sistem imunitas dan hematolog1- hiv aids
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
1/26
SISTEM IMUNITAS DAN HEMATOLOGI
“HIV AIDS”
DISUSUN OLEH:
REGINA HERDININGTYAS
I1032131014
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2016
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
2/26
Kasus II
Ny B (25 tahun) adalah seorang istri yang setia pada suaminya, namun justru
suaminya tidak bersikap selayaknya.Suami klien adalah seorang petugas
keamanan disebuah pabrik besi selama tahun terakhir.Ny B kurang !amiliar
dengan lingkungan tempat kerja suaminya dan rekan"rekan suaminya. Saat ini
mereka memiliki seorang anak usia # bulan dengan berat #$%% gram, berat lahir
2&%% gram. Saat ini bayi tersebut mengalami diare berkepenjangan sejak '
minggu terakhir.Ny B menyusui seara ekslusi! sejak melahirkan.Bayi tersebut juga mengalami kandidiatis pada separuh mukosa mulut hingga hari ini sehingga
sulit makan dan minum, dan baru direnanakan pindah kedokter. Ny B merasa
tidak memiliki keluhan berarti sejak kehamilan serta persalinan, hanya saja dalam
satu bulan ini ia sering merasa nyeri pada area panggul dan saat hamil ia pernah
mengalami keputihan berulang dengan karakteristik kuning pekat keoklatan,
berbau, dan gatal. okter kandungan pernah memberikan anti !ungal topikal
namun gejala tersebut berulang.Saat ini Ny B masih mengalami keputihan.Suami
tidak pernah jujur tentang lingkungan pergaulannya, suatu hari Ny B menemukan
jarum suntik diselokan rumah.Ia mulai uriga dengan perilaku suaminya dan
mulai bertanya"tanya tentang kondisi yang ia dan bayinya alami. *n B sendiri
sudah ' bulan terakhir sering mengalami in!luen+a, demam naik turun dan adanya
pembesaran kelenjar pada leher dan nyeri. Saat satu keluarga pergi kedokter,
dokter menyarankan dan meminta persetujuan mereka untuk melaksanakan -*,
mereka bersedia melakukan pemeriksaan darah seperti -', elisa, dan estern
blot. Setelah dilaksanakan -* dilakukanlah pemeriksaan darah dan seminggu
kemudian hasil lab keluar dengan karakter/
*n B (suami) titer elisa / anti 0I positi!, -' 25% mg1dl, B indeterminate.
Ny B (istri) titer elisa / anti 0I posti!, -' #%%mg1dl, B negati3e.
1 D!"#$#%#:
• -andidiasis/
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
3/26
" In!eksi jamur yang disebabkan oleh jamur -andida albians4 terjadi
paling sering pada 3agina, pusar, lipatan kulit, mulut, landasan
kuku dan penis (Kamus Kesehatan).
" Istilah yang dipakai untuk in!eksi kulit dan selaput lendir yang
disebabkan oleh kjamur serupa ragi dari genus Candida, yang
paling sering adalah Candida albicans (6raham"B ron, 7obin.
2%%5).
• 8bat anti!ungal topikal/
" (oles1salep) berguna untuk in!eksi jamur pada lapisan kulit atas
atau pada kornea termasuk didalamnya kandidiasis, panu, keratitis
jamur (inata, 2%9').
" :nti!ungal topial/ obat untuk mengobati in!eksi jamur, obat
antijamur ini termasuk metronida+ol, am!oterisin B dan nistatin
(Kamus Kedokteran, 2%95).
• -*/
-*1oluntary -ounseling *est merupakan kegiatan konseling yang
menyediakan dukungan psikologis, in!ormasi dan pengetahuan
0I1:IS, menegah penularan 0I, mempromosikan perubahan
perilaku yang bertanggungjaab, pengobatan antiretro3iral (:7) dan
memastikan pemeahan berbagai masalah terkait dengan 0I1:IS
yang bertujuan untuk perubahan perilaku ke arah perilaku lebih sehat
dan lebih aman (;edoman ;elayanan -*, 2%%).
ika tidak ada rantai protein yang ditemukan, berarti hasil tes
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
4/26
negati3e. Sedangkan bila hampir atau semua rantai protein
ditemukan, berarti estern Bolt positi! (Kurniaan, 2%%$).
" B merupakan uji kon!irmasi in!eksi 0I. ;rinsip dasar
pemeriksaan B adalah setiap antigen 0I akan menimbulkan
reaksi pembentukan antibodi spesi!ik.
;ada pemeriksaan B, protein 0I ditempatkan pada gel. ;rotein
telah diproses sebelumnya sehingga bermuatan negati!. 6el
kemudian dialiri listrik4 karena bermuatan negati!, protein akan
bergerak dari kutub negati! menuju positi! dengan keepatan yang
berbanding terbalik dengan berat molekulnya. ;rotein pada gelakan terpisah menurut berat molekulnya.'" Selanjutnya, protein
yang telah terpisah dipindahkan ke membran, misalnya membran
nitroselulosa.9 ?embran yang mengandung protein 0I kemudian
direaksikan dengan serum pasien. :ntibodi dalam serum pasien
akan berikatan dengan protein 0I yang spesi!ik dan tampak
sebagai pita protein pada membran. *iap pita meakili protein 0I
spesi!ik dengan berat molekul tertentu. Karena protein 0I
merupakan antigen, maka antibodi dalam serum menunjukkan
kekebalan yang telah dimiliki pasien terhadap antigen 0I.9"
Kriteria hasil positi! pada pemeriksaan B bermaammaam dan
hingga saat ini belum diperoleh kesepakatan. i Indonesia,
digunakan kriteria Centers for Disease Control and Prevention
(--), yaitu hasil pemeriksaan dinyatakan positi! apabila terdapat
dua di antara tiga protein 0I, yaitu p2', gp'9, dan gp92%19%.
0asil pemeriksaan dinyatakan negati! apabila tidak ditemukan pita
protein. 0asil lain di luar dua ketentuan tersebut dinyatakan sebagai
indeterminate (United Nations Joint Program for HIV/AIDS
(@N:IS) dan 08 orld Healt! "rgani#ation ).
• =
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
5/26
sensiti3itas sampai &C dan spesi!isitas &C sampai &&
(:nastasya, 2%9%).
• -'
$ &D4' ukuran kuni kesehatan sistem kekebalan tubuh. Semakin
rendah jumlahnya, semakin besar kerusakan yang diakibatkan 0I
(Kemenkes).
" -' adalah jenis sel darah putih atau lim!osit. Sel tersebut adalah
bagian dari system kekebalan tubuh kita. Sel -' kadang kala
disebut sel"*.( Kurniaati, Ninuk ian. 2%99).
2 I(!$)#"#*+%# ,!$-!.+. /+%++
1 K+%#"#*+%# HIVAIDS
Klasi!ikasi 0I1:IS pada orang deasa menurut -- (-enters o!
isease -ontrol) dibagi atas empat tahap, yakni/
(9) In!eksi 0I akut
*ahap ini disebut juga sebagai in!eksi primer 0I. Keluhan munul
setelah 2"' minggu terin!eksi. Keluhan yang munul berupa
demam, ruam merah pada kulit, nyeri telan, badan lesu, dan
lim!adenopati. ;ada tahap ini, diagnosis jarang dapat ditegakkan
karena keluhan menyerupai banyak penyakit lainnya dan hasil tes
serologi standar masih negati!.
(2) In!eksi Seropositi! 0I :simtomatis
;ada tahap ini, tes serologi sudah menunjukkan hasil positi! tetapi
gejala asimtomatis. ;ada orang deasa, !ase ini berlangsung
lama dan penderita bisa tidak mengalami keluhan apapun selama
sepuluh tahun atau lebih. Berbeda dengan anak" anak, !ase ini
lebih epat dilalui.
(#) ;ersisten 6enerali+ed
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
6/26
0ampir semua orang yang terin!eksi 0I, yang tidak mendapat
pengobatan, akan berkembang menjadi :IS. ;rogresi3itas in!eksi
0I bergantung pada karakteristik 3irus dan hospes. @sia kurang
dari lima tahun atau lebih dari '% tahun, in!eksi yang menyertai,
dan !aktor genetik merupakan !aktor penyebab peningkatan
progresi3itas. Bersamaan dengan progresi!itas dan penurunan
sistem imun, penderita 0I lebih rentan terhadap in!eksi.
Beberapa penderita mengalami gejala konstitusional, seperti
demam dan penurunan berat badan, yang tidak jelas penyebabnya.
Beberapa penderita lain mengalami diare kronis dengan penurunan
berat badan. ;enderita yang mengalami in!eksi oportunistik dan
tidak mendapat pengobatan anti retro3irus biasanya akan
meninggal kurang dari dua tahun kemudian
2 E)#5#
*erdapat dua 3irus utama pada in!eksi 0I, yang hanya mempunyai
sedikit perbedaan pada pathogenesis, mani!estasi in!eksi, peraatan
dan prognosis yaitu 0I"9 yang sejauh ini paling umum di dunia dan
0I"2 yang menyebar terutama di :!rika Barat (Sully, 2%%').
;ada indi3idu yang terin!eksi, biasanya 3irus akan membentuk
antibody dalam aktu "92 minggu. Kebanyakan indi3idu yang
terin!eksi 0I akan berada dalam !ase 3iremia selama 2" minggu.
;ada kasus yang langka, bisa selama #5 bulan periode inkubasi :IS
pada kebanyakan indi3idu yang terin!eksi 0I adalah 9%"92 tahun.
Kira"kira #% penderita :IS yang meninggal setelah # tahun
didiagnosa :IS dan kira"kira 5% hidup selama 9% tahun (
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
7/26
hilang sendiri setelah 9"# minggu, karena kadar 3irus yang tinggi
dalam darah dapat diturunkan oleh sistem imun tubuh. ;roses ini
berlangsung berminggu"minggu sampai terjadi keseimbangan antara
pembentukan 3irus baru dan upaya eliminasi respon imun. *itik
keseimbangan disebut set point. :pabila angka ini tinggi, perjalanan
penyakit menuju :IS akan berlangsung epat (*jay, 2%%%).
*ahap selanjutnya adalah serokon3ersi yaitu perubahan antibodi
negati3e menjadi positi!, terjadi 9"# bulan setelah in!eksi dan pasien
akan memasuki masa tanpa gejala. ;ada masa ini terjadi penurunan
-' seara bertahap (-' normal E C%%"9.%%%1mm#) yang terjadi
setelah replikasi persisten 0I dengan kadar 7N: 3irus realti!
konstan. ?ula"mula penurunan jumlah -' sekitar #%"%1tahun, tetapi
pada 2 tahun terakhir penurunan jumlah menjadi epat sekitar 5%"
9%%1tahun sehingga jika tanpa pengobatan, rata"rata masa in!eksi 0I
sampai masa :IS adalah C"9% tahun saat jumlah -' akan menapai
di baah 2%% (*jay, 2%%%).
;enularan 0I terutama terjadi melalui darah, mani dan airan
3aginal, akibat penggunaan jarum suntik terin!eksi (peandu narkotika)
dan trans!usi darah teremar, serta kontak seksual tanpa perlindungan
(kondom) dengan seorang pembaa"0I. irus juga dapat ditularkan
pada bayi oleh ibu seropositi!, selama hamil atau persalinan, begitu
pula melalui air susu ibu (:SI). *elah dipastikan baha penularan
tidak dapat terjadi melalui liur (iuman, batuk, bersin dan minum dari
gelas yang sama) karena jumlah 3irus di dalam liur terlampau keil,
tidak pula melalui sengatan nyamuk. 8leh karena itu pergaulan sosial
dengan pasien :IS tidak perlu dihindari.
;ada in!eksi 0I dapat dibedakan tiga !ase/
(9) Fase pertama. 8rang yang terkena in!eksi menjadi seropositi!,
artinya setelah bulan di dalam darahnya dapat dideteksi 0I
seara tak"langsung (melalui anti bodGes). ;ada persentase keil,
beberapa hari setelah in!eksi timbul gejala !lu berat selama lebih
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
8/26
kurang seminggu. Keluhan ini diakibatkan in3asi dan replikasi dan
ribuan 0I di dalam lim!o"*.
(2) Fase kedua. Kemudian sistem"imun Hmenangkap dan mengurung
semua 3irus di kelenjar lim!a, di mana replikasin3a berlangsung
terus. >aringan yang terin!eksi dan 0I yang lolos dimusnahkan
oleh masing"masing *"killer ells dan antibodies. ;roses ini
berlangsung tanpa gejala. Setiap tahun semakin banyak 0I dapat
meloloskan diri dan masuk kedalam sirkulasi dan lebih banyak
lim!o"* mati, sedangkan sistem"imun menjadi semakin lemah.
(#) Fase ketiga. Satu sampai 92 tahun kemudian jumlah 0I dalamdarah (3iral load) menjadi besar sekali dan jumlah
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
9/26
keluhan ada sitem penernaan berupa nyeri menelan, mual, muntah,
dan diare. 6ejala lain yang mungkin di dapatkan pembesaran
kelenjar lim!e leher, !aringitis, masular rash, meningitis asepti
dengan gejala disorientasi, kehilangan ingatan, perubahan
personalitas.
(2) Stadium 2 / in!eksi kronis asimtomatik (tanpa gejala)
:simptomatik berarti baha didalam organ tubuh terdaat 0I
tetapi tubuh tidak menunjukkan gejala"gejala.Keadaan ini dapat
berlangsung rata"rata selama 5"9% tahun. -airan tubuh pasien
0I1:IS yang tampak sehat ini sudah dapat menularkan 0Ikepada orang lain.
(#) Stadium # / pembengkakan kelenjar lim!e
;ada pemeriksaan !isik di dapatkan pembesaran kelenjar getah
bening 9 m, pada dua tempat atau lebih ekstra inguinal yang
menatap selama lebih dari # bulan.
(') Stadium ' / :IS
6ambaran klinis pada stadium ini dibagi dalam beberapa gejala, yaitu /
(9) 6ejala utama1mayor / penyakit konstitusional.
6ejala demam berkepanjangan lebih dari # bulan, diare kronis lebih
dari satu bulan berulang maupun terus"menerus, penurunan berat
badan lebih dari 9% dalam # bulan.
(2) 6ejala kedua1minor / penyakit neurologi, gejala meliputi batuk kronis
selama lebih dari 9 bulan, in!eksi pada mulut dan tenggorokan
disebabkan jamur andida albians, pembengkakan kelenjar getah
bening yang menetap di seluruh tubuh, munulnya herpes +oster
berulang dan berak"berak gatal diseluruh tubuh.
(#) 6ejala ketiga / penyakit in!eksi sekunder (') 6ejala ke empat / keganasan sekunder seperti limome non hodgkns,
termasuk saroma aposi.
(5) 6ejala kelima / keadaan lain dide!inisikan gambaran klinis yang tidak
dapat diklasi!ikasikan seperti di atas.
;ada tahun 9&&%, orld 0ealth 8rgani+ation (08) mengelompokkan
berbagai in!eksi dan kondisi :IS dengan memperkenalkan system tahan
untuk pasien yang terin!eksi dengan 0I"9.System ini diperbarui pada
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
10/26
bulan September tahun 2%%5.Kebanyakan kondisi ini adalah in!eksi
oportunistik yang dengan mudah di tangani pada orang sehat.
(9) Stadium 9 / in!eksi 0I asimptomatik dan tidak dikategorikan sebagai
:IS
(2) Stadium 2 / termasuk mani!estasi membrane mukosa keil dan radang
saluran perna!asan atas yang berulang.
(#) Stadium # / termasuk diare kronik yang tidak dapat dijelaskan selama
lebih dari sebulan, in!eksi bakteri arah, dan tuberulosis.
(') Stadium ' / termasuk toksoplasmosis otak, kandidiasis esophagus,
trakea, bronkus atau paru"paru dan saroma Kaposi. Semua penyakit
ini adalah indiator :IS.4 P+)"#%#5#
0I mengin!eksi sel dengan mengikat permukaan sel sasaran yang
memiliki reseptor membran -', yaitu sel *"helper (-'J). 6likoprotein
en3elope 3irus, yakni gp92% akan berikatan dengan permukaan sel lim!osit
-'J, sehingga gp'9 dapat memperantarai !usi membran 3irus ke
membran sel. Setelah 3irus ber!usi dengan lim!osit -'J, 7N: 3irus
masuk ke bagian tengah sitoplasma -'J. Setelah nukleokapsid dilepas,
terjadi transkripsi terbalik (re3erse transription) dari satu untai tunggal
7N: menjadi N: salinan (N:) untai"ganda 3irus. N: kemudian
bermigrasi ke dalam nukleus -'J dan berintegrasi dengan N: dibantu
en+im 0I integrase. Integrasi dengan N: sel penjamu menghasilkan
suatu pro3irus dan memiu transkripsi m7N:. m7N: 3irus kemudian
ditranslasikan menjadi protein struktural dan en+im 3irus. 7N: genom
3irus kemudian dibebaskan ke dalam sitoplasma dan bergabung dengan
protein inti. *ahap akhir adalah pemotongan dan penataan protein 3irus
menjadi segmen" segmen keil oleh en+im 0I protease. Fragmen"
!ragmen 3irus akan dibungkus oleh sebagian membran sel yang terin!eksi.
irus yang baru terbentuk (3irion) kemudian dilepaskan dan menyerang
sel"sel rentan seperti sel -'J lainnya, monosit, makro!ag, sel NK
(natural killer), sel endotel, sel epitel, sel dendritik (pada mukosa tubuh
manusia), sel
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
11/26
Sel lim!osit -'J (* helper) berperan sebagai pengatur utama respon
imun, terutama melalui sekresi lim!okin. Sel -'J juga mengeluarkan
!aktor pertumbuhan sel B untuk menghasilkan antibodi dan mengeluarkan
!aktor pertumbuhan sel * untuk meningkatkan akti3itas sel * sitotoksik
(-CJ). Sebagian +at kimia yang dihasilkan sel -'J ber!ungsi sebagai
kemotaksin dan peningkatan kerja makro!ag, monosit, dan sel Natural
Killer (NK). Kerusakan sel *"helper oleh 0I menyebabkan penurunan
sekresi antibodi dan gangguan pada sel"sel imun lainnya'.
;ada aal in!eksi, dalam beberapa hari dan minggu, sistem imun
belum terganggu. Sama seperti in!eksi 3irus lainnya, akan terjadi
peningkatan jumlah sel sitotoksik (-CJ) dan antibodi. ;ada masa ini
penderita masih berada dalam kondisi seronegati! dan sehat untuk jangka
aktu yang lama. ;ada tahap lebih lanjut, semakin banyak sel -'J yang
rusak. :kibatnya !ungsi sel"sel imun lainnya akan terganggu dan
menyebabkan penurunan imunitas yang progresi!. ;ertanda dari
progresi!itas penyakit dapat dilihat dari gejala klinis dan penurun jumlah
sel -'J.;ada sistem imun yang sehat, jumlah lim!osit -'J berkisar dari
%% sampai 92%%1 Ll darah. Segera setelah in!eksi 3irus primer, kadar
lim!osit -'J turun di baah kadar normal untuk orang tersebut. >umlah
sel kemudian meningkat tetapi kadarnya sedikit di baah normal. Seiring
dengan aktu, terjadi penurunan kadar -'J seara perlahan, berkorelasi
dengan perjalanan klinis penyakit. 6ejala"gejala imunosupresi tampak
pada kadar -'J di baah #%% sel1Ll. ;asien dengan kadar -'J kurang
dari 2%%1Ll mengalami imunosupresi yang berat dan risiko tinggi terjangkit
keganasan dan in!eksi oportunistik.
P!/!7#*%++$ ,!$8$9+$5
(9) @ji Imunologi / @ji imunologi untuk menemukan respon antibodi
terhadap 0I"9 dan digunakan sebagai test skrinning, meliputi en+yme
immunoassays atau en+yme linked immunosorbant assay (=
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
12/26
(2) eteksi :ntibodi 0I / ;emeriksaan ini dilakukan pada pasien yang
diduga telah terin!eksi 0I. =
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
13/26
() ;enurunan Sistem Imun / ;rogresi in!eksi 0I ditandai dengan
penurunan -' *
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
14/26
nasokomial, atau sepsis. *idakan pengendalian in!eksi yang aman
untuk menegah kontaminasi bakteri dan komplikasi penyebab sepsis
harus dipertahankan bagi pasien dilingkungan peraatan
kritis.Berikut ini penyakit in!eksi 8portunistik yang sering terdapat
pada penderita in!eksi 0I dan :IS.
+ *uberkulosis / Sejak epidemi :IS maka kasus *B- meningkat
kembali. osis IN0 #%% mg setiap hari dengan 3it B 5% mg
paling tidak untuk masa satu tahun.
. *oksoplasmosis / Sangat perlu diperhatikan makanan yang kurang
masak terutama daging yang kurang matang. 8bat / *?;"S? 9dosis1hari.
; -? / irus ini dapat menyebabkan 7etinitis dan dapat
menimbulkan kebutaam. =nse!alitis, ;nemonitis pada paru,
in!eksi saluran ernak yang dapat menyebabkan luka pada usus.
8bat / 6ansiklo3ir kapsul 9 gram tiga kali sehari.
( >amur / >amur yang paling sering ditemukan pada penderita :IS
adalah jamur Kandida. 8bat / Nistatin 5%%.%%% u per hari
Flukona+ol 9%% mg per hari. b. *erapi :O* (:+idotimidin)
isetujui F: (9&C$) untuk penggunaan obat anti3iral :O* yang
e!ekti! terhadap :IS, obat ini menghambat replikasi anti3iral
0uman Immunode!iieny irus (0I) dengan menghambat en+im
pembalik traskriptase. :O* tersedia untuk pasien :IS yang jumlah
sel *' nya MP# . Sekarang, :O* tersedia untuk pasien dengan 0uman
Immunode!iieny irus (0I) positi! asimptomatik dan sel *' P 5%%
mm#.. *erapi :nti3iral Baru
Beberapa anti3iral baru yang meningkatkan akti3itas system imun
dengan menghambat replikasi 3irus 1 memutuskan rantai reproduksi
3irus pada prosesnya. 8bat"obat ini adalah /
a) idanosine
b) 7iba3irin
) iedoQyytidine
d) 7eombinant - '
dapat larut
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
15/26
d. aksin dan 7ekonstruksi irus
e. @paya rekonstruksi imun dan 3aksin dengan agen tersebut seperti
inter!eron, maka peraat unit khusus peraatan kritis dapat
menggunakan keahlian dibidang proses keperaatan dan penelitian
untuk menunjang pemahaman dan keberhasilan terapi :IS.
!. ;engobatan :ntiretro3iral (:7)
a) >angan gunakan obat tunggal atau 2 obat
b) Selalu gunakan minimal kombinasi # :7 disebut R0::7*
(0ighly :ti3e :nti 7etro3iral therapy)
) Kombinasi :7 lini pertama pasien naT3e (belum pernah pakai
:7 sebelumnya) yang dianjurkan / 2N7*I J 9 NN7*I.d) i Indonesia /
g.
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
16/26
(d) ?enegah penurunan berat badan yang berlebihan (terutama
jaringan otot).
(e) ?emberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang
adekuat sesuai dengan kemampuan makan dan jenis terapi yang
diberikan.
(!) Syarat"syarat iet 0I1:IS adalah/
" =nergi tinggi. ;ada perhitungan kebutuhan energi,
diperhatikan !aktor stres, akti3itas !isik, dan kenaikan suhu
tubuh. *ambahkan energi sebanyak 9# untuk setiap
kenaikan Suhu 9U-.
- ;rotein tinggi, yaitu 9,9 A 9,5 g1kg BB untuk memelihara
dan mengganti jaringan sel tubuh yang rusak. ;emberian
protein disesuaikan bila ada kelainan ginjal dan hati.
- enis lemak disesuaikan dengan toleransi pasien.:pabila ada
malabsorpsi lemak, digunakan lemak dengan ikatan rantai
sedang (?edium -hain *riglyeride1?-*). ?inyak ikan
(asam lemak omega #) diberikan bersama minyak ?-*
dapat memperbaiki !ungsi kekebalan.
- itamin dan ?ineral tinggi, yaitu 9 V kali (95%) :ngka
Keukupan 6i+i yang di anjurkan (:K6), terutama 3itamin
:, B92, -, =, Folat, Kalsium, ?agnesium, Seng dan
Selenium. Bila perlu dapat ditambahkan 3itamin berupa
suplemen, tapi megadosis harus dihindari karena dapat
menekan kekebalan tubuh.
-Serat ukup4 gunakan serat yang mudah erna.
- -airan ukup, sesuai dengan keadaan pasien. ;ada pasien
dengan gangguan !ungsi menelan, pemberian airan harus
hati"hati dan diberikan bertahap dengan konsistensi yang
sesuai. Konsistensi airan dapat berupa airan kental (thik
!luid), semi kental (semi thik !luid) dan air (thin !luid).
- =lektrolit. Kehilangan elektrolit melalui muntah dan diare
perlu diganti (natrium, kalium dan klorida).
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
17/26
- Bentuk makanan dimodi!ikasi sesuai dengan keadaan
pasien. 0al ini sebaiknya dilakukan dengan ara pendekatan
perorangan, dengan melihat kondisi dan toleransi pasien.
:pabila terjadi penurunan berat badan yang epat, maka
dianjurkan pemberian makanan melalui pipa atau sonde
sebagai makanan utama atau makanan selingan.
- ?akanan diberikan dalam porsi keil dan sering.
- 0indari makanan yang merangsang penernaan baik seara
mekanik, termik, maupun kimia.
(g) >enis iet dan Indikasi ;emberiank. iet :IS diberikan pada pasien akut setelah terkena
in!eksi 0I, yaitu kepada pasien dengan/
- In!eksi 0I positi! tanpa gejala.
- In!eksi 0I dengan gejala (misalnya panas lama, batuk,
diare, kesulitan menelan, sariaan dan pembesaran kelenjar
getah bening).
- In!eksi 0I dengan gangguan sara!.
- In!eksi 0I dengan *B-.
- In!eksi 0I dengan kanker dan 0I asting Syndrome.• ?akanan untuk pasien :IS dapat diberikan melalui
tiga ara, yaitu seara oral, enteral(sonde) dan
parental(in!us). :supan makanan seara oral sebaiknya
die3aluasi seara rutin. Bila tidak menukupi, dianjurkan
pemberian makanan enteral atau parental sebagai
tambahan atau sebagai makanan utama. :da tiga maam
diet :IS yaitu iet :IS I, II dan III.
• iet :IS I / iet :IS I diberikan kepada pasien
in!eksi 0I akut, dengangejala panas tinggi, sariaan,
kesulitan menelan, sesak na!as berat, diare akut,
kesadaran menurun, atau segera setelah pasien dapat
diberi makan.?akanan berupa airan dan bubur susu,
diberikan selama beberapa hari sesuai dengan keadaan
pasien, dalam porsi keil setiap # jam. Bila ada kesulitan
menelan, makanan diberikan dalam bentuk sonde atau
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
18/26
dalam bentuk kombinasi makanan air dan makanan
sonde. ?akanan sonde dapat dibuat sendiri atau
menggunakan makanan enteral komersial energi dan
protein tinggi. ?akanan ini ukup energi, +at besi,
tiamin dan 3itamin -. bila dibutuhkan lebih banyak
energy dapat ditambahkan glukosa polimer (misalnya
polyjoule).
• iet :IS II /iet :IS II diberikan sebagai
perpindahan iet :IS I setelah tahap akut teratasi.
?akanan diberikan dalam bentuk saring atau inang
setiap # jam.?akanan ini rendah nilai gi+inya dan
membosankan. @ntuk memenuhi kebutuhan energy dan
+at gi+inya, diberikan makanan enteral atau sonde
sebagai tambahan atau sebagai makanan utama.
• iet :IS III /iet :IS III diberikan sebagai
perpindahan dari iet :IS II atau kepada pasien
dengan in!eksi 0I tanpa gejala. Bentuk makanan lunak atau biasa, diberikan dalam porsi keil dan sering.iet
ini tinggi energy, protein, 3itamin dan mineral. :pabila
kemampuan makan melalui mulut terbatas dan masih
terjadi penurunan berat badan, maka dianjurkan
pemberian makanan sonde sebagai makanan tambahan
atau makanan utama.
2 A%,!* P%#*5#%
a. ;eraatan personal dan dihargai
b. ?empunyai seseorang untuk diajak biara tentang masalah"
masalahnya
. >aaban"jaaban yang jujur dari lingkungannya
d. *indak lanjut medis
e. ?engurangi penghalang untuk pengobatan
!. ;endidikan1penyuluhan tentang kondisi mereka
3 A%,!* S%#+
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
19/26
Seorang penderita 0I :IS setidaknya membutuhkan bentuk
dukungan dari lingkungan sosialnya. imensi dukungan sosial meliputi
# hal/
a. 'motional s&((ort , miliputi4 perasaan nyaman, dihargai, diintai,
dan diperhatikan
b. Cognitive s&((ort , meliputi in!ormasi, pengetahuan dan nasehat
. )aterials s&((ort , meliputi bantuan 1 pelayanan berupa sesuatu
barang dalam mengatasi suatu masalah. (Nursalam, 2%%$)
d. ukungan sosial terutama dalam konteks hubungan yang akrab atau
kualitas hubungan perkainan dan keluarga barangkali merupakan
sumber dukungan sosial yang paling penting. 0ouse (2%%)
membedakan empat jenis dimensi dukungan soial /
a) ukungan =mosional / ?enakup ungkapan empati, kepedulian
dan perhatian terhadap pasien dengan 0I :IS yang
bersangkutan
b) ukungan ;enghargaan / *erjadi leat ungkapan hormat 1
penghargaan positi! untuk orang lain itu, dorongan maju atau
persetujuan dengan gagasan atau perasaan indi3idu dan
perbandingan positi! orang itu dengan orang lain
) ukungan Instrumental / ?enakup bantuan langsung misalnya
orang memberi pinjaman uang, kepada penderita 0I :IS yang
membutuhkan untuk pengobatannya
d) ukungan In!ormati! /?enakup pemberian nasehat, petunjuk,
sarana.
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
20/26
b. =nselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia,
ketidakseimbangan elektrolit, meningitis 1 ense!alitis. engan e!ek /
sakit kepala, malaise, demam, paralise, total 1 parsial.
. In!ark serebral kornea si!ilis meningo3askuler,hipotensi sistemik, dan
maranik endokarditis.
d. Neuropati karena im!lamasi demielinasi oleh serangan 0uman
Immunode!iieni irus (0I).
(#) 6astrointestinal
a. iare karena bakteri dan 3irus, pertumbuhan epat !lora normal,
limpoma, dan saroma Kaposi. engan e!ek, penurunan berat
badan,anoreksia,demam,malabsorbsi, dan dehidrasi. b. 0epatitis karena bakteri dan 3irus, limpoma,saroma Kaposi, obat
illegal, alkoholik. engan anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen,
ikterik,demam atritis.
. ;enyakit :norektal karena abses dan !istula, ulkus dan in!lamasi
perianal yang sebagai akibat in!eksi, dengan e!ek in!lamasi sulit dan
sakit, nyeri retal, gatal"gatal dan siare.
(') 7espirasi / In!eksi karena ;neumoysti -arinii, ytomegalo3irus, 3irus
in!luen+a, pneumoous, dan strongyloides dengan e!ek na!as pendek
,batuk, nyeri, hipoksia, keletihan, dan gagal na!as.
(5) ermatologik /
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
21/26
beberapa aktu usia bayinya, melaporkan baha angka penularan
0I pada bayi yang belum disusui adalah 9' (yang diperoleh
dari penularan melalui mekanisme kehamilan dan persalinan), dan
nagka penularan 0I meningkat menjadi 2& setelah bayinya
disusui. Bayi normalnya dengan ibu 0I bisa memperoleh
antibody 0I dari ibunya selama "95 bulan.
2. >arum suntik
a. ;re3alensi 5"9%.
b. ;enularan 0I pada anak dan remaja biasanya melalui jarum
suntik karena penyalahgunaan obat.
. iantara tahanan (tersangka atau terdaka tindak pidana) deasa,
pengguna obat suntik di >akarta sebanyak '% terin!eksi 0I, di
Bogor 25, dan di Bali 5#.
#. *rans!use darah
a. 7esiko penularan sebesar &%.
b. ;re3alensi #"5.
'. 0ubungan seksual
a. ;re3alensi $%"C%.
b. Kemungkinan tertular adalah 9 dalam 2%% kali hubungan intim.
. ?odel penularan ini adalah yang tersering di dunia. :khir"akhir ini
dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
menggunakan kondom, maka penularan melalui jalur ini enderung
menurun dan digantikan oleh penularan melalui jalur penasun
(pengguna narkoba suntik) (idoyono, 2%99).
m.
> ASUHAN KEPERAWATAN
n. iagnosa keperaatan berdasarkan kasus
• *n. B
" 7esiko tinggi penyebaran in!eksi b.d depresi system imun
" Nyeri b.d in!lamasi
" Ketidake!ekti!an termoregulasi b.d penurunan imunitas tubuh
" e!isiensi pengetahuan b.d proses penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan
• Ny. B
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
22/26
" 7esiko tinggi penyebaran in!eksi b.d depresi system imun
" Nyeri b.d in!lamasi
" e!isiensi pengetahuan b.d proses penyakit, prognosis dan kebutuhan
pengobatan
" :nsietas b,d peningkatan tegangan dan anaman konsep diri
• :n. B
" 7esiko tinggi penyebaran in!eksi b.d depresi system imun
" 7esiko tinggi terhadap kekurangan 3olume airan b,d pengeluaran
airan berlebih
" Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
penurunan asupan oral, lesi oral
" ;erubahan membrane mukosa b.d de!iit imunologi
o.
, D#+5$%+ (+$ I$)!7?!$%#
@ D#+5$%+
K!,!7++)+$
7 T898+$ (+$
K7#)!7#+ H+%#
% I$)!7?!$%#
) N-!7#.!78.8$5+$
(!$5+$
#$"+/+%#
*!78%+*+$
9+7#$5+$
(#)+$(+#
(!$5+$
*!8+$
$-!7#'
,!78.++$
(!$-8) $+(#'
*!9+$5 ))'
+)+*%#+'
!/+ ))
(+$ 5!#%+
8 NO&" ;ain le3el
" ;ain ontrol
" -om!ort le3el
? K7#)!7#+ +%#
" ?ampu mengontrol nyeri
(tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
tehnik non!armakologi
untuk mengurangi nyeri,
menari bantuan" ?elaporkan baha nyeri
berkurang dengan
menggunakan manajemen
nyeri
" ?ampu mengenali nyeri
(skala, intensitas, !rekuensi
dan atanda nyeri)
" ?enyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
P+#$ M+$+5!/!$)"
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
23/26
pemberian lebih dari satu
" *entukan pilihan analgeti
tergantung tipe dan beratnya nyeri.
- K!)#(+*%!#/
.+$5+$
$8)7#%#
*87+$5 (+7#
*!.8)8+$
)8.8
.!78.8$5+$
(!$5+$
5+$558+$
#$)!%)#$+
(#)+$(+#
(!$5+$,!$878$+$
.!7+) .+(+$'
,!$878$+$
$+"%8 /+*+$'
*!9+$5 ,!78)'
.#%#$5 8%8%
#,!7+*)#"'
*!!$55+$+$
8$)8*
/+*+$',!7+(+$5+$
7$55+
.8*+
+.
++ NO&
C Nutritional Status/ Food and
Fluid Intake
C Nutritional Status/ Nutrient
Intake
C eight -ontrol
+. K7#)!7#+ H+%#:
C :danya peningkatan berat
badan sesuai dengan tujuan
C Berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
C ?ampu mengidenti!ikasi
kebutuhan nutrisi
C *idak ada tanda"tanda
malnutrisi
C ?enunjukkan peningkatan
!ungsi pengeapan dan
menelan
C *idak terjadi penurunan
berat badan yang berarti
+; NI&
+( N8)7#)#$ M+$+5!/!$)
C Kaji adanya alergi makanan
C Kolaborasi dengan ahli gi+i untuk
menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan klien
C :njurkan klien untuk meningkatkan
intake Fe
C :njurkan klien untuk meningkatkan
protein dan 3itamin -
C Berikan substansi gula
+! N8)7#)#$ M$#)7#$5
C BB klien dalam batas normal
C ?onitor adanya penurunan berat
badan
C ?onitor tipe dan jumlah akti!itas
yang biasa dilakukan
C ?onitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
C ?onitor turgor kulit
+" I$"!*%#
ag. + NO& :
Immune status
Knoledge / in!etion
ontrol
7isk ontrol
+* NI& :
+ I$"!;)#$ &$)7
Bersihkan lingkungan setelah
dipakai pasien lain
*ingkatkan intake nutrisi
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
24/26
ai.
+9 K7#)!7#+ H+%# Klien bebas dari tanda dan
gejala in!eksi
?endeskripsikan proses
penularan penyakit, !aktor
yang mempengaruhi
penularan serta
penatalaksanaannya
?enunjukkan kemampuan
untuk menegah
terjadinya in!eksi.
>umlah leukosit dalam
batas normal
Berikan terapi antibiotik bila
perlu
?onitor tanda dan gejala in!eksi
sistemik dan lokal
?onitor hitung granulosit, b
?onitor kerentanan terhadap
penyakit menular
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
orong masukan airan
:jarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala in!eksi
:jarkan ara menghindari
in!eksi.+/R!%#* )#$55#
*!*87+$5+$
?8/!
;+#7+$
.!78.8$5+$
(!$5+$ (#+7!.!7+)
an.
+ NO&
C Fluid Balane
C 0ydration
C Nutritional Status/ Food and
Fluid Intake
+, K7#)!7#+ H+%#:
C ?empertahankan urin
output sesuai dengan usia
dan BB, urin normal, 0*
normal
C *ekanan darah, nadi, suhu
tubuh dalam batas normal
aD. *idak ada
tanda"tanda
dehidrasi,
elastisitas turgor baik, membrane
mukosa lembab,
tidak ada rasa
haus yang
berlebihan
+7 NI&
+% F8#( M+$+5!/!$)
C *imbang popok1pembalut jika
diperlukan
C ;ertahankan atatan intake dan
output yang akuratC ?onitor status hidrasi (kelembaban
membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik), jika
diperlukan
C ?onitor 3ital sign
C ?onitor masukan makanan1airan
dan hitung intake kalori harian
C Kolaborasikan airan I
+) H-,?!/#+
M+$+5!/!$)
C ?onitor status airan termasuk intake dan output airan
C ;elihara I line
C ?onitor tingkat 0b dan 0t
C ?onitor respon pasien terhadap
penambahan airan
C ?onitor berat badan
+8 D!"#;#)
P!$5!)+8+
$
a3.
+NO&:
Koldge / disease
proess
Koledge / health
+ NI& :
• Kaji tingkat pengetahuan pasien
dan keluarga
• >elaskan pato!isiologi dari
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
25/26
Beha3ior
aQ.
+- K7#)!7#+ H+%#
:
;asien dan keluarga
menyatakan pemahaman
tentang penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan
;asien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang dijelaskanseara benar
;asien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan peraat1tim
kesehatan lainnya
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi dan
!isiologi, dengan ara yang tepat.
• 6ambarkan tanda dan gejala yang
biasa munul pada penyakit,
dengan ara yang tepat
• 6ambarkan proses penyakit,
dengan ara yang tepat
• Identi!ikasi kemungkinan
penyebab, dengan ara yang tepat
• Sediakan in!ormasi pada pasien
tentang kondisi, dengan ara yang
tepat
• Sediakan bagi keluarga in!ormasi
tentang kemajuan pasien dengan
ara yang tepat
• iskusikan pilihan terapi atau
penanganan
• ukung pasien untuk
mengeksplorasi atau mendapatkan
seond opinion dengan ara yang
tepat atau diindikasikan
• =ksplorasi kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan ara yang
tepat..+ R!%#* )#$55#
*!)#(+*!"!*)#
"+$ ,+
$+"+%
.!78.8$5+$
(!$5+$
,7%!% #$"!*%#
(+$
*!)#(+*%!#/.
+$5+$
/8%*8!7
/!!/+$-+
))C))
,!7$+"+%+$
bb.
.; NO&
" 7espiratory Status/
entilation
" 7espiratory Status/
:iray pateny
" ital sign status
.( &7#)!7#+ H+%#
" ?endemostrasikan
batuk e!ekti! dan suara
na!as yang bersih, tidak
ada sianosis dan
dypsneu (mampu
mengeluarkan sputum,
mampu berna!as
dengan mudah, tidak
.! A#7+- M+$+5!/!$)
" Buka jalan na!as, gunakan tehnik
hin li!t atau ja thrust bila perlu
" ;osisikan pasien untuk
meminimalkan 3entilasi
" Identi!ikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan na!as buatan
" ;asang mayo bila perlu
"
-
8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids
26/26
ada pursed lips)
" ?enunjukkan jalan
na!as yang paten (klientidak merasa terekik,
irama na!as, !rekuensi
perna!asan dalam
rentang normal, tidak
ada suara na!as
abnormal)
" *anda"tanda 3ital
dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi,
perna!asan)
" ;ertahankan posisi pasien
bg. bh.
bi.
bj.
bk.
bl.
bm.
bn.
bo.
., DAFTAR PUSTAKA
bD. Bron, 7obin 6raham W *ony Burns. 2%%5. akarta / =rlangga.
br. Kurniaan, Ninuk ian W Nursalam. 2%%$. :suhan Keperaatan pada
;asien *erin!eksi 0I1:IS. >akarta / Salemba ?edika.
bs. Nurrari!, Kusuma. 2%9#. :plikasi :skep N:N: NI-"N8-. =disi 7e3isi.
>ilid. 9. Xogyakarta/ ?edia :tion ;ublishing
bt. ?ariam, Siti. 2%9%. ;erbandingan respon literatur. >akarta / F?I;: @I
bu. ?urtiastutik .2%%C . H0I W :IS In / *&%& A+ar Infe%si )en&lar
Se%s&al Surabaya / :irlangga @ni3ersity ;ress,pp. 299"2#9
b3. Sudoyo, :ru. 2%% . Ilmu ;enyakit alam .>akarta / =6-
b. inata, Satyadharma ?ihael. 2%9'. :rtikel Indikasi dan Kontraindikasi
8bat :nti!ungal.
bx. Xayasan Spiritia, akarta, 2%%5.