skilllab kom3

25
2. Checklist Evaluasi Program CHECKLIST EVALUASI PENCAPAIAN PROGRAM DISTRIBUSI TABLET Fe diisi oleh *isi dengan tanda (√) bila terlaksana dan isi dengan tanda (-) bila tidak terlaksana No Indikator Target Pencapaian Terlaks ana/ tidak* A EVALUASI INPUT 1. Ketersediaan tenaga kesehatan yang bertanggung jawab memberikan tablet Fe dan menyampaikan manfaatnya - Tersedia tenaga kesehatan yang cukup - Tenaga kesehatan bertanggung jawab terhadap distribusi tablet Fe dan penyampaian manfaatnya 2. Ketersediaan Dana/ Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program - Tersedianya dana dan dapat dimafaatkan secara efektif dan efisien - Tersedianya laporan keungan yang jelas, dari awal pemasukkan dan pengeluaran 3. Ketersediaan Fasilitas/Sarana a. Tablet Fe Data Suplai dan Logistik - Jumlah tablet Fe tersedia sesuai dengan kebutuhan untuk sasaran (ibu hamil) - Tersedianya data suplai dan logistik tablet Fe

Upload: ankysandra

Post on 26-Jul-2015

122 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKILLLAB kom3

2. Checklist Evaluasi Program

CHECKLIST EVALUASI PENCAPAIAN PROGRAM

DISTRIBUSI TABLET Fe

diisi oleh

*isi dengan tanda (√) bila terlaksana dan isi dengan tanda (-) bila tidak terlaksana

No Indikator Target Pencapaian Terlaksa

na/ tidak*

A EVALUASI INPUT

1. Ketersediaan

tenaga kesehatan

yang bertanggung

jawab memberikan

tablet Fe dan

menyampaikan

manfaatnya

- Tersedia tenaga kesehatan yang cukup

- Tenaga kesehatan bertanggung jawab terhadap

distribusi tablet Fe dan penyampaian manfaatnya

2. Ketersediaan Dana/

Biaya yang

dibutuhkan untuk

pelaksanaan

program

- Tersedianya dana dan dapat dimafaatkan secara

efektif dan efisien

- Tersedianya laporan keungan yang jelas, dari awal

pemasukkan dan pengeluaran

3. Ketersediaan Fasilitas/Sarana

a. Tablet Fe Data

Suplai dan Logistik

- Jumlah tablet Fe tersedia sesuai dengan kebutuhan

untuk sasaran (ibu hamil)

- Tersedianya data suplai dan logistik tablet Fe

b. Data Sasaran (Ibu

Hamil)

- Tersedia data sasaran (ibu hamil)

Kesiapan tempat

beserta fasilitas

penunjang lain

Tempat beserta fasilitas penun jang terkondisikan sesuai

dengan setting penyuluhan.

C EVALUASI PROSES

1. Ketersediaan data

jumlah sasaran

yang mendapat

tablet Fe

Tersedia data jumlah sasaran (ibu hamil) yag mendapat

tablet Fe

2. Ketersediaan data

perubahan kadar Hb

Tersedianya data perubahan kadar Hb sasaran (ibu hamil)

Page 2: SKILLLAB kom3

sasaran (ibu hamil)

dari sebelum dan

sesudah mendapat

tablet Fe

dari sebelum dan sesudah mendapat tablet Fe

3. Cakupan Distribusi

Tablet Fe

Rumus:

Sesuai dengan cakupan SPM Depkes RI tahun 2004.

Target cakupan pendistribusian tablet Fe sebasar 90%

D EVALUASI OUTPUT

1. Ketepatan Sasaran Sasaran yang diberikan tablet Fe sesuai dengan data

sasaran yang telah tersedia

2. Cakupan Konsumsi

Tablet Fe

Rumus Konsumsi tablet Fe ibu hamil:

Jumlah tablet besi diterima – Jumlah tablet Fe yang tidak

dikonsumsi

Target konsumsi tablet Fe ≥ 90 tablet Fe tiap sasaran (ibu

hamil)

3. Tingkat Kepatuhan

Sasaran dalam

Mengkonsumsi

Tablet Fe

Rumus:

Target kepatuhan sasaran dalam mengkonsumsi tablet Fe

≥70%

.4 Rata-rata kadar Hb

sebelum dan

sesudah

suplementasi.

Konsumsi tablet Fe

Rumus:

Target rata-rata kadar Hb sesudah dilakukannya distribusi

tablet Fe ≥ 11g%

5. Persentase rata-rata

kadar Hb sebelum

dan sesudah

suplementasi.

Konsumsi tablet Fe

Rumus:

Target perubahan persentase rata-rata kadar Hb sesudah

dilakukannya distribusi tablet Fe ≥ 25%

Page 3: SKILLLAB kom3

E EVALUASI OUTCOME

1. Prevalensi Anemia Cutoff prevalensi anemia:

Target prevalensi anemia menjadi 25% penurunan

prevalensi yang diharapkan sebesar 70%

2. Presentase

perubahan

prevalensi anemia

gizi besi

Rumus:

Target Perubahan Prevalensi Anemia Gizi Besi ≥ 30%

sesuai scenario perubahan yang diharapkan sebesar 70%

3. Persentase BBLR Rumus:

Target persentase BBLR <5%

4. Kematian

ibu/maternal

Target Indikator Kematian Ibu 150/100.000

5. Kematian Bayi

(Lahir mati dan

kematian bayi <1

tahun)

Target Indikator KematianBayi 40/1000

Kategori % Prevalensi Anemia

Severe ≥ 40

Moderate 20-39,9

Mild 5-19,9

Normal ≤ 4,9

Page 4: SKILLLAB kom3

1. Analisis Situasi

a) Assessment

Data Dasar Sintesa Data

Antropometri

Prevalensi anemia (2009) 84,6 % Tinggi (severe)

Prevalensi anemia (2010) 86 % Tinggi (severe)

Prevalensi BBLR 11,5 % Tinggi (Public health problem)

Prevalensi kematian ibu 390/100000

kelahiran hidup

Tinggi

Prevalensi kematian prenatal 40/1000

kelahiran hidup

Normal

Biochemical dan clinical

- -

Dietary

Tinggi konsumsi sereal (fitat) Konsumsi fitat yang tinggi sebagi bahan

makanan yang bersifat inhibitor

mengakibatkan penyerapan zat besi/Fe

menjadi rendah.

Konsumsi teh per hari 48,7 % Konsumsi teh cukup tinggi yang bersifat

inhibitor mengakibatkan penyerapan zat

besi/Fe menjadi rendah.

Konsumsi vitamin C rendah Konsumsi vitamin C rendah sebagi salah

satu zat gizi yang bersifat enhancer

mengakibatkan penyerapan zat besi/Fe

menjadi rendah.

Konsumsi protein hewani rendah terkait

dengan kondisi geografis

Konsumsi protein hewani rendah terkait

dengan kondisi geografis

mengakibatkan kurangnya asupan

makanan yang kaya akan Fe.

Behavior

Tingkat kepatuhan konsumsi Fe 48,5 % - Tingkat pengetahuan ibu tentang tablet

Page 5: SKILLLAB kom3

Fe yang rendah.

- Efek pemberian tablet Fe seperti mual,

BAB menjadi hitam, dan muntah

- Motivasi rendah

- Kelalaian dalam meminum tablet Fe

setiap hari

b) Analisis Partisipan

Orang/

kelompok

Kategor

i

Karakteristik Interest,

motives,

attitude

Potentials

(strength/we

akness)

Implication

for the project

keluarga penduku

ng

Berada di

sekitar ibu

hamil

Seluruh

anggota

keluarga

sehat

Berpengaruh

pada kondisi

ibu hamil

Mendukung

untuk

memenuhi

kebtuhan

gizinya dan

memperbaiki/

mempertahank

an kadar Hb

inbu hamil

Ibu hamil Subjek Kebutuhan

gizi

bertambah,

fisik lemah

Melahirkan

anak dengan

selamat

Memasak,

memenuhi

kebutuhan

gizi ibu dan

janin

Menurunkan

prevalensi

anemia pada

bumil.

menjaga/

mempertahank

an kadar Hb-

nya

Kader

posyandu

Pelayan

kesehat

an

Menyelenggar

akan

posyandu

Memberikan

pelayanan

terbaik untuk

menjamin

kesehatan

Jumlah

sedikit, tidak

menjangkau

seluruh

wilayah

Bekerja sama

menurunkan

prevalensi

anemia bumil,

menyalurkan

program

Page 6: SKILLLAB kom3

intervensi

Pemerintah

dan

jajarannya

(Depkes)

Berpeng

aruh

dalam

penentu

an

program

Pengambil

keputusan

Mengurangi

masalah

kesehatan

Pembuat

kebijakan

program,

penyedia

dana

Bekerja sama

untuk

meningkatkan

kesehatan

masyarakat,

mengurangi

anemia bumil,

memperbaiki

akses panganl

Industri

obat/

suplemen

Produse

n

Industri yang

memproduksi

suplemen zat

besi

Memproduksi

suplemen zat

besi

Memproduksi

dalam jumlah

besar

Menyediakan

produk

suplemen

Tenaga

kesehatan

Pelayan

an

kesahat

an

Melayani

masyarakat

Memberikan

pelayanan

terbaik untuk

menjamin

kesehatan

seluruh

masyarakat

Jumlahnya

sedikit, tidak

mampu

menjangkau

seluruh

masyarakat,te

rutama

masyarakat

pedesaan

Bekerja sama

meningkatkan

kesehatan

masyarakat

Tokoh

masyarakat

/ agama

Penduk

ung

Berpengaruh

dalam

masyarakat

Masyarakat

hidup sehat

sejahtera

Dapat

mempengaru

hi

penerimaan

dan

kepercayaan

masyarakat,

menghilangka

n mitos

merugikan

Bekerjasama

meningkatkan

kesehatan

masyarakat,

Page 7: SKILLLAB kom3
Page 8: SKILLLAB kom3

2. Problem Tree

Kondisi geografis

Pemanfaatan pelayanan kesahatan rendah

Kadar HB rendah

Konsumsi tablet fe rendah

Pengetahuan rendah

Prevalensi anemia bumil tinggi

Sosial ekonomi rendah

Konsumsi zat penghambat Fe tinggi

Konsumsi sereal fitat tinggi Konsumsi teh (polifenol)tinggi

Konsumsi zat enhancer Fe rendah

Konsumsi Vit C rendah Konsumsi protein hewani rendahKepatuhan konsumsi tablet Fe rendah

Akses pelayanan kesahatan kurang memadai

Konsumsi protein hewani tinggi

Pemilihan bahan makana kurang tepat

Page 9: SKILLLAB kom3

3. Objective Tree

Kondisi geografis

Pemanfaatan pelayanan kesahatan tinggi

Kadar HB normal

Konsumsi tablet fe tinggi

Pengetahuan meningkat

Prevalensi anemia bumil rendah

Sosial ekonomi baik

Konsumsi zat penghambat Fe rendah

Konsumsi sereal fitat rendah Konsumsi teh (polifenol) rendah

Konsumsi zat enhancer Fe tinggi

Konsumsi Vit C tinggi Konsumsi protein hewani tinggiKepatuhan konsumsi tablet Fe tinggi

Akses pelayanan kesahatan memadai

Pemilihan bahan makana yang tepat

Page 10: SKILLLAB kom3

4. Alternative Analysis

Kriteria

Pendekatan

Memberikan

tablet Fe

kepada semua

ibu hamil

Meningkatk

an

kepatuhan

ibu hamil

untuk

meminum

semua

tablet Fe

Mengkomuni

kasikan cara

mengkonsum

si tablet Fe

dan

memberikan

pengetahuan

kepada ibu

hamil tentang

zat gizi

enhancer

dan inhibitor

Fe

Meningkatk

an

konsumsi

Fe pada ibu

hamil dan

sasaran lain

yang

beresiko

terkena

anemia gizi

besi

Mendorong

produksi

sayuran dan

buah yang

kaya Fe.

Target :

Ibu hamil dan

keluarga,

pekerja

wanita,WUS

Kegiatan:

Distribusi

tablet Fe

Kegiatan:

Penyuluhan

Kegiatan:

Penyuluhan

Kegiatan:

Fortifikasi

Fe pada

bahan

makanan

Kegiatan:

a. Pendekatan

Agriculture

dan

hortikultura

Sumber daya

- Money 2 5 5 3 3

- Material 4 4 4 3 2

- Time 5 3 3 2 2

- Infrastruct

ure

5 4 4 3 3

- Manpowe

r

4 3 3 5 3

Severity of

Problem

5 5 5 2 3

Social &

community

4 4 4 5 4

Sustainability 2 4 4 5 5

Feasibility 5 4 4 3 2

Page 11: SKILLLAB kom3

TOTAL 36 36 36 31 27

Keterangan :

5 sangat memungkinkan atau sangat direkomendasikan

4 memungkinkan

3 cukup memungkinkan

2 kurang memungkinkan

1 tidak memungkinkan

5. Intervensi

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan/penentuan program

penanggualangn anemia pada bumil :

1. Tingkat keparahan anemia bumil

2. Akses pelayanan kesehatan

3. Sumber-sumber yang tersedia

Pada umumnya anemia pada bumil terjadi karena kurangnya asupan zat

besi, terjadinya peningkatan kebutuhan zat besi pada kehamilan, rendahnya

pendidikan dan pengetahuan tentang gizi, faktor ekonomi yang masih rendah,

sering mengkonsumsi zat penghambat absorbs zat besi, adanya onfeksi parasit

dan lain-lain.

Berikut ini program-program yang dapat dilakukan untuk menanggulangi

anemia bumil

1. Distribusi Tablet Fe

2. Penyuluuhan

A. TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM

1. Tujuan

Page 12: SKILLLAB kom3

a. Umum : Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil melalui

penanggulangan anemia gizi.

b. Khusus : 1. Meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam upaya

penanggulangan anemia gizi.

2. Meningkatkan partisipasi dan kerjasama antara sektor kesehatan dengan

sektor pendidikan, keagamaan, organisasi dan LSM untuk penanggulangan

masalah anemia gizi.

3. Meningkatkan kesadaran ibu hamil serta keluarganya akan pentingnya

meningkatkan status kesehatan dan gizi dengan mencegah masalah anemia

sedini mungkin.

4. Melaksanakan suplementasi TTD untuk ibu hamil secara mandiri.

5. Menurunkan prevalensi Anemia Gizi pada ibu hamil

2. Sasaran

a. Langsung : ibu hamil

b. Tidak Langsung :

1. Guru/pendidik/Kepala Sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah

2. Pemuka/Tokoh Agama dan masyarakat

3. Ketua Organisasi Kepemudaan

4. Ketua Organisasidan LSM bidang kepemudaan, kesehatan, keagamaan

dan wanita

5. Ketua federasi pekerja sektor non formal

6. Petugas kesehatan (puskesmas)

7. Tempat kerja (manajer/pemilik)

8. Distributor

9. Masyarakat umum

II. KEGIATAN OPERASIONAL

Kegiatan Penanggulangan Anemia Gizi untuk ibu hamil yang dilakukan, utamanya adalah

distribusi Fe dan kegiatan KIE (promosi atau kampanye tentang anemia kepada masyarakat

luas, ditunjang dengan kegiatan penyuluhan kelompok serta konseling) yang ditujukan

secara langsung pada ibu hamil melalui wadah yang sudah ada di masyarakat seperti

tempat kerja (formal/informal), organisasi dan LSM bidang kepemudaan, kesehatan,

keagamaan dan wanita.

Page 13: SKILLLAB kom3

A. PERSIAPAN

1. Kesepakatan lintas program dan sektor terkait di tingkat Pusat, Daerah Tingkat I,

Daerah Tingkat II, tingkat kecamatan dan desa.

2. Kesepakatan meliputi jajaran kesehatan, pendidikan, keagamaan serta organisasi

dan LSM bidang kepemudaan dan wanita.

3. Penyediaan bahan pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis bagi petugas

kesehatan, pendidikan, keagamaan dan petugas lain yang melakukan penyuluhan.

4. Penyediaan materi KIE oleh Depkes, Depdikbud, Depag, LSM, instansi terkait,

swasta dan masyarakat.

5. Penyediaan dan distribusi Tablet Tambah Darah.

6. Penyebarluasan informasi melalui :

a. Kampanye/promosi

b. Lokakarya, pameran, sarasehan, pencanangan di tingkat Pusat, Daerah Tingkat

I, Daerah Tingkat II, tingkat kecamatan dan desa.

c. Siaran keliling di Daerah Tingkat II, tingkat kecamatan dan desa.

B. PELAKSANAAN

1. KIE : penyuluhan kesehatan dan gizi termasuk penyuluhan tentang suplementasi

Tablet Tambah Darah untuk Ibu hamil dilaksanakan secara berkala dengan mengikut

sertakan :

a. Lintas Sektor Terkait : Depkes, Depnaker, Depdikbud, Depag, Depdagri, Depsos,

BKKBN, Menpora, Menperta dan lain-lain.

b. Organisasi Sosial dan Keagamaan : seperti Karang Taruna, MUI, PGI, KWI, PT

dan Walubi sampat ke tingkat wilayah.

c. Organisasi Kepemudaan dan Wanita : misalnya Pramuka, Saka, Bhakti Husada,

PMR, Kowani, Dharma Wanita, Dharma Pertiwi, PKK sampai ke tingkat ranting.

d. LSM terkait : misalnya PP Nahdlatul Ulama, PP Muhammadiyah, Fatayat NU, PP

Aisyiyah, Wanita Katolik dan lain-lain.

e. Donor agency bidang kesehatan : Unicef, WHO, USAID, PATH, HKI, Mother

Care dan lain-lain.

f. Organisasi Profesi : IDI, POGI, IBI, PDGMI, ISFI, Persagi, IAKMI dan lain-lain.

2. Suplementasi Tablet Tambah Darah

a. Dilaksanakan secara mandiri.

b. Tablet Tambah Daerah yang dapat digunakan adalah obat generik yang

harganya terjangkau oleh masyarakat. Tablet Tambah Daerah Generik dikemas

Page 14: SKILLLAB kom3

dalam bungkus warna putih, berisi 30 tablet per bungkus. Harga Tablet Tambah

Darah generik tidak boleh melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) obat generik.

Disamping itu dapat juga digunakan Tablet Tambah Darah dengan merek

dagang yang memenuhi spesifikasi (mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25

mg asam folat).

c. Tablet Tambah Darah generik merupakan obat bebas terbatas yang dapat dibeli

di Apotik, Toko Obat, Warung/Toko, koperasi/kantin sekolah dan pesantren,

POD, dokter/bidan praktek swasta dan pondok bersalin.

III. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING SEKTOR

1. Kecamatan :

Puskesmas/tempat kerja/organisasi kesehatan, wanita, pemuda dan keagamaan :

a. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kepada Ibu hamil.

b. Menyediakan paket penyuluhan/kurikulum kesehatan dan gizi untuk Ibu hamil

c. Melaksanakan koordinasi dengan camat oleh jajaran kesehatan, agama dan

instansi terkait untuk kelancaran pelaksanaan program.

d. Mengadakan koordinasi dengan tempat tersedianya Tablet Tambah Darah.

e. Melaksanakan penyuluhan kesehatan dan gizi serta konseling.

2. Daerah Tingkat II :

Kantor Depdikbud, Kandepkes, Dinkes, dan Kantor Depag Kabupaten/ Kotamadya :

a. Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian paket penyuluhan/ kurikulum

untuk tiap kecamatan.

b. Melaksanakan koordinasi dengan Pemda Tingkat II Kabupaten/ Kotamadya dan

instansi terkait serta LSM.

c. Melakukan koordinasi dengan Pedagang Besar Farmasi (PBF) atau distributor

tentang distribusi Tablet Tambah Darah.

d. Mengadakan pemantauan ke tempat kerja/organisasi bidang

kesehatan/wanita/kepemudaan/keagamaan.

3. Pusat :

Depdikbud, Depkes, dan Depag :

Page 15: SKILLLAB kom3

a. Melakukan koordinasi dalam penyusunan paket penyuluhan/kurikulum kesehatan

dan gizi, pengadaan dan distribusi untuk tiap propinsi.

b. Melakukan koordinasi dengan produsen tentang penyediaan Tablet Tambah

Darah.

c. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor lain (Depsos, BKKBN) serta LSM

tentang pengembangan dan pelaksanaan Program Penanggulangan Anemia Gizi

untuk Ibu hamil

d. Melakukan pemantauan ke Daerah Tingkat I Propinsi.

B. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan KIE, penyuluhan, deteksi dini dan konseling

dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang sudah ada.

Depdikbud, Depkes, Depag dan instansi terkait lain melaporkan kepada instansinya

masing-masing sampat ke Tingkat Pusat.

Pencatatan dan pelaporan cakupan suplementasi Tablet Tambah Darah mandiri,

dilaksanakan secara tindak langsung melalui data penjualan dan survei.

IV. EVALUASI

Untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan program Penanggulangan Anemia Gizi

untuk Ibu hamil, perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Kegiatan evaluasi meliputi :

A. Kelancaran logistik dan dana.

B. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan, pembinaan deteksi dini dan konseling.

C. Survei Cepat Kelainan Gizi.

D. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT).

E. Penelitian atau studi.

Indikator keberhasilan antara lain :

A. Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku (PSP) Ibu hamil tentang anemia gizi.

B. Cakupan distribusi dan konsumsi Tablet Tambah Darah pada Ibu hamil.

C. Kepatuhan minum Tablet Tambah Darah.

Page 16: SKILLLAB kom3

D. Menurunnya prevalensi anemia pada Ibu Hamil.

Hasil evaluasi sangat bermanfaat sebagai bahan perencanaan lebih lanjut.

V. PENUTUP

Kegiatan Penanggulangan Anemia Gizi untuk Ibu Hamil perlu terus dilaksanakan secara

berkesinambungan untuk mencapai sumber daya manusia dan generasi penerus yang

berkualitas.

Meskipun peningkatan status kesehatan dan gizi Ibu Hamil merupakan tanggung jawab

masing-masing individu dan keluarganya, petugas kesehatan, tokoh pemuda/agama serta

masyarakat sangat berperan dalam mendukung upaya diatas agar dapat berjalan dengan

sukses.

7. Project Planning Matrix

Project Planning Matrix Penanggulangan Anemia

Tujuan Indikator Sumber Data AsumsiPenti

ng

Overall

Goal

Mempercepat

Penurunan Prevalensi

Anemia

Prevalensi anemia bumil,

angka BBLR, angka kematian

ibu, kematian perinatal.

Nutrition

Survey

Project

purpos

e

Penggunaan Tablet Fe Cakupan distribusi tablet Fe

kepada ibu hamil ≥90%

Nutrition

Survey +

UjikadarHemo

globin dan

Hematokrit

pada Ibu hamil

Kemudahan

dalam

memperoleh

Tablet Fe

dan Motivasi

konsumsi

Tablet Fe

Page 17: SKILLLAB kom3

Peningkatkan

pemanfaatan

pelayanan kesehatan

Peningkatan pengetahuan ibu

hamil serta orang yang banyak

memberikan pengaruh dalam

keluarga tentang kepatuhan

penggunaan tablet Fe dan

pemilihan bahan makanan

yang tepat (inhibitor dan

enhancer zat besi).

Kemudahan

dalam

mengakses

pelayanan

kesehatan

Menaikkan konsumsi

bahan makanan

enhancer zat besi

Peningkatan pengetahuan ibu

hamil serta orang yang banyak

memberikan pengaruh dalam

keluarga tentang makanan

enhancer zat besi (protein dan

vitamin C) dan pengaruhnya

Nutrition

Survey dan

FFQ/semi FFQ

Kemudahan

dalam

memperoleh

bahan

makanan

enhancer zat

besi

Menurunkan konsumsi

bahan makanan

inhibitor zat besi

Peningkatan pengetahuan ibu

hamil serta orang yang banyak

memberikan pengaruh dalam

keluarga tentang makanan

inhibitor zat besi (sereal fitat

dan teh (polifenol)) dan

pengaruhnya

Nutrition

Survey dan

FFQ/semi FFQ

Kemudahan

dalam

memperoleh

bahan

makanan

enhancer zat

besi

Result /

Output

Meningkatkan

kepatuhan

pengkonsumsianTablet

Fe di daerah target.

Ibu hamil yang mengkonsumsi

tablet Fe secara rutin adalah

≥70%

Laporan cek

list

pengkonsumsi

an tablet Fe

harian Ibu

hamil

Meningkatkan

pengetahuan ibu hamil

serta orang yang

banyak memberikan

pengaruh dalam

keluarga tentang

Ibu hamil menerapkan

pengetahuan tentang

kepatuhan mengkonsumsi

tablet Fe dan pemilihan bahan

makanan yang tepat yang

telah diterimanya ke dalam

Nutrition and

Health Survey

Page 18: SKILLLAB kom3

penggunaan Tablet Fe

dan pengaruhnya

terhadap kesehatan,

mengurangi konsumsi

bahan makanan

inhibitor zat besi, dan

meningkatkan

konsumsi bahan

makanan enhancer zat

besi

kehidupan sehari-hari.

Orang yang berpengaruh

dalam keluarga memberikan

motivasi kepada ibu hamil

untuk mengkonsumsi Tablet

Fe, mengurangi konsumsi

bahan makanan inhibitor zat

besi, dan meningkatkan

konsumsi bahan makanan

enhancer zat besi

Menambah konsumsi

makanan enhancer zat

besi

Peningkatan paparan

informasi kesehatan dengan

memberikan pendidikan gizi

berupa KIE

Nutrition

survey

Mengurangi konsumsi

makanan inhibitor zat

besi

Nutrition

Survey

Activitie

s/

Kegiata

n

Anggaran : Rp. xxx selama x tahun (xxxxkapsul/xxx sasaran)

1.1 Bekerjasama dengan PEMDA setempat untuk mensosialisasikan

Peraturan pemerintah oleh kabupaten/kota dalam peraturan

pemerintah nomor 25 tahun 2000 yang memperlakukan standart

minimal pelayanan distribusi tablet Fe kepada ibu hamil dengan kadar

zat besi 40 mg dan 400 mikrogram asam folat.

1.2 Menguatkan komitmen dan motivasi pemerintah untuk

mengalokasikan budget tahunan secara tepat untuk proses pembinaan

terhadap Industri tablet Fe.

1.3 Mengembangkan sistem distribusi tablet Fe melalui berbagai alternatif

yang melibatkan Posyandu dan Puskesmas. Pihak swasta untuk

menanggulangi ketidakterjangkauan akses tablet Fe di daerah-daerah

terpencil.

1.4 Menyediakan dan menyiapkan materi dan instrumen lain yang

berkaitan dengan penyuluhan dan konseling dan memastikan kapan

penyuluhan dan konseling itu dilakukan.

1.5 Merencanakan penyuluhan tentang manfaat dan pentingnya tablet Fe.

1.6 Mengembangkan materi yang akan digunakan dalam penyuluhan.

Page 19: SKILLLAB kom3

1.7 Memulai koordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan program tersebut.

2.1 Merencanakan penyuluhan tentang penggunaan tablet Fe yang benar.

2.2 Menyediakan dan menyiapkan materi dan instrumen lain yang

berkaitan dengan penyuluhan dan konseling dan memastikan kapan

penyuluhan dan konseling itu dilakukan.

2.3 Melakukan penyuluhan dalam penggunaan dan penyimpanan tablet Fe

2.4 Memfasilitasi koordinasi dengan semua pihak yang terkait dengan

program

2.5 Mengembangkan materi dan instrumen penyuluhan

2.6 Mengadakan fokus grup discussion

2.7 Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan penyuluhan

2.8 Monitoring programdan evaluasi

5.1 Merencanakan penyuluhan tentang makanan sumber zat besi serta

bahan makanan inhibitor dan enhancer zat besi.

5.2 Menyediakan dan menyiapkan materi dan instrumen lain yang

berkaitan dengan penyuluhan dan konseling dan memastikan kapan

penyuluhan dan konseling itu dilakukan.

5.3 Melakukan koordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan program tersebut.

5.4 Monitoring programdan evaluasi.

5.5 Mengembangkan materi yang akan digunakan dalam penyuluhan.