skenario 2

Upload: yusra-dina

Post on 15-Jul-2015

384 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

SKENARIO 2

Skenario 2NYERI DADA SAAT MENONTON PERTANDINGAN BOLABp.S,45 tahun mengalami nyeri dada retrosternal yang menjalar ke ekstremitas atas kiri pada saat menonton pertandingan bola. Nyeri dada disertai rasa sulit bernafas,dada terasa berat,badan lemas dan kepala pusing. Bp.S langsung dibawa ke UGD RS. Dari anamnesis diketahui beliau merokok kretek 3 bungkus/hari dan jarang berolahraga. Pada pemeriksaan fisik didapati obesitas, hipertensi dan BJ I dan II normal. Pemeriksaan EKG terdapat irama sinus 100x/menit,dijumpai ST elevasi pada lead anterior. Pemeriksaan laboratotium terdapa dislipidemia dan peningkatan kadar enzim jantung. Dokter segera memberikan obat trombolitik dan antiangina serta menyerahkan BP.S untuk menjalani pemeriksaan angiografi untuk mengetahui oklusi pada arteri koronaria.

LI.1 Memahami dan menjelaskan Anatomi dan histologi vaskularisasi Jantung AnatomiArteri Arteri Koronaria Dekstra.

Cabang cabang arteri Koronaria dekster Rami Marginalis: memperdarahi atrium dekster dan ventrikulus dekster Rami Interventrikularis (desenden )Posterior : memperdarahi 2 dinding belakang ventrikel,epikardium,atrium dekstra dan SA node Arteri koronaria Sinister

Kemudian pembuluh ini berjalan di sulkus atrioventrikularis anterior dan ramus sirkumfleksus. Cabang cabang dari arteri koronaria sinister :Rami interventrikularis ( desenden ) Anterior : meperdarahi ventrikel dekstra dan sinistra Rami sirkumfleksa : memperdarahi bagian belakang bawah ventrikel sinistra dan atrium sinistra

Vena

Vena yang bermuara terlebih dahulu ke sinus coronarius V. Cordis Magna ( V.Interventrikularis Anterior) V.Cordis Parva V.Cordis Media (V.Interventrikularis Posterior) V.Cordis Obliq /V.Marshall (V. Oblique Atrium Sinistra)

Vena yang langsung bermuara ke Atrium dekstra V. Cordis minimi(thebesi) merupakan vena vena kecil yang langsung mengallir ke dalam bilik bilik jantung. V. Cordis anterior merupakan vena-vena kecil yang menyilang sulkus atrioventrikular dan mengalir langsung ke atrium kanan

HistologiNo 1 Arteriol Tunika intima Endotel, tidak ada sub endotel, terdapat T.elastika interna Tunika media Sirkular Tunika adventitia Lebih tipis dari T.media, tidak terdapat T. Elastika eksterna Setebal T.media T. elastika eksterna jelas Selubung tipis, tidak terdapat T.elastika eksterna Lebih tebal dibanding keseluruhan dinding, tidak terdapat T.elastika eksterna Sangat berkembang

2

Arteri sedang

Endotel, subendotel, jelas Sirkular T.elastika interna Endotel, subendotel, tidak terdapat T.elastika interna Endotel, tidak ada T.elastika interna Sirkular

3

Arteri besar

4

Venula

Sirkular

5

Vena sedang

Endotel, subendotel tidak Sirkular jelas, ada T.elastika interna (kontinu) Endotel, lebih tebal dari venula

6

Vena besar

Sirkular (kurang Paling tebal berkembang, otot polos terbentuk sangat berkurang/tidak ada)

LI.2 Memahami dan menjelaskan Penyakit Jantung Koroner (PJK) Definisi Penyakit Arteri Koroner / PJK (Coronary Artery Disease/Coronary Atherosclerosis Disease) adalah tidak cukupnya pasokan oksigen organ jantung yang diakibatkan adanya penyumbatan (endapan lemak) yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatu arteri koroner dan menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah

FAKTANYA: Arteri koroner yang normal dapat melebar dan meningkatkan aliran 5-6x diatas tingkat istirahat. Pada arteri yang stenosis hal ini sulit terjadi

EpidemiologiPerkiraan data 1990 2020 tentang insidensi Penyakit Kardiovaskuler menurut WHO & World Heart Federation

Negara Berkembang (Indonesia): 137% Negara Maju: 48%

Negara Berkembang (Indonesia): 120% Negara Maju: 29%

Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN), dalam 10 tahun terakhir angka tersebut cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1991, angka kematian akibat PJK adalah 16 %. kemudian di tahun 2001 angka tersebut melonjak menjadi 26,4 %. Angka kematian akibat PJK diperkirakan mencapai 53,5 per 100.000 penduduk di negara kita

EpidemiologiTujuh jenis penyakit jantung terpenting ialah

PJK Stroke PJ.Rematik PJ.Kongenital PJ.Hipertensi Aterosklerosis PJ.Kongestif DLL

Epidemiologi contd

Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan Organisasi Federasi Jantung Sedunia (World Heart Federation) memprediksi bahwa Penyakit Jantung penyebab utama kematian pada tahun 2010

EtiologiEtiologi utama untuk PJK ialah aterosklerosis yang bukan merupakan suatu proses degeneratif yang telah diketahui selama ini. Lesi lemak pada aorta dijumpai pada umur 10 tahun dan pada arteri koroner 15 tahun

Atherosklerosis arteri koroner adalah proses terjadinya penyumbatan pembuluh darah atrteri koronaria yang diakibatkan penimbunan lipid dengan lesi yang khas sehingga dapat menyebabkan gangguan distribusi darah organ jantung

Patogenesis Atherosklerosis

Faktor Resiko

Faktor resiko tidak dapat diubah Usia : mencerminkan lebih panjangnya lama paparan terhadap faktor- faktor aterogenik. Penyakit yang serius jarang terjadi sebelum usia 40 tahun Jenis kelamin : Wanita < Pria akibat adanya estrogen. Postmenopause resiko wanita = pria Ras : Orang Amerika-Afrika lebih rentan terhadap aterosklerosis daripada orang kulit putih Riwayat keluarga: Riwayat keluarga yang positif PJK (saudara atau orang tua menderita penyakit sebelum usia 50 tahun) meningkatkan kemungkinan timbulnya aterosklerosis prematur.

Faktor resiko dapat diubah Hiperlipidemia (LDL-C) batas atas : 130-159 mg/dl tinggi 160 mg/dl HDL-C rendah : 100mol/L Faktor Resiko Negatif HDL-C tinggi

PatofisiologiIskemia

TD sistemik pada hipertensi

iskemia miokardium lokal

kurang oksigen miokardium mengubah metabolisme aerobik anaerobik

resistensi terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri

kebutuhan oksigen yang melebihi kapasitas suplai pembuluh koroner

Asam Laktat Asidosis & ATP ()

beban kerja jantung ber +

hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kekuatan kontraksi

Gangguan Hemodinamika

Angina Pektoris

Suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan. Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, ke rahang atau ke daerah abdomen.

Patofisiologi Fibrous plaque

Infark Miokard

tersangkut di bagian hilir

menyumbat aliran darah

rupturnya plak

Emboli

Oklusi masif

pembentu kan trombus

terlepasnya plak

nekrosis

Infark Miokard Nekrosis miokard akibat oklusi masif, mendadak dan umumya pada pria 35-55 tahun Derajat gangguan fungsional bergantung pada beberapa faktor Ukuran infark Bila melebihi 40% berhubungan dengan tinggi insiden syok kardiogenik 1. Infark subendokardium 2. Infark transmural Lokasi infark Left anterior descenden dinding anterior ventrikel kiri sampai septum Left cirkumfleksus lateral atau posterior kiri Right posterior descenden dinding inferior dari ventrikel kiri dan juga bisa septum dan ventrikel kanan Fungsi miokardium yang tak terlibat Sirkulasi kolateral Mekanisme kompensasi dari kardiovaskuler

Angina Pektoris

Gejala klinis

Letak daerah sternum atau di bawah sternum (substernal),dapat timbul di tempat lain seperti di daerah epigastrium, leher, rahang, gigi, bahu.

Kualitas seperti tertekan benda berat, atau seperti di peras atau terasa panas

Hubungan dengan aktivitas Nyeri dada pada angina pektoris biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas,. Nyeri dada tersebut segera hilang bila pasien menghentikan aktivitasnya.

Lamanya serangan Lamanya nyeri dada biasanya berlangsung 1-5 menit. Bila > 20 menit, serangan infark miokard akut dan bukan angina pektoris biasa.

Infark Miokard

Gejala klinis Nyeri dada kiri menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada serupa dengan angina tetapi lebih intensif dan lama serta tidak sepenuhnya hilang dengan istirahat ataupun pemberian nitrogliserin ,lebih dari setengah jam Dada rasa tertekan seperti ditindih benda berat, leher rasa tercekik. Rasa nyeri kadang di daerah epigastrikum dan bisa menjalar ke punggung. Rasa nyeri hebat sekali sehingga penderita gelisah, takut, berkeringat dingin dan lemas. Biasanya sakit tertutupi oleh gejala lain misalnya sesak nafas atau sinkop

Pemeriksaan Penunjang

Angina Pektoris

- Elektrokardiogram (EKG)Perubahan EKG klasik pada Angina. (A)inversi gelombang T (B) Depresi segmen ST

- Foto rontgen dada (radiografi toraks) - Pemeriksaan laboratorium

- Pemeriksaan Angiografi koroner Kateterisasi jantung adalah suatu tindakan minimal invasif dengan memasukkan kateter (selang/pipa plastik) melalui pembuluh darah ke dalam jantung dan pembuluh darah koroner yang memperdarahi jantung.

Angiografi arteri koronaria

Infark Miokard

1. EKG

2. Pemeriksaan Enzim Jantung Penanda sel Cedera JantungPenanda Kreatinin Kinase (CK) Kreatinin Kinase (CK-MB) Cardiac-Specific Troponin T (cTnT) Meningkat 4-6 jam 4-6 jam 4-6 jam Memuncak 18-24 jam 18-24 jam 18-24 jam Durasi 2-3 hari 2-3 hari 10 hari

Cardiac-Specific Troponin I (cTnT)

4-6 jam

18-24 jam

10 hari

Diagnosis Banding

Jantung Tegang tidak enak Tertekan Berat Mengencangkan/diperas Nyeri/pegal Menekan/menghancurkan

NonJantung Tajam Seperti pisau Ditusuk Dijahit Dituimbulkan teanan/posis Terus menerus/seharian

Tatalaksana

1. Umum 2. Mengatasi iskemia yang terdiri dari 1. Medikamentosa 2. Revaskularisasi Pemakaian trombolitik Prosedur invasif non operatif, yaitu melebarkan arteri coronaria dengan balon. Operasi

Medikamentosa Antiangina 1. Nitrat organik FarmakodinamikVasodilatasi endotel (PGI2) dan vasodilatasi nonendotel (EDRF / NO)

Farmakokinetik

Absorbsi: oral