skripsi bab iii
TRANSCRIPT
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 1/20
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting penelitian berarti latar dan tempat yang dijadikan lokasi
penelitian. Tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah SMP N 7 Kota
Magelang, dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Sekolah tersebut telah memberi ijin sebagai tempat penelitian dan
karena di sekolah tersebut belum pernah diadakan penelitian
tindakan BK yang menggunakan layanan konseling dengan teknik
Reinforcement , sehingga penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk
peningkatan kinerja sekolah.
b. Pemilihan tempat penelitian juga didasarkan pada alasan yang
bersifat praktis dan efisien. Praktis artinya mudah dilaksanakan.
Efisien berarti penggunakan waktu, tenaga, dan biaya yang relatif
sedikit.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2011 pada siswa yang
bersangkutan dan diikuti dengan perkembanganya sampai bulan
November 2011. Untuk memperlancar jalannya Penelitian Tindakan Kelas
BK, maka rangkaian kegiatan penelitian disesuaikan dengan jadwal.
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 2/20
36
3. Karakteristik Subjek Penelitian
a. Sifat - sifat subjek
Sifat sifat subjek penelitian yang dimaksud adalah aspek
fisik dan psikis siswa SMP yang termasuk dalam masa remaja
awal, dimana berlangsung antara usia 12 tahun sampai 15 tahun
yang disebut juga fase remaja awal. Masa remaja adalah masa
peralihan dari anak menuju masa dewasa tetapi belum dapat
menunjukkan kedewasaanya, pada masa ini remaja memilki ciri -
ciri kegelisahan, tidak tenang, mengkhayal, berfantasi, dan
beraktifitas kelompok. Aspek fisik dilihat dari pertumbuhan fisik
dan usia yang melekat pada subjek penelitian yaitu tergolong
remaja yang usianya antara 13 - 14 tahun.
Dariyo (2004:22) mengemukakan bahwa seorang remaja
sering mengalami kesulitan dan tak mampu untuk menghadapi
masalah - masalah perubahan fisik, psikis, dan sosial dengan baik.
Pada saat tertentu dalam masa remaja terlihat sikap melawan segala
turan dan tata cara hidup, yang menjadikan perilakunya tidak
teratur. Dan inilah sifat - sifat subjek penelitian yang menyebabkan
mereka berperilaku tidak disiplin dalam melaksanakan tata tertib
sekolah. Dari ciri – ciri karakteristik siswa SMP tersebut terdapat
faktor - faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggaran tata tertib
sekolah. Dengan demikian jelas bahwa pelanggaran tata tertib
sekolah yang dilakukan oleh siswa SMP dipegaruhi oleh banyak
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 3/20
37
faktor, yaitu sikap teman sebaya, sikap Orang Tua dalam
memberikan perhatian, prestasi belajar atau nilai akademis, sikap
terhadap guru, dan dukungan social teman di kelas yang
menyebabkan siswa tidak perhatian.
Soesilowindrarini (2003 : 194) menyebutkan bahwa sikap
tidak perhatian adalah mengganggu guru sehingga guru menjadi
jengkel, tidak mengerjakan PR yang diberikan, berbisik saat
diterangkan, merokok, mencontek saat ulangan, membolos, dan
lain sebagainya. Berdasarkan penjelasan sifat – sifat subjek
penelitian tersebut bentuk perilaku pelanggaran tata tertib sekolah
sangat merugikan baik bagi diri sendiri, teman, dan sekolah.
Penelitian ini dilakukan pada siswa SMP kelas VIII sebagai subjek
penelitian yang memiliki karakteristik sebagai anak berusia antara
13 – 14 tahun dan memiliki tingkat pelanggaran tata tertib sekolah
yang paling tinggi.
b. Jumlah Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah 5 orang siswa. Kelima
siswa tersebut dipilih sebagai subjek penelitian yang didasarkan
pada tingginya tingkat pelanggaran tata tertib sekolah yang paling
menonjol. Hal ini dapat diketahui berdasarkan pada catatan
dokumentasi guru pembimbing dan wali kelas dalam pengamatan
selama proses belajar berlangsung.
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 4/20
38
c. Indikator Perilaku Melanggar Tata Tertib Sekolah
Indikator artinya tanda-tanda yang tampak. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa indikator perilaku
melanggar tata tertib sekolah oleh siswa. Gejala yang dapat dilihat
sebagai wujud dari perilaku melanggar tata tertib sekolah oleh
siswa. Dalam penelitian ini yang dijadikan indikator perilaku
melanggar tata tertib sekolah adalah :
1. Terlambat datang ke sekolah
2. Tidak menggenakan seragam dan atribut lengkap
3. Membolos / Tidak masuk sekolah tanpa keterangan
4. Membuat gaduh atau mengganggu proses belajar di dalam
kelas maupun kelas lain
5. Tidak mengerjakan PR maupun tugas yang diberikan oleh
Guru.
B. Variabel Penelitian
Menurut Margono (2005: 133) Mengatakan bahwa variabel adalah
konsep yang mempunyai variasi nilai, sehingga variabel dapat diartikan
sebagai pengelompokan yang logis dari dua atribut atau lebih. Sedangkan
(Arikunto, 2006 : 118) menjelaskan bahwa variabel adalah obyek penelitian
atau apa yang menjadikan titik penelitan. Dalam penelitian terdapat beberapa
macam variabel yaitu variabel input, variabel proses, variabel output.
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 5/20
39
Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel input melalui konseling
behavioral bersama teknik Reinforcement . Variabel output berupa hasil dari
tindakan yaitu adanya perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Penjelasan
lebih lanjut mengenai masing-masing variabel sebagai berikut:
1. Variabel Input
Variabel input dalam penelitian ini adalah perilaku melanggar
tata tertib yang dilakukan oleh kelima orang siswa kelas VIII SMP
Negeri 7 Kota Magelang. Bentuk perilaku pelanggaran yang dimaksud
adalah :
a. Terlambat datang ke sekolah
b. Tidak menggenakan seragam dan atribut lengkap
c. Keluar kelas tanpa ijin saat pergantian jam pelajaran
d. Membuat gaduh atau mengganggu proses belajar di dalam kelas
maupun kelas lain
e. Tidak mengerjakan PR maupun tugas yang diberikan oleh Guru
2. Variabel Proses
Variabel proses dalam penelitian ini adalah tindakan merubah
variable input melalui layanan konseling behavioral dengan
penerapan teknik Reinforcement . Pelaksanaan konseling ditempuh
dengan tujuan untuk mengubah perilaku yang salah dalam
penyesuaian dengan cara-cara memperkuat perilaku yang diharapkan
dan meniadakan perilaku yang tidak diharapkan serta
mengembangkan kepribadian siswa sehingga membentuk identitas
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 6/20
40
berhasil. Dengan identitas berhasil siswa akan mampu mengubah
variabel inputnya yaitu perilaku melanggar tata tertib kearah perilaku
yang baik yaitu mematuhi tata tertib sekolah.
3. Variabel Output
Variabel Output dalam penelitian ini adalah hasil proses
pemberian teknik Reinforcement dan hasil yang diharapkan dengan
adanya proses yang telah dilaksanakan dalam rencana tindakan
berupa pengurangan pelanggaran tata tertib siswa. Hasil yang ingin
dicapai adalah adanya perubahan perilaku pada siswa yang dijadikan
subjek penelitian. Perubahan perilaku yang dimaksud adalah berubah
dari perilaku siswa yang tidak disiplin dalam melaksanakan tata
tertib sekolah menjadi perilaku yang disiplin dalam melaksanakan
tata tertib sekolah. Perilaku disiplin dalam melaksanakan tata tertib
sekolah yang ingin dimunculkan adalah:
a. Tidak terlambat datang ke sekolah.
b. Berpakaian rapi dan beratribut seragam lengkap.
c. Tidak membolos atau masuk sekolah tanpa keterangan.
d. Tidak membuat gaduh dan mengganggu proses belajar baik di
dalam kelas dan kelas lain.
e. Selalu mengerjakan PR atau tugas tugas yang telah diberikan
oleh Guru dengan baik.
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 7/20
41
C. Rencana Tindakan
Rencana tindakan merupakan gambaran mengenai tindakan yang
akan dilaksanakan. Tindakan yang akan dilaksanakan adalah layanan
konseling Behavioral dengan penerapan teknik Reinforcement . Alwisol (
2008:322 ) Reinforcement adalah cara yang efektif untuk mengubah dan
mengontrol perilaku dengan penguatan sebagai strategi yang membuat
tingkah laku tertentu berpeluang untuk terjadi atau tidak terjadi pada masa
yang akan datang. Depdikbud ( 2000:6) menjelaskan bahwa penelitian
tindakan dilaksanakan berupa proses pengkajian yang terdiri dari empat alur
dalam alur penelitian tindakan secara berulang dalam beberapa siklus sampai
sesuatu permasalahan dianggap teratasi.
Alur penelitian tindakan ini direncanakan dalam 3 siklus, yaitu
siklus I, II, dan siklus III. Dan untuk lebih jelasnya 3 siklus yang akan
dilakukan digambarkan sebagai berikut :
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 8/20
42
Penjelasan masing – masing siklus sebagai berikut :
1. Siklus I
a. Rencana Tindakan I
Rencana tindakan I dilakukan berdasarkan pada hasil observasi
terhadap pelanggaran tata tertib sekolah oleh subjek penelitian.
Tindakan yang akan ditempuh adalah melalui teknik Reinforcement
dengan pendekatan konseling behavioral. Tindakan yang pertama akan
Permasalahan Rencana Tindakan I PelaksanaanTindakan I
Observasi IRefleksi I
Siklus I
Permasalahan Rencana Tindakan II Pelaksanaan
Tindakan I
Observasi IIRefleksi II
Siklus II
Permasalahan Rencana Tindakan III Pelaksanaan
Tindakan III
Observasi IIIRefleksi III
Siklus III
dan seterusnya
Gambar 2
Rencana Peneltian Tindakan Kelas
Suharjono Dalam PTK (Suharsimi, 2006:74)
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 9/20
43
dilaksanakan minggu kedua bulan Agustus 2011. Dengan jadwal
tanggal 8 dan 10 Agustus 2011 untuk konseli I dan konseli II, tanggal 9
dan 11 Agustus untuk konseli III dan IV, dan tanggal 12 dan 15
Agustus untuk konseli V. Tindakan untuk kelima konseli dilaksanakan
pada jam istirahat dan sehabis pulang sekolah, bertempat di ruang BK
SMP Negeri 7 Kota Magelang, dengan ijin Kepala Sekolah dan Guru
Pembimbing. Dan setiap pertemuan direncanakan berlangsung sekitar
40 menit.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Tindakan yang ditempuh berupa pelaksanaan konseling teknik
Reinforcement yang digambarkan pada matriks di bawah ini:
Tabel I
Matriks Tindakan I
TahapanRencana
kegiatanPeran konselor Peran konseli Hasil
Pembukaan Mengadakan
pendekatan secara
persuasif
Menciptakan
suasana hangat,
akrab, bersahabat,
dan penuh
keterbukaan
Menerima konselor
dengan penuh
kepercayaan
Tercipta
hubungan
harmonis dan
saling percaya
Penjelasan Mengungkapkan
masalah yang
dihadapi konseli
Bertanya tentang
masalah yang
dihadapi konseli
Mengungkapkan
permasalahan yang
sedang dihadapi
Masalah konseli
terungkap
Penggalian
sumber
masalah
Mengungkapkan
faktor-faktor yang
menyebabkan
konseli melanggar
tata tertib sekolah
berdasarkan
konseling
behavioral
Bertanya tentang
hal-hal yang
mendorong
perilaku konseli
dengan pertanyaan
apa sebab dan
bagaimana
masalah bisa
terjadi
Mengungkap faktor
faktor yang
menyebabkan
masalah terjadi
Faktor – faktor
yang
menyebabkan
terjadinya
masalah
terungkap
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 10/20
44
Tindakan
penyelesaian
masalah
Penerapan teknik
Reinforcement
dengan terapibehavioral untuk
mengubah atau
mengatasi
masalah
Menawarkan
kontrak berupa
kesanggupanmengubah perilaku
yang melanggar
tata tertib ke
perilaku yang
mematuhi tata
tertib
Menyetujui kontrak
dan kesanggupan
melaksanakankesepakatan yang
telah diputuskan
Terjadi
transaksi antara
konselortentang
kesanggupan
untuk
mengadakan
perubahan
perilaku
Penutup Mengakhiri
pertemuan
Menutup
pertemuan,
menyimpulkankonseli dan
menawarkan
pertemuan
selanjutnya
Menerima tawaran
untuk pertemuan
berikutnya
Kesimpulan
sementara
c. Observasi I
Observasi dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku
melanggar tata tertib yang diindikasikan terjadi pada subjek penelitian.
Siswa yang dijadikan subjek penelitian adalah AAF siswa kelas VIII C,
ARL siswa kelas VIII C, KD siswa kelas VIII C, BS siswa kelas VIII
D, dan AGM siswa kelas VIII D, kelimanya adalah siswa SMP Negeri
7 Kota Magelang tahun pelajaran 2011 / 2012.
d. Refleksi I
Refleksi I dilakukan pada tanggal 12 sampai dengan 17
September 2011. Tujuannya untuk mencari masukan yang berharga dan
akurat bagi penentuan rencana tindakan selanjutnya. Disamping itu juga
sebagai umpan balik agar tidak terjadi kegagalan dalam penelitian.
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 11/20
45
Apabila diketahui perubahan perilaku yang diindikasikan belum
mencapai target minimal 50% maka perlu dilakukan tindakan siklus II.
2. Siklus II
a. Rencana Tindakan II
Rencana tindakan II ini merupakan revisi rencana tindakan I.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari siklus I. Bentuk-bentuk
rencana tindakan II adalah perubahan terhadap perilaku yang
diinginkan atau sesuai dengan tata tertib. Cara yang ditempuh adalah
dengan melaksanakan wawancara konseling dengan penerapan
Reinforcement . Tujuannya untuk mengubah perilaku konseli tidak
diinginkan menjadi perilaku yang diinginkan atau diharapkan.
Konseling 3 dan 4 ini dilaksanakan pada minggu ketiga bulan
September 2011. Untuk konseli I dan II dilaksanakan pada tanggal 20
dan 22 September, untuk konseli III dan IV tanggal 21 dan 23
September, dan konseli V pada minggu keempat bulan September
tanggal 27 dan 29 September 2011. Tiap pertemuan direncanakan
berlangsung selama 40 menit di ruang guru BK dan pulang sekolah.
b. Pelaksanaan Tindakan II
Tindakan II pada siklus II hampir sama dengan tindakan pada
siklus I. Perbedaannya hanya terletak pada peningkatan tindakan
perbaikan. Inti sasaran tindakannya adalah mengurangi frekuensi
indikator perilaku pelanggaran tata tertib sekolah. Target perubahan
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 12/20
46
perilaku yang ingin dicapai adalah lebih dari 50% menuju kearah lebih
baik dari frekuensi semula.
c. Observasi II
Obsevasi II terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus II harus
dilaksanakan secara cermat. Dalam pelaksanaan observasi ini
bertujuan agar pelaksanaan pada siklus berikutnya dapat dilakukan
dengan lebih baik. Disamping itu juga untuk mengetahui ada tidaknya
pengubahan perilaku bagi subjek penelitian. Proses pelaksanaanya
sama dengan pelaksanaan observasi siklus I agar dapat lebih akurat.
d. Refleksi II
Refleksi II dilakukan pada tanggal 1 sampai dengan 5 Oktober
2011. tujuannya untuk mengumpulkan masukan yang berharga dan
akurat bagi penentuan tindakan selanjutnya. Disamping itu juga
analisis hasil tindakan dari konseling II. Dibuat kesimpulan secara
hati-hati agar diketahui perilaku apa saja yang sudah menunjukkan
adanya perubahan selama kegiatan konseling berlangsung. Apabila
diketahui belum ada perubahan lebih dari 50% maka sangat perlu
dilaksanakan tindakan siklus III.
3. Siklus III
a. Rencana Tindakan III
Rencana tindakan III dilakukan pada hasil observasi dan refleksi
II. Cara yang ditempuh adalah masih dengan wawancara konseling
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 13/20
47
dengan teknik Reinforcement . Tujuannya untuk mengubah perilaku
konseli yang tidak diinginkan menjadi perilaku yang diinginkan atau
diharapkan. Dalam hal ini konseli akan dapat memunculkan perilaku
mematuhi tata tertib sekolah sekaligus mengurangi perilaku melanggar
tata tertib sekolah. Konseling 5 dan 6 ini dilaksanakan pada minggu
kedua bulan Oktober 2011. Untuk konseli I dan II pada tanggal 11 dan
13 Oktober, konseli III dan IV tanggal 12 dan 14 Oktober, dan konseli
V tanggal 15 dan 17 Oktober 2011.
b. Pelaksanaan Tindakan III
Tindakan III ini dilaksanakan untuk meneruskan langkah
tindakan I dan II. Tindakannya hampir sama, hanya siklus III ini perlu
diintensifkan dari pada tindakan sebelumnya. Agar target atau sasaran
perubahan perilaku melanggar tata tertib dapat dicapai lebih dari 50%
menuju kearah yang lebih baik.
c. Observasi III
Observasi III dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku
melanggar tata tertib secara lebih mendalam. Observasi III ini
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase perubahan
perilaku yang telah terjadi dalam penelitian ini.
d. Refleksi III
Kegiatan refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji secara
menyeluruh terhadap tindakan yang telah dilaksanakan dalam rangka
mengubah perilaku tidak tepat pada konseli yaitu perilaku tidak
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 14/20
48
disiplin dalam melaksanakan tata tertib sekolah menuju ke perilaku
yang tepat yaitu mematuhi tata tertib. Selain itu untuk mengetahui
sebagian besar presentase perubahan perilaku kearah yan lebih baik
yang terjadi pada konseli setelah menerima layanan konseling dengan
penerapan teknik Reinforcement melalui tiga siklus yang ditetapkan.
Perubahan perilaku yang diindikasikan adalah :
1) Tidak terlambat datang ke sekolah.
2) Berpakaian rapi dan beratribut seragam lengkap.
3) Tidak membolos atau masuk sekolah tanpa keterangan.
4) Tidak membuat gaduh dan mengganggu proses belajar baik di
dalam kelas dan kelas lain.
5) Selalu mengerjakan PR atau tugas tugas yang telah diberikan
oleh Guru dengan baik.
D. Data Dan Metode Pengumpulan Data
1. Data
a. Jenis Data
Metode atau teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi dan wawancara. Adapun jenis data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini berupa jenis perilaku tidak disiplin dalam melaksanakan
tata tertib sekolah dan frekuensinya yang dilakukan oleh siswa SMP
Negeri 7 Kota Magelang Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Dan perilaku
tidak disiplin yang dimaksud adalah (1) Tidak terlambat datang ke
sekolah, (2) Berpakaian rapi dan beratribut seragam lengkap, (3) Tidak
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 15/20
49
membolos atau masuk sekolah tanpa keterangan, (4 Tidak membuat
gaduh dan mengganggu proses belajar baik di dalam kelas dan kelas
lain, (5) Selalu mengerjakan PR atau tugas tugas yang telah diberikan
oleh Guru dengan baik.
b. Sumber Data
1) Sumber Data Primer
Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari lima orang
siswa subjek penelitian. Data yang diperoleh dari keempat siswa
tersebut digunakan untuk mengetahui:
a) karakteristik perilaku melanggar tata tertib sekolah sebelum
memperoleh layanan konseling dengan teknik Reinforcement.
b) karakteristik perilaku subjek penelitian setelah mereka
memperoleh layanan konseling dan hasil observasi terhadap
pelaksanaan konseling
2) Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini berasal dari wawancara
dan masukan dokumentasi dari guru pembimbing dan wali kelas
SMP N 7 Kota Magelang. Sumber sekunder digunakan untuk
mengumpulkan data tentang perilaku subjek penelitian serta
perlakuan konseling dengan teknik Reinforcement yang
dilaksanakannya.
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 16/20
50
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
atau teknik observasi langsung, wawancara langsung dan analisis isi
dokumentasi. Penjelasan masing-masing teknik sebagai berikut :
a. Teknik Observasi
Hadi (2001 : 136) menjelaskan : Teknik observasi adalah
pengamatan dan catatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang
diselidiki. Pengamatan dan pencatatan terhadap objek yang dilakukan
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada bagian lain
dijelaskan (Zuhriah, 2006 : 122) bahwa observasi diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa.
Jenis teknik observasi dibagi menjadi dua, yaitu: observasi langsung
adalah observer berada bersama objek yang diteliti. Teknik observasi
tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat
berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti.
Alasan digunakan observasi langsung dalam penelitian ini
adalah berdasarkan pada keterlibatan peneliti yang ikut serta dalam
mengamati dengan bantuan guru pembimbing sekaligus terlibat dalam
kegiatan konseling behavioral yang diselenggarakan.
b. Teknik Wawancara
Teknik wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, antara
dua orang atau lebih berhadap - hadapan secara fisik yang satu dapat
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 17/20
51
melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan sendiri suaranya,
tampaknya alat pengumpulan informasi yang langsung tentang
beberapa jenis data penelitian (Hadi, 2001 : 192).
Sementara Donald (Zuhriah, 2006 : 129) menyatakan ada dua
jenis wawancara yaitu wawancara berstruktur yaitu pertanyaan dan
alternatif jawaban yang diberikan kepada subjek telah ditetapkan
terlebih dahulu oleh pewawancara. Pelaksanaan wawancara langsung
dilakukan terhadap beberapa responden sebagai berikut:
1) Wawancara dengan Guru Pembimbing
Wawancara dengan guru pembimbing dilakukan di ruang BK,
Dalam wawancara ini dibicarakan tentang perilaku melanggar
tata tertib sekolah oleh subjek penelitian. Jenis-jenis perilaku
pelanggarannya dan cara-cara untuk mengatasinya. Instrument
yang digunakan adalah pedoman wawancara dengan guru
pembimbing kelas VIII.
2) Wawancara dengan Wali Kelas
Wawancara dengan wali kelas dilakukan diruang BK. Dalam
wawancara ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang
jenis-jenis dan frekuensi perilaku pelanggaran tata tertib yang
dilakukan subjek penelitian. Instrument yang digunakan adalah
pedoman wawancara dengan wali kelas VIII C dan VIII D.
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 18/20
52
3) Wawancara dengan Konseli
Wawancara dengan konseli dilakukan di ruang konseling sesuai
kesepakatan konseli. Waktunya kurang lebih 40 menit. Dalam
wawancara ini yang dibicarakan adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku pelanggaran tata tertib, jenis perilaku
pelanggarannya, rencana dan kesepakatan untuk upaya
mengubah perilakunya. Instrument yang digunakan adalah
wawancara teknik Reinforcement . Lihat pada lampiran.
c. Analisis isi dokumentasi
Analisis isi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data
dalam penelitian kualitatif yang bersifat non interaktif (Arikunto, 2003 :
321) menjelaskan bahwa analisis dokumen yaitu penelitian yang
dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam rekaman,
baik gambar, suara, tulisan atau lainnya.
3. Validitas Data
Untuk memperoleh data secara keabsahan yang tinggi atau valid
maka perlu dilakukan pemeriksaan data atau validation. Teknik
trianggulasi digunakan untuk menguji validitas data, teknik ini dilakukan
dengan memanfaatkan sesuatu yang di luar data untuk keperluan
pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2006 :
320).
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 19/20
53
Hal itu dapat dicapai salah satunya dengan jalan membandingkan
hasil pengamatan atau hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yaitu
buku kasus yang ada di SMP Negeri 7 Kota Magelang atau dapat
dikatakan peneliti membandingkan hasil konseling dengan wawancara
yang telah dilaksanakan dengan hasil pengurangan pelanggaran tata tertib
sekolah setelah tindakan diberikan pada siswa yang bersangkutan.
E. Indikator Kinerja
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2002 : 430)
indikator adalah sesuata yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan,
atau keadaan yang diharapkan terjadi diadakan treatment dalam penelitian
sebagai alat ukur keberhasilan.
Pengubahan perilaku dapat dinyatakan berhasil apabila:
1. Konseli dapat mengurangi frekuensi munculnya perilaku pelanggaran
terhadap tata tertib ke arah lebih baik sebesar lebih dari 50% dari
perilaku semula.
2. Konseli menunjukkan perubahan perilaku baik pada saat kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
Data dalam penelitian ini terwujud data kualitatif oleh karena itu data
yang terkumpul akan dianalisa persentase konstan. Rumus yang
digunakan dalam menghitung perubahan perilaku dalam teknik analisa
persentase konstan adalah sebagai berikut:
%100nkeseluruhaindikatorJumlah
tampak yangindikatorJumlah(pc)perubahanPersentase x
(Ali, 1987 : 79)
5/11/2018 Skripsi Bab III - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-bab-iii-55a0d28a43cdd 20/20
54
F. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan dapat dilaksanakan bulan Agustus tahun ajaran
2011 / 2012 dengan terlebih dahulu menyusun proposalnya. Jadwal penelitian
ini terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
pelaporan hasil penelitian. Adapun jadwal pelaksanaannya dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2
Jadwal Kegiatan Pelaksanaan
No KegiatanBulan
Maret April Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov
1 Mengajukan Judul Proposal √ 2
Persetujuan Judul Dan
Pembimbing √ 3 Membuat Proposal √ 4 Pemilihan Tempat Penelitian √ 5 Pengumpulan Data √ √ 6 Pelaksanaan Tindakan √ √ √ 7 Penyusunan Laporan √ √