skripsi - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/skripsi nurani... ·...

102
i HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU MENOPAUSE DALAM MENGHADAPI MASA MENOPAUSE DI PUSKESMAS TOSIBA KEC. SAMATURU KAB.KOLAKA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Kebidanan OLEH : NURAFNI PADIDI NIM. P00312016086 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV TAHUN 2017

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

i

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU MENOPAUSE DALAM MENGHADAPI MASA MENOPAUSE

DI PUSKESMAS TOSIBA KEC. SAMATURU KAB.KOLAKA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Kebidanan

OLEH :

NURAFNI PADIDI NIM. P00312016086

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIV

TAHUN 2017

Page 2: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

ii

Page 3: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

iii

Page 4: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan

Kebidanan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara jelas dan tegas tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Kendari, 20 Nonember 2017

Yang membuat pernyataan

NURAFNI PADIDI

Page 5: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : NURAFNI PADIDI

NIM : P00312016086

Tempat/Tanggal lahir : Tampo Simbuang, 10 Februari 1970

Agama : Islam

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl. Soeharto No. 3 Ds. Tamboli Kec. Samaturu

Kab. Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara

Alamat kantor : Jl. Pembangunan No.3 Ds.Tamboli

Kec. Samaturu Kab.Kolaka Provinsi Sulawesi

Tenggara

Pendidikan :

Tahun 1977-1983 : SDN 140 Pa’tengko, Tana Toraja

Tahun 1983-1986 : SMPN 1 Makale, Tana Toraja

Tahun 1986-1989 : SPKN Kendari, Kota Kendari

Tahun 1989-1990 : DI Kebidanan, Kota Kendari

Tahun 2006-1990 : DIII Kebidanan POLTEKKES KENDARI

Pekerjaan :

Tahun 1991- Sekarang : Bidan Puskesmas Tosiba,

Dinas kesehatan Kabupaten

Kolaka

Page 6: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan Rahmat, nikmat, karunia serta hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Ibu Menopause Dalam

Menghadapi Masa Menopause di Puskesmas Tosiba kec’ samaturu

kab.Kolaka

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis mengucapkan terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada Pembimbing I Ibu Askrenig SKM, M.Kes

dan Pembimbing II Ibu Elyasari, SST, M.Keb, atas segala waktu,

kesediaan dan kesungguhan dalam memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktunya.

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Askrening,SKM, M.Kes Selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes kendari yang telah memberkan izin untuk melakukan

penelitian.

2. Sultina Sarita,SKM, M.Kes selaku Ketua jurusan kebidanan.

3. Melania Asi, S.Si.T, M.Kes Selaku Kepala Program Studi DIV

Kebidanan.

4. Ibu Aswita, S.Si.T, MPH selaku penguji I, Ibu Arsulfa, S.Si.T,M.Keb

selaku penguji II dan ibu Wahida S.Si.T,M.Keb selaku penguji III.

5. Dosen dan staf administrasi jurusan kebidanan Politeknik Kemenkes

Kendari.

Page 7: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

vii

6. Bapak Abdul Rauf SKM selaku Kepala Puskesmas Tosiba yang

telah memberikan izin penelitian.

7. Teristimewa kepada kedua orangtua, suami, dan saudara-

saudaraku yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan

serta dorongan.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna karena

masih banyak hal diluar kemampuan dan jangkauan pemikiran penulis.

Untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan bimbingan,

kritikan dan saran untuk perbaikan skripsi dimasa mendatang. Semoga

skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.

Harapan penulis semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan

rahmatnya kepada kita semua.

Kendari, 20 November 2017

Penulis

Page 8: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU MENUPOUSE DALAM MENGHADAPI MASA MENUPOUSE DI PUSKESMAS TOSIBA

KEC.SAMATURU KAB.KOLAKA

Nurafni Padidi 1 Askrening SKM,M.Kes 2 Elyasari, SST,M.Keb 3

Latar belakang : Data di puskesmas Tosiba terdapat 30 ibu menupouse 10 diantaranya masih bingung diantaranya perubahan fisik seperti berhentinya masa menstruasi, 15 diantaranya mengalami perubahan sikap seperti mudah tersinggung, 5 ibu menupouse sudah sedikit mengerti dan memahami keadaanya. Tujuan peneliian : menganalisis hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu menupouse dalam menghadapi masa menupouse Metode penelitian : penelitian ini merupakan penelitian analitik yang digunakan adalah desain cross sectional dimana peneliti melakukan observasi/pengukuran variable dependen dan independen dilakukan pada saat pemeriksaan pada saat pengkajian data. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu menupouse dalam menghadapi masa menupouse di puskesmas tosiba ke.samaturu kab.kolaka Hasil penelitian : dari 30 ibu menupouse di puskesmas tosiba sebagian besar (63,33%) yang memiliki sikap positif dalam menghadapi menupouse sebanyak 19 orang dan sebagian kecil (36,67%) sedangkan ibu menupouse memiliki sikap negatif dalam menghadapi menupouse sebanyak 11 orang. Kesimpulan : ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu menupouse dalam menghadapi masa menupouse di puskesmas tosiba dengan tingkat keeratan sangat rendah Saran : diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan menuouse sehingga ibu dapat menghadapi menupouse dengan baik. Kata kunci : pengetahuan, sikap dan ibu menupouse Daftar pustaka : 12 (2001-2007) 1. Mahasiswa poltekkes kemenkes kendari prodi d4 jurusan kebidanan 2. Dosen pembimbing I jurusan kebidanan poltekkes kendari 3. Dosen pembimbing II jurusan kebidanan poltekkes kendari

Page 9: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ............................................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................ vi

IABSTRAKI........................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .............................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 5

E. Keaslian Penelitian .......................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 7

A. Konsep Dasar Pengetahuan ............................................. 7

1. Pengertian ........................................................................ 7

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan .............. 9

B. Konsep Sikap .................................................................... 13

1. Pengertian Sikap .............................................................. 13

2. Komponen pokok sikap……………………………………... 13

3. Struktur sikap…………………………………………………. 14

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi sikap…………………. . 15

5. Tingkatan sikap……………………………………………… 17

6. Ciri – ciri sikap……………………………………………….. 18

7. Cara pengukuran sikap…………………………………….. . 20

8. Komponen sikap…………………………..………………... . 20

C. Konsep Menopause………………………………………….. . 21

1.Pengertian menopause …………………………………….. 21

2. Proses terjadinya menopause………………………….... 23

3. Faktor yang mempengaruhi menopause……………….. 25

4. Gejala saat menopause…………………………………… 27

5. Perubahan saat menopause……………………………… 28

6.Kesiapan dalam masa menopause……………………… 31

Page 10: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

x

D. Kerangka Teori ................................................................. 35

E. Kerangka Konsep ............................................................. 36

F. Hipotesis Penelitian .......................................................... 36

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 37

A. Rancangan Penelitian Dan Desain Penelitian ................... 37

B. Tempat dan waktu penelitian ............................................ 38

C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................ 38

D. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................... 40

E. Definisi Operasional Variabel ........................................... 41

F. Instrumen Penelitian .......................................................... 42

G. Tekhnik Pengumpulan Data............................................. 42

H. Tekhnik Pengolahan Data ............................................... 43

I. Cara Analisis Data ............................................................ 45

J. Etika penelitian……………………………………………….. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 50

A. Gambaran Umum Dan Perilaku Penduduk Di wilayah

Kerja Puskesmas Tosiba .................................................. 50

B. Hasil Penelitian ................................................................. 58

C. Pembahasan ................................................................... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 67

A. Kesimpulan ...................................................................... 67

B. Saran ................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

xi

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 3.1 Definisi operasional hubungan antara pengetahuan

dan sikap ibu menopause dalam menghadapi

masa menopause

21

Tabel 4. 1 Letak geografis Wilayah kerja Puskesmas Tosiba

50

Tabel 4. 2 Jumlah penduduk, kepadatan, jumlah rata-rata jiwa

dan jumlah rumah tangga 50

Tabel 4. 3 Jumlah dan jenis tenaga kesehatan Puskesmas

Tosiba tahun 2016 52

Tabel 4. 4 Data sasaran program 53

Tabel 4. 5 Distribusi frekuensi ibu menopause berdasarkan

tingkat pendidikan di Puskesmas Tosiba. 53

Tabel 4. 6 Distribusi frekuensi ibu menopause berdasarkan

Umur di Puskesmas Tosiba. 54

Tabel 4. 7 Distribusi frekuensi ibu menopause berdasarkan

pekerjaan di Puskesmas Tosiba. 55

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi ibu menopause berdasarkan

pengetahuan di Puskesmas Tosiba. 55

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi ibu menopause berdasarkan

sikap di Puskesmas Tosiba.. 56

Tabel 4.10

Tabulasi silang hubungan antara pengetahuan dan

sikap ibu menopause dalam menghadapi masa

menopause di Puskesmas Tosiba

57

Page 12: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

xii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 2. 1 Kerangka teori 37

Gambar 2. 2 Kerangka konsep 38

Gambar 3. 1 Desain penelitian Cross Sectional 39

Gambar 4. 1 Peta Wilayah Puskesmasa Tosiba

Gambar 4. 2 Kondisi geografis Wilayah kerja Puskesmas

Tosiba

Gambar 4. 3 Jumlah penduduk di Wilayah kerja Puskesmas

Tosiba tahun 2012-2016

Gambar 4. 4 Jumlah penduduk Wilayah kerja Puskesmas

Tosiba tahun 2016

Page 13: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul

Lampiran 1 Lembar Kueisioner

Lampiran 2 Permohonan menjadi responden

Lampiran 3 Perhitungan Skor-T

Lampiran 4 Uji statistic

Lampiran 5 Tabulasi umur responden ibu menopause Di

Puskesmas Tosiba

Lampiran 6 Tabulasi data khusus tingkat pengetahuan ibu

menopause di Puskesmas Tosiba

Lampiran 7 Tabulasi data khusus berdasarkan sikap ibu

menopause di Puskesmas Tosiba

Lampiran 8

Tabulasi silang antara pengetahuan dengan

sikap ibu dalam menghadapi masa

menopause

Lampiran 9 Surat Izin penelitian

Lampiran 10 Surat Keterangan telah melakukan penelitian

Page 14: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Menopause adalah haid terakhir atau saat menstruasi

terakhir, tentang waktu sekitar 1 sampai 2 tahun (Manuaba.dkk, 2009)

Menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang

biasannya terjadi antara usia 45 tahun sampai 50 tahun.

Menopause kadang-kadang juga dinyataakan sebagai masa

berhentinya haid sama sekali (Kasdu, 2002).

Dengan semakin meningkatnya kesejahteraan manusia,

meningkat pula harapan hidup manusia. Berarti, semakin meningkat

jumlah manusia usia tua. Dalam hal ini adalah wanita yang telah

memasuki masa menopause. Menopause dikenal sebagai masa

berakhirnya menstruasi atau haid. Akibat perubahan dari haid

menjadi tidak haid lagi menyebabkan timbulnya berbagai keluhan

fisik, baik yang berhubungan dengan organ reproduksinya maupun

organ tubuh pada umumnya (Baziad, 2008).

Ada baiknya jika seseorang sudah mempersiapkan diri

menghadapi masa menopause dengan komponen pembentuk sikap

terdiri dari tiga aspek yaitu: aspek kognitif (pengetahuan), aspek

afektif (perasaan), dan aspek konatif. Pengetahuan mengenai masa

menopause diperlukan karena merupakan salah satu komponen

pembentuk sikap. Ibu menopause yang berpengetahuan baik dan

Page 15: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

2

cukup diharapkan memiliki sikap yang positif dalam menghadapi

masa menopause. Seperti berolahraga secara teratur, berkonsultasi

dengan dokter tentang masalah kesehatannya, mengkonsumsi

makanan bergizi, menghindari merokok dan minuman beralkohol.

Sedangkan ibu yang berpengetahuan kurang cenderung memiliki

sikap yang negatif dalam menghadapi masa menopause seperti tidak

berolahraga secara teratur, tidak mengkonsumsi makanan yang

bergizi, mengandung bahan pengawet, pewarna dan tinggi kolesterol,

tidak melakukan aktivitas apapun dan menghabiskan waktunya untuk

tidur, dllengetahuan yang memadai. Kesiapan seorang wanita

menghadapi masa menopause akan sangat membantu ia menjalani

masa menopause dengan lebih baik (Kasdu, 2002).

Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan usia harapan

hidup (UHH) orang indonesia adalah 75 tahun. Umur harapan hidup

wanita adalah 67 tahun dari pria 63 tahun (yminti online, 2007). UUH

dari 10 kabupaten di provinsi lampung dari tahun 2002-2004 kisar

66,4 tahun. UUH kota metro adalah 71,8 tahun dan kabupaten lampung

tim timur memiliki UUH 69,3 tahun (porfil kesehatan lampung,

2005). Hal ini berati wanita lebih tinggi UUH lebih tinggi dari pada pria

dan akan menghadapi masalah kesehatan yang lebih tinggi dsari pria

dan akan menghadapi masalah kesehatan yang lebih rumit. (yminti

online, 2007).

Page 16: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

3

Berdasarkan survay demografi kesehatan indonesia (SDKI)

2002/2003 mengenai menopause perkiraan kasus menunjukkan

akan terdapat sekitar 30 - 40 juta kaum wanita seluruh jumlah

penduduk indonesia yang sebesar 240-250 juta pada tahun 2010.

Dalam kategori wanita tersebut (usia lebih dari 60 tahun), hampir

100% telah mengalami menopause dengan segala akibat serta

dampak yang menyertainya (Arhadiat, 2009).

Perubahan saat menopause terdiri dari berhentinya haid, berbagai

organ reproduksi akan mengalami perubahan. Rahim mengalami

antropi (keadaan kemunduran gizi jaringan), panjangnya menyusut, dan

dindingnya menipis. Jaringan miometrium (otot rahim) menjadi sedikit

dan lebih banyak mengandung jaringan fibriotik (sifat berserabut secara

berlebihan). Leher rahim (serviks) menyusut tidak menonjol kedalam

vagina bahkan lama-lama akan merata dengan dinding vagina.

Lipatan-lipatan saluran telur menjadi lebih pendek, menipis, dan

mengerut. Rambut getar yang ada pada ujung saluran telur atau fimbria

menghilang (Kasdu, 2002).

Study pendahuluan ya yang telah dilakukan di Puskesmas Tosiba

kec.samaturu kab. kolaka terdapat 30 ibu menopause 10 di antaranya

masih bingung dengan keadaanya yaitu tentang perubahan fisik seperti

berhentinya masa menstruasi, 15 diantaranya mengalami perubahan

sikap seperti mudah tersinggung, 5 ibu menopause sudah sedikit

mengerti dan memahami keadaanya.

Page 17: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

4

Pengetahuan mengenai masa menopause diperlukan karena

merupakan komponen pembentuk sikap. Agar pengetahuan ibu

menopause mengenai masa menopause menjadi baik maka tenaga

kesehatan maupun kader-kader perlu memberikan penyuluhan pada

ibu menopause. Penyuluhan yang diberikan diharapkan dapat

membentuk sikap ibu menopause yang positif dalam menghadapi masa

menopause.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka peneliti tertarik

meneliti mengenai “Hubungan Antara Pengetahuan dan sikap ibu

menopause dalam menghadapi masa menopause”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka

dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Apakah ada

hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu menopause dalam

menghadapi masa menopause di Puskesmas Tosiba Kec.

Samaturu Kab. Kolaka?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap

ibu menopause dalam menghadapi masa menopause.

2. Tujuan Kusus

a.) Mengidentifikasi pengetahuan ibu menopause mengenai masa

menopause.

Page 18: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

5

b.) Mengidentifikasi sikap ibu menopause dalam menghadapi

masa menopause.

c.) Menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu

menopause dalam menghadapi masa menopaus.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Peneliti dapat menerapkan ilmu dan teori yang di dapat selama

proses per kuliyahan serta menambah pengetahuan dan wawasan

mengenai hubungan antara pengetahuan tentang menopause dan

sikap wanita dalam masa menopause.

2. Bagi profesi

Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan pelayanaan

kepada ibu menopause untuk menghadapi masa menopause.

3. Bagi institusi pendidikan

Dapat digunakan sebagai masukan bagi Institusi Pendidikan guna

menambah materi tentang Menopause

4. Bagi Peneliti

Memperoleh pengalaman pelaksanaan penelitian dan menambah

ilmu pengetahuan tentang penelitian serta dalam melakukan

analisis.

Page 19: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

6

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang hubungan stress menopause pernah

dilakukan Peneliti oleh Oktora Fifiana (2007) yang berjudul psikologi

Pengetahuan Wanita menopause dengan perubahan sikap ibu dalam

masa menopause di Desa Karangrejo dengan metode observasional

analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan ibu di Desa Karangrejo

termasuk kategori kurang baik, dan rata-rata tidak setuju dengan

adanya hubungan psikologi menopause serta ada hubungan yang

bermakna (signifikan) dan negatif antara tingkat pengetahuan tentang

psikologi menopause dengan sikap ibu terhadap perubahan perilaku

saat menopause. Perbedaan dengan penelitian terdapat pada judul

penelitian disini Peneliti melihat Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam

menghadapi masa menopause.

Page 20: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Pengetahuan

1. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “TAHU” dan ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu

objek tertentu, pengetahuan umumnya datang dari penginderaan

yang terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Penginderaan atau

kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide,

konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan

segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya. Pengetahuan

mencakup penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia

tentang segala sesuatu. Juga, mencakup praktek atau kemampuan

teknis dalam memecahkan berbagai persoalan hidup yang belum

dibakukan secara sistimatis dan metodis (Keraf dan Dua, 2001).

2. Tingkat Pengetahuan

Notoatmodjo mengungkapkan bahwa ingkat pengetahuan

mencakup 6 tingkatan, yaitu:

Page 21: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

8

a) Tahu (Know)

Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Tahu artinya

dapat mengingat suatu materi yang dipelajari sebelumnya. Ukuran

bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menyebutkan,

menguraikan, mendefenisikan dan menyatakan.

b) Memahami (Comprehension)

Memahami artinya kemampuan untuk menjelaskan dan

menginterpretasi-kan dengan benar tentang objek yang diketahui.

c) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya

(real).

d) Analisis (Analysis)

Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam

struktur organisasi tersebut dan kaitannya satu sama lain.

e) Sintesis (Syntesis)

Menunjukkan pada suatu kemampuan meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru.

f) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap

suatu objek. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

Page 22: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

9

melakukan justifikasi (penilaian) terhadap suatu objek materi atau

objek penilaian berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau

responden.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain :

a. Faktor Interna

1) Tingkat Pendidikan

Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin

tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka

seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi,

baik dari orang lain maupun dari media massa. Semaki

banyak informasi yang masuk semakin banyak pula

pengetahuan yang didapat tentang kesehatan Namun perlu

ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak

berarti mutlak berpengetahuan rendah(Notoatmodjo, 2007).

2) Umur

Umur adalah usia individu yang dimiliki saat lahir sampai

saat berulang tahun Usia mempengaruhi terhadap daya

tangkap dan pola pikir seseorang. Pekerjaan dengan adanya

pekerjaan seseorang(Hurlock, 2009 ). Usia adalah Semakin

cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang

akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja Menurut

Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003 ).

Page 23: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

10

3) Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003),

pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama

untuk menunjang kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah

sumber kesenangan, tetapi lebih banyak cara mencari

nafkah yang membosankan, berulang dan banyak

tantangan.

4) Paritas

Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan

jumlah janin hidup, bukan janin yang dilahirkan, janin yang

lahir hidup atau mati setelah viabilitas (28 minggu/lebih)

dicapai, tidak mempengaruhi paritas (Bobak Lowdermilk,

Jensen, 2005). Paritas menunjukan jumlah kehamilan

terdahulu yang telah mencapai batas viabilitas dan telah di

lahirkan, tanpa mengingat jumlah anaknya. (Harry oxorn ,

william, 2010

b Faktor Eksternal

1) Sosial Budaya

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

Dengan demikian seseorang akan bertambah

pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi

seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas

Page 24: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

11

yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status

sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

2) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu. Lingkungan berpengaruh terhadap proses

masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada

dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya

interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon

sebagai pengetahuan oleh setiap individu.berbagai bentuk

media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,

dan lain-lain (Notoatmodjo, 2007). Dari pengalaman dan

penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

Menurut Ahmadi (2007) tiap-tiap sikap mempunyai 3 aspek:

a) Aspek kognitif

Berhubungan dengan gejala mengenal pikiran. Ini

berarti berwujud pengolahan, pengalaman, dan

keyakinan serta harapan-harapan individu tentang objek

atau kelompok objek tertentu.

Page 25: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

12

b) Aspek afektif

Berwujud proses yang menyangkut perasaan- perasaan

tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipati

dan sebagainya yang ditujukan kepada objek- objek

tertentu.

c) Aspek kognitif

Berwujud proses tendensi atau kecenderungan

untuk berbuat sesuatu objek, misalnya kecenderungan

memberi pertolongan, menjauhkan diri dan sebagainya.

3) Media Massa / Informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka

pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan

atau peningkatan pengetahuan. Bermacam- macam media

massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain. Dalam

penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa

membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru

mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi

terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut (Notoatmodjo,

2007).

Page 26: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

13

2. Konsep Dasar Sikap

a. Pengertian sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup

dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek

(Notoatmodjo, 2004).

Menurut Campbell (1950) dalam Notoatmodjo (2004), “An

individual’s social attitude is an syndrome of respons consistency

with regard to social object”. Jika diterjemahkan dalam bahasa

Indonesia berarti sikap itu suatu sindrom atau kumpulan gejala

dalam merespon suatu stimulus atau objek sehingga sikap

melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan

yang lain.

Newcomb dalam Notoatmodjo (2004) menyatakan bahwa: 1)

sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan

bukan merupakan motif tertentu, 2) sikap belum merupakan suatu

tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan

predisposisi tindakan suatu perilaku, 3) sikap masih merupakan

reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi/perilaku terbuka.

b. Komponen Pokok Sikap

Allport (1954) dalam Notoatmodjo (2004) menjelaskan

bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok, yaitu:

Page 27: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

14

1) Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap

suatu objek, artinya, bagaimana keyakinan dan pendapat atau

pemikiran seseorang terhadap objek.

2) Kehidupan emosional atau evaluasi atau terhadap suatu

objek, artinya, bagaimana penilaian (terkandung di dalamnya

faktor emosi) orang terhadap objek.

3) Kecenderungan untuk bertindak, artinya sikap adalah

merupakan komponen yang mendahului tindakan atau

perilaku terbuka. Sikap adalah ancang-ancang untuk

bertindak atau berperilaku terbuka (tindakan).

Ketiga komponen ini secara bersama-sama

membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam penentuan

sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan

emosi memegang peranan penting.

c. Struktur Sikap

Menurut Azwar (2009), struktur sikap dibagi menjadi 3 komponen

yang saling menunjang yaitu:

1) Komponen kognitif berisi kepercaayaan individu,kepercayaan

tersebut berhubungan dengan hal - hal bagaimana individu

mempersepsi terhadap objek sikap,dengan apa yang di

lihat dan diketahui ( pengetahuan ), pandangan, keyakinan,

pikiran,pengalaman pribadi, kebutuhan emosional dan

informasi dari orang lain.

2) Kompenen affektif menyangkut masalah emosional

subyektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara

Page 28: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

15

umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang

dimiliki terhadap sesuatu. Ibu merasa bertanggung jawab

terhadap keadaan bayinya.

3) Komponen konatif menunjukkan bagaimana kecenderungan

berperilaku yang ada dalam diri seseorang yang berkaitan

dengan objek sikap yang dihadapinya.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap.

Azwar (2009) dalam buku Sikap Manusia Teori dan

Pengukurannya, menyebutkan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi sikap terdiri atas:

1) Pengalaman pribadi

Pengalaman yang terjadi secara tiba-tiba atau

mengejutkan yang meninggalkan kesan paling mendalam pada

jiwa seseorang. Kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang

terjadi berulang - ulang dan terus-menerus, lama-kelamaan

secara bertahap diserap kedalam individu dan mempengaruhi

terbentuknya sikap.

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Dalam pembentukan sikap pengaruh orang lain sangat

berperan. Misal dalam kehidupan masyarakat yang hidup

dipedesaan, mereka akan mengikuti apa yang diberikan oleh

tokoh masyarakat.

3) Kebudayaan

Dimana kita hidup mempunyai pengaruh yang besar

terhadap pembentukan sikap. Dalam kehidupan dimasyarakat

Page 29: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

16

sikap masyarakat diwarnai dengan kebudayaan yang

ada didaerahnya.

4) Media Massa

Media masa elektronik maupun media cetak sangat besar

pengaruhnya terhadap pembentukan opini dan kepercayaan

seseorang. Dengan pemberian informasi melalui media masa

mengenai sesuatu hal akan memberikan landasan kognitif baru

bagi terbentuknya sikap

5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Dalam lembaga pendidikan dan lembaga agama

berpengaruh dalam pembentukan sikap, hal ini dikarenakan

keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral

dalam diri individu.

6) Faktor Emosional

Sikap yang didasari oleh emosi yang fungsinya hanya

sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego, sikap yang demikian merupakan

sikap sementara dan segera berlalu setelah frustasinya hilang,

namun bisa juga menjadi sikap yang lebih persisten dan

bertahan lama.

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup

dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek

(Notoatmodjo, 2003).

Page 30: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

17

Menurut Ahmadi (2007), sikap ialah suatu hal yang

menentukan sifat, hakikat, baik perbuatan sekarang maupun

perbuatan yang akan datang. Sedangkan menurut Sobur,

kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa

dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai itu juga

diartikan sebagai sikap.

Dari batasan-batasan yang ada dapat disimpulkan bahwa

manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya

dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian

reaksi terhadap stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari

adalah merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap

stimulus sosial (Notoatmodjo, 2003).

e. Tingkatan Sikap

Menurut Notoatmodjo (2003), menyebutkan tingkatan sikap,

sebagai berikut:

1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap

orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan

perhatian itu terhadap ceramah-ceramah.

2) Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari

Page 31: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

18

sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab

pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas

pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima

ide tersebut.

3) Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah

adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4) Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab adalah atas segala sesuatu yang

telah dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap

yang paling tinggi.

. f . Ciri-ciri Sikap

Menurut Walgito (2003), adapun ciri-ciri sikap itu adalah:

1) Sikap itu tidak dibawa sejak lahir

Sikap itu tidak dibawa sejak individu dilahirkan, sikap

terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan.

Oleh karena sikap itu terbentuk atau dibentuk, maka sikap itu

dapat dipelajari dan karenanya sikap itu dapat berubah.

2) Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap

Sikap selalu terbentuk atau dipelajari dalam

hubungannya dengan objek-objek tertentu, yaitu melalui proses

persepsi terhadap objek tersebut. Hubungan yang positif atau

Page 32: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

19

negatif antara individu dengan objek tertentu akan

menimbulkan sikap tertentu pula dari individu dengan objek

tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu pula dari individu

terhadap objek tersebut.

3) Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga

dapat tertuju pada sekumpulan objek-objek, Bila seseorang

mempunyai sikap yang negatif pada seseorang, orang

tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan

sikap yang negatif pula kepada kelompok dimana seseorang

tersebut tergabung di dalamnya. Di sini terlihat adanya

kecenderungan untuk menggeneralisasikan objek sikap.

4) Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar

Apabila suatu sikap telah terbentuk dan telah merupakan

nilai dalam kehidupan seseorang, secara relatif sikap itu akan

lama bertahan pada diri orang yang bersangkutan. Sikap

tersebut akan sulit berubah. Tetapi sebaliknya, bila sikap

itu belum begitu mendalam ada dalam diri seseorang,

sikap tersebut relatif tidak bertahan lama dan sikap tersebut

akan mudah berubah.

5) Sikap itu mengandung perasaan dan motivasi

Ini berarti bahwa sikap terhadap suatu objek tertentu

akan selalu diikuti oleh perasaan tertentu. Di samping itu, sikap

juga mengandung motivasi, ini berarti bahwa sikap itu

Page 33: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

20

mempunyai daya dorong bagi individu untuk berperilaku secara

tertentu terhadap objek yang dihadapinya.

6) Sikap

Sikap Adalah evaluasi umum yang dibuat manusia

terhadap dirinya sendiri, obyek atau isu (Azwar S.,6)

g. Cara Pengukuran Sikap

Menurut Azwar (2009), pengukuran sikap dapat dilakukan

dengan menggunakan Skala Likert, dengan kategori sangat

setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS, dan sangat tidak setuju

(STS).Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsungatau

tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana

pendapat atau pertanyaan responden terhadap suatu obyek.

Secara tidak langsungdapat dilakukan denganpertanyaan

hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden melalui

kuesioner ( Notoatmodjo, 2003).

h. Komponen Sikap

1) Komponen kognitif yang dipercayai individu berisi

kepercayaanyang dimiliki mengenai sesuatu yang dapat

disamakan penanganan(opini)terutamamenyangkut masalah

isu atau problem.

2) Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut

aspek emosional. Aspek emosional inilah biasanya berakhir

sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang bertahan

Page 34: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

21

terhadap pengaruh yang mungkin adalah mengubah sikap

seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang

dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

3) Komponen konatif merupakan sapek kecenderungan

berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh

seseorang. Dan berisi tendensiatau kecenderungan untuk

bertindak /bereaksi terhadap sesuatu (Menurut Azwar.s.,200).

3. Konsep Menopause

a) Pengertian menopause

Menopause adalah periode berhentinya haid dan1 tahun

berikutnya tidak haid lagi. (kamus istilah kebidanan, 2005,115)

Menopause adalah waktu dari kehidupan seorang ibu saat masa

haid terakhir, Pada sebagian ibu menopause terjadi usia 45-55

dan rata-rata pada usia 51 tahun. (Hacker /Moore,2001:589).

Menopause adalah bila seorang wanita tidak haid selama 12

bulan telah dapat dikatakan wanita tersebut telah mengalami

masa menopause.( Sarwono Prawirohardjo,2003). Menopause

adalah Haid alami terakhir akibat menurunnya fungsi estrogen

dalam tubuh. Proses menopause terjadi disebabkan penurunan

kadar estrogen, yaitu haid tidak teratur, panas dan keluhan-

keluhan yang timbul pada menopause Menurut Luciana (2005).

Page 35: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

22

1) Perubahan Hormon

Sesuatu yang berlebihan atau kurang, tentu

mengakibatkan timbulnya suatu reaksi pada kondisi

menopause reaksi yang nyata adalah perubahan hormon

estrogen yang menjadi berkurang. Meski perubahan terjadi

juga pada hormon lainnya, seperti progesteron, tetapi

perubahan yang mempengaruhi langsung kondisi fisik tubuh

maupun organ reproduksi, juga psikis adalah perubahan

hormon estrogen. Menurunnya kadar hormon ini menyebabkan

terjadi perubahan haid menjadi sedikit, jarang, bahkan siklus

haidnya mulai terganggu, hal ini disebabkan tidak tumbuhnya

selaput lendir rahim akibat rendahnya hormon estrogen.

2) Perubahan Fisik

Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon tubuh

pada saat menopause mempengaruhi berbagai keadaan fisik

tubuh seorang wanita, keadaan ini berupa keluhan

ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.

3) Perubahan emosi

Selain fisik perubahan psikis juga sangat

mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita dalam menjalani

masa menopause sangat tergantung pada masing-masing

individu, pengaruh ini sangat tergantung pada pandangan

Page 36: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

23

masing-masing wanita terhadap menopause, termasuk

pengetahuannya tentang menopause.

4) Wanita yang mendekati masa menopause mempunyai tiga pola

haid.Haid teratur dan kemudian tiba-tiba berhenti. Haid menjadi

jarang intervalanya menjadi panjang sampai akhirnya menjadi

berhenti.Haid menjadi tidak teratur, haid kadang banyak

kadang sedikit. Wanita yang mempunyai pola haid seprti ini

sebaiknya memeriksakan kedokter untuk memastikan rahim

normal atau tidak, agar perawatan bisa diberikan. Panas

dan demam dialami oleh paling sedikit ¾ wanita menopause

dan separuh diantarnya cukup parah sehingga menyebabkan

kelesuan fisik. Demam merupakan perasaan yang tiba-tiba

datang pada seluruh tubuh, menyebar pada wajah dan leher.

Panas hanya langsung beberapa saat dan kemudian

hilang.Jika panas terjadi di malam hari, mungkin diikuti dengan

keluarnya keringat dan kemudian imsomnia, serta muncul

kembali setelah beberapa bulan atau tahun. Dan

kesebuah survei,65 % wanita mengalami panas selama lebih

dari 2 tahun.( Derek Liewellyn- Jones).

b) Tahap-Tahap Dalam Menopause

Menurut Sarwono P.2003, menopause di bagi dalam

beberapa tahapan yaitu sebagai berikut:

Page 37: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

24

. 1) Pra menopause

Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik.

Gejala-gejala yang timbul :

a. Siklus haid yang tidak teratur

b. Pendarahan haid yang memanjang

c. Jumlah darah haid yang banyak

d. Nyeri haid.

2) Pra menopause

a. Fase Keringat malam hari

b. Mudah marah

c. Sulit tidur

d. Haid tidak teratur

e. Gangguan fungsi seksual

f. Kekeringan vagina

g. Gelisah

h. Rasa khawatir

Penurunan kadar Estrogen, menyebabkan periode

menstruasi yang tidak teratur, dan ini dapat dijadikan petunjuk

terjadinya menopause. Ada tiga periode menopause, yaitu :

1) Klimaterium, yaitu merupakan masa peralihan antara masa

reproduksi dan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga

dengan pramenopause, antara usia 40 tahun, ditandai dengan

Page 38: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

25

siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid yang

memanjang dan relatif banyak.

2) Menopause, yaitu saat haid terakhir atau berhentinya

menstruasi, dan bila sesudah menopause disebut pasca

menopause bila telah mengalami menopause 12 bulan sampai

menuju ke senium umumnya terjadi pada usia 50-an tahun.

3) Senium adalah periode sesudah pasca menopause, yaitu

ketika individu telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya,

sehingga tidak mengalami gangguan fisik antara usia 65 tahun.

(Sarwono P, 2003)

4) Beberapa wanita juga mengalami berbagai gejala karena

perubahan keseimbangan hormon. Bagian-bagian tubuh dapat

mulai menua dengan jelas, tetapi kebanyakan wanita

seharusnya tetap aktif secara fisik, mental, dan seksual

sesudah menopause seperti sebelumnya. (Sarwono P, 2003)

c) Faktor yang mempengaruhi menopause:

1) Usia haid pertama kali (menarche)

Semakin muda seorang mengalami haid pertamakalinya,

semakin tua atau lama ia memasuki masa menopause.

2) Faktor psikis

Keadaan seorng wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga

mempengaruhi perkembangan psikis seorang wanita. mereka

Page 39: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

26

akan mengalami masa menopouse lebih muda, dibandingkan

mereka yang menikah dan tidak bekerja.

3) Jumlah Anak

Makin sering seorang wanita melahirkan maka semakin tua

atau lama mereka memasuki masa menopause.

4) Usia melahirkan

Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai

memasuki usia menopause. Bahwa wanita yang masih

melahirkan diatas usia 40 tahun mengalami usia menopause

yang lebih tua. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan

akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi bahkan,

akan memperlambat proses penuaan tubuh.

5) Pemakaian kontrasepsi

Pemakaian kontrasepsi ini, khususnya alat kontrasepsi jenis

hormonal. Hal ini bisa terjadi karena cara kerja kontrasepsi

yang menekan fungsi indung telur sehingga tidak

memproduksi sel telur. Pada wanita yang menggunakan

kontrasepsi ini akan lebih lama atau tua memasuki

menopouse.

6) Merokok

Wanita perokok akan lebih cepat memasuki masa menopause :

7) Sosial ekonomi

Page 40: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

27

Menopause dipengaruhi oleh faktor status sosial ekonomi,

disamping pendidikan dan pekerjaan suami. Begitu juga

hubungan antara tinggi badan dan berat badan wanita yang

bersangkutan termasuk dalam pengaruh sosial ekonomi (Kasdu,

2002).

d) Gejala Saat Menopause :

1) Gejala Vasomotor

Gejala vasomotor berupa hot flushes (pipi terasa panas

dan merah, menjalar ke leher, tengkuk, dada, bahkan seluruh

badan), diikuti vasokontriksi yang menimbulkan perasaan dingin

dan saat timbul panas diikuti pengeluaran keringat malam hari.

Gejala ini dialami oleh 75% sampai 85% perempuan

perimenopause dan pascamenopause. Sebanyak 37% sampai

50% perempuan pramenopause juga mengalami hot flushes

setelah ooforektomi bilateral. Sebanyak 80% mempunyai gejala

> 1 tahun, kurang dari 25% mempunyai gejala > 5 tahun.

2) Osteoporosis

Ketika memasuki masa menopuse salah satu penyakit

yang ditakuti akan diderita adalah osteoporosis. Penderita

osteoporosis ini semakin meningkat dari hari ke hari dengan

semakin bertambahnya usia harapan hidup bangsa Indonesia.

Selain itu, masalah osteoporosis cukup mengkhawatirkan di

Page 41: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

28

Asia karena postur tubuh wanita Asia yang kecil lebih beresiko

terkena osteoporosis (Kasdu, 2002).

e) Perubahan saat menopause

Beberapa Akibat berhentinya haid, berbagai organ

reproduksi akan mengalami perubahan. Rahim mengalami antropi

(keadaan kemunduran gizi jaringan), panjangnya menyusut, dan

dindingnya menipis. Jaringan miometrium (otot rahim) menjadi

sedikit dan lebih banyak mengandung jaringan fibriotik (sifat

berserabut secara berlebihan). Leher rahim (serviks) menyusut

tidak menonjol kedalam vagina bahkan lama-lama akan merata

dengan dinding vagina. Lipatan- lipatan saluran telur menjadi

lebih pendek, menipis, dan mengerut. Rambut getar yang ada

pada ujung saluran telur atau fimbria menghilang (Kasdu,

2002).

Akibat perubahan organ reproduksi maupun hormon

tubuh pada saat menopouse mempengaruhi berbagai keadaan

fisik tubuh seorang wanita. Keadaan ini berupa keluhan-keluhan

ketidaknyamanan yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.

1) Hot flushes (perasaan panas)

Adalah rasa panas yang luar biasa pada wajah

dan tubuh bagian atas (seperti leher dan dada). Dengan

perabaan tangan akan terasa adanya peningkatan suhu pada

daerah tersebut. Gejolak panas terjadi karena jaringan-

Page 42: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

29

jaringan yang sensitif atau yang bergantung pada esterogen

akan terpengaruh sewaktu kadar estrogen menurun.

Pancaran panas diperkirakan merupakan akibat dari

pengaruh hormon pada bagian otak yang bertanggung jawab

untuk mengatur temperatur tubuh.

2) Keringat Berlebihan

Pancaran panas pada tubuh akibat pengaruh hormon

yang tubuh pada suhu yang lebih rendah. Akibatnya, suhu

udara yang semula dirasakan nyaman, mendadak menjadi

terlalu panas dan tubuh mulai menjadi panas serta

mengeluarkan keringat untuk mendinginkan diri. Selain itu,

dalam kehidupan seorang wanita, jaringan-jaringan

vagina menjadi lebih tipis dan berkurang kelembabannya

seiring dengan kadar estrogen yang menurun. Gejala lain yang

dialami wanita adalah berkeringat dimalam hari.

3) Vagina Kering

Perubahan pada organ reproduksi, diantaranya pada

daerah vagina sehingga dapat menimbulkan rasa sakit

pada saat berhubungan intim. Selain itu, akibat

berkurangnya estrogen menyebabkan keluhan gangguan pada

epitel vagina, jaringan penunjang, dan elastisitas dinding

vagina. Padahal, epitel vagina mengandung banyak reseptor

Page 43: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

30

estrogen yang sangat membantu mengurangi rasa sakit dalam

berhubungan seksual.

4) Tidak dapat menahan air seni

Ketika usia bertambah, air seni sering tidak dapat

ditahan pada saat bersin dan batuk. Hal ini akibat estrogen

yang menurun sehingga salah satu dampaknya adalah

inkonsitensia urin (tidak dapat mengendalikan fungsi kandung

kemih). Perlu diketahui, dinding serta lapisan otot polos

uretra perempuan juga mengandung banyak reseptor

estrogen. Kekurangan estrogen menyebabkan terjadinya

gangguan penutupan uretra dan perubahan pola aliran urin

menjadi abnormal sehingga mudah terjadi infeksi pada saluran

kemih bagian bawah.

5) Hilangnya jaringan penunjang

Rendahnya kadar estrogen dalam tubuh berpengaruh

pada jaringan kolagen yang berfungsi sebagai jaringan

penunjang pada tubuh. Hilangnya kolagen menyebabkan kulit

kering dan keriput, rambut terbelah-belah, rontok, gigi mudah

goyang dan gusi berdarah, sariawan, kuku rusak, serta

timbulnya rasa sakit dan ngilu pada persendian.

6) Penambahan berat badan

Saat wanita mulai menginjak usia 40 tahun, biasanya

tubuhnya mudah menjadi gemuk, tetapi sebaliknya sangat sulit

Page 44: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

31

menurunkan berat badannya. Berdasarkan penelitian, setiap

kurun 10 tahun, akan bertambah berat badan atau tubuh

melebar kesamping secara bertahap. Hal ini diduga ada

hubungannya dengan turunnya estrogen dan gangguan

pertukaran zat dasar metabolisme lemak.

7) Gangguan mata

Kurang dan hilangnya estrogen mempengaruhi

produksi kelenjar air mata sehingga mata terasa kering dan

gatal.

8) Nyeri tulang dan sendi

Seiring dengan meningkatnya usia maka

beberapa organ tidak lagi mengadakan remodeling,

diantaranya tulang. Bahkan, mengalami proses penurunan

karena pengaruh dari perubahan organ lain. Selain itu dengan

bertambahnya usia penyakit yang timbul semakin beragam.

Hal ini tentu saja berkaitan dengan kebugaran dan kesehatan

tubuh wanita (Kasdu, 2002)

f) Kesiapan Dalam Masa Menopause

Menurut Kasdu (2002), kesiapan wanita dalam menghadapi

masa menopause tercermin dalam kegiatan sebagai berikut:

1) Mengkonsumsi makanan bergizi

Sebaiknya mengonsumsi makanan dengan gizi yang berimbang.

Pemenuhan gizi yang memadai akan sangat membantu dalam

Page 45: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

32

menghambat berbagai dampak negatif menopause terhadap

kinerja otak, mencegah kulit kering. Yang dimaksud dengan gizi

seimbang adalah memenuhi kebutuhan gizi perhari dengan

asupan zat-zat gizi makanan yang mengandung karbohidrat,

protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Kebutuhan gizi orang

dewasa dengan berat normal adalah sekitar 2.000-2.200

kkal/perhari. Dengan pemenuhan gizi secara seimbang ini

diharapkan seseorang tidak kelebihan atau kekurangan berat

badan dan juga terjangkit suatu penyakit seperti diabetes

mellitus atau anemia.

Apabila cukup mengonsumsi gizi seimbang, tidak

diperlukan asupan gizi tertentu untuk mencegah suatu

gangguan. Namun, tidak ada salahnya untuk mengantisipasi

kebutuhan makanan yang diperlukan pada masa menopause

atau berhentinya hormon esterogen dalam tubuh. Jenis

makanan tersebut diantaranya mengandung, seperti kacang

kedelai atau pepaya. Selain itu, jangan lupa cukup mengonsumsi

makanan yang mengandung vitamin D, seperti ikan tuna,

salmon, minyak ikan, telur, dan susu.

2) Menghindarkan stres

Usahakan untuk membiasakan gaya hidup rileks dan

menghindari tekanan yang dapat membebani pikiran. Hal, ini

penting untuk mengatasi dampak psikologis akibat

Page 46: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

33

menopause. Wanita yang memasuki menopause, tidak jarang

merasa tidak sempurna lagi sebagai wanita. Kondisi ini sering

menimbulkan tekanan psikologis. Jika tekanan ini tidak diatasi

akan berkembang menjadi stres yang berdampak buruk pada

kehidupan sosial seorang wanita. Selain itu, stres atau

keadaan tegang akan merangsang otak yang dapat

mengganggu keseimbangan hormon yang akhirnya

berdampak pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu,

membiasakan sejak dini untuk hidup lebih rileks dan

mengatasi setiap masalah dengan cepat dan jalan terbaik.

Dengan demikian, ketika menghadapi masalah yang mungkin

timbul pada masa menopause dengan lebih mudah.

3) Menghentikan merokok dan minum-minuman beralkohol

Merokok dapat merusak kesehatan seseorang. Merokok

juga akan merusak kecantikan wanita. Asap nikotin dapat

membuat kulit wajah kering dan kusam. Bibir dan gusi

menghitam, bahkan kuku dan jemari bisa menjadi tidak

indah jika memegang rokok setiap hari karena kandungan

nikotinnya.

4) Olahraga secara teratur

Selain menguatkan tulang, olahraga juga sudah terbukti

bisa mencegah penyakit jantung, diabetes, jenis kanker

tertentu, dan juga mengusir stres. Dikatakan teratur jika

Page 47: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

34

dilakukan paling sedikit 3 kali dalam seminggu minimal 30

menit sekali latihan.

5) Berkonsultasi dengan dokter

Meskipun masa menopause merupakan peristiwa normal

yang akan terjadi pada setiap wanita, tetapi sebelum

memasuki masa tersebut hendaknya dipersiapkan sematang

mungkin. Persiapan tersebut dapat berupa membaca buku

atau berkonsultasi pada dokter sehingga mendapat informasi

yang benar. Apalagi pada wanita yang memiliki beberapa

penyakit atau riwayat kesehatan yang buruk, bahkan gaya

hidup yang memungkinkan memunculkan masalah pada saat

menopause . Oleh karena itu, konsultasi sangat diperlukan.

Pengetahuan ibu menopause dipengaruhi oleh dua faktor

yakni faktor internal: pendidikan, umur dan pengalaman, serta

faktor eksternal: sosial budaya, lingkungan, dan media

massa/informasi.

Pengetahuan ibu menopause mengakibatkan

terbentuknya sikap ibu menopause baik sikap positif ataupun

sikap negatif.

Page 48: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

35

D. Kerangka Teori

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN

Keterangan :

; Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2. 1. Kerangka konsep hubungan antara pengetahuan dan

sikap ibu menopouse dalam menghadapi masa

menopouse.Sumber: Notoatmojo (2010), Kusda (2002)

Faktor internal :

1. Tingkat pendidikan

2. Umur

3. Pekerjaan

Pengetahuan Ibu

Menopause

- Baik

- - Kurang

Sikap ibu

menopause

Sikap Positif

Sikap Positif

Faktor Eksterna :

1. Soaila Budaya

2. Lingkungan

3. Media

massa/informasi

Factor yang

mempengaruhi sikap :

a. Pengalaman pribadi

b. Pengaruh orag lain

yang diangggap

penting.

c. Kebudayaan

d. Media massa

e. Lembaga pendidikan

dan lembaga agama

Page 49: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

36

E. Kerangka Konsep

Gambar 2. 2. Kerangka konsep hubungan antara pengetahuan dan

sikap ibu menopouse dalam menghadapi masa

menopouse.

E. Hipotesis

H1 : Ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap

ibu menopause dalam menghadapi masa menopause.

Pengetahuan

Ibu

Menopause

Sikap Ibu

Menopause

Menghadapi

Masa

Menopause

Page 50: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan

Penelitian

Jenis penelitian Analitik yang digunakan adalah desain cross

sectional dimana peneliti melakukan observasi/pengukuran variable

dependen dan independen di lakukan pada saat pemeriksaan atau

pengkajian data (Nursalam, 2003). Peneliti ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu

menopouse dalam menghadapi masa menopouse di Puskesmas

Tosiba Kec. Samaturi Kab. Kolaka.

Rancangan Penelitian Cross Sectional

z

Gambar 2.3 Design Penelitian Cross Sectional

Sampel

Pengetahuan

baik Pengetahua

n Kurang

Sikap positif Sikap negatif Sikap positif Sikap Negatif

Pengetahuan

Cukup

Page 51: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

38

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Tosiba kecamatan samaturu

kabupaten kolaka.

2. Waktu Penelitian Dilakukan pada bulan april – Agustus 2017

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah Semua ibu menopouse yang ada

di Puskesmas Tosiba sejumlah 32 ibu.

b. Sampel

Sampel penelitian ini adalah sebagian ibu menopause di

puskesmas tosiba sejumlah 30 ibu . Kriteria yang digunakan

dalam pengambilan sampel yaitu :

1) Kriteria Inklusi

a) Ibu menopause yang bersedia di teliti

b) Ibu menopause yang berada ditempat

c) Bisa membaca dan menulis

2) Kriteria Ekslusi

Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai hal

kriteria eklusi Ibu menopause yang berkunjung di puskesmas

tosiba

c. Besar Sampel

Menurut Notoatmodjo (2005) karena jumlah populasi di desa

Karangrejo yaitu < 100, pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan rumus:

n = N

1 N (d )2

Page 52: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

39

Keterangan

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

sebesar 0,05

Jumlah populasi = 32

Perkiraan sampel :

n = 32

1 + 32 (0,05)2

n = 32

1 + 32 (0,0025)

n = 32 = 32 = 29,6 = 30

1 + 0,08 1, 08

Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 30 ibu

menopause.

3. Tehnik Sampling

Tehnik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam

pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar

sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam,

2003). Penelitian ini menggunakan non probability sampling

dengan teknik purposive sampling adalah suatu teknik penetapan

sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai

dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam

penelitian).(Nursalam,2009).

Page 53: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

40

D. Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen

Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(Sugiyono, 2007). Variabel independen dalam penelitian ini adalah

Pengetahuan ibu menopause di Puskesmas Tosiba

2. Variabel Dependen

Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena variabel bebas (Hidayat, 2007). Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah Sikap ibu menopause

dalam menghadapi menopause di Puskesmas Tosiba

Page 54: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

41

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional sikap ibu menupouse pengetahuan

dan dalam menghadapi masa menopause

Variabel

Definisi

Operasional

Parameter

skor

Score

Independen:

Pengetahuan mengenai menopause

Segala sesuatu

yang diketahui ibu tentang menopause.

Pemahaman ibu

tentang :

1.Pengertian menopause

2.Proses terjadinya menopause

3.Faktor yang mempengaruhi menopause

4.Gejala saat menopause

5.Perubahan saat menopause

6.Kesiapan dalam menghadapi masa menopause

Jawaban benar skor 1

Jawaban salah

skor 0

Kriteria Pengetahuan : Pengetahuan Rendah

(<50%) Pengetahuan Tinggi

(50%-100%)

Dependen:

Sikap ibu menopause dalam menghadapi masa menopause

Pendapat ibu

menopause terhadap masa menopause yang ditunjukkan dengan pernyataan positif dan negative

1. Kognitif =

Pengetahuan

2. Afektif = Perasaan

3. Konatif = Perilaku

SS = 5

S = 4

R = 3

TS = 2

STS =1

Sikap positif T

> MT

Sikap negatif

T < MT

Page 55: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

42

F. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

adalah :

a. Kuisioner untuk ibu yang berisi data umum ibu.

b. Sedangkan alat ukur untuk mengetahui pengetahuan ibu dan sikap

ibu dalam menghadapi masa menopause menggunakan :kuesioner

yang berupa pertanyaan.

G.Teknik Pengumpulan Data

Menurut Nursalam (2011) teknik pengumpulan data adalah

suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan

karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian.

1. Alat pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

kuisioner, yaitu metode pengumpulan data yang menggunakan

kumpulan pertanyaan mengenai objek. Pertanyaan dalam kuisioner

bersifat tertutup, yaitu variasi jawaban sudah ditentukan dan disusun

terlebih dahulu, sehingga ibu menopause tidak mempunyai

kebebasan untuk memilih jawaban kecuali yang telah diberikan

(Notoatmodjo, 2002)

2. Metode pengumpulan data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah

membagikan kuisioner kepada ibu menopause dan ibu menopause

diminta mengisi kuisioner tersebut, untuk mengetahui pengetahuan

dan sikap ibu dalam menghadapi masa menopouse, Kuisioner

berhubungan dengan:

a. Identifikasi ibu menopause yaitu nomor ibu menopause, umur

ribu menopause, suku bangsa, Pendidikan terakhir, Pekerjaan.

Page 56: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

43

b. Pertanyaan-pertanyaan informatif tentang apa yang telah

diketahui dan didengar mengenai pengetahuan ibu terhadap

menopouse.

H. Teknik Pengolahan Data

Setelah data dikumpulkan , kemudian dilaksanakan pengolahan data

dengan tahap sebagai berikut :

1. Pemeriksaan data (Editing) Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data

yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan

pada tahap pengumpulan data atau setelah data

terkumpul (Hidayat, 2007). Proses editing ini meliputi langkah

sebagai berikut

a. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.

b. Mengecek kelengkapandata.

c. Mengecek macam isian data (Arikunto, 2006).

2. Scorring

Setelah jawaban diberi kode kemudian dikelompokkan dan

dijumlahkan sehingga didapatkan skor total. Selanjutnya skor total

yang diperoleh dari masing-masing variabel di analisis. Yang

dilakukan peneliti dalam tahap tabulasi ini antara lain:

a. Memberi skor (Scorring) terhadap item-item yang perlu diberi

skor.

b. Menghitung perolehan skor pada masing-masing item sehingga

dapat dihasilkan nilai-nilai yang akan dianalisis. Data Sikap

Pernyataan favorabel

SS = Score 5

S = Score 4

R = Score 3

TS = Score 2

Page 57: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

44

STS = Score

Pernyatan ukuran unfavorabel

SS = 1

S = 2

R = 3

TS = 4

STS = 5

Keterangan :

SS = Sangat setuju

S = Setuju

R = Ragu - ragu

TS = Tidak setuju

STS = Sangat tidak setuju

3. Tabulasi

Tabulasi adalah penyusunan data dalam bentuk tabel. Termasuk

dalam kegiatan tabulasi adalah memberikan skor

terhadap item-item yang perlu diberi skor, memberikan kode

terhadap item-item yang tidak diberi skor,mengubah jenis data

disesuaikan atau dimodifikasi dengan teknik analisis yang akan

digunakan, coding (Arikunto, 2006)

5. Pengolahan data untuk mengetahui ibu menopause menggunakan

skala liket.

Page 58: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

45

I. Cara Analisa Data

Data demografi yang tercantumkan akan digunakan sebagai bahan

pertimbangan peneliti dalam menilai karakteristik ibu menopause

1. Uni variat

Data demografi tersebut menggunakan rumus:

P = X 100% Keterangan:

P = Prosentasi yang dicari

∑F = Jumlah frekuensi jawaban

N = Jumlah ibu menopause b. Data Pengetahuan

Pengolahan data pengetahuan remaja putra dan putri tentang

kesehatan reproduksi rumus sebagai berikut:

N Sp

x100%

Sm

Keterangan :

N = Nilai yang didapat

Sp = Skor yang didapat

Sm = Skor maksimal

Rumus yang digunakan untuk mengetahui sikap dari ibu

menopause positif atau negatif menggunakan T skor (Azwar,

2005).

T = 50 + 10

[ ]

Page 59: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

46

Keterangan:

x : skor ibu menopause

x¯ : nilai rata-rata kelompok

s : standart deviasi atau simpangan baku kelompok

Untuk menghitung standar deviasi

s² =

s = simpangan baku sampel

x = skor ibu menopause

x¯ = nilai rata-rata kelompokan = jumlah sampel (Sudjana, 2005)

MT =

Keterangan

MT : rata-rata T

N : jumlah sample

2. Bivariat (Azwar 2005)

1. Uji Statistik

Uji statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan antara

dua variable yang datanya data ordinal (data bertingkat)

adalah Chi Square. Pengujian hipotesis menggunakan

distribusi chi-kuadrat yang terdiri dari 2 variabel dan masing-

masing variable

Page 60: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

47

terdiri dari beberapa kategori. Rumus yang digunakan:

X2 2

Fo fh 2

fh

Keterangan :

X² : Chi Square

fo : Frekuensi yang diperoleh

fh : Sampel

Rumus :

= b Ka

Fk

Keterangan :

Bk : Jumlah pada baris x Ka : Jumlah pada baris a T :

Sampel

(Arikunto.S, 2002)

Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Chi-Kuadrat hitung lebih

besar dari tabel, maka H1 diterima, dan apabila lebih kecil

atau sama dengan ( ) harga tabel maka H1 ditolak

(Sugiyono, 2009).

Untuk mengetahui kekuatan atau derajat hubungan

antara 2 variabel dapat menggunakan rumus berikut:

Rumus: KK = Keterangan:

KK : Koefisien kontingensi

x² : harga chi-kuadrat yang diperoleh n :jumlah sampel

(Arikunto, 2006)

Page 61: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

48

Makin besar harga KK berarti hubungan antara dua

variabel makin erat,Harga KK berkisar antara 0 – 1,00

Menurut Sugiyono (2007), tingkat hubungan dinyatakan

dengan:

a. Antara 0,00 sampai dengan 0,199 : tingkat hubungan

sangat rendah

b. Antara 0,20 sampai dengan 0,399 : tingkat hubungan

rendah c. Antara 0,40 sampai dengan 0,599 : tingkat

hubungan sedang d. Antara 0,60 sampai dengan 0,799

tingkat hubungan kuat

e. Antara 0,80 sampai dengan 1,000 : tingkat hubungan

sangat kuat

Derajad kebesaran (DK) untuk chi-square adalah

(baris4) (kolom1). Maka dengan baris sebanyak 2 dan kolom

sebanyak 2 diperoleh derajat kebebasan.

DK = (2-1)(2-1)=1

Kaidah keputusan hipotesis yang diajukan diterima atau

ditolak dengan membandingkan harga X² tabel pada DK = 1

dan taraf signifikan 0,05.

J. Etika Penelitian

Etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan

berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika

penelitian harus diperhatikan. Etika yang harus diperhatikan

antara lain adalah sebagai berikut:

1. Lembar Persetujuan menjadi Responden (Informed Consent)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan

antara peneliti dengan ibu menopause penelitian dengan

memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

Page 62: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

49

lembar persetujuan untuk ibu menopaus. Tujuan informed

consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia,

maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.

Jika ibu menopause tidak bersedia, maka peneliti harus

menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus

ada dalam informed consent tersebut antara lain :

partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data

yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial

masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi

yang mudah dihubungi, dan lain–lain.

2. Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang

memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian

dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama ibu

menopause pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan

memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, bila

informasi maupun masalah–masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan

pada hasil riset (Hidayat, 2010).

Page 63: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Dan Perilaku Penduduk Di Wilayah Kerja

Puskesmas Tosiba

1. Keadaan Geografi

Puskesmas Tosiba merupakan puskesmas induk non

perawatan, depenitif sejak tahun 1981, berkedudukan dibagian

selatan ibu kota kabupaten Kolaka, tepatnya di Desa Tamboli,

kecamatan Samaturu, dengan jarak tempuh ± 40 KM serta

memiliki luas wilayah 344,7 km2. Secara administrasi terbagi

menjadi 17 Desa dan 2 Kelurahan dalam batas wilayah kerja

puskesmas Tosiba :

- Desa Puu Lawulo - Desa Awa

- Desa Lawulo - Desa Lambo Lemo

- Desa Liku - Desa Ulaweng

- Desa Sani-sani - Desa Amamotu

- Desa Malaha - Desa Tamboli

- Desa Meura - Desa Puu Tamboli

- Desa Kaloloa - Desa Wowa Tamboli

- Desa Konaweha - Kelurahan Tosiba

- Desa Ulu Konaweha - Kelurahan Tonga Napo

- Desa Latuo

Batas wilayah kerja Puskesmas Tosiba :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Wolo.

b. Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Bone.

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Latambaga.

d. Sebelah Timur Berbatasan dengan Kec. Mowewe.

Page 64: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

51

Gambar. 4.1. Peta Wilayah Puskesmas Tosiba

Sumber Gambar : Denah Puskesmas Tosiba tahun 2016

Page 65: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

52

Tabel. 4.1

Letak Geografis

Sumber data : BPS Kec.Samaturu tahun 2016

Berdasarkan tabel 1 diatas, terlihat bahwa desa yang terluas

adalah desa Amamotu dengan luas wilayah 85.31 KM2 dan jarak

N O Desa /

Kelurahan

Luas

Wilayah

( KM2 )

Jarak ke

Puskesmas

(Km)

Waktu tempuh

( Menit )

1 Puu Lawulo 16,01 25 55

2 Lawulo 17 20 52

3 Liku 20 10 50

4 Sani-sani 20.59 12 40

5 Malaha 98.4 9 30

6 Meura 20 8 25

7 Kaloloa 21.84 7 20

8 Konaweha 37.19 6 18

9 Ulu

Konaweha

24.14 5 16

10 Latuo 39 4 15

11 Awa 30.89 3 13

12 Lambo lemo 45 2 10

13 Ulaweng 30 3 8

14 Amamotu 85.31 2 5

15 Tamboli 30.89 1 2

16 Puu Tamboli 8.61 3 5

17 Tosiba 26,47 3 3

18 Tonganapo 25 5 6

19 Wowa

Tamboli

15 7 10

Page 66: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

53

tempuh terjauh dari sarana pelayanan puskesmas induk yaitu

daerah desa Puu Lawulo dengan jarah tempuh 25 km dan lama

perjalanan sekitar 55 menit dengan menggunakan kendaraan roda

dua dan roda empat.

Gambar 4.2

Kondisi Geografi Wilayah Kerja Pusksmas Tosiba Tahun 2016

Sumber Data : Dokumen Puskesmas Tosiba tahun 2016

Dilihat dari gambar 2 diatas, maka wilayah kerja Pusksmas

Tosiba terdiri dari wilayah daratan 60 %, sedangkan yang menjadi

kendala dalam memberikan pelayanan kesehatan yaitu daerah

perbukitan mencapai 30% dan daerah pesisir pantai mencapai

10%.

1. Keadaan Demografi

a. Data Penduduk

Masalah utama kependudukan diwilayah Puskesmas

Tosiba pada dasarnya meliputi dua hal pokok, yaitu :

komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dimana

proporsi penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan

persebaran penduduk yang kurang merata. Ini merupakan

Warning bahwa penduduk akan selalu bertambah lebih cepat

dibandingkan dengan pertambahan makanan, kecuali

terhambat oleh karena moral restrains, Kondisi demografi

%

Daratan

Perbukitan

Pantai

30

60

10

Page 67: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

54

memberikan gambaran tetntang pertumbuhan Penduduk

Wilayah Kerja Puskesmas Tosiba Kec. Samaturu Kab.

Kolaka kurun waktu 5 tahun terakhir seperti yang tampak

pada grafik dibawah ini

Gambar 4. 3 Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Tosiba Tahun

2012 - 2016

Sumber data : Dari dokumen profil puskesmas Tahun 2016

Dari Gambar 3 diatas memberi gambaran bahwa jumlah

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tosiba mengalami

peningkatan, perbandingan penduduk tahun 2012 (21.979) jiwa

dan tahun 2016 mencapai 25.314 jiwa.

Gambar 4.4 Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Tosiba

Tahun 2016

Sumber data : Dokumen BPS Tahun 2016

21,979

22,744

23,750

24,904 25,314

20,000

21,000

22,000

23,000

24,000

25,000

26,000

560 768

835 865 877

924 970

1205 1245 1260

1281 1298

1627 1638

1812 1844

1912 2089

2304

Meura

Kaloloa

tonga Napo

Lawulo

Amamotu

Lambolemo

Wowa

Tamboli

Sani - sani

Tosiba

Page 68: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

55

Dari gambar 4 diatas menunjukan bahwa jumlah penduduk

terbanyak adalah kelurahan Tosiba yaitu 2304 jiwa dan yang

paling terendah adalah meura dengan jumlah 560 jiwa.

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk, Kepadatan Pnduduk Jumlah Rata-

Rata Jiwa Dan Jumlah Rumah Tangga

Sumber data : BPS Kec.Samaturu tahun 2016

N O

Desa

/Kelurahan

Jumlah

Penduduk

Kepadatan

penduduk

Jumlah rata-

rata jiwa

Jumlah

rumah

tangga

1 Puu Lawulo 1.027 50 4 252

2 Lawulo 1.776 81 4 416

3 Liku 1.516 117 3 584

4 Sani-sani 2.561 50 10 250

5 Malaha 1.296 71 4 353

6 Meura 486 49 2 246

7 Kaloloa 739 36 4 182

8 Konaweha 1.871 93 4 467

9 Ulu Konaweha 1.715 79 4 394

10 Latuo 1.155 53 4 267

11 Awa 1.060 53 4 272

12 Lambo lemo 1.871 70 5 350

13 Ulaweng 995 41 5 207

14 Amamotu 1.009 47 4 235

15 Tamboli 2.289 107 4 537

16 Puu Tamboli 701 34 4 170

17 Tosiba 2.088 96 4 482

18 Tonganapo 818 36 4 180

19 Wowa Tamboli 1.377 66 5 328

JUMLAH 26.350 1.234 4 6.172

Page 69: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

56

Berdasarkan tabel 2 diatas, terlihat bahwa kepadatan

penduduk tertinggi yaitu didesa Liku berjumlah 177, sedangkan

untuk rata-rata jiwa yang menempati urutan tertinggi terdapat di

Desa Sani-sani dengan jumlah 10 jiwa dan rumah tangga

terbanyak terdapat di Desa Liku yaitu 584 rumah tangga

Tabel 4.3 Jumlah Jenis Tenaga Kesehatan Secara Umum

Di Puskesmas Tosiba Tahun 2016

No Jenis Tenaga Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Dokter umum

Dokter Gigi

S2 Kesehatan

S 1 Kesehatan Masyarakat

Nesr Keperawatan

S 1 Keperawatan

Apoteker

S 1 Farmasi

D 3 Keperawatan

D 3 Kebidanan

D 4 Kebidanan

D 3 Gizi

D 3 KESLING

D 3 Farmasi

D3 Perawat Gigi

SPK

D3 Analis kesehatan

SMK/SLTA

Tenaga Kontrak

Tenaga Sukarela

2 Orang

1 Orang

1 Orang

1 Orang

2 Orang

2 Orang

1 Orang

2 Orang

14 Orang

21 Orang

1 Orang

1 Orang

1 Orang

1 Orang

1 Orang

3 Orang

1 Orang

4 Orang

14 Orang

23 Orang

Jumlah 98 Orang

Page 70: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

57

Dilihat dari tabel 5 diatas, jenis tenaga yang ada disarana

pelayanan Puskesmas Tosiba berupa Sumber Daya Manusia

(SDM) keseluruhan 96 orang, masih terdapat perawat dengan

tingkat pendidikan SPK berjumlah 3 orang (3 %), yang

menempati urutan terbanyak yaitu D3 Kebidanan berjumlah 21

Orang (23 %) dan jenis tenaga sukarela yaitu berjumlah 23 orang

(26%).

a. Data Sasaran Program

Data Sasaran program berdasarkan jumlah penduduk

sangat sangat diperlukan bagi pengelola program di

puskesmas terutama dalam menyusun perencanaan dan

evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kegiatan berdasarkan

perhitungan akumulasi sasaran, sehingga hal ini menjadi bahan

yang menentukan dari kebutuhan sumber daya dalam

pelaksanaan kegiatan.

Tabel 4.4

Data Sasaran Program

No. Sasaran Program Kelompok Umur Jumlah

1 Jumlah Penduduk Semua Umur 25.314

2 Bayi 0 - 12 bl 405

4 Batita 1 - 3 th 570

5 A.Balita 12 - 59 bln 2.658

6 Balita 0 - 59 bln 3.063

7 Ibu Hamil 18 – 35 tahun 497

8 Ibu Bersalin 18 – 35 tahun 425

9 Ibu Nifas 18 – 35 tahun 425

10 Penduduk Usia

Lanjut

50 – 65 tahun 2.167

Page 71: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

58

11 Wanita Usia Subur 13 – 40 tahun 6.582

12 Pasangan Usia

Subur

18 – 40 tahun 4.708

13 Bumil Resti 16 – 40 tahun 89

14 Bayi Resti 0 – 14 bulan 122

15 Neo Resti 0 – 28 hari 61

Sumbr data : Dokumen Progremer Puskesmas Tahun 2016

Dari tabel 6 diatas memberi gambaran bahwa dari 15

kelompok umur sasaran dalam program yang ada di Puskesmas

tosiba, kelompok yang tertinggi adalah sasaran Wanita usia subur

dengan jumlah 6.582.

B. Hasil penelitian

Hasil penelitian ini dilakukan di puskesmas tosiba pada bulan

agustus 2017 yang bertujuan mengetahui hubungan antara

pengetahuan sikap ibu menupouse dalam menghadapi menupouse.

Setelah data tersebut terkumpul maka dilakukan pengelohan data,

selanjutnya hasil penelitian disajikan dalam bentuk distribusi, yang

menggunakan dua jenis analisis yaitu analisis univariabel dan analisis

bivariabel sebagai berikut.

1. Analisis Univariabel

Tabel 4.5. Distribusi frekuensi ibu menopause berdasarkan

tingkat pendidikan di Puskesmas Tosiba

No Pendidikan Frekuensi Prosentase(%) 1 Dasar 2 76,6 2 Menengah 7 23,4

Jumlah 3 100

Page 72: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

59

No Pekerjaan Frekuensi Prosentase(%)

1 Ibu Rumahtangga 11 36,67

2 Petani 19 63,33

Jumlah 30 10.

Berdasarkan Tabel 4.1 sebagian besar berpendidikan dasar

76,6 sebanyak 23 dan sebagian kecil berpendidikan menengah

23,4 sebanyak 7.

Tabel 4.6. Distribusi frekuensi ibu menopause berdasarkan umur

di Puskesmas Tosiba

No Umur Frekuensi Prosentase(%)

1 40-44 5 16,7

2 45-50 2 83,3

Jumlah 3 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar 25 ibu menopause (83,3%) berusia 45-50 ibu dan sebagian

kecil 5 ibu menopause (16,7%) berusia 40-44 tahun.

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi ibu menopause berdasarkan

pekerjaan

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa sebagian

besar 19 ibu menopause (63,33%) ibu menopause bekerja sebagai

petani, dan sebagian kecil 11 ibu menopause (36,67%) bekerja

sebagaiibu rumah tangga.

2. Analisis Bivariabel

Setelah mengetahui data dalam penelitian ini maka berikut

ditampilkan hasil penelitian yang terkait dengan data pengetahuan

dan sikap ibu dalam menghadapi masa menopause, dan hubungan

antara dua variabel tersebut.

Page 73: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

60

Tabel 4.8 Hubungan pengetahuan ibu menopause dalam

menghadapi masa menopause di Puskesmas Tosiba

No Pengetahuan Frekuensi

Prosentase (%)

1 Tinggi 17 56,67%

2 Rendah 13 43,33%

Jumlah 30 100%

Berdasarkan table 4.4 diatas dapat diketahui bahwa,

Sebagian besar 17 (56,67%) ibu menopause berpengetahuan

tinggi, dan sebagian kecil 13 (43,33%) ibu menopause

berpengetahuan rendah.

Tabel 4.9.Distribusi frekuensi ibu menopause berdasarkan sikap

di Puskesmas Tosiba

No sikap Frekuensi Prosentase(%)

1 Positif 19 63,33

2 Negatif 11 36,67

Jumlah 30 100%

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa,

sebagian besar (63,33%) memiliki sikap positif dalam menghadapi

menopause sebanyak 19 orang, dan sebagian kecil (36,67%) ibu

menopause memiliki sikap negative dalam menghadapi menopause

sebanyak 12 orang.

Tabel 4.10 hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu

menopause dalam menghadapi masa menopause di

Puskesmas Tosiba

Pengetahuan

Sikap Total

Positif Negatif

F % F % F % Tinggi

15 88,24 2 11,76 17 100

Rendah 4

30,77 9 69,23 13 100

Page 74: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

61

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar

15 ibu menopause (88,24%) yang memiliki pengetahuan tinggi

bersikap positif dan sebagian kecil 2 ibu menopause (11,76%)

yang memiliki pengetahuan tinggi dan bersikap negatif.

Hasil uji statistic dengan chi-square hasil denganx2 hitung

10,47=x2 tabel 3,841 dimana x2 hitung (10,47) >x2 tabel (3,841)

dimana H1 diterima Maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan dan sikap ibu dalam mengahadapi menopause dalam

menghadapi menopause di Puskesmas Tosiba setelah di hitung

mengggunakan KK hasil 0,045 yaitu keeratan hubungan sedang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan dan sikap ibu menopause dalam menghadapi

menopause di Puskesmas Tosiba dengan tingakt keearatan

sangat rendah

C. Pembahasan

Dalam pembahasan ini akan diuraikan analisa hasil penelitian

untuk menjawab rumusan masalah dan membuktikan hipotesis

penelitian. Pada hasil penelitian secara umum telah digambarkan

hubungan antara kedua variabel penelitian berdasarkan uji statistic chi

square.

a. Pengetahuan ibu menopause dalam menghadapi masa

menopause di Puskesmas Tosiba

Berdasarkan table 4.4 dapat diketahui bahwa, sebagian besar

(56,67%) ibu menopause berpengetahuan tinggi sebanyak17

orang, dan sebagian kecil (43,33%) ibu menopause berpengetahuan

rendah sebanyak 13 orang.

Pengetahuan sendiri adalah merupakan hasil dari “TAHU” dan

ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu

objek tertentu, pengetahuan umumnya datang dari penginderaan

Page 75: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

62

yang terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Penginderaan atau

kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).

Biasanya pengetahuan dipengaruhi oleh seberapa tinggi

tingkat pendidikan. Dimana Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang

tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka

seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari

orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi

yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat

tentang kesehatan. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang

berpendidikan

Rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah

(Notoatmodjo, 2007). Selain pendidikan usia juga berpengaruh

terhadap tinggi rendahnya tingkat pengetahuan. Hurlock (2009)

menjelaskan tentang usia adalah usia individu yang dimiliki saat lahir

sampai saat berulang tahun. Usia mempengaruhi terhadap daya

tangkap dan pola piker seseorang.Usia adalah semakin cukup umur,

tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berfikir dan bekerja menurut Elisabeth BH yang dikutip

Nursalam (2003).

Sehubungan dalam penelitian ini sebagaian besar ibu

menopause yang berpengetahuan tinggi memiliki pendidikan

menengah dari total ibu menopause yang berpendidikan

menengah.Yang artinya hal ini menunjukan bahwa pendidikan

sangat berarti terhadap pengetahuan ibu menopause. Dengan

tingginya pengetahuan maka ibu menopause akan mudah dalam

menghadapi menopause yang akan dihadapinya.

Usia seseorang memang menentukan pola piker yang berbeda.

Dimana seseorang yang dewasa dan matang akan lebih rasional

Page 76: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

63

dalam berfikir begitu pula sebaliknya. Ibu menopause yang diteliti di

Puskesmas Tosiba ini mayoritas berusia 45-50 tahun. Dari usia

tersebut sebagian besar. Berdasarkan penelitian ini sebagian

besar memiliki pengetahuan yang tinggi. Bisa diartikan mereka

lebih memahami tentang masa menopause yang telah mereka jalani.

Sehingga mereka lebih tahu dan mengerti atau berpengalaman

dengan apa yang dialaminya, karena mereka sudah memasuki masa

menopause.

Sehubungan dengan penelitian ini ibu menopause di

Puskesmas Tosiba, Kecamatan Samaturu ,Kabupaten Kolaka

sebagian besar memiliki pengetahuan tinggi dengan tingginya

Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu menopause ini, maka mereka

akan lebih bisa menerima tanda-tanda perubahan yang akan terjadi

pada masa masa menopause terutama perubahan fisik dan

emosional.

Pengetahuan ibu menopause tentang tanda-tanda menopause

sebaiknya diketahui lebih dini sebelum ibu mengalami masa

menopause sehingga ibu bias menerima dan beradaptasi dengan

perubahan yang terjadi.

b. Sikap ibu menopause dalam menghadapi masa menopause di

Puskesmas Tosiba

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa, sebagian

besar 19 ibu menopause (63,33%) memiliki sikap positif dan

sebagian kecil 11 ibu menopause (36,67%) memiliki sikap negatif.

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Menurut Campbell

(1950) dalam Notoatmodjo (2004), “An individual’ social attitude

eisan syndrome of respons consistency with regard to social object”.

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti sikap itu suatu

sindrom atau kumpulan gejala dalam merespon suatu stimulus atau

objek sehingga sikap melibatkan pikiran, perasaan,

perhatian,dan gejala kejiwaan yang lain.

Page 77: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

64

Sikap positif dari ibu menopause dalam menghadapi masa

menopause dapat dipengaruhi oleh factor internal, yaitu faktor

fisiologis dan psikologis dan factor eksternal, yaitu pengalaman,

norma-norma, hambatan-hambatan atau pendorong-pendorong yang

ada dalam masyarakat (Walgito, 2003). Pengalaman pribadi dan

pengaruh sosial juga merupakan sumber terjadinya suatu

sikap.Pengalaman merupakan guru yang terbaik, dapat Diartikan

pengalaman merupakan sumber sikap atau pengalaman itu

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran sikap yang

akan dianut. Pengaruh social tidak lepas dari pengalaman pribadi

dan lingkungan sosial budaya dari ibu menopause yang

mempengaruhi terbentuknya suatu sikap dari ibu menopause

terhadap suatu objek Berdasarkan teori yang diadopsi oleh Sobur

(2003) .

Seseorang yang berpengalaman akan bersikap lebih tepat

terhadap apa yang dialaminya. Pengalaman yang terjadi secara tiba-

tiba atau mengejutkan yang meninggalkan kesan paling mendalam

pada jiwa seseorang. Kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang

terjadi berulang-ulang dan terus- menerus, lama-kelamaan secara

bertahap diserap kedalam individu dan mempengaruhi terbentuknya

sikap. Dalam pembentukan sikap pengaruh orang lain sangat

berperan. Misal dalam kehidupan masyarakat yang umumnya hidup

dipedesaan, mereka akan mengikuti apa yang diberikan oleh tokoh

masyarakat. Dimana kita hidup mempunyai pengaruh yang besar

terhadap pembentukan sikap. Dalam kehidupan dimasyarakat, sikap

masyarakat diwarnai dengan kebudayaan yang ada didaerahnya

Data diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan

seseorang maka seseorang tersebut cenderung mempunyai sikap

yang positif.Pada masa ini terjadi penerimaan perubahan–perubahan

yang terjadi pada masa menopause. Hal ini merupakan suatu bagian

penting dalam kehidupan Ibu menopause sehingga perlu perhatian

khusus bagimereka supaya tidak memiliki pemikiran yang negatif.

Dengan semuaitu juga akan mempengaruhi mereka dalam bersikap.

Semakin tinggi pegetahuan maka akan cenderung bersikap positif.

Sikap memang tidak dibawa sejak lahir, namun sikap dipelajari

dan dibentuk berdasarkan pengalaman. Sikap ini merupakan

pernyataan yang didasari emosi. Maka dari itu Ibu menopause yang

mengalami masa peralihan dari masa premenopause yang juga

Page 78: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

65

mengalami perubahan emosi, harus bijak dalam bersikap di

harapkan ibu menopause bisa menerima keadaan.

c. Hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu menopause dalam

menghadapi masa menopause di Puskesmas Tosiba

Berdasarkan table 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar

yaitu 15 ibu menopause (88,24%) memiliki pengetahuan tinggi

bersikap positif dan sebagian kecil yaitu 2 ibu menopause (11,76%)

memiliki pengetahuan tinggi bersikap negatif.

Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide,

konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan

segalaisinya, termasuk manusia dan kehidupannya. Pengetahuan

mencakup penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia tentang

segala sesuatu. Juga, mencakup praktek atau kemampuan teknis

dalam memecahkan berbagai persoalan hidup yang belum

dibakukan secara sistimatis dan metodis (Kerafdan Dua, 2001).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah factor

internal dan eksternal. Faktor internal meliputi tingkat pendidikan,

umur dan juga pekerjaan, dan factor eksternalnya yaitu sosial

budaya, lingkungan dan media masa.

Sedangkan sikap merupakan reaksi atau ibu menopause yang

masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek

(Notoatmodjo, 2004). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan

diketahui bahwa sebagian besar Ibu menopause Berumur 45-50

tahun. Sikap Ibu menopause tergolong positif dan pengetahuannya

tergolong tinggi. Pengetahuan mengenai masa menopause juga

akan menentukan sikap mereka dalam menghadapi masa

menopause

Page 79: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

66

Sikap memang didasari oleh pengetahuan dan kesadaran

seseorang. Seseorang yang berpengetahuan akan bisa membentuk

sikap yang positif maupun sikap yang negatif. Pengetahuan juga

mengandung aspek-aspek yang menentukan sikap seseorang.

Data diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi pengetahuan

seseorang maka seseorang tersebut cenderung mempunyai sikap

yang positif. Pada masa ini terjadi penerimaan perubahan–

perubahan yang terjadi pada masa menopause. Hal ini merupakan

suatu bagian penting dalam kehidupan Ibu menopause sehingga

perlu perhatian khusus bagi mereka supaya tidak memiliki pemikiran

yang negatif. Dengan semua itu juga akan mempengaruhi mereka

dalam bersikap.Semakin tinggi pegetahuan maka akan cenderung

bersikap positif.

Hasil uji statistik dengan chi-square hasil dengan x2 Hitung

8,165 = x2tabel 3,841 dimana x2hitung (8,165) >x2 tabel (3,841)

dimana H1 diterima Maka disimpulkan bahwa ada hubungan

antara pengetahuan dan sikap ibu dalam mengahadapi

menopause dalam menghadapi menopause di Puskesmas Tosiba.

Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan dan sikap ibu menopause dalam menghadapi

menopause Puskesmas Tosiba dengan tingkat keearatan sangat

rendah

Page 80: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

67

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa hubungan

pengetahuan dan sikap ibu menopause dalam menghadapi masa

menopause di Puskesmas Tosiba dengan 30 ibu menopause adalah

sebagai berikut :

1. Sebagian besar ibu menopause berpengetahuan tinggi yaitu 17 ibu

(56,67%).

2. Sebagian besar ibu menopause memiliki sikap positif yaitu 19 ibu

(60%)

3. Ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu menopause

dalam menghadapi masa menopause di Puskesmas Tosiba dengan

tingkat keeratan sangat rendah.

Page 81: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

68

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan Saran

yaitu:

1. Bagi peneliti

Diharapkan mampu menerapkan ilmu yang sudah didapat tentang

hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu menopause dalam

menghadapi masa menopause, sehingga dapat memberikan

kontribusi yang baik dan bermanfaat bagi dunia pendidikan

khususnya dan bidang kesehatan pada umumnya.

2. Bagi masyarakat

Diharapkan agar dapat meningkatkan pengetahuan menopause

sehingga ibu dapat menghadapi menopause dengan baik

3. Bagi Penelitian Lebih Lanjut.

Sebagai data atau bahan bagi peneliti untuk melakukan penelitian

lebih lanjut, serta dapat meningkatkan hasil penelitiannya dan

dapat mengkaji hal-hal yang belum dapat dimunculkan penulis

dalam penelitian ini.

.

Page 82: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

69

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 2007. Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan Dalam Bidang

Keperawatan.Jakarta:CV.Infomedika.

Arikunto,S.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT.Rineka Cipta.

.2007.Manajemen Penelitian. Jakarta:PT.Rineka Cipta.

Baziad Ali,MA .2003. Menopause dan Andropause.Jakarta:Yayasan

Bina Pustaka Prawirohardjo.

Hacker,NF.,danMoore, JG. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi.

Jakarta: Hipokrates.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik

Analisis Data.Jakarta: Salemba Medika.

Kasdu,Dini .2002.Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause.

Jakarta: Puspa Swara.

Keraf, A. Sony danDua. 2001. Ilmu Pengetahuan: Sebuah Tinjauan

Filosofis.Yogyakarta:Kanisius.

Manuaba, I.A. Sri Kusuma Dewi Suryasaputra, dkk. 2009. Buku Ajar

Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan.Jakarta:EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo.2003. Pendidikan dan Perilaku

Kesehatan.

Jakarta:PT.Rineka Cipta.

. 2007. Promosi Kesehatandan Ilmu Perilaku Cetakan I.

Jakarta:PT.Rineka Cipta.

Nursalam.2003.Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu

Keperawatan:Pedoman Skripsi,Tesis,dan Instrumen

Penelitian Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.

Page 83: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

70

Nursalam dan Pariani,S.2004. Metodologi Riset Keperawatan.

Surabaya: CV.Info Media.

Sobur,Alex.2003.Psikologi Umum.Bandung:Pustaka Setia.

Suyanto danSalamah, Ummi. 2009. Riset Kebidanan Metodologi dan

Aplikasi.Jogjakarta:Mitra Cendika Press.

Walgito,Bimo.2003.Psikologi Sosial:Suatu

Pengantar.Yogyakarta:Andi.

Internet:

Chrisdiono M.A chdiat.2009. Problema Menopause.http//kespro info.com. (diakses17 Maret2016).

dr.Luciana, MS,SpGK,dr, Doddy,M.Kes,SpOG. Buku “Menopause”.

Tahun 2005. Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

Page 84: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

71

LAMPIRAN

Page 85: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

72

Page 86: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

73

Page 87: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

74

Page 88: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

75

Page 89: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

76

Page 90: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

77

Page 91: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

78

Page 92: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

79

Page 93: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

80

Page 94: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

81

Page 95: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

82

Page 96: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

83

Page 97: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

84

Page 98: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

85

Page 99: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

86

Page 100: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

87

Page 101: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
Page 102: SKRIPSI - repository.poltekkes-kdi.ac.idrepository.poltekkes-kdi.ac.id/67/1/SKRIPSI NURANI... · LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat