sidang proposal
TRANSCRIPT
Oleh :
NURUL KHOMARIYAH EKA PUTRI
092101030
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG 2013
Diabetes melitusPenyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar
glukosa darah akibat gangguan sekresi insulin, penurunan
kerja insulin atau keduanya (ADA, 2011).
Klasifikasi Diabetes melitus
1. DM tergantung insulin
2. DM tidak tergantung insulin
3. DM yang berhubungan dengan keadaan
4. DM Gestasional
Data dari WHO menunjukkan bahwa tahun 2000 penderita DM
didunia berjumlah 171 juta dan akan meningkat menjadi sekitar
366 juta penderita pada tahun 2030
Indonesia merupakan negara urutan ke empat
penderita DM didunia, tahun 2030 diperkirakan
prevalensi akan mencapai sekitar 21, 3 juta
penderita
Di kota Semarang pada tahun 2011 terjadi 45551
kasus DM tipe II dan terjadi penambahan 2408
kasus pada tahun 2012
Di RS. Umum Daerah Kota Semarang pada tahun
2012 terdapat 323 kasus pasien rawat inap dengan
DM tipe II
4 pilar penatalaksanaan pada Diabetes melitus, yaitu :
A. Konsumsi obat B. Pemberian insulin C. Terapi gizi D. Latihan fisik atau olah raga
latihan fisik :
aktivitas fisik yang dilakukan secara terencana dengan tujuan
untuk memelihara kebugaran fisik
Latihan fisik yang digunakan adalah resistance exercise
( latihan angkat beban ) yang melibatkan banyak otot yang
aktif bergerak dan terjadi peningkatan aliran darah sehingga
jala – jala kapiler terbuka lebih banyak.
Tujuan umum:Mengetahui efektivitas latihan fisik resistance exercise terhadap penurunan GDS pada pasien DM tipe II
Tujuan khusus:1. Mendeskripsikan karakteristik responden2. Mengetahui kadar GDS pada kelompok perlakuan sebelum
dilakukan latihan fisik resistance exercise3. Mengetahui kadar GDS pada kelompok kontrol4. Menganalisis perbedaan kadar GDS pada kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan sebelum dan setelah dilakukakn latihan fisik resistance exercise
Rumusan masalah :Bagaimana efektivitas latihan fisik resistance exercise terhadap penurunan kadar glukosa darah sewaktu pada pasien DM tipe II
Kerangka Teori
D:\proposal
Hipotesis :
1. Ha : Latihan fisik efektif dalam menurunkan glukosa darah
sewaktu pada pasien DM tipe II
2. Ho : Latihan fisik tidak efektif dalam menurunkan glukosa
darah sewaktu pada pasien DM tipe II
Variabel independent : latihan fisik resistance exercise Variabel independent : GDS pada pasien DM tipe II
GDS pada pasien DM tipe II sebelum dilakukan latihan fisik resistance exercise
GDS pada pasien DM tipe II setelah dilakukan latihan fisik resistance exercise
Latihan fisik resistance exercise
Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy
experiment design dengan rancangan pretest post test
with control group
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
non probability sampling dengan teknik purposive
sampling
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien
rawat inap di RS. Umum Daerah Kota Semarang pada periode
Oktober – November 2013 yaitu 30 pasien.
Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi
Kriteria Inklusi :
a. Pasien rawat inap dengan DM
tipe II di RS. Umum Daerah
Kota Semarang
b. Mampu berkomunikasi verbal
dan non verbal
c. Usia 40 – 75 tahun
Kriteria eksklusi:
a. Pasien dengan penurunan
kesadaran
b. Pasien dengan gangguan
muskuloskeletal
c. Pasien dengan GDS > 250 mg/dl
d. Pasien dengan GDS < 63 mg/dl
Jumlah penentuan sampel menggunakan rumus
Notoatmojo (2007) dengan d atau tingkat kesalahan
yang dipilih adalah 0,1
Dari hasil perhitungan mendapat 22 sampel
Kelompok kontrol : 22
Kelompok perlakuan : 22
variabel Definisi operasional
instrumen Hasil ukur Skala
Latihan fisik
resistance exercise
pada pasien DM
tipe II
Latihan fisik
menggunakan
beban berupa
dumble dengan
berat 2 kg – 3kg
selama kali dalam 2
hari dengan durasi
15 – 30 menit setiap
latihan
Lembar observasi 0 = tidak dilakukan
latihan
1 = dilakukan
latihan
nominal
Glukosa darah
sewaktu ( GDS)
pada pasien DM
tipe II
Hasil pengukuran
glukosa dalam
darah pada pasien
DM yang diukur
sewaktu waktu
sesuai kebutuhan
Glucotest Pengukuran glukosa
darah sewaktu
dengan
menggunakan alat
glucotest yang
dinyatakan dalam
satuan mg / dl
rasio
1. pengolahan data terbagi menjadi 4 tahap menurut (Hidayat,
2009) yaitu
2. Analisa Data
a. Analisa univariat
b. Analisa bivariat
A. Editing
B. Coding
C. Processing
D. Cleanning
A. Analisa UnivariatAnalisis yang dilakukan untuk menggambarkan variabel variabel penelitian termasuk karakteristik responden dan kadar glukosa darah sewaktu pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan
B. Analisa Bivariat
Hasil sebaran data normal
Hasil sebaran data tidak normal
-Uji t berpasangan-Uji t tidak berpasangan
Uji non parametrik wilcoxon – mann whitney
dengan tingkat kemaknaanp > 0, 05
Penelitian keperawatan adalah hal yang krusial karena
berhadapan langsung dengan manusia sehingga perlu etika
penelitian yang mencakup :
1. Informed consent
2. Anonymity
3. Confidentiality