skenario nightmare
TRANSCRIPT
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
1/24
SKENARIO NIGHTMARE
Mrs. Afraida was twenty eight years old single mother who lived in urban fringearea.
One day she was driving her motorcycle in her Daily routine delivering her onlyson to school. Just as if out of nowhere, she crased to a dump truck parked onthe side of the street, and broke her left lower arm. She was then hurried to the
hospital emergency, accompanied by a friend nextdoor. Her son was minimallyinjured.
After a successful operation, she was laid in the recovery rol while waiting herconciusness to return. She was transferred to the ward for further recovery. Thenextday, her elder brother came to accompany her at hospital, while the friendnextdoor went home.
The morning after, she suddenly looked worn down after a nightful of sleep. Shedemonstrates a sudden burst of anger at Time of the day, and refuses to sleepthe night after. This condition was repeated for another three days.
The ward doctor, fearing the incident will temper her chance of faster recovery,then decided to call a help from the psychiatrist.
The following were the information extracted from the elder brother.
Premorbid History
Birth: Normally delivered with the help od midwife. Spontaneously cried.
Childhood: She was a cheerful little girl, but after the death his littlebrother, her cheerfulness cease to bloom.
Adolescence & Adult: Will overly mourn for every unfortunate events, and
sometimes unable to talk freely without feeling anxious. Five years ago,her anxiety was increased.
Previous Mental Disorder and Organobiologic Development History
Occasionally, she was reporter to have a series of sleep disturbance aboutten to eight yeras ago.
No serious illness was reporter before.
Family History
She was the Third of four siblings. The First two was a male, as was thelatter. Her little brother died of an accident twenty years ago. The oneaccompanying her at the hospital was her second eldest brother.
At First, her time was accupied to norture her little brother. But later, shewas attached emotionally to her eldest brother.
After her son was born, she then displaced her emotional attachment toher son. She seemed very fond of her only son, especially after threeyears ago. She always delivered and picked her son to and from hisschool. At many Time, she would answer most of her sons request. Whenher son was ill (even mildly), she would very anxious, recalling the death
of her former beloved ones.
Education History
She was graduate of the local SMP, and her grades was average.
By Shafira_Febby 1
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
2/24
She was unable to continue because her parentas were unable to pay thefee.
Occupation History
She was a housewife until three years ago. She then opened a WarungNasi in front of her house to keep the Economic running. Although shefelt the food she cook was noot delicious, more and more the customer
reporter her cooking was the best.
Marital History
She was marride eight years ago to a Palembang man (who brought her tothis toen shortly after marrieage). She was very happy in her marital life.Her husband died in a plane crash three years ago, and was among thaunidentified Corps.
Economic Status
She lived in a self-owned house. She paid up her life with her Daily
income. She was able to pay her sons school, but not any object beyondthe daily needs.
Social Relationship and Activity
She was considered Close to some people than others, mostly women. Outof this circle, she reporter feeling fear unable to mete the demand offriends, Tju was difficult of making new friends.
The following information was recorded during autoanamnesis. The voice andemotion of Mrs. Afraida was generally calm and controlled.
Examiner Mrs. AfraidaGood day, Mrs. Afraida. How are youfeeling today?
Not so well.
What do you mean by taht? Are youfeeling sad?
Im not sad, Im just Tire.
Why were you so emotional that day? Im exhausted. Im tired of being here.Well, Im afraid you cannot get homeyet. What would you want us to do tohelp you replenish yourself fromexhaustion?
I just Seed some normal aleep. I triedtoo, but I wont.
Why wouldnt you go sleep? I wanted too, but I was afraid it wouldbe come again. Im afraid THEY would
come again.What will come? Who are they? The derams. Its all about them. My
son. They wanted to take my son.Your son is okay. I know but the derams do not.Can you tell me more about thesedreams of yours?
My husband came to me. He said thathe was lonely and wanted to take ourson with him.
Are you feeling afraid right now? No, not exactly. In fact, I realize exactlytheres nothing to fear.
Do you love your husband? Of course I do. And I love my sondearly.
If we allow you to go home now, whatwould you do? Well, I think I will look after mymotorcycle, probably lend some Moneyto repair any damage. I needed for ourDaily activity and to buy Resources formy dishes.
By Shafira_Febby 2
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
3/24
The physical examination of Mrs. Afraida
Vital sign: Blood pressure (110/70); Pulse rate (79 x/mnt); Respiration rate(19 x/mnt); Axial temperatur (37,7 derajat celcius).
Physical examination: Normal
Neurological examination: NormalConclusion of the Psychiatric Examination
Main condition: Adequate contact, cooperative attitude, good initiative
Affective state: Euthymic Emotional life: Labile
Thought process: Persistent idea of frightening nightmares
Perception and sensation: Normal
Intelligence function: Normal
Instinctual and Behavioral Drive: Normal
Anxiety: No sigi of anxiety was detected
Reality testing Ability: thought were disturbed.
I. IDENTIFIKASI MASALAH:1. Nyonya Afrida janda 28 tahun, mempunyai satuanak laki-laki, tinggal di
desa dibawa ke rumah sakit karena kecelakaan yang menyebabkan lengankirinya patah dan anaknya luka ringan.
2. Stelah dioperasi dia dipindahkan ke bangsal untuk pemulihan dan pagiharinya saat dia siuman tampak lelah dan langsung marah-marah, seratmenolak tidur pada malam berikutnya, selam 4 hari. Selama di bangsal diaditemani oleh kakaknya.
3. Hasil anamnesis, Aloanamnesis :
Premorbid history :
-
Keceriaan kurang setelah adik laki-lakinya meninggal-Dia selalu beduka berlebihan bila ada kejadian tidakmenyenangkan.
-Tidak bias bicara secara bebas dan kecemasan meningkat sejak 5tahun yang lalu.
Previous :-Gangguan tidur secara berkala sejak 10 tahun atau 8 tahun yanglalu.
Family history :-Dia sangat dekat secara emosional dengan adik laki-lakinya, namunadiknya meninggal karena kecelakaan 20 tahun yang lalu.-Setelah itu dia dekat dengan kakak laki-lakinya-Setelah kelahiran anaknya, dia sangat dekat dengan anaknya dansangat saying secara belebihan, terutama setelah suaminyameninggal.-Ketika anknya sakit, dia sangat cemas, teringat kematian orang-orang yang dicintainya.
Education history :-Hanya lulus SMP,dengan nilai rata-rata dan tidak mampumelanjutkan pendidikan karena tidak ada biaya.
Acupatonal :
By Shafira_Febby 3
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
4/24
-Dia ibu rumah tangga, membuka warung nasi setelah suaminyameninggal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Marital history :-Menikah 8 tahun yang lalu, sangat bahagia tetapi suaminyameninggal pada kecelakaan pesawat 3 tahun yang lalu.
Status ekonomi :-Cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari
Social relation :
-Dekat dengan beberpa orang terutama wanita dan agak kesulitanmembuka hubungan baru.
4. Hasil autoanamnesis :
Dia lelah karena kurang tidur, perlu tidur tetapi tiak bias
Dia takut mimpinya terulang kembali
Mimpi : suaminya dating dan mau mengambil anknya
Dia sadar itu hanya mimpi
Tidak ada trauma pasca kecelakaan
5. Pemeriksaan fisik
- Normal
6. Kesimpulan hasil pemeriksaan psikiatrik
- Emosional live : labile
- Thought proses : mimpi buruk yang persistent
- Reality teting ability : fikirsnnya erganggu
II. ANALISIS MASALAH:
1. Bagaimana hubungan single mother dan tinggal di daerah urban dari sisi
ilmu kesehatan jiwa?
2. Bagaimana hubungan kecelakaan dengan gangguan yang dialaminya?
3. Apa penyebab dan psikopatologi marah yang tiba-tiba?
4. Apa saja jenis-jenis gangguan tidur?
5. Bagaimana pengaruh gangguan tidur dari sisi kejiwaan?
By Shafira_Febby 4
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
5/24
6. Bagaimana pengaruh kematian adiknya, saat ia berusia 8 tahun, dengan
perkembangan jiwa Ny. Afraida?
7. Bagaimana psikopatologi anxiety?
8. Bagaimana hubungan family history dengan keluhan yang dialaminya?
9. Bagaimana hubungan Educatio dengan keluhan yang di alaminya?
10.Bagaimana hubungan Occupation dengan keluhan yang di alaminya?
11.Bagaimana hubungan Marital history dengan keluhan yang di alaminya?
12.Bagaimana hubungan Status ekonomi dengan keluhan yang di alaminya?
13.Bagaimana hubungan Social realtionship and activity dengan keluhan
yang di alaminya?
14.Apa simpulan dari hasil autoanamnesis dan makna hasil pemeriksaan
psikiatri?
15.Apa interpretasi pemeriksaan fisik?
16.Bagaimana penegakan diagnosis kasus ini?
17.Apa etiologi dan faktor resiko dan bagaimana epidemiologi kasus ini?
18.Bagaimana tata laksana kasus ini?
19.Bagaimana prognosis dan apa KDU untuk menangani kasus ini?
III. HIPOTESIS:
Ny. Afraida, 28 tahun, mengalami nightmare.
IV. SINTESIS:
A. TIDUR
a. Fisiologi Tidur
Hipotalamus mempunyai pusat-pusat pengendalian untuk beberapa jenis
kegiatan tak-sadar dari badan, yang salah satu diantaranya menyangkut
tidur dan bangun. Cedera pada hipotalamus dapat mengakibatkan
seseorang tidur dalam jangka waktu yang luar biasa panjang atau lama.
Formasi retikuler terdapat dalam pangkal otak. Formasi itu menjulang naik
menembus medulla, pons, otak bagian tengah, dan lalu ke
hipotalamus. Formasinya tersusun dari banyak sel syaraf dan serat
syaraf . Serat-seratnya mempunyai hubungan-hubungan yangmeneruskan impuls-impuls ke kulit otak dan ke tali sumsum tulang
belakang. Formasi retikular itu memungkinkan terjadinya gerakan-gerakan
By Shafira_Febby 5
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
6/24
refleks serta yang disengaja dengan mudah, maupun kegiatan-kegiatan
kortikal yang bertalian dengan keadaan waspada.
Di waktu tidur, sistem retikular mendapat hanya sedikit rangsangan dari
korteks serebral (kulit otak) serta permukaan luar tubuh. Keadaan bangun
terjadi apabila sistem retikular dirangsang dengan rangsangan-
rangsangan dari korteks serebral dan dari organ-organ serta sel-sel
pengindraan di kulit. Umpamanya saja, jam wekker membangunkan kitadari tidur menjadi keadaan sadar apabila kita menyadari bahwa kita harus
bersiap-siap untuk pergi bekerja. Perasaan-perasaan yang diakibatkan
oleh kenyerian, kebisingan dan sebagainya, akan membuat orang tidak
dapat tidur lewat organ-organ serta sel-sel di kulit badan. Maka keadaan
tidak dapat tidur di timbulkan oleh kegiatan kulit otak serta apa yang
dirasakan oleh badan; di waktu tidur, rangsangan-rangsangan menjadi
minimal.
Fisiologi tidur dapat diterangkan melalui gambaran aktivitas sel-sel
otak selama tidur. Aktivitas tersebut dapat direkam dalam alat EEG. Untuk
merekam tidur, cara yang dipakai adalah dengan EEG Polygraphy. Dengancara ini kita tidak saja merekam gambaran aktivitas sel otak (EEG), tetapi
juga merekam gerak bola mata (EOG) dan tonus otot (EMG). Untuk EEG,
elektroda hanya ditempatkan pada dua daerah saja, yakni daerah fronto-
sentral dan oksipital. Gelombang Alfa paling jelas terlihat di daerah
frontal. dapatkan 4 jenis gelombang, yaitu:
Gelombang Alfa, dengan frekuensi 8 - 12 Hz, dan amplitudo
gelombang antara 10 - 15 mV. Gambaran gelombang alfa yang
terjelas didapat pada daerah oksipital atau parietal. Pada keadaan
mata tertutup dan relaks, gelombang Alfa akan muncul, dan akan
menghilang sesaat kita membuka mata. Pada keadaan mengantuk(drowsy) didapatkan gambaran yang jelas yaitu kumparan tidur
yang berupa gambaran waxing dan gelombang Alfa.
Gelombang Beta, dengan frekuensi 14 Hz atau lebih, dan amplitudo
gelombang kecil, rata-rata 25 mV. Gambaran gelombang Beta yang
terjelas didapat pada daerah frontal. Gelombang ini merupakan
gelombang dominan pada keadaan jaga terutama bila mata
terbuka. Pada keadaan tidur REM juga muncul gelombang Beta.
Gelombang Teta, dengan frekuensi antara 4 - 7 Hz, dengan
amplitudo gelombang bervariasi dan lokalisasi juga bervariasi.
Gelombang Teta dengan amplitudo rendah tampak pada keadaanjaga pada anak-anak sampai usia 25 tahun dan usia lanjut di atas
60 tahun. Pada keadaan normal orang dewasa, gelombang teta
muncul pada keadaan tidur (stadium 1, 2, 3, 4).
Gelombang Delta, dengan frekuensi antara 0 - 3 Hz, dengan
amplitudo serta lokalisasi bervariasi. Pada keadaan normal,
gelombang Delta muncul pada keadaan tidur (stadium 2, 3, 4).
Dengan demikian stadium-stadium tidur ditentukan oleh persentase
dan keempat gelombang ini dalam proporsi tertentu. Selain itu juga
ditunjang oleh gambaran dari EOG dan EMG nya.
Proses tidur
Stadium jaga (wake)
Stadium 1 (gelombang alfa, beta, theta)
By Shafira_Febby 6
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
7/24
Stadium 2 (gelombang delta 20%)
Stadium 3 (gelombang delta 20-50%)
Stadium 4 (gelombang delta>50%) = delta sleep
Stadium REM (rapid eye movement) = REM sleep
Satu siklus berlangsung sekitar 90 menit, sehingga terjadi sekitar 4-
5 siklus tidur yang teratur pada tidur yang normalPada keadaan
Tidur ringan = stadium 1 dan 2
Tidur dalam = stadium 3 dan 4 (Non REM Sleep)
Tidur dangkal = stadium REM (terjadi mimpi)
b. Teori Dasar Tidur
Diduga penyebab tidur adalah proses penghambatan aktif. Ada
teori lama yang menyatakan bahwa area eksitatori pada batang otak
bagian atas, yang disebut sistem aktivasi retikular, mengalami
kelelahan setelah seharian terjaga dan karena itu, menjadi inaktif.
Keadaan ini disebut teori pasif dari tidur. Percobaan penting telah
mengubah pandangan ini ke teori yang lebih baru bahwa tidur barangkali
disebabkan oleh proses penghambatan aktif. Hal ini terbukti dari suatu
percobaan dengan cara melakukan pemotongan batang otak setinggi
regio midpontil, dan berdasarkan perekaman listrik ternyata otak tak
pernah tidur. Dengan kata lain, ada beberapa pusat yang terletak dibawah
ketinggian midpontil pada batang otak, diperlukan untuk menyebabkan
tidur dengan cara menghambat bagian-bagian otak lainnya.
Perangsangan pada beberapa daerah spesifik otak dapat
menimbulkan keadaan tidur dengan sifat-sifat yang mendekati keadaan
tidur alami. Daerah-daerah tersebut adalah :
Nuklei rafe, yang terletak di separuh bagian bawah pons dan
medula
Nukleus traktus solitarius, yang merupakan regio sensorik medula
dan pons yang dilewati oleh sinyal sensorik viseral yang memasuki
otak melalui syaraf-syaraf vagus dan glossofaringeus, juga
menimbulkan keadaan tidur.Beberapa regio diensefalon, yaitu bagian rostral hipotalamus,
terutama area suprakiasma dan adakalanya suatu area di nuklei
difus pada talamus.
c. Pola/Tahapan tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat
elektroensefalogram (EEG), elektro-okulogram (EOG), dan
elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid
eye movement(NREM) dan rapid eye movement(REM).
1. Tidur NREM. tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-
pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur
lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan
orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi
By Shafira_Febby 7
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
8/24
fisiologi tubuh. Di samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-
tanda vital, metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri
terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light
sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau
delta sleep).
2. Tidur REM. Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan
berlangsung selama 5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur
NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Selama tidur
REM,otak cenderung aktif dan metabolismenya meninggkat hingga
20%. Pada tahap individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru
dapat bangun dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung
meningkat,dan frekuensi jantung dan pernapasan sering kali tidak
teratur.
1. Pola tidur biasa atau NREM
Pola / tipe tidur biasa ini juga disebut NREM (Non Rapid Eye
Movement = Gerakan mata tidak cepat). Pola tidur NREM merupakan
tidur yang nyaman dan dalam tidur gelombang pendek karenagelombang otak selama NREM lebih lambat daripada gelombang alpha
dan beta pada orang yang sadar atau tidak dalam keadaan tidur (lihat
gambar).
Tanda-tanda tidur NREM adalah :
Mimpi berkurang
Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)
Tekanan darah turun
Kecepatan pernafasan turunMetabolisme turun
Gerakan mata lambat
Fase NREM atau tidur biasa ini berlangsung 1 jam dan pada
fase ini biasanya orang masih bisa mendengarkan suara di sekitarnya,
sehingga dengan demikian akan mudah terbangun dari tidurnya. Tidur
NREM ini mempunyai 4 (empat) tahap yang masing-masing-masing
tahap di tandai dengan pola gelombang otak.
1) Tahap I
Tahap ini merupakan tahap transisi, berlangsung selama 5 menityang mana seseorang beralih dari sadar menjadi tidur. Seseorang
merasa kabur dan relaks, mata bergerak ke kanan dan ke kiri,
kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas. Gelombang
alpha sewaktu seseorang masih sadar diganti dengan gelombang
betha yang lebih lambat. Seseorang yang tidur pada tahap I dapat
di bangunkan dengan mudah.
2) Tahap II
Tahap ini merupakan tahap tidur ringan, dan proses tubuh terus
menurun. Mata masih bergerak-gerak, kecepatan jantung dan
pernafasan turun dengan jelas, suhu tubuh dan metabolismemenurun. Gelombang otak ditandai dengan sleep spindles dan
gelombang K komplek. Tahap II berlangsung pendek dan berakhir
dalam waktu 10 sampai dengan 15 menit.
By Shafira_Febby 8
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
9/24
3) Tahap III
Pada tahap ini kecepatan jantung, pernafasan serta proses tubuh
berlanjut mengalami penurunan akibat dominasi sistem syaraf
parasimpatik. Seseorang menjadi lebih sulit dibangunkan.
Gelombang otak menjadi lebih teratur dan terdapat penambahan
gelombang delta yang lambat.
4) Tahap IV
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan
predominasi gelombang delta yang melambat. Kecepatan jantung
dan pernafasan turun. Seseorang dalam keadaan rileks, jarang
bergerak dan sulit dibangunkan. (mengenai gambar grafik
gelombang dapat dilihat dalam gambar). Siklus tidur sebagian
besar merupakan tidur NREM dan berakhir dengan tidur REM.
2. Pola Tidur Paradoksikal atau REM
20 25% dari lamanya tidur semalam orang dewasa.
Ada hubungan dengan mimpi. (85% lebih orang yangdibangunkan sewaktu tidur REM mengatakan bahwa mereka
sedang mimpi).
Ada ahli yang menganggap bahwa tidur REM merupakan
bentuk kesadaran tersendiri.
Jumlah minimal tidur REM harus ada setiap malam.
Dalam percobaan dalam menghilangkan tidur REM
(menghapuskan mimpi atau dream deprivation) ternyata, bahwa
saraf (neuron) menjadi sangat terangsang; individu menjadilekas marah dan ada pula yang menjadi bingung dan gelisah sekali
setelah beberapa hari tidur tanpa REM. Bila dihentikan, maka tidur
REM itu menjadi lebih banyak, seakan-akan kehilangan itu dikerjar.
d. Gejala gangguan tidur
1. Insomnia (sukar tidur, biasanya karena sebab psikologik)
Insomnia biasanya timbul sebagai gejala suatu gangguan lain
yang mendasarinya, seperi kecemasan (sulit memulai tidur) dan
depresi (sulit mempertahankan tidur) atau gangguan emosi lain yangterjadi dalam hidup manusia.
2. Hipersomnia
Penderita tidur nyenyak sepanjang pagi, perlahan-lahan
terbangun pada sore hari dan tidak mengantuk sewaktu orang yang
lain pergi tidur.
3. Parasomnia
Suatu fenomena tidur yang tidak umum dan tidak diinginkan.
Muncul tiba-tiba saat tidur atau pada ambang tidur-terjaga, dan terjadi
pada stadium 3 dan stadium 4 diikuti tidak mengingat kejadian
tersebut.
By Shafira_Febby 9
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
10/24
4. Gangguan jadwal tidur-bangun
Melibatkan pergeseran waktu tidur dari yang seharusnya.
e. Diagnosis gangguan tidur menurut PPDGJ
F51.0 Insomnia non organic
Kesulitan masuk tidur, mempertahankan tidur, atau kualitas
tidur yang buruk minimal 3x semingu selama minimal 1bulan.
F51.1 hipersomnia nonorganik
Tidur siang berlebihan atau serangan kantuk yang hebat pada
siang hari disebabkan oleh kurang tidur
Terjadi setiap hari selama lebih dari satu bulan menyebabkan
gangguan fungsi social atau pekerjaan
F51.2 gangguan jadwal tidur nonorganik
Pola jadwal individu yang berbeda dengan jadwal tidur yang di
anggap normal di masyarakat
Adanya insomnia pada waktu orang tidur dan hipersomnia pada
orang terbangun
F51.3 somnambulisme (Berjalan dalam tidur dan berbicara dalam
tidur)
Cenderung untuk terjadi sewaktu tidur NREM fase 4 tidak lama
sesudah tidur.
F51.4 teror tidur
Gejala predominan adalah terjadinya satu atau lebih episode
terbangun dari tidur yang di awali dengan teriakan panic,
anxietas
Episode berlangsung selama 1-10 menit
F51.5 nightmare
Terbangun dari tidur malam, atau tidur siang dengan mimpi
yang terperinci, jelas dan menakutkan
B. HUBUNGAN KELUHAN
1. Hubungan Trauma kecelakaan dengan Perkembangan Kepribadian
Ny. Afraida
a. Kecelakaan Adiknya
By Shafira_Febby 10
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
11/24
Suatu duka/taruma di masa (sangat) lampau (masa anak-anak),
dapat terbawa hingga dewasa. Karena secara anatomi, pada manusia,
amygdala lebih cepat berkembang dibandingkan neo cortex. Hal itu
menjelaskan mengapa berbagai kejadian emosional di tahun-tahun
pertama dari seorang individu, bisa sangat berkesan. Pada usia yang
sangat dini, seorang individu bisa sangat rentan terhadap berbagai kondisi
emosional. Sehingga inilah yang dialami oleh Mrs. Afraida, kecelakaan
adiknya disaat usianya 8 tahun meninggalkan suatu trauma ataupun
phobia bagi dirinya di saat sekarang.
b. Kecelakaan Sekarang
Kejadian traumatik adalah kejadian yang menimbulkan luka psikis
yang berpengaruh pada perilaku sesudahnya. Kejadian traumatik
merupakan salah satu pemicu stress/distress psikologik artinya muncul
reaksi yang berlebihan dalam fungsi faal tubuhnya.
Sementara, trauma psikik, dalam psikologi, diartikan sebagai
kecemasan hebat dan mendadak akibat suatu peristiwa di lingkungan
seseorang yang melampaui batas kemampuannya untuk bertahan,
mengatasi, atau menghindar. Reaksi orang terhadap peristiwa traumatik,
di antaranya: rasa takut, kecemasan, atau kekhawatiran yang hebat, tak
berdaya, atau merasa seram. Dalam hal ini, mekanisme pertahanan
masing-masing individu sangatlah menentukan, bila pertahanannya kuat
peristiwa itu tidaklah hal yang berarti tapi pada individu dengan
mekanisme pertahananan mental lemah, peristiwa itu bisa menjadi mimpi
buruk yang terus menerus berputar. Mereka mengalami kembali peristiwa
yang mengerikan dalam mimpi atau bayangan mereka.
Kecelakaan lalu lintas merupakan pemicu untuk mengingat kembali
kejadiaan yang dialami sebelumnya (trauma psikis) yang berakibat
timbulnya rasa takut/ kecemasan yang berlebihan dan apabila mekanisme
pertahanan mentalnya lemah maka peristiwa itu bisa menjadi mimpi
buruk yang terus menerus berputar.
Kematian adik laki-lakinya pada pasien trauma psikis stressor untuk
timbulnya stres kecemasan (rasa ketakutan, kekhawatiran) terjadinya
peristiwa yang sama pada anaknya saat terjadi pengulangan trauma
(kecelakaan yang melukai anaknya) kecemasan meningkat depresi
disertai dengan gangguan pada aktivitas kolinergik sentral (aktivitas
asetilkolin), berkurangnya pembentukan epinefrin dan serotonin di otak
gangguan pada pola tidur REM
Pemendekan latensi tidur REM (60 menit atau kurang)
Peningkatan presentasi tidur REM
Pergeseran distribusi REM dari setengah bagian terakhir ke
setengah bagian awal dari malam.
Hal ini yang menyebabkan pasien mudah tersinggung, letargi, dan sering
By Shafira_Febby 11
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
12/24
2. Hubungan Riwayat Pendidikan dengan Perkembangan
Kepribadian Ny. Afraida
Ny. Afraida lulus SMP lokal dengan nilai rata-rata
Ny. Afraida tidak dapat melanjutkan pendidikan karena orang
tuanya tidak mampu membayar.
Data di atas dibutuhkan untuk melihat apakah terjadi ganggguan
intelegensia yang meliputi kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial.
Kecerdasan seorang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor: Genetik,
Lingkungan tumbuh, keadaan ekonomi keluarga, status gizi anak, seberapa
besar keluarga, dan tingkat pendidikan orang tua.
Berdasarkan skenario, Ny. Afraida tidak mengalami gangguan
intelegensia tapi dengan keadaan ekonomi keluarga yang kekurangan dapat
menghambat perkembangan kejiwaan Ny. Afraida khususnya secara sosial
karena di usianya yang remaja di mana sudah muncul rasa malu, minder, dan
kurang percaya diri terhadap lingkungan terutama teman-teman, hal inidapat mengakibatkan anak jadi murung, sulit bergaul, tidak mudah terbuka,
dan suka memendam masalah. Selain itu, tingkat kecerdasan juga
berpengaruh dalam mekanisme pertahanan dalam menghadapi trauma.
3. Hubungan Riwayat Pekerjaan dengan Keadaan Kejiwaan Ny.
Afraida
Berdasarkan kasus Ny. Afraida, ditunjukkan bahwa Ny. Afraida memiliki
dua pekerjaan sekaligus yaitu sebagai ibu rumah tangga dan membuka
warung nasi yang dapat meningkat tingkat stres karena selain harus
mengurus rumah tangga, Ny. Afraida juga harus memikirkan keadaanekonominya. Pada kasus juga terlihat kalau Ny. Afraida kurang memiliki rasa
percaya diri yang kemungkinan disebabkan oleh perkembangan jiwa yang
sejak remaja sudah terjadi gangguan sehingga menimbulkan pemikiran
bahwa dirinya itu tidak memiliki kelebihan ataupun selalu merasa tidak
beruntung.
4. Hubungan Riwayat Pernikahan dengan Keadaan Kejiwaan Ny.
Afraida
Suaminya meninggal dukacita berlebihan gangguan kecemasan
mimpi buruk mengenai ancaman (takut anaknya meninggal juga) over
protektif terhadap anaknya.
Suatu study penelitian juga menunjukkan bahwa seseorang yang
ditinggal mati pasangannya memiliki tingkatan stres traumatic paling tinggi
dengan posisi teratas dibandingkan jika ditinggal mati saudara atau teman.
5. Hubungan Status Ekonomi dengan Keadaan Kejiwaan Ny. Afraida
Ny. Afraida tinggal di rumah sendiri dan membayar semua kebutuhan
keluarga dari penghasilannya sehari-hari ditambah harus membayar
kebutuhan sekolah anaknya, tentu memiliki beban stresor yang lebih tinggi
untuknya.
6. Pengaruh ia tidak tidur dengan kondisi psikologisnya
By Shafira_Febby 12
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
13/24
Periode kekurangan tidur yang panjang kadang-kadang menyebabkan
disorganisasi ego, halusinasi dan waham. Menghilangkan tidur REM pada
seseorang dengan membangunkannya pada awal siklus REM menghasilkan
peningkatan jumlah periode REM dan jumlah tidur REM (peningkatan rebound)
jika mereka dibiarkan tidur tanpa diganggu. Pasien yang kekurangan tidur REM
mungkin menunjukkan sikap mudah tersinggung dan letargi.
Pada penelitian terhadap tikus, kekurangan tidur menghasilkan suatusindrom yang berupa penampilan terdebilitas, lesi kulit, peningkatan asupan
makanan, kehilangan berat badan, peningkatan penggunaan energi, penurunan
temperature tubuh, dan kematian. Perubahan neuroendokrin berupa
peningkatan noreepinefrin plasma dan penurunan tiroksin plasma.
C. PENEGAKAN DIAGNOSIS
Prosedur Pemeriksaan Psikiatrik
Pemeriksaan psikiatrik terdiri dari tiga bagian : riwayat psikiatrik, pemeriksaan
status mental (dan pemeriksaan diagnostik lainnya), serta diagnosis dan terapi.
1. Riwayat Psikiatrik, terdiri atas :
a. Keluhan utama : adalah alasan pasien datang memeriksakan dirinya atau
mencari pengobatan, yang dicatat sesuai dengan kata-kata pasien sendiri.
Dengan demikian dapat diketahui pula tingkat kemampuan pasien untuk
mengobservasi dan mengevaluasi diri.
b. Riwayat penyakit sekarang : informasi yang diambil antara lain mengenai
gambaran detail dan akurat tentang kesulitan atau gejala yang dialami,
awitan (onset) dan lama penyakit, perjalanan gejala-gejala itu konstan,hilang-timbul, atau mekin memburuk.
c. Riwayat psikiatrik lampau : menggambarkan semua episode dan gejala
yang pernah dialami dahulu sebelum ini, diobati ataupun tidak.
d. Riwayat medik lampau : tujuannya adalah menyaring penyakit medis dan
menemukan penyebab medis dari penyakit psikiatrik.
e. Tinjauan sistem badani
f. Riwayat keluarga : mengetahui siapa saja keluarga pasien yang menderita
gangguan jiwa akan bermanfaat untuk memperoleh gambaran diagnostik
seutuhnya, karena banyak gangguan jiwa bersifat familial dan mempunyai
komponen genetik.
g. Riwayat perkembangan dan sosial : terdiri dari riwayat kehamilan dan
persalinan ; riwayat perkembangan dan pendidikan; riwayat pekerjaan
dan pendidikan ; serta riwayat sosial dan forensik.
2. Pemeriksaan status mental
a. Penampilan dan Perilaku : Bagaimana penampilan pasien secara fisik dan
psikis, apakah tampak sesuai dengan umur yang tercatat, apakah rapi,
kotor, berbau, baju tidak sepadan, warna rambut. Hal lainnya juga seperti
By Shafira_Febby 13
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
14/24
raut dan ekspresi wajah, kontak mata dengan pemeriksa, ciri-ciri tertentu,
kesan kesehatan umum, dan status gizi.
Sikap pasien terhadap pemeriksa dapat memberi petunjuk yang berarti.
misalnya pasien yang bersikap hati-hati dan curiga mungkin menderita
paranoid. Beberapa kemungkinan sikap pasien antara lain : bersahabat,
kooperatif, kasar, mengancam, agresif, ambivalen, seduktif, merayu, atau
menantang.
Dalam kasus main condition : adequate contact, cooperativeattitude, good initiative pasien datang dengan penampilanyang baik, pandangan tidak kosong, sikap pasien yang kooperatif
karena dapat bekerjasama dengan baik dalam menjawab semua
pertanyaan-pertanyaan yang dokter ajukan, dan reaksi pasien
baik.
b. Alam perasaan (Mood) dan Afek :
Alam perasaan atau moodadalah emosi yang mendalam dan bertahanlama, bersifat subjektif dan didasarkan atas laporan pasien. Mood yang
sering didapati antara lain eutimia (mood normal), murung, sedih, depresi,
cemas, senang, gembira, euforia, elasi, marah, atau mudah tersinggung
(iretabel).
Afek adalah ekspresi perasaan yang dapat diobservasi. Perhatikan
perilaku nonverbal seperti gerakan wajah, intonasi suara, dan gerakan
tubuh. Beberapa istilah yang biasanya digunakan untuk menggambarkan
afek adalah : tumpul, datar, labil, tidak wajar (inappropriate).
Dalam kasus : Affective state euthymic, merupakan kondisikedamaian dan kesejahteraan mental, tidak dalam keadaan
depresi ; emotional life labile, tidak stabil.Labil Suasana perasaan yang berflutuaksi / berubah-ubah dari waktu ke
waktu atau berubah dengan cepat antara hal-hal yang ekstrem.
Pergantian perasaan dari sedih, cemas, marah, eforia, muncul bergantian
& tak terduga.
Anxiety :no sign of anxiety was detected
Pasien (Ny. Afraida) mengalami kecemasan (komponenpsikologisnya berupa : khawatir, gugup, tegang, cemas, rasa tak
aman, takut) tapi tidak ditemukan tanda kecemasannya
(komponen somatisnya), seperti palpitasi, keringat dingin pada
telapak tangan, tekan darah meninggi, dsb. Hal tersebut juga
ditunjukkan dari hasil pemriksaan fisik yang rata-rata normal.
c. Proses Pikir
Pembicaraan : kualitas dan kuantitas pembicaraan klien dapat
menginformasikan proses pikirannya. Kualitas di sini berarti relevansi,
kepatutan, dengan topik pembicaraan, koherensi, kejelasan, dan volumesuara. Sedangkan kuantitas menggambarkan banyaknya dan cepatnya
pembicaraan, serta suasana.
By Shafira_Febby 14
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
15/24
Bentuk pikiran : bentuk pikiran (form of thought) atau proses pikiran
adalah cara bagaiman buah pikiran terhubungkan. Pikiran normal adalah
bertujuan dan terangkai berurutan dengan hubungan yang logis.
Gangguan bentuk pikiran ditunjukkan pasien sepanjang wawancara.
Penilaian dilakukan berdasarkan observasi ciri-ciri dan aliran respons
pasien selama wawancara.
Isi pikiran
Dalam kasus Thought Process : Persistent idea of frighteningnightmares gangguan mimpi buruk (nightmare disorder)ditandai oleh mimpi yang lama dan menakutkan, di mana
seseorang terbangun dalam keadaan ketakutan.
Pasien (Ny. Afraida) memiliki ide pikiran yang berlebihan &
menetap tentang mimpi buruk yang menakutkan (suaminya akan
mengambil anak laki-lakinya yang sangat disayangi). Namun, dia
tidak mempunyai gangguan proses / bentuk , arus pikir seperti
asosiasi longgar, inkoherensia, flight of ideas, sirkumstansial,
tangensial & blocking.
d. Persepsi : tanyakan segala halusinasi pasien baik halusinasi pendengaran,
penglihatan, pengecapan, perabaan, atau olfaktorik.
Dalam kasus Perception and sensational : NormalPasien (Ny. Afraida) tidak mengalami halusinasi & ilusi yang
dihayati terhadap diri sendiri & lingkungannya
Persepsi : sebuah proses mental yang merupakan pengiriman stimulus
fisik menjadi informasi psikologis sehingga stimulus sensorik dapat
diterima secara sadar.
e. Kemampuan Kognitif
Kesadaran : sebenarnya ini ditentukan sejak awal pemeriksaan apakah
pasien dalam keadaan sadar penuh, apatis, somnolen, sopor atau koma.
Orientasi : tentukan orientasi pasien terhadap waktu, tempat, dan orang.
Perhatian dan konsentrasi : Konsentrasi adalah kemampuan untuk
mengarahkan dan mempertahankan perhatian. Jika hal ini terganggu,
maka pertanyaan yang diajukan harus diulangi berkali-kali dan pasien
teralihkan perhatiannya oleh stimuls yang tidak penting.
Memori
Pengetahuan umum dan inteligensi
Fungsi eksekutif : dalam aspek kemampuan pemahaman
(comprehension), analisis, pemecahan masalah (problem solving),
pertimbangan (reasoning), pengambilan keputusan, antisipasi,
perencanaan, pemahaman abstrak dan kemampuan visuospatial.
By Shafira_Febby 15
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
16/24
Bakat kreatif, Kemampuan menolong diri sendiri, kemampuan
mengendalikan impuls juga dinilai.
Dalam kasus NormalFungsi intelegensi pasien yang berhubungan dengan kosakata &
pengetahuan umum yang dimilikinya & informasi-informasi terkini masih
terbulang normal seperti orang-orang pada umumnya. Fungsi kognisi lainpada pasien, seperti kemampuan memori / daya ingat, konsentrasi /
perhatian, orientasi (orang, waktu & tempat), kemampuan membaca &
menulis, berpikir abstrak sepertinya jhuga masih normal.
f. Pertimbangan dan Tilikan (insight) : menunjukkan kemampuan seseorang
untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi situasi yang
dihadapinya.
g. Daya nilai realitas dan norma sosial
Taraf dapat dipercaya (Reliability) : berisi impresi pemeriksa tentangreliabilitas pasien dan kemampuan seseorang untuk melaporkan
situasinya secara akurat. Termasuk perkiraan dari pemeriksa terhadap
dapat dipercayanya seseorang atau kejujuran sesorang.
Kasus Reality Testing Ability : thought were disturbed gangguan dalam pikiran karena gangguan mimpi buruk yang ia
alami.
Reality testing ability menunjukkan kemampuan pasien untuk dapat
dipercaya, menentukkan persepsi, respon emosi & prilaku dalam berelasi
dengan realitas kehidupan yaitu menilai kejujuran & keadaan yangsebenarnya dari yang dikatakan pasien mengenai peristiwa & situasi yang
terjadi secara akurat.
Pada KASUS : reality testing ability / taraf dapat dipercaya Ny. Afraida
menujukkan bahwa keadaan yang sebenarnya dialaminya sekarang
adalah ada pikiran yang mengganggu kehidupannya.
PEMERIKSAAN FISIK
Vital sign:
Blood pressure (110/70); Normal
Pulse rate (79 x/mnt); Normal
Respiration rate (19 x/mnt); Normal
Axial temperatur (37,7 derajat celcius); Normal
Physical examination: Normal
Neurological examination: Normal
D. Diagnosis Banding
By Shafira_Febby 16
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
17/24
Diagnosis banding yang dapat diambil dari GANGGUAN TIDUR yang dialami
Ny.Afraida setelah terjadi kecelakaan:
1. Mimpi buruk:
- Saat terjaga, langsung sadar bahwa yang terjadi hanyalah mimpi
- Mimpi masih bisa diingat
2. Teror Tidur
- Saat terjaga, masih bingung dengan keadaan yang sebenarnya- Ditandai oleh kecemasan hebat, rasa takut yang kuat, takikardia, napas
cepat dan berkeringat selama tiap episode.
- Tidak ada mimpi yang diingat
Diagnosis banding yang dapat diambil dari GANGGUAN KEPRIBADAIAN yang
dialami Ny. Afraida dalam kehidupannya:
1. Gangguan Kepribadian Menghindar: gejala klinis yang ada di skenario
2. Gangguan Kepribadian Skizoid :
- menghindari hubungan jangka panjang dengan orang lain
- tidak peduli terhadap pujian maupun kecaman
- tidak mempunyai teman akrab
- tapi, selalu memilih aktivitas yang dilakukan sendiri yang memberikan
kesenangan baginya
3. Gangguan Kepribadian Skizotipal
- adanya gangguan hubungan dengan lingkungan sosial, tidak mudah
bergaul
- tapi, ditemukan keanehan dalam perilaku, pikiran, persepsi dan
komunikasi
E. DIAGNOSIS KERJA
1. Aksis 1 = F 51. 5 Mimpi buruk (Nightmares)
Pedoman Diagnostik: gambaran klinis;
Terbangun dari tidur malam/siang berkaitan dengan mimpi yang
menakutkan yang dapat diingat kembali dengan rinci dan jelas (vivid),
biasanya perihal ancaman kelangsungan hidup, keamanan, atau harga
diri; terbangunnya dapat terjadi kapan saja selama periode tidur, tetapi
yang khas adalah pada paruh kedua masa hidup.
Setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan, individu segera sadar
penuh dan mampu mengenali lingkungan.
Pengalaman mimpi itu, dan akibat dari tidur yang terganggu,
menyebabkan penderitaan cukup berat bagi individu.
2. Aksis 2 = F 60. 6 Gangguan kepribadian cemas (menghindar)
Perasaan takut dan tegang yang menetap dan perpasif.
Merasakan dirinya tak mampu, tidak menarik/lebih rendah dari orang
lain.
Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam
situasi sosial.
By Shafira_Febby 17
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
18/24
Keengganan untuk terlibat dengan orang kecuali merasa yakin akan
disukai.
Pembatasan dalam gaya hidup karena alasan keamanan fisik.
Menghindari aktivitas sosial/ pekerjaan yang banyak melibatkan kontak
interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung/ditolak.
Untuk diagnosis paling sedikit tiga.
3. Aksis 3 = patah lengan kiri bawah
4. Aksis 4
Lingkungan sosial
Pendidikan
Ekonomi
5. Aksis 5 = GAF (70 61) beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
F. ETIOLOGI, FAKTOR RESIKO, DAN EPIDEMIOLOGI
F51.5 Nightmare
a. Definisi Sigmund Freud (Calvin S.Hal & Gardner Lindzaey,
1998)
Dengan mimpi, seseorang secara tidak sadar berusaha memenuhi
hasrat dan menghilangkan ketegangan dengan menciptakan gambarantentang tujuan yang diinginkan, karena di alam nyata sulit untuk
mengungkapkan kekesalan, keresahan, kemarahan, dendam, dsb
kepada objek-objek yang menjadi sumber rasa marah.
Mimpi : pesan dalam bawah sadar yang abstrak terhadap alam sadar,
pesan ini berisi keinginan, ketakutan, dan berbagai macam aktivitas
emosi lain, hingga aktivitas emosi yang sama sekali tidak disadari.
The Interpretation of Dream (1899) : Mimpi negatif bahkan dapat
ditafsirkan sebagai peristiwa yang pemimpi berharap tidak terjadi.
Jadi, pada kasus Nyonya Afraida, ketakutan akan kehilangan orang
yang dicintainya justru menjadi mimpinya.
By Shafira_Febby 18
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
19/24
b. Etiologi dan Faktor Resiko
Berhubungan dengan adanya gangguan REM, yang bisa disebabkan oleh :
Gangguan stress pasca trauma / gangguan psikiatri
Adanya lesi yang terletak pada daerah pons atau juga didapatkan
pada kasus seperti perdarahan subarachnoid
Adanya penyakit-penyakit degenerative
Peminum alkohol
c. Epidemiologi
Angka kejadian sekitar 2% - 8% dari general populasi. Paling banyak
ditemukan pada laki-laki usia lanjut
d. Gambaran klinis dibawah ini adalah esensial untuk diagnosis pasti
:
a. terbangun dari tidur malam atau tidur siang berkaitan dengan mimpi
yang menakutkan yang dapat diingat kembali dengan rinci dan jelas
(vivid), biasanya perihal ancaman kelangsungan hidup, keamanan, atau
harga diri; terbangunnya dapat terjadi kapan saja selama periode tidur,
tetapi yang khas adalah pada paruh kedua masa tidur.
b. setelah terbangun dari mimpi yang menakutkan,, individu segera sadar
penuh dan mampu mengenali lingkungannya.
c. pengalaman mimpi itu, dan akibat dari tidur yang terganggu,menyebabkan penderitaan cukup berat bagi individu.
Sangat penting untuk membedakan mimpi buruk dari teror tidur, dengan
memperhatikan gambaran klinis yang khas untuk masing-masing
gangguan
F60.6 Anxiety (Kecemasan)
Gangguan Kecemasan
Pada riwayat pramorbid, pada masa remaja dan dewasa, Ny Afraida
memliki gangguan kepribadian cemas. Ia akan sangat bersedih akan kejadian-kejadian malang dan terkadang sulit untuk berbicara secraa bebas tanpa merasa
cemas. 5 tahun yang lalu kecemasannya meningkat.
By Shafira_Febby 19
Trauma
Panic
attack
Anxiety & other
associated
emotions
Re
experience
(Triggers)
Reaksi yang
berkepanjang
an
Intense
feeling ofanger
Nightmare InsomniaMay haunt
the person
Upsetting memories
(images, thoughts,flashback)
May
surfacefrequently
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
20/24
Kecemasan adalah penyerta normal dari pertumbuhan, dari perubahan,
dari pengalaman sesuatu yang baru dan belum dicoba, dan dari penemuan
identitasnya sendiri dan arti hidup. Sebaliknya, kecemasan patologis adalah
respons yang tidak sesuai terhadap stimulus yang diberikan berdasarkan pada
intesitas atau durasinya.
Kecemasan adalah suatu sinyal yang menyadarkan; ia memperingatkan
adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambiltindakan untuk mengatasi ancaman yang sumbernya tidak diketahui, internal,
samar-samar, atau konfliktual. Berbeda dengan rasa takut, di mana ancaman
yang asalnya diketahui sumbernya.
Stimulus untuk kecemasan pada kasus adalah kehilangan seseorang. Ny
Afraida adalah anak 3 dari 4 bersaudara, 2 kakaknya adalah laki-laki dan
memiliki seorang adik laki-laki. Pada riwayat keluarga, ia yang mengasuh
adiknya dan tiba-tiba kehilangan adiknya pada masa kanak-kanaknya. Ia
kehilangan sosok yang dapat dilindungi dan disayangi yaitu adiknya. Pada
riwayat pernikahan, ia juga kehilangan suaminya 3 tahun lalu. Inilah yang
mengakibatkan kecemasannya meningkat.
Teori biologis tetang kecemasan telah dikembangkan. Seringkali kecemasan
disertai gejala otonomik seperti diare, pusing, melayang, hiperhidrosis,
hiperrefleksia, hipertensi, palpitasi, midriasis pupil, gelisah, sinkop, takikardia,
rasa gatal di anggota gerak, tremor, gangguan lambung (kupu-kupu),
frekuensi urin, hesitansi, urgensi. Kumpulan gejala tertentu yang ditemukan
selama kecemasan cenderung bervariasi dari orang ke orang.
1. Sistem saraf otonom
Stimulasi sistem saraf otonom menyebabkan gejala tertentu kardiovaskular
(takikardia), muskular (nyeri kepala), gastrointestinal (diare), dan
pernapasan (takipneu).
2. Neurotransmiter
Tiga neurotransmiter utama yang berhubungan dengan kecemasan
berdasarkan kecemasan berdasarkan penelitian pada binatang dan respon
terhadap terapi obat adalah norepinefrin, seotonin, dan GABA (gamma-
aminobutyric acid).
a. Norepinefrin
Pasien yang menderita mungkin memiliki sistem noradrenergik yang
teregulasi secara buruk yang secara kadang-kadang menyebabkan
aktivitas, Badan sel pada sistem noradrenergik terutama berlokasi di
lokus sereleus di pons rostral, dan mereka mengeluarkan aksonnya ke
korteks serebral, sistem limbik, batang otak, dan medula spinalis.
b. Serotonin
By Shafira_Febby 20
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
21/24
Badan sel [ada sebagian besar neuron serotonergik berlokasi di nukleus
raphe di batang otak rostral dan berjalan ke korteks serebral, sistem
limbik (khususnya amigdala dan hipokampus), dan hipotalamus.
c. GABA (gamma-aminobutyric acid)
GABA merupakan neuorotransmiter inhibitorik mayor yang digunakan
hampir 25% neuron korteks serebri. Jika kekurangan GABA akan
mencetuskan kejang pada pasien yang memiliki faktor predisposisi
kejang. Peranan GABA dalam gangguan kecemasan diukung paling kuat
oleh mafaat benzodiazepine yn mengkatkan aktivitas GABA pada reseptor
GABAA, di dalam pengobatan beberapa jenis gangguan kecemasan.
3. Pertimbangan Neuroanatomis
a. Sistem Limbik
Dua daerah yang terlibat peningkatan aktivitas noradrenergik dan
seotonergik, dan GABA adalah di dalam jalur septohipokampus dan girus
singulata.
b. Korteks serebral
Korteks serebral frontalis adalah berhubungan dengan daerah
parahipokampus, girus singulata, dan hipokampus. Korteks temporalis
juga telah dilibatkan sebagai patofisiologis pada gangguan kecemasan.
G. TATALAKSANA
1. Pendekatan hubungan antara pasien dan dokter, tujuannya:
Untuk mencari penyebab dasarnya danpengobatan yang adekuat
Sangat efektif untuk pasien gangguan tidur kronik
Untuk mencegah komplikasi sekunder yang diakibatkan oleh
penggunaan obat hipnotik,alkohol, gangguan mental
Untuk mengubah kebiasaan tidur yang jelek
2. Konseling dan Psikotherapi
Psikotherapi sangat membantu pada pasien dengan gangguan psikiatri
seperti (depressi, obsessi, kompulsi), gangguan tidur kronik. Dengan
psikoterapi ini kita dapat membantu mengatasi masalah-masalah gangguan
tidur yang dihadapi oleh penderita tanpa penggunaan obat hipnotik.
3. Sleep hygiene terdiri dari:
a. Tidur dan bangunlah secara reguler/kebiasaan
b. Hindari tidur pada siang hari/sambilan
c. Jangan mengkonsumsi kafein pada malam harid. Jangan menggunakan obat-obat stimulan seperti decongestan
e. Lakukan latihan/olahraga yang ringan sebelum tidur
By Shafira_Febby 21
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
22/24
f. Hindari makan pada saat mau tidur, tapi jangan tidur dengan perut
kosong
g. Segera bangun dari tempat bila tidak dapat tidur (15-30 menit)
h. Hindari rasa cemas atau frustasi
i. Buat suasana ruang tidur yang sejuk, sepi, aman dan enak
1. Farmakoterapi :
a. Benzodiazepin.
Bisa diberi benzodiazepin dengan waktu paruh lama contohnya
klordiazepoksid atau diazepam dengan dosis kecil yang efektif.
Untuk dosis klordiazepoksid ( sediaan dalam bentuk tablet 5 dan 10 mg
) diberi secara oral 3 x 10 mg sehari untuk mendapat dosis 25 100
mg sehari. Atau diazepam ( sediaan tablet 2 dan 5 mg ) diberi secara
oral dengan dosis 2 20 mg sehari .
b. Antidepresi.
Pemakaian antidepresi ini yang jenis trisiklik (imipramin,
amitriptilin, klomipramin) atau penyekat ambilan kembali serotonin
selektif (dapat memperburuk ansietas pada awalnya, serta harganya
mahal . ex : fluoksetin) untuk mengurangi tidur REM yang
menyebabkan mimpi buruk tersebut.
Untuk dosis imipramin (sediaan tablet lapis gula 10 dan 25
mg), dosis dimulai 75 atau 100 mg yang terbagi dalam beberapa kali
pemberian untuk 2 hari pertama. Lalu dilanjutkan 50 mg tiap harisampai dicapai dosis total harian 200-250 mg. Efek biasanya akan
timbul setelah 2-3 minggu. Dosis yang member efek antidepresi
dipertahankan selama beberapa minggu. Lambat laun dosis dikurangi
hingga 50-100 mg sehari dan dipertahankan 2-6 bulan atau lebih.
Untuk dosis amitriptilin (sediaan tablet 10 dan 25 mg), dosis
permulaan 75 mg sehari lalu ditinggikan sampai timbul efek terapeutik
yaitu antara 150-300 mg sehari.
Pemberian obat antidepresi dapat menyebabkan ansietas pada
umumnya . Oleh karena itu , dimulai dengan dosis rendah lalu
ditinggikan secara perlahan hingga mencapai dosis terapi, dan
diresepkan bersamaan dengan benzodiazepine untuk satu atau dua
minggu pertama .
2. Follow-Up.
Lihat kepatuhan pasien. Penting karena terapi akan percuma bila
tidak teratur, oleh karena itu libatkan pasien dengan pengobatan
penyakitnya, beri tahu efek samping obat sehingga pasien dapat
mempersiapkan dan mengerti jika terjadi efek samping dari obat
tersebut.
By Shafira_Febby 22
-
8/8/2019 Skenario Nightmare
23/24
Pantau efek samping dari pemakaian obat (benzodiazepine dapat
menyebabkan kantuk, serta gangguan konsentrasi, dll).
H. PROGNOSIS
Dubia ad bonam
I. Komplikasi
a) Parasomnia
Neurogenerative disorders eg. Parkinsons disease
b) Anxietas
White coat hypertension
Hyperventilation, Headache, Amenorrhoea
PSICOPATOGENESIS
By Shafira_Febby 23
RiwayatPremorbid:
Pembentukan
Pada saat dewasa:events
Will overly mourn for
Aksis II:Gangguan
Kepribadian
Riwayat
gangguan
mental
sebelumnya
Riwayat
Keluarg
a
1. Riwayat
Pendidikan
2. Riwayat
Pekerjaan
3. Status
Ekonomi
Riwayat
http://www.wrongdiagnosis.com/w/white_coat_hypertension/intro.htmhttp://www.wrongdiagnosis.com/h/hyperventilation/intro.htmhttp://www.wrongdiagnosis.com/h/headache/intro.htmhttp://www.wrongdiagnosis.com/symptom/amenorrhoea.htmhttp://www.wrongdiagnosis.com/h/hyperventilation/intro.htmhttp://www.wrongdiagnosis.com/h/headache/intro.htmhttp://www.wrongdiagnosis.com/symptom/amenorrhoea.htmhttp://www.wrongdiagnosis.com/w/white_coat_hypertension/intro.htm -
8/8/2019 Skenario Nightmare
24/24
Aksis I:
Kecelakaan yang
melibatkan Ny.
Afraida dan anak
Aksis IV: Masalah
dengan Keluarga
Stresor
Aksis III: Cedera patah
lengan kiri bawah