya bersifat “reportase” tentangsosok Nurainun Burhan dan kami tim penulis yakin masihbanyak informasi tentang beliau yang tidak termuat di dalamtulisan yang singkat ini.

B. Biografi Singkat Nurainun Burhan

Nurainun Burhan lahir pada tahun 1954 di daerah Kapias,Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara. Ayahnya bernamaBurhanuddin yang pekerjaan sehari-harinya adalah sebagaiguru mengaji di kampung halaman-nya. Bakat mengaji

Page 203: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

177SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

ayahnya inilah yang turun kepada Nurainun sehinggamengantarkannya menjadi muqri’ah internasional.

Masa kecil Nurainun Burhan dihabiskannya di TanjungBalai dan dari dulu kota ini memang sudah dikenal sebagaiproduk muqri’ dan muqri’ah, lagu-lagu qashidah, senandungdan lain-lain. Kuat dugaan, bahwa pengaruh keluarga danlingkungan inilah yang membuat Nurainun Burhan memilikiseni baca Alquran yang sangat baik.

Menurut keterangan Ahdhar Anwar (salah seorangsahabat yang banyak mengenal tentang Nurainun Burhan)memberikan komentar bahwa Nurainun Burhan mempunyaiciri khas suara yang merdu. Kemudian, Nurainun Burhanjuga memiliki lagu khas tersendiri sehingga membuatnyaberbeda dari teman-teman yang lain.2

Selanjutnya Ahdhar menjelaskan bahwa Nurainun Burhanmempunyai tempo bacaan yang sangat bagus. Beliau pandaimenyesuaikan kemampuan vokal sehingga membuat bacaannyasenantiasa asyik didengarkan. Perawakannya gemuk dantinggi serta putih dan selalu berpakaian rapi dan necis.

Pada tahun 1968, Nurainun Burhan belajar seni membacaAlquran kepada Azra’i Abdurrauf. Waktu itu, Azra’i Abdurraufsering diundang ke Tanjung Balai untuk mengajar seni bacaAlquran.3 Nurainun Burhan termasuk murid yang cerdas dan

2Ahdhar Anwar adalah sahabat yang banyak mengenal NurainunBurhan karena selain satu daerah mereka juga memiliki profesi yangsama yaitu menekuni seni baca Alquran. Usia Ahdhar Anwar denganNurainun Burhan tidak jauh berbeda kecuali hanya selisih 1 (satu)tahun.

3Azra’i Abdurrauf diundang mengajarkan seni baca Alquranke Tanjung Balai mulai tahun 1968 - 1974.

Page 204: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

178 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

sangat cepat menangkap pelajaran sehingga beliau tidakkepayahan membawakan lagu-lagu yang terkesan sulit.

Sosok Nurainun Burhan pernah digelar dengan “PutriBungsu”. Gelar ini diberikan ketika menerima penghargaandari Bupati Asahan. Gelar dan penghargaan ini diberikankepadanya karena telah berhasil meraih juara II pada MTQInternasional di Malaysia, demikian menurut Hj. Nurlela.

Muqri’ah kebanggan Sumatera Utara ini terkenal sebagaisosok yang pendiam, memiliki tutur bahasa yang baik, tidakpilih kasih dalam bergaul dan sangat menghargai oranglain. Nurainun Burhan juga merupakan sosok yang sangathormat kepada guru-gurunya. Sikapnya inilah yang membuatnyasangat disenangi di berbagai lapisan masyarakat.

Page 205: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

179SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Nurainun Burhan tercatat 2 (dua) kali menikah. Pertamamenikah dengan Sangkot Nongah yaitu pejabat (KepalaKesejahteraan Rakyat) di kantor Bupati Asahan, SumateraUtara pada masa Bupati Abdul Manan Simatupang. Keduamenikah dengan Baharuddin yaitu Wali Kota Administra-tif Kisaran, Sumatera Utara. Kedua suaminya meninggalpada saat Nurainun Burhan masih hidup.

Beliau memiliki 3 (tiga) orang anak tetapi 2 (dua) diantara anaknya telah meninggal dunia terlebih dahulu padasaat Nurainun Burhan masih hidup. Muqri’ah Sumatera Utarayang berprestasi ini hidup di dalam kesederhanaan meskipun2 (dua) kali menikah dengan pejabat negara. Ketika timpenulis mengunjungi rumahnya kelihatan sangat sederhanadan tidak ada tanda-tanda kemewahan disana.

Sifat-sifat Nurainun Burhan sebagaimana digambarkandi atas oleh orang-orang yang mengenalnya dapat dikatakanberada dalam tingkat “valid”. Tim penulis mewawancaraibeberapa orang nara sumber pada waktu dan tempat yangberbeda ternyata penilaian semuanya terhadap NurainunBurhan adalah sama.

Dengan demikian, karakter yang dimiliki oleh muqri’ahkebanggaan Sumatera Utara ini adalah karakter yang sejatibukan karakter yang dibuat-buat. Itulah sosok NurainunBurhan yang banyak meninggalkan kenangan “manis” sehinggasangat wajar jika namanya diabadikan dalam buku ini.

C. Prestasi yang Diraih Nurainun Burhan

Prestasi seseorang tidak hanya diukur melalui banyaknyapenghargaan yang diterimanya akan tetapi yang lebih penting

Page 206: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

180 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

adalah berapa banyak pula jasa-jasa yang diberikannya. Kedua-duanya ada pada diri Nurainun Burhan yang menjadi salahsatu tokoh sentral dalam kajian ini.

Nama Nurainun Burhan sudah tidak asing lagi di telingamasyarakat Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Asahan.Kiprahnya dalam seni baca Alquran selalu mengundangdecak kagum orang-orang yang mendengarkannya karenaada ciri khas pada dirinya yang tidak pernah dimiliki olehteman-temannya satu profesi.

Ciri khas inilah yang mengantarkannya menjadi muqri’ahternama yang dirintisnya dari tingkat Kabupaten Asahan,Provinsi Sumatera Utara, Nasional dan bahkan sampai ketingkat Internasional. Prestasi ini diraihnya karena kegigihandan kesungguhannya dalam belajar seni baca Alquran.

Menurut komentar M. Yusuf Rekso, ketika NurainunBurhan menjadi juara I tingkat dewasa putri dan Yusuf Reksosendiri juara I tingkat dewasa putra, umurnya ketika itutergolong sangat muda. Bahkan menurut Yusuf Rekso, usiaNurainun Burhan ketika itu sepantasnya digolongkan ketingkat remaja putri.

Keduanya (Nurainun Burhan dan M. Yusuf Rekso) sama-sama diberangkatkan menunaikan ibadah haji sebagai hadiahkarena telah meraih juara I MTQ tingkat Provinsi SumateraUtara. Hadiah ini diberikan langsung oleh Bapak H. AbdulManan Simatupang, mantan Bupati Asahan dan SekwildaProvinsi Sumatera Utara, kenang Yusuf Rekso.

Pada tahun 1975 digelar MTQ Nasional di Palembangdan Nurainun Burhan ketika itu adalah peserta yang mewakiliprovinsi Sumatera Utara dan berhasil meraih juara II. Kemudiantahun 1976 MTQ Nasional digelar di Samarinda, Kalimantan

Page 207: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

181SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Timur dan Nurainun Burhan tetap dipercaya untuk mewakiliProvinsi Sumatera Utara, demikian juga pada tahun 1979 ketikaMTQ Nasional digelar di Sulawesi Utara. Prestasi yang membuatnama Nurainun Burhan meroket ketika beliau meraih juaraII MTQ Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pasca perolehan juara II di tingkat Internasional ini NurainunBurhan terus-menerus dimohon untuk menjadi juri MTQbaik di tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi. Tidakpuas dengan meraih gelar juara Internasional maka NurainunBurhan membuka latihan-latihan untuk memberikan semangatbagi generasi dalam menekuni seni baca Alquran supayamurid-muridnya akan memperoleh penghargaan yang sama.

Menurut M. Syafiq (salah seorang hafizh Alquran danjuri MTQ di Sumatera Utara) banyak murid-murid yangdatang ke rumah Nurainun Burhan untuk belajar seni bacaAlquran.4 Disinilah beliau menghabiskan waktunya untukmengajarkan seni baca Alquran kepada murid-muridnya.

Metode mengajar yang digunakan oleh Nurainun Burhandapat dikatakan unik. Melalui metode ini, beliau mampumembuat murid-muridnya menguasai seni baca Alquranmeskipun dari awalnya mereka tidak punya modal samasekali, demikian pengakuan Arham Sinaga. Tetapi cukup disayangkandari beberapa sumber yang tim peneliti peroleh tidak adasatupun yang dapat menggambarkan metode yang digunakanoleh Nurainun Burhan.

Selain mengajar di rumahnya, Nurainun Burhan jugadiajak mengajar seni baca Alquran secara formal di Pesantren

4M. Syafiq sudah mengenal Nurainun Burhan karena keduanyaberdomisili di kota yang sama yaitu Kisaran, ibu kota Kabupaten Asahan.

Page 208: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

182 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Darul Ulum Kisaran, demikian menurut M. Syafiq. Didugakuat bahwa pihak Pesantren mengundangnya karena jasa-jasa beliau mengharumkan nama Kabupaten Asahan dan karenapenguasaannya yang lengkap terhadap seni baca Alquran.

Selain itu, Nurainun Burhan juga mengajar secara rutinpada acara-acara training centre bagi peserta yang mengikutiMTQ baik di Tanjung Balai, Asahan maupun Sumatera Utara.Dalam acara training centre ini beliau biasanya dikontrakselama setahun atau setengah tahun, demikian menurutAhdhar Anwar.

Kepiawaiannya dalam mengajar dan melatih melaluimetode yang digunakannya selalu membawa hasil yang signifikan.Beberapa dari murid-murid yang dilatihnya sudah banyakyang menjadi pemenang MTQ baik di tingkat kota/kabupaten,provinsi bahkan Nasional.

D. Nurainun Burhan dalam Kenangan

Sebagai sosok muqri’ah yang memiliki “segudang” prestasisudah tentu banyak kenangan terhadap dirinya. Meskipunmasing-masing memiliki kenangan tersendiri terhadap beliaunamun ada beberapa kenangan yang diungkapkan samapersis oleh beberapa nara sumber.

Adalah hal yang wajar jika ditanyakan kepada paranara sumber tentang kenangan mereka terhadap NurainunBurhan maka yang terkesan bagi mereka adalah suaranya.Berbeda pula kenangan yang dirasakan oleh sahabat-sahabatnyayang lebih menjurus kepada perawakan dan prilakunya.Akan tetapi semua yang berkenaan dengan Nurainun Burhanyang muncul adalah adalah rasa kagum dan rasa simpati.

Page 209: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

183SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Kenangan yang tak terlupakan oleh murid-murid danteman-teman pada sosok Nurainun Burhan adalah suaranyayang asyik didengar. Ada 3 (tiga) ciri utama yang dimilikioleh Nurainun Burhan tentang suaranya yang walaupunmuqri’ dan muqri’ah yang lain memilikinya tapi tidak sesempurnayang dimiliki oleh Nurainun Burhan.

Karakter suaranya sangat bagus, bernada tinggi dan volumenyabesar. Karakter suara seperti inilah yang membuat NurainunBurhan tidak pernah kewalahan ketika melantunkan jawâbal-jawâb.5 Ketika Nurainun Burhan melantunkan suaranyamaka terkesan bahwa vokalnya sama seperti Umi Kalsumpenyanyi Mesir, kata Arham Sinaga.

Hal lain yang patut dicontoh dari sosok Nurainun Burhanselain bidang seni baca Alquran adalah ketegarannya dalammenghadapi cobaan hidup. Nurainun Burhan adalah sosoksingle parent dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya.Ketika kedua anaknya meninggal beliau juga yang berperanaktif membesarkan cucu-cucunya. Tidak pernah ada keluhansedikitpun dengan berbagai problem yang dihadapinya dantidak mengurangi semangatnya untuk mengajar, demikiankomentar M. Syafiq.

Sebagai penghargaan untuk Nurainun Burhan, pemerintahKabupaten Asahan yang ketika itu Bapak H. Abdul MananSimatupang memberikan santunan setiap bulan kepadanya.Tim penulis tidak mendapat data tentang jumlah santunanyang diterimanya dan masa berlakunya santunan dimaksud.

Menurut Halimatussa’diyah Lubis, sosok Nurainun Burhan

5Jawâb al-jawâb adalah salah satu jenis lagu dalam seni bacaAlquran selain ras, sikka, nahawand, bayâtî dan lain-lain.

Page 210: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

184 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

dikenal sangat tekun dan gigih. Selain itu, beliau juga gemarsekali menulis syair-syair lagu islami tetapi beliau bukansebagai penyanyi pentas. Sepintas terlihat bahwa NurainunBurhan adalah sosok yang kurang akrab tetapi karakternyasuka mengayomi, demikian kenang Halimah dan FadhlanZainuddin.

Kenangan tentang Nurainun Burhan disampaikan jugaoleh Yusdarli Amar (muqri’ Sumatera Utara yang cukuppopuler). Sejauh pengamatannya, ada 3 (tiga) muqri’ah yangmemiliki karakter suara tersendiri yaitu Nurainun Burhan,Nursiah Ismail dan Ruqayyah binti Sulung. Yusdarli jugasepakat kalau Nurainun Burhan adalah sosok muqri’ah yangrendah hati dan supel dalam pergaulan, demikian juga kenanganHj. Nurlela.

Selanjutnya, Hj. Nani Ayum Panggabean memberikanpandangan tentang kepribadian Nurainun Burhan. Menurutnya,sosok Nurainun Burhan hampir tidak lekang dari Alquran.Pada malam hari selesai menjadi juri beliau tetap saja membacaAlquran demikian juga pada waktu pagi sebelum menjadijuri. Orangnya sederhana, low profile, ramah dan rajin beribadah.Kemudian, menurut Nani Ayum, Nurainun Burhan sangatmencintai keluarga dan hal ini terlihat dari pengakuannyasendiri dan bahkan beliau selalu membawa anak dan cucunyake arena MTQ.

E. Nurainun Burhan Wafat

Tahun 2016 adalah tahun duka cita khususnya bagimasyarakat Kabupaten Asahan dan umumnya bagi masyarakatSumatera Utara. Pada tahun ini (2016) “Putri Bungsu” dari

Page 211: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

185SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Kabupaten Asahan ini meninggal dunia di Kisaran dalamusia 62 (enam puluh dua) tahun. Beliau meninggalkan seoranganak laki-laki yang masih aktif bekerja sebagai pegawaiSatpol PP di kota Kisaran sewaktu tim penulis berkunjungke rumahnya.

Tim penulis tidak terlalu banyak mendapatkan datadari anak Nurainun Burhan karena setiap kami hendakmengajukan pertanyaan nampak tersirat rasa sedih yangmendalam di raut wajahnya. Selain itu, waktu kunjungankami saat itu kurang tepat karena sudah agak malam dankami harus menuju ke Padangsidempuan untuk berkunjungke rumah Rahmat Lubis. Selain itu, anak lelaki NurainunBurhan yang satu-satunya masih tinggal sedang kena giliranpiket di kantornya ketika itu.

Menurut para saksi mata, banyak sekali para pelayatyang datang berta’ziyah ke rumahnya baik dari dalam kotamaupun dari luar kota. Ucapan turut berduka cita tidakhanya datang dari murid-muridnya tetapi juga datang darikolega-koleganya. Hal ini menjadi bukti bahwa kehadiranmuqri’ah yang sangat fenomenal ini telah menjadi idolamasyarakat.

Yusdarli Amar sedikit memberikan kritisi bahwa padamalam ketiga tahlilan di rumah Nurainun Burhan sedikitsekali (tidak ada) muqri’ dan muqri’ah yang berkunjung.Hal ini cukup disayangkan, cetus Yusdarli, karena kalautidak kita yang membesarkan muqri’ dan muqri’ah siapalagi. Kemudian Yusdarli juga mengusulkan bahwa masihada lagi tokoh-tokoh muqri’ dan muqri’ah yang patut untukdiabadikan seperti Husnah Yatim dan lain-lain.

Meskipun sosok Nurainun Burhan sudah tiada namun

Page 212: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

186 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

jasa-jasanya dalam pembinaan dan pengembangan senibaca Alquran di Sumatera Utara tetap saja masih dirasakansampai saat ini. Kesungguhannya dalam berlatih dan melatihpatut dijadikan sebagai teladan khususnya bagi muqri’ danmuqri’ah.

Secara kasat mata, sosok Nurainun Burhan sudah tidakada lagi tetapi semangatnya masih tetap saja dirasakanhingga saat ini. Namanya sudah pernah terukir indah dalampercaturan MTQ mulai dari tingkat daerah sampai ke tingkatdunia. Kehadiran tulisan yang sangat sederhana ini diharapkandapat menjadi sekelumit kontribusi untuk mengenang jasa-jasa Nurainun Burhan.

Page 213: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

187SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

F. Penutup

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwaNurainun Burhan adalah salah seorang muqri’ah yang berasaldari Sumatera Utara yang meraih berbagai prestasi dalambidang seni baca Alquran. Perjuangan dan komitmennyadalam memajukan seni baca Alquran di Sumatera Utarapatut dijadikan sebagai contoh, demikian juga tentang kegigihan,kesungguhan dan keuletannya.

Page 214: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

188 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

FAKHRUDDIN SARUMPAET(Muqri’ Sejuta Inspirasidari Sumatera Utara)

(1971 – 2017)

“Sekiranya seni baca Alquran bebas dikembangkan sepertiyang dilakukan oleh para mufassir Alquran dengan terus-menerus mencari makna-maknanya tentu saja minatseni baca Alquran tidak hanya khusus bagi orang-or-ang tertentu saja dan tidak hanya dikumandangkanpada acara-acara terbatas saja.” (Fakhruddin Sarumpaet).§

188

§ Kalimat di atas diungkapkan oleh Fakhruddin Sarumpaetdalam perjalanan pulang dari Aek Kanopan (Kabupaten LabuhanBatu Utara) ke Medan setelah selesai mengikuti peringatan NuzulAlquran. Bupati Labura H. Kharuddin Sitorus dan salah seorang timpenulis bertindak sebagai penceramah dan Fakhruddin Sarumpaetsebagai qâri’ berada dalam satu mobil dan kami terus-menerus berdiskusisepanjang jalan.

Page 215: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

189SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

A. Pendahuluan

Fakhruddin Sarumpaet adalahsosok muqri’ yang banyak memberikaninspirasi seni baca Alquran baik padatingkat Nasional maupun tingkatInternasional. Meskipun usianyatergolong sangat pendek namunkeberadaannya tetap saja menjadiperbincangan di kalangan para muqri’.

Lantunan ayat-ayat suci yangdibacanya selalu diviralkan oleh teman-temannya sesama muqri’ khususnyadi tempat-tempat yang dilaksanakankegiatan yang berkenaan dengan seni baca Alquran. Salahsatu alasan yang seragam dikemukakan ialah bahwa FakhruddinSarumpaet memiliki ciri khas suara yang tidak dijumpaipada muqri’-muqri’ yang lain.

Pada saat digelar MTQ tingkat Provinsi Sumatera Utaradi Sidikalang (ibu kota Kabupaten Dairi) pada tahun 2017sosok Fakhruddin Sarumpaet selalu menjadi bahan diskusi.Faktornya adalah bahwa perhelatan MTQ di tempat ini bersamaanpula dengan wafatnya Fakhruddin Sarumpaet. Kepergiannyamenyisakan banyak kenangan di kalangan para muqri’.

Tuah Sirait (salah seorang dewan juri pada MTQ ini)turut memberikan komentar bahwa Fakhruddin Sarumpaetadalah salah seorang muqri’ yang sukses. Kehadirannya dalamsetiap acara MTQ selalu memberi warna tersendiri sehingga

Page 216: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

190 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

tidak sedikit di antara para muqri’ yang menyisihkan waktumereka untuk berdiskusi dengannya.1

Memasukkan Fakhruddin Sarumpaet ke dalam kelompok11 (sebelas) muqri’ Sumatera Utara karena prestasinya yangsudah mendunia. Meskipun usianya relatif sangat mudanamun jasanya untuk mengharumkan bangsa dan negaradi mata dunia, khususnya pengembangan seni baca Alquran,sangat patut untuk diperhitungkan.

Tulisan ini hanya merangkum informasi-informasi tentangFakhruddin Sarumpaet untuk menunjukkan kepada duniadan generasi muda bahwa dia pernah ada. Pernyataan NurfitrianiBeruh dalam media sosial tentang kematian adiknya menarikuntuk dikutip sebagai analogi terhadap wafatnya FakhruddinSarumpaet. “Nanti!!! Siapakah lagi yang merindukanmu??Seiring berjalannya waktu kaupun akan terlupakan danhanya tinggal kenangan bahwa kau dulu pernah ada”.2

B. Fakhruddin Sarumpaet dalam Kenangan

Fakhruddin Sarumpaet dilahirkanpada tanggal 26 Mei1971 di desa Bandar Selamat (Rantau Prapat). Tokoh iniadalah anak pertama dari 7 (tujuh) orang bersaudara. AyahnyaM. Siddiq Sarumpaet bekerja sehari-hari sebagai tukangderes dan ibunya Maylinah Siregar adalah sebagai ibu rumah

1 Tuah Sirait, S.Ag, MA adalah mahasiswa Program Doktor PascasarjanaUIN Sumatera Utara dan juga seorang muqri’ yang berprestasi. Hubungannyadengan Fakhruddin Sarumpaet adalah teman satu profesi baik dalambidang seni baca Alquran maupun sebagai sesama ASN Kemenag.

2 Unggahan Nurfitriani Beruh di media sosial face book padatanggal 18 Agustus 2018.

Page 217: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

191SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

tangga.3 Dapat dipahami bahwa keluarga Fakhruddin Sarumpaettermasuk ke dalam kategori sangat sederhana karena gajisebagai tukang deres untuk menghidupi 7 (tujuh) orang anaktentulah sangat sulit.

Semasa kecil, Fakhruddin Sarumpaet belajar mengajikepada ayahnya. Melihat potensi yang dimiliki maka ayahnyamenyuruh Fakhruddin Sarumpaet untuk mencari guru tilâwah.Mengigat bahwa kondisi ekonomi keluarga yang hanya pas-

3 Istilah di Sumatera Utara “menderes” adalah pekerjaan mengambilgetah dari pohon karet. Pekerjaan ayah dari Fakhruddin Sarumpaetdiperoleh dari hasil wawancara dengan Dr. Mukhtaruddin, MA (DosenFDK UIN Sumatera Utara) yang memiliki hubungan kerabat dengankeluarga almarhum.

Page 218: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

192 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

pasan Fakhruddin Sarumpaet mendatangi para guru mengajidengan mengendarai sepeda menyusuri kampung-kampung.

Fakhruddin kecil senang sekali mengumandangkan azandi masjid bahkan ketika belum masuk waktu shalat. Meskipunbelum masuk waktu shalat warga kampung tetap saja merasasenang mendengar suara azannya. Biasanya, ketika masukwaktu shalat, Fakhruddin kecil disuruh lagi mengumandangkanazan oleh warga kampung. Suaranya yang merdu mengundangdecak kagum warga kampung sehingga Fakhruddin disuruhmengaji di masjid menunggu masuk waktu.

Fakhruddin Sarumpaet sering mengikuti perlombaanazan dan perlombaan mengaji di kampungnya dan bahkansering pula mendapat juara terbaik I (kesatu). Untuk memperindahsuaranya agar menjadi nyaring Fakhruddin kecil memakanbinatang-binatang kecil seperti belalang yang tentu saja setelahdibakar atau digoreng terlebih dahulu.

Sosok gigih, ulet dan pejuang sudah terlihat pada diriFakhruddin Sarumpaet semenjak kecil. Setelah menyelesaikanpendidikan Sekolah Dasar dan Madrasah Tsanawiyah dikampung halamannya beliau melanjutkan studi ke jenjangAliyah yaitu di Pesantren Modern Darul Ulum Kisaran padatahun 1984.

Kemudian Fakhruddin Sarumpaet melanjutkan studinyake Perguruan Tinggi Negeri di Medan tepatnya di UIN SumateraUtara yang ketika itu masih bernama IAIN. Di PerguruanTinggi ini Fakhruddin memilih Fakultas Dakwah (sekarangFDK yaitu Fakultas Dakwah dan Komunikasi). Masa studiyang ditempuhnya di Perguruan Tinggi ini terkesan cukuplama yaitu dari tahun 1990-1996 (12 semester).

Page 219: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

193SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Menurut Mukhtaruddin (teman dan kerabat FakhruddinSarumpaet) bahwa keterlambatan ini disebabkan kesibukannyamengisi pengajian-pengajian dan juga perlombaan-perlombaan.Selain itu, menurut Mukhtaruddin selanjutnya, beliau jugadapat dikatakan tidak terlalu menonjol dalam bidang akademikkarena memfokuskan diri pada seni baca Alquran.

Pada tanggal 08 Agustus 1998 Fakhruddin Sarumpaetmengakhiri masa lajangnya. Beliau menikahi gadis PangkalanBrandan yaitu Aziana Rohaya, S.Ag yang lahir pada tanggal09 Oktober 1976. Pasangan ini dikaruniai 5 (lima) orang anakyaitu Muhammad Syarif Husein Sarumpaet (lahir di Medanpada tanggal 12 Mei 1999), Syirin Sumayyah Sarumpaet(lahir di Medan pada tanggal 30 Agustus 2001), Muhammad

Page 220: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

194 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Syamil FirdausSarumpaet (lahir diJakarta pada tanggal01 Juli 2010),Muhammad SyahmiZaidan Sarumpaet(lahir di Jakarta padatanggal 30 Juni2013) dan Mu-hammad SyahirSyahmi Sarumpaet(lahir di Jakartapada tanggal 15 Mei2015).4

M e s k i p u nsudah memilikinama yang cukuppopuler namunF a k h r u d d i nSarumpaet adalahsosok yang sangat idealis dan memegang teguh prinsip.Beliau tidak mau menggunakan ketenaran dan pengaruhnyamendekati para pejabat untuk mendapatkan uang dan kedudukan.Hal ini terbukti dari keadaan hidupnya yang sampai 4 (empat)kali pindah rumah kontrakan.

Prestasi yang ditorehkannya sebagai muqri’ membuatnyadiangkat menjadi salah seorang PNS (sekarang ASN) di Kementerian

4 Melihat tanggal kelahiran putra-putranya dengan tanggalwafatnya maka Fakhruddin Sarumpaet meninggalkan 3 (tiga) oranganak yang berstatus yatim.

Page 221: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

195SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Agama. Menurut komentar Mukhtaruddin, profesi sebagaiPNS kurang diminati oleh Fakhruddin Sarumpaet karenadalam dunia birokrasi harus pandai-pandai mendekati atasanyang sama sekali tidak bisa dilakukan oleh Fakhruddin. FakhruddinSarumpaet tinggal di Medan sampai tahun 2003 dan kemudianmengambil cuti untuk melanjutkan studi jenjang S2 (magister)pada Institut Ilmu Alquran (IIQ) di Jakarta.

Sebagai seorang ayah sudah pasti Fakhruddin sangatmenyanyangi anak-anaknya. Beliau sangat berkeinginanuntuk menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang sarjanadan bahkan berkeinginan pula agar salah satu anaknya menjadiperwira. Menurut keterangan Aziana Rohaya (isteri FakhruddinSarumpaet) beliau pernah mengatakan kepadanya bahwaFakhruddin Sarumpaet ingin hidup hingga 25 tahun lagi agardapat melihat anak-anaknya menikah dan menimang cucu.

Pasca wafatnya Fakhruddin Sarumpaet keluarganyatidak lagi tinggal di Jakarta dan mereka memilih untukmenetap di Medan. Alamat yang di tempati isteri dan anak-anaknya sekarang adalah di Jalan Marelan 5, Pasar 2 Barat,Komplek Pertokoan Dena Asri Residence No.1 dan sekarangmenjalani usaha Laundry Cuci Pakaian.

C. Karakter Fakhruddin Sarumpaet

Kemiskinan keluarga dan keterbelakangan masyarakatnyatidak membuat Fakhruddin Sarumpaet mundur dan pasrahmenyesali nasib. Kondisi ini semakin membuatnya lebihbersemangat untuk memperbaiki ekonomi keluarganya.Beliau adalah sosok yang dikenal sangat gemar membantu

Page 222: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

196 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

keluarga dan bahkan sering mengirimkan modal untuk keluarga-nya di kampung.5

Meskipun dihimpit perekonomian yang cukup fatal namunkeluarga Fakhruddin Sarumpaet di kampung terkenal sebagaikeluarga qâri’. Pada tingkat kampung, ayahnya (M. SiddiqSarumpaet) dikenal sebagai seorang qâri’ demikian jugasaudara-saudara ayahnya. Oleh karena itu, sudah menjadibuah bibir di kampung halamannya bahwa Fakhruddin Sarumpaetadalah keturunan para qâri’.6

Berdasarkan garis keturunan sebagai qâri’ tentu tidakcukup untuk mengantarkan Fakhruddin Sarumpaet ke pentasInternasional. Baginya, garis keturunan ini hanya sebagai

5 Wawancara dengan Dr. Mukhtaruddin, MA di Medan.6 Wawancara dengan Dr. Mukhtaruddin, MA di Medan.

Page 223: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

197SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

modal dan tidak akan dapat berkembang dengan sendirinyatanpa ada usaha keras yang dilakukan untuk memperbaikinya.Menurut komentar sebagian teman-temannya bahwa FakhruddinSarumpaet adalah sosok yang sangat gigih dan rajin mendalamiseni baca Alquran.

Fakhruddin Sarumpaet dikenal juga sebagai sosok yangagak pendiam tetapi memiliki etos kerja yang tinggi danterkesan ramah. Penampilannya selalu parlente dan jarangmau memakai pakaian yang mengesankan sebagai sosokseorang yang tua (menua-nuakan diri). Oleh karena itu,Fakhruddin Sarumpaet selalu menjaga penampilan dirinya.

Sebagai sosok yang tidak menggantungkan diri kepadaseni baca Alquran maka Fakhruddin Sarumpaet merintisusaha. Meskipun sudah menyandang prediket qâri’ Internasionaldan sebagai seorang pegawai negeri namun tidak membuatnyaberhenti berpaling kepada usaha-usaha lain. Adapun usahalain yang digelutinya bergerak di bidang jual beli mobil danyang terakhir real estate.

Pekerjaannya yang banyak menyita waktu tidak pernahmembuatnya berhenti sebagai qâri’. Dalam setiap acara yangberkenaan dengan Alquran beliau tetap saja menyisihkanwaktu untuk menghadirinya. Profesi ini tetap saja beliaugeluti sampai akhir hayatnya sehingga sosoknya tetap sajalebih dikenal sebagai seorang qâri’ bukan sebagai pebisnis.

Sebagai sosok yang bergelut di dunia bisnis tentu sajaFakhruddin Sarumpaet pernah mengalami pasang surut danpasang naik. Bisnis yang dijalaninya pernah mengantarkannyakepada kebangkrutan sehingga pada waktu itu sepeda motorpunsudah tidak dimilikinya. Sebagai mental pejuang Fakhruddin

Page 224: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

198 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

7 Wawancara dengan Dr. Mukhtaruddin, MA di Medan.

Sarumpaet tidak pernah menyerah terhadap kondisi yangmembuatnya terpuruk.

Pasca kembali dari MTQ di Iran, Fakhruddin Sarumpaetbangkit kembali menjalankan bisnisnya. Pada kesempatanini, bisnisnya tidak lagi jual beli mobil tetapi beralih ke realestate. Disinilah Fakhruddin Sarumpaet mengalami pasangnaik sehingga bisnis ini terus berjalan sampai beliau wafat.7

D. Prestasi Fakhruddin Sarumpaet

Di dalam dunia tarik suara nampaknya sosok Fakhruddin

Page 225: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

199SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Sarumpaet memiliki ciri khas tersendiri. Alunan suara yangdilantunkannya tidak pernah membuat pendengarnya puasdan selalu terkesima. Banyak orang yang turut terhanyut ketikamendengar Fakhruddin Sarumpaet membaca Alquran sehinggabanyak yang menduganya kalau muqri’ ini memakai pitunang.8

Sewaktu dalam perjalanan pulang dari Aek Kanopanpenulis (Achyar Zein) sempat bergurau dengannya. “Adinda,saya sama sekali tidak punya hobbi mendengar lantunansuara kecuali sekadarnya saja. Tetapi ketika adinda mulai

8 Pitunang adalah sejenis magic yang selalu digunakan ketikamelantunkan suara agar para pendengar terkesima. Menurut sepengetahuanpenulis, pitunang ini biasanya dipakai ketika melantunkan suarayang tidak ada kaitannya dengan seni baca Alquran seperti acarasenandung dan lain-lain.

Page 226: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

200 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

membaca Alquran saya tertegun mendengarkannya sehinggatidak ada aktifitas lain yang abang lakukan. Nampaknya alunansuara yang adinda kumandangkan tadi mungkin dicampurdengan pitunang, kataku sambil ketawa.”

Pada saat itu Fakhruddin Sarumpaet menjawab pertanyaankudengan candaan juga. Katanya, “bukan abang saja yangberprasangka seperti itu tapi kawan-kawan yang lain selalumengajukan pertanyaan yang sama. Saya tidak begitu percayadengan pitunang itu bang apalagi untuk membaca ayat-ayatAlquran dan menurutku kalau membaca Alquran memakaipitunang mungkin suaranya tidak akan keluar”, katanyasambil ketawa.

Melalui perbincangan di atas dapat disimpulkan bahwaciri khas suara yang dimiliki oleh Fakhruddin Sarumpaetadalah anugerah dari Allah yang khusus diberikan kepadanya.Anugerah inilah yang membuatnya sukses meniti karir sehinggadapat mengantarkannya sebagai muqri’ yang berefutasi Inter-nasional.

Page 227: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

201SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Menurut penuturan Yusnar Yusuf Rangkuti, Fakhruddinadalah murid kesayangannya. Bacaannya dalam tilâwah sungguhsangat luar biasa sehingga yang mendengar bisa merinding.Pada bulan Maret 2017 putri Yusnar menikah dan diselenggarakanacara haflah Alquran. Fakhruddin disuruh oleh Yusnar membacaAlquran dengan sangat luar biasa sehingga sulit untuk di-defenisikan.

Di pentas dunia Internasional beberapa prestasi sempatdiraih oleh Fakhruddin Sarumpaet. Beliau pernah menjadijuara I tingkat dewasa pada acara MTQ Internasional diIran dan kemudian pernah juga menjadi juara II MTQ Inter-nasioanal di Malaysia. Adapun prestasinya di dalam negeritidak dapat lagi diungkapkan satu-persatu dalam tulisanyang terbatas ini.

Page 228: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

202 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Sebagai muqri’ yang berefutasi Internasional membuatFakhruddin Sarumpaet sering diundang untuk melakukanhaflah ke luar negeri.9 Adapun negara-negara yang sudahdikunjunginya dalam rangka haflah Alquran ini adalah Turki,Amerika, Pakistan, Malaysia, Singapura dan Thailand. Selainprestasi yang telah disebutkan di atas, Fakhruddin Sarumpaetjuga pernah ditunjuk menjadi dewan juri ketika MTQ di Iran.

Selain itu, Fakhruddin juga sering diundang untuk melatihpara qâri’ dan qâri’ah dalam rangkaian acara training cen-tre yang diadakan di beberapa kabupaten dan kota di seluruhIndonesia. Misalnya beliau diundang untuk melatih para qâri’dan qâri’ah di Kalimantan, Tanjung Pinang, Medan sekitarnya,Padang, Pulau Jawa, Bengkulu, Pekanbaru, Lampung, Bintandan lain-lain.

Ketika melakukan latihan metode yang digunakan olehFakhruddin Sarumpaet adalah dengan merekam suara. Beliauselalu menggunakan tape kecil dan kemudian didengarkankembali kepada para peserta dan disimak bersama-sama.Jika alunan yang disampaikan peserta belum sesuai makapeserta disuruh mengulanginya beberapa kali sampai sesuai.

Di sela-sela melakukan pelatihan terhadap para pesertaFakhruddin Sarumpaet juga melakukan latihan secara pribadi.Latihan yang dilakukannya ialah dengan mendengarkanlagu-lagu qâri’ dari Mesir. Beliau benar-benar serius melakukanpelatihan baik untuk peserta maupun latihan untuk pribadinya.Adapun ciri khas yang dimilikinya ialah kekokohan suarasaat melantunkan lagu-lagu seni baca Alquran.

9Haflah adalah istilah yang selalu digunakan oleh para muqri’ketika membaca Alquran ramai-ramai secara bergantian.

Page 229: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

203SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Meskipun Fakhruddin Sarumpaet sudah berdomisili diJakarta namun pengaruhnya sangat kuat di daerah ProvinsiSumatera Utara. Jika dilakukan acara haflah dan berkeinginanuntuk menghadirkan qâri’ yang bertarap Internasional biasanyayang dihubungi adalah Fakhruddin Sarumpaet karena beliaubanyak mempunyai teman yang berprediket qâri’ di luarnegeri.

Nama besar FakhruddinSarumpaet sebagai qâri’ yangbertaraf Internasional mem-buatnya selalu diundang untukmengisi acara-acara besarkenegaraan. Beliau pernahdiundang selama 2 (dua) kalike Istana Negara untuk membacaAlquran. Pertama, acaraperingatan Maulid Nabi Muhammad pada masa Presiden Soeharto.Kedua, acara Nuzûl al-Qur’ân pada masa Presiden SusiloBambang Yudoyono (SBY).

Prestasi demi prestasi yang ditorehkan oleh FakhruddinSarumpaet dapat dijadikan sebagai motivasi bagi generasi-generasi selanjutnya. Fakhruddin tidak mau menikmati sendiri

Page 230: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

204 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

keberhasilan yang diperolehnya dan terusingin berbagi agar seni baca Alquran tetapmelembaga. Beliau berkeinginan sekalimembuka lembaga Alquran namun belumkesampaian.

Harapan yang diinginkan olehFakhruddin Sarumpaet sudah sepatutnyamendapat respon. Tentu saja dariharapannya ini terkandung maksud yangsangat bernilai edukatif. Jika dirinyamampu merambah ke dunia Internasionalhanya karena belajar secara otodidakatau mendatangi guru dari rumah kerumah maka dengan adanya lembaga senibaca Alquran tentu prestasi seni baca Alquranakan dapat meningkat lagi.

E. Fakhruddin Sarumpaet Wafat

Berita tentang wafatnya Fakhruddin Sarumpaet membuatarena MTQ di Sidikalang sontak terdiam. Berita WhatsAppdan face book datang silih berganti memberitakan bahwamuqri’ yang bermental mujahid ini telah berpulang ke rahmatullah.Rekaman-rekaman melalui video dimana dulunya FakhruddinSarumpaet melantunkan suara seni baca Alquran berkumandangdimana-mana. Para dewan juri seolah-olah sepakat memfokuskandiskusi mengkaji tentang sosok Fakhruddin Sarumpaet.

Dr. H. Asren Nasution, MA sebagai ketua harian LPTQSumatera Utara ketika itu diam membisu. Nampak dari rautwajahnya ada duka yang sangat mendalam. Dengan suara

Page 231: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

205SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

yang agak serakdan mata ber-kaca-kaca Asrenpamitan kepadapara panitia dandewan juriu n t u kmeninggalkanarena MTQmenuju Medanm e n y a m b u tk e d a t a n g a nj e n a z a hFa k h r u d d i nSarumpaet.

G e l a g a tyang ditam-pilkan olehAsren ini me-nunjukkan adanya kesan yang sangat mendalam kepadabeliau. Memang keta’ziman Asren kepada para qâri’ cukuptinggi tetapi untuk Fakhruddin Sarumpaet memiliki kelebihantersendiri. Satu hal yang dapat disimpulkan dari kejadianini bahwa Fakhruddin Sarumpaet adalah sosok qâri’ yangdikaguminya.

Sudah menjadi tradisi pada setiap orang ketika mendengarberita meninggal yang selalu ditanyakan adalah penyakitnya.Padahal semua juga tahu bahwa itu hanyalah penyebabkarena nyawa makhluk berada di “tangan” Tuhan. Meskipundemikian dirasa sangat perlu untuk mengungkap penyebabkematian muqri’ yang luar biasa ini.

Page 232: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

206 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Fakhruddin Sarumpaet mengalami penyakit gagal ginjalselama 3 (tiga) tahun. Meskipun sudah berobat kemana-mana namun penyakitnya tak kunjung sembuh. Penyakitgagal ginjal inilah yang mengantarkannya menemui QadhiRabbun Jalil sehingga pada waktu Shubuh jam 05.30 WIBtepatnya tanggal 27 November 2017muqri’ yang memilikisegudang prestasi ini menghembuskan nafas terakhirnya.

Melalui penuturan isterinya, bahwa wafatnya FakhruddinSarumpaet ketika melakukan perjalanan ke kota Bandung.Tujuannya ke Kota ini adalah untuk membawa anak-anaknyarekreasi sambil berobat. Dalam perjalanan pulang, Fakhruddinkelelahan sampai mengalami sesak nafas. Istrinya menganggapbahwa beliau hanya pingsan karena pernah mengalamihal seperti ini sebelumnya. Namun, setelah sampai di Rumah

Page 233: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

207SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Sakit Paru-paru Cisarua Bogor dan hendak dilakukan pemasangansemua alat-alat, dokter Rumah Sakit tersebut menyatakanbahwa Fakhruddin telah tiada semenjak 10 menit yang lalu.Fakhruddin meninggal dalam keadaan tenang dan tidak adasuara keluhan sedikitpun.

Sebelum meninggal, beliau sempat meminta maaf kepadaisterinya dan menyatakan bahwa ajalnya sudah dekat dankondisinya ketika itu sudah di dekat malaikat. FakhruddinSarumpaet mengucapkan dua kalimah syahadat dengan tenangsehingga isterinya tidak tahu kalau Fakhruddin Sarumpaetsudah meninggal.

Jenazah almarhum Fakhruddin Sarumpaet dibawa keKota Medan dan dimakamkan di pekuburan umum di JalanMarelan Pasar 3. Banyak tamu yang melayat jenazahnya karenamerasa kehilanganterhadap sosok yangsudah meng-harumkan namaProvinsi SumateraUtara bahkannegara Indonesiadi kancah duniainternasional.

Semua kitasepakat bahwaF a k h r u d d i nSarumpaet terlalusangat mudameninggalkan duniayang fana ini. Masih

Page 234: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

208 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

banyak lagi prestasi yang diyakini dapat diperolehnya namunsesayang apapun kita kepadanya ternyata Allah jauh lebihsayang lagi. Inilah sosok yang patut dijadikan sebagai referensikehidupan karena beliau sudah menunjukkan bahwa kemiskinanbukan sebagai penghalang untuk maju dan berkembang.

F. Penutup

Terlalu banyak kesimpulan yang hendak digoreskanatas perjuangan dan prestasi yang dilakukan oleh FakhruddinSarumpaet. Hanya satu kalimat yang dapat digoreskan dalampenutup ini bahwa Fakhruddin Sarumpaet adalah sosokyang cukup menginspirasi. Oleh karena itu, meminjam istilahHamka dalam buku romannya Tenggelamnya Kapal Van derWijck “setelah dia menutup mata barulah orang menyadarisiapa dia sesungguhnya”.

Page 235: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

209SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dengan keterbatasan waktu,tenaga dan dana akhirnya penelitian ini sampai kepadakesimpulan. Kesimpulan ini dilakukan secara menyeluruhkarena muqri’ dan muqri’ah yang berasal dari tanah SumateraUtara ini memiliki watak dan semangat yang hampir sama.Berdasarkan hasil wawancara dengan para nara sumberbaik dari lingkungan keluarga, sahabat maupun murid-murid dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, para muqri’ dan muqri’ah yang berasal dariSumatera Utara ini adalah sosok yang profesional. Merekabenar-benar menguasai bidang yang digelutinya dan sangatmencintai pekerjaannya sebagai muqri’ dan muqri’ah. Meskipunmereka bekerja di bidang lain namun status muqri’ dan muqri’ahini tetap mereka utamakan sampai akhir hayat.

Kedua, modal utama yang dimiliki oleh para muqri’ danmuqri’ah yang mengantarkan mereka ke pentas dunia adalahsemangat yang tinggi. Semangat yang tinggi ini tidak hanyaketika mereka berstatus sebagai pelajar tetapi juga ketika

209

Page 236: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

210 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

mereka sebagai pengajar. Ketika belajar, mereka sanggupmenempuh perjalanan untuk mendatangi guru-guru danketika mengajarpun melakukan hal yang sama pula, padahaljarak tempuh yang dilalui terhitung sangat jauh denganketerbatasan alat transportasi.

Ketiga, para muqri’ dan muqri’ah yang menjadi objekkajian dalam penelitian ini memiliki sifat ikhlas yang sudahmengkristal dalam diri mereka. Salah satu indikator darikeikhlasan mereka adalah tidak pernah menetapkan imbalansetiap diajak untuk tampil. Kapan dan dimanapun selalusiap memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaanyang diajukan atau melakukan perbaikan-perbaikan terhadapkekurangan murid-muridnya tanpa mengharapkan imbalanduniawi.

Keempat, mereka dikenal sebagai sosok yang sangatmandiri di dalam menghadapi hidup dan kehidupan. Tidakpernah didengar adanya keluhan dari mereka meskipunbanyak menghadapi problem hidup dan tidak pernah pulamenggantungkan nasibnya kepada seseorang. Hal lain yangpenting untuk dicatat adalah bahwa para muqri’ dan muqri’ahini tidak hanya menggantungkan usahanya kepada senibaca Alquran saja tetapi mereka umumnya memiliki usaha-usaha lain.

Kelima, selalu menjaga penampilan sehingga tetap menarik.Semua muqri’ dan muqri’ah yang ada di dalam penelitianini selalu “necis” dan bersahaja dalam berpakaian. Kuatdugaan bahwa prilaku ini sengaja mereka perhatikan karenasudah menganggap bahwa dirinya adalah bagian dari kalâmullâhyang selalu tampil bersahaja.

Keenam, sifat yang tak kalah pentingnya dari muqri’

Page 237: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

211SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

dan muqri’ah ini adalah memiliki pemikiran yang bersifatfuturistik. Masing-masing mereka memiliki keinginan yangkuat untuk membentuk generasi-generasi yang benar-benarahli dalam seni baca Alquran. Hal ini dapat dilihat dariupaya sebagian mereka yang mendirikan lembaga-lembagauntuk mengembangkan seni baca Alquran ini dan ada jugayang hanya sebatas cita-cita.

Ketujuh, memiliki rasa cinta yang mendalam kepadadaerah kelahirannya, khususnya Sumatera Utara. Merekaselalu tampil membawa nama daerah Sumatera Utara baikpada event Nasional maupun Internasional sehingga tidakpernah didengar ada di antara mereka yang tampil mewakilidaerah lain.

Kedelapan, mayoritas muqri’ dan muqri’ah di dalampenelitian ini kurang berhasil mengajarkan seni baca Alqurankepada anak-anak mereka. Pada umumnya, dalam bidang-bidang yang lain sebagian besar di antara mereka dapatdikategorikan sukses mengantarkan anak-anaknya mendapatkehidupan yang layak.

B. Saran-saran

Mengingat bahwa penelitian ini masih bersifat umumkarena merangkum aktifitas sebelas tokoh yang bergerakdi bidang seni baca Alquran di Sumatera Utara maka perludisarankan kepada para peneliti berikutnya:

Pertama, buku ini hanya dapat dijadikan sebagai referensiawal untuk melakukan penelitian selanjutnya. Buku inimemuat tentang tahun lahir dan tahun wafat masing-masingtokoh dan mengungkap secara terbatas prestasi-prestasi

Page 238: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

212 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

yang mereka peroleh serta aktifitas-aktifitas yang pernahmereka lakukan. Kepada calon peneliti selanjutnya disarankanagar dapat mengungkap secara tuntas prestasi-prestasi danaktifitas-aktifitas yang mereka lakukan mulai dari kecil sampaiakhir hayat.

Kedua, sifat dari buku ini hanya sebatas reportase daripihak kedua bukan dari pihak pertama. Mengingat bahwatokoh yang diteliti adalah mereka yang sudah wafat makayang digunakan sebagai data dalam penelitian adalah komentar-komentar dari pihak kedua yang terlibat secara langsungdengan tokoh utama. Hal ini dilakukan hanya semata-matamengejar waktu sehingga tidak cukup masa untuk mencaricatatan-catatan yang mereka tulis langsung.

Ketiga, beberapa catatan yang ditulis langsung olehmuqri’ dan muqri’ah sangat terbatas didapat. Oleh karenaitu, kepada calon peneliti selanjutnya disarankan agar catatan-catatan dimaksud dapat diperoleh baik melalui keluargatokoh maupun murid-murid dan koleganya.

Keempat, komentar di dalam buku ini sangat terbatassehingga perlu diperluas. Buku ini hanya memuat beberapakomentar dari murid-murid yang banyak bertemu dengantokoh yang sedang dikaji. Kemudian dari pihak keluargahanya terbatas kepada isteri dan anak bukan keluarga besardari tokoh tersebut. Kepada calon peneliti berikutnya disarankanagar memperluas nara sumber ke pihak-pihak lain yangterkait.

Kelima, analisis yang dilakukan dalam buku ini terkesansangat sederhana karena sifatnya hanya sebagai reportase.Disarankan kepada calon peneliti berikutnya agar melakukan

Page 239: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

213SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

analisis yang mendalam karena tokoh yang akan dikaji tidakbersifat akumulatif akan tetapi sudah berbentuk individual.

Keenam, bukti-bukti penghargaan yang diperoleh paramuqri’ dan muqri’ah seperti piagam dan surat-surat bernilailainnya belum terdata secara baik dalam buku ini. Olehkarena itu, disarankan kepada calon peneliti selanjutnyauntuk mengumpulkan data-data dimaksud.

C. Rekomendasi

Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas agaknya perludirekomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

Pertama, mengingat bahwa para muqri’ dan muqri’ahyang menjadi objek penelitian ini telah banyak berjasamengharumkan Provinsi Sumatera Utara di tingkat Nasionalatau Internasional maka sudah sepantasnya pemerintahSumatera Utara melestarikan nama-nama mereka. Pelestariannama-nama dimaksud dapat dilakukan dengan memberinama jalan, institusi bahkan nama rumah ibadah sepertimasjid-masjid.

Kedua, menjadikan para muqri’ dan muqri’ah sebagaiobjek penelitian tokoh karena masih banyak data-data yangbelum terungkap terhadap ide-ide dan perjuangan merekadalam membina dan mengembangkan seni baca Alqurandi Sumatera Utara. Penelitian dimaksud dapat dilakukandalam bentuk skripsi, tesis dan bahkan disertasi atau penelitianindividual yang disponsori oleh pemerintah Provinsi SumateraUtara.

Ketiga, diharapkan kepada pihak pemerintah ProvinsiSumatera Utara dapat memberikan penghargaan yang layak

Page 240: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

214 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

kepada para muqri’ dan muqri’ah (generasi penerus) yangtelah berhasil mengharumkan nama Sumatera Utara samahalnya dengan bidang-bidang yang lain seperti bidang olahraga dan kesenian.

Keempat, mengusulkan kepada pihak pemerintah ProvinsiSumatera Utara agar mendirikan lembaga pengembanganAlquran baik dari segi seni bacaan maupun dari segi kajiansebagaimana yang dicita-citakan oleh sebagian muqri’ danmuqri’ah.

Kelima, kepada seluruh pihak baik murid-murid, kolegamaupun keluarga yang ada menyimpan data-data yangberkaitan dengan sebelas muqri’ dan muqri’ah SumateraUtara seperti foto, tulisan dan lain-lain berkenan menyerahkannyake LPTQ Sumatera Utara.

Keenam, bagi yang memiliki kenangan tersendiri dengantokoh-tokoh dalam kajian ini diharapkan dapat menuliskannyadalam bentuk catatan pribadi dan kemudian menyerahkannyake pihak LPTQ Sumatera Utara karena hal ini perlu dilakukanguna penelitian selanjutnya.

Ketujuh, diharapkan kepada pihak-pihak yang pernahberhubungan langsung dengan para muqri’ dan muqri’ah,terutama murid-murid dan keluarga, agar tidak menutupidata-data tentang mereka. Hal ini perlu dilakukan karenasemata-mata atas pertimbangan ilmiah dan akademis.

Page 241: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

215SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

BIBLIOGRAPHY

A. KITAB DAN BUKU

Alquran Alkarim

Syahrin Harahap, Metodologi Studi Tokoh & Penulisan Biografi,Cet. II, Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

Sugiyono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R &D, Bandung: Alfabeta, 2008.

Ahmad Zuhri, Peradaban Alquran, Medan: Prenada, 2007

Tim Penulis, Para Penjaga Alquran, Jakarta: Lajnah PentashihMushaf Alquran, 2011.

Tim Penulis, Peristiwa Dan Sejarah MTQ Pertama, Medan:t.p, 1989.

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesan dan KeserasianAlquran, Volume 11,Jakarta: Lentera Hati, 2004.

Achyar Zein, Pesan-pesan Moral dalam Alquran, Medan:Perdana Publishing, 2015.

Achyar Zein, Alquran Kitab Kehidupan: Gagasan Tentang Tuhan,Manusia dan Islam, Medan: Perdana Publishing, 2010.

215

Page 242: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

216 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Muhammad bin Ismâ’îl al-Bukhârî, Sahîh al-Bukhârî, Juz6, T.Tp: Dâr lawq al-Najât, 1422 H.

Abû Bakar Jâbir al-Jazâ’irî, Aysar al-Tafâsîr li Kalâm al-’Alîal-Kabîr, Juz 5, Madinah: Maktabah al-’Ulûm wa al-Hukm, 2003.

Muhammad Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah: Pesan, Kesandan Keserasian Al-Qur’an, Volume 11,Jakarta: LenteraHati, 2002.

Abdullah bin ‘Umar al-Baydâwî, Anwâr al-Tanzîl wa Asrâral-Ta’wîl, Juz 3, Bayrût: Dâr Ihyâ’ al-Turrâts al-’Arabî,1418 H.

Al-Sayyid Ahmad al-Hâsyimî, Jawâhir al-Balâghah fî al-Ma’ânî,wa al-Bayân wa al-Badî’, Bayrût: Dâr al-Fikr, 1978.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: BalaiPustaka, 1990.

Watni Marpaung, Mutiara Kota Kerang Tanjungbalai Asahan,Medan: Baperasda SU, 2011.

Watni Marpaung, Mensyiarkan Alquran Via MTQ, HarianWaspada, Tahun 2014.

B. WAWANCARA

Sayyid Aqil Husin al-MunawwarH.M.Yasir NasutionSyahrin HarahapRamli Abdul WahidHasan AsariSyukur KholilYusnar Yusuf Rangkuti

Page 243: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

217SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Adhly AzhariAsren NasutionPalit Muda HarahapM. Yusuf ReksoMilhan YusufAsnawiNurdin AminFadhlan Zainuddin.Halimatussa’diyah LubisGamal Abdul NasserYusdarli AmarRita Nurai NasutionM. SyafiqLagut Sutan Nasution.Abdul Aziz NasutionIsmah TanjungArham SinagaAhdhar AnwarMasdalenaSyamsul BahriZaini HafizZaini LubisM. Fuad LubisSyarifuddin NasutionM. Tuah SiraitAziana RohayaKhaidir LubisHj. NurlelaWali HasymiHamdan Nasution

Page 244: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

218 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

Ramli PuliSaifuddin Hazmi LubisUsmar ChanAnni KholilahSahadaShakuntala DewiLia NurushshobaBudiMulkanMahdiyyah NasutionBambang LaksonoSyamsuddin Ali JayaHj. Nani Ayum PanggabeanSapriadi MarpaungMuhammad YunusRafi’ahMukhtaruddin DalimunteMar’i Muhammad

Page 245: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

219SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

TENTANG PENULIS

Dr. Achyar Zein, M.Ag., lahir di desa Teluk PulaiLuar, kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhan BatuUtara pada tanggal 16 Februari 1967. Anak bungsu dari 11(sebelas) bersaudara dengan ayah A. Zainuddin Azukma(wafat 1984) dan ibu Jawiyah A (wafat 1986).

Tamat SD dan Ibtidaiyah al-Washliyah (sore) pada tahun1981. Pada tahun 1981 melanjutkan studi ke M.Ts. MPI, SeiTualang Raso, Tg. Balai Asahan dan tamat pada tahun 1985.Kemudian melanjutkan studi ke Madrasah Aliyah AlqismulAly Al-Washliyah, Jl. Ismailiyah No. 20 Medan dan selesaitahun 1987. Selesai tamat dari Alqismul Aly Al-Washliyah(1987) sempat menjadi santri sampai tahun 1990 di IslamicCentre, Medan, Sumatera Utara.

Setelah selesai dari Islamic Centre (1990) melanjutkanstudi S1 di IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh tepatnya Fakultas TarbiyahJurusan Bahasa Arab dan tamat tahun 1994. Setahun kemudianmengikuti pendidikan Studi Purna Ulama (SPU) dan selesaitahun 1995. Pada tahun yang sama (1995) melanjutkan studidi jenjang S2 (magister) di Pascasarjana IAIN Sumatera Utaradan tamat tahun 1997. Pada tahun 2003 melanjutkan studi

219

Page 246: SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

220 SEBELAS MUQRI’ SUMATERA UTARA DI PENTAS DUNIA

S3 (Doktor) di IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh dan tamat tahun2010.

Menikah dengan Nurfitriani Beruh, S.Ag pada tahun1994 dan dikaruniai 3 orang anak laki-laki yaitu Nabil Shawabal-Mujaddid (lahir 1997), Nazil Mumtaz al-Mujtahid (lahir2000) dan Naqil Sayyaf al-Mujahid (lahir 2005).

Dr. Watni Marpaung, MA., lahir 15 Mei 1982 diTanjungbalai, Sumatera Utara. Menyelesaikan pendidikanSI Fakultas Syariah IAIN-SU Medan tahun 2006, S2 PPS IAINSU tahun 2008 dan S3 PPS UIN SU Tahun 2015. Orang tuaRamlan Marpaung dan Masitoh Sitorus dan menikah denganArifiyenni dikarunia seorang putra M. Rashad El-Mumtaz.Aktivitas tetap sebagai dosen pada Fakultas Kesehatan Masyarakat(FKM) dan Fakultas Syariah Dan Hukum (FSH) UIN SU. Diberikanamanah dalam Thri Dharma Perguruan Tinggi, SekretarisPojok Kitab Kuning UIN SU, Wakil Sekreataris Umum IPQAHKota Medan, Divisi Ta’lif wa al-Nasr Jam’iyatul Qurra’ Wal HuffazSumatera Utara (JQH-Sumut), Pengurus Lembaga PengembanganTilawatil Quran (LPTQ) SU, Anggota Fatwa PB Al-Jam’iyatulWashliyah, Sekretaris Komisi Fatwa MUI Kota Medan, WakilDekan III FKM UIN SU. Melahirkan karya-karya buku di antaranya,Menjaga Tradisi Mengawal Modernitas Apresiasi TerhadapPemikiran Prof. Dr. H. Lahmuddin Nasution, M.Ag, MetodologiPenelitian Hukum Islam, Mutiara Kota Kerang TanjungbalaiAsahan, Islam Menggugat, Ilmu Falak Teori Dan Praktik, IlmuFalak Di Indonesia, Pengantar Ilmu Falak, Bunga RampaiKebangsaan, Pola Penyelesaian Sengketa Harta Bersama, dankontributor pada buku-buku ilmiyah dan jurnal dan penulisHarian WASPADA.