skillab baru.docx

Upload: chairunisahandra-anugerahani

Post on 25-Feb-2018

266 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    1/121

    BUKU PANDUAN SKILLAB

    SEMESTER I

    TIM SKILLAB :

    1. dr. Mustofa, MSc.

    2. dr. Mohamad a!"h, MM

    AKULTAS KED#KTERAN

    UNI$ERSITAS %ENDERAL S#EDIRMAN

    PURKERT#

    2'1(

    1 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    2/121

    DAFTAR ISI Hal

    I. Komunikasi Efektif Dalam Anamnesis

    7

    II. Pemeriksaan Tanda Vital 18III. Pemeriksaan Kesadaran !"S #

    $$IV. Pemeriksaan Ke%ekaan Sensorik

    $&V. Pemeriksaa Kekuatan 'otorik

    ()VI. Pemeriksaan Re*eks Fisiolo+is

    71VII. Pemeriksaan Saraf Kranial

    7(VIII. Pemeriksaan Keseim,an+an dan Koordinasi

    &-I. Pemeriksaan 'ata

    &&. Pemeriksaan THT Telin+a #

    1)7I. Pemeriksaan Ke%ala dan /e0er

    11II. Pemeriksaan Postur dan !erak Tu,u0

    112

    2 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    3/121

    No To)"! Tu*ua+ Pm-a*ara+ Duras"

    SEMESTER 1

    1 Pemeriksaan kesadaran

    (GCS )

    Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kesadaran,

    meliputi:

    - Glasgow Coma Scale- Penilaian orientasi- Penilaian kemampuan icara dan ahasa- Penilaian da!a ingat"memori

    1##

    2 Pemeriksaan kepekaan

    sensorik

    Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kepekaan

    sensorik, meliputi:

    - Penilaian sensasi n!eri- Penilaian sensasi suhu- Penialaian sensai raa halus

    - Penilaian rasa posisi- Penilaian rasa diskriminati$

    1##

    % Pemeriksaan kekuatan

    motorik

    Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kekuatan

    motorik, meliputi:

    - Penilaian tonus otot- Penilaian kekuatan otot

    1##

    & Pemeriksaan re$leks

    $isiologis

    Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan re$leks

    $isiologis, meliputi:

    - 'e$leks tendon (isep, trisep, pergelangan, patella

    dan tumit)

    - 'e$leks adominal- 'e$leks kremaster- 'e$leks anal- 'e$le ulocaernosus- 'e$leks *o$$man+tromner- Snout re$le- 'ooting re$le- Grasp re$le

    1##

    % | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    4/121

    - 'e$leks glaela- 'e$leks palmomental

    Pemeriksaan sara$

    kranial

    Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan sara$

    cranial, meliputi:

    - Pemeriksaan indera penciuman

    - -nspeksi lear celah palpera- -nspeksi pupil (ukuran dan entuk)- Penilaian reaksi pupil terhadap caha!a- Penilaian gerak ola mata- Penilaian diplopia- Penilaian nistagmus- 'e$le kornea- Penilaian kesimetrisan wa.ah- Penilaian kekuatan otot temporal dan masseter- Penilaian sensorik wa.ah- Penilaian gerak wa.ah

    - Pemeriksaan tanda chostek- Penilaian indera pengecapan- Penilaian kemampuan menelan- -nspeksi palatum- Penialaian otot sternomastoid dan trape/ius- -nspeksi lidah saat diam dan ergerak (men.ulurkan

    lidah atau mengucapkan kata)- Pemeriksaan re$le muntah

    1##

    0 Pemeriksaan

    keseimangan

    koordinasi

    Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan

    keseimangan koordinasi, meliputi:

    - -nspeksi gait- es 'omerg"'omerg diperta.am- es telun.uk hidung- es tumit lutut- es untuk disdiadokokinesis

    1##

    3 Pemeriksaan mata Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan mata,

    meliputi:

    - Pemeriksaan isus- -nspeksi kelopak mata- -nspeksi kelopak mata dengan eersi kelopak ke atas- -nspeksi ulu mata

    - -nspeksi kon.ungtia, termasuk $orniks- -nspeksi sclera- -nspeksi ori$isium duktus lakrimalis- Penilaian posisi ola mata- Penilaian penglihatan inokuler- Pemeriksaan gerak ola mata- -nspeksi pupil- Penilaian pupil dengan langsung"tidak langsung

    1##

    & | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    5/121

    terhadap caha!a dan konergensi- -nspeksi media re$raksi dengan transilmuninasi- -nspeksi kornea- es sensiitiitas kornea- -nspeksi ilik mata depan

    - -nspeksi iris- -nspeksi lensa- Pemeriksaan lapang pandang dengan tes kon$rontasi

    4onders- Pemeriksaan tekanan intraokuler dengan palpasi- Pemeriksaan re$le $undus- 5unduskopi untuk melihat pemuluh darih, papil dan

    macula- es penglihatan warna- Pemeriksaan herthel

    6 Pemeriksaan * Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan $isik *,

    meliputi:

    - Menggunakan lampu kepala- -nspeksi aurikula, posisi telinga dan mastoid- Pemeriksaan meatus auditorius eksternus dengan

    otoskop- Pemeriksaan memrane timpani dengan otoskop- es pendengaran menggunakan garpu tala- es erisik- -nspeksi entuk hidung dan luang hidung- 'inoskopi anterior

    - ransiluminasi sinus

    1##

    7 Pemeriksaan $isik

    kepala dan leher

    Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kepala dan

    leher, meliputi:

    - -nspeksi kepala dan leher- -nspeksi dan palpasi kelen.ar ludah- Palpasi nodus lim$atikus rakialis- Palpasi kelen.ar tiroid

    1##

    1# Pemeriksaan postur dan

    gerak tuuh

    Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan postur dan

    gerak tuuh, meliputi:

    - -nspeksi dan palpasi otot+otot punggung- -nspeksi dan palpasi tulang elakang

    saat erdiri, memungkuk dan eraring- -nspeksi $leksi dan ekstensi punggung- -nspeksi postur tulang elakang dan pelis- Perkusi tulang elakang- Penilaian gerak panggul ($leksi, ekstensi, aduksi,

    adduksi, rotasi)- -nspeksi dan palpasi posisi scapula

    1##

    | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    6/121

    - Penilaian $ungsi otot dan sendi ahu- -nspeksi dan palpasi tro$i otot ekstremitas- -nspeksi dan palpasi tonus otot ekstremitas- -nspeksi dan palpasi tendon dan sendi ekstremitas- Penilaian $ungdi sendi pergelangan tangan,

    metacarpal dan .ari+.ari tangan- Penilaian ligamen krusiatus dan kolateral lutut- -nspeksi postur dan entuk kaki- Penilaian $leksi dorsal"plantar dan inersi+eersi kaki- Penilaian '8M

    0 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    7/121

    I . K#MUNIKASI EEKTI DALAM ANAMNESIS

    Mahasiswa mampu memahami tata urutan anamnesis anamnesis.

    Menerapkan prinsip-prinsip komunikasi efektif dalam anamnesis.

    Menggunakan prinsip komunikasi untuk mendapatkan, memberikandan bertukar informasi.

    Mahasiswa mampu mengembangkan hubungan interpersonal dan

    situasi dinamis dalam hubungan dokter-pasien

    Skill ini lebih menekankan pada kemampuan komunikasi yang baik danbenar dengan pasien.

    Komunikasi efektif merupakan kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang

    dokter. Dokter harus menerapkan prinsip-prinsip komunikasi untuk

    menetapkan dan mempertahankan pengobatan lengkap dan hubungan

    dokter pasien yang etikal. Juga menerapkan prinsip kerahasiaan, otonomipasien, reaksi positif dan aspek pengobatan dalam hubungan pasien dokter ,

    dalam hal anamnesis, konseling, penjelasan berbagai prosedur, negosiasi

    pembuatan keputusan dengan keluarga dan pendidikan pasien. Hubungan

    dokter-pasien dan keluarga yang baik sangat menunjang proses terapeutik.

    asien dan keluarga dengan senang hati menyampaikan keluhan kepada

    dokter tanpa perasaan !uriga. Dokter perlu memahami spiritulitas, kondisi

    kejiwaan dan budaya yang mempengaruhi konsep sehat, sakit keinginan

    untuk hidup penderita. asien yang berbeda memerlukan pendekatan yang

    berbeda. emahaman tentang hubungan interpersonal meningkatkansensiti"tas dokter dalam memandang penderitaan dari sudut pandang

    penderita dan mengembangkan sikap empati.

    #namnesis atau wawan!ara merupakan langkah pertama dalam tata

    !ara kerja yang harus ditempuh untuk membuat diagnosis. Mengumpulkan

    riwayat penyakit yang lengkap merupakan langkah penting untuk mengerti

    dan memahami penderita yang sedang dihadapi. Mengambil riwayat

    3 | P a g e

    SASARA3 PE'4E/A5ARA36

    PE3DAH/A3

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    8/121

    merupakan bagian yang dapat dimengerti serta difahami oleh setiap

    penderita. $angkah tersebut perlu ditempuh untuk menegakkan diagnosis,

    tetapi mempunyai arti yang berbeda-beda dalam proses diagnostik.

    asien datang ke dokter untuk meminta bantuan dalam mengatasi

    masalah yang dapat disebabkan oleh Disease %penyakitnya&, Discomfort %rasatidak nyaman&, Disability %ketidakmampuan&, Dissatisfaction %ketidak puasan&

    dam Death %kematian&. Mahasiswa harus belajar keterampilan untuk

    mendapatkan riwayat medis dari pasien sebelum menjadi dokter.

    Ria9at medis %asien terdiri dari 6

    'dentitas pasien ()ama, alamat, nomor telepon, keluarga pasien, umur,

    kelamin, ras, pekerjaan, dan sumber rujukan

    Keluhan utama

    *iwayat penyakit sekarang.

    *iwayat penyakit dahulu

    *iwayat penyakit keluarga

    *iwayat sosial dan pekerjaan.

    enelusuran sistem sesuai dengan penyakit pasien. Dalam hal ini dilakukan

    pemeriksaan "sik terhadap pasien.

    Komunikasi yang tidak efektif sering menurunkan ketepatan diagnosis

    dokter. enelitian menunjukkan hanya + pasien yang memperoleh

    kesempatan menyelesaikan riwayatnya. Kemampuan untuk men!urahkan

    perhatian penuh kepada setiap pasien akan sangat mempengaruhi

    keberhasilan seorang dokter. erhatian terhadap kepribadian pasien akan

    men!egah dokter melukai perasaannya. asien berharap agar seorang

    dokter bersikap tidak berlebihan dan peka terhadap hal-hal yangmenakutkan dan mengganggunya. Komunikasi efektif sangat diperlukan

    pada saat wawan!ara dengan pasien. #da beberapa hal yang perlu disiapkan

    sebelum memulai interaksi dengan pasien. ersiapan ini merupakan aspek

    penting untuk dapat memperoleh informasi tentang kondisi pasien yang

    sesungguhnya.

    6 | P a g e

    PED:'A3 K:'3IKASI EFEKTIF DA3 A3A'3ESIS

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    9/121

    Persia%an untuk melakukan aan;ara adala0 6

    . unjukkan perhatian anda, merupakan kun!i untuk menjalin hubungan+. elajari teknik-teknik melakukan wawan!ara/. elajarilah rekaman medis dan persiapkan peralatan0. erkenalkan diri anda pada pasien1. Dengarkanlah pasien anda2. Mulailah pertemuan dengan !ara yang tenang dan tidak tergesa-gesa,

    dengan senyum dan sikap berdiri yang seimbang3. #dakan kontak mata segera4. Jelaskan peran anda dalam tim yang merawat kesehatan pasien5. Jelaskan tujuan anda dan uraikan tanggung jawab pasien dalam men!apai

    tujuan anda

    Memperoleh riwayat pasien yang akurat adalah langkah kritis pertama

    dalam menentukan etiologi masalah pasien. )ilai kualitas riwayat pasien

    tentunya akan bergantung pada kemampuan dalam mengkaji informasi yang

    rele6an. #lasan pasien datang kepada dokter adalah merupakan keluhan

    utama %chief complaint&.

    Meningkatkan hubungan dengan pasien

    . Duduklah di luar kawasan pribadi pasien %7 8,1 - m&+. astikan pen!ahayaan, tempat menulis dan tempat duduk anda

    memadai/. Mintalah ijin kalau diperlukan untuk mengubah ruangan0. Kalau mungkin duduklah sedemikian rupa sehingga ketinggian mata

    sama atau dibawah ketinggian mata pasien1. asien sedapat mungkin dalam posisi duduk tegak

    Hal yang harus diperhatikan saat wawan!ara (

    . erhatikanlah petunjuk-petunjuk 6erbal dan non-6erbal+. Semua komunikasi harus dijaga kerahasiaannya/. 9ersikaplah jujur dan bertindak dengan semestinya0. Hargailah sikap pasien terhadap penyakitnya

    :ara mengendalikan wawan!ara

    . Hindarilah per!akapan yang kurang penting dan menyimpang+. Kendalikan pertanyaan dan jawaban/. Mulailah dengan pertanyaan yang tidak terbatas dan singkat0. 9atasilah jumlah pertanyaan tertutp1. akailah lebih banyak pertanyaan terbuka2. erlihatkanlah respon yang tegas

    7 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    10/121

    3. akailah pernyataan-pernyataan peralihan untuk mengendalikanpasien yang berbi!ara bertele-tele

    4. Mintalah i;in untuk menyelidiki persoalan yang sensitif5. 9erikanlah respon singkat kalau pasien mengungkapkan emosinya8. Hindarilah memberikan pertanyaan yang bertubi-tubi

    'emulai aan;ara

    Selalu perkenalkan diri anda pada pasien. Kemudian !oba membuat

    lingkungan tetap pri6at dan bebas dari berbagai distraksi. 'dealnya,

    dengarkan pasien ketika menggambarkan masalah dengan kata-katanya

    sendiri. ertanyaan terbuka %open ended questions& merupakan !ara yang

    terbaik untuk memperoleh informasi yang lengkap. Kesuksesan dalam

    inter6iew memerlukan pen!egahan dalam penggunaan istilah medis dangunakan gambaran bahasa yang familier. #da beberapa bahasa yang dapat

    digunakan pada beberapa keluhan, yaitu (

    . Durasi

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    11/121

    'dentitas pasien merupakan data pokok yang harus dikaji dahulu.

    )ama penderita yang anda periksa, umur, jenis kelamin, suku bangsa, status

    perkawinan, pekerjaan, tempat tinggal, dokter yang merujuknya harus pula

    anda !atat pada saat pemeriksaan dilakukan. Jika ini bukan merupakan

    kunjungan yang pertama, maka jumlah serta tanggal kunjungan sebelumnya

    harus juga anda !atat. ambahkan pula suatu pernyataan yang

    menerangkan sejauh mana seluruh keterangan yang diberikan oleh

    penderita dan pelapor dapat diper!aya. *iwayat maupun pemeriksaan

    tersebut harus pula ditandatangani dan diberi keterangan kedudukan orang

    yang melakukan pemeriksaan.

    Keluhan Utama

    Keluhan utama adalah pernyataan dengan bahasa sendiri sebagai

    penyebab utama pasien untuk men!ari bantuan kesehatan. Keluhan utamadapat berupa nyeri %seperti nyeri perut&, gejala tidak enak %seperti kelelahan&,

    kehilangan fungsi normal %seperti fungsi kandung kemih&, perubahan dari tubuh

    %seperti bengkak& atau keluhan kejiwaan %seperti !emas, depresi&, yang tidak

    harus merupakan masalah sebenarnya.

    Keluhan utama yang dinyatakan oleh pasien merupakan dasar utama

    untuk memulai e6aluasi masalah pasien. Keluhan tersering yang membuat

    seseorang datang ke dokter adalah nyeri atau yang erat hubungannya

    dengan ketidaknyamanan. ulislah pernyataan singkat, sejauh mungkin

    dengan mempergunakan kalimat yang dipakai oleh penderita itu sendiri,

    mengenai apa sebenarnya yang tengah dialaminya, dengan mengemukakan

    gejala-gejala atau tanda-tanda serta berapa lama semua gejala-gejala serta

    tanda-tanda tersebut sudah berlangsung. Hindarkan, jika memungkinkan,

    penggunaan kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang menggambarkan

    suatu diagnosis atau yang mempunyai kaitan diagnostik murni.

    $ama waktu terjadinya keluhan utama harus ditanyakan. #pakah

    gangguan yang dialaminya bersifat akut atau kronis= 9eberapa penyakit

    timbul dan berakhir se!ara mendadak, sedangkan penyakit lain mulai se!ara

    perlahan dan tidak nyata. Sudah pasti penting untuk mengetahui dengan

    baik lokasi rasa nyeri atau perasaan tidak nyaman tersebut. $okalisasi rasa

    nyeri atau ketidaknyamanan akan membantu memusatkan perhatian kita

    kepada organ atau daerah tertentu. #pakah rasa nyeri tersebut tetap

    terlokalisir ataukah merambat atau meman!ar ke daerah yang lain.

    11 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    12/121

    erkembangan gejala-gejala berkaitan erat dengan lamanya penyakit.

    #pakah gangguan berkembang !epat atau lambat= #pakah gejala

    bertambah baik pada waktu-waktu tertentu, sedangkan waktu lain malah

    bertambah buruk= erhatikan sifat rasa nyeri atau perasaan tidak nyaman

    yang dikeluhkan oleh pasien. #pakah rasa nyeri bersifat tajam atau tumpul=

    #pakah yang dikeluhkan benar-benar rasa nyeri atau perasaan tidak nyaman

    belaka. etapkan dengan pasti pengaruh kegiatan-kegiatan normal terhadap

    gejala. #pakah pengaruh sikap tubuh terhadap gejala tersebut= idur,

    makan dan istirahat apakah mempengaruhi rasa sakit< ketidaknyamanan

    tersebut=

    Ria9at Pen9akit Sekaran+RPS#

    *S adalah rin!ian gambaran dari keluhan utama pasien dengan sasaranuntuk mendapatkan hubungan dan gambaran umum bagaimana keluhan

    utama pasien terjadi. ?ang paling penting adalah fungsinya sebagai sumber

    informasi yang hakiki untuk membuat diagnosis.

    9ila, mengapa dan bagaimana penderita sampai menjadi sakit= *in!i

    kronologis yang disusun se!ara ringkas, semua keterangan yang berhasil

    dikumpulkan yang mempunyai kaitan dengan permulaan timbulnya

    penyakit, maupun perjalanan penyakit. 9ila mungkin, pan!ing serta korek

    pengertian serta pemahaman yang dimiliki oleh penderita tentang penyakit

    yang tengah dialaminya tersebut serta harapan-harapan yang terkandungdalam dirinya mengenai kunjungan ini. >ntuk membuat *S ada 3 dimensi

    dari gejala klinik yang harus ditanyakan dalam anamnesa, yaitu (

    . $okasi+. Kualitas/. Kuantitas

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    13/121

    Direct,artinya langsung menuju apa yang ditanyakan. Misalnya Akapannyeri itu dimulai=A, A 9erapa kali beraknya=

    Design, meran!ang informasi spesi"k tentang sesuatu yang khusus.

    Multiple, hindari pertanyaan yang banyak namun tidak berhubungan.Misalnya Aapakah ada perubahan dalam ken!ing atau berak, darah

    dalam tinja atau nyeri perut=A. Karena kita bisa lupa tentang apa yangditanyakan.

    Laundry List, hindari pertanyaan seperti pada multipel sehingga pasien

    sulit untuk menjelaskan gejala yang dialami. Misalnya A apakah nyeri tajamatau tumpul A. Seharusnya ditanyakan sepertiA seperti apa nyeri yangdiderita =A

    -. "ara komunikasi 6

    ?akinkan pasien nyaman

    ?akinkan pasien siap untuk mendengar erkenalkan diri anda

    Hormati pasien dengan menyebut nama.

    Basilitasi bila !erita pasien terhenti.

    erlihatkan rasa empati.

    Klari"kasikan !erita pasien bila kurang jelas.

    >langi lagi !erita yang didengar untuk meyakinkan.

    ergunakan pernyataan peralihan

    ergunakan pernyataan atau pertanyaan dari kesimpulan seperti Aada lagi

    yang bapak mau kemukakan=, A ada hal-hal yang penting yang bapak

    mau kemukakan=A.

    Ria9at Pen9akit Da0uluRPD#

    *D adalah !atatan tentang penyakit dan pengobatan yang dialami pasien pada

    masa lalu, merupakan informasi yang dapat menambah keterangan penyakit

    sekarang dan atau yang berpengaruh terhadap pengelolaan pasien.

    Elemen inti dari *D adalah (

    . Kelahiran dan perkembangan dini.

    +. Penyakit-penyakit yang diderita sebelumnya masa kanak-kanak dan lain-

    lain!.

    /. Pembedahan, cedera, kecelakaan dan masuk rumah sakit.

    0. Obat-obatan, pengobatan dan kebiasaan.

    1% | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    14/121

    1. Kesehatan"keadaan umum.

    Ria9at Pen9akit Keluar+a RPK#

    *K adalah riwayat penyakit yang diderita keluarga sebagai informasi apakah

    merupakan penyakit yang ditularkan atau penyakit keturanan.

    Clemen inti *K adalah (

    . Latar belakang keluarga.

    +. #audara kandung.

    /. $i%ayat perka%inan.

    0. $i%ayat keturunan.

    Ria9at Sosial dan /in+kun+an

    . Pendidikan, dinas kemiliteran dan kegiatan keagamaan.>raikan bila ada

    hubungannya.

    +. $i%ayat peker&aan.

    /. Pola hidup.

    0. Masalah-masalah yang mempunyai hubungan dengan penyakit yang

    diderita sekarang ini.

    Tin

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    15/121

    #lat tulis dan kertas

    . #nonim, +88+. History of resent 'llness, he S!hool of Medi!ine, he

    >ni6ersity of :alifornia, San Diego.

    +. 9urnside-M! @lynn, 551. #dams Diagnosis Bisik, C@:, Jakarta.

    /. Delp and Manning, 552. Major Diagnosis Bisik, C@:, Jakarta.

    0. @oldberg, +88. ra!ti!al guide to !lini!al medi!ine. >ni6ersity of :alifornia,

    San Diego.

    1 | P a g e

    #$# D#) 9#H#)

    DAFTAR PSTAKA 6

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    16/121

    1. Blet!her S.+888. :lini!al de!ision making( approa!h to the patient, 'n(

    !oldman6 "e;il Te=t,ook of 'edi;ine> -1st ed.> $ondon. D. '.

    Saunders :ompany, 34-5.

    2. De@owin, *$. and 9rown, DD. +888. .Diagnosti! CEamination.3th ed. )ew ?ork.

    [email protected]/2.

    3. #nonym, wel6e strategies for eFe!ti6e !ommuni!ation and !ollaboration

    in medi!al teams, 9MJ :areer Bo!us.htm

    4. Mo!k, KD. +88. CFe!ti6e !lini!ian-patient !ommuni!ation, ublished

    Bebruary +88

    5. $ewis, 9. +88+. Brom !radle to *o!ker( ro6iding :are #!ross the Human

    $ife :y!le. Dalam( Sloane D, Slatt $isa M, Cbell M H, Ja!Gues $9. Cssential

    of Bamily Medi!ine. Cd 0, hiladelphia, $ippin!ott illiam ilkins, p/-4

    PE3I/AIA3 KETRA'PI/A3 A3A'3ESIS3ama 63im 6

    3

    oAs%ek 9an+ dinilai

    3il

    ai

    ) 1

    4er0u,un+an den+an teknik

    anamnesis

    1 ersiapan diri, ruangan dan alat

    yang diperlukan

    - Memberikan salam dan

    mempersilakan duduk

    10 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    17/121

    Memperkenalkan diri

    $ Menanyakan nama pasien

    2 Melakukan informed !onsent

    ( Menanyakan Keluhan utama

    7 Menanyakan *iwayat penyakit

    sekarang

    8 Menanyakan *iwayat penyakit

    dahulu

    & Menanyakan *iwayat penyakit

    keluarga

    1) Menanyakan *iwayat sosial danlingkungan

    1

    1

    Mengkon"rmasikan informasi

    yang didapat

    1

    -

    Menyimpulkan hasil anamnesis

    1

    Menutup sesi anamnesis

    4er0u,un+an den+an teknikkomunikasi

    1

    $

    Memanggil nama pasien

    1

    2

    Memberi kesempatan pada

    pasien untuk bertanya

    1

    (

    Meminta persetujuan jika akan

    bertanya lebih detail dan pribadi

    1

    7

    Menanyakan pertanyaan dengan

    jelas dengan menggunakan

    kalimat lengkap. %:ontoh kalimat

    tidak lengkap ( Iehm...gitu lah,

    Iya, seperti itu deh dll&

    13 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    18/121

    1

    8

    Suara jelas, tidak terlalu

    lambat

    1

    &

    ertanyaan ditanyakan dengan

    runtut %menunggu pertanyaan

    dijawab terlebih dahulu, barumengajukan yang lain&

    -

    )

    Ckspresi muka bersahabat

    %tersenyum tidak berlebihan&

    -

    1

    9erhadapan dan

    mempertahankan kontak mata

    -

    -

    osisi tubuh supportif !ondong ke

    arah pasien

    -

    Memberikan respon yang tepat

    terhadap pernyataan

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    19/121

    19 Men.elaskan hal+hal !ang tercakup dalam tanda ital9

    29 Men.elaskan alat dan ahan !ang diperlukan untuk pemeriksaan tanda ital9

    %9 Melakukan prosedur pemeriksaan tanda ital dengan aik dan enar9&9 Men.elaskan parameter normal hasil pemeriksaan tanda ital9

    9 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan tanda ital9

    TI35AA3 PSTAKA

    anda ital merupakan parameter tuuh !ang terdiri dari tekanan darah, den!ut nadi, la.u

    perna$asan, dan suhu tuuh94iseut tanda ital karena penting untuk menilai $ungsi $isiologis

    organ ital tuuh9

    A. T!a+a+ Darah:

    Baktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah !urah jantung, tahanan

    pembuluh darah tepi, 6olume darah total, 6iskositas darah, dan kelenturan dinding

    arteri.

    Sedangkan $actor+$aktor !ang erpengaruh pada interpretasi hasil !aitu:

    ingkungan : suasana ising, kurangn!a priasi, suhu ruangan terlalu

    panas

    Peralatan : kalirasi, tipe manometer dan stetoskop, ukuran cu$$

    (manset)

    Pasien : oat, status emosional, irama .antung, merokok, kopi,

    oesitas, olah raga

    eknik pemeriksaan : penempatan cu$$, posisi lengan,

    kecepatanpengemangan dan pengempisan cu$$,pakaianterlalu teal, kesalahan memaca

    s$igmomanometer9

    Parameter !ang diukur pada pemeriksaan tekanan darah !aitu tekanan maksimal pada dinding

    arteri selama kontraksi entrikel kiri, tekanan diastolik (penting untuk menilai dera.at s!ok)9

    ;omponen suara .antung diseut suara korotko$$ !ang erasal dari suara irasi saat manset

    dikempiskan9 Suara korotko$$ sendiri teragi men.adi $ase !aitu :

    5ase - : Saat un!i terdengar, di mana 2 suara terdengar pada

    waktu ersamaan, diseut seagai tekanan sistolik9

    5ase -- :

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    20/121

    tekanan diastolik9'nterpretasi hasil pengukuran tekanan darah berdasarkan 5oint 3ational

    "ommittee VIIadalah sebagai berikut (

    Klasi"kasi tekanan darah pada usia 4 tahun(

    Klasi?kasi Tekanan sistolik

    mmH+#

    Tekanan Diastolik

    mmH+#)ormal N +8 N 48re hipertensi +8-/5 48-58Stadium ' 08-15 58-55Stadium '' 28 88

    B. D+/ut Nad"

    Denyut nadi adalah gelombang darah yang dapat dirasakan karena dipompa

    kedalam arteri oleh kontraksi 6entrikel kiri jantung .Denyut nadi diatur oleh

    system saraf otonom.

    $okasi untuk merasakan denyut nadi adalah (

    19 Karotid ( 4i agian medial leher, di awah angulusmandiularis,

    hindari pemeriksaan dua sisi sekaligus pada waktu

    ersamaan9

    29 9rakial ( 4i atas siku dan medial dari tendoisep9

    %9 *adial ( tensor hallucislongus9

    Hal-hal yang dinilai saat pemeriksaan denyut nadi adalah (

    19 ;ecepatan

    2# | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    21/121

    a9 )ormal ( 0#+1##"menit pada dewasa99 akikardia ( den!ut .antung cepat (? 1##"menit), iasa ter.adi pada

    pasien dengan demam, $eokromositoma, congestif heart

    failure, s!ok hipoolemik, aritmiakordis, pecandu kopi

    dan perokok9

    c9 9radikardia ( den!ut .antung lamat (@0#"menit), didapatkan padaatlet !ang sedang istirahat, tekanan intrakranial

    meningkat, peningkatan tonus agus, hipotiroidesme,

    hipotermia, dan e$ek samping eerapa oat9

    29 -rama

    a9 *eguler

    (

    irama nadi teratur (konstan)

    9 *egularly

    irregular

    (

    di.umpai pola dalam irregularitasn!a9

    c9 'rregularly

    irregular

    (

    tidak di.umpai pola dalam irregularitasn!a, terdapat

    pada $irilasi atrium9

    %9 =olume Aadi

    a9 Oolume nadi ke!il : tahanan terlalu esar terhadap aliran darah, darah

    !ang dipompa .antung terlalu sedikit (pada e$usi

    pericardial, stenosis katup mitral, pa!ah .antung,

    dehidrasi, s!ok hemoragik)

    9 Oolume nadi yang

    berkurang se!ara

    lo!al

    : peningkatan tahanan setempat9

    c9 Oolume nadi besar : olume darah !ang dipompakan terlalu an!ak,

    tahanan terlalu rendah (pada radikardia, anemia,

    hamil, hipertiroidisme)9

    0. Pr+afasa+

    roses "siologi yang berperan pada proses pernafasan adalah ( 6entilasi

    pulmoner, respirasi eEternal dan internal. $aju pernafasan meningkat pada

    keadaan stres, kelainan metabolik, penyakit jantung paru, dan pada

    peningkatan suhu tubuh.ernafasan yang normal bila ke!epatannya 0-

    +8E

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    22/121

    a9 akipnea : perna$asan cepat dan dangkal

    9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    23/121

    karena dapat men!eakan hasil pengukuran tidak akurat9da 2 ukuran !aitu dewasa dan

    anak9

    da 2 .enis manometer !aitu manometer graitasi air raksa terdiri atas satu luang kaca

    !ang dihuungkan dengan reseroir !ang erisi air raksa dan manometer aneroid !ang

    memiliki emusan logam dan menerima tekanan dari manset9

    29 lat dan ahan untuk pemeriksaan den!ut nadi :

    Dam tangan atau stopwatch

    %9 lat dan ahan untuk pemeriksaan perna$asan:

    a9 Dam tangan atau stopwatch9 Stetoskop

    &9 lat dan ahan untuk pemeriksaan suhu :

    a. ermometer 9 isu c9 ir ersih d9 ir saun e9 =aselin

    7./A3!KAH H@!IE3E ""I TA3!A3

    2% | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    24/121

    7 lan+ka0 teknik men;u;i tan+an menurut H: -))2 6

    Menurut Eorld *ealth 8rgani/ation 2## teknik mencuci tangan dengan menggunakan

    air dan saun adalah :

    A!alakan kran

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    25/121

    1) Gosok antara kedua telapak tangan

    2) Gosok punggung dan sela+sela .ari tangan kiri dengan tangan kanan (telapak tangan

    kanan diatas punggung tangan kiri dengan .ari kedua tangan saling ertautan) dan

    sealikn!a9

    %) Gosok kedua telapak dan sela+sela .ari, .ari+.ari kedua tangan saling ertautan9

    &) Dari+.ari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci

    ) Gosok iu .ari kiri erputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sealikn!a

    0) Gosokkan dengan memutar u.ung .ari+.ari tangan kanan di telapak tangan kiri dan

    sealikn!a

    3)

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    26/121

    *CBC*C)S'

    Oital Signs

    Oital signs in!lude the measurement of( temperature, respiratory rate, pulse,blood pressure and, where appropriate, blood oEygen saturation. hese

    numbers pro6ide !riti!al information %hen!e the name A6italA& about a

    patients state of health. 'n parti!ular, they(

    . :an identify the eEisten!e of an a!ute medi!al problem.

    +. #re a means of rapidly Guantifying the magnitude of an illness and howwell the body is !oping with the resultant physiologi! stress. he morederanged the 6itals, the si!ker the patient.

    /. #re a marker of !hroni! disease states %e.g. hypertension is de"ned as!hroni!ally ele6ated blood pressure&.

    Most patients will ha6e had their 6ital signs measured by an *) or health

    !are assistant before you ha6e a !han!e to see them. Howe6er, these 6alues

    are of su!h great importan!e that you should get in the habit of repeating

    them yourself, parti!ularly if you are going to use these 6alues as the basis

    for management de!isions. his not only allows you to pra!ti!e obtaining

    6ital signs but pro6ides an opportunity to 6erify their a!!ura!y. #s noted

    below, there is signi"!ant potential for measurement error, so repeatdeterminations !an pro6ide !riti!al information.

    !ettin+ Started6he eEamination room should be Guiet, warm and well lit.

    #fter you ha6e "nished inter6iewing the patient, pro6ide them with a gown

    %a.k.a. AJohnnyA& and lea6e the room %or draw a separating !urtain& while

    they !hange. 'nstru!t them to remo6e all of their !lothing %eE!ept for briefs&

    and put on the gown so that the opening is in the rear. T!!asionally,

    patients will end up using them as pon!hos, !apes or in other !reati6e ways.

    hile this may make for a more attra!ti6e ensemble it will also,

    unfortunately, interfere with your ability to perform an eEaminationU rior tomeasuring 6ital signs, the patient should ha6e had the opportunity to sit for

    approEimately "6e minutes so that the 6alues are not aFe!ted by the

    eEertion reGuired to walk to the eEam room. #ll measurements are made

    while the patient is seated.

    20 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    27/121

    :,serBation69efore di6ing in, take a minute or so to look at the patient in

    their entirety, making your obser6ations, if possible, from an out-of-the way

    per!h. Does the patient seem anEious, in pain, upset= hat about their dress

    and hygiene= *emember, the eEam begins as soon as you lay eyes on the

    patient.

    Tem%erature6his is generally obtained using an oral thermometer that

    pro6ides a digital reading when the sensor is pla!ed under the patients

    tongue. #s most eEam rooms do not ha6e thermometers, it is not ne!essary

    to repeat this measurement unless, of !ourse, the re!orded 6alue seems

    dis!ordant with the patients !lini!al !ondition %e.g. they feel hot but

    reportedly ha6e no fe6er or 6i!e 6ersa&. Depending on the bias of a parti!ular

    institution, temperature is measured in either :el!ius or Barenheit, with a

    fe6er de"ned as greater than /4-/4.1 : or 8-8.1 B. *e!tal temperatures,

    whi!h most !losely reVe!t internal or !ore 6alues, are approEimately degree B higher than those obtained orally.

    Res%irator9 Rate6*espirations are re!orded as breaths per minute. hey

    should be !ounted for at least /8 se!onds as the total number of breaths in a

    1 se!ond period is rather small and any mis!ounting !an result in rather

    large errors when multiplied by 0. ry to do this as surreptitiously as possible

    so that the patient does not !ons!iously alter their rate of breathing. his !an

    be done by obser6ing the rise and fall of the patients hospital gown while

    you appear to be taking their pulse. )ormal is between + and +8. 'n

    general, this measurement oFers no rele6ant information for the routineeEamination. Howe6er, parti!ularly in the setting of !ardio-pulmonary illness,

    it !an be a 6ery reliable marker of disease a!ti6ity.

    Pulse6his !an be measured at any pla!e where there is a large artery %e.g.

    !arotid, femoral, or simply by listening o6er the heart&, though for the sake of

    !on6enien!e it is generally done by palpating the radial impulse. ?ou may

    "nd it helpful to feel both radial arteries simultaneously, doubling the

    sensory input and helping to insure the a!!ura!y of your measurements.

    la!e the tips of your indeE and middle "ngers just proEimal to the patients

    wrist on the thumb side, orienting them so that they are both o6er the length

    of the 6essel.

    23 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    28/121

    Vas;ular Anatom9

    Te;0niCue for 'easurin+ t0e Radial Pulse

    he pi!tures below demonstrate the lo!ation of the radial artery %surfa!e anatomy

    on the left, gross anatomy on the right&.

    26 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    29/121

    BreGuently, you !an see transmitted pulsations on !areful 6isual inspe!tion of

    this region, whi!h may help in lo!ating this artery. >pper eEtremity peripheral

    6as!ular disease is relati6ely un!ommon, so the radial artery should be

    readily palpable in most patients. ush lightly at "rst, adding pressure if

    there is a lot of sub!utaneous fat or you are unable to dete!t a pulse. 'f you

    push too hard, you might o!!lude the 6essel and mistake your own pulse for

    that of the patient. During palpation, note the following(

    . Wuantity( Measure the rate of the pulse %re!orded in beats per minute&.:ount for /8 se!onds and multiply by + %or 1 se!onds E 0&. 'f the rateis parti!ularly slow or fast, it is probably best to measure for a full 28se!onds in order to minimi;e the impa!t of any error in re!ording o6ershorter periods of time. )ormal is between 28 and 88.

    27 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    30/121

    +. *egularity( 's the time between beats !onstant= 'n the normal setting,the heart rate should appear metronomi!. 'rregular rhythms, howe6er,are Guite !ommon. 'f the pattern is entirely !haoti! with no dis!ernablepattern, it is referred to as irregularly irregular and likely representsatrial "brillation. CEtra beats !an also be added into the normal

    pattern, in whi!h !ase the rhythm is des!ribed as regularly irregular.his may o!!ur, for eEample, when impulses originating from the6entri!le are interposed at regular jun!tures on the normal rhythm. 'f thepulse is irregular, its a good idea to 6erify the rate by listening o6er the heart%see !ardia! eEam se!tion&. his is be!ause !ertain rhythm disturban!es donot allow adeGuate 6entri!ular "lling with ea!h beat. he resultant systolemay generate a rather small stroke 6olume whose impulse is not palpable inthe periphery.

    /. Oolume( Does the pulse 6olume %i.e. the subje!ti6e sense of fullness& feelnormal= his reVe!ts !hanges in stroke 6olume. 'n the setting of hypo6olemia,for eEample, the pulse 6olume is relati6ely low %aka weak or thready&. here

    may e6en be beat to beat 6ariation in the 6olume, o!!urring o!!asionally withsystoli! heart failure.

    4lood Pressure69lood pressure %9& is measured using mer!ury based

    manometers, with readings reported in millimeters of mer!ury %mm Hg&. he si;e of

    the 9 !uF will aFe!t the a!!ura!y of these readings. he inVatable bladder, whi!h

    !an be felt through the 6inyl !o6ering of the !uF, should rea!h roughly 48 around

    the !ir!umferen!e of the arm while its width should !o6er roughly 08. 'f it is too

    small, the readings will be arti"!ially ele6ated. he opposite o!!urs if the !uF is too

    large. :lini!s should ha6e at least + !uF si;es a6ailable, normal and large. ry to use

    the one that is most appropriate, re!ogni;ing that there will rarely be a perfe!t "t.

    4lood Pressure "us

    %# | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    31/121

    'n order to measure the 9, pro!eed as follows(

    . rap the !uF around the patients upper arm so that the line marked AarteryAis roughly o6er the bra!hial artery, lo!ated towards the medial aspe!t of the

    ante!ubital fossa %i.e. the !rook on the inside of their elbow&. he pla!ementdoes not ha6e to be eEa!t nor do you a!tually need to identify this artery bypalpation.

    Ante;u,ital Fossa

    he pi!tures below demonstrate the ante!ubital fossa anatomy %surfa!e

    anatomy on the left, gross anatomy on the right&.

    +. ut on your stethes!ope so that the ear pie!es are angled away from your

    head. wist the head pie!e so that the bell is engaged. his !an be 6eri"ed bygently tapping on the end, whi!h should produ!e a sound. ith your lefthand, pla!e the bell o6er the area of the bra!hial artery. hile mostpra!titioners use the diaphragm of the stethes!ope, the bell is a!tually besuperior for pi!king up the low pit!hed sounds used for measuring 9. 'tsworth mentioning that a number of diFerent models of stethes!ops area6ailable on the market, ea!h with its own 6ariation on the stru!ture of thediaphragm and bell. *ead the instru!tion manual a!!ompanying yourstethos!ope in order to determine how your de6i!e works.

    %1 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    32/121

    /. @rasp the patients right elbow with your right hand and raise their arm sothat the bra!hial artery is roughly at the same height as the heart. he armshould remain somewhat bent and !ompletely relaEed. ?ou !an pro6ideadditional support by gently trapping their hand and forearm between yourbody and right elbow. 'f the arm is held too high, the reading will beartifa!tually lowered, and 6i!e 6ersa.

    0. urn the 6al6e on the pumping bulb !lo!kwise %may be !ounter !lo!kwise insome !uFs& until it no longer mo6es. his is the position whi!h allows air toenter and remain in the bladder.

    1. Hold the bell in pla!e with your left hand. >se your right hand to pump thebulb until you ha6e generated 18 mmHg on the manometer. his is a bitabo6e the top end of normal for systoli! blood pressure %S9&. hen listen. 'fyou immediately hear sound, you ha6e underestimated the S9. ump up anadditional +8 mmHg and repeat. )ow slowly deVate the blood pressure !uF%i.e. a few mm Hg per se!ond& by turning the 6al6e in a !ounter-!lo!kwisedire!tion while listening o6er the bra!hial artery and wat!hing the pressuregauge. he "rst sound that you hear reVe!ts the Vow of blood through the nolonger !ompletely o!!luded bra!hial artery. he 6alue on the manometer atthis moment is the S9. )ote that although the needle may os!illate prior tothis time, it is the sound of blood Vow that indi!ates the S9.

    2. :ontinue listening while you slowly deVate the !uF. he diastoli! bloodpressure %D9& is measured when the sound !ompletely disappears. his isthe point when the pressure within the 6essel is greater then that supplied bythe !uF, allowing the free Vow of blood without turbulen!e and thus noaudible sound. hese are known as the Sounds of KorotkoF.

    %2 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    33/121

    Te;0niCue for 'easurin+ 4lood Pressure

    3. *epeat the measurement on the patients other arm, re6ersing the position ofyour hands. he two readings should be within 8-1 mm Hg of ea!h other.DiFeren!es greater than this imply that there is diFerential blood Vow to ea!harm, whi!h most freGuently o!!urs in the setting of sub!la6ian arteryatheros!lerosis.

    4. T!!asionally you will be unsure as to the point where systole or diastoleo!!urred and wish to repeat the measurement. 'deally, you should allow the!uF to !ompletely deVate, permit any 6enous !ongestion in the arm toresol6e %whi!h otherwise may lead to ina!!urate measurements&, and then

    repeat a minute or so later. Burthermore, while no one has e6er lost a limbse!ondary to 9 !uF indu!ed is!hemia, repeated measurement !an beun!omfortable for the patient, another good reason for gi6ing the arm abreak.

    5. #6oid mo6ing your hands or the head of the stethes!ope while you are takingreadings as this may produ!e noise that !an obs!ure the Sounds of KoratkoF.

    8.?ou !an 6erify the S9 by palpation. o do this, position the patients rightarm as des!ribed abo6e. la!e the indeE and middle "ngers of your righthand o6er the radial artery. 'nVate the !uF until you !an no longer feel thepulse, or simply to a 6alue 8 points abo6e the S9 as determined byaus!ultation. Slowly deVate the !uF until you !an again dete!t a radial pulseand note the reading on the manometer. his is the S9 and should be thesame as the 6alue determined with the use of your stethes!ope.

    )ormal is between 88

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    34/121

    hypertension in general is !ommon, emergen!ies resulting from eEtremely high

    6alues and subseGuent a!ute end organ dysfun!tion are Guite rare. *ather, it is the

    !hroni!ally ele6ated 6alues whi!h lead to target organ damage, though in a slow

    and relati6ely silent fashion. #t the other end of the spe!trum, the minimal S9

    reGuired to maintain perfusion 6aries with the indi6idual. herefore, interpretation of

    low 6alues must take into a!!ount the !lini!al situation. hose with poorlyfun!tioning hearts, for eEample, !an adjust to a !hroni!ally low S9 %e.g. 48-58& and

    li6e without symptoms of hypoperfusion. Howe6er others, used to higher baseline

    6alues, might be!ome Guite ill if their S9s were suddenly de!reased to these same

    le6els.

    Many things !an alter the a!!ura!y of your readings. 'n order to limit their impa!t,

    remember the following(

    . Do not pla!e the blood pressure !uF o6er a patients !lothing or roll a tight"tting slee6e abo6e their bi!eps when determining blood pressure as either

    !an !ause ele6ated readings.

    +. Make sure the patient has had an opportunity to rest before measuring their9. ry the following eEperiment to assess the impa!t that this !an ha6e. akea patients 9 after they6e rested. hen repeat after they6e walked briskly inpla!e for se6eral minutes. atients who are not too physi!ally a!ti6e %i.e.relati6ely de!onditioned& will de6elop an ele6ation in both their S9 and D9.#lso, see what eFe!t raising or lowering the arm, and thus the position of thebra!hial artery relati6e to the heart, has on 9. 'f you ha6e a !han!e, obtainmeasurements on the same patient with both a large and small !uF. heseeEer!ises should gi6e you an appre!iation for the magnitude of error that !anbe introdu!ed when improper te!hniGue is utili;ed.

    /. 'f the reading is surprisingly high or low, repeat the measurement towards theend of your eEam.

    0. 'nstru!t your patients to a6oid !oFee, smoking or any other unpres!ribeddrug with sympathomimeti! a!ti6ity on the day of the measurement.

    1. Trthostati! %a.k.a. postural& measurements of pulse and blood pressure arepart of the assessment for hypo6olemia. his reGuires "rst measuring these6alues when the patient is supine and then repeating them after they ha6estood for + minutes, whi!h allows for eGuilibration. )ormally, S9 does not

    6ary by more then +8 points when a patient mo6es from lying to standing. 'nthe setting of signi"!ant 6olume depletion, a greater then +8 point drop maybe seen. :hanges of lesser magnitude o!!ur when mo6ing from lying tositting or sitting to standing. his is freGuently asso!iated with symptoms of!erebral hypoperfusion %e.g.. light headedness&. Heart rate should in!rease bynot more than +8 points in a normal physiologi! attempt to augment !ardia!output by pro6iding !hronotropi! !ompensation. 'n the setting of @' bleeding,for eEample, a drop in blood pressure and

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    35/121

    impli!ations. Trthostati! measurements may also be used to determine ifpostural di;;iness, a !ommon !omplaint with multiple possible eEplanations,is the result of a fall in blood pressure. Bor eEample, patients who suFer fromdiabetes freGuently ha6e autonomi! ner6ous system dysfun!tion and !annotgenerate appropriate arteriolar 6aos!onstri!tion when !hanging positions.

    his results in postural 6ital sign !hanges and symptoms. he +8 point 6alue

    is a rough guideline. 'n general, the greater the !hange, the more likely it isto !ause symptoms and be of !lini!al rele6an!e.

    2. 'f possible, measure the blood pressure of a patient who has an indwellingarterial !atheter %these patients !an be found in the ':> with the help of apre!eptor&. #rterial transdu!ers are an eEtremely a!!urate tool for assessingblood pressure and therefore pro6ide a method for !he!king your non-in6asi6e te!hniGue.

    A fe ;lini;all9 releBant t0ou+0ts a,out 0i+0 ,lood %ressure6

    Hypertension is 6ery !ommon disease %X +1 in >S aFe!ted& de"ned on basis of

    se6erity(

    re-hypertension ( Systoli! 9 +8-08 or diastoli! 9 48-58.

    Stage ' hypertension( Systoli! 9 X 08-28 or diastoli! 9 X58-88.

    Stage ''( Systoli! 9 X 28 or diastoli! 9 X 88.

    'deally, se6eral measures on diFerent o!!asions should 6erify the "nding. Tne time

    measures X 28

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    36/121

    he majority of patients w

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    37/121

    :HB, !oronary is!hemia, in!reased intra-!ranial pressure& se!ondary to 6eryhigh 6alues.

    :=9+en Saturation6T6er the past de!ade, this non-in6asi6e measurement of gas

    eE!hange and red blood !ell oEygen !arrying !apa!ity has be!ome a6ailable in all

    hospitals and many !lini!s. hile imperfe!t, it !an pro6ide important informationabout !ardio-pulmonary dysfun!tion and is !onsidered by many to be a "fth 6ital

    sign. 'n parti!ular, for those suFering from either a!ute or !hroni! !ardio-pulmonary

    disorders, it !an help Guantify the degree of impairment.

    %3 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    38/121

    Pulse :=9meter

    Vital Si+ns

    ECui%ment 3eeded

    Stethoscope

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    39/121

    19

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    40/121

    69 Continue to lower the pressure until the sounds mu$$le and disappear9 his is the

    diastolicpressure9

    79 'ecord the lood pressure as s!stolic oer diastolic (H12#"3#H $or eample)9'nterpretation

    *igher lood pressures are normal during eertion or other stress9 S!stolic loodpressures elow6# ma! e a sign o$ serious illness or shock9

    arlier

    pressures ma!e higher due to the Hwhite coatH e$$ect9

    lwa!s recheck HunepectedH lood pressures !oursel$94lood Pressure "lassi?;ation in Adults

    :ategory %systoli!

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    41/121

    &9 Maimum Cu$$ Pressure + Ehen the aseline lood pressure is alread!known or

    h!pertension is not suspected, it is acceptale in adults toin$late the cu$$ to 2## mm*g

    and go directl! to auscultating the loodpressure9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    42/121

    DAFTAR TI/IK PE'ERIKSAA3 TA3DA VITA/

    )ama Mahasiswa (...............................................

    )'M (...........................................

    KETERA'PI/A3 ) 1 -

    A. PERSIAPA3

    . ersiapan alat yaitu stetoskop, termometer, dan tensimeter

    %ukuran !uF manometer yang tepat, menge!ek kun!i reser6oir

    air raksa, skrup sambungan, serta memastikan skala akan

    terba!a sejajar ketinggian mata pemeriksa&.

    +. Mengu!apkan salam men9a%a %asien den+an naman9a#

    D#) mem%erkenalkan diri.

    Keterangan(

    Perkenalkan diri terlebih dahulu sebelum menanyakan nama/identitas pasien

    /. Menginformasikan tu ketenan+an ruan+an dan memastikan

    ken9amananpasien.

    Keterangan(

    )ontoh dengan menutup gordin atau pintu

    1. 'en;u;i tan+an, mem%ersia%kan peralatan dan

    mendekatkann9a sehingga mudah dijangkau dari tempat

    pemeriksaan.

    Keterangan(

    Mencuci tangan sesuai dengan standar *+O

    2. Memposisikan diri di sebelah kanan pasien

    4. PE/AKSA3AA3

    PE3!KRA3 TE'PERATR AI/AR

    3. Taarkankepada pasien kertas tissueuntuk menyeka ketiak

    &2 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    43/121

    kirinya. Siapkan wadah untuk membuang kertas tissue yang

    telah kotor.

    Keterangan(

    Menun&ukkan kepada pasien di mana harus membuang kertas

    tissue.

    4. egang termometer pada ujung yang berlawanan dengan bulbus

    air raksa, ,ersi0kan u

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    44/121

    dikalikan $%Jika tidak teratur hitung selama menit&

    Keterangan(

    #ampaikan"narasikan hasil pengukuran

    PE3!HIT3!A3 KE"EPATA3 RESPIRASI

    3

    .

    Segera setelah menghitung nadi, tanpa memberitahu pasien dan

    tan%a mele%askan %er+elan+an tan+an %asien>

    %er0atikan %en+em,an+an dada.

    Keterangan (

    #ampaikan"narasikan

    4

    .

    erhatikan pola pernafasan

    Keterangan(

    arasikan, apakah pernafasan normal atau tam%ak usa0a

    bernafas

    5

    .

    Hitung frekuensi nafas selama 12 detik dan dikalikan $

    Keterangan(

    #ampaikan"narasikan hasil pengukuran

    LANJUTAN PENGUKURAN TEMPERATUR

    +8.

    4erita0upasien bahwa termometer akan diambil. Minta untuktidak melepas tahanan lengannya hingga pemeriksa memegang

    ujung luar termometer %supaya tidak terjatuh&.

    +

    .

    egang ujung termometer di luar ketiak. #mbil dan ,a;asegera

    termometer pada %osisi 0oriontal> setin++i matapemeriksa

    Keterangan(

    #ampaikan"narasikan hasil pengukuran

    ++

    .

    Sekatermometer dengan kapas beralkohol, kemudian letakkan

    di tem%at aman atau masukkan ke dalam gelas berisi

    desinfektan.

    PE3!KRA3 TEKA3A3 DARAH

    && | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    45/121

    +/

    .

    4erita0u pasien bahwa akan dilakukan pengukuran tekanan

    darah pada lengan kanannya. Minta pasien untuk meli%at

    len+an ,a2 ;m di

    atas fossa ;u,iti.

    Keterangan(

    Perhatikan( tempatkan gambar garis arteri ! tepat di atas

    arteri. ika gambar tidak ada, pastikan bah%a bagian yang

    ditempatkan tepat di atas arteri adalah bagian tengah cu/

    manometer.

    Perhatikan( cu/ &angan kendor, mengikatkan tali dengan rapi

    +3

    .

    alpasi arteri radialis atau arteri bra!hialis dengan jari telunjuk

    dan jari tengah tangan kiri

    +4

    .anyakan tekanan dara0 %ada %emeriksaan se,elumn9a

    +5

    .

    utar klep hingga maksimal, kemudian pompa hingga denyut

    arteri radialis atau arteri bra!hialis tidak teraba lagi, ba!a skala

    yang ditunjukkan saat itu. 'ni adalah tekanan sistolik %al%asi.

    Keterangan (

    #ampaikan"narasikan hasil pengukuran

    /8

    .

    Kem%iskan !uF kembali hingga benar-benar kempis, !ek

    kembali posisi !uF

    /

    .

    angan kiri menempatkan ,ellstetoskop di atas arteri bra!hialis

    antara pertengahan fossa !ubiti dan batas bawah !uF

    & | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    46/121

    /+

    .

    ompa kembali hingga ) mmH+ di atas tekanan sistolik

    palpasi

    //

    .

    Turunkan kembali perlahan, tidak lebih dari - mmH+ %er

    detik.

    /0.

    9a!a skala pada saat terdengar bunyi Korotko I %tekanansistolik& dan terus identi"kasi bunyi KorotkoF hingga menghilang

    %Korotko V&.

    Keterangan(

    #ampaikan"narasikan hasil pengukuran

    /1

    .

    Kem%iskan !uF dengan !epat setelah KorotkoF O terdengar,

    lepas !uF, rapikan manometer dan persilahkan pasien

    mera%ikan kem,ali len+an ,a

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    47/121

    LLLL.. LLLLL..

    III. Pmr"!saa+ !sadara+ 340S

    :

    Pada akhir kepaniteraan klinik muda,mahasiswa mampu

    19 4e$inisi Glasgow Coma Scale9

    29 -ndikasi pemeriksaan GCS9

    %9 Melakukan prosedur pemeriksaan GCS dengan aik dan enar9

    &9 Men.elaskan parameter normal hasil pemeriksaan GCS9

    9 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan GCS9

    Glasgow Coma Scale adalah parameter untuk pemeriksaan kesadaran kuantitati$ pada orang

    dewasa,sedangkan paediatric coma scale adalah parameter untuk pemeriksaan kesadaran secara

    kuantitati$ pada anak+anak9

    ;esadaran adalah keadaan !ang mencerminkan pengintegrasian impuls e$eren (output) dan

    a$eren (input) di susunan sara$ pusat9 4apat .uga diartikan seagai kemampuan untuk erespon

    terhadap rangsangan dari luar9;esadaran dapat diditentukan aik secara kualitas maupun

    kuantitasn!a9 4era.at kesadaran (kuantitati$) ditentukan dari .umlah input susunan sara$

    pusat,sedangkan cara pengolahan input terseut sehingga menghasilkan pola+pola output susunansara$ pusat menentukan kualitas kesadaran9-nput susunan sara$ pusat dapat diedakan .adi 2 !aitu

    :

    a9 Spesi$ik : erasal dari semua lintasan a$eren impuls protopatik,propiosepti$,dan perasaan

    panca indera9intasan ini menghuungkan satu titik pada tuuh dengan suatu titik pada

    kortek persepti$ primer9

    &3 | P a g e

    A. T5A3 PE'4E/A5ARA3 6

    4. TI35AA3 PSTAKA

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    48/121

    9 Aon spesi$ik : merupakan seagian dari impuls a$eren spesi$ik !ang disalurkan melalui a$eren

    non spesi$ik,menghantarkan setiap impuls dari titik manapun dalam tuuh ke titik+titik pada

    seluruh kedua kortek sereri9

    ingkat kesadaran sangat penting pada pasien cedera kepala9Glasgow coma Scale sudah

    digunakan secara luas untuk menentukan tingkat kesadaran penderita9Glasgow Coma Scale

    meliputi :

    19 >!e " Mata

    Spontan memuka mata &

    Memuka mata dengan perintah(suara) %

    Memuka mata dengan rangsang n!eri 2idak memuka mata dengan rangsang

    apapun

    1

    29 =eral

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    49/121

    9 Ailai status pasien,adakah kelainan gawat !ang harus ditangani terleih dahulu"tidak9

    c9 Periksa kesadaran pasien dengan GCS (dewasa)

    d9 GCS :

    d91 >!e :

    + saat dokter mendatangi pasien,pasien spontan memuka mata dan memandang dokter :

    skor &9

    + pasien memuka mata saat naman!a dipanggil atau diperintahkan untuk memuka mata

    oleh dokter : skor %9

    + pasien memuka mata saat dirangsang n!eri (cuitan) : skor 29

    + pasien tidak memuka mata dengan pemerian rangsang apapun: skor 19

    d92 =eral :

    + pasien ericara secara normal dan dapat men.awa pertan!aan dokter dengan enar

    (pasien men!adari ahwa ia ada di rumah sakit,men!eutkan naman!a,alamatn!a,dll) :

    skor 9

    + pasien dapat ericara normal tapi tampak ingung,pasien tidak tahu secara pasti apa !angtelah ter.adi pada dirin!a,dan memerikan .awaan !ang salah saat ditan!a oleh dokter :

    skor &9

    + pasien mengucapkan kata .angan"stopQ saat dieri rangsang n!eri,tapi tidak isa

    men!elesaikan seluruh kalimat,dan tidak isa men.awa seluruh pertan!aan dari dokter :

    skor %9

    + pasien tidak isa men.awa pertan!aan sama sekali,dan han!a mengeluarkan suara !ang

    tidak mementuk kata (ergumam) : skor 29

    + pasien tidak mengeluarkan suara walau dieri rangsang n!eri (cuitan) : skor 19

    d9% Motoric :

    + pasien dapat mengikuti perintah dokter,misalkan un.ukkan pada sa!a 2 .ariOQ : skor 09+ pasien tidak dapat menuruti perintah,tapi saat dieri rangsang n!eri (penekanan u.ung

    .ari"penekanan strenum dengan .ari+.ari tangan terkepal) pasien dapat melokalisir n!eri :

    skor 9

    + pasien erusaha menolak rangsang n!eri : skor &9

    + saat dieri rangsang n!eri,kedua tangan pasien menggenggam dan di kedua sisi tuuh di

    agian atas sternum (posisi dekortikasi) : skor %9

    + saat dieri rangsang n!eri,pasien meletakkan kedua tangann!a secara lurus dan kaku di

    kedua sisi tuuh (posisi desererasi) : skor 29

    + pasien tidak ergerak walaupun dieri rangsang n!eri : skor 19

    19 Mackreth

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    50/121

    29 Mard.ono M,Sidharta P9 Aeurologi klinis dasar9 0thed9 Dakarta : 4ian 'ak!at9 1773 16%+9

    # | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    51/121

    P+"a"a+ Ktram)"a+ Pmr"!saa+ 40S

    Nama :

    NIM :

    No. As)! /a+7 d"+"a" N"a"

    ' 1 2

    I Pmr"!saa+ 40S :

    A. Pmr"!saa+ E/6mata :

    19 Pemeriksa mendekati pasien dan pasien spontan

    memuka mata dan memandang pemeriksa : skor &

    29 Pemeriksa memanggil nama pasien"memerintahkan

    pasien untuk memuka mata : skor %

    %9 Pemeriksa memeri rangsang n!eri erupa

    cuitan,pasien akan memuka mata : skor 2

    &9 Pemeriksa memeri rangsang apapun (suara

    keras"cuitan) pasien tidak memuka mata : skor 1

    B. Pmr"!saa+ $r-a :

    9 Pemeriksa menan!akan orientasi pasien

    (tempat,orang,waktu),pasien men.awa dengan

    .elas,enar,dan cepat : skor

    09 Pemeriksa menan!akan orientasi pada pasien,pasien

    dapat men.awa tapi ingung,tidak tahu apa !ang ter.adi

    pada dirin!a : skor &

    39 Pemeriksa memeri pertan!aan tapi pasien tidak dapat

    men.awa seluruh pertan!aan dan tidak dapat

    men!elesaikan seluruh kalimat : skor %69 Pemeriksa memeri pertan!aan dan pasien han!a isa

    ergumam : skor 2

    79 Pemeriksa memerikan rangsang tapi pasien tidak

    mengeluarkan suara "tidak ada respon : skor 1

    0. Pmr"!saa+ motor"!

    1#9 Pemeriksa memeri perintah dan pasien dapat

    melaksanakann!a : skor 0

    119 Pemeriksa memeri perintah,tapi pasien

    mangaaikann!a,dieri rangsang n!eri pasien dapat

    melokalisir n!eri : skor

    129 Pemeriksa memeri rangsang n!eri dan pasien erusaha

    menolakn!a : skor &9

    1%9 Pemeriksa memeri rangsang n!eri,kedua tangan pasien

    menggenggam dan di kedua sisi tuuh di agian atas

    sternum (posisi dekortikasi) : skor %9

    1&9 Pemeriksa memeri rangsang n!eri ,pasien meletakkan

    1 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    52/121

    kedua tangann!a secara lurus dan kaku di kedua sisi

    tuuh (posisi desererasi) : skor 29

    19 Pemeriksa memeri rangsang apapun pasien tidak

    ergerak"tidak erespon : skor 19

    Tota N"a"

    ;eterangan :

    # : tidak dilakukan sama sekali

    1 : dilakukan tapi tidak sempurna

    2 : dilakukan dengan sempurna

    3ilai 6 ................... ) # = 1)) .............

    urwokerto,.............................

    enguji

    LLLL.. LLLLL..

    2 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    53/121

    I$. Pmr"!saa+ K)!aa+ S+sor"!

    dan!a gangguan pada otak, medulla spinalis, dan sara$ tepi dapat menimulkan gangguan

    sensorik9 Gangguan ini tidak tampak seperti haln!a pada gangguan motorik maupun tro$i otot9

    Gangguan sensorik dapat menimulkan perasaan kesemutan atau aal (parestesi), keas atau

    mati rasa, kurang sensiti$ (hipestesi) dan ada pula !ang sangat sensiti$ (hiperestesi)9 Pemeriksaan

    sensorik adalah pemeriksaan !ang paling sulit di antara pemeriksaan neurologik !ang lain karena

    sangat su.ekti$9

    Sehuungan dengan pemeriksan $ungsi sensorik maka eerapa hal erikut ini harus

    dipahami dulu:

    19 ;esadaran penderita harus penuh dan ta.am9 Penderita tidak oleh dalam keadaan lelah,

    kelelahan akan mengakiatkan gangguan perhatian serta memperlamat waktu reaksi929 Prosedur pemeriksan harus enar+enar dimengerti oleh penderita, karena pemeriksaan

    $ungsi sensorik enar+enar memerlukan ker.a sama !ang seaik+aikn!a antara pemeriksa

    dan penderita9 4engan demikian cara dan tu.uan pemeriksaan harus di.elaskan kepada

    penderita dengan istilah !ang mudah dimengerti olehn!a9

    %9 ;adang+kadang terlihat adan!a mani$estasi o!ekti$ ketika dilakukan pemeriksaan anggota

    gerak atau agian tuuh !ang dirangsang, misaln!a penderita men!eringai, mata erkedip+

    kedip serta peruahan sikap tuuh9

    &9 Nang dinilai ukan han!a ada atau tidak adan!a sensasi tetapi .uga meliputi peredaan+

    peredaan sensasi !ang ringan, dengan demikian harus dicatat gradasi atau tingkat

    peredaann!a99 ;eta.aman persepsi dan interpretasi rangsangan ereda pada setiap indiidu, pada tiap

    agian tuuh, pada indiidu !ang sama tetapi dalam situasi !ang erlainan9 4engan demikian

    dian.urkan untuk melakukan pemeriksaan ulangan pada hari erikutn!a9

    09 A8as s"mtr"s: pemeriksaan agian kiri harus selalu diandingkan dengan agian kanan9 *al

    ini untuk men.amin kecermatan pemeriksaan9

    39 Pemeriksaan ini harus diker.akan dengan saar (.angan tergesa+gesa), menggunakan alat

    !ang sesuai dengan keutuhan" tu.uan, tanpa men!akiti penderita, dan penderita tidak oleh

    dalam keadaan tegang9

    % | P a g e

    ')J#>#) >S#K# CMC*'KS##) SC)ST*'K

    PE'ERIKSAA3 F3!SI SE3S:RIK

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    54/121

    PRINSIP9PRINSIP UMUM

    19 Mencari de$isit sensiilitas (daerah+daerah dengan sensiilitas !ang anormal, isa

    hipestesi, hiperestesi, hipalgesia atau hiperalgesia)

    29 Mencari ge.ala+ge.ala lain di tempat gangguan sensiilitas terseut, misaln!a atro$i,

    kelemahan otot, re$leks menurun"negatie, menurut distriusi dermatom9

    %9 ;eluhan+keluhan sensorik memiliki kualitas !ang sama, aik mengenai thalamus, spinal,

    radi spinalis atau sara$ peri$er9 Dadi untuk memedakann!a harus dengan distriusi

    ge.ala"keluhan dan penemuan lain9

    &9 esi sara$ peri$er sering disertai erkurang atau hilangn!a keringat, kulit kering,

    peruahan pada kuku dan hilangn!a seagian .aringan di awah kulit9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    55/121

    kurang peka (hipestesi)

    terlalu peka (hiperestesi)

    gangguan keseimangan dan gait (ga!a er.alan)

    modalitas sensorik normal tetapi tidak ias mengenal enda pada

    peraaan tangan (astereognosis) lain+lain keluhan

    9 ;apan timuln!a keluhan9

    c9 okasi keluhan9

    ;eluhan positi$ semacam parestesi, disestesi dan n!eri iasan!a dapat dilokalisir, tetapi

    ge.ala+ge.ala negatie seperti hipestesi dan anogsia sulit dilokalisir9

    d9 Si$at keluhan9

    Penderita diminta menggamarkan si$at keluhan9 Pada keluhan n!eri perlu .uga diketahui

    dera.at rasa n!eri !ang timul9

    e9 ;e.adian+ke.adian tertentu !ang erkaitan9

    pakah ada ke.adian+ke.adian !ang memicu ter.adin!a keluhan9 Misaln!a pada *AP,

    penderita merasakan ischialgia pada waktu mengangkat enda erat, dan n!eri meningkat

    pada keadaan+keadaan !ang men!eakan peningkatan tekanan intrakranial, misaln!a

    atuk, menge.an, ersin), dan lain+lain9

    $9 ;elainan neurologis !ang men!ertai9

    4apat erupa kelemahan"gangguan motorik, gangguan ahasa, ke.ang, gangguan

    de$ekasi dan miksi, dan gangguan sara$ otonom9

    B. Pmr"!saa+ f"s"!

    19 Pemeriksaan modalitasmodalitas primer dari sensasi somatik (seperti rasa n!eri, raa, posisi, getar dan suhu)

    diperiksa leih dulu seelum memeriksa $ungsi sensorik diskriminati$"kortikal9

    Pemeriksaan sensasi n!eri super$isial

    A!eri merupakan sensasi !ang paling aik untuk menentukan atas gangguan

    sensorik9 lat !ang digunakan adalah .arum eru.ung ta.am dan tumpul9

    Cara pemeriksan:

    a9 Mata penderita ditutup

    9 Pemeriksa terleih dahulu mencoa .arum pada dirin!a sendiri9

    c9 ekanan terhadap kulit penderita seminimal mungkin, .angan sampai

    menimulkan perlukaan9

    d9 'angsangan terhadap terhadap kulit dilakukan dengan u.ung runcing dan u.ung

    tumpul secara ergantian9 Penderita diminta men!atakan sensasin!a sesuai !ang

    dirasakan9 Penderitajangan ditanya: apakah anda merasakan ini atau apakah ini

    runcingL

    e9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    56/121

    $9 Penderita .uga diminta men!atakan apakah terdapat peredaan intensitas

    keta.aman rangsang di derah !ang erlainan9

    g9 paila dicurigai daerah !ang sensasin!a menurun"meninggi maka rangsangan

    dimulai dari daerah tadi ke arah !ang normal9

    Pemeriksaan sensasi n!eri tekan dalam

    Pemeriksaan dilakukan dengan cara menekan tendo chilles, $ascia antara .ari tangan

    -= dan = atau testis9

    Pemeriksaan sensasi taktil"raa

    lat !ang dipakai adalah kapas, tissue, ulu, kuas halus, dan lain+lain9 Cara

    pemeriksaan :

    a9 Mata penderita ditutup

    9 Pemeriksa terleih dahulu mencoa alat pada dirin!a sendiri9

    c9 Stimulasi harus seringan mungkin, .angan sampai memerikan tekanan terhadap

    .aringan sukutan9 ekanan dapat ditamah sedikit ila memeriksa telapak tangan

    atau telapak kaki !ang kulitn!a leih teal9d9 Mulailah dari daerah !ang dicurigai anormal menu.u daerah !ang normal9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    57/121

    Gamar 1

    Pemeriksaan sensasi gerak dan posisi

    u.uann!a adalah memperoleh kesan penderita terhadap gerakan dan pengenalan

    terhadap arah gerakan, kekuatan, lear atau luas gerakan (range o$ moement) sudut

    minimal !ang penderita sudah mengenali adan!a gerakan pasi$, dan kemampuan

    penderita untuk menentukan posisi .ari dalam ruangan9 idak diperlukan alat khusus9

    Cara pemeriksaan:

    a9 Mata penderita ditutup9

    9 Penderita diminta mengangkat kedua lengan di depan penderita menghadap ke

    atas9

    c9 Penderita diminta mempertahankan posisi terseut9 Pada kelemahan otot satu sisi

    atau gangguan proprioseptik maka lengan akan turun dan menu.u ke arah dalam9

    Modi$ikasi dari tes ini adalah dengan menaik turunkan kedua tangan dan penderita

    diminta menan!akan tangan mana !ang posisin!a leih tinggi9

    ;edua tes di atas dapat dikominasi dengan modi$ikasi tes 'omerg9 Caran!a:

    penderita diminta erdiri dengan tumit kanan dan .ari+.ari kaki kiri erada pada satugaris lurus dan kedua lengan ekstensi ke depan9 ;emudian penderita diminta menutup

    matan!a9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    58/121

    Pemeriksaan sensasi suhu

    lat !ang dipakai adalah taung erisi air ersuhu +1#C untuk sensasi dingin dan

    air +&C untuk sensasi panas9

    Cara pemeriksaan:

    a9 Penderita leih aik pada posisi eraring9 Mata penderita ditutup9

    9 aung panas"dingin leih dahulu dicoa terhadap diri pemeriksa9

    c9 aung ditempelkan pada kulit penderita dan penderita diminta men!atakan

    apakah terasa dingin atau panas9

    29 Pemeriksan sensorik diskriminati$"kortikal

    S!arat pemeriksaan ini adalah $ungsi sensorik primer (raa, posisi) harus aik dan tidak

    ada gangguan tingkat kesadaran, kadang+kadang ditamah dengan s!arat harus mampu

    memanipulasi o.ek atau tidak ada kelemahan otot+otot tangan (pada tes arognosis)

    Macam+macam gangguan $ungsi sensorik kortikal:

    a9 gangguan two point tactile discrimination

    Gangguan ini diperiksa dengan dua rangsangan tumpul pada dua titik di anggotagerak secara serempak, isa memakai .angka atau calirated two point

    esthesiometer9 Pada anggota gerak atas iasan!a diperiksa pada u.ung .ari9 8rang

    normal isa memedakan dua rangsangan pada u.ung .ari ila .arak kedua

    rangsangan terseut leih esar dari % mm9 ;eta.aman menentukan dua

    rangsangan terseut sangat ergantung pada agian tuuh !ang diperiksa, !ang

    penting adalah memandingkan kedua sisi tuuh9 (Gamar 2)

    Gamar 2

    9 gangguan graphesthesia

    Pemeriksaan graphesthesia dilakukan dengan cara menulis eerapa angka pada

    agian tuuh !ang ereda+eda dari kulit penderita9 Pasien diminta mengenalangka !ang digoreskan pada agian tuuh terseut sementara mata penderita

    ditutup9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    59/121

    Gamar % Gamar &

    c9 gangguan stereognosis T astereognosis

    4iperiksa pada tangan9 Pasien menutup mata kemudian diminta mengenal seuah

    enda erentuk !ang ditempatkan pada masing+masing tangan dan merasakan

    dengan .ari+.arin!a9 ;etidakmampuan mengenal enda dengan raaan diseut

    seagai tactile anogsia atau astereognosis9 S!arat pemeriksaan, sensasi proprioseptik

    harus aik9 (Gamar &)

    d9 gangguan topogra$i"topesthesia T topognosia

    ;emampuan pasien untuk melokalisasi rangsangan raa pada agian tuuh tertentu9

    S!arat pemeriksaan, rasa raa harus aik9

    e9 gangguan arognosis T aarognosisMemedakan erat antara dua enda, seaikn!a diusahakan entuk dan esar

    endan!a kurang leih sama tetapi eratnta ereda9 S!arat pemeriksaan, rasa gerak

    dan posisi sendi harus aik9

    $9 sindroma nton+

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    60/121

    terseut dengan tekanan !ang sama secara serentak9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    61/121

    PENILAIAN KETRAMPILAN PEMERIKSAAN SENS#RIK

    Nama :

    NIM :

    A. Pmr"!saa+ S+sas" Ta!t"

    No As)! /a+7 d"+"a" N"a"

    ' 1 2

    1 Memeri salam dan memperkenalkan

    diri

    2 Melakukan anamnesis seperlun!a

    % Men.elaskan prosedur dan tu.uan

    pemeriksaan

    & Memilih dengan enar alat !ang akan

    dipergunakan

    Meminta penderita untuk relaks dan

    meme.amkan mata

    0 Mencoa alat pada dirin!a sendiri

    3 Meminta penderita mengatakan !aQ

    atau tidakQ apaila merasakan

    adan!a rangsang

    6 Meminta penderita men!eutkan

    tempat !ang dirangsang

    7 Memerikan rangsang pada penderita

    pada daerah !ang dicurigai anormal

    menu.u ke daerah normal1# Memandingkan daerah !ang

    diperiksa pada tempat setangkup

    kontralateral9

    11 Melaporkan hasil pemeriksaan

    B. Pmr"!saa+ S+sas" N/r" Su)rf"s"a

    No As)! /a+7 d"+"a"N"a"

    ' 1 2

    1 Memeri salam dan memperkenalkan

    diri

    2 Melakukan anamnesis seperlun!a

    % Men.elaskan prosedur dan tu.uan

    pemeriksaan

    & Memilih dengan enar alat !ang akan

    dipergunakan

    Meminta penderita untuk relaks dan

    01 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    62/121

    meme.amkan mata

    0 Mencoa alat pada dirin!a sendiri

    3 Meminta penderita untuk

    men!eutkan apakan rangsangn!a

    ta.am atau tumpul9

    6 Menan!akan apakah ada peredaanintensitas keta.aman rangsangan9

    7 Memerikan rangsang seminimal

    mungkin tanpa menimulkan

    luka"perdarahan pada penderita pada

    daerah !ang dicurigai anormal

    menu.u ke daerah normal9

    1# Melakukan rangsangan dengan u.ung

    ta.am dan tumpul secara ergantian

    11 Memandingkan daerah !ang

    diperiksa pada tempat setangkup

    kontralateral9

    12 Melaporkan hasil pemeriksaan

    Pmr"!saa+ Pos"s"

    No As)! /a+7 d"+"a"N"a"

    ' 1 2

    1 Memeri salam dan memperkenalkan

    diri

    2 M>lakukan anamnesis seperlun!a

    % Men.elaskan prosedur dan tu.uan

    pemeriksaan

    & Meminta penderita untuk duduk atau

    erdiri

    Meminta penderita meme.amkan

    mata

    0 Meminta penderita untuk

    mengistirahatkan .ari+.ari tangann!a

    dan memisahkan stu sama lain9

    3 Menggerakkan .ari penderita secara

    pasi$ dengan sentuhan seringan

    mungkin9

    6 Meminta penderita men!atakan

    adakah peruahan posisi atau adakah

    gerakan pada .arin!a9

    7 Melaporkan hasil pemeriksaan

    02 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    63/121

    ;eterangan :

    # : tidak dilakukan sama sekali

    1 : dilakukan tapi tidak sempurna

    2 : dilakukan dengan sempurna

    3ilai 6 ................... 18 # = 1)) .............

    urwokerto,.............................

    enguji

    LLLL.. LLLLL..

    0% | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    64/121

    $. Pmr"!saa+ K!uata+ Motor"!

    Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan sistem motorik:

    + posisi tuuh

    + tro$i otot

    + tonus otot

    + kekuatan otot

    >aluasi sistem motorik diagi men.adi :

    + posisi tuuh+ gerakan inolunter

    + tonus otot

    + kekuatan otot

    esi BMA (upper motor neuron) ditandai oleh: kelemahan, kekakuan (spasticit!), hiper

    re$leks, re$leks primiti$ (meliputi grasp, suck,snout refle)9 esi MA (lower motor neuron

    ditandai oleh kelemahan, hipotonus, hipore$leksi, atro$i dan $asikulasi9

    5asikulasi adalah gerakan halus otot diawah kulit dan menandakan adan!a MA9

    5asikulasi diseakan oleh dener$asi pada seluruh motor unit !ang diikuti oleh hiper sensiti$

    terhada$ asetilcolin pada otot !ang mengalami denerasi9 tro$i otot !ang timul iasan!a

    ersamaan dengan $asikulasi9 5irilasi adalah kontraksi spontan pada seraut otot secara indiidusehingga tidak teramati oleh mata telan.ang9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    65/121

    1 ;ontraksi halus !ang teraa saat paien erusa

    kontraksi

    2 Pasien mampu gerak akti$ ketika tidak

    melawan graitasi

    % Pasien mampu melawan graitasi, tapi tidak

    mampu terhadap tahanan ringan dari

    pemeriksa

    & Pasien mampu melawan tahanan ringan dari

    pemeriksa

    Pasien mampu melawan tahanan !ang leih

    erat dari pemeriksa

    Aormal:

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    66/121

    Pronator driftmerupakan indikator kelumpuhan" kelemahan BMA9 Pada BMA otot supinator

    ekstemitas superior leih lemah dari pronator, sehingga cenderung pronasi9 es ini .uga aik

    untuk mengu.i konsistensi interna, sea pasien !ang pura+pura akan selalu men.atuhkan tangan

    tanpa disertai pronasi9

    Periksa kekuatan

    $leksi lengan awah

    dengan memegang

    pergelangan tangan

    dan memeri tahanan

    pada penderita dari

    sisi atas, minta pasien

    untuk $leksi lengan

    awah9 Blangi dan

    andingkan denganlengan !ang lain9 es

    ini untuk memeriksa

    m9 iseps rachii

    !ang disara$i oleh

    C0 melalui A

    musculocutaneus9

    Mintalah pasien

    untuk ekstensi lengan

    awah melawantahan !ang dierikan

    pemeriksa9 Mulailah

    dari posisi $leksi

    maksimal, posisi ini

    sangat sensiti$ untuk

    mengetahui

    penurunan kekuatan9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    67/121

    Periksa kekuatan

    ekstensi tangan

    dengan meminta

    pasien ekstensi

    perdelangan tangan

    melawan tahanan dari

    pemeriksa9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    68/121

    memeriksa kekuatan

    otot $leksor lengan

    awah dan otot

    intrinsik tangan9

    8tot $leksor .ari disara$i oleh C6 melalui A medianus9

    Periksalah otot intrinsik

    tangan sekali lagi,

    dengan meminta pasien

    aduksi pada semua

    .ari dan melawan

    tekanan" tahanan

    pemeriksa9 Aormal

    pasien dapat menahantekanan pemeriksa9

    8tot aduksi .ari

    disara$i oleh 1 melalui

    A ulnaris9

    Periksalah kekuatan

    oposisi iu.ari dengan

    meminta pasien

    men!entuhkan u.ung

    iu.ari dengan .ari.elun.ukn!a sendiri dan

    melawan tahanan

    pemeriksa9andingkan

    dengan sisi kontra

    lateral9

    8posisi iu.ari disara$i

    oleh C61 melalui A9

    medianus9

    an.utkan pemeriksaan pada tungkai

    06 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    69/121

    Periksalah $leksi sendi

    panggul9 Pasien dal

    posisi eraring9

    Mintalah pasien

    mengangkat tungkai

    denga $leksi sendi

    panggul melawan

    tahanan pemeriksa9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    70/121

    Periksalah ekstensi

    panggul dengan meminta

    pasienmenekan tungkai

    keawah melawan

    tahanan tangan

    pemeriksa !ang ada di

    awah tungkai9

    kstensi panggul disara$i

    oleh & melalui A9

    gluteus

    Periksalah ekstensi lutut

    dengan meletakkan

    tangan pemeriksa di

    awah lutut dan

    pergelangan kaki,

    mintalah pasien ektensi

    lutut melawan tahan

    pemeriksa, andingkan

    dengan sisi kontra lateral9

    es ini memeriksa m9uadriseps $emoris9

    >kstensi lutut oleh m9

    uadriseps dan disara$i

    oleh %& melalui A

    $emoralis

    Periksalah $leksi lutut

    dengan memegang lutut

    dan memerikan tahanan

    pada pergelangan kaki9

    Mintalah pasien menarik

    tumit kearah pantat

    sekuat mungkin ($leksi)

    melawan tahanan

    pemeriksa9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    71/121

    es ini memeriksa otot

    hamstring, !ang disara$i

    oleh S1 melalui

    Asciatica

    Periksalah dorso$leksi

    dengan meminta pasien

    dorso$leksi kaki sekuat

    mungkin melawan

    tahanan pemeriksa9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    72/121

    Pasien dengan kelainan otot primer (seperti: pol!miositis), kelainan pada neuromuscula .unction

    (miastenia grais), iasan!a kelemahan" kelumpuhan erkemang pada kelompok otot

    proksimal9 ;elemahan tererat pada otot gelang panggul dan gelang ahu9 ;elemahan ini

    tampak" mani$es pada kesulitan saat erdiri dari kursi tanpa antuan otot lengan9 Pasien

    iasan!a mengeluh kesulitan keluar dari moil, atau sulit men!isir ramut9

    P>P8'A *S- P>M>'-;SA:

    >kstremit

    as

    Superior:

    D!stra s"+"stra

    -nspeksi: (!asted, highly

    de"eloped,

    normal)

    (!asted, highly

    de"eloped,

    normal)Palpasi

    tonus:

    ($laccid, clonic,

    spastik normal)

    ($laccid, clonic,

    spastik normal)

    ;ekuatan

    :

    WWW"WWW9"

    WW

    WWW"WWW"

    WW

    Cantumkan otot spesi$ik !ang mengalami kelainan:

    >kstremit

    as

    -n$erior:

    D!stra S"+"stra

    -nspeksi: (!asted, highly

    de"eloped,

    normal)

    (!asted, highly

    de"eloped,

    normal)

    Palpasi

    tonus:

    ($laccid, clonic,

    spastik normal)

    ($laccid, clonic,

    spastik normal)

    ;ekuatan

    :

    WWW"WWW9"

    WW

    WWW"WWW"

    WW

    Cantumkan otot spesi$ik !ang mengalami kelainan:

    32 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    73/121

    P>A--A ;>'MP-A P>M>'-;SA S-S>M M88'-;

    Aama :

    A-M :

    A

    8

    ;>>'AGA SC8'>

    # 1 2

    1 Memeri salam dan men!apa

    dengan sopan

    2 -n$orm konsen pemeriksaan

    % Meminta pasien duduk di me.a

    pemeriksaan

    & -nspeksi adakah kelainan posisi,

    kelainan perkemangan otot, tro$i

    kedua ekstremitas

    Palpasi tonus otot ke empat

    ekstermitas

    0 Periksalah $leksi ke dua sendi ahu

    3 Periksalah $leksi ke dua lengan

    awah

    6 Periksalah ekstensi ke dua lengan

    awah

    7 Periksalah ekstensi ke dua tangan

    1# Periksalah $leksi .ari+.ari ke dua

    tangan

    11 Periksalah aduksi .ari+.ari tangan

    12 Periksalah oposisi iu .ari ke duatangan

    1% Meminta pasien eraring di me.a

    pemeriksaan

    1& Periksalah $leksi ke dua panggul

    1 Periksalah adduksi ke dua panggul

    10 Periksalah aduksi ke dua panggul

    13 Periksalah ekstensi ke dua panggul

    16 Periksalah ekstensi ke dua tungkai

    awah

    16 Periksalah $leksi ke dua tungkaiawah

    2# Periksalah dorso$leksi ke dua kaki

    21 Periksalah plantar$leksi ke dua kaki

    22 Periksalah ekstensi iu .ari ke dua

    kaki

    total

    ;>: # : ila tidak diker.akan

    3% | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    74/121

    1 : ila diker.akan, tetapi tidak sempurna

    2 : ila diker.akan dengan sempurna

    3ilai 6 ................... $$ # = 1)) .............

    urwokerto,.............................

    enguji

    LLLL.. LLLLL..

    3& | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    75/121

    $I. Pmr"!saa+ Rf!s "s"oo7"s

    Pada akhir sesi, mahasiswa mampu :

    19 Mengetahui de$inisi pemeriksaan re$lek $isiologis9

    29 -ndikasi pemeriksaan re$lek $isiologis9

    %9 melakukan prosedur pemerikdaan re$lek $isiologis dengan aik dan enar9

    &9 men.elaskan parameter normal hasil pemeriksaan re$lek $isiologis

    9 melakukan interpretasi hasil pemeriksaan re$lek $isiologis9

    'e$lek adalah .awaan terhadap suatu rangsang9 Sedangkan re$lek $isiologis adalah mucle

    stretch re$lees seagai .awaan atas perangsangan tendo, periosteum, tulang, sendi, $asia,

    aponeurosis, kulit, semua impuls persepti$ termasuk panca indera dimana respon terseut muncul

    pada orang normal9 Semua gerakan !ang ersi$at re$lektorik merupakan suatu usaha tuuh untuk

    men!esuaikan diri ahkan memela diri9 Gerakan re$lektorik dapat dilakukan oleh semua otot

    seran lintang9

    Pemeriksaan re$lek $isiologis merupakan satu kesatuan dengan pemeriksaan neurologi

    lainn!a, dan terutama dilakukan pada kasus+kasus mudah lelah, sulit er.alan,

    kelemahan"kelumpuhan, kesemutan, n!eri otot anggota gerak, gangguan tro$i otot anggota gerak,

    n!eri punggung"pinggang gangguan $ungsi otonom9-nterpretasi pemeriksaan re$lek $isiologis tidak han!a menentukan ada"tidakn!a tapi .uga

    tingkatann!a9 dapun kriteria penilaian hasil pemeriksaan re$lek $isiologis adalah seagai

    erikut :

    i9 Positi$ Aormal

    ii9 Positi$ Meningkat

    iii9 Positi$ Menurun

    Suatu re$lek dikatakan meningkat ila daerah perangsangan meluas, dan respon gerak

    re$lektorik meningkat dari keadaan normal9

    'angsangan !ang dierikan harus cepat dan langsung, kerasn!a rangsangan tidak oleh

    meleihi atas sehingga.ustru melukai pasien9 Si$at reaksi setelah perangsangan tergantung tonus

    otot sehingga otot !ang diperiksa seaikn!a dalam keadaan sedikit kontraksi, dan ila hendak

    diandingkan dengan sisi kontralateraln!a maka posisi keduan!a harus simetris9

    3 | P a g e

    A. Tu

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    76/121

    Palu re$lek teruat dari karet

    + Penentuan lokasi pengetukan !aitu tendon, periosteum, dan kulit

    + nggota gerak !ang akan diketuk harus dalam keadaan santai

    + 4iandingkan dengan sisi lainn!ha dalam posisi !ang simetris

    '>5>; 5-S-88G-S 4- >;S'>M-S S :

    1. Rf! -"s) :

    a9 Pasien duduk santai

    9 engan rileks, posisi antara $leksi dan ekstensi dan sedikit pronasi, lengan diletakkan di atas

    lengan pemeriksa

    c9 -u .ari pemeriksa diletakkan diatas tendo isep, lalu pukullah iu .ari tadi dengan palu re$lekd9 'espon : $leksi ringan di siku9

    2. Rf! tr"s)

    a9 Pasien duduk rileks

    9 lengan pasien diletakkan di atas lengan pemeriksa

    c9 Pukullah tendo trisep melalui $osa olekrani

    d9 'espon : ekstensi lengan awah di siku9

    . Rf! -ra!h"orad"a"s :

    a9 Posisi pasien sama dengan pemeriksaan re$lek isep

    9 Pukullah tendo rakhioradialis pada radius distal dengan palu re$lek

    c9 'espon : muncul terakan men!entak pada lengan;. Rf! )r"ostum rad"a"s :

    a9 engan awah sedikit di $leksikan pada sendi siku dan tangan sedikit di pronasikan

    9 ;etuk periosteum u.ung distal os9 'adialis

    c9 'espon : $leksi lengan awah dan supinasi lengan

    (. Rf! )r"ostum u+ar"s :

    a9 engan awah sedikit di $leksikan pada siku, sikap tangan antara supinasi dan pronasi

    9 ;etukan pada periosteum os9 Blnaris9

    c9 'espon : pronasi tangan9

    '>5>; 5-S-88G-S 4-A4-AG P>'B

    Rf! d"+d"+7 )rut:

    a9 ;ulit dinding perut digores dengan agian tumpul palu re$lek dengan arah dari samping

    ke garis tengah

    -. 'espon : kontraksi dinding perut

    '>5>; 5-S-88G-S >;S'>M-S

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    77/121

    9 'aa daerah kanan+kiri tendo untuk menentukan daerah !ang tepat

    c9 angan pemeriksa memegang paha pasien

    d9 ;etuk tendo patela dengan palu re$lek menggunakan tangan !ang lain9

    e9 'espon : pemeriksa akan merasakan kontraksi otot kuadrisep, ekstensi tungkai

    awah9

    29 Rf! Ach"s

    a9 Penderita eraring terlentang

    9 ;aki !ang akan diperiksa ditumpangkan pada os9 iia kaki lainn!a

    c9 1 tangan pemeriksa memegang .ari+.ari kaki !ang akan diperiksa, sedangkan tangan !ang

    lain mengetuk tendo achilles

    d9 'espon : plantar$leksi kaki

    . Rf! Pa+tar :

    a9 elapak kaki pasien digores dengan u.ung tumpul palu re$lek9

    9 'espon : plantar $leksi kaki dan $leksi semua .ari kaki9

    19 Sidharta P9 ata Pemeriksaan ;linis dalan Aeurologi9 &th ed9 Dakarta : 4ian 'ak!at9 1777

    &27+

    29 aoratorium ;etrampilan ;eperawatan Program Studi -lmu ;eperawatan 5akultas

    ;edokteran Bniersitas Gad.ah Mada9 Skills a pendidikan ketrampilan keperawatan

    program < semester -9 Nog!akarta : Program Studi -lmu ;eperawatan 5akultas ;edokteran

    Bniersitas Gad.ah Mada9 2##2 26+%69

    %9 Aeurologie eamination ailale at :http:""medin$o9u$l9edu"!ear1"es"clist"neuro9html9ccessed17th Ma!, 2##9

    33 | P a g e

    E. Daftar Pustaka 6

    http://medinfo.ufl.edu/year1/bes/clist/neuro.html.Accessedhttp://medinfo.ufl.edu/year1/bes/clist/neuro.html.Accessed
  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    78/121

    P+"a"a+ Ktram)"a+ Pmr"!saa+ Rf! "s"oo7"s

    Aama ":

    A - M :

    No. As)!

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    79/121

    9 ;etuk periosteum u.ung distal os9

    'adialis X

    c9 'espon : $leksi lengan awah dan

    supinasi lengan X

    79 Pemeriksaan 'e$lek patella:

    a9 Pasien duduk santai dengan tungkai

    men.untai

    9 'aa daerah kanan+kiri tendo untuk

    menentukan daerah !ang tepat

    c9 angan pemeriksa memegang paha

    pasien9

    d9 ;etuk tendo patela dengan palu re$lek

    menggunakan tangan !ang lain X

    e9 'espon : pemeriksa akan merasakan

    kontraksi otot kuadrisep, ekstensi tungkai

    awah9X

    1#9 Pemeriksaan 'e$lek chilles :

    a9 Penderita eraring terlentang

    9 ;aki !ang akan diperiksa ditumpangkan

    pada os9 iia kaki lainn!a

    c9 1 tangan pemeriksa memegang .ari+.ari kaki

    !ang akan diperiksa, sedangkan tangan !ang

    lain mengetuk tendo achilles

    d9 'espon : plantar$leksi kaki X

    119 Pemeriksaan 'e$lek dinding perut:a9 ;ulit dinding perut digores dengan agian

    tumpul palu re$lek dengan arah dari samping

    ke garis tengah

    9 'espon : kontraksi dinding perut X

    12 Pemeriksaan 'e$lek Plantar :

    a9 elapak kaki pasien digores dengan

    u.ung tumpul palu re$lek

    9 'espon : plantar $leksi kaki dan $leksi

    semua .ari kaki9 X

    otal Ailai;eterangan :# : tidak dilakukan sama sekali

    1 : dilakukan tapi tidak sempurna

    2 : dilakukan dengan sempurna

    3ilai 6 ................... 7$ # = 1)) .............

    urwokerto,.............................

    enguji

    37 | P a g e

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    80/121

    LLLL.. LLLLL..

    $II. Pmr"!saa+ Saraf 0ra+"a

    Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan sara$ kranialis9

    Sara$ kranialis diagi men.adi 12 .enis, !aitu :

    1. Saraf I 3N. #fa!tor"us

    Pemeriksaan dapat secara su!ekti$ dan o!ekti$9 Su!ekti$ han!a ditan!akan apakah

    penderita masih dapat memaui ermacam+macam au dengan etul9

    8!ekti$ dengan eerapa ahan !ang iasan!a sudah dikenal oleh penderita dan iasan!a

    ersi$at aromatik dan tidak merangsang seperti : golongan min!ak wangi, saun, temakau, kopi,

    anili, dan seagain!a (% atau & macam)9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.docx

    81/121

    isa hilang pada trauma kapitis (mengenai lamina criosa !ang tipis) dan meningitis asalis

    (si$ilis, tuerkulosa)9

    Bntuk memedakan hamatan pemauan karena pen!ea ps!chic dengan

    organik, pemeriksaan tidak han!a memakai /at !ang merangsang A --, tapi .uga !ang

    merangsang A = (seperti amoniak)9 Meskipun A - tidak dapat memau karena rusak, tetapi A

    = tetap dapat menerima rangsangan amoniak9

  • 7/25/2019 SKILLAB BARU.do