skenario 1 dgk

23
SKENARIO 1 DOKTER GIGI KELUARGA Desa “Maju Terus” adalah desa dibagian pesisir yang sebagian besar penduduknya bekerja disektor swasta. Untuk mengatasi masalah kesehatan gigi, mereka sering terbentur biaya. Mereka berobat apabila kondisinya sudah parah sehingga biaya perawatan yang dibutuhkan semakin mahal. Solusi untuk mengatasi ini adalah dengan mengadakan program dokter gigi keluarga. Program dokter gigi keluarga. Program dokter gigi keluarga menekankan pada pelayanan promotif dan preventif dan tetap memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif bila di perlukan. 1

Upload: nila-khurinin

Post on 15-Nov-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

fkg

TRANSCRIPT

SKENARIO 1DOKTER GIGI KELUARGADesa Maju Terus adalah desa dibagian pesisir yang sebagian besar penduduknya bekerja disektor swasta. Untuk mengatasi masalah kesehatan gigi, mereka sering terbentur biaya. Mereka berobat apabila kondisinya sudah parah sehingga biaya perawatan yang dibutuhkan semakin mahal. Solusi untuk mengatasi ini adalah dengan mengadakan program dokter gigi keluarga. Program dokter gigi keluarga. Program dokter gigi keluarga menekankan pada pelayanan promotif dan preventif dan tetap memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif bila di perlukan.STEP 1

Dokter gigi keluarga : dokter gigi yang mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi yang berorientasi pada komunitas dengan keluarga sebagai target utama serta memandang individu yang sakit maupun yang sehat sebagian dari unit keluarga dan komunitasnya, serta pelayanan kesehatan yang bersifat paripurna.STEP 2

1. Mengapa perlu diadakan program dokter gigi keluarga? Dan seberapa pentingkah dokter gigi keluarga tersebut?2. Bagaimana program dokter gigi keluarga bisa menjadi solusi masalah biaya pelayanan kesehatan (berobat)?3. Bagaiman cara kerja dokter gigi keluarga? Dan bagaimana pula perbandingan ideal antara jumlah dokter gigi keluarga dan keluarga?STEP 3

1. Adanya program dokter gigi keluarga merupakan hal penting karena : Program dokter gigi keluarga lebih menekankan pada aspek promotif dan preventif sehingga biaya yang digunakan lebih kecil. Adanya program tersebut dapat mengontrol kesgilut dari masyarakat

Bersifat personal care Perawatan yang dilakukan berjangka panjang

Perawatan yang dilakukan bersifat mencegah sehingga penyebaran yang terjadi akan semakin kecil

Program tersebut lebih persuasif dalam mengajak masyarakat untuk menjaga kesgilut

Adanya bantuan dari pemerintah sekitar 2,2% untuk program dokter gigi keluarga.

2. Program dokter gigi keluarga ini menekankan pada aspek promotif dan preventif sehingga biaya yang akan ditanggung oleh masyarakat akan lebih sedikit dibandingkan dengan perawatan yang harus dilakukan secara kuratif dan rehabilitatif.

3. Pada tahun 2005, 1 dokter gigi keluarga disarankan untuk memegang 2.500 orang per 500 keluarga. Sementara pada tahun 2010, 1 dokter gigi keluarga sebanding dengan 9.000 orang di Pulau Jawa.Menjadi dokter gigi keluarga harus melalui pelatihan dulu sebelumnya, dan harus memenuhi syarat dan ketentuan-ketentuan tertentu. Sementara itu, nantinya mereka akan bekerja sama dengan posyandu atau sekolah-sekolah.STEP 4

Dokter Gigi

Dokter Gigi Keluarga

STEP 5

Mahasiswa mampu :

1. Memahami syarat dan ketentuan menjadi dokter gigi keluarga2. Menjelaskan prinsip dan peran dokter gigi keluarga3. Memahami dan menjelaskan bentuk pelayanan secara promotif dan preventif tanpa mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif.STEP 7

LO 1 : Syarat dan Ketentuan Dokter Gigi Keluarga

A. PELATIHAN

Pelatihan menjadi dokter gigi keluarga ini dilakukan oleh tim atau seseorang yang memiliki kriteria sebagai berikut :

Memiliki ketrampilan dan pengetahuan sebagai pelatih

Memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang dokter gigi keluarga

Telah mengikuti pelatihan sebelumnya.

Proses pelatihan ini melalui beberapa proses yaitu diawali dengan pre test materi dasar materi inti pleno post test

Materi yang diujikan ada beberapa terbagi menjadi materi dasar, materi inti serta materi penunjang.

1. Materi Dasar

a. Kebijakan pelayanan kedokteran gigi keluarga

b. Etika dan hukum kedokteran gigi

c. Undang-undang praktik Keodkteran

d. Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional

e. Konsep penyelenggaraan pelayanan kedokteran gigi keluarga

2. Materi Inti

a. Managemen sumber daya manusia

b. Manajemen sarana, prasarana dan logistik

c. Managemen Informasi

d. Komunikasi dokter-pasien

e. Managemen keuangan

f. Managemen pembiayaan

g. Kendali mutu kendali biaya

h. Manajemen penceghan infeksi

i. Manajemen klinik

j. Analisis faktor resiko (Epidemiologi penyakit gigi dan mulut)

k. Analisis saliva

l. Analisis gizi dan diet

m. Minimal intervensi

n. Ketrampilan penatalaksanaan screening

o. Keterampilan interpretasi pemeriksaan penunjang

p. Ketrampilan menegakkan diagnosa dan rencana terapi

q. Ketrampilan menangani kegawatan

r. Ketrampilan penatalaksanaan preventive care

s. Ketrampilan penatalaksanaan simple care

t. Ketrampilan penatalaksanaan moderate care

3. Materi penunjang

a. Membangun komitmen belajar

b. Evaluasi ( pre dan post test)

c. Kapita selekta

B. SYARAT DOKTER GIGI GIGI KELUARGA

Pelaksanaan dokter gigi keluarga harus mempunyai izin. Kewenangan pemberian izin dilakukan oleh Instansi yang berwenang. Berdasarkan UU No.32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, UU No.29 tahun 2005, Perkonsil no.1 tahun 2005 serta Permenkes 1419/2005, maka pemberian izin bagi dokter dan dokter gigi keluarga ini merupakan kewenangan pemerintah Kabupaten / Kota.

Kewenangan masing-masing Instansi, yaitu :

Pemerintah Pusat

Departemen Kesehatan melalui Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar berperan dalam :

1. Menetapkan kebijakan pelayanan kedokteran gigi keluarga

2. Menetapkan pedoman penyelenggaraan pelayanan kedokteran gigi keluarga

3. Menetapkan standar perizinan dokter gigi keluarga

4. Menyusun dan menetapkan pedoman pengawasan dan pembinaan praktek dokter gigi keluarga

5. Menyusun dan menetapkan pedoman dan instrumen akreditasi praktek dokter gigi keluarga

6. Menyusun pedoman monitoring dan evaluasi

Dinas Kesehatan Provinsi

Dinas Kesehatan Propinsi yang berada di bawah Pemerintah Daerah dan bertanggung jawab terhadap derajat kesehatan gigi masyarakat di daerahnya mempunyai peran sebagai berikut :

1. Menyusun pedoman teknis monitoring dan evaluasi praktik dokter gigi keluarga yang telah memiliki izin dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota

2. Menyediakan perangkat pembinaan praktik dokter gigi keluarga yang telah memiliki izin praktik dari Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota atau instansi berwenang lainnya.

3. Menyusun pedoman teknis.

Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota

Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pelayanan kedokteran gigi keluarga dengan peran :

1. Menerima, memproses, memberikan dan menerbitkan izin baru praktik dokter gigi keluarga

2. Menerima, memproses, memberikan dan menerbitkan perpanjangan izin praktik dokter gigi keluarga

3. Bersama Dinas Kesehatan Propinsi, Organisasi Profesi dan lintas sektor melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan praktek dokter gigi keluarga.

4. Menolak pemberian izin baru atau perpanjangan izin praktik dokter gigi keluarga

5. Mencabut izin praktik dokter gigi keluarga yang tidak memenuhi ketentuan dan standar yang berlaku.

Organisasi Profesi

Peran dan fungsi organisasi profesi dalam pelaksanaan dan pengembangan pelayanan kedokteran gigi keluarga adalah:

1. Bersama Departemen Kesehatan menyusun standar pelayanan kedokteran gigi keluarga

2. Memberikan rekomendasi di bidang teknis medis terhadap pelaksanaan pelayanan kedokteran gigi keluarga.

Syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh pemohon izin praktik dokter gigi keluarga adalah memenuhi standar praktik meliputi :

a. Tenaga pelaksana (medis, para medis dan non medis) yang memenuhi kealifikasi tertentu sesuai standar profesi pelayanan dokter gigi keluarga

b. Sarana dan prasarana yang memadai sehingga memungkinkan pelayanan dokter gigi keluarga dan semua aspek pelayanannya mampu dilaksanakan

Manajemen praktik yang mendukung terlaksananya pelayanan dokter gigi keluarga yang sesuai standar pelayanan.Tata cara perizinan praktik dokter gigi keluarga, melalui:

1. Sertifikasi, diberikan oleh lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dokter gigi keluarga (FKG/KKGI/PDGI)

2. Registrasi, merupakan pencatatan resmi dokter gigi yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah memiliki kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan profesinya. Untuk memperoleh Surat Tanda registrasi (STR) dokter gigi keluarga, maka harus memenuhi syarat:

a. Memiliki ijazah dokter gigi dan sertifikat pelatihan dokter gigi keluarga

b. Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter gigi

c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang memilik SIP

d. Memiliki sertifikat kompetensi dokter gigi keluarga

e. Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.

3. Lisensi/Surat Izin Praktik, merupakan bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada dokter gigi yang telah diregistrasi setelah memenuhi persyaratan yang berlaku.LO 2 : Prinsip dan Peran Dokter Gigi KeluargaPrinsip Pelayanan Dokter Gigi Keluarga yang dimaksud adalah:

1. First Contact

Dokter gigi keluarga merupakan pemberi layanan kesehatan pertama yang ditemui oleh pasien atau klien, dalam menyelesaikan masalah kesehatan gigi dan mulut. Umumnya masalah kesehatan gigi dan mulut yang ada di masyarakat dapat ditangani pada strata pelayanan pertama, maka dokter gigi keluarga berfungsi sebagai kontak pertama dan pelapis rujukan ke strata ke dua dan ke tiga.2. Personal CareDokter gigi keluarga memberikan layanan perorangan dengan memperhatikan semua pasiennya sebagai bagian dari keluargamya. Adanya hubungan baik dengan pasien dan seluruh keluarganya memberi peluang pada seorang dikter gigi keluarga untuk memahami masalah pasien dengan lebih luas. Maka dapat disimpulkan bahwa, keputusan medis tidak hanya dibuat dengan pertimbangan medis saja, akan tetapi juga mempertimbangkan aspek sosial, budaya, dan ekonomi dari si pasien.3. ComprehensiveMemberi memberikan pelayanan menyeluruh dengan pendekatan: peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan ( kuratif) dan pmulihan (rehabilitatif) yg disesuai dengan kebutuhan pasien. Namun, pada prinsipnya pelayanan yang diberikan oleh seorang dokter gigi keluarga lebih menekankan pada prawatan promotif dan preventif.4. Paradigma SehatDokter gigi keluarga mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam menjaga kesehatannya memalui kesadaran akan pentingnya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.5. Continuous CarePelayanan yag diberikan oleh dokter gigi keluarga berpusat pada pasien, hal ini melandasi hubungan jangka panjang antara dokter gigi keluarga dan pasiennya dengan pelayanan kesehattan yang berkesinanbungan dalam tahapan kehidupan pasien.6. Koordinasi dan Kolaborasi

Koordinasi dan kolaborasi yang dimaksud merupakan suatu upaya dari dokter gigi keluarga dalam mengatasi masalah pasiennya dengan cara berkonsultasi dengan ilmu disiplin yang lain, misalnya harus merujuk pasien ke dokter gigi spesialis. Jika hal tersebut perlu dilakukan maka seorang dokter gigi keluarga harus memberi penjelasan sejelas-jelasnya kepada pasiennya dan sudah seharusnya mendelegasikan pengelolaan pasiennya ke pihak lain tersebut. Koordinasi yang dimaksud di sini adalah seorang dokter gigi keluarga mampu mengoordinir dan mengupayakan kesehatan gigi dan mulut suatu keluarga dalam keadaan baik.

2. Family dan Community Oriented

Dokter gigi keluarga harus dapat mengatasi masalah pasiennya dengan mempertimbangkan si pasien terhadap keluarganya tanpa mengesampingkan pengaruh lingkungan sosial dan budaya tempatnya teinggal dan tempatnya bekerja sehingga si pasien masih dapat berkomunitas dengan baik.Peran Dokter Gigi KeluargaDokter gigi sebagai five star doctor

a. Care provider : pemberi pelayanan kesehatan gigi dan mulut

b. Desain maker : sebagai mitra yang beretika bagi pasiennya dalam mengambil keputusan medis dengan memilih dan menggunakan teknologi kedokteran gigi secara rasional berdasar evidance based dentistry. Misalnya dokter gigi melakukan konseling dalam satu keluarga dimana para anggotanya dari berbagai kalangan usia. Muali dari anak, balita, ibu hamil, remaja, dsb. Di sini dokter gigi dapat memberi konseling mengenai :

Peran karbohidrat dalam menimbulkan karies

Peran berbagai macro / micro nutrien dalam kesgilut

Macam-macam zat gizi untuk pertumbuhan dan oerkembangan

Zat gizi yang dibutuhkan pada ibu hamil untuk pertumbuhan kesehatan gigi dan mulut.

Zat gizi bagi pertumbuhan gigi yang dibutuhkan anak setelah lahir.

c. Communicator : berhadapan langsung dengan masyarakat yang butuh pelayanan kesehatan

d. Community leader : pemimpin peran serta masyarakat

e. Manager : koordinator dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pasien dan keluarganya.

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) memiliki beberapa strata, yaitu primer, sekunder, dan tersier. UKP strata pertama yaitu puskesmas yang menjalankan dua fungsi pelayanan yaitu pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan. Ketika jaminan kesehatan berkembang fungsi pelayanan puskesmas akan digantikan oleh masyarakat dan swasta dengan konsep dokter keluarga kecuali daerah yang sangat terpencil.

SJSN merupakan suatu instrumen pelayanan dokter keluarga yang berfungsi mengatur sistem pelayanan kedokteran berbasis kendali biaya prospective payment system PPS dengan sistem kapitasi (pembayaran dimuka yang besarnya sesuai dengan kesepakatan harga dihitung untuk peserta dalam waktu tertentu). Dengan instrumen ini tentu saja dibutuhkan pihak ketiga berupa lembaga asuransi yang bersifat nircoba yang berfungsi secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan ekuitas dengan hukum the law of large number sehingga UKP mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, obat serta bahan medis.

Sistem pembiayaan yang berupa sistem jaminan ini akan memberikan beberapa kelebihan, yaitu peserta terlindungi dengan mutu yang baik dan biaya yang terkendali serta meningkatkan kemandirian masyarakat umum untuk berperilaku hidup sehat. Secara global sistem embiayaan untuk dokter keluarga ataupun dokter keluarga, yaitu:

fee for service: pembayaran langsung setelah penggunaan jasa

Asuransi Membership

LO 3 : Bentuk Pelayanan

Tindakan promotif yang dilakukan yaitu dengan upaya sosialisasi pelayanan kedokteran gigi keluarga. Mengingat kondisi masyarakat menganut pradigma sakit, maka upaya tersebut perlu mempertimbangkan kemampuan pasar dari sumberdaya masyarakat yang dilakukan oleh masing-masing sektor. Sehingga diupayakan pradigma sakit berubah menjadi pradigma sehat. Upaya ini terdiri dari :

Penyuluhan bagi individu , keluarga dan masyarakat

Penyuluhan bagi organisasi kemasyarakatan, termasuk organisasi profesi Penyuluhan bagi aparatur pemerintah

Pelayanan Pencegahan/ preventive care

1. Pendidikan kesehatan gigi (individu/kelompok)

2. Menghilangkan kebiasaan buruk, misalnya demofasial functional abnormalities, abnormal swallowing, menggigit lidah, dan lain-lain.

3. Tindakan perlindungan khusus misalnya aplikasi fluor dan fissure sealant.

4. Tindakan penanganan dini (early detection and prompt treatment) misalnya atraumatic restorative instrument, skeling, dan pembersihan akar.5. Memberi advokasi untuk menanggulangi kelainan saliva dan masalah gizi/diet.

Tindakan kuratif dan rehabilitatif yang dapat dilakukan oleh dokter gigi keluarga yaitu pelayanan medik dasar, meliputi:

1. Tumpatan gigi (glassionomer/komposit, resin/tumpatan kombinasi (open/closed sandwich)

2. Ekstraksi gigi (gigi sulung persistensi/gigi tetap karena penyakit/keperluan orthodonti/pencabutan serial (gigi sulung)

3. Perawatan pulpa (pulp capping/puplpotomi/perawatan saluran akar gigi anterior)

4. Perawatan/pengobatan abses

5. Penanganan dry socket

6. Mengobati ulkus rekuren (aphtosa)

7. Pengelolaan halitosis

Pelayanan medik gigi khusus / moderate care1. Yaitu suatu pelayanan profesional di bidang kedokteran gigi yang advance atau pelayanan medik gigi dasar khusus seperti tingkat spesialistik kedokteran gigi. Pelayanan dokter gigi keluarga meliputi bidang:

2. Konservasi gigi meliputi penumpatan dengan logam tuang, pulpektomi, perawatan saluran akar, dan bleaching (internal).

3. Pedodonsia meliputi pencegahan maloklusi, space maintainers, mengatasi single crossbite (anterior/posterior), dan pengelolaan anak penderita karies rampan.

4. Periodonsia meliputi kuretase gingival, gingivektomi, gingivoplasti, penyesuaian oklusi (kronis), dan periodontal splinting.

5. Bedah mulut meliputi pencabutan akar gigi dengan pembedahan, insisi abses ekstra oral, pengelolaan fistula ekstra oral, odontektomi, pengelolaan korona gigi terpendam, dan pengelolaan fraktur dentoalveolar.

6. Orthodonsia meliputi pengelolaan maloklusi dengan piranti lepasan yang memerlukan pencabutan dan pengelolaan maloklusi kelas I dengan piranti lepasan/cekat.

7. Prostodonsia meliputi pembuatan GTSL akrilik/kerangka logam, pembuatan GTL akrilik, pembuatan gigi tiruan sebagian lepasa immediate, pembuatan mahkota/ jembatan dan reparasi.

8. Oral medicine meliputi mengobati stomatitis, pengelolaan defisiensi nutrisi, dan pengelolaan penyakit jaringan lunak mulut, dan terapi supportive.9. Pelayanan moderate care hanya dapat dilakukan pada tingkat rumah sakit kelas D dan C oleh tenaga dokter gigi yang telah mendapat pendidikan tambahan dalam bidang kedokteran gigi (dokter gigi plus).DAFTAR PUSTAKAModul pelatihan dokter gigi keluarga . Direktorat bina pelayanan medik dasar, direktorat jenderal bina pelayanan medik, departemen kesehatan republik indonesia. 2006. Jakarta

Departemen Kesehatan Indonesia. Kebijakan Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga, 2006. WHO-WONCA. Working Paper Making Medical Practice and Education Relevan to Peoples Need: The Contribution of Family Doctor. Nov 1994. Ontario: CanadaKeputusan menteri kesehatan republik indonesia nomor 039/menkes/sk/i/2007 tentang pedoman penyelenggaraan kedokteran gigi keluarga menteri kesehatan republik indonesia

Syarat dan Ketentuan

Prinsip dan Peran

Preventif

Kuratif

Rehabilitatif

Promotif

16