skripsi iwan complete.pdf

111
i SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI POKOK BAHASAN ASPEK KEPENDUDUKAN PADA SISWA KELAS XI IPS DI MA MU’ALLIMIN NW PANCOR TAHUN AJARAN 2011 – 2012 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi M.ZAMRONI IRWAN NPM. 0 7 3 7 0 0 2 8 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG 2012

Upload: iwan

Post on 13-Feb-2015

103 views

Category:

Documents


126 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

i

SKRIPSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI POKOK BAHASAN

ASPEK KEPENDUDUKAN PADA SISWA KELAS XI IPS DI

MA MU’ALLIMIN NW PANCOR TAHUN AJARAN 2011 – 2012

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Geografi

M.ZAMRONI IRWAN

NPM. 0 7 3 7 0 0 2 8

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) HAMZANWADI SELONG

2012

Page 2: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

i

LEMBAR PERSETUJUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON UNTUK MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI POKOK BAHASAN ASPEK

KEPENDUDUKAN PADA SISWA KELAS XI IPS DI MA MU’ALLIMIN NW

PANCOR TAHUN AJARAN 2011 – 2012

M. ZAMRONI IRWAN

NPM. : 07370028

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Geografi

Menyetujui

Pembimbing I

BAIQ LIANA WIDIYANTI, M.Si

NIS. 330931317

Pembimbing II

BAIQ NURJIHATUN APRIANA, S.Pd

NIS. 3302931460

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Geografi

Drs. SUROSO, M.Si

NIS. 3302911015

Page 3: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON UNTUK MENINGKATKAN

PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI POKOK BAHASAN ASPEK

KEPENDUDUKAN PADA SISWA KELAS XI IPS DI MA MU’ALLIMIN NW

PANCOR TAHUN AJARAN 2011 – 2012

M. ZAMRONI IRWAN

NPM : 07370028

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi

STKIP HAMZANWADI Selong

Pada Tanggal 17 febuari 2012

DEWAN PENGUJI

Drs. SUROSO, M.Si

NIS. 330291101 .........................................

(Ketua Penguji)

BAIQ LIANA WIDIYANTI, M.Si ..........................................

NIS. 330931317

(Anggota)

BAIQ NURJIHATUN APRIANA, S.Pd ..........................................

NIS. 3302931460

(Anggota)

Pancor, 17 febuari 2012

Ketua

STKIP HAMZANWADI SELONG.

Drs.H Muh. Suruji

NIS: 330 30 21 012

Page 4: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

iii

MOTTO

TUGAS KITA BUKANLAH UNTUK BERHASIL, TUGAS KITA TUGAS KITA BUKANLAH UNTUK BERHASIL, TUGAS KITA TUGAS KITA BUKANLAH UNTUK BERHASIL, TUGAS KITA TUGAS KITA BUKANLAH UNTUK BERHASIL, TUGAS KITA

ADALAH UNTUK MENCOBA, KARENA DIDALAM ADALAH UNTUK MENCOBA, KARENA DIDALAM ADALAH UNTUK MENCOBA, KARENA DIDALAM ADALAH UNTUK MENCOBA, KARENA DIDALAM

MENCOBA ITULAH KITA MENEMUKAN DAN BELAJAR MENCOBA ITULAH KITA MENEMUKAN DAN BELAJAR MENCOBA ITULAH KITA MENEMUKAN DAN BELAJAR MENCOBA ITULAH KITA MENEMUKAN DAN BELAJAR

MEMBANGUN KESEMPATAN UNTUK BERHASILMEMBANGUN KESEMPATAN UNTUK BERHASILMEMBANGUN KESEMPATAN UNTUK BERHASILMEMBANGUN KESEMPATAN UNTUK BERHASIL

Page 5: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

iv

����������������������������������������

������ ����������� ����������� ������������������

� ���� ��!���� "����#�� ������������

$%� �� &���� �����'��� ���' �����

��� �������������

� &����(����������'�� "����

� �����(������ $' ����� ���� � ����

)�$' �*���'����������+,,-

� �������� �� "�������&./���!))!

&�)���� 0� !/��

��0!0!&� 1��&!�2 ���3���0!

��/.)�

Page 6: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

v

ABSTRAK

M. Zamroni Irwan, 07370028 (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kumon

Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi Pokok Bahasan Aspek

Kependudukan Pada Siswa Kelas XI IPS di MA Mu’allimin NW Pancor Tahun

Ajaran 2011-2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Geografi. Pendidikan IPS.

STKIP Hamzanwadi Selong. Pembimbing I Baiq Liana Widiyanti, M.Si,

pembimbing II Baiq Nurjihatun, S.Pd.

Dalam proses pembelajaran guru masih kurang menggunakan model

pembelajaran hal ini disebabkan karena kurangnya sarana dan prasarana yang

tersedia, pendekatan pembelajaran yang masih kurang tepat, tingkat pemahaman

siswa rendah, dan penerapan metode pembelajaran yang masih kurang sehingga

hasil belajar siswa rendah. Untuk itu diperlukan model atau strategi yang tepat

dalam pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih efektif, salah satu model

pembelajaran yang dapat digunakan adalah model kumon. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran kumon dapat

meningkatkan prestasi geografi pokok bahasan aspek kependudukan pada siswa

kelas XI IPS MA Mu’allimin NW Pancor.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang terdiri dari

dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Teknik pengumpulan data yang digunakan

yakni metode observasi dan testing. Teknik analisis data yang digunakan adalah

data prestasi belajar siswa dengan KKM 75 dan ketuntasan belajar siswa 85%,

data aktivitas guru dengan kriteria aktif dan aktivitas siswa dengan kategori

cukup aktif.

Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model

pembelajaran ini terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar Geografi pokok

bahasan aspek kependudukan pada siswa kelas XI IPS MA Mu’allimin NW

Pancor 2011/2012. Peningkatan prestasi belajar siswa tersebut dapat dilihat

melalui perbandingan prestasi belajar siswa antara siklus I dan siklus II yaitu

pada siklus I rata-rata kelas 77,8 dan meningkat menjadi 85,6 pada siklus II atau

mengalami peningkatan sebesar 12,46. Ketuntasan belajar dari 77,8% pada siklus

I menjadi 93,1% pada siklus II atau mengalami peningkatan sebesar 20,7%,

sedangkan skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I diperoleh 2,84 yang

berada pada kategori kurang aktif dan meningkat pada siklus II menjadi 3,31

yang berada pada kategori cukup aktif. Aktivitas guru pada siklus I memperoleh

skor rata-rata sebesar 3,6 yang berada pada kategori cukup aktif dan meningkat

pada siklus II menjadi 4,6 atau berada pada kategori aktif.

Kata kunci: Kumon, Prestasi Belajar, Aktivitas Belajar, Model Pembelajaran

Page 7: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke khadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq

dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, meskipun melalui proses

yang panjang dan sulit. Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan,

dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini,

penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan setinggi-

tingginya kepada:

1. Bapak Drs. H. Muh. Suruji, selaku ketua STKIP Hamzanwadi Selong, serta para

pembantu Ketua I, II, dan III,

2. Bapak Drs. Suroso, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi,

3. Ibu Baiq Liana Widiyanti, M.Si dan Ibu Baiq Nurjihatun Apriana, S.Pd, selaku

dosen pembimbing yang telah dengan penuh kesabaran membantu dengan

bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, dan

4. Semua pihak yang tidak dapat disebut namanya satu persatu, yang telah ikut

dalam penyelesaian skripsi ini.

Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang

sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis

berharap, semoga skripsi ini dapat dijadikan pedoman dan bermanfaat bagi dunia

pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang.

Penulis

Page 8: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii

HALAMAN MOTTO ........................................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... v

DAFTAR ISI ....................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................. 5

1.3 Batasan Masalah ..................................................................... 5

1.4 Rumusan Masalah .................................................................... 5

1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................... 6

1.6.1 Manfaat Teoritis ............................................................ 6

1.6.2 Manfaat Praktis .............................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 8

2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran ........................................... 8

2.1.1 Pengertian Belajar ........................................................... 8

2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ............................... 9

2.1.3 Pengertian Pembelajaran ................................................. 13

2.2 Prestasi Belajar ......................................................................... 15

2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar .............................................. 15

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...... 16

2.3 Model Pembelajaran Kumon.................................................... 18

2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran .................................... 18

2.3.2 Pengertian Model Pembelajaran Kumon ........................ 18

2.3.3 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kumon ........... 20

2.4 Hakikat Pembelajaran Geografi ............................................... 21

2.5 Tinjauan Tentang Pokok Bahasan Aspek kependudukan ........ 22

2.5.1 Kelahiran (Natalitas) ....................................................... 22

2.5.2 Kematian (Mortalitas) ..................................................... 24

2.5.3 Pertumbuhan Penduduk .................................................. 25

Page 9: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

viii

2.6 Penelitian yang Relevan ........................................................... 27

2.7 Kerangka Berpikir .................................................................... 29

2.8 Hipotesis Tindakan .................................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 32

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 32

3.2 Desain Penelitian ...................................................................... 32

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 34

3.4 Subyek Penelitian .................................................................... 34

3.5 Objek Penelitian ....................................................................... 34

3.6 Rancangan Penelitian .............................................................. 34

3.6.1 Pembelajaran Siklus Ke I ............................................... 34

3.6.2 Pembelajaran Siklus Ke II .............................................. 37

3.7 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 37

3.8 Instrumen Penelitian ................................................................ 38

3.9 Teknik Analisis Data ................................................................ 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kondisi Lokasi Penelitian ...................................... 46

4.2 Hasil Penelitian ....................................................................... 50

4.2.1 Hasil Penelitian Siklus I ................................................. 50

4.2.2 Hasil Penelitian Siklus II ................................................ 55

4.3 Pembahasan ............................................................................. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................. 63

5.2 Saran ....................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

ix

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul tabel

Halaman

Tabel 2.1

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Tabel 4.7

Tabel 4.8

Tabel 4.9

Tabel 4.10

Tabel 4.11

Tabel 4.12

Keaslian Penelitian ……………………………….

Pedoman Konversi Penilaian

Aktivitas Mengajar Guru………………………….

Pedoman Konversi Aktivitas Siswa dalam

Mengikuti Pembelajaran………………………….

Jenis, Jumlah dan Kondisi Ruang

MA Mu’allimin NW Pancor………………………

Kondisi Guru MA Mu’allimin NW

Pancor Tahun 2011………………………………..

Jumlah Persebaran Siswa

MA Mu’allimin NW Pancor Tahun 2011………...

Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I…….

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I…...

Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus I……………….

Refleksi Kegiatan Siklus I………………………...

Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II….

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus II...

Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus II…………….

Hasil Refleksi Siklus II……………………………

Rekapitulasi Perbandingan Nilai Siklus I dan

Siklus II…………………………………………...

28

42

44

47

48

49

52

53

54

55

56

58

59

60

61

Page 11: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

x

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ............................................. 31

Gambar 3.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...................... 33

Page 12: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01.

Lampiran 02.

Lampiran 03.

Lampiran 04.

Lampiran 05.

Lampiran 06.

Lampiran 07.

Lampiran 08.

Lampiran 09.

Lampiran 10.

Lampiran 11.

Lampiran 12.

Lampiran 13.

Lampiran 14.

Lampiran 15.

Lampiran 16.

Lampiran 17.

Lampiran 18.

Lampiran 19.

Lampiran 20.

Lampiran 21.

Silabus

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Tabel Pedoman Observasi Aktivitas Siswa

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II

Tabel Pedoman Observasi Kegiatan Guru

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus I

Hasil Observasi Kegiatan Guru Siklus II

Analisis Data Observasi Kegiatan Guru Siklus I dan Siklus II

Kisi-kisi Penulisan Soal

Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II

Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I

Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II

Analisis Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Denah Lokasi MA Mu’allimin NW Pancor

Foto Udara MA Mu’allimin NW Pancor

Surat Keterangan Sudah Melakukan penelitian

Surat Keterangan Dari Kampus

Surat Keterangan Dari BAPPEDA

Kontrak Bimbingan

Page 13: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

xii

Page 14: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proyek kemanusiaan yang tiada hentinya ditangani,

dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke waktu. Pendidikan

mempunyai peranan yang sangat penting bagi umat manusia, sekaligus sebagai bukti

faktual fenomenal, bahwa pendidikan itu tidak hanya akan berhenti pada satu

generasi melainkan akan terus berkesinambungan mulai dari generasi lampau,

generasi kini sampai generasi mendatang. Dalam rangka pembangunan manusia

Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan

wahana yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya insani. Oleh karena itu,

pendidikan perlu mendapat perhatian dari pemerintah, masyarakat dan pengelola

pendidikan khususnya (Sudjana, dalam Liza, 2010: 1).

Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak

menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan dalam bidang

pendidikan adalah yang berkenaan dengan peningkatan mutu pendidikan yang masih

rendah. Untuk mencapai hal tersebut, perbaikan yang dilakukan harus dimulai dari

proses belajar mengajar di kelas (Tim Depdiknas, dalam Liza, 2010: 3).

Proses belajar mengajar yang berkembang di kelas umumnya ditentukan oleh

peranan guru dan siswa sebagai individu yang terlibat langsung di dalam proses

tersebut. Kemampuan siswa itu sendiri tergantung pada cara guru menyampaikan

pelajaran pada anak didiknya. Oleh karena itu, kemampuan serta kesiapan guru

Page 15: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

2

dalam mengajar memegang peranan penting bagi keberhasilan proses belajar-

mengajar siswa. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitan antara pemahaman dan

kemampuan siswa dengan metode mengajar yang digunakan oleh guru (Nurhadi,

dalam Liza, 2010: 2).

Dalam interaksi belajar mengajar terdapat berbagai macam model

pembelajaran yang bertujuan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan

baik. Hal ini juga bertujuan untuk menciptakan proses belajar aktif serta

memungkinkan timbulnya ketertarikan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar

mengajar secara menyeluruh. Seiring diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan di sekolah baru-baru ini, siswa dituntut untuk bersikap aktif, kreatif dan

inovatif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Sikap aktif, kreatif dan

inovatif terwujud dengan menempatkan siswa sebagai subyek pendidikan. Peran

guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sumber utama pembelajaran (Sudjana,

dalam Liza, 2010: 2).

Pemahaman siswa dalam belajar merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Salah satu kegiatan pembelajaran yang

menekankan berbagai kegiatan tindakan adalah menggunakan pendekatan tertentu

dalam pembelajaran. Pendekatan dalam pembelajaran pada hakikatnya merupakan

cara yang teratur dan terpikir secara sempurna untuk mencapai tujuan pengajaran.

Dalam kenyataannya prestasi belajar geografi masih rendah, dimana rata-rata

siswa memiliki nilai berkisar antara 55-63 atau nilainya masih di bawah nilai KKM

yakni 75 secara individu dan di bawah 85% ketuntasan belajar secara klasikal. Hal

Page 16: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

3

ini diketahui setelah peneliti melakukan observasi pembelajaran di MA Mu’allimin

NW Pancor yang merupakan lokasi pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL). Permasalahan-permasalahan yang ditemukan antara lain siswa cenderung

kurang aktif dalam pembelajaran geografi khususnya pada pokok bahasan tentang

aspek kependudukan. Akar penyebab permasalahan ini adalah guru yang berperan

sebagai fasilitator, dalam tahap persiapan maupun tahap penyampaian materi ajar

kurang melibatkan siswa untuk berpartisipasi aktif, dan metode atau pembelajaran

yang digunakan oleh guru masih monoton serta kurang sesuai dengan materi. Siswa

kurang aktif bertanya kepada guru tentang materi yang disampaikan.

Mata pelajaran geografi khususnya pada pokok bahasan aspek kependudukan

merupakan materi yang mempunyai perhitungan serta rumus-rumus, sehingga

membutuhkan pemahaman secara bertahap dan berurutan. Hal ini membuat siswa

beranggapan bahwa materi tentang aspek kependudukan merupakan materi ajar yang

sulit untuk dipahami. Dalam pengajaran konsep aspek kependudukan diharapkan

siswa benar-benar aktif sehingga akan berdampak pada pemahaman dan ingatan

siswa tentang apa yang dipelajari akan dapat bertahan lebih lama. Suatu konsep

mudah dipahami dan diingat oleh siswa bila konsep tersebut disajikan melalui

prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan menarik.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka perlu dicarikan formula

pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa pada

materi aspek kependudukan. Para guru terus dituntut untuk berusaha, menyusun dan

menerapkan berbagai model yang bervariasi agar siswa tertarik dan bersemangat

Page 17: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

4

dalam belajar aspek kependudukan. Upaya untuk mengatasi kesulitan belajar siswa

pada materi aspek kependudukan dan untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah

di antaranya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang baru. Salah

satunya dengan menerapkan model pembelajaran Kumon.

Model pembelajaran Kumon menekankan kegiatannya pada kemampuan

masing-masing siswa, sehingga siswa dapat menggali potensi dirinya dan

mengembangkan kemampuannya secara maksimal. Pembelajaran Kumon tidak

hanya mengajarkan cara berhitung tetapi juga dapat meningkatkan pemahaman dan

kemampuan siswa untuk lebih fokus dan percaya diri dalam mengerjakan sesuatu.

Dalam model pembelajaran Kumon siswa dihadapkan pada persoalan dengan

langkah penyelesaian yang sistematis yaitu 1) siswa membaca petunjuk dan contoh

soal pada lembar kerja, 2) siswa berpikir sendiri lalu mengerjakan latihan soal

dengan kemampuannya sendiri, 3) setelah selesai mengerjakan, jawaban diberikan

kepada guru untuk diperiksa dan dinilai, 4) jika jawaban keliru langsung

dikembalikan untuk diperbaiki dan diperiksa lagi oleh siswa, dan 5) jika terjadi

kesalahan sebanyak lima kali dalam mengerjakan latihan soal, maka guru akan

melakukan pembimbingan. Dengan demikian persoalan yang dihadapi akan dapat

diatasi. Model pembelajaran Kumon diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar

geografi pada pokok bahasan aspek kependudukan pada siswa kelas XI IPS MA

Mu’allimin NW Pancor.

Page 18: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. rendahnya prestasi belajar geografi siswa pada pokok bahasan aspek

kependudukan, yakni rata-rata siswa memiliki nilai berkisar antara 55-63 atau

nilainya masih di bawah nilai KKM yakni 75 secara individu dan di bawah 85%

ketuntasan belajar secara klasikal,

2. model pembelajaran yang kurang variatif, karena model pembelajaran yang

diterapkan selama ini hanyalah metode ceramah, dan

3. siswa sulit memahami materi, khususnya materi tentang aspek kependudukan

karena siswa beranggapan bahwa materi tentang aspek kependudukan sulit pada

bagian perhitungan serta yang menggunakan rumus sehingga minat belajar siswa

kurang.

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah atau yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah

usaha peningkatan prestasi belajar geografi siswa pada pokok bahasan aspek

kependudukan dengan penerapan model pembelajaran kumon.

1.4 Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana model pembelajaran

kumon dapat meningkatkan prestasi geografi pokok bahasan aspek kependudukan

pada siswa kelas XI IPS MA Mu’allimin NW Pancor?

Page 19: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

6

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran

kumon dalam meningkatkan prestasi geografi pokok bahasan aspek kependudukan

pada siswa kelas XI IPS MA Mu’allimin NW Pancor.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam dunia pendidikan. Manfaat

yang diharapkan peneliti berupa manfaat secara teoritis dan praktis.

1.6.1 Manfaat Teoritis

a. Sebagai pengembangan ilmu yang diperoleh peneliti dan sebagai sarana

dalam menuangkan ide secara ilmiah serta memperoleh pengalaman dalam

penelitian.

b. Untuk peningkatkan kualitas pembelajaran khususnya dalam pembelajaran

geografi.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, dapat meningkatkan pemahaman untuk menyelesaikan soal

tentang aspek kependudukan.

b. Memberikan masukan yang bermanfaat bagi guru tentang model

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik maupun

memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran geografi di kelas.

c. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan dalam rangka perbaikan

pembelajaran dan peningkatan mutu sekolah khususnya dalam

pembelajaran geografi.

Page 20: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

7

d. Bagi peneliti, diharapkan agar memiliki pengetahuan yang luas tentang

model pembelajaran dan memiliki keterampilan untuk menerapkannya,

khususnya dalam pengajaran geografi.

Page 21: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran

2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Hal ini karena

melibatkan seluruh mental, seperti ranah kognitif, afektif, dam psikomotorik.

Dari segi guru, proses belajar tersebut dapat diamati secara langsung, artinya

proses belajar yang merupakan proses internal siswa yang dapat diamati dan

dipahami oleh guru. Proses belajar tersebut terlihat banyak melalui perilaku

siswa ketika mempelajari bahan belajar. Perilaku belajar tersebut merupakan

respon siswa terhadap tindak mengajar atau tindak pembelajaran dari guru

(Dimyati dan Mudjiono, dalam Liza, 2010: 7).

Belajar adalah proses perubahan perilaku yang berkaitan dengan

pengalaman dan latihan. Perilaku dikategorikan menjadi tiga domain: (a)

kognitif (kecerdasan berfikir), (b) afektif (sikap, perasaan, emosi) dan

psikomotorik (skill atau keterampilan). Belajar diartikan sebagai suatu proses

yang kompleks yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup,

sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat (Sadiman, dalam Liza, 2010: 8).

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan

pembelajaran (Hamalik, dalam Liza, 2010: 8).

Page 22: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

9

2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Keberhasilan dalam belajar tidak hanya ditentukan oleh kemampuan

individu yang bersangkutan, tetapi dalam proses belajar ada beberapa faktor

yang mempengaruhinya. Dimyati dan Mudjiono (dalam Liza, 2010: 11)

menyebutkan faktor yang mempengaruhi belajar siswa meliputi faktor dari

dalam dan dari luar.

a. Faktor dari dalam

Faktor dari dalam adalah faktor yang mempengaruhi belajar berasal

dari diri siswa yang belajar. Faktor dari dalam yang dialami dan dihayati

oleh siswa dan berpengaruh pada belajar siswa meliputi:

1) sikap terhadap belajar

Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang

sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian

tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak,

atau mengabaikan. Akibat penerimaan, penolakan atau pengabaian

kesempatan belajar akan berpengaruh pada perkembangan kepribadian.

Oleh karena itu, siswa harus mempertimbangkan akibat sikap tersebut,

2) motivasi belajar

Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong

terjadinya proses belajar. Apabila motivasi belajar siswa melemah maka

kegiatan belajar siswa juga melemah. Hal ini akan menyebabkan mutu

Page 23: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

10

hasil belajar akan melemah. Agar siswa mempunyai motivasi belajar

yang kuat, harus diciptakan suasana belajar yang menggembirakan,

3) konsentrasi belajar

Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan

perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi

bahan belajar maupun proses memperolehnya,

4) mengolah bahan belajar

Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk

menerima isi dan cara meroleh ajaran sehingga menjadi bermakna bagi

siswa. Kemampuan siswa mengolah bahan makin baik, apabila siswa

berpeluang aktif belajar,

5) menyimpan perolehan hasil belajar

Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan siswa

untuk menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan,

6) menggali hasil belajar yang tersimpan

Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses

mengaktifkan pesan yang telah diterima. Pengaktifan ini ada

hubungannya dengan baik buruknya penerimaan, pengolahan, dan

penyimpanan pesan,

7) rasa percaya diri

Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri

bertindak dan berhasil. Semakin sering berhasil menyelesaikan tugas,

Page 24: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

11

semakin memperoleh pengakuan umum sehingga rasa percaya diri

semakin kuat,

8) intelegensi

Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman

kecakapan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara baik, dan

bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi

aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau dalam

kehidupan sehari-hari, dan

9) cita-cita siswa

Cita-cita sebagai motivasi intrinsik perlu ditanamkan. Penanaman

pemilikan dan pencapaian cita-cita sebaiknya berpangkal dari

kemampuan berprestasi, dimulai dari hal yang sederhana ke yang lebih

sulit (Dimyati, dalam Eka, 2011: 15).

b.Faktor dari luar

Faktor dari luar yaitu faktor yang mempengaruhi proses belajar dan

hasil belajar yang berasal dari luar diri anak atau siswa yang belajar. Faktor

ini meliputi peranan guru sebagai pembina kegiatan belajar siswa,

prasarana dan sarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial

di sekolah dan kurikulum.

Page 25: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

12

1) Peranan guru sebagai pembina kegiatan belajar siswa

Guru adalah pengajar yang mendidik. Sebagai pendidik, guru

memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan

dengan semangat belajar yang merupakan wujud emansipasi siswa.

Sebagai pengajar, guru bertugas mengelola kegiatan belajar siswa di

sekolah.

2) Prasarana dan sarana pembelajaran

Prasarana pembelajaran meliputi: gedung sekolah, ruang belajar,

ruang ibadah, lapangan olah raga, ruang kesenian, dan peralatan olah

raga. Sarana pembelajaran meliputi: buku pelajaran, buku bacaan,

fasilitas laboratorium sekolah, dan berbagai media pengajaran yang

lain. Kelengkapan prasarana dan sarana pembelajaran merupakan

kondisi pembelajaran yang baik. Kelengkapan prasarana dan sarana

pembelajaran tersebut belum tentu menjamin bahwa proses

pembelajaran telah terselenggara dengan baik. Pengelolaan prasarana

dan sarana pembelajaran yang baiklah yang mendukung proses

pembelajaran berhasil dengan baik.

3) Kebijaksanaan penilaian

Hasil belajar merupakan hasil proses belajar. Hasil belajar dinilai

dengan ukuran-ukuran guru, tingkat sekolah, dan tingkat nasional.

Keputusan hasil belajar merupakan puncak harapan siswa. Oleh karena

Page 26: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

13

itu, sekolah dan guru diharapkan berlaku arif dan bijak dalam

menyampaikan keputusan hasil belajar siswa.

4) Lingkungan sosial siswa di sekolah

Siswa-siswa di sekolah membentuk suatu lingkungan pergaulan

yang dikenal dengan lingkungan sosial siswa. Dalam lingkungan

tersebut, ditemukan adanya kedudukan dan peran sehingga di dalamnya

terjadi pergaulan, seperti hubungan akrab, kerjasama, kompetisi,

konflik dan perkelahian. Suasana lingkungan sosial siswa berpengaruh

pada semangat dan proses belajar siswa.

5) Kurikulum

Kurikulum yang diberlakukan di sekolah adalah kurikulum

nasional yang disahkan oleh pemerintah atau suatu kurikulum yang

disahkan oleh yayasan pendidikan. Adanya perubahan kurikulum

sekolah menimbulkan masalah bagi guru dan siswa. Bagi Guru, perlu

adanya perubahan pembelajaran. Bagi siswa, perlu mempelajari cara-

cara belajar, buku pelajaran, dan sumber belajar yang baru (Dimyati,

dalam Eka 2000: 17).

2.1.3 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan sebuah istilah yang kadang-kadang

mengundang kontroversi, baik di kalangan para ahli maupun di lapangan,

terutama guru-guru di sekolah. Sebagian pendapat mengatakan bahwa istilah

Page 27: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

14

pembelajaran hanya berlaku di kalangan pendidikan masyarakat, bukan di

lingkungan sekolah. Di lain pihak, justru istilah tersebut sangat relevan dalam

sistem persekolahan, yakni untuk membelajarkan siswa. Pendapat lain

mengatakan bahwa pembelajaran merupakan padanan dari instruction, yang

artinya lebih luas dari pengajaran. Pembelajaran tidak hanya berlaku dalam

pendidikan melainkan dalam pelatihan atau upaya pembelajaran diri (Saud,

dalam Hernawati, 2010: 8).

Pembelajaran yang merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang

untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Implikasinya

bahwa pembelajaran sebagai suatu proses harus dirancang, dikembangkan, dan

dikelola secara kreatif, dinamis, dengan menerapkan pendekatan multi metode

untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif bagi siswa.

Pembelajaran sebagai suatu sistem atau proses adalah usaha membelajarkan

siswa yang direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar

pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran secara aktif, efektif, dan

inovatif. Pembelajaran merupakan sesuatu yang kompleks, artinya segala

sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran harus merupakan sesuatu yang

sangat berarti, baik ucapan, pikiran maupun tindakan (Mujiono, dalam Liza,

2010: 20).

Page 28: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

15

2.2 Prestasi Belajar

2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu

prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang

berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian prestasi belajar, ada baiknya

pembahasan ini diarahkan pada masing-masing permasalahan terlebih dahulu

untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan

belajar. Hal ini juga untuk memudahkan dalam memahami lebih mendalam

tentang pengertian prestasi belajar itu sendiri. Di bawah ini akan

dikemukakan beberapa pengertian prestasi dan belajar menurut para ahli

(Djamarah, dalam Eka, 2011: 23).

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. Menurut Mas’ud

Hasan Abdul Dahar (dalam Liza, 2010: 21), prestasi adalah apa yang telah

dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang

diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dari pengertian tersebut, jelas terlihat

perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama

yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu, dapat dipahami bahwa

prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan,

yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik

secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.

Page 29: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

16

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan

pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Dalam

kenyataan, untuk mendapatkan prestasi perlu berusaha, penuh perjuangan

dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya. Hanya

dengan keuletan dan optimis dirilah yang dapat membantu untuk

mencapainya. Oleh karena itu pencapaian prestasi harus digapai dengan jalan

keuletan kerja (Djamarah, dalam Eka, 2011: 19).

Menurut Nurkencana (1986: 62), prestasi belajar adalah hasil yang telah

dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan pula

bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan

dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Purwadarminto

(dalam Liza 2010: 34) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang

dicapai sebaik-baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu

terhadap hal-hal yang dikerjakan atau dilakukan.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Dimyati Mahmud (dalam Liza, 2010: 24), faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa mencakup faktor internal dan faktor

eksternal.

Page 30: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

17

a. Faktor Intern

1. Jasmani

Prestasi belajar ditentukan oleh adanya struktur tubuh, panca

indra (indra penglihatan, indra penciuman, indra pendengaran, indra

peraba, dan indra perasa), dan lain sebagainya.

2. Psikologis

Kecerdasan, bakat, minat, kecakapan, sikap, dan motivasi juga

menentukan prestasi belajar.

3. Kematangan Fisik dan Psikis

Hasil belajar dan kemampuan belajar seseorang juga ditentukan

oleh kematangan fisik dan psikis orang tersebut.

b. Faktor Ekstern

1. Lingkungan Keluarga

Prestasi belajar dipengaruhi oleh cara mendidik orang tua di

rumah, latar belakang pendidikan orang tua, tingkat ekonomi

keluarga, dan sebagainya.

2. Lingkungan Sekolah

Di sekolah, prestasi belajar dipengaruhi oleh cara belajar,

metode mengajar yang diterapkan oleh guru, kurikulum yang berlaku,

sikap guru, evaluasi dan penilaian yang diterapkan, administrasi

sekolah, dan lain-lain.

Page 31: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

18

3. Lingkungan Masyarakat

Prestasi belajar dipengaruhi oleh adat-istiadat setempat, budaya

yang berlaku, pergaulan dalam masyarakat, ilmu pengetahuan dan

teknologi, dan sebagainya.

2.3 Model Pembelajaran Kumon

2.3.1 Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu teknik atau bentuk yang dipilih oleh

seorang guru yang digunakan secara intensif dan efektif yang sesuai dengan

kehendak dan harapan siswa dalam proses pembelajaran. Joyce & Weil (dalam

Liza, 2010: 26) mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka

konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran.

Dengan demikian, model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar. Jadi, model pembelajaran cenderung

preskriptif, yang relatif sulit dibedakan dengan strategi pembelajaran.

2.3.2 Pengertian Model Pembelajaran Kumon

Kumon adalah sistem belajar yang memberikan program belajar secara

perseorangan sesuai dengan kemampuan masing-masing, yang memungkinkan

anak menggali potensi dirinya dan mengembangkan kemampuannya secara

maksimal. Kumon tidak hanya membentuk kemampuan akademik saja, akan

tetapi juga membentuk karakter yang positif dan life-skills (keterampilan

Page 32: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

19

hidup) yang akan berguna bagi masa depan anak (Joice & Weil, dalam

Ningsih, 2010: 8). Model pembelajaran Kumon adalah model belajar

perseorangan. Level awal untuk setiap siswa Kumon ditentukan secara

perseorangan. Siswa mulai dari level yang dapat dikerjakannya sendiri dengan

mudah, tanpa kesalahan. Lembar kerjanya telah didesain sedemikian rupa

sehingga siswa dapat memahami sendiri bagaimana menyelesaikan soalnya.

Jika siswa terus belajar dengan kemampuannya sendiri, ia akan mengejar bahan

pelajaran yang setara dengan tingkatan kelasnya dan bahkan maju

melampauinya.

Salah satu jurus yang membuat metode ini efektif adalah metode

belajarnya. Di program Kumon, pembelajarannya disesuaikan dengan

kemampuan masing-masing anak. Karena sesuai dengan potensinya masing-

masing, akan lebih mudah bagi anak mempelajarinya. Program Kumon tidak

hanya mengajarkan cara berhitung tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan

peserta didik untuk lebih fokus dan percaya diri dalam mengerjakan sesuatu.

Kemampuan tersebut akan terlihat dari kemampuan anak dalam menyelesaikan

soal dengan cara mereka sendiri. Peserta program akan diajarkan dasar-dasar

penghitungan untuk bisa menyelesaikan soal yang lebih sulit (Weil, dalam

Ningsih, 2010: 9).

Model pembelajaran Kumon adalah model pembelajaran dengan

mengaitkan antar konsep, keterampilan, kerja individual, dan menjaga suasana

nyaman dan menyenangkan. Bahan pelajarannya dirancang sehingga anak

Page 33: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

20

dapat mengerjakan dengan kemampuannya sendiri, bahkan memungkinkan

bagi anak untuk mempelajari bahan pelajaran di atas tingkatan kelasnya di

sekolah. Sistem pembelajaran dengan model Kumon adalah siswa diberi tugas,

setelah selesai tugas tersebut langsung diperiksa dan dinilai. Jika siswa keliru

dalam mengerjakan tugas dikembalikan untuk diperbaiki dan diperiksa

kembali. Apabila lima kali sudah salah dalam mengerjakannya maka guru akan

membimbing siswa sampai siswa benar-benar dapat mengerjakan tugas

tersebut dengan benar (Weil, dalam Ningsih, 2010: 9).

2.3.3 Langkah- Langkah Model Pembelajaran Kumon

Langkah-langkah dalam model pembelajaran kumon adalah:

1. guru memberikan sajian konsep materi yang akan dibahas,

2. guru memberikan latihan soal kepada siswa untuk dikerjakan secara

individu dan mandiri,

3. setelah selesai mengerjakan soal, jawaban dari tiap siswa diberikan

kepada guru untuk diperiksa dan dinilai,

4. jika jawaban keliru, jawaban langsung dikembalikan untuk diperbaiki

dan diperiksa lagi oleh siswa, dan

5. jika terjadi kesalahan sebanyak lima kali dalam mengerjakan latihan

soal, maka guru akan memberikan bimbingan.

Page 34: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

21

2.4 Hakikat Pembelajaran Geografi

Bertahun-tahun manusia telah berusaha untuk mengenali lingkungan di

permukaan bumi. Pengenalan itu diawali dengan mengunjungi tempat-tempat secara

langsung di muka bumi, dan berikutnya menggunakan peralatan dan teknologi yang

makin maju. Sejalan dengan pengenalan itu pemikiran manusia tentang lingkungan

terus berkembang, pengertian geografi juga mengalami perubahan dan

perkembangan. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang

berkenaan dengan wilayah-wilayah. Sebagian dari kita sering berpendapat bahwa

geografi merupakan ilmu yang mempelajari nama tempat, negara, ibu kota, sungai,

gunung dan sebagainya.

Pengertian geografi bukan sekedar tulisan tentang bumi, tetapi telah menjadi

ilmu pengetahuan tersendiri di samping bidang ilmu pengetahuan lainnya. Geografi

telah berkembang dari bentuk cerita tentang suatu wilayah dengan penduduknya

menjadi bidang ilmu pengetahuan yan memiliki obyek studi, metode, prinsip, dan

konsep-konsep sendiri sehingga mendapat tempat ditengah-tengah ilmu lainnya.

Berkaitan dengan kemajuan itu, konsep geografi juga mengalami

perkembangan. Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan

kehidupannnya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi,

pakaian yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita

nikmati. Menurut seminar dan Lokakarya Ikatan Geografi Indonesia (IGI) di

Semarang tahun 1988 (dalam Sugiyanto dan Endarto 2008: 39), pengertian geografi

Page 35: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

22

adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perbedaan dan persamaan fenomena

geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan.

2.5 Tinjauan Tentang Pokok Bahasan Aspek Kependudukan

2.5.1 Kelahiran (Natalitas)

Kelahiran merupakan salah satu unsur kependudukan yang bersifat

menambah jumlah penduduk. Kelahiran atau natalitas adalah kemampuan

seorang perempuan melahirkan yang tercermin dalam jumlah bayi yang

dilahirkan. Kelahiran bayi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu lahir hidup

dan lahir mati. Bayi dikatakan lahir hidup (life birth) apabila sewaktu lahir

mempunyai tanda-tanda kehidupan, misalnya bernapas, ada gerak otot, dan

ada denyut jantung. Bayi dikatakan lahir mati (still birth) apabila bayi

sewaktu lahir tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Dasar pengukuran kelahiran, antara lain sebagai berikut.

1. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)

Angka kelahiran kasar (crude birth Rate) adalah angka yang

menunjukkan jumlah kelahiran tiap 1.000 penduduk per tahun.

Rumus yang digunakan adalah.

CBR = P

Bx k (Sugiyanto dan Endarto, 2008: 39)

Page 36: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

23

Keterangan :

B = Banyaknya anak yang lahir pada tahun tertentu

P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

k = Bilangan konstan (1.000)

2. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Birth Rate)

Angka kelahiran menurut kelompok umur (age specific birth

Rate) adalah angka yang menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1.000

perempuan kelompok umur tertentu per tahun.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

ASBR = Px

Bx x 1000

(Sugiyanto dan Endarto, 2008: 39)

Keterangan :

Bx = Jmlah anak yang lahir dari perempuan umur x

Px = Jumlah perempuan pada kelompok umur x

x = Umur perempuan dalam kelompok umur lima tahunan atau

sepuluh tahunan (20-24, 25-29, 30-34, dan seterusnya)

(Sugiyanto dan Endarto, 2008: 38-39)

Page 37: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

24

2.5.2 Kematian (Mortaìlitas)

Tingkat kematian adalah jumlah kematian setiap seribu penduduk tiap

tahun. Dasar pengukuran kematian adalah angka kematian kasar dan angka

kematian menurut umur.

1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)

Angka kematian kasar (crude death Rate) adalah angka yang

menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

CDR = P

D x k (Sugiyanto dan Endarto, 2008: 40)

Keterangan :

D = Jumlah kematian

P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

k = Bilangan konstan ( 1.000 )

2. Angka Kematian Menurut Kelompok Umur (Age Specific Death Rate)

Angka kematian menurut kelompok umur (age specific deat Rate)

adalah banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu setiap seribu

penduduk dalam kelompok umur yang sama.

Page 38: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

25

Rumus angka kematian menurut kelompok umur adalah sebagai

berikut.

ASDR = Px

Dx x k (Sugiyanto dan Endarto, 2008: 40)

Keterangan :

Dx = Jumlah kematian dalam kelompok umur x ( 0 – 14, 15 – 19 dan

seterusnya.

Px = Jumlah penduduk kelompok umur

k = Bilangan konstan ( 1.000 )

2.5.3 Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara

kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang

mengurangi jumlah penduduk. Ada dua faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan penduduk, yaitu faktor alami dan non alami.

1. Faktor alami terdiri atas kelahiran dan kematian. Kelahiran bersifat

menambah jumlah penduduk dan kematian bersifat mengurangi jumlah

penduduk.

2. Faktor non alami berupa migrasi. Migrasi yang bersifat menambah

disebut migrasi masuk (imigrasi), sedangkan migrasi yang bersifat

mengurangi disebut migrasi keluar (emigrasi).

Page 39: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

26

Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total.

1. Pertumbuhan Penduduk Alami

Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran

dengan jumlah kematian.

Rumus pertumbuhan penduduk alami adalah sebagai berikut.

T = ( L – M )

(Sugiyanto dan Endarto, 2008: 37)

Keterangan :

T = Pertumbuhan Penduduk

L = Jumlah Kelahiran

M = Jumlah Kematian

2. Pertumbuhan Penduduk Total

Pertumbuhan penduduk total adalah selisih jumlah kelahiran

dengan jumlah kematian ditambah selisih jumlah imigrasi dengan

jumlah emigrasi.

Rumus pertumbuhan penduduk total adalah sebagai berikut.

T = ( L – M ) + ( I – E )

(Sugiyanto dan Endarto, 2008: 37)

Page 40: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

27

Keterangan :

T = Pertumbuhan Penduduk

L = Jumlah Kelahiran

M = Jumlah Kematian

I = Jumlah Imigrasi

E = Jumlah Emigrasi

(Sugiyanto dan Endarto, 2008: 36-37)

2.6 Penelitian Yang Relevan

Penelitian dari Nety Nur Indah Ningsih (2010) dengan judul penerapan

pembelajaran kooperatif model kumon untuk meningkatkan prestasi siswa pada

pelajaran matematika tahun ajaran 2009 / 2010, menyimpulkan bahwa penggunaan

pendekatan model pembelajaran kumon dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

dengan hasil 85,37% dari besarnya ketuntasan belajar 85 % .

Page 41: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

28

Tabel 2.1 Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Jenis

Penelitian

Metode/

Analisis data

Hasil Ket.

1 Nety Nur

Indah

Ningsih

penerapan pembelajaran

kooperatif model kumon

untuk meningkatkan

prestasi dan keaktifan

siswa pada pelajaran

matematika tahun ajaran

2009 / 2010

PTK Prestasi belajar

siswa mencapai

ketuntasan

belajar 80% dan

KKM �65,

sedangkan untuk

aktivitas guru

dan siswa

berada pada

kategori aktif

Nilai rata-rata siswa

pada siklus I sebesar

57,78 dan pada siklus

II sebesar 67,23

sedangakan ketuntasan

belajar secara kalasikal

pada siklus I dengan

nilai 43,59% dan pada

siklus II sebesar

85,37%

Untuk aktivitas guru

pada siklus I sebesar

3,62 yang berkategori

cukup aktif dan pada

siklus II sebesar 4,12

yang berkategori sangat

aktitif, sedangkan

aktivitas siswa pada

siklus I sebasar 61,43

yang berkategori cukup

aktif dan pada siklus II

dengan nilai 77,14 yang

berkategori aktif

Berhasil

2 M.

Zamroni

Irwan

Penerapan model

pembelajarn kumon untuk

meningkatkan prestasi

belajar geografi pokok

bahasan aspek

kependudukan pada siswa

kelas XI IPS di MA

Mu’allimin NW Pancor

PTK Prestasi belajar

siswa mencapai

ketuntasan

belajar 85% dan

KKM �75,

sedangkan untuk

aktivitas guru

dan siswa

berada pada

kategori aktif

Nilai rata-rata siswa

pada siklus I sebesar

71,82 dan pada siklus

II sebesar 84,03

sedangakan ketuntasan

belajar secara kalasikal

pada siklus I dengan

nilai 72 % dan pada

siklus II sebesar 93 %

Untuk aktivitas guru

pada siklus I sebesar

3,6 yang berkategori

cukup aktif dan pada

siklus II sebesar 4,6

yang berkategori aktif,

sedangkan aktivitas

siswa pada siklus I

sebasar 2,84 yang

berkategori kurang

aktif dan pada siklus II

dengan nilai 3,31 yang

berkategori cukup aktif

Berhasil

Sumber: data primer, 2011

Page 42: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

29

2.7 Kerangka Berpikir

Dalam proses pembelajaran, banyak sekali masalah yang dihadapi oleh

seorang guru, di antaranya yaitu kurangnya motivasi siswa untuk belajar, kurang

aktifnya siswa belajar di kelas dan kurangnya minat belajar siswa pada mata

pelajaran. Semua ini dapat menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa. Oleh

karena itu, seorang guru harus aktif dalam menciptakan suasana belajar yang

kondusif, terarah dan nyaman tanpa tekanan agar siswa dapat memfokuskan

perhatiannya secara penuh pada belajar serta dapat lebih mudah memahami

pelajaran. Meningkatnya prestasi belajar siswa tidak terlepas dari penggunaan atau

penerapan metode pembelajaran yang tepat dalam setiap kegiatan belajar

mengajar. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa adalah model pembelajaran kumon karena metode ini

merupakan salah satu strategi atau model pembelajaran dengan siswa diberi tugas,

setelah selesai tugas tersebut langsung diperiksa dan dinilai. Jika siswa keliru

dalam mengerjakan tugas dikembalikan untuk diperbaiki dan diperiksa kembali.

Apabila lima kali sudah salah dalam mengerjakannya maka guru akan

membimbing siswa sampai siswa benar-benar dapat mengerjakan tugas tersebut

dengan benar. Dengan langkah-langkah tersebut maka aktivitas guru dan siswa

akan lebih meningkat sehingga prestasi belajar siswa juga meningkat.

Materi aspek kependudukan memiliki karakter dengan kompetensi dasar

yakni materi yang menganalisis tentang aspek-aspek kependudukan seperti

kelahiran, kematian, migrasi dan pertumbuhan penduduk yang mempunyai banyak

Page 43: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

30

perhitungan dan rumus-rumus, sehingga siswa beranggapan bahwa materi tentang

aspek kependudukan merupakan materi ajar yang sulit untuk dipahami.

Dalam model pembelajaran Kumon siswa dihadapkan pada persoalan dengan

langkah penyelesaian yang sistematis yaitu 1) siswa membaca petunjuk dan contoh

soal pada lembar kerja, 2) siswa berpikir sendiri lalu mengerjakan latihan soal

dengan kemampuannya sendiri, 3) setelah selesai mengerjakan, jawaban diberikan

kepada guru untuk diperiksa dan dinilai, 4) jika jawaban keliru langsung

dikembalikan untuk diperbaiki dan diperiksa lagi oleh siswa, dan 5) jika terjadi

kesalahan sebanyak lima kali dalam mengerjakan latihan soal, maka guru akan

melakukan pembimbingan. Dengan demikian persoalan yang dihadapi akan dapat

diatasi.

Model pembelajaran menekankan kegiatannya pada kemampuan masing-

masing siswa, sehingga siswa dapat menggali potensi dirinya dan mengembangkan

kemampuannya secara maksimal. Pembelajaran Kumon tidak hanya mengajarkan

cara berhitung tetapi juga dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan siswa

untuk lebih fokus dan percaya diri dalam mengerjakan sesuatu.

Page 44: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

31

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

2.8 Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran

kumon dapat meningkatkan prestasi belajar geografi pokok bahasan aspek

kependudukan pada siswa kelas XI IPS semester ganjil MA Mu’allimin NW Pancor.

Proses Belajar Mengajar (PBM) di Kelas

Materi aspek kependudukan memiliki karakteristik banyak perhitungan dan rumus-rumus

� Kurangnya motivasi siswa untuk belajar

� Siswa kurang aktif belajar di kelas

� Kurangnya minat belajar siswa

� Metode mengajar guru masih monoton

Model pembelajaran Kumon

- guru memberikan sajian konsep materi yang akan dibahas,

- guru memberikan latihan soal kepada siswa untuk dikerjakan secara individu dan

mandiri,

- setelah selesai mengerjakan soal, jawaban dari tiap siswa diberikan kepada guru untuk

diperiksa dan dinilai,

- jika jawaban keliru, jawaban langsung dikembalikan untuk diperbaiki dan diperiksa lagi

oleh siswa, dan

- jika terjadi kesalahan sebanyak lima kali dalam mengerjakan latihan soal, maka guru

akan memberikan bimbingan.

Prestasi belajar geografi pada pokok bahasan aspek kependudukan meningkat

Perstasi belajar geografi pada pokok bahasan aspek kependudukan masih rendah

Page 45: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK yaitu

Penelitian Tindakan Kelas, karena untuk meningkatkan kemampuan atau kualitas

kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research)

yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.

Arikunto (2002: 58) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) melalui

paparan gabungan definisi dari tiga kata, yaitu Penelitian + Tindakan + Kelas adalah

sebagai berikut.

a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat

untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi

peneliti.

b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru.

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart, yang

merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin

Page 46: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

33

Perencanaan

SIKLUS I

Obervasi

Perencanaan

Pelaksanaan

SIKLUS II

Observasi

Pelaksanaan

Refleksi

?

Refleksi

sebagaimana yang telah diutarakan sebelumnya. Kurt Lewin menyatakan bahwa

komponen tindakan (acting) dan pengamatan (observing) dijadikan sebagai satu

kesatuan karena implementasi antara keduanya merupakan kegiatan yang tidak dapat

dipisahkan. Maksudnya, kedua kegiatan tersebut harus dilakukan dalam satu

kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga

harus dilaksanakan, sedangkan desain penelitian model Kemmis dan Mc Teggart

mengemukakan bahwa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu

perangkat yang terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan

(acting), pengamatan (observing), dan refleksi. Keempat komponen tersebut

dipandang sebagai suatu siklus. Oleh karena itu, siklus diartikan sebagai suatu

putaran kegiatan yang terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi

(Susilo, dalam Eka, 2011: 40)

Gambar 3.1 Bagan Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2007: 16)

Page 47: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

34

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS MA Mu’allimin NW Pancor pada

bulan Oktober sampai bulan Desember 2011.

3.4 Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas kelas XI IPS MA Mu’allimin

NW Pancor yang berjumlah 29 orang.

3.5 Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kumon untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi aspek kependudukan.

3.6 Rancangan Penelitian

3.6.1 Pembelajaran Siklus Ke I

1. Tahap Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

a. menetapkan alternatif untuk meningkatkan pemahaman pokok bahasan

aspek kependudukan dengan menerapkan model pembelajaran kumon

pada siswa kelas XI IPS MA Mu’allimin NW Pancor tahun ajaran

2011/2012,

Page 48: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

35

b. menyusun rancangan tindakan yang akan dilaksanakan di kelas melalui

diskusi dengan guru bidang studi. Setelah mengidentifikasi dan

merumuskan permasalahan pembelajaran yang dihadapi, kemudian

memutuskan pola perbaikan yang akan digunakan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran dengan rancangan tindakan yang akan

dilaksanakan. Dalam hal ini rancangan tindakan yang akan

dilaksanakan adalah upaya meningkatkan pemahaman pada materi

aspek kependudukan dengan menerapkan model pembelajaran kumon.

Pada tahap ini dilakukan persiapan, penerapan model pembelajaran

yang meliputi:

1) penentuan materi yang akan disampaikan, yaitu tentang aspek

penduduk

2) membuat skenario pembelajaran yang sesuai dengan bahan atau

materi yang tertuang dalam bentuk rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP),

3) menyusun observasi yang kaitannya dengan pemahaman aspek

kependudukan dengan menggunakan model pembelajaran kumon,

dan

4) menyiapkan soal tes evaluasi, kisi-kisi soal dan jawaban.

Page 49: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

36

2. Pelaksaan Tindakan (acting)

Pada tahap tindakan dilaksanakan seperti yang telah direncanakan,

yaitu secara sengaja dicoba salah satu alternatif praktik yang dipilih.

Khusus pada penelitian ini menggunakan model pembelajaran kumon,

dimana para siswa dipusatkan pada cara persoalan dengan langkah

penyelesaian yang sistematis yaitu:

a. siswa membaca petunjuk dan contoh soal pada lembar kerja,

b. siswa berpikir sendiri lalu mengerjakan latihan soal dengan

kemampuannya sendiri,

c. setelah selesai mengerjakan, siswa mengumpulkan jawaban kepada

guru untuk diperiksa dan dinilai,

d. jika jawaban keliru guru langsung mengembalikan jawaban untuk

diperbaiki lagi oleh siswa, dan

e. jika terjadi kesalahan sebanyak lima kali dalam mengerjakan latihan

soal, maka guru akan memberikan bimbingan.

3. Tahap Pengamatan (Observing) dan Evaluasi

Kegiatan pengamatan (observing) dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan. Obyek observasi pada penelitian ini adalah aktivitas

siswa dan guru. Observasi terhadap aktivitas siswa maupun guru dilakukan

dengan mengamati perilaku siswa dan guru pada saat mengerjakan latihan

soal. Semua aktivitas yang nampak dicatat dalam lembar observasi sesuai

dengan deskriptor yang timbul. Pada akhir siklus dilakukan evaluasi hasil

Page 50: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

37

belajar untuk mengetahui pemahaman atau penguasaan siswa terhadap

konsep-konsep yang telah dipelajari secara individu.

4. Tahap refleksi

Refleksi diadakan untuk lebih memahami makna proses dan hasil

yang terjadi sebagai akibat tindakan yang dilakukan untuk menarik

kesimpulan yang tepat. Pada tahap ini, data yang diperoleh dari hasil tes

dan observasi dianalisis untuk melihat kelemahan-kelemahan yang terjadi

pada siklus I, kemudian hasil dari refleksi tersebut akan dijadikan acuan

dan pertimbangan untuk perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran pada

siklus II dan penerapannya tersebut dapat diharapkan nantinya mengalami

peningkatan dari sebelumnya.

3.6.2 Pembelajaran Siklus Ke II

Jika refleksi tahap tindakan siklus I menunjukkan hasil yang tidak

optimal maka dilanjutkan dengan siklus II dengan melakukan perbaikan

tindakan yang didasarkan dari hasil refleksi siklus I. Hasil tersebut digunakan

sebagai dasar menyusun perencanaan dan penerapan tindakan pada siklus II,

dan begitu seterusnya. Dengan melakukan pembenahan sampai tercapai hasil

yang optimal dan bila memungkinkan pencapaian diupayakan sampai batas

maksimal yakni saat siswa telah memperoleh nilai minimal � 75 secara

individual dan telah mencapai ketuntasan belajar sebesar 85% secara klasikal,

serta untuk aktivitas siswa yang ditandai oleh ketercapaian rata-rata skor

Page 51: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

38

aktivitas belajar berkategori cukup aktif dan aktivitas guru yang ditandai oleh

ketercapaian rata-rata skor aktivitas guru dalam proses pembelajaran

berkategori aktif.�

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi dan testing.

1. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang

ada dalam objek penelitian. Metode observasi merupakan cara yang paling

efektif dengan melengkapi dengan format atau blangko pengamatan yang

disusun berisi item-item tentang kejadian/tingkah laku yang digambarkan akan

terjadi (Arikunto, 1990: 229). Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti

berdasarkan pengamatan yang berlangsung pada saat proses pembelajaran

dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan guru untuk

memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran.

2. Tes

Tes yang digunakan untuk memperoeh data mengenai prestasi belajar siswa

selama mengikuti proses dengan memberikan soal objektif yang berupa soal

pilihan ganda dengan jumlah soal 30 butir. Cara pengambilan data prestasi

Page 52: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

39

belajar siswa adalah dengan cara memberikan tes kepada siswa di setiap akhir

siklus penelitian.

3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,

2006: 160). Adapun yang menjadi instrumen dalam penelitian ini adalah lembar

obsevasi aktivitas siswa dan guru serta lembar test.

a. Lembar Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (Margono, dalam Hernawati,

2010: 30). Observasi dilakukan berdasarkan pedoman. Pedoman observasi berisi

daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Lembar observasi

ini menunjukkan tingkat aktivitas proses belajar mengajar dengan menerapkan

model pembelajaran kumon. Jadi, instrumen yang digunakan pada metode

observasi adalah check list yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.

Dalam hal ini peneliti tinggal memberi tanda atau tally setiap deskriptor dan

indikator yang nampak.

b. Tes Hasil Belajar (Tertulis)

Tes secara umum adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain

yang digunakan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,

Page 53: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

3.9

2006: 150).

mengetahui pemahaman siswa,

siswa yang instrumennya berupa

berjumlah 30 butir soal.

3.9 Teknik Analisis

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil

mengorganisasikan data ke dalam kategori,

melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

maupun orang lain

Untuk analisa data yang diperoleh dari hasil

sebagai berikut

1. Data Prestasi Belajar Siswa

Untuk dapat mengetahuai prestasi belajar siswa, maka hasil belajar tes

evaluasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

: 150). Pada penelitian ini

mengetahui pemahaman siswa,

siswa yang instrumennya berupa

berjumlah 30 butir soal.

Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara

mengorganisasikan data ke dalam kategori,

melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

maupun orang lain.

Untuk analisa data yang diperoleh dari hasil

sebagai berikut:

Prestasi Belajar Siswa

Untuk dapat mengetahuai prestasi belajar siswa, maka hasil belajar tes

evaluasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

KB = x 100 % (DEPDIKBUD, dalam Eka, 2011:

Keterangan:

KB = ketuntasan belajar

N1 = banyaknya siswa yang mendapat skor

Pada penelitian ini

mengetahui pemahaman siswa,

siswa yang instrumennya berupa

berjumlah 30 butir soal.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori,

melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

Untuk analisa data yang diperoleh dari hasil

Prestasi Belajar Siswa

Untuk dapat mengetahuai prestasi belajar siswa, maka hasil belajar tes

evaluasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

x 100 % (DEPDIKBUD, dalam Eka, 2011:

Keterangan:

KB = ketuntasan belajar

N1 = banyaknya siswa yang mendapat skor

40

Pada penelitian ini, test yang digunakan

mengetahui pemahaman siswa, sehingga tes yang diujikan hanya tes pemahaman

siswa yang instrumennya berupa tes objektif dengan

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori,

melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

Untuk analisa data yang diperoleh dari hasil

Untuk dapat mengetahuai prestasi belajar siswa, maka hasil belajar tes

evaluasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

x 100 % (DEPDIKBUD, dalam Eka, 2011:

KB = ketuntasan belajar

N1 = banyaknya siswa yang mendapat skor

, test yang digunakan

tes yang diujikan hanya tes pemahaman

tes objektif dengan

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit

melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

Untuk analisa data yang diperoleh dari hasil penelitian tindak

Untuk dapat mengetahuai prestasi belajar siswa, maka hasil belajar tes

evaluasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

x 100 % (DEPDIKBUD, dalam Eka, 2011:

N1 = banyaknya siswa yang mendapat skor � 7

, test yang digunakan dikhususkan

tes yang diujikan hanya tes pemahaman

tes objektif dengan soal pilihan ganda y

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

menjabarkan ke dalam unit

melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

penelitian tindakan kelas adalah

Untuk dapat mengetahuai prestasi belajar siswa, maka hasil belajar tes

evaluasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

x 100 % (DEPDIKBUD, dalam Eka, 2011: 54 )

75

dikhususkan untuk

tes yang diujikan hanya tes pemahaman

pilihan ganda yang

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

an kelas adalah

Untuk dapat mengetahuai prestasi belajar siswa, maka hasil belajar tes

evaluasi belajar siswa dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

54 )

untuk

tes yang diujikan hanya tes pemahaman

ang

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

unit,

melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang

diri sendiri

an kelas adalah

Untuk dapat mengetahuai prestasi belajar siswa, maka hasil belajar tes

Page 54: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

41

N = banyak siswa yang diteliti

Ketuntasan belajar akan tercapai jika KB � 85 %

Adapun indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan adalah siswa sudah

tuntas belajarnya apabila telah memperoleh nilai minimal � 75 secara individual

dan telah mencapai ketuntasan belajar sebesar 85% secara klasikal.

2. Data Aktivitas Guru dan Siswa

a. Data aktivitas guru

Data tentang aktivitas guru dianalisis secara kualitatif yaitu data yang

diperoleh dari hasil observasi. Data tentang aktivitas guru dianalisis secara

kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi. Data aktivitas guru

dapat dianaliais dengan cara:

Skor 5 diberikan jika 4 deskriptor nampak

Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak

Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak

Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak

Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak

Kemudian hasilnya dibandingkan dengan menggunakan konversi

penilaian skor 5 yang dinamis dengan menggunakan rata-rata (mean) ideal

Mi dan di simpangan baku Sdi.

Page 55: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

42

Klasifikasi aktivitas guru ditentukan berdasarkan pedoman konversi

pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Pedoman Konversi Penilaian Aktivitas Mengajar Guru Interval Nilai Kriteria

Mi + 1,5 SDi < A

Mi + 0,5 SDi <A � Mi + 1,5 SDi

Mi – 1,5 SDi <A � Mi + 0,5 SDi

Mi – 0,5 SDi <A � Mi – 1,5 SDi

A � Mi – 1,5 SDi

4,95 < A

3,65 < A � 4,95

1,05 < A � 3,65

2,35 < A � 1,05

A � 1,05

Sangat aktif

Aktif

Cukup aktif

Kurang aktif

Sangat kurang aktif

(Sumber: Nurkencana dalam Liza, 2010: 45)

Perhitungan untuk nilai tabel di atas diperoleh dengan cara sebagai

berikut.

Skor maksimum : 5

Skor minimum : 1

3,13

4

3

15

3

minskor maksSkor

32

6

2

15

2

minskor maksSkor

==−

=⇔−

=

==+

=⇔+

=

SDiSDi

MiMi

Mi + 1,5 SDi < A Mi + 0,5 SDi <A � Mi + 1,5 SDi

3 + 1,5 (1,3) < A 3 + 0,5 (1,3) <A � 3 + 1,5 (1,3)

3 + 1,95 < A 3 + 0,65 <A � 3 + 1,95

4,95 < A 3,65 <A � 4,95

Mi – 1,5 SDi <A � Mi + 0,5 SDi Mi – 0,5 SDi <A � Mi – 1,5 SDi

3 – 1,5 (1,3) <A � 3 + 0,5 (1,3) 3 – 0,5 (1,3) <A � 3 – 1,5 (1,3)

3 – 1,95 <A � 3 + 0,65 3 – 0,65 <A � 3 – 1,95

1,05 <A � 3,65 2,35 <A � 1,05

A � Mi – 1,5 SDi

A � 3 – 1,5 (1,3)

A � 3 – 1,95

A � 1,05

Page 56: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

43

Untuk data aktivitas guru dapat dikatakan berhasil apabila rata-rata skor

aktivitas mengajar guru termasuk pada kriteria aktif.

b. Data aktivitas siswa

Untuk mengetahui seluruh data akktivitas siswa, maka data hasil

observasi yang berupa skor perolehan dari deskriptor yang tampak diolah

dengan rumus sebagai berikut:

ni

xA�

= (Arikunto, 2001: 90)

Keterangan :

A : skor rata-rata aktivitas belajar siswa

�x : jumlah skor aktivitas belajar seluruh siswa

N : banyak siswa

i : item

Kemudian hasilnya dibandingkan dengan menggunakan konversi

penilaian skor 5 yang dinamis dengan menggunakan rata-rata (mean) ideal

Mi dan disimpangan baku Sdi.

Klasifikasi aktivitas siswa ditentukan berdasarkan pedoman konversi

pada tabel berikut.

Page 57: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

44

Tabel 3.2 : Pedoman Konversi Aktivitas Siswa dalam Mengikuti

Pembelajaran Interval Nilai Kriteria

Mi + 1,5 SDi < A

Mi + 0,5 SDi <A � Mi + 1,5 SDi

Mi – 1,5 SDi <A � Mi + 0,5 SDi

Mi – 0,5 SDi <A � Mi – 1,5 SDi

A � Mi – 1,5 SDi

4,95 < A

3,65 < A � 4,95

1,05 < A � 3,65

2,35 < A � 1,05

A � 1,05

Sangat aktif

Aktif

Cukup aktif

Kurang aktif

Sangat kurang aktif

(sumber: Nurkencana dalam Liza, 2010: 46).

Perhitungan untuk nilai tabel di atas diperoleh dengan cara sebagai

berikut.

Skor maksimum : 5

Skor minimum : 1

3,13

4

3

15

3

minskor maksSkor

32

6

2

15

2

minskor maksSkor

==−

=⇔−

=

==+

=⇔+

=

SDiSDi

MiMi

Mi + 1,5 SDi < A Mi + 0,5 SDi <A � Mi + 1,5 SDi

3 + 1,5 (1,3) < A 3 + 0,5 (1,3) <A � 3 + 1,5 (1,3)

3 + 1,95 < A 3 + 0,65 <A � 3 + 1,95

4,95 < A 3,65 <A � 4,95

Mi – 1,5 SDi <A � Mi + 0,5 SDi Mi – 0,5 SDi <A � Mi – 1,5 SDi

3 – 1,5 (1,3) <A � 3 + 0,5 (1,3) 3 – 0,5 (1,3) <A � 3 – 1,5 (1,3)

3 – 1,95 <A � 3 + 0,65 3 – 0,65 <A � 3 – 1,95

1,05 <A � 3,65 2,35 <A � 1,05

A � Mi – 1,5 SDi

A � 3 – 1,5 (1,3)

A � 3 – 1,95

A � 1,05

Untuk data aktivitas siswa dapat dikatakan berhasil apabila rata-rata skor

siswa untuk setiap aktivitas termasuk pada kriteria cukup aktif.

Page 58: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

45

c. Indikator Kerja

Adapun indikator yang ingin dicapai yaitu:

1) meningkatnya nilai Geografi siswa yang ditandai oleh ketercapaian

kriteria ketuntasan minimal (KKM) dengan skor minimal 75 (ketuntasan

individual) dan klasikal 85%, berdasarkan kriteria ketuntasan minimal

yang telah ditetapkan oleh pihak kepala sekolah, guru serta komite

sekolah,

2) meningkatnya aktivitas belajar siswa yang ditandai oleh ketercapaian

rata-rata skor aktivitas belajar berkategori cukup aktif, dan

3) meningkatnya aktivitas guru yang ditandai oleh ketercapaian rata-rata

skor aktivitas guru dalam proses pembelajaran berkategori aktif.

Page 59: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Kondisi Lokasi Penelitian

a. Lokasi Sekolah

MA Mu’allimin NW Pancor adalah salah satu madrasah yang bernaung

di bawah Yayasan Pendidikan Hamzanwadi, yang didirikan pada tahun 1937

dan direnovasi pada tahun 1988 dengan SK Kelembagaan BAN

Sekolah/Madrasah, Tanggal. 9 November. Secara geografis MA Mu’allimin

NW Pancor berbatasan dengan:

sebelah utara : asrama MAK

sebelah selatan : pemukiman penduduk

sebelah barat : MA Mu’allimat NW Pancor

sebelah timur : pemukiman dan area perkantoran

b. Kondisi Sekolah

Luas lokasi sekolah yakitu 13.500 m2 dengan pengunaan atau

pemanfaatan antara lain (ruang kelas, ruang guru, ruang TU, ruang BK, ruang

kepala sekolah, laboratorimum, perpustakaan, koperasi dan musolla) berkaitan

dengan fasilitas ruangan sebagaimana tertera pada Tabel 4.1 berikut.

Page 60: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

47

Tabel 4.1 Jenis, Jumlah dan Kondisi Ruang MA Mu’allimin NW Pancor Tahun

2011

Ruang Jumlah Kondisi

Rusak berat Rusak Ringan Baik

Kelas 21 - - � R.Lab.Bahasa 1 - - � Perpustakaan 1 - - � R. Kepsek 1 - - � R. Guru. 1 - - � R. TU 1 - - � R.Komputer 1 - - � R.Bendahra 1 - - � Ruang BP/BK 1 - - � Ruang Aula 1 - - � R.Multimedia 1 - - � KM/WC Santri 10 - - �

KM/WC Guru/TU 5 - - �

( Sumber : Data Arsip MA Mu’allimin NW Pancor, 2011 )

Data fasilitas ruang pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa ketersediaan

ruang yang ada sudah dapat dikatakan memenuhi standar minimal kebutuhan

ruang sangat bermanfaat dalam mendukung kelancaran kegiatan belajar

mengajar, seperti perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium

multimedia, laboratorium IT dan lain sebagainya.

c. Kondisi Guru

Guru memegang peranan yang penting dalam proses belajar-mengajar

termasuk dalam pemilihan metode, pendidikan guru juga akan turut

mempengaruhi gaya mengajar yang diterapkan dalam meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar siswa. Adapun kondisi guru di MA Mu’allimin NW Pancor

dapat dilihat dari Tabel 4.2

Page 61: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

48

Tabel 4.2 Kondisi Guru MA Mu’allimin NW Pancor Tahun 2011

Ijazah

Tertinggi

Bidang studi

Jumlah

GTY GTT GN GR.BANTU

S.1

Qur’an Hadits

Fiqih

Bhs.Arab

SKI

Bhs.Indonesia

Bhs.Inggris

PPKn

Sej.Nasional

Sosiologi

Matematika

Fisika

Kimia

Biologi

Elektro

Ulumul Qur’an

Georafi

Penjaskes

Ekonomi

Akuntansi

BP/BK

Tek.Informatika

Seni Budaya

1

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

1

1

1

1

4

4

1

2

1

3

3

2

2

1

1

1

2

2

1

1

2

-

1

-

-

-

-

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

D3

Nahwu

Sharef

Taklim

-

-

-

-

1

-

-

-

-

1

-

1

Jumlah

- 3 35 3 2

( Sumber : Data Arsip MA Mu’allimin NW Pancor, 2011 )

Page 62: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

49

d. Keadaan Siswa

Secara keseluruhan jumlah siswa MA Mu’allimin NW Pancor pada tahun

ajaran 2011/2012 mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII sebanyak 234

orang. Data jumlah persebaran siswa MA Mu’allimin NW Pancor dapat dilihat

pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Jumlah Persebaran Siswa MA Mu’allimin NW Pancor

Tahun 2011

Kelas Jumlah

X

1 33

230

2 32

3 33

4 33

5 34

6 32

7 33

XI

IPA 1 32

210

IPA 2 33

IPS 1 34

IPS 2 35

BAHASA 1 25

BAHASA 2 26

BAHASA 3 25

XII

IPA 1 31

207

IPA 2 32

IPS 1 35

IPS 2 34

BAHASA 1 26

BAHASA 2 25

BAHASA 3 24

Jumlah siswa keseluruhan 647

( Sumber : Data Arsip MA Mu’allimin NW Pancor, 2011 )

Page 63: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

50

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Penelitian Siklus I

1. Tahap Perencanaan

Mengingat penelitian yang dilakukan adalah tindakan untuk

peningkatan prestasi dalam belajar geografi dengan menggunakan metode

kumon ada beberapa perencanaan yang perlu dipersiapkan sebelum

tindakan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Perencanaan dalam

silkus I ini adalah sebagai berikut:

a. menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada pokok

bahasan aspek kependudukan. Perangkat pembelajaran yang dibuat

sebelumya telah didiskusikan terlebih dahulu dengan guru pemegang

mata pelajaran untuk mendapat kecocokan mengingat penelitian

tindakan yang dilakukan adalah kolaborasi agar dalam pelaksanaannya

nanti dapat meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi,

b. menyediakan pedoman observasi untuk peserta didik guna mengetahui

seberapa aktif partisipasi aktif peserta didik selama kegiatan

berlangsung serta untuk melihat kondisi belajar mengajar yang terjadi

di kelas,

c. menyiapkan alat-alat evaluasi berupa soal-soal untuk mengetahui

prestasi belajar peserta didik, dan

Page 64: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

51

d. menyiapkan buku-buku sumber pembelajaran yang akan mendukung

keberhasilan penerapan metode kumon.

2. Tahap Pelaksanan

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 20

Oktober 2011. Menurut dari apa yang sudah direncanakan, sebelum

pelaksanaan pembelajaran dimulai, pertemuan awal siklus I dimulai dengan

kegiatan pembelajaran seperti biasa oleh guru bidang studi, sedangkan

peneliti sebagai pengamat. Untuk menarik minat peserta didik, peneliti

mulai menjelaskan metode pembelajaran yang akan diterapkan yaitu

metode kumon.

Setelah itu guru mulai menjelaskan materi aspek kependudukan

mengenai kelahiran (natalitas) dan kematian (mortalitas) kemudian

menjelaskan rumus-rumus yang digunakan untuk mengukur angka

kelahiran dan kematian di suatu wilayah serta memberikan contoh-contoh

soalnya, setelah itu guru memberikan latihan soal kepada siswa untuk

dikerjakan secara individu dan mandiri, setelah selesai mengerjakan soal,

siswa mengumpulkan jawaban kepada guru untuk diperiksa dan dinilai,

jika siswa keliru dalam mengerjakan soal maka guru mengembalikan

jawaban untuk diperbaiki lagi oleh siswa. Apabila lima kali sudah salah

dalam mengerjakannya maka guru akan membimbing sampai siswa benar-

benar dapat mengerjakan soal tersebut dengan benar.

Page 65: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

52

3. Tahap Observasi

Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran

siklus I, pertemuan pertama diperoleh hasil mengenai aktivitas guru

selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas pada tahap tindakan

ternyata guru bisa menerapkan model pembelajaran kumon ini dengan

baik. Ini terlihat pada tahap pelaksanaan guru telah mengikuti prosedur

atau langkah-langkah model pembelajaran kumon. Aktivitas pada siswa

terlihat 4 orang siswa yang perlu mendapatkan bimbingan khusus karena

lima kali masih salah dalam mengerjakan soal latihan. Model pembelajaran

ini mendapat respon yang baik dari siswa karena terdapat variasi dari

kegiatan belajarnya, sehingga siswa tidak merasa bosan dengan metode

monoton dari gurunya.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I di

MA Mu’allimin NW Pancor

Skor rata-rata Kategori

3,6

Cukup Aktif

(Sumber: Hasil pengolahan data primer 2011 )

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat skor rata-rata siklus I sebesar

3,6 yang berada pada kategori cukup aktif, belum mencapai skor rata-rata

aktivitas guru yang diharapkan yang berada pada kategori aktif.

Page 66: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

53

Adapun hasil pengamatan terhadap siswa pada pertemuan pertama

siklus I, adalah:

a) siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh gurunya,

sehingga pada saat diberikan latihan soal sebagian siswa masih bingung

dengan soal yang dikerjakan,

b) siswa masih vakum dalam mengikuti pembelajaran karena siswa masih

belum terlalu paham terhadap tata cara belajar kumon.

c) pada pertemuan kedua saat guru memberikan evaluasi yang berbentuk

tes obyektif pilihan ganda, masih banyak siswa yang berkeliaran kesana-

kemari melihat jawaban temannya.

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I di

MA Mu’allimin NW Pancor

Jumlah

Siswa Skor rata-rata Kategori

29 2,84 Kurang aktif

(Sumber: Hasil pengolahan data primer 2011 )

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa skor rata-rata aktivitas

belajar siswa pada siklus I sebesar 2,84 berada pada interval kategori

kurang aktif. Jadi aktivitas belajar siswa pada siklus I belum mencapai

kategori yang diharapkan yaitu aktivitas belajar siswa belum mencapai

kategori cukup aktif, sehingga perlu ditingkatkan pada siklus selanjutnya.

Data hasil evaluasi siswa siklus I yang dilakukan pada pertemuan

kedua yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober dapat dilihat dalam

tabel berikut ini.

Page 67: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

54

Tabel 4.6 Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus I di

MA Mu’allimin NW Pancor

Uraian Hasil analisis

Nilai tertinggi 90

Nilai terendah 53

Nilai rata-rata kelas 71,82

% tuntas 72,4 %

% tidak tuntas 27,6 %

(Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2011)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tertinggi yang diperoleh

dari hasil evaluasi siklus I adalah 90 dan nilai terendah adalah 53, serta

nilai rata-rata kelas adalah 71,82 dan Ketuntasan belajar pada siklus I

adalah 72,4 %. Nilai ini masih kurang dari ketuntasan klasikal yang

ditetapkan sebesar 85%. Ketuntasan belajar siswa siklus I belum mencapai

ketuntasan secara klasikal, dengan demikian perlu dilakukan perbaikan

pada sikus II. Hal yang menyebabkan dari 29 siswa hanya 21 siswa yang

tuntas dan 8 siswa yang tidak tuntas ini disebabkan oleh siswa tersebut

belum terlalu sungguh-sungguh untuk mengikuti proses belajar mengajar

dengan model pembelajaran kumon, kurangnya motivasi yang diberikan

oleh guru pada saat proses belajar mengajar dan siswa belum terbiasa

dengan metode ini karena pada dasarnya selama mereka masuk sekolah

MA Mu’allimin NW Pancor baru pertama kali mereka ini mengadakan

pembelajaran dengan metode baru.

Page 68: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

55

4. Refleksi�

Dilihat dari hasil belajar yang diperoleh pada siklus I, masih belum

mencapai harapan, maka penelitian ini akan dilanjutkan ke siklus II. Pada

tahap refleksi terhadap tindakan yang telah diberikan pada siklus ke I,

maka dilakukan perbaikan dengan memperbaiki dan menyempurnakan apa

yang kurang dari siklus I untuk mendapatkan peningkatan hasil pada siklus

ke II perbaikan penyempurnaan tersebut antara lain.

Tabel 4.7 Refleksi Kegiatan Siklus I di MA Mu’allimin NW Pancor

Kekurangan/kendala Rencana tindakan untuk siklus

berikutnya

1. Beberapa siswa masih menyontek

jawaban temannya

2. Sebagian siswa belum memahami

sepenuhnya tentang metode

kumon,

3. Perhatian guru masih terbagi ke

beberapa siswa saja

4. Beberapa siswa masih bingung

dengan materi yang sudah

dijelaskan oleh guru

1. guru lebih tegas terhadap siswa

yang masih mencontek

jawaban temannya

2. guru menjelaskan kembali tata

cara model pembelajaran

kumon

3. guru memberi perhatian ke

semua siswa

4. guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

menanyakan materi yang

belum mereka fahami

(sumber: Hasil pengolahan data primer 2011)

4.2.2 Hasil Penelitian Siklus II

Proses pelaksanan siklus kedua dilakukan sebanyak dua kali yaitu

tanggal 3 November 2011 dengan durasi setiap pertemuan 2 x 45 menit,

sedangkan untuk pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 10 November

Page 69: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

56

2011, yang digunakan untuk melakukan evaluasi dengan durasi waktu 2 x 45

menit.

Tahap penelitian yang dilakukan pada siklus II hampir sama dengan

siklus I, baik dari perencanaan, pelaksanaan dan observasi, serta refleksi.

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan beberapa Perencanaan dan persiapan yang

dilakukan pada siklus II merupakan hasil perbaikan dari refleksi pada

siklus I.

b. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dimulai pada tanggal 3

November 2011. Pembelajaran diawali dengan salam dan memotivasi

peserta didik dengan memberi penguatan kepada siswa yang berhasil

meperoleh nilai bagus pada pertemuan yang lalu dan mengajak siswa

lainnya untuk berusaha lebih giat lagi agar dapat bisa lebih bagus lagi

sebelumnya.

Selesai memberikan stimulus, guru mata pelajaran mulai membuka

pembelajaran dan kembali menerapkan model pembelajaran Kumon.

Sebelum pemberian tugas, guru terlebih dahulu meminta peserta didik

untuk menanyakan kembali materi yang masih belum dimengerti pada

pertemuan sebelumnya. Guru kemudian menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memberikan penjelasan secara garis besarnya terkait

dengan materi yang akan dibahas yaitu pertumbuhan penduduk, sedangkan

Page 70: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

57

peneliti bertugas untuk mengamati aktivitas guru dan peserta didik selama

kegiatan pembelajaran berlangsung.

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II ini, tampak guru telah

berusaha memperbaiki beberapa kekurangan pada pembelajaran siklus

sebelumnya, seperti beberapa siswa yang masih menyontek jawaban

temannya,�pada siklus ini guru lebih tegas dengan memberikan hukuman

bagi yang mencontek jawaban temannya, selain itu pada siklus ini guru

juga menjelaskan kembali tata cara model pembelajaran kumon agar

masing-masing siswa memahami spenuhnya tentang metode kumon.

Pertemuan untuk siklus II selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 10

November 2011, yang khusus digunakan untuk melakukan evalusi siswa

secara individu dengan durasi 2 x 45 menit. Di pertemuan kali ini peneliti

tidak hanya mempersiapkan kegiatan pembelajaran, akan tetapi guru juga

mempersiapkan rekognisi (penghargan) siwa yang mendapatkan nilai

terbanyak dalam mengerjakan soal evaluasi, hal ini bertujuan untuk

meningkatkan motivasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

c. Tahap Pengamatan (Observasi) dan Evaluasi

Observer yang dalam hal ini adalah peneliti dengan kontinu

melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek

yang diamati masih sama dengan aspek pengamatan sebelumnya dengan

menggunakan daftar cek list. Dari hasil pengamatan yang dilakukan,

aktivitas guru dan peserta didik mengalami peningkatan dari sebelumnya.

Page 71: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

58

Pada siklus II secara keseluruhan aktivitas guru mengalami peningkatan,

karena kekurangan yang terdapat pada siklus I sudah diperbaiki pada siklus

II.

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II di

MA Mu’allimin NW PAncor

Skor rata-rata Kategori

4,6

Aktif

(Sumber: Hasil pengolahan data primer 2011 )

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat skor rata-rata siklus I sebesar

4,6 yang berada pada kategori aktif, sudah mencapai skor rata-rata

aktivitas guru yang diharapkan yang berada pada kategori aktif. Tidak

hanya aktivitas guru yang meningkat pada siklus ini, aktivitas siswa juga

mengalami peningkatan selama proses belajar mengajar dengan

menerapkan model pembelajaran kumon, aktivitas siswa pada siklus ini

tergolong cukup aktif karena pada siklus ini terdapat peningkatan dan

respon positif dari siswa. Adapun hasil observasi aktivitas siswa dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II di

MA Mu’allimin NW Pancor

Jumlah

Siswa Skor rata-rata Kategori

29 3,31 Cukup aktif

(Sumber: Hasil pengolahan data primer 2011)

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa skor rata-rata aktivitas

belajar siswa pada siklus II sebesar 3,31 berada pada interval kategori

Page 72: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

59

cukup aktif. Jadi aktivitas belajar siswa pada siklus II sudah mencapai

kategori yang diharapkan yaitu aktivitas belajar siswa belum mencapai

kategori cukup aktif.

Hasil evaluasi siswa pada siklus II ini juga mengalami peningkatan

dari hasil evaluasi belajar siswa dari siklus sebelumnya. Hasil evaluasi

belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.10 Data Hasil Evaluasi Siswa Siklus II di

MA Mu’allimin NW PAncor

Uraian Hasil analisis

Nilai tertinggi 97

Nilai terendah 63

Nilai rata-rata kelas 84,03

% tuntas 93,1 %

% tidak tuntas 6,9 %

(Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2011)

d. Refleksi

Dari hasil belajar, evaluasi siklus II diperoleh ketuntasan klasikal

sebesar 93,1%, ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar secara kalsikal

telah tercapai dengan demikian pembelajaran untuk siklus II tidak

dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Page 73: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

60

Tabel 4.11 Hasil Refleksi Siklus II di MA Mu’allimin NW Pancor N0 Kendala Pada Siklus

I

Rencana Tindakan Realisasi

( Tindakan dalam Siklus II)

Keterangan

1

Siswa masuk tidak

tepat waktu

-Mengingatkan siswa

agar masuk tepat waktu

-Memberikan sanksi

pada siswa yang

terlambat masuk kelas

Sudah dilakukan, tetapi masih

ada siswa yang terlambat masuk

kelas

1 orang, alasannya pergi ke

toilet

2

Siswa tidak

membawa peralatan

tulis

Mengingatkan siswa

agar membawa

peralatan tulis

Sudah dilakukan, tetapi masih

ada siswa yang tidak membawa

peralatan tulis

3 orang, alasannya karena

lupa

3

Sebagian siswa

belum memahami

sepenuhnya tentang

metode kumon

Menjelaskan kembali

tata cara model

pembelajaran kumon

Sudah dilakukan

-Siswa sudah paham

mengenai mengenai

metode kumon

4

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

- Mengingatkan siswa

agar memperhatikan

penjelasan guru

-Memberikan sanksi

pada siswa yang tidak

memperhatikan

penjelasan guru

Sudah dilakukan

-Sudah mulai

memperhatikan penjelasan

guru

5

Beberapa siswa

masih mencontek

jawaban temannya

-Mengingatkan siswa

agar tidak mencontek

jawaban temannya

-Memberikan sanksi

Sudah dilakukan, tetapi masih

ada siswa yang mencontek

jawaban temannya

2 orang, karena tidak bisa

mengerjakan soal.

( Sumber: Data Primer, 2011)

Dari Tabel hasil refleksi yang diperoleh pada siklus II berarti guru

dan siswa sudah melakukan perbaikan dan menyempurnakan kekurangan

yang ada pada siklus I sesuai dengan rencana perbaikan beserta solusinya,

meskipun masih ada kekurangan yang ada pada siklus II tetapai hasil

yang diperoleh pada aktivitas siswa dan aktivitas guru sudah berada pada

kategori aktif sehingga penelitian dapat dihentikan.

Page 74: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

61

4.3 Pembahasan

Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Penelitian Nilai Siklus I dan Siklus II di MA

Muallimin NW Pancor Siklus Aktivitas Siswa Aktivitas Guru

Prestasi Belajar

NT NTR NR KK

P1 P2

P1 P2

I

2,84

(KA)

evaluasi

3,6

(CA)

evaluasi

90 53 71,82 72%

II

3,31

(CA)

evaluasi

4,6

(A)

evaluasi

97

63

84,03

93%

Sumber: Data Primer, 2011

Keterangan : NT : Nilai tertinggi P1 : Pertemuan 1

NTR : Nilai terendah P2 : Pertemuan 2

NR : Nilai rata-rata

KK : Ketuntasan klasikal

KA : Kurang Aktif

CA : Cukup Aktif

A : Aktif

Berdasarkan ringkasan tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil dari siklus ke

siklus mengalami peningkatan. Pada siklus I skor rata-rata aktivitas siswa pada

siklus I sebesar 2,84 tergolong kategori kurang aktif. Hal ini disebabkan karena

siswa masih belum terlalu faham dengan metode kumon, sehingga siswa tidak

sungguh-sungguh mengikuti pembelajaran, siswa kurang memperhatikan penjelasan

guru. Pada siklus II skor rata-rata aktivitas siswa sebesar 3,31 berada pada kategori

cukup aktif, mengalami peningkatan sebesar 0,47%. Peningkatan ini disebabkan

karena siswa sudah memahami pembelajaran dengan metode kumon, siswa

Page 75: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

62

memperhatikan penjelasan guru, dan siswa tidak ragu lagi menanyakan materi yang

belum mereka fahami.

Rata-rata skor aktivitas guru pada siklus I sebesar 3,6 berada pada kategori

cukup aktif, belum mencapai kategori yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena

perhatian guru masih terbagi ke beberapa siswa saja. Pada siklus II skor rata-rata

aktivitas guru meningkat menjadi 4,6 yang berada pada kategori aktif, sudah

mencapai skor rata-rata aktivitas guru yang diharapkan. Dari aktivitas belajar siswa

dan guru pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang mengakibatkan nilai

rata-rata kelas dan ketuntasan belajar secara klasikal sudah mencapai target yang

diharapkan.

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah penerapan

metode kumon dalam pembelajaran geografi pokok bahasan aspek penduduk dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS MA Mu’allimin NW Pancor.

Upaya peningkatan ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus

I sebesar 71,82 dan nilai rata-rata siswa pada siklus II sebesar 84,03 yang berarti

ada peningkatan sebesar 12,21, sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal pada

siklus I sebesar 72 % dan ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus II sebesar

93 % yang menunjukkan adanya peningkatan sebesar 21%.

Page 76: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil prestasi siswa dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan

model kumon ini terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran

geografi untuk siswa kelas IX IPS di MA Mu’allimin NW Pancor tahun

pembelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan aspek penduduk. Peningkatan prestasi

belajar siswa tersebut dapat dilihat melalui perbandingan prestasi belajar siswa

antara siklus I dan siklus II yaitu pada siklus I rata-rata kelas 71,34 menjadi 83,8

pada siklus II atau meningkat sebesar 12,46. Ketuntasan belajar dari 72,4% pada

siklus I menjadi 93,1% pada siklus II atau mengalami peningkatan sebesar 20,7%.

Sedangkan skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I diperoleh 2,84 yang berada

pada kategori kurang aktif dan meningkat pada siklus II menjadi 3,31 yang berada

pada kategori cukup aktif. Aktivitas guru pada siklus I memperoleh skor rata-rata

sebesar 3,6 yang berada pada kategori cukup aktif dan meningkat pada siklus II

menjadi 4,6 atau berada pada kategori aktif.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil belajar

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. bagi kepala sekolah adalah memberikan motivasi kepada guru untuk mencoba

penerapan model ini sebagai variasi model mengajar

Page 77: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

64

2. bagi guru mata pelajaran geografi adalah mencoba untuk

mengimplementasikan model pembelajaran kumon ini pada pokok bahasan lain

maupun pelajaran yang lain karena siswa memberikan respon positif terhadap

model tersebut. Perlu adanya pengelolaan kelas yang lebih baik terutama dalam

mengatasi siswa yang sering membuat ramai dan gaduh, sehingga pelaksanaan

kegiatan pembelajaran kumon dapat berjalan dengan baik.

3. bagi mahasiswa atau pihak-pihak yang ingin meneliti lebih lanjut tentang

pembelajaran kumon untuk meningkatkan prestasi belajar siswa agar

mencobanya pada materi atau mata pelajaran yang lain.

Page 78: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Edy Purwanto. 2009.Evaluasi Proses dan Hasil dalam Pembelajaran. Malang:

Universitas Negeri Bandung.

Eka Guru Nesama. 2010. Model Pembelajaran. http ://ekagurunesama .blogspot .com

/2010/07/definisi-model-pembelajaran.html. 15 september 2010

Eka Susanti. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Think,

Pair, Share Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok

Bahasan Pedosfer Kelas X-2 MA NW Keruak Tahun Pembelajaran

2010/2011. Skripsi tidak diterbitkan, STKIP HAMZANWADI Selong.

Hernawati.2010. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Biologi Dengan Metode

Quantum kelas VIII MTs NW 2 Rensing tahun ajaran 2010-2011.Skripsi

tidak diterbitkan, STKIP HAMZANWADI Selong.

Hestiyanto, Yusman.2006. Geografi 2 SMA Kelas XI.Jakarta:Yudistira

Liza.2010. Studi Komparasi Hasil Belajar Antara Pendekatan Kontekstual (Contextual

Teaching and Learning) dengan Pendekatan Konvensional dalam

Pembelajaran Sejarah Siswa Kelas X Semester Genap SMA

Maraqitta’limat Wanasaba Kabupaten Lombok Timur Tahun Pelajaran

2010/2011. Skripsi tidak diterbitkan, STKIP HAMZANWADI Selong.

Igak Wardhani.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Moh. Pabundu Tika.2005.Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi aksara

Moh.Uzer Usman.1995. Menjadi Guru Profesional.Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nety Nur Indah Ningsih.2010. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Kumon

Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pelajaran Matematika.. http :

// Netty Nurblogspot.com /2010/04/03/.kumon.html. 12 Juli 2010

Page 79: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

66

Nurkencana, Wayan. 1990. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional

Poerwadarminta.1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Sugiyanto. Endarto, Danang. 2008. Mengkaji Ilmu Geogrfi 2 Untuk Kels XI SMA dan

MA. Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Sumiati dan Asra.2008. Metode pembelajaran.Bandung : CV Wacana Prima

Wisanggeni.2011. Arti. Pengertian, Definisi belajar dan pembelajaran http ://mahera

.net /2011/01/arti-pengertian-definisi-belajar-pembelajaran/.18 Januari

2011

Page 80: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

67

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 81: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

1

SILABUS

Nama Sekolah : MA MU’ALLIMIN NW PANCOR

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Jurusan : XI (Sebelas)/IPS

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan

Pembelajaran Penilaian

Alokasi

waktu

(menit)

Sumber/Bahan/Alat

1.4. Menganalisis

aspek

kependudukan

• Aspek

kependudukan

1) Natalitas

2) Mortalitas

3) Pertumbuhan

penduduk

• Menghitung

tingkat

kelahiran

penduduk

• Menghitung

tingkat

kematian

penduduk

• Menghitung

pertumbuhan

penduduk suatu

wilayah

- Menerapkan

model

pembelajaran

kumon

- Tanya jawab

• Unjuk kerja

• Tugas

individu

4 x 45

Sugiyanto. Danang

Endarto.2008.Mengkaji

Ilmu geografi 2 Untuk

Kelas XI SMA dan MA.PT

Tiga Serangkai Pustaka

Mandiri

LAMPIRAN 01

Page 82: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

1

LAMPIRAN 0 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) SIKLUS I

Sekolah : MA MU’ALLIMIN NW PANCOR

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : XI IPS/I (ganjil)

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan)

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer

Kompetensi Dasa : �����1. 4 Menganalisis aspek kependudukan

Indikator :

- Menghitung tingkat kelahiran penduduk

- Menghitung tingkat kematian penduduk

- Menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

- Menghitung tingkat kelahiran penduduk

- Menghitung tingkat kematian penduduk

- Menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah

II. Materi Pembelajaran

• Aspek Kependudukan

- Kelahiran (Natalitas)

- Kematian (Mortalitas)

- Pertumbuhan Penduduk

Page 83: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

2

III. Metode Pembelajaran

- Ceramah

- Tanya jawab

- Pembelajaran model kumon

VI. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

a. Pendahuluan

• Apersepsi: memberikan stimulus pada siswa untuk berfikir tentang materi yang

akan diajarkan

• Motivasi: menjelaskan manfaat mempelajari materi pada pertemuan ini dalam

kehidupan sekitar

b. Kegiatan inti

• Guru menerangkan materi aspek-aspek kependudukan, yakni natalitas dan

mortalitas

• Guru menjelaskan rumus-rumus yang digunakan untuk mengukur angka natalitas

dan mortalitas penduduk di suatu wilayah

• Guru memberikan contoh-contoh soal dari materi-materi yang sudah dijelaskan

• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang apa yang

belum dimengerti

• Guru memberikan latihan soal kepada siswa untuk dikerjakan secara individu dan

mandiri�������

• Siswa berpikir sendiri lalu mengerjakan latihan soal dengan kemampuannya

sendiri

Page 84: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

3

• Setelah selesai mengerjakan, siswa mengumpulkan jawaban kepada guru untuk

diperiksa dan dinilai,

• Jika jawaban keliru guru langsung mengembalikan jawaban untuk diperbaiki lagi

oleh siswa

• Jika terjadi kesalahan sebanyak lima kali dalam mengerjakan latihan soal, maka

guru akan memberikan bimbingan��������������������������������� �

c. Penutup

• Membuat kesimpulan hasil dari proses belajar mengajar

• Memberikan tes evaluasi guru senantiasa memberikan apersepsi kepada seluruh

siswa agar termotivasi

Pertemuan 2

a. Pendahuluan

• Apersepsi: mengingatkan kembali materi pertemuan minggu lalu

• Motivasi: menjelaskan manfaat mempelajari materi pada pertemuan ini

dalam kehidupan skitar

b. Kegiatan inti

• Guru membagikan soal evaluasi lembar jawaban kepada siswa

• Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri

• Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan soal evaluasi

• Guru menyuruh siswa mengumpulkan lembar jawaban bagi yang sudah jadi

c. Penutup

• Guru mengimformasikan materi pertemuan selanjutnya

Page 85: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP ) SIKLUS II

Sekolah : MA MU’ALLIMIN NW PANCOR

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : XI IPS/I (ganjil)

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan)

Standar Kompetensi : 1. Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer

Kompetensi Dasa : �����1. 4 Menganalisis aspek kependudukan

Indikator :

- Menghitung tingkat kelahiran penduduk

- Menghitung tingkat kematian penduduk

- Menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

- Menghitung tingkat kelahiran penduduk

- Menghitung tingkat kematian penduduk

- Menghitung pertumbuhan penduduk suatu wilayah

IV. Materi Pembelajaran

• Aspek Kependudukan

- Pertumbuhan Penduduk

V. Metode Pembelajaran

- Ceramah

- Tanya jawab

Page 86: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

5

- Pembelajaran model kumon

VI. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan I

d. Pendahuluan

• Apersepsi: memberikan stimulus pada siswa untuk berfikir tentang materi yang

akan diajarkan

• Motivasi: menjelaskan manfaat mempelajari materi pada pertemuan ini dalam

kehidupan sekitar

e. Kegiatan inti

• Guru menerangkan materi aspek-aspek kependudukan, yakni pertumbuhan

penduduk

• Guru menjelaskan rumus-rumus yang digunakan untuk mengukur angka

pertumbuhan penduduk di suatu wilayah

• Guru memberikan contoh-contoh soal dari materi-materi yang sudah dijelaskan

• Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang apa yang

belum dimengerti

• Guru memberikan latihan soal kepada siswa untuk dikerjakan secara individu dan

mandiri�������

• Siswa berpikir sendiri lalu mengerjakan latihan soal dengan kemampuannya

sendiri

• Setelah selesai mengerjakan, siswa mengumpulkan jawaban kepada guru untuk

diperiksa dan dinilai,

Page 87: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

6

• Jika jawaban keliru guru langsung mengembalikan jawaban untuk diperbaiki lagi

oleh siswa

• Jika terjadi kesalahan sebanyak lima kali dalam mengerjakan latihan soal, maka

guru akan memberikan bimbingan��������������������������������� �

f. Penutup

• Membuat kesimpulan hasil dari proses belajar mengajar

• Memberikan tes evaluasi guru senantiasa memberikan apersepsi kepada seluruh

siswa agar termotivasi

Pertemuan 2

a. Pendahuluan

• Apersepsi: mengingatkan kembali materi pertemuan minggu lalu

• Motivasi: menjelaskan manfaat mempelajari materi pada pertemuan ini

dalam kehidupan skitar

b. Kegiatan inti

• Guru membagikan soal evaluasi lembar jawaban kepada siswa

• Siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri

• Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan soal evaluasi

• Guru menyuruh siswa mengumpulkan lembar jawaban bagi yang sudah jadi

c. Penutup

• Guru memberikan kesempatan untuk menanyakan soal yang belum difahami

Page 88: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

7

V. Sumber Pembelajaran

- Buku Sugiyanto, Danang Endarto dan buku geografi yang relevan lainya.

VI. Penilaian

Siswa diberikan soal berbentuk objektif untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

tentang materi yang sudah diajarkan.

Page 89: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

8

LAMPIRAN 03

TABEL PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

No Aspek Yang Diamati

Penilaian

Skor Deskriptor

Ya Tidak

A Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran

• Masuk tepat waktu

• Menenangkan diri dalam kelas

• Menyiapkan perlengkapan

• Siswa selalu hadir dalam kelas

B Antusias siswa dalam mengikuti KBM

• Siswa memperhatikan pembelajaran dengan seksama

• Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain

• Siswa tidak ragu dalam merespon

• Siswa tidak terpengaruh dengan situasi kelas selama

pembelajaran

C Aktivitas siswa dalam pembelajaran

• Siswa mengerjakan tugas diberikan secara mandiri

• Siswa memperbaiki tugasnya yang keliru atau salah

• Siswa tidak ragu-ragu mengumpulkan tugasnya yang sudah

jadi untuk diperiksa oleh guru

• Siswa berusaha mengerjakan tugas sampai tuntas

D Partisipasi siswa dalam menyimpulkan hasil belajar

• Siswa mencoba menyimpulkan hasil belajar

• Siswa mencoba memperbaiki kesimpulan yang salah

sebelumnya

• Siswa berusaha memperbaiki atau menambah kesimpulan

dari temannya

• Siswa mencatat kesimpulan

E Evaluasi

• Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan sungguh-sungguh

• siswa menanyakan soal yang kurang jelas

• Siswa tidak berbicara saat mengerjakan soal

• Siswa tidak menyontek atau melihat jawaban temannya

Keterangan:

Skor 5 diberikan jika semua deskriptor nampak

Skor 4 diberikan jika 3 deskriptor nampak

Skor 3 diberikan jika 2 deskriptor nampak

Skor 2 diberikan jika 1 deskriptor nampak

Skor 1 diberikan jika tidak ada deskriptor nampak

Page 90: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

LAMPIRAN 04

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I

��� Nama

���� ������������

����� ������ �� �� �� ��

�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��

� ABDUL QUDDUS SUSSALAM � �� � � � � � � �� �� � �� � �� �� �� � � � ��� ��

� ABDULLAH � �� � �� �� � �� � � �� �� � � �� �� �� � �� �� �� ��

� ABDURRAHMAN � � � � �� � �� � �� �� �� �� �� �� �� �� � � �� �� �� ��

� AHMAD FADLI � � � � � �� �� � � �� �� �� �� � �� �� � � �� �� � � ��

� AHMAD YANI IHSAN � � � � �� � � �� �� �� �� �� �� � �� �� � � � �� � � �!

� AHYAR ROSIDI � �� � � � � �� �� �� � �� �� � �� �� � � �� �� "� ��

� ALBARIANTO �� �� � �� � �� �� �� �� �� �� �� � �� �� �� �� �� � ��

� AMINULLAH � � � � � �� � � � �� �� � �� � �� �� � � � �� ��� �

� FAHRURROZI � �� � � � � �� �� �� �� �� � �� �� � � � "� ��

� � HAENUL HALI HAMIMI � �� � � � �� � �� �� �� � �� �� � �� �� � � �� �� "� ��

��� HAMZANWADI � � � � � � �� � �� �� �� �� �� � �� �� � � �� �� � � �!

��� HIFZAN ROHADI � �� � � � �� �� � �� �� �� �� �� �� �� �� � � �� �� #� ��

��� ILHAM ROMDANI �� �� � � � �� � �� � �� �� �� �� � �� �� � � � �� � � �!

��� ISMAYADI � �� � � �� � �� � �� �� �� �� �� � �� �� � � � �� "� ��

�$� L. KUSUMARDANI � � � � � � � � � � �� �� �� � �� �� � � � � �$� ��

�!� M. FAJRI � �� � � �� � �� �� �� �� � �� �� � �� �� � � � �� "� ��

�#� M. IMADUL HASANI � � � � � �� �� �� �� �� �� �� �� � �� �� � � �� � "� ��

��� M. SAIDAL BADRI �� �� � � � � �� �� �� � �� �� � � �� �� � � � � � ��

�"� M. SUBHAN � �� � � �� � �� � �� �� �� �� �� � �� �� � � � �� "� ��

� � MOH. ABDURROSYID � �� � � � �� �� � �� �� �� �� �� � �� �� � � � �� "� ��

��� MOH. AFRIADI ZARWAN � �� � � �� � � �� � � �� �� �� � �� �� � � � �� ��� ��

��� MOH. SYAFI'I � � � � � �� � � � �� �� �� � � �� �� � � �� � ��� �!

��� MUHAMMAD HARDI EFENDI � � � � �� � �� �� �� �� �� �� �� � �� �� � � � �� "� ��

��� MUHAMMAD MUHIDIN � � � � � �� � � �� � �� �� �� � �� �� � � � � ��� �#

�$� MUHAMMAD NASIB AROBI � � � � � � �� � �� �� �� �� �� � �� �� � � � �� ��� ��

�!�MUHAMMAD ZAINUL

MUHLIS � � � � �� � �� � � �� � �� �� � �� �� � � � ��� �!

�#� SATRIA WIJAYA � � � � � �� �� � �� � � �� � � � �� � � � � �$� �

��� TAUFIK RAHMAN � �� � � �� � �� �� �� �� �� �� �� � �� �� � � �� �� #�

�"� ZULKARNAEN � � � � �� � � � �� �� �� �� �� � �� �� � � � � ��� �#

Jumlah �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �"�� ���

Rata-Rata Nilai �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� ����

Page 91: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

LAMPIRAN 05

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II

��� Nama

���� ������������

������� �� �� �� ��

�� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��

�� ABDUL QUDDUS SUSSALAM � �� � � � � � � �� �� � �� � �� �� �� � � � � �$�

�� ABDULLAH � �� � �� �� � �� � � �� �� � � �� �� �� � �� �� ���

�� ABDURRAHMAN � � � � �� � �� � �� �� �� �� �� �� �� �� � � �� �� �$�

�� AHMAD FADLI � � � � � �� �� � � �� �� �� �� � �� �� � � �� �� � �

$� AHMAD YANI IHSAN � �� � � � � � � � � �� � �� �� �� � � � ���

!� AHYAR ROSIDI � � �� � �� � �� �� �� �� �� � �� � �� � �� � � �� ���

#� ALBARIANTO �� � �� � �� � �� � � �� �� �� �� � �� �� �� � � � "�

�� AMINULLAH � � �� � � �� � �� �� � �� �� � �� �� �� � � � � �

"� FAHRURROZI � � �� � � �� �� �� �� �� �� �� � �� �� �� � � �� #�

� � HAENUL HALI HAMIMI �� � �� � � �� �� � �� � � �� � �� �� �� � � � � �

��� HAMZANWADI � � �� � �� � �� �� �� �� �� � � � �� �� �� � � �� ���

��� HIFZAN ROHADI � � � � �� � � � � � � �� �� � � �� �� � � � �$�

��� ILHAM ROMDANI � � �� � �� � �� �� �� � �� �� � � �� �� �� � �� � �!�

��� ISMAYADI � � �� � � � �� �� �� �� �� �� �� � �� �� �� � � � "�

�$� L. KUSUMARDANI �� � �� � �� � �� � � �� � �� � � �� � �� �� � �� � �

�!� M. FAJRI � � �� � � � �� �� �� �� �� �� �� � �� �� �� � � � "�

�#� M. IMADUL HASANI � � �� � � � �� �� �� �� �� �� �� � �� �� �� � � � ���

��� M. SAIDAL BADRI �� � �� � �� � �� �� � � �� �� � � �� � �� � � � ���

�"� M. SUBHAN � � �� � � � � �� � �� � �� �� � � �� �� � � � ���

� � MOH. ABDURROSYID � � �� � � � � �� � � � �� �� � �� � �� � � � ���

��� MOH. AFRIADI ZARWAN � � �� � � � � � �� � �� �� �� � �� �� �� � � � ���

��� MOH. SYAFI'I � � �� � �� � �� � �� �� � �� �� � �� � �� � � � ���

��� MUHAMMAD HARDI EFENDI � � � � � � � �� �� �� �� �� � � �� �� �� � � � ���

��� MUHAMMAD MUHIDIN � � � � � � � � � � � �� �� � �� � �� � � � �$�

�$� MUHAMMAD NASIB AROBI �� � �� � �� � �� �� � �� �� � �� � �� �� �� �� � �� #�

�!�MUHAMMAD ZAINUL

MUHLIS � � � � �� � �� � � �� � �� �� � �� �� � � � ���

�#� SATRIA WIJAYA � � � � � �� �� � �� � � �� � � � �� � � � � �$�

��� TAUFIK RAHMAN � �� � � �� � �� �� �� �� �� �� �� � �� �� � � �� �� � �

�"� ZULKARNAEN � � � � �� � � � �� �� �� �� �� � �� �� � � � � ���

�� Jumlah �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��$�

�� Rata-Rata Nilai �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� �� ��

Page 92: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

39

LAMPIRAN 06

ANALISA DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS I

Banyak siswa : 29

Jumlah item : 5

Skor maksimu m : 5

Skor minimum : 1

3,13

4

3

15

3

minskor maksSkor

32

6

2

15

2

minskor maksSkor

==−

=⇔−

=

==+

=⇔+

=

SDiSDi

MiMi

Siklus I

Siswa : 29

Rata-rata skor aktivitas belajar siswa

84,2145

413

5.29

413

.====

�in

xA

Kategori : kurang aktif karena berada pada interval

SDi 0,5 - MiA < SDi 0,5 - Mi

ANALISA DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS II

Banyak siswa : 29

Jumlah item : 5

Skor maksimu m : 5

Skor minimum : 1

3,13

4

3

15

3

minskor maksSkor

32

6

2

15

2

minskor maksSkor

==−

=⇔−

=

==+

=⇔+

=

SDiSDi

MiMi

Rata-rata skor aktivitas belajar siswa

31,3145

480

5.29

480

.====

�in

xA

Kategori : cukup aktif karena berada pada

SDiMiASDiMi 5.05.1 +≤<+

TABEL PEDOMAN OBSERVASI KEGIATAN GURU SIKLUS I

LAMPIRAN 07

Page 93: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

40

Petunjuk :

- Berikan tanda (� ) pada setiap deskriptor yang tampak

No Aspek Yang Diamati

Penilaian Skor

Deskriptor

Ya Tidak

1 Indikator :

• Membangkitkan minat siswa dalam

pembelajaran

• Menyampaikan tujuan pembelajaran

• Memberikan apersepsi kepada siswa

• Memberikan motivasi pada siswa

2 Indikator :

• Guru menerangkan materi aspek

kependudukan tentang pertumbuhan

penduduk

• Guru menjelaskan rumus-rumus yang

digunakan untuk mengukur

pertumbuhan penduduk di suatu

wilayah

• Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang apa yang

belum dimengerti

• Guru memberikan latihan soal kepada

siswa untuk dikerjakan secara

individu dan mandiri

3 Indikator :

• Guru bersama siswa membuat

kesimpulan

• Guru bersama siswa melakukan refkeksi

terhadap pembelajaran yang telah

berlangsung

• Menginformasikan materi berikutnya

• Pemberian penghargaan kepada siswa

yang bertanya.

Page 94: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

39

HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU SIKLUS I

Petunjuk :

- Berikan tanda (� ) pada setiap deskriptor yang tampak

No Aspek Yang Diamati

Penilaian Skor

Deskriptor

Ya Tidak

1 Indikator :

• Membangkitkan minat siswa dalam

pembelajaran �

4 • Menyampaikan tujuan pembelajaran �

• Memberikan apersepsi kepada siswa �

• Memberikan motivasi pada siswa �

2 Indikator :

• Guru menerangkan materi aspek

kependudukan tentang pertumbuhan

penduduk

5

• Guru menjelaskan rumus-rumus yang

digunakan untuk mengukur

pertumbuhan penduduk di suatu

wilayah

• Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang apa yang

belum dimengerti

• Guru memberikan latihan soal kepada

siswa untuk dikerjakan secara

individu dan mandiri

3 Indikator :

• Guru bersama siswa membuat

kesimpulan �

2

• Guru bersama siswa melakukan refkeksi

terhadap pembelajaran yang telah

berlangsung

• Menginformasikan materi berikutnya �

• Pemberian penghargaan kepada siswa

yang bertanya. �

LAMPIRAN 08

Page 95: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

39

HASIL OBSERVASI KEGIATAN GURU SIKLUS II

Petunjuk :

- Berikan tanda (� ) pada setiap deskriptor yang tampak

No Aspek Yang Diamati

Penilaian Skor

Deskriptor

Ya Tidak

1 Indikator :

• Membangkitkan minat siswa dalam

pembelajaran �

5 • Menyampaikan tujuan pembelajaran �

• Memberikan apersepsi kepada siswa �

• Memberikan motivasi pada siswa �

2 Indikator :

• Guru menerangkan materi aspek

kependudukan tentang pertumbuhan

penduduk

5

• Guru menjelaskan rumus-rumus yang

digunakan untuk mengukur

pertumbuhan penduduk di suatu

wilayah

• Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya tentang apa yang

belum dimengerti

• Guru memberikan latihan soal kepada

siswa untuk dikerjakan secara

individu dan mandiri

3 Indikator :

• Guru bersama siswa membuat

kesimpulan �

4

• Guru bersama siswa melakukan refkeksi

terhadap pembelajaran yang telah

berlangsung

• Menginformasikan materi berikutnya �

• Pemberian penghargaan kepada siswa

yang bertanya. �

LAMPIRAN 09

Page 96: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

1

LAMPIRAN 10

ANALISA DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU SIKLUS I

Jumlah item : 3

Skor maksimu : 5

Skor minimum : 1

3,13

4

3

15

3

minskor maksSkor

32

6

2

15

2

minskor maksSkor

==−

=⇔−

=

==+

=⇔+

=

SDi

MiMi

Pertemuan 1

Rata-rata skor aktivitas mengajar guru

6,33

11

3 1

11

.====

�xin

xA

Kategori : cukup aktif karena berada pada interval

SDiMiASDiMi 5.15.0 +≤<+

ANALISA DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS MENGAJAR GURU SIKLUS II

Jumlah item : 3

Skor maksimu : 5

Skor minimum : 1

3,13

4

3

15

3

minskor maksSkor

32

6

2

15

2

minskor maksSkor

==−

=⇔−

=

==+

=⇔+

=

SDiSDi

MiMi

Pertemuan 1

Rata-rata skor aktivitas mengajar guru

6,43

14

3 1

14

.====

�xin

xA

Kategori : aktif karena berada pada interval SDiMiASDiMi 5.15.0 +≤<−

Page 97: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

1

LAMPIRAN 11

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Sekolah : MA Mu’allimin NW Pancor

Bidang Studi : Geografi

Kelas/Semester : XI IPS/I (ganjil)

Jumlah Soal : 30 soal

Bentuk Soal : objektif

No Kompetensi Dasar Materi Indikator No Soal Keterangan

1.4. Menganalisis aspek

kependudukan

• Aspek kependudukan

4) Natalitas

5) Mortalitas

6) Pertumbuhan

penduduk

- Menghitung tingkat kelahiran

penduduk

- Menghitung tingkat kematian

penduduk

- Menghitung pertumbuhan penduduk

suatu wilayah

1, 2, 3, 4, 5, 6,

7

8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15,

16, 17, 18, 19,

20

21, 22, 23, 24,

25, 26, 27

Soal untuk siklus I

dan II

Page 98: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

1

LAMPIRAN 12

SOAL EVALUASI SIKLUS I DAN SIKLUS II

Silanglah (x) a, b, c, d, dan e pada jawaban yang benar !

1. Pada pertengahan tahun 2000, jumlah penduduk wanita yang berumur antara 15- 44 tahun di

negara X sebanyak 5.000.000 orang. Jumlah kelahiran selama tahun 2000 sebanyak 725.000

orang bayi, maka angka kelahiran umum di negara X adalah ...

a. 6,89

b. 14,5

c. 145

d. 689

e. 1.450

2. Jumlah kelahiran di Bandung pada tahun 2000 sebanyak 198.425 bayi, sedangkan jumlah

penduduk pada pertengahan tahun 2000 sebanyak 9.742.000. angka kelahiran kasar penduduk

Jakarta adalah…

a. 20,36

b. 20,50

c. 30,36

d. 40,05

e. 50,45

3. Jumlah kelahiran di Jakarta pada tahun 1990 sebanyak 198.425 jiwa, sedangkan banyaknya

penduduk wanita yang berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun 1990 adalah 3.112.700

jiwa, maka angka kelahiran umumnya adalah…….

a. 53,74

b. 63,74

c. 73,74

d. 80,75

e. 83,75

Page 99: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

2

4. Apabila diketahui banyak wanitanya wanita usia 25-29 tahun adalah 200.880 jiwa dan

banyaknya kelahiran pada usia tersebut adalah 50.400 jiwa, maka angka kelahiran menurut

kelompok umurnya adalah……….

a. 251

b. 252

c. 253

d. 254

e. 255

5. Angka kelahiran kasar di Negara berkembang dikatakan tinggi apabila…..

a. CBR < 30 per 1.000 Penduduk

b. CBR 30-40 per 1.000 penduduk

c. CBR 20-30 per 1.000 penduduk

d. CBR > 40 per 1.000 penduduk

e. CBR < 40 per 1.000 penduduk

6. Angka kelahiran kasar di Negara maju dikatakan sedang apabila……

a. CBR < 20 per 1.000 penduduk

b. CBR < 20 per 1.000 penduduk

c. CBR 20-30 per 1.000 penduduk

d. CBR = 20 per 1.000 penduduk

e. CBR > 30 per 1.000 penduduk

7. Rumus untuk mengetahui kelahiran khusus dari kelompok penduduk umur tertentu

adalah……

a. CDR = P

D x k d. IMR =

Px

Bx x 100

b. ASBR = Px

Bx x 1000 e. CBR =

P

Bx k

c. ASDR = Px

Dx x k

8. Angka CDR biasanya diperhitungkan dalam kurun waktu….

b. 1 tahun

c. 2 tahun

d. 3 tahun

Page 100: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

3

e. 10 tahun

f. 0,5 tahun

9. Indikator yang digunakan untuk menghitung angka kematian kasar ada beberapa hal. Salah

satu indikator yang digunakan untuk menghitung angka kematian kasar adalah….

a. Jumlah penduduk akhir tahun

b. Jumlah kematian bayi

c. Jumlah kematian selama setahun

d. Jumlah kelahiran dikurangi jumlah kematian

e. Jumlah kelahiran bayi hidup

10. Jumlah penduduk Indonesia pada pertengahan tahun 1990 adalah 147,5 juta jiwa . jumlah

kematian selama setahun 1.800.000 jiwa maka CDR-nya adalah…..

a. 10

b. 11

c. 12

d. 13

e. 14

11. Dalam ilmu kependudukan, yang dimaksud dengan kematian bayi adalah bayi yang…..

a. Mati dalam kandungan

b. Mati dibawah umur satu tahun

c. Mati dibawah umur satu bulan

d. Mati segera setelah lahir

e. Mati dibawah umur lima tahun

12. Jumlah kelahiran hidup di kecamatan selong pada tahu 2000 sebanyak 2.100 jiwa sedangkan

jumlah bayi yang meninggal sebanyak 120 jiwa , maka angka kematian bayinya adalah…..

a. 55

b. 56

c. 57

d. 58

e. 59

13. Apabila diketahui jumlah penduduk kelompok umur 20-24 tahun banyaknya 8.808 jiwa dan

jumlah kematian banyaknya 80 orang, maka angka kematian kelompok umurnya adalah …..

a. 9,0

b. 9,1

Page 101: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

4

c. 9,2

d. 9,3

e. 9,4

14. Angka kematian bayi di suatu wilayah dikatakan tinggi apabila……

a. IMR < 35 jiwa per 1.000 kelahiran

b. IMR >35 jiwa per 1.000 kelahiran

c. IMR 35-37 jiwa per 1.000 kelahiran

d. IMR 75-125 jiwa per 1.000 kelahiran

e. IMR > 125 jiwa per 1.000 kelahiran

15. Angka kematian kasar di suatu Negara berkembang dikatakan tinggi apabila……..

a. CDR > 20 jiwa per 1.000 penduduk

b. CDR < 20 jiwa per 1.000 penduduk

c. CDR 10- 20 jiwa per 1.000 penduduk

d. CDR < 10 jiwa per 1.000 penduduk

e. CDR 20-30 jiwa per 1.000 penduduk

16. Angka kematian kasar di suatu Negara maju dikatakan sedang apabila……

a. CDR > 18 jiwa per 1.000 penduduk

b. CDR > 19 jiwa per 1.000 penduduk

c. CDR > 20 jiwa per 1.000 penduduk

d. CDR > 21 jiwa per 1.000 penduduk

e. CDR > 22 jiwa per 1.000 penduduk

17. Bayi dikatakan mati prematur apabila bayi tersebut…..

a. Mati pada usia 25-usia lahir

b. Mati pada usia 20-25 minggu didalam kandungan

c. Mati pada usia 16 minggu didalam kandungan

d. Mati pada saat usianya kurang dari 1 bulan setelah lahir

e. Mati pada saat usianya kurang dari 1minggu setelah lahir

18. Pada pertengahan tahun 2000, jumlah penduduk di negara X sebanyak 20 juta jiwa. Jumlah

kematian selama tahun 2000 = 360.000 jiwa. Maka angka kematian pada tahun 2000 untuk

negara X adalah ....

a. 16

b. 17

Page 102: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

5

c. 18

d. 19

e. 20

19. Indikator yang digunakan untuk menghitng angka kematian kasar ada beberapa hal. Salah

satu indikator yang digunakan untuk menghitung angka kematian kasar adalah…

a. Jumlah penduduk akhir tahun

b. Jumlah kematian bayi

c. Jumlah kematian selama setahun

d. Jumlah kelahiran dikurangi jumlah kematian

e. Jumlah kelahiran bayi hidup

20. Apabila diketahui jumlah penduduk kelompok umur 20-24 tahun banyaknya 8.808 jiwa dan

jumlah kematian banyaknya 80 orang, maka angka kematian kelompok umurnya adalah …..

a. 9,0

b. 9,1

c. 9,2

d. 9,3

e. 9,4

21. Tingkat pertumbuhan suatu daerah dapat dilihat dari…

a. CBR, ASFR, CDR, dan Migrasi neto

b. CBR, CDR, dan migrasi neto

c. CBR, ASFR, ASBR, dan migrasi

d. CDR dan CBR

e. CDR, CBR, dan migrasi

22. Pertumbuhan penduduk suatu negara tidak dipengaruhi oleh jumlah……..

a. Emigrasi

b. Imigrasi

c. Kelahiran hidup

d. Kematian

e. Transmigrasi

23. Pertumbuhan penduduk alami dihitung dengan cara….

a. Angka kematian dikurangi angka transimigrasi

Page 103: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

6

b. Angka kelahiran ditambah angka emigrasi

c. Angka kelahiran dikurangi angka imigrasi

d. Angka kelahiran dikurangi angka kematian

e. Angka kematian ditambah angka kelahiran

24. Dibawah ini merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk total suatu

wilayah , kecuali……

a. Kelahiran

b. Kematian

c. Migrasi

d. Urbanisasi

e. Imigrasi dan emigrasi

25. Untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk Indonesia mencanangkan program KB.

Artinya Indonesia menganut paham……

a. Pro natalitas

b. Pro migrasi

c. Anti natalitas

d. Anti mortalitas

e. Anti migrasi

26. Rumus yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami adalah…

a. T = (L – M) + (I – E)

b. T = (L – M)

c. T = (L + M) - (I + E)

d. T = (M + L)

e. T = (M x L)

27. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah…..

a. Faktor alami dan non alami

b. Faktor intern dan ekstern

c. Faktor ekonomi dan sosial

d. Faktor kualitas penduduk

e. Faktor ekonomi

Page 104: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

7

28. Pertumbuhan penduduk dikatakan tinggi jika T lebih dari….

a. 2%

b. 3%

c. 4%

d. 5%

e. 6%

29. Penduduk Daerah Itimewa Yogyakarta tahun 2000 berjumlah 28 juta jiwa. Tingkat kelahiran

1,5% dan tingkat kematian 1%. Pertumbuhan penduduk alaminya adalah….

a. 2.800

b. 14.000

c. 28.000

d. 42.000

e. 58.000

30. Dibawah ini merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk total suatu

wilayah , kecuali……

a. Kelahiran

b. Kematian

c. Migrasi

d. Urbanisasi

e. Imigrasi dan emigrasi

Page 105: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

8

LAMPIRAN 13

HASIL EVALUASI BELAJAR SISWA SIKLUS I

NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN KKM NILAI KETUNTASAN

1 ABDUL QUDDUS SUSALAM L 75 63 TIDAK TUNTAS

2 ABDULLAH L 75 60 TIDAK TUNTAS

3 ABDURRAHMAN L 75 60 TIDAK TUNTAS

4 AHMAD FADLI L 75 75 TUNTAS

5 AHMAD YANI IHSAN L 75 77 TUNTAS

6 AHYAR ROSIDI L 75 75 TUNTAS

7 ALBARIANTO L 75 80 TUNTAS

8 AMINULLAH L 75 75 TUNTAS

9 FAHRURROZI L 75 75 TUNTAS

10 HAENUL HALI HAMIMI L 75 80 TUNTAS

11 HAMZANWADI L 75 90 TUNTAS

12 HIPZAN ROHADI L 75 63 TIDAK TUNTAS

13 ILHAM ROMDANI L 75 75 TUNTAS

14 ISMAYADI L 75 63 TIDAK TUNTAS

15 L. KUSUMARDANI L 75 80 TUNTAS

16 M. FAJRI L 75 57 TIDAK TUNTAS

17 M. IMADUL HASANI L 75 53 TIDAK TUNTAS

18 M. SAIDAL BADRI L 75 80 TUNTAS

19 M. SUBHAN L 75 75 TUNTAS

20 MOH. ABDUROSYID L 75 76 TUNTAS

21 MOH. AFRIADI ZARWAN L 75 75 TUNTAS

22 MOH. SYAFI’I L 75 77 TUNTAS

23 MUHAMMAD HARDI EFENDI L 75 75 TUNTAS

24 MUHAMMAD MUHIDIN L 75 83 TUNTAS

25 MUHAMMAD NASIB AROBI L 75 60 TIDAK TUNTAS

26 MUHAMMAD ZAINUL MUHLIS L 75 77 TUNTAS

27 SATRIA WIJAYA L 75 73 TUNTAS

28 TAUFIK RAHMAN L 75 70 TUNTAS

29 ZULKARNAEN L 75 90 TUNTAS

TOTAL 2112

RATA-RATA 71,82

TUNTAS 21

TUDAK TUNTAS 8

% KETUNTASAN 72,4%

Page 106: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

9

LAMPIRAN 14

HASIL EVALUASI BELAJAR SISWA SIKLUS II

NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN KKM NILAI KETUNTASAN

1 ABDUL QUDDUS SUSALAM L 75 75 TUNTAS

2 ABDULLAH L 75 75 TUNTAS

3 ABDURRAHMAN L 75 77 TUNTAS

4 AHMAD FADLI L 75 80 TUNTAS

5 AHMAD YANI IHSAN L 75 80 TUNTAS

6 AHYAR ROSIDI L 75 77 TUNTAS

7 ALBARIANTO L 75 90 TUNTAS

8 AMINULLAH L 75 83 TUNTAS

9 FAHRURROZI L 75 87 TUNTAS

10 HAENUL HALI HAMIMI L 75 93 TUNTAS

11 HAMZANWADI L 75 97 TUNTAS

12 HIPZAN ROHADI L 75 83 TUNTAS

13 ILHAM ROMDANI L 75 77 TUNTAS

14 ISMAYADI L 75 80 TUNTAS

15 L. KUSUMARDANI L 75 90 TUNTAS

16 M. FAJRI L 75 70 TIDAK TUNTAS

17 M. IMADUL HASANI L 75 63 TIDAK TUNTAS

18 M. SAIDAL BADRI L 75 93 TUNTAS

19 M. SUBHAN L 75 90 TUNTAS

20 MOH. ABDUROSYID L 75 90 TUNTAS

21 MOH. AFRIADI ZARWAN L 75 93 TUNTAS

22 MOH. SYAFI’I L 75 93 TUNTAS

23 MUHAMMAD HARDI EFENDI L 75 90 TUNTAS

24 MUHAMMAD MUHIDIN L 75 87 TUNTAS

25 MUHAMMAD NASIB AROBI L 75 77 TUNTAS

26 MUHAMMAD ZAINUL MUHLIS L 75 87 TUNTAS

27 SATRIA WIJAYA L 75 83 TUNTAS

28 TAUFIK RAHMAN L 75 97 TUNTAS

29 ZULKARNAEN L 75 97 TUNTAS

TOTAL 2437

RATA-RATA 84,03

TUNTAS 27

TUDAK TUNTAS 2

% KETUNTASAN 93,1

Page 107: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

10

LAMPIRAN 15

ANALISIS KETUNTASAN BELAJAR SISWA SIKLUS I

Peserta : 29

Tuntas : 21

85% karena Tuntas,Tidak :Kategori

%4,72

%100 29

21

%100 1

=

=

=

x

xN

NKB

ANALISIS KETUNTASAN BELAJAR SISWA SIKLUS II

Peserta : 29

Tuntas : 27

%1,93

%100 29

27

%100 1

=

=

=

x

xN

NKB

Kategori : Tuntas, karena � 85%

Page 108: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

LAMPIRAN 16

LAMPIRAN 16

Jln

. T

GK

H. Z

ain

ud

in A

bd

ul

Maji

d

JEDING

R.KLS

X5

R.KLS

X4

R.KLS

X3

R.KLS

X2

R.KLS

X1

Parkir

DENAH

R.KLS

X6

U

RUANG

MULTIME

DIA

DENAH LOKASI MA MU’ALLIMIN NW PANCOR

TAHUN PELAJARAN 20

R.KLS

X7

R.KLS

XIIPS

RUANG

LAB.IT

B

T

1

MA MU’ALLIMIN NW PANCOR

TAHUN PELAJARAN 2010

R.KLS

XIIPS1

R.KLS

XIIPS

R. BENDAH

ARA

B

S

Gg. NWDI II

MA MU’ALLIMIN NW PANCOR

10/2011

R.KLS

XIIPS2

R PERPUS

R

KU

R

LAB.BHS

Gg. NWDI II

R GURU

MA MU’ALLIMIN NW PANCOR

R

LAB.BHS R

KOMP

XI BHS

XI BHS

RUANG

RUANG

KAMAD

XI IPA.

XI IPA

XII BHS

PONDOK

USTADZ

Koperasi

Ar-Rahman

R.KLS

XI BHS1

R.KLS

XII BHS

R.KLS

XI BHS2

R.KLS

XII BHS

RUANG

TU

R.KLS

XII IPA

RUANG

KAMAD

RUANG

BP/BK

R.KLS

XI IPA.1

R.KLS

XII IPA

R.KLS

XI IPA2.

R.KLS

XII IPS

R.KLS

XII BHS1

R.KLS

XII IPS

R.KLS

XII BHS2

R.KLS

XII BHS3

R.KLS

XII IPA1

RUANG

BP/BK

R.KLS

XII IPA2

R.KLS

XII IPS1

R.KLS

XII IPS2

Page 109: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

1

Page 110: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

1

Page 111: SKRIPSI IWAN COMPLETE.pdf

2