sistem informasi pengolahan jadwal …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_07.11.1349.pdfwindows...
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN JADWAL MATA PELAJARAN DI SMP NEGERI 4 NGAWEN GUNUNGKIDUL
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Ma’ruf Tri Nugroho 07.11.1349
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2011
INFORMATION SYSTEM TIME SCHEDULE LESSON FOR JUNIOR HIGH SCHOOL NEGERI 4 NGAWEN GUNUNGKIDUL
SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN JADWAL MATA PELAJARAN
DI SMP NEGERI 4 NGAWEN GUNUNGKIDUL
Ma’ruf Tri Nugroho
Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Schedule subject in a school aims to support, facilitate, and enhance the quality of education. In society in general can be said to function to schedule subjects within the academic activities to enhance the quality of teaching and discipline of both teachers and siswa.Seiring with increased and increasing need for hours of useful subjects to complete a job that requires precision is precise and quick to do if the data and large capacity also efficient.
In general, data processing, information systems division schedule of subjects that used by SMP Negeri 4 Ngawen Gunungkidul still done manually and often occurred to no compliance schedule because the teacher is absent or teach elsewhere.
Based on the above background, the problem in this research will build an information system for scheduling subjects in SMP Negeri 4 Ngawen Gunugkidul Keywords : scheduling information systems school subjects
1. Pendahuluan
Jadwal mata pelajaran di sebuah sekolah bertujuan untuk mendukung,
memperlancar, dan mempertinggi kualitas pendidikan. Pada masyarakat secara umum
dapat dikatakan jadwal mata pelajaran berfungsi untuk aktifitas akademik dalam
mempertinggi kualitas mengajar dan kedisiplinan baik guru maupun siswa.Seiring dengan
meningkatnya dan bertambahnya kebutuhan jam mata pelajaran yang berguna untuk
menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian secara tepat dan cepat untuk
melakukan olah data dan daya tampung yang besar juga efisien.
Pada umumnya pengolahan data pada sistem informasi pembagian jadwal
mata pelajaran yang digunakan oleh SMP Negeri 4 Ngawen Gunungkidul masih
dikerjakan secara manual dan sering terjadi ke tidak sesuaian jadwal karena guru yang
bersangkutan berhalangan atau mengajar di tempat lain.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dalam penelitian ini akan
dibangun suatu sistem informasi untuk penjadwalan mata pelajaran di SMP Negeri 4
Ngawen Gunugkidul.
2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Informasi
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. (Jogiyanto, H.M, 2001)
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan. (McLeod, R, 1995)
Sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperasi bersama-
sama untuk menyelesaikan suatu sasaran. (Davis, G.B, 1991)
Dari beberapa definisi mengenai sistem yang diberikan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-
komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan erat untuk mencapai tujuan
dan sasaran tertentu.
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Analisis Sistem
Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan
tentang sistem yang akan dikembangkan. Hasil utama dari sistem adalah
pemahaman sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ketahap perancangan.
Tujuan utama dari analisis sistem (systems analysis) adalah
mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan dan kebutuhan-kebutuhan yang ada agar selanjutnya dapat
dilakukan pembenahan. Dalam melakukan tugasnya seorang analis sistem harus
melakukan beberapa langkah-langkah sebagai berikut:
a. Identify
Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada, dimana suatu
masalah adalah pertanyaan yang harus dapat dipecahkan untuk mencapai
sasaran-sasaran yang diharapkan. Langkah-langkah didalam tahapan ini
adalah identifikasi terhadap penyebab masalah, titik keputusan, dan personil-
personil kunci.
b. Understand
Langkah selanjutnya adalah memahami cara kerja sistem yang sedang
berjalan. Untuk dapat memahami sistem yang ada diperlukan data-data yang
diperoleh dari langkah pertama identifikasi secara terperinci. Tugas yang
dilakukan meliputi penentuan jenis penelitian, perencanaan jadwal penelitian,
pembuat tugas penelitian, pembuat agenda penelitian dan pengumpulan hasil
penelitian.
c. Analyze
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, maka dilakukan analisis hasil
penelitian. Dimana dalam hal ini diperlukan suatu pengalaman yang cukup
untuk mendapatkan hasil maksimal, karena biasanya seorang analis sistem
yang baru merasa kesuliatan pada tahapan ini. Analisis sistem yang dilakukan
harus dapat menjawab pertanyaan apa, bagaimana, siapa dan dimana sistem
tersebut dikerjakan? Kemudian mengapa dikerjakan, perlukah dikerjakan dan
apakah yang telah dikerjakan dengan baik?
d. Report
Langkah terakhir dari analisis sistem adalah pembuatan laporan dari hasil
penelitian yang kemudian dicatat dan didokumentasikan sebagai panduan
untuk mendesain sebuah sistem.
3.2 Analisis Kelemahan Sistem
Analisis pada sistem informasi manajemen mengunakan metode PIECES
(Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service) perlu diadakan untuk
mengidentifikasi penyebab munculnya suatu masalah yaitu sebagai berikut:
1. Kinerja (Peformance)
Kinerja adalah kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat
sehingga sasaran dapat tercapai. Kinerja diukur dengan throughput (jumlah dari
pekerjaan yang dapat diselesaikan selama jangka waktu tertentu ) dan respone
time (waktu tanggap) adalah keterlambatan rata-rata antara suatu pencatatan
dengan tanggapan yang diberikan kepada pencatatan tersebut. Kelemahan
sistem lama adalah:
a. Masalah yang timbul dari segi throughput sistem:
Kinerja memakan waktu lama dan lambatnya jumlah yang dilakukan, misalnya
dalam sekali proses pencatatan data dan pembuatan laporan penjadwalan
membutuhkan waktu 5 menit, jumlah pekerjaan lebih dari satu orang.
b. Masalah yang timbul dari segi response time :
Memproses data memerlukan waktu yang relatif lama karena banyaknya
kegiatan pencatatan yang dilakukan seperti menulis, menggandakan,
mencocokan data sehingga waktu tanggap (response time) semakin panjang.
2. Informasi (Information)
Informasi merupakan hal yang penting karena dengan informasi tersebut pihak
instansi dapat melakukan langkah selanjutnya dalam membuat keputusan dan
penerapan sistem informasi yang baik berpengaruh sekali pada perkembangan
instansi. Informasi yang baik harus memenuhi syarat yang baik yaitu akurat,
uptodate dan relevan. Kelemahan pada sistem lama adalah :
a. Penyajian informasi tidak akurat, misalnya kesalahan ketika melakukan
pencatatan yang berasal dari arsip-arsip yang ada. Kesalahan dalam menginput
data jadwal, misal salah menuliskan data jadwal hari yang satu dengan hari yang
berikutnya:
b. Dari segi uptodate yaitu:
1) Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi sekarang, sistem lama
tidak dapat menghasilkan informasi secara langsung karena laporan-laporan data
penjadwalan dibuat setiap pertengahan tahun secara manual dengan mengolah
arsip-arsip yang ada.
2) Data yang ada tidak bisa langsung diubah pada saat itu, karena data tersimpan
dalam arsip
c. Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan atau situasi sekarang,
misalnya ketika terjadi perubahan data jadwal, data hari, data kelas dan data guru
yang ada. Ini disebabkan karena tidak bisa melakukan perubahan terhadap data
yang telah tercatat pada arsip yang ada.
3. Ekonomi (Economy)
Ekonimis berkaitan dengan penghematan dan peningkatan keuntungan.
a. Sistem lama kurang ekonomis karena penggunaan kertas, blackboard ,tinta
dan alat tulis yang berlipat ganda dalam pencatatan data dan pembuatan
laporan mengakibatkan terjadinya pemborosan biaya.
b. Biaya tidak diketahui, disebabkan oleh terjadinya kesalahan penginputan dan
pencatatan data.
4. Kontrol (Control)
Analisis kontrol yaitu bagaimana sistem tersebut dapat mencegah atau
mendeteksi kesalahan sistem, menjamin keamanan data dari akses yang tidak
diijinkan, dan pengamanan data dari kerusakan. Berikut analisis yang telah
dilakukan :
a. Pencegahan / pendeteksian kesalahan sistem
1) Sistem lama masih terjadi redudansi data (kerangkapan data), yang
disebabkan data-data yang ada belum dibentuk normalisasi data.
2) Terjadi keterlambatan dalam mengakses data, ini disebabkan oleh
banyaknya arsip-arsip yang menumpuk sehingga mempersulit proses
pencarian data.
b. Keamanan data tidak tejamin, dari akses yang diijinkan disebabkan karena
beberapa data dicatat pada arsip atau dokumen, sehingga data tersebut
dapat dilihat maupun diubah oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
c. Tekadang data tidak dapat diselamatkan dari kerusakan yang terjadi, misal
beberapa data hilang karena arsip terganggu (terkena air, digigit kutu buku,
kertasnya sobek atau terbakar api). Ini disebabkan data duplikat yang ada
hanya berupa hardcopy (berupa lembaran kertas), belum ada data yang
disimpan secara softcopy dalam bentuk cd atau flashdisk.
5. Efisiensi (Efficiency)
Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan
secara optimal, guna meminimalkan pemborosan atau dengan kata lain input
yang kecil menghasilkan output yang maksimal. Sumber daya dapat berupa
manusia, informasi, waktu, uang, peralatan dan ruang.
a. Sistem lama tidak efisien dilihat dari segi sumber daya yang diinputkan,
karena penggunaan kertas dan alat tulis yang banyak mengakibatkan
pemborosan biaya dan waktu yang cukup lama untuk pencatatan data, selain
itu harus mencatat laporan-laporan penjadwlan yang sudah dipakai
sebelumnya secara berulang.
b. Sistem lama tidak efisien dilihat dari segi output disebabkan penggunaan
waktu yang cukup lama untuk membuat laporan data penjadwalan, karena
data-data tersebut harus dikumpulkan terlebih dahulu dari arsip-arsip yang
ada.
6. Pelayanan (service)
Pelayanan terhadap guru dan siswa kurang optimal karena informasi
sangat lambat, dimana terjadi antrian dalam pencatatan data penjadwalan. Ini
disebabkan pelayanan terhadap guru dan siswa yang kurang cepat, karena
kabag kurikulum harus mencatat dulu data yang setelah itu melakukan
pecatatan dengan menggunakan blackboard dan masih melakukukan pencatatan
dengan menggunakan komputer.
3.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Dalam Analisis kebutuhan maka analisis ini dibagi dalam dua jenis :
1. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja
yang nantinya yang dilakukan oleh sistem.Kebutuhan fungsional juga berisi
informasi – informasi apa saja yang harus di hasilkan oleh sistem.
2. Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki
oleh sistem
3.4 Analisis Kelayakan Sistem
3.4.1 Kelayakan Teknologi
Dilihat dari aspek teknik, teknologi yang digunakan sudah
begitufamiliar di kalangan pemakai dengan menggunakan sistem operasi Microsoft
Windows XP. Aplikasi yang dirancang juga mendukung, yang di desain
sedemikian rupa untuk memudahkan pemakai dalam pengoperasiannya.
Sehingga sistem yang baru layak untuk dijalankan pada SMP 4 Ngawen GK.
3.4.2 Kelayakan Hukum
Pada sistem informasi penjadwalan mata pelajaran ini, penulis menganggap
sistem ini layak dari segi hukum karena dapat dirancang menggunakan perangkat
original, tanpa ada unsur bajakan atau ilegalitas dan unsur SARA (Suku, agama, ras
dan antargolongan) yang tentunya tidak melanggar hukum. Adapun hukum pada sisi
perangkat lunak, dari 2 perangkat lunak yang digunakan pada pengembangan sistem,
semuanya (Ms Visual Basic 6.0 dan MySql) merupakan perangkat lunak gratis
dengan kata lain tidak berbayar. Perangkat lunak yang digunakan ini tentunya dapat
menekan biaya produksi karena semua perangkat lunak yang digunakan gratis.
3.4.3 Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional menyangkut beberapa aspek. Untuk disebut layak secara
operasional, usulan kebutuhan sistem harus benar-benar bisa menyelesaikan
masalah yang ada disisi pemesan sistem informasi. Di samping itu, informasi yang
dihasilkan oleh sistem harus merupakan informasi yang benar-benar dibutuhkan oleh
pengguna tepat pada saat pengguna menginginkanya.
3.4.3 Kelayakan Ekonomi
Pada kelayakan ekonomi telah dipertimbangkan bahwasannya waktu dan biaya
yang diperkirakan untuk melakukan pengerjaan proyek ini akan terpenuhi. Karena
penulis telah melakukan analisis perkiraan biaya yang akan dikeluarkan dengan
perhitungan biaya jangka pendek akan tertutupi oleh keuntungan jangka panjang.
Adapun tujuan dari analisis biaya dan manfaat ini adalah untuk memberikan
gambaran kepada pengguna/organisasi apakah manfaat yang diperoleh dari sistem
baru “lebih besar” dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Metode kuantitatif
yang digunakan adalah:
1. Analisis payback (Payback Period)
2. Return On Investmen (ROI)
3. Analisis Net Present Value
4. Internal Rate of Return (IRR)
3.5 Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem secara umum adalah untuk
dikomunikasikan kepada user. Rancangan model merupakan suatu gambaran yang
menjelaskan suatu bentuk atau model. Secara umum rancangan model yang
diusulkan mempunyai dua bentuk yaitu physical model dan logical model. Bentuk
physical model menunjukan bagaimana nantinya sistem secara fisik diterapkan,
model ini biasanya digambarkan dalam bentuk diagram alir. Sedangkan logical
model digambarkan dengan diagram arus data , model ini menjelaskan kepada user
bagaimana nantinya fugsi-fungsi dalam sistem informasi secara logika akan
bekerja.
3.5.1 DFD ( Data Flow Diagram )
Data Flow Diagram (DFD) merupakan pemodelan yang
digunakan untuk menggambarkan sebuah data mengalir dari mana berasal,
kemana tujuan data keluar, proses apa yang berjalan dan dimana data
disimpan. Teknik pemodelan simbol DFD yang digunakan penulis adalah
Gane/Sarson.
Gambar 3.1 Data Flow Diagram
3.6 Perancangan Database
3.6.1 Normalisasi
Normalisasi merupakan proses untuk menghilangkan perulangan dan
inkonsisten sari suatu table sehingga lebih mudah untuk di modifikasi.Proses
normalisasi merupakan pengelompokan data elemen menjadi table yang
menunjukkan entity / relasinya.
3.6.2 Perancangan Tabel
Setelah melakukan normalisasi yang didapatkan hubungan antar file, langkah
selanjutnya adalah melakukan perancangan terhadap tabel itu sendiri. Perancangan
tabel ini bertujuan untuk merancang isi atau struktur sebagai pengolahan data.
3.7 Perancangan Input dan Output
3.7.1 Perancangan Input
Perancangan input bertujuan untuk membuat rancangan form input untuk mempermudah
pengguna program dalam menginputkan data. Data yang telah diinputkan akan
disimpan ke dalam tabel yang telah disediakan. Perancangan output bertujuan
untuk membuat rancangan form laporan semua data yang telah di inputkan.
FORM MENU
File Penjadwalan Pencarian data Laporan About
Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran
SMP Negeri 4 Ngawen Gunungkidul
Alamat : Jono, Tancep Ngawen Gunungkidul
Gambar 3.2 Rancangan Menu
4. Implementasi Dan Pembahasan
Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru dikembangkan agar
nantinya sistem terebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan.
Implementasi sistem merupakan tindak lanjut dalam pembuatan dan pemasangan sistem
baru yang akan digunakan, sesuai dengan desain yang telah direncanakan sebelumnya.
4.1 Pemrograman
Database merupakan sekumpulan data yang saling terintegrasi satu sama lain
dan terorganisasi berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu dan tersimpan pada
sebuah hardwere komputer. Database terdiri dari beberapa tabel (lebih dari satu tabel)
yang saling terorganisir. Tabel digunakan untuk menyimpan data dan terdiri dari baris
dan kolom. Data tersebut dapat ditampilkan, dimodifikasi, dan di hapus dari tabel. Setiap
pemakai (user) yang diberi wewenang (otorisasi) saja yang dapat melakukan akses
terhadap data tersebut.
4.2 Pembuatan Database
Database layaknya kabinet tempat menyimpan arsip-arsip. Perbedaanya adalah
bahwa dalam kabinet, data berbentuk lembaran kertas (hard copy), sedangkan dalam
data berbentuk elektronik yang tersimpan dalam komputer, tempatnya dimedia
penyimpanan bernama hard disk
Gambar 4.1 Pembuatan Data Base Penjadwalan
4.3 Pembuatan Tabel
Tabel adalah bagian pembentuk database yang berupa kumpulan record sejenis
yang mempunyai panjang elemen sama, atribut sama, tapi berbeda data value-nya.
4.4 Manual Program
5. .Form Login
Form Login sebagai gerbang sebelum masuk ke menu utama. Form ini berfungsi
untuk membatasi siapa saja yang diperbolehkan mengakses data dengan fasilitas-
fasilitas yang ada pada aplikasi. Cara menggunakan form ini adalah dengan
mengetikkan User ID yang dimiliki oleh setiap user yang memiliki hak akses berserta
passwordnya serta memilih level yaitu sebagai administrator atau user.
Gambar 4.2 form login
6. Menu utama
Form Menu Utama merupakan lingkup kerja seorang user. Pada form ini terdapat
fasilitas-fasilitas intuk mengelola data resources. Tampilan Menu Utama bisa
berbeda tergantung status user yang login. Tetapi pada sistem aplikasi yang kami
buat hanya terdiri dari satu user saja, jadi untuk pada saat sudah login tampilannya
tidak berbeda.
Gambar 4.3 menu utama
7. Form data pengguna
Form ini digunakan untuk input data pengguna, menyimpan data pengguna,
mengedit data pengguna, dan menghapus data pengguna. Pada menu ini tinggal
mengisikan user name dan password.
Gambar 4.4 form data pengguna
8. Form data jam
Form ini digunakan untuk input data jam, menyimpan data jam, mengedit data jam
dan menghapus data jam.
Gambar 4.35 Form data jam
9. Form data hari
Form ini digunakan untuk input data hari, menyimpan data hari, mengedit data hari
dan menghapus data hari.
Gambar 4.6 Form data hari
10. Form data guru
Form ini digunakan untuk input data guru, menyimpan data guru, mengedit data
guru dan menghapus data guru.
Gambar 4.7 form data guru
11. Form data kelas
Form ini digunakan untuk input data kelas, menyimpan data kelas, mengedit data
kelas dan menghapus data kelas.
Gambar 4.8 form data kelas
12. Form data mapel
Form ini digunakan untuk input data judul mapel, menyimpan data judul mapel,
mengedit data mapel dan menghapus data mapel.
Gambar 4.9 form data mapel.
13. Form data pengampu
Form ini digunakan untuk input data pengampu, menyimpan data pengampu,
mengedit data pengampu dan menghapus data pengampu.
Gambar 4.10 form data pengampu
14. Form penjadwalan
Dalam form penjadwalan ini user akan mengatur jadwal mata pelajaran yang akan
di buat.
Form ini digunakan untuk input data jadwal, menyimpan data jadwal, mengedit data
jadwal dan menghapus data jadwal.
Gambar 4.11 form data penjadwalan
4.5 Output
1) Laporan data guru
Merupakan cetakan / hasil laporan data guru yang berisi id guru, nama guru,
pendidikan guru dan tugas tambahan.
Gambar 4.12 laporan data guru
2) Laporan semua jadwal pelajaran
Merupakan cetakan / hasil laporan semua jadwal pelajaran yang berisi jam
pelajaran, waktu, mata pelajaran,kelas, hari dan nama guru.
Gambar 4.13 laporan semua jadwal pelajaran
3) Laporan per guru
Merupakan cetakan / hasil laporan per guru yang berisi nama guru hari, kelas, jam
ke, waktu dan mata pelajaran.
Gambar 4.14 laporan per guru
4) Laporan per kelas
Merupakan cetakan / hasil laporan per kelas yang berisi nama kelas, hari, jam ke,
waktu, mata pelajaran dan nama guru.
Gambar 4.15 laporan per kelas
5. Kesimpulan
A. Perbandingan antara sistem informasi penjadwalan mata pelajaran di SMP Negeri 4
Ngawen Gunungkidul. Perbandingan sistem yang lama dan yang baru anata lain :
1) Sistem yang lama masih menggunakan pencatatan secara manual
sedangkan yang baru sudah terkomputerisasi.
2) Sistem baru tidak bayak memakan tempat buat peletakan arsip / file
sedangkan yang lama sebaliknya.
3) Sistem baru menghemat waktu dan biaya.
4) Sistem baru mudah dalam pencarian jadwal perguru, jadwal perkelas dan
lain-lain. sedangkan yang lama harus melihat arsip satu per satu.
5) Sistem baru dapat langsung mengetahui jadwal dan siswa juga langsung
mendapat laporan jadwal sedangkan yang lama masih secara manual
B. Kelebihan Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran pada SMP Negeri 4
Ngawen Gunungkidul.
Kelebihan yang diperoleh dari sistem aplikasi ini antara lain :
1) Sistem informasi penjadwalan mata pelajaran sudah mampu memenuhi
kebutuhan sistem akan aplikasi pengolahan data jam, data guru, data hari,
data kelas data jadwal beserta laporan laporannya.
2) Sistem informasi penjadwalan mata pelajaran ini memiliki fasilitas pengolahan
data yang bermanfaat meminimalkan waktu sehingga dapat meningkatkan
pelayanan dan kemudahan terhadap guru, Kabag Kurikulum dan siswa.
C. Kekurangan Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran SMP Negeri 4
Ngawen Gunungkidul.
Kekurangan yang diperoleh dari sistem aplikasi ini antara lain :
1) Aplikasi ini tidak dilengkapi dengan fasilitas penghapusan data atau record
yang tersimpan dalam database dalam kurun waktu tertentu. Penghapusan
record yang tidak terpakai berpengaruh pada pada stabilitas kinerja sistem
(sistem tidak terbebani dengan banyaknya record pada database).
2) Belum tersedianya fasilitas back up data.
5.1 Saran
Kesempurnaan dari suatu sistem selalu bersifat relative berdasarkan pada cara
pandang dan konsep dari setiap pemikiran yang berbeda serta memiliki alur yang
bervariasi.
Adapun saran bagi peneliti atau pengembangan sistem selanjutnya adalah :
1) Hal penting untuk diperhatikan, dengan adanya sistem yang baru pemeliharaan dan
perawatan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak harus diperhatikan agar
sistem dapat berjalan dengan baik. 2) Untuk pengembangan sistem selanjutnya dapat dibuat fasilitas back up data.
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi Offset.
Kadir , Abdul. 1999. Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data, Yogyakarta: Andi Offset.
Kurniadi, Adi. 1999. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Kristanto, Andri. 2004. RPL (Konsep Dasar), Yogyakarta: Gava Media.
Kadir, Abdul.2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan SQL.
Yogyakarta:Penerbit ANDI.
Frieyadi.2010.Mudah Belajar Database MySQL dengan Microsoft Visual Basic
6.0.Yogyakarta.ANDI.