sejarah kereajaan islam di indonesia
TRANSCRIPT
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
TUGAS SEJARAH
KELOMPOK III
ANGGOTA :
1) CHAIRIZA T.M. (09)
2) FAMILLYA YUNI P. (14)
3) FICAN PERADISE A.Z(15)
4) ROSITHA BETI A. (29)
SMA NEGERI 1 NGAWI
A.PETA KONSEP
KESULTANAN
CIREBON
SISTEM PEMERINTAHAN SETIAP
RAJA
KERAJAAN DEMAK
AWAL BERDIRINYA
DAERAH PERLUASAN
KESULTANAN BANTEN
KERAJAAN ISLAM DI
JAWA
SISTEM EKONOMI
SEBAB-SEBAB RUNTUHNYA
KERAJAAN
B.PERMASALAHAN
1) Bagaimana awal berdirinya Kerajaan Demak , Banten
dan Cirebon ?
2) Bagaimana sistem pemerintahan pada setiap raja
Kerajaan Demak , Banten dan Cirebon ?
3) Bagaimana sistem ekonomi Kerajaan Demak , Baten
dan Cirebon ?
4) Bagaimana usaha dan cara Kerajaan Demak , Banten
dan Cirebon dalam memperluas wilayah
kekuasaannya?
5) Apakah sebab-sebab keruntuhan Kerajaan Demak ,
Banten dan Cirebon ?
AWAL BERDIRINYA KERAJAAN DEMAK
Berdirinya kerajaan Demak bermula dari misi para muballigh dalammengislamkan jawa yang kemudian terkenal dg sebutan “ wali songo”.Dalam penyiaran dan perkembangan islam di jawa selanjutnya, parawalisongo memusatkan kegiatannya dengan menjadikan kota demaksebagai sentral segala sesuatunya. Atas dukungan walisongo tersebut,terutama atas dasar perintah sunan Ampel, maka raden Patah ditugaskanuntuk mengajarkan agama islam dan membuka pesantren di desa glagahwangi. Tidak lama kemudian, desa inii banyak dikunjungi orang. Tidakhanya menjadi pusat ilmu pengetahuan dan agama, tetapi kemudianmenjadi pusat perdagangan dan bahkan menjadi pusat kerajaan islampertama di jawa.
Kerajan islam pertama ini didirikan oleh raden Patah atas restu dandukungan para walisongo yang diperkirakan tidak lama setelahkeruntuhan kerajaan majapahit ( semasa pemerintahan prabu brawijayake V / kertabumi ) yaitu tahun ± 1478 M . sinengkelan ( ditandai dengancondro sengkolo ) “ SIRNO ILANG KERTANING BUMI “ . adapunberdirinya kerajaan demak sinengkelan “ geni mati siniram janmi” yangartinya tahun soko 1403 / 1481 M.
SISTEM PEMERINTAHAN SETIAP RAJA
KERAJAAN DEMAK1. Raden Patah (1478 - 1518)
Raden Patah adalah pendiri dan raja pertama di Demak. Pada masa
pemerintahannya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan
bantuan para wali, Demak diperluas hingga meliputi Jepara, Pati, Rembang,
Semarang, kepulauan di selat Karimata dan beberapa daerah di Kalimantan.
Kerajaan ini menguasai beberapa pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban,
Sedayu, Jaratan dan Gresik.
Perannya dalam penyebaran agama Islam sangatlah besar. Dengan bantuan
Sembilan Wali (Wali Songo), Demak menjadi pusat penyebaran agama Islam
di Jawa dan wilayah Nusantara bagian timur. Oleh para wali, di Demak
didirikan Masjid Agung Demak yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.
2. Pati Unus ( 1518 - 1521 M )
Pati Unus berkuasa tahun 1518 M sampai tahun 1521 M. Karena jasanya memimpinarmada Demak dalam penyerangan ke Malaka, Pati Unus mendapatkan sebutan"Pangeran Sabrang Lor". Pemerintahan Pangeran Sabrang Lor tidak berlangsung lama,karena setelah 3 tahun memerintah beliau sakit dan wafat tahun 1521 M. Pati Unusmeninggal tanpa menurunkan anak. Sebagai penggantinya adalah adiknya yangbernama Raden Trenggono yang kemudian bergelar Sultan Trenggono.
3. Sultan Trenggono ( 1521 - 1546 )
Sultan Trenggono adalah adik Pati Unus dan putra ketiga Raden Patah. Di bawahpemerintahannya wilayah Demak bertambah luas. Tahun 1522, armada laut Demak dibawah pimpinan Fatahillah (Faletehan) mengadakan penyerangan dimulai dari Banten,Sunda Kelapa, kemudian ke Cirebon. Ketiga daerah ini semula berada di bawahkekuasaan Kerajaan Pajajaran. Pada saat itu juga Portugis bekerja sama denganPajajaran untuk menguasai Sunda Kelapa.
SISTEM EKONOMI KERAJAAN DEMAKDemak sangat strategis di jalur perdagangan nusantara memungkinkanDemak berkembang sebagai kerajaan maritim. Dalam kegiatanperdagangan, Demak berperan sebagai penghubung antara daerahpenghasil rempah di Indonesia bagian Timur dan penghasil rempah-rempah Indonesia bagian barat.Dengan demikian perdagangan Demaksemakin berkembang.Dan hal ini juga didukung oleh penguasaan Demakterhadap pelabuhan-pelabuhan di daerah pesisir pantai pulau Jawa.
Sebagai kerajaan Islam yang memiliki wilayah di pedalaman, makaDemak juga memperhatikan masalah pertanian, sehingga beras merupakansalah satu hasil pertanian yang menjadi komoditi dagang.Dengan demikiankegiatan perdagangannya ditunjang oleh hasil pertanian, mengakibatkanDemak memperoleh keuntungan di bidang ekonomi. Letak kerajaanDemak yang strategis , sangat membantu Demak sebagai kerajaanMaritim. Lagi pula letaknya yang ada di muara sungai Demak mendorongaktivitas perdagangan cepat berkembang.Di samping dari perdagangan,Demak juga hidup dari agraris.Pertanian di Demak tumbuh dengan baikkarena aliran sungai Demak lewat pelabuhan Bergota dan Jepara.Demakbisa menjual produksi andalannya seperti beras, garam dan kayu jati.
DAERAH PERLUASAN KERAJAAN DEMAK
Daerah kekuasaan demak bintara meliputi seluruh jawa serta sebagianbesar pulau-pulau lainnya. Aksi-aksi militer yang dilakukan olehTrenggana berhasil memperkuat dan memperluas kekuasaan demak. Ditahun 1527, tentara demak menguasai tuban, setahun kemudian mendudukiWonosari (purwodadi, jateng), dan tahun 1529 menguasai Gagelang(madiun sekarang). Daerah taklukan selanjutnya adalah medangkungan(Blora, 1530), Surabaya (1531), Lamongan (1542), wilayah GunungPenanggungan (1545), serta blambangan, kerajaan hindu terakhir di ujungtimur pulau jawa (1546).
Di sebelah barat pulau jawa, kekuatan militer Demak juga merajalela. Padatahun 1527, Demak merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran (kerajaan Hindudi Jawa Barat), serta menghalau tentara tentara portugis yang akanmendarat di sana. Kemudian, bekerja sama dengan saudagar islam diBanten, Demak bahkan berhasil meruntuhkan Pajajaran. Dengan jatuhnyaPajajaran, demak dapat mengendalikan Selat Sunda. Melangkah lebihjauh, lampung sebagai sumber lada di seberang selat tersebut juga dikuasaidan diislamkan. Perlu diketahui, panglima perang andalan Demak waktuitu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (sumatera), yang juga menjadimenantu Sultan Trenggana.
PENYEBAB RUNTUHNYA KERAJAAN DEMAK
Perang saudara di DemakSetelah Sultan Trenggono, terjadi perebutan kekuasaandi Kerajaan Demak, antara Pangeran Seda ing Lepen dan Sunan Prawoto (putraSultan Trenggana). Pangeran Sekar Sedo Lepen yang seharusnya menggantikanSultan Trenggono dibunuh oleh Sunan Prawoto dengan harapan ia dapat mewarisitahta kerajaan. Putra Pangeran Sedo Lepen yang bernama Arya Penangsang dariJipang menuntut balas kematian ayahnya dangan membunuh Sunan Prawoto.Selain Sunan Prawoto, Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri ( suamiRatu Kalinyamat, adik Sunan Prawoto). Pangeran Hadiri dianggap sebagaipenghalang Arya Penangsang untuk menjadi sultan Demak. Setelah berhasilmembunuh Sunan Prawoto dan beberapa pendukungnya. Naiknya AryaPenangsang ke tahta kerajaan tidak disenangi oleh Pangeran Adiwijoyo atau JokoTingkir , menantu Sultan Trenggono. Arya Penangsang dapat dikalahkan oleh JakoTingkir yang selanjutnya memindahkan pusat kerajaan ke Pajang.Selain itu, RadenPatah kurang pandai menarik simpati orang – orang pedalaman, bekas rakyatKerajaan Majapahit. Raden Patah juga terlalu banyak menyandarkan kekuataannyakepada masyarakat Tionghoa Islam. Beliau berkeinginan keras untuk membentuknegara Islam Maritim. Sehingga mengakibatkan, perhatiannya lebihdicurahkan untuk pembuatan kapal-kapal di kota-kota pelabuhan demipembentukan armada yang kuat. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan kerajaanDemak pada tahun 1568.
AWAL BERDIRINYA KESULTANAN
BANTEN
Kerajaan Banten berawal sekitar Tahun 1526,ketika
Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan
pesisir barat Pulau Jawa,dengan menaklukkan beberapa
kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai
pangkalan militer serta kawasan perdagangan.Maulana
Hasanudin,putera Sunan Gunung Jati berperan dalam
penakklukan tersebut.Setelah penaklukkan tersebut ,
Maulana Hasanudin atau lebih sohor dengan sebutan
Fatahillah,mendirikan Benteng pertahanan yang
dinamakan Surosowan yang kemudian hari menjadi pusat
pemerintahan yakni Kesultanan Banten.
SISTEM PEMERINTAHAN SETIAP RAJA
KESULTANAN BANTEN1.Hidayatullah dan Fatahillah
Dalam buku Purwaka Caruban Nagari yang di tulis oleh Pangeran Arya
Carbon pada tahun 1720 yang di sadur dari buku Nagara Kertabhumi
dikaisahkan tentang silsilah keturunan Syarif Hidayatullah sebagai berikut:
Prabu Siliwangi raja di Pakuan Pajajaran di kawinkan dengan Nhay
Suabang Larang mempunyai 3 oarang anak: Raden Walangsungsang, Nhay
Lara Santang dan Raden Jaka Sangara. Nhay Lara Santang yang kemudian
memeluk agama Ibunya yaitu agama Islam, pergi ke Mekkah bersama
Raden Walasungsang menunaikan ibadah haji sambil menuntut ilmu
agama di sana. Mereka berguru pada Syekh Abdul Jadid yang kemudian
Nhay Lara Santang menikah dengan Sultan Maulana Mahmud atau Syarif
Abdullah seorang raja di Mesir. Dari pernikahan ini lahirlah Syarif Hidayat
dan Syarif Nurullah yang lahir dua tahun kemudian.
2.Sutan Maulana Hasanuddin
Semakin besar dan majunya daerah Banten, maka pada tahun bantun 1552Kadipaten Banten di rubah menjadi negara bagian Demak dengan PangeranHasanuddin sebagai sultannya. Dalam masa pemerintahannya selama 18tahun, banyaklah yang dilakukan Sultan Hasanuddin untuk kemajuannegaranya.Daerah kekuasan banten meliputi: seluruh Banten, Jayakarta,Krawang, Lampung dan bengkulu.
Pada tahun 1570, Sultan Hasanuddin wafat dan digantikan oleh putanyayang bernama Maulana Yusuf.
3.Maulana Yusuf
Maulana Yusuf memerintahkan dari tahun 1570-1580. Pada tahun 1579,Maulana Yusuf berhasil menaklukan kerajaan Hindu Pajajaran.
Pada masa Maulana Yusuf disamping pendidikan, agama juga lebihdititikberatkan pada bidang pengembangan kota, keamanan perdagangandan pertanian. Dalam masa pemerintahannya pulalah Pakuan ibu kotaKerajaan Pajajaran berhasil ditaklukan. Peristiwa ini terjadi pada tahun1579.Ponggawa-ponggawa diislamkan dan masing-masing dibiarkanmemegang jabatannya semula.
6.Sultan Ageng Tirtayasa
Sultan Ageng Tirtayasa (Banten, 1631 – 1692) adalah putra Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad yang menjadi Sultan Banten periode 1640-1650. Ketika kecil, iabergelar Pangeran Surya. Ketika ayahnya wafat, ia diangkat menjadi SultanMuda yang bergelar Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati. Setelah kakeknyameninggal dunia, ia diangkat sebagai sultan dengan gelar Sultan Abdul FathiAbdul Fattah. Nama Sultan Ageng Tirtayasa berasal ketika ia mendirikankeraton baru di dusun Tirtayasa (terletak di Kabupaten Serang). Iadimakamkan di Mesjid Banten.
7.Sultan haji
Ketika terjadi sengketa antara kedua putranya, Sultan Haji dan PangeranPurbaya, Belanda ikut campur dengan bersekutu dengan Sultan Haji untukmenyingkirkan Sultan Ageng Tirtayasa. Saat Tirtayasa mengepung pasukanSultan Haji di Sorosowan (Banten), Belanda membantu Sultan Haji denganmengirim pasukan yang dipimpin oleh Kapten Tack dan de Saint Martin.
Pada jaman pemerintahan Sultan Haji, tepatnya pada 12 Maret 1682, wilayahLampung diserahkan kepada VOC. seperti tertera dalam surat Sultan Hajikepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia yangsedang berlabuh di Banten. Surat itu kemudian dikuatkan dengan suratperjanjian tanggal 22 Agustus 1682 yang membuat VOC memperoleh hakmonopoli perdagangan lada di Lampung.
4.Maulana Muhammad Kanjeng Ratu Banten Surosowan
Maulana muhammad terkenal sebagai seorang yang saleh. Untukkepentingan penyebaran Islam beliau banyak mengarnag kitab-kitab agama yang kemudian dibagikan kepada yang membutuhkannya.Sangatlah beliau hormat kepada gurunya yang bernama Kiayi Dukuh dikampung Kasunyatan sehingga diberinya gelar PangeranKasunyatan.Untuk saran ibadat dibangunnya banyak mesjid yangkepelosok-pelosok yang disan terdapat banyak masyarakat muslim. Dalamshalat berjamaah terutama pada shalat Jum’at dan Hari Raya, Sultanlahyang menjadi iman dan khotib.
5.Sultan abu al-Mufakhir Mahmud abdul Kadir, sulatn Banteniv (1596-1651)
Setelah maulan Muhammad meninggal dunia, maka sebagipenggantnya dinobatkan anaknya yang baru berusia 5 bulan yakniAbu Mufakhir. Karenanya untuk menjalankan roda pemerinyahanditunjuklah Mangkubumi Jaya. Mangkubumi sebagai walinegara.Mangkubumi Jayanegara inilah yang pernah menjadi wali MaulanaMuhammad, sehingga kesetiaannya tidak perlu diragukan.
SISTEM EKONOMI KESULTANAN BANTEN
Kerajaan Banten berada pada posisi yang strategis dalam
perdagangan internasional. Berkuasanya Portugis di
Malaka mendorong Banten untuk membuat pelabuhan di
tepi Selat Sunda dan Teluk Banten, pelabuhan ini dipakai
untuk ekspor lada yang akan dikirim ke luar negeri. Untuk
menambah ekspor lada, Maulana Yusuf melakukan
penaklukan ke Lampung. Dengan ditaklukkannya
Lampung sebagai penghasil lada terbesar mampu
meningkatkan ekspor ke luar negeri dan meningkatkan
perekonomian.
DAERAH PERLUASAN KESULTANAN
BANTEN
Daerah kekuasan banten meliputi: seluruh Banten,
Jayakarta, Krawang, Lampung dan bengkulu.
Kesultanan Banten dihapuskan tahun 1813 oleh
pemerintah kolonial Inggris. Pada tahun itu, Sultan
Muhamad Syafiuddin dilucuti dan dipaksa turun takhta
oleh Thomas Stamford Raffles. Tragedi ini menjadi
klimaks dari penghancuran Surasowan oleh Gubernur-
Jenderal Belanda, Herman William Daendels tahun 1808.
PENYEBAB RUNTUHNYA KESULTANAN BANTEN
Dengan ditangkapnya Sultan Ageng Tirtayasa oleh Belanda, Syekh Yusufdan Pangeran Purabaya, an rmka peperangan sudah dianggap selesai.Karena meskipun rakyat disana-sini sering mengadakan perlawanan,namun semuanya tidak berarti.
Bertumpuk-tumpuk penderitaan akyat. Bukan saja atas pembersihan ataspengikut Sulatan Ageng, pajak yang tinggi karena Sulatan harus membayarbiaya perang, tapi juga karena monopoli perdagangan Kompeni. Rakyatdipaksa untuk menjual hasil pertaniannya terutama lada dan cengkehkepada Kompeni melalui pegawai kesultanan yang ditunjuk dengan hargayang rendah. Raja seolah-olah hanya sebagai pegawaiKompeni dalam halpengumpulanlada dari rakyat.
Kompeni juga demi kepentingan pertahanan dan pemperkuat kuasanya atasBnaten dibuatlah senuah benteng di pantai utaradekat pasar Karangantu.Benteng ini diberi namaSpeelwijk pada tahun 1682.
Dengan susah payah Belanda berhasil melumpuhkan serangan-serangantersebut. Dan setelah peperangan terjadi di bandung, akhirnya denganbeberapa ratus pengikutnya pergi ke Jawa Timur. Untuk bergabung denganpejuang di sana.
AWAL BERDIRINYA KESULTANAN CIREBON
Kesultanan Cirebon adalah sebuah kerajaan islam yang ternama di
Jawa Barat. Kerajaan ini berkuasa pada abad ke 15 hingga abad ke
16 M. Letak kesultanan cirebon adalah di pantai utara pulau jawa.
Lokasi perbatasan antara jawa tengah dan jawa barat membuat
kesultanan Cirebon menjadi “jembatan” antara kebudayaan jawa dan
Sunda. Sehingga, di Cirebon tercipta suatu kebudayaan yang khas,
yaitu kebudayaan Cirebon yang tidak didominasi oleh kebudayaan
Jawa maupun kebudayaan Sunda.
Pada awalnya, cirebon adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun
oleh Ki Gedeng Tapa. Demikian dikatakan oleh serat
Sulendraningrat yang mendasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda.
Lama-kelamaan cirebon berkembang menjadi sebuah desa yang
ramai yang diberi nama caruban. Diberi nama demikian karena di
sana bercampur para pendatang dari beraneka bangsa, agama,
bahasa, dan adat istiadat.
SISTEM PEMERINTAHAN SETIAP RAJA
KESULTANAN CIREBON
1.Pangeran Cakrabuana […. –1479]
Pangeran Cakrabuana ialah keturunan Pajajaran. Putera pertama Sri
Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dari istrinya yg kedua bernama
SubangLarang [puteri Ki Gedeng Tapa]. Nama kecilnya ialah Raden
Walangsungsang, sesudah remaja dikenal dengan nama Kian Santang. Ia
mempunyai dua orang saudara seibu, yaitu Nyai Lara Santang/ Syarifah
Mudaim & Raden Sangara. Sebagai anak sulung & laki-laki ia tak
mendapatkan haknya sebagai putera mahkota Pakuan Pajajaran. Hal ini
disebabkan oleh karena ia memeluk agama Islam [diturunkan oleh
Subanglarang-ibunya], sementara saat itu [abad 16] ajaran agama
mayoritas di Pajajaran ialah Sunda Wiwitan [agama leluhur orang Sunda]
Hindu & Budha. Posisinya digantikan oleh adiknya, Prabu Surawisesa,
anak laki-laki Prabu Siliwangi dari istrinya yg ketiga Nyai Cantring
Manikmayang.
2.Sunan Gunung Jati [1479-1568]
Pada tahun 1479 M, kedudukannya kemudian digantikan putra adiknya, Nyai
Rarasantang dari hasil perkawinannya dengan Syarif Abdullah dari Mesir, yakni
Syarif Hidayatullah [1448-1568] yg sesudah wafat dikenal dengan sebutan Sunan
Gunung Jati dengan gelar Tumenggung Syarif Hidayatullah bin Maulana Sultan
Muhammad Syarif Abdullah & bergelar pula sebagai Ingkang Sinuhun Kangjeng
Susuhunan Jati Purba Panetep Panatagama Awlya Allah Kutubid Jaman Khalifatur
Rasulullah. Pertumbuhan & perkembangan yg pesat pada Kesultanan Cirebon
dimulailah oleh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Sunan Gunung Jati
kemudian diyakini sebagai pendiri dinasti raja-raja Kesultanan Cirebon &
Kesultanan Banten serta penyebar agama Islam di Jawa Barat seperti
Majalengka, Kuningan, Kawali [Galuh], Sunda Kelapa, & Banten.
3.Fatahillah [1568-1570]
Kekosongan pemegang kekuasaan itu kemudian diisi dengan mengukuhkan
pejabat keraton yg selama Sunan Gunung Jati melaksanakan tugas dakwah,
pemerintahan dijabat oleh Fatahillah atau Fadillah Khan. Fatahillah kemudian
naik takhta, & memerintah Cirebon secara resmi menjadi raja sejak tahun 1568.
Fatahillah menduduki takhta kerajaan Cirebon hanya berlangsung dua tahun
karena ia meninggal dunia pada tahun 1570, dua tahun sesudah Sunan Gunung
Jati wafat & dimakamkan berdampingan dengan makam Sunan Gunung Jati di
Gedung Jinem Astana Gunung Sembung.
4.Panembahan Ratu I [1570-1649]
Sepeninggal Fatahillah, oleh karena tak ada calon lain yg layak
menjadi raja, takhta kerajaan jatuh kepada cucu Sunan Gunung Jati
yaitu Pangeran Emas putra tertua Pangeran Dipati Carbon atau cicit
Sunan Gunung Jati. Pangeran Emas kemudian bergelar Panembahan
Ratu I & memerintah Cirebon selama kurang lebih 79 tahun.
5.Panembahan Ratu II [1649-1677]
Setelah Panembahan Ratu I meninggal dunia pada tahun 1649,
pemerintahan Kesultanan Cirebon dilanjutkan oleh cucunya yg
bernama Pangeran Rasmi atau Pangeran Karim, karena ayah
Pangeran Rasmi yaitu Pangeran Seda ing Gayam atau Panembahan
Adiningkusumah meninggal lebih dahulu. Pangeran Rasmi
kemudian menggunakan nama gelar ayahnya almarhum yakni
Panembahan Adiningkusuma yg kemudian dikenal pula dengan
sebutan Panembahan Girilaya atau Panembahan Ratu II.
SISTEM EKONOMI KESULTANAN
CIREBON
Sebagai sebuah kesultanan yang terletak diwilayah pesisir pulau
Jawa, Cirebon mengandalkan perekonomiannya pada perdangangan
jalur laut. Dimana terletak Bandar-bandar dagang yang berfungsi
sebagai tempat singgah para pedagang dari luar Cirebon. Juga
memiliki fungsi sebagai tempat jual beli barang dagangan. Dari
artikel yang ditulis oleh Uka Tjandrasasmita, yang dibukukan dalam
sebuah buku kumpulan artikel oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan RI Jakarta. Dituliskan sebuah artikel yang berjudul
“Bandar Cirebon dalam Jaringan Pasar Dunia”, dalam artikelnya
terbagi menjadi 3 periode, yaitu: Bandar Cirebon masa pra-islam,
Bandar Cirebon masa pertumbuhan dan perkembangan kerajaan
islam, dan masa pengaruh kolonial.
DAERAH PERLUASAN KESULTANAN
CIREBON
Pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati Islam makin
diintensifkan dengan pendirian Masjid Agung Cipta Rasa
disisi barat Alun-Alun Keraton Pakungwati.Islam
diluaskan ke berbagai daerah antara lain ke
Kuningan,Talaga dan Galuh dan ke Banten.
PENYEBAB RUNTUHNYA KESULTANAN CIREBON
Pada saat tahun 1649 Panembahan Ratu Pangeran Emas telah meninggalpada usia 102 tahun. Dengan wafatnya Dipati Cerbon ke II, makapanembahan ratu menunjuk cucunya yaitu Pangeran Karim untukmembantunya menjalankan roda pemerintahan Cerbon Menggantikanayahnya yaitu Dipati Cerbon ke II. Pangeran Karim waktu itu berusia 48tahun menggantikannya sebagai Kepala Pemerintahan Cerbon yang ke IIIdengan gelar Panembahan Ratu II.
Karena beliau wafat di Mataram sekitar tahun 1667 dan dimakamkan dipemakamn di bukit Girilaya, maka disebutlah beliau oleh anak cucunyadengan sebutan Panembahan Girilaya. Akhirnya nama PanembahanGirilaya itulah yang disebut terus menerus dalam berbagai sumber sejarah,baik dalam Babad Cirebon, Sejarah Cirebon, Kitab Negara Kertabumi,maupun Kitab Purwaka Caruban Nagari. Oleh Karena itu namaPanembahan Girilaya lebih terkenal dari pada gelar resmi pada waktupenobatannya yaitu Panembahan Ratu ke II.
C.KESIMPULAN
Kerajaan Demak,Banten dan Cirebon
memiliki sistem perekonomian utama yang
sama yaitu di bidang perdagangan.
Setiap kerajaan memiliki sistem pemerintahan
yang berbeda.
Kerajaan Demak,Banten dan Cirebon
merupakan pusat penyebaran agama islam di
Jawa.
WASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.