sistem imunitas dan hematolog1- hiv aids

Upload: utin-yuni-kartika

Post on 05-Jul-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    1/26

    SISTEM IMUNITAS DAN HEMATOLOGI

    “HIV AIDS”

    DISUSUN OLEH:

    REGINA HERDININGTYAS

    I1032131014

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    2016

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    2/26

    Kasus II

     Ny B (25 tahun) adalah seorang istri yang setia pada suaminya, namun justru

    suaminya tidak bersikap selayaknya.Suami klien adalah seorang petugas

    keamanan disebuah pabrik besi selama tahun terakhir.Ny B kurang !amiliar 

    dengan lingkungan tempat kerja suaminya dan rekan"rekan suaminya. Saat ini

    mereka memiliki seorang anak usia # bulan dengan berat #$%% gram, berat lahir 

    2&%% gram. Saat ini bayi tersebut mengalami diare berkepenjangan sejak '

    minggu terakhir.Ny B menyusui seara ekslusi! sejak melahirkan.Bayi tersebut juga mengalami kandidiatis pada separuh mukosa mulut hingga hari ini sehingga

    sulit makan dan minum, dan baru direnanakan pindah kedokter. Ny B merasa

    tidak memiliki keluhan berarti sejak kehamilan serta persalinan, hanya saja dalam

    satu bulan ini ia sering merasa nyeri pada area panggul dan saat hamil ia pernah

    mengalami keputihan berulang dengan karakteristik kuning pekat keoklatan,

     berbau, dan gatal. okter kandungan pernah memberikan anti !ungal topikal

    namun gejala tersebut berulang.Saat ini Ny B masih mengalami keputihan.Suami

    tidak pernah jujur tentang lingkungan pergaulannya, suatu hari Ny B menemukan

     jarum suntik diselokan rumah.Ia mulai uriga dengan perilaku suaminya dan

    mulai bertanya"tanya tentang kondisi yang ia dan bayinya alami. *n B sendiri

    sudah ' bulan terakhir sering mengalami in!luen+a, demam naik turun dan adanya

     pembesaran kelenjar pada leher dan nyeri. Saat satu keluarga pergi kedokter,

    dokter menyarankan dan meminta persetujuan mereka untuk melaksanakan -*,

    mereka bersedia melakukan pemeriksaan darah seperti -', elisa, dan estern

     blot. Setelah dilaksanakan -* dilakukanlah pemeriksaan darah dan seminggu

    kemudian hasil lab keluar dengan karakter/

    *n B (suami) titer elisa / anti 0I positi!, -' 25% mg1dl, B indeterminate.

     Ny B (istri) titer elisa / anti 0I posti!, -' #%%mg1dl, B negati3e.

    1 D!"#$#%#:

    • -andidiasis/

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    3/26

    " In!eksi jamur yang disebabkan oleh jamur -andida albians4 terjadi

     paling sering pada 3agina, pusar, lipatan kulit, mulut, landasan

    kuku dan penis (Kamus Kesehatan).

    " Istilah yang dipakai untuk in!eksi kulit dan selaput lendir yang

    disebabkan oleh kjamur serupa ragi dari genus Candida, yang 

     paling sering adalah Candida albicans (6raham"B ron, 7obin.

    2%%5).

    • 8bat anti!ungal topikal/

    " (oles1salep) berguna untuk in!eksi jamur pada lapisan kulit atas

    atau pada kornea termasuk didalamnya kandidiasis, panu, keratitis

     jamur (inata, 2%9').

    " :nti!ungal topial/ obat untuk mengobati in!eksi jamur, obat

    antijamur ini termasuk metronida+ol, am!oterisin B dan nistatin

    (Kamus Kedokteran, 2%95).

    • -*/

    -*1oluntary -ounseling *est merupakan kegiatan konseling yang

    menyediakan dukungan psikologis, in!ormasi dan pengetahuan

    0I1:IS, menegah penularan 0I, mempromosikan perubahan

     perilaku yang bertanggungjaab, pengobatan antiretro3iral (:7) dan

    memastikan pemeahan berbagai masalah terkait dengan 0I1:IS

    yang bertujuan untuk perubahan perilaku ke arah perilaku lebih sehat

    dan lebih aman (;edoman ;elayanan -*, 2%%).

    ika tidak ada rantai protein yang ditemukan, berarti hasil tes

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    4/26

    negati3e. Sedangkan bila hampir atau semua rantai protein

    ditemukan, berarti estern Bolt positi! (Kurniaan, 2%%$).

    " B merupakan uji kon!irmasi in!eksi 0I. ;rinsip dasar 

     pemeriksaan B adalah setiap antigen 0I akan menimbulkan

    reaksi pembentukan antibodi spesi!ik.

    ;ada pemeriksaan B, protein 0I ditempatkan pada gel. ;rotein

    telah diproses sebelumnya sehingga bermuatan negati!. 6el

    kemudian dialiri listrik4 karena bermuatan negati!, protein akan

     bergerak dari kutub negati! menuju positi! dengan keepatan yang

     berbanding terbalik dengan berat molekulnya. ;rotein pada gelakan terpisah menurut berat molekulnya.'" Selanjutnya, protein

    yang telah terpisah dipindahkan ke membran, misalnya membran

    nitroselulosa.9 ?embran yang mengandung protein 0I kemudian

    direaksikan dengan serum pasien. :ntibodi dalam serum pasien

    akan berikatan dengan protein 0I yang spesi!ik dan tampak 

    sebagai pita protein pada membran. *iap pita meakili protein 0I

    spesi!ik dengan berat molekul tertentu. Karena protein 0I

    merupakan antigen, maka antibodi dalam serum menunjukkan

    kekebalan yang telah dimiliki pasien terhadap antigen 0I.9"

    Kriteria hasil positi! pada pemeriksaan B bermaammaam dan

    hingga saat ini belum diperoleh kesepakatan. i Indonesia,

    digunakan kriteria Centers for Disease Control and Prevention

    (--), yaitu hasil pemeriksaan dinyatakan positi! apabila terdapat

    dua di antara tiga protein 0I, yaitu p2', gp'9, dan gp92%19%.

    0asil pemeriksaan dinyatakan negati! apabila tidak ditemukan pita

     protein. 0asil lain di luar dua ketentuan tersebut dinyatakan sebagai

    indeterminate (United Nations Joint Program for HIV/AIDS 

    (@N:IS) dan 08 orld Healt! "rgani#ation ).

    • =

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    5/26

    sensiti3itas sampai &C dan spesi!isitas &C sampai &&

    (:nastasya, 2%9%).

    • -'

    $ &D4' ukuran kuni kesehatan sistem kekebalan tubuh. Semakin

    rendah jumlahnya, semakin besar kerusakan yang diakibatkan 0I

    (Kemenkes).

    " -' adalah jenis sel darah putih atau lim!osit. Sel tersebut adalah

     bagian dari system kekebalan tubuh kita. Sel -' kadang kala

    disebut sel"*.( Kurniaati, Ninuk ian. 2%99).

    2 I(!$)#"#*+%# ,!$-!.+. /+%++

    1 K+%#"#*+%# HIVAIDS

    Klasi!ikasi 0I1:IS pada orang deasa menurut -- (-enters o! 

    isease -ontrol) dibagi atas empat tahap, yakni/

    (9) In!eksi 0I akut

    *ahap ini disebut juga sebagai in!eksi primer 0I. Keluhan munul

    setelah 2"' minggu terin!eksi. Keluhan yang munul berupa

    demam, ruam merah pada kulit, nyeri telan, badan lesu, dan

    lim!adenopati. ;ada tahap ini, diagnosis jarang dapat ditegakkan

    karena keluhan menyerupai banyak penyakit lainnya dan hasil tes

    serologi standar masih negati!.

    (2) In!eksi Seropositi! 0I :simtomatis

    ;ada tahap ini, tes serologi sudah menunjukkan hasil positi! tetapi

    gejala asimtomatis. ;ada orang deasa, !ase ini berlangsung

    lama dan penderita bisa tidak mengalami keluhan apapun selama

    sepuluh tahun atau lebih. Berbeda dengan anak" anak, !ase ini

    lebih epat dilalui.

    (#) ;ersisten 6enerali+ed

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    6/26

    0ampir semua orang yang terin!eksi 0I, yang tidak mendapat

     pengobatan, akan berkembang menjadi :IS. ;rogresi3itas in!eksi

    0I bergantung pada karakteristik 3irus dan hospes. @sia kurang

    dari lima tahun atau lebih dari '% tahun, in!eksi yang menyertai,

    dan !aktor genetik merupakan !aktor penyebab peningkatan

     progresi3itas. Bersamaan dengan progresi!itas dan penurunan

    sistem imun, penderita 0I lebih rentan terhadap in!eksi.

    Beberapa penderita mengalami gejala konstitusional, seperti

    demam dan penurunan berat badan, yang tidak jelas penyebabnya.

    Beberapa penderita lain mengalami diare kronis dengan penurunan

     berat badan. ;enderita yang mengalami in!eksi oportunistik dan

    tidak mendapat pengobatan anti retro3irus biasanya akan

    meninggal kurang dari dua tahun kemudian

    2 E)#5#

    *erdapat dua 3irus utama pada in!eksi 0I, yang hanya mempunyai

    sedikit perbedaan pada pathogenesis, mani!estasi in!eksi, peraatan

    dan prognosis yaitu 0I"9 yang sejauh ini paling umum di dunia dan

    0I"2 yang menyebar terutama di :!rika Barat (Sully, 2%%').

    ;ada indi3idu yang terin!eksi, biasanya 3irus akan membentuk 

    antibody dalam aktu "92 minggu. Kebanyakan indi3idu yang

    terin!eksi 0I akan berada dalam !ase 3iremia selama 2" minggu.

    ;ada kasus yang langka, bisa selama #5 bulan periode inkubasi :IS

     pada kebanyakan indi3idu yang terin!eksi 0I adalah 9%"92 tahun.

    Kira"kira #% penderita :IS yang meninggal setelah # tahun

    didiagnosa :IS dan kira"kira 5% hidup selama 9% tahun (

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    7/26

    hilang sendiri setelah 9"# minggu, karena kadar 3irus yang tinggi

    dalam darah dapat diturunkan oleh sistem imun tubuh. ;roses ini

     berlangsung berminggu"minggu sampai terjadi keseimbangan antara

     pembentukan 3irus baru dan upaya eliminasi respon imun. *itik 

    keseimbangan disebut set point. :pabila angka ini tinggi, perjalanan

     penyakit menuju :IS akan berlangsung epat (*jay, 2%%%).

    *ahap selanjutnya adalah serokon3ersi yaitu perubahan antibodi

    negati3e menjadi positi!, terjadi 9"# bulan setelah in!eksi dan pasien

    akan memasuki masa tanpa gejala. ;ada masa ini terjadi penurunan

    -' seara bertahap (-' normal E C%%"9.%%%1mm#) yang terjadi

    setelah replikasi persisten 0I dengan kadar 7N: 3irus realti! 

    konstan. ?ula"mula penurunan jumlah -' sekitar #%"%1tahun, tetapi

     pada 2 tahun terakhir penurunan jumlah menjadi epat sekitar 5%"

    9%%1tahun sehingga jika tanpa pengobatan, rata"rata masa in!eksi 0I

    sampai masa :IS adalah C"9% tahun saat jumlah -' akan menapai

    di baah 2%% (*jay, 2%%%).

    ;enularan 0I terutama terjadi melalui darah, mani dan airan

    3aginal, akibat penggunaan jarum suntik terin!eksi (peandu narkotika)

    dan trans!usi darah teremar, serta kontak seksual tanpa perlindungan

    (kondom) dengan seorang pembaa"0I. irus juga dapat ditularkan

     pada bayi oleh ibu seropositi!, selama hamil atau persalinan, begitu

     pula melalui air susu ibu (:SI). *elah dipastikan baha penularan

    tidak dapat terjadi melalui liur (iuman, batuk, bersin dan minum dari

    gelas yang sama) karena jumlah 3irus di dalam liur terlampau keil,

    tidak pula melalui sengatan nyamuk. 8leh karena itu pergaulan sosial

    dengan pasien :IS tidak perlu dihindari.

    ;ada in!eksi 0I dapat dibedakan tiga !ase/

    (9) Fase pertama. 8rang yang terkena in!eksi menjadi seropositi!,

    artinya setelah bulan di dalam darahnya dapat dideteksi 0I

    seara tak"langsung (melalui anti bodGes). ;ada persentase keil,

     beberapa hari setelah in!eksi timbul gejala !lu berat selama lebih

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    8/26

    kurang seminggu. Keluhan ini diakibatkan in3asi dan replikasi dan

    ribuan 0I di dalam lim!o"*.

    (2) Fase kedua. Kemudian sistem"imun Hmenangkap dan mengurung

    semua 3irus di kelenjar lim!a, di mana replikasin3a berlangsung

    terus. >aringan yang terin!eksi dan 0I yang lolos dimusnahkan

    oleh masing"masing *"killer ells dan antibodies. ;roses ini

     berlangsung tanpa gejala. Setiap tahun semakin banyak 0I dapat

    meloloskan diri dan masuk kedalam sirkulasi dan lebih banyak 

    lim!o"* mati, sedangkan sistem"imun menjadi semakin lemah.

    (#) Fase ketiga. Satu sampai 92 tahun kemudian jumlah 0I dalamdarah (3iral load) menjadi besar sekali dan jumlah

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    9/26

    keluhan ada sitem penernaan berupa nyeri menelan, mual, muntah,

    dan diare. 6ejala lain yang mungkin di dapatkan pembesaran

    kelenjar lim!e leher, !aringitis, masular rash, meningitis asepti

    dengan gejala disorientasi, kehilangan ingatan, perubahan

     personalitas.

    (2) Stadium 2 / in!eksi kronis asimtomatik (tanpa gejala)

    :simptomatik berarti baha didalam organ tubuh terdaat 0I

    tetapi tubuh tidak menunjukkan gejala"gejala.Keadaan ini dapat

     berlangsung rata"rata selama 5"9% tahun. -airan tubuh pasien

    0I1:IS yang tampak sehat ini sudah dapat menularkan 0Ikepada orang lain.

    (#) Stadium # / pembengkakan kelenjar lim!e

    ;ada pemeriksaan !isik di dapatkan pembesaran kelenjar getah

     bening 9 m, pada dua tempat atau lebih ekstra inguinal yang

    menatap selama lebih dari # bulan.

    (') Stadium ' / :IS

    6ambaran klinis pada stadium ini dibagi dalam beberapa gejala, yaitu /

    (9) 6ejala utama1mayor / penyakit konstitusional.

    6ejala demam berkepanjangan lebih dari # bulan, diare kronis lebih

    dari satu bulan berulang maupun terus"menerus, penurunan berat

     badan lebih dari 9% dalam # bulan.

    (2) 6ejala kedua1minor / penyakit neurologi, gejala meliputi batuk kronis

    selama lebih dari 9 bulan, in!eksi pada mulut dan tenggorokan

    disebabkan jamur andida albians, pembengkakan kelenjar getah

     bening yang menetap di seluruh tubuh, munulnya herpes +oster 

     berulang dan berak"berak gatal diseluruh tubuh.

    (#) 6ejala ketiga / penyakit in!eksi sekunder (') 6ejala ke empat / keganasan sekunder seperti limome non hodgkns,

    termasuk saroma aposi.

    (5) 6ejala kelima / keadaan lain dide!inisikan gambaran klinis yang tidak 

    dapat diklasi!ikasikan seperti di atas.

    ;ada tahun 9&&%, orld 0ealth 8rgani+ation (08) mengelompokkan

     berbagai in!eksi dan kondisi :IS dengan memperkenalkan system tahan

    untuk pasien yang terin!eksi dengan 0I"9.System ini diperbarui pada

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    10/26

     bulan September tahun 2%%5.Kebanyakan kondisi ini adalah in!eksi

    oportunistik yang dengan mudah di tangani pada orang sehat.

    (9) Stadium 9 / in!eksi 0I asimptomatik dan tidak dikategorikan sebagai

    :IS

    (2) Stadium 2 / termasuk mani!estasi membrane mukosa keil dan radang

    saluran perna!asan atas yang berulang.

    (#) Stadium # / termasuk diare kronik yang tidak dapat dijelaskan selama

    lebih dari sebulan, in!eksi bakteri arah, dan tuberulosis.

    (') Stadium ' / termasuk toksoplasmosis otak, kandidiasis esophagus,

    trakea, bronkus atau paru"paru dan saroma Kaposi. Semua penyakit

    ini adalah indiator :IS.4 P+)"#%#5#

    0I mengin!eksi sel dengan mengikat permukaan sel sasaran yang

    memiliki reseptor membran -', yaitu sel *"helper (-'J). 6likoprotein

    en3elope 3irus, yakni gp92% akan berikatan dengan permukaan sel lim!osit

    -'J, sehingga gp'9 dapat memperantarai !usi membran 3irus ke

    membran sel. Setelah 3irus ber!usi dengan lim!osit -'J, 7N: 3irus

    masuk ke bagian tengah sitoplasma -'J. Setelah nukleokapsid dilepas,

    terjadi transkripsi terbalik (re3erse transription) dari satu untai tunggal

    7N: menjadi N: salinan (N:) untai"ganda 3irus. N: kemudian

     bermigrasi ke dalam nukleus -'J dan berintegrasi dengan N: dibantu

    en+im 0I integrase. Integrasi dengan N: sel penjamu menghasilkan

    suatu pro3irus dan memiu transkripsi m7N:. m7N: 3irus kemudian

    ditranslasikan menjadi protein struktural dan en+im 3irus. 7N: genom

    3irus kemudian dibebaskan ke dalam sitoplasma dan bergabung dengan

     protein inti. *ahap akhir adalah pemotongan dan penataan protein 3irus

    menjadi segmen" segmen keil oleh en+im 0I protease. Fragmen"

    !ragmen 3irus akan dibungkus oleh sebagian membran sel yang terin!eksi.

    irus yang baru terbentuk (3irion) kemudian dilepaskan dan menyerang

    sel"sel rentan seperti sel -'J lainnya, monosit, makro!ag, sel NK 

    (natural killer), sel endotel, sel epitel, sel dendritik (pada mukosa tubuh

    manusia), sel

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    11/26

    Sel lim!osit -'J (* helper) berperan sebagai pengatur utama respon

    imun, terutama melalui sekresi lim!okin. Sel -'J juga mengeluarkan

    !aktor pertumbuhan sel B untuk menghasilkan antibodi dan mengeluarkan

    !aktor pertumbuhan sel * untuk meningkatkan akti3itas sel * sitotoksik 

    (-CJ). Sebagian +at kimia yang dihasilkan sel -'J ber!ungsi sebagai

    kemotaksin dan peningkatan kerja makro!ag, monosit, dan sel Natural

    Killer (NK). Kerusakan sel *"helper oleh 0I menyebabkan penurunan

    sekresi antibodi dan gangguan pada sel"sel imun lainnya'.

    ;ada aal in!eksi, dalam beberapa hari dan minggu, sistem imun

     belum terganggu. Sama seperti in!eksi 3irus lainnya, akan terjadi

     peningkatan jumlah sel sitotoksik (-CJ) dan antibodi. ;ada masa ini

     penderita masih berada dalam kondisi seronegati! dan sehat untuk jangka

    aktu yang lama. ;ada tahap lebih lanjut, semakin banyak sel -'J yang

    rusak. :kibatnya !ungsi sel"sel imun lainnya akan terganggu dan

    menyebabkan penurunan imunitas yang progresi!. ;ertanda dari

     progresi!itas penyakit dapat dilihat dari gejala klinis dan penurun jumlah

    sel -'J.;ada sistem imun yang sehat, jumlah lim!osit -'J berkisar dari

    %% sampai 92%%1 Ll darah. Segera setelah in!eksi 3irus primer, kadar 

    lim!osit -'J turun di baah kadar normal untuk orang tersebut. >umlah

    sel kemudian meningkat tetapi kadarnya sedikit di baah normal. Seiring

    dengan aktu, terjadi penurunan kadar -'J seara perlahan, berkorelasi

    dengan perjalanan klinis penyakit. 6ejala"gejala imunosupresi tampak 

     pada kadar -'J di baah #%% sel1Ll. ;asien dengan kadar -'J kurang

    dari 2%%1Ll mengalami imunosupresi yang berat dan risiko tinggi terjangkit

    keganasan dan in!eksi oportunistik.

    P!/!7#*%++$ ,!$8$9+$5

    (9) @ji Imunologi / @ji imunologi untuk menemukan respon antibodi

    terhadap 0I"9 dan digunakan sebagai test skrinning, meliputi en+yme

    immunoassays atau en+yme linked immunosorbant assay (=

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    12/26

    (2) eteksi :ntibodi 0I / ;emeriksaan ini dilakukan pada pasien yang

    diduga telah terin!eksi 0I. =

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    13/26

    () ;enurunan Sistem Imun / ;rogresi in!eksi 0I ditandai dengan

     penurunan -' *

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    14/26

    nasokomial, atau sepsis. *idakan pengendalian in!eksi yang aman

    untuk menegah kontaminasi bakteri dan komplikasi penyebab sepsis

    harus dipertahankan bagi pasien dilingkungan peraatan

    kritis.Berikut ini penyakit in!eksi 8portunistik yang sering terdapat

     pada penderita in!eksi 0I dan :IS.

    + *uberkulosis / Sejak epidemi :IS maka kasus *B- meningkat

    kembali. osis IN0 #%% mg setiap hari dengan 3it B 5% mg

     paling tidak untuk masa satu tahun.

    . *oksoplasmosis / Sangat perlu diperhatikan makanan yang kurang

    masak terutama daging yang kurang matang. 8bat / *?;"S? 9dosis1hari.

    ; -? / irus ini dapat menyebabkan 7etinitis dan dapat

    menimbulkan kebutaam. =nse!alitis, ;nemonitis pada paru,

    in!eksi saluran ernak yang dapat menyebabkan luka pada usus.

    8bat / 6ansiklo3ir kapsul 9 gram tiga kali sehari.

    ( >amur / >amur yang paling sering ditemukan pada penderita :IS

    adalah jamur Kandida. 8bat / Nistatin 5%%.%%% u per hari

    Flukona+ol 9%% mg per hari. b. *erapi :O* (:+idotimidin)

    isetujui F: (9&C$) untuk penggunaan obat anti3iral :O* yang

    e!ekti! terhadap :IS, obat ini menghambat replikasi anti3iral

    0uman Immunode!iieny irus (0I) dengan menghambat en+im

     pembalik traskriptase. :O* tersedia untuk pasien :IS yang jumlah

    sel *' nya MP# . Sekarang, :O* tersedia untuk pasien dengan 0uman

    Immunode!iieny irus (0I) positi! asimptomatik dan sel *' P 5%%

    mm#.. *erapi :nti3iral Baru

    Beberapa anti3iral baru yang meningkatkan akti3itas system imun

    dengan menghambat replikasi 3irus 1 memutuskan rantai reproduksi

    3irus pada prosesnya. 8bat"obat ini adalah /

    a) idanosine

     b) 7iba3irin

    ) iedoQyytidine

    d) 7eombinant - '

    dapat larut

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    15/26

    d. aksin dan 7ekonstruksi irus

    e. @paya rekonstruksi imun dan 3aksin dengan agen tersebut seperti

    inter!eron, maka peraat unit khusus peraatan kritis dapat

    menggunakan keahlian dibidang proses keperaatan dan penelitian

    untuk menunjang pemahaman dan keberhasilan terapi :IS.

    !. ;engobatan :ntiretro3iral (:7)

    a) >angan gunakan obat tunggal atau 2 obat

     b) Selalu gunakan minimal kombinasi # :7 disebut R0::7*

    (0ighly :ti3e :nti 7etro3iral therapy)

    ) Kombinasi :7 lini pertama pasien naT3e (belum pernah pakai

    :7 sebelumnya) yang dianjurkan / 2N7*I J 9 NN7*I.d) i Indonesia /

    g.

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    16/26

    (d) ?enegah penurunan berat badan yang berlebihan (terutama

     jaringan otot).

    (e) ?emberikan kebebasan pasien untuk memilih makanan yang

    adekuat sesuai dengan kemampuan makan dan jenis terapi yang

    diberikan.

    (!) Syarat"syarat iet 0I1:IS adalah/

    " =nergi tinggi. ;ada perhitungan kebutuhan energi,

    diperhatikan !aktor stres, akti3itas !isik, dan kenaikan suhu

    tubuh. *ambahkan energi sebanyak 9# untuk setiap

    kenaikan Suhu 9U-.

    - ;rotein tinggi, yaitu 9,9 A 9,5 g1kg BB untuk memelihara

    dan mengganti jaringan sel tubuh yang rusak. ;emberian

     protein disesuaikan bila ada kelainan ginjal dan hati.

    - enis lemak disesuaikan dengan toleransi pasien.:pabila ada

    malabsorpsi lemak, digunakan lemak dengan ikatan rantai

    sedang (?edium -hain *riglyeride1?-*). ?inyak ikan

    (asam lemak omega #) diberikan bersama minyak ?-*

    dapat memperbaiki !ungsi kekebalan.

    - itamin dan ?ineral tinggi, yaitu 9 V kali (95%) :ngka

    Keukupan 6i+i yang di anjurkan (:K6), terutama 3itamin

    :, B92, -, =, Folat, Kalsium, ?agnesium, Seng dan

    Selenium. Bila perlu dapat ditambahkan 3itamin berupa

    suplemen, tapi megadosis harus dihindari karena dapat

    menekan kekebalan tubuh.

    -Serat ukup4 gunakan serat yang mudah erna.

    - -airan ukup, sesuai dengan keadaan pasien. ;ada pasien

    dengan gangguan !ungsi menelan, pemberian airan harus

    hati"hati dan diberikan bertahap dengan konsistensi yang

    sesuai. Konsistensi airan dapat berupa airan kental (thik 

    !luid), semi kental (semi thik !luid) dan air (thin !luid).

    - =lektrolit. Kehilangan elektrolit melalui muntah dan diare

     perlu diganti (natrium, kalium dan klorida).

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    17/26

    - Bentuk makanan dimodi!ikasi sesuai dengan keadaan

     pasien. 0al ini sebaiknya dilakukan dengan ara pendekatan

     perorangan, dengan melihat kondisi dan toleransi pasien.

    :pabila terjadi penurunan berat badan yang epat, maka

    dianjurkan pemberian makanan melalui pipa atau sonde

    sebagai makanan utama atau makanan selingan.

    - ?akanan diberikan dalam porsi keil dan sering.

    - 0indari makanan yang merangsang penernaan baik seara

    mekanik, termik, maupun kimia.

    (g) >enis iet dan Indikasi ;emberiank. iet :IS diberikan pada pasien akut setelah terkena

    in!eksi 0I, yaitu kepada pasien dengan/

    - In!eksi 0I positi! tanpa gejala.

    - In!eksi 0I dengan gejala (misalnya panas lama, batuk,

    diare, kesulitan menelan, sariaan dan pembesaran kelenjar 

    getah bening).

    - In!eksi 0I dengan gangguan sara!.

    - In!eksi 0I dengan *B-.

    - In!eksi 0I dengan kanker dan 0I asting Syndrome.• ?akanan untuk pasien :IS dapat diberikan melalui

    tiga ara, yaitu seara oral, enteral(sonde) dan

     parental(in!us). :supan makanan seara oral sebaiknya

    die3aluasi seara rutin. Bila tidak menukupi, dianjurkan

     pemberian makanan enteral atau parental sebagai

    tambahan atau sebagai makanan utama. :da tiga maam

    diet :IS yaitu iet :IS I, II dan III.

    •   iet :IS I / iet :IS I diberikan kepada pasien

    in!eksi 0I akut, dengangejala panas tinggi, sariaan,

    kesulitan menelan, sesak na!as berat, diare akut,

    kesadaran menurun, atau segera setelah pasien dapat

    diberi makan.?akanan berupa airan dan bubur susu,

    diberikan selama beberapa hari sesuai dengan keadaan

     pasien, dalam porsi keil setiap # jam. Bila ada kesulitan

    menelan, makanan diberikan dalam bentuk sonde atau

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    18/26

    dalam bentuk kombinasi makanan air dan makanan

    sonde. ?akanan sonde dapat dibuat sendiri atau

    menggunakan makanan enteral komersial energi dan

     protein tinggi. ?akanan ini ukup energi, +at besi,

    tiamin dan 3itamin -. bila dibutuhkan lebih banyak 

    energy dapat ditambahkan glukosa polimer (misalnya

     polyjoule).

    • iet :IS II /iet :IS II diberikan sebagai

     perpindahan iet :IS I setelah tahap akut teratasi.

    ?akanan diberikan dalam bentuk saring atau inang

    setiap # jam.?akanan ini rendah nilai gi+inya dan

    membosankan. @ntuk memenuhi kebutuhan energy dan

    +at gi+inya, diberikan makanan enteral atau sonde

    sebagai tambahan atau sebagai makanan utama.

    • iet :IS III /iet :IS III diberikan sebagai

     perpindahan dari iet :IS II atau kepada pasien

    dengan in!eksi 0I tanpa gejala. Bentuk makanan lunak atau biasa, diberikan dalam porsi keil dan sering.iet

    ini tinggi energy, protein, 3itamin dan mineral. :pabila

    kemampuan makan melalui mulut terbatas dan masih

    terjadi penurunan berat badan, maka dianjurkan

     pemberian makanan sonde sebagai makanan tambahan

    atau makanan utama.

    2 A%,!* P%#*5#%

    a. ;eraatan personal dan dihargai

     b. ?empunyai seseorang untuk diajak biara tentang masalah"

    masalahnya

    . >aaban"jaaban yang jujur dari lingkungannya

    d. *indak lanjut medis

    e. ?engurangi penghalang untuk pengobatan

    !. ;endidikan1penyuluhan tentang kondisi mereka

    3 A%,!* S%#+

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    19/26

    Seorang penderita 0I :IS setidaknya membutuhkan bentuk 

    dukungan dari lingkungan sosialnya. imensi dukungan sosial meliputi

    # hal/

    a.  'motional s&((ort , miliputi4 perasaan nyaman, dihargai, diintai,

    dan diperhatikan

     b. Cognitive s&((ort , meliputi in!ormasi, pengetahuan dan nasehat

    .  )aterials s&((ort , meliputi bantuan 1 pelayanan berupa sesuatu

     barang dalam mengatasi suatu masalah. (Nursalam, 2%%$)

    d. ukungan sosial terutama dalam konteks hubungan yang akrab atau

    kualitas hubungan perkainan dan keluarga barangkali merupakan

    sumber dukungan sosial yang paling penting. 0ouse (2%%)

    membedakan empat jenis dimensi dukungan soial /

    a) ukungan =mosional / ?enakup ungkapan empati, kepedulian

    dan perhatian terhadap pasien dengan 0I :IS yang

     bersangkutan

     b) ukungan ;enghargaan / *erjadi leat ungkapan hormat 1

     penghargaan positi! untuk orang lain itu, dorongan maju atau

     persetujuan dengan gagasan atau perasaan indi3idu dan

     perbandingan positi! orang itu dengan orang lain

    ) ukungan Instrumental / ?enakup bantuan langsung misalnya

    orang memberi pinjaman uang, kepada penderita 0I :IS yang

    membutuhkan untuk pengobatannya

    d) ukungan In!ormati! /?enakup pemberian nasehat, petunjuk,

    sarana.

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    20/26

     b. =nselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia,

    ketidakseimbangan elektrolit, meningitis 1 ense!alitis. engan e!ek /

    sakit kepala, malaise, demam, paralise, total 1 parsial.

    . In!ark serebral kornea si!ilis meningo3askuler,hipotensi sistemik, dan

    maranik endokarditis.

    d. Neuropati karena im!lamasi demielinasi oleh serangan 0uman

    Immunode!iieni irus (0I).

    (#) 6astrointestinal

    a. iare karena bakteri dan 3irus, pertumbuhan epat !lora normal,

    limpoma, dan saroma Kaposi. engan e!ek, penurunan berat

     badan,anoreksia,demam,malabsorbsi, dan dehidrasi. b. 0epatitis karena bakteri dan 3irus, limpoma,saroma Kaposi, obat

    illegal, alkoholik. engan anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen,

    ikterik,demam atritis.

    . ;enyakit :norektal karena abses dan !istula, ulkus dan in!lamasi

     perianal yang sebagai akibat in!eksi, dengan e!ek in!lamasi sulit dan

    sakit, nyeri retal, gatal"gatal dan siare.

    (') 7espirasi / In!eksi karena ;neumoysti -arinii, ytomegalo3irus, 3irus

    in!luen+a, pneumoous, dan strongyloides dengan e!ek na!as pendek 

    ,batuk, nyeri, hipoksia, keletihan, dan gagal na!as.

    (5) ermatologik /

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    21/26

     beberapa aktu usia bayinya, melaporkan baha angka penularan

    0I pada bayi yang belum disusui adalah 9' (yang diperoleh

    dari penularan melalui mekanisme kehamilan dan persalinan), dan

    nagka penularan 0I meningkat menjadi 2& setelah bayinya

    disusui. Bayi normalnya dengan ibu 0I bisa memperoleh

    antibody 0I dari ibunya selama "95 bulan.

    2. >arum suntik 

    a. ;re3alensi 5"9%.

     b. ;enularan 0I pada anak dan remaja biasanya melalui jarum

    suntik karena penyalahgunaan obat.

    . iantara tahanan (tersangka atau terdaka tindak pidana) deasa,

     pengguna obat suntik di >akarta sebanyak '% terin!eksi 0I, di

    Bogor 25, dan di Bali 5#.

    #. *rans!use darah

    a. 7esiko penularan sebesar &%.

     b. ;re3alensi #"5.

    '. 0ubungan seksual

    a. ;re3alensi $%"C%.

     b. Kemungkinan tertular adalah 9 dalam 2%% kali hubungan intim.

    . ?odel penularan ini adalah yang tersering di dunia. :khir"akhir ini

    dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk 

    menggunakan kondom, maka penularan melalui jalur ini enderung

    menurun dan digantikan oleh penularan melalui jalur penasun

    (pengguna narkoba suntik) (idoyono, 2%99).

    m.

    > ASUHAN KEPERAWATAN

    n. iagnosa keperaatan berdasarkan kasus

    • *n. B

    " 7esiko tinggi penyebaran in!eksi b.d depresi system imun

    " Nyeri b.d in!lamasi

    " Ketidake!ekti!an termoregulasi b.d penurunan imunitas tubuh

    " e!isiensi pengetahuan b.d proses penyakit, prognosis dan kebutuhan

     pengobatan

    •  Ny. B

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    22/26

    " 7esiko tinggi penyebaran in!eksi b.d depresi system imun

    " Nyeri b.d in!lamasi

    " e!isiensi pengetahuan b.d proses penyakit, prognosis dan kebutuhan

     pengobatan

    " :nsietas b,d peningkatan tegangan dan anaman konsep diri

    • :n. B

    " 7esiko tinggi penyebaran in!eksi b.d depresi system imun

    " 7esiko tinggi terhadap kekurangan 3olume airan b,d pengeluaran

    airan berlebih

    " Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d

     penurunan asupan oral, lesi oral

    " ;erubahan membrane mukosa b.d de!iit imunologi

    o.

    , D#+5$%+ (+$ I$)!7?!$%#

    @ D#+5$%+

    K!,!7++)+$

    7 T898+$ (+$

    K7#)!7#+ H+%#

    % I$)!7?!$%#

    ) N-!7#.!78.8$5+$

    (!$5+$

    #$"+/+%#

    *!78%+*+$

     9+7#$5+$

    (#)+$(+#

    (!$5+$

    *!8+$

    $-!7#'

    ,!78.++$

    (!$-8) $+(#'

    *!9+$5 ))'

    +)+*%#+'

    !/+ ))

    (+$ 5!#%+

    8 NO&" ;ain le3el

    " ;ain ontrol

    " -om!ort le3el

    ? K7#)!7#+ +%#

    " ?ampu mengontrol nyeri

    (tahu penyebab nyeri,

    mampu menggunakan

    tehnik non!armakologi

    untuk mengurangi nyeri,

    menari bantuan" ?elaporkan baha nyeri

     berkurang dengan

    menggunakan manajemen

    nyeri

    " ?ampu mengenali nyeri

    (skala, intensitas, !rekuensi

    dan atanda nyeri)

    " ?enyatakan rasa nyaman

    setelah nyeri berkurang

    P+#$ M+$+5!/!$)"

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    23/26

     pemberian lebih dari satu

    " *entukan pilihan analgeti

    tergantung tipe dan beratnya nyeri.

    - K!)#(+*%!#/

    .+$5+$

    $8)7#%#

    *87+$5 (+7#

    *!.8)8+$

    )8.8

    .!78.8$5+$

    (!$5+$

    5+$558+$

    #$)!%)#$+

    (#)+$(+#

    (!$5+$,!$878$+$

    .!7+) .+(+$'

    ,!$878$+$

    $+"%8 /+*+$'

    *!9+$5 ,!78)'

    .#%#$5 8%8%

    #,!7+*)#"'

    *!!$55+$+$

    8$)8* 

    /+*+$',!7+(+$5+$

    7$55+

    .8*+

    +.

    ++ NO&

    C  Nutritional Status/ Food and

    Fluid Intake

    C  Nutritional Status/ Nutrient

    Intake

    C eight -ontrol

    +. K7#)!7#+ H+%#:

    C :danya peningkatan berat

     badan sesuai dengan tujuan

    C Berat badan ideal sesuai

    dengan tinggi badan

    C ?ampu mengidenti!ikasi

    kebutuhan nutrisi

    C *idak ada tanda"tanda

    malnutrisi

    C ?enunjukkan peningkatan

    !ungsi pengeapan dan

    menelan

    C *idak terjadi penurunan

     berat badan yang berarti

    +; NI&

    +( N8)7#)#$ M+$+5!/!$)

    C Kaji adanya alergi makanan

    C Kolaborasi dengan ahli gi+i untuk 

    menentukan jumlah kalori dan

    nutrisi yang dibutuhkan klien

    C :njurkan klien untuk meningkatkan

    intake Fe

    C :njurkan klien untuk meningkatkan

     protein dan 3itamin -

    C Berikan substansi gula

    +! N8)7#)#$ M$#)7#$5

    C BB klien dalam batas normal

    C ?onitor adanya penurunan berat

     badan

    C ?onitor tipe dan jumlah akti!itas

    yang biasa dilakukan

    C ?onitor kulit kering dan perubahan

     pigmentasi

    C ?onitor turgor kulit

    +" I$"!*%#

    ag. + NO& :

     

    Immune status

      Knoledge / in!etion

    ontrol

     

    7isk ontrol

    +* NI& :

    + I$"!;)#$ &$)7

     

    Bersihkan lingkungan setelah

    dipakai pasien lain

      *ingkatkan intake nutrisi

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    24/26

    ai.

    +9 K7#)!7#+ H+%#  Klien bebas dari tanda dan

    gejala in!eksi

     

    ?endeskripsikan proses

     penularan penyakit, !aktor 

    yang mempengaruhi

     penularan serta

     penatalaksanaannya

      ?enunjukkan kemampuan

    untuk menegah

    terjadinya in!eksi.

      >umlah leukosit dalam

     batas normal

     

    Berikan terapi antibiotik bila

     perlu

     

    ?onitor tanda dan gejala in!eksi

    sistemik dan lokal

     

    ?onitor hitung granulosit, b

     

    ?onitor kerentanan terhadap

     penyakit menular 

     

    Inspeksi kulit dan membran

    mukosa terhadap kemerahan,

     panas, drainase

     

    orong masukan airan 

    :jarkan pasien dan keluarga

    tanda dan gejala in!eksi

     

    :jarkan ara menghindari

    in!eksi.+/R!%#* )#$55#

    *!*87+$5+$

    ?8/!

    ;+#7+$

    .!78.8$5+$

    (!$5+$ (#+7!.!7+)

    an.

    + NO&

    C Fluid Balane

    C 0ydration

    C  Nutritional Status/ Food and

    Fluid Intake

    +, K7#)!7#+ H+%#:

    C ?empertahankan urin

    output sesuai dengan usia

    dan BB, urin normal, 0*

    normal

    C *ekanan darah, nadi, suhu

    tubuh dalam batas normal

    aD. *idak ada

    tanda"tanda

    dehidrasi,

    elastisitas turgor  baik, membrane

    mukosa lembab,

    tidak ada rasa

    haus yang

     berlebihan

    +7 NI&

    +% F8#( M+$+5!/!$)

    C *imbang popok1pembalut jika

    diperlukan

    C ;ertahankan atatan intake dan

    output yang akuratC ?onitor status hidrasi (kelembaban

    membran mukosa, nadi adekuat,

    tekanan darah ortostatik), jika

    diperlukan

    C ?onitor 3ital sign

    C ?onitor masukan makanan1airan

    dan hitung intake kalori harian

    C Kolaborasikan airan I

    +) H-,?!/#+

    M+$+5!/!$)

    C ?onitor status airan termasuk intake dan output airan

    C ;elihara I line

    C ?onitor tingkat 0b dan 0t

    C ?onitor respon pasien terhadap

     penambahan airan

    C ?onitor berat badan

    +8 D!"#;#)

    P!$5!)+8+

    $

    a3.

    +NO&:

    Koldge / disease

     proess

    Koledge / health

    + NI& :

    • Kaji tingkat pengetahuan pasien

    dan keluarga

    • >elaskan pato!isiologi dari

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    25/26

    Beha3ior 

    aQ.

    +- K7#)!7#+ H+%#

    :

    ;asien dan keluarga

    menyatakan pemahaman

    tentang penyakit, kondisi,

     prognosis dan program

     pengobatan

    ;asien dan keluarga

    mampu melaksanakan

     prosedur yang dijelaskanseara benar 

    ;asien dan keluarga

    mampu menjelaskan

    kembali apa yang

    dijelaskan peraat1tim

    kesehatan lainnya

     penyakit dan bagaimana hal ini

     berhubungan dengan anatomi dan

    !isiologi, dengan ara yang tepat.

    • 6ambarkan tanda dan gejala yang

     biasa munul pada penyakit,

    dengan ara yang tepat

    • 6ambarkan proses penyakit,

    dengan ara yang tepat

    • Identi!ikasi kemungkinan

     penyebab, dengan ara yang tepat

    • Sediakan in!ormasi pada pasien

    tentang kondisi, dengan ara yang

    tepat

    • Sediakan bagi keluarga in!ormasi

    tentang kemajuan pasien dengan

    ara yang tepat

    • iskusikan pilihan terapi atau

     penanganan

    • ukung pasien untuk  

    mengeksplorasi atau mendapatkan

    seond opinion dengan ara yang

    tepat atau diindikasikan

    • =ksplorasi kemungkinan sumber 

    atau dukungan, dengan ara yang

    tepat..+ R!%#* )#$55#

    *!)#(+*!"!*)#

    "+$ ,+

    $+"+%

    .!78.8$5+$

    (!$5+$

    ,7%!% #$"!*%#

    (+$

    *!)#(+*%!#/.

    +$5+$

    /8%*8!7

    /!!/+$-+

    ))C))

    ,!7$+"+%+$

     bb.

    .; NO&

    " 7espiratory Status/

    entilation

    " 7espiratory Status/

    :iray pateny

    " ital sign status

    .( &7#)!7#+ H+%#

    " ?endemostrasikan

     batuk e!ekti! dan suara

    na!as yang bersih, tidak 

    ada sianosis dan

    dypsneu (mampu

    mengeluarkan sputum,

    mampu berna!as

    dengan mudah, tidak 

    .! A#7+- M+$+5!/!$)

    " Buka jalan na!as, gunakan tehnik 

    hin li!t atau ja thrust bila perlu

    " ;osisikan pasien untuk  

    meminimalkan 3entilasi

    " Identi!ikasi pasien perlunya

     pemasangan alat jalan na!as buatan

    " ;asang mayo bila perlu

    "

  • 8/16/2019 Sistem Imunitas Dan Hematolog1- Hiv Aids

    26/26

    ada pursed lips)

    " ?enunjukkan jalan

    na!as yang paten (klientidak merasa terekik,

    irama na!as, !rekuensi

     perna!asan dalam

    rentang normal, tidak 

    ada suara na!as

    abnormal)

    " *anda"tanda 3ital

    dalam rentang normal

    (tekanan darah, nadi,

     perna!asan)

    " ;ertahankan posisi pasien

     bg. bh.

     bi.

     bj.

     bk.

     bl.

     bm.

     bn.

     bo.

    ., DAFTAR PUSTAKA

     bD. Bron, 7obin 6raham W *ony Burns. 2%%5. akarta / =rlangga.

     br. Kurniaan, Ninuk ian W Nursalam. 2%%$. :suhan Keperaatan pada

    ;asien *erin!eksi 0I1:IS. >akarta / Salemba ?edika.

     bs. Nurrari!, Kusuma. 2%9#. :plikasi :skep N:N: NI-"N8-. =disi 7e3isi.

    >ilid. 9. Xogyakarta/ ?edia :tion ;ublishing

     bt. ?ariam, Siti. 2%9%. ;erbandingan respon literatur. >akarta / F?I;: @I

     bu. ?urtiastutik .2%%C . H0I W :IS In / *&%& A+ar Infe%si )en&lar 

    Se%s&al Surabaya / :irlangga @ni3ersity ;ress,pp. 299"2#9

     b3. Sudoyo, :ru. 2%% . Ilmu ;enyakit alam .>akarta / =6-

     b. inata, Satyadharma ?ihael. 2%9'. :rtikel Indikasi dan Kontraindikasi

    8bat :nti!ungal.

    bx. Xayasan Spiritia, akarta, 2%%5.