senam asma dan asma
DESCRIPTION
presentasi jurnalTRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA SEBELUM DAN SETELAH MENGIKUTI SENAM
ASMA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN PENYAKIT ASMA
Mizan Maulana
152010101115
Abstract
Asthma is respiratory disease
Usually related to the characteristic of the gene and the environment
Respiratory problems usually can be cured,
But the posture of asthmatic persons will change and then is spasm of the respiratory muscle
This situation will tend to panic the sufferer whenever the asthma attacks
This can be solved by having medical rehabilitation, teraphy exercise which is usually called asthma gymnastic
Latar Belakang
Penyakit Asma menurunkan produktivitas
Obat tidak selalu dapat dijangkau semua kalangan
Masyarakat tidak yakin jika senam asma dapat membuat kondisi lebih baik
Tujuan Penelitian
Mengetahui hubungan antara sebelum dan setelah mengikuti senam asma dengan frekuensi kekambuhan penyakit asma.
Jenis Penelitian
Penelitian observasional yang bersifat analitik
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah pasien asma rawat jalan di RSUD Kota Semarang pada tahun 2004 sebanyak 385 orang.
Sampel diambil secara accidental random sampling dengan rumus :
Akhirnya didapat 78 sampel, dibulatkan menjadi 80
Teknik pengumpulan data
Sumber data primer, hasil kuesioner
Sumber data sekunder, rekam medic RSUD Semarang
Studi literature yang relevan
Teknik analisa data
Deskriptif, mendiskripsikan setiap variabel penelitian dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi
Analitik, mencari hubungan antara senam asma dengan frekuensi kekambuhan penyakit asma digunakakan uji statistik chi square (2 ).
Mencari keeratan hubungan antara senam asma dengan frekuensikekambuhan penyakit asma dipergunakan rumus koefisien kontingensi (C ).
Hasil Penelitian
Pembahasan (Menurut tabel)
Ada hubungan bermakna antara keikutertaan senam asma dengan frekuensi kekambuhan penyakit asma (p–value =0,001), dengan tingkat hubungan sedang (C=0,528).
Ada hubungan bermakna antara sebelum dan setelah mengikuti senam asma dengan frekuensi kekambuhan penyakit asma (p-value=0,001), dengan tingkat hubungan kuat (C=0,648).
Pembahasan (dari literatur)
Senam Asma berfungsi :
Memperbaiki pola pernafasan (terutama jika terasa akan datang serangan
Meningkatkan kemampuan pernafasan
Meningkatkan efisiensi kerja otot-otot pernafasan, menambah aliran darah ke paru sehingga aliran darah yang teroksigenasi lebih banyak.
Menyebabkan pernafasan lebih lambat dan efisien
Volume paru lebih besar pada orang yangterlatih.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa adahubungan antara sebelum mengikuti senam asma dengan setelah mengikuti senam asma.
Dengan menurunnya frekuensi kekambuhan dapat menurunkanangka absensi dan juga mengurangi biaya pengobatan, sehingga mampu meningkatkan produktivitas yang akhirnya meningkat pula sosial ekonomi rumah tangga.