site impact assessment€¦ · site impact assessment: page 4 pembuatan jembatan dan gorong-gorong...
TRANSCRIPT
SITE IMPACT ASSESSMENT ANALISA PREDIKSI DAMPAK KEGIATAN
PEMBUATAN JEMBATAN DAN GORONG-GORONG
PT. JATI DHARMA INDAH PLYWOOD INDUSTRIES
BLOK RKT 2019
Tanggal Penilaian : 21 Desember 2017
Tanggal Pemaparan/Penyampaian Hasil : 23 Desember 2017
Tanggal Persetujuan : 03 Januari 2018
Prediksi Dampak Dilakukan
Oleh:
Diketahui Oleh, Diperiksa dan Disetujui Oleh,
HAFSAH MUTHI’AH
Staff Perencanaan
SARIFUDDIN
Kadept. Perencanaan &
Survey
SULATKO ERNANTO
Manager Camp
Site Impact Assessment : Page 1 Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Blok RKT 2019
I. PENDAHULUAN
Pada kegiatan pembukaan wilayah hutan perlu dilakukan perencanaan dalam
pembuatan sarana prasarana, diantaranya guna memantau seluruh aktivitas pengelolaan hutan.
Salah satu sarana prasarana yang mempunyai peranan sangat penting dalam menentukan
kelancaran angkutan hasil hutan yaitu jembatan kayu bulat. Terdapat tiga tipe jembatan kayu
bulat yang biasa ditemukan dalam hak pengusahaan hutan (HPH) yaitu jembatan tipe gorong-
gorong (culvert = type log bridges), jembatan gelagar kayu bulat (log-stringer bridges with
tie-and-plank decks), dan jembatan bergelagar ganda (multispan bridges with piers) (Nagy, et
al, 1980). Tipe jembatan yang dapat ditemui di areal IUPHHK-HA PT. Jati Dharma Indah
Plywood Industries (PT. JDIPI) adalah tipe jembatan gelagar kayu bulat dan gorong-gorong.
PT. JDIPI pada blok RKT 2019 merencanakan pembuatan 7 buah jembatan dan 20
buah gorong-gorong. Fungsi utama dari jembatan dan gorong-gorong adalah untuk
menyalurkan air dari satu sisi jalan ke sisi lainnya serta untuk menopang beban lalu lintas
(Tinambunan, 1990). Pembuatan jembatan dan gorong-gorong ini tentu akan mengubah bentuk
bentang alam yang ada disekitarnya. Lokasi pembuatan jembatan dan gorong-gorong termasuk
ke dalam kawasan bernialai konservasi tinggi (KBKT) karena melibatkan kawasan sempadan
sungai (NKT 1.1), selain itu sungai juga sekaligus digunakan oleh masyarakat lokal untuk
pemenuhan kebutuhan dasar seperti mencari ikan, air minum, dan MCK (NKT 5). Oleh karena
itu, kegiatan pembuatan jembatan dan gorong-gorong perlu dilakukan dengan prinsip kehati-
hatian agar kawasan NKT tetap terjaga.
Menurut PP no. 27 tahun 1999 pasal 3 ayat 1 pengubahan bentuk lahan dan bentang
alam merupakan kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting
terhadap lingkungan hidup sehingga memerlukan analisa dampak kegiatan. Hal tersebut perlu
dilakukan agar dalam pembuatan jembatan, pelaksana kegiatan lebih berhati-hati dalam
berkegiatan dengan memperhatikan kondisi lingkungan. Diharapkan analisa dampak kegiatan
akan dapat menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif yang
ditimbulkan dari kegiatan. Selain itu, analisa dampak kegiatan juga dilakukan dengan mengacu
pada Standard Operational Procedure (SOP) kegiatan pengambilan material yang dimiliki
oleh PT. Jati Dharma Indah Plywood Industries.
Site Impact Assessment : Page 2 Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Blok RKT 2019
II. LOKASI PEMBUATAN JEMBATAN DAN GORONG-GORONG
Pembuatan jembatan dan gorong-gorong dilakukan pada titik-titik jalan lintas sungai
atau alur. Rencana pembuatan jembatan akan dibuat pada lokasi dengan koordinat sebagai
berikut:
Jembatan Koordinat
X Y
1 135° 27' 52.8" E 3° 36' 44.9" S
2 135° 27' 22.5" E 3° 37' 01.6" S
3 135° 27' 23.2" E 3° 37' 45.3" S
4 135° 27' 07.0" E 3° 38' 05.9" S
5 135° 27' 10.4" E 3° 38' 18.8" S
6 135° 28' 02.0" E 3° 38' 18.7" S
7 135° 26' 42.6" E 3° 38' 30.3" S
Sedangkan rencana pembuatan gorong-gorong akan dibuat pada lokasi dengan koordinat
sebagai berikut:
Gorong-gorong Koordinat
X Y
1 135° 27' 49.2" E 3° 36' 40.2" S
2 135° 27' 31.9" E 3° 36' 52.7" S
3 135° 27' 27.4" E 3° 36' 54.8" S
4 135° 26' 53.0" E 3° 38' 11.3" S
5 135° 27' 10.4" E 3° 38' 16.5" S
6 135° 27' 15.0" E 3° 38' 40.8" S
7 135° 27' 16.8" E 3° 38' 58.5" S
8 135° 27' 34.7" E 3° 39' 03.6" S
9 135° 27' 48.3" E 3° 39' 14.4" S
10 135° 26' 37.0" E 3° 38' 47.0" S
11 135° 26' 54.2" E 3° 39' 11.0" S
12 135° 26' 49.5" E 3° 39' 39.8" S
13 135° 26' 42.3" E 3° 39' 47.0" S
14 135° 26' 15.6" E 3° 39' 01.6" S
15 135° 26' 14.4" E 3° 39' 15.6" S
16 135° 26' 18.6" E 3° 39' 33.9" S
17 135° 26' 12.8" E 3° 39' 49.1" S
18 135° 25' 54.1" E 3° 39' 48.5" S
19 135° 25' 18.5" E 3° 40' 07.5" S
20 135° 24' 56.0" E 3° 39' 26.6" S
Site Impact Assessment : Page 3 Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Blok RKT 2019
Apabila dalam realisasi pembuatan jalan dan gorong-gorong blok RKT 2019 lokasi pembuatan
jalan dan gorong-gorong tidak sesuai dengan lokasi yang telah direncanakan, maka dalam
pembuatannya tetap harus mengikuti arahan dari “Analisa Prediksi Dampak Kegiatan
Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Blok RKT 2019”. Selain itu, seluruh jembatan dan
gorong-gorong yang terdapat di jalan angkutan menuju blok RKT 2019 dan berfungsi sebagai
akses keluarnya kayu bulat dari blok RKT 2019 menuju ke luar hutan juga harus mengikuti
arahan tersebut. Dalam hal ini, akses jalan angkutan menuju blok RKT 2019 yaitu melewati
blok RKT 2013 dan blok RKT 2014.
Gambar 1. Rencana lokasi pembuatan jembatan 1
Gambar 2. Rencana lokasi pembuatan gorong-gorong 1
Site Impact Assessment : Page 4 Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Blok RKT 2019
III. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan analisa dampak (Site Impact Assessment) dilakukan di beberapa titik yang
telah dijelaskan pada bab sebelumnya pada tanggal 21 Desember 2017 dengan bantuan alat
GPS, kamera, dan alat tulis. Selain itu dalam pembuatan laporan menggunakan beberapa
referensi, yaitu :
1. Addendum Andal, RKL, RPL Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan
Alam (IUPHHK-HA) seluas 139.418 Ha PT. Jati Dharma Indah Plywood Industries
tahun 2015
2. Undang-Undang nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
Dan Ekosistemnya
3. Undang-Undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, pembaharuan Undang-Undang nomor 23 tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup
4. Undang-Undang No 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
5. Standard Operational Procedure Analisa Prediksi Dampak Kegiatan Hutan PT. Jati
Dharma Indah Plywood Industries nomor dokumen JDI-PRC-07
6. Instruksi Kerja Pelaksanaan Analisa Dampak Kegiatan PT. Jati Dharma Indah Plywood
Industries nomor dokumen JDI-IK-PRC-07
7. Standard Operational Procedure Rencana Pembukaan Wilayah Hutan PT. Jati Dharma
Indah Plywood Industries nomor dokumen JDI-PRC-08
8. Standard Operational Procedure Pembukaan Wilayah Hutan PT. Jati Dharma Indah
Plywood Industries nomor dokumen JDI-PRO-01
9. Dokumen Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi
(KBKT) PT. JDIPI 2017
Tahapan metode yang dilakukan dalam pelaksanaan analisa prediksi dampak kegiatan
pembuatan jembatan dan gorong-gorong yaitu:
a. Kepala Departemen Perencanaan dan Survey memberikan arahan kepada tim analisa
dampak bahwa akan diadakan kegiatan pembuatan jembatan
b. Tim analisa dampak meninjau rencana lokasi pembuatan jembatan dan berkoordinasi
dengan tim terobos jalan terkait rencana tinggi, panjang, dan lebar jembatan.
Site Impact Assessment : Page 5 Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Blok RKT 2019
c. Pada lokasi-lokasi yang termasuk ke dalam areal NKT maka perlu dilakukan pengelolaan
khusus sesuai metode yang tertuang dalam Instruksi Kerja Analisa Dampak Kegiatan PT.
Jati Dharma Indah Plywood Industries.
d. Tim analisa dampak memetakan lokasi dan luas rencana pembuatan jembatan sekaligus
memetakan lokasi-lokasi rencana pembuatan pembuatan gorong-gorong dan saluran
drainase
e. Tim analisa dampak meganalisis potensi dampak yang akan ditimbulkan dari kegiatan
pembuatan jembatan
f. Tim analisa dampak memberikan rekomendasi pengelolaan pasca kegiatan pembuatan
jembatan.
IV. HASIL ANALISA DAMPAK
Setelah dilakukan peninjauan di lapangan, terdapat beberapa kegiatan yang
berpotensi menimbulkan dampak lingkungan. Pada Tabel 1. didapatkan hasil analisa dampak
terhadap kegiatan pembuatan jembatan dan gorong-gorong
Tabel 1. Hasil analisa dampak terhadap pembuatan jembatan dan gorong-gorong
No
.
Kegiatan yang
berpotensi
menimbulkan
dampak lingkungan
Potensi dampak lingkungan Hasil analisa dampak
1. Pembuatan
jembatan dan
gorong-gorong
Komponen Fisik – Kimia
a. Keterbukaan kawasan
sempadan sungai (NKT
1.1)
b. Pencemaran air sungai
c. Terjadinya sedimentasi
d. Meningkatnya kebisingan
e. Tersumbatnya aliran air
Komponen Biologi
a. Terganggunya biota air
Komponen Fisik – Kimia
a. Pembuatan jembatan dan
gorong-gorong dengan
menggunakan alat berat
akan mengakibatkan
keterbukaan kawasan
sempadan sungai (NKT
1.1)
b. Pembuatan jembatan dan
gorong-gorong akan
Site Impact Assessment : Page 6 Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Blok RKT 2019
b. Terganggunya
keberadaan flora dan
fauna di sekitar
pembuatan jembatan dan
gorong-gorong (NKT
1.2)
Komponen Sosial
a. Terganggunya aktivitas
masyarakat adat
setempat, seperti mencari
ikan, air minum, dan
MCK (NKT 5)
b. Terganggunya lokasi
situs budaya/religi
masyarakat adat setempat
(NKT 6)
berpengaruh pada kualitas
tanah dan tata air karena
keterbukaan areal
sempadan sungai sehingga
menyebabkan terjadinya
erosi
c. Penggunaan oli dan bahan
bakar alat berat dalam
pembuatan jembatan dan
gorong-gorong dapat
masuk ke aliran sungai
sehingga menyebabkan
pencemaran air sungai
d. Pembukaan wilayah hutan
khususnya untuk
pembuatan jembatan dan
gorong-gorong akan
menyebabkan terjadinya
sedimentasi pada saat hujan
e. Penggunaan alat berat akan
menimbulkan kebisingan di
lokasi pembuatan jembatan
dan gorong-gorong.
Kebisingan dapat
menyebabkan gangguan
pendengaran bagi para
pekerja dan juga satwa liar
yang berada di sekitar
lokasi
f. Kayu-kayu akibat gusuran
dan bahan-bahan lain yang
Site Impact Assessment : Page 7 Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Blok RKT 2019
digunakan untuk
pembuatan jembatan dan
gorong-gorong masuk ke
aliran air sehingga aliran
air menjadi tersumbat
Komponen Biologi
a. Kualitas air di sekitar
lokasi pembuatan jembatan
dan gorong-gorong akan
menjadi keruh disebabkan
oleh sedimentasi yang
terjadi sehingga biota air
seperti ikan, zooplankton
dan sebagainya akan
terganggu
b. Pembuatan jembatan dan
gorong-gorong
menyebabkan hilangnya
flora yang ada dan juga
terganggunya fauna akibat
hilangnya tempat tinggal
dan juga pakan
Komponen Sosial
a. Lokasi pembuatan
jembatan dan gorong-
gorong akan berdampak
pada kemerosotan kualitas
air yang digunakan oleh
masyarakat lokal untuk
memenuhi kebutuhan
dasarnya
Site Impact Assessment : Page 8 Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Blok RKT 2019
V. REKOMENDASI PENGELOLAAN
Guna mengembangkan dampak positif yang dapat dilakukan agar kawasan NKT tetap
terpelihara, dampak terhadap lingkungan dan sosial pun dapat diminimalisir maka perlu
adanya rekomendasi pra, proses, maupun pasca kegiatan pembuatan jalan angkutan sebagai
berikut :
a. Memperbaiki dan menjaga fungsi sempadan sungai sehingga tanah dan kualitas tata air
tetap terjaga. Melakukan pengelolaan terhadap lokasi yang akan dibuat jembatan dan
gorong-gorong seluas 80 m x 40 m pada jembatan dan gorong-gorong yang terletak baik
di jalan utama maupun jalan cabang
Gambar 3. Luasan yang perlu dilakukan pengelolaan saat dilakukan pembuatan
jembatan dan gorong-gorong
b. Membuat 1 (satu) lintasan penyebrangan alat berat sehingga kerusakan lingkungan dapat
diminimalisir
c. Melakukan pembersihan sisa-sisa kayu yang ada di sekitar jembatan dan gorong-gorong
sehingga aliran air tidak tersumbat dan mengalir seperti sedia kala
d. Membuat pancang penahan erosi pada bagian kanan kiri jembatan
e. Sedimentasi terjadi karena pembukaan wilayah hutan sehingga perlu dilakukan
pembuatan sediment trap. Sediment trap juga berfungsi sebagai kontrol terhadap erosi
pada lokasi pembuatan jembatan dan gorong-gorong
Site Impact Assessment : Page 9 Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Blok RKT 2019
f. Pada saat pembuatan jembatan dan gorong-gorong kebisingan dapat diminimalisir
dengan cara menepati jam kerja proyek yaitu jam 07.30 – 17.00 sehingga pada malam
hari satwa liar tidak terganggu aktivitas proyek. Memasang alat pencegah kebisingan,
seperti penggunaan muffler pada knalpot alat berat dan mengukur intensitas kebisingan
dengan menggunakan alat digital sound level meter
g. Mengadakan kegiatan penghijauan kembali (revegetasi) di sekitar lokasi pembuatan
jembatan dan gorong-gorong khususnya kawasan sempadan sungai agar satwaliar
mendapatkan habitat dan sumber pakannya kembali. Sebaiknya ditanami jenis-jenis asli
setempat agar ketika jembatan dan gorong-gorong sudah tidak digunakan akan terjadi
regenerasi kembali dengan segera. Selain itu juga dapat digunakan untuk mencegah erosi
dan menyerap air larian ke dalam tanah sehingga volume air akan menurun dan
meningkatkan potensi air tanah dangkal
h. Memastikan kegiatan pembuatan jembatan berada di luar areal NKT 6 dilihat dari hasil
pemetaan partisipatif yang dilakukan secara bertahap
i. Apabila lokasi pembuatan jembatan bersinggungan dengan aktivitas masyarakat adat
maka perlu melakukan sosialisasi secara intensif dan transparan mengenai kegiatan
pembuatan jalan angkutan serta dampaknya (positif-negatif)
j. Menerima saran dan aspirasi masyarakat untuk selanjutnya dimusyawarahkan sehingga
dihasilkan suatu kesepakatan
k. Berkoordinasi dengan instansi terkait, pemerintah setempat, dan tokoh masyarakat
dalam setiap tahapan kegiatan
l. Memastikan bahwa sebelum kegiatan pembuatan jembatan dimulai, pihak perusahaan
mengetahui kepemilikan adat dari lokasi yang akan diadakan kegiatan tersebut
VI. KESIMPULAN
Dari hasil analisa dampak yang telah dilakukan, dapat disimpulkan pembuatan
jembatan dan gorong-gorong dapat dilakukan dengan beberapa pertimbangan yaitu :
1.) Pembuatan jembatan dan gorong-gorong harus dilakukan menggunakan prinsip kehati-
hatian, karena lokasi pembuatannya meliputi kawasan NKT, diantaranya dengan
melakukan pembuatan pancang penahan erosi, sediment trap, dll;
Site Impact Assessment : Page 10 Pembuatan Jembatan dan Gorong-Gorong Blok RKT 2019
2.) Pembuatan jembatan dan gorong-gorong harus menggunakan prosedur yang sesuai dan
harus menggunakan anjuran analisa dampak kegiatan sehingga berpotensi menghasilkan
dampak negatif seminimal mungkin;
3.) Perlu dilakukan upaya pengembalian ekosistem kembali misalnya dengan penghijauan
dan pertanaman kembali pasca pembuatan jembatan dan gorong-gorong.
VII. SARAN
Perlunya dilakukan kegiatan pembuatan jembatan dan gorong-gorong yang sesuai
dengan SOP yang berlaku dan perlunya menerapkan rekomendasi pengelolaan SIA oleh PT.
Jati Dharma Indah Plywood Industries.