sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

31
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tubuh manusia terdiri dari beberapa organ tubuh yang tersusun secara terstruktur dan sangat sistematik. Tiap organ dalam tubuh manusia memiliki fungsi dan tugas tersendiri. Namun organ-organ tersebut tidak akan bisa melakukan tugasnya bila asupan oksigen, nutrisi serta zat- zat yang dibutuhkannya tidak sampai pada organ yang membutuhkannya tersebut. Oleh karena itulah dikenal istilah sirkulasi dalam tubuh yang mengindikasikan adanya sistem transportasi zat-zat dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh menuju tempat-tempat atau organ-organ yang membutuhkannya. (Ganong, 1998) Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang mensuplai zat-zat yang di absorbsi dari saluran pencernaan dan Oksigen ke jaringan, mengembalikan CO 2 ke paru-paru dan produk- produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur tubuh dan mendistribusikan hormon- hormon dan zat-zat lain yang mengatur fungsi sel. (Ganong, 1998) Sirkulasi dalam tubuh manusia terbagi dalam dua jenis yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru. Kedua sistem sirkulasi tersebut saling bekerja sama untuk 1

Upload: nabiladhitama

Post on 26-Oct-2015

506 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sirkulasi sistemik adalah bagian dari sistem kardiovaskuler yang membawa darah beroksigen dari jantung, untuk tubuh, dan kembali terdeoksigenasi darah kembali ke jantung. Istilah ini kontras dengan sirkulasi paru-paru. Sirkulasi sistemik yang biasanya juga disebut sebagai sirkulasi utama adalah proses dimana darah, yaitu sebagai pembawa hormon dan zat-zat yang diperlukan tubuh ini dipompakan melalui sistem tertutup pembuluh-pembuluh darah oleh jantung. Dari ventrikel kiri, darah dipompakan melalui areteri-arteri dan arteriol ke arterile ke kapiler-kapiler, dimana darah berada dalam keadaan seimbang dengan cairan interstitial. Kapiler-kapiler mengalirkan darah melalui venula ke dalam vena dan kembali ke artrium kanan

TRANSCRIPT

Page 1: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Tubuh manusia terdiri dari beberapa organ tubuh yang tersusun secara terstruktur dan

sangat sistematik. Tiap organ dalam tubuh manusia memiliki fungsi dan tugas tersendiri.

Namun organ-organ tersebut tidak akan bisa melakukan tugasnya bila asupan oksigen,

nutrisi serta zat-zat yang dibutuhkannya tidak sampai pada organ yang membutuhkannya

tersebut. Oleh karena itulah dikenal istilah sirkulasi dalam tubuh yang mengindikasikan

adanya sistem transportasi zat-zat dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh menuju tempat-

tempat atau organ-organ yang membutuhkannya. (Ganong, 1998)

Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang mensuplai zat-zat yang di absorbsi dari

saluran pencernaan dan Oksigen ke jaringan, mengembalikan CO2 ke paru-paru dan

produk-produk metabolisme lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur

tubuh dan mendistribusikan hormon-hormon dan zat-zat lain yang mengatur fungsi sel.

(Ganong, 1998)

Sirkulasi dalam tubuh manusia terbagi dalam dua jenis yaitu sirkulasi sistemik dan

sirkulasi paru-paru. Kedua sistem sirkulasi tersebut saling bekerja sama untuk

mendistribusikan zat-zat yang penting dibutuhkan oleh tubuh, antara lain oksigen dan

berbagai nutrisi lainnya. Untuk mengetahui bagaimana kedua sistem sirkulasi tersebut

bekerja di dalam tubuh akan dibahas dalam makalah ini. (Maton, 1993)

I.2. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.

2. Mengetahui fungsi sirkulasi sistemik dan paru-paru dalam tubuh manusia.

3. Mengetahui peran sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru dalam sistem transport

tubuh manusia

1

Page 2: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

I.3. Manfaat Penulisan

1. Meningkatkan ilmu pengetahuan dalam science.

2. Meningkatkan kemauan dalam bidang penulisan ilmiah.

2

Page 3: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Sirkulasi Sistemik

II.1.1 Definisi

Sirkulasi sistemik adalah bagian dari sistem kardiovaskuler yang membawa

darah beroksigen dari jantung, untuk tubuh, dan kembali terdeoksigenasi darah

kembali ke jantung. Istilah ini kontras dengan sirkulasi paru-paru. Sirkulasi

sistemik yang biasanya juga disebut sebagai sirkulasi utama adalah proses dimana

darah, yaitu sebagai pembawa hormon dan zat-zat yang diperlukan tubuh ini

dipompakan melalui sistem tertutup pembuluh-pembuluh darah oleh jantung. Dari

ventrikel kiri, darah dipompakan melalui areteri-arteri dan arteriol ke arterile ke

kapiler-kapiler, dimana darah berada dalam keadaan seimbang dengan cairan

interstitial. Kapiler-kapiler mengalirkan darah melalui venula ke dalam vena dan

kembali ke artrium kanan. (Ganong, 1998)

II.1.2. Mekanisme Sirkulasi Sistemik

Dalam sirkulasi sistemik, arteri membawa oksigen darah ke jaringan.

Ketika darah beredar melalui tubuh, oksigen berdifusi dari darah ke dalam sel

sekitar kapiler, dan karbon dioksida berdifusi ke dalam darah dari sel-sel kapiler.

Vena membawa darah terdeoksigenasi kembali ke jantung. Oksigen darah

memasuki sirkulasi sistemik ketika meninggalkan ventrikel kiri, melalui katup

aorta semilunar. Bagian pertama dari sirkulasi sistemik adalah arteri aorta, arteri

besar dan berdinding tebal. aorta Lengkungan dan memberikan dari arteri utama

tubuh bagian atas sebelum tindik diafragma untuk memasok bagian bawah tubuh

dengan berbagai cabang.( Hesvelride, 1997)

Darah berpindah dari arteri ke arteriol dan akhirnya ke kapiler, yang paling

tipis dan paling banyak dari pembuluh darah. Kapiler ini membantu untuk

bergabung dengan jaringan arteriol untuk transportasi nutrisi ke sel, yang

menyerap oksigen dan nutrisi di dalam darah. Perangkat jaringan tidak

3

Page 4: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

sepenuhnya deoxygenate darah, sehingga darah vena tidak memiliki oksigen,

tetapi dalam konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan dalam darah arteri.

Selain itu, karbon dioksida dan limbah ditambahkan. Kapiler hanya dapat cocok

satu sel pada suatu waktu (Sherwood, 20001)

Darah terdeoksigenasi kemudian dikumpulkan oleh venula, mengalir

pertama ke dalam pembuluh, dan kemudian ke vena cava inferior dan superior,

yang kembali ke jantung kanan, menyelesaikan siklus sistemik. Darah kemudian

kembali oksigen melalui sirkulasi paru-paru sebelum kembali lagi ke sirkulasi

sistemik. Darah yang relatif terdeoksigenasi mengumpulkan dalam sistem vena

yang coalesces menjadi dua vena utama yaitu vena kava superior dan vena kava

inferior. Kedua kapal besar keluar dari sirkulasi sistemik dengan mengosongkan

ke atrium kanan jantung. Sinus mengosongkan vena koroner jantung sendiri ke

dalam atrium kanan. (Ganong, 1998)

Karena sirkulasi sistemik yang didukung oleh ventrikel kiri, salah satu

keuntungan dari bentuk sirkulasi sebagai lawan untuk membuka sirkulasi, atau

sistem yang menggunakan insang ikan untuk bernapas adalah bahwa ada tekanan

simultan tinggi oksigen darah dikirimkan ke seluruh bagian tubuh. (Sherwood,

2001)

Dari paru-paru, darah kembali ke jantung melalui vena paru-paru. Darah

beroksigen sekarang memasuki atrium kiri. darah kemudian turun ke ventrikel kiri

melalui katup yang lain juga dekat sebagai ventrikel kiri mulai memompa darah ke

seluruh bagian tubuh melalui tubuh melalui aorta. Sirkulasi adalah tempat oksigen

lewat darah dalam perjalanan untuk kepala, lengan, tangan, dada, dan turun ke

pinggang, dan kaki. Pada bagian tubuh yang berbeda, darah memberikan nutrisi

dan oksigen, mengambil bahan limbah dan mengalir kembali ke gerakan jantung

kemudian darah dari bagian kiri jantung ke berbagai bagian tubuh dan kembali ke

jantung. (Ganong, 1998)

4

Page 5: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

Gb. 1 Sirkulasi Sistemik

Sumber: Buku Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia

II.1.3. Peran Sirkulasi Sistemik

Peran sirkulasi sistemik sangat kompleks bagi tubuh manusia. Selain sistem

transport, pekerjaan utama dari sistem sirkulasi adalah mengambil nutrisi dan

oksigen ke seluruh bagian tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan darah

dan jantung yang memompa darah. Darah beredar melalui pembuluh darah, yang

terdiri dari arteri dan vena. Membawa oksigen darah arteri dan vena membawa

darah terdeoksigenasi. (Guyton, 1991)

II.1.4. Vena pada sirkulasi sitemik

Vena adalah saluran yang berdinding relative tipis dan berfungsi

menyalurkan darah dari jaringan kapiler melalui sistem vena, masuk ke atrium

kanan. Pembuluh vena dapat menampung darah dalam jumlah banyak dengan

tekanan relatif rendah. Karena sifat aliran vena yang bertekanan rendah-

bervolume tinggi, maka sistem vena disebut sistem kapasitas. Kira-kira 65% dari

volume darah terdapat dalam sistem vena (Guyton, 1991).

Menurut Sloane (2007) sistem vena dimulai dari ujung vena pada jaring-

jaring kapilar dengan venula yang menyatu untuk membentuk vena yang

beukuran lebih besar. Semua vena sistemik mengembalikan darah ke atrium kiri

5

Page 6: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

jantung melalui tiga jalur yaitu dari dinding jantung ke dalam sinus koroner, dari

tubuh bagian atas ke dalam vena kava superior, dan dari tubuh bagian bawah ke

dalam vena kava inferior.Vena yang termasuk adalah :

a. Vena dalam adalah vena yang mengalirkan darah dari jaringan dan organ

tubuh dalam. Vena menyertai arteri sehingga namanya sama dengan nama

arteri. Pengecualian diberikan pada vena tertentu dalam kepala dan

kolumna spinalis

b. Vena supervisialis terletak dalam hypodermis kulit dan mengalirkan darah

ke vena dalam. Nama vena ini tidak berkaitan dengan nama aretri.

c. Venous Sinus adalah ruang pengumpul darah yang ditemukan pada organ

tertentu. Sinus-sinus ini dilapisi endothelium yang merupakan kelanjutan

dari endothelium kapilar dan vena.

Vena secara anatomis memiliki dinding lebih tipis dan jaringannya kurang

elastis jika dibandingkan dengan arteri (Martini, 1998). Vena utama dari kepala,

otak, dan leher yang ada dalam sirkulasi sistemik adalah :

a. Vena Jugularis externa mengalirkan darah dari regia superficial kepala dan

leher

b. Vena jugularis Interna berukuran lebih besar dan terletak lebih dalam

dibandingkan vena jugularis externa. Vena ini mengalirkan darah yang

terkumpul di otak melalui venous sinus.

c. Masing-masing vena jugularis interna bergabung dengan vena subklavia

untuk membentuk vena braklosevalika disetiap sisi kepala.

d. Kedua vena braklosevalika menyatu untuk membentuk vena kava superior

yang menuju atrium kanan jantung. (Sloane, 2007)

Vena utama pada tungkai atas dalam sirkulasi sistemik terbagi atas beberapa

bagian, diantaranya :

a. Vena dalam yang menyertai arteri lengan memiliki nama yang sama

dengan nama arteri yaitu vena aksilaris, brakialis, radialis, dan ulnaris.

Vena ini mengalir menuju vena subklavia.

6

Page 7: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

b. Vena-vena superfisial pada lengan dimulai dari anastomosis vena ditangan

dan pergelangan tangan yang kemudian mengalir menuju vena dalam.

1) Vena sefalika mengalir keatas disisi lateral lengan dan bermuara pada

vena aksilaris di bahu.

2) Vena Basilika memenjang ke atas pada sisi medial posterior lengan,

melintang ke sisi depan lengan tepat di bawah siku dan bergabung

dengan brakialis.

3) Vena medial kubiti menghubungkan vena basilika dan vena sevalika di

sisi depan siku. Lokasi ini adalah lokasi terbaik untuk pengambilan

sempel darah melalui vena punktur (Guyton, 1991)

Adapun vena pada thoraks yang dilewati oleh sirkulasi sistemik. Darah vena

pada toraks bermuara di vena kava superior melalui vena braklosevalik dan

kelompok vena azigos

a. Vena braklosefalika mengalirkan darah dari toraks atas dan dinding

toraks anterior

b. Vena Azigos membawa darah dari otot dan organ toraks. Vena ini

merupakan perpanjangan vena lumbalis ansenden dekstra dan bermuara

pada vena kava superior.

c. Vena hemiazigos mengalirkan darah dari otot toraks dan organ di sisi

kiri kolumna vertebra. Vena ini merupakan perpanjangan vena lumbalis

asenden sinistra dan menyatu dengan vena azigos. Vena hemiazigos

accesoria adalah perpanjangan superior dari vena hemiazigos. (Sloane,

2007)

Vena pada abdomen dan pelvis yang menyertai sirkulasi sistemik

diantaranya adalah :

a. Vena kava inverior mengembalikan darah ke jantung. Vena ini

terbentuk dari penyatuan vena iliaka komunis sinistra dan dekstra pada

area vertebra lumbal ke lima

b. Vena kava inverior menerima darah dari vena abdominalis dan pelvis.

Vena ini berkaitan dengan sebagian besar arteri yang berasal dari aorta

7

Page 8: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

abdominalis, kecuali aliran darah yang berasal dari saluran pencernaan,

pancreas atau limpa.

c. Sistem portal hepatik adalah modifikasi sistem sirkulasi sehingga darah

yang diabsorbsi dari saluran pencernaan akan dibawa langsung ke hati

sebelum dikembalikan ke jantung. Ini untuk memastikan bahwa nutrient

dan zat yang berpotensi membahayakan dapat dipisahkan dari darah

untuk disimpan,dimetabolis, atau didetoksikasi. Pembuluh utama pada

sistem portal hepatik meliputi:

1) Vena splenikus mengeluarkan darah dari limpa, pancreas, bagian-

bagian lambung dan melalui percabangan vena mesenterika inferior,

dari sebagian besar usus besar.

2) Vena mesenterika superior menerima darah dari usus halus dan dari

bagian-bagian usus besar dan lambung.

3) Vena porta hati adalah vena pendek yang terbentuk dari pertemuan

vena splenikus dan mesenterika superior

4) Vena hepatika keluar dari hati untuk menyatu dengan vena kava

inferior (Sloane, 2007).

Vena pada tungkai bawah yang mendapat aliran darah yang berasal dari

sirkulasi sistemik adalah :

a. Vena dalam menyertai arteri dan memiliki nama yang berhubungan

yaitu vena iliaka eksterna, femoralis, poplitea, tibialis anterior dan

posterior serta vena poronea.

b. Vena superfisialis berawal dari anastomosis vena, lengkung vena dorsal.

1) Vena safenus kecil berasenden di bagian posterior tungkai. Terbagi

menjadi dua vena, dan bermuara ke dalam vena poplitea dan vena

femoralis dalam. Vena ini memiliki 7 sampai 13 katup untuk

mencegah aliran balik.

2) Vena safenus besar adalah vena terpanjang dalam tubuh. Vena ini

berasenden di sepanjang sisi medial kaki, tungkai, dan paha, untuk

8

Page 9: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

kemudian menyatu dengan vena femoralis dibawah ligament

inguinal. Ada 10 sampai 20 katup pada vena ini (Sloane, 2007).

II.1.5. Arteri utama pada sirkulasi sistemik

Dinding aorta dan arteri besar mengandung banyak jaringan elastis dan

sebagian otot polos. Jaringan arteria ini terisi sekitar 15% dari volume total darah.

(Ganong, 1999). Menurut Sloane (2007) sistem arteria dianggap sebagai sirkuit

yang rendah volumenya tetapi tinggi tekanannya. Karena sifat dan tekanan ini

maka cabang-cabang arteri disebut sirkuit resistensi. Gambaran umum dapat

dilihat dari penjelasan dibawah ini:

a. Aorta yang muncul dari ventrikel

kiri merupakan pembuluh berdiameter terbesar dalam tubuh .

b. Aorta asenden adalah bagian awal aorta. Panjangnya 5 cm dan awalnya

muncul pada area pertemuan sternum dan iga kedua.

1) Badan aorta yang menjadi kemoreseptor untuk pertukaran

karbondioksida dan oksigen terletak diantara aorta asenden dan

trunkus pulmonar

2) Arteri koronaria kanan dan kiri adalah satu-satunya percabangan aorta

asenden. Arteri ini muncul tepat diatas daun katup semilunar (Sloane,

2007).

c. Arkus aorta dimulai pada sudut sternum, memiliki tiga pecabangan penting

yaitu arteri brakiosefalika, arteri karotis komunis kiri dan arteri subklavia

kiri. (Sherwood, 2001)

1) Arteri brakiosefalika bercabang menjadi arteri karotis komunis kanan

dan arteri subklavia kanan

2) Setiap arteri karotis komunis (sebelah kanan berasal dari arteri

brakocevalika dan sebelah kiri dari arkus aorta) bercabang menjadi

arteri karotis eksterna dan interna

3) Arteri subklavia kanan (dari arteri brankiosefalika) dan arteri subklavia

kiri (dari arkus aorta)

9

Page 10: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

4) Arteri subklavia kiri dan kanan memanjang sampai tungkai atas di

setiap sisi sebagai arteri aksilaris yang bercabang menjadi toraksika

superior, torako akromialis, toraksika lateralis, subskapularis dan arteri

sirkumfleksa anterior an posterior humeris pada struktur dalam aksila.

5) Arteri aksilaris memanjang sebagai arteri brakialis yang menuruni

lengan dan bercabang menjadi arteri radialis dan arteri ulnaris

6) Arteri radialis dan ulnaris bergabung di telapak tangan melalui

lengkung palmar dalam dan superfisial serta menjadi awal

percabangan arteri digitalis pada jari-jari tangan.

d. Aorta toraksika menjadi percabangan viseral dan parietal pada organ dan otot

dalam regia toraks.

1) Arteri perikardial memperdarahi perikardium jantung

2) Arteri bronkial memperdarahi paru-paru

3) Arteri interkostalis memperdarahi otot interkostal dan dinding toraks

4) Arteri Frenik memperdarahi difragma (Martini, 1998)

e. Aorta abdominalis berawal pada area sekitar difragma dan berakhir pada area

sekitar vertebra lumbal keempat, 1 cm di bawah dan di sebelah kiri

umbilikus. Arteri ini bercabang menjadi dua arteri iliaka komunis.

Percabangan aorta abdominalis adalah sebagai berikut :

1) Arteri seliaka muncul tepat di bawah diafragma dan bercabang menjadi

tiga bagian yaitu :

a) Arteri gastrika sinistra bersama dengan arteri gastrika dekstra

memperdarahi lambung

b) Aretri splenika adalah cabang terbesar dari

ketiga cabang arteri seliaka. Arteri ini bercabang menjadi

percabangan kecil yang memperdarahi limpa, pankreasm dan

lambung.

c) Arteri hepatika komunis bercabang menjadi

arteri gastrika dekstra ; arteri gastroduodenalis yang memperdarahi

lambung duodenum, sebagian pankreas dan duktus empedu ; arteri

10

Page 11: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

hepatika memperdarahi hati dan arteri kistik memperdarahi kandung

kemih.

2) Arteri mesentrika superior muncul tepat di bawah arteri seliaka. Arteri ini

memperdarahi keseluruhan usus halus (kecuali bagian superior

duodenum) juga sekum, kolon asenden dan transversal.

3) Sepasang arteri suprarenalis memperdarahi kelenjar adrenal.

4) Arteri- arteri renalis memperdarahi ginjal

5) Sepasang arteri testikularis (spermatik interna) atau arteri ovarika

memperdarahi gonad

6) Arteri mesenterika inferior muncul 3 sampai 4 cm di atas bagian aorta

abdominalis dan masuk ke arteri- arteri iliaka komunis. Arteri ini

memperdarahi sepertiga bagian kiri kolon transversal, keseluruhan kolon

desenden, kolon sigmoid, dan rektum

7) Sepasang arteri lumbalis dan sakralis terpisah dari aorta abdominalis dan

memperdarahi regia muskulatur dan medulla spinalis pada area

lumbosakral. (Sloane, 2007)

f. Menurut Martini (1998) Arteri iliaka komunis kanan dan kiri menurun

sepanjang 5 cm. Masing- masing bercabang menjadi arteri iliaka interna dan

eksterna.

1) Arteri iliaka interna memperdarahi area gluteal dan organ- organ pelvis

(kandung kemih dan organ-organ reproduksi internal).

a) Arteri purdenda internal yang memperdarahi otot pelvis dan genitalia

eksternal merupakan suatu percabangan arteri yang penting dalam

reproduksi.

b) Ereksi dan engorgemen organ seksual selama perangsangan seksual

adalah peristiwa vaskular yang dikendalikan sistem saraf otonom.

Proses ini melibatkan kerja percabangan arteri pedenda interna yang

merupakan arteri dalam dan dorsal pada penis dan klirotis.

2) Arteri iliaka eksterna menjadi arteri femoralis pada paha dan bercabang

untuk memperdarahi regia paha.

11

Page 12: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

a) Arteri poplitea adalah perpanjangan dari arteri femoralis yang

melewati lutut prosterior.

b) Arteri tibial posterior dan anterior adalah percabangan arteri

poplitea yang memperdarahi persendian lutut, tungkai, dan

pergelangan kaki (Sloane, 2007).

II.2. Sirkulasi Paru - Paru

II.2.1. Definisi

Sirkulasi paru-paru adalah bagian dari sistem kardiovaskuler yang

membawa darah kehabisan oksigen dari jantung, ke paru-paru, dan kembali

oksigen darah kembali ke jantung. Istilah ini kontras dengan sirkulasi sistemik.

Sebuah sistem yang terpisah dikenal sebagai sirkulasi bronkial. Pasokan darah ke

jaringan yang lebih besar dari saluran udara paru-paru. Secara anatomi Vaskular

bed paru-paru sama seperti sistemik kecuali bahwa dinding aorta dan pembuluh

arteri kecil, tidak seperti arteriole sistemik, merupakan tabung endotel yang

sedikit mengandung otot pada dindingnya. Kapiler paru-paru berukuran besar

dan banyak anastomose, sehingga alveoli duduk pada keranjang kapiler. Saluran

limfatik lebih banyak di paru-paru daripada di organ-organ lainnya (Ganong,

1998).

Sirkulasi paru-paru adalah tempat di mana darah beredar dari jantung ke

paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Ventrikel kanan terdeoksigenasi

memompa darah ke dua arteri paru-paru, yang membawa ke paru-paru. Dalam

paru-paru, darah yang terdeoksigenasi memberikan karbon dioksida ke alveoli

dan mengambil oksigen dari mereka. Kemudian mengambil oksigen, dan dibawa

kembali ke jantung. Lalu atrium kanan menerima darah dari vena paru-paru.

Dalam paru-paru darah beredar dengan keadaan seimbang dengan O2 dan CO2

dalam udara alveolar. Sebagian cairan jaringan masuk ke dalam sistem pembuluh

tertutup lain, yaitu sistem limfatik, yang mengalirkan cairan limfe melalui duktus

torasikus dan duktus limfatikus kanan ke dalam sistem vena. Sirkulasi diatur

oleh sistem pengatur multipel yang pada umumnya berfungsi mempertahankan

12

Page 13: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

aliran darah kapiler yang kuat bila dimungkinkan pada semua organ, tapi

khususnya pada organ jantung dan otak. (Ganong, 1998)

II.2.2. Mekanisme Sirkulasi Paru-Paru

Dalam sirkulasi paru-paru, darah terdeoksigenasi daun bagian kanan jantung

melalui arteri paru, memasuki paru-paru dan darah beroksigen datang melalui

pembuluh darah paru-paru. Darah kemudian pindah ke atrium kiri jantung lalu

ke ventrikel kiri di mana darah dipompa melalui katup semilunar ke aorta.

Kehabisan oksigen darah dari tubuh daun sirkulasi sistemik ketika memasuki

jantung kanan, lebih khusus atrium kanan melalui Superior (atas) dan vena kava

inferior (bawah) vena kava. Darah kemudian dipompa melalui katup trikuspid

(atau katup kanan atrioventrikular), ke dalam ventrikel kanan. Darah ini

kemudian dipompa melalui katup semilunar dan masuk ke arteri paru-paru.

(Sloane, 2007)

Dari ventrikel kanan, darah dipompa melalui katup paru semilunar ke kiri

dan kanan arteri paru (satu untuk setiap paru-paru) dan perjalanan melalui paru-

paru. Arteri paru terdeoksigenasi membawa darah ke paru-paru, sedangkan

pembuluh darah paru-paru membawa oksigen ke sel darah merah di mana

mereka melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen selama respirasi.

(Guyton, 1991)

Darah beroksigen kemudian meninggalkan paru-paru melalui pembuluh

paru-paru, yang kembali ke jantung kiri, menyelesaikan siklus paru. darah ini

kemudian memasuki atrium kiri, yang pompa melalui katup gigi seri, juga

disebut katup mitral atrioventrikular atau kiri, ke ventrikel kiri. darah tersebut

kemudian didistribusikan ke tubuh melalui sirkulasi sistemik sebelum kembali

lagi ke sirkulasi paru-paru. (Ganong, 1998)

Tekanan, volume dan aliran output permenit dari ventrikel kanan tentu sama

dengan output ventrikel kiri, dan seperti ventrikel kiri waktu istirahat rata-rata

5,5 liter /menit. Perbandingan ventilasi alveoler dan aliran darah paru-paru pada

waktu istirahat kira-kira 0,8 (4,2/5,5). Perlu dicatat bahwa rasio ini mungkin

13

Page 14: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

normal pada pasien dengan hipoksia berat sebab pada keadaan sakit mungkin

terdapat ventilasi dan perfusi alveoli yang tidak tetap. Kasus yang menyolok

adalah dimana semua ventilasi terjadi pada satu paru-paru dan semua darah

mengalir ke paru-paru lainnya, suatu keadaan yang akan menimbulkan kematian

meskipun rasio ventilasi/aliran darah adalah normal. (Sherwood, 2001)

Seluruh sistem vaskuler paru-paru adalah sistem dengan tekanan rendah.

Tekanan arteria pulmonalis kira-kira 24/9 mm Hg dan tekanan rata-rata sekitar

15 mm Hg. Tekanan pada atrium kiri kira-kira 8 mm Hg waktu diastole,

sehingga tekanan gradien pada sistem paru-paru sekitar 7 mm Hg dibandingkan

dengan selisih pada sirkulasi sistemik yang kira-kira 90 mmHg. (Sherwood,

2001)

Volume darah dalam pembuluh paru-paru pada setiap saat adalah sekitar 1

liter, dimana kurang dari 100 ml berada dalam kapiler. Kecepatan rata-rata darah

pada ujung arteri pulmonalis adalah sama seperti pada aorta (kira-kira 40 cm /

detik). Kecepatan ini turun dengan cepat, kemudian sedikit meningkat lagi pada

vena-vena pulmonalis yang lebih besar. Pada waktu istirahat, untuk melewati

kapiler paru-paru, sel darah merah memerlukan waktu 0,75 detik dan waktu kerja

kurang dari 0,3 detik. (Ganong, 1998)

Secara fisiologis kira-kira 2% darah dalam arteria sistemis adalah darah

yang tidak melewati kapiler paru-paru. Arteria bronchalis cabang dari aorta

torakalis menyediakan darah yang memberi makanan pada bagian parenkhim

paru-paru dan sebagian darah ini kembali ke jantung melalui vena pulmonalis.

Terdapat pengenceran selanjutnya dari darah yang teroksigenisasi dalam jantung

oleh darah dari arteria coronaria yang langsung masuk ke dalam ruangan

jantung sebelah kiri. Karena shunt fisiologis ini kecil darah arteria sistemis

mengandung lebih sedikit O2 per desimeter daripada darah yang seimbang

dengan udara alveoler. (Ganong, 1998)

Tekanan kapiler paru-paru kira-kira 10 mm Hg, sedangkan tekanan onkotik

adalah 25 mm Hg, sehingga terdapat selisih tekanan kira-kira 15 mm Hg yang

arahnya ke dalam yang mempertahankan alveoli bebas cairan. Bila tekanan

14

Page 15: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

kapiler paru-paru lebih dari 25 mm Hg yang mungkin dapat terjadi adalah back-

ward failure ventrikel kiri mengakibatkan kongesti dan edema paru-paru.

Penderita dengan stenosis mitralis juga mempunyai kenaikan tekanan kapiler

paru-paru yang kronis dan progresif dan perubahan fibrotik yang luas pada

pembuluh paru-paru. Edema paru-paru tidak merupakan gejala menonjol pada

stenosis mitralis seperti payah jantung kongesti yang jelas, mungkin karena

fibrosis dan konstriksi pembuluh arteri paru-paru melindungi kapiler-kapiler.

(Ganong, 1998)

Karena kemampuan mengembangnya, vena-vena pulmonalis menjadi

reservoir darah yang penting. Volume darah paru-paru meningkat sampai 400 ml

pada individu normal bila dia berbaring dan darah tidak dikeluarkan dalam

sirkulasi umum bila dia sedang berdiri. Pergeseran ini diakibatkan menurunnya

kapasitas total pada posisi berbaring dan bertanggung jawab untuk terjadinya

orthopena payah jantung. (Chairman's Reflections, 2004)

Selain itu pembuluh darah paru-paru mampu dilatasi pasif secara luas. Bila

suplai darah pada salah satu paru-paru normal disumbat dengan mengembangkan

balon pada cabang utama arteri pulmonalis, aliran yang menuju ke paru-paru

lainnya dua kali lipat, tapi disini hanya terdapat sedikit kenaikan tekanan arteri

pulmonalis. Arteriole paru-paru mengalami kontriksi dengan norepinefrin,

epinefrin, dan angiotensin II mereka mengalami delatasi oleh isoproterenoldan

asetilkolin. Venula paru-paru mengalami konstriksi dengan serotonin, histamin

dan endotoksin E coli. Pembuluh sangat banyak dipersarafi oleh serabut-serabut

saraf vasokonstriktor simpatis dan perangsangan ganglion simpatis servicalis

menurunkan aliran darah paru-paru sebanyak 30%. Serabut-serabut sebagian

berperan menurunkan kapasitas sirkulasi paru-paru, jadi mengalirkan darah dari

reservoir paru-paru, tekanan dalam arteria pulmonalis meningkat pada hipoksia,

mungkin disebabkan karena dikeluarkannya prostaglandin. Tekanan arteria

pulmonalis sedikit dipengaruhi oleh rangsangan yang mengubah tekanan sistemik.

Pada waktu kerja, misalnya aliran darah paru-paru meningkat sesuai dengan

jumlah kenaikan pada aliran darah sistemik, tetapi tekanan arteria pulmonalis

15

Page 16: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

sangat sedikit berubah. Tekanan arteria pulmonalis pada hipertensi esensial

biasanya normal (Hesvelride, 1997).

Bila bronkus tersumbat pembuluh yang membawa darah dalam alveoli yang

ventilasinya jelek ini mengalami shunt ke daerah lain. Konstriksi disebabkan

karena efek lokal dari rendahnya PO2 alveoler pada pembuluh. Penimbunan CO2

cenderung menurunkan pH juga menyebabkan konstriksi dari branchi yang

diperdarahi oleh pembuluh tersebut, menggeser ventilasi menjauhi daerah yang

perusinya jelek. (Ganong, 1998)

Gb. 2 Sirkulasi paru-paru

Sumber:Buku Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia

II.2.3. Peran Sirkulasi Paru-Paru

Sirkulasi paru-paru mempunyai berbagai peranan dalam tubuh selain sebagai

penghantar gas. Mereka menghangatkan atau mendinginkan udara inspirasi

sehingga meskipun udara yang sangat panas atau sangat dingin, akan

mendekati suhu tubuh pada saat udara tersebut mencapai alveoli. Sekresi

bronkus mengandung zat-zat yang membantu mencegah infeksi dan

mempertahankan integritas mukosa. (Ganong, 1998)

Mereka juga mempunyai mekanisme-mekanisme yang banyak bekerja

mencegah benda asing mencapai alveoli. Rambut pada hidung menyapu keluar

16

Page 17: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

banyak partikel yang diameternya lebih besar daripada 10 mikrometer.

Kebanyakan partikel-partikel ini tertahan pada membran mukosa hidung dang

faring, karena momentumnya mereka tidak mengikuti aliran udara waktu

mereka membelok ke bawah masuk ke dalam paru-paru, dan mereka menubruk

pada tonsil dan adenoid, kemudian sekumpulan besar jaringan limfoid yang

secara imunologis mulai aktif. Partikel yang umumnya lebih kecil jatuh pada

dinding bronchi, waktu udara mengalir dalam bagian yang lebih kecil di sini,

dimana mereka mengawali refleks konstruksi bronkus dan refleks batuk.

Mereka juga dibuang dari paru-paru oleh silia. (Hesvelride, 1997)

Epitel jalan pernafasan dari sepertiga anterior hidung sampai permulaan

bronkiolus respiratorius bersilia, dan silia yang diliputi oleh mukus bergetar

dengan arah yang sama pada frekuensi 1000-1500 siklus permenit. Mekanisme

silia mampu menggerakkan partikel-partikel denga kecepatan paling sedikit 16

mm/menit. Partikel yang diameternya kurang dari 2 mikrometer umumnya

mencapai alveoli, dimana mereka dicerna oleh sel-sel makrofag dan dibawa ke

nodus limfatikus. Kegunaan penting mekanisme pertahanan ini terbukti bila

seseorang mengingat pada kota-kota modern, tiap-tiap liter udara dapat

mengandung beberapa juta partikel debu dan iritan. (Maton, 1993)

Selain fungsinya sebagai pertukaran gas, paru-paru mempunyai sejumlah

fungsi metabolisme. Mereka membentuk surfactant untuk dipakai lokal. Paru-

paru juga melepaskan berbagai zat yang masuk dalam arterial sistemik dan

membuang zat-zat lain dari darah venosa sistemik yang mencapai paru-paru

melalui arteria pulmonalis. Prostaglandin dibuang dari sirkulasi, tetapi

prostaglandin juga disintesis dalam paru-paru dan dikeluarkan ke dalam darah

bila jaringan paru-paru diregangkan. Prostaglandin F2a merupakan zat yang

bertanggung jawab akan vansokonstriksi paru-paru waktu hipoksia. (Corwin,

2000)

Sirkulasi paru-paru juga mengaktifkan satu hormon yaitu dekapeptida

angiotensin I yang secara fisiologis tidak aktif, di ubah menjadi presor,

17

Page 18: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

oktapeptida angiotensin II yang merangsang aldosteron dalam sirkulasi paru-

paru. (Ganong, 1998)

II.2.4. Pembuluh pada sirkulasi paru-paru

Pembuluh pada sirkulasi paru-paru juga dilalui oleh arteri Pada sirkulasi

pulmonal ini terdapat berbagai pembuluh yaitu :

a. Trunkus Pulmonar berasal dari atrium kanan. Trunkus ini berupa pembuluh

pendek berdinding tipis yang memiliki panjang 5 cm dan diameter 3 cm.

1) Berdasarkan konkavitas arkus aorta, trunkus pulmonal terbagi menjadi

arteri pulmonalis kanan dan arteri pulmonalis kiri.

2) Arteri pulmonalis kanan terbagi menjadi tiga cabang lobus dalam paru

kanan ; arteri pulmonalis kiri terbagi menjadi dua cabang lobus dalam paru

kiri

b. Pembagian arteri selanjutnya berakhir dalam jaring-jaring kapiler yang

mengelilingi kantong udara paru-paru. Setelah pertukaran gas,darah

terkumpul dalam venula dan masuk ke vena. (Sloane, 2007)

18

Page 19: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru merupakan suatu sistem tubuh yang

saling berkaitan dan berikatan satu sama lain. Sirkulasi sistemik tidak akan berhasil

menyelesaikan tugasnya untuk menyalurkan zat-zat yang dibutuhkan tubuh jika

sirkulasi paru-paru tidak ada. Begitu pula sebaliknya sirkulasi paru-paru tidak akan

berhasil menciptakan keseimbangan tubuh manusia jika tidak mendapat bantuan dari

sirkulasi sistemik. Dengan kerjasama kedua sistem sirkulasi tersebut, oksigen dan

nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh dapat terdistribusikan dengan baik untuk

menjaga keseimbangan tubuh.

19

Page 20: Sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru-paru.doc

DAFTAR PUSTAKA

Ganong, W.F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. Jakarta: Penerbit Buku

kedokteran. Hal: 625-642

Maton, Anthea,etc. 1993 . Human Biology and Health. Englewood Cliffs, New Jersey:

Prentice. P: 68

Sherwood, L.2001. Fisiologi Manusia dari sel ke sistem. Edisi Kedua. Penerbit: ECG. Hal

305-315

Guyton, Arthur C. 1991. Textbook of Medical Physiology. 8th Edition. Philadelphia: W.B

Saunders Company. P:172-174

Sloane, Ethel. 2007. Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia . Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran. Hal 240-244

Chairman's Reflections . 2004 .Traditional Medicine Among Gulf Arabs. Part II: Blood-

letting", Heart Views5. Page 56

Martini, Fredrick H. 1998. Fundamental of Anatomy & Physiology.7th edition. P: 245-270

Corwin, E. Handbook of Phatophysiologi, alih bahasa, Brahm U. Pend ; Endah P ed, Jakarta

2000. Page 273

Hesvelride, Sistem Kardiovaskuler. 1997. tersedia pada

www.scumdoctor.com/indonesia/anatomy/circulator/system/work diakses tgl 10 Maret

2010 pada pukul 16.00 WIB

20