simulasi coil penggerak crdm pada pwr - digilib ...digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
-
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014
Pontianak, 19 Juni 2014
979
ISSN: 2355-7524
SIMULASI COIL PENGGERAK CRDM PADA PWR
Tulis Jojok Suryono, Syaiful Bakhri
Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) - BATAN
Kawasan Puspiptek Gd. 80, Serpong, Tangerang Selatan, 15310
Telp/Fax: 021-7560912/021-7560913, email: [email protected]
ABSTRAK SIMULASI COIL PENGGERAK CRDM PADA PWR. Fungsi batang kendali pada suatu teras
reaktor nuklir adalah untuk mengendalikan reaksi fisi yang terjadi pada teras tersebut yaitu dengan
mengatur jumlah neutron yang dihasilkan. Selain itu batang kendali juga berfungsi untuk mengatur
daya dan menjaga keselamatan teras. Pergerakan dari batang kendali tersebut (naik atau turun)
dikendalikan oleh Control Rod Drive Mechanism (CRDM). Ada 3 macam coil penggerak CRDM
yaitu lift coil, movable coil dan stationary coil. Masing-masing coil mempunyai fungsi dan
karakteristik yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan salah satu coil penggerak
CRDM menggunakan pendekatan sebuah coil electromagnetic solenoid dengan menggunakan
MATLAB Simulink code program dan parameter sebenarnya yang digunakan pada salah satu coil
penggerak CRDM PWR. Hasil simulasi menunjukkan bahwa electromagnetic solenoid mempunyai
karakteristik yang hampir sama dengan coil penggerak CRDM yaitu tegangan sebesar 22,5 V,
induktansi 0,05 H, arus 2,59 A dan jarak perpindahan batang 0,8 cm.
Kata kunci: batang kendali, CRDM, coil, PWR
ABSTRACT SIMULATION OF CRDM DRIVER COIL OF PWR. The control rods at nuclear reactor core are
used to control the fission reaction in the core by regulating the number of neutron. Besides, the
control rods also function to control power and to keep the safety of the core reactor. The movement of
the control rods (up or down) is controlled by Control Rod Drive Mechanism (CRDM). There are 3
types of CRDM driver coil, ie lift coil, movable coil and stationary coil. Each coil has different
function and characteristics. The purpose of this research is to simulate one of CRDM driver coil
based on electromagnetic solenoid approaches using MATLAB Simulink code program as well as real
parameters of one CRDM driver coil. The results show that the electromagnetic solenoid has similar
characteristics compared to the real CRDM driver coil in which the voltage of the solenoid coil is 22.5
V, inductance is 0.05 H, current is 2.59 A and rod movement distance is 0.8 cm.
Keywords: control rod, CRDM, coil, PWR
-
Simulasi Coil Penggerak CRDM Pada PWR
Tulis Jojok Suryono, dkk.
980
ISSN: 2355-7524
1. PENDAHULUAN
Di dalam teras reaktor nuklir terjadi reaksi fisi. Reaksi fisi merupakan reaksi nuklir
eksotermis yang akan menghasilkan partikel inti yang lebih ringan (produk fisi), beberapa
partikel neutron, gelombang elektromagnetik dalam bentuk radiasi sinar gamma, dan
sejumlah energi. Agar reaktor dapat terus beroperasi dengan aman dan selamat maka reaksi
tersebut harus dikendalikan. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan batang kendali
ke dalam teras tersebut. Batang kendali terbuat dari bahan yang dapat menyerap neutron
hasil dari reaksi fisi. Gerakan naik turun batang kendali dikendalikan oleh Control Rod Drive
Mechanism (CRDM). Ada beberapa tipe CRDM yang digunakan yaitu berbasis motor step
dan coil termagnetisasi. Pada reaktor tipe PWR produksi Westinghouse, CRDM yang
digunakan adalah berbasis coil termagnetisasi. Dalam tipe ini ada 3 coil yang digunakan
yaitu yang berfungsi sebagai lift coil (pengangkat), movable coil (penggerak) dan stationary
coil (penahan). Prinsip kerja dari CRDM tipe ini adalah pemberian daya berdasarkan pola
dan waktu tertentu untuk masing-masing coil baik pada kondisi penaikan dan penurunan
batang kendali. Kondisi coil yang termagnetisasi akan menggerakkan batang kendali naik
atau turun.
Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan karakteristik dari salah satu coil
CRDM berdasarkan parameter yang ada. Berdasarkan pada pola coil magnetisasinya, maka
pemodelan dan simulasi dilakukan dengan menggunakan pendekatan blok diagram
electromagnetic solenoid actuator. Perlu dicatat bahwa dalam pemodelan ini sistem mekanik
pencekram (grip) diabaikan untuk penyerdahanaan. Hasil yang diharapkan adalah
didapatkannya pemahaman awal karakteristik dari sebuah karakteristik coil berdasarkan
analisis kuantitas tegangan, arus, jarak perpindahan dan induktansinya.
2. TEORI/POKOK BAHASAN
2.1. CRDM Berbasis Coil Termagnetisasi
Control Rod Drive Mechanism (CRDM) dari PWR berdasarkan pada desain
Westinghouse yang telah digunakan pada beberapa PLTN yang beroperasi seperti terlihat
pada Gambar 1. CRDM terletak pada kepala dari bejana reaktor dan dikopel ke rod control
cluster yang mempunyai bahan penyerap neutron sepanjang batang kendali. Selain itu
CRDM juga terhubung dengan gray rod cluster yang digunakan untuk pengikut beban (load
follow). Rod cluster control dan gray rod cluster secara geometris identik. Gray rod cluster
diharapkan untuk jatuh pada saat reaktor trip walaupun tidak diperlukan untuk mematikan
reaktor.
CRDM berfungsi untuk memasukkan atau mengangkat 53 rod cluster control dan 16
gray rod cluster dari teras pada kecepatan tertentu untuk mengatur suhu teras, sedangkan
selama startup dan shutdown digunakan untuk mengatur perubahan reaktivitas[1].
2.2 Komponen CRDM
CRDM mempunyai 3 coil yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan
batang kendali. Ketiga coil tersebut adalah lift (penangkat) coil, movable coil dan stationary coil
seperti terlihat pada Gambar 1. Sesuai dengan namanya, masing-masing coil tersebut
mempunyai fungsi yang berbeda. Cara kerja dari coil tersebut dengan metode step. Tiap
runtun step akan memindahkan batang kendali sepanjang 1,6 cm. Total step yang
dibutuhkan adalah sebanyak 228 step dan tiap step membutuhkan waktu 0,8 detik untuk
memindahkan batang kendali[2].
-
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014
Pontianak, 19 Juni 2014
981
ISSN: 2355-7524
Gambar 1. Control Rod Drive Mechanism[3]
2.2. Pendekatan Model dengan Electromagnetic Solenoid Actuator
Penelitian ini menggunakan pendekatan pemodelan solenoid actuator karena perilaku
coil pada solenoid dan pola pergerakan batang plunger yang hampir sama seperti pada coil
CRDM. Solenoid merupakan alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi
gerak linear. Solenoid terdiri atas coil, magnet jangkar (armature), batang penggerak dan
pegas seperti[4].
Pada prinsipnya linear solenoid terdiri atas lilitan elektris sepanjang tabung silinder
dengan actuator feromagnetik atau plunger yang bebas berpindah atau bergeser keluar
masuk badan coil. Medan magnet akan terbentuk jika arus listrik mengalir ke konduktor.
Gambar 2 menunjukkan arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus dalam kawat.
Arah medan magnet tersebut mengikuti aturan tangan kanan. Sebagaimana magnet biasa,
medan magnet tersebut juga mempunyai kutub utara dan selatan. Kekuatan medan magnet
dapat ditingkatkan atau diturunkan dengan cara mengatur jumlah arus yang melewati coil
tersebut atau dengan cara mengubah jumlah lilitan kawatnya.
Gambar2. Medan Magnet pada Solenoid
-
Simulasi Coil Penggerak CRDM Pada PWR
Tulis Jojok Suryono, dkk.
982
ISSN: 2355-7524
Coil yang telah dialiri arus akan menjadi elektromagnet dan akan mengakibatkan
plunger yang berada di dalam coil akan bergerak dan akan menekan pegas yang terhubung
dengan ujung lain dari plunger. Gaya dan kecepatan dari gerakan plunger ditentukan oleh
kekuatan flux magnet yang dihasilkan di dalam coil. Jika arus dihentikan alirannya dalam
coil tersebut maka medan magnet yang dihasilkan oleh coil akan hilang dan energi yang
tersimpan dalam pegas akan mendorong plunger kembali ke posisi awal. Gerakan maju
mundur plunger ini disebut solenoid stroke.
Nilai induksi magnet pada solenoid dapat diketahui dari persamaan berikut:
……………………… ……………………………(1)
dengan adalah permeabilitas di ruang hampa, N = jumlah lilitan, i = arus dan l = panjang
solenoid.
Dari persamaan (1) terlihat bahwa induksi magnet yang dihasilkan akan semakin
besar jika jumlah lilitan diperbanyak dan arus yang mengalir pada lilitan tersebut juga
dinaikkan. Jika besi dimasukkan ke dalam solenoid maka akan menghasilkan medan
magnet yang jumlahnya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan solenoid biasa
Sedangkan nilai flux dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:
………………………… …………….(2)
dengan A adalah luas penampang efektif dari solenoid.
2.3. Pemodelan[5]
Pada dasarnya pemodelan CRDM didekati dengan solenoid terdiri dari dua
komponen utama yaitu subsistem elektris dan subsistem mekanis. Jika dimodelkan secara
matematis, subsistem elektris dapat diperoleh dari hukum Khirchoff 2 tentang tegangan
yaitu:
0 .
dλV R i
dt………………………….…………………….(3)
( ).λ L x i ..…………………………………………...….(4)
0
( ). ( ) . .
di dL x dxV R i L x i
dt dx dt………………...…..……………….(5)
0
1
( ). . . .
( )
di dL x dxv R i i
dt L x dx dt………………………………….(6)
dengan V0= tegangan, R = hambatan, i = arus, L = induktansi. Sedangkan Hukum kedua
Newton digunakan untuk mendapatkan persamaan subsistem mekanis 2
2 . . .
dv d xF M a M M
dt dt……………….…………………(7)
2
0 0 2 .( ) . .
fld
dx d xf K x x B f M
dt dt………….………………….(8)
2
0 02
1
. .( ) .
beban
d x dxf K x x B f
M dtdt…………………………….(9)
dimana F = gaya, M = massa, a = percepatan, B = induksi magnet, K = konstanta. Komponen
ffld, x, xo dan fo dapat dilihat pada Gambar 4 tentang model electromagnetic solenoid.
-
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014
Pontianak, 19 Juni 2014
983
ISSN: 2355-7524
Spring Coil
Plunger
a
a
h
d
l1
l0
x
Gaya yang diberikan, (f)
ffld
v
Gambar 3.Pemodelan Satu Coil CRDM dengan Pendekatan Solenoid untuk Aktuator[5]
Nilai induktansi kumparan pada solenoid tersebut dapat diperoleh berdasarkan nilai
reluktansi sistem
0 0 0
.
. . . . . . . . .Mg g g a x
Rμ π x d μ π a d μ π x d x
…………………..........(10)
220
. . . .( ) . '
M
μ π a d NN x xL x L
R g a x a x……………………...(11)
2
0. . . .
'μ π a d N
Lg
dengan RM adalah reluktansi, N = jumlah lilitan, µ0 = permeabilitas ruang hampa, serta
besaran geometris a, d, g, x seperti terlihat pada Gambar 3.
3. METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan kajian mengenai karakteristik dan
parameter dari coil yang digunakan dalam CRDM PWR. Untuk menyederhanakan
pemodelan sistem, juga dikaji electromagnetic solenoid actuator yang prinsip kerjanya mirip
dengan coil pada CRDM. Data yang diperoleh kemudian digunakan untuk melakukan
pemodelan dan simulasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan kode program
MATLAB Simulink sebagai implementasi dari model matematis Persamaan (3) sampai (11)
seperti terlihat pada Gambar 4. Ada beberapa skenario yang digunakan dalam simulasi ini
yaitu:
-
Simulasi Coil Penggerak CRDM Pada PWR
Tulis Jojok Suryono, dkk.
984
ISSN: 2355-7524
a. Signal untuk sumber tegangan dan gaya yang diterapkan berasal dari signal
builder yaitu berupa sinyal pulsa (pulse signal). Pemilihan bentuk sinyal ini
disesuaikan dengan karakteristik pensinyalan pada CRDM.
b. Coil yang digunakan untuk simulasi ini adalah movable coil dimana grip bisa
diabaikan.
c. Parameter yang digunakan dalam simulasi ini menggunakan parameter movable
coil dari CRDM sebuah PWR antara lain seperti terlihat pada Tabel 1.
d.
Tabel 1. Nilai Parameter Movablecoil Penggerak CRDM[6]
No Parameter Nilai
1. Jumlah Lilitan (N) 430
2. Tegangan (V) 22,5 V
3. Hambatan (R) 6,28 ohm
4. Arus (I) 2,58 A
e. Hasil yang diamati adalah nilai tegangan, arus, induktansi dan jarak perpindahan
batang akibat adanya induksi pada coil tersebut.
Gambar 4. Blok Diagram Electromechanic Solenoid[5]
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Simulasi pengaktifan electromagnetic solenoid (pemberian sinyal tegangan dan gaya)
dilakukan selama 0,2 detik yaitu dimulai pada detik ke 0.6 sampai dengan detik ke 0,8. Hasil
yang diperoleh pada simulasi ini adalah karakteristik tegangan, arus, induktansi seperti
ditunjukkan berikut ini.
-
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014
Pontianak, 19 Juni 2014
985
ISSN: 2355-7524
a. Karakteristik Tegangan
Sinyal sumber tegangan yang digunakan adalah berbentuk pulsa seperti terlihat pada
Gambar 5. Selama periode 0,2 detik, sinyal tegangan tersebut akan mengaktifkan movable
coil. Hal ini sesuai dengan karakteristik movable coil pada CRDM yaitu pada saat proses
penaikan atau penurunan batang kendali, movable coil akan diberi sinyal (aktif) selama
periode waktu tertentu. Pada Gambar 5 terlihat bahwa pada detik ke 0,6 nilai tegangan naik
menjadi 22,5 V, nilai ini dipertahankan selama 0,2 detik sebelum akhirnya turun pada detik
ke 0,8. Karakteristik tegangan ini pada dasarnya adalah tegangan masukan logika kendali
yang diberikan pada coil setelah diperkuat sedemikian rupa agar cukup untuk
menggerakkan batang kendali naik dan turun.
Gambar 5. Karakteristik Tegangan
b. Karakteristik Induktansi
Movable coil jika diberi tegangan atau dengan kata lain ada arus yang mengalir pada
lilitan kawat tersebut maka akan terjadi induksi elektromagnetik. Selain itu jika terdapat
tegangan dan arus serta diketahui jumlah lilitan pada kumparan tersebut maka dapat
ditentukan nilai induktansi dari lilitan tersebut. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa nilai
induktansi untuk movable coil adalah sekitar 0,05 H seperti terlihat pada Gambar 6. Nilai
induktansi ini akan tetap ada selama coil tersebut aktif.
Gambar 6. Nilai Induktansi Coil
-
Simulasi Coil Penggerak CRDM Pada PWR
Tulis Jojok Suryono, dkk.
986
ISSN: 2355-7524
c. Karakteristik Arus
Gambar 7 menunjukkan arus yang mengalir pada coil. Pada saat diberi tegangan
sebesar 22,5 V maka arus mulai mengalir pada coil tersebut selama 0,2 detik. Nilai arus yang
diamati sekitar 3 A. Nilai ini hampir mendekati nilai arus pada movable coil CRDM yaitu
sebesar 2,58 A. Dibandingkan dengan referensi yang ada[7], maka pola arus dan besarnya
pada simulasi ini sesuai dengan pola arus yang mengalir pada movable coil CRDM yang
sebenarnya di PWR seperti terlihat pada Gambar 8. Sementara itu dibandingkan dengan
arus coil CRDM sebenarnya (Tabel 1) terlihat bahwa arus listrik di model sedikit lebih besar
yang sangat mungkin diakibatkan ketidaksesuain parameter-parameter model lainnya
seperti diameter dan jenis kawat yang digunakan untuk lilitan. Namun terlepas dari
kekurangan ini, pola ini sudah cukup menunjukkan bahwa model tersebut bisa
diaplikasikan untuk jenis coil CRDM lainnya dan selanjutnya untuk seluruh sistem
penggerak CRDM dengan tiga coil.
Gambar 7. Arus yang Mengalir pada Coil
Gambar 8. Karakteristik Arus yang Mengalir pada Coil CRDM pada Saat
Menaikkan Batang Kendali[7]
-
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014
Pontianak, 19 Juni 2014
987
ISSN: 2355-7524
d. Karakteristik.Jarak Perpindahan Batang Kendali
Nilai step untuk memindahkan batang kendali pada CRDM dapat direpresentasikan
dengan baik oleh nilai x pada electromagnetic solenoid. Dari hasil simulasi, seperti terlihat
pada Gambar 9 menunjukkan bahwa satu step coil dapat memindahkan batang kendali
sebesar 0,8 cm. Hasil ini walaupun masih di bawah nilai sebenarnya pada CRDM PWR yaitu
sebesar 1.6 cm, dapat dikatakan bahwa electromagnetic solenoid cukup dapat
merepresentasikan coil penggerak CRDM pada PWR.
Gambar 9. Jarak Perpindahan Batang Kendali untuk Tiap Step
5. KESIMPULAN Penelitian ini telah berhasil mensimulasikan karakteristik CRDM pada tegangan, arus,
induktansi dan jarak perpindahannya. Pemodelan menggunakan prinsip electromagnetic
solenoid karena prinsip kerjanya yang hampir sama dengan coil penggerak CRDM pada PWR.
Hasil simulasi menggunakan parameter coil penggerak yang sesuai dengan CRDM PWR
menunjukkan bahwa dengan tegangan masukan yang bersesuaian (22,5 V) akan
memberikan pola keluaran arus dan nilai Ampere yang hampir sama dengan nilai
sebenarnya yaitu 2,59 A. Hal ini juga berlaku untuk nilai induktansi dan jarak perpindahan
batang kendali yaitu masing-masing sebesar 0,05 H dan 0,8 cm. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa electromagnetic solenoid cukup dapat merepresentasikan coil penggerak
CRDM pada PWR.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Dr. Geni Rina yang telah memberikan kesempatan untuk
melakukan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. -------, “Chapter 3: Design of Structures, Components, Equipment and Systems”,
AP1000 Design Control Document, http://www.nrc.gov/reactors/new-reactors/design-
cert/ap1000/dcd/Tier%202/Chapter%203/3-1_r7.pdf. Diakses tanggal 17 April 2014.
[2]. ALLEN et al, “Nuclear Reactor Internal Electric Control Rod Drive Mechanism
Assembly”, United States Patent Application Publication, 2012
[3]. -------, “Chapter 3.2: Control Rod Drive Mechanism”, The Westinghouse pressurized
water reactor nuclear power plant.
-
Simulasi Coil Penggerak CRDM Pada PWR
Tulis Jojok Suryono, dkk.
988
ISSN: 2355-7524
[4]. -------, “Solenoid. http://www.cvel.clemson.edu/auto/actuators/solenoids.html. Diakses tanggal 17 April 2014
[5]. -------, “Simulation of the Electromagnetic solenoid Using MATLAB Simulink”,
http://ece.mst.edu/media/academic/ece/documents/classexp/ee208labs/05%20-
%20Simulation%20of%20the%20Electromagnetic%20Solenoid%20Using%20Matlab%2
0 Simulink.pdf. Diakses tanggal 20 Januari 2014.
[6]. YOUNG. JN, “Advanced Designs of Magnetic Jack-Type Control Rod Drive”, AEC
Research and Development Report, 15th Edition, 1959
[7]. PYSNIK et al, “Method and Apparatus for Control Rod Drive Mechanism Analysis
Using Coil Current Signals”, United States Patent, 1999
123.pdfFile1_DAFTAR ISI_Prosiding SENTEN-2014_rev-21Nov14_ok.doc.pdfFile2_Utama_all_plus BATAS.pdfBATAS_Utama.pdfUtama_all.pdfUtama-1_Ristek.pdfUtama-2_KESDM.pdfUtama-3_UNTAN.pdf
File3_ABC_all in one + BATAS_new.pdfA_all in one + BATAS.pdfBatas A.pdfA_all in one.pdfA01_Agus R. Hoetman Ok_R1.doc.pdfA02_Dedy Miharja ok_R1.doc.pdfA03_Windhu Putra_R1.doc.pdfA04_Netty Herawati ok_R1.doc.pdfA05_Yusuf Ismail.doc.pdfA06_Wiku ok_R1.doc.pdfA07_Nuryanti ok_R1.doc.pdfA08_Muhammad Nasrullah-1 OK_R1.doc.pdfA09_Sahala OK_R1.doc.pdfA10_Mochamad Nasrullah-2 OK_R1.doc.pdfA11_Dharu DewiOK_R1.doc.pdfA12_ Rizki FirmansyahOK_R1.doc.pdfA13_Edwaren LiunOK_R1.doc.pdfA14_Erlan DewitaOK_R1.doc.pdfA15_Moch. Djoko BirmanoPARAH_R1.doc.pdfA16_ Yohanes Dwi Anggoro-1OK_R1.doc.pdf
B_all in one===new+BATAS.pdfBATAS B.pdfB02_Heni SusiatiOK_R1.doc.pdfB03_June MellawatiOK_R1.doc.pdfB04_Kurnia AnzharOK_R1.doc.pdfB05_Basuki WibowoOK_R1.doc.pdfB06_Sahat SinagaOK_R1.doc.pdfB07_SriyanaOK_R1.doc.pdfB08_Endiah Puji HOK_R1.doc.pdfB09_Rr. Arum Puni RijantiOK_R1.doc.pdfB10_Yohanes Dwi Anggoro-2ok_R1.doc.pdfB11_Sigit Asmaraok_R1.doc.pdfB12_Dharu DewiOK_R1.doc.pdfB13_Nurlaila OK_R1.doc.pdfB14_Yuliastuti OK_R1.doc.pdfB15_Hadi Suntoko-1_ok_R1.doc.pdfB16_Hadi Suntoko-2_R2.doc.pdfB17_Heri Syaeful OK_R2.doc.pdf
C_all in one===new+BATAS.pdfBatas C.pdfC01_Geni Rina_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfC02_Amir HamzahOK_R1.doc.pdfC03_Pudjijanto MS OK_R1.doc.pdfC04_Anis RohandaOK_R1.doc.pdfC06_Herry PoernomoOK_R1.doc.pdfC07_Jupiter SP OK_R2.doc.pdfC08_Anik_PTKRN OK_R1.doc.pdfC09_Zaenal Abidin OK_R1.doc.pdfC11_Nurul Huda OK_R1.doc.pdfC12_Made_Rev1 OK.doc.pdfC13_Cahya Widiyati OK_R1.doc.pdfC14_Rahaya Kusumastuti OK.doc.pdfC15_Yohana S.K. Dewi OK.doc.pdfC16_Yulendya TB Rajaguguk OK.doc.pdf
45.pdfFile4_DEF_all in one + BATAS.pdfD_all in one + BATAS.pdfBatas D.pdfD_all in one.pdfD01_Febrianto_PTKRN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD02_Suwardi_PTBBN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD03_Moch Setiaji-PSTA-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD05_Sukarsono_PSTA-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD06_Sajima-PSTA-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD07_Supardjo_PTBBN-BATAN_ok_R1.pdfD08_Johanes Leonard-UNHAS_ok OK_R1.pdfD10_Bandriyana dkk_PSTBM_ok OK_R1.doc.pdfD11_Abu Khalid_dkk-PSTBM-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD12_Agoeng K_PTBBN-BATAN_ok OK_R1.pdfD13_MV Purwani_PSTA-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD14_Dedy Haryanto_PTKRN-ok OK_R1.doc.pdfD15_Lily S_PTKRN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfD16_Abdul Hafid_PTKRN-ok OK_R1.doc.pdfD17_Tunjung_PSTA-BATAN_ok_R1.doc.pdf
E_all in one+BATAS.pdfBatas E.pdfE_all in one.pdfE01_Ahmad FAhmi_FT-UGM_ok_R1.doc.pdfE02_Andi SE_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE03_Ahmad Abtokhi_PTKRN-ok_R1.doc.pdfE04_Roziq H_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE05_Sigit Santoso_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE06_Sudarmono_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE07_Deswandri_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE08_Muh Darwis_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE09_Ign Djoko Irianto-PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE10_Hery Adrial_PTKRN-BATAN_R1.doc.pdfE11_Johnny S_PTKRN_ok_R1.doc.pdfE12_Sunardi-PKSEN_ok_R1.doc.pdfE13_Djati HS_PKSEN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE14_Siti Alimah_PKSEN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE15_Sumijanto_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE16_Zuhair_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE17_Sriyono_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE18_M Subekti_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE19_Sri Sudadiyo_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE20_Sri Kuntjoro_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfE21_Sutrisno-UMP_Pontianak-ok_R1.doc.pdf
F_all in one+BATAS.pdfBatas F.pdfF_all in one.pdfF01_Yanuar AS_UGM-ok_new_R1.doc.pdfF02_Julwan HP_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF03_Elfrida Saragi_PTKRN-BATAN_ok_R1.pdfF04_Djoko Hari Nugroho_PRFN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF05_Entin_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF06_Tukiran S_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF07_Sukmanto Dibyo_PTKRN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfF08_Mike-PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF09_Suwoto-PTRKN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF10_Giarno_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF11_Joko Prasetyo_PTKRN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfF12_Sudarno_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF13_Kiswanta_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF14_Nursinta_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF15_Khairina_PTKRN-BATAN_ok.doc.pdfF16_Bambang Heru_PTKRN-BATAN_ok OK_R1.doc.pdfF17_Sumantri_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF18_Syaiful Bakhri_PTKRN-ok_R1.doc.pdfF19_Restu Maerani_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdfF20_Tulis Jojok_PTKRN-BATAN_ok_R1.doc.pdf
File5_Indeks Penulis makalah_plus_Daftar PESERTA.pdfIndeks Penulis makalah_plus BATAS.pdfBATAS_Indeks Pemakalah.pdfIndeks Pemakalah - Buku I+Buku II_ok.doc.pdf
Daftar Peserta_SENTEN-2014_plus BATAS.pdfBATAS_Daftar Peserta.pdfDaftar Peserta SENTEN-2014_rev2_ok.doc.pdf