siti ’sanggar alang-alang’ jadi idolaradarsby.com/special/pedestrian/32.pdfpemilihan artis cilik...
TRANSCRIPT
cm
y k
PENAMPILAN SanggarAlang-Alang, dalam miniorkestra, mampu memikatpuluhan peserta Fun Walk& Festival Pedestrian,Minggu (22/2). Tidak sedi-kit peserta yang sengajaberhenti dan ikut menari,mengikuti ketukan nadayang dimainkan parabocah jalanan itu.
Sanggar Alang-Alangyang melibatkan 50 anakitu memainkan lagu-lagubertema Surabaya, perjua-ngan dan lagu daerah. Tigapenari cilik menari denganmanis, kendati diiringimusik dari alat-alat yangteramat sederhana, untukmeramaikan HUT ke-8Radar Surabaya.
Beberapa lagu yang di-mainkan, seperti Sura-baya, Ole-Ola (lagu daerahMadura), Padang Bulan(lagu daerah Banyuwangi),dan Prahu Layar.
CEO Jawa Pos Dahlan Is-kan yang juga turut dalamFun Walk & Festival Pedes-trian bersama istri, Ny Naf-siyah juga sempat berhen-ti dan foto bersama danikut menari, ketika anak-anak Sanggar Alang-Alangmemainkan lagu Sura-baya. Rombongan ibu-ibukader lingkungan Sura-baya malah ikut menari-nari bersama mereka.
Anak jalanan yang sela-ma ini dicap liar, binal, jo-rok, dan kumuh ternyatamampu menyuguhkan pen-tas apik dan menarik sim-pati. “Setelah dididik diSanggar Alang-Alang, peri-laku mereka berubah men-jadi anak yang baik, santun,
bersih, dan lebih berbu-daya,” ujar pendiri SanggarAlang-Alang, H Didit Hape.Alang-alang sudah berkem-bang sejak 16 April 1999.
Dengan penuh kesaba-ran dan keuletan meng-gunakan ketajaman pisaukesenian, Didit Hape men-coba membedah segala per-soalan yang telanjur melilitanak-anak miskin dan te-lantar, yang banyak berke-liaran di sudut Kota Pahl-awan. Berkat kegigihan-nya, Didit akhirnya diban-tu masyarakat yang pedu-li, sehingga mampu mewu-judkan harapannya untukmengontrak rumah, yangdijadikan markas SanggarAlang-alang saat ini.
Hingga saat ini, tidaksedikit prestasi yang sudahdiraih. Antara lain, juaraumum festival musik jalan-an se-Jatim tahun 1999-2005, juara I lomba musikpatrol Surabaya (2000),juara favorit festival musikakustik (2001), dan juara Ivocal group/gebyar seniSurabaya (2002).
Anak-anak Alang-Alangtampil penuh percaya diri.Tentu saja, lantaran mere-ka sudah tidak asing lagidengan dunia pentas, bah-kan dalam acara formalsekali pun. Alang-Alangseringkali diundang Gu-bernur Jatim dan WaliKota Surabaya dalam aca-ra kenegaraan. (put)
Nafsiah Dahlanpun Ikut Menari
SELASA ● 24 ● FEBRUARI 2009 HALAMAN 3224 Februari 2001–24 Februari 2009
redaktur: putu eka ratna w | layouter: rahmad S
terlalu macho tidak menyu-rutkan keinginan ibu-ibuyang ingin foto bareng.
Cukup banyak ibu-ibumengenali Siti, sebagai sa-lah satu peserta programpemilihan artis cilik di sa-lah satu televisi swasta.“Eh itu kan yang sering du-lu sering muncul di teve,”
celetuk seorang ibu, yangmengikuti Fun Walk & Fes-tival Pedestrian, bersamaanaknya, kemudian men-dekati untuk foto bersama.
Celetukannya dibenar-kan ibu-ibu di sebelahnya.Tak ayal, mereka pun bere-but mengambil foto bersa-ma sang idola cilik. Siti cu-
Siti ’Sanggar Alang-Alang’ Jadi IdolaSATU yang paling me-
narik perhatian dalam mi-ni orkestra Sanggar Alang-Alang. Yaitu, performa SitiNur Qomariah. Idola cilikasal Surabaya ini tampilmemikat dengan gebukandrum-nya di depan BankMadiri, Jl Raya Darmo.Dandanan yang terkesan
ek saja, sambil terus meng-gebuk drum, mengiringimusik teman-temannya diSanggar Alang-Alang.
Gadis cilik 12 tahun iniadalah gadis pemberaniyang terbiasa dengan hi-dup yang keras. Cita-cita-nya saja menjadi petinjuwanita. Selain untuk mem-
bela diri, menurut anak ke-lima dari delapan bersau-dara itu, menjadi petinjubisa menghasilkan uang.Berlatar belakang hidupyang keras ini membuatSiti tumbuh menjadi gadiscilik yang bersemangat un-tuk selalu menggali bakatdalam dirinya. (put)
SEMANGAT:Gebukandrum SitimampumenghentikanlangkahpesertaFun Walk& FestivalPedestrian.
NASARUDDIN ISMAIL/RADAR SURABAYA
HM NASARUDDIN ISMAIL/RADAR SURABAYA
Markas Sanggar Alang-AlangJl. Gunungsari No 24, Surabaya.
Telepon: 031-5685261H Didit Hape: 08179335321.
M. ROFIQ/RADAR SURABAYA
MUSIK KLASIK: Sejumlah anak Sanggar Alang-Alang memainkan alat musik klasik berupa seruling dan angklung. Musik ini menghipnotis para peserta Fun Walk & Festival Pedestrian.
FOTOBERSAMA:DahlanIskan(palingkanan)bersamaistri (limadari kanan)berfotobersamasetelah ikutmenari.