sig terapan

21
PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TERAPAN TUTORIAL MODUL#1 : PostgreSQL/PostGIS Oleh : Fahrurrozi 3510 100 019 Dosen : Dr.-Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc Laboratorium Geospasial Program Studi Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Ph. 031-5929486, 5929487 2013

Upload: zakarya-ar-rozy

Post on 24-Oct-2015

198 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Aplikasi pgAdmin PostgreSQL

TRANSCRIPT

Page 1: SIG terapan

PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TERAPAN

TUTORIAL MODUL#1 : PostgreSQL/PostGIS

Oleh :

Fahrurrozi 3510 100 019

Dosen :

Dr.-Ing. Ir. Teguh Hariyanto, MSc

Laboratorium Geospasial Program Studi Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Ph. 031-5929486, 5929487

2013

Page 2: SIG terapan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, aplikasi yang menggunakan data

spasial terus dikembangkan. Oleh karena itu, dibutuhkan sarana penyimpanan data spasial

yang baik guna menghasilkan aplikasi yang andal. Data spasial dapat disimpan dalam

sebuah file, misalnya disimpan dalam format shapefile. Akan tetapi, menyimpan dalam file

memiliki permasalahan seperti pengelolaan file, concurrency control, bulk loading, storage,

dan keamanan. Untuk menangani permasalahan penyimpanan data spasial berbasis file,

dapat digunakan Database Management System (DBMS). Banyak DBMS yang dapat

digunakan sebagai sarana penyimpanan data spasial seperti PostgreSQL, MYSQL, Oracle,

SQL Server, dan MonetDB. Masing-masing DBMS tersebut memiliki kemampuan untuk

menyimpan dan mengolah data spasial dengan didukung oleh berbagai fasilitas lainnya.

PostgreSQL atau sering disebut Postgres merupakan salah satu dari sejumlah DBMS

yang telah digunakan secara luas. Hal ini dikarenakan PostgreSQL merupakan open source

database system yang telah teruji kemampuannya. Berdasarkan situs resmi PostgreSQL1,

PostgreSQL telah memenangkan banyak penghargaan dan juga telah sukses digunakan

oleh berbagai perusahaan. PostGIS menjadikan PostgreSQL sebagai spatial-DBMS dengan

didukung oleh tiga fasilitas yang dimiliki oleh PostGIS, yaitu mendukung berbagai tipe data

spasial seperti point, line, dan polygon, kemampuan untuk pengindeksan data spasial, dan

terakhir tersedianya fungsi spasial yang digunakan untuk mengeksekusi query spasial.

Berbagai perusahaan atau kelompok pengembang aplikasi di bidang Sistem Informasi

Geografis (SIG) menggunakan PostgreSQL sebagai DBMS.

Tujuan

1. Mengetahui perbedaan SQL Shell (psql) dengan pgAdmin III PostgreSQL 9.3 dalam

pembuatan tabel,

2. Mengetahui perbedaan SQL Shell dengan PgAdmin III PosgreSQL 9.3,

3. Perbedaan Perintah DDL dan DML pada PostgreSQL

4. Pembuatan Query Spasial dengan PostGIS

Page 3: SIG terapan

2

DASAR TEORI

Database

Database adalah kumpulan data yang saling brhubungan yang disimpan secara

bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk

memenuhi berbagai kebutuhan (Fathansyah, 2004). Sistem Basis Data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau

merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga

mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses

mengambil keputusan. Menurut Fathansyah, 1999, sistem basis data adalah sistem yang

terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data disebuah

sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa

pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel)

tersebut. Salah satu cara menyajikan data untuk mempermudah modifikasi adalah dengan cara

pemodelan data. Model yang akan dipergunakan pada pelatihan ini adalah Entity Relationship

Model.

Model Entity Relationship adalah representasi logika dari data pada suatu organisasi atau

area bisnis tertentu dengan menggunakan Entity dan Relationship. ERD adalah suatu diagram

yang digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD

berfungsi untuk menggambarkan relasi dari dua file atau dua tabel yang dapat

digolongkan dalam tiga macam bentuk relasi, yaitu satu-satu, satu-banyak dan banyak-banyak

(Oetomo, 2002). Sedangkan Fathansyah (2004) E-R Diagram adalah diagram yang berisi

komponen-komponen entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan

atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta yang ditinjau.

Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram adalah sebagai berikut:

a. Entity

Entitas (Entity) adalah objek data prinsip tentang informasi yang dikumpulkan.

Suatu obyek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai dalam konteks

sistem yang telah dibuat. Entity digunakan atau digambarkan persegi empat.

Page 4: SIG terapan

3

b. Atribut

Atribut merupakan objek data yang mengidentidikasi atau menguraikan entitas

dimana mereka dihubungkan. Kejadian dari suatu atribut tertentu adalah suatu nilai

(value). Atribut digambarkan dengan simbol Ellips.

c. Hubungan (Relationship)

Hubungan ini dinamakan relationship atau relasi. Suatu relationship adalah suatu

asaosiasi antara dua tabel atau lebih. Hubungan harus dibedakan antara hubungan

bentuk dengan isi dari hubungan itu sendiri. Hubungan digambarkan dengan

simbol ketupat. Hubungan terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah:

1. Hubungan Satu ke Satu (One-to-One Relationship)

Hubungan satu-ke-satu memiliki kardinalitas atau derajat satu dan hanya satu

di kedua arahnya. Hubungan ini dinotasikan dengan 1 ke 1 atau 1:1.

2. Hubungan Banyak ke Satu (Many-to-One Relationship)

Hubungan banyak-ke-satu memiliki kardinalitas dalam satu arah untuk satu atau

lebih dan diarah lain untuk satu dan hanya satu. Hubungan ini dinotasikan

dengan M:1 atau M ke 1.

3. Hubungan Banyak ke Banyak

Hubungan banyak-ke-banyak adalah salah satu yang memiliki derajat satu atau

lebih yang berlaku ke kedua arah. Hubungan ini dinotasikan sebagai M:M (M ke

M) atau M:N (M ke N). Lantaran angka aktual disetiap derajat biasanya tidak

sama, maka kita menggunakan notasi M:N

Data Spasial

Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas representasi obyek di bumi.

Data spasial pada umumnya berdasarkan peta yang berisikan interprestasi dan proyeksi seluruh

fenomena yang berada di bumi. Fenomena tersebut berupa fenomena alamiah dan buatan

manusia. Pada awalnya, semua data dan informasi yang ada di peta merupakan representasi

dari obyek di muka bumi.

Page 5: SIG terapan

4

Sesuai dengan perkembangan, peta tidak hanya merepresentasikan obyek-obyek yang

ada di muka bumi, tetapi berkembang menjadi representasi obyek diatas muka bumi (diudara)

dan dibawah permukaan bumi. Data spasial memiliki dua jenis tipe yaitu vektor dan raster.

Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan

menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau poligon beserta atribut-atributnya. Model

data Raster menampilkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks

atau piksel – piksel yang membentuk grid. Pemanfaatan kedua model data spasial ini

menyesuaikan dengan peruntukan dan kebutuhannya.

Data spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya adalah :

Peta Analog

Peta analog merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data

ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena itu dengan

perkembanganteknologi saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi

format digital untuk kemudian disimpan dalam basis data.

Foto Udara (Aerial Photographs)

Foto udara merupakan salah satu sumber data yang banyak digunakan untuk

menghasilkan data spasial selain dari citra satelit. Perbedaannya dengan citra

satelit adalah hanya pada wahana dan cakupan wilayahnya. Biasanya foto udara

menggunakan pesawat udara. Secara teknis proses pengambilan atau perekaman

datanya hampir sama dengan citra satelit. Sedangkan untuk data lama (format

foto film) agar dapat disimpan dalam basis data harus dilakukan conversi dahulu

dengan mengunakan scanner, sehingga dihasilkan foto udara dalam format

digital.

Citra Satelit

Data citra satelit menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit tersebut

menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari

permukaan bumi.

Page 6: SIG terapan

5

Data Tabular

Data tabula berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data ini umumnya

berbentuk tabel. Salah satu contoh data ini yang umumnya digunakan adalah

data sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dll.

Data Survei (Pengamatan atau pengukuran dilapangan)

Data ini dihasilkan dari hasil survei atau pengamatan dilapangan. Contohnya

adalah pengukuran persil lahan dengan menggunakan metode survei terestris.

PostgreSQL/Postgis

PostgreSQL merupakan sebuah Object-Relational Database Management System

(ORDBMS) berdasarkan pada PostgreSQL Versi 4.2 yang dikembangkan di Universitas California

pada Berkeley Computer Science Department. PostgreSQL sebagai pelopor bagi banyak

perangkat lunak DBMS lain yang kemudian menjadi komersial (PostgreSQL Global Development

Group, 2009).

PostgreSQL memiliki lisensi GPL (General Public License) dan oleh karena itu PostgreSQL

dapat digunakan, dimodifikasi dan didistribusikan oleh setiap orang tanpa perlu membayar

lisensi (free of charge) baik untuk keperluan pribadi, pendidikan maupun komersil. PostgreSQL

merupakan DBMS yang open-source yang mendukung bahasa SQL secara luas dan menawarkan

beberapa fitur-fitur modern seperti :

Complex Queries

Foreign Keys

Triggers

Views

Transactional Integrity

Multiversion Concurrency Control

Selain itu, PostgreSQL telah mendukung teknologi lama dengan menambahkan

fitur- fitur baru pada :

Data Types

Page 7: SIG terapan

6

Functions

Operators

Aggregate Functions

Index Methods

Procedural Languages

PostGIS adalah satu struktur data spatial yang diimplementasikan pada web server

PostGreSQL (Refraction Research Inc., 2005). PostGIS ini mendukung semua fungsi dan

objek yang didefinisikan oleh OpenGIS, yaitu Simple Features for SQL specification (Anderson,

2003). PostGIS didesain untuk mengimplementasikan SQL 92 untuk jenis data geometri

pada PostGreSQL.

Dengan demikian, dimungkinkan menggunakan berbagai fungsi spasial yang ada pada

PostGIS (Mitchell, 2005). Perintah spasial yang telah diimplementasikan berjumlah lebih

kurang 600 perintah (Refraction Research Inc., 2005). PostGIS versi 0.1 yang dikeluarkan

pada tahun 2001 mendukung tipe data objek spatial dan metode pengindekan objek

spatial: GiST. Menurut (Mitchell, 2005) PostGIS menyediakan berbagai fasilitas di antaranya

adalah:

1. Definisi abstract Data Type untuk objek spasial sesuai dengan spesifikasi

OpenGIS Consortium.

2. Dukungan terhadap format WKT (Well Known Text) dan WKB (Well Known Binary).

3. Metode pengindekan GiST yang sesuai untuk objek spasial.

4. Dukungan akses aplikasi melalui JDBC.

PostGIS merupakan ekstensi dari PostgreSQL Database Management System.

Dengan menambahkan PostGIS pada Postgre SQL, maka basis data ini akan memiliki

kemampuan dalam menyimpan data spasial seperti data jarak, wilayah, negara,

persimpangan dan khususnya tipe data geometri ke dalam basis data sebagai data letak

suatu objek pada peta (Budiawan, 2010).

Page 8: SIG terapan

7

METODOLOGI

Pembuatan Tabel dengan SQL-Shell

Untuk membuat table dengan menggunakan PostgreSQL 9.3 bisa melalui dua cara yaitu

menggunakan SQL-Shell dan pgAdmin III. Berikut ini langkah-langkah pembuatan table dengan

SQL-Shell:

1. Buka SQL-Shell PostgreSQL 9.3 dengan cara klik Start Menu All Programs

PostgreSQL 9.3 SQL Shell (psql),

Gambar 1 Membuka SQL Shell (psql) PostgreSQL 9.3

Akan muncul jendela SQL Shell (psql) seperti gambar berikut:

Gambar 2 Jendela Awal SQL Shell (psql) PostgreSQL 9.3

2. Log in ke database dengan menggunakan server localhost (default server), jika belum membuat database bisa menggunakan database postgres dengan port 5432, username menggunakan postgres dan untuk password user sesuaikan dengan password pada saat installing program.

Page 9: SIG terapan

8

Gambar 3 Masuk ke Database psql

3. Create database dengan nama ‘pariwisata_shell’ dengan cara ketikkan kode seperti

pada gambar 4, jika pembuatan database berhasil akan muncul ‘CREATE DATABASE’

setelah eksekusi, lalu lanjutkan koneksi ke database dengan cara ketik kode \c

pariwisata_shell enter

Gambar 4 Masuk ke Database ‘pariwisata_shell’

4. Membuat table pada database ‘pariwisata_shell’ sesuai dengan gambar 5, jika table

berhasil dibuat maka akan muncul ‘CREATE TABLE’,

Gambar 5 Membuat tabel pada SQL Shell

5. Mengisi tabel dengan SQL_Shell

Gambar 6 Mengisi tabel dengan SQL_Shell

Page 10: SIG terapan

9

6. Setelah seluruh data dimasukkan, lakukan pengecekan dengan memanggil data,

Gambar 7 Pengecekan Hasil Input Data

Pembuatan Tabel dengan pgAdmin III

1. Buka software pgAdmin III PostgreSQL 9.3 melalui Start Menu

Gambar 8 Membuka program pgAdmin III PostgreSQL 9.3

Gambar 9 Loading masuk program pgAdmin III PostgreSQL 9.3

2. Akses server dengan double-click atau klik kanan server lalu klik connect (untuk server

yang digunakan dalam praktikum ini adalah Rozie (localhost: 5432)

Page 11: SIG terapan

10

Gambar 10 Akses Server Database pgAdmin III PostgreSQL 9.3

3. Setelah berhasil masuk ke sever yang digunakan dilanjutkan dengan membuat database

baru dengan cara klik kanan Databases klik New Database… atau melalui menu bar

klik Edit pilih New Object klik New Database…

Gambar 11 Membuat Database Baru

Kemudian akan muncul kotak dialog New Database…

Gambar 12 Kotak Dialog New Database

4. Pada kotak dialog New Database… untuk Tab Properties isikan nama database

Pariwisata_pgAdmin dan owner pilih postgres, kemudian pada Tab Definition pilih

postgres untuk template, pg_default untuk tablespace, lalu klik OK

Page 12: SIG terapan

11

Gambar 13 Pembuatan Database (Kotak Dialog New Database)

5. Buat table baru dalam database Pariwisata_pgAdmin dengan drop in schemas dalam

database lalu klik kanan Tables New Table atau melalui menu edit dengan cara klik

Tables klik menu Edit New Object New Tables.

Gambar 14 Membuat Tabel dalam Database

6. Setelah muncul kotak dialog New Table, lakukan setting table baru pada tab properties

kotak dialog New Table isikan nama lalu klik OK,

Gambar 15 Setting Tabel Baru Kotak Dialog New Table

Untuk membuat kolom pada tabel bisa melalui berbagai cara bisa melalui tab column

pada kotak dialog New Table ataupun melalui menu edit. Selain itu, bisa dengan cara

klik kanan tabel (misal tabel Kabupaten) pilih New Object klik New Column,

Page 13: SIG terapan

12

Gambar 16 Membuat Kolom Baru pada Tabel

Akan muncul kotak dialog New Column seperti pembuatan table isikan nama lanjutkan

pilih Data Type sesuai keinginan serta isikan panjang karakter, lalu klik OK,

Gambar 17 Kotak Dialog New Column

Pada praktikum kali ini membuat lima table pada Pariwisata_pgAdmin. Selanjutnya

kolom akan muncul pada table.

7. Buat primary key untuk masing-masing table dengan cara klik kanan table Properties

klik tab Constraint klik Add isikan nama pada tab properties kotak dialog New

Primary Key dan pada tab Column pilih kolom sebagai primary key klik Add OK,

Gambar 18 Membuat Primary Key

8. Mengisi data pada table dengan cara aktifkan table yang akan diisi klik View the data

in the selected object isikan data pada table yang muncul pada kotak dialog Edit Data

Save,

Page 14: SIG terapan

13

Gambar 19 Pengisian Data pada Tabel

Membuat Tabel Berbasis Geometri

Untuk membuat table berbasis geometri, langkah awal yang harus dilakukan adalah

membuat database dengan menggunakan template postgis. Kemudian dilanjutkan pembuatan

table yang memuat data koordinat. Setelah tabel selesai dibuat, isikan data seperti pengisian

table biasa.

1. Membuat table pada PgAdmin III PostgreSQL 9.3

Gambar 20 Tabel Sekolah pada PgAdmin III PostgreSQL 9.3

2. Buka pgAdmin III PostgreSQL 9.3, akses table yang diinginkan, lalu klik ikon maka

akan muncul kotak dialog Query, tambahkan kolom Geometri Point dengan perintah

AddGeometryColumn,

Page 15: SIG terapan

14

Gambar 21 Perintah addgeometrycolumn untuk Point

3. Masukkan data dengan menggunakan perintah ST_GeomFromText pada SQL Editor,

Gambar 22 Memasukkan Data pada Tabel

4. Buat tabel baru untuk geometri garis (tabel jalan), tambahkan kolom geometri line

dengan fungsi perintah AddGeometryColumn, dan masukkan data dengan

menggunakan perintah ST_GeomFromText pada SQL Editor,

Gambar 23 Perintah addgeometrycolumn untuk Line

5. Buat table baru untuk geometri luasan (table batas), tambahkan kolom geometri area

dengan fungsi perintah AddGeometryColumn, dan masukkan data dengan

menggunakan perintah ST_GeomFromText pada SQL Editor,

Gambar 24 Perintah addgeometrycolumn untuk Area

Page 16: SIG terapan

15

Koneksi Database dengan QGIS

Setelah data geometri dikumpulkan dalam satu database, tahap selanjutnya menghubungkan

database dengan QGIS. Berikut ini langkah-langkah koneksi database di QGIS:

1. Buka aplikasi QGIS melalui Start Menu All Programs Quantum GIS Lisboa

Quantum GIS Desktop

Gambar 25 Membuka Quantum GIS dari Start Menu Windows

Gambar 26 Koneksi Database ke QGIS Melalui Quantum GIS Browser

2. Setelah jendela QGIS Desktop muncul, klik menu database DB Manager, kemudian

pilih layer yang ingin ditampilkan dengan cara klik kanan layer klik Add to QGis canvas

Gambar 27 Kotak Dialog DB Manager

Page 17: SIG terapan

16

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

1. Database pariwisata_shell

Tabel Kabupaten (kiri) dan Tabel Wisata (kanan)

Tabel Pusat_Belanja (kiri), Tabel Bank_ATM (tengah), dan Tabel Jalur Transportasi

(kanan)

2. Database Pariwisata_pgAdmin

Tabel Kabupaten (kiri), Tabel Pusat_Belanja (tengah), Tabel Bank_ATM (kanan)

Tabel Wisata (kiri) dan Tabel Jalur Transportasi (kanan)

Page 18: SIG terapan

17

3. Geodatabase

Tabel Sekolah berbasis geometri titik

Tabel Jalan Berbasis Geometri Garis

Tabel Batas Berbasis Geometri Area

4. Tampilan Geodatabase dalam QGIS Desktop

Tampilan Layer Geometri (Point, Line, dan Area) dari Geodatabase pada Quantum

GIS Desktop

Pembahasan

1. Perbedaan SQL Shell (psql) dengan pgAdmin III PostgreSQL 9.3 dalam Pembuatan

Tabel

Dalam hal pembuatan tabel, penggunaan psql dengan pgAdmin III PostgreSQL 9.3

memiliki perbedaan pada metode atau cara pembuatan dan tampilan tabel. Dalam psql

pada dasarnya untuk membuat tabel umumnya menggunakan mode teks, yang

mana harus mengetikkan perintah-perintah SQL lalu mengeksekusinya. Oleh karena

itu, user harus benar-benar menguasai perintah-perintah SQL untuk dapat membuat

tabel ataupun database. Berbeda dengan psql, PgAdmin III memiliki tampilan visual yang

Page 19: SIG terapan

18

menjadikan pemakaian database ini jauh lebih mudah. Sehingga tanpa harus

menguasai perintah-perintah SQL, tetap dapat membuat tabel yang diperlukan hanya

dengan menu-menu yang ada dari pgAdmin III. Selain itu, pgAdmin III juga dilengkapi

dengan SQL query editor untuk membuat perintah-perintah SQL.

2. Perbedaan SQL Shell dengan PgAdmin III PosgreSQL 9.3

SQL Shell (psql) merupakan interface yang berbasis command line yang

menghubungkan user dengan database, dimana user dapat melakukan perintah-

perintah query baik SQL (Structured Query Language) standar, fungsi bawaan yang

sudah ada di server database PostgreSQL, dan perintah-perintah lainnya. Psql

berbasis CLI (Command Line Interface) yang menggunakan menu baris perintah atau

text atau ketikkan dari keyboard untuk berinteraksi dengan sistem operasi atau

komputer tersebut. Psql sangat bermanfaat untuk pengguna yang ingin

mengembangkan program database atau mengeksekusi query dengan berbagai script,

perintah, maupun fungsi dalam interface yang sederhana dan tidak rumit.

Tidak seperti psql, pgAdmin III berbasiskan GUI (Graphical User Interface) yang ditulis

dengan bahasa C++ dan pustaka wxWindow. Dengan demikian, untuk melaksanakan

tugas tertentu dapat diselesaikan dengan tools yang ada dalam interface pgAdmin III.

Pengguna pgAdmin III dapat melihat informasi sitem dan status database secara detail

termasuk script SQL-nya.

psql berbeda dengan query pada pgAdmin III. Perbedaan ini terletak pada tampilan dan

fasilitas yang tersedia. Dari segi tampilan, psql hanya menggunakan tampilan modus

teks yang berlatar belakang hitam tanpa dilengkapi dengan gambar dan grafik,

sedangkan pgAdmin III memiliki tampilan yang mudah dimengerti user. Dari segi

fasilitas, pgAdmin III memiliki tools atau baris menu yang memudahkan pengguna untuk

melakukan berbagai perintah serta dilengkapi dengan Help yang sangat membantu user

jika terjadi kesalahan, sedangkan untuk psql semua dilakukan melalui keyboard untuk

menuliskan script perintah. pgAdmin III memiliki kekurangan pada jendela SQL editor

yang harus selalu dibersihkan dahulu sebelum eksekusi perintah dilakukan.

Page 20: SIG terapan

19

3. Perbedaan Perintah DDL dan DML pada PostgreSQL

DDL (Data Definition Language), yaitu bahasa yang memiliki kemampuan untuk

mendefinisikan data yang berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek

seperti CREATE, DROP, RENAME, dan ALTER TABLE. Dengan bahasa inilah user dapat

membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur

penyimpanan tabel dan sebagainya.

DML (Data Manipulation Language), yaitu bahasa yang berhubungan dengan proses

manipulasi data (menambah, menyisipkan, mengubah, dan menghapus data) pada tabel

atau record , contohnya seperti INSERT INTO, UPDATE, REPLACE, SELECT, dan DELETE.

4. Pembuatan Query Spasial dengan PostGIS

PostGIS merupakan ekstensi dari PostgreSQL yang dapat digunakan untuk menangani

dan memproses data geografis. Dengan memanfaatkan PostGIS user dapat membuat

dan menggunakan fungsi geografis yang disediakan PostGIS. Seperti pembuatan tabel

berbasis geometri, terdapat fungsi tambahan kolom yang menyimpan bentuk obyek

spasial seperti titik, garis, dan polygon. Dengan mengkoneksikan data dengan Quantum

GIS data spasial yang disimpan dalam database dapat ditampilkan.

Page 21: SIG terapan

20

DAFTAR PUSTAKA

http://manual.linfiniti.com/id/postgis/index.html [diakses tanggal 21 November 2013]

http://www.pgadmin.org/ [diakses tanggal 19 November 2013]

http://www.postgresql.org/ [diakses tanggal 19 November 2013]

http://www.postgis.net/ [diakses tanggal 19 November 2013]

Anjarsari, Rini. 2009. Sistem Informasi Inventaris Barang di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah

Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Basofi, Arif. ____. Penggunaan PostgreSQL GIS. _____

KemenRistek. 2013. “Pelatihan dan Pengembangan Data dan Informasi IPTEK daerah Memanfaatkan

OpenSource GIS”. Malang

Munawaroh, Siti. 2005. Mengeksplorasi Database PostgreSQL dengan PgAdmin III. Semarang:

Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang

Prahasta, E. 2012. “Tutorial PostgreSQL, PostGIS dan pgRouting”. Informatika. Bandung

Pusat Infrastruktur Spasial, 2013. Modul Pelatihan Data Spasial, ITB

Sidra, Andi Tenri Were. 2012. Sistem Informasi Spasial Kondisi Fisik Jaringan Irigasi Bantimurung

Kabupaten Maros. Makassar: Universitas Hasanuddin.

http://prihastomo.files.wordpress.com/2008/01/postgresql.pdf [diakses tanggal 21 November 2013]