sinkronisasi komponen kecerdasan emosional dan … · pengaruhnya terhadap tingkat pemahaman...
TRANSCRIPT
PA-02 1
SINKRONISASI KOMPONEN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI
DALAM SISTEM PENDIDIKAN TINGGI AKUNTANSI
RISSYO MELANDY RM, SE FITRI WIDIASTUTI, SE
NURNA AZIZA, SE, M.SI, AK
ABSTRACT
This research are to test do emotional intellegence consisting of five component that is recognition self awareness, self regulation, motivation, empathy, and social skills have an effect on to storey level understanding of accountancy. This research also aim to know the relationship between five component emotional quotient in the influence to storey level understanding of accountancy. Measuring instrument to measure storey level understanding of accountancy is average point of accountancy that is PA1, PA2, AKM1, AKM2, AKL1, AKL2, AU1, AU2 And TA. That Analyzer used is simple linear regression and multiple regression analysis. Result of analysis express that recognition self awareness, self regulation and motivation have relationship between emotional quotient component. Beside to the self awareness, self regulation, motivation, social skill and empathy do not have an effect on by signifikan. Many other faktor which influence storey level understanding of accountancy like mental stress faktor, and etc. Result of this research can give contribution to university in order to compiling curriculum and can give input to student in order to developing emotional intellegence and self trust. Key words : self awareness, self regulation, motivation, empathy, social skills, self trust, level understanding of accountancy, accounting studied system.
PA-02 2
1. Latar Belakang
Perkembangan dunia globalisasi sekarang ini telah membawa pengaruh yang
besar dalam sistem pendidikan akuntansi. Banyaknya tekhnologi yang berkembang
sekarang ini seperti internet, komputerisasi dan sebagainya sangat memudahkan
seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuannya. Namun, tekhnologi
yang semakin berkembang tersebut bukanlah jaminan bagi dunia pendidikan untuk
berhasil dan mencapai hasil yang maksimal. Hal ini sangat tergantung dari konsistensi
dunia pendidikan di Indonesia itu sendiri. Salah satu faktor yang dapat mendukung
keberhasilan pendidikan tinggi akuntansi adalah sikap dan mental mahasiswa dalam
mengembangkan kepribadiannya. Kemampuan untuk mengembangkan kepribadian
mahasiswa pada masa sekarang ini lebih dikenal dengan istilah Emotional Quotient
(EQ) atau kecerdasan emosional.
Kecerdasan emosional (Goleman, 2000) merupakan kemampuan merasakan,
memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber
energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Dengan kemampuan ini maka
mahasiswa akan mampu untuk mengenal siapa dirinya, mengendalikan dirinya,
memotivasi dirinya, berempati terhadap lingkungan sekitarnya dan memiliki
keterampilan social yang akan meningkatan kualitas pemahaman mereka tentang
akuntansi karena adanya proses belajar yang didasari oleh kesadaran mahasiswa itu
sendiri.
Dalam kehidupan dunia kerja sekarang ini, para pemberi kerja umumnya tidak
hanya melihat pada kemampuan tekhnik saja melainkan adanya kemampuan dasar lain
sepert kemampuan mendengarkan, berkomunikasi lisan, adaptasi, kreatifitas, ketahanan
mental terhadap kegagalan, kepercayaan diri, motivasi, kerjasama tim dan keinginan
PA-02 3
untuk memberi kontribusi terhadap perusahaan. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil
survey di Amerika serikat yang menyingkapkan bahwa lebih dari setengah pekerja
kurang memiliki motivasi untuk terus belajar dan meningkatkan diri melalui pekerjaan
mereka, dan hanya 19 % dari pekerja Amerika yang melamar untuk pekerjaan tingkat
pelaksana mempunyai disiplin diri cukup untuk bekerja (Goleman, 2003).
Sistem pembelajaran mahasiswa akuntansi pada pendidikan tinggi akan sangat
dipengaruhi oleh kecerdasan emosional mahasiswa itu sendiri. Kecerdasan emosional
ini mampu melatih kemampuan mahasiswa tersebut, yaitu kemampuan untuk mengelola
perasaannya, kemampuan untuk memotivasi dirinya, kesanggupan untuk tegar dalam
menghadapi frustasi, kesanggupan mengendalikan dorongan dan menunda kepuasan
sesaat, mengatur suasana hati yang reaktif, serta mampu berempati dan bekerja sama
dengan orang lain. Kemampuan-kemampuan ini mendukung seorang mahasiswa dalam
mencapai tujuan dan cita-citanya.
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan adalah penelitian Sri suryaningsum
dan Eka indah trisnawati (2003) yang meneliti mengenai pengaruh kecerdasan
emosional terhadap tingkat pemahaman akuntasi yang memberikan hasil bahwa
kecerdasan emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman
akuntansi. Selain itu pula penelitian yang dilakukan oleh Sri Suryaningsum, sucahyo
Heriningsih dan Afifah Afuwah (2004) yang meneliti tentang pengaruh pendidikan
tinggi akuntansi terhadap kecerdasan emosional memberikan hasil bahwa adanya
perbedaan kecerdasan emosional antara mahasiswa junior dan mahasiswa tingkat akhir
jurusan akuntansi.
Pada penelitian ini akan melihat sinkronisasi antara kelima komponen
kecerdasan emosional dan pengaruhnya terhadap tingkat pemahaman akuntansi dalam
PA-02 4
sistem pendidikan tinggi akuntansi dengan mengambil sample mahasiswa pada tiga
universitas negeri yang ada di Sumatera. Penelitian ini juga akan melihat pengaruh
antara komoponen kecerdasan emosional terhadapt tingkat pemahaman akuntansi baik
secara parsial maupun secara simultan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal diatas, maka dengan ini peneliti mengajukan research question
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat sinkronisasi atau hubungan positif antar komponen kecerdasan
emosional
2. Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
akuntansi.
3. Tujuan & Manfaat
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai
Sinkronisasi atau hubungan positif antar komponen kecerdasan emosional dan Pengaruh
Kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman dan masukan bagi
pendidikan tinggi akuntansi dalam menyusun sistem pendikan akuntansi dalam rangka
menciptakan lulusan yang handal, berkualitas dan mampu bersaing pada dunia kerja.
Penelitian ini juga diharapkan diharapkan sebagai masukan bagi mahasiswa dalam
mengembangkan kecerdasan emosional mereka demi mencapai suatu kesuksesan..
4. Kerangka Teoritis dan pengembangan hipotesis
4.1 Kecerdasan Emosional
C.P. Chaplin (1975) memberikan pengertian kecerdasan sebagai Tkemampuan
menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektifT.
PA-02 5
Sementara itu, Anita E. Woolfolk (1975) mengemukan bahwa menurut teori lama,
kecerdasan meliputi tiga pengertian, yaituT : (1) kemampuan untuk belajar; (2)
keseluruhan pengetahuan yang diperoleh; TdanT (3) kemampuan untuk beradaptasi
dengan dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
Emosi adalah hal begitu saja terjadi dalam hidup Anda. Anda menganggap
bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan
sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai
peristiwa yang terjadi pada Anda. Membahas soal emosi maka sangat eratan kaitannya
dengan kecerdasan emosi itu sendiri dimana merupakan kemampuan seseorang untuk
memotivasi diri sendiri, bertahan menghadap frustasi, mengendalikan dorongan hati
(kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan lain-lain) dan tidak melebih-lebihkan
kesenangan, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stres.
Daniel Goleman (1999), merupakan salah seorang yang mempopulerkan jenis
kecerdasan manusia lainnya yang dianggap sebagai faktor penting yang dapat
mempengaruhi terhadap prestasi seseorang, yakni TKecerdasan Emosional, Tyang
kemudian kita mengenalnya dengan sebutan TEmotional Quotient (EQ).T Goleman
mengemukakan bahwa kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan Tmengenali
perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan
dengan orang lainT.
Menurut hemat peneliti sesungguhnya penggunaan istilah EQ ini tidaklah
sepenuhnya tepat dan terkesan Tsterotype T(latah) mengikuti popularitas IQ yang lebih
dulu dikenal orang. Penggunaan konsep TQuotientT dalam EQ belum begitu jelas
perumusannya. Berbeda dengan IQ, pengertian TQuotientT disana sangat jelas menunjuk
PA-02 6
kepada hasil bagi antara usia mental (Tmental age T) yang dihasilkan melalui pengukuran
psikologis yang ketat dengan usia kalender (Tchronological ageT). Terlepas dari
“kesalahkaprahan” penggunaan istilah tersebut, ada satu hal yang perlu digarisbawahi
dari para “penggagas beserta pengikut kelompok kecerdasan emosional”, bahwasanya
potensi individu dalam aspek-aspek “non-intelektual” yang berkaitan dengan sikap,
motivasi, sosiabilitas, serta aspek – aspek emosional lainnya, merupakan faktor-faktor
yang amat penting bagi pencapaian kesuksesan seseorang.
Berbeda dengan kecerdasan intelektual (IQ) yang cenderung bersifat permanen,
kecakapan emosional (EQ) justru lebih mungkin untuk dipelajari dan dimodifikasi
kapan saja dan oleh siapa saja yang berkeinginan untuk meraih sukses atau prestasi
hidup. Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati,
ketekunan, semangat dan motivasi diri dan kendali dorongan hati, ketekunan, semangat
dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial. Ketrampilan yang berkaitan dengan
kecerdasan emosi antara lain misalnya kemampuan untuk memahami orang lain,
kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan
berkomunikasi, kerjasama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi
inspirasi dan sebagainya.
4.2 Komponen Kecerdasan Emosional
Menurut Goleman (2000) terdapat lima dimensi atau komponen kecerdasan
emosional (EQ) yang keseluruhannya diturunkan menjadi dua puluh lima kompetensi.
Apabila kita menguasai cukup enam atau lebih kompetensi yang menyebar pada kelima
dimensi (EQ) tersebut, akan membuat seseorang menjadi profesional yang handal.
Kelima dimensi atau komponen tersebut adalah:
1. Pengenalan diri (Self awareness), artinya mengetahui keadaan dalam diri, hal yang
PA-02 7
lebih disukai, dan intuisi. Kompetensi dalam dimensi pertama adalah mengenali
emosi sendiri, mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri, dan keyakinan akan
kemampuan sendiri.
2. Pengendalian diri (self regulation), artinya mengelola keadaan dalam diri dan
sumber daya diri sendiri. Kompetensi dimensi kedua ini adalah menahan emosi dan
dorongan negatif, menjaga norma kejujuran dan integritas, bertanggung jawab atas
kinerja pribadi, luwes terhadap perubahan, dan terbuka terhadap ide-ide serta
informasi baru.
3. Motivasi (motivation), artinya dorongan yang membimbing atau membantu peraihan
sasaran atau tujuan. Kompetensi dimensi ketiga adalah dorongan untuk menjadi
lebih baik, menyesuaikan dengan sasaran kelompok atau organisasi, kesiapan untuk
memanfaatkan kesempatan, dan kegigihan dalam memperjuangkan kegagalan dan
hambatan.
4. Empati (empathy), yaitu kesadaran akan perasaan, kepentingan, dan keprihatinan
orang. Dimensi keempat terdiri dari kompetensi understanding others, developing
others, customer service, menciptakan kesempatan-kesempatan melalui pergaulan
dengan berbagai macam orang, membaca hubungan antara keadaan emosi dan
kekuatan hubungan suatu kelompok.
5. Keterampilan sosial (social skills), artinya kemahiran dalam menggugah tanggapan
yang dikehendaki oleh orang lain. Diantaranya adalah kemampuan persuasi,
mendengar dengan terbuka dan memberi pesan yang jelas, kemampuan
menyelesaikan pendapat, semangat leadership, kolaborasi dan kooperasi, serta team
building.
PA-02 8
TABEL 2.1 KERANGKA KERJA KECAKAPAN EMOSI
Kecakapan pribadi menentukan bagaimana kita mengolah diri sendiri
Kecakapan Sosial menentukan bagaimana kita menangani suatu hubungan
Kesadaran Diri mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumberdaya dan intuisi • Kesadaran emosi : mengenali emosi
diri sendiri dan efeknya • Penilaian diri secara teliti :
mengetahui kekuatan dan batas-batas diri sendiri.
• Percaya diri : keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri.
Pengaturan diri mengelola kondisi, implus, dan
sumberdaya diri sendiri. • Kendali diri : mengelola emosi dan
desakan hati yang merusak. • Sifat dapat dipercaya : memelihara
norma kejujuran dan integritas • Kewaspadaan : bertanggung jawab
atas kinerja pribadi • Adaptibilitas : keluwesan dalam
menghadapi perubahan • Inovasi : mudah menerima dan
terbuka terhadap gagasan, pendekatan dan informasi baru
Motivasi kecenderungan emosi yang mengantar atau memudahkan peraihan sasaran. • Dorongan prestasi : dorongan untuk
menjadi lebih baik atau memnuhi standar keberhasilan
• Komitmen : menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok atau perusahaan
• Inisiatif : kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan
Empati kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan,
dan kepentingan orang lain • Memahami orang lain : mengindra
perasaan dan perspektif orang lain dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka.
• Orientasi pelayanan: mengantisipasi, mengenali dan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan
• Mengembangkan orang lain: merasakan kebutuhan perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka.
• Mengatasi keseragaman : menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang.
• Kesadaran politis : mampu membaca arus emosi sebuah kelompok dan hubungannya dengan kekuasaan.
Keterampilan sosial kepintaran dalam menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain. • Pengaruh : memiliki taktik untuk
melakukan persuasi • Komunikasi : mengirimkan pesan yang
jelas dan meyakinkan • Kepemimpinan : membangkitkan
inspirasi dan memandu kelompok dan orang lain
• Katalisator perubahan : memulai dan mengelola perubahan
• Manajemen konflik : negosiasi dan pemecahan silang pendapat
• Pengikat jaringan : menumbuhkan hubungan sebagai alat
• Kolaborasi dan kooperasi : kerja sama
PA-02 9
• Optimisme : kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan.
dengan orang lain demi tujuan bersama • Kemampuan tim : menciptakan sinergi
kelompok dalam memperjuangkan tujuan bersama.
Sumber : Goleman (2003) 4.3 Pemahaman Akuntansi
Paham dalam kamus besar bahasa indonesia memiliki arti pandai atau
mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami
atau memahamkan. Ini berarti bahwa orang yang memiliki pemahaman akuntansi
adalah orang yang pandai dan mengerti benar akuntansi
Ukuran tingkat pemahaman akuntansi pada penelitian ini dilihat dari nilai mata
kuliah akuntansi yaitu pengantar akuntansi 1, pengantar akuntansi 2, akuntansi
keuangan menengah 1, akuntansi keuangan menengah 2, akuntansi keuangan
lanjutan 1, akuntansi keuangan lanjutan 2, auditing 1, auditing 2 dan teori akuntansi.
Hal ini sama dengan penelitian Trisnawati dan Suryaningrum (2003) yang
menggunakan rata-rata nilai mata kuliah akuntansi sebagai alat ukur tingkat
pemahaman akuntansinya. Nilai mata kuliah tersebut dijadikan ukuran tingkat
pemahaman akuntansi karena semua mata kuliah tersebut telah menggambarkan
keseluruhan dari akuntansi itu sendiri.
PA-02 10
Pengendalian Diri
MotivasiPengenalan Diri
Empati
Keterampilan Sosial
Pengenalan Diri
MotivasiPengendalian Diri
Empati
Keterampilan Sosial
Pengenalan Diri
Pengendalian DiriMotivasi Tingkat Pemahaman Akuntansi
Empati
Keterampilan Sosial
Pengenalan Diri
Pengendalian DiriEmpati
Motivasi
Keterampilan Sosial
Pengenalan Diri
Pengendalian DiriKeterampilan Sosial
Motivasi
Empati
4.4 Kerangka Analisis
Gambar 1 Kerangka Analisis
PA-02 11
4.5 Pengembangan Hipotesis
• Pengenalan Diri
Gea et al. (2002) menjelaskan bahwa mengenal diri berarti memahami kekhasan
fisiknya, kepribadian, watak dan temperamennya, mengenal bakat bakat alamiah yang
di milikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas tentang diri sendiri dengan
segala kesulitan dan kelemahannya. Hal ini menunjukkan bahwa adanya sinkronisasi
antara pengendalian diri, motivasi, empati dan keterampilan social terhadap pengenalan
diri dalam pengaruhnya terhadap pemahaman akuntansi. Berdasarkan pendapat diatas,
maka peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Pengendalian diri berhubungan postif terhadap pengenalan diri H2 : Motivasi berhubungan positif terhadap pengenalan diri H3 : Empati berhubungan positif terhadap pengenalan diri H4 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap pengenalan diri H5 : Pengenalan diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi • Pengendalian Diri
Pengendalian diri merupakan pengelolaan emosi yang berarti menangani
perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat. Hal ini merupakan kecakapan
yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila
mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan,
kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu.
Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus
menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif
yang merugikan dirinya sendiri. Dengan melihat adanya sikronisasidiatas maka dengan
ini peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut:
H6 : Pengenalan diri berhubungan positif terhadap pengendalian diri H7 : Motivasi berhubungan positif terhadap pengendalian diri H8 : Empati berhubungan positif terhadap pengendalian diri
PA-02 12
H9 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap pengendalian diri H10 : Pengendalian diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi • Motivasi
Menurut Terry (dalam Deliarnov, 1996), motivasi didefinisikan sebagai
keinginan (desire) dari dalam yang mendorong seseorang untuk bertindak. O` Donnel
(dalam Deliarnov,1996), menggambarkan motivasi sebagai dorongan dan usaha untuk
memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan (a want) atau suatu tujuan (a goal).
Sedangkan menurut Gea et al. (2002), motivasi adalah kekuatan atau daya dorong yang
menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala
kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang muncul dari keinginan
memenuhi kebutuhannya. Dari pandapat diatas peneliti menetapkan hipotesis sebagai
berikut :
H11 :Pengenalan diri berhubungan positif terhadap motivasi H12 : Pengendalian diri berhubungan positif terhadap motivasi H13 : Empati berhubungan positif terhadap motivasi H14 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap motivasi H15 : Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi • Empati
Stein dan Howard (2002) mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk
menyadari, memahami dan menghargai perasaan dan pikiran orang lain. Empati adalah
“menyelaraskan diri” (peka) terhadap apa, bagaimana dan latar belakang perasaan dan
pikiran orang lain sebagaimana orang tersebut merasakan dan memikirkannya. Bersikap
empatik artinya mampu “membaca orang lain dari sudut pandang emosi”. Orang yang
empatik, peduli pada orang lain dan memperlihatkan minat dan perhatiannya pada
mereka. Empati juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melihat dunia dari sudut
pandang orang lain, kemampuan untuk menyelaraskan diri dengan yang mungkin
PA-02 13
dirasakan dan dipikirkan orang lain tentang suatu situasi betapapun berbedanya
pandangan itu dengan pandangan kita. Dari pendpat diatas peneliti menetapkan
hipotesis sebagai berikut :
H16 : Pengenalan diri berhubungan positif terhadap empati H17 : Pengendalian diri berhubungan positif terhadap empati H18 : Motivasi berhubungan positif terhadap empati H19 : Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap empati H20 : Empati berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi • Keterampilan Sosial
Menurut Jones (1996), kemampuan membina hubungan dengan orang lain
adalah serangkaian pilihan yang dapat membuat anda mampu berkomunikasi secara
efektif dengan orang yang berhubungan dengan anda atau orang lain yang ingin anda
hubungi. Serangkaian pilihan anda meliputi pikiran, perasaan dan tindakan. Cadangan
kemampuan anda untuk membina hubungan dengan orang lain terdiri atas sumber dan
kekurangan anda dalam tiap bidang kemampuan. Sesungguhnya karena tidak
dimilikinya keterampilan-keterampilan semacam inilah yang menyebabkan seseorang
seringkali dianggap angkuh, mengganggu atau tidak berperasaan. Dari hal diatas maka
peneliti menetapakn hipotesis sebagai berikut :
H21 : Pengenalan diri berhubungan positif terhadap keterampilan sosial H22 : Pengendalian diri berhubungan positif terhadap keterampilan sosial H23 : Motivasi berhubungan positif terhadap keterampilan sosial H24 : Empati berhubungan positif terhadap keterampilan sosial H25 : Keterampilan sosial berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi • Pengaruh Lima Komponen EQ secara bersama-sama terhadap tingkat
pemahaman akuntansi.
Kecerdasan yang terdiri dalam lima komponen yaitu penenalan diri,
pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan social akan sangat
memperngaruhi kemampuan mahasiswa untuk beradaptasi dan belajar dalam
PA-02 14
lingkungan kampus. Kemempuan mahasiswa untuk mengenal, mengenadalikan,
memotivasi, berempati dan berketerampilan social adalah sangat penting dalam
peningkatan pemahaman akuntansinya. Untuk itu peneliti dengan ini mengambil
hipotesis sebagai berikut :
H26 : Lima Konponen EQ secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
5. METODELOGI PENELITIAN
5.1 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan S1 akuntansi yang telah
mengambil 120 Sistem Kredit Semester. Peneliti menetapkan populasi dalam penelitian
ini karena mahasiswa mahasiswa tersebut diasumsikan telah mendapat manfaat penuh
atas pengajaran akuntansi. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa dari 3
perguruan tinggi yang ada di sumatera yaitu Universitas Bengkulu, Universitas
Sriwijaya dan Universitas Andalas.
5.2 Metode Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Cara pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan non probability
sampling. Metode ini berupa purposive sampling dan convenience sampling.
Pengumpulan data dilakukan sendiri oleh peneliti dengan dibantu oleh rekan-rekan
peneliti melalui penyebaran kuisioner secara langsung kepada responden, mengecek
kriteria calon responden dan meminta kesediaan responden untuk mengisi kuisioner.
5.3 Definisi Operasional
Pada penelitian ini terdapat 6 variabel yaitu kecerdasan emosional yang
dikembangkan menjadi pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati dan
keterampilan social dan tingkat pemahaman akuntansi. Alat ukur yang digunakan untuk
PA-02 15
mengukur variabel kecerdasan emosional adalah dengan menggunakan kuisioner yang
diadopsi dari Trisnawati dan suryaningrum (2003). Sedangkan untuk mengukur tingkat
pemahaman akuntansi digunakan nilai rata-rata mata kuliah PA1, PA2, AKM1, AKM2,
AKL1, AKL2, dan TA.
5.4 Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical
Package For Social Science) versi 12.0. Untuk menguji kulitas data maka akan
dilakukan uji validitas data yaitu dengan menggunkan Pearson Corellation dimana
Apabila korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor tiap
konstruknya signifikan, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid. Selain uji validitas
juga dilakukan uji reliabilitas data yaitu uji cronbach alpha (α) dimana apabila nilai
cronbach alpha dari hasil pengujian > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau
variabel itu adalah reliabel (Nunnaly, 1969 dalam Ghozali, 2001).
5.4.1 Uji Asumsi Klasik
Pada uji asumsi klasik peneliti menggunakan alat uji normal probability plot
untuk menguji normalitas, melihat nilai Tolerance dan VIF untuk menguji
Multikolinearitas, melihata nilai durbin watson untuk menguji autokorelasi dan melihat
grafik scater plot untuk menguji heterokedastisitas.
5.4.2 Uji Hipotesis
Untuk menguji sinkronisasi antara lima komponen kecerdasan emosianal dan
pengaruh komponen kecerdasan emosional secara bersama-sama terhadap pemahaman
akuntansi digunakan alat analisis Multiple Regression Analysis. Untuk menguji
pengaruh satu komponen kecerdasan emosional terhadap pemahaman akuntansi
digunakan Simple Regression Analysis.
PA-02 16
Descriptive Statistics
97 27 50 36.98 4.80997 22 44 35.30 4.42197 25 49 37.75 4.70697 26 50 37.18 4.23597 26 48 36.84 4.35697 1.8889 3.7500 2.832904 .412861097
X1X2X3X4X5YValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
6. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
6.1 Statistik Deskriptif
Dari data yang diperoleh sebanyak 97 sampel dalam penelitian ini didapatkan nilai
deskriptif sebagai berikut :
Tabel 2 Statistik Deskriptif
Sumber : Data primer diolah (2007) 6.2 Uji Kualitas data
Tabel 3 Hasil Uji Reliabilitas Dan Validitas
Variabel Cronbach Alpha Pearson correlation Pengenalan Diri 0,723 0,357** - 0,752** Pengendalian Diri 0,626 0,372** - 0,617** (0,155) Motivasi 0.760 0,427** - 0,673** Empati 0,704 0,355** - 0,627** Keterampilan Sosial 0,686 0,291** - 0,662** Sumber : Data primer diolah Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan variable tersebut
adalah diatas 0,6 dan memenuhi syarat reliabilitas. Untuk uji validitas hampir semua
item pertanyaan adalah valid karena memiliki signifikansi pada level 0,01. hanya ada
satu item pertanyaan yang tidak valid yaitu pertanyaan ketiga variable pengendalian diri
PA-02 17
yang person correlationnya bernilai 0,155 sehingga pertanyaan tersebut tidak dikutkan
kembali pada pengujian berikutnya.
6.3 Uji asumsi klasik Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik yaitu normal
probability plot. Dari hasil grafik plot dapat dilihat bahwa semua persamaan adalah
normal hal ini dtunjukkan dengan gambar grafik plot yang mengikuti garis diagonal
grafik.
Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan VIF.
Sedangkan untuk uji autokorelasi dilakukan dengan melihat nilai durbin Watson.
Berikut nilai tolerance, VIF dan DW pada penelitian ini:
Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Dan Autokorelasi
Variabel Tolerance VIF DW
Sinkronisasi Pengenalan Diri 2,047 Pengendalian Diri 0,602 1,662 Motivasi 0,514 1,947 Empati 0,516 1,937 Keterampilan Sosial 0,483 2,071 Sinkronisasi Pengendalian Diri 2,164 Pengenalan Diri 0,559 1,789 Motivasi 0,456 2,192 Empati 0,503 1,987 Keterampilan Sosial 0,486 2,058 Sinkronisasi Motivasi 1,978 Pengenalan Diri 0,607 1,646 Pengendalian Diri 0,581 1,721 Empati 0,508 1,970 Keterampilan Sosial 0,506 1,977 Sinkronisasi Empati 2,341 Pengenalan Diri 0,513 1,951 Pengendalian Diri 0,538 1,859 Motivasi 0,426 2,347 Keterampilan Sosial 0,678 1,474 Sinkronisasi Keterampilan Sosial 2,032 Pengenalan Diri 0,510 1,961
PA-02 18
Pengendalian Diri 0,553 1,810 Motivasi 0,452 2,214 Empati 0,722 1,386 Pengaruh 5 Komponen EQ 1,287 Pengenalan Diri 0,499 0,2002 Pengendalian Diri 0,538 1,860 Motivasi 0,422 2,368 Empati 0,503 1,988 Keterampilan Sosial 0,473 2,115 Pengaruh Pengenalan Diri 1,000 1,000 1,334 Pengaruh Pengendalian Diri 1,000 1,000 1,376 Pengaruh Motivasi 1,000 1,000 1,360 Pengaruh Empati 1,000 1,000 1,330 Pengaruh Keterampilan Sosial 1,000 1,000 1,367
Sumber : Data primer diolah (2007) Dari tabel tersebut terlihat bahwa persamaan regresi pada penelitian memenuhi syarat
multikolinearitas dan autokorealsi.
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan melihat grafik scater plot. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas yang digambarkan
dengan menyebarnya titik pada gamabar dan tidak mementuk pola.
6.4 Uji Hipotesis
Hipotesis 1,2,3,4 dan 5
Hasil pengujian untuk hipotesis 1,2,3,4 dan 5 memberikan nilai t statitstic
sebesar 3.306, 4.459, 1.555, -1.391, -0.601 pada tingkat signifikansi 0.001, 0.000,
0,123, 0,168, 0,550. Dari nilai t statistic dan tingkat signifikansi tersebut terlihat bahwa
hanya H1 dan H2 yang diterima artinya pengendalian diri dan motivasi mempunyai
pengaruh terhadap pengenalan diri.. Sedangakan untuk H3,H4, dan H5 ditolak artinya
tidak ada pengaruh antara empati dan keterampilan social terhadap pengenalan diri dan
tidak ada pengaruh pengenalan diri terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
PA-02 19
Hipotesis 6,7,8,9 dan 10
Hasil pengujian untuk hipotesis 6,7,8,9 dan 10 memberikan nilai t statitstic
sebesar 3.306, 2.719, -0.150, 1.592, 1.121 pada tingkat signifikansi 0.001, 0.008, 0,881,
0,115, 0,265. Dari nilai t statistic dan tingkat signifikansi tersebut terlihat bahwa hanya
H6 dan H7 yang diterima artinya pengenalan diri dan motivasi mempunyai pengaruh
terhadap pengendalian diri.. Sedangakan untuk H8,H9, dan H10 tidak diterima artinya
tidak ada pengaruh antara empati dan keterampilan social terhadap pengendalian diri
dan tidak ada pengaruh pengendalian diri terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Hipotesis 11,12,13,14 dan 15
Hasil pengujian untuk hipotesis 11,12,13,14 dan 15 memberikan nilai t statitstic
sebesar 4.459, 2.719, 0.919, 2.533, -0.124 pada tingkat signifikansi 0.000, 0.008, 0,360,
0,013, 0,902. Dari nilai t statistic dan tingkat signifikansi tersebut terlihat bahwa hanya
H11, H12 dan H14 yang diterima artinya pengenalan diri, pengendalian diri, dan
keterampilan social mempunyai pengaruh terhadap motivasi. Sedangakan untuk H13
dan H15 tidak diterima artinya tidak ada pengaruh antara empati terhadap motivasi dan
tidak ada pengaruh motivasi terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Hipotesis 16,17,18,19 dan 20
Hasil pengujian untuk hipotesis 16,17,18,19 dan 20 memberikan nilai t statitstic
sebesar 1.155, -0.150, 0.919, 6.323, -1.424 pada tingkat signifikansi 0.123, 0.881,
0,360, 0,000, 0,158. Dari nilai t statistic dan tingkat signifikansi tersebut terlihat bahwa
hanya H19 yang diterima artinya hanya keterampilan social yang mempunyai pengaruh
terhadap empati. Sedangakan untuk H16,H17, H18 dan H20 tidak diterima artinya tidak
ada pengaruh antara pengenalan diri, pengendalian dir dan motivasi terhadap empati dan
tidak ada pengaruh empati terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
PA-02 20
Hipotesis 21,22,23,24 dan 25
Hasil pengujian untuk hipotesis 21,22,23,24 dan 25 memberikan nilai t statitstic
sebesar -1.391, 1.592, 2.533, 6.323, 0.336 pada tingkat signifikansi 0.168, 0.115, 0,013,
0,000, 0,737. Dari nilai t statistic dan tingkat signifikansi tersebut terlihat bahwa hanya
H23 dan H24 yang diterima artinya motivasi dan empati mempunyai pengaruh terhadap
keterampilan sosial. Sedangakan untuk H21,H22 dan H25 tidak diterima artinya tidak
ada pengaruh antara pengenalan diri dan pengendalian diri terhadap keterampilan sosial
dan tidak ada pengaruh keterampilan social terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
Hipotesis 26
Hasil pengujian untuk hipotesis 26 memberikan nilai f statitstic sebesar 1,709
pada tingkat signifikansi 0.140.Dari nilai f statistic dan tingkat signifikansi tersebut
terlihat bahwa hanya H26 tidak diterima artinya tidak ada pengaruh lima komponen
kecerdasan emosional secara bersama-sama terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
7. Penutup
7.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa secara simultan komponen
kecerdasan emosional salaing memiliki pengaruh dan sinkronisasi, namun bila dilihat
secara parsial hanya ada beberapa komponen yang saling berpengaruh yaitu pengenalan
diri, pengendalian diri, dan motivasi. Sedangkan untuk empati dan keterampilan social
tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
Bila dilihat pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman
akuntansi menunjukkan bahwa kesemua komponen kecerdasan emosional tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi baik diuji
secara parsial maupun secara simultan.
PA-02 21
7.2 Saran
Dari hasil penelitian diatas peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya
menggunakan alat ukur tingkat pemahaman akuntansi yang lebih abjektif dan sapel
yang lebih representative.
7.3 Keterbaasan Penelitian
Penelitian ini menggunakan nilai mahasiswa sebagai alat ukur tingkat
pemahaman akuntansi, padahal untuk nilai mahasiswa itu sendiri banyak faktor yang
mempengaruhinya.
7.4 Rekomendasi penelitian selanjutnya.
Penelitian ini menggunakan sampel mahasiswa, hendaknya pada penelitian
selanjutnya sampelnya dapat diperluas hingga pada staf pengajar. Dan masih banyak
lagi faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi yang menarik untuk
diteliti.
PA-02 22
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ari Ginanjar. 2001. Rahasia sukses Membangun Kecerdasan Emosional Dan Spiritual. Jakarta. Arga.
Agustian, Ari Ginanjar. 2003. Rahasia Sukses Membangkitkan Kecerdasan Emosional Dan Spiritual. Jakarta. Arga.
Anshari, A. 1996. Kamus Psichologi; Usaha Nasional Surabaya. Cetakan Pertama. Surabaya
Deliarnov. 1996. “Motivasi untuk Meraih Sukses”. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta Gea et al. 2002. “Relasi Dengan Diri Sendiri”. Alex Media Komputindo. Jakarta Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang.
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang.
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro Goleman, Daniel. 1995. Emotional Intelligence. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Goleman, Daniel. 2000. Working With Emotional Intelligence. Jakarta. PT Gramedia
Pustaka Utama Handoko Martin. 1992. “Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku”. Kanisius.
Yogyakarta Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi Dan Manajemen. Edisi-1. Yogyakarta. BPFE .Jones, R. N. 1996. “Cara Membina Hubungan Baik dengan Orang Lain”. Bumi
Aksara. Jakarta Kaemkael. 2005. http://e-psikologi.com Lauster, Peter. 2003. Tes Kepercayaan diri. Jakarta. PT. Bumi Aksara. Lau, Elfreda Aplonia. 2003. Pengaruh Partisipasi Pemakai Terhadap Kepuasan Pemakai
Dalam Pengembangan Sistem Informasi Dengan Lima Variabel Moderating. Mu’tadin, Zainun. 2002. http://www.e-psikologi.com/remaja/250402.htm Nazir, Moh.1996. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia. Patton, Patricia.. 2002. EQ-Pengembangan Sukses Lebih Bermakna. Jakarta. PT. Mitra
Media Publisher. Rini, F, Jacinta. 2002. http://e-psikologi.com Sadeli, L. M. 2002. “Dasar Akuntansi”. Bumi Aksara. Jakarta Santoso, Singgih. 2001. SPSS 10. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo. Santoso, Singgih. 2005. Menguasai statistik di era informasi dengan SPSS 12. Jakarta.
PT. Elex Media Komputindo. Soemarso, SR. 1999. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Keempat. Jakarta. Rineka Cipta. Stein, S. J. dan Howard. 2002. “Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses”.
Kaifa. Bandung Sujanto, Agus, Halem Lubis, dan Taufik Hadi. 1997. Psikologi Kepercayaan diri.
Jakarta. PT. Bumi Aksara. Sularso, Sri. 2003. Metode Penelitian Akuntansi; Sebuah Pendekatan Replikasi.
Yogyakarta. BPFE.
PA-02 23
Suryaningrum, Sri, Sucahyo Heriningsih, Afifah Afuwah. 2004. Pengaruh Pendidikan Tinggi Akuntansi Terhadap Kecerdasan Emosional. Denpasar. Simposium Nasional akuntansi VII.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi; Perekayasaan Pelaporan keuangan. Edisi Ketiga.
Yogyakarta. BPFE. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. PT.
Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional. Cetakan Ketiga. Jakarta Trisnawati, Eka Indah dan Sri Suryaningrum. 2003. Pengaruh Kecerdasan Emosional
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Surabaya. Simposium Nasional akuntansi VI.
Wibowo, B.S. 2002. Sharpehing Our Concept And Tools. Bandung. PT Syamil Cipta Media.
PA-02 24
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
97 27 50 36.98 4.80997 22 44 35.30 4.42197 25 49 37.75 4.70697 26 50 37.18 4.23597 26 48 36.84 4.35697 1.8889 3.7500 2.832904 .412861097
X1X2X3X4X5YValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Uji Reliabilitas Pengenalan diri
Reliability Statistics
.723 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Uji Reliabilitas Pengendalian diri
Reliability Statistics
.626 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Uji Reliabilitas Motivasi
Reliability Statistics
.760 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Uji Reliabilitas Empati
Reliability Statistics
.704 10
Cronbach'sAlpha N of Items
Uji Reliabilitas Keterampilan Sosial
Reliability Statistics
.686 10
Cronbach'sAlpha N of Items
PA-02 25
Correlations
1 .258* .130 -.031 .260* .116 .247* .103 .228* .106 .402**. .011 .204 .763 .010 .257 .015 .316 .024 .303 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.258* 1 .068 .016 .279** .365** .206* .057 .324** .259* .477**.011 . .505 .874 .006 .000 .042 .577 .001 .010 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.130 .068 1 .516** .393** .276** .452** .029 -.060 .112 .599**.204 .505 . .000 .000 .006 .000 .780 .558 .275 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97-.031 .016 .516** 1 .183 .056 .079 .091 .041 .184 .432**.763 .874 .000 . .072 .588 .439 .373 .691 .071 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.260* .279** .393** .183 1 .635** .431** .433** .228* .038 .752**.010 .006 .000 .072 . .000 .000 .000 .025 .711 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.116 .365** .276** .056 .635** 1 .464** .190 .193 .034 .644**.257 .000 .006 .588 .000 . .000 .063 .058 .742 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.247* .206* .452** .079 .431** .464** 1 .278** .158 .133 .680**.015 .042 .000 .439 .000 .000 . .006 .122 .193 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.103 .057 .029 .091 .433** .190 .278** 1 .371** .022 .499**.316 .577 .780 .373 .000 .063 .006 . .000 .827 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.228* .324** -.060 .041 .228* .193 .158 .371** 1 .207* .447**.024 .001 .558 .691 .025 .058 .122 .000 . .041 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.106 .259* .112 .184 .038 .034 .133 .022 .207* 1 .357**.303 .010 .275 .071 .711 .742 .193 .827 .041 . .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.402** .477** .599** .432** .752** .644** .680** .499** .447** .357** 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
PR1
PR2
PR3
PR4
PR5
PR6
PR7
PR8
PR9
PR10
X1
PR1 PR2 PR3 PR4 PR5 PR6 PR7 PR8 PR9 PR10 X1
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations
1 .257* -.044 .163 -.085 .214* .421** -.053 .087 .106 .504**. .011 .667 .111 .409 .035 .000 .603 .398 .301 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.257* 1 -.107 .178 .140 .271** .362** .315** .159 .057 .617**.011 . .296 .080 .171 .007 .000 .002 .121 .582 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97-.044 -.107 1 .025 .198 -.017 -.118 .092 .034 .136 .155.667 .296 . .805 .051 .866 .250 .369 .740 .183 .130
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.163 .178 .025 1 .189 .502** .075 .280** -.078 .131 .518**.111 .080 .805 . .063 .000 .466 .005 .445 .201 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97-.085 .140 .198 .189 1 .225* .064 .321** .205* .111 .436**.409 .171 .051 .063 . .026 .533 .001 .044 .278 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.214* .271** -.017 .502** .225* 1 .280** .262** -.059 .029 .573**.035 .007 .866 .000 .026 . .006 .010 .568 .780 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.421** .362** -.118 .075 .064 .280** 1 .164 .176 .088 .591**.000 .000 .250 .466 .533 .006 . .109 .084 .392 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97-.053 .315** .092 .280** .321** .262** .164 1 .101 .184 .539**.603 .002 .369 .005 .001 .010 .109 . .327 .071 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.087 .159 .034 -.078 .205* -.059 .176 .101 1 .125 .372**.398 .121 .740 .445 .044 .568 .084 .327 . .222 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.106 .057 .136 .131 .111 .029 .088 .184 .125 1 .376**.301 .582 .183 .201 .278 .780 .392 .071 .222 . .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.504** .617** .155 .518** .436** .573** .591** .539** .372** .376** 1.000 .000 .130 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
PN1
PN2
PN3
PN4
PN5
PN6
PN7
PN8
PN9
PN10
X2
PN1 PN2 PN3 PN4 PN5 PN6 PN7 PN8 PN9 PN10 X2
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Validitas Pengenalan Diri Validitas Pengendalian Diri
PA-02 26
Correlations
1 .201* .404** .270** .255* .183 .342** .454** .413** .278** .662**. .049 .000 .007 .012 .073 .001 .000 .000 .006 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.201* 1 .133 .363** .256* -.087 .149 .096 .288** .108 .427**.049 . .195 .000 .011 .397 .144 .348 .004 .291 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.404** .133 1 .103 .159 .297** .444** .315** .161 .222* .595**.000 .195 . .316 .119 .003 .000 .002 .115 .029 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.270** .363** .103 1 .447** .066 .228* .153 .382** .069 .520**.007 .000 .316 . .000 .518 .025 .135 .000 .500 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.255* .256* .159 .447** 1 .076 .221* .263** .479** .242* .561**.012 .011 .119 .000 . .457 .030 .009 .000 .017 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.183 -.087 .297** .066 .076 1 .303** .265** .123 .056 .449**.073 .397 .003 .518 .457 . .003 .009 .228 .587 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.342** .149 .444** .228* .221* .303** 1 .491** .307** .271** .673**.001 .144 .000 .025 .030 .003 . .000 .002 .007 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.454** .096 .315** .153 .263** .265** .491** 1 .356** .273** .672**.000 .348 .002 .135 .009 .009 .000 . .000 .007 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.413** .288** .161 .382** .479** .123 .307** .356** 1 .381** .656**.000 .004 .115 .000 .000 .228 .002 .000 . .000 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.278** .108 .222* .069 .242* .056 .271** .273** .381** 1 .468**.006 .291 .029 .500 .017 .587 .007 .007 .000 . .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.662** .427** .595** .520** .561** .449** .673** .672** .656** .468** 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
M1
M2
M3
M4
M5
M6
M7
M8
M9
M10
X3
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 X3
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlations
1 .254* .217* .043 -.054 .185 .086 .114 .234* .270** .404**. .012 .032 .675 .600 .069 .404 .265 .021 .007 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.254* 1 .068 .275** -.068 .106 .201* .077 .293** .190 .410**.012 . .506 .006 .511 .304 .048 .451 .004 .062 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.217* .068 1 .263** .094 -.095 .039 .073 .179 -.003 .355**.032 .506 . .009 .358 .356 .703 .475 .080 .980 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.043 .275** .263** 1 .402** .079 .244* .200* .277** .457** .617**.675 .006 .009 . .000 .439 .016 .049 .006 .000 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97-.054 -.068 .094 .402** 1 .374** .322** .231* .110 .182 .567**.600 .511 .358 .000 . .000 .001 .023 .282 .074 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.185 .106 -.095 .079 .374** 1 .320** .339** .257* .259* .550**.069 .304 .356 .439 .000 . .001 .001 .011 .010 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.086 .201* .039 .244* .322** .320** 1 .408** .257* .305** .605**.404 .048 .703 .016 .001 .001 . .000 .011 .002 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.114 .077 .073 .200* .231* .339** .408** 1 .152 .386** .557**.265 .451 .475 .049 .023 .001 .000 . .138 .000 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.234* .293** .179 .277** .110 .257* .257* .152 1 .454** .583**.021 .004 .080 .006 .282 .011 .011 .138 . .000 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.270** .190 -.003 .457** .182 .259* .305** .386** .454** 1 .627**.007 .062 .980 .000 .074 .010 .002 .000 .000 . .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.404** .410** .355** .617** .567** .550** .605** .557** .583** .627** 1.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
E10
X4
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 X4
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Validitas Motivasi Validitas Empati
PA-02 27
Correlations
1 .102 .008 .077 .236* .032 .051 .136 .069 .017 .291**. .318 .937 .452 .020 .756 .623 .185 .501 .871 .004
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.102 1 .420** .252* .052 .070 .353** .311** .334** .202* .630**.318 . .000 .013 .616 .496 .000 .002 .001 .047 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.008 .420** 1 .096 .058 -.023 .285** .266** .136 .102 .520**.937 .000 . .350 .573 .821 .005 .009 .182 .321 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.077 .252* .096 1 .199 .113 .222* .186 .182 .058 .432**.452 .013 .350 . .051 .270 .029 .068 .074 .574 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.236* .052 .058 .199 1 .049 .085 .009 .154 -.051 .337**.020 .616 .573 .051 . .636 .407 .931 .132 .618 .001
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.032 .070 -.023 .113 .049 1 .155 .152 .280** .342** .391**.756 .496 .821 .270 .636 . .130 .137 .005 .001 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.051 .353** .285** .222* .085 .155 1 .470** .253* .136 .616**.623 .000 .005 .029 .407 .130 . .000 .013 .185 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.136 .311** .266** .186 .009 .152 .470** 1 .312** .373** .662**.185 .002 .009 .068 .931 .137 .000 . .002 .000 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.069 .334** .136 .182 .154 .280** .253* .312** 1 .597** .639**.501 .001 .182 .074 .132 .005 .013 .002 . .000 .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.017 .202* .102 .058 -.051 .342** .136 .373** .597** 1 .540**.871 .047 .321 .574 .618 .001 .185 .000 .000 . .000
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97.291** .630** .520** .432** .337** .391** .616** .662** .639** .540** 1.004 .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .
97 97 97 97 97 97 97 97 97 97 97
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
K9
K10
X5
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 X5
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Validitas Keterampilan sosial
PA-02 28
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted C
um P
rob
Dependent Variable: X1
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
Reg
ress
ion
Stu
dent
ized
Res
idua
l
Dependent Variable: X1
Scatterplot
Coefficientsa
7.851 3.601 2.180 .032.346 .105 .314 3.306 .001 .602 1.662.468 .105 .458 4.459 .000 .514 1.947.181 .116 .159 1.555 .123 .516 1.937
-.163 .117 -.147 -1.391 .168 .483 2.071
(Constant)X2X3X4X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: X1a.
Uji Asumsi Klasik Sinkronisasi Pengenalan Diri
Model Summaryb
.707a .501 .479 3.472 2.047Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X5, X2, X4, X3a.
Dependent Variable: X1b.
PA-02 29
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted C
um Pr
ob
Dependent Variable: X2
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regr
essi
on S
tude
ntiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: X2
Scatterplot
Coefficientsa
3.004 3.467 .867 .388.307 .093 .338 3.306 .001 .559 1.789.286 .105 .308 2.719 .008 .456 2.192
-.017 .111 -.016 -.150 .881 .503 1.987.175 .110 .175 1.592 .115 .486 2.058
(Constant)X1X3X4X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: X2a.
Uji Asumsi Klasik Sinkronisasi Pengendalian Diri
Model Summaryb
.680a .462 .439 3.272 2.164Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X5, X1, X4, X3a.
Dependent Variable: X2b.
PA-02 30
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted C
um Pr
ob
Dependent Variable: X3
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: X3
Scatterplot
Coefficientsa
2.446 3.313 .738 .462.379 .085 .388 4.459 .000 .607 1.646.260 .096 .242 2.719 .008 .581 1.721.097 .106 .087 .919 .360 .508 1.970.261 .103 .241 2.533 .013 .506 1.977
(Constant)X1X2X4X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: X3a.
Uji Asumsi Klasik Sinkronisasi Motivasi
Model Summaryb
.760a .578 .559 3.124 1.978Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4a.
Dependent Variable: X3b.
PA-02 31
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
Dependent Variable: X4
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regr
essi
on S
tude
ntiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: X4
Scatterplot
Coefficientsa
8.529 3.141 2.715 .008.141 .091 .161 1.555 .123 .513 1.951
-.015 .098 -.015 -.150 .881 .538 1.859.094 .102 .104 .919 .360 .426 2.347.552 .087 .568 6.323 .000 .678 1.474
(Constant)X1X2X3X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: X4a.
Uji Asumsi Klasik Sinkronisasi Empati
Model Summaryb
.705a .497 .475 3.069 2.341Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X3a.
Dependent Variable: X4b.
PA-02 32
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
Dependent Variable: X5
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
-4
-2
0
2
4
Regr
essi
on S
tude
ntize
d Re
sidu
al
Dependent Variable: X5
Scatterplot
Coefficientsa
6.926 3.174 2.182 .032-.126 .091 -.140 -1.391 .168 .510 1.961.153 .096 .154 1.592 .115 .553 1.810.250 .099 .270 2.533 .013 .452 2.214.549 .087 .534 6.323 .000 .722 1.386
(Constant)X1X2X3X4
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: X5a.
Uji Asumsi Klasik Sinkronisasi Keterampilan Sosial
Model Summaryb
.726a .527 .507 3.060 2.032Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3a.
Dependent Variable: X5b.
PA-02 33
-4 -2 0 2 4
Regression Standardized Predicted Value
-4
-2
0
2
4
Reg
ress
ion
Stu
dent
ized
Res
idua
l
Dependent Variable: Y
Scatterplot
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted C
um Pr
ob
Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Coefficientsa
3.028 .328 9.237 .000-.005 .009 -.062 -.601 .550 1.000 1.000
(Constant)X1
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Ya.
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Pengenalan Diri Terhadap Pemahaman Akuntansi
Model Summaryb
.062a .004 -.007 .4142424 1.334Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X1a.
Dependent Variable: Yb.
PA-02 34
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-4 -3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-4
-2
0
2
4
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: Y
Scatterplot
Coefficientsa
2.498 .301 8.291 .000.011 .010 .114 1.121 .265 1.000 1.000
(Constant)X2
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Ya.
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Pengendalian Diri Terhadap Pemahaman Akuntansi
Model Summaryb
.114a .013 .003 .4123118 1.376Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X2a.
Dependent Variable: Yb.
PA-02 35
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted C
um P
rob
Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
-4
-2
0
2
4
Reg
ress
ion
Stu
dent
ized
Res
idua
l
Dependent Variable: Y
Scatterplot
Coefficientsa
2.875 .342 8.397 .000-.001 .009 -.013 -.124 .902 1.000 1.000
(Constant)X3
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Ya.
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Motivasi Terhadap Pemahaman Akuntansi
Model Summaryb
.013a .000 -.010 .4149947 1.360Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X3a.
Dependent Variable: Yb.
PA-02 36
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
3
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: Y
Scatterplot
Coefficientsa
3.357 .370 9.066 .000-.014 .010 -.145 -1.424 .158 1.000 1.000
(Constant)X4
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Ya.
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Empati Terhadap Pemahaman Akuntansi
Model Summaryb
.145a .021 .011 .4106673 1.330Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X4a.
Dependent Variable: Yb.
PA-02 37
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted C
um P
rob
Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Predicted Value
-4
-2
0
2
4
Reg
ress
ion
Stu
dent
ized
Res
idua
l
Dependent Variable: Y
Scatterplot
Coefficientsa
2.713 .360 7.525 .000.003 .010 .034 .336 .737 1.000 1.000
(Constant)X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Ya.
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Keterampilan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi
Model Summaryb
.034a .001 -.009 .4147815 1.367Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X5a.
Dependent Variable: Yb.
PA-02 38
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
Dependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
Regr
essi
on S
tude
ntize
d Re
sidu
al
Dependent Variable: Y
Scatterplot
Coefficientsa
3.053 .431 7.079 .000-.011 .012 -.127 -.895 .373 .499 2.002.023 .013 .243 1.777 .079 .538 1.860
-.003 .014 -.029 -.187 .852 .422 2.368-.029 .014 -.301 -2.127 .036 .503 1.988.018 .014 .188 1.290 .200 .473 2.115
(Constant)X1X2X3X4X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics
Dependent Variable: Ya.
Uji Asumsi Klasik Pengaruh Komponen EQ Terhadap Pemahaman Akuntansi
Model Summaryb
.293a .086 .036 .4054386 1.287Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4, X3a.
Dependent Variable: Yb.
PA-02 39
Sinkronisasi hubungan komponen EQ (Pengenalan Diri) Regression
Variables Entered/Removedb
X5, X2, X4,X3
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: X1b.
Model Summary
.707a .501 .479 3.472Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X5, X2, X4, X3a.
ANOVAb
1111.135 4 277.784 23.048 .000a
1108.824 92 12.0522219.959 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X5, X2, X4, X3a.
Dependent Variable: X1b.
Coefficientsa
7.851 3.601 2.180 .032.346 .105 .314 3.306 .001.468 .105 .458 4.459 .000.181 .116 .159 1.555 .123
-.163 .117 -.147 -1.391 .168
(Constant)X2X3X4X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: X1a.
PA-02 40
Sinkronisasi hubungan komponen EQ (Pengendalian Diri) Regression
Variables Entered/Removedb
X5, X1, X4,X3
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: X2b.
Model Summary
.680a .462 .439 3.272Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X5, X1, X4, X3a.
ANOVAb
846.869 4 211.717 19.773 .000a
985.089 92 10.7071831.959 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X5, X1, X4, X3a.
Dependent Variable: X2b.
Coefficientsa
3.004 3.467 .867 .388.307 .093 .338 3.306 .001.286 .105 .308 2.719 .008
-.017 .111 -.016 -.150 .881.175 .110 .175 1.592 .115
(Constant)X1X3X4X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: X2a.
PA-02 41
Sinkronisasi hubungan komponen EQ (Motivasi) Regression
Variables Entered/Removedb
X5, X1, X2,X4
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: X3b.
Model Summary
.760a .578 .559 3.124Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4a.
ANOVAb
1228.267 4 307.067 31.466 .000a
897.795 92 9.7592126.062 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4a.
Dependent Variable: X3b.
Coefficientsa
2.446 3.313 .738 .462.379 .085 .388 4.459 .000.260 .096 .242 2.719 .008.097 .106 .087 .919 .360.261 .103 .241 2.533 .013
(Constant)X1X2X4X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: X3a.
PA-02 42
Sinkronisasi hubungan komponen EQ (Empati) Regression
Variables Entered/Removedb
X5, X1, X2,X3
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: X4b.
Model Summary
.705a .497 .475 3.069Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X3a.
ANOVAb
855.726 4 213.931 22.719 .000a
866.295 92 9.4161722.021 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X3a.
Dependent Variable: X4b.
Coefficientsa
8.529 3.141 2.715 .008.141 .091 .161 1.555 .123
-.015 .098 -.015 -.150 .881.094 .102 .104 .919 .360.552 .087 .568 6.323 .000
(Constant)X1X2X3X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: X4a.
PA-02 43
Sinkronisasi hubungan komponen EQ (Keterampilan Sosial) Regression
Variables Entered/Removedb
X4, X2, X1,X3
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: X5b.
Model Summary
.726a .527 .507 3.060Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3a.
ANOVAb
960.093 4 240.023 25.639 .000a
861.268 92 9.3621821.361 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3a.
Dependent Variable: X5b.
Coefficientsa
6.926 3.174 2.182 .032-.126 .091 -.140 -1.391 .168.153 .096 .154 1.592 .115.250 .099 .270 2.533 .013.549 .087 .534 6.323 .000
(Constant)X1X2X3X4
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: X5a.
PA-02 44
Pengaruh Pengenalan Diri Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression
Variables Entered/Removedb
X1a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Model Summary
.062a .004 -.007 .4142424Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X1a.
ANOVAb
.062 1 .062 .361 .550a
16.302 95 .17216.364 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X1a.
Dependent Variable: Yb.
Coefficientsa
3.028 .328 9.237 .000-.005 .009 -.062 -.601 .550
(Constant)X1
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
PA-02 45
Pengaruh Pengendalian Diri Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression
Variables Entered/Removedb
X2a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Model Summary
.114a .013 .003 .4123118Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X2a.
ANOVAb
.214 1 .214 1.256 .265a
16.150 95 .17016.364 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X2a.
Dependent Variable: Yb.
Coefficientsa
2.498 .301 8.291 .000.011 .010 .114 1.121 .265
(Constant)X2
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
PA-02 46
Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression
Variables Entered/Removedb
X3a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Model Summary
.013a .000 -.010 .4149947Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X3a.
ANOVAb
.003 1 .003 .015 .902a
16.361 95 .17216.364 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X3a.
Dependent Variable: Yb.
Coefficientsa
2.875 .342 8.397 .000-.001 .009 -.013 -.124 .902
(Constant)X3
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
PA-02 47
Pengaruh Empati Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression
Variables Entered/Removedb
X4a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Model Summary
.145a .021 .011 .4106673Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X4a.
ANOVAb
.342 1 .342 2.028 .158a
16.022 95 .16916.364 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X4a.
Dependent Variable: Yb.
Coefficientsa
3.357 .370 9.066 .000-.014 .010 -.145 -1.424 .158
(Constant)X4
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
PA-02 48
Pengaruh Keterampilan Sosial Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression
Variables Entered/Removedb
X5a . EnterModel1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Model Summary
.034a .001 -.009 .4147815Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X5a.
ANOVAb
.019 1 .019 .113 .737a
16.344 95 .17216.364 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X5a.
Dependent Variable: Yb.
Coefficientsa
2.713 .360 7.525 .000.003 .010 .034 .336 .737
(Constant)X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.
PA-02 49
Pengaruh 5 Komponen EQ Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Regression
Variables Entered/Removedb
X5, X1, X2,X4, X3
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Yb.
Model Summary
.293a .086 .036 .4054386Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4, X3a.
ANOVAb
1.405 5 .281 1.709 .140a
14.959 91 .16416.364 96
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4, X3a.
Dependent Variable: Yb.
Coefficientsa
3.053 .431 7.079 .000-.011 .012 -.127 -.895 .373.023 .013 .243 1.777 .079
-.003 .014 -.029 -.187 .852-.029 .014 -.301 -2.127 .036.018 .014 .188 1.290 .200
(Constant)X1X2X3X4X5
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Ya.