skenario film - paradoks (a story before party)

35
ZENOF PRODUCTION present PARADOKS A Script By M. Tamaryono Damopolii 1

Upload: muhammad-firdaus

Post on 23-Jan-2016

266 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Fuad, Masrur, dan Aqo adalah Santri kelas 6 yang telah selesai mengikuti ujian Nasional dan mempersiapkan persembahan terakhir mereka kepada Ma'had Tercinta.

TRANSCRIPT

Page 1: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

ZENOF PRODUCTION

present

PARADOKS

A Script By

M. Tamaryono Damopolii

Muhammad Firdaus

1

Page 2: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

EXT - KAMPUS IMMIM - DAY

Kita melihat santri telah keluar dari kelas ketika lonceng pulang berbunyi. Sementara itu Santri kelas enam dengan pakaian biasa berjalan bersama melewati gerbang. Mereka telah lulus dan sedang

mempersiapkan wisuda, malam ramah-tamah, dan student nite. Diantara mereka ada yang asyik berbicara dengan temannya. Dia adalah A dan

temannya.

A“Bagaimana mi ini student nite ta?”

TEMANNYA“Tau juga. Pusingka, banyak sekali mau diurus bela”

A“Kodong, ehh anu pade, mauko dengar ideku tentang student nite?

Sekaligus kubantu ko juga.”

TEMAN1“bah, coba beng”

A menjelaskan dengan lancar dan sangat meyakinkan sambil berjalan diantara empat asrama.

Cut Away To

EXT - DEPAN GOJAL - DAY

Kita melihat B dan C berbicara depan asrama, mereka mencari A.

B“Dimana A? Kukira mauki natraktir itu?”

C“Iyo, samberlap, janji partai”

B“pigi cari deh, didepan ji itu”

C mengiyakan, saat mereka berjalan melewati rumah ustadz takdir. Mereka mendapati A dan Teman1 berjalan didepan perpus. Langsung saja

B dan C menyahut.

B“We A. Tunggu”

A refleks menatap kedua sahabatnya. Langsung teringat janji mentraktir mereka berdua. Dengan spontan saja A berlari meninggalkan

teman1 dengan ide-ide student nite yang menggantung”

C“siala, mau kabur itu tolo”

2

Page 3: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

Tanpa pikir panjang A segera mengambil langkah seribu.

C“itu toh, kaburki”

Spontan B dan C sepakat untuk mengejar A. Merekapun saling kejar mengejar tanpa menghiraukan adzan dzuhur yang telah berkumandang.

A berbelik ditikungan dan menambahkan kecepatan lalu berbelok kesamping asrama kelas 2. Bdan C kehilangan jejak. Saat merasa sudah tidak dikejar lagi, A mengurangi kecepatan sambil sedikit terengah-

engah.

A“Untung cepatji lariku”

A berjalan santai, namun waspada dengan tetap menoleh-noleh kesekitar. Tiba-tiba, ada seseorang yang menyenggolnya. Tidak sakit, tapi cukup membuat A jengkel. Karena orang yang menabraknya adalah

adik kelasnya, yang masih duduk dikelas 4.

A“Sante mako jalan dek”

JUNIOR“Maaf, kak. Minta maafka kak?”

Dengan ekspresi yang dibuat menakutkan, A tambah menggertak juniornya.

A“Maaf, Maaf! Gampangmu bilang maaf. Dimana matamu nah!”

Tanpa disadari oleh A, B dan C menyergapnya dari belakang.

B“Gappako. Ayomi ee, pimakan, mauki mu traktir toh?”

C“Iyo, ayomiehh”

A yang tadi masih jengkel dengan juniornya yang menabraknya. Langsung lesu melihat B dan C menagih janjinya”

A“edd, nda ada uangku. Mengersaiko”

B“Paballe, kapanna ada uangnu. Langsungki pimakan didepan nah?”

A“Iyo, kalau ada”

3

Page 4: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

C“wei, kenapa tawwa ini kelas 4 nah?”

A kembali sadar dengan masalah junior yang menabraknya tadi.

A“Oh iyo, pimako dek, hati-hati kalo jalanko nah, liat-liat ko dek”Tanpa menunggu, kelas 4 itu langsung lari ke masjid. Setelah kelas 4

itu menghilang. C masih penasaran dengan apa yang terjadi.

C“Naapaiko tawwa tadi itu?”

A“Ahh, jammeko pikirki”

Tanpa disadari oleh A. B mengeluarkan sesuatu dari kantong celana belakangnya. B dan C tersenyum.

B“we tolo”B (CONT’D)

“bagaimana? Jadi traktir tidak?”

A“kan kubilang kalo ada uangku”

B mengeluarkan dompet yang tadi, dan mengeluarkan uang 50.000 di dalamnya.

B“Jadi uangnya siapa ini?”

A“Beh, mu preteli barang-barangku, parahna inie”

C“Sante mako kapang, ‘Sahabat’ toh”

A“masalah na dompetku mi mupreteli”

B“Sudahmi, initinya adaji uangmu. Ayomi traktir ki e”

A“Iyodeh, ayomi”

Tapi, A, B, C tidak sadar kalau ustadz sedang menuju kearah mereka. Saat mereka berbelok. Mereka dipanggil oleh ustadz.

4

Page 5: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

USTADZ1“Hei, ila aina antum? Tidak dengar itu maumi qomat? Pergi sholat!”

A“Tapi alumni mka ustadz”

USTADZ1“jadi kalau alumniko, ko lupakan mi Tuhamu? Syahrian ilal masjid!”

Tanpa babibu mereka segara berangkat ke masjid. Sambil berjalan, mereka mengumpat.

C“Kau iya, pake kabur-kaburko tadi”

B“Iyo, mau tongi dibilang ine satue”

C“Iyo ballisikkuja”

B“Iyo, saya juga. Laparku pade.”

A“Sudahmi, sudah sholat baru pergiki malla. Sini juga dompetku”

B mengembalikan dompet A. Tapi, uang 50 miliki A tetap dipegang deh B. Dari kejauhan Ustadz memperingati.

USTADZ1“Awas kalian masbuk!”

B“Tidakji Ustadz”

EXT-TEMPAT WUDHU-DAY

Kita melihat tiga sekawan itu sedang mengambil air wudhu dengan khusyuk. Sampai Seseorang dari mereka mulai berbuat jahil.

Dia mematikan keran B yang berada disampingnya, berkali-kali melakukan itu membuat B jengkel.

A“Kenapako pengganggu sekali”

C hanya tertawa melihat ekspresi jengkel A. A yang tidak menerima di tertawakan oleh C, menjitak kepala C dengan buku-buku jarinya

5

Page 6: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

C“Aduh, sakit nah. Kenapa memukulko”

A“Kah, kau iya makkala terusko. Pakaballisiko tolo”

C“Deh, kah main-main jaki kapan anu”

A“Diam mako deh, ku callako itu.

C“Astaga! Iyo pade”

A dan C kembali mengambil air wudhu, mengulang wudhu mereka akibat jeda sebentar tadi.

B“Wei, cepatko. Sholat mi orang”

A dan C mempercepat wudhunya, mereka terlihat buru-buru.

INT-MASJID-DAY

Kita melihat tiga sekawan itu sudah mengambil tempat di pinggir 3 saf terdepan. Mereka sholat dan ternyata mereka sudah telat satu

rakaat.

Setelah sholat, mereka bersiap-siap untuk pergi makan siang. Tapi, sayang ustadz menahan mereka.

USTADZ 1“Kalian bertiga masbukkan?”

Tidak ada yang menjawab. Hening.

A“Iye Ustadz, Tapi-“

USTADZ 1“Sekarang kelapangan. Jalan Kodok.”

B dan C“Tapi ustadz”

Ustadz hanya menunjuk kelapangan dan menatap mereka bertiga dengan tajam

A

6

Page 7: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

“Ayomi deh, salahki memang”B dan C hanya diam mengikuti A. Kita melihat mereka tampak pasrah.

EXT-LAPANGAN-DAY

Kita melihat tiga sekawan itu sedang menjalani hukuman mereka di putaran terakhir. A, B, dan C. Sama-sama menggerutu dalam hukuman

mereka.Setelah mereka selesai dengan hukuman mereka, mereka duduk-duduk

dibawah pohon.B

“Deh, lamaku mi ini nda jalan kodok”C

“Iyo, saya juga”A hanya mengangguk sambil memijat kakinya sendiri. Kita melihat

seorang Junior lewat di belakang mereka. C menghentikannya.C

“Wei, tunggu dulu!”JUNIOR 1

“iye, kak”C sadar, junior yang dia hentikan adalah junior yang tadi punya

masalah dengan sahabtnya, A.C

“Kau yang tadi, toh (menatap A) bukan ini yang tadi ada masalahnya sama kau?”

A masih memijat-mijat kakinya yang pegal saat mendapat pertanyaan c.A

“Hmm, kalau tidak salahka”B

“Mau mu apaika itu lagi”

C“mengermako senior”

C hanya tersenyum licik. Dia menatap Junior yang ditahannya.C (CONT’D)

“Wei, kutanyako. Sudah mako makan belum?”JUNIOR 1

“Sudah maka kak”C

“Kebetulan dek. Beliko dulu air ee. Hauska”JUNIOR 1

“ndak ada uangku kak. Habis mi”C

“Astaga, cakka nu, kalo saya dulu itu nda pake tanyami. Silangsungan ji orang. Peka ko jadi Junior”

JUNIOR 1“Tidak ada....”

C“Bah, cakka memamngko”

C ingin melakukan kekerasan, tapi A langsung menahnnya.

7

Page 8: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

A“Pergi mako dek. (Menatap C) Adaji Unag, ayo kedepan, ktraktirko).

INT-KANTIN-DAY

Kita melihat tiga sekawan yang menjadi tokoh utama berjalan memasuki kantin.

Di dalam kantin banyak junior-junior yang sedang makan dan situasanya sangat natural. Hampir penuh.

Mereka bertiga berjalan menuju kasir. Memesan 3 ayam lalapan. Lalu menyuruh salah satu junior untuk mengambil makanan. Kita melihat mereka mengusir Junior yang sedang makan, Dari meja makan yang

berada didekat westafel.

A“Wei, bagaimana ini?”

B“Bagaimana apa?”

A“Apa nagus dibikin kedepannya ini. Masa hampa begini jeki semua”

B“Nah, maumi diapa? Kalo memang begini jadi””

A“Deh, hampana”

Setelah lama terdiam C pun angkat bicara.

C“Sante mako tolo. Banyakji dibikin.”

A“Apa beng? Apa mau dibikin?”

C“Yah, nanti mami diliat”

B“Iyo tawwa. Nanti mami diliat apa mau dibikin”

A menghela napas. Resah.

A“Saya toh. Mauka fokus sama student nite ta”

B dan C saling pandang.

B

8

Page 9: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

“Mauko apa? Nah urusannya pengurus periode itu”

A“Iyo. Bikin capek-capek”

A“Astaga, nda mengertimuji ini. Acara terakhir inie. Kapanki lagi mau

bikin yang spektakuler, kalau bukan di student nite”

B“Sayakah mauka fokus sama pendaftaran kuliahku”

C“Mauko kuliah dimana?”

B“Mungkin di IKJ, kan itu swasta jadi nda ada SNMPTN nya itu”

A“Kenapa bukan SBMPTN saja mu ikuti, kalo ndak lolosko di SNMPTN”

B“Nanti mami diliat”

Tiga sekawan terdiam cukup lama. Sampai pesanan mereka datang. C merasa ketegangan diantara kedua sahabatnya. Bosan.

C“Edd, sudahmi. Makanmai saja, maumaki juga nanti baku pisah toh?

Nikmatimi lalapanmu sebelum berpisah jalanki nanti”

Tak ada yang merespon. Hening. Namun, tak lama setelah hening A tersenyum simpul.

A“Iyo C. Betul jako. Tapi, mu bantujaka toh untuk student nite?”

C“Tenang mako”

A“( Menatap B ) kau iya mu bantu jaka juga toh?”

B“Diliat mami nanti bro”

A“Deh, nyassalako kalo nda ada kinerjamu sama ini student nite.

Banyak nanti cewek tolo”

9

Page 10: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

B“Cewek kah nanti mami di urus. Adaji itu datang”

A“(Menatap C) Bodoh B toh? Bagaimana? Ada nanti mudapat kau pasti

cewek bro. Percaya maka saja!”C fokus dengan makanannya. Tak dengar A berbicara padanya.

A“Wee, ku ajak bicarako”

C kaget. Hampir menumpahkan makanannya”

C “Apa deh, kenapako?”

A“Tidak mudengarja? Astaga ballisikkuja”

C“Apakah?”

A“Makan mako”

B hanya tertawa melihat kedua sahabatnya. Setelah mereka selesai makan, mereka segera bersiap keluar. Tapi, B kebelakang. Maka A dan

C menunggu.

C“apa tadi mu tanyakan kah?”

A“Kubilang adaji nanti mudapat cewek pas student nite”

C“Adami cewekku. Bah”

Harry yang kebetulan lewat langsung menimpali.

HARRY“awweh. Anak kuda. Mulai tongmi pacar-pacaran”(sambil mengikuti

logat pak mursyid)

C merasa tersinggung . Padahal bukan dia yang Harry ajak bicara. Dia menatap tajam pada Harry. Padahal Harry sedang berada di kasir

memesan sesuatu bersama tamar.

HARRY“Kenapako?”

10

Page 11: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

C“Hati-hatiko.”

HARRY“Ih, Hama”

CRayap

B baru datang dari belakang. Lalu menepuk pundak C dengan tangan basah.

B“Ayomi, pergi”

A“Apa mubikin dari belakang?”

B“Cuci tangan”

A“Ini ada westafel dekat-dekat. Dompala”

B“Astaha. Iyo di. Terbiasama bela”

Mereka bertiga sudah di depan pintu kantin. A dan B tidak sadar kalau C masih tetap saling menatap dengan Harry.

Kita melihat C menabrak salah satu junior yang sedang makan.

C“Sorry dek, sorry”(tanpa mengalihkan tatapannya dari Harry)

C kembali menabrak pintu kantin. Tapi, tatapannya masih tertuju pada Harry. Dia hanya mengusap kepalanya. Dia menghilang.

Tamar sudah memesan dan membeli air minum. Berbalik. Menepuk bahu Harry. Harry menatap Tamar. Tamar kaget.

TAMAR“Kenapako?”

Cut Away To

11

Page 12: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

EXT-DEPAN DAPUR–DAY

A“Jadi, nanti ini student nite kerenki ces”

B“Keren bagaimanai sede?”

A“Iyo, kerenki. Karena, dalam otakku rencana studen nite sudah

tersusun rapi. Pasti jadi dan kerenki. Yakin mako saja semua sudah konkret. Dijamin.”

C“Semangat yang bagus ces. Tapi, jangko terlalu paksa dirimu. Adaji

sahabatmu bantuko. Bagaimana B?”

BBah, nanti mami diliat.”

A“Kenapako kau. Kayak nda ada-“

C menepuk bahu A dan langsung faham maksud B. DIAM. Karena, Ust. Taufan sedang berada di depan tangga. Namun, sayang...

USTADZ TAUFAN“Haa, antum billugotul watania”

C“La ustadz, billugotul arabiya ustadz”

B“Na’am Ustdz, Billugotul arabiya”

B dan C langsung menatap A. Dan A tidak dapat berkata apapun. Ustadz Taufan sadar apa yang akan terjadi.

USTADZ TAUFAN“Ah, anta Jalkot”

Dengan pasrah A jalkot sampai ke kamar.

Cut Away To.

12

Page 13: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

INT-MASJID-DAY

Kita melihat santri telah selesai sholat ashar. Dan tiga sekawan kita pun sudah menyelesaikan kewajibannya. Setelah mengaji, semua

santri pun keluar dari Masjid.

Saat tiga sekawan kita ingin beranjak dari Masjid. Kak Uki menahan bowo sebentar. A yang melihat itu langsung menuju kesana.

B“Duluanma nah.”

A hanya mengangguk.B dan C pun pergi.

A sampai di samping prabowo dan kak uki, ikut mendengarkan penyampaian.

KAK UKI“Jadi begitu bowo..”

Bowo hanya mengangguk. Namun A tidka puas. Karena, dia tidak tahu pembahasan apa yang telah bowo dan kak uki bicarakan.

Bowo bicara setelah lama hening.

BOWO“Jadi, kak, dalam seminggu ini saya dan teman-teman saya harus

menyiapkan student nite?”

A“Apa?! Seminggu? Nda salah ji itu?”

Bowo menyuruh A diam dengan tangannya.

KAK UKI“Iya, dalam seminggu ini. Student nite harus jadi. Karena, minggu

depan student nite sudah terlaksana”

A“Kak, nda terlalu, cepat ji itu? Student nite dibuat dalam seminggu?

Apa jadinya?”

Kkak Uki hanya melipat tangan dan membaca sesuatu di Hapenya. Hening.

KAK UKI“Kalau kau tidak mau student nite kalian minggu depan sudah jadi.

Yah, sudah. Tidak perlu ada student nite buat kalian”

A“Tapi kak. Itu terlalu cepat”

13

Page 14: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

Bowo Menyuruh A diam kembali dengan tangannya.

BOWO“Iya kak. Minggu depan student nite kami akan kami adakan”

KAK UKI“Iya dek. Maaf nah. Ini juga pesandari atasan, semoga kalian sukses”

Kita melihat bowo dan A keluar dari Masjid dengan tampang murung. Resah.

Cut Away To

INT-DEPAN GOJAL-DAY

Kita melihat bowo dan A sedang berjalan dengan tampang resah. A akhirnya memecah keheningan.

A“Seriusko bowo?”

BOWO“Seriuska. Nanti malam pengurus periode kumpul.

A“Bisaka ikut?”

BOWO“Nanti diliat”

Cut Away ToINT-GOJAL-DAY

Kita melihat para santri kelas 6 sedang mengeringkan keringat sehabis olahraga. Walau mereka sudah selesai ujian Nasional tetap

saja mereka belum bisa seenaknya keluar masuk ma’had.Diantara santri kelas 6. Ada C dan B yang sedang mengeringkan

keringat. Mereka terlihat capek.

C“Duluanka nah, siap-siap mandi.”

B“Sama-sama maki. Maumaka juga.”

Cut Away ToINT-GOJAL 3-DAY

Kita melihat C sedang mempersiapkan peralatan mandinya. Tiba-tiba B datang dengan sikat gigi di mulutnya.

14

Page 15: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

B“Ada odolmu cika?”

C“Ada”

B“Bagi dulue”

C“Itu ditempat mandiku. Dibawah”

B langsung mengambil odol milik C

B“Oke. Duluanka nah. Kutunggu ko di sumur”

C“Bah”

C sedang mempersiapkan sabun mandinya. Sampai Ari datang meminta odol

ARI“C mintaka odolmu nah”

C hanya mengangguk. Semakin lama-semakin banyak yang meminta. Dan tanpa sadar odol yang tadinya masih banyak sekarang sudah habis

dengan cepat. Orang terakhir kembali bertanya pada C.

TAUFIK“Wei, ces. Mintama odolmu nah. Sedikit mami juga”

Tanpa menunggu persetujuan, Taufik langsung saja meninggalakan C.C baru sadar dengan apa yang telah terjadi. Odolnya habis diperkosa oleh teman-temanny. Padahal dia belum mendapat odolnya sedikit pun.

Lantas ia bernyanyi.

INT-KELAS XIIC-NIGHT

Kita melihat pengurus periode sedang kumpul. Membahas berita yang didapat Bowo sore tadi.

NINGRAT“Jadi, waktu kita hanya seminggu?”

BOWO“Iya, hanya seminggu”

15

Page 16: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

Pengurus periode yang lain hanya terdiam. Mereka merasa tekanan dari kabar itu. Kita melihat pengurus yang sedang kumpul, ada Ningrat, Bowo, Tamar, Harry, Fadly, Agus, Nur Haizan, Zuhudi, dan Baso.

NINGRAT“Jadi, apa yang akan kita lakukan untuk masalah ini?”

Hening sampai akhirnya Bowo angkat bicara.

BOWO“Tetap kembali pada rencana awal. Kurasa persiapan kita yang sudah berbulan-bulan lalu kita siapkan. Sekaranglah untuk kita jalankan.”

NINGRAT“Iya, memang. Kita sudah ada persiapan. Tapi bisajaki itu selesaikan

dalam seminggu? Nah, sekarang ini ceritanya butuh waktuki?”

ZUHUDI“Bisajaki, apalagikan sudah maki dari dulu membentuk panitia. Jadi,

sisa kerja”

TAMAR“Bah, sisa kerja maki saja”

Kita melihat semua pengurus periode ZENOF tampak yakin dengan keputusan mereka.

NINGRAT“Oke, kalau begitu. Kita akan kerja ini!. Semua panitia student nite

kita selesaikan acara terakhir ZENOF untuk IMMIM”

Semua tampak senang. Sampai Harry angkat bicara

HARRY“Tapi, ada sedikit masalah...”

NINGRAT“Apa itu...?”

CUT AWAY TO

INT-MASJID-NIGHT

Kita melihat semua santri telah selesai sholat Isya. Di salah satu tempat di Masjid, tiga sekawan kita sedang berusaha menenangkan A

yang sedang emosi.

A“Edd, ballisikkuja. Kukira mauka napanggil Bowo untuk ikut juga

kumpul”

16

Page 17: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

C“Ka memang tawwa. Bukan jako pengurus periode tawwa. Jadi wajar

kumpulki tanpa kau”

A“Tapi kumpulnya juga, mau tonji nabahas tentang student nite pasti!”

C“Jadi, kalau nabahas tentang student nite kenapai tawwa? Harusko

ada?”

A“Pakaballisi mentongko”

B sedari tadi diam langsung bicara.

B“Astaga, kodong ributnu. Mauki mengaji ine.”

A“Kah dia Iya. Paka-“

Harry berjalan diantara saf-saf yang ada di Masjid dan mengumumkan.

HARRY“Kumpul sebentar nah. Di belakang”

C“Itue kumpuljaki sebentar malla”

A“Iyo”

B“Hama”

Cut Away To

EXT-AL-GHAZALI-NIGHT

Kita melihat santri kelas 6 sibuk masing-masing. Mereka sudah makan. Tinggal menunggu kumpul periode. Diantara banyaknya santri kelas 6 kita melihat A, B, dan C sedang berada di depan kamar sedang cerita-

cerita.Sampai Iccang datang membawa Kue Brownies Amanda. Lalu ia berteriak.

ICCANG“We, bagi-bagi ee.”

17

Page 18: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

A, B, dan C langsung menyerbu makanan yang iccang bawa dan beberapa teman lainnya. Banyak kata-kata yang terlontor tanda terimakasih. Saat C membuka kotak amanda itu rasa bahagia mereka langsung sirna

seketika. Ternyata isinya hanya sebuah celana dalam kotor.

SEMUANYA”Ooooh”

Tamar dan Harry lalu memotong susana kecewa,

TAMAR DAN HARRY“We Kumpul”

Dengan berteriak seperti itu di setiap kamar, anak zenof mulai kumpul di kamar satu

Saat semua sudah berkumpul dan ditenangkan oleh keamanan. Ningrat angkat bicara. Dimulai dengan basa-basi sebelum inti pembicaraan. Kita melihat A yang berada diantara B dan C dan sebgaian santri

kelas 6, sedang memperhatikan dengan fokus.

NINGRAT“.... Jadi, malam ini kita mau membahas tentang student nite..”

Seketika itu juga langsung terjadi hiruk-pikuk diantara santri kelas 6. Ningrat membiarkan suara-suara sumbang itu terdengar sampai keamanan memukul salah satu lemari. Hneing. Tak ada yang bicara.

NINGRAT (CONT’D)Persiapan student nite kita sudah lama kita siapkan. Ketua panitia

sudah ada, semuanya tinggal dikerjakan saja. Tapi, ada sedikit masalah”

Semua yang tadinya berwajah sengang langsung murung.

NINGRAT (CONT’D)“Kita kekurangan dana”

Kita melihat santri kelas 6 saling pandang.

NINGRAT (CONT’D)“Siapa punya solusi? Ayo kasih keluar suaramu ces. Disini kubutuh

buah pikiran kalain”

Hening. Tidak ada yang bicara. A mengangkat tangan.

NINGRAT“Hmm, bicaramako A”

A berdiri.

18

Page 19: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

A“Begini ces. Memang kekurangan danaki. Tapi, masa nda bisaki kasi keluar kreativitas ta dengan dana yang ada? Nda selamanyakan acara

yang besar dan bagus butuh dana yang besar!?”

Ningrat tersenyum.

NINGRAT“Jadi apa solusimu?

A“Ada rencanaku untuk student nite. Yang penting maujaki kerjasama”

Semua langsung serentak mengiyakan dan sedikit suara sumbang.

NINGRAT“Boleh, tapi apa rencanamu?”

A“Kerja maki saja dulu. Nanti dilapangan baru kukasih liat

kreativitas ta semua”

NINGRAT“Oke, asal kau dan bowo bisa bekerja sama setuju jako?. (menatap

Bowo).”

Bowo hanya mengangguk

NINGRAT“Oke...”

Cut Away ToANYWHERE

Kita melihat A yang sibuk dengan tugas barunya. Tapi dia sangat menyukai itu. Karena itulah dengan senang hati. Ide-idenya tentang

student nite tertuang dalam pembuatan student nite sampai....

EXT-DEPAN-AL-GHAZALI-DAY Disana ada B dan C sedang duduk bersama. Bercerita-cerita. A yang

baru saja kumpul dengan panitia student nite menghampiri kedua sahabatnya.

A“Capekku deh. Padahal baru pengumpulan ide ji ini ee”

B dan C tidak memperhatikan keluhan A yang berada disampingnya”

A“Wei, kutanyako inie kodong. Dengar saika”

19

Page 20: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

Bdan C baru sadar kalau mereka kedatangan A.

C“Ohh, adako”

B“Ada mako hama”

A“Santeko. Haaa, capekka ine ces”

B dan C “Opaleee”

A“Baddeh, eh, B bantu dulueh. Pintarko bikin lampion toh. Bikinki

besok nah. Kah mau bisa dipake penetrasi”

B hanya mengangguk

C“Tawwah, dua sahabatku adami nakerja, baru saya nda adami kukerja,

A“Hahaha, adako sjaa ces membantu mako itu”

Cut Away To

INT-AL-GHAZALI-NIGHT

B sedang menerima telpon.

B‘”Oh, iya pak. Besok saya kesana... Iya pak, terimakasih pak.

Cut Away To

EXT- DIJALAN IMMIM-DAY

Kita melihat A sedang mencari orang. Menengok kensana-kemari. Bertanya pada siapapun.

A“Dimana lagi itu orang kah? Tinggal berapa hari mami poeng”

Cut Away To

20

Page 21: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

EXT-DEPAN-ALGHAZALI-DAY

Ada C yang sedang main skipping. Berlomba dengan karya. Permainan itu terhenti karena A datang.

A“Kau lihat B?”

C“Tidak. Kenapaikah?

A“Edd, sapa mau bikin lampion? Kalau begini tidak ada jadi rencanaku”

C“Jammeko pake emosi”

A“Aaah, samajako. Ndak ada gunana”

Cut Away To

EXT-DEPAN AL-GHAZALI-NIGHT

Saat itusantri kelas 6 telah kembali kekamar. Selesai menunaikan kewajiban mereka. Ada yang kekamar menggantikan pakaian, adapula

yang kedapur langsung makan.Kita melihat A telah melepas pakaian sholatnya dan memakai baju

santai. Dia keluar dari kamarnya lalu pergi kekamar C.

A“Lamanu. Cepatko ee.”

C“Sabarko e. Jarang-jarangko matraktir 2x dalam seminggu”

A“Ah, lamako deh”

C“Bah ayomi”

Saat mereka sudah jalan. Tiba-tiba A melihat B dari kejauhan. Dengan sigap A langsung menghentikan C. C bingung.

C“Apapi lagi sede?”

A tak menjawab. Tapi matanya tetap tajam menanti B sampai dihadapannya. Saat B sudah sampai didepan Al-Ghazali. C langsung

sadar kalau itu adalah B. C senang. Tapi, A tidak.

C

21

Page 22: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

“Beh, B pasko datang ces. Mau ma traktir A. Mauko ikut?”

B yang tampak lesu hanya menggeleng dan segera masuk kamar.

A“Buat apa mentraktir orang yang kabur dari janjinya”

B terdiam, di depan pintu kamar.

C“Maksudmu A?”

A“Maksudku buat apa mentraktir orang yang kabur dari janjinya. Hilang

entah kemana”

B sadar dirinya yang disinggung oleh A. B menghampiri A. Langsung menarik kerah bajunya dengan kasar.

B“Apa maksudmu bicara begitu?”

A“Jangko naif, B. Kemarin bilang mau bantuka buat lampion toh? Tapi

apa? Manako tadi nah?”

Saat B mau memukul A. C langsung melerai mereka.

C“Wee, jangmako seperti ini. Nda perlu pake emosi”

A dab B tidak memperdulikan C

B“Asal kau tau A. Gara-gara student nite ko lupa dengan persahabatan

kita”

A“Sapa bilang saya lupa. Tetapko kuingat, tetap kuingat C”

B“Kalau memang muingatki. Kenapa akhir-akhir ini menjauh ko?”

A kembali ingin menghantam B. C kembali melerai.

C“Wee, sudahmi”

A dan B

22

Page 23: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

“Diammako!”

C langsung salting.

B“Terserah kau A. Urusmi itu student nite. Terserah kau.”

A“Bah, ndak akan kuminta bantuanmu”

B mausk kamarnya. A langsung pergi meninggalkan C.

C“Wee, kenapa begini? Masa baku musuhki cess??”

Tidak ada jawaban.

C“Jadi mentraktir tidak?”

A“Kenyangma!!”

Cut Away To

EXT-LAPANGAN-NIGHT

A yang masih marah tanpa sadar membuang agenda kerjannya.

A “Ballisikkuja, kalo begini deh. Nda ada kerja selesai. Aaah.

A tidak sadar kalau saat itu ustadz Taufan sedang berada dihadapannya. Ustadz Tauan langsung melaser A yang menggerutu.

USTADZ TAUFAN“Kau sudah mau wisuda masih berteriak-teriak. Jalkot 5 putaran.

A hanya pasrah. Menerima hukumannya. Jalkot kembali ke asrama. Saat lagi jalkot dia terdiam lama di depan agendanya. Lalu memungutnya

kembali.

Cut Away To

ANYWHERE

Kita melihat B sedang belajar dengan buku-buku SBMPTN dan banyak buku lagi. Dikamar. C sedang berbaring diranjangnya menatap langit.

A sedang fokus dengan tugasnya

23

Page 24: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

INT-KELAS-DAY

Kita melihat A sedang menghayal. Padahal disana sedang kumpul para panitia. Bowo yang sedang berbicara tentang masalah yang harus

dihadapi mereka dalam waktu 3 hari

Bowo sadar bahwa pikiran A tidak ada di dalam perkumpulan. Bowo melemparinya kertas. Sampai A sadar sedang diperhatikan oleh semua

panitia.

BOWO“A bagaimana dengan ide lampionmu?” kau bilang tahap pekerjaanmi

sekarang. Manami?”

A“Eeh, anu sabarko”

BOWO“Bagaiamana mauki sabar? Kalau seperti ini keadaan? Ingatko

kekurangan dana dan kau sendiri yang bilang kalau pasti bisaki bikin acara bgaus tanpa biaya besar. Manami bukti idemu?!”

Semua panitia hanya bisa diam melihat B dimarahi oleh bowo.

A“Hmm.. bah, ces. Tenang mako. Jadiji itu”

BOWO“Oke, kuliat besok. Kupegang kata-katamu”

A“Bah”

BOWO“Oke, kumpul hari ini selesai. Kita tutup dengan kafaratul majelis”

Semua serentak berdoa.

Cut Away To

EXT-DEPAN AL-GHAZALI-DAY

Ada yang sedang tampak lesu berjalan menuju kamarnya. Namun, tidak sengaja A berpapasan dengan B. Mereka berdua hanya saling tatap. Dan

itu diliat oleh C yang sedang berdiri di depan kamarnya.

Saat A mau masuk kedalam kamarnya. C menyapanya.

C“Wee, kenapako?”

24

Page 25: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

A“Pusing ngurus student nite, kita”

Tanpa babibu lagi. A masuk kedalam kamar.Cut Away To

EXT-JALANAN IMMIM-DAY

C Sedang bersama Malik, Abdi, Adi, dan Ammar.

C “Wee, lari deh”

ABDI“Dongo. Mau apa begitu?”

MALIK“Iyo, sabar saimako” 2 hari mamiki. Sudah itu bebas maki

ADI“Iyo, di. 2 hari mamiki sudah student nite, langsung maki bebas”

AMMAR“haha bah. Tapi, ingat tong!. Maumaki Mahasiswa”

C“Iyo iyo deh. Mauaka lari. Maujaka kasih jadi lari terakhirku itu di

Ma’had. Kenakalan terakhir sebelum kutinggalkan ini Ma’had.

ABDI“Boleh, tonji iya. Kapan mauko lari?”

C“Sekarang”

ADI“Ayomi pade kebelakang”

Cut Away To.

EXT-SUMUR-DAY

Kita melihat Abdi sudah memanjat pagar. Diikuti malik, adi, ammar, dan setelah itu C juga mulai memanjat. Saat bergelantungan seperti itu. C tidak kuat menahan berat badannya dan akhirnya dia terjatuh

Cut Away To.

25

Page 26: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

INT-AL-GHAZALI-DAY

A sedang mencari C dikamarnya.

A“We muliat C?”

DHEDE“Ndak tau”

A“Muliat C?”

ZUHUDI“Ndak tau”

A“Kau iya. Muliatki?”

KHALIK“Sapa?”

A“C”

KHALIK“Ndak taumi”

A“Mana itu anak?”

Saat keluar dari kamar C. A bertemu dengan Iccang.

A“Wee, muliat C?”

ICCANG“Di polikki C”

A“Kenapa disana?”

ICCANG“Patah kakinya”

A“Kenapa bisa?”

ICCANG“Dompalaki, pilari, baru bisaji orang keluar dua hari mami”

26

Page 27: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

A“Dongo nah”

A seketika itu langsung berlari menuju polik”

Cut Away To.

INT-AL-GHAZALI-DAY

Dikamar B sedang belajar dengan buku-bukunya sampai datang fadel bercerita.

FADEL“Iyo. Baru-baru jatuh C dari pagar. Dongo pilari”

B“Haa. Jatuh C. Dari pagar? Kenapa bisa?”

FADEL“Ndak taumi”

B“Jadi, dimanai C?”

FADEL“Dipolik”

Seketika itu juga B berlari menuju Poliklinik

Cut Away To

INT-POLIK-DAY

Di depan polik kita melihat A dan B yang datang secara bersamaan. Tanpa memikirkan masalah mereka berdua. Mereka masuk kedalam polik.

Di dalam polik sudah ada C yang sedang berbaring sambil kaki kanannya yang diperban.

A“Kenapako lati tolo?

B“Iyo, kenapako lari?”

C kaget menatap kedua sahabatnya yang secara bersamaan memperhatikannya.

C“Baku baek mako 2 orang?”

27

Page 28: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

A dan B hanya saling tatap

CDeh, kaya tong cewek. Kah masalah sepeleji itu. Masalah nu 2 orang.

Yang penting saling menghargaiko”

A dan B hanya terdiam

C“Maafan mako deh. Lusa bakupisahmaki. Jarang-jarangma lagi liatki

mukanu 2 orang yang jellek”

A“(Menatap B) Sory ces, sudah sembarang kubilang sama kau”

B“Saya juga ces”

C“Kandala kayak ceweko 2 orang. Kayak cewek dipanaikang hahahaha”

A dan B langsung memukul kaki C yang kesakitan

C“Addeh, tolona ine”

A“Kayak tong apa ine. Lari. Dongo”

B“Iyo dongo”

Cut Away To

INT-AL-GHAZALI-NIGHT

Ada Bowo, Ningrat, dan Fadly. Bowo memanggil A. A keluar dari kamarnya.

BOWO“Bagaimana? Manami itu lampion?”

A“Tunggu dulu kucariki”

BOWO“Maksudmu? Mauko mabeli?”

A“Kayaknya begitu”

28

Page 29: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

BOWO“A Pas sekalimi ini danata, nda bisami lagi ditambai untuk dana lampion yang pas begini saja. Masih ada kekurangan A. Baru mauko

sede tambai?”

A“Tapi, begituji-“

B dari belakang A membawa lampion yang telah dibuatnya.

B“Tenang mako, sedikiji biayanya ini. Tinggal diperbanyak. Saya

buatki sama anak-anak yang lain”

A hanya tersenyum dan meminta toast dari B.

ANYWHARE

Kita melihat santri kelas 6 sibuk dengan persiapan student nite”

INT-AL-GHAZALI-NIGHT

B yang sedang merapikan pakaiannya. Di depan cermin A mengetuk pintu.

A“Lamamu Mahasiswa. Mulaimi daritadi student nite”

B“Bah, siapma. Ayomi kedepan”

Mereka berjalan di depan asrama.

Cut Away To

EXT-JALANAN IMMIM-NIGHT

C sedang memegang kertas selembaran sampai dia melihat A dan B datang dari Asrama.

C“Lamamu”

B“Sory, eh, bagaimana kakimu ces?”

C“Keseleo biasaji. Ynag penting nda bisa halangika buat hadiri acara

terakhirta”

29

Page 30: Skenario Film - Paradoks (A Story Before Party)

A“Cobami nda adako. Kubusurko”

C“Sibusurrangki, hahaha (menatap B). Tawwah yang anak mahasiswa ya.

Selamat nah ces.

B“Bah, Tengkyu”

Kita melihat B, A, dan C berjalan menuju student nite dengan gembira.

30