sistem informasi pola pembiayaan/ lending model usaha · pdf filealasan petani memilih...

67
Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha Kecil PERKEBUNAN VANILI (Pola Pembiayaan Syariah) BANK INDONESIA Jl. MH. Thamrin No 2, Jakarta 10350 Telp. (6221) 3817317, 3501867 E-mail : [email protected] , Website : www.bi.go.id

Upload: hoangnhi

Post on 20-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Sistem Informasi Pola Pembiayaan/

Lending Model Usaha Kecil

PERKEBUNAN VANILI

(Pola Pembiayaan Syariah)

BANK INDONESIA Jl. MH. Thamrin No 2, Jakarta 10350

Telp. (6221) 3817317, 3501867 E-mail : [email protected], Website : www.bi.go.id

Page 2: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

DAFTAR ISI

1. Pendahuluan (hal 1)

2. Profil Usaha (hal 5) a. Profil Usaha

b. Pola Pembiayaan

3. Aspek Pemasaran (hal 8) a. Permintaan b. Persaingan

c. Harga d. Jalur Pemasaran

e. Kendala Pemasaran

4. Aspek Produksi (hal 23) a. Lokasi Usaha

b. Fasilitas Produksi

c. Bahan Baku d. Tenaga Kerja

e. Teknologi

f. Teknik Budidaya g. Jenis dan Mutu

h. Produksi Optimum i. Kendala Produksi

5. Aspek Keuangan (hal 46)

a. Fleksibilitas

b. Pola Usaha c. Asumsi

d. Komponen Biaya e. Kebutuhan Dana

f. Proyeksi Produksi g. Proyeksi Rugi Laba

h. Proyeksi Arus Kas

i. Perolehan Margin

6. Aspek Sosial Ekonomi (hal 60 )

Page 3: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

7. Aspek Dampak Lingkungan (hal 62 )

8. Penutup (hal 63 ) a. Kesimpulan

b. Saran

LAMPIRAN

Page 4: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 1

1. Pendahuluan

Subsektor perkebunan merupakan salah satu bagian dari sektor

pertanian yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional. Sektor ini berperan cukup besar

dalam memberi kontribusi penyediaan lapangan kerja dan sumber devisa. Pada tahun 1999, subsektor perkebunan menyerap 17,1 juta

tenaga kerja atau 1,03% angkatan kerja. Di samping minyak bumi yang menjadi sumber utama devisa negara, sektor perkebunan juga

menyumbangkan devisa yang cukup besar. Nilai produksi nasional subsektor perkebunan pada tahun yang sama sebesar Rp 18,3 trilyun

dengan rata-rata nilai devisa per tahun yang dihasilkan sebesar 3,9 milyar US$ atau 47,44% dari ekspor sektor pertanian.

Disamping itu, subsektor perkebunan mempunyai keunggulan komparatif jika dibandingkan dengan subsektor lainnya antara lain

disebabkan oleh tersedianya lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal dan berada di kawasan dengan iklim menunjang, ketersediaan

tenaga kerja yang banyak, serta adanya pengalaman selama krisis ekonomi yang membuktikan ketangguhan subsektor perkebunan

dengan pertumbuhan ekonomi yang selalu bernilai positif (3,1%). Kondisi ini merupakan hal yang dapat memperkuat daya saing harga

produk perkebunan Indonesia di pasaran dunia dan menjadi alasan kuat untuk selalu mengembangkan produk perkebunan.

Salah satu komoditi perkebunan yang cukup penting dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi dan telah mempunyai nama cukup baik di

pasaran internasional adalah tanaman vanili dengan produk Java Vanilla Beans. Vanili termasuk dalam komoditi non tradisional artinya

komoditi yang memiliki volume ekspor masih rendah tetapi memiliki nilai tinggi. Pada tahun 1988, kontribusi ekspor Indonesia sekitar

0,5% dari total ekspor pertanian, kemudian meningkat pada tahun 1991 menjadi 0,9% dari total ekspor pertanian Indonesia.

Tanaman vanili (Vanilla planifolia Andrews) merupakan salah satu tanaman rempah yang termasuk dalam famili anggrek (Orchidaceae).

Di Indonesia, tanaman ini banyak dikembangkan di Daerah Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat,

Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan sebagian kecil di Papua. Pengusahaan perkebunan vanili

di Indonesia sampai saat ini sebagian besar dilakukan dalam bentuk

Page 5: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 2

perkebunan rakyat dan sebagian kecil dalam bentuk perkebunan

swasta nasional. Data Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian tahun 2002 (angka estimasi) menunjukkan luas areal

penanaman vanili di seluruh Indonesia berjumlah 12.222 ha yang terdiri atas 12.101 ha perkebunan rakyat dan 97 ha perkebunan

swasta nasional.

Komoditi ini ditujukan untuk pasar ekspor dan kebutuhan dalam negeri. Berdasarkan data ekspor tahun 2001, komoditi vanili Indonesia

diekspor dalam bentuk buah utuh kering dan vanili bentuk lainnya yang berjumlah 469 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 19.309.437

(BPS, 2001), sedangkan untuk kebutuhan industri dalam negeri

berdasarkan proyeksi kebutuhan pada tahun 2001 tidak lebih dari 630 ton (Direktorat Jenderal Perkebunan, 1986). Peluang pasar komoditi

ini masih terbuka baik di dalam maupun luar negeri, karena jumlah permintaan dunia akan vanili untuk tahun 1998 sebesar 2.500 – 3.000

metrik ton per tahun dengan pasar utama di Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, Swiss, dan Australia. Dengan bertambahnya jumlah

penduduk dunia, permintaan vanili ini pun diperkirakan terus meningkat, (Agribusiness Development Centre, 2000).

Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor vanili dunia

mengalami perkembangan ekspor dari tahun ke tahun yang fluktuatif

antara lain akibat adanya penanganan pascapanen dan pengelolaan budidaya yang kurang memadai. Oleh karena itu sudah sewajarnya

jika tanaman ini dikembangkan dan diperhatikan secara intensif khususnya sistem pengolahan, budidaya dan penanganan

pascapanennya. Dengan demikian, peningkatan produksi vanili untuk ekspor tidak hanya akan mencakup segi kuantitas, tetapi juga segi

kualitasnya. Sehingga perkembangan ekspor vanili Indonesia tidak akan mengalami kecenderungan (trend) yang tidak menentu

melainkan akan selalu meningkat.

Vanili banyak digunakan sebagai bahan pembantu industri makanan

dan pewangi obat-obatan, (flavour and fragrance ingredients). Industri makanan yang banyak menggunakan vanili sebagai bahan bakunya

adalah industri biskuit, gula-gula, susu, roti, dan industri es krim. Industri makanan menggunakan vanili sebagai penyedap atau

penambah cita rasa. Industri farmasi menggunakannya sebagai pembunuh bakteri dan untuk menutupi bau tidak sedap bahan-bahan

lain seperti obat pembasmi serangga yang diperlukan oleh industri bahan pengawet dan bahan insektisida.

Page 6: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 3

Salah satu sentra perkebunan vanili di Provinsi Nusa Tenggara Timur

adalah Kabupaten Manggarai, tepatnya di Kecamatan Borong. Di kecamatan tersebut terdapat sebanyak 203 kepala keluarga yang

membudidayakan tanaman vanili dengan luas lahan sebanyak 107 ha yang terdiri atas 25 ha tanaman belum menghasilkan, 62 ha tanaman

menghasilkan, dan 20 ha tanaman tua atau rusak. Tingkat produktivitas tanaman vanili di Kecamatan Borong sekitar 177,42

kg/ha. Hampir semua komoditi hasil tanaman vanili yang diperdagangkan di tingkat petani adalah buah vanili segar yang baru

dipetik dari pohon, (Dinas Perkebunan dan Hortikultura Kabupaten Manggarai, 2005).

Alasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan Borong adalah adanya harga jual buah vanili yang cukup mahal,

kemudahan dalam pemeliharaan, dan agroklimat yang cocok. Berdasarkan in-depth interview yang dilakukan dengan petani

setempat, penanaman vanili dilakukan sebagai kesenangan yang dapat mendatangkan pendapatan cukup besar karena tidak

memerlukan perawatan yang rumit serta tidak ada hama dan penyakit yang susah untuk ditanggulangi. Bahkan untuk petani vanili di

Kabupaten Manggarai sebagian besar tidak tahu bagaimana cara memberi pupuk, jenis dan jumlah pupuk yang digunakan, waktu

pemupukan dilakukan serta tatacara melakukan pencegahan hama dan penyakit tanaman secara kimiawi.

Perhatian pemerintah daerah terhadap budidaya vanili ini cukup baik. Pemerintah melalui Dinas Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten

Manggarai telah memberikan penyuluhan secara langsung kepada petani tentang teknik penyerbukan atau perkawinan tanaman vanili

dan himbauan untuk melakukan pemetikan buah yang sudah tua. Selain itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan pelatihan

dan pemberian bantuan sarana pengolahan buah vanili segar menjadi buah vanili kering guna meningkatkan pendapatan petani.

Page 7: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 4

Foto 1.1. Tanaman Vanili

Budidaya tanaman vanili ini tidak saja menghasilkan buah vanili kering sebagai komoditi ekspor yang menghasilkan devisa, tetapi juga

menyerap tenaga kerja setiap ha sekitar 4 orang. Walaupun usaha budidaya tanaman vanili ini menyerap tenaga kerja relatif sedikit,

namun setidaknya dapat memberikan kesempatan kerja bagi para pemuda yang sebelumnya kurang produktif di wilayah Kabupaten

Manggarai.

Perkebunan vanili di Kabupaten Manggarai sampai saat ini belum

pernah ada yang mendapat pembiayaan dari pihak perbankan, karena sifat pengusahaannya yang masih sederhana dan dengan melakukan

budidaya vanili secara bertahap sesuai dengan kemampuan tenaga kerja dan modal. Sebetulnya, pihak perbankan (Bank Pembangunan

Daerah Nusa Tenggara Timur dan PT Bank Rakyat Indonesia) siap untuk membantu penambahan modal bagi petani yang

memerlukannya, baik pembiayaan untuk modal investasi maupun modal kerja. Kantor Unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

dapat memberikan pembiayaan modal sampai Rp. 25 juta berdasarkan skim Kupedes.

Page 8: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 5

2. Profil Usaha

a. Profil Usaha

Perkebunan vanili yang ada di Desa Golo Loni Kecamatan Borong

Kabupaten Manggarai semuanya merupakan perkebunan rakyat. Tanaman ini merupakan salah satu jenis tanaman yang baru dikenal

masyarakat setempat. Sekitar awal tahun 1980-an seorang pendeta dari Keuskupan Ruteng, Pater De Graf membawa beberapa setek

pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di Provinsi Jawa Tengah, tanaman tersebut pertama kali dikembangkan di Daerah Lengko Ajang

Kecamatan Elar Kabupaten Manggarai, ternyata dapat berkembang dengan baik. Melalui informasi dari mulut ke mulut serta pengetahuan

teknik penanaman secara ”getok tular” yang di fasilitasi oleh gereja dan pemerintah tanaman ini berkembang secara meluas ke seluruh

Kabupaten Manggarai dan kabupaten lain di Pulau Flores.

Pola penanaman perkebunan vanili di daerah ini umumnya dilakukan

secara tumpang sari (polikultur) dengan tanaman keras lainnya seperti kopi. Sedangkan pola pengusahaannya dilakukan secara bertahap

sesuai dengan kemampuan tenaga dan modal yang dipunyainya. Teknik pembudidayaan perkebunan ini pun dilakukan secara

sederhana. Hampir semua petani belum melakukan kegiatan pemupukan secara kimiawi dan teknik-teknik budidaya secara

“modern”, sehingga usaha ini relatif tidak memerlukan modal yang banyak. Bahkan setek batang pohon pelindung dan panjat serta setek

pucuk tanaman vanili yang merupakan bagian utama dari proses pengembangan perkebunan vanili banyak didapatkan petani secara

cuma-cuma dari para tetangganya meskipun dalam jumlah yang tidak

banyak.

Lokasi perkebunan vanili di Kabupaten Manggarai, khususnya di Desa Golo Loni, Kecamatan Borong, sebagian besar terletak di daerah

pegunungan dengan kondisi iklim yang sejuk dan jumlah bulan basah tidak sama dengan bulan kering (5 bulan kering). Lahan yang menjadi

tempat usaha perkebunan ini umumnya lahan sendiri atau tanah ulayat yang pemanfaatannya ditentukan oleh kepala desa.

Alasan utama sebagian besar masyarakat melakukan pembukaan kebun vanili adalah adanya harga yang baik (pernah mencapai Rp

200.000 per kilogram basah), adanya pasar penjualan buah vanili, perawatannya yang mudah, tanah dan iklim yang cocok untuk

Page 9: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 6

berkebun vanili, tradisi keluarga, dan teknik budidaya yang telah

dikuasai.

Di Desa Golo Loni saat ini terdapat sekitar 85 ha kebun vanili dengan tenaga kerja yang terlibat didalamnya sebanyak sekitar 400 jiwa. Desa

ini merupakan salah satu dari beberapa desa di Kecamatan Borong yang menghasilkan vanili.

b. Pola Pembiayaan

Sampai saat ini pemberian pembiayaan dari perbankan (konvensional) untuk pengembangan perkebunan vanili di Kabupaten Manggarai

belum pernah ada. Tetapi untuk pembiayaan pedagang pengumpul hasil bumi termasuk hasil vanili kering sudah pernah diberikan oleh

perbankan yang ada di Kabupaten Manggarai. Meskipun belum pernah memberikan pembiayaan secara langsung ke petani yang akan

membuka perkebunan vanili, dari hasil wawancara secara ekplisit semua perbankan menyatakan siap untuk membantu pendanaannya

asalkan semua kondisi dan persyaratan telah dipenuhi oleh petani yang memang membutuhkan dana tersebut.

Fasilitas pelayanan pembiayaan dari perbankan atau lembaga

keuangan lainnya yang ada di Kabupaten Manggarai saat ini terdiri

atas Bank BRI baik kantor cabang maupun kantor unitnya, Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT), Bank BNI 46,

dan Bank Perkreditan Rakyat Lugas Ganda. Pembiayaan yang dapat diberikan perbankan untuk usaha ini adalah pembiayaan investasi dan

atau modal kerja.

Berdasarkan diskusi dengan bank-bank di atas, dapat disimpulkan bahwa bank yang membiayai usaha perkebunan vanili tidak memiliki

skema pembiayaan khusus untuk usaha ini. Pembiayaan yang disalurkan untuk usaha perkebunan vanili digolongkan sebagai

pembiayaan umum (pada bank konvensional disebut kredit umum).

Secara umum, pola pembiayaan usaha perkebunan vanili dapat

berasal dari pengusaha sendiri maupun dari bank dengan proporsi yang sangat beragam antar pengusaha. Sumber dana lain berasal dari

lembaga / instansi pemerintahan yang terkait pada pengembangan usaha perkebunan.

Page 10: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 7

Merujuk pada perkembangan perbankan syariah, maka pada buku ini

salah satu produk syariah yang digunakan untuk pembiayaan usaha perkebunan vanili adalah murabahah (jual beli).

Kriteria yang menjadi pertimbangan bank dalam melakukan analisis

pembiayaan kepada nasabah adalah 5C, yaitu character (watak), capacity (kemampuan), capital (permodalan), collateral (jaminan) dan

condition (kondisi).

Analisis pembiayaan dengan prinsip 5C menekankan pada aspek

karakter calon mudharib. Namun mengingat karakter sulit dinilai, biasanya didasarkan pada aspek jaminan. Disamping itu prospek

pemasaran dan sistem pembayaran dalam usaha juga tetap menjadi perhatian penting karena aspek pemasaran diakui merupakan faktor

penting yang mempengaruhi kelayakan usaha tersebut.

Page 11: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 8

3. Aspek Pemasaran

a. Permintaan

1. Permintaan

Perkebunan vanili memiliki hasil utama berupa buah vanili sebagai

bahan baku pembuatan vanila. Selama ini, Indonesia memenuhi permintaan pasar dunia vanili berupa buah vanili utuh kering (whole

vanilla) dan buah vanili bentuk lain (other vanilla). Berdasarkan data ekspor selama ini, buah vanili kering Indonesia banyak dikirim ke

Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Swiss. Di wilayah Kabupaten

Manggarai umumnya petani menjual dalam bentuk buah vanili segar, sedangkan buah vanili kering diolah oleh pedagang pengumpul.

Pedagang pengumpul menentukan tingkat mutu dan jenih buah vanili kering yang dikirim ke eksportir.

Berdasarkan data permintaan dunia akan vanili yang telah

dikumpulkan oleh Agribusiness Development Centre (2000) jumlah kebutuhan dunia sebesar 2.500 sampai 3.000 ton vanili kering per

tahun dengan perincian kebutuhan vanili untuk Amerika Serikat sebesar 1.500 - 2.000 ton per tahun, Canada sebesar 150 - 200 ton

per tahun, Uni Eropa (Prancis, Jerman, dan lainnya) sebesar 700 - 800

ton per tahun, Jepang sebesar 50 - 80 ton per tahun, Swiss sebesar 35 - 55 ton per tahun, dan Australia 10 - 20 ton per tahun. Gambaran

konsumsi dunia untuk vanili dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Besarnya Konsumsi Vanili Dunia per Tahun

Page 12: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 9

Berdasarkan volume ekspor vanili selama 10 tahun terakhir, Indonesia

rata-rata mengekspor sebanyak 2.315 ton dengan nilai sebesar US$ 17.367 ribu. Perkembangan rata-rata volume ekspor selama 10 tahun

terakhir sebesar 140 % untuk kenaikan volume, dan 15% untuk kenaikan nilai ekspor. Gambaran lengkap besarnya ekspor vanili

Indonesia selama 10 tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar 3.2. dan Tabel 3.1.

Gambar 3.2. Banyaknya Ekspor Vanili Indonesia Selama 10 Tahun

Terakhir

Adanya perbedaan yang sangat mencolok antara besarnya kebutuhan dunia dan kenyataan volume ekspor Indonesia pada 2 tahun terakhir menunjukkan bahwa kebutuhan dunia atau pasar dunia untuk

komoditi vanili mengalami perluasan atau peningkatan. Dengan

mencermati data tujuan ekspor vanili Indonesia yang mengalami peningkatan sangat drastis pada dua tahun terakhir, ternyata ada

pasar baru selain pasar tradisional (Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Swiss) yang sangat besar nilai ekspornya yaitu ke Cina.

Besarnya ekspor selama dua tahun terakhir itu, ialah sebesar 3.000 ton pada tahun 2002 dan 6.000 ton pada tahun 2003.

Permintaan dalam negeri akan vanili khususnya dalam bentuk vanillin

masih dipenuhi dari pasar impor karena Indonesia belum memiliki industri vanillin. Selain sebagai pengekspor vanili, Indonesia untuk

keperluan tertentu masih juga melakukan impor buah vanili kering.

Selama lima tahun terakhir jumlah rata-rata buah vanili yang diimpor sebanyak 767 ton dengan nilai US$1.810.000 dengan perkembangan

volume impor rata-rata pertahun sebesar 251%. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Page 13: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 10

Tabel 3.1.

Volume, Nilai, dan Perkembangan Ekspor Vanili Indonesia Tahun 1994 - 2003

Perkembangan

(%) Tahun Volume

(ton)

Nilai

(000

US$) Volume Nilai

1994 629 22.494 - -

1995 632 17.452 0,48 (22,41)

1996 539 12.726 (14,72) (27,08)

1997 507 9.145 (5,94) (28,14)

1998 729 8.764 43,79 (4,17)

1999 339 5.497 (53,50) (37,28)

2000 350 8.503 3,24 54,68

2001 468 19.309 33,71 127,08

2002 6.598 47.122 1.309,83 144,04

2003 12.363 22.660 87,37 (51,91)

Rata-

rata 2.315 17.367 140 15

Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan (2003) dan Statistik Ekspor Indonesia (2004)

Tabel 3.2.

Volume, Nilai, dan Perkembangan Impor Vanili Indonesia Tahun 1999 - 2003

Perkembangan

(%) Tahun Volume

(ton)

Nilai

(000

US$) Volume Nilai

1999 147 201 - -

2000 203 4.087 38,10 1.933,33

2001 3.006 2.617 1.380,79 - 35,97

2002 394 1.211 - 86,89 - 53,73

Page 14: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 11

2003 83 933 - 78,93 - 22,96

Rata-

rata 767 1.810 251,00 364,00

Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan (2003) dan

Statistik Ekspor Indonesia (2004)

Kegunaan buah vanili selama ini adalah sebagai bahan pembentuk

aroma pada industri pangan dan nonpangan. Di dalam industri pangan vanili digunakan sebagai flavoring agent pada produk makanan dan

minuman seperti pada es krim, minuman ringan, coklat, permen, puding, kue, dan minuman keras. Sedangkan dalam industri non

pangan vanili banyak digunakan sebagai bahan untuk penambah wewangian (fragrance). Selain itu, vanili juga dapat dimanfaatkan

sebagai zat antimikroba untuk mencegah jamur dan kapang pada pure buah, serta zat antioksidan pada makanan yang banyak mengandung

komponen tak jenuh. Kombinasi vanillin dengan 500 ppm asam askorbat pada pH 3 mampu mencegah pertumbuhan mikroba alami

dan kontaminan pure strawberry yang disimpan selama 60 hari pada suhu ruang. (Cerutti et al., 1997). Dengan begitu luasnya kegunaan

vanili dan peningkatan ekspor vanili Indonesia, komoditi ini

sebenarnya mempunyai prospek pengembangan yang sangat cerah.

2. Penawaran

Jumlah produksi vanili di Kabupaten Manggarai pada tahun 2004 sebanyak 82 ton dari luas 978 ha lahan yang telah dikembangkan.

Penyebaran produksi tanaman vanili di Kabupaten Manggarai ada pada 12 kecamatan. Data lengkap penyebaran produksi dan kondisi

tanaman vanili di Kabupaten Manggarai pada tahun 2004 dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Penyebaran Luas dan Produksi Tanaman Vanili di Kabupaten

Manggarai pada Tahun 2004

Luas Areal Kecamatan

TBM TM TT/TR Jumlah

Produksi

(ton)

Jumlah

KK

Ruteng 16 24 10 50 4 95

Wae Rii 9 16 8 33 3 63

Langke 8 7 5 20 2 38

Page 15: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 12

Rembong

Satar Mese 15 23 10 48 4 91

Cibal 24 28 13 65 5 123

Reok 24 28 13 65 5 123

Lamba Leda 40 63 20 123 11 233

Poco Ranaka 1.535 49 32 116 8 220

Borong 25 62 20 107 11 203

Kota Komba 33 62 26 121 11 229

Elar 46 59 30 135 11 256

Sambi Rampas 30 38 27 95 8 180

Jumlah 305 459 214 978 82 1.854

Sumber : Laporan Dinas Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten

Manggarai, 2005 Keterangan: TBM = tanaman belum menghasilkan

TM = tanaman menghasilkan TT/TR = tanaman tua/tanaman rusak

Banyaknya produksi dan luas lahan yang ditanami vanili di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2002 memperlihatkan bahwa

Kabupaten Manggarai termasuk Manggarai Barat mempunyai luas areal penanaman vanili paling luas, yaitu 1.154,17 ha dengan jumlah

produksi sebanyak 145,57 ton. Sentra produksi dan penanaman vanili di Provinsi Nusa Tenggara Timur secara terperinci dapat dilihat pada

Tabel 3.4.

Tabel 3.4.

Penyebaran Produksi dan Luas Areal Tanaman Vanili di Provinsi Nusa Tenggara Timur

pada Tahun 2002

Kabupaten Luas Areal

(ha)

Produksi

(ton)

Sumba Barat 114,01 49,44

Kupang 4,86 -

Lembata 62,75 0,12

Page 16: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 13

Sikka 419,06 89,28

Ende 99,07 12,61

Ngada 571,45 226,73

Manggarai (+Manggarai Barat) 1.154,17 145,57

Jumlah 2.425,37 523,75

Sumber : Nusa Tenggara Timur Dalam Angka Tahun 2002

Provinsi dan kabupaten yang menjadi sentra penanaman vanili di

Indonesia berdasarkan data dari Statistik Perkebunan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen

Pertanian RI dengan luas lahan lebih dari 50 ha tersebar di 10 provinsi yang terdiri atas 23 kabupaten. Perincian provinsi dan kabupaten

daerah sentra produksi vanili di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3.5. Sedangkan jumlah luas penanaman vanili untuk masing-masing

provinsi pada Tahun 1999-2000 terlihat bahwa Provinsi Sulawesi Utara mempunyai luas lahan penanaman paling luas diikuti Provinsi

Lampung dan Nusa Tenggara Timur. Adapun untuk tingkat produksi terbanyak dihasilkan dari Provinsi Sulawesi Selatan diikuti Nusa

Tenggara Timur dan Lampung, data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.5. Sebaran Sentra Tanaman Vanili Menurut Kabupaten dan Provinsi Di

Indonesia

Provinsi Kabupaten

Sumatera Utara Karo, Deli Serdang

Lampung Lampung Selatan, Lampung Tengah

Jawa Barat Sumedang

Jawa Tengah Brebes

Jawa Timur Banyuwangi

Bali Buleleng, Gianyar, Jembrana

Nusa Tenggara Timur Manggarai (+Manggarai Barat), Ngada, Sikka,

Sumba Barat, Ende, Lembata

Sulawesi Utara Minahasa, Bolaang Mangondow

Page 17: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 14

Sulawesi Tengah Poso, Donggala

Sulawesi Selatan Tanah Toraja, Sinjai

Sumber : Hasil Pengolahan Statistik Perkebunan Indonesia Tanaman

Vanili 1994-1996, Dirjen Perkebunan 1995

Tabel 3.6. Sebaran Luas dan Produksi Tanaman Vanili Per Provinsi Di Indonesia

Tahun 1999-2000

Luas Tanam (Ha) Produksi (ton) Provinsi

1999 2000 1999 2000

Nanggro Aceh Darusalam 69 70 3 3

Sumatera Utara 592 591 89 92

Sumatera Barat 53 54 10 10

Riau 0 0 0 0

Jambi 43 32 3 3

Sumatera Selatan 144 1.422 65 69

Bengkulu 97 97 10 10

Lampung 2.567 2.564 336 341

DKI Jakarta 0 0 0 0

Jawa Barat 951 961 106 112

Jawa Tengah 249 248 63 61

DI. Yogyakarta 18 18 2 3

Jawa Timur 1.125 1.190 157 167

Bali 752 749 7 12

Nusa Tenggara Barat 658 655 51 53

Nusa Tenggara Timur 1.767 1.773 343 351

Kalimantan Selatan 12 12 1 1

Page 18: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 15

Kalimantan Timur 46 46 2 3

Sulawesi Utara 5.524 5.532 353 357

Sulawesi Tengah 676 694 65 71

Sulawesi Selatan 1.671 1.671 271 271

Sulawesi Tenggara 5 5 1 1

Maluku 57 56 2 3

Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan (2003)

Jumlah produksi tanaman vanili di Indonesia selama 5 tahun terakhir memperlihatkan perkembangan yang terus meningkat dengan tingkat

perkembangan luas tanaman sebesar 0,47% dan perkembangan produksi buah vanili sebesar 7,16%. Kondisi terakhir (2003) tanaman

vanili di Indonesia telah mencapai produksi sebanyak 2.375 ton dan

luas areal penanaman seluas 15.922 ha, data selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3.3. dan Tabel 3.7.

Gambar 3.3. Gambaran Perkembangan Luas dan Produksi Vanili

Indonesia

Page 19: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 16

Tabel 3.7.

Luas Areal, Produksi, Produktivitas dan Perkembangan Tanaman Vanili di Indonesia

Perkembangan (%) Tahun Luas (ha)

Produksi

(ton)

Produktivitas

(ton/ha) Luas Produksi

1999 15.630 1.792 0,11 - -

2000 14.692 1.681 0,11 - 6,00 - 6,19

2001 14.749 2.198 0,15 0,39 30,76

2002 15.922 2.731 0,17 7,95 24,25

2003* 15.922 2.375 0,15 - - 13,04

Rata-rata 15.383 2.155 0,14 0,47 7,16

Sumber : Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan (2003)

*) Angka sementara

b. Persaingan

PERSAINGAN DAN PELUANG

Jumlah produksi buah vanili olahan dunia rata-rata 2.000 sampai 3.000 ton per tahun, sesuai dengan pengaruh faktor kondisi iklim

negara penghasil utama. Negara penghasil utama buah vanili adalah Madagaskar sebesar antara 1.000 sampai 1.500 ton per tahun diikuti

oleh Indonesia yang mengalami peningkatan produksi cukup tinggi dari 400 ton per tahun pada tahun 1980 menjadi 700 - 800 ton per

tahun pada tahun 1990. Peringkat ketiga sebagai produsen vanili dunia adalah Komoro dengan jumlah produksi sebesar 200 ton per

tahun. (Agribusiness Development Centre, 2000). Tingkat penyerapan

vanili ke pasar dunia dari masing-masing negara produsen vanili ada pada Gambar 3.4. dan data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Page 20: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 17

Gambar 3.4. Besarnya Ekspor Vanili Dunia Berdasarkan Asal Negara

Tabel 3.8.

Besarnya Pangsa Pasar dari Negara Penghasil Vanili Dunia

Nama Negara

Porsi

pasar

(%)

Madagaskar 63

Indonesia 21

Komoro 9

Uganda 3

India 1

Jamaika 1

Papua New Guinea 1

Lainnya 1

Sumber : Jurnal Fruitrop, Januari 2003

Tingkat persaingan vanili Indonesia di pasar internasional terutama ditentukan oleh kualitas dan harga yang ditawarkan oleh masing-

masing negara-negara pesaing, seperti Madagaskar, Komoro dan Uganda. Selain itu, vanili alam ini mendapatkan persaingan yang

sangat ketat dari vanili buatan/sintetis (synthetic vanilla). Vanili buatan ini merupakan barang substitusi dari vanili alami yang dibuat

dari bahan eugenol dari minyak cengkeh, sulphite liquor dari limbah proses pembuatan kertas dan ekstrak tar batubara. Vanili sintetis ini

Page 21: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 18

memiliki aroma yang sama persis dengan vanili alami sehingga banyak

konsumen yang tidak dapat membedakannya apabila tidak diberitahu terlebih dahulu.

Sebagai barang substitusi, permintaan vanili sintetis akan mengalami

peningkatan apabila terjadi peningkatan harga vanili alami atau penurunan suplai vanili alami. Lebih dari 95% permintaan dunia

terhadap vanilla flavor dipenuhi oleh vanili sintetis. Tingginya pangsa pasar vanili sintetis ini disebabkan oleh ketidakmampuan produsen

vanili alami untuk mencukupi kebutuhan konsumen dan faktor harga yang sangat mahal. Saat ini perbandingan harga vanili sintetis dengan

vanili alami adalah antara 1 : 10 sampai 1 : 15.

Sebenarnya antara vanili alami dan sintetis sangat jauh berbeda.

Vanili sintetis terdiri hanya dari senyawa vanillin saja, sedangkan vanili alami terdiri dari beberapa senyawa aromatik yang secara bersama-

sama memberikan flavor. Dengan adanya perbedaan yang mencolok dan adanya kampanye kesadaran untuk hidup secara sehat dengan

kembali ke alam (back to nature) peluang pembukaan kebun vanili ini masih terbuka luas terutama di pasar dunia yang volume

permintaannya akan terus meningkat.

c. Harga

Pada aspek pemasaran komoditi vanili ini akan dibahas tentang kondisi harga jual di tingkat petani dan pedagang pengumpulnya serta jalur

pemasaran yang terjadi di lokasi penelitian dan secara umum di

Indonesia. Harga buah vanili yang diperdagangkan sangat bergantung pada kualitas atau tingkat mutu buah vanilinya. Umumnya di tingkat

petani, vanili dijual dalam kondisi buah segar. Adapun jalur pemasaran buah vanili dimulai oleh masing-masing petani ke pedagang

pengumpul atau langsung ke pedagang besar yang mempunyai kontak langsung dengan pembeli di luar negeri. Namun, pada umumnya jalur

penjualan ke pedagang pengumpul relatif lebih banyak dilakukan oleh petani vanili.

Harga vanili di pasaran sangat ditentukan oleh tingkat kualitas buah

vanili yang dijual. Umumnya perdagangan buah vanili di tingkat petani

dilakukan dalam kondisi buah vanili segar (basah), sehingga tingkat harga yang terjadi merupakan harga yang paling rendah. Perbedaan

Page 22: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 19

harga antara harga vanili basah dan vanili kering di lokasi cukup tinggi

dengan perbandingan yaitu sebesar 1 : 5.

Tinggi atau rendahnya harga vanili ditingkat petani ini sangat dipengaruhi oleh tingkat harga yang ada di pasaran dunia, semakin

tinggi harga di pasaran dunia, semakin tinggi pula harga vanili di tingkat petani, demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu, fluktuasi

harga vanili di tingkat petani sangat ditentukan oleh fluktuasi harga vanili dunia. Dari data selama 5 tahun terakhir, harga buah vanili

segar mengalami fluktuasi yang sangat tinggi, pada periode tahun 2002-2003 mengalami tingkat harga yang sangat tinggi yaitu Rp

200.000 per kg vanili basah dan untuk tahun 2005 mengalami harga

yang sangat rendah yaitu Rp 20.000 per kg vanili basah. Perkembangan harga vanili basah ditingkat petani selama 5 tahun

terakhir dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9. Perkembangan Harga Vanili Basah di Kabupaten Manggarai

Tahun Harga (Rp/kg)

2000 45.000

2001 75.000

2002 200.000

2003 200.000

2004 75.000

2005 20.000

Rata-rata 102.500

Sumber Data Primer Petani (2005)

Terjadinya harga yang tinggi pada waktu itu (tahun 2002 - 2003) disebabkan oleh adanya kegagalan panen akibat taufan di Madagaskar

dan tingginya permintaan vanili pada saat itu. Sedangkan rendahnya harga jual vanili saat ini (tahun 2005) disebabkan oleh tingginya

pasokan vanili dunia dari Madagaskar dan rendahnya nilai jual yang ditawarkan oleh pemasok dari negara itu.

Tingkat harga impor vanili dengan tingkat mutu I selama periode 1999

- 2001 di negara pengimpor utama komoditi ini menunjukkan adanya

peningkatan yang cukup tinggi. Informasi harga impor vanili mutu I di Amerika Serikat, Prancis dan Jerman dapat dilihat pada Tabel 3.10.

Page 23: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 20

Tabel 3.10.

Harga Impor Vanili Mutu I (US$/kg) Tahun 1999-2001

Tahun Negara

Pengimpor 1999 2000 2001

Amerika Serikat 21 34 87

Prancis 27 41 86

Jerman 27 36 102

Rata-rata 24 37 92

Sumber: Jurnal Fruitrop, Januari 2003

d. Jalur Pemasaran

Secara umum, jalur pemasaran vanili tidak berbeda dengan komoditi pertanian lainnya. Di pemasaran dalam negeri, produsen menjual

produk ke pedagang pengumpul atau agen eksportir. Barulah kemudian produk tersebut sampai ke tangan eksportir. Seperti telah

disebutkan sebelumnya, sebagian besar perdagangan vanili adalah untuk tujuan ekspor.

Pada praktiknya, keadaan pasar sering dipengaruhi oleh orang yang pertama kali melakukan proses transaksi. Terdapat beberapa situasi

pemasaran yang terjadi, yaitu pertama, pihak petani langsung menjual produk ke tengkulak/pedagang perantara, atau agen eksportir. Dalam

hal ini, petani memiliki posisi tawar yang lemah, harga lebih banyak dipengaruhi oleh pembeli. Kedua, pihak pembeli yang mencari petani.

Pada situasi ini, petani dapat memperoleh harga yang relatif lebih baik. Hal ini seringkali terjadi jika komoditi ini sedang mempunyai

harga yang tinggi, terbukti dengan adanya pemesanan dengan uang muka terlebih dahulu oleh pembeli kepada petani sementara vanili

belum dipanen.

Jalur pemasaran vanili dari petani sebagian besar ditampung terlebih

dahulu oleh para pengumpul. Dari survei di wilayah Kabupaten Manggarai, setidaknya ada lima perusahaan pengumpul vanili yang

cukup besar, yaitu PT Nugi Indah, PT Matahari, PT Kilimutu, PT Rayuan Abadi dan UD Maju. Sedangkan pada saat komoditi vanili booming

beberapa waktu yang lalu PT Djasula Wangi sempat mendirikan

Page 24: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 21

instalasi pengolahan vanili di Kecamatan Borong, meskipun saat ini

sudah tidak ada lagi.

Untuk jalur pemasaran luar negeri ada beberapa pihak yang mungkin terlibat, yaitu agen eksportir, prosesor, tengkulak, dan pedagang.

Jalur perdagangan vanili dapat digambarkan pada Gambar 3.5. Pemasaran tersebut juga dapat menjadi lebih pendek. Petani menjual

vanili kepada pedagang pengumpul atau pedagang besar dan kedua jenis pedagang tersebut langsung menjualnya pada eksportir, seperti

ditunjukkan pada Gambar 3.1 bagian bawah.

Gambar 3.5. Jalur Pemasaran Perkebunan Vanili

e. Kendala Pemasaran

Kendala pemasaran vanili adalah masih sangat rendahnya tingkat pengetahuan petani dalam penanganan pasca panen. Petani vanili

masih mengalami kesulitan untuk mengolah buah vanili segar menjadi vanili yang bermutu tinggi. Akibat rendahnya pengetahuan pasca

Page 25: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 22

panen ini adalah rendahnya tingkat mutu vanili yang dihasilkan petani.

Faktor yang harus diperhatikan dalam upaya pemasaran vanili, adalah dengan memperhatikan kualitas dan harga yang kompetitif. Secara

umum, kendala pemasaran disebabkan oleh hal-hal berikut:

1. Rendahnya mutu vanili yang dihasilkan petani akibat pemetikan buah vanili muda karena terdesak oleh kebutuhan ekonomi

keluarga, takut kedahuluan pencuri, dan masih rendahnya tingkat pengetahuan petani terhadap pascapanen vanili,

2. Adanya pencampuran vanilla planiflolia dengan vanilla tahitensis dalam perdagangan dunia oleh eksportir nakal mengakibatkan

lemahnya posisi tawar perdagangan vanili asal Indonesia, dan

3. Harga yang berfluktuasi (dalam dan luar negeri) akibat tidak terkendalinya produksi dalam negeri dan persaingan negara

sesama produsen vanili.

Page 26: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 23

4. Aspek Produksi

a. Lokasi Usaha

Tanaman vanili dengan hasil utama berupa buah vanili segar

didapatkan dari perkebunan vanili yang dikelola dengan baik. Sebagai tanaman perkebunan yang tergolong famili anggrek-anggrekan,

tanaman ini memerlukan persyaratan tumbuh, dan teknik budidaya yang spesifik.

Pemilihan lokasi yang cocokuntuk penanaman pohon vanili sangat

ditentukan oleh agroklimatnya,sedangkan dukungan sarana dan

prasarana untuk tumbuh kembangnya tanamanini tidak begitu menentukan. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untukdapat tumbuh

dan berproduksi dengan baik tanaman vanili adalah sebagaiberikut:

1. Iklim

Keadaan iklim yang diperlukan oleh tanaman vanili adalah suhu udara 25 - 38oC, kelembaban udara sekitar 80%, dan hujan berulang-ulang,

tetapi tidak banyak. Keasaman (pH) tanah yang dikehendaki 6-7 dengan drainase yang baik. Di wilayah Indonesia dengan curah hujan

antara 2.000 - 3.000 mm per tahun pada ketinggian 400 – 800 m di

atas permulaan air laut, tanaman vanili tumbuh dan berproduksi baik. Tingkat kesesuaian iklim tanaman vanili dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1.

Tingkat Kesesuaian Iklim Tanaman Vanili

No Faktor Iklim Sangat

Sesuai Sesuai Kurang Sesuai

1 Curah hujan (mm/tahun) 1.500 -

2.000

2.000 -

3.000 > 3.000

2 Jumlah hari hujan 80 - 178 178 - 210 <80 atau > 178

3 Bulan basah (curah hujan

lebih 100 mm/bulan) 7 - 9 5 - 6 3 - 4

4 Bulan kering (curah hujan 2 - 3 3 - 4 < 2 atau 4 - 6

Page 27: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 24

kurang 100 mm/bulan)

5 Suhu harian (0C) 24 - 26 23 - 24 20 - 22

6 Kelembaban (%) 60 - 75 50 - 60

78 - 80

Kurang dari 50

Lebih dari 80

7 Radiasi Matahari (%) 30 - 50 51 - 55 Lebih dari 55

Kurang dari 20

Sumber: Ruhnayat (2003)

Apabila daerah-daerah penanaman vanili memiliki angin yang

kencang, perlu ditanam tanaman pagar sebagai penahan angin agar tanaman vanili tidak rusak dan tidak terjadi penguapan air yang

berlebihan.

2. Tanah

Tanaman vanili dapat tumbuh di berbagai jenis tanah seperti andosol, latosol, podsolit, dan regosol, asal kondisi fisiknya baik. Lahan datar

yang memungkinkan air tergenang di sekitar perakaran vanili atau lahan yang terlalu curam kurang baik untuk vanili. Lahan yang ideal

adalah lahan yang sedikit miring sehingga air dapat terbuang, dan memungkinkan untuk ditanami tanaman lain yang banyak

menghasilkan bahan mulsa.

Guna menghindari adanya genangan air dapat dibuat saluran drainase

yang baik. Perakaran vanili relatif dangkal, oleh karena itu sebaiknya vanili ditanam di lahan yang lapisan humusnya tebal. Di lahan dengan

kandungan humus tinggi, perkembangan akarnya 85% lebih baik daripada yang ditanam di daerah biasa. Selain itu, pertumbuhan

batang barunya juga lebih baik.

Tanaman vanili membutuhkan tanah yang gembur, ringan, dan porous, sehingga mudah ditembus oleh akar. Unsur mineral dalam

tanah dengan jumlah yang cukup dan imbangan yang sesuai sangat diperlukan oleh tanaman vanili. Diduga unsur kalium (K) dan kalsium

(Ca), memegang peranan penting terhadap pertumbuhan tanaman vanili karena pada bagian vegetatif tanaman banyak mengandung

kedua unsur tersebut. Kesesuaian tanah tempat penanaman vanili

dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Page 28: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 25

Tabel 4.2.

Tingkat Kesesuaian Tanah Tanaman Vanili

No Faktor Tanah Sangat

Sesuai Sesuai

Kurang

Sesuai

1 Drainase Baik Agak baik Agak

terhambat

2 Tekstur Lempung

berpasir

Lempung

berhumus Pasir Lainnya

3 pH 6 - 7 5 - 6 7 - 8

4 Kedalaman air tanah

(cm) > 100 60 - 1000 40 - 60

5 Kap. tukar kation

(me/100g) > 16 5 - 16 < 5

6 Salinitas

(mmhos/cm) < 1 1 - 2 2 - 4

7 Kedalaman sulfidik

(cm) >100 60 - 100 50 - 60

8 N-Total 0,51 - 0,75 0,2 -5,0 0,1 - 0,2

9 P205 (ppm) >16 10 - 15 < 10

10 K2 0 > 1 0,3 - 1,0 < 0,3

11 Ca (me/100 g) 6 -10 2 - 5 < 2

12 Mg (me/100 g) 1,1 - 2,0 0,4 - 1,0 > 2,1

13 Kejenuhan basa (%) 36 - 50 20 - 35 < 20 atau >

35

14 Lereng (%) 3 - 15 0 - 3 15 -45

Sumber: Ruhnayat (2003)

Page 29: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 26

b. Fasilitas Produksi

FASILITAS PRODUKSI DAN PERALATAN

Guna pelaksanaan kegiatan perkebunan vanili diperlukan peralatan

penunjang dan sarana produksi utama tanam vanili. Peralatan atau

sarana produksi tanaman vanili dapat dibedakan menjadi peralatan untuk budidaya vanili dan perlengkapan pasca panen vanili. Fasilitas

produksi dan macam peralatan yang digunakan untuk perkebunan vanili dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3.

Fasilitas dan Peralatan Untuk Kebun Vanili

No Uraian Banyaknya

A Peralatan dan fasilitas

budidaya

1 Sepatu lapang 2 buah

2 Sabit 1 buah

3 Parang 2 buah

4 Sekop 2 buah

5 Cangkul/tajak 2 buah

6 Gunting pangkas 2 buah

7 Hand sprayer 1 buah

8 Ember 2 buah

9 Kerangjang rotan 3 buah

10 Batu asahan 1 buah

11 Gunting panen 3 buah

12 Pagar keliling (pagar hidup)

13 Pondok jaga

B Peralatan pascapanen

Page 30: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 27

1 Ketel atau dandang

perebusan 1 unit

2 Kerangjang pencelupan 2 unit

3 Rak penirisan 1 unit

4 Kotak pemeraman 3 unit

5 Lantai jemur/tray

penjemuran 1 unit

6 Tutup kain tray penjemuran 6 unit

7 Alat pengering 1 unit

8 Rak pengering anginan 1 unit

9 Kotak pengkondisian 3 unit

10 Meja dan kursi sortasi 1 unit

11 Keranjang sortasi 2 unit

c. Bahan Baku

Bahan-bahan yang digunakan untuk kegiatan budidaya tanaman vanili terdiri atas setek atau bibit vanili yang akan ditanam, setek tanaman

pelindung atau pemanjat, pupuk kandang dan pupuk buatan (Urea, TSP, dan SP 36), pupuk daun, fungisida, dan bahan untuk keperluan

pascapanen yang terdiri atas kertas minyak, tali rafia, dan kotak untuk pengemasan. Bahan yang diperlukan untuk kegiatan budidaya kebun

vanili ini mempunyai spesifikasi, jumlah, dan jadwal yang tertentu dalam penggunaannya.

1. Bibit Vanili

Penanaman vanili dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Karena sulitnya penanaman secara generatif, para petani biasanya

melakukan penanaman secara vegetatif melalui setek sulur. Setek sulur ini dapat langsung ditanam di kebun atau melalui pembibitan

dahulu. Untuk setek sulur yang langsung tanam di kebun dianjurkan paling sedikit mempunyai 5 buku. Makin panjang sulur yang ditanam,

Page 31: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 28

makin cepat tanaman berbuah. Jika bahan tanaman terbatas,

penggunaan setek pendek sepanjang 1 - 3 buku harus disemaikan dulu sampai 5 - 7 buku.

Bahan tanaman yang digunakan sebagai bibit diambil dari sulur induk

yang mempunyai produksi tinggi dan bebas dari hama penyakit. Disamping itu, sulur yang diambil sebaiknya belum pernah berbunga,

mempunyai ruas yang pendek, dan diambil pada pertengahan musim penghujan pada saat pohon induk dalam keadaan aktif. Banyaknya

sulur yang diambil disesuaikan dengan jumlah pohon yang akan ditanam (sesuai dengan jarak tanamnya).

Bibit vanili di Indonesia kebanyakan dalam jenis Vanilla planifolia Andrews. Bibit vanili yang sekarang banyak diintroduksikan ke petani

adalah bibit vanili BIO-FOB dengan keunggulan pada ketahanan akan serangan penyakit busuk batang. Bibit ini dihasilkan oleh Badan

Penelitian Tanaman Rempah Obat di Bogor.

2. Tanaman Pelindung/Panjat

Sebelum tanaman vanili ditanam, perlu disiapkan tanaman

pelindung/panjat terlebih dahulu. Penanaman tanaman pelindung/panjat ini dilakukan 6 - 12 bulan sebelum setek vanili

ditanam. Tanaman ini selain berfungsi sebagai penunjang (panjatan), juga berfungsi sebagai naungan. Tanaman pelindung/panjat

hendaknya memiliki lingkar batang yang tidak besar, kuat sebagai penyangga, mudah diperbanyak dengan setek, tidak mengalami

pengguguran daun secara total, daunnya relatif kecil sehingga sinar matahari bias tembus, akarnya dalam, dan pertumbuhannya cepat.

Percabangannya diatur pada ketinggian 1,5 - 2 m, sehingga sulur

vanili mudah menggantung, dan mudah dicapai oleh pekerja pada waktu mengawinkan bunga.

Jarak tanam yang digunakan untuk tanaman penegak/ pelindung

adalah 1,5 x 2,5 atau 2 x 1 m (jarak 1,5 m dan 2 m adalah jarak antar barisan) disesuaikan dengan jarak tanam vanili. Banyaknya naungan

yang diperlukan tergantung pada tinggi tempat/lokasi penanaman dari permukaan laut. Semakin tinggi tempat/lokasi penanaman, semakin

sedikit diperlukan naungan. Jenis tanaman yang baik digunakan sebagai pelindung/ pemanjat hendaknya mempunyai persyaratan

sebagai berikut:

1. Pertumbuhan cepat dan cukup rimbun,

2. Mempunyai perakaran yang dalam,

Page 32: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 29

3. Dapat bersimbiosis atau berasosiasi dengan mikroba tanah yang

menguntungkan, 4. Produksi daun banyak sehingga dapat dijadikan bahan pupuk

organik dan mulsa, 5. Daun tidak mudah gugur di musim kemarau,

6. Tidak bersifat alelopati yaitu penghambatan secara langsung atau tidak langsung dari senyawa kimia yang dihasilkan pohon

panjat terhadap perkembangan vanili, 7. Mudah dipangkas dan daya regenerasi cepat, 8. Tahan terhadap hama dan penyakit, 9. Bukan tanaman inang hama dan penyakit vanili.

Tanaman yang dapat digunakan sebagai pohon pelindung dan panjatan vanili yang baik, antara lain adalah gamal (Glyricidia

maculata), dadap cangkring (Erythrina fulusca), dan lamtoro. Batang pohon pelindung/panjat diambil dari pohon induk yang sehat dan

sudah cukup umur (batang sudah dewasa) dengan diameter 5 - 7 cm dan panjang 1,75 - 2,00 m.

Penggunaan pupuk kandang, pupuk buatan (urea, TSP, SP 36, pupuk

daun) dan fungisida untuk tanaman vanili akan diuraikan secara rinci pada sub bab teknik budidaya tanaman vanili.

d. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang diperlukan dalam kegiatan perkebunan vanili ini relatif tidak terlalu banyak. Tenaga untuk kegiatan budidaya ini

sebenarnya hanya membutuhkan 2 - 3 orang pekerja per hektarnya yang dikerjakan secara bertahap dan kontinyu sepanjang tahun. Para

pekerja ini dalam kegiatannya ada yang dibayar secara borongan seperti untuk kegiatan penyerbukan atau dibayar per hari untuk

kegiatan pemeliharaan, pemanenan dan pembersihan kebun.

Tanaman vanili tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri guna menghasilkan buah, maka tenaga kerja atau petani yang trampil untuk

melakukan kegiatan penyerbukan sangat diperlukan. Hal ini menjadi salah satu kriteria tingkat keberhasilan dalam pembudidayaan

perkebunan vanili ini. Disamping itu, komoditi vanili yang mempunyai nilai ekonomi tinggi (nilainya setara dengan emas atau biasa disebut

sebagai emas hijau) menjadi incaran khusus bagi para pencuri. Oleh

Page 33: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 30

karena itu, dalam pengelolaannya diperlukan kegiatan penjagaan baik

secara fisik maupun kelembagaan.

e. Teknologi

Tingkat teknologi budidaya vanili yang dilakukan petani di Kabupaten Manggarai pada saat penulisan ini dilakukan masih sederhana. Proses

penanaman vanili dilakukan secara tumpang sari dengan tanaman kopi. Petani melakukan penanaman vanili tanpa ada proses

pengolahan lahan atau menerapkan teknik tanam tanpa olah tanah (tot), penanaman vanili dengan pohon panjat/pelindungnya dilakukan

secara bersamaan pada lubang tanam yang dibuat dari tugal/linggis. Setelah itu, tanaman vanili dibiarkan tanpa ada pemupukan baik

pupuk kandang maupun pupuk buatan, sedangkan pemeliharaan hanya dilakukan untuk membersihkan rumput yang ada di sekitar

pohon vanili (hanya dipotong atas tidak dicabut), penurunan sulur vanili, dan pemangkasan untuk merangsang pembungaan. Kegiatan

yang cukup banyak menyita tenaga dan waktu para petani vanili adalah proses penyerbukan. Bahkan ada petani yang memborongkan

tanaman vanilinya dikawinkan oleh petani lain dengan sistem upah

dari hasil panen dengan pembagian 50% : 50%. Untuk pemanenan vanili dilakukan dengan memetik langsung buah vanili yang dianggap

tua dari polongnya dengan cara diputar. Setelah itu, buah vanili segar langsung dijual pada pedagang pengumpul yang banyak berkeliling ke

desa-desa sentra produksi vanili.

Budidaya perkebunan vanili yang saat ini banyak dilakukan petani di daerah sentra tanaman vanili seperti di Jawa dan Bali sudah banyak

menggunakan sentuhan teknologi modern seperti penggunaan pupuk buatan, penyemprotan insektisida, penggunaan fungisida dan

pemakaian teknik budidaya yang lebih intensif, sehingga dihasilkan

buah vanili segar yang lebih banyak. Penanganan pascapanen vanili baik di Kabupaten Manggarai maupun sentra di Pulau Jawa dan Bali

masih sedikit petani yang melakukannya, kebanyakan petani menjual langsung dalam kondisi segar. Hal ini disebabkan oleh (1)

ketidaktahuan petani tentang tata cara pengolahan untuk mendapatkan mutu vanili yang baik, (2) kekurangan sarana modal

dan tenaga untuk mengolah vanili, (3) ketakutan menanggung risiko dan beranggapan lebih menguntungkan menjual buah basah, (4)

keperluan uang yang mendesak, dan (5) ketakutan dicuri.

Page 34: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 31

Pola perkebunan vanili yang akan dibuatkan dalam laporan ini

merupakan kombinasi dari kondisi yang ada di Kabupaten Manggarai dengan teknik budidaya yang telah banyak dilakukan pada sentra

daerah produksi vanili lainnya (Pulau Jawa dan Pulau Bali). Teknik budidaya dengan sentuhan teknologi modern ini, tanaman vanili yang

sebelumnya berisiko terserang penyakit busuk batang sekarang telah mulai dapat diatasi.

f. Teknik Budidaya

1. Penyiapan Lahan

Lahan untuk penanaman vanili perlu dipersiapkan dengan baik agar

akar berkembang cepat sehingga setek vanili dapat lebih terjamin pertumbuhannya. Pekerjaan yang perlu dipersiapkan adalah

pengolahan tanah dan pembuatan guludan. Pengolahan tanah dapat

dilakukan dengan mencangkul atau membajak, sehingga struktur tanahnya gembur, dalam, remah, dan beraerasi baik. Guludan dibuat

sepanjang kebun dengan lebar 1,2 m dan tinggi + 30 cm. Untuk kebun-kebun yang keadaan tanahnya datar, pada pinggiran kebun

dapat dibuat saluran drainase dengan lebar 60 cm dan dalam 40 cm.

2. Penanaman

Sebelum ditanam setek dibiarkan 3 - 4 hari di tempat teduh agar luka bekas potongan kering sehingga tidak terjadi pembusukan. Setek

ditanam setelah tanah di sekitar tanaman pelindung dicampur pupuk

kandang sapi yang sudah masak. Di dekat pangkal tanaman pelindung jarak ditambah 10 cm, disiapkan lubang tanam sedalam 10 cm. Tiga

sampai empat daun pada bagian pangkal setek dibuang, karena bagian ini akan dibenamkan ke dalam tanah. Posisi dan cara

penananam vanili pada tanah dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Page 35: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 32

Gambar 4.1. Penanaman Setek Tanaman Vanili

Penanaman setek sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan. Setek ditanam pada lubang yang telah disiapkan di dekat pangkal tanaman

pelindung. Tanah di sekitar setek harus dijaga tetap basah. Caranya

adalah dengan memberi daun-daunan (serasah) di sekitar tanaman vanili. Apabila perlu dapat juga dilakukan penyiraman. Bagian setek

yang ditanam ke dalam tanah 3 - 4 buku dengan posisi melengkung, sehingga pangkal batangnya tidak tertimbun tanah, lalu tanahnya

sedikit ditekan. Bagian batang yang di atas tanah diikat pada tanaman pelindungnya, sehingga pada saat tumbuh akan langsung menempel

pada pohon panjatan. Sebagai bahan pengikat dapat digunakan tali plastik atau tali dari pelepah batang pisang. Kondisi vanili yang telah

tertanam selama 2 minggu dapat dilihat pada Foto 4.1.

3. Penjalaran Tanaman Vanili

Penjalaran tanaman vanili dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu sistem

pagar, sistem penegak tunggal dengan pelengkungan bolak-balik, dan sistem rumbai (air mancur).

Page 36: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 33

Foto 4.1. Penanaman Vanili Di Sekitar Pohon Pelindung

a. Sistem Pagar

Sistem pagar dilakukan apabila cabang-cabang tanaman panjat tidak horizontal. Pada ketinggian 2 m dari tanaman panjat, dikaitkan bambu

untuk tempat merambatnya batang vanili, sehingga nantinya tanaman vanili menjalar horizontal pada bambu tersebut. Teknik penjalaran

dengan sistem pagar dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Penjalaran Tanaman Vanili dengan Sistem Pagar

Page 37: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 34

b. Sistem Penegak Tunggal dengan Pelengkungan Bolak-Balik

Pada sistem ini, tanaman vanili dijalarkan ke atas setinggi 2,5 m.

Selanjutnya 0,75 m sulur pucuk dilepas dari pokok rambatannya dan dibiarkan menggantung sampai sekitar 50 cm diatas permukaan

tanah, lalu ujungnya diarahkan lagi ke atas dan diikat pada penegaknya. Begitu seterusnya sehingga terbentuk lingkaran-

lingkaran dari lengkungan batang-batang vanili tersebut. Teknik penjalaran sistem penegak tunggal dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Penjalaran Tanaman Vanili dengan Sistem Penegak

Tunggal

c. Sistem Rumbai (Air Mancur)

Sistem air mancur sama dengan sistem pelengkungan bolak-balik,

yaitu dengan melengkungkan ke bawah setelah mencapai ketinggian 1,5 - 2 m. Lalu pada saat ujungnya mendekati permukaan tanah (- 30

cm di atas permukaan tanah), pucuknya dipangkas. Setelah tumbuh lagi dan mencapai 1,5 - 2 m dilengkungkan lagi, lalu setelah dekat

dengan permukaan tanah pucuknya dipangkas lagi. Demikian seterusnya.

4. Pemangkasan Pohon Pelindung dan Sulur

Tanaman vanili hanya membutuhkan 50 - 70% sinar matahari. Intensitas cahaya matahari tersebut dapat diatur dengan cara

pemangkasan dahan-dahan dan cabang-cabang pohon pelindungnya.

Page 38: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 35

Pemangkasan pohon pelindung ini biasanya dilakukan satu tahun

sekali pada awal musim penghujan.

Tanaman vanili sebaiknya berbunga serempak dan seragam, sehingga perlu perangsangan untuk pembungaan. Caranya dengan mengurangi

naungan, memijit semua pucuk muda sehingga pertumbuhan vegetatifnya terhambat, atau memangkas sulur. Apabila setelah dipijit

masih keluar pucuk berarti harus dipijit lagi atau naungannya dikurangi lagi. Selain itu tanaman vanili perlu disemprot dengan

Gandasil B. Pemijitan pucuk atau pemangkasan sulur tersebut dilakukan pada saat akhir musim kemarau, agar 2-3 bulan kemudian

terjadi pembungaan.

5.Penyerbukan Bunga

Tanaman vanili tidak dapat menyerbuk sendiri, oleh karena itu harus

dilakukan penyerbukan buatan oleh manusia. Waktu untuk melakukan penyerbukan terbatas karena mekarnya bunga hanya berlangsung 12

jam, yaitu mulai sekitar pukul 24.00 sampai menjelang tengah hari.

Pekerjaan penyerbukan ini akan lebih mudah bila dilakukan sebelum pukul 12.00, yaitu pukul 08.00 - 12.00, saat bunga sudah kering dari

air embun.

Biasanya satu tandan bunga terdiri dari 15 - 20 tangkai bunga dan pada satu tandan tidak lebih dari 3 bunga yang mekar serempak.

Dengan demikian, pengerjaan penyerbukan pada satu tandan bunga memerlukan waktu beberapa hari. Setiap tanaman maksimal

menghasilkan 15 tandan. Apabila jumlah tandan yang dinginkan telah dicapai, maka semua sisa bunga yang ada dibuang. Ukuran bunga

yang baik sekitar 15 cm.

Cara penyerbukan bunga adalah dengan mengangkat rostellum yang

membatasi bunga jantan (anther) dan alat betinanya (stigma) dengan mengunakan lidi sepanjang 10 cm. Kemudian serbuk sari diletakkan

pada stigma yang berada di bawahnya. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pekerjaan penyerbukan dapat dilihat dari keadaan

bunga setelah 1 - 2 hari. Apabila bunga tetap tinggal dirangkaiannya berarti penyerbukan berhasil dan jika proses penyerbukan gagal bunga

akan jatuh. Bila jumlah buah dalam satu tandan sudah cukup (9-12 buah), pekerjaan penyerbukan dihentikan dan sisa bunga yang ada

dibuang. Rata-rata satu orang dapat mengawinkan 1.000 bunga per

hari. Ilustrasi teknik penyerbukan tanaman vanili dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Page 39: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 36

Gambar 4.4. Cara Penyerbukan Bunga Vanili,

(a. Pengangkatan Rostellum dengan lidi, b. Peletakan serbuk sari pada

stigma)

6. Pemupukan

Dalam budidaya tanaman vanili, proses pemupukan penting dilakukan.

Jenis pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk kandang, pupuk buatan yang terdiri atas pupuk lengkap (N, P, K, Ca, Mg), Gandasil D,

Gandasil B dan Gier (kotoran sapi yang diencerkan). Penggunakan pupuk kandang 1,5 kaleng minyak tanah per pohon per tahun dapat

meningkatkan hasil buah. Pemberian pupuk kandang 20 liter per pohon per tahun atau 100 g pupuk NPK 15-15-15 per pohon per tahun

tidak begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil buah. Penggunaan pupuk kandang diperlukan terutama pada daerah-daerah

yang kekurangan air dan diberikan pada awal musim kemarau.

Gandasil D diberikan apabila tanaman kelihatan kurus, tandan bunga

muncul dalam jumlah banyak, atau setelah masa panen. Pemberian Gandasil D ini penting untuk mengimbangi pertumbuhan, karena

tanaman yang buahnya lebat tenaganya akan terkuras dan dapat menyebabkan kematian tanaman.

Gandasil B diberikan pada saat menjelang pembungaan yang berguna

untuk menyeragamkan tumbuhnya bunga dan menambah jumlah tandan bunga. Pemberian Gandasil D atau Gandasil B dilakukan 2

minggu sekali selama musim penghujan dengan dosis 5 - 8 g/liter air.

Pupuk ini disemprotkan pada daun pada pagi hari sebelum pukul 06.00 atau sore setelah pukul 18.00, dapat juga pada waktu pagi atau siang

hari setelah hujan lebat.

Page 40: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 37

Pupuk kandang dan pupuk buatan dapat diberikan pada awal dan akhir

musim penghujan. Dosis pupuk yang akan diberikan disesuaikan dengan umur tanaman.

Tabel 4.4.

Dosis Pupuk Kandang dan Buatan untuk Tanaman Vanili

Dosis Pupuk (gr/pohon/tahun) Umur Tanaman

(tahun) Kandang Urea SP-36 KCL

Kurang dari 1 800 20 40 60

1 - 2 800 40 80 120

2 - 3 960 80 160 240

3 - 5 1.280 160 320 480

lebih dari 5 1.600 300 600 750

Sumber: Ruhnayat (2003)

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama yang menyerang tanaman vanili sangat jarang. Hama yang dapat menyerang biasanya ngengat putih (Lawava Sp.). Jika tanaman

terlihat mulai diserang baru dilakukan proses penyemprotan dengan

insektisida Decis 0,5 - 1,0 ml/liter air. Jika terjadi serangan, penyemprotan dapat dilakukan 7 - 10 hari sekali sampai hamanya

hilang.

Penyakit utama tanaman vanili adalah busuk batang. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f. sp. vanillae yang

penyebarannya cukup luas. Sampai saat ini belum ada tanaman vanili yang betul-betul tahan atau toleran terhadap penyakit ini. Sekali

penyakit ini ada di kebun, perkembangannya akan sangat cepat dan sulit untuk dikendalikan. Cara pencegahan penyakit ini adalah sebagai

berikut:

1. Menanam bibit atau setek yang ditanam harus bebas patogen

busuk batang; 2. Selama kegiatan di kebun; hindari tanaman vanili terluka dan

guludan terinjak; 3. Menanam bawang-bawangan (kucai atau bakung) di sekitar

gulutan; 4. Menghindari pupuk kandang dari kotoran ayam;

Page 41: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 38

5. Membuat drainase di sekaliling lahan;

6. Mengoleskan fungisida di pangkal batang selama musim penghujan;

7. Memberikan mulsa dari daun cengkeh kering; 8. Melakukan penyemprotan dengan fungisida setelah penyiangan,

pemupukan, pemangkasan, dan panen; (Fungisida yang dapat digunakan adalah Benlate 50 WP 1 g/liter, Topsin 2 g/liter,

Dithane M 45 2 - 3 g/liter, dan Delsene MX-200 2-3 g/l. Dosis pemakaian fungisida dengan tingkat umur tanaman. Patokan

pemberian fungisida dapat dilihat pada Tabel 4.5.); 9. Memusnahkan bagian tanaman yang menunjukkan gejala

terserang penyakit sedini mungkin.

Tabel 4.5.

Patokan Pemberian Fungisida Pada Tanaman Vanili

Umur Tanaman

(tahun)

Fungisida

(kg/ha)

Kurang dari 1 -

1 - 2 12

2 - 3 14

3 - 4 15

lebih dari 5 18

Sumber : BRI (1986)

8. Panen

Buah vanili akan cukup masak sekitar 9 bulan setelah terjadinya

pembuahan, dengan panjang buah 15 - 25 cm dan warna buah menjadi kuning di bagian ujungnya. Untuk mendapatkan mutu vanili

yang baik, buah harus dipanen pada saat yang tepat (cukup masak),

jangan terlalu awal (kurang masak), atau terlalu masak. Buah yang panen tepat waktu, kandungan vanilinnya di atas 2,2% berwarna

hitam, berminyak, dan mengkilat. Bila dipanen kurang masak, buah terlalu kaku dan aromanya kurang, karena kadar vanilinya rendah.

Bila dipetik terlalu masak, buah akan pecah, sehingga harganya akan rendah. Berdasarkan hasil penelitian buah vanili yang dipanen sekitar

umur 240 hari setelah penyerbukan, kadar vanilinnya tertinggi (2,95%).

Page 42: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 39

Tabel 4.6.

Pengaruh Umur Panen terhadap Kadar Vanillin, Kadar Abu dan Kadar Air

Umur Panen

(hari)

Kadar Vanilin

(%)

Kadar Abu

(%)

Kadar Air

(%)

150 0,85 6,75 17,54

180 1,90 5,68 18,26

210 2,65 4,91 18,49

240 2,95 3,59 17,52

Sumber: Salim (1993)

Tanda-tanda buah vanili mulai masak adalah warnanya berubah dari hijau tua mengkilat menjadi hijau muda suram, pada kulit jangatnya terbentuk garis-garis kecil berwarna kuning yang lambat laun menjadi

besar, dan ujung buah menjadi kuning. Setelah ujung buah menjadi kuning itulah saat yang paling tepat untuk panen. Apabila terlewat,

buah akan pecah. Masaknya buah vanili di lapangan (kebun) tidak

akan seragam, sehingga pemetikannya sebaiknya dilakukan secara bertahap satu per satu. Hanya buah yang cukup masak dipetik. Selain

waktu yang tepat, panen harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak atau melukai buah lain yang belum masak. Pemetikan

dilakukan setiap hari, dan dapat berlangsung selama 3 bulan. Cara pemetikan buah vanili adalah sebagai berikut: tangan kiri memegang

tangkai tandan buah, tangan kanan memegang buah yang telah masak, kemudian dengan hati-hati buah dilepas (diputar) dari tandan

buah.

9. Pasca Panen

Tahap penanganan yang harus dilakukan dengan baik setelah panen

(pascapanen) adalah penanganan buah segar, pelayuan (pencelupan), pemeraman dan pengeringan, pengeringanginan, penyimpanan, serta

sortasi dan pengepakan. Tahap pasca panen ini memegang peranan penting dalam menentukan mutu buah vanili, sehingga harus

dilakukan dengan baik dan benar. Aroma khas vanili akan terbentuk pada tahap pasca panen ini. Buah vanili yang baru dipetik tidak

mempunyai aroma khas vanili. Aroma khas buah vanili akan dihasilkan karena adanya kandungan vanillin yang diperkuat oleh senyawa

aromatik sekunder (kompleks aromatik aldehid, alkohol, dan ester).

Page 43: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 40

g. Jenis dan Mutu

JENIS DAN MUTU PRODUKSI

Hasil perkebunan vanili saat ini (2004) di Kecamatan Borong adalah

sebanyak 11 ton buah vanili segar atau produktivitas rata-rata 177,42 kg/ha. Dari buah segar sebanyak itu akan dihasilkan buah vanili kering

sebanyak 2,2 ton. Jenis vanili yang dihasilkan dari daerah ini tergolong Vanilla planifolia.

Mutu produksi vanili di tingkat petani dan tingkat pedagang eksportir

di Indonesia sampai saat ini masih rendah. Di petani kebanyakan belum tahu tata cara atau teknologi untuk mendapatkan mutu vanili

yang baik dan di tingkat pedagang eksportir karena pasokan dari petaninya sudah bermutu rendah sangat sedikit pula hasil vanili

kualitas tinggi.

Mutu vanili kering hasil perdagangan para eksportir Indonesia yang

berkualitas 1A dengan tujuan ke Uni Eropa sangat sedikit jumlahnya, sekitar 30%. Kebanyakan (sekitar 70%) tujuan ekspor vanili Indonesia

ditujukan ke Amerika Serikat yang hanya mensyaratan tingkat mutu untuk vanili cukup ringan.

Setiap negara pengimpor menetapkan persyaratan mutu yang berlainan. Amerika Serikat lebih memerlukan vanili dengan kadar air

rendah (20 - 25%) karena akan digunakan sebagai bahan baku industri ekstraksi. Sedangkan Uni Eropa yang umumnya

mengkonsumsi langsung untuk rumah tangga menghendaki vanili utuh (berpenampilan baik), kadar vanillin tinggi, beraroma tajam, dan

kadar air 30 - 35 %. Secara internasional, Organisasi Standar Internasional (ISO) telah menetapkan spesifikasi vanili yang

diperdagangkan di pasar dunia, yaitu ISO 5565-1982, seperti tercantum pada Tabel 4.7. Untuk keperluan kegiatan ekspor dan

peningkatan mutu hasil vanili Indonesia, Badan Standarisasi Nasional telah menetapkan Standar Nasional Indonesia vanili dengan nomor

SNI 01-0010-2002. Persyaratan mutu vanili yang sesuai dengan standar nasional Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Page 44: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 41

Tabel 4.7.

Standar Mutu Vanili Menurut ISO 5565-1982

Bentuk

Polong Spesifikasi

1. Utuh

a. Ketegori 1

- A1 non-

split

Semua polong vanili utuh, tak ada yang terpotong-potong

atau pecah, mengkilat, penuh berisi, dan elastis. aroma

khas vanili, warna seragam dari coklat sampai gelap, dan

bebas noda. kadar air maksimum 38%

- B1 split Karakteristik polong vanili sama dengan A1, tetapi bentuk

polongnya sudah pecah

b. Kategori 2

- A2 non

split

Semua polong vanili utuh, tak ada yang terpotong atau

pecah, mengkilat, penuh berisi, dan elastis. Aroma khas

vanili, warna seragam dari coklat sampai gelap. Boleh

terdapat sedikit polong vanili yang bernoda, tetapi

panjang total noda tidak boleh lebih 1/3 panjang polong

vanili. Kadar air maksimum 38%

- B2 split Karakteristik polong vanili sama dengan A2, tetapi bentuk

polongnya sudah pecah

c. Kategori 3

- A3 non

split

Semua polong vanili utuh, tak ada yang terpotong atau

pecah mengkilat, penuh berisi dan elastis. Aroma khas

vanili, warna seragam dari coklat sampai gelap. Boleh

terdapat banyak polong vanili yang bernoda, tetapi

panjang total noda tidak boleh lebih dari 1/2 panjang

polong vanili. Boleh juga terdapat filamen merah pada

polong, tetapi panjangnya tidak boleh lebih dari 1/3

panjang polong. Kadar air maksimum 30%

- B2 split Karakteristik polong vanili sama dengan A3, tetapi bentuk

polongnya sudah pecah

Page 45: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 42

2. Tidak

Utuh

a.

Terpotong-

potong

Spesifikasi mutu sesuai dengan vanili utuh, penuh berisi,

warna coklat sampai coklat gelap dan beraroma khas

tajam. Kadar air maksimum 30%

b. Bulk

Potong utuh atau terpotong, beraroma khas vanili yang

tajam, warna coklat gelap, dan beberapa polong boleh

mempunyai noda besar. Kadar air maksimum 30%

Tabel 4.8. Persyaratan Mutu Vanili Menurut SNI 01-0010-2002

1. Persyaratan Umum

Kharakteristik Syarat Mutu Cara

Pengujian

Bau Wangi khas vanili Organoleptik

Warna Hitam mengkilat, hitam

kecoklatan Visual

Polong

Penuh berisi, berminyak,

lentur sampai kaku dan

kurang kaku

Visual

Benda Asing Bebas Visual

Kapang Bebas Visual

2. Persyaratan Khusus

Persyaratan

No Mutu

1A Mutu 1B Mutu II Mutu III

Bentuk Utuh Utuh Utuh/dipotong-

potong

Utuh/dipotong-

potong

Ukuran 11 11 8 8

Page 46: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 43

polong utuh

(cm)

Ukuran

potongan

polong

Tidak

ada Tidak ada

Tidak

dipersyaratkan

Tidak

dipersyaratkan

Polong utuh

yang pecah

dan

terpotong

(b/b)

Maks.

5%

Tidak

dipersyaratkan

Tidak

dipersyaratkan

Tidak

dipersyaratkan

Kadar air

(b/b)

Maks.

38% Maks. 38% Maks. 30% Maks. 25%

Kadar

vanilin (b/b

kering)

Min.

2,25% Min. 2,25% Min. 1,50% Min. 1,50%

Kadar abu

(b/b kering)

Maks.

8% Maks. 8% Maks. 8% Maks. 10%

Keterangan:

• Buah polong vanili yang cukup tua adalah yang berwarna hijau

kekuning-kuningan dengan ujung yang menguning. • Polong utuh yang pecah adalah vanili yang disajikan dalam

bentuk utuh tetapi pecah lebih dari 4 ukuran panjangnya • Benda asing adalah bahan-bahan bukan vanili, misalnya ranting,

batu, tanah, bagian tubuh serangga dan lain-lainnya yang terikut dalam vanili

• Kapang adalah vanili yang ditumbuhi/diserang oleh kapang yang dapat dilihat dengan kasat mata

• Polong utuh yang terpotong adalah polong vanili yang pada bagian ujungnya terpotong sebagian tetapi persyaratan panjang

minimumnya masih terpenuhi.

Sumber: SNI 01-0010-2002

Page 47: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 44

h. Produksi Optimum

Hasil panen tanaman vanili sangat ditentukan oleh tingkat kesuburan tanah, pemeliharaan, pemupukan , serta varitas tanamannya. Hasil

optimum tanaman vanili jenis Vanilla planifolia dengan teknik budidaya yang baik bisa menghasilkan 3 kg buah vanili segar per pohon.

Sedangkan untuk tiap hektarnya dapat dihasilkan sebanyak 3.000 kg buah vanili segar. Untuk Indonesia, hasil itu sangat jauh karena

sampai saat ini rata-rata tiap hektarnya baru didapat sebanyak 140 kg

buah vanili segar.

Berdasarkan wawancara dengan petani dan studi literatur, pola

produksi tanaman vanili setiap tahunnya tidak selalu sama. Tanaman

vanili jika dipelihara dengan baik akan mempunyai hasil yang optimum pada umur panen ke 3 – 4, setelah itu akan terus menurun sampai

pada panen ke-7 tanaman lalu mati. Besarnya produksi optimum buah vanili segar selama produktif itu dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9.

Produksi Optimum Tanaman Vanili per Pohon per Tahun

Tahun Buah Venili basah

(kg)

1 -

2 -

3 -

4 0,36

5 0,72

6 1,08

7 1,44

8 1,08

9 0,90

10 0,72

Sumber: Data Primer Wawancara dengan Petani

Page 48: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 45

i. Kendala Produksi

Kendala utama yang dihadapi oleh petani vanili dalam kegiatan

produksi guna menghasilkan mutu dan hasil tanaman vanili yang optimal adalah masih rendahnya dan sedikitnya petani yang

mempunyai ketrampilan dalam proses penyerbukan bunga serta minimnya pengetahuan petani dalam teknik pembersihan lahan atau

gulma sehingga terjadi kematian dari pohon vanili atau tanaman vanili dibiarkan dalam kondisi bergulma.

Page 49: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 46

5. Aspek Keuangan

a. Fleksibilitas

FLEKSIBILITAS PRODUK PEMBIAYAAN SYARIAH

Analisa aspek keuangan membantu pihak muhal atau shahibul maal (Lembaga Keuangan Syariah/LKS) memperoleh gambaran tentang

prospek usaha yang akan dibiayai. Aspek keuangan juga dapat

membantu pihak muhil atau mudharib (pengusaha) dalam mengelola dana pembiayaan untuk usaha bersangkutan.

Berbeda dengan produk pembiayaan konvensional yang hanya

mengenal satu macam produk yaitu pembiayaan dengan sistem perhitungan suku bunga, pada pola syariah mempunyai keragaman

produk pembiayaan dan perhitungan keuntungan (perolehan hasil) yang fleksibel.

Untuk produk syariah banyak ragamnya, diantaranya mudharabah,

musyarakah, salam, istishna, ijarah dan murabahah (Lampiran 1).

Dari produk tersebut, setiap produk juga masih mempunyai turunannya. Oleh karena itu, pada pola pembiayaan syariah satu

usaha bisa memperoleh pembiayaan lebih dari satu macam produk.

Sedangkan untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan bisa menggunakan sistem margin atau nisbah bagi hasil. Margin

merupakan selisih harga beli dengan harga jual sebagai besar keuntungan yang diharapkan. Nisbah bagi hasil adalah proporsi

keuntungan yang diharapkan dari suatu usaha. Pada perhitungan nisbah bagi hasil dapat menggunakan metode bagi untung dan rugi

(profit and loss sharing/PLS) atau metode bagi pendapatan (revenue

sharing). Profit sharing, nisbah bagi hasil diperhitung -kan setelah dikurangi seluruh biaya (keuntungan bersih). Sementara revenue

sharing perhitungan nisbah berbasis dari pendapatan usaha sebelum dikurangi biaya operasionalnya.

Keragaman produk pembiayaan dan perhitungan tingkat keuntungan

ini dapat memberi keluwesan/fleksibilitas baik untuk pihak shahibul maal maupun mudharib untuk memilih produk pembiayaan yang

sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya masing- masing. Bagi pihak shahibul maal, pemilihan ini dipengaruhi oleh tingkat

kepercayaan dan tingkat resiko terhadap nasabah dan usahanya.

Page 50: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 47

Sehingga bisa terjadi untuk usaha yang sama, mendapat produk

pembiayaan maupun besaran margin atau nisbah per nasabahnya berbeda.

b. Pola Usaha

PEMILIHAN POLA USAHA

1. Karakteristik Usaha Perkebunan Vanili

Produk yang dipilih untuk usaha perkebunan vanili adalah buah vanili segar. Perkebunan vanili mudah dilakukan oleh petani karena tidak

membutuhkan pemeliharaan dan perawatan yang sulit. Ketersediaan

bibit unggul yang tahan terhadap penyakit busuk batang makin mempermudah pengelolaan perkebunan vanili. Selain itu, vanili dapat

ditanam di berbagai jenis tanah yang ada di Indonesia, sehingga membuka peluang untuk memperluas perkebunan vanili di wilayah

lain.

Sedangkan untuk pasar vanili, masih terbuka lebar baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk kebutuhan ekspor.

Dari data ekspor diketahui bahwa jumlah dan nilai ekspor untuk vanili cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Ini karena permintaan

yang meningkat juga harga vanili yang relatif mahal. Potensi pasar

dan nilai jual yang tinggi untuk vanili, menjadikan usaha perkebunan ini berprospek untuk dikembangkan.

2. Pola Pembiayaan

Pola usaha tani yang akan dijalankan dalam perkebunan vanili ini

dilakukan secara tumpang sari dengan tanaman kopi arabika yang

telah banyak dan biasa dijalankan di masyarakat Kabupaten Manggarai. Dalam analisa perhitungannya vanili sebagai tanaman

utama perkebunan ditanam dengan jarak 1,5 x 2,5 m dan di sela-selanya ditanam pohon kopi dengan jarak 2,5 x 2,5 m. Dengan

mempertimbangkan kondisi lahan dan penggunaan untuk saluran drainase maka hanya 96% yang dapat digunakan untuk perkebunan.

Gambaran pola penanaman antara vanili dengan kopi secara tumpang sari dapat dilihat pada Gambar 5.1. Dengan cara tanam seperti ini

diharapkan buah vanili yang dihasilkan dapat terlindungi sehingga memperkecil tingkat pencurian. Dalam proses pemeliharaan dan

perawatan tanaman kopi mengikuti jadwal perawatan tanaman vanili

Page 51: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 48

sebagai tanaman utama, sehingga tingkat produksinya ditetapkan

seperti yang selama ini diterima petani di Kabupaten Manggarai yaitu 400 kg/tahun. Secara teoritis kemungkinan produksi maksimal kopi

arabika yang sebesar 2.000 kg kopi kering per tahun.

Gambar 5.1. Jarak dan Pola Tanam Vanili dengan Kopi Arabika

Sedangkan merujuk pada sistem keuangan syariah yang mempunyai banyak ragam produk pembiayaan, maka pada aspek keuangan ini

akan disajikan contoh produk pembiayaan dengan cara murabahah (jual beli) baik untuk pembiayaan investasi maupun untuk pembiayaan

modal kerja yang diasumsikan bagi usaha baru atau peremajaan kebun. Pertimbangan menggunakan produk murabahah adalah karena

produk ini sudah banyak diterapkan dalam praktek oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan masyarakat pemakai pun sudah

mengenal serta mengakses pola pembiayaan tersebut.

Produk murabahah juga sebagai upaya untuk mitigasi resiko baik

terhadap usaha maupun nasabah, karena pada produk pembiayaan ini margin secara pasti ditentukan diawal akad. Di samping itu,

pembiayaan murabahah juga memberi pilihan pada bank maupun nasabah/pengusaha apakah pembiayaan akan digunakan untuk

membiayai seluruh komponen usaha (biaya investasi dan modal kerja) atau hanya untuk komponen-komponen tertentu saja.

Page 52: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 49

Pada contoh perhitungan, disampaikan pembiayaan untuk membeli

komponen-komponen tertentu. Contoh yang disajikan diasumsikan untuk usaha baru atau peremajaan kebun vanili. Pembiayaan investasi

untuk pembelian peralatan kebun, sedangkan pembiayaan modal kerja dipergunakan untuk membeli bahan sarana produksi pertanian.

Pembiayaan untuk investasi dan modal kerja dalam satu paket pembiayaan perkebunan vanili. Jangka waktu satu tahun dalam jangka

waktu 7 (tujuh) tahun dengan masa tenggang (grace periode) 4 tahun.

Untuk pengadaan peralatan dan bahan sarana produksi perkebunan

vanili dalam hal ini diasumsikan sudah ada dan telah dimiliki oleh

pihak LKS. Untuk pengadaan peralatan serta bahan tersebut, pihak LKS dapat menggunakan pihak lain dengan akad produk pembiayaan

yang terpisah dari akad murabahah ini.

3. Produk Murabahah

Produk pembiayaan murabahah (jual beli) merupakan produk yang

paling banyak dimanfaatkan baik oleh lembaga keuangan syariah maupun oleh nasabah. Untuk mengenal produk murabahah lebih jauh,

berikut disampaikan penjelasan tentang produk murabahah yang diambil dari Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional dan Peraturan

Bank Indonesia No: 7/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana bagi Bank yang melaksanakan Kegiatan Usaha

Berdasarkan Prinsip Syariah.

Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan murabahah harus memenuhi rukun yaitu ada penjual (bai’), ada pembeli (musytari),

obyek barang yang diperjual belikan jelas, harga (tsaman) dan ijab

qabul (sighat).

Syarat-syarat yang berlaku pada murabahah antara lain:

1. Harga yang disepakati adalah harga jual, sedangkan harga beli harus diberitahukan.

2. Kesepakatan margin harus ditentukan satu kali pada awal akad

dan tidak berubah selama periode akad.

3. Jangka waktu pembayaran harga barang oleh nasabah ke bank

/Lembaga Keuangan Syariah (LKS) berdasarkan kesepakatan.

4. Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian

barang yang telah disepakati kualifikasinya.

Page 53: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 50

5. Dalam hal bank mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk

membeli barang, maka akad murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.

6. Pembayaran secara murabahah dapat dilakukan secara tunai atau dengan cicilan.

7. Bank dapat meminta nasabah untuk membayar uang muka (urbun) saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan

barang oleh nasabah. Dalam hal bank meminta nasabah untuk membayar uang muka maka berlaku ketentuan:

o Jika nasabah menolak untuk membeli barang setelah membayar uang muka, maka biaya riil bank harus dibayar

dari uang muka tersebut dan bank harus mengembalikan kelebihan uang muka kepada nasabah. Namun jika nilai

uang muka kurang dari nilai kerugian yang ditanggung oleh bank, maka bank dapat meminta pembayaran sisa

kerugiannya kepada nasabah,

o Jika nasabah batal membeli barang, maka urbun yang telah dibayarkan nasabah menjadi milik bank maksimal

sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut. Jika urbun tidak mencukupi, nasabah

wajib melunasi kekurangannya.

c. Asumsi

ASUMSI DAN PARAMETER PERHITUNGAN

Analisis kelayakan investasi dan keuangan usaha tani ini digunakan untuk memperoleh gambaran finansial mengenai pendapatan dan

biaya usaha, kemampuan usaha untuk membayar pembiayaan, dan kelayakan usaha. Perhitungan ketiga hal tersebut memerlukan dasar-

dasar perhitungan yang diasumsikan berdasarkan hasil survei dan

pengamatan yang terjadi di lapangan dan informasi dari beberapa literatur. Asumsi yang digunakan dalam perhitungan aspek keuangan

disajikan pada Tabel 5.1. dan data selengkapnya ada pada Lampiran 2.

Periode proyek diasumsikan selama 10 tahun dengan masa persiapan

sebelum tanam vanili 1 tahun, vanili mulai berbunga setelah umur 20 bulan, umur panen 9 bulan setelah berbunga dan periode panen

setahun sekali. Tanaman vanili dengan teknik budidaya yang baik

Page 54: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 51

dapat mencapai 7 kali masa panen. Usaha tani ini diasumsikan

memerlukan lahan seluas 1 hektar. Seperti kondisi di lokasi survei pengkajian pola pembiayaan ini didasarkan pada penanaman secara

tumpang sari dengan tanaman kopi arabika yang semuanya dihitung dari kondisi awal atau tahun ke 0 (nol). Selain dengan tanaman kopi,

tumpang sari dapat juga dilakukan dengan tanaman keras lainnya seperti kelapa. Tanaman kopi arabika mulai berbuah setelah umur 3

tahun dan hidup secara ekonomis sampai 20 tahun.

Tabel 5.1. Beberapa Asumsi Teknis dalam Perkebunan Vanili (per Hektar)

No Asumsi Satuan Nilai

1 Umur proyek tahun 10

2 Luas lahan Hektar 1

3 Jarak tanam vanili Meter 1,5 X 2,5

4 Tingkat kematian setek vanili Persen 15%

5 Presentase tanaman vanili yang tertanam Persen 96%

6 Jumlah setek vanili yang disediakan Pohon 2.944

7 Jumlah tanaman vanili hidup di lapang Pohon 2.560

8 Jumlah setek batang tanaman pemanjat Pohon 2.560

9 Jarak tanam kopi Meter 2,5 X 2,5

10 Tingkat kematian kopi Persen 15%

11 Jumlah bibit kopi yang disediakan Pohon 1.766

12 Tanaman kopi yang hidup dilapang Pohon 1.536

13 Waktu penanaman pohon panjat Tahun 1

sebelumnya

14 Umur vanili mulai berbunga Bulan 20

15 Umur buah vanili dipanen Bulan 9

16 Frekuensi pemanenan kopi dan vanili Setahun 1

17 Umur kopi mulai berbuah Tahun 3

18 Jumlah produksi kopi Kg/ha 400

19 Harga jual buah vanili segar per kilo Rupiah 50.000

20 Harga jual kopi arabika asalan per kilo Rupiah 6.000

21 Tingkat margin Persen 12,5%

Page 55: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 52

22 Gaji pengelola per bulan Rupiah 750.000

23 Ongkos tenaga kerja per hari Rupiah 18.000

24 Harga sewa lahan per hektar Rupiah 1.000.000

25 Pembuatan pagar hidup keliling per meter lari Rupiah 1.000

26 Pembuatan parit (drainage) per meter lari Rupiah 1.500

Keterangan:

1. Analisis keuangan dilakukan berdasarkan umur produktif

tanaman selama 9 tahun (7 kali panen), sebelum diremajakan

2. Asumsi teknik produksi di atas dianggap cukup moderat

Sumber : Data Primer Petani

d. Komponen Biaya

KOMPONEN BIAYA INVESTASI DAN BIAYA OPERASIONAL

Usaha tani perkebunan vanili berkembang karena tingkat harga jual buah vanili segar yang cukup tinggi, mudah perawatannya dan tidak

memerlukan biaya yang besar. Perkebunan vanili tidak memerlukan peralatan dan sarana produksi pertanian yang banyak sehingga biaya

investasi dan biaya operasional yang dibutuhkan juga tidak banyak

(rendah).

1. Biaya Investasi

Biaya investasi adalah biaya tetap yang digunakan untuk memulai suatu usaha. Biaya investasi pembukaan kebun vanili meliputi

pengadaan lahan, biaya perijinan dan sertifikasi lahan, konstruksi

bangunan, dan peralatan pembantu lainnya seperti ditunjukkan pada Tabel 5.2. Sedangkan perincian lebih lengkap dapat dilihat pada

Lampiran 3. Jumlah biaya investasi pembukaan kebun vanili seluas 1 ha di Kabupaten Manggarai diperhitungkan sebesar Rp 3.996.000.

Page 56: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 53

Tabel 5.2.

Biaya Investasi Kebun Vanili (1 Ha)

No Komponen Biaya Volume Satuan Harga/Unit Nilai (Rp)

Biaya Prasarana

1 Pagar hidup 400 meter 5.000 2.000.000

2 Pondok Jaga 1 unit 500.000 500.000

3 Perijinan 500.000

Biaya Peralatan

1 Sepatu lapang 3 buah 50.000 150.000

2 Sabit 1 buah 15.000 15.000

3 Parang 3 buah 25.000 75.000

4 Sekop 3 buah 20.000 60.000

5 Cangkul/tajak 3 buah 35.000 105.000

6 Gunting pangkas 3 buah 25.000 75.000

7 Ember 3 buah 15.000 45.000

8 Keranjang rotan 3 buah 12.000 36.000

9 Batu asah 1 buah 10.000 10.000

10 Gunting panen 3 buah 25.000 75.000

11 Handsprayer 1 buah 350.000 350.000

Total Biaya

Investasi 3.996.000

2. Biaya Operasional

Biaya operasional perkebunan vanili meliputi upah tenaga kerja yang diperlukan dalam pemeliharaan kebun dan kebutuhan bahan-bahan

untuk sarana produksi. Selama periode proyek pengelolaan berlangsung, besarnya biaya yang dikeluarkan tiap tahunnya tidak

selalu sama. Rekapitulasi kebutuhan biaya operasional kebun vanili dapat dilihat pada Tabel 5.3. Perincian lengkap kebutuhan biaya

operasional selama kegiatan perkebunan vanili berlangsung dapat dilihat pada Lampiran 4 - 10

Page 57: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 54

Tabel 5.3.

Rekapitulasi Kebutuhan Biaya Operasional Kebun Vanili (1 ha)

Tahun

Upah

Tenaga

Kerja

Bahan-

Bahan

Sewa

Lahan

Biaya

Operasional

1 12.682.000 5.647.360 1.000.000 19.329.360

2 10.800.000 5.002.240 1.000.000 16.802.240

3 14.724.000 2.601.720 1.000.000 18.325.720

4 16.956.000 6.548.940 1.000.000 24.504.940

5 16.956.000 10.550.070 1.000.000 28.506.070

6 16.956.000 15.622.260 1.000.000 33.578.260

7 16.956.000 15.622.260 1.000.000 33.578.260

8 16.956.000 15.622.260 1.000.000 33.578.260

9 16.956.000 15.622.260 1.000.000 33.578.260

10 16.956.000 15.622.260 1.000.000 33.578.260

Total 156.898.000 108.461.630 10.000.000 275.359.630

Rata-rata 15.689.800 10.846.163 1.000.000 27.535.963

e. Kebutuhan Dana

KEBUTUHAN DANA INVESTASI DAN MODAL KERJA

Kebutuhan dana usaha tani perkebunan vanili dapat dirinci

berdasarkan biaya investasi dan biaya operasional. Petani vanili biasanya membutuhkan pembiayaan di awal usaha, yaitu untuk

meningkatkan kapasitas usaha dan biaya untuk pembelian sarana produksi tanaman vanili (biaya investasi) serta ongkos tenaga kerja

(biaya operasional).

Besarnya dana untuk investasi dan modal kerja pembukaan kebun

vanili ini adalah sebesar Rp 82.958.260. Kebutuhan dana tersebut

Page 58: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 55

untuk biaya investasi pembukaan kebun seluas 1 hektar sebesar Rp

3.996.000 dan untuk biaya operasional sebesar Rp. 78.962.260. Petani membutuhkan biaya operasional selama usaha perkebunan

vanili belum menghasilkan (4 tahun pertama). Besarnya dana usaha tani perkebunan vanili secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Peralatan perkebunan, pengadaan pupuk dan benih yang dimaksud

pada pembiayaan tersebut di atas, dalam hal ini diasumsikan sudah tersedia dan telah dimiliki oleh pihak LKS/perbankan syariah. Untuk

mengadakan barang dan bahan ini pihak LKS/perbankan syariah dapat menggunakan pihak lain dengan akad yang terpisah dari akad

murabahah ini.

Tabel 5.4. Kebutuhan Dana Usaha Tani Perkebunan Vanili

Pembayaran angsuran pembiayaan dalam perhitungan kelayakan

diasumsikan secara tetap dengan cara jumlah pembiayaan dibagi lama waktu pembiayaan sesuai dengan siklus produksinya.

f. Proyeksi Produksi

PROYEKSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN

Perkebunan vanili yang merupakan kebun pola tumpang sari ini

dengan tanaman kopi arabika ini, mulai dapat menghasilkan produksi

Page 59: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 56

setelah tanaman kopi berumur 3 tahun. Sedangkan tanaman vanili

mulai berbunga setelah umur 20 bulan sejak penanaman, dengan buah vanili telah cukup tua untuk dipetik setelah berumur 9 bulan dari

waktu penyerbukan dilakukan. Sehingga buah vanili segar baru dapat dipetik setelah tanaman berusia 4 tahun umur proyek. Jadwal

penanaman, pemelihanaan dan panen perkebunan vanili secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran 11.

Perhitungan tingkat produksi tanaman kopi arabika untuk tahun

pertama panen diasumsikan sebesar 40% dari tingkat produksi optimum di lapangan (400 kg/ha), dan akan meningkat terus sampai

90% pada umur optimum produksi kopi arabika pada tahun ke-

sembilan dan ke-sepuluh. Sedangkan tingkat produksi tanaman vanili didasarkan pada tingkat produksi per tanaman dan umur tanaman

vanili yang ada di lapangan seperti telah diuraikan pada sub bab 4.8. Selain itu, tanaman vanili yang ada tidak seluruhnya berproduksi atau

berbunga sehingga didasarkan informasi dari lapangan ada penyesuaian tingkat persentase pohon terpanen untuk tiap tahunnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan petani, harga buah vanili segar

dapat berubah dalam rentang Rp. 20.000,00 – Rp. 200.000,00 per kilogram. Namun dalam analisis keuangan ini, harga jual buah vanili

segar diasumsikan tetap selama periode proyek sebesar Rp 50.000 per

kilogram. Angka ini didasarkan dari informasi penerimaan petani vanili secara wajar (harga di tingkat petani) dalam kondisi buah vanili segar

terhadap harga yang diberikan pihak importir dari Amerika Serikat. Untuk kopi arabika asalan, harga jualnya ditentukan sebesar Rp 6.000

per kilo kering sesuai dengan harga yang ada di tingkat petani penulisan buku ini dilakukan. Perhitungan hasil produksi perkebunan

berupa buah vanili dan kopi diperhitungan secara pesimistik seperti diuraikan dalam Lampiran 12. Rincian produksi dan pendapatan

perkebunan vanili selama umur proyek dapat ditunjukkan oleh Tabel 5.5.

Page 60: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 57

Tabel 5.5.

Besarnya Produksi dan Pendapatan Perkebunan Vanili

Uraian Vanili Basah

(kg)

Nilai

Penjualan

(Rp)

Kopi Arabika

(Kg)

Nilai Penjualan

(Rp)

Tahun 3 160 960.000

Tahun 4 369 18.432.000 200 1.200.000

Tahun 5 1.106 55.296.000 280 1.680.000

Tahun 6 1.935 96.768.000 320 1.920.000

Tahun 7 2.949 147.456.000 280 1.680.000

Tahun 8 1.935 96.768.000 240 1.440.000

Tahun 9 1.382 69.120.000 360 2.160.000

Tahun 10 922 46.080.000 360 2.160.000

g. Proyeksi Rugi Laba

PROYEKSI RUGI LABA USAHA DAN BEP

Hasil proyeksi rugi laba menunjukkan bahwa pada tahun pertama sampai keempat usaha tani ini belum memperoleh laba, baru pada

tahun ke-5 memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp 16.211.501 dengan profit on sales usaha mencapai 28,45 %. Tingkat

laba dan profit on sales usaha tani perkebunan vanili ini setelah tahun ke-5 akan terus meningkat sampai pada tahun ke-7, mulai tahun ke-8

sampai akhir umur proyek profit on sales mengalami penurunan menjadi 19,96% di akhir umur proyek. Nilai Break Even Point (BEP)

pada tahun ke-5 sebesar 620,12 kg setara vanili dan terus mengalami peningkatan sampai akhir umur proyek. Sedangkan nilai rata BEP

setara vanili segar sebanyak 677,96 kg atau nilai penjualan sebesar Rp 33.898.228 per tahun. Perhitungan proyeksi rugi-laba secara

lengkap dapat dilihat pada Lampiran 13.

Page 61: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 58

h. Proyeksi Arus Kas

PROYEKSI ARUS KAS DAN KELAYAKAN PROYEK

Proyeksi arus kas usaha tani perkebunan vanili selama 10 tahun

secara lengkap dapat ditunjukkan pada Lampiran 14. Berdasarkan proyeksi arus kas, jumlah inflow atau pendapatan baru ada setelah

tahun ke-3 umur proyek sebesar Rp.960.000 hasil dari tanaman kopi dan baru tahun ke-4 untuk tanaman vanili yaitu sebesar Rp

18.432.000. Sedangkan mulai tahun pertama sampai tahun ke-4 umur proyek, usaha tani ini masih belum dapat menutupi biaya operasional

sehingga memerlukan tambahan modal kerja. Besarnya biaya operasional perkebunan adalah Rp 19.329.360 untuk tahun pertama,

Rp 16.802.240 untuk tahun ke-2, Rp 18.325.720 untuk tahun ke-3, dan Rp 24.504.940 untuk tahun ke-4.

Evaluasi kelayakan untuk usaha perkebunan vanili dengan pembiayaan murabahah dapat diukur dari tingkat kemampuan membayar

kewajiban kepada LKS/bank (shahibul maal). Hal ini dapat diketahui karena pada produk murabahah besarnya margin sudah ditentukan di

awal akad, sehingga pada analisa laba rugi dan arus kas dapat dihitung kemampuan membayar berdasarkan dari pendapatan yang

diperoleh usaha tersebut. Dari arus kas diketahui bahwa pada tingkat margin 12,5% p.a flat, usaha ini mampu membayar kewajiban

pembiayaannya dan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian usaha perkebunan vanili tersebut layak untuk dilaksanakan dan bisa

dipertimbangkan untuk memperoleh pembiayaan.

Pada analisa kelayakan dapat juga memakai beberapa indikator yang

umum digunakan pada perhitungan konvensional. Indikator tersebut meliputi IRR (Internal Rate of Return), Net B/C Ratio (Net Benefit-Cost

Ratio), PBP (Pay Back Period). Nilai IRR bisa menjadi indikator untuk mengukur kelayakan usaha, semakin tinggi nilai IRR maka usaha

tersebut semakin berpeluang untuk menciptakan keuntungan. Meskipun demikian, indikator tersebut hanya sebagai alat bantu untuk

menilai kelayakan suatu usaha. Besaran margin ataupun bagi hasil, harus ditetapkan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak (shahibul

maal dan mudharib).

Page 62: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 59

i. Perolehan Margin

PEROLEHAN MARGIN PEMBIAYAAN

Pola pembiayaan syariah yang digunakan dalam usaha kerajinan mebel bambu adalah murabahah (jual beli). Pada kesempatan ini ditampilkan 1 (satu) contoh alternatif pembiayaan yaitu untuk usaha baru atau peremajaan kebun. Dari hasil perhitungan untuk tingkat margin 12.5% per tahun, selama tujuh tahun menghasilkan margin sebesar Rp.18.196.728. Tingkat margin ini diberlakukan flat (tetap) per tahun, selama waktu pembiayaan yang disepakati. Selengkapnya, perhitungan perolehan margin dapat dilihat pada Lampiran 15.

Penentuan besaran margin, diutamakan berdasarkan pada base line data (data rujukan) untuk setiap komponen usaha/sektor ekonomi. Tetapi karena pada saat ini data tersebut belum tersedia, maka nilai margin mempertimbangkan informasi yang diperoleh dari praktek umum yang diterapkan oleh perbankan syariah dan kesetaraan dengan suku bunga Bank Indonesia (SBI). Data pola pembiayaan pada perbankan syariah dapat dilihat pada Lampiran 16.

Page 63: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 60

6. Aspek Sosial Ekonomi

Aspek ekonomi dan sosial diidentifikasi dengan justifikasi terhadap

kepentingan masyarakat berkaitan dengan adanya kegiatan penanaman vanili di lingkungannya. Kegiatan ini secara langsung

memberikan keuntungan yang dapat dinikmati oleh masyarakat yaitu :

1. Perluasan tenaga kerja 2. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto

3. Meningkatkan tingkat pendapatan masyarakat baik sebagai petani budidaya tanaman vanili secara langsung maupun pelaku

yang terlibat secara tidak langsung seperti pedagang pengumpul

dan para penyedia jasa yang berkaitan dengan adanya kegiatan perkebunan vanili ini.

Usaha tani perkebunan vanili merupakan salah satu komoditi yang

dapat diunggulkan di pasar internasional. Meskipun kontribusinya relatif tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan komoditi lainnya,

namun setidaknya ekspor vanili telah memberikan pemasukan devisa di atas 22 juta US$ pada tahun 2003 padahal volume ekspornya tidak

terlalu besar. Permintaan dan peluang pasar di dunia masih cukup luas untuk dikembangkan sehingga pembukaan perkebunan vanili pada

lahan yang sesuai di daerah lain di Indonesia masih memiliki potensi

pasar.

Kontribusi komoditi vanili ini terhadap produk nasional Indonesia tercermin dari banyaknya kebutuhan dalam negeri dan volume ekspor.

Hasil perhitungan Suwanda (2001) menunjukkan bahwa komoditi vanili untuk kedua kegiatan diatas tercatat sebanyak 17.241 ton dan

1.751 ton. Sedangkan hasil penelitian Benu (1991) yang mengaitkan secara langsung perubahan pendapatan dari usaha tani vanili dengan

total pendapatan Kabupaten Minahasa mendapatkan angka pelipatan sebesar 44,16. Angka ini berarti setiap perubahan Rp 1 dari

pendapatan usaha tani vanili akan menyebabkan perubahan total pendapatan Kabupaten Minahasa sebesar Rp 44,16.

Dari aspek ketenagakerjaan, usaha ini tidak menyerap jumlah tenaga kerja secara langsung yang banyak. Namun, memiliki pengaruh ke

belakang (backward effect) setidaknya pada usaha pasokan pupuk kandang dan buatan serta kaitan ke depan (forward effect) pada

usaha perdagangan dan jasa pengangkutan akibat adanya usaha tani

Page 64: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 61

ini.

Penyerapan tenaga kerja dari usaha ini dapat dirasakan oleh

masyarakat sekitar di pedesaan yang umumnya petani dan memiliki dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan dan ekonomi

mereka. Dengan berkurangnya pengangguran secara langsung akan berdampak pada kondisi sosial masyarakat seperti penurunan tingkat

kriminalitas.

Page 65: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 62

7. Aspek Dampak Lingkungan

Usaha tani perkebunan vanili sebagai kegiatan produksi menghasilkan

limbah dari kegiatannya berupa sampah-sampah organik hasil pembersihan kebun dan sampah ikutan dari pembelian bahan-bahan

sarana produksi berupa bekas kemasan pupuk organik maupun

anorganik, botol-botol dari plastik dan gelas bekas kemasan pupuk daun (gandasil) dan fungisida. Jumlah limbah bekas kemasan ini tidak

begitu banyak dan dapat dikelola dengan cara dijual kepada lapak pemulung barang bekas, atau dipakai sendiri untuk keperluan lain.

Sedangkan limbah organik berupa rerumputan, sisa-sisa daun dan batang pohon vanili yang ditebang pada waktu proses pemangkasan

dan pembersihan kebun biasanya dikumpulkan disuatu tempat untuk dijadikan kompos.

Page 66: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 63

8. Penutup

a. Kesimpulan

1. Usaha tani kebun vanili pada umumnya dilakukan di wilayah

pedesaan dengan kondisi iklim dan tanah yang cocok untuk

tanaman ini.

2. Usaha ini memiliki prospek yang cerah. Peluang pasar komoditi

vanili terutama untuk ekspor masih terbuka, sehingga secara langsung memberikan peluang bagi pengembangan dan

peningkatan produksi.

3. Salah satu kendala utama yang dihadapi oleh para petani vanili

adalah masih minimnya tingkat pengetahuan dan teknologi budidaya vanili yang dikuasai petani sehingga tingkat produksi

dan mutu vanili yang dihasilkan masih rendah.

4. Di daerah survei, usaha tani perkebunan vanili ini dilakukan dengan pola tumpang sari dengan tanaman kopi yang teknik budidayanya terlebih dahulu dikuasai oleh petani.

5. Pola pembiayaan untuk usaha tani perkebunan vanili di daerah survei sampai saat ini belum pernah diberikan dan tidak ada

skema pembiayaan khusus untuk usaha tani ini.

6. Berdasarkan analisis kelayakan keuangan usaha perkebunan vanili layak untuk diusahakan. Dengan masa proyek 10 tahun

dan tingkat margin 12,5% p.a flat, untuk usaha yang sudah berjalan dapat membayar kewajiban kepada shahibul maal

(LKS/bank) dan menghasilkan keuntungan yang memadai.

7. Munculnya usaha tani perkebunan vanili memberikan peluang

kerja bagi masyarakat setempat, baik untuk pengusaha maupun para pekerjanya, sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya.

8. Usaha tani perkebunan vanili tidak menimbulkan pencemaran dan tidak menghasilkan limbah yang berbahaya. Limbah berupa

sisa daun dan batang tebangan pohon vanili yang dapat digunakan sebagai pupuk hijau.

Page 67: Sistem Informasi Pola Pembiayaan/ Lending Model Usaha · PDF fileAlasan petani memilih budidaya tanaman vanili di wilayah Kecamatan ... pucuk tanaman vanili dari daerah Salatiga di

Bank Indonesia – Perkebunan Vanili - Syariah 64

b. Saran

1. Pengembangan usaha tani perkebunan vanili sebaiknya dikembangkan secara tumpang sari (mix farming) dengan

tanaman keras lainnya baik kopi atau kelapa. Supaya petani mempunyai jenis pendapatan lebih bervariasi dan bisa saling

menutupi jika terjadi penurunan atau kegagalan pada salah satu komoditi.

2. Untuk memperbaiki mutu buah vanili yang dihasilkan, petani vanili perlu dibekali dengan pengetahuan teknik budidaya dan

pasca panen secara memadai sehingga dapat menghasilkan mutu produksi vanili yang mempunyai daya saing tinggi di

pasaran dunia.

3. Secara finansial dan dari kondisi di lapangan, usaha tani perkebunan vanili ini cukup layak untuk dibiayai. Namun, pihak

bank tetap harus memberikan pembiayaan berdasarkan analisis usaha yang komprehensif berdasarkan prinsip kehati-hatian.