sebelum beli rumah secara oper kredit

5
Sebelum Beli Rumah Secara Oper Kredit, Pelajari Dulu Untung Ruginya Posted on 27 October 2007 by Irma Devita | 13,190 views Siang ini Fauzi merasa sangat bingung dan putus asa setelah pulang dari BTN. Bagaimana tidak, tadinya dia bertujuan untuk mengambil asli sertifikat rumahnya, yang sudah dibelinya secara mencicil dari orang lain. Fauzi telah membayar angsuran kredit pemilikan rumah tersebut selama 10 tahun terakhir. Namun pada saat pelunasan dan dia akan mengambil asli sertifikat rumah tersebut, pihak BTN menolak untuk memberikan asli sertifikat atas rumahnya. Usut punya usut, ternyata Fauzi tidak memiliki dokumen apapun yang menyebutkan bahwa dia adalah orang yang melanjutkan cicilan pembayaran rumah yang dulunya di beli atas nama Amir. Atau dengan kata lain, Fauzi mengoper kredit rumah tersebut dari Amir. Antara Amir dan Fauzi hanya dibuatkan suatu kwitansi lunas. Pihak BTN tetap berkeras hanya akan memberikan asli sertifikat tanah tersebut kepada Amir. Susahnya lagi, Fauzi sekarang sudah tidak tahu dimana keberadaan Amir. Ilustrasi tersebut sering terjadi pada masyarakat karena kurangnya pengetahuan mengenai seluk beluk oper kredit. Banyak yang menganggap bahwa dengan bukti lunas antara pembeli dan penjual saja sudah beres. Namun mereka lupa bahwa dalam jual beli secara kredit atau cicilan, tidak hanya melibatkan pemilik rumah saja, melainkan juga melibatkan bank sebagai pemilik jaminan atas tanah dan bangunan yang dimaksud. Untuk itu, tentu saja ada “aturan main” dalam koridor hukum yang harus dipenuhi oleh para pihak yang akan melakukan transaksi oper kredit dimaksud. Proses Oper Kredit Proses oper Kredit Rumah yang dibeli secara KPR (Kredit Pemilikan Rumah) di dunia perbankan (salah satu contohnya yang dibahas berikut ini adalah di Bank Tabungan Negara – BTN), biasanya dilakukan dengan 2 cara, yaitu: A. Oper Kredit Langsung Melalui BTN Oper kredit langsung melalui BTN adalah oper kredit secara resmi, dengan cara melakukan “Alih Debitur”. Caranya adalah sebagai berikut: 1. Para pihak dapat langsung menghadap ke bagian kredit administrasi di BTN, atau ke customer service dan mengajukan perihal peralihan hak yang dimaksud 2. Mengajukan permohonan ambil kredit untuk kemudian nantinya akan bertindak sebagai Debitur baru menggantikan posisi penjual sebagai Debitur lama. 3. Dalam hal kredit disetujui oleh BTN (setelah diteliti persyaratannya), maka pembeli akan bertindak sebagai Debitur baru menggantikan posisi penjual sebagai Debitur lama. Pembeli akan menanda-tangani Perjanjian Kredit baru atas namanya, berikut akta jual beli dan pengikatan jaminan (SKMHT) Kelebihannya dari Alih Debitur melalui BTN langsung adalah: a. Sertifikat sudah dapat di balik nama ke atas nama pembeli, walaupun masih tetap di jaminkan ke BTN dan baru dapat diambil setelah kredit dilunasi. b. Pembeli dapat mengangsur ke BTN atas namanya sendiri. Adapun Kelemahannya adalah: a. Proses pengajuan sebagai Debitur di BTN lebih rumit b. Memakan waktu lebih lama (karena harus diteliti oleh analys kredit mereka) c. Ada kemungkinan ditolak untuk debitur pengganti oleh pihak BTN c. Biaya untuk alih Debitur biasanya relatif lebih mahal, karena harus melalui prosedur sesuai dengan kebijaksanaan dari masing-masing Bank B. PENGOPERAN HAK ATAS TANAH DI HADAPAN NOTARIS Selain proses oper kredit melalui BTN secara langsung dengan cara ”Alih Debitur” tersebut, ada proses lain yang cukup aman untuk dilakukan, walaupun tidak sesempurna alih debitur secara langsung, yaitu pengoperan hak atas tanah dan bangunan dengan menggunakan akta Notaris. Mekanismenya adalah sebagai berikut: 1. Penjual dan Pembeli datang ke Notaris dengan membawa kelengkapan berkas sebagaimana diuraikan di bawah ini. 2. Dibuatkan akta Pengikatan Jual beli atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan yang dimaksud berikut Surat Kuasa untuk melunasi sisa angsuran dan kuasa untuk mengambil sertifikat. 3. Penjual menanda-tangani surat pemberitahuan kepada BTN perihal peralihan hak atas tanah yang dimaksud, yang intinya sejak pengalihan ini, walaupun angsuran dan sertifikat masih atas nama penjual, tapi karena haknya sudah beralih maka penjual tidak berhak lagi untuk melunasi sendiri dan mengambil asli sertifikat yang berkenaan pada BTN. 4. Setelah salinan akta selesai, penjual bersama-sama dengan pembeli menyampaikan kepada BTN salinan akta-akta sebagaimana dimuat pada point 2 tersebut berikut surat yang dimaksud pada point 3 Kelebihan dari proses oper kredit dengan menggunakan akta notaris adalah Prosesnya lebih mudah dan cepat, dan biaya relatif lebih murah. Sedangkan kelemahannya adalah: a. Sertifikat masih atas nama penjual dan masih di jaminkan ke BTN b. Pembeli mengangsur ke BTN atas nama penjual. c. Apabila peralihan hak ini tidak diberitahukan kepada BTN (sebagaimana point 4), kemungkinan terburuknya Penjual bisa sewaktu-waktu melunasi sendiri ke BTN dan mengambil asli sertifikat tanah dan bangunan yang sudah dialihkan. Oleh karena itu, dalam melaksanakan alih debitur dengan menggunakan akta Notaris wajib dilanjutkan dengan pemberitahuan kepada pihak Kreditur. Walaupun terdapat beberapa kelemahan (yang bisa dijembatani), pengoperan kredit dengan menggunakan akta Notaris tetap saja jauh lebih aman dibandingkan oper kredit dengan hanyak menggunakan surat pengalihan di bawah tangan, atau bahkan tanpa menggunakan surat apapun (hanya kwitansi). Karena dengan adanya akta Notaris tersebut dan bukti surat pemberitahuan, maka pada saat pelunasan nantinya pihak pembeli dapat mengambil asli sertifikat dengan membawa bukti berupa akta Notaris yang sudah ditanda-tangani sebelumnya oleh kedua belah pihak. Sebagai penutup, perlu saya sampaikan bahwa oper kredit dengan menggunakan akta Notaris tersebut hanya dibisa di lakukan 1 kali saja. Artinya hanya dari pemilik asal kepada pembeli pertama. Jika pembeli pertama akan mengoperkan lagi rumah tersebut, maka pembeli pertama tersebut harus dapat menghadirkan pemilik asal untuk dapat dibuatkan transaksi baru. CATATAN: Data Yang diperlukan Untuk Membuat akta pengoperan Hak atas Rumah yang masih dalam proses kredit di bank adalah: A. Data Objek jual beli (tanah/bangunan) 1. Foto copy Perjanjian Kredit dan surat penegasan perolehan kredit 2. Foto copy sertifikat (yang berisi keterangan /stempel pihak bank bahwa tanah dan bangunan tersebut sedang dijaminkan pada bank berkenaan) 3. Foto Copy IMB

Upload: illahusna

Post on 15-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Sebelum Beli Rumah Secara Oper Kredit

TRANSCRIPT

Sebelum Beli Rumah Secara Oper Kredit, Pelajari Dulu Untung RuginyaPosted on 27 October 2007 by Irma Devita | 13,190 viewsSiang ini Fauzi merasa sangat bingung dan putus asa setelah pulang dari BTN. Bagaimana tidak, tadinya dia bertujuan untuk mengambil asli sertifikat rumahnya, yang sudah dibelinya secara mencicil dari orang lain. Fauzi telah membayar angsuran kredit pemilikan rumah tersebut selama 10 tahun terakhir. Namun pada saat pelunasan dan dia akan mengambil asli sertifikat rumah tersebut, pihak BTN menolak untuk memberikan asli sertifikat atas rumahnya. Usut punya usut, ternyata Fauzi tidak memiliki dokumen apapun yang menyebutkan bahwa dia adalah orang yang melanjutkan cicilan pembayaran rumah yang dulunya di beli atas nama Amir. Atau dengan kata lain, Fauzi mengoper kredit rumah tersebut dari Amir. Antara Amir dan Fauzi hanya dibuatkan suatu kwitansi lunas. Pihak BTN tetap berkeras hanya akan memberikan asli sertifikat tanah tersebut kepada Amir. Susahnya lagi, Fauzi sekarang sudah tidak tahu dimana keberadaan Amir.Ilustrasi tersebut sering terjadi pada masyarakat karena kurangnya pengetahuan mengenai seluk beluk oper kredit. Banyak yang menganggap bahwa dengan bukti lunas antara pembeli dan penjual saja sudah beres. Namun mereka lupa bahwa dalam jual beli secara kredit atau cicilan, tidak hanya melibatkan pemilik rumah saja, melainkan juga melibatkan bank sebagai pemilik jaminan atas tanah dan bangunan yang dimaksud. Untuk itu, tentu saja ada aturan main dalam koridor hukum yang harus dipenuhi oleh para pihak yang akan melakukan transaksi oper kredit dimaksud.Proses Oper KreditProses oper Kredit Rumah yang dibeli secara KPR (Kredit Pemilikan Rumah) di dunia perbankan (salah satu contohnya yang dibahas berikut ini adalah di Bank Tabungan Negara BTN), biasanya dilakukan dengan 2 cara, yaitu:A. Oper Kredit Langsung Melalui BTNOper kredit langsung melalui BTN adalah oper kredit secara resmi, dengan cara melakukan Alih Debitur. Caranya adalah sebagai berikut:1. Para pihak dapat langsung menghadap ke bagian kredit administrasi di BTN, atau ke customer service dan mengajukan perihal peralihan hak yang dimaksud2. Mengajukan permohonan ambil kredit untuk kemudian nantinya akan bertindak sebagai Debitur baru menggantikan posisi penjual sebagai Debitur lama.3. Dalam hal kredit disetujui oleh BTN (setelah diteliti persyaratannya), maka pembeli akan bertindak sebagai Debitur baru menggantikan posisi penjual sebagai Debitur lama. Pembeli akan menanda-tangani Perjanjian Kredit baru atas namanya, berikut akta jual beli dan pengikatan jaminan (SKMHT)Kelebihannya dari Alih Debitur melalui BTN langsung adalah:a. Sertifikat sudah dapat di balik nama ke atas nama pembeli, walaupun masih tetap di jaminkan ke BTN dan baru dapat diambil setelah kredit dilunasi.b. Pembeli dapat mengangsur ke BTN atas namanya sendiri.Adapun Kelemahannya adalah:a. Proses pengajuan sebagai Debitur di BTN lebih rumitb. Memakan waktu lebih lama (karena harus diteliti oleh analys kredit mereka)c. Ada kemungkinan ditolak untuk debitur pengganti oleh pihak BTNc. Biaya untuk alih Debitur biasanya relatif lebih mahal, karena harus melalui prosedur sesuai dengan kebijaksanaan dari masing-masing BankB. PENGOPERAN HAK ATAS TANAH DI HADAPAN NOTARISSelain proses oper kredit melalui BTN secara langsung dengan cara Alih Debitur tersebut, ada proses lain yang cukup aman untuk dilakukan, walaupun tidak sesempurna alih debitur secara langsung, yaitu pengoperan hak atas tanah dan bangunan dengan menggunakan akta Notaris.Mekanismenya adalah sebagai berikut:1. Penjual dan Pembeli datang ke Notaris dengan membawa kelengkapan berkas sebagaimana diuraikan di bawah ini.2. Dibuatkan akta Pengikatan Jual beli atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan yang dimaksud berikut Surat Kuasa untuk melunasi sisa angsuran dan kuasa untuk mengambil sertifikat.3. Penjual menanda-tangani surat pemberitahuan kepada BTN perihal peralihan hak atas tanah yang dimaksud, yang intinya sejak pengalihan ini, walaupun angsuran dan sertifikat masih atas nama penjual, tapi karena haknya sudah beralih maka penjual tidak berhak lagi untuk melunasi sendiri dan mengambil asli sertifikat yang berkenaan pada BTN.4. Setelah salinan akta selesai, penjual bersama-sama dengan pembeli menyampaikan kepada BTN salinan akta-akta sebagaimana dimuat pada point 2 tersebut berikut surat yang dimaksud pada point 3Kelebihan dari proses oper kredit dengan menggunakan akta notaris adalah Prosesnya lebih mudah dan cepat, dan biaya relatif lebih murah.Sedangkan kelemahannya adalah:a. Sertifikat masih atas nama penjual dan masih di jaminkan ke BTNb. Pembeli mengangsur ke BTN atas nama penjual.c. Apabila peralihan hak ini tidak diberitahukan kepada BTN (sebagaimana point 4), kemungkinan terburuknya Penjual bisa sewaktu-waktu melunasi sendiri ke BTN dan mengambil asli sertifikat tanah dan bangunan yang sudah dialihkan. Oleh karena itu, dalam melaksanakan alih debitur dengan menggunakan akta Notaris wajib dilanjutkan dengan pemberitahuan kepada pihak Kreditur.Walaupun terdapat beberapa kelemahan (yang bisa dijembatani), pengoperan kredit dengan menggunakan akta Notaris tetap saja jauh lebih aman dibandingkan oper kredit dengan hanyak menggunakan surat pengalihan di bawah tangan, atau bahkan tanpa menggunakan surat apapun (hanya kwitansi). Karena dengan adanya akta Notaris tersebut dan bukti surat pemberitahuan, maka pada saat pelunasan nantinya pihak pembeli dapat mengambil asli sertifikat dengan membawa bukti berupa akta Notaris yang sudah ditanda-tangani sebelumnya oleh kedua belah pihak.Sebagai penutup, perlu saya sampaikan bahwa oper kredit dengan menggunakan akta Notaris tersebut hanya dibisa di lakukan 1 kali saja. Artinya hanya dari pemilik asal kepada pembeli pertama. Jika pembeli pertama akan mengoperkan lagi rumah tersebut, maka pembeli pertama tersebut harus dapat menghadirkan pemilik asal untuk dapat dibuatkan transaksi baru.CATATAN:Data Yang diperlukan Untuk Membuat akta pengoperan Hak atas Rumah yang masih dalam proses kredit di bank adalah:A. Data Objek jual beli (tanah/bangunan)1. Foto copy Perjanjian Kredit dan surat penegasan perolehan kredit2. Foto copy sertifikat (yang berisi keterangan /stempel pihak bank bahwa tanah dan bangunan tersebut sedang dijaminkan pada bank berkenaan)3. Foto Copy IMB4. Foto copy SPPT PBB 5TH terakhir yang sudah dilengkapi dengan bukti lunasnya (STTS)5. Print out bukti pembayaran angsuran yang terakhir sebelum dilaksanakan oper kredit6. Asli buku tabungan yang digunakan untuk pembayaran angsuranB. Data Penjual & Pembeli:a.1. Copy KTP suami isteria.2. Copy Kartu keluargaa.3. Copy Akta Nikaha.4. Copy Keterangan WNI atau ganti nama (bila ada, untuk WNI keturunan)Did you like this? Share it:29 Comments For This Post1. Meggy PrimasariSays:October 30th, 2007 at 10:52 amDear Ibu Notaris, dari uraian Ibu apakah pengalihan debitur ada dasar hukumnya? Jika ada mohon diuraikan dan dijelaskan. Dan apakah ada istilah hukum tentang pengalihan debitur tersebut. Penjelasan ibu akan merupakan hal yang sangat membantu saya sebagai legal officer. Terima Kasih.2. Irma DevitaSays:October 31st, 2007 at 2:14 amSebenarnya pembahasan ini ditujukan untuk awam sehingga saya menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti. Namun Alhamdulillah, saya senang ternyata blog saya juga mendapat perhatian dari legal officer seperti anda.Pertanyaan yang cerdas sekali Ibu Meggy.Secara teknis hukumnya, pengalihan Debitur yang saya maksud di atas dinamakan NOVASI SUBJEKTIF PASIF sebagaimana diatur dalam pasal 1413 KUHPerdata. yaitu apabila seorang berhutang baru (Debitur baru) ditunjuk oleh si berpiutang (Kreditur) untuk menggantikan orang berutang lama (Debitur sebelumnya), dimana Debitur lama tersebut dibebaskan dari perikatannya (perjanjian hutang yang dibuatnya dengan Kreditur).Dalam Novasi tersebut semua perjanjian accesoir ikut hapus kecuali dalam perjanjian kredit yang baru dinyatakan secara tegas masih dipertahankan. Hal ini disebabkan karean novasi tersebut pada hakekatnya merupakan suatu perjanjian kredit baru untuk menggantikan perjanjian kredit lama yang sudah berakhir dengan masuknya Debitur baru yang menggantikan.Sebagai tambahan, mohon dibedakan antara NOVASI tersebut dengan SUBROGASI. Karena dalam subrogasi, hutang tidak sempat berakhir, namun dialihkan/digantikan oleh kreditur baru.Jadi dalam pembuatan aktanya nanti juga berbeda.Semoga jawaban saya cukup jelas.3. Meggy PrimasariSays:October 31st, 2007 at 4:44 amTerima kasih ibu irma, jawaban anda sangat simple dan dapat dimengerti, sehingga me-refresh knowledge saya.4. irdanurapridaSays:November 1st, 2007 at 3:57 amIbu Notaris yang terhormat, sebelumnya saya turut bergembira dan berbangga hati atas keberhasilan ibu hingga dapat terwujudnya menciptakan blog atau website sepertiinindan setelah membaca artikel ibu, ternyata cukup menambah wawasan bagi saya untuk memperkaya materi kuliah yang dapat saya sampaikan kepada Mahasiswa yang kebetulan saya mengajar mata kuliah Hukum Perbankan, dan besar keinginan saya untuk bergabung di website yang ibu kelola ini, demikian atas perhatiannya saya sampaikan terima kasih, semoga sukses selalu5. Irma DevitaSays:November 1st, 2007 at 11:56 pmWah dengan senang hati Ibu Irda. You are very welcome to join. Silahkan kirim artikel2 yang berkaitan dengan hukum perbankan, atau apa saja yang berkaitan dengan tema blawg ini.Saya sangat berterima kasih atas apresiasi dan minat anda. sukses selalu untuk anda.6. Titiek IsdiartiSays:November 19th, 2007 at 7:29 amSaya berterimakasih atas info ttg oper kredit karena kebetulan saya juga sedang (akan) membuat perjanjian/akta oper pemilikan rumah yang berasar dari KPR BTN. Saya sdh melunasi cicilan/KPR dan memegang bukti pelunasan serta semua bukti angsuran.Jadi saya tahu langkah yang harus saya tempuh.By the way, apakah anda alumni SMA 3 Mlg? Saya dari angkatan 64-66. Saya boleh tanya bila saya menemui masalah kan?Thx.JAWAB:Alhamdulillah. saya sangat senang bila artikel saya bisa membantu ibu. Saya bukan alumni SMA 3 Malang bu. walaupun demikian, kalau ibu ada masalah, insya Allah akan saya bantu. Salam hangat dari saya7. Djasimun SSays:November 28th, 2007 at 4:47 amTerima kasih atas Infonya, ibu saya awam hukum sedang dalam proses oper kredit, notaris mana yang harus saya hubungi, untuk membuat B. PENGOPERAN HAK ATAS TANAH DI HADAPAN NOTARIS. sipenjual dan Lokasi BTN nya ada di bandung sementara saya tinggal di Jakarta. Terima kasih atas bantuan dan kebaikannyaJAWAB:Untuk melakukan oper rumah, karena baru berupa Pengikatan Jual Beli secara Notariil, bisa menggunakan Notaris di Bandung namun bisa juga Notaris di Jakarta. Tergantung dimana Penjual dan Pak Djasimun bisa berhadapan (hadir bersama-sama). Kecuali pada waktu pelaksanaan AJB nya nanti harus menggunakan PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) setempat lokasi tanah (bandung). Semoga bermanfaat ya pak. salam hangat dari saya,8. herySays:December 3rd, 2007 at 1:59 pmAss.Ibu Irma Yth,sy mengucapkan selamat dan sukses untuk ibu, semoga website ini dapat menjadi tempat untuk bertanya jawab semua kalangan sekaligus ajang diskusi atau tukar pendapat sesama rekan sejawatamin.sehubungan dengan uraian ibu di atas mengenai pengoperan hak atas tanah dihadapan notaris, bagaimana seandainya telah dilakukan mekanisme point 2 dengan dibuatkan Akta Pengikatan Jual beli atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan yang dimaksud berikut Surat Kuasa untuk melunasi sisa angsuran dan kuasa untuk mengambil sertifikat dan telah dibuat pemberitahuan kepada BTN (point 3)kemudian dilakukan point 4 dengan membawa akta-akta dan surat pemberitahuan ke BTN, ternyata pihak BTN menolak memberi persetujuan pengoperan kredit tersebut dengan alasan pihak pembeli atau penerima pengoperan kredit atau calon kreditur baru tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh bank?apakah dengan telah dibuatkannya akta pengoperan hak atas tanah dihadapan notaris dan surat kuasa tersebut dapat menjadi alat pemaksa kepada bank untuk menyetujui pengoperan kredit tersebut?terima kasih atas kesediaan ibu untuk menjawab.9. sugiSays:January 16th, 2008 at 9:56 amkepada yth ibu irma.saya buta mengenai hukum hutang piutang. yang ingin saya tanyakan,1.hukum apa yang diterima bagi seorang debitur yang ingkar / melarikan diri?2.apakah orang tersebut bisa dikenakan sangsi pidana/kurungan penjara?terima kasih atas perhatiannya.JAWAB:Pak sugi, terus terang saya bukan ahli hukum pidana. Tapi sepanjang pengetahuan saya, untuk urusan hutang piutang masuknya dalam kategori perkara perdata yang harus menjalani proses peradilan yang panjang, dan hukumannya berupa ganti rugi dan pengembalian hutang. Namun, jika waktu bpk meminjamkan uang tersebut bpk diberikan iming2 atau janji2 (seperti halnya investasi fiktif, arisan berantai dll), bpk bisa menuntut dari sisi pidana, yaitu penipuan. hal ini bisa bpk konsultasikan denganbpk anggara(advokat) di blognya: salam,10. suriyonoSays:January 24th, 2008 at 4:12 amyth ibu Irma,akhirnya saya dapat mengetahui mengenai hal alih debitur di sini..trima kasih kepada ibu ats penjelasan ini..begini ibu irma, saya baru saj melakukan over kredit rumah tipe 48, ukrn tanah 120..sebenernya saya ingin langsung proses alih debitur akan tetapi saya tidak jadi karena biaya yang harus dikeluarkan besar banget sampai 12 jt, ap bener harga rumah dan tanah sgitu besarnya bu proses alih debitur n pergantian nama ke saya? Karena tidak jadi proses alih debitur maka sya melkukan cara yang ke 2, yaitu dg PJB, yang saya mau tanyakan lagi bisa tidak pada saat angsuran berjalan saya ingin melkukkan balik nama (seperti cara pertama)?bgaimana caranyaTerima kasih sebelumnyaJAWAB:Mengenai biaya alih debitur itu sangat relatif di tiap bank ya pak Biasanya memang meliputi biaya PK, pemasangan HT dan roya (jika sebelumnya pernah di HT), kemudian biaya balik nama berikut pajak2nya. Mungkin bapak bisa minta perinciannya pada bank tersebut. Jika statusnya masih di jaminkan pada bank atas nama penjual, tentu saja bapak tidak bisa balik nama ke atas nama bpk. Paling aman, jika ada rejeki bapak lunasi kreditnya, dan setelah bpk terima sertifikatnya, bapak lakukan jual beli dan balik nama berdasarkan PJB tersebut. salam11. suriyonoSays:January 31st, 2008 at 2:32 ammakasih atas penjelasan ibuIbu Irma jika saya telah melunasinya akan tetapi saya belum balik nama ke nama saya..apakah pihak I masih ada hak atas rumah tsb (dengan adany PJB dan kuasa di tangan saya)? dan apakah jika suatu saat saya ingin menjual rumah tersebut masih dengan nama pihak I, perlu menghadirkan pihak I?Terima kasih banyak sebelumnyaJAWAB:Tergantung isi PJB nya pak. Namun, pada umumnya dalam PJB tersebut termasuk juga kuasa untuk jual beli dan balik nama ke atas nama Bpk tanpa perlu kehadiran penjual (pihak I). Tapi jika ingin di jual ke atas nama orang lain, hanya bisa jika dilengkapi dengan kuasa jual terpisah. Namun umur kuasa jual tersebut tdk boleh lebih lama dari 1 tahun. Solusinya, harus di baliknama ke atas nama bpk, baru dijual ke pembeli baru. Namun kelemahannya pajaknya harus dibayar 2X. salam,12. agusSays:May 19th, 2008 at 1:45 amIbu saya menunggu jawaban ibu dari pertanyaan Bpk Hery tertanggal 3 des 2007, karena sayapun ingin menanyakan hal yang sama.Kalau kita sudah membuat PJB itu apakah artinya kita bisa mengambil sertipikat penjual di Bank dan melakukan balik nama tanpa kehadiran sipenjual begitukan bu? mohon maaf atas pertanyaan ini.JAWAB:Benar pak agus. Karena dalam akta PJB tersebut di dalamnya sudah ada kuasa untuk melakukan jual beli sendirian tanpa kehadiran penjual. Kemudian untuk pengambilan sertifikat di bank, melunasi sisa angsuran dll dibuatkan akta Kuasa tersendiri. salam,13. HendraSays:May 26th, 2008 at 9:03 amDear Ibu Irma,Kalo kita mau kredit KPR di bank tapi surat2 rumahnya (sertifikat) kita ingin agar diatasnamakan orang lain (semisal: atas nama istri), apakah bisa? kalo tidak bisa, secara notaris apa yang bisa dilakukan? apakah bisa pula jika awalnya menggunakan nama saya, kemudian setelah mendapatkan persetujuan kredit dan kredit sudah berjalan, baru dialih namakan (dengan cara dihibahkan atau dengan cara lainnya) ke istri. demikian, mohon bantuan ibu.Salam,HG14. Muhamad AliSays:June 16th, 2008 at 3:45 amSetelah membaca artikel ini, ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan:1.Siapakah yang akan membuatkan akta Pengikatan Jual beli atas pengalihan hak atas tanah dan bangunan yang dimaksud berikut Surat Kuasa untuk melunasi sisa angsuran dan kuasa untuk mengambil sertifikat,apakah dari Penjual atau Pembeli atau dari Notaris?2.Berapa biaya Notaris untuk pengurusan oper kredit rumah?3.Berapa lama pengurusan dari Notaris sampai ke Bank KPR?15. HeruSays:June 26th, 2008 at 3:34 pmSaya meras terbantu sekali dengan bahasan ini. Karena banyak yang menanyakan detail mengenai proses over kredit ini. Banyak juga yang bingung dengan take over.Jadi saya langsung arahkan telunjuk saya ke Ibu IrmadevitaSecara umum saya tahu soal over kredit dan take over tapi kalau detail, disinilah tempatnya bertanya.Buat yang perlu kredit rumah kunjungi blog saya yaJAWAB:Terima kasih pak Heru. Semoga sukses dengan blog tentangjual beli/sewaproperty nya16. SriSays:September 9th, 2008 at 5:38 pmYth Ibu Irma,Saya ingin tanya untuk point ke 2, sama seperti yang ditanyakan Pak Heri. Mungkin tidak setelah akte notaris dibuat, namun setelah pemberitahuan ke bank, dan bank menolak pembeli yang baru dengan alasan persyaratan tidak memenuhi (pekerjaan tidak tetap, NPWP tidak ada, atau karena umur, dll)? Jika itu terjadi, lalu bagaimana dengan proses over kredit tersebut?Terima kasih untuk jawabannya.17. YosSays:November 30th, 2008 at 8:17 amasslm wr wb.Bu Irmakebetulan rumah yang ingin saya jual tsb adalah rumah BTN,namun calon pembelinya ingin nantinya mereka hanya terima LUNAS saja..status rumah saya juga masih HGB.Bagaimana ya bu syarat2nya dan proses yang harus kami jalani agar nanti pembeli bisa terima SHM nya..Syukronwasslm18. syamsuhardiSays:February 12th, 2009 at 8:29 ambu irma, saya mau bertanya apakah subrogasi memerlukan persetujuan dari debitur ????Jawab:tidak perlu pak19. KrisSays:February 16th, 2009 at 5:14 amIbu saya ingin menanyakan apakah perlu proses 2 kali notaris dalam perjanjian over kredir resmi di bank? Jadi proses over kredit berjalan di bank serta proses pembayaran uang overkredit yang disetujui oleh pembeli dan penjual.Jawab:Mungkin maksudnya pembayaran ke pihak yang berbeda ya pak (bukan 2 kali notaris). tergantung kasusnya pak. Tapi memang biasanya yang dibayarkan ke bank kan hanya yang sudah pernah di cicil penjual ke bank tsb. Sisanya (yang merupakan keuntungan penjual dari selisih harga belinya dulu) langsung dibayar ke penjual tersebut. Baru bpk bisa melanjutkan cicilan sebagai debitur bank yang baru.20. RusmiSays:February 18th, 2009 at 5:26 pmBisa kah saya berkonsultasi tentang over kredit ini dengan ibu via email?21. benySays:February 24th, 2009 at 2:17 pmyth ibu irma,bu saya ingin menanyakan apakah over kredit harus ada sertifikat sebagai salah satu syaratnya.padahal over kredit ini dilakukan di bank yang sama ( tidak pindah bank ),sedangkan sertifikatnya menurut pihak bank belum ada( masih di proses ).bagaimana ya bu soalnya saya memang ingin sekali masalah ini cepat selesai ( sudah ada orang yang ingin meneruskan kredit/membeli rumah tersebut ),karena saya inginmengajukan kredit rumah yang lebih dekat dengan tempat saya dan istri bekerja.terima kasih.22. sandySays:March 4th, 2009 at 1:33 pmdalam novasi perjanjian accesoir ikut hapus kecuali dalam perjanjian kredit yang baru secara tegas dipertahankan maksudnya gimana ? apakah dg pk baru tdk perlu merubah perjanjian acceesoirnya pk yg lama ?23. saburSays:April 1st, 2009 at 2:09 pmYth Ibu Irma,Saya punya masalah dalam proses balik nama sertifikat, dimana saya beli rumah dari pihak pertama dengan akta kuasa dari pemilik awal dengan isi kuasa sbb:1. Melanjutkan pembayaran angsuran ke BTN sampai jatuh tempo2. Mengurus, mengambil dan menerima dokumen asli (sertifikatatau surat2 lainnya)dari BTN3. Menjual,mengoperkan, mengalihkan hak/melepaskan hak, baik kpd penerima kuasa sendiri maupun kpd orang lain.Ketiga poin diatas masuk dalam satu akta kuasa.Kronologisnya setelah angsuran sudah lunas, maka sesuai kuasa kedua saya ambil sertifikat asli beserta surat2 lainnya dari BTN, semua sudah beres namun pihak BTN minta kuasa asli dan ditukar dengan kutipan kuasa yang selama ini dipegang pihak BTN.Didaerah kami kebetulan tidak ada bank BTN, jadi saat2 tertentu wakil pihak BTN datang ke daerah kami untuk kebutuhan ttd berkas angkat kredit dll ke developer kami.Pertanyaannya adalah :saat ini saya butuh menjual rumah ini dan kebetulan sudah ada yang nawar harga, masalahnya setelah kami ke notaris guna pembuatan AJB dan balik nama ternyata notaris minta akta kuasa asli dinama sekarang masih ditahan oleh pihak BTN sebagai dokumen mereka.Apakah memang secara aturan BTN harus menahan akta asli sebagai dokumen pengambilan sertifikat asli? dan apakah tidak kuat secara hukum bila BTN hanya memegang kutipan yang sudah di legalisasi oleh notaris.Secara visual saya dirugikan sekali karena pembeli tidak bisa memproses balik nama atas tanah & rumah yang saya miliki atas kuasa dari pihak keI dan mungkin rumah ini tidak akan terjual.Mohon petunjukTerima kasihSalam24. anggaSays:May 23rd, 2009 at 12:51 amsalam kenal ibu Irmaterima kasih untuk tulisan ibu di atas, bagai mana saya bisa menghubungi ibu untuk bertanya secara langsung mengenai proses over kredit???terima kasihangga25. Eko susantoSays:July 8th, 2009 at 6:06 pmSelamat malam ibu irma,,salam kenalsatu persatu uraian dan tanya jawab diatas sudah sy baca dan sy sudah sangat jelas cuma kurang satu,pertanyaan bpk hery blm terjawab.satu lg bu bila datang ke notaris perlukah sy membawa saksi sendiri & kk (sy pihak pembeli tp belum punya kk di tempat tinggal sy sekarang)terimakasih banyakEkoJawab :Salam kenal juga mas eko. Boleh saja kalau mau membawa saksi sendiri. Asal memenuhi syarat, yaitu: sudah dewasa dan dalam kondisi cakap melakukan perbuatan hukum. Anda boleh saja menggunakan KK yang lama.26. suciptoSays:October 5th, 2009 at 8:41 amBu mau tanya berapa biaya notaris yg harus di keluarkan untuk over kredit rumah, terima kasihjawab :selamat pagi mas cipto untuk biaya notaris relatif karena semua tergantung dari letak objek dan spesifikasi objek tanah tersebut.27. fitriSays:June 16th, 2011 at 3:45 amBu..ijinkan saya ikut share di blog sayakebetulan sekarang2 ini bnyk sekali rumah yg di oper kredit, jadi semakin banyak link yg mengarah ke situs Ibu smakin banyak pula pengunjung website ini..mudah-mudahan di perkenankan..ThxJawab:OK mbak.. silahkan asal mencantumkan sumbernya. Semoga bermanfaat28. wishnuSays:January 4th, 2012 at 3:43 amTerima kasih penjelasnya Bu Irmasangat bermanfaat sekali. Mudah2an proses over kredit yg akan sy jalani bs berjalan lancar sesuai saran ibu..thanks bubest regardswishnu purwadi29. MahadiSays:March 19th, 2012 at 8:19 amDear Ibu Notaris,Teirma kasih buat penjelasannya, ini sangat membantu saya didalm mengatasi msalah ini.MakasihGBU