sel dan virus
DESCRIPTION
virusTRANSCRIPT
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sel dan Virus
Di dalam tubuh mahkluk hidup terdapat banyak sel, di mana sel-sel tersebut
terbagi menjadi sel hidup, sel mati, sel teridentifikasi, sel terjangkit, dan sel terinfeksi.
Sel hidup adalah sel yang berfungsi dengan normal. Sel ini dapat berubah menjadi
sel mati, sel teridentifikasi, sel terjangkit dan sel terinfeksi. Perubahan sel tersebut
didasarkan pada keadaan sel-sel tetangga terdekat.
Sel mati adalah sel yang tidak berfungsi. Sel ini tidak mati sepenuhnya, sel ini akan
menjadi sel hidup pada kurun waktu tertentu.
Sel teridentifikasi adalah sel yang pertama kali ditempeli oleh virus.
Sel terjangkit adalah sel yang dapat ditembus masuk oleh virus.
Sel terinfeksi adalah sel yang telah terinfeksi virus dan dapat berkembang menjadi
virus baru.
Virus adalah merupakan mikroorganisme yang hanya dapat hidup pada medium
hidup. Setiap virus mempunyai kemampuan untuk dapat menjangkiti dan tinggal pada sel
tertentu. Untuk melangsungkan hidupnya, semua virus mengalami daur hidup. Daur
hidup virus terdiri dari beberapa langkah antara lain:
a. Absorbsi
Absorbsi adalah proses ketika virus melekatkan tubuhnya pada sel dengan
mengeluarkan enzim yang dihasilkannya. Dalam program, peristiwa ini menjelaskan
keadaan sel ketika virus mulai mengidentifikasi tiap sel. Dalam fase ini sel telah
teridentifikasi oleh virus dan dinamakan sel teridentifikasi.
b. Penetrasi
Penetrasi adalah proses ketika seluruh tubuh virus menembus masuk ke dalam sel.
Dalam program, peristiwa ini menjelaskan keadaan sel ketika sel yang telah
teridentifikasi akan berubah menjadi sel terjangkit.
c. Replikasi (penggandaan)
Replikasi adalah proses ketika virus telah berhasil masuk ke dalam sel, maka sel
akan mereplikasi dirinya. Dalam program, peristiwa ini menjelaskan keadaan sel-sel yang
terjangkit akan cepat menyebar ke sel tetangga yang lain. Sel terjangkit akan berhenti
menyebar apabila terdapat sel kebal.
d. Perakitan
Perakitan adalah proses ketika virus telah berhasil mereplikasi dirinya. Replikasi
tersebut akan berkembang menjadi virus baru. Peristiwa ini menjelaskan keadaan sel-sel
yang terjangkit akan berubah menjadi sel yang terinfeksi virus. Sel ini dinamakan sel
terinfeksi, sel ini akan menyebar ke sel tetangganya. Dan berhenti apabila terdapat sel
kebal.
5
2.2 Penyebaran Virus
Virus menyebar dari sel yang terjangkit ke sel-sel yang sehat. Virus tersebut akan
terus menyebar dan kan berhenti jika sel terinfeksi bertemu dengan sel kebal. Penyebaran
virus berawal dari sel yang teridentifikasi kemudian menjadi sel terjangkit. Sel-sel
tersebut akan menjadi sel mati apabila terdapat sel kebal di antara tetangga sel
terdekatnya. Perubahan tiap sel dipengaruhi oleh keadaan sel tetangganya.
2.3 Imunisasi
Imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh makhluk hidup untuk
melawan penyakit. Imunisasi ditujukan untuk meningkatkan sel-sel yang ada pada tubuh
makhluk hidup agar kuat dan kebal terhadap penyakit.
2.4 Definisi Mobile Cellular Automata
Model yang digunakan dalam simulasi penyebaran virus pada sel menggunakan 2
model yaitu Cellular Automata dan Mobile Automata.
2.4.1 Cellular Automata
Cellular Automata adalah salah satu model yang menjelaskan cara pengidealan
matematis dari suatu sistem dinamis dimana ruang dan waktu dipandang diskrit. Ruang
terdiri dari sel-sel yang bernilai diskrit yang terus diperbarui secara serempak menurut
aturan tertentu. Cellular Automata merupakan suatu sistem yang terdiri atas sejumlah
berhingga keadaan (state), dimana keadaan dapat menyatakan informasi mengenai
kejadian alam. (Harvey Gould and Jan Tobochnik, 1996).
Karakteristik Cellular Automata (Harvey Gould and Jan Tobochnik, 1996) adalah
sebagai berikut:
6
1. Daerah adalah diskrit. Di dalamnya terdapat sel-sel yang teratur dan tetap urutannya.
Setiap sel hanya memiliki nilai tertentu.
2. Waktu adalah diskrit. Nilai setiap sel diperbarui setiap pertambahan waktu yang
diskrit.
3. Aturan untuk nilai yang baru dari setiap sel sangat bergantung pada nilai sel-sel
terdekat waktu sebelumnya.
4. Nilai setiap sel diperbarui secara serempak berdasarkan pada konfigurasi nilai-nilai
sebelumnya.
Cellular Automata yang digunakan adalah Cellular Automata 2 dimensi. Cellular
Automata 2 dimensi memiliki aturan yaitu yang mempengaruhi keadaan suatu sel adalah
semua atau sebagian sel tetangga dari suatu sel yang dikaji. Berdasarkan jumlah tetangga
sel yang mempengaruhi Cellular Automata 2 dimensi terbagi menjadi 2 yaitu, Cellular
Automata 2 dimensi dengan empat tetangga dan delapan tetangga. Cellular Automata 2
dimensi yang digunakan adalah dengan delapan tetangga. Aturan dari Cellular Automata
2 dimensi ini dapat digambarkan pada Gambar 2.1.
7
Gambar 2.1. Bentuk Sel Aturan 2 Dimensi
21 3
87 9
54 6
Dari Gambar 2.1 dapat dijelaskan untuk aturan Cellular Automata 2 dimensi dengan
delapan tetangga, yang mempengaruhi sel nomor 5 adalah semua sel tetangga dari nomor
1 sampai dengan nomor 9.
Dalam program, aturan Cellular Automata 2 dimensi digunakan untuk
menjelaskan keadaan sel yang terbagi menjadi lima keadaan. Perubahan keadaan sel
dipengaruhi oleh delapan tetangga sel terdekatnya.
2.4.2 Mobile Automata
Model Mobile Automata adalah serupa dengan Cellular Automata. Hanya saja
yang membedakan pada model Mobile Automata terdapat sel aktif. Sel aktif tersebut
yang menentukan keadaan sel berikutnya. Salah satu aplikasi dari model Mobile
Automata adalah pada sistem Causal Network. Sistem Causal Network menjelaskan suatu
sistem jaringan yang terdiri dari beberapa Personal Computer (PC). PC tersebut dalam
sistem jaringan dikenal dengan istilah simpul (Nodes). Korelasi model Mobile Automata
dengan sistem Causal Network adalah simpul diidentikkan dengan sel aktif. Sedangkan
warna hitam dan putih diidentikkan dengan alur kabel pada sistem jaringan. Salah satu
aturan (Rule) yang digunakan pada sistem Causal Network seperti tampak pada Gambar
2.2. Terdapat 8 aturan yang berbeda untuk menentukan keadaan sel berikutnya (Stephen
Wolfram, 2002: 486).
8
Gambar 2.2 Aturan Mobile Automata
Hasil program dari aturan di atas dapat digambarkan seperti tampak pada Gambar
2.3. Contoh program tersebut menjelaskan sebanyak 19 simpul yang diidentikkan dengan
gambar bulatan. Sedangkan alur suatu jaringan diidentikkan dengan warna hitam dan
putih.
2.5 Korelasi dengan Program
Model yang digunakan dalam simulasi penyebaran virus pada sel adalah dengan
menggunakan Mobile Cellular Automata. Model tersebut terdiri dari Cellular Automata
dan Mobile Automata. Model Cellular Automata digunakan untuk memodelkan proses
penyebaran virus pada sel, sedangkan model Mobile Automata untuk memodelkan proses
imunisasi.
9
Gambar 2.3 Hasil Program Causal Network
Model Cellular Automata menjelaskan keadaan sel pada makhluk hidup. Model
yang digunakan menggunakan Cellular Automata 2 dimensi dengan delapan tetangga.
Model tersebut menjelaskan perubahan keadaan sel dari 5 keadaan sel yaitu: sel sehat, sel
teridentifikasi, sel terjangkit, sel terinfeksi, dan sel mati. Perubahan sel yang terjadi
dipengaruhi oleh delapan sel tetangganya.
Model Mobile Automata menjelaskan proses imunisasi. Model ini identik dengan
sel aktif. Dalam program sel aktif berfungsi sebagai sel kebal. Sel ini mempengaruhi
keadaan sel tetangganya. Sel ini memerangi sel-sel yang terinfeksi oleh virus, sel-sel
tersebut akan menjadi sel mati jika terdapat minimal satu sel kebal. Jika terdapat minimal
empat sel kebal di antara suatu sel tertentu maka sel tersebut akan menjadi sel sehat.
10