sentuhan paradigma baru membangun pendidikan pertanian bermutu
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Sentuhan Paradigma Baru Membangun Pendidikan Pertanian Bermutu
1/7
PERAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN
Oleh : Rismawati. R
Nim.
A. Pendahuluan
Indonesia merupakan negara agraris, dimana sebagaian besar penduduknya
menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Kenyataan ini dapat dilihat dari
sebagian besar penggunaan lahan diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan hampir 50%
dari total angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian.
Tidak hanya itu saja sektor pertanian juga menjadi sektor andalan (basic sector)dan
sangat berpotensi untuk peningkatan perekonomian bangsa. Akan tetapi, potensi yang
diberikan Tuhan ini tidak bisa dimanfaatkan sebaikbaiknya oleh bangsa Indonesia.
!ahkan saat ini kondisi pertanian Indonesia makin terpuruk, akibat adanya polaarah kebijakan yang salah. "ektor pertanian menjadi sektor yang terpinggirkan,
terkalahkan oleh sektorsektor lainnya seperti Industri dan #anufaktur. Adanya orientasi
pembangunan yang salah dan tidak berkelanjutan ini, telah mengakibatkan pembangunan
pertanian yang terasa stagnan, tidak adanya perubahan ke arah yang lebih baik. !ahkan
kondisi, ketahanan pangan bangsa Indonesia ini semakin diperparah dengan dibanjirinya
bangsa ini dengan komoditas pertanian import seperti gandum, beras, kedelai, jagung,
ka$ang tanah, gula pasir, buahbuahan, sayuran, sapi dan beberapa produk daging
(usodo, &00'. )ika hal ini terus berlanjut, maka ketahanan pangan (food
security)bangsa ini akan rentan dan mengalami ketergantungan dengan negara lain.
Apabila hal ini tidak diatasi, maka dikha*atirkan bangsa yang dikenal dengan
sebutangemah ripah loh jinawiini eksistensi, harkat dan martabatnya terjajah dan tidak
bernilai harganya. +leh karena itu, dalam pembangunan nasional saat ini pengembangan
ekonomi berbasis pertanian merupakan suatu kebutuhan yang harus dilakukan se$ara
kompleks dan berkesinambungan.
embangunan pertanian tidak hanya dilakukan se$ara tataran teoritis dan praktis
saja, akan tetapi juga faktorfaktor pendukung lainnya dalam pembangunan seperti
pendidikan, khususnya pendidikan tinggi. endidikan tinggi sebagai suatu tatarantertinggi pendidikan, tentu sangat berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
"ehingga faktor lembaga pendidikan ini sangat patut untuk dilibatkan dalam suatu
kemitraan guna pengembangan pertanian.
"uatu sistem di dalam institusi pendidikan tinggi ini, hendaknya mengajarkan
bidang ilmu pertanian se$ara komplek. #ahasis*a tidak hanya diajarkan sistem budidaya
tanaman saja, akan tetapi juga pengembangan ilmu, teknologi dan manajamen dengan
-
7/24/2019 Sentuhan Paradigma Baru Membangun Pendidikan Pertanian Bermutu
2/7
berbasis sumberdaya alam potensi bangsa Indonesia. "elain upaya perbaikan kurikulum,
perlu juga dilakukan arah perbaikan pola penyelenggara pendidikan untuk lebih
berkompetensi dan menganut konsepgood agriculture education.-engan demikian,
institusi pendidikan tinggi pertanian ini akan mampu men$etak kaderkader generasi
muda yang bermutu dan siap untuk melakukan pembangunan pertanian guna peningkatan
kesejahteraan bangsa. Akhirnya kualitas pendidikan tinggi pertanian merupakan salah
satu faktor pendukung penting untuk memba*a pertanian Indonesia menuju gerbang
kemajuan.
B. Kondisi Pendidian Tin!!i Pe"tanian #aat ini
#enurut ndangndang /epublik Indonesia omor &0, Tahun &00' tentang
"istem endidikan asional ("isdiknas, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk *atak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalamrangka men$erdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertak*a kepada Tuhan 1ang #aha 2sa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, $akap kreatif dan mandiri. "ementara itu, tujuan lebih
khusus dari pendidikan tinggi menurut o.30 tahun 4 adalah menyiapkan peserta
didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional
dalam menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.
-engan melihat kondisi pertanian Indonesia yang saat ini memprihatinkan baik
dilihat dari berbagai aspek (hulu, hilir dan onfarm sangatlah ironis. rodukti6itas baik
input maupun output dalam hal mutu dan kualitas terus mengalami gejala
yangstagnanisasiserta peningkatan yang kurang berarti (leveling off. Tandatanda
seperti ini menunjukkan bah*a selama ini institusi pendidikan tinggi pertanian belum
mampu mendorong sektor pertanian dalam arti luas menjadi sektor unggulan (leading
sector.
!anyak dari perguruan tinggi di Indonesia khususnya 7akultas ertanian, yang
men$etak lulusan peserta didiknya kurang memiliki kualitas baik
se$ara internal maupun eksternal.#alahan banyak lulusan yang kurang memahamispesifikasi bidang pertanian, sehingga tidak sedikit para lulusan yang bekerja di
lingkungan yang tidak ada kaitannya, baik langsung maupun tidak langsung dalam
pengembangan dunia pertanian.
Kondisi seperti di atas mungkin berkaitan dengan kurikulum pendidikan tinggi
pertanian se$ara umum yang tidak menanamkan sikap dan sifat kesadaran militansi
#ahasis*a untuk menghargai sektor pertanian sebagai suatu sektor yang sangat 6ital bagi
-
7/24/2019 Sentuhan Paradigma Baru Membangun Pendidikan Pertanian Bermutu
3/7
kemajuan bangsa Indonesia. Kurikulum pendidikan nasional yang selama ini bersifat bias
kota (urban bias dan pandangan terhadap sektor pertanian yang rendah. "ehingga saat
ini, trend yang berkembang di masyarakat mahasis*a adalah mendapatkan dan bekerja di
sektor nonpertanian di perkotaan yang $enderung lebih menguntungkan, resiko ke$il dan
lebih terlihat modern. Image seperti inilah yang menyebabkan sampai saat ini, terjadi
intensitas urbanisasi $enderung meningkat di perkotaan seperti di )akarta, "urabaya,
"emarang, 1ogyakarta dan !andung.
"elain itu se$ara khusus, kurikulum yang dikembangkan dalam programprogram
studi kurang mendekatkan mahasis*a dengan kegiatankegiatan lapangan seperti di
industri ataupun masyarakat. Kegiatankegiatan yang dikembangkan selama ini hanya
berkutat dan berorientasi pada perkuliahan dan praktikum di dalam kelas dan
laboratorium. !entuk pendidikan seperti ini hanya mendorong mahasis*a untuk
berorientasi pada nilai saja dan terbiasa dengan pekerjaan di atas kertas (tatarankonseptual, sementara dalam tataran praktikal pada umumnya sangat lemah. +leh karena
itu, tidak heran jika banyak mahasis*a yang merasa kaget dan kurang mampu untuk
terjun langsung ke lapangan guna melakukan pengembangan pertanian se$ara praktis.
+leh karena di dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang kurang
berorientasi di lapangan, maka topiktopik penelitian yang diselenggarakan oleh
pendidikan tinggi (dosen dan mahasis*a kurang kreatif. Tidak mengherankan jika hasil
hasil penelitian selama ini jauh dari penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat atau
tidak dapat dipakai sebagai dasar pengembangan aspek pertanian di lapangan. enelitian
penelitian itu hanya masuk sebagai sumber pustaka di perpustakaan tanpa berkembang
dalam tataran praktisnya. enelitian yang tidak terinspirasi oleh permasalahan di lapang
ini, sulit untuk dilakukan tahapan praktikal teknologi pengabdian masyarakat. Kalaupun
teknologi sudah mulai dipraktekkan, hal ini masih membutuhkan uji lapangan berikutnya
yang terkadang antara teori teknologi dan tataran praktis teknologi lapang tidak sejalan.
"ehingga kondisi ini menyebabkan terjadi perbedaangapyang $ukup besar antara
kampus dan masyarakat. Konsep tridharma peguruan tinggi sebagai bentuk upaya dunia
kampus sebagai agent of changedalam memberikan kontribusi nyata ke masyarakat tidak
terlaksana se$ara optimal. nsur tridarma yang terdiri dari pendidikan, penelitian danpengabdian masyarakat saling terpisah satu sama lain (mutual exclusive).
$. Good Agriculture Education#e%a!ai Pa"adi!ma Ba"u Dunia Pendidian Pe"tanian
"ektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang sama pentingnya dengan
sektor pertanian. "ektor pendidikan ini mengemban tugas yang sangat 6ital untuk
mengembangkan sumberdaya manusia agar dapat memiliki dan mampu bersaing dalam
-
7/24/2019 Sentuhan Paradigma Baru Membangun Pendidikan Pertanian Bermutu
4/7
hal Ilmu engetahuan dan Teknologi (IT2K, seni serta mampu mengamalkannya bagi
kesejahteraan manusia sehingga dapat meningkatkan harkat bangsa Indonesia di
masyarakat dunia sejajar dengan bangsabangsa lain yang berperadaban. +leh karena itu,
pendidikan pertanian di Indonesia ini mengemban tugas yang penting untuk dapat
mengembangkan dan mengaplikasikan IT2K yang berkaitan mulai dengan pemrosesan
hasil sumber daya alam se$ra lesatri dan berkelanjutan (sustainable)sampai pada tahapan
distribusi sehingga dapat menyejahterakan masyarakat.
-i era globalisasi saat ini, sistem pendidikan pertanian mengalami segmentasi pendidikan
yang penuh dengan persaingan. #obilitas tenaga kerja pendidikan, baik tenaga kerja
pendidik maupun hasil lulusan pendidikan tinggi dapat melampui batasbatas negara.
"ehingga pendidikan yang tidak mampu bersaing akan tentu akan mengalami degredasi
se$ara kompleks, tidak hanya sistemnya saja tapi juga berimbas pada pengembangan
aplikasi lapang (pertanian. "istem pendidikan pertanian Indonesia yang selama inibersifat kon6ensional8 hanya pada tataran teoritis konseptual, lemah dalam tataran praktis
harus dirubah dengan membuat sebuah paradigma baru menjadi sistem pendidikangood
agriculture education.
Good agriculture educationini merupakan suatu sentuhan paradigma baru dunia
pendidikan pertanian untuk menjadikan sistem pendidikan tani lebih berkompetensi pada
pengembangan IT2K bagi pengelolaan dan pembudidayaan alam tropika yang lestari.
-engan demikian diharapkan akan mampu menghasilkan sarjanasarjana yang
mempunyai integritas tinggi dan siap untuk melakukan pengembangan
IT2K. "istemgood agriculture educationini, dengan metodenya akan mampu
menjembatani antara dunia kampus dan tataran praktis lapang sehingga pendidikan tinggi
lebih berkompetensi dan siap bersaing.
"istemgood agriculture educationini merupakan suatu perubahan paradigma pendidikan
pertanian, yang harus dilakukan sebagai kebutuhan dasar bagi kemajuan pertanian. "udah
saatnya, sistem pendidikan pertanian kon6ensional ditinggalkan karena terbukti selama
ini sudah banyak lulusan pertanian yang kurang mampu dan berkompeten di bidangnya.
"ehingga sampai saat ini, pertanian Indonesia sulit mengalami perkembangan. !ahkan
image yang beredar, pertanian identik dengan keterbelakangan, masuk kuliah di fakultaspertanian itu tidak bergengsi dan malah menambah jumlah pengangguran.
"ehubungan dengan itu, maka perlu dilakukan perubahan paradigma pendidikan ke
arahgood agriculture educationuntuk men$apai output berupa sistem pendidikan yang
berkompeten, peningkatan mutu dan pembangunan pertanian. ntuk men$apai hal itu
diperlukan suatu proses perubahan paradigma dalam bentuk tataran praktisnya, berikut
penjelasannya 9
-
7/24/2019 Sentuhan Paradigma Baru Membangun Pendidikan Pertanian Bermutu
5/7
&. Pendidian tin!!i 'e"tanian (an! %e"om'etensi
ntuk mengembangkan kompetensi pendidikan tinggi haruslah memperhatikan
tiga pertimbangan dasar (basic consideration yaitu a kepentingan bangsa dan
negara, b 6isi akademik (academic vision), $ kebutuhan pasar kerja (market
demand). ubungan ketiga pertimbangan dasar tersebut hasruslah saling terkait.
"ebagai negara yang mempunyai sumberdaya alam melimpah dan jumlah
penduduk yang banyak diperlukan suatu karakteristik ilmu pengetahuan yang
mengembangkan 6isi ilmu pertanian Indonesia yang beriklim tropika. -iperlukan
suatu pengembangan ilmuilmu yang berkaitan dengan karakteristik dan potensi
sumberdaya alam Indonesia. -an hal ini dipakai sebagai dasar untuk men$iptakan
atau menentukan dan menerapkan teknologi dalam hal budidaya, pengelolaan,teknologi penanganan dan pengolahan hasil pertanian, sosialekonomi serta
manajamen yang berbasiskan pertanian.
"elain itu untuk meningkatkan potensi ini perlu dilihat dari faktor kebutuhan
pasar, hal ini sebagai pertimbangan untuk menentukan arah pendidikan tinggi agar
mampu menja*ab persoalanpersoalan pasar yang sedang berkembang.
#emun$ulkan pikiran kritis melalui arah market demand ini berguna untuk
mendorong timbulnya ide kreatif guna penyelesaian persoalan yang dihadapi bangsa
Indonesia.
Tantangan yang dihadapi pendidikan pertanian, haruslah mampu menghasilkan
lulusan yang mempunyai kombinasi kompetensi sebagai berikut 9
a. Kompetensi akademik yaitu kemampuan metodologis keilmu*an dalam rangka
penguasaan dan pengembangan IT2K.
b. Kompetensi profesional yaitu *a*asan, perilaku dan kemampuan untuk
menerapkan IT2K dalam pembangunan se$ara profesional. -engan kompetensi
profesioanal ini diharapkan dapat dimiliki para lulusan perguruan tinggi pertanian
sehingga menjadi tenaga dan pakar pembangunan pertanian yang andal.
$. Kompetensi ke$endekiaan, yaitu kepekaan para lulusan pendidikan tinggipertanian terhadap masalah yang sedang dihadapi di lingkungan masyarakat.
ntuk menghasilkan lulusan seperti itu, diperlukan reorientasi sistem pendidikan
termasuk kurikulum yang tepat dan dukungan proses belajar mengajar yang bermutu.
Keterkaitan dan kerjasama antara lembaga pendidikan tinggi dengan dunia lapang
usaha sangatlah diperlukan untuk menjamin kesesuaian antara lulusan dengan
kebutuhan lapang. -engan demikian, akan dihasilkan sumberdaya manusia yang
-
7/24/2019 Sentuhan Paradigma Baru Membangun Pendidikan Pertanian Bermutu
6/7
mempunyai bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan (skills)yang
menjadikan dirinya selalu berguna dalam menghadapi kompetensi global.
"elain itu seorang lulusan pendidikan tinggi pertanian, diharapkan tidak hanya
menjadi seorangjob seeker, tetapi mampu menjadi seorangjob creator. )i*a
ji*a entrepeneurshipsangat penting untuk diberikan bagi $alon lulusan pertanian,
karena bidang pertanian ini sangatlah berprospek untuk dijadikan pengembangan
mulai dari sektor agribinis hulu, hilir dan on farmyang belum tersentuh se$ara
potensional.
"ementara itu dalam tataran ilmu pengetahuan, *a*asan pengetahuan modern
hendaknya diberikan kepada peserta didik. :a*asan ini adalah bentuk pengetahuan
pertanian modern yang saat ini berkembang seperti globalisasi, penyeragaman
standarstandar, perdagangan bebas, lingkungan dan kesehatan. Isuisu tersebut,
merupakan sebuah proses pembelajaran yang dapat diterapkan. #ahasis*a tidakhanya mendapatkan bidang ilmu sesuai dengan jurusan ilmu yang dipilihnya, akan
tetapi juga ilmuilmu yang menunjang proses pembelajaran mereka.
"elain itu tidak lupa, dalamgood agriculture educationini diperlukan suatu
peningkatan mutu pendidikan seperti dalam halnya suatu sistem pemerintahan yang
memiliki empat pilar utama yaitu otonomi, akuntanbilitas, akreditasi dan e6aluasi.
+tonomi sebagai bentuk adanya perguruan tinggi (T !adan ukum #iliki egara
(!# dalam penyelenggaraannya harus dilaksanakan se$ara akuntabel mulai
tataran kebijakan sampai pada tahapan implementation. Akuntabilitas ini men$akup
semua penyelenggaraan yang bersifat transparansi meliputi aspek administrasi,
penelitian, keuangan dan sebagianya. "ementara e6aluasi dijadikan sebagai bahan
indikator untuk perbaikan kedepannya. Akreditasi juga menjadi faktor pendukung
untuk peningkatan mutu sebagai bentuk pengakuan (recognation)baik oleh instansi
dalam maupun luar negeri untuk mendapatkan pengakuan yang lebih luas.
). Pen!uatan Pem%an!unan Pe"tanian
Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian saat ini, tidak hanya terbatas
pada $ara meingkatkan efisiensi dan produkti6itas pertanian saja, akan tetapi juga
$ara memperluas keanekaragaman pangan; di6ersifikasi untuk me*ujudkanfoodsecurity, memperkokoh keterkaitan pertanian dengan industri (agroindustri serta
perluasan kesempatan kerja di sektor pertanian sehingga dapat berdampak positif bagi
kesejahteraan petani.
ntuk menghadapi tantangan seperti itu, perlu di$etak lulusan yang memiliki
militansi pertanian. !entuk penelitian yang dilakukan, hendaklah berakar dari
permasalahan yang ditemui di lapangan (problem solving oriented. Keengganan para
-
7/24/2019 Sentuhan Paradigma Baru Membangun Pendidikan Pertanian Bermutu
7/7
sarjana untuk terjun langsung ke dunia lapang, menjadi faktor penghambat transfer
teknologi. adahal masyarakat di lapang ini, sangat membutuhkan peran dari para
sarjana untuk mengatasi persoalan pertanian.
ntuk itu kerjasama dan pola kemitraan antara lembaga pendidikan tinggi,
masyarakat, industri, kelompok tani, pemerintah dan lembaga s*adaya masyarakat
sangatlah diperlukan agar ter$apainya transfer informasi yang nyata. !entuk
kemitraan ini bersifat pertemanan (friendship), agar bentuk proses pembelajaran
se$ara langsung dapat bersentuhan dengan penyelesaian permasalahan dilapangan.
D. Penutu'
Akhirnya peranan pendidikan tinggi sangatlah diperlukan untuk mendukung
pembangunan pertanian. "istem perubahan paradigma dalam metode pendidikan tinggi
pertanian harus mulai dirubah dengan memberikan sentuhansentuhan paradigma baruuntuk membentuk sistem pendidikan yang lebih bermutu dan berkelanjutan (sustainable).
aradigma baru ini disebut dengangood agricultre education, dimana konsep pendidikan
pertanian yang berorientasi pembangunan pertanian kedepan guna kesejahteraan
masyarakat. -alamgood agriculture educationini membutuhkan suatu bentuk
re6italisasi paradigma pendidikan baru yang meliputi perbaikan semua sektor dalam
sebuah institusi pendidikan tinggi. Tataran praktisgood agricultre educationini adalah
pengarahan paradigma pada upaya pembentukan kompetensi dan mutu guna
menghasilkan output yang dapat membantu proses pembangunan pertanian yang saat ini
mengalami leveling off.