sketsa ide islamic centre

8/18/2010 Sketsa Ide Balikpapan Islamic Centre

1

Latar Belakang.• Masyarakat Kota Balikpapan terdiri dari, berbagai Etnis, Suku dan

Bangsa, demikian juga dengan Adat, Tradisi dan Budaya. • Secara umum masyarakat Kota Balikpapan adalah ”masyarakat

pendatang”.

Motto, Misi dan Visi Kota Balikpapan;• BERIMAN Bersih, Indah Aman dan Nyaman. • KUBANGUN, KUJAGA DAN KUBELA• CLEAN, GREEN AND HEALHTY• MICE (Meeting, Incentive; Conference; Event)• INDUSTRI, PERDAGANGAN, JASA DAN PARIWISATA BUDAYA

PENDIDIKAN YANG DIDUKUNG OLEH PENYELENGGARAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN MASYARAKAT YANG BERIMAN, SEJAHTERA DAN BERPERADABAN MAJU RELIGIUS DAN BERBUDAYA TINGGI (MADINATUL IMAN).


2

Rona Bangunan Masjid Dunia saat ini.

I.M. Pei Architect. The Museum of Islamic Art Al Corniche Doha, Qatar.• Juga mengalami kesukaran dalam upaya mewujudkan Bangunan Masjid, di Qatar karena Beliau adalah Arsitek yang

berorientasi pada Arsitektur Sculpture, seperti katanya; “This was one of the most difficult jobs I ever undertook. If one could find the essence of Islamic architecture, might it not lie in the desert, severe and simple in its design, where sunlight brings forms to life? Dan Beliau terkesan oleh bangunan Arsitektur the Mosque of Ahmad Ibn Tulun in Cairo. (876-879).

• Dimana Menara/Minaret dan Kubah/Dome, sebagai Ciri Exterior Masjid ? Kita akan mendapatkan bentuk-bentuk tersebut jika berada dalam bagunan.


3

Bagaimana Arsitektur Masjid Menurut;

• Professor Paolo Portoghesi It is not hard to answer this question because ever since boyhood I have loved the architecture of Borromini as one loves a woman - that is totally - and this passion led me to architecture in all of its aspects since Borromini started working as a stone mason, and then as a master mason. Yang sukar adalah bagaimana membangunan Masjid di Eropah, khususnya di Roma Italy.

• Light falls on light, in symbolic Mosque of Rome• he came up with the concept that was to dictate the modeling of the building.Meditating on the words of the Koran’s

“Sura of the Light”, Portoghesi developed the mosque’s lighting system, which draws upon natural lighting, allowing the light to flow naturally into the mosque, like the water that flows around the mosque through the fountains, so that “light” falls “upon light” confirming through both faith and physical presence the Muslim belief that Allah is Light.


4

Rona bangunan Masjid di Kalimantan Timur, saat ini

• Islamic Center Samarinda dan Islamic Center Berau,

adalah secara jelas diungkapkan oleh Arsitek, mengambil bentuk Museum Hagia Sofia Istambul Turki. (atas pesanan).

• Hagia Sophia artinya Penentu Kearifan atau Divine Wisdom, dahulu adalah Saint Sophia sebuah Katedral yang dibangun berturut-turut oleh Constantine (280-337) dan Thedosius II (401-450) dirancang oleh dua Arsitek Anthemius dan Isodorus, kemudian pada jaman Ottoman berkuasa 1453 diubah menjadi Mesjid.

• Citra yang menentukan dalam gereja-gereja Abad Pertengahan yang disebut bergaya Gotik juga ekspresif mengungkapkan cita rasa lambang “Cahaya yang datang di dalam Kegelapan” (Yo,1)

• Pesan pada akhir Rapat, di Ruang Rapat Asisten Gubernur Kaltim, yang disampaikan oleh Bapak Arsitek Masjid Indonesia “bahwa Masjid yang sebenarnya bukan pada bangunan itu, tetapi ada didalam hati kita sendiri”.


5

Bagaimana Konsep Ide Masjid Besar Balikpapan.Ciri Masjid, terdapat;• Menara/minaret• Mihrab/tempat Imam• Hall/Tempat Jamaah/Makmum terpisah Pria dan Wanita• Ablution/tempat wudhu terpisah Pria dan Wanita• Plaza/Court yard• Tempat Kutbah• Arah Kiblat yang tepat

Ide Gagasan Desain• Dalam sejarah Islam, Kalimantan mendapat pengaruh penyebaran Islam dari Jawa, demikian pula pulau-pulau lain di

Nusantara.• Dikenal WALISONGO, Ada beberapa pendapat mengenai arti Walisongo. Pertama adalah wali yang sembilan, yang

menandakan jumlah wali yang ada sembilan, atau sanga dalam bahasa Jawa. • Pendapat lain menyebutkan bahwa kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti mulia.

Pendapat lainnya lagi menyebut kata sana berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat.• Pendapat lain yang mengatakan bahwa Walisongo ini adalah sebuah dewan yang didirikan oleh Raden Rahmat (Sunan

Ampel) pada tahun 1474.• Para Walisongo adalah intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka terasakan

dalam beragam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai dari kesehatan, bercocok-tanam, perniagaan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, hingga ke pemerintahan.

Cerita Rakyat; • Sunan Kalijogo, atau Raden Sahid, Putra Adipati Tuban, Temenggung Wilatikta dan Guru nya Sunan Bonang. Cerita

Tongkat Sunan Bonang yang di berikan tetapi harus dipegang dengan teguh hingga 3 tahun, untuk dapat dimiliki. Tongkat tersebut adalah Aqidah Islam sebagai pegangan dalam Gelap, maupun Terang.

• Aqidah Islam dapat dinyatakan dalam Rukun Islam dan Rukun Iman.


6

Bagaimana corak Masyarakat Kota Balikpapan?• Masyarakat Kota Balikpapan pada umumnya adalah PENDATANG dan suatu saat akan BERPULANG.

Kendaraan yang dapat memberi gambaran atau nuansa dalam perjalanan Datang dan Pulang adalah Kendaraan untuk mengarungi lautan berupa KAPAL LAYAR. (dalam Israj Mi’radj, kendaraan berupa, BOURAQ).

• Pada zaman Kerajaan Majapahit dikenal JUNG atau kapal Niaga yang berlayar dari Halmahera hingga Champa.(Vietnam selatan).

• Dalam Sumpah Pemuda dikenal istilah Jong Sumatra; Jong Borneo; Jong Java; Jong Celebes dst.

Perbandingan antara kapal jung Cheng Ho ("kapal harta") (1405) dengan kapal "Santa Maria" Colombus, 1492/93.

Para pelayar Jawa• "Orang Jawa sangat berpengalaman dalam seni navigasi. Mereka dianggap sebagai perintis seni paling kuno

ini. Walaupun banyak yang menunjukkan bahwa orang Tionghoa lebih berhak atas penghargaan ini, dan menegaskan bahwa seni ini diteruskan dari mereka kepada orang Jawa."

• Demikian tulis Diego de Couto dalam buku Da Asia, terbit 1645


7

Perwujudan Ide kedalam bentuk Arsitektur Masjid Besar Kota Balikpapan.

Sebuah Menara/Minaret sebagai ungkapan Tongkat Sunan Bonang, yang diberikat pada Sunan Kalijogo sebagai Pegangan hidup Akidah Islam, berupa; Rukun Iman dan Rukun Islam. Bentuk persegi 6 mengungkapkan Rukun Iman Memiliki 5 ruas/bagian mengungkapkan Rukun Islam Pada bagian Puncak atau ruas ke lima, dipasang pencahayaan yang bersinar, pada saat Adzan dikumandangkan. Pada ruas kedua ditempatkan Bedug. Bangunan Utama yang terdiri dari 2 massa, yaitu bangunan Persegi 4, sebagai bagian Dasar dan bentuk Kubah sebagai bagian Atas. Hal ini diharapkan dapat mengungkapkan “Hubungan antar Umat Manusia dan Hubungan Umat Manusia dengan Allah swt”Pada Facade bangunan massa persegi 4, terdapat gambaran Air yang tenang, (trap tangga, 6 anak tangga). Perahu Layar, yang nampak dari anjungan, sehingga nampak layar dalam dimensi yang tertera angin dan Awan yang indah, berupa ornamen lengkungan, sehingga seolah berlayar ke Suatu Tempat. Pada ke empat sisi Tampak bagunan masing-masing terdapat 9 Perahu Layar, mengingatkan kita akan Para Penyebar Islam WALISONGO.Pada bagian Courtyard/Plasa masuk Masjid Utama dapat dinikmati gambaran Perahu Layar dengan jumlah 6 Perahu Layar. (Rukun Iman). Dan jika memandang keliling Courtyard terdapat 17 Perahu Layar (17 Raka’at) Jumlah Anak Tangga lantai dasar ke lantai atas 33 anak tangga dengan 2 bagian landing/penghentian diharapkan selesai 1 putaran bilangan Dzikir. Jumlah Trap Tangga masuk 6 anak tangga sedang dari Courtyard ke Bangunan Utama 3 anak tangga. Bentuk Kubah 1/7 Bola, memberikan ungkapan Alam Semesta/Alam Akhirat/Alam Basrah. Mihrab/tempat Imam, dengan background dengan outline Ka’bah, dengan lubang/pintu ornamen Kayu Tradisional Islam khas Banjar.Tempat Kutbah, dibuat dengan 6 anak tangga, seluruhnya mempergunakan kayu ornamen Tradisional Khas Kutai. Terletak pada bagian kanan pintu Mihrab. Arah Kiblat [Koordinat Pusat Peta: (-1.2381722314961356, 116.88262224197387)] Arah Kiblat: 292.17 ° Utara Peta Deklinasi Utara Magnetis 1°11’


8

Material, Bahan Arsitektural, meliputi;

– Pelapis Dinding, Kolom dan Lantai Marmer eks Panajam, warna Cream.– Ornamen Pada Perahu Layar, bahan Plat Tembaga, warna alami Tembaga.– Ornamen Bentuk Awan menggunakan bahan GRC dan Ornaman Ukir kayu

Corak Kalimantan tradisional Islami khas Banjar, Motif dedaunan dan sulur-suluran.

– Kandangrasi pada rumah Palimasan di Kelurahan Sungai Jingah, Banjarmasin Tengah, Banjarmasin.


9

Penghawaan Alami.

• Bangunan Masjid secaca keseluruhan tidak mempergunakan Daun Pintu dan Jendela Transfaran/Kaca atau Pintu Masif/Panil.

• Udara yang masuk secara horisontal akan di tekan oleh bentuk-bentuk ornamen Awan/mega sehingga akan diharapkan terjadi turbolance menambah percepatan dibantu denga kisi-kisi yang terdapat pada bagian dasar Kubah besar maupun Kubah Kecil.

• Jarak antar lantai dan langit-langit berkisar 4.95 m dan jumlah 9.90 m, memberikan volume udara yang diharapkan dapat melepas udara panas, sehingga Kenyamanan Ruang dapat terpenuhi.


10

Kebisingan/Noise Control

• Kebisingan lingkungan akan dicegah/direduksi oleh bagian ornamen awan/mega dari bahan GRC dan tanaman yang berada pada pot-pot keliling Fasade Masjid, sehingga dapat diserap atau dipantulkan kembali keluar.

Aksessibilitas

• Pintu Utama Depan dan Samping Kiri/Utara diperuntukan bagi Jemaah Pria. Pintu Masuk Samping Kiri/Selatan diperuntukan bagi Jemaah Wanita.

• Dengan demikian Jemaah Wanita juga memperoleh shaf terdepan, sehingga berdampingan. Atau biasanya disediakan 1/3 bagian dari lebar Shaf.


11

Perletakan tempat Wudhu atau Ablution

• Tempat Wudhu Pria berada pada bagian pintu masuk utama dan bagian kanan/Utara Masjid.

• Tempat Wudhu Wanita berada pada bagian kiri/Selatan pintu masuk Masjid.

Sumber Air.• Sumber air dapat di peroleh dengan Deep well dan pengolahan air bersih

WTP.• PDAM

Pengolahan Air Kotor.• Black Water/air dari Toilet diproses dengan STP dan dialirkan ke riool kota.• Grey Water/air hujan ditampung pada pond atau kolam pada halaman Masjid

agar uap air yang terjadi berfungsi menurunkan suhu lingkungan.

Tempat Sampah • Tempat sampah standard yang ditetapkan sesuai perda. Terletak diluar

bangunan Masjid dengan jarak 8.00 m dari dinding luar tiap jarak 24.00 m pada bagian Utara Timur dan Selatan Bangunan Masjid.


12

Sumber Daya Listrik.

• Beberapa alternative; PLN Hybrid Photovoltaic Cell System atau Sistim Energi Surya Fotovoltaic atau

• Pemerintah menyebutkan PLTS Fotovoltaic (Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaic) yang sedang digalakkan.


13

PRAYER HALL/RUANG SHALAT/HYPOSTYLE HALL


14

MIHRAB DAN MAQURA


15

MINBAR/MIMBAR


16

TEMPAT WUDHU/ABLUTION/FOUNTAIN


17

COURTYARD/HALAMAN TERBUKA


18

MINARET/MENARA


19

UNENDING DESIGN/GEOMETRICAL IMAGINATION / INTRICATE


20

LABYRINTHINE SYSTEM


21

CUPOLA


22

KALIGRAFI


23


24


25

KEBUTUHAN RUANG MASJID1. Kegiatan Utama Peribadatan

• R.Sholat Utama• R.Mihrab & Imam• R.Penyimpanan• R.Hall/Serambi• R.Sholat Tambahan• R.Wudhlu Pria• R.Wudhlu Wanita• R.Lavatory Pria• R.Lavatory Wanita• R.Ganti Pria• R.Ganti Wanita• R.Sound System• R.Menara• R.Plaza/Perluasan Sholat

2. Kegiatan Utama Kemasyarakatan (Mu’amallah)• R.Serba Guna• R.Perpustakaan & Audiovisual• R.Kursus-kursus dan Pendidikan• R.Konsultasi (BP4)• R.Akad Nikah• R.Peng-Islam-an

3. Kegiatan Pelayanan Dan Penunjang

• R.Sekretariat• R.Keamanan & Kebersihan• R.Mechanical & Elektrikal• R.Lavatory Umum• R.Rumah Kyai/Imam Masjid/Pengurus• R.Gudang Umum• R.Parkir


26

LAYOUT/ZONASI


27

CELLAR PLAN

JUNG ELEVATION

FASADE

CLOUD ELEVATION

CELLAR PLAN

PERAHU LAYARJUNG


28

CELLAR PLAN

JUNG & CLOUD ELEVATION


29

MINARET

PLAN HEXAGONAL PLAN HEXAGONAL

ELEVATION 5’s SECTELEVATION 5’s SECTION


30

9’s JUNG (wali songo) ELEVATION


31

PLAYER HALL

COURT YARD w/17’S JUNG

MIHRAB

MINARET

GROUND FLOOR

108.

00 M

108.00 M


32FIRST FLOOR

PLAYER HALL

VOID

VOID

OFFICE

OFFICE

OFFICE

108.

00 M

108.00 M


33ROOF

DOME

VOID

SKYLGHT

SKYLGHT

108.

00 M

108.00 M


34FRONT ELEVATION


35SIDE ELEVATION

sketsa ide islamic centre

Documents