sejarah perkembangan teknologi 1g
DESCRIPTION
kTRANSCRIPT
TEKNOLOGI 1G
MATA KULIAH
SENTRAL DIGITAL
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
MOHAMMAD SYAIFUL LUTFI (D41112262)
DARMAJI ASRUN (D41112010)
MANTASARI (D41112013)
AHMAD WARIDI CHAIRUL (D41112101)
FADHILLAH HAMZAH (D41112104)
CHRISTIAN DWI HARRY F. M. (D41112259)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
KATA PENGATAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantisa memberkati kami dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami bisa menyelesaikannya tepat pada waktunya. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen, teman–teman, dan semua pihak yang telah memberi
bantuan dan dukungan kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Kami membuat makalah ini, bertujuan untuk menjelaskan perkembangan teknologi
telekomunikasi dan mekanisme kerja dari generasi pertama (1G). Dimana 1G merupakan awal dari
perkembagan telekomunikasi. Mengingat begitu pesatnya perkembangan dari teknologi telekomunikasi
saat ini, maka sangat pentinglah untuk kita menguasai perkembangan teknologi itu sendiri. Sebab, tidak
dapat dipungkiri kita akan selalu membutukan teknologi komunikasi itu untuk kehidupan kita.
Selaku manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan
kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Gowa, 17 Februari 2014
Kelompok 1
Sejarah Perkembangan Teknologi 1G
Teknologi 1G adalah teknologi nirkabel generasi
pertama berupa telepon seluler (cellphone, ada pula yang
menyebutnya mobile phone). Teknologi ini adalah standar
untuk telepon seluler analog yang diperkenalkan sekitar 1980-
an. Alat komunikasi pada generasi teknologi ini awalnya
digunakan untuk kepentingan militer, namun dalam
perkembangannya masyarakat umum yang menggunakan
teknologi komunikasi ini. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon seluler
pertama dan diperkenalkan kepada publik pada 3 April 1973. Telepon seluler yang ditemukan oleh
Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram.
Prinsip Dasar
Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada
era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan teknik
komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). FDMA melakukan pembagian
spektrum gelombang dalam beberapa kanal frekuensi. Setiap panggilan hubungan akan memperoleh
kanal tersendiri. Metode FDMA paling tidak efisien dan umumnya digunakan pada jaringan analog
seperti AMPS, FDMA merupakan suatu teknik pengaksesan yang menggunakan frekkuensi sebagai
media perantaranya. System ini digunakan BTS pada saat memancar/transmite dengan menggunakan
frekuensi down link dan pada saat BTS menerima/receive dengan menggunakan frekuensi uplink.
Penggunaan frekuensi downlink dan uplink diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling menggangu
frekuensi yang lainnya. Jika frekuensi ini tidak tepat pengaturannya maka antara satu BTS dengan BTS
yang lain frekuensinya akan saling menganggu (interference) yang akan berakibat dengan kualitas suara
yang kurang baik, drop call (komuniksai tiba-tiba putus), sulit melakukan panggilan atau tidak bias
melakukan panggilan sama sekali.
FDMA adalah sistem multiple access yang menempatkan seorang pelanggan pada sebuah kanal
berbentuk pita frekuensi (frequency band) komunikasi. Jika satu pita frekuensi dianggap sebagai satu
jalan, maka FDMA merupakan teknik "satu pelanggan, satu jalan". Pada saat pelanggan A sedang
menggunakan jalan itu, maka pelanggan lain tidak dapat menggunakan sebelum pelanggan A selesai.
Jadi, kalau dalam waktu yang bersamaan ada 100 pelanggan yang ingin berkomunikasi dengan rekannya,
maka sudah tentu diperlukan 100 pita frekuensi.Kalau setiap pita memerlukan lebar 30 Kilo Hertz (kHz)
dan frekuensi yang digunakan berawal dari 890 Mega Hertz (MHz), maka:
• Pita frekuensi kanal 1 mulai dari 890 MHz hingga 890,030 Mhz
• Pita frekuensi kanal 2 mulai dari 890,030 MHz hingga 890,060 MHz
• Pita frekuensi kanal 3 mulai dari 890,060 MHz hingga 890,090 MHz dan seterusnya.
• Sedangkan lebar total seluruh pita yang digunakan adalah: 100 x 30.000 Hz = 3.000.000 Hz = 3 MHz.
Artinya, jika frekuensi yang digunakan mempunyai batas bawah 890 MHz, maka batas atasnya adalah
893 MHz.
Akan tetapi, frekuensi yang tersedia untuk komunikasi bergerak dibatasi oleh peraturan yang
ada karena frekuensi-frekuensi lain pasti digunakan untuk jatah keperluan yang lain pula. Sementara
jatah frekuensi yang ada pun harus dibagi antar-penyelenggara telepon seluler. Oleh karena itu, untuk
memperbanyak kapasitas dengan jumlah kanal yang terbatas, digunakan trik-trik tertentu sesuai dengan
strategi si penyelenggara.
Kaitan dengan Teknologi Sebelumnya
Teknologi 0G
Teknologi 0G adalah teknologi komunikasi yang mengawali terbentuknya generasi
telekomunikasi yang berikutnya. Sebenarnya teknologi ini pada awal ditemukan belum diberi nama
dengan teknologi 0G (Zero Generation). Awal mulanya teknologi ini diberi nama dengan telepon radio
bergerak (mobile telephone radio).
Teknologi ini menggunakan jaringan berbasis gelombang radio (radio telephone) khusus yang
artinya terpisah dan tertutup dari jaringan lain yang sejenis serta dengan jangkauan jaringan yang
terbatas. Meskipun begitu, jaringan ini mampu terhubung dengan jaringan telepon sekarang ini.
Sistem telepon bergerak (mobile telephone) tersebut pada umumnya terpasang dalam mobil
atau truk, juga ada pula yang berbentuk seperti tas kantor. Biasanya, komponen pemancar dan
penerima atau transceiver (transmitter-receiver) terpasang dalam bagasi kendaraan dan dihubungkan
dengan “kepala” (dial, display, dan handset) yang berada dekat tempat duduk pengemudi.
Yang merupakan generasi awal (0G) meliputi ;
a. PTT (Push to Talk atau Press-to-Transmit)
Merupakan teknologi jaringan komunikasi dengan metode half-duplex (sangat mirip walkie-
talkie, hanya ini terhubung dengan jaringan Selular) yang digunakan untuk berkomunikasi.
b. MTS (Mobile Telephone System)
Teknologi radio telephone half-duplex ini di implemetasikan pertama kali di kota St. Louis pada
tanggal 17 Juni 1946, dengan permulaan hanya 3 saluran untuk melayani komunikasi seluruh
pelangannya, kemudian bertambah sampai 32 saluran dengan 3 frekuensi. Jaringannya terbatas
hanya diarea perkotaan saja.
c. IMTS (Improved Mobile Telephone Service)
Merupakan radiotelephone yang diperkenalkan pada tahun 1969 sebagai pengganti teknologi
MTS yang telah menggunakan full-duplex dan dengan gelombang Low VHF (35–44 MHz, 9 Saluran),
High VHF (152–158 MHz, 11 Saluran), dan UHF (454–460 MHz, 12 saluran).
d. AMTS (Advanced Mobile Telephone System)
Merupakan teknologi komunikasi radio yang di implementasikan di Jepang, beroperasi
menggunakan frekuensi 900 MHz.
e. OLT (Offentlig Landmobil Telefoni,” Public Land Mobile Telephony”)
Merupakan jaringan komunikasi bergerak pertama kali yang diperkenalkan pada 1 Desember
1966. Beroperasi pada gelombang VHF 160 Mhz dan sudah mendukung komunikasi full-duplex dan
tahun 1976 sudah melayani seluruh wilayah Skandavia.
f. MTD (Mobilelefonisystem D, atau Mobile telephony system D)
Merupakan teknologi manual telepon bergerak yang beroperasi pada frekuensi 450 MHz yang
diperkenalkan tahun 1971.
g. Autotel /PALM (Public Automated Land Mobile)
Merupakan jaringan radiotelephone non selular yang beroperasi di gelombang VHF,
dikembangkan di daerah pedesaan British Columbia, Kanada.
h. ARP (Autoradiopuhelin, "telepon radio mobil")
ARP diperkenalkan pada tahun 1971 , menggunakan frekuensi 150 MHz (80 saluran pada
gelombang 147.9 - 154.875 MHz) untuk beroperasi dan masih menggunakan transmisi half-duplex
pada masa awalnya, tetapi dalam perkembangannya mendukung full-duplex. ARP terkenal dengan
jangkuan jaringannya yang meliputi 100% wilayah Finlandia dan banyak penggunanya.
i. B-Netz
Diperkenalkan tahun 1972 di Jerman Barat.sebagai jaringan komersial komunikasi bergerak
umum Negara kedua selain jaringan telepon umum biasa. B-Netz tergantikan CNetz.
Contoh Aplikasi/Pelayanannya
a. AMPS (Advanced Mobile Phone Service)
Teknologi dikembangkan sekitar tahun 1970-an, pertama kali diperkenalkan di New Jersey dan Chicago
pada tahun 1978 dan dikomesialkan di Amerika Serikat tahun 1983 dan berakhir pada tahun 2000,
AMPS menggunakan frekuensi 800 MHz "Cellular" FM band AMPS cara kerjanya hampir sama dengan
IMTS (0G).
b. NMT (Nordic Mobile Telephony)
Teknologi ini berkembang sekitar tahun 1980-an. Kemudian NMT 450 dikembangkan oleh Ericsson dan
Nokia tahun 1981 yang beroperasi pada frekuensi 450 MHz dengan menggunakan FDD (Frequency
Division Duplex) FDMA. Ada juga NMT-F versi Prancis dari NMT900 diperkenalkan tahun 1986 yang
beroperasi pada 900 MHz.
c. HICAP, di Jepang
HICAP dikembangkan oleh NTT (Nippon Telegraph and Telephone) bulan Desember 1988, dengan
frekuensi carrier 25 KHz dan menggunakan FDMA sebagai jaringan dari NTT mobile solution.
d. TACS (Total Access Communications System)
Teknologi yang dikembangkan Motorola yang hampir sama dengan AMPS diperkenalkan tahun 1985.
Merupakan standar analog yang dominan dipakai di Eropa yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz. Di
Jepang TACS dikenal dengan nama Japanese Total Access Communication (JTAC). TACS akhirnya
tergantikan oleh teknologi GSM, tetapi khusus di Inggris TACS tergantikan dulu oleh ETACS tahun 1987
(sama dengan TACS hanya ETACS memakai saluran yang lebih banyak daripada TACS) sebelum
benarbenar tergantikan oleh GSM.
e. C-450
Muncul tahun 1980-an dan berakhir tahun 1988, awalnya digunakan oleh Jerman Barat, Portugal dan
Afrika Selatan dengan menggunakan frekuensi 450 MHz.
f. C-Netz
Menggunakan teknologi yang sama dengan C 450 dan merupakan penganti teknologi
BNetz,diperkenalkan tahun 1981 dan berakhir tahun 1988, di Austria dan Jerman yang dikenal sebagai
Motorphone System 512 yang dioperasikan oleh Vodacom SA.
g. Mobitex
Dikembangkan oleh Ericsson, berdasarkan standar dari OSI. Di Amerika Utara, Mobitex beroperasi pada
900 MHz, sedangkan di Eropa pada 400-450 MHz. Mobitex dipergunakan oleh militer, Polisi, Pemadam
kebakaran dan Jasa Ambulan karena keamanan dan ketahanan jaringannya dibandingan teknologi
selular yang lain.
h. DataTAC
Teknologi ini dikembangan oleh Motorola untuk melayani komunikasi data. Beroperasi di frekuensi 800
MHz, dengan kecepatan data sampai 19.2 kbps.
i. CDPD (Cellular Digital Packet Data)
Teknologi diperkenalkan pada tahun 1992 di Amerika Serikat. CDPD memberi kemampuan kepada D-
AMPS/AMPS untuk komunikasi suara maupun data menggunakan kanal jaringan sampai kecepatan 19,2
Kbit/s, beroperasi pada frekuensi 800 MHz dan 900 MHz. Mirip dengan GPRS, sebagai data paket pada
jaringan, CDPD dapat menjalankan aplikasi Internet Protocol (IP) dan dapat bertindak sebagai ekstensi
internet di mana pengguna dapat merasa online terus menerus. Walaupun demikian, pada awal
diperkenalkannya, belum ada aplikasi mobile internet yang dapat menggunakan teknologi CDPD. Baru
pada Mei 2000 AT&T memperkenalkan layanan PocketNet yang merupakan aplikasi mobile internet
HDML (mirip WAP) yang menggunakan CDPD.
Keuntungan dari sistem Frequency Division Multiple Access adalah :
Sistem keseluruhan sederhana: pengoperasian mudah, peralatan murah, dan terbukti handal.
Beberapa kelemahan dari sistem Frequency Division Multiple Access adalah :
1. Pada saat pentransmisian sinyal jika antara BTS terdapat kanal yang sama maka akan terjadi
interfrensi yang menyebabkan kerusakan sinyal, sulitnya melakukan panggilan. Dengan kata
lain sistem ini dapat terjadi interfrensi dari sesama BTS yang berdekatan.
2. Daya tahan terhadap gangguan baik noise maupun jarak tempuh lebih lemah dari pada komunikasi
yang telah menggunakan sistem digital.
3. Dalam komunikasi ini juga harus memperhatikan beberapa hal seperti: line of side dan topologi
bumi sehingga sinyal dapat berjalan baik ke receiver.
4. Fleksibilitas rendah: kalau ada rekonfigurasi kapasitas (=lebar pita) modifikasi diperlukan diTXR dan
RXR (untuk saluran tersebut, untuk saluran bertetangga, filter dan peralatan lain mungkin perlu
diubah)
5. Kapasitas berkurang drastis sejalan dengan penambahan jumlah carrier akibat noise intermodulasi
dan back-off.
6. Perlunya pemerataan daya tiap saluran di Tx-Rx untuk menghindari capture effect (harus real time
mengantisipasi pelemahan akibat hujan, awan tebal, dsb)
KESIMPULAN
Dari apa-apa yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut : FDMA merupakan suatu teknik pengaksesan yang menggunakan frekuensi sebagai
media perantaranya. Base Tranceiver Station (BTS) Mengandung transceiver radio yang menangani
sebuah cell dan hubungan dengan mobile station dan jumlahnya lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.stikom.edu/yuwono/files/2012/09/Komdat_Bab1.pdf
http://www.elektro.undip.ac.id/sukiswo/?download=TTS_04_Teknik%20Multiple%20Access.pdf
http://www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2006/09/parlin-mobile.pdf
http://riqiemiqdad.files.wordpress.com/2008/04/perkembangan-tech-mobile-comm.pdf