sem prop

33
USUL SKRIPSI HUBUNGAN JARAK DAN LAMA MEMBACA TERHADAP TIMBULNYA MIOPIA PADA MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN UNSOED Oleh: Novita Lusiana G1A010081 Tim komisi : dr. Ariadne Tiara , Sp. A, Msi. Med Penelaah : dr. Wahid Heru , Sp. M Pembimbing I : dr. Teguh Anamani, Sp. M Pembimbing II : dr. Joko Mulyanto, M. Sc KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEDOKTERAN PURWOKERTO 2014

Upload: new-light

Post on 22-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

q

TRANSCRIPT

Page 1: Sem Prop

USUL SKRIPSI

HUBUNGAN JARAK DAN LAMA MEMBACA TERHADAP TIMBULNYA MIOPIA PADA MAHASISWA JURUSAN KEDOKTERAN UNSOED

Oleh:

Novita Lusiana

G1A010081

Tim komisi : dr. Ariadne Tiara , Sp. A, Msi. Med Penelaah : dr. Wahid Heru , Sp. MPembimbing I : dr. Teguh Anamani, Sp. MPembimbing II : dr. Joko Mulyanto, M. Sc

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

JURUSAN KEDOKTERAN

PURWOKERTO

2014

Page 2: Sem Prop

BAB 1PENDAHULUAN

Page 3: Sem Prop

LATAR BELAKANG

• Miopia merupakan salah satu gangguan penglihatan yang memiliki prevalensi tinggi di dunia. Terdapat peningkatan prevalensi miopia seiring dengan peningkatan umur, sekitar 4% pada umur 6 tahun dan 40% pada umur 12 tahun. Lebih dari 70% pada umur 17 tahun dan lebih dari 75% pada umur 18 tahun (Saw, 2003).

• Pendidikan merupakan salah satu resiko lingkungan yang paling penting pada miopia. Resiko untuk terjadinya miopia adalah empat kali lebih tinggi pada orang dengan pendidikan tingkat universitas dibandingkan dengan anak usia sekolah (Verhoeven et al, 2013).

Page 4: Sem Prop

LATAR BELAKANG

• Penelitian yang dilakukan di Universitas Nasional Singapura menunjukkan bahwa 89,9% mahasiswa kedokteran tahun kedua mengalami miopia (Woo, 2004).

• Penelitian lain di Fakultas Kedokteran Grant, Norwegia, juga menunjukkan bahwa 78% mahasiswa kedokteran tahun pertama mengalami miopia. Hal ini mungkin disebabkan mahasiswa kedokteran banyak melakukan kegiatan membaca buku, sehingga mereka cenderung mengalami miopia (Midelfart, 2005).

Page 5: Sem Prop

RUMUSAN MASALAH

• Apakah terdapat hubungan jarak dan lama membaca terhadap timbulnya miopia pada mahasiswa Jurusan Kedokteran UNSOED?

Page 6: Sem Prop

TUJUAN

• Mengetahui hubungan jarak dan lama membaca terhadap timbulnya miopia pada mahasiswa Jurusan Kedokteran UNSOED.

Tujuan Umum

• Mengetahui jarak dan lama membaca mahasiswa Jurusan Kedokteran UNSOED berdasarkan jenis kelamin.

• Mengetahui jarak dan lama membaca mahasiswa Jurusan Kedokteran UNSOED berdasarkan umur

Tujuan Khusus

Page 7: Sem Prop

MANFAAT

• Sebagai bahan tambahan informasi ilmiah mengenai hubungan jarak dan lama membaca terhadap timbulnya miopia pada mahasiswa Jurusan Kedokteran UNSOED.

Manfaat Teoritis

• Dapat memodifikasi kebiasaan yang tidak sehat saat membaca menjadi kebiasaan membaca yang sehat.

Manfaat Praktis

Page 8: Sem Prop

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

Page 9: Sem Prop

MIOPIA

• Miopia adalah suatu bentuk kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar akan dibiaskan pada suatu titik di depan retina pada mata tanpa akomodasi (Vaughan, 2012). Definisi

• Pasien miopia akan melihat jelas bila dalam jarak pandang dekat dan melihat kabur jika pandangan jauh.

• Penderita miopia akan mengeluh sakit kepala, sering disertai dengan juling dan celah kelopak yang sempit.

• Selain itu, penderita miopia mempunyai kebiasaan mengernyitkan matanya untuk mencegah aberasi sferis atau untuk mendapatkan efek pinhole (lubang kecil) (Ilyas, 2009).

Manifestasi Klinis

Page 10: Sem Prop

KLASIFIKASI

Miopia dibedakan atas beberapa tipe, yaitu (Vaughan, 2012):

1. Miopia aksial

2. Miopia kurvatura

3. Miopia indeks refraksi

Page 11: Sem Prop

FAKTOR RESIKO MIOPIA

1. Genetik

2. Usia

3. Jenis kelamin

4. Lingkungan

5. Diabetes mellitus

Page 12: Sem Prop

LINGKUNGAN

1. Kebiasaan membaca (Jenny, 2008) :

a. Jarak membaca

b. Lama membaca

c. Jarak membaca yang dianjurkan adalah 30 cm. Secara fisiologis jarak tersebut adalah punctum proximum mata (Saad et al, 2007).

d. Lama membaca secara terus – menerus yang dianjurkan kurang lebih 30 menit dengan memberi jeda waktu istirahat minimal 5 menit dengan cara menutup mata atau melihat objek yang jauh agar tidak terjadi kelelahan mata (Saad et al, 2007).

Page 13: Sem Prop

KERANGKA TEORI

Page 14: Sem Prop

KERANGKA KONSEP

Page 15: Sem Prop

HIPOTESIS

• Terdapat hubungan jarak dan lama membaca terhadap timbulnya miopia pada mahasiswa Jurusan Kedokteran Unsoed.

Page 16: Sem Prop

BAB 3METODE PENELITIAN

Page 17: Sem Prop

RANCANGAN PENELITIAN

• Analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional.

Page 18: Sem Prop

POPULASI PENELITIAN

1. Populasi target : semua mahasiswa kedokteran berusia 17-25 tahun

2. Populasi terjangkau : semua mahasiswa kedokteran berusia 17-25 tahun di Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 2014 baik preklinik maupun profesi.

Page 19: Sem Prop

SAMPEL PENELITIAN

Kriteria Inklusi

• Mahasiswa kedokteran berusia 17-25 tahun di Universitas Jenderal Soedirman pada tahun 2014 baik preklinik maupun profesi

• Bersedia menjadi responden penelitian dengan menandatangani lembar informasi dan persetujuan partisipasi dalam penelitian

• Mengisi kuesioner dengan lengkap

Kriteria Eksklusi

• Menolak ikut penelitian• Menderita penyakit diabetes

mellitus• Memiliki riwayat salah satu

atau kedua orang tua yang mengalami miopia

Page 20: Sem Prop

BESAR SAMPEL

Rumus besar sampel untuk analisis multivariat (Murti, 2006) : 15 - 20 subjek per variabel independen

Pada penelitian ini terdapat 2 variabel independen, maka besar sampelnya adalah :

30 - 40 subjek

Page 21: Sem Prop

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

• Simple random sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi

Page 22: Sem Prop

VARIABEL PENELITIAN

Variabel Tergantung

Miopia

Variabel BebasJarak dan lama membaca

Page 23: Sem Prop

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

1. Miopia

Miopia : Gangguan melihat jauh dengan visus kurang dari 6/6 pada pemeriksaan dengan kartu Snellen atau sejenisnya dan koreksi minimal -0,50 D (WHO, 2002)

Page 24: Sem Prop

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

2. Lama membaca

Lama Membaca : Lama membaca objek (buku, majalah, dll) dalam sekali baca secara terus-menerus yang dilakukan < 30 menit per hari atau > 30 menit per hari (Jenny, 2008)

Alat ukur : Kuesioner

Skala pengukuran : Kategorikal

(0 = membaca < 30 menit per hari dalam sekali baca secara terus-menerus ; 1 = membaca ≥ 30 menit per hari dalam sekali baca secara terus-menerus)

Page 25: Sem Prop

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

3. Jarak membaca

Jarak membaca : Membaca objek (buku, majalah, dll) yang dilakukan pada jarak < 30 cm (nearwork) (Jenny, 2008).

Alat ukur : Pemeriksaan langsung dengan menggunakan pita ukur

Skala pengukuran : Kategorikal

(0 = jarak membaca ≥ 30 cm ; 1 = jarak membaca < 30 cm)

Page 26: Sem Prop

PENGUMPULAN DATA

• Data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, pengukuran jarak membaca, dan pengukuran visus mata.

Data Penelitian

• Kuesioner, pita ukur, autorefraktometer, kartu Snellen, dan Trial Lenses.

Alat Pengumpulan

Data

Page 27: Sem Prop

TAHAP PELAKSANAAN

Tahap pelaksanaan, meliputi pembagian kuesioner untuk dijawab oleh responden.

Setelah itu, responden yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diukur jarak membacanya oleh mahasiswa dengan menggunakan pita ukur.

Kemudian setelah pengisian kuesioner dan pengukuran jarak membaca dilakukan, responden diajak untuk datang ke klinik mata RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo untuk diukur visusnya oleh dokter spesialis mata.

Page 28: Sem Prop

ANALISIS DATA

Hubungan jarak dan lama membaca terhadap timbulnya miopia dianalisis dengan model analisis regresi logistik :

Dengan :

P = Probabilitas untuk miopia

1 – P = Probabilitas untuk tidak terkena miopia

a = Konstanta, yang lazim disebut intersep

b1, b2 = Koefisien regresi variabel prediktor (independen/bebas, pengaruh, penjelas, kovariat) yang biasa disebut lereng (slope)

x1 = Lama membaca (0 = membaca < 30 menit per hari dalam sekali baca secara terus-menerus ; 1 = membaca ≥ 30 menit per hari dalam sekali baca secara terus-menerus)

x2 = Jarak membaca (0 = jarak membaca ≥ 30 cm ; 1 = jarak membaca < 30 cm)

Page 29: Sem Prop

WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

• Penelitian dilakukan di klinik mata RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dan dilakukan selama bulan Agustus 2014

Page 30: Sem Prop

JADWAL PENELITIAN

No. Rencana Kegiatan

Bulan

Mei Juni Juli Agustus September

1 Persiapan proposal

penelitian V V

2. Seminar proposal penelitian

V

3. Pelaksanaan penelitian

V

4. Pengolahan dan analisis

hasil penelitian

V

5. Penyusunan laporan akhir

penelitian

V

6. Seminar hasil penelitian

V

Page 31: Sem Prop

DAFTAR PUSTAKA

 

Chen, C. 2007. Linkage Replication of The MYP12 Locus in Common Myopia. Investigate Ophthalmology and Visual Science. 48(10):4433-4439.

Dirani, M., Chamberlain, M., dan Shekar, S.N. 2008. Heritability of Refractive Error and Ocular Biometrics. Investigate Ophthalmology and Visual Science. 49(10):4336-4347.

Donald, S.R. 2005. Aging Eye Times. 1st ed. USA: International Myopia Prevention Association.

Douglas, J.W. 2006. The Ability of Attainment of Short Sighted Pupils. Journal of the Royal Statistical Society. Vol. 131.

Field, K.M. 2008. Interaction of Genes and Environment in Myopia. Dev Ophthalmol.37:34-39.

Geller, M. 2012. Clinical Guide to Degenerative Myopia. http://www.optometrystudents.com/clinical-guide-to-degenerative-myopia/ (diakses tanggal 7 Juni 2014)

Gwiazda, J. 2004. Accommodation and Related Risk Factors Associated with Myopia Progression and Their Interaction with Treatment in COMET Children. Investigate Ophthalmology and Visual Science. Vol. 4.

Handayani, R. 2012. Modifikasi Gaya Hidup dan Intervensi Farmakologis Dini Untuk Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2. Media Gizi Masyarakat Indonesia. Vol.1, No.2.

Ilyas, S. 2009. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Jenny, M. 2008. Role of Near Work in Myopia: Findings in a Sample of Australian School Children. Investigate Ophthalmology and Visual Science. 49:2903-2910.

Kleinstein, R.N. 2010. Refractive Error and Ethnicity in Children. Arch Ophthalmol. 121:1411-1477.

Lee, J. dan Bailey, G. 2009. Myopia. http://www.allaboutvision.com/conditions/myopia.htm (diakses tanggal 20 Maret 2014).

Lee, Y.A. 2008. Association Between High Myopia and Progression of Visual Field Loss in Primary Open-Angle Glaucoma. http://www.optometrystudents.com/clinical-guide-to-degenerative-myopia (diakses tanggal 14 Februari 2014).

Lim, L.S., Gazzard, G., dan Low, Y.S. 2010. Dietary Factors, Myopia, and Axial Length. Ophthalmology. 117:993-997.

Page 32: Sem Prop

Lin, L.L., Shih, Y.F., dan Hsiao, C.K. 2004. Prevalence of Myopia in Taiwanese School Children: 1983 to 2000. Ann Acad Med Singapore. 33(1):27-33.

Midelfart, A. 2005. Myopia Among Medical Students in Norway. Invest Ophthalmol Vis Sci. 46:562.

Murti, B. 2006. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Edisi Ke-1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, pp: 134-135.

Mutti, O. 2009. Parental Myopia, Nearwork, School Achievement, and Children’s Refractive Error. Investigate Ophthalmology and Visual Science. 43:12.

Ostrin, L.A. 2011. The Role of the Iris in Chick Accommodation. Investigate Ophthalmology and Visual Science. Vol. 5, No. 7.

PERKENI. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta : PB Perkeni.

Rose, K.A. 2008. Outdoor Activity Reduces the Prevalence of Myopia in Children. American Academy of Ophthalmology. 115:1279-1285.

Saad, A. 2007. Environmental Risk Factors for Refractive Error among Egyptian School Children. Eastern Mediterranean Health Journal. 13:819-824.

Saw, S.M. 2003. A Synopsis of Prevalence Rates and Environmental Risk Factors for Myopia. Clin Exp Optom. 86:289-294.

Schimd, K. 2012. Myopia Manual : An Impartial Documentation of All The Reasons, Therapies, and Recommendation. New Zealand : Pagefree.

Sherwood, L. 2009. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke System. Jakarta: EGC.

Sudoyo, A. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing.

Seet, B., Wong, T.Y., dan Tan D.T.H. 2011. Myopia in Singapore: Taking a Public Health Approach. British Journal of Ophthalmology. 85:521-526.

Suhardjo. 2008. Ilmu Kesehatan Mata. Yogyakarta: Bagian Ilmu Penyakit Mata FK UGM.

Tiharyo, I., Wasisdi, G., dan Suhardjo. 2008. Pertambahan Miopia Pada Anak Sekolah Dasar Daerah Perkotaan dan Pedesaan Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Oftalmologi Indonesia. 2:104-112.

Vaughan, D. 2012. Oftalmologi Umum. Edisi Ke-14. Jakarta: EGC.

Verhoeven, J. M., Buitendijk, G. H. S., Rivadeneira, F, et al. 2013. Education Influences in The Role of Genetics in Myopia. Eur J Epidemiol. 28:973-980.

Woo, W.W. 2004. Refractive Errors in Medical Students in Singapore. Singapore Med J. 45(10):470.

World Health Organization. 2002. WHO Refractive Error Working Group Report on Strategic Planning Meeting of Refractive Error Working Group. Australia Ref Type Report. 1-30-20.

Page 33: Sem Prop

Terima Kasih