sistem informasi manajemen perangkat akreditasi sekolah
DESCRIPTION
artikel tentang cara pembuatan Sistem Informasi Manajemen Perangkat Akreditasi Sekolah.TRANSCRIPT
1
EDUKOM 1 (1) (2015)
Edu Komputika Journal
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edukom
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH
Abdullah Azzam Al Haqqoni, Drs. Djoko Adi Widodo, M.T
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel ________________ Sejarah Artikel:
________________ Keywords:
Management
Information Systems of
School Accreditation
Instrument, School
Accreditation, Waterfall,
Blackbox. ____________________
Abstrak
___________________________________________________________________ Permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana perancangan dan pengembangan
Sistem Informasi Manajemen Perangkat Akreditasi Sekolah dilakukan, apa saja keperluan Sistem
Informasi Manajemen Perangkat Akreditasi Sekolah, dan bagaimana cara untuk menggunakan
Sistem Informasi Manajemen Perangkat Akreditasi Sekolah. Tujuan penelitian ini adalah
merancang dan membangun suatu program aplikasi sistem informasi manajemen berbasis web
yang dapat digunakan untuk memudahkan pengelolaan data akreditasi sebuah sekolah. Metode
pengembangan sistem yang digunakan adalah Model Waterfall (Classic Life Cycle). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perancangan dan pengembangan sistem telah diwujudkan dalam
bentuk sistem informasi manajemen yang bernama Sistem Informasi Manajemen Perangkat
Akreditasi Sekolah. Sistem Informasi Manajemen Perangkat Akreditasi Sekolah selanjutnya akan
diuji dengan menggunakan metode pengujian black box. Setelah mengalami pengujian
fungsionalitas sistem, maka sistem akan diimplementasikan pada komputer, agar dapat dipakai
untuk membantu proses pengelolaan perangkat akreditasi. Sistem yang diimplementasikan juga
dapat membantu tim akreditasi sekolah dalam menentukan nilai evaluasi diri sekolah, sebelum
dilakukan visitasi oleh BAN-S/M.
Abstract
___________________________________________________________________
The problem in this research is about how the design and development of Management Information
Systems School Accreditation Instrument is done, what are the purposes of the Management
Information System School Accreditation Instrument, and how to use the Management Information
Systems Instrument School Accreditation. The purpose of this research is to design and build an
application program web-based information management system that can be used to facilitate data
management accreditation of a school. System development method used is a Waterfall Model
(Classic Life Cycle). The results showed that the design and development of the system has been
realized in the form of management information system called System Information Instrument
Management School Accreditation. Instrument Management Information Systems School
Accreditation will then be tested using black box testing method. After experiencing testing the
functionality of the system, then the system will be implemented on a computer, so can be used to
help prosese device management accreditation. Implemented system can also help school
accreditation team in determining the value of school self-evaluation, prior to visitation by BAN-
S/M.
© 2015 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi:
Gedung E6 Lantai 2 FT Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: [email protected]
ISSN 2252-6811
Abdullah Azzam Al Haqqoni / Sistem Informasi Manajemen Perangkat Akreditasi Sekolah (1) (2015)
2
PENDAHULUAN
Akreditasi sekolah merupakan kegiatan
penilaian sekolah secara sistematis dan
komprehensif melalui kegiatan evaluasi diri dan
visitasi untuk menentukan kelayakan dan kinerja
suatu sekolah. Sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, Pasal 2 ayat
1, lingkup instrumen akreditasi dari
sekolah/madrasah ini mengacu pada delapan
komponen standar nasional pendidikan yang
disusun oleh BSNP. Standar nasional
pendidikan tersebut meliputi: standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan.
Hasil akreditasi dapat digunakan untuk
menentukan tingkat kelayakan sekolah
dibandingkan standar kelayakan nasional yang
dijadikan pagu. Dengan mengetahui kelayakan
sekolah, selanjutnya kepada sekolah yang
belum mencapai tingkatan minimal dari pagu
mutu, dilakukan pembinaan secara terus menerus
sehingga mencapai pagu yang telah dituliskan.
Seringkali nilai refleksi diri (nilai awal
akreditasi) yang diperkirakan suatu sekolah lebih
buruk dari nilai resmi yang dikeluarkan oleh
BAN-S/M. Mengingat banyaknya aspek atau
penilaian instrumen akreditasi, sekolah tidak
dapat mengantisipasi jatuhnya beberapa point
akreditasi pada beberapa instrumen tertentu.
Oleh karena itu diperlukan suatu alat bantu yang
diharapkan mampu membantu di dalam
penilaian instrumen akreditasi sekolah,
sehingga suatu sekolah dapat memperhitungkan
terlebih dahulu skor akreditasi yang akan
diperoleh dengan menggunakan bantuan sistem
informasi manajemen perangkat akreditasi
sekolah/madrasah ini, sehingga akhirnya nilai
akreditasi yang diperoleh sesuai harapan.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di MAN 2
Semarang dengan variabel-variabel penelitian
yang dibutuhkan mengacu pada komponen-
komponen penilaian instrumen akreditasi
sekolah/madrasah. Antara lain variabel tentang
guru, siswa, sarana prasarana, kurikulum,
organisasi dan manajemen, dan sebagainya.
Model penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah model Linear Sequntial Model yang merupakan bagian dari metode penelitian eksperimen. Model Linear Sequential yaitu model yang mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, perancangan, kode, pengujian dan pemeliharaan. Metode ini memiliki empat tahapan, yaitu tahap analisis, perancangan, kode dan pengujian. Langkah-langkah Penggunaan Metode Linear Sequential (Waterfall) menurut Roger S. Pressman dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Langkah-langkah pengembangan SIMPAS (Dimodifikasi dari
Roger S. Pressman, 2009:36. Linear Sequential Mode)
1. Tahap Analisis Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. Agar dapat memahami sifat program yang dibangun, perekayasa perangkat lunak harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan antamuka (interface) yang diperlukan.
2. Tahap Desain Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan detail (algoritma) prosedural.
3. Tahap Generasi Kode (Pengkodean)
Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.
Abdullah Azzam Al Haqqoni / Sistem Informasi Manajemen Perangkat Akreditasi Sekolah (1) (2015)
3
4. Pengujian/Tes
Sekali kode dibuat, pengujian program akan dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, pada eksternal fungsional yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
Dalam hal ini, penelitian dilakukan untuk meneliti dan mengembangkan suatu Sistem Informasi Manajemen, yaitu Sistem Informasi Manajemen Perangkat Akreditasi Sekolah yang dilakukan pada satu waktu di MAN 2 Semarang. Pada pengujian produk dilakukan dengan menggunakan teknik pengujian Black box. Yang ditujukan untuk menguji tingkat fungsionalitas dari tiap-tiap fitur yang ada pada produk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan dua jenis angekt, yakni angket terbuka dan angket tertutup.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen
Pengembangan sistem informasi manajemen perangkat akreditasi sekolah mempunyai sasaran untuk memudahkan piihak sekolah, dalam hal ini tim pengisi instrumen akreditasi sekolah akan dibantu oleh sistem dalam menilai isian data instrumen akreditasi sekolah sebelum diajukan ke BAN-S/M. Penilaian instrumen akreditasi pra-pengajuan di tingkat sekolah ini dirasakan sangat penting karena sekolah dapat mengenali komponen-komponen akreditasi mana yang dirasakan masih mempunyai nilai rendah dan dirasa perlu diperbaiki. Dengan adanya sistem informasi manajemen perangkat akreditasi sekolah ini, kerumitan dalam proses penilaian yang membutuhkan ketelitian, konsistensi dan integritas data diharapkan agar dapat diatasi dengan efisien dan efektif.
Sistem Informasi Manajemen Perangkat
Akreditasi Sekolah (SIMPAS) adalah aplikasi
berbasis web yang dapat diakses secara mudah
oleh penggunanya untuk mendapatkan informasi
tentang akreditasi sekolah serta memberikan
sebuah cara baru untuk melakukan pengelolaan
perangkat akreditasi sekolah. SIMPAS
memberikan kemudahan kepada penggunanya
dengan cara baru dalam melakukan pengelolaan
perangkat akreditasi sekolah yang lebih praktis
dan efisien. Sehingga dalam melakukan
pengelolaan perangkat akreditasi sekolah akan
menjadi lebih mudah dan tidak terjadi
penumpukan data maupun file yang tidak
diperlukan.
- Hasil Pengembangan Halaman Awal
SIMPAS
Gambar 2. Halaman Awal SIMPAS
- Hasil Pengembangan Halaman Admin
Gambar 3. Halaman Awal Admin
Pada halaman admin, menu yang ada di beranda
ditujukan untuk membantu pengelolaan
instrumen akreditasi sekolah.
Abdullah Azzam Al Haqqoni / Sistem Informasi Manajemen Perangkat Akreditasi Sekolah (1) (2015)
4
- Hasil Pengembangan Halaman User
Gambar 4. Halaman Awal User
Pada halaman user, menu yang ada ditujukan
untuk memberikan output berupa laporan yang
berisi data yang berkaitan dengan instrumen
akreditasi sekolah.
- Hasil Pengembangan Halaman Simulasi
Penilaian
Gambar 5. Halaman Simulasi Penilaian
Pada halaman simulasi penilaian terdapat butir
pernyataan instrumen akreditasi sekolah yang
berjumlah 165 butir. Setelah mengisi butir
pernyataan, user akan bisa melihat resume yang
berisi hasil pengisian butir dan nilai akreditasi
sekolah.
- Hasil Pengembangan Halaman Resume
Pengisian Butir dan Nilai Evaluasi Diri
Gambar 6. Halaman Resume Pengisian Butir
dan Nilai Evaluasi Diri
Halaman ini berisi tentang resume dari pengisian
butir pernyataan instrumen akreditasi yang telah
diisi oleh pengguna. Pada halaman ini terdapat
nomor butir, jawaban pada tiap nomor butir, dan
keterangan yang merupakan hasil dari pengisian
butir instrumen. Pada halaman ini, pengguna
bisa mengambil keputusan pada poin mana dan
standar manakah yang memiliki poin rendah dan
harus diperbaiki agar nilai akreditasi sekolah
tidak jatuh.
- Hasil Pengembangan Halaman Nilai
Refleksi Diri Sekolah
Gambar 7. Halaman Nilai Refleksi Diri
Pada halaman ini, user akan menerima laporan
dari sistem berupa nilai dari tiap komponen.
Dan juga terdapat nilai akreditasi yang
Abdullah Azzam Al Haqqoni / Sistem Informasi Manajemen Perangkat Akreditasi Sekolah (1) (2015)
5
diperoleh pengguna setelah melakukan
pengisian butir instrumen akreditasi.
Pengujian SIMPAS di MAN 2 Semarang
Pengujian dilakukan untuk menguji
kelayakan SIMPAS terhadap permintaan user
dan kebutuhan akreditasi sekolah. Sistem
informasi manajemen perangkat akreditasi
sekolah berbasis web telah dibuat dan diuji
kelayakannya di MAN 2 Semarang pada
tanggal 22 - 23 Oktober 2014. Pada pengujian
pertama, dilakukan dengan pemasangan
SIMPAS pada komputer-komputer yang
berada pada laboratorium komputer MAN 2
Semarang. Kemudian dilanjutkan dengan
pendaftaran akun pengguna untuk guru dan staf
tata usaha MAN 2 Semarang.
Uji coba pada sistem yang telah
dilakukan sebelumnya, dilanjutkan dengan
pengujian fungsionalitas tiap fitur yang terdapat
pada sistem dengan menggunakan metode black
box. Pengujian black box merupakan metode
pengujian yang memfokuskan pada keperluan
fungsional dari software. Pengujian black box
pada Sistem Informasi Manajemen Perangkat
Akreditasi ini ditujukan kepada pengguna yang
terdiri dari administrator dan user yang
keseluruhannya terdiri dari guru dan tenaga
kependidikan yang ada di sekolah.
Setelah dilakukan pengujian secara
berkala, terdapat dua jenis hasil pengujian.
Hasil yang pertama adalah hasil uji
fungsionalitas sistem dengan metode pengujian
black box, dan yang kedua adalah hasil
pengujian sistem berdasarkan angket yang
dibagikan kepada pengguna.
Pembahasan
Pengujian terhadap sistem informasi
manajemen perangkat akreditasi sekolah
dilakukan dengan cara membandingkan antara
nilai hasil simulasi penilaian dengan nilai
maksimal dari setiap butir pertanyaan yang ada.
Pembandingan kedua nilai ini dimaksudkan
untuk mengetahui butir mana yang hasil
penilaiannya dirasakan masih kurang.
Untuk menguji fungsionalitas tiap fitur
yang terdapat pada sistem, digunakan metode
pengujian black box. Hasil pengujian black box
dapat dilihat dari persentase keberhasilan fungsi
sistem. Untuk test case admin, dapat dilihat
bahwa semua fitur berjalan sesuai dengan
semestinya, dengan merujuk pada uji black box
yang berhasil 100%. Dengan hasil ini dapat
diartikan bahwa keseluruhan fungsi dan menu
admin yang ada pada SIMPAS berfungsi secara
normal. Kemudian dari test case user, dapat
dilihat bahwa semua fitur berjalan normal. Hal
ini didasarkan pada hasil uji black box yang
menunjukkan bahwa fungsionalitas sistem
berhasil 100%. Yang berarti keseluruhan fungsi
dan menu user yang ada pada SIMPAS
berfungsi secara normal.
Dari hasil tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa keseluruhan menu dari
halaman admin dan user dapat berjalan secara
fungsional serta mampu memberikan informasi
dan hasil sesuai dengan yang diharapkan oleh
pengguna.
Sedangkan, berdasarkan review dari
pengguna, didapatkan hasil bahwa tampilan
sistem sudah terlihat baik serta mudah
dipahami dan digunakan untuk para guru dan
staf tata usaha, terutama yang masih awam
terhadap sistem komputer. Menu-menu yang
ada pada sistem sudah lengkap dan sesuai
dengan kebutuhan pengguna. Cara pengelolaan
perangkat akreditasi dan pengelolaan data
pribadi guru dan siswa juga sudah sesuai
dengan yang diharapkan oleh pengguna.
Simulasi penilaian untuk memeroleh nilai awal
refleksi diri yang terdapat pada sistem sudah
lengkap dan sesuai dengan aturan dan
ketentuan yang telah ditetapkan oleh BAN-
S/M. Nilai refleksi diri yang diberikan oleh
sistem kepada pengguna memiliki tingkat
keakuratan yang tinggi, dan dalam
pengonversian dari nilai angka ke nilai huruf
sudah sesuai dengan aturan penyekoran BAN-
S/M. Menu tambahan yang berupa PSB Online
juga telah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah diuraikan maka dapat
disimpulkan bahwa :
Abdullah Azzam Al Haqqoni / Sistem Informasi Manajemen Perangkat Akreditasi Sekolah (1) (2015)
6
1. Berdasarkan review dari pengguna, dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi
manajemen perangkat akreditasi sekolah
yang dibangun sudah memenuhi kriteria
dan standar yang diberikan oleh BAN-
S/M, Serta, sistem informasi manajemen
perangkat akreditasi sekolah yang
dikembangkan telah sesuai dengan
metode pengembangan perangkat lunak
waterfall (Classic Life Cycle).
2. Berdasarkan review dari pengguna, sistem
informasi manajemen perangkat akreditasi
sekolah memberikan kemudahan kepada
tim akreditasi sekolah dalam menentukan
nilai awal akreditasi sekolah (evaluasi diri)
sebelum pra-pengajuan ke BAN-S/M
untuk selanjutnya divalidasi oleh tim
asesor. Dengan menggunakan fitur
“Simulasi Penilaian” yang merupakan tes
berbasis komputer (computer based test) ,
dan mampu memberikan kredibilitas,
integritas serta keakuratan nilai akreditasi
sesuai peraturan dari BAN-S/M.
3. Berdasarkan pengujian black box dan
review pengguna, dapat disimpulkan
bahwa sistem informasi manajemen
perangkat akreditasi sekolah dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan
fungsionalitasnya, serta dapat digunakan
oleh guru dan tenaga kependidikan
sekolah dalam pengelolaan perangkat
akreditasi sekolah. Sistem informasi
manajemen perangkat akreditasi sekolah
juga sangat membantu guru dan tenaga
kependidikan di sekolah dalam mengelola
perangkat akreditasi sekolah yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
BAN-S/M, 2009. Kebijakan dan Pedoman Akreditasi
Sekolah/Madrasah. Departemen Pendidikan
Nasional.
BAN-S/M, 2009. Instrumen Akreditasi SMA/MA.
Departemen Pendidikan Nasional.
BAN-S/M, 2009. Petunjuk Teknis Pengisian
Instrumen Akreditasi SMA/MA. Departemen
Pendidikan Nasional.
BAN-S/M, 2009. Instrumen Pengumpulan Data dan
Informasi Pendukung Akreditasi SMA/MA.
Departemen Pendidikan Nasional.
BAN-S/M, 2009. Teknik Penskoran dan
Pemeringkatan Hasil Akreditasi SMA/MA.
Departemen Pendidikan Nasional.
Jogiyanto, H.M, 2009, Sistem Teknologi Informasi.
Yogyakarta : Andi
MADCOMS. 2011. Aplikasi Web Database
dengan Dreamweaver dan PHP-MySQL.
Yogyakarta: ANDI.
Raymond, McLeod Jr., 1995, Management
Information Systems, Sixth Edition,
Prentice Hall, New Jersey
Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah
No. 19 Pasal 2 ayat tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Lembaran
Negara RI Tahun 2005, Sekretariat Negara.
Jakarta
Rijati, Nova dan Amiq Fahmi. 2011. Perangkat
Lunak Simulasi Penilaian Perangkat
Akreditasi SMA/MA (Seminar Nasional
Informatika 2010, UPN “Veteran”
Yogyakarta, ISSN : 1979 – 2328)
Yogyakarta : UPN “Veteran” Yogyakarta.
Pressman, Roger S. (2002). Rekayasa Perangkat
Lunak :Pendekatan Praktisi (Buku 1).
Yogyakarta : Andi