sia c2 kelompok 2
DESCRIPTION
jgjTRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SAP 2 : Penggunaan Teknik Sistem dan Teknik – teknik Sistem
Oleh :
Ayu Etika Sari (1306305042) (04)
Eko Kurnia Muliawan (1306305198) (24)
Monika Karolina (1306305202) (26)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
REGULER
2015
I. Pemakaian Teknik-Teknik Sistem
I.1. Penggunaan Teknik-Teknik Sistem dalam Auditing
Sebagian besar penugasan auditing dibagi menjadi dua komponen dasar.
Komponen pertama yaitu audit intern yang bertujuan untuk menetapkan tingkat keandalan
struktur pengendalian intern dalam organisasi. Biasanya diperlukan beberapa jenis
pengujian ketaatan. Tujuan pengujian itu adalah untuk melihat eksistensi, efektivitas, dan
kontinuitas operasi pengendalian intern. Komponen kedua yaitu audit laporan keuangan,
meliputi pengujian substansif. Pengujian substansif adalah verifikasi langsung atas laporan
keuangan berdasarkan hasil pengujian pengendalian intern dalam audit intern. Pengujian
ketaatan maupun substansif juga harus dilakukan oleh auditor intern seperti halnya auditor
ekstern.
a. Evaluasi Pengendalian Intern, yaitu Auditor sering terlibat dalam evaluasi
pengendalian intern. Dalam mengevaluasi pengendalian intern, auditor umumnya
memperhatikan arus pemrosesan dan distribusi dokumen-dokumen dalam sistem
aplikasi. Karena pemisahan dan pembagian tugas-tugas pemrosesan di antara
karyawan dan atau departemen. Beberapa teknik sistem misalnya bagan arus analitis,
bagan arus dokumen, dan bagan distribusi formulir dapat digunakan oleh auditor
untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sistem.
b. Pengujian Ketaatan, yaitu Auditor melakukan pengujian ketaatan untuk memastikan
eksistensi, menilai efektivitas dan menguji kesinambungan operasi pengendalian
intern yang diandalkan oleh organisasi.Pengujian ketaatan membutuhkan pemahaman
atas pengendaian yang akan diuji. Jika pengendalian yang akan diuji adalah
komponen-komponen sistem informasi perusahaan, auditor juga harus memperhatikan
teknologi yang digunakan oleh sistem informasi. Ini membutuhkan pemahaman
teknik-teknik sistem yang umum digunakan untuk mendokumentasikan sistem
informasi. Jadi auditor harus mempunyai pemahaman mendasar mengenai teknik-
teknik yang akan digunakan dalam menganalisis dan merancang sistem.
c. Kertas Kerja, yang di maksud Kertas kerja ialah adalah catatan yang dipegang auditor
mengenai prosedur dan pengujian yang diterapkan, informasi yang didapatkan, dan
kesimpulan yng ditarik selama melakukan penugasan audit. Auditor disyaratkan oleh
standar professional untuk membuat ketas kerja, dan ini merupakan catatan utama
mengenai pekerjaan yang telah dilakukan.Auditor menggunakan teknik-teknik sistem
untuk mendokumentasikan dan menganalisis isi kertas kerja.
I.2. Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari 3 fase, yaitu:
a. Analisis Sistem, yaitu tanggung jawab analisis sistem mencakup pencarian fakta
dengan menggunakan teknik wawancara, kuesioner, review dokumen dan observasi.
Teknik formal yang digunakan untuk mengelola fakta meliputi analisis pengukuran
pekerjaan, analisis distribusi pekerjaan dan teknik matriks yang lain. Analisis arus
informasi juga merupakan bagian yang penting dari proses analisis. Teknik sistem
yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram alur data logika dan flowchart
analitis. Kedua teknik ini sangat berguna untuk mendapatkan gambaran mengenai
pemrosesan transaksi dalam suatu organisasi secara menyeluruh.
b. Desain Sistem, yaitu desain sistem yang melibatkan penyusunan cetak biru sistem
secara lengkap dan utuh. Alat tersebut dapat berupa matriks input atau output,
flowchart sistem, dan diagram alur data. Desain sistem juga melibatkan desain
dokumen input, desain formulir dan desain database. Teknik sistem seperti diagram
input proses output, daigram HIPO, flowchart program, tabel keputusan dan lain
sebagainya digunakan secara ekstensif untuk mendokumentasikan perancangan
sistem.
c. Implementasi Sistem, yaitu Implementasi sistem merupakan penerapan desain yang
telah dibuat. Dokumen adalah merupakan bagian terpenting dalam implementasi
sistem. Dokumen yang baik, sebagai akibat dari penggunaan teknik sistem adalah
proses analisis dan desain sistem informas, sangat membantu pelaksanaan pelatihan
karyawan dan berguna untuk memastikan bahwa spesifikasi desain dapat terpenuhi.
II. Teknik - Teknik Sistem
a. Teknik bagan Arus merupakan teknik sistem yang paling umum. Bagan arus adalah
diagram simbolik yang menunjukkan aliran data dan urutan operasi dalam suatu
sistem. Bagan arus digunakan baik oleh auditor maupun personel-personel sistem.
Bagan arus banyak dipakai jika pemrosesan data bisnis dilakukan secara
terkomputerisasi. Dengan meningkatnya arti penting bagan arus sebagai alat
komunikasi sehubungan dengan makin kompleks dan berkembangnya pemrosesan
komputer, maka dibutuhkan symbol-simbol standar dan penggunaan konvensi.
b. Teknik narasi, Teknik ini sering bermanfaat, khususnya dalam analisis sistem tahap
pencarian fakta di perusahaan. Wawancara merupakan teknik yang berguna bagi
analis untuk mengenal pihak-pihak pengambil keputusan di perusahaan dan masalah
yang mereka hadapi. Wawancara mendalam memungkinkan analis sistem untuk
membangun hubungan personal yang baik dengan manajer. Wawancara terstruktur
dapat digunakan untuk menemukan jawaban terkait dengan serangkaian pertanyaan.
Kuesioner terbuka merupakan teknik pencarian fakta dengan cara memberi
kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan secara bebas.
c. Teknik analisis Pemanfaatan Sumber Daya, yaitu Analisis berikutnya yang perlu
dilakukan setelah semua tahap dalam pembuatan yang dijelaskan diatas mulai dari
pembuatan flowchart, mengidentifikasi perubahan yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah hingga menerapkan desain prosedur yang baru adalah
mencocokkan sumber daya yang dimiliki dengan tugas yang harus diselesaikan.
Analisis ini harus dipertimbangkan oleh personel pengembangan sistem ketika
mengimplementasikan sistem. Auditor harus mempertimbangkan penggunaan sumber
daya saat melakukan audit. Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi audit tertentu
dapat diselesaikan dengan teknik sistem. Oleh karena itu, teknik sistem dalam analisis
pengalokasian sumber daya dapat digunakan oleh auditor maupun personel sistem.
II.1.Teknik-teknik Sistem beserta contoh simbol-simbol yang digunakan :
Flowchart merupakan teknik sistem yang paling sering digunakan. Flowchart
merupakan diagram symbol yang menunjukan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah
sistem.
a. Bagan Arus (Flowchart)
Flowchart digunakan baik oleh auditor maupun oleh personel sistem. Pemakaian yang
meluas ini memicu perlunya keseragaman simbol dan konvensi yang digunakan
Simbol-simbol ini terkait dengan fungsi dasar pemrosesan data. Symbol khusus
dapatdigunakan untuk menggantikan simbol dasar guna memberikan informasi
tambahan. Simbol input/output, Simbol proses, Simbol garis arus, Simbol anotasi
Bagan Arus Analitik, Dokumen, dan Distribusi Formulir
Flowchart analitik, Flowchart dokumen, dan diagram distribusi formulir dapat
digunakan untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sebuah sistem. Diagram ini
dikelompokan dalam kolom-kolom untuk mengelompokan fungsi yang dijalankan oleh
setiap entitas. Flowchart analitik serupa dengan flowchart sistem, baik dalam hal detail
rincian maupun teknik pembuatan. Alur proses ditandai dengan penggunaan symbol
yag dihubugkan dengan garis.
Flowchart dokumen serupa dengan format flowchart analitik, tetapi peran
proses setiap entitas tidak disajikan secara detail. Tujuan flowchart semacam ini adalah
untuk mengetahui setiap dokumen yang digunakan dalam setiap sistem aplikasi dan
mengidentifikasi titik awal dokumen, distribusi dokumen, serta titik akhir setiap
dokumen. Diagram distribusi formulir menggambarkan distribusi setiap salinan
formulir dalam sebuah organisasi. Formulir dapat digambarkan bentuk simbol atau
deskripsi kata-kata. Formulir digambarkan pada sisi kiri dari diagram dan akan
bergerak secara horizontal keberbagai kolom untuk menggambarkan alokasi formulir
ke berbagai unit organisasi
Bagan Arus Sistem Dan Program
Bagan arus sistem digunakan baik oleh auditor maupun ahli sistem. Bagan arus
sistem mengidentifikasikan keseluruhan atau garis besar aliran operasi dalam sistem.
Dalam bagan arus sistem penekanannya adalah pada media dan fungsi pemrosesan,
bukan pada fungsi pemrosesan yang rinci.
Bagan arus program digunakan oleh staf atau ahli pengembangan sistem.
Bagan arus program atau bagan arus blok menguraikan fungsi pemrosesan lebih rinci
dibandingkan bagan arus sistem. Bagan arus sistem berhubungan dengan fase analisis
dalam proyek sistem, sedangkan bagan arus program berkaitan dengan fase
perancangan.
b. Data Flow Diagram
Diagram aliran data (DFD) adalah representasi grafis dari sistem. DFD
menggambarkan komponen sistem, aliran data antara komponen dan sumber, tujuan
dan penyimpanan data. Gambar 3.1 menunjukkan empat simbol digunakan dalam
sebuah DFD. Studi simbol-simbol dan definisi mereka sebelum mulai membaca.
Catatan bahwa lingkaran dapat entitas pada fisik data aliran diagram atau proses pada
pasangan yang logis data aliran diagram.
Gambar Data Flow Diagram (DFD) simbol
Konteks diagram
Gambar 3.2 adalah contoh dari jenis DFD diagram konteks kami pertama.
Diagram konteks adalah tingkat atas diagram sistem informasi yang menggambarkan
aliran data ke dan dari entitas eksternal.
Mari kita gunakan Gambar 3.2 untuk mempelajari beberapa istilah penting
sistem. Pada saat yang sama, kita dapat menyadari pentingnya diagram konteks.
Lingkaran dalam konteks diagram mendefinisikan batas sistem. Batas adalah
perbatasan antara “sistem dalam minat” dan sistem lingkungan. Lingkungan terdiri
dari semua yang mengelilingi sebuah sistem. Sedangkan entitas dalam konteks
diagram menunjukkan lingkungan relevan. Lingkungan yang relevan adalah bagian
dari lingkungan yang mempengaruhi “sistem dari minat” seperti sistem didefinisikan.
Sebagai contoh, dalam Gambar 3.2, hanya konsumen dan bank berada dalam
lingkungan yang relevan. Bisa kita sertakan penyewa sebagai sumber pembayaran
untuk penyewa? Ya – dan, jika kita lakukan, diagram konteks akan mencakup “masa
penggunaan” kotak entitas dan aliran data yang menggambarkan pembayaran sewa.
Konsep akhir sistem kami adalah antarmuka. Antarmuka adalah aliran
menghubungkan sistem dengan sistem lingkungan. Di Gambar 3.2 “pembayaran” dan
“deposit” adalah antarmuka. Hubungan antara komponen sistem (yaitu antara
subsistem) juga merupakan antarmuka.
Gambar konteks diagram
c. Data Flow Diagram Fisik
Data Flow Diagram Fisik adalah representasi bergambar sebuah sistem yang
menampilkan sistem internal dan eksernal entitas, dan aliran data ke dan dari entitas
ini. Entitas internal adalah seseorang, tempat (misalnya, departemen), atau mesin
(contohnya, komputer) dalam sistem yang mengubah data. Oleh karena itu, fisik DFD
menentukan dimana, bagaimana dana oleh siapa sebuah proses sistem dicapai.
Sebagai contoh, DFD tidak memberitahu kita apa yang dicapai. Sebagai contoh, pada
Gambar 3.3, kita melihat bahwa “pelayan toko” menerima uang tunai dari
“pelanggan” dan mengirim uang tunai, bersama dengan menyalin daftar, untuk
“kasir”. Jadi, kita melihat dimana uang tunai pergi, dan kita melihat bagaimana uang
tunai penerimaan data diambil (yaitu menyalin daftar), tapi kami tidak tahu persis apa
yang dilakukan oleh petugas penjualan.
Perhatikan bahwa lingkaran fisik DFD dilabeli dengan kata benda dan bahwa aliran
data diberi label untuk menunjukkan bagaimana data ditransmisikan antara lingkaran.
Sebagai contoh, “pelayan toko” mengirim “dari 66W” untuk “pembukuan”. Juga,
melihat bahwa lokasi file menunjukkan persis dimana (“pembekuan”) dan label file
menunjukkan bagaimana (“buku biru penjualan”) sistem mempertahankan rekor
penjualan pada akhirnya, sedangkan Box entitas pada diagram konteks tentukan
entitas eksternal dalam lingkungan relevan, lingkaran dalam DFD fisik menentukan
entitas internal.
Gambar Data Flow Diagram Fisik
d. Data Flow Diagram Logis
Data Flow Diagram Logis adalah representasi bergambar dari sebuah sistem
yang menampilkan sistem proses dan aliran data ke dan dari proses. Kami
menggunakan DFD logis untuk sistem informasi dokumen karena kami dapat
mewakili sifat logis sistem – sistem tugas yang melakukan – tanpa harus menentukan
bagaimana, dimana atau oleh siapa tugas selesai. Keuntungan dari DFD logis (versus
DFD fisik) adalah bahwa kita dapat berkonsentrasi pada fungsi yang melakukan
sistem. Lihat, misalnya, Gambar 3.4, dimana label pada aliran data menggambarkan
sifat data, bukan bagaimana data di transmisikan. Adalah pembayaran dalam bentuk
check, uang tunai, kartu kredit, atau kartu debit? Kita tidak tahu, adalah “ jurnal
penjualan” file buku, kartu, atau komputer? Sekali lagi, kita tidak tahu.
Gambar Data Flow Diagram Logis (Diagram Level 0)
Apa yang kita tahu bahwa pelanggan pembayaran diterima, diverifikasi untuk
akurasi, tercatat dalam jurnal penjualan, dan disimpan di bank. Jadi, DFD logis
menggambarkan sistem kegiatan, sedangkan DFD fisik menggambarkan sistem
infrastruktur. Kita perlu kedua gambar untuk memahami sistem yang benar.
Pada akhirnya, catatan bahwa proses pada Gambar 3.4 dilabeli dengan kata yang
menggambarkan tindakan yang dilakukan, daripada dicap dengan kata benda yang
kita lihat pada DFD fisik.
Gambar 3.4 adalah tingkatan atas melihat lingkaran di Gambar 3.2 diagram
konteks. Karena semua lingkaran dalam Gambar 3.4 yang diikuti oleh titik desimal
dan nol angka, diagram ini sering disebut “tingkat 0” diagram. Anda harus menyadari
bahwa masing-masing data mengalir ke dalam dan keluar dari konteks lingkaran di
Gambar 3.2 juga mengalir ke dan dari lingkaran dalam Gambar 3.4 (kecuali untuk
aliran antara lingkaran, seperti “rekor penjualan”, yang adalah terkandung dalam
lingkaran di Gambar 3.2). ketika dua DFD – dalam kasus ini, DFD seimbang. Hanya
seimbang set DFD (yaitu diagram konteks, DFD logis, dan DFD fisik) sudah benar.
Untuk menyimpulkan Gambar 3.4 kami telah “membuktikan tidak benar” konteks
diagram pada Gambar 3.2 ke dalam komponennya yang tingkat atas. Kita telah
melihat dalam konteks lingkaran diagram untuk melihat pembagian utama “proses
penerimaan uang”. Subdivisi berturut-turut, atau “meledak” dari logis DFD disebut
atas ke bawah partisi dan, ketika dilakukan dengan benar, mengakibatkan serangkaian
seimbang DFD.
Kami akan menggunakan Gambar 3.5, yang menggambarkan serangkaian
generik DFD seimbang, belajar partisi dan menyeimbangkan. Pemberitahuan bahwa
tingkat 0 DFD (bagian b) memiliki input yang sama (A) dan output yang sama (B)
sebagai konteks diagram (bagian a). Sekarang lihat pada bagian c, ledakan lingkaran
1.0. bagian c memiliki input yang sama (A) dan keluaran sama (C dan D) sebagai
bagian b. Hubungan ini harus ada karena diagram 1.0 (bagian c) adalah sebuah
ledakan lingkaran 1.0 di bagian b. Yang sama dapat dikatakan untuk bagian d, partisi
yang lingkaran 3.0. Akhirnya, bagian e menunjukkan diagram 3.1, partisi lingkarang
3.1. studi Gambar 3.5 dan pastikan anda memahami hubungan antara tingkat dalam
set DFD. Sementara anda belajar gambar, anda mungkin juga melihat konvensi
digunakan untuk nomor lingkaran di setiap tingkat. Juga, lihat kotak entitas muncul
dalam konteks diagram dan diagram level 0 tetapi tidak biasanya muncul dalam
diagram di bawah tingkat 0.
Top - down partisi DFD ini sering dikaitkan dengan pendekatan sistem, yang
merupakan cara berfikir tentang solusi untuk masalah dana tentang desain sistem
informasi. Pendekatan sistem meminta kita untuk mempertimbangkan sistem secara
keseluruhan yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan.
Menggunakan pendekatan ini, kita kemudian menganalisis masalah atau sistem oleh
membusuk sistem.
Meskipun DFD Fisik demikian pula dinomori, kami tidak menggunakan
istilah “tingkat 0” bila merujuk kepada DFD Fisik karena tidak ada tingkat DFD yang
lebih rendah.
Gambar Satu Set DFD Seimbang
(atau masalah situasi) cara Top - down, mengungkapkan progresif, lebih detail.
Setelah memulai dekomposisi kami di bagian atas dengan pemandangan seluruh
sistem (dan sistem tujuan), dan mengakui hubungan.
e. Data Flow Diagram (Diagram aliran data)
(yaitu antar bagian) antara bagian-bagian sistem, kita dapat melanjutkan secara
teratur untuk memecahkan masalah kita atau untuk merancang sistem baru. Ketika
kita mengembangkan sistem baru dengan menggunakan pendekatan sistem, kita
kecualikan sistem baru secara bersamaan untuk mempertimbangkan seluruh serta
beberapa, antar hubungan yang dinamis dari bagian.
Kami menggunakan DFD dalam dua cara utama. Kita dapat menarik dua cara
tersebut untuk mendokumentasikan sistem yang ada, atau kita dapat membuat dua
cara tersebut dari awal ketika mengembangkan sistem pembangunan baru (bab 15-
19). Dalam bagian ini, kami menjelaskan proses untuk menurunkan satu set DFD dari
sebuah narasi dari sebuah sistem yang ada.
f. Diagram IPO dan HIPO
Diagram IPO dan HIPO digunakan oleh personel pengembangan sistem untuk
membedakan level rincian sistem yang digambarkan dalam Flowchart.
Bagan IPO menyajikan sangat sedikit rincian yang berkaitan dengan fungsi
pemrosesan, tetapi bagan itu merupakan teknik yang bermanfaat untuk menganalisia
keseluruhan kebutuhan informasi. Rincian tambahan atas tambahan proses dituangkan
dalam bagan hierarki masukan-proses-keluaran atau bagan HIPO. HIPO terdiri dari
sekumpulan bagan yang menggambarkan sistem yang berjenjang tingkat
kedetailannya, dimana tingkat kedetailan tersebut tergantumng pada tingkat
pemakaian pemakai.
Bagan HIPO (hierarchy plus input-proses-output) memuat dua segmen: bagan
herarkis yang membagi tugas-tugas pemrosesan kedalam berbagai modul atau sub-
tugas dan pada bagian IPO untuk menguraikan kebutuhan masukan-proses-keluaran
dari setiap modul. Bagan herarkis menguraikan keseluruhan sistem dan menyediakan
“daftar isi” dari bagian IPO yang rinci, biasanya melalui skema penomoran.
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H dan William S Hopwood (1997).Sistem Akuntansi dan
Informasi edisi.Yogyakarta: Andi.