skripsi - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati,...

23
i SKRIPSI SULISTIAWATI STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK CEFTRIAXONE PADA PASIEN DEMAM TIFOID (Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015

Upload: lenhan

Post on 16-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

i

SKRIPSI

SULISTIAWATI

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

CEFTRIAXONE PADA PASIEN DEMAM

TIFOID

(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

ii

Lembar Pengesahan

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

CEFTRIAXONE PADA PASIEN DEMAM

TIFOID

(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi

pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2015

Oleh :

SULISTIAWATI

NIM : 201110410311159

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,Sp.FRS.

NIP UMM. 11406090449

Pembimbing II

Drs. Didik Hasmono, M.Sc.,Apt

NIP 1958091119866011001

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

iii

Lembar Pengujian

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

CEFTRIAXONE PADA PASIEN DEMAM

TIFOID

(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji

Pada Tanggal 19 Agustus 2015

Oleh :

SULISTIAWATI

NIM : 201110410311159

Disetujui Oleh:

Penguji I

Hidajah Rachmawati, S.Si.,Apt.,Sp.FRS.

NIP UMM. 11406090449

Penguji II

Drs. Didik Hasmono, M.Sc.,Apt

NIP. 1958091119866011001

Penguji III

Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS

NIP. 1140704050

Penguji IV

Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,M.Sc.,Apt

NIP.UMM. 11209070480

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahhirohmanirrohim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN

ANTIBIOTIK CEFTRIAXONE PADA PASIEN DEMAM TIFOID

(Penelitian Dilakukan di RSUD Sidoarjo).

Skripsi ini diajukan oleh penulis untuk memenuhi syarat mencapai gelar

Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang. Dengan keterbatasan ilmu dan pengetahuan

yang dimiliki oleh penulis, maka penulis membutuhkan peran serta pihak lain

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan

hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat, hidayah serta karunia-Nya yang

memberikan setiap kemampuan kepada hamba-Nya untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik

2. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat besar penulis haturkan

dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua

penulis tercinta Bapak Muslimin dan Ibu Karimah yang selama ini telah

membesarkan dan mendidik hingga dewasa dengan penuh kasih sayang,

selalu berdoa serta memberikan semangat baik spiritual, moril, materi untuk

kesuksesan, dukungan doa serta semangat yang tidak pernah berhenti

diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kewajiban studinya

dengan baik

3. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo,M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menuntut

ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang

4. Bapak dr.Atok Irawan,Sp.P selaku Direktur RSUD Sidoarjo, Kepala Bidang

Rekam Medik beserta jajaran yang turut membantu dan memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit

Umum Sidoarjo

5. Ibu Nailis Syifa,S.Farm.,M.Sc,Apt selaku Ketua Prodi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang yang telah senantiasa memberikan kritik dan saran

yang membangun serta motivasi kepada penulis

6. Ibu Hidajah Rachmawati,S.Si.,Apt.,Sp.FRS selaku dosen pembimbing I dan

Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt selaku dosen pembimbing II yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan, memberikan

saran dan motivasi kepada penulis di sela kesibukan beliau dengan tulus

ikhlas serta penuh kesabaran sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

v

7. Ibu Lilik Yusetyani,Apt.,Sp.FRS selaku dosen penguji I dan Ibu Ika Ratna

Hidayati,S.Farm.,M.Sc.,Apt yang telah memberikan kritik dan saran yang

membangun bagi penulis untuk kesempurnaan naskah skripsi ini

8. Ibu Sovia Aprina B.,S.Farm.,M.Sc,Apt selaku dosen wali yang senantiasa

memberikan kritik dan saran kepada penulis tentang langkah-langkah bijak

yang harus diambil demi kesempurnaan target selama perkuliahan

9. Seluruh dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah

bersedia mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada penulis selaku

mahasiswi dan terima kasih telah mendidik mahasiswa-mahasiswa untuk

menjadikan calon pribadi apoteker yang bersahaja dan bertanggung jawab di

masa depan

10. Seluruh staf Tata Usaha Program Studi Farmasi dan staf Tata Usaha Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak

membantu dalam proses administrasi

11. Kakak tersayang Sukadi, Aminatus Sa’adah, Sunandar, Amilatus Sholihah

yang selalu mendoakan dan memberi semangat serta dukungan dalam segala

hal selama masa pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang

12. Terima kasih kepada sahabat tercinta Nay, Fit, Vita, Tika, Ruroh, Recha,

Teri, Uswe, Endah, Echa, Nining telah menjadi sahabatku dan selalu

memberikan doa, dukungan motivasi dan semangat kebersamaan dalam

menyelesaikan skripsi ini

13. Terima kasih kepada teman-teman klinis seperjuangan Mahiru, Lili, Uda,

syarofina, dll, teman-teman Farmasi C angkatan 2011 dan teman-teman

seangkatan 2011, serta teman-teman KKN 73 yang telah memberikan

dukungan, motivasi, dan semangat kebersamaan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

14. Terimakasih kepada teman-teman kos sholehah Mb Ida, Heni, Ima, Kiki,

Nova, Tira, Nelly, Bibah, Emi dan seluruh penghuni kos Sholehah yang telah

memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan dan melimpahkan rahmat dan

karuniaNya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis

menyadari penulisan dan penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir

kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Malang, 19 Agustus 2015

Penyusun

Sulistiawati

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

vi

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK CEFTRIAXONE PADA PASIEN

DEMAM TIFOID

(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)

Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan

oleh kuman Salmonella typhi yang ditandai dengan adanya demam dan nyeri

bagian abdomen. Infeksi demam tifoid ditularkan melalui rute faecal oral. Infeksi

demam tifoid dapat terjadi karena kurangnya akses air bersih dan lingkungan yang

memadai sehingga menyebabkan terjadinya komplikasi dan menimbulkan

kematian. Manifestasi klinis dari demam tifoid ditandai dengan demam, mual dan

muntah dan infeksi. Penatalaksanaan terapi demam tifoid yaitu dengan tirah

baring, terapi cairan, terapi simtomatik, terapi pencegahan dan terapi antibiotik.

Terapi antibiotik yang diberikan pada pasien yaitu antibiotik kloramfenikol,

cotrimoksazole, golongan penisilin, golongan kuinolon dan golongan sefalosforin.

Salah satu antibiotik dari golongan sefalosforin adalah antibiotik ceftriaxone.

Ceftriaxone merupakan antibiotik beta-lactamase dengan spektrum luas, memiliki

waktu paruh yang panjang sehingga dapat diberikan 1-2 kali sehari. Efek samping

yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati,

trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat

mengurangi biaya pengobatan dan mengurangi trauma psikologis pada anak yang

menjalani perawatan rumah sakit yang berkepanjangan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan

antibiotik ceftriaxone pada pasien demam tifoid di RSUD Sidoarjo. Pola

penggunaan antibiotik ceftriaxone meliputi penggunaan secara tunggal dan

kombinasi, dosis, cara atau aturan penggunaan dan frekuensi pemberian.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif retrospektif dengan

mengambil data rekam medik kesehatan (RMK) pada pasien demam tifoid di

RSUD Sidoarjo periode Mei 2014-Desember 2014 diperoleh 44 RMK pasien

yang menunjukkan kriteria inklusi.

Hasil penelitian menunjukkan pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak

24 pasien (55%) dan perempuan 20 pasien (45%). Pasien dengan usia 20-39 tahun

sebanyak 18 pasien (41%). Lama perawatan pasien yang paling banyak adalah

<10 hari sebanyak 42 pasien (95%) dan pasien dipulangkan dalam keadaan

sembuh sebanyak 34 pasien (77%). Penggunaan ceftriaxone tunggal paling

banyak 42 pasien (91%) dengan dosis paling banyak adalah (2x1 gram) IV.

Penggunaan kombinasi paling banyak adalah ceftriaxone (2x1 gram) IV dengan

Levofloxacin (1x500 mg) IV sebanyak 2 pasien (50%). Penggunaan switch

antibiotik paling banyak adalah cefotaxime (3x1 gram) IV di switch dengan

ceftriaxone (2x1 gram) IV sebanyak 4 pasien (27%). Terapi selain antibiotik

ceftriaxone paling banyak adalah pemberian resusitasi cairan 71 (27%) dan

analgesik/antipiretik 61 (23%).

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

vii

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK CEFTRIAXONE PADA PASIEN

DEMAM TIFOID

(Penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo)

Latar Belakang : Demam tifoid adalah suatu penyakit yang terjadi akibat adanya

bakteri gram negatif Salmonella thypi. Infeksi demam tifoid ditularkan melalui

konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Penatalaksanaan terapi demam

tifoid yaitu dengan tirah baring, terapi cairan, terapi simtomatik, terapi

pencegahan dan terapi antibiotik. Terapi antibiotik yang diberikan pada pasien

demam tifoid yaitu antibiotik ceftriaxone yang digunakan selama lima hari dapat

mengurangi biaya pengobatan dan mengurangi trauma psikologis pada anak yang

menjalani perawatan rumah sakit berkepanjangan.

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan ceftriaxone

pada pasien demam tifoid di RSUD Sidoarjo terkait dengan dosis, cara/ aturan

penggunaan, frekuensi dan kombinasi pemberian yang berkaitan dengan data

klinik dan data laboratorium.

Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif dengan mengambil data

rekam medik kesehatan (RMK) pada pasien demam tifoid di RSUD Sidoarjo

periode Mei 2014-Desember 2014.

Hasil dan Kesimpulan : Dari data RMK didapatkan 44 pasien demam tifoid di

RSUD Sidoarjo yang mendapatkan terapi antibiotik ceftriaxone. dari data

demografi menunjukkan pasien berjenis kelamin laki-laki sebanyak 24 pasien

(55%) dan perempuan 20 pasien (45%). Penggunaan ceftriaxone tunggal paling

banyak 42 pasien (91%) dengan dosis paling banyak adalah (2x1 gram) IV.

Penggunaan kombinasi paling banyak adalah ceftriaxone (2x1 gram) IV dengan

Levofloxacin (1x500 mg) IV sebanyak 2 pasien (50%). Penggunaan switch

antibiotik paling banyak adalah cefotaxime (3x1 gram) IV di switch dengan

ceftriaxone (2x1 gram) IV sebanyak 4 pasien (27%). Terapi selain antibiotik

ceftriaxone paling banyak adalah pemberian resusitasi cairan 71 (27%) dan

analgesik/antipiretik 61 (23%).

Kata Kunci : Ceftriaxone, Demam tifoid, Antibiotik

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

viii

ABSTRACT

STUDY OF ANTIBIOTICS CEFTRIAXONE ON TYPHOID FEVER

PATIENTS

(The study was conducted at RSUD Sidoarjo)

Background: Typhoid fever is a disease that occurs due to Gram-negative

bacteria Salmonella thypi. Typhoid fever is an infection transmitted through the

consumption of contaminated food or water. Management therapy of typhoid

fever is bed rest, fluid therapy, symptomatic therapy, prevention therapy and

antibiotic therapy. Antibiotic therapy given to patients that is antibiotic

ceftriaxone the use of for five days can reduce the cost of treatment and include

psychological trauma on Child undergoing to prolonged hospital care.

Objective: This study is to determine the pattern of using ceftriaxone in typhoid

fever patients at RSUD Sidoarjo that concerned the dose, route, frequency and

combination of awarding the data which related by clinical and laboratory data.

Methods: This study is a descriptive label retrospective by using medical health

record (RMK) Typhoid fever patients at RSUD Sidoarjo period Mei 2014 to

December 2014.

Results and Conclusion: from the 44 patients with typhoid fever at RSUD

Sidoarjo who get the antibiotic ceftriaxone therapies. Demographic data showed

men are 24 patients (55%) and women are 20 patients (45%). User patterns

antibiotic ceftriaxone on Typhoid fever cases fence widely used single Operates

42 patients (91%). The pale dose used is (2x1 gram) IV. The pattern of antibiotic

combination therapy is a combination of ceftriaxone fences Many (2x1 g) IV to

Levofloxacin (1x500 mg) IV by 2 patients (50%). The pattern switching antibiotic

cefotaxime is a (3x1 grams) IV with ceftriaxone (2x1 grams) IV by 4 patients

(27%). In addition to the antibiotic ceftriaxone therapy at most is Fluid

resuscitation is 71 (27%) and analgesics/antipyretics 61 (23%),

Keywords: Ceftriaxone, typhoid fever, Antibiotics

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii

LEMBAR PENGUJIAN .................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

RINGKASAN .................................................................................................. vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 4

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................... 4

1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 5

2.1 Definisi Demam Tifoid .......................................................... 5

2.2 Epidemiologi .......................................................................... 5

2.3 Etiologi ................................................................................... 6

2.2.1 Demam Tifoid ............................................................... 6

2.2.2 Bakteri Salmonella thypi ............................................... 6

2.4 Patogenesis ............................................................................. 7

2.5 Patofisiologi ........................................................................... 8

2.6 Manifestasi Klinik .................................................................. 8

2.6.1 Demam .......................................................................... 9

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

x

2.6.2 Mual dan Muntah .......................................................... 9

2.6.3 Infeksi ............................................................................ 9

2.7 Pemeriksaan labolatorium ...................................................... 10

2.8 Pemeriksaan Fisik .................................................................. 11

2.9 Komplikasi ............................................................................. 12

2.10 Terapi Demam Tifoid ............................................................. 13

2.10.1 Tirah Baring ................................................................ 13

2.10.2 Nutrisi .......................................................................... 13

2.10.3 Terapi Simtomatik ....................................................... 14

2.10.4 Antibiotik .................................................................... 14

2.10.5 Terapi Pencegahan ...................................................... 14

2.11 Terapi kausatif ........................................................................ 15

2.11.1 Terapi Antipiretik ........................................................ 15

2.11.2 Terapi Antiemetik ....................................................... 15

2.11.3 Terapi Antibiotik ......................................................... 16

2.11.3.1 Kloramfenikol .......................................................... 16

2.11.3.2 Cotrimoksazol .......................................................... 18

2.11.3.3 Golongan Penisilin ................................................... 18

2.11.3.4 Golongan Kuinolon .................................................. 19

2.11.3.5 Golongan Sefalosforin .............................................. 20

2.12 Tinjauan Antibiotik Ceftriaxone ........................................... 22

2.12.1 Mekanisme Kerja ........................................................ 22

2.12.2 Indikasi ........................................................................ 23

2.12.3 Farmakokinetik ............................................................ 23

2.12.4 Efek Samping .............................................................. 24

2.12.5 Interaksi Obat .............................................................. 24

2.12.6 Sediaan di Indonesia .................................................... 24

2.12.7 Studi Penggunaan Antibiotik Ceftriaxone ................... 25

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ...................................................... 26

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ................................................. 26

3.2 Bagan Alir Kerangka Konseptual .......................................... 27

3.3 Kerangka Operasional ............................................................ 28

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xi

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 29

4.1 Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan ............................... 29

4.2 Populasi dan Sampel .............................................................. 29

4.2.1 Populasi ......................................................................... 29

4.2.2 Sampel ........................................................................... 29

4.2.3 Kriteria Data Inklusi ...................................................... 29

4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ................................................... 29

4.3 Bahan Penelitian ..................................................................... 30

4.4 Instrumen Penelitian ............................................................... 30

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 30

4.6 Definisi Operasional ............................................................... 30

4.7 Metode Pengumpulan Data .................................................... 31

4.8 Analisis Data .......................................................................... 32

BAB V HASIL PENELITIAN ................................................................... 33

5.1 Data Demografi Pasien ........................................................... 34

5.1.1 Jenis Kelamin ................................................................ 34

5.1.2 Usia ................................................................................ 34

5.1.3 Status Pasien .................................................................. 34

5.2 Faktor Resiko Demam Tifoid ................................................. 35

5.3 Penggunaan Antibiotik Ceftriaxone ....................................... 35

5.3.1 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Ceftriaxone .......... 35

5.3.2 Pola penggunaan Terapi Antibiotik Tunggal ................ 36

5.3.3 Pola Penggunaan Terapi Antibiotik Kombinasi ............ 36

5.3.4 Pola penggunaan Switch Antibiotik .............................. 37

5.3.5 Lama Penggunaan Terapi Ceftriaxone .......................... 38

5.4 Pola Terapi Selain Antibiotik Cefriaxone .............................. 38

5.5 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) ......................................... 39

5.6 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) ...................................... 39

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................ 41

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 54

7.1 Kesimpulan ............................................................................. 54

7.2 Saran ....................................................................................... 54

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xii

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 55

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

II.1 Komplikasi yang terjadi pada pasien demam tifoid .................... 12

II.2 Terapi antibiotik untuk demam tifoid .......................................... 16

II.3 Sediaan kloramfenikol yang ada di Indonesia ............................. 17

II.4 Sediaan golongan penisilin yang ada di Indonesia ...................... 19

II.5 Sediaan golongan kuinolon yang ada di Indonesia ..................... 19

II.6 Sediaan golongan sefalosforin yang ada di Indonesia ................. 21

II.7 Bentuk sediaan ceftriaxone yang ada di Indonesia ...................... 24

V.1 Jenis kelamin pasien demam tifoid .............................................. 34

V.2 Usia pasien demam tifoid ............................................................ 34

V.3 Status pasien demam tifoid .......................................................... 35

V.4 Komplikasi demam tifoid ............................................................ 35

V.5 Pola penggunaan terapi antibiotik ceftriaxone ............................ 36

V.6 Pola penggunaan terapi antibiotik tunggal .................................. 36

V.7 Pola penggunaan terapi antibiotik kombinasi .............................. 36

V.8 Pola penggunaan Switch antibiotik .............................................. 37

V.9 Lama penggunaan terapi ceftriaxone ........................................... 38

V.10 Terapi selain antibiotik ceftriaxone ............................................. 38

V.11 Lama masuk rumah sakit (MRS) ................................................. 39

V.12 Kondisi KRS ................................................................................ 40

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

2.1 Patogenesis Demam Tifoid .............................................................. 7

2.2 Struktur Kimia Ceftriaxone .............................................................. 22

3.1 Kerangka konseptual ........................................................................ 27

3.2 Kerangka operasional ....................................................................... 28

5.1 Skema inklusi dan eksklusi penelitian pada pasien demam tifoid ... 33

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1 Daftar riwayat hidup ........................................................................... 61

2 Surat Pernyataan ................................................................................. 62

3 Keterangan Rekomendasi Penelitian .................................................. 63

4 Lembar Pengumpulan Data ................................................................ 65

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xvi

DAFTAR SINGKATAN

Askes : Asuransi Kesehatan

Depkes : Departemen Kesehatan

DNA : Deoxyribonucleic Acid

ESBL : Extended-spectrum β-lactamase

GEA : Gasto Enteritis Akut

GI Tract : Gastro Intestinal Tract

Hb : Hemoglobin

Hct : Hematokrit

IgG : Imunoglobulin G

IgM : Imunoglobulin M

IM : Intra Muskular

ISPA : Infeksi Saluran Pernafasan Akut

IV : Intra Vena

JKN : Jaminan Kesehatan Nasional

KRS : Keluar Rumah Sakit

LOS : Length of stay

MCH : Mean Corpuscular Hemoglobin

MCV : Mean Corpuscular Volume

MDR : Multidrug Resistent

MDRST : Multidrug Resistent Salmonella Thypi

MIC : Minimum Inhibitory Concentration

MRS : Masuk Rumah Sakit

PBPs : Protein Binding Penisilin Spesifik

PO : Per Oral

RBC : Red Blood Cell

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

RMK : Rekam Medik Kesehatan

RR : Respiratory Rate

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

SGOT : Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xvii

SGPT : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

TD : Tekanan Darah

TMP-SMX : Trimetoprim-Sulfametoksazol

WBC : White Blood Cell

WHO : Word Health Organization

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, Amar W. 2006. Penggunaan Antibiotik Pada Terapi Demam Tifoid

Anak Di RSAB Harapan Kita. Sari Pediatri, 8.3: 174-180.

Alam, Anggraini. 2011. Pola Resistensi Salmonella Enterica Serotipe Typhi,

Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSHS, Tahun 2006–2010. Sari

Pediatri. Halaman 296-301

Andualem, G., T. Abebe, S. Gebre-Selassie, A. Mihret, and H. Alemayehu. 2014.

A Comparative Study Of Widal Test With Blood Culture In The Diagnosis

Of Typhoid Fever In Febrile Patients. BMC Research Notes 7 (1):653.

Arydiana, Febrica & Rano Indradi Sudra. 2015. Tinjauan Karakteristik Pasien

Typhoid Fever Di RSUD Kabupaten Karanganyar Tahun 2013. Jurnal

Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.IX.NO.1

Braunwald, E., Kurt J. I., Robert G. P., Jean D. Wilson, Joseph B. Martin,

Anthony S. Fauci. 1991. Buku Ajar Penyakit Dalam Harrison Kelainan

Karena Agen Biologik dan Lingkungan Edisi 11. Jakarta: EGC. Pp 244-

251.

Buckle, G., C., C. L. F. Walker, and R. E. Black. 2012. Typhoid Fever and

Paratyphoid Fever: Systematic Review to Estimate Global Morbidity and

Mortality for 2010. Journal of Global Health 2 (1).

Chiu, C. H., Su, L. H., & Chu, C. (2004). Salmonella enterica serotype

Choleraesuis: epidemiology, pathogenesis, clinical disease, and treatment.

Clinical Microbiology Reviews, 17(2), 311-322.

Cunha, B. A. 2010. Infectious Diseases in Critical Care Medicine Third

Edition. USA: Informa Healthcare. Vol. 51.

Davey, Patrick. 2006. At A Glance Medicine. Jakarta: Penerbit Erlangga. Pp 298.

Departemen Kesehatan Jawa Timur. 2008. Laporan Kesehatan Tahun 2008.

Surabaya.

DEPKES, R. I. 2007. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007.

Dipiro, Joseph T. Et al. 2008. Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach

Seventh Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Pp. 1987.

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xix

Dutta, S., et al. 2014. Antimicrobial Resistance, Virulence Profiles and Molecular

Subtypes of Salmonella enterica serovars typhi and Paratyphi A Blood

Isolated From Kolkata, India During 2009-2013. Plos one 9 (8): e101347.

Effa, E. E., Z. S. Lassi, J. A. Critchley, P. Garner, D. Sinclair, P. L. Olliaro, and Z.

A. Bhutta. 2011. Fluoroquinolones for treating typhoid and paratyphoid

fever (enteric fever). The Cochrane Library.

Febiana, Tia, M. M. Hapsari, and Rebriarina Hapsari. 2012. Kajian Rasionalitas

Penggunaan Antibiotik di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang

Periode Agustus-Desember 2011. Diss. Fakultas Kedokteran.

Frenck, R. W., et al. 2004. Short-course azithromycin for the treatment of

uncomplicated typhoid fever in children and adolescents. Clinical

Infectious Diseases 38 (7):951-957.

Girish, R., A. Kumar, S. Khan, K. R. Dinesh, and S. Karim. 2013. Revised

Ciprofloxacin Breakpoints for Salmonella: Is it Time to Write an

Obituary? Journal of clinical and diagnostic research: JCDR 7

(11):2467.

Hadinegoro, Sri Rezeki S., 2011. Demam Tifoid pada Anak: Apa yang Perlu

Diketahui?. (Manajemen Modern dan Kesehatan Masyarakat).

Hardman, J. G., dan Lee E. L. 2003. Goodman & Gilman Dasar Farmakologi

Terapi Volume 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Pp. 1154-1161.

Izhar, T. (1999). Novalgin in pain and fever. Journal-Pakistan Medical

Association, 49(9), 226-227.

Ja’afar, N. J., Y. X. Goay, N. F. M. Zaidi, H. C. Low, H. M. Hussin, W. M.

Hamzah, S. J. Bhore, P. Balaram, A. Ismail, and K. K. Phua. 2011.

Epidemiological analysis of typhoid fever in Kelantan from a retrieved

registry. Malaysian Journal of Microbiology.

Jushuf et al. 2011. British National Formularium 61 edition. UK: Published

jointly by BMJ Group. Pp. 322.

Juwita, Silvan; Hartoyo, Edi; Budiarti, Lia Yulia. 2013. Pola Sensitivitas In Vitro

Salmonella Typhi Terhadap Antibiotik Kloramfenikol, Amoksisilin, Dan

Kotrimoksazol. Jurnal Berkala Kedokteran, 9.1: 21-29.

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xx

Kalra, S., N. Naithani, S. Mehta, and A. Swamy. 2003. Current trends in the

management of typhoid fever. Medical Journal Armed Forces India 59

(2):130-135.

Katzung, B. G. 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC. Pp. 708-

721.

Katzung, B. G., 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Penerbit Salemba

Medika. Pp. 449.

Katzung, B. G., 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: EGC. Pp. 760-

762.

Kim, E. S., et al. 2014. Low Compliance with National Guidelines for Preventing

Transmission of Group 1 Nationally Notifiable Infectious Diseases in

Korea. Yonsei medical journal 55 (2):435-441.

Kinanti. 2010. Perbandingan Titer Antibodi Salmonella typhosa O dan H Pada

Penduduk Perkotaan dan Pedesaan. Other thesis, Universitas Sebelas

Maret.

King, D. E., R. Malone, and S. H. Lilley. 2000. New classification and update on

the quinolone antibiotics. American family physician 61 (9):2741-2748.

Kumar, Y., A. Sharma, and K. R. Mani. 2013. Antibiogram Profile of Salmonella

enterica Serovar Typhi in India–A Two Year Study. Tropical life sciences

research 24 (1):45.

Levine, M. M. 2009. Typhoid vaccines ready for implementation. New England

Journal of Medicine 361 (4):403-405.

Longo, D. L., Anthony S. F. 2010. Harrison’s Gastroenterology and Hepatology.

China: The Mc Graw-Hill Companies. Pp. 260-265.

Lunguya, O., et al. 2012. Salmonella typhi in the democratic republic of the

congo: fluoroquinolone decreased susceptibility on the rise. Plos neglected

tropical diseases 6 (11):e1921.

Mandal, B. K. Et al. 2008. Lecture Notes Penyakit Infeksi. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xxi

Mayers, Douglas L. 2009. Antimicrobial Drug Resistance Volume 2 Clinical

and Epidemiological Aspects. New york: Humana Press, a part of Springer

Science Business Media, LLC. Pp. 825-830

Menkes. 2006. Pedoman Pengendalian Demam Tifoid. Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/MENKES/SK/V/2006

Mims. 2013. Mims Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Mims Pte Ltd Pt Buana

Ilmu Populer. Vol. 14.

Musnelina, L., A. F. Afdhal, A. Gani, and P. Andayani. 2004. Pola Pemberian

Antibiotika Pengobatan Demam Tifoid Anak Di Rumah Sakit Fatmawati

Jakarta Tahun 2001–2002. Makara kesehatan 8 (1):27-31.

Mycek, M. J., Richard A. H., Pamela C. C. 2001. Farmakologi Ulasan

Bergambar Edisi 2. Jakarta: Widya Medika.

Nelwan, R. 2012. Tata Laksana Terkini Demam Tifoid. Continuing Medical

Education CDK-192/ vol. 39 no. 4:247-250.

Nelwan, R., et al. 2013. A single blind comparative randomized non-inferior

multicenter study for efficacy and safety of levofloxacin versus

ciprofloxacin in the treatment of uncomplicated typhoid fever.

Notoatmojo, S. 2003. Prinsip dasar ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta:

Rineka Cipta.

Novita, Yulinda. 2015. Prevalensi demam tifoid pada pasien rawat jalan di rumah

sakit Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan Juli Tahun 2008 sampai Juli

2009. Skripsi Fakultas Kedokteran.

Parry, C. M., C. Thompson, H. Vinh, N. T. Chinh, V. A. Ho, T. T. Hien, J. Wain,

J. J. Farrar, and S. Baker. 2014. Risk factors for the development of severe

typhoid fever in Vietnam. BMC infectious diseases 14 (1):73.

Pohan, H. T. 2004. Clinical and laboratory manifestations of typhoid fever at

Persahabatan Hospital, Jakarta. Headache 59:94.99.

Raffatellu, M., R. P. Wilson, S. E. Winter, and A. J. Baumler. 2008. Clinical

pathogenesis of typhoid fever. The Journal of Infection in Developing

Countries 2 (04):260-266.

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xxii

Raflizar, R., & Herawati, M. H. 2010. Hubungan Faktor Determinan Dengan

Kejadian Tifoid Di Pulau Jawa. Jurnal Ekologi Kesehatan, 9.

Rahman, B., M. Wasfy, M. Maksoud, N. Hanna, E. Dueger, and B. House. 2014.

Multi‐drug resistance and reduced susceptibility to ciprofloxacin among

Salmonella enterica serovar Typhi isolates from the Middle East and Central

Asia. New microbes and new infections 2 (4):88-92.

Rakhman, A., Humardewayanti, R., & Pramono, D. 2012. Faktor–Faktor Risiko

yang Berpengaruh terhadap Kejadian Demam Tifoid pada Orang Dewasa.

Berita Kedokteran Masyarakat (BKM), 25(4), 167.

Rampengan, H. N. 2013. Antibiotik Terapi Demam Tifoid Tanpa Komplikasi

Pada Anak. Sari Pediatri, 14.5: 271-276.

Rondonuwu, A. A. (2014). Kajian Penatalaksanaan Terapi Pada Pasien Gastritis

Di Instalasi Rawat Inap RSUP Prof Dr. Rd Kandou Manado Tahun 2013.

Pharmacon, 3(3).

Saraswati, Nia Ayu, A. R. Junaidi, and Maria Ulfa. 2012. Karakteristik Tersangka

Demam Tifoid Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Muhammadiyah

Palembang Periode Tahun 2010. Syifa’Medika 3: 1-11.

Sejvar, J., et al. 2012. Neurologic manifestations associated with an outbreak of

typhoid fever, Malawi-Mozambique, 2009: an epidemiologic

investigation. PloS one 7 (12):e46099.

Shetty, N., 2009. Infectious Disease: Pathogenesis, Prevention, and Case

Studies. Malaysia: A John Wiley & Sons, Ltd., Publication. Pp. 531-532.

Sidabutar, S., and H. I. Satari. 2010. Pilihan terapi empiris demam tifoid pada

anak: kloramfenikol atau seftriakson. Sari Pediatri 11:434-439.

Siswandono. 2008. Kimia Medisinal edisi 2. Surabaya: Airlangga University

Press (Hal: 134)

Soegijanto, Soegeng. 2002. Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan

Penatalaksanaan. Edisi Pertama. Salemba Medika. Jakarta.

Soewandojo Eddy, Suharto, Usman Hadi, Nasronudin. 2007. Demam Tifoid

Deteksi Dini dan Tata Laksana. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.

Surabaya : Airlangga University Press. pp:293-300.

Page 23: SKRIPSI - core.ac.uk · yang mungkin ditemukan adalah reaksi alergi, peningkatan fungsi hati, trombositosis, dan leukopenia. Penggunaan Ceftriaxone selama lima hari dapat ... ceftriaxone

xxiii

Southwick, Frederick S., 2007. Infectious Diseases A Clinical Short Course

Second Edition. Usa: Mcgraw-Hill Medical Publishing Divison. Pp. 191-

193, 198.

Stevani, Hendra, Et Al. 2011. Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Demam

Tifoid Dengan Menggunakan Siprofloksasin Dan Seftriakson Di Rumah

Sakit Umum Haji Makassar Tahun 2010–2011. Majalah Farmasi Dan

Farmakologi, 15.2

Sur, D., et al. 2009. A cluster-randomized effectiveness trial of Vi typhoid

vaccine in India. New England Journal of Medicine 361 (4):335-344.

Sweetman, Sean C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty-

sixth edition. USA: Pharmaceutical Press (pp. 237)

Tatro, D. S. 2001. A To Z Drug Facts. Books @ Ovid. Facts And Comparisons.

Thompson, C. N., et al. 2014. Typhoid fever in Fiji: a reversible plague? Tropical

Medicine & International Health 19 (10):1284-1292.

Tjay. T. H dan Rahardja, Kirana., 2008. Obat-Obat Penting Khasiat,

Penggunaan, dan Efek-Efek sampingnya. Elex Media Computinda:

Jakarta

WHO. 2003. Background document: the diagnosis, treatment and prevention

of typhoid fever.

WHO. 2011. Guidelines for the Management of Typhoid Fever.