sistem pelaksanaan bekistin1

22
SISTEM PELAKSANAAN BEKISTING Pengertian Bekisting Formwork atau bekisting merupakan sarana struktur beton untuk mencetak beton baik ukuran atau bentuknya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga bekisting harus mampu berfungsi sebagai struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri, beton basah, beban hidup dan peralatan kerja. Persyaratan umum dalam mendisain suatu struktur, baik struktur permanen maupun sementara seperti bekisting setidaknya ada 3 persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah ketika menerima beban yang bekerja. 2. Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan bentuk / deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia. 3. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh tiba-tiba akibat gaya yang bekerja. Selain itu, perencanaan dan disain bekisting harus memenuhi aspek bisnis dan teknologi sehingga pertimbangan –pertimbangan di bawah ini setidaknya harus terpenuhi: a. Ekonomis, b. Kemudahan dalam pemasangan dan bongkar, dan c. Tidak bocor Untuk memenuhi persyaratan umum yaitu kekuatan, kekakuan dan stabilitas di atas maka seperti pada design struktur umumnya, peranan ilmu statika dalam perencanaan bekisting sangatlah

Upload: lab-fisika-umi

Post on 09-Aug-2015

121 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pelaksanaan bekisting 1

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

SISTEM PELAKSANAAN BEKISTING

Pengertian Bekisting

Formwork atau bekisting merupakan sarana struktur beton untuk mencetak beton baik

ukuran atau bentuknya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga bekisting harus mampu

berfungsi sebagai struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri, beton basah, beban hidup

dan peralatan kerja.

Persyaratan umum dalam mendisain suatu struktur, baik struktur permanen maupun

sementara seperti bekisting setidaknya ada 3 persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah ketika

menerima beban yang bekerja.

2. Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan bentuk /

deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.

3. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh tiba-tiba

akibat gaya yang bekerja.

Selain itu, perencanaan dan disain bekisting harus memenuhi aspek bisnis dan teknologi

sehingga pertimbangan –pertimbangan di bawah ini setidaknya harus terpenuhi:

a.    Ekonomis,

b.    Kemudahan dalam pemasangan dan bongkar, dan

c.    Tidak bocor

Untuk memenuhi persyaratan umum yaitu kekuatan, kekakuan dan stabilitas di atas maka

seperti pada design struktur umumnya, peranan ilmu statika dalam perencanaan bekisting

sangatlah penting.

Material Bekisting

Material Bekisting

a.    Plywood yang dilapisi polyflim (tebal 12 mm dan 9 mm)

b.    Kayu (ukuran 5/7 dan 4/6)

c.    Baja profil, dan lain-lain

Plywood yang dilapisi polyfilm

Berdasarkan ada tidaknya lapisan pelindung permukaan, plywood dibagi atas dua jenis yaitu yang dilapisi oleh polyfilm dan yang tidak dilapisi polyfilm. Plywood yang dilapisi polyfilm

Page 2: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

memiliki keawetan yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan berulang kali dan lebih lama dibandingkan yang tidak dilapisi polyfilm.

 Gambar Polywood yang dilapisi polyfilm

Kayu

Dalam dunia konstruksi, kayu merupakan bahan bekisting yang banyak digunakan,

khususnya pada bekisting konvensional dimana keseluruhan bahan bekisting dibuat dari kayu.

Begitu juga dengan bekisting semi konvensional, dimana material kayu masih banyak digunakan

meski penggunaan kayu papan telah digantikan oleh plywood. Untuk menghasilkan hasil beton

yang sesuai dengan yang direncanakan, maka diperlukan acuan mengenai jenis kuat kayu,

sehingga syarat kekuatan dan kekakuan kayu masih dalam batas-batas yang diijinkan. 

 Gambar. Kayu

Baja Profil

Pada bekisting semi konvensional dan bekisting sistem bahan baja profil dipakai sebagai bahan bekisting terutama sebagai support atau sabuk pada bekisting kolom dan dinding. Penggunaan material ini terutama digunakan pada pekerjaan dengan pemakaian ulangnya banyak sekali. Selain Untuk menghasilkan hasil beton yang sesuai dengan yang direncanakan, maka diperlukan acuan mengenai kekuatan material dari bahan Steel, sehingga syarat kekuatan dan kekakuan steel masih dalam batas-batas yang diijinkan serta dengan pertimbangan faktor ekonomis sehingga perlunya perencanaan steel dengan metode elastis.

Page 3: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

  Gambar Baja profil digunakan untuk pengikat bekisting

Tahap Pemasangan Bekisting

Pada pekerjaan bekisting, khususnya bekisting plat dan balok biasanya dilakukan pekerjaan perancah. Pekerjaan perancah dilakukan untuk mendukung perencanaan pembuatan bekisting balok dan pelat. Pertama-tama yang harus dilakukan sebelum mendirikan scaffolding adalah memasang jack base pada kaki untuk memudahkan pengaturan ketinggian, setelah itu baru dapat disusun dan disambung antara yang satu dengan lainnya menggunakan joint pin, dan bagian atasnya dipasang U-head untuk menjepit balok kayu yang melintang.

 Gambar Pendirian scaffolding

Pekerjaan bekisting dilakukan setelah pekerjaan pembesian. Hal tersebut berlaku pada

pekerjaan pembuatan kolom. Sedangkan pada pembuatan balok dan pelat, bekisting terlebih

dahulu dikerjakan. Bekisting memiliki fungsi dalam bangunan untuk membuat bentuk dan

dimensi pada suatu konstruksi beton, dan mampu memikul beban sendiri yang baru dicor sampai

konstruksi tersebut dapat dipikul seluruh beban yang ada.

Pelaksanaan pekerjaan bekisting pada pembuatan balok baru dapat dilakukan setelah

pekerjaan perancah selesai. Bekisting yang dibuat adalah bekisting balok, pelat, dan kolom.

Page 4: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

Petama-tama yang harus dipersiapkan sebelum pembuatan bekisting adalah plywood 12 mm, dan

balok kayu 8/12 dan 5/7 yang telah dipotong-potong sesuai kebutuhan. Kemudian balok kayu

dan plywoood tersebut dihubungkan dengan paku, sehingga membentuk dimensi balok yang

direncanakan. Balok kayu 8/12 digunakan untuk dudukan bekisting balok pada bagian atas

scaffolding. Rangka dan penopang bekisting menggunakan kayu 5/7 yang dipaku, kemudian

plywood yang sudah dipotong dipaku ke rangka tersebut.

 Gambar Pekerjaan bekisting balok 

 Gambar Pemasangan bekisting pada balok

Pembuatan bekisting pelat dimulai dengan persiapan. Bahan yang harus dipersiapkan

adalah plywood 9 mm dan balok ukuran 5/7 , 4/6 atau sejenisnya. Pertama-tama yang harus

dilakukan untuk memulai pembuatan bekisting pelat adalah memasang multispan yang

berpegangan pada bekisting balok. Kemudian plywood yang telah dipotong-potong diletakkan di

atas balok dan disusun dengan rapi dan rapat agar tidak bocor.

Page 5: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

 Gambar Bekisting pelat (tampak bawah)

Gambar Bekisting pelat (tampak atas)

Bekisting pada kolom menggunakan plywood 12 mm, baja sebagai penguaat, dan

rangka besi siku yang dirancang untuk plywood. Rangka besi siku yang telah dipasang plywood

didirikan, lalu antara rangka yang satu dengan yang lainnya dihubungkan menggunakan baut.

Bekisting tersebut diberikan sokongan samping menggunakan baja ukuran 5/7.

Gambar Bekisting kolom

Page 6: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

Gambar Pemasangan bekisting kolom

Gambar Pemasangan bekisting ruang lift

Tahap Pembukaan Bekisting

Setelah beton baru berusia 3-4 hari, bekisting yang menempel pada beton dibuka.

Walaupun beton matang pada hari ke 28 tetapi bekisting beton dapat dibuka pada hari 3-4 hari.

Page 8: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

Proses pembukaan bekisting dilakukan oleh 2-3 orang, dan terkadang diperlukan alat

seperti kayu balok untuk membukanya apabila bekisting tersangkut. Untuk kolom yang berada di

lantai atas biasanya dibantu oleh craine untuk menurunkannya ke bawah.

Perawatan Bekisting

Untuk menghasilkan dan menjaga life time bekisting, umumnya dilakukan perawatan

sebelum dan sesudah pemakaian bekisting. Metode perawatan yang umum diberikan adalah oli

bekisiting.

Macam-macam Oli yang disarankan pada bekisting :

1.    Oli bekas

2.    Solar

3.    Oli Sika, dan lain-lain.

Gambar Perawatan bekisting

PERHITUNGAN VOLUME PEKERJAAN

DAN PRODUKTIVITAS BALOK INDUK CAST IN SITU

Balok yang digunakan untuk  pembuatan Trastel  pada terminal CPO terdiri dari 2 jenis yaitu balok Induk

dan balok anak. Balok Induk merupakan balok beton yang pekerjaannya dilakukan secara Cast in situ,

sedangkan balok Anak merupakan balok beton pra-tegang. Adapun dimensi balok induk adalah 1 x 0,8 m

dengan panjang balok adalah 8 m. sedangkan balok anak berdimensi 0,8 x 0,6 m dengan panjang balok

anak adalah 10 m.

Page 9: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

Cara perhitungan produktivitas untuk pekerjaan balok Induk adalah sebagai berikut :

1.      Balok Induk

a.      Pekerjaan Bekesting

Pekerjaan ini dikerjakan oleh 3 tukang kayu.

    Waktu pengangkatan

Waktu pengangkatan 1 buah plywood

Waktu untuk berjalan = 1 menit

Waktu untuk mengangkat dan menaruh plywood = 0,5 menit+

Total waktu = 1,5 menit

Dibuat bekisting untuk 1 balok induk dengan ukuran 1 x 0,8 m dan panjang 8 m.

maka dibutuhkan 9 buah plywood

Waktu untuk mengangkat 9 buah plywood oleh 3 tukang = 9 x 1,5 : 60 : 3 = 0,75

jam.

    Waktu pemotongan plywood

Untuk 1 pekerjaan pemotongan untuk 1 plywood dibutuhkan waktu:

Waktu mengukur = 2,0 menit

Waktu memotong = 2,5 menit+

Total waktu = 4,5 Menit

Maka untuk memotong 9 lembar plywood = 9 x 4,5 : 60 : 3        =    0,23 jam

    Waktu mengangkat kayu usuk

Usuk yang digunakan berukuran 0,5 x 10 cm panjang 4,0 m.

Kebutuhan kayu usuk adalah

  Untuk usuk horizontal:

1 usuk dapat menghasilkan 4 : 8 = 0,5 potongan

Maka untuk bekisting 1 balok induk membutuhkan 9 usuk = 18 potong

  Untuk usuk vertikal

1 usuk dapat menghasilkan 4 : 0,8 = 5 potong

Sehingga untuk 1 balok induk memerlukan 3,6 ≈ 4 usuk

Waktu untuk berjalan = 0,5 menit

Page 10: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

Waktu untuk mengangkat dan menaruh kayu = 1,5 menit+

Total waktu = 2,0 menit

3 tukang bersama bisa mengangkut 4 usuk dalam sekali perjalanan maka untuk  batang tersebut

adalah 1 kali perjalanan

waktu untuk 1 kali perjalanan = 3 x 2 : 60 = 0,06 jam= 4 menit

    Waktu pemotongan kayu

Untuk 1 potongan kayu

Waktu mengukur = 0,4 menit

Waktu memotong = 0,6 menit+

Total waktu = 1,0 menit

Untuk 18 pot kayu membutuhkan waktu     = 18 pot x 1,0 pot/menit

                                                                  = 18 menit : 60 : 3

                                                                  =  0,1 jam/orang

    Waktu pemakuan

1 bekisting membutuhkan waktu rata-rata 8 menit

Maka untuk 1 bekisiting = 1   x 8 : 60 : 3 orang

                                         = 0,04 jam

Total waktu untuk pekerjaan bekisting adalah

    Waktu pengangkatan plywood = 0,75 jam

    Waktu pemotongan plywood = 0,23 jam

    Waktu pengangkatan kayu usuk = 4,0 jam

    Waktu pemotongan kayu = 0,1 jam

    Waktu pemakuan = 0,04 jam +

Total waktu bekisting = 5,12 Jam

Berdasarkan waktu efektif pekerjaan sebesar 45 menit/jam, maka total waktu untuk pekerjaan 1

bekisting adalah :

Menghitung berat bekisting untuk 1 balok induk

Volume plywood untuk 1 bekisting

Luasan plywood 1 bekisting

A1plywood    =  1 x (0,8x8) + 2x (1x0,8) + 2 x (1x0,8)

                      = 9,6 m2

Page 11: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

Volume plywood  untuk 1 bekisting dengan tebal = 10 mm = 0,01 m

       V1 plywood    =  9,6 x 0,01

                         =  0,096 m3

Volume usuk pada 1 bekisting

Luasan usuk pada 1 bekisting

Al usuk     = 9 x (5 x 10) + 5 x (5x10)

              = 700 cm2          

                      = 0,07 m2

Volume usuk untuk 1 bekisting dengan L = 4 m

       V1tul     =    0,07 x 4

                  =  0,28 m3

Maka volume bekisting untuk 1 balok induk adalah

  = Vplywood  +  Vusuk

  = 0,096   +  0,28

  = 0,376 m3

Maka produktivitas tukang  besi adalah

Jumlah balok induk sebanyak 10 buah sehingga volume bekisting total = 10 x 0,376= 3,76 m3.

maka waktu yang diperlukan untuk pengerjaan bekisting balok induk = 3,76 kg/ 3,42 m3/jam =

1,1 jam.

Dipakai 1 hari kerja = 8 jam. Sehingga untuk mengerjakan bekisting tiang pancang diperlukan

1,1/8 = 0,137 hari ≈ 1 hari.

b.   Pekerjaan Tulangan

Tulangan yang digunakan adalah baja ulir D20 mm dengan sengkang digunakan baja ulir D8-

200 mm.

  Waktu mengangkat besi ke tempat pemotongan

Waktu untuk berjalan 2,0menit

Waktu untuk mengangkat dan menaruh besi 1,0 menit

Total waktu 3,0 menit

Jumlah besi yang diperlukan untuk pekerjaan 1 tang pancang 

Untuk tulangan pokok 12D20 =12 Staff

Page 12: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

Untuk sengkang 16D8 = 6 Staff  

+

Total besi =18 Staff

2 orang bersama dapat membawa 4 tulangan pokok dalam sekali perjalanan. Maka untuk 12

tulangan pokok dibutuhkan 3 kali perjalanan. Waktu dalam sekali perjalanan adalah 4 menit.

Waktu untuk memasang satu tulangan pokok adalah 7,5 menit.

Waktu perjalanan untuk 12 tul =   3 x 4 =   12 menit  

Waktu memasang 12 tul         = 12 x 6 = 72 menit+

Total waktu = 84 menit

  Waktu pemotongan tulangan

o Tulangan pokok

Waktu untuk memotong 1 buah tul pokok = 0,5 menit

Maka waktu untuk memotong 12 tulangan =

=

12 x 0,5 

 6  menit

o Tulangan sengkang

Waktu untuk memotong 1 buah sengkang = 0,3 menit

Maka waktu untuk memotong 16 sengkang =

=

 16 x 0,3

4,8 menit

Total waktu pemotongan tulangan pokok dan sengkang

= 6 + 4,8= 10,8 menit

  Waktu pembengkokan tulangan sengkang

Waktu untuk membengkokkan 1 tulangan = 1,5 menit

Waktu untuk mengangkat dan menaruh besi = 1,0 menit+

Total waktu = 2,5 menit

  Waktu untuk  mengatur posisi tulangan pokok

2 orang bersama dapat membawa 3 tulangan pokok dalam sekali perjalanan. Sehingga

diperlukan 4 kali perjalanan bolak-balik untuk membawa tulangan pokok. Waktu dalam sekali

perjalanan adalah 2 menit. Maka total waktunya:

Page 13: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

Waktu perjalanan untuk 12 tul = 4 x 2 = 8 menit  

  Waktu perjalanan membawa sengkang

2  orang bersama dapat mengangkat 4 tulangan sengkang sekali perjalanan maka untuk dapat

mengangkat 16 tulangan sengkang dibutuhkan = 16 : 4 = 4 kali perjalanan. Dan 1 kali perjalanan

membutuhkan waktu 2,5 menit.

Maka waktu perjalanan membawa 16 tulangan sengkang =  4 x 2,5 = 10 menit

  Waktu pengikatan sengkang

Tiap orang dapat mengikat 4 ikatan/menit.

Maka untuk 3 pekerja dapat membuat = 3 x 4 x 60 = 720 ikatan/jam

Untuk 1 balok induk terdapat 192 ikatan

waktu pengikatan = 192 : 720 = 0,26 jam = 16 menit

Total waktu untuk pekerjaan tulangan

o  Total waktu pengangkatan besi                                          =  84       menit

o  Total waktu pemotongan tulangan pokok dan sengkang   =             10,8          menit

o  Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk membengkokkan  = 2,5      menit

o  Waktu untuk  mmengatur posisi tulangan pokok               = 8         menit

o  Waktu perjalanan membawa sengkang                              = 10       menit

o  Waktu pengikatan sengkang                                              = 16             menit   +

Jadi total waktu pekerjaan tulangan                              =  131,3 menit

                                                                                                          

Berdasarkan waktu efektif pekerjaan sebesar 45 menit/jam, maka total waktu untuk pekerjaan

tulangan adalah :

Menghitung berat   besi untuk 1 balok induk

Tulangan pokok

Luasan 1 tulangan pokok:

A1tul  = 0,25 x π x D2

                 = 0,25 (3,14) (0,02)2

                 = 0,000314 m2

Volume 1 tulangan dengan L = 8 m

Page 14: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

       V1tul   =     0,000314 x 8

                 =  0,00251 m3

       Volume  tulangan

       V12tul           = 12 x 0,00251

                        = 0,0301 m3

Tulangan sengkang

Luasan 1 tulangan sengkang

A1tul  = 0,25 x π x D2

                 = 0,25 (3,14) (0,008)2

                 = 0,00005024 m2

Volume 1 tulangan sengkang dengan L = 3,2 m

       V1tul     =    0,00005024 x 3,2

                  =  0,0000161 m3

       Volume 16 tulangan

       V28tul           = 16 x 0,0000161

                        = 0,000257 m3

Maka volume tulangan untuk 1 balok induk adalah

  = Vtul pokok  +  Vtul sengkang

  = 0,0301   +  0,000257

  = 0,0304 m3

Berat besi untuk 1 balok induk adalah

= Vtul balok induk   x  gtul baja

= 0.0304 m3   x  7850 kg/m3

= 2383,03 kg

Maka produktivitas tukang  besi adalah

Jumlah balok induk sebanyak 10 buah sehingga berat tulangan total = 10 x 2383,03 = 23830,3

kg. maka waktu yang diperlukan untuk pengerjaan tulangan balok induk = 23830,3 kg/ 818,91

kg/jam = 29,1 jam.

Dipakai 1 hari kerja = 8 jam. Sehingga untuk mengerjakan tulangan tiang pancang diperlukan

29,1/8 = 3,64 hari ≈ 4 hari.

Page 15: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

c.       Pekerjaan Pengecoran

    Pekerjaan Pemindahan Tulangan ke dalam Bekisting

Waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan tulangan ke dalam bekisting pada 1 balok induk

adalah 5 menit

    Pengecoran balok induk

Dari hasil mix design telah diperoleh komposisi campuran untuk perbandingan porland cement :

agregat halus : agregat kasar adalah  2 : 3 : 5. Untuk mencampur bahan ini digunakan molen

dengan kapasitas 5 m3.

a.       Pencampuran bahan

Waktu angkut agregat kasar ke molen =    4 menit

Waktu angkut agregat halus ke molen =    3 menit

Waktu angkut semen ke molen =   15,0 menit

+

Waktu penambahan air =    7,0 menit

Waktu mencampur =    6,0 menit

Total waktu =   35,0 menit

b.      Pengecoran

Waktu angkut ke tempat pengecoran =   8,0 menit

Waktu pengecoran balok induk =  30,0 menit

Total waktu = 38,0 menit

Total waktu pekerjaan pengecoran       =   38 + 35  menit = 73 menit

     Dalam suatu proyek, jarang sekali pekerja akan bekerja lebih dari 45 sampai 50 menit/jam,

karena adanya keterlambatan. Berdasarkan waktu efektif pekerjaan sebesar 45 menit/jam, maka

total waktu untuk pekerjaan 1 buah balok induk adalah :

jadi untuk perkerjaan pengecoran 10 balok induk dibutuhkan waktu 1,62 x 10 = 16,2 jam

Menghitung berat beton untuk 1 balok induk

Volume beton

Vbeton        =  b x h x l

                        =  0,8 x 1 x 8

                        = 6,4 m3

Page 16: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

Berat beton

Wbeton       =  Vbeton  x  gbeton

                        = 6,4  x 2400

                        = 15360 kg

Maka produktivitas tukang  adalah

Jumlah balok induk sebanyak 10 buah sehingga berat beton total = 10 x 15360 = 153600 kg.

maka waktu yang diperlukan untuk pengerjaan pengecoran balok induk = 153600 kg/ 9481,48

kg/jam = 16,2 jam.

Dipakai 1 hari kerja = 8 jam. Sehingga untuk pengerjaan pengecoran diperlukan 16,2/8 = 2,03

hari ≈ 3 hari.

METODE KERJA BEKISTING BALOK DAN PELAT LANTAI

1. Harus ada shop drawing sebelum pekerjaan bekisting balok/pelat lantai dimulai.                  

2. Material panel-panel bekisting yang telah difabrikasi diperiksa dan dipasang sesuai dengan kode-kode yang ada di dalam shop drawing.

3. Material dari bekisting balok/pelat harus dilapisi oli bekas (non-expose) atau mold-oil & form-oil (expose). Untuk bekisting bekas harus telah di treatment (dirawat) secara memadai hingga layak dipakai kembali.

4. Jarak scaffolding, jarak horibeam, stood-stood harus sesuai dengan shop drawing.   5. Periksa jarak formties dan bracing pada balok yang cukup tinggi (tergantung dimensi).

6. Periksa posisi sparing kebutuhan M&E sesuai dengan shop drawing.

7. Pastikan ukuran dimensi bekisting balok dengan meteran.

8. Periksa elevasi pelat lantai dan balok dengan alat ukur, apakah telah sesuai dengan gambar kerja dan apakah ada perbedaan elevasi antara pelat satu dengan lainnya.

9. Periksa ketegakan sisinya dengan siku logam/unting-unting.

10. Periksa kelurusan bekisting dengan tarikan benang pada balok, terutama pada balok tepi, sisi bekisting harus sejajar tarikan benang.

Page 17: Sistem Pelaksanaan Bekistin1

11. Pada balok dan pelat, periksa kerapatan sambungan/pertemuan ditutup dengan sealtape/busa atau sejenisnya.