skripsi oleh natalia dinda oktavia
TRANSCRIPT
i
Universitas Katolik Parahyangan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Terakreditasi A
SK BAN-PT N0 : 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014
Studi Implementasi Program E-Posyandu di Posyandu
Wijaya Kusumah, Kecamatan Coblong Kota Bandung
Skripsi
Oleh
Natalia Dinda Oktavia
2015310022
Bandung
2019
Universitas Katolik Parahyangan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Terakreditasi A
SK BAN-PT N0 : 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014
Studi Implementasi Program E-Posyandu di Posyandu
Wijaya Kusumah, Kecamatan Coblong Kota Bandung
Skripsi
Oleh
Natalia Dinda Oktavia
2015310022
Pembimbing
Susana Ani Berliyanti, Dra., M.Si
Bandung
2019
i
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Natalia Dinda Oktavia
NPM : 2015310022
Jurusan/Program Studi : Ilmu Administrasi Publik
Judul : Studi Implementasi Program E-Posyandu di
Posyandu Wijaya Kusumah, Kecamatan Coblong
Kota Bandung.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya tulis ilmiah
sendiri dan bukanlah merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar akademik oleh pihak lain. Adapun karya atau pendapat pihak lain yang
dikutip, ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah yang berlaku.
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan bersedia menerima
konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari diketahui
bahwa pernyataan ini tidak benar.
Bandung, 14 Agustus 2019
Natalia Dinda Oktavia
ii
ABSTRAK
Nama : Natalia Dinda Oktavia
NPM : 2015310022
Judul : Studi Implementasi Program E-Posyandu di Posyandu Wijaya Kusumah,
Kecamatan Coblong Kota Bandung
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kegagalan
pelaksanaan program E-Posyandu dan peluang revitalisasi program E-Posyandu
oleh seluruh implementor yang terlibat program E-Posyandu di Posyandu Wijaya
Kusumah, Kecamatan Coblong Kota Bandung. Peneliti menggunakan teori
implementasi oleh George C. Edward III (1980) mengenai implementasi program
dari sisi: (1) Komunikasi, (2) Sumber Daya, (3) Disposisi, dan (4) Struktur
Birokrasi.
Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti melakukan studi
implementasi mengenai pelaksanaan program E-Posyandu. Pengumpulan data dan
analisa dilakukan dengan menggunakan data-data primer dan sekunder yakni: (1)
wawancara dengan 35 responden yang terdiri dari staff Kecamatan Coblong, staff
Kelurahan Sekeloa, Bidan Puskesmas, kader Posyandu, staff Dinas Kesehatan,
Orang Tua Bayi dan Anak Balita, dan (2) dokumen-dokumen resmi Posyandu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab kegagalan
implementasi program E-Posyandu adalah: (1) tidak ada komunikasi antara
posyandu dengan orang tua, (2) tidak adanya disposisi dari aparatur pemerintah,
dan (3) struktur birokrasi yang tidak berjalan. Peluang revitalisasi program dari
aparatur pemerintah seperti Dinas Kesehatan, Kecamatan, dan Kelurahan masih
kurang. Namun peneliti menemukan adanya ketertarikan masyarakat dengan
program E-Posyandu setelah mendapatkan pemaparan mengenai program tersebut.
Kata Kunci: Implementasi, E-Posyandu, Revitalisasi
iii
ABSTRACT
Name : Natalia Dinda Oktavia
NPM : 2015310022
Title : Implementation Study of The E-Posyandu Program in Posyandu
Wijaya Kusumah, Coblong Sub-district, Bandung City
This research aims to find the causing factors in the E-Posyandu (Electronic
Integrated Service Post) program execution failure as well as the revitalization
opportunity of aforementioned program by executors involved in its
implementation in Posyandu Wijaya Kusumah (Integrated Service Post), Coblong
Sub-District, Bandung City. The researcher uses the implementation theory by
George C. Edward III (1980) on the implementation of programs in terms of: (1)
Communication, (2) Resource, (3) Disposition, and (4) Bureaucratic Structure.
Using a qualitative-descriptive approach, the researcher conducts an
implementation study on the E-Posyandu program. Data collection and analysis
is done using primary and secondary data, namely: (1) an interview with 35
respondents comprising Coblong Sub-District staff, Sekeloa Urban Village staff,
health center midwives, Posyandu Cadres, Health Office staff, Parents of Infants
and Toddlers, and (2) Posyandu Official Documents.
Results show that the causing factors in the E-Posyandu program execution
failure are: (1) absence of communication between the Posyandu and parents, (2)
absence of disposition from government apparatus, and (3) an inoperative
bureaucratic structure. The revitalization opportunity from government apparatus
such as the Sub-District and Urban Village Health Office is still lacking. However,
the researcher has found public (parents) interest in the E-Posyandu program
after receiving exposure to said program.
Keywords: Implementation, E-Posyandu, Revitalization
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang Berjudul “Studi
Implementasi Program E-Posyandu di Posyandu Wijaya Kusumah, Kecamatan
Coblong Kota Bandung” dengan sebaik-baiknya sesuai dengan waktu yang telah
disediakan. Penelitian ini dibuat untuk memenuhi syarat dalam menempuh tugas
akhir pada program studi Ilmu Administrasi Publik.
Dalam menyusun penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan berupa ide dan dukungan. Pertama-tama penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada kedua orang tua yaitu Papa dan Mama, yang telah
memberikan dukungan doa, materi, dan moril kepada penulis, serta menyediakan
penulis sarana untuk menyusun penelitian dalam skripsi. Tanpa dukungan doa
dari beliau, penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Pius Sugeng Prasetyo, Drs., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan.
2. Ibu Tutik Rachmawati, Ph. D. Selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Publik.
3. Ibu Susana Ani Berliyanti, Dra., M.Si selaku dosen pembimbing yang
mengarahkan dan memberikan masukan kepada penulis dalam menyusun
skripsi.
v
4. Semua dosen, staff, karyawan administrasi, dan pekarya di Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan yang telah
menunjangan kegiatan perkuliahan penulis.
5. Seluruh Informan yang bersedia diwawancarai dan memberikan informasi
mengenai aplikasi E-Posyandu.
6. Bunga Febryani Inke Putri, Karina Putri Dianni, Dimas Prabowo, Ka Eggy,
dan Ka Sandriani selaku teman satu dosen bimbingan yang telah
membantu penulis dalam memberikan ide, dukungan, dan hiburan hingga
penulisan skripsi selesai.
7. Sahabat penulis yang telah membantu dalam menyusun rancangan
penelitian dan memberikan dukungan, doa, dan semangat, yaitu:
Marsellino Dimas Herddieanto, Joce Linda, Nora Hutajulu, Virna Rosa,
Paula Yolanda Alfonsa, Catasya, Anggita Putri dan lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu persatu.
8. Teman-teman KKL Sukamukti Joce, Karina, Emyr, Kristin, Bunga,
Kusuma, Agit, Nora, Tanti, Virna, Yan, Dwipta, Elly, dan Hanny yang
sudah memberikan pengalaman yang tidak terlupakan selama 40 hari.
9. Sahabat SMA penulis, Nova Ristiana, Sarah Meidilina, dan Patricia Cindy
yang selalu memberikan dukungan dan doa selama penilisan skripsi.
10. Teman-teman dari jurusan ilmu administrasi publik angkatan 2015 yang
memberikan pengalaman selama perkuliahan berlangsung.
11. Kakak-kakak senior angkatan 2012, 2013, dan 2014 yang memberikan
informasi-informasi dan pengalaman selama proses perkuliahan.
vi
12. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa Penelitian Skripsi yang dibuat ini masih jauh dari
kata sempurna. Maka, penulis menerima segala kritik dan saran untuk dapat
membantu penulis menjadi lebih baik dalam pembuatan Skripsi. Akhir kata,
penulis berharap penulisan yang telah disusun sedemikian rupa dapat dimengerti
oleh pembaca dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca.
Bandung, 14 Agustus 2019
Penulis,
Natalia Dinda Oktavia
vii
DAFTAR ISI
PERNYATAAN.................................................................................................................. i
ABSTRAK ......................................................................................................................... ii
ABSTRACT ....................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................... vii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Pertanyaan Penelitian .............................................................................................. 13
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 13
1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................................................... 13
1.5 Sistematika Penelitian ............................................................................................. 14
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 16
2.1 Pengertian Administrasi Publik .............................................................................. 16
2.2 Pengertian Kebijakan .............................................................................................. 17
2.3 Pengertian Kesehatan .............................................................................................. 18
2.4 Pengertian Posyandu ............................................................................................... 21
2.4.1 Tujuan program Posyandu ............................................................................... 22
2.5 Pengertian E-Government dan E-Governance ........................................................ 23
2.5.1 E-Government .................................................................................................. 23
2.5.2 E-Governance .................................................................................................. 26
2.6 E-Posyandu ............................................................................................................. 28
2.6.1 Tujuan dan Manfaat E-Posyandu ..................................................................... 29
2.7 Pengertian Implementasi ......................................................................................... 31
2.8 Teori Implementasi George C. Edward III ............................................................. 32
2.9 Teori Replikasi Inovasi ........................................................................................... 39
2.10 Kerangka Berpikir ................................................................................................. 40
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 42
3.1 Tipe Penelitian ........................................................................................................ 42
3.2 Peran Peneliti .......................................................................................................... 43
3.3 Lokasi Penelitian ..................................................................................................... 43
viii
3.4 Sumber Data............................................................................................................ 44
3.5 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................................... 45
3.5.1 Wawancara ....................................................................................................... 46
3.5.2 Analisis Dokumen ............................................................................................ 47
3.5.3 Observasi .......................................................................................................... 47
3.6 Analisa Data ............................................................................................................ 48
3.7 Pengecekan Keabsahan Temuan ............................................................................. 49
3.8 Operasional Variabel .............................................................................................. 51
BAB IV OBJEK PENELITIAN..................................................................................... 56
4.1 Profil Dinas Kesehatan Kota Bandung ................................................................... 56
4.1.1 Visi dan Misi .................................................................................................... 56
4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi .................................................................................. 57
4.2 Profil Kecamatan Coblong ...................................................................................... 57
4.2.1 Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Coblong dan Kelurahan Sekeloa ....... 57
4.2.2 Kondisi Geografis ............................................................................................ 59
4.3 Data kelembagaan Kelurahan Sekeloa .................................................................... 60
4.4 Data Kependudukan Kelurahan Sekeloa ................................................................. 61
4.5 Profil Posyandu Wijaya Kusumah .......................................................................... 61
4.5.1 Visi dan Misi .................................................................................................... 61
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN .................................................................... 63
5.1 Komunikasi ............................................................................................................. 64
5.1.1 Transmisi .......................................................................................................... 64
5.1.2 Clarity (Kejelasan) ........................................................................................... 67
5.1.3 Konsistensi ....................................................................................................... 69
5.2 Resources/Sumber daya .......................................................................................... 71
5.2.1 Sumber daya Manusia ...................................................................................... 71
5.2.2 Informasi .......................................................................................................... 73
5.2.3 Kewenangan ..................................................................................................... 75
5.2.4 Fasilitas ............................................................................................................ 76
5.3 Disposisi .................................................................................................................. 77
5.3.1 Pengaturan Birokrasi ........................................................................................ 78
5.3.2 Insentif ............................................................................................................. 80
5.4. Struktur Birokrasi ................................................................................................... 81
5.4.1 Standard Operating Procedures ........................................................................ 82
ix
5.4.2 Fragmentasi ...................................................................................................... 83
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 88
6.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 88
6.2 Saran ....................................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 93
LAMPIRAN .................................................................................................................... 96
x
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Kepengurusan Organisasi Posyandu ..................................................... 3
Bagan 1. 2 Praktek Mekanisme Pengelolaan Posyandu ......................................... 6
Bagan 1. 3 Mekanisme Kerja Aplikasi E-Posyandu ............................................... 9
Bagan 2.1 Faktor implementasi kebijakan menurut George C. Edward III dalam
penelitian E-Posyandu ........................................................................................... 40
xi
DAFTAR TABEL
Table 1.1 Langkah Kegiatan Posyandu ................................................................... 5
Table 1.2 Praktek Mekanisme Pengelolaan Posyandu ………….……………….. 6
Table 3.1 Informan (Responden) yang terlibat dalam Aplikasi E-Posyandu........ 44
Table 3.2 Operasional Variabel............................................................................. 52
Table 4.1 Data Jumlah RT/RW ............................................................................. 60
Table 4.2 Data Posyandu Wijaya Kusumah…………………………..……........62
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Status kesehatan yang tinggi menjadi salah suatu aspek penting bagi
pemerintah untuk membantu mewujudkan tujuan negara yaitu mensejahterakan
masyarakat. Sesuai dengan Undang-Undang No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
menjelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. 1 Tubuh yang sehat harus dimiliki setiap manusia sejak usia dini.
Penerapan hidup sehat perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari supaya
menjadi kebiasaan (habit) yang baik untuk kedepannya karena secara tidak
langsung, anak yang sehat dapat berpartisipasi sebagai penerus bangsa.
Pemerintah sebagai administrator publik mempunyai kewajiban untuk
mendorong masyarakat dalam meningkatkan kesehatan secara maksimal yang
diatur dalam regulasi, kebijakan publik, dan pelayanan publik. Semakin tinggi
kualitas kesehatan masyarakat, maka kesejahteraan masyarakat akan semakin
meningkat. Perwujudan kesejahteraan masyarakat tersebut merupakan salah satu
bentuk kepedulian dan kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat.
Kebijakan kesehatan diatur dalam Undang-Undang No 23 tahun 1992, yang
didalamnya berisikan penjelasan mengenai kesehatan dan status kesehatan pada
masyarakat, tata cara meningkatkan status kesehatan yang tinggi, dan jaminan
pemeliharaan kesehatan, salah satunya melalui program Pemerintah yang berbasis
1 Undang-Undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Pasal 1. nomor 1 dan 2
2
masyarakat yakni Posyandu sesuai dengan Pedoman Posyandu oleh Kementerian
Kesehatan. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan yang
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM), yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk
mempercepat penurunan angka kematian bayi dan anak.2
Posyandu dibentuk pada tahun 1984, sebelumnya Departemen Kesehatan
menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) pada
tahun 1975, yakni strategi pembangunan kesehatan yang menerapkan prinsip
gotong royong dan swadaya masyarakat, tetapi hal ini juga ternyata menimbulkan
berbagai masalah, antara lain pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak,
menyulitkan koordinasi, serta memerlukan lebih banyak sumber daya. Untuk
mengatasinya, maka pada tahun 1984 dikeluarkanlah lnstruksi Bersama antara
Menteri Kesehatan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) dan Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan
yang ada di masyarakat ke dalam satu wadah yang disebut dengan nama Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu). Kegiatan yang dilakukan, diarahkan untuk lebih
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui kegiatan Posyandu,
yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), lmunisasi, Gizi
2 Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu (Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI. 2011) 2.
3
dan penanggulangan diare.3 Yang menjadi kelompok sasaran Posyandu adalah
bayi, anak balita, Ibu hamil, Ibu nifas, Ibu Menyusui, Pasangan Usia Subur.
Posyandu memiliki struktur organisasi yang bersifat fleksibel karena petugas
didalamnya ditetapkan melalui musyawarah masyarakat sendiri, sehingga dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan, dan kemampuan
sumber daya. Anggota organisasi minimal terdiri dari ketua, sekretaris, dan
bendahara serta kader Posyandu yang merangkap sebagai anggota. Unit Pengelola
Posyandu tersebut dipimpin oleh seorang ketua, yang dipilih dari para
anggotanya.4
Bagan 1.1 Kepengurusan Organisasi Posyandu
Sumber: Kementerian Kesehatan RI
Pengelola Posyandu adalah unsur masyarakat, lembaga kemasyarakatan,
organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga mitra
pemerintah, dan dunia usaha yang dipilih, bersedia, mampu, dan memiliki waktu
dan kepedulian terhadap pelayanan sosial dasar masyarakat di Posyandu. Kader
3 Ibid, 6-7. 4 Ibid, 18
Kepala
Desa/Kelurahan
Posyandu A
Unit/Kelompok
Pengelola Posyandu
Posyandu B Posyandu C
4
Posyandu berasal dari masyarakat yang bersedia, mampu dan memiliki waktu
untuk melakukan kegiatan Posyandu.5 Proses pelaksanaan posyandu dipantau oleh
Puskesmas setiap perkembangannya, yang hasilnya dipakai sebagai masukan
untuk perencanaan dan pengembangan Posyandu selanjutnya secara lintas sektoral.
Kegiatan Posyandu terhadap kesehatan bayi dan anak balita adalah
Penimbangan Berat Badan (BB), Penentuan Status Pertumbuhan, Penyuluhan dan
Konseling, dan pemeriksaan kesehatan, imunisasi, serta deteksi dini tumbuh
kembang oleh Puskesmas secara langsung. Apabila ditemukan kelainan segera
dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit. Imunisasi kepada ibu hamil dan
bayi/anak balita dilakukan oleh Puskesmas dan pemberian gizi diberikan oleh
Kader Posyandu dengan melakukan penimbangan BB, deteksi dini gangguan
pertumbuhan, penyuluhan dan konseling gizi, pemberian makanan tambahan
(PMT) lokal, suplementasi vitamin A dan tablet Fe. Kegiatan selanjutnya adalah
Pencegahan dan Penanggulangan Diare, pencegahan melalui Penyuluhan Hidup
Sehat dan Bersih (PHSB) dan penanggulangan melalui pemberian obat Zinc.6
Kegiatan Posyandu diatas dilakukan satu kali dalam sebulan secara rutin
ditempat yang terjangkau, yang telah disepakati oleh masyarakat setempat. Pada
saat penyelenggaraan program, kader yang menangani minimal 5 (lima) orang
sesuai dengan langkah kegiatan dibawah ini:7
5 Ibid, 19 6 Ibid, 27-28 7 Ibid, 32
5
Table 1.1 Langkah Kegiatan Posyandu
Langkah Kegiatan Pelaksana
Pertama Pendaftaran Kader
Kedua Penimbangan Kader
Ketiga Pengisian KMS
(Kartu Menuju Sehat)
Kader
Keempat Penyuluhan Kader
Kelima Pelayanan Kesehatan Kader
Sumber: Kementerian Kesehatan RI 2011
Setelah kegiatan diatas dilaksanakan, hasil kegiatan dilakukan Pencatatan dan
Pelaporan. Pencatatan dilakukan oleh kader segera setalah kegiatan dilaksanakan.
pencatatan dilakukan dengan menggunakan format baku sesuai dengan program
kesehatan, Sistem Informasi Posyandu (SIP) berisikan data seperti Buku register
kelahiran dan kematian bayi, ibu hamil, ibu nifas, ibu melahirkan, Wanita Usia
Subur (WUS) dan Pasangan Usia Subur (PUS), catatan jumlah seluruh bayi dan
balita, Buku catatan kegiatan posyandu, kegiatan usaha, dan lainnya. Sedangkan
Pelaporan seharusnya tidak wajib dilaporkan kepada puskesmas atau sektor
lainnya seperti Kelurahan, Kecamatan, dan Dinas Kesehatan. Tetapi bila sektor-
sektor tersebut membutuhkan data mengenai kegiatan Posyandu yang sebelumnya
disebutkan, harus mengambilnya langsung ke Posyandu dengan menunjuk
petugas untuk mengambil data di SIP. 8 Dalam prakteknya, ketua posyandu
8 Ibid. 42-43
6
menuturkan bahwa pelaporan buku register SIP dibutuhkan oleh puskesmas,
kelurahan, kecamatan, dan dinas kesehatan.9 Sesuai dengan bagan dibawah ini:
Bagan 1. 2 Praktek Mekanisme Pengelolaan Posyandu
Sumber: Hasil Wawancara Ketua Posyandu Wijaya Kusumah
Data kesehatan masyarakat di Posyandu sangat diperlukan di berbagai tingkat
untuk mempercepat pendeteksi kesehatan, misalnya kesehatan ibu hamil,
kesehatan ibu nifas, mendeteksi kesehatan bayi yang mengalami stunting
(kekurangan gizi), sehingga ketepatan, kelengkapan, dan ketersediaan data
menjadi krusial yang dapat diakses setiap saat. Dengan adanya program Posyandu,
sebagai bentuk peran dan dukungan dari pemerintah kepada masyarakat. Program
yang pernah dirancang terkait dengan uraian diatas adalah program E-Posyandu
9 Ketua Posyandu. Personal Interview. (17.09.2018). Pukul 09.00
Dinas Kesehatan
Kecamatan
Kepala Desa/ Kelurahan
Puskesmas
Posyandu B Posyandu A Posyandu C
7
yang berbasis digitalisasi pada era E-Government, yakni era akuntabilitas dan
transparansi pemerintah kepada masyarakat.
Saat ini perkembangan teknologi internet semakin maju di setiap negara,
salah satunya Indonesia. Hampir seluruh kegiatan yang dilakukan warga negara
berbasis teknologi internet, terutama pada kegiatan sehari-hari dalam
berkomunikasi. Maka dari itu, pemerintah pusat memanfaatkan perkembangan
teknologi dengan menciptakan program inovasi E-Government. E-Government
adalah suatu perangkat utama yang dibuat oleh pemerintah untuk dikombinasikan
dengan berbagai layanan dan informasi yang diperuntukkan oleh pemerintah
kepada khalayak umum atau publik mengenai lima dimensi E-Government, yakni
kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan. Dengan
adanya perwujudan teknologi ini dapat meningkatkan mutu layanan publik yang
berbasis teknologi informasi dan komunikasi, menciptakan pemerintahan yang
transparan, bersih hingga mampu menjawab seluruh tuntutan perubahan secara
efektif. Untuk mendukung keberhasilan E-Government, dibutuhkan tata kelola
dalam pelaksanaannya yang berbasis tekologi juga, yakni E-Governance.
Penggunaan E-Governance dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kapasitas orang-orang di lembaga dan organisasi pemerintah dan non-pemerintah
dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). E-Governance
melibatkan gaya kepemimpinan baru, mengenai cara memutuskan kebijakan dan
investasi, cara mengakses pendidikan, cara mendengarkan warga, dan cara
mengatur dan menyampaikan informasi dan layanan kepada publik. Dilihat dari
uraian diatas, untuk meningkatkan kesehatan bayi dan anak balita, terdapat 1
8
pihak, yakni Kecamatan yang berinisiatif memunculkan inovasi baru dari program
Posyandu yang dihubungkan dengan dimensi aplikasi untuk mempermudah
kegiatan Posyandu yakni pencatatan dan pelaporan, aplikasi yang dimaksud
adalah aplikasi E-Posyandu. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan tata kelola yang
baik sehingga keberhasilan implementasi dapat berjalan efektif dan efisien.
Aplikasi E-Posyandu, sebuah aplikasi kesehatan yang berisikan database dari
SIP di Posyandu. Inovasi E-Posyandu diharapkan mampu melaksanakan Instruksi
dari Presiden Republik Indonesia No 3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi
nasional pengembangan E-Government, yaitu memiliki tujuan untuk
mempermudah masyarakat di seluruh wilayah negara dengan biaya yang kecil
(efisien). Selain itu, dengan adanya E-Posyandu dapat mempermudah dan
mempercepat Pemerintah mengenai pengolahan data, pengelolaan informasi,
sistem manajemen, dan proses kerja yang dilakukan secara elektronik. Sehingga
tidak perlu mengunjungi Posyandu terdahulu untuk meminta data kesehatan yang
tertulis dalam SIP, maka dapat menghemat waktu dan tenaga, hanya saja data
yang tersedia dalam aplikasi E-Posyandu hanya data mengenai bayi dan anak
balita. Maka, orang tua dari bayi dan anak balita di E-Posyandu juga dilibatkan
dalam kegiatan pemantauan, sehingga dapat mewujudkan pemerintahan yang
transparan. Proses pelaksanaan aplikasi E-Posyandu diperlukan mekanisme kerja
dari setiap stakeholder yang terlibat, yakni sebagai berikut: 10
10 Pendamping Kader Posyandu. Personal Interview. (12.10.2018) pukul 11.00
9
Mela
po
rkan
ketika a
da
a
na
k an
om
ali
Bagan 1. 3 Mekanisme Kerja Aplikasi E-Posyandu
Akses & Respon untuk Penanganan anak Anomali
Posyandu E-DATABASE
- Nama Bayi
- Nama Ibu
- Nama Ayah
- Tgl Lahir Bayi
- RT
- Berat Badan Bayi
(Kg)
- Status NTOB
- ASI Eksklusif
- Tanggal Imunisasi
Kelurahan
- Memantau perkembangan Bayi
- Segera melaporkan kpada
Puskesmas jika ada bayi
anomali
Menginput data
1 Bulan sekali
Akses 3 Bulan sekali
Puskesmas
- Memantau
perkembangan Bayi
- Memberikan
respon cepat untuk
menangani apabila
terdapat bayi
Anomali
- Pemberian gizi
berupa vitamin dan
obat-obatan
Kecamatan
- Memantau perkembangan Bayi
- Melaporkan bayi anomali
kepada Puskesmas
- Menangani permasalahan
program secara teknis
- Diskusi bersama Kelurahan,
Puskesmas, dan Posyandu
mengenai Kesehatan Bayi
- Memberikan Pelatihan kepada
kader Posyandu mengenai input
data
Dinas Kesehatan
- Memantau Perkembangan Bayi
- Melaporkan bayi anomali kepada Kecamatan
- Pengambilan keputusan dalam perencanaan
program kesehatan dapat dilakukan secara cepat
Sumber: Pendamping Kader Posyandu Kecamatan Coblong
Akses 3 Bulan sekali
Akses 3 Bulan sekali
Orang Tua Peserta
Memantau perkembangan
Bayi masing-masing
Mera
nca
ng
Pro
gra
m
Pela
yan
an
Keseh
ata
n
10
Dari bagan diatas, dijelaskan bahwa posyandu (kader) sebagai pemegang data
perkembangan wajib menginput database secara online (e-database) setiap satu
bulan sekali yakni setiap kegiatan posyandu dilaksanakan. Database yang diinput
oleh kader meliputi: Nama Bayi, Nama Ibu, Nama Ayah, Tanggal Lahir Bayi, RT,
Berat Badan Bayi (BB), Status NTOB (kenaikan/penuruan kesehatan), ASI
Eksklusif, dan Tanggal Imunisasi.
Dari data-data yang diinput setiap bulan, setiap anak perlu dipantau
perkembangan kesehatannya dari segi gizi dan nutrisi yang diberikan. Pemantauan
dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh Puskesmas, Kelurahan, Kecamatan, Dinas
Kesehatan, dan Orang tua peserta posyandu. Pihak-pihak tersebut tidak hanya
mengakses e-database untuk dipantau, melainkan untuk program kedepannya
sesuai dengan tugasnya masing-masing. Seperti Kecamatan, yang melakukan
evaluasi melalui diskusi bersama kelurahan, puskesmas, dan posyandu mengenai
perkembangan kesehatan bayi tiap bulannya, data E-Posyandu dapat digunakan
Kecamatan untuk membuat perencanaan program kedepannya, tanggung jawab
dalam menangani permasalahan secara teknis, serta kelangsungan program,
Pendamping Kader Posyandu (PKP) harus memberikan pelatihan kepada kader di
Posyandu mengenai cara akses dan input data ke dalam database E-Posyandu.
Kecamatan dan Kelurahan harus segara melaporkan kepada Puskesmas jika
mendapati adanya anak anomali atau gangguan kesehatan. Pihak puskesmas yang
bertugas menerima laporan anak anomali harus segera menangani peserta
gangguan kesehatan dengan memberikan obat-obatan, vitamin, atau lainnya.
Pihak Dinas Kesehatan dapat menggunakan data tersebut sebagai dasar untuk
11
membuat program atau kebijakan mengenai kesehatan kedepannya, sehingga
dapat meningkatkan kesehatan anak di Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas, terwujudnya inovasi kesehatan aplikasi E-
Posyandu diharapkan akan bermanfaat bagi seluruh stakeholder. Manfaat bagi
pemerintah yaitu mendapatkan informasi atau data perkembangan kesehatan bayi
dan balita dengan cepat, sehingga jika terdapat anak yang mengalami anomali,
yakni kondisi dimana anak tersebut mengalami kekurangan gizi, atau gangguan
kesehatan lainnya, dapat segera memberikan penanganan dan solusi yang tepat
serta dapat mengembangkan kesehatan masyarakat dengan menciptakan program-
program yang akan datang berdasarkan database perkembangan anak. Bagi warga
sendiri baik orang tua maupun anak, manfaat yang didapat adalah kesehatan yang
baik untuk anaknya, dan rasa aman dari orang tua dengan pemantauan posyandu
dan pemerintah yang sigap menghadapi kondisi anak yang mengalami anomali.
Melihat hal itu pemerintah mewujudkan inovasi E-Posyandu dengan
melakukan percobaan di Posyandu Wijaya Kusumah, Kecamatan Coblong,
sebagai posyandu pertama yang menerapkan aplikasi E-Posyandu dari 102
posyandu di kecamatan Coblong, yakni pada bulan Oktober 2016.
Adanya inovasi program E-Posyandu dapat mempermudah pemantauan
perkembangan kesehatan anak sehingga jika terjadi anak anomali segera ditangani
oleh puskesmas, selain itu data perkembangan yang ada dalam aplikasi E-
Posyandu dapat menjadi dasar untuk perencanaan program atau inovasi. Melihat
hal itu, tujuan pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat akan
12
terwujud lebih cepat. Namun, ketika melakukan wawancara awal, program E-
Posyandu tidak terimplementasi dengan baik. Menurut Ketua Posyandu Wijaya
Kusumah, pelaksanaan aplikasi E-Posyandu, harus berhenti pada bulan September
2017 dikarenakan putusnya kerjasama dengan PT.Telkom, sehingga fasilitas Wifi
(Wireless Fidelity) tidak tersedia kembali untuk dilakukan penginputan data
secara online. 11 Fakta lain yang didapat adalah mekanisme kerja pelaksana
kebijakan yang berperan dalam mekanisme kerja tidak terlaksana dengan baik.
Bagian Teknologi dan Informasi di Kecamatan Coblong menuturkan bahwa pihak
yang sering mengakses hanya posyandu sebagai penginput data, puskesmas dan
kecamatan, sedangkan pihak kelurahan, dinas kesehatan, dan orang tua peserta
belum pernah mengakses aplikasi E-Posyandu, sehingga tugas yang seharusnya
dilakukan sesuai mekanisme kerja tidak terlaksana dengan baik.12 Melihat itu,
adanya aplikasi E-Posyandu belum dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaksana,
sehingga tujuan untuk mempermudah pelaporan dan pemantauan tidak
terealisasikan.
Dari fakta-fakta diatas, peneliti ingin mengetahui faktor penyebab tidak
terlaksananya program E-Posyandu dengan baik, sehingga diperlukan inovasi
yang lebih efektif dan efisien. Penelitian ini berjudul: “Studi Implementasi
Program E-Posyandu di Posyandu Wijaya Kusumah, Kecamatan Coblong Kota
Bandung”
11 Ibid. 12 Divisi Teknologi dan Informasi Kecamatan Coblong. Personal Interview. (12.10.2018). Pukul
11.00
13
1.2 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan di
teliti, yaitu, Faktor apa yang menjadi penyebab mekanisme kerja tidak terlaksana
dengan baik pada aplikasi E-Posyandu?
1.3 Tujuan Penelitian
Peneliti melakukan penelitian program Posyandu Wijaya Kusumah bertujuan
untuk mengetahui faktor yang menjadi penyebab mekanisme kerja tidak
terlaksana dengan baik pada aplikasi E-Posyandu.
1.4 Kegunaan Penelitian
A. Secara Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dan
pembaca, serta membantu pembaca untuk memperluas wawasan, terutama bagi
yang ingin mengetahui inovasi baru di Kota Bandung yaitu E-Posyandu dan
mengetahui proses pelaksanaannya secara teknis dan signifikan.
B. Secara Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui dan memahami fakta-
fakta dan permasalahan yang telah terjadi di lapangan. Dan dapat memotivasi
pihak lain seperti pembaca untuk dapat memanfaatkan dan menciptakan inovasi
berbasis teknologi internet.
14
1.5 Sistematika Penelitian
Dalam Penelitian ini, sistematika penulisan terdiri dari enam bab, yakni pada
tiga bab pertama secara garis besar dapat memperoleh gambaran dan
memudahkan pembahasan penelitian, yang dijelaskan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN, menjelaskan mengenai latar belakang, pertanyaan
penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II: LANDASAN TEORI, berisikan tentang konsep-konsep dan teori
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, teori dan informasi yang diperoleh
peneliti diambil dari buku dan sumber lain yang mendukung seperti pengertian
administrasi publik, kebijakan publik, teori kesehatan, posyandu, teori e-
government, dimensi E-Government, informasi E-Posyandu, teori implementasi,
dan model penelitian George. C Edward III.
BAB III: METODE PENELITIAN, mendeskripsikan mengenai rancangan
kualitatif, sumber data, prosedur pengumpulan data, pengecekan keabsahan.
BAB IV: OBJEK PENELITIAN, profil mengenai gambaran umum lokasi
penelitian di Kecamatan Coblong, Kelurahan Sekeloa, Posyandu Wijaya
Kusumah, dan Dinas Kesehatan yang memegang tanggung jawab aplikasi E-
Posyandu.
BAB V: ANALISA DAN PEMBAHASAN, bagian temuan dan pembahasan
mengenai proses pelaksanaan E-Posyandu yang diperoleh di lapangan dan
menganalisa hasil temuan mengikuti empat variabel teori Edward III yakni
komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi.
15
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN, menjelaskan mengenai
kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai pelaksanaan program
E-Posyandu dan memberikan saran berdasarkan kesimpulan penelitian yang
diperoleh.