sensasi somatik umum

10
Sensasi Somatik Umum ; Indera Taktil dan Posisi Indera somatik adalah mekanisme saraf yang mengumpulkan informasi sensorik dari seluruh tubuh. Adapun pembagian indera sensorik menurut tipe fisiologisnya (1) mekanoreseptif, meliputi sensasi taktil dan posisi yang dapat dirangsang oleh pemindahan mekanis, (2) termoreseptif, mengetahui panas dan dingin, (3) nosiseptif, diaktifkan oleh kerusakan jaringan. Sedangkan klasifikasi sensasi somatik yakni sebagai berikut : a. Sensasi eksteroreseptif, berasal dari permukaan tubuh b. Sensasi proprioseptif, yang berhubungan dengan keadaan fisik tubuh, meliputi sensasi posisi, tendon dan otot c. Sensasi visceral, berasal dari organ visera tubuh d. Sensasi dalam, berasal dari organ dalam tubuh, seperti fasia, tulang dan otot Prinsip Penjalaran Sensasi Taktil Terdapat tiga prinsip yang berbeda di antara berbagai macam sensasi : (1) sensasi raba = perangsangan reseptor taktil yang terdapat di kulit dan jaringan tepat di bawah kulit; (2) sensasi tekan = adanya perubahan jaringan yang lebih dalam, dan (3) sensasi getaran = sinyal sensorik yang datang berulang-ulang. Reseptor Taktil 1. Ujung Saraf Bebas

Upload: delfian-qhova-rayes

Post on 02-Jul-2015

899 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sensasi Somatik Umum

Sensasi Somatik Umum ; Indera Taktil dan Posisi

Indera somatik adalah mekanisme saraf yang mengumpulkan informasi

sensorik dari seluruh tubuh. Adapun pembagian indera sensorik menurut tipe

fisiologisnya (1) mekanoreseptif, meliputi sensasi taktil dan posisi yang

dapat dirangsang oleh pemindahan mekanis, (2) termoreseptif, mengetahui

panas dan dingin, (3) nosiseptif, diaktifkan oleh kerusakan jaringan.

Sedangkan klasifikasi sensasi somatik yakni sebagai berikut :

a. Sensasi eksteroreseptif, berasal dari permukaan tubuh

b. Sensasi proprioseptif, yang berhubungan dengan keadaan fisik tubuh,

meliputi sensasi posisi, tendon dan otot

c. Sensasi visceral, berasal dari organ visera tubuh

d. Sensasi dalam, berasal dari organ dalam tubuh, seperti fasia, tulang dan

otot

Prinsip Penjalaran Sensasi Taktil

Terdapat tiga prinsip yang berbeda di antara berbagai macam sensasi : (1)

sensasi raba = perangsangan reseptor taktil yang terdapat di kulit dan

jaringan tepat di bawah kulit; (2) sensasi tekan = adanya perubahan jaringan

yang lebih dalam, dan (3) sensasi getaran = sinyal sensorik yang datang

berulang-ulang.

Reseptor Taktil

1. Ujung Saraf Bebas

Terdapat dalam semua bagian kulit dan jaringan lainnya, dapat

mendeteksi rabaan dan tekanan. Contohnya, kontak mata cahaya pada

kornea mata.

2. Badan Meissner

Juluran ujung saraf bermielin dari jenis serabut saraf Aβ. Dari selaput ini

terdapat banyak percabangan ujung filament saraf. Dapat dijumpai di

Page 2: Sensasi Somatik Umum

kulit yang tidak berambut (ujung jari dan bibir). Reseptor ini dapat

menjalarkan sinyal dengan adaptasi seperdetik sesudah dirangsang.

Reseptor ini peka terhadap getaran berfrekuensi rendah

3. Diskus Merkel

Badan Meissner di jujung jari yang ujungnya meluas. Jenis ini berbeda

dengan badan Meissner karena menjalarkan sinyal yang pada mulannya

kuat namun daya adaptasinya hanya sebagian dan untuk selanjutnya

lebih lambat.

Kelompok diskus Merkel (iggo dome) dipersarafi oleh satu serabut

saraf tunggal besar bermielin (jenis Aβ). Respetor ini, bersama badan

Meissner, sangat berperan melokalisasi sensasi raba di daerah

permukaaan tubuh yang spesifik dan menentukan bentuknya. Contohnya;

orang dapat terus-menerus menentukan macam perabaan suatu objek

pada kulitnya.

4. Organ Ujung Rambut (hair end-organ)

Merupakan reseptor raba, terutama mendeteksi (a) objek pada

permukaan tubuh (b) kontak awal dengan tubuh. Reseptor ini dapat

segera beradaptasi.

5. Ujung Organ Ruffini

Bercabang banyak, ujungnya bermielin dan dapat dijumpai pada selaput

sendi. Adaptasi reseptor ini sangat lambat, sehingga reseptor ini berguna

untuk menjalarkan sinyal perubahan bentuk jaringan yang datang terus-

menerus, misalnya sinyal raba, tekan dan menjalarkan sinyal derajat

rotasi sendi.

6. Badan Paccini

Terletak tepat di bawah kulit dan jaringan fasia tubuh. Reseptor ini dapat

dirangsang oleh penekanan local jaringan yang cepat karena reseptor ini

beradaptasi dalam waktu sepersekian detik. Berguna untuk perubahan

mekanis yang cepat pada jaringan.

Penjalaran Serabut Saraf

Page 3: Sensasi Somatik Umum

Semua semua reseptor sensorik menjalarkan sinyalnya melalui melalui

serabut saraf jenis Aβ dengan kecepatan 30 sampai 70 meter/second. Pada

ujung saraf bebas melalui serabut saraf kecil jenis Aδ bermielin dengan

kecepatan 3 sampai 30 meter/second. Beberapa lagi melalui serabut saraf C

tak bermielin dengan kecepatan 2 meter/second. Serabut saraf ini

mengirimkan sinyal ke medulla spinalis dan batang otak bagian bawah untuk

sensasi gatal.

Deteksi Getaran

Badan Pacini mendeteksi sinyal getaran dengan kecepatan 30 sampai 800

getaran per detik. Dibawa oleh serabut saraf jenis Aβ dapat menjalarkan

sebanyak sebanyak 1000 impuls/detik. Badan Meissner mendeteksi getaran

2 sampai 80 getaran/detik

Jaras Sensoris untuk Menjalarkan Sinyal Somatik ke Sistem Saraf

Pusat

Informasi sensorik dijalarkan dari medulla spinalis melalui pada radiks doralis

ke otak melalui melalui jaras sensoris bolak balik

1. Sistem Kolumna Dorsalis Lemniskus-Medialis

Page 4: Sensasi Somatik Umum

Perhatikan gambar di atas (kiri), serabut saraf yang memasuki kolumna

dorsalis akan melewati kolumna naik menuju medulla dorsalis, tempat

serabut-serabut ini akan bersinaps pada nuclei kolumna dorsalis (grasilis

dan kuneatus). Dari nuclei tersebut, neuron tingkat kedua akan segera

menyilang ke sisi yang berlawanan batang otak dan akan naik melewati

lemniskus medialis ke thalamus.

Di thalamus, serabut lemniskus medialis berakhir pada daerah

penyiaran sensorik thalamus, dikenal dengankompleks ventrobasal. Dari

kompleks ini, ada penjuluran serabut saraf tingkat ketiga, seperti tampak

pada gambar di atas (kanan), yakni menuju girus postsentralis dari

korteks serebri yang disebut area somatosensorik I dan II.

Berikut ini keterangan mengenai sensasi yang dapat dijalarkan oleh

sistem kolumna dorsalis lemniskus-medialis

2. Sistem Anterolateral

Seperti pada gambar di samping,

serabut anterolateral medulla spinalis

terutama berasal dari kornu dorsalis

laminae I, IV, V dan VI. Lamina ini

merupakan tempat berakhirnya

sebagian besar serabut-serabut saraf

sensorik radiks dorsalis setelah

memasuki medulla spinalis

Page 5: Sensasi Somatik Umum

Selanjutnya, serabut anterolateral akan menyilang tepat di

komisura anterior medulla spinalis menuju kolumna alba anterior dan

lateral sisi yang berlawanan, tempat serabut itu akan naik ke otak melalui

jalur traktus spinotalamikus anterior dan traktus spinotalamikus lateral.

Ujung atas dua traktus tersebut

terutama ada dua: (1) melalui nuclei

retikular batang otak, (2) kompleks

ventrobasal dan nuclei intralaminar.

Berikut ini keterangan mengenai sensasi

yang dapat dijalarkan oleh sistem anterolateral.

Page 6: Sensasi Somatik Umum

Korteks Somatosensorik

Terletak pada daerah posterior fisura sentralis atau disebut girus

postsentralis (gambar kiri bawah). Umumnya separuh bagian anterior lobus

parietalis hampir seluruhnya dikaitkan dengan penerimaan dan intepretasi

sinyal somatosensorik. Namun, separuh bagian posterior lobus parietalis

menyediakan interpretasi yang lebih tinggi lagi.

Perhatikan gambar di atas (kanan), korteks somatosensorik dibagi menjadi

dua area sensorik terpisah di lobus parietalisanterior yang disebut area

somatosensorik I dan II. Alasan pembagian daerah ini menjadi dua adalah

ditemukannya orientasi spasial yang berbeda dan terpisah dari berbagai

bagian tubuh pada setiap kedua daerah ini. Biarpun begitu area

somatosensorik I jauh lebih luas dan lebih penting bagifungsi sensorik tubuh

daripada area somatosensorik II, pada umumnya istilah ‘korteks

somatosensorik’ mengacu pada area

somatosensorik I.

Berikut ini gambarorientasi beragam

area tubuh pada area somatosensorik I.

Page 7: Sensasi Somatik Umum

Lapisan Korteks Somatosensorik dan Fungsinya

1. Sinyal sensorik masuk mula-mula merangsang lapisan IV neuron;

selanjutnya sinyal ini menyebar ke arah permukaan korteks dan juga

menuju lapisan yang lebih dalam

2. Lapisan I dan II menerima impuls sinyal masuk dari pusat otak lebih

awal yang memfasilitasi daerah spesifik pada korteks.

3. Lapisan II dan III akan mengirimkan aksonnya ke bagian korteks

serebri yang berhubungan pada sisi berlawanan otak melalui korpus

kalosum

4. Lapisan V merupakan lapisan yang umumnya lebih besar dan

proyeksinya ke daerah yang lebih jauh, seperti ganglia basalis, batang

otak dan medulla spinalis yang mengatur transmisi sinyal-sinyal

5. Lapisan VI, terutama sejumlah besar akson akan menyebar ke

thalamus, menjalarkan sinyal dari korteks serebri yang berinteraksi

dengan akson tersebut dan membantu mengatur tingkat

perangsangan sinyal sensorik yang datang memasuki talamus.