sectio caesarea dan vaginal birth after caesarean chandra

36
SECTIO CAESAREA DAN VAGINAL BIRTH AFTER CAESAREAN Oleh: Chandra WS (030.06.049) Pembimbing: Dr. Dean Wahjudy Satyaputra, Sp.OG

Upload: chandra-wijaya-s

Post on 24-Jul-2015

288 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

SECTIO CAESAREA DAN VAGINAL BIRTH AFTER CAESAREAN

Oleh: Chandra WS (030.06.049)

Pembimbing:

Dr. Dean Wahjudy Satyaputra, Sp.OG

Page 2: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

SECTIO CAESAREA

Page 3: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

DEFINISI

• Suatu persalinan buatan, di mana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram.

Page 4: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

FREKUENSI

The cesarean delivery rate is approximately 21.1% for the most developed regions of the globe, 14.3% for the less developed regions, and 2% for the least developed regions(16)

Page 5: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

(11)

Page 6: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

The National Center for Health Statistics reported that the percentage of cesarean births in the United States increased from 20.7% in 1996 to 32% in 2007(16)

Page 7: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

JENIS

• Seksio sesarea klasik: pembedahan secara Sanger.• Seksio sesarea transperitoneal profunda (supra

cervicalis = lower segmen caesarean section).• Seksio sesarea diikuti dengan histerektomi (caesarean

hysterectomy = seksio histerektomi).• Seksio sesarea ekstraperitoneal.• Seksio sesarea vaginal.

Page 8: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

INDIKASI

• IBU• JANIN

Page 9: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

INDIKASI IBU

• Panggul sempit absolut.• Tumor-tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi.• Stenosis serviks / vagina.• Plasenta previa.• Disproporsi sefalopelvik.• Ruptura uteri membakat. • Parut Uterus (bekas SC sebelumnya) (11)

• Triplets (18)

Page 10: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

INDIKASI JANIN

• Kelainan letak.• Gawat janin.

Page 11: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

Indikasi Seksio Sesarea Klasik

• Bila terjadi kesukaran dalam memisahkan kandung kencing untuk mencapai segmen bawah rahim, misalnya karena adanya perlekatan-perlekatan akibat pembedahan seksio sesarea yang lalu, atau adanya tumor-tumor di daerah segmen bawah rahim.

• Janin besar dalam letak lintang.• Plasenta previa dengan insersi plasenta di dinding

depan segmen bawah rahim.

Page 12: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra
Page 13: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

• Pada umumnya seksio sesarea tidak dilakukan pada:• Janin mati.• Syok, anemia berat, sebelum diatasi.• Kelainan kongenital berat (monster).

Page 14: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

KONTRAINDIKASI(18)

• Malformasi janin.• Masa gestasi < 28 minggu.• DIC

Page 15: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

Komplikasi

MASALAH PENCEGAHAN/ PENANGANAN

Robekan / laserasi Insisi “U”

Hematom Hemostatic stitches

Perdarahan dari insersi Stitches, Tampon

Kesulitan melahirkan bayi Forceps, Ekstraksi Vakum

Plasenta di depan Insisi longitudinal rendah

Page 16: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra
Page 17: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

SC Darurat

• Indikasi: Keadaan umum buruk, risiko anestesi umum/ regional.

• Cara: Infiltrasi lidokain 0,5%

ATAU

Ketamin 50mg bolus + Ketamin drip 100mg/ 500cc RL

Page 18: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

Kapan Boleh Hamil Lagi?

• Risiko ruptura uteri akan meningkat bila interval dari kelahiran sebelumnya <18 bulan.

• Evaluasi ketebalan segmen bawah rahim saat cukup bulan.

Rozenberg (1996): “Risk of uterine rupture increase if <3,5mm – sensitivity 88%, specificity 99%.

Page 19: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

VAGINAL BIRTH AFTER CAESAREAN

Page 20: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

“Once caesarean, always a hospital delivery”

-Van Roosmalen-(11)

“ Once caesarean , always a caesarean” -Cragin (1916)-

Page 21: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra
Page 22: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

Faktor Penentu Prognosis

• Jenis sayatan uterus yang telah dilakukan pada operasi terdahulu

• Indikasi operasi seksio sesarea terdahulu• Apakah jenis operasi terdahulu adalah SC elektif atau

emergensi• Apa komplikasi operasi terdahulu

Page 23: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra
Page 24: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra
Page 25: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

Pencegahan Komplikasi(11)

• Selama kehamilan perlu konseling mengenai bahaya

persalinan pada kasus parut uterus.

• Tidak diperkenankan ibu bersalin di rumah atau puskesmas

pada kasus parut uterus. Perlu konseling bahwa risiko

persalinan untuk terjadinya dehisens dan ruptura uteri

adalah tinggi, sehingga perlu dilakukan rujukan segera.

• Di RS perlu fasilitas yang memadai untuk menangani kasus

SC emergensi dan dilakukan seleksi ketat untuk melakukan

persalinan pervaginam dengan parut uterus

Page 26: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada VBAC

• Identifikasi pasien apakah memenuhi syarat untuk

dilakukan pertolongan persalinan pervaginam.

• Jelaskan dengan cermat mengenai rencana pertolongan

persalinan dengan diakhiri penandatanganan informed

consent.

• Persiapkan pemantauan ibu dan janin dalam persalinan

secara terus menerus termasuk pencatatan denyut

setiap 30 menit.

• Persiapkan sarana operasi segera untuk menghadapi

kegagalan VBAC.

Page 27: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

Pemilihan Pasien(11)

• Kenali jenis operasi terdahulu

• Bila mungkin mengenal kondisi operasi terdahulu dari

laporan operasinya (adakah kesulitan / komplikasinya)

• Dianjurkan VBAC dilakukan hanya pada uterus dengan

luka parut sayatan transversal SBR.

Page 28: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

Admission Scoring System

No

.Kriteria Nilai

1 Usia dibawah 40 tahun 2

2 Riwayat persalinan pervaginam:

- sebelum dan setelah seksio sesarea 4

- setelah seksio sesarea pertama 2

- sebelum seksio pertama 1

- Belum pernah 0

3 Indikasi seksio sesarea pertama bukan kegagalan kemajuan persalinan 1

4 Pendataran serviks pada saat masuk rumah sakit

-  > 75% 2

-  25 – 75 % 1

-  < 25% 0

5 Pembukaan serviks pada saat masuk rumah sakit ≥ 4 cm 1

Page 29: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

Interpretasi:  • Nilai 0 – 2  : 49% kemungkinan persalinan

pervaginam

• Nilai 3 – 8  : 50 – 94% kemungkinan persalinan pervaginam

• Nilai 8 – 10: 95% kemungkinan persalinan pervaginam.

Page 30: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

• Sistem penilaian untuk memperkirakan keberhasilan partus pervaginam pada pasien yang pemah seksio dari Weistein dkk (Flamm & Geiger, 1997)

• Nilai ≥4: keberhasilan ≥ 58%• Nilai ≥6: keberhasilan ≥ 67%• Nilai ≥8: keberhasilan ≥ 78%• Nilai ≥ 10: keberhasilan ≥ 85% • Nilai ≥ 12: keberhasilan ≥ 88%

Page 31: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

Faktor Tidak Ya

Nilai Bishop ≥ 4 0 4

Persalinan pervaginam 0 2

Indikasi SC yang lalu

A. Malpresentasi 0 6

Hipertensi dalam kehamilan

Gemeli

B. Plasenta previa atau solutio

plasenta

0 5

Prematuritas

Ketuban pecah dini

C. Gawat janin 0 4

CPD atau distosia

Pro laps tali pusat 0

D. Makrosomia 3

Pertumbuhan janin terhambat

Page 32: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

KONTRAINDIKASI VBAC(1,11)

• Kontraindikasi dilakukan persalinan pervaginam secara umum.

• Luka parut uterus jenis klasik.• Jenis luka “T” terbalik atau jenis parut yang tidak diketahui.• Luka parut pada otot rahim diluar SBR.• Bekas uterus ruptur.• Kontraindikasi relatif, misalnya panggul sempit relatif.• Dau atau lebih luka parut transversal di SBR, dan tidak

pernah kehamilan pervaginam sebelumnya.• Kehamilan ganda.• Ketidakmampuan untuk melakukan SC darurat

dikarenakan tidak tersedianya dokter bedah, anestesi, staf yang cukup, atau fasilitas.

Page 33: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

KB

• Konseling perlu sejak awal kehamilan

• Untuk hindari komplikasi berat kontap / IUD, segera

setelah plasenta lahir, terutama untuk persalinan pada

luka parut uterus ketiga kalinya.

Page 34: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

Kesimpulan

Persalinan pervaginam pada kasus parut uterus dipilih

karena dari hasil penelitian yang ada, persalinan

pervaginam tidak meningkatkan kamatian ibu dan anak

walaupun dilaporkan adanya kenaikan morbiditas. Hal ini

dapat ditekan dengan penanganan yang baik

Page 35: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

DAFTAR PUSTAKA1. ACOG Practice Bulletin #54: vaginal birth after previous cesarean. Obstetric Gynecology 2004; 104:203.

2. Caughey, AB, Shipp, TD, Repke, JT, et al.1998. Trial of labor after cesarean delivery: the effect of previous vaginal delivery. Am J Obstet Gynecol; 179:938.

3. Flamm BL, Geiger AM. 1997. Vaginal Birth After Cesarean Delivery : an admission scoring system. Obstet Gynecol 90 : 907-10.

4. Hoskins, IA, Gomez, JL. Correlation between maximum cervical dilatation at cesarean delivery and subsequent vaginal birth after cesarean delivery. Obstet Gynecol 1997; 89:591.

5. Macones, GA, Peipert, J, Nelson, DB, et al. Maternal complications with vaginal birth after cesarean delivery: a multicenter study. Am J Obstet Gynecol 2005;193:1656.

6. Lavin JP, Stephens RJ, Miodovnik M, Barden TP. Vaginal delivery in patien with a prior cesarean section. Obstet Gynecol 2005; 59 : 135-48.

7. Cunningham, Leveno, Bloom, et.al. ; Williams Obstetrics 23rd ed; McGraw-Hill, United States, 2010, pp 544-575.

8. DeCherney.A.H, Nathan.L, Goodwin.T.N, et.al. ;Current Diagnosis & Treatment Obstetrics & Gynecology, Tenth Edition; The McGraw-Hill, United States, 2007.

9. Wiknjosastro.H, Saifuddin.A.B, Rachimadhi.T.; Ilmu Bedah Kebidanan, edisi pertama, cetakan ke delapan; PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2010, pp. 133-141.

10. O’Grady.J.P, Gimovsky.M.L, Bayer-Zwirello.L.A,et.al.; Operative Obstetrics, 2nd ed; Cambridge University Press, New York, 2008, pp.428-430.

11. Wiknjosastro.H, Saifuddin.A.B, Rachimadhi.T.; Ilmu Kandungan, edisi kedua, cetakan ke delapan; PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2010, pp. 614.

12. Mochtar.R, Lutan.D; Sinopsis Obstetri,edisi ketujuh, jilid I, EGC, Jakarta, 2008,pp 402.

13. Mochtar.R, Lutan.D; Sinopsis Obstetri,edisi ketujuh, jilid II, EGC, Jakarta, 2008,pp 117.

14. Allen.H.H.; CME Journal of Gynecologic Oncology: Bowel injuries in abdominal surgery, 2002; 7:173–177.

15. Hacker ,Moore; Essential of Obstetrics and Gynecology, 5th ed; Saunder Elsevier, Philadelphia, 2010.

16. Sectio Caesarea , available from: http://emedicine.medscape.com/article/263424-overview#showall, accesed august 2011

17. VBAC , available from :http://emedicine.medscape.com/article/272187-overview#showall, accesed august 2011

18. Caesarean Section , ppt by: Gulardi H Wiknjosastro, FKUI-RSCM

Page 36: Sectio Caesarea Dan Vaginal Birth After Caesarean Chandra

TERIMA KASIH

ありがとうございますありがとうございます

TERIMA KASIH