skripsi pengembangan produk dalam meningkatkan volume penjualan pada toko "grobak toys"

98
PENGEMBANGAN PRODUK DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA TOKO “GROBAK TOYS” SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Program Studi Manajemen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM (STIE AMM) Mataram Diajukan oleh: TERRY JULIANDI NPM: 06.0072.SM

Upload: elmo

Post on 24-Jun-2015

5.314 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Seri skripsi manajemen pemasaran. Skripsi ini sebenarx maksa banget, but it's ok.

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

PENGEMBANGAN PRODUKDALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN

PADA TOKO “GROBAK TOYS”

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Program Studi Manajemen

pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMM (STIE AMM) Mataram

Diajukan oleh:

TERRY JULIANDI

NPM: 06.0072.SM

JENJANG PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA (S1)JURUSAN MANAJEMEN PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM

MATARAM2010

Page 2: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

PERSETUJUAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN PRODUKDALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN

PADA TOKO “GROBAK TOYS”

Diajukan oleh:

TERRY JULIANDI

NPM: 06.0072.SM

Mataram, ........................................ Mataram, ........................................

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Hj. Indah Ariffianti, S.E., M.M. Zulkarnaen, S.E.NIK: 3310199 NIK: 802047101

Page 3: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

PENGESAHAN SKRIPSI

PENGEMBANGAN PRODUKDALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN

PADA TOKO “GROBAK TOYS”

Disusun oleh:

NAMA : TERRY JULIANDI

NPM : 06.0072.SM

Telah DipertahankanDi depan Dewan Penguji

Pada tanggal 2010

Ketua Penguji,

I Made Suardana, S.E., M.M.NIP: 19630902.198903.1.002

Anggota Anggota

Hj. Indah Ariffianti, S.E., M.M. Zulkarnaen, S.E.NIK: 3310199 NIK: 802047101

Mengetahui,

Ketua STIE AMM

H. Umar Said, S.H., M.M.NIK: 610005472

Page 4: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengembangan produk topi dapat meningkatkan volume penjualan pada toko “Grobak Toys”, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan produk topi dalam meningkatkan volume penjualan pada toko “Grobak Toys”. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui gambaran tentang bagaimana proses pengembangan produk dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Analisis kualitatif yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana, analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi yang diperoleh adalah Y = 74.314.435,55 + 5,472348808 X. Sedangkan koefisien korelasi r = 0,951590402, dan koefisien determinasi adalah 90,55%. Analisis hipotesis menunjukkan bahwa pengembangan produk dapat meningkatkan volume penjualan topi pada toko “Grobak Toys” secara signifikan. Adapun pengaruh dari pengembangan produk tersebut dalam meningkatkan volume penjualan topi pada toko “Grobak Toys” adalah sebesar 95,16%.

Kata kunci: pengembangan produk, volume penjualan, teori konsumen

iv

Page 5: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

ABSTRACT

This research is aimed to find out if the development of product can increase the volume of hat sales at “Grobak Toys” store, and to find out how much the influence of the development of product in increasing the volume of hat sales at “Grobak Toys” store. The data used in this research is primary and secondary. Data analysis used is qualitative and quantitative. The qualitative analysis is used to find out the description of how the process of development of the product and the factors influenced. The quantitative analysis used is simple linear regression, correlation coefficient analysis and determination coefficient analysis.

The result of this research shows that the equation of the regression is Y = 74.314.435,55 + 5,472348808 X. While the correlation coefficient r is 0, 951590402, and determination coefficient is 90,55%. Hypothesis analisis shows that the development of the product can increase the volume of hat sales at “Grobak Toys” store significantly. Meanwhile, the influence of the development of the product in increasing the volume of the hat product at “Grobak Toys” store is 95,16%.

Keywords: product development, sales volume, consumer theory

v

Page 6: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Mataram, 26 Agustus 2010

TERRY JULIANDI

vi

Page 7: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan di Toko ‘Grobak Toys’”. Tak lupa shalawat dan salam penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya dan umatnya sampai akhir jaman.

Pengembangan produk merupakan suatu hal yang cukup penting dalam perusahaan dalam usaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu, pengembangan produk haruslah benar-benar dikembangkan dan dikelola dengan sebaik mungkin. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah yang sistematis dalam usaha pengembangan produk tersebut. Untuk mengetahui arti pentingnya pengembangan produk terhadap volume penjualan pada suatu perusahaan, terutama pada toko “Grobak Toys”, penulis mencoba untuk meneliti hal tersebut. Penulis berharap bahwa penyusunan skripsi ini dapat memberikan manfaat dan ilmu kepada pembaca. Amin.

Penyusunan skripsi ini telah melibatkan banyak orang dalam penyelesaiannya. Penulis banyak mendapat bantuan, motivasi, saran, dukungan bahkan kritik dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak H. Umar Said, S.H., M.M. selaku Ketua STIE AMM Mataram,2. Ibu Hj. Indah Ariffianti, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing utama yang

telah banyak meluangkan waktu untuk membantu membimbing, mengarahkan, memberi masukan dan mengoreksi penulisan dalam penyusunan skripsi ini,

3. Bapak Zulkarnaen, S.E. selaku pembimbing pendamping yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu membimbing, mengarahkan, memberi masukan dan mengoreksi penulisan dalam penyusunan skripsi ini,

4. Bapak I Made Suardana, S.E., M.M. selaku pembahas utama, yang telah banyak memberikan saran dan kritik guna penyempurnaan penyusunan skripsi ini,

5. Ibu Dra. Bq. Ertin Helmida, M.P. selaku dosen wali penulis,6. Seluruh staf STIE AMM Mataram yang telah membantu guna kelancaran

penyusunan skripsi ini,7. Bapak dan Ibu dosen STIE AMM Mataram yang telah dengan sabar

membimbing dan mentransformasikan ilmunya kepada penulis,8. Kedua orang tua penulis, yang selalu membantu, mendoakan, mendorong dan

mendukung penulis untuk terus menuntut ilmu,9. Adik-adik penulis, yang selalu mendoakan, mendorong dan mendukung

penulis untuk terus semangat dalam menyelesaikan skripsi ini,

vii

Page 8: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

viii

10. Teman-teman satu angkatan yang saling menyemangati dalam penulisan skripsi, tanpa kalian skripsi ini akan lebih lama lagi selesai,

11. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kesalahan, sehingga segala saran dan kritik yang membangun dengan senang hati akan penulis terima sebagai masukan guna penyempurnaan penyusunan skripsi ini lebih lanjut.

Mataram, 26 Agustus 2010

Penulis

Page 9: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

PERSETUJUAN SKRIPSI............................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI................................................................................ iii

ABSTRAK........................................................................................................ iv

ABSTRACT....................................................................................................... v

PERNYATAAN............................................................................................... vi

KATA PENGANTAR...................................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................. 1

1.2 PERUMUSAN MASALAH..................................................... 3

1.3 TUJUAN PENELITIAN........................................................... 3

1.4 MANFAAT PENELITIAN....................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 5

2.1 HASIL PENELITIAN TERDAHULU..................................... 5

2.2 LANDASAN TEORI................................................................ 6

2.2.1 DEFINISI PEMASARAN............................................. 6

2.2.3 DEFINISI BAURAN PEMASARAN........................... 8

2.2.4 PRODUK...................................................................... 10

2.2.5 TINGKATAN PRODUK.............................................. 10

2.2.6 HIRARKI PRODUK..................................................... 11

2.2.7 KLASIFIKASI PRODUK............................................. 12

2.2.8 DAUR HIDUP PRODUK............................................. 16

2.2.9 PERENCANAAN PRODUK........................................ 17

2.2.10 PENGEMBANGAN PRODUK BARU........................ 19

ix

Page 10: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

x

2.2.11 LANGKAH-LANGKAH DALAM PENGEMBANGAN PRODUK BARU.......................................................... 22

2.2.12 SASARAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU.... 25

2.2.13 DILEMA PENGEMBANGAN PRODUK BARU....... 26

2.3 KERANGKA BERPIKIR......................................................... 28

2.4 HIPOTESIS............................................................................... 28

BAB III. METODE PENELITIAN................................................................. 30

3.1 JENIS PENELITIAN................................................................ 30

3.3 TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA................... 31

3.3.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA............................. 31

3.3.2 ALAT PENGUMPULAN DATA................................. 31

3.4 JENIS DAN SUMBER DATA................................................. 32

3.4.1 JENIS DATA................................................................ 32

3.4.2 SUMBER DATA.......................................................... 32

3.5 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL............................................................................... 33

3.5.1 VARIABEL PENELITIAN.......................................... 33

3.5.2 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL.................... 33

3.6 ANALISIS DATA.................................................................... 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 36

4.1 HASIL PENELITIAN............................................................... 36

4.1.1 METODE KUALITATIF............................................. 36

4.1.2 METODE KUANTITATIF........................................... 41

4.2 PEMBAHASAN....................................................................... 45

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN............................................................. 48

5.1 SIMPULAN.............................................................................. 48

5.2 SARAN..................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 49

LAMPIRAN .................................................................................................... 50

Page 11: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 3.1 Nilai Koefisien Korelasi dari Guilford Empirical Rulesi................. 35

Tabel 4.1 Data Biaya Pengembangan Produk Topi Toko “Grobak Toys” periode 2004-2009........................................................................... 42

Tabel 4.2 Data Volume Penjualan Produk Topi Toko “Grobak Toys” periode 2004-2009........................................................................... 42

Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi Sederhana antara Biaya Pengembangan Produk dengan Volume Penjualan pada Toko “Grobak Toys” periode 2004-2009........................................................................... 42

Tabel 4.4 Hasil Uji-t antara Biaya Pengembangan Produk dan Volume Penjualan pada Toko “Grobak Toys” periode 2004-2009............... 44

xi

Page 12: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1 Daur hidup penjualan dan laba.................................................... 17

Gambar 2.2 Daur hidup penjualan dan laba serta pengaruh produk baru terhadap laba perusahaan............................................................. 21

Gambar 2.3 Kerangka berpikir........................................................................ 28

xii

Page 13: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1: Hasil Analisis Regresi antara Biaya Pengembangan Produk

terhadap Volume Penjualan pada toko “Grobak Toys” periode

2004-2009 dengan derajat signifikan 95%.................................. 51

xiii

Page 14: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pemasaran merupakan suatu proses merencanakan dan menjalankan

serangkaian konsep mengenai harga, promosi dan konsep distribusi terhadap suatu

ide-ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu,

organisasi dan masyarakat. Pemasaran memiliki fokus bagaimana agar kita dapat

mengubah suatu kebutuhan menjadi suatu keinginan, keinginan untuk memiliki,

keinginan untuk menggunakan dan keinginan untuk memuaskan diri. Oleh karena

itu terdapat dua bagian penting dalam proses pemasaran yakni produsen sebagai

penyedia barang dan jasa, serta konsumen sebagai pemakai barang dan jasa yang

ditawarkan oleh produsen.

Menerapkan pemasaran bagi produsen berarti melakukan usaha-usaha untuk

mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen, dan berusaha membuat suatu

produk atau jasa yang dihasilkan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut

serta melakukan usaha-usaha untuk meyakinkan konsumen tersebut bahwa produk

atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan. Di sisi lain, keinginan

konsumen berbeda-beda dan sangat cepat berubah, karena adanya faktor-faktor

penyebab antara lain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan

ekonomi, perkembangan kebudayaan dan kebijakan pemerintah.

Di dalam praktiknya, perusahaan biasanya mengembangkan produk yang

identik dengan produk lamanya, atau menciptakan suatu produk yang baru. Hal

1

Page 15: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

2

ini dilakukan untuk menjaga citra perusahaan yang telah dibentuk oleh lini produk

terlebih dahulu. Situasi ini menunjukkan adanya tingkat persaingan yang semakin

ketat antar produsen, sehingga memaksa perusahaan untuk lebih meningkatkan

daya saing dengan cara lebih jeli melihat situasi dan kondisi dalam menerapkan

kebijakan pemasarannya.

Aktivitas pengembangan produk dapat dilakukan dengan baik jika

perusahaan selalu berinteraksi dengan konsumen untuk mengetahui keinginan dan

kebutuhan konsumen. Pengembangan produk dilakukan dalam bentuk

pengembangan kualitas, disain, kemasan dan pelayanan yang diberikan pada

konsumen. Hal ini diperlukan karena kesetiaan konsumen terhadap produk bukan

merupakan sesuatu yang tetap, karena selalu ada produk-produk pesaing.

Kemampuan perusahaan untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya akan

mengakibatkan konsumen semakin tergantung kepada produk yang dihasilkan dan

melakukan pembelian secara berulang-ulang.

Toko “Grobak Toys” merupakan usaha dagang yang menjual topi. Untuk

mengikuti perkembangan model dan tren yang diinginkan oleh konsumen, maka

toko “Grobak Toys” perlu melakukan pengembangan produk yang dijual, baik

dengan memberikan variasi terhadap merk yang dijual, jenis topi yang dijual,

kemasan dan disain topi. Hal ini dalam rangka untuk mempertahankan dan

mengembangkan kelangsungan hidup perusahaannya. Selama ini toko “Grobak

Toys” hanya menjual topi jenis biasa, sehingga dengan berkembang dan

bervariasinya keinginan masyarakat, toko “Grobak Toys” mencoba untuk menjual

Page 16: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

3

topi yang lebih variatif, yaitu dengan menambah lini produk yang ada dengan

tambahan merk dan jenis topi.

Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengambil judul, “Pengembangan Produk dalam

Meningkatkan Volume Penjualan di Toko ‘Grobak Toys’.”

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas, penulis mengambil perumusan masalah sebagai

berikut:

a. Apakah pengembangan produk topi dapat meningkatkan volume penjualan

pada toko “Grobak Toys”?

b. Seberapa besar pengaruh pengembangan produk topi dalam meningkatkan

volume penjualan pada toko “Grobak Toys”?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:

a. Untuk mengetahui apakah pengembangan produk topi dapat meningkatkan

volume penjualan pada toko “Grobak Toys”.

b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan produk topi dalam

meningkatkan volume penjualan pada toko “Grobak Toys”.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Secara akademis, merupakan salah satu syarat untuk mencapai kebulatan

studi strata satu (S1) pada STIE AMM Mataram.

Page 17: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

4

2. Secara teoritis, diharapkan penelitian ini mampu membantu mahasiswa untuk

mengetahui tentang manajemen pemasaran, terutama dalam mencari tahu

bagaimana hubungan antara pengembangan produk baru dengan volume

penjualan.

3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan untuk

manajemen toko “Grobak Toys” dalam strategi pemasaran ke depan, terutama

untuk mengetahui apakah pengembangan produk yang dilakukan berpengaruh

secara signifikan atau tidak terhadap perolehan laba.

Page 18: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.5 HASIL PENELITIAN TERDAHULU

Mukodam (2005), tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahap-

tahap pengembangan produk apa saja yang dilakukan, untuk mengetahui faktor-

faktor yang mendorong dalam melakukan pengembangan produk, serta untuk

mengetahui besar peranan pengembangan produk dalam meningkatkan volume

penjualan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

korelasi Pearson yang didukung dengan analisis koefisien determinasi, serta untuk

mengetahui signifikan nilai korelasi dilakukan uji t satu pihak. Hasil penelitian ini

adalah terdapat hubungan yang cukup kuat antara pengembangan produk dengan

volume penjualan, yaitu dengan nilai r = 0,9502.

Nugraha (2008), tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahap-tahap

pengembangan produk apa saja yang dilakukan, untuk mengetahui faktor-faktor

yang mendorong dalam melakukan pengembangan produk, serta untuk

mengetahui berapa besar peranan pengembangan produk dalam meningkatkan

volume penjualan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis korelasi Pearson yang didukung dengan analisis koefisien determinasi,

serta untuk mengetahui signifikan nilai korelasi dilakukan uji hipotesis (uji t) satu

pihak. Hasil yang didapat dari analisis korelasi Pearson dapat diketahui bahwa

nilai r = 0,9067 yang menunjukkan hubungan yang cenderung sangat kuat dan

5

Page 19: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

6

searah. Hal tersebut mengandung arti bahwa peningkatan biaya pengembangan

produk akan meningkatkan volume penjualan, begitu juga sebaliknya.

Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama-

sama meneliti pengembangan produk terhadap volume penjualan dengan analisis

data regresi linear sederhana, koefisien korelasi dan koefisien determinasi.

Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini mencoba untuk meneliti pada

perusahaan dagang, sedangkan pada penelitian terdahulu perusahaan yang diteliti

adalah perusahaan manufaktur.

1.6 LANDASAN TEORI

1.6.1 DEFINISI PEMASARAN

Banyak definisi yang dikemukakan oleh para pakar pemasaran, namun

belum ada suatu keseragaman tentang definisi pemasaran antara pakar yang satu

dengan yang lain. Beberapa orang menyamakan pemasaran dengan penjualan dan

promosi yang agresif, tetapi pemasar yang hebat tidak bertindak seperti itu.

Pemasaran bukanlah promosi yang sensasional, tetapi penyusunan program yang

terencana dengan biak untuk memenangkan pelanggan. Pemasar yang baik akan

membuat orang-orang menginginkan produk tersebut, bukan lagi menawarkan

produk mereka.

Menurut Engel, et.al. (2002: 4), pemasaran adalah proses perencanaan dan

pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang,

dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individual dan

organisasional.

Page 20: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

7

In (2004: 2) menyatakan bahwa pemasaran merupakan penyesuaian

kemampuan dan keterbatasan perusahaan dengan perubahan situasi untuk

menciptakan nilai bagi pelanggan, staf, dan pemilik saham sambil menghindari

dan mengontrol konflik dengan pesaing.

Sedangkan Kotler (2006: 4) menyebutkan bahwa pemasaran adalah proses

sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa

yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk

dan nilai.

Definisi tersebut didasarkan pada konsep-konsep inti: kebutuhan, keinginan

dan permintaan, produk, kegunaan, nilai dan kepuasan, pertukaran, transaksi dan

hubungan, pasar, pemasaran dan pemasar.

1.6.2 DEFINISI MANAJEMEN PEMASARAN

Manajemen pemasaran terjadi jika setidak-tidaknya salah satu pihak dalam

pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh

tanggapan yang diinginkan dari pihak lain.

Kotler (2006: 14) menyebutkan:

Definisi manajemen pemasaran yang disahkan tahun 1985 oleh Asosiasi

Pemasaran Amerika (American Marketing Association) adalah proses

perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi

gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-

sasaran perorangan dan organisasi.

Definisi ini memandang manajemen pemasaran sebagai suatu proses yang

meliputi analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian; bahwa ia

Page 21: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

8

mencakup gagasan, barang dan jasa; bahwa manajemen pemasaran dilandasi oleh

gagasan pertukaran; dan bahwa tujuannya adalah menghasilkan kepuasan bagi

pihak-pihak yang terlibat.

1.6.3 DEFINISI BAURAN PEMASARAN

Bauran pemasaran mengacu pada strategi terpadu yang memadukan produk,

harga, promosi dan distribusi. Masing-masing unsur dari bauran tersebut

memerlukan masukan dari penelitian konsumen. Penelitian menjadi sangat kritis

ketika pemasaran meluas melintasi batasan budaya ke latar internasional. Untuk

itu, perusahaan harus memutuskan bagaimana mengalokasi seluruh anggaran

biaya pemasaran untuk berbagai alat dalam bauran pemasaran. Bauran pemasaran

merupakan sebuah konsep kunci dalam teori pemasaran modern.

Kotler (2006: 93) menyebutkan bahwa bauran pemasaran adalah campuran

dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh

suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar

sasaran.

Adapun unsur-unsur dalam bauran pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Penetapan posisi produk

Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk.

Secara luas produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan kepada

seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan (Kotler, 2006: 5).

Kunci dalam penempatan produk adalah selalu mendapatkan tempat yang cocok

yang mewakili hasrat konsumen yang tidak terpenuhi dan memanfaatkan peluang

itu secara agresif (Engel, et.al., 2002: 15).

Page 22: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

9

2. Keputusan penetapan harga

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh

produk tersebut (Kotler, 2006: 96). Keputusan penetapan harga tidak pernah boleh

dibiarkan dilakukan secara kebetulan. Ada saatnya penetapan harga disesuaikan

dengan hukum permintaan, tapi suatu saat bisa jadi penetapan harga justru

berlawanan dengan hukum permintaan. Bila suatu merk mampu membawa citra

bergengsi, maka kurva permintaan akan cenderung miring ke belakang, sehingga

menaikkan harga dapat menaikkan penjualan (Engel, et.al., 2002).

3. Strategi periklanan dan promosi

Kotler (2006: 97) menyebutkan bahwa promosi menunjuk pada berbagai

kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan

produknya dan membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli

produk itu. Suatu perusahaan harus dapat memutuskan untuk berkonsentrasi pada

pangsa pasar di mana perusahaan tersebut secara historis sudah menghasilkan

yang terbaik, misalnya pada kelompok usia tertentu. Sebuah promosi dengan tema

yang tepat akan dapat merefleksikan motivasi yang mendasari dan manfaat yang

diharapkan yang didapatkan melalui penelitian pasar (Engel, et.al., 2002).

4. Seleksi saluran distribusi

Tempat menunjukkan pada berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk membuat produk tersedia dan dapat diperoleh bagi konsumen sasaran

(Kotler, 2006: 96). Bagaimana dan di mana konsumen lebih suka membeli apa

yang ditawarkan suatu perusahaan? Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan

Page 23: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

10

mudah melalui penelitian konsumen, sehingga dapat meminimalkan risiko

keputusan distribusi yang keliru (Engel, et.al., 2002: 16).

1.6.4 PRODUK

Seperti yang sudah dipaparkan di atas, bahwa salah satu unsur dari bauran

pemasaran adalah produk. Menurut Angipora (2004: 26) produk merupakan

kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh seseorang atau lembaga untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Sedangkan Kotler (2006: 54)

menyebutkan bahwa produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar

untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan.

Keberadaan produk dapat dikatakan sebagai titik sentral dari kegiatan

pemasaran, karena semua kegiatan dari unsur-unsur bauran pemasaran lainnya

berawal dan berpatokan pada produk yang dihasilkan. Adapun unsur-unsur dalam

bauran produk terdiri atas keanekaragaman atau macam-macam produk, kualitas,

disain, ciri-ciri/bentuk produk, merk dagang, kemasan, ukuran, pelayanan,

jaminan/garansi dan pengembalian.

Jadi, pada dasarnya konsumen membeli suatu produk tidak hanya sekedar

membeli kumpulan atribut fisik, tetapi pada sasarannya mereka membayar sesuatu

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya.

1.6.5 TINGKATAN PRODUK

Angipora (2004) menyebutkan bahwa terdapat lima tingkatan produk,

sehingga tiap-tiap tingkat mampu menambahkan lebih banyak nilai pelanggan dan

Page 24: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

11

pada akhirnya kelima tingkat tersebut akan membentuk suatu hirarki nilai

pelanggan. Kelima tingkatan produk tersebut terdiri atas:

1. Produk utama/inti (core benefit) adalah produk yang sesungguhnya dibeli

konsumen karena memiliki manfaat utama atau sesungguhnya.

2. Produk dasar (basic product) adalah produk yang mencerminkan versi dasar

(fungsional) dari suatu produk.

3. Produk yang diharapkan (expected product) yaitu suatu kumpulan atribut dan

kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui pelanggan ketika mereka

membeli produk tersebut.

4. Produk yang ditingkatkan (augmented product) yaitu suatu pelayanan

tambahan yang diberikan untuk memenuhi keinginan pelanggan dan bahkan

melampaui harapan mereka, sehingga mampu membedakan penawaran

perusahaan dengan penawaran perusahaan pesaing.

5. Produk potensial (potential product) adalah semua tambahan yang mencakup

segala peningkatan dan transformasi pada produk yang mungkin dilakukan di

masa mendatang.

1.6.6 HIRARKI PRODUK

Pada dasarnya setiap produk secara hirarkis berhubungan dengan produk

tertentu lainnya. Hirarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan

tipe produk yang akan memuaskan kebutuhan tersebut. Kotler (2006)

mengidentifikasi tujuh tingkat hirarki produk sebagai berikut:

1. Kelompok kebutuhan, merupakan kebutuhan inti yang nantinya akan

membentuk kelompok produk.

Page 25: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

12

2. Kelompok produk, merupakan seluruh kelas produk yang dapat memuaskan

suatu kebutuhan inti dengan tingkat efektivitas yang kurang lebih memadai.

3. Kelas produk, merupakan sekumpulan produk di dalam kelompok produk

yang dianggap memiliki hubungan fungsional tertentu.

4. Lini produk, merupakan sekumpulan produk di dalam kelas produk yang

berhubungan erat karena fungsinya yang sama atau karena dijual pada

kelompok konsumen yang sama atau karena dipasarkan melalui saluran

distribusi yang sama, atau karena harganya berada dalam skala yang sama.

5. Tipe produk, adalah barang atau hal yang berada dalam lini produk dan

memiliki bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk.

6. Merk, merupakan nama yang dihubungkan/diasosiasikan dengan satu atau

lebih barang atau hal yang melihat dalam lini produk dan digunakan untuk

mengenal sumber atau ciri barang/hal tersebut.

7. Jenis produk, adalah sesuatu yang khusus di dalam suatu merk atau lini

produk yang dapat dibedakan dengan ukuran, harga, penampilan atau atribut

yang lain.

1.6.7 KLASIFIKASI PRODUK

Pemasar mengklasifikasikan produk ke dalam berbagai jenis berdasarkan

karakteristik-karakteristik produknya. Gagasan yang mendasari pemikiran ini

ialah bahwa masing-masing jenis produk perlu memiliki strategi bauran

pemasaran yang memadai. Kotler (2006) menyebutkan klasifikasi produk dan

implikasinya terhadap strategi pemasaran adalah sebagai berikut:

Page 26: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

13

1. Barang tahan lama, tidak tahan lama dan jasa.

Berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya, produk bisa

diklasifikasikan dalam tiga kelompok:

a. Barang tidak tahan lama, merupakan barang berwujud yang biasanya

dikonsumsikan satu atau beberapa kali. Barang ini dikonsumsi dengan cepat

dan sering dibeli, maka strategi yang bisa digunakan adalah menyebarkannya

seluas mungkin, menarik keuntungan per unit tidak terlalu besar, serta

memasang iklan dengan gencar untuk merangsang orang agar mencoba dan

memiliki.

b. Barang tahan lama, merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan

lama dengan banyak pemakaian. Jenis barang ini menuntut cara penjualan

perorangan, keuntungan yang lebih besar dan jaminan penjual yang lebih

pasti.

c. Jasa, yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

Strategi yang digunakan pada umumnya membutuhkan lebih banyak

pengawasan mutu, tingkat kepercayaan tinggi dan kesesuaian.

2. Barang konsumsi.

Barang konsumsi dikelompokkan berdasarkan kebiasaan konsumen dalam

membeli. Barang konsumsi dibedakan menjadi:

a. Barang kebutuhan sehari-hari (convenience goods), merupakan barang yang

pada umumnya sering dibeli, segera dan memerlukan usaha yang sangat kecil

dalam pembandingan dan pembeliannya. Barang ini dibagi menjadi barang

pokok yang dibeli konsumen secara tetap, barang impulsif yang dibeli tanpa

Page 27: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

14

perencanaan dan barang darurat yang dibeli bila kebutuhan konsumen sudah

mendesak. Strategi yang digunakan adalah dengan menempatkan barangnya di

beberapa tempat yang tersebar.

b. Barang belanjakan (shopping goods), merupakan barang yang dibeli

konsumen dengan cara membanding-bandingkan berdasar kesesuaian, mutu,

harga, dan modalnya. Barang ini dipisahkan menjadi barang homogen yang

memiliki kesamaan dalam hal mutu namun cukup berbeda dalam hal harga

dan heterogen yang lebih beragam jenis dan mutunya. Strategi yang

digunakan untuk barang homogen adalah dengan menawarkan harga yang

kompetitif, sedangkan untuk barang heterogen adalah dengan memperbanyak

variasi barang, agar selera konsumen bisa terpenuhi.

c. Barang khusus (specialty goods), merupakan barang yang memiliki ciri unik

dan/atau merk khas di mana sekelompok konsumen bersedia berusaha lebih

keras dalam proses membeli. Strategi yang digunakan adalah dengan memberi

tahu konsumen di mana lokasi penjualannya, pemasar tidak perlu

menyediakan tempat penjualan yang mudah dicapai, karena konsumen akan

tetap berusaha membelinya meskipun tempat tersebut jauh sekalipun.

d. Barang yang tidak dicari (unsought goods), merupakan barang yang tidak

terpikirkan oleh konsumen untuk membeli, konsumen cenderung tidak

mengetahui tentang barang ini. Barang ini membutuhkan tantangan yang besar

untuk memasarkannya, sehingga strategi yang perlu dilakukan adalah dengan

melakukan pemasaran secara gencar dalam bentuk iklan maupun penjualan

perorangan.

Page 28: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

15

3. Barang industri.

Barang industri dapat dikelompokkan dari segi bagaimana peran mereka

dalam proses produksi dan biaya relatifnya. Barang ini dikelompokkan ke dalam

tiga kelompok, yaitu:

a. Bahan jadi dan suku cadang, yaitu barang-barang yang seluruhnya masuk ke

dalam produk jadi. Kebanyakan bahan jadi dan suku cadang dijual langsung

kepada pemakai industri. Harga dan mutu pelayanan di sini merupakan

pertimbangan pemasaran yang utama, sementara merk dan iklan cenderung

kurang penting.

b. Barang modal, yaitu barang-barang yang sebagian masuk ke hasil barang jadi

akhir. Barang modal dipecah menjadi dua kelompok, yaitu instalasi dan

peralatan tambahan. Barang instalasi pada umumnya dibeli langsung dari

produsen dengan didahului dengan negosiasi yang panjang dan lama.

Sehingga strategi yang digunakan adalah dengan menggunakan tenaga penjual

yang ahli, serta harus bersedia merancang segala spesifikasi yang rumit dan

juga pelayan purna jual. Iklan tetap diadakan meskipun jauh kurang penting

dibanding penjualan perorangan. Barang peralatan tambahan memiliki

konsumen yang tersebar secara geografis, banyak meskipun pesanan masing-

masing kecil. Mutu, ciri-ciri, harga dan pelayanan merupakan pertimbangan

utama dalam pemilihan strategi pemasaran. Peran tenaga penjual cenderung

menjadi lebih penting dari pada iklan, walaupun iklan pun dapat dimanfaatkan

dengan efektif.

Page 29: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

16

c. Perbekalan dan pelayanan, merupakan jenis produk yang sama sekali tidak

masuk ke barang jadi akhir. Perbekalan biasa dipasarkan melalui pedagang

perantara karena jumlah pembelinya yang sangat banyak, tersebar secara

geografis dan rendahnya nilai per satuannya. Harga dan pelayanan merupakan

faktor pertimbangan yang penting dalam strategi pemasaran karena

seragamnya pembekal dan kesetiaan pada merk tidak tinggi. Sedangkan

pelayanan dipasarkan berdasar pada reputasi dan keahlian dari pemasok.

Selain itu, perlengkapan yang lengkap dalam melakukan usaha pelayanan,

terutama dengan perlengkapan aslinya menjadi salah satu pertimbangan

konsumen dalam memilih pelayanan yang baik.

1.6.8 DAUR HIDUP PRODUK

Konsep daur hidup produk adalah suatu upaya untuk mengenali berbagai

tahap yang berbeda dalam sejarah penjualan suatu produk (Kotler, 2006: 462).

Pada tahap-tahap ini terdapat peluang dan masalah yang berbeda-beda dalam

kaitannya dengan strategi pemasaran dan potensi laba. Adapun tahap-tahap daur

hidup produk adalah sebagai berikut:

1. Perkenalan. Periode pertumbuhan penjualan lambat karena produk baru saja

diperkenalkan kepada konsumen. Biaya sangat tinggi sehingga produk tidak

menghasilkan laba sama sekali.

2. Pertumbuhan (growth). Pasar dengan cepat menerima produk baru sehingga

penjualan melonjak dan menghasilkan laba yang besar.

3. Kedewasaan (maturity). Periode dimana pertumbuhan penjualan mulai

menurun karena produk sudah bisa diterima oleh sebagian besar pembeli

Page 30: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

Penjualan

Laba

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Kemunduran

Usia Produk

Penjualan dan L

aba

17

potensial. Jumlah keuntungan stabil atau menurun yang disebabkan oleh

meningkatnya biaya pemasaran untuk melawan persaingan yang ketat.

4. Penurunan (decline). Dalam periode ini penjualan menurun dengan tajam

diikuti dengan menyusutnya laba.

Tahap-tahap daur hidup produk tersebut dapat digambarkan dalam bentuk

sebagai berikut:

Gambar 2.1Daur hidup penjualan dan laba

1.6.9 PERENCANAAN PRODUK

Salah satu tanggung jawab bagian pemasaran adalah untuk membantu

perusahaan dalam mengidentifikasi kebutuhan dan kesempatan akan pasar yang

baru serta menanggapi kebutuhan dan kesempatan tadi secara cermat dan efektif

dengan mencari jalan keluar atas pemecahan produk tersebut (Kotler, 2006).

Tanggung jawab tersebut harus dilaksanakan dengan cepat, mengingat bahwa

produk memiliki daur hidup, sehingga produk yang sekarang dalam masa

kedewasaan sebentar lagi akan mengalami kemunduran. Produk tersebut perlu

Page 31: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

18

diganti dengan produk yang baru supaya volume penjualan perusahaan dapat

dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

Masalah perencanaan produk baru bisa ditempuh dengan dua metode, yaitu

akuisisi dan pengembangan produk baru. Akuisisi bisa ditempuh dengan tiga

bentuk. Pertama, perusahaan menyusun rencana akuisisi perusahaan termasuk

penelitian mengenai perusahaan-perusahaan yang lebih kecil dan memiliki lini

produk yang menarik. Kedua, perusahaan bisa mengusahakan akuisisi paten, yaitu

pengalihan atau pembelian hak atas produk-produk baru dari pemegang hak paten.

Ketiga, perusahaan melakukan akuisisi lisensi untuk memproduksi berbagai

produk.

Pengembangan produk baru dapat ditempuh dengan dua bentuk pokok.

Pertama, perusahaan menjalankan pengembangan produk baru intern dengan

membentuk bagian penelitian dan pengembangan sendiri. Kedua, perusahaan

memilih pengembangan produk baru dengan kontrak, yaitu menyewa jasa peneliti

atau biro pengembangan produk yang independen agar menyiapkan segalanya

mengenai produk tertentu bagi perusahaan.

Dalam melakukan perencanaan dan pengembangan produk, bagian

pemasaran perlu memperhatikan beberapa hal yang berhubungan dengan

keputusan strategis perusahaan dalam usaha untuk tetap hidup dan bertahan.

Angipora (2002: 201-205) menyebutkan bahwa hal-hal yang perlu

dipertimbangkan tesebut adalah sebagai berikut:

1. Produk yang mana yang harus dibuat dan dibeli oleh perusahaan?

Page 32: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

19

2. Apakah perusahaan perlu memasarkan lebih banyak atau lebih sedikit setelah

memutuskan dan menetapkan produk mana yang akan dikembangkan dan

mana yang akan dihasilkan?

3. Apakah manfaat baru dari setiap produk?

4. Untuk setiap produk, merk dan kemasan serta label apa yang akan digunakan?

5. Bagaimana seharusnya corak dan disain sebuah produk?

6. Berapa seharusnya jumlah dari setiap produk yang harus dihasilkan?

7. Bagaimana seharusnya penetapan harga atas sebuah produk?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas merupakan dasar dan awal dari

kegiatan perusahaan yang harus dilakukan oleh bagian perencanaan dan

pengembangan produk dalam suatu perusahaan.

1.6.10 PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Kotler (2006: 2) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan produk baru

adalah produk asli, penyempurnaan produk, modifikasi produk dan merk-merk

baru yang dikembangkan sendiri di bagian penelitian.

Sementara Booz, et.al. dalam Kotler (2006: 2) menggolongkan produk baru

menjadi beberapa golongan, yaitu:

1. Produk baru bagi dunia. Produk ini mencipta pasar yang baru sama sekali.

2. Lini produk baru. Dengan produk ini perusahaan untuk pertama kalinya

memasuki pasar yang sudah ada.

3. Tambahan pada lini produk yang sudah ada. Produk yang menambah lini

produk yang sudah ada di suatu perusahaan.

Page 33: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

20

4. Penyempurnaan/revisi atas produk yang sudah ada. Produk yang baru

dengan daya kerja/kegunaan yang disempurnakan atau dengan nilai yang lebih

tinggi dan mengganti produk yang sudah ada.

5. Penempatan kembali/repositioning. Produk yang sudah ada dipasarkan pada

pasar baru atau segmen pasar baru.

6. Penekanan biaya. Produk yang daya kerja/kegunaannya sama dengan yang

sudah ada pada biaya yang lebih rendah.

Biasanya suatu perusahaan menggabungkan beberapa dari enam golongan

di atas. Kenyataannya, hanya sekitar 10% dari produk baru tersebut yang benar-

benar baru. Jenis produk tersebut melibatkan biaya yang sangat tinggi dan risiko

yang sangat besar karena benar-benar baru baik, bagi perusahaan maupun pasar.

Pentingnya inovasi produk dilatarbelakangi oleh adanya pembenaran

terhadap sosio ekonomi bisnis untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

konsumen secara terus menerus. Angipora (2002) menyebutkan bahwa untuk

memenuhi tanggung jawab perusahaan dalam memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan dalam

melakukan perencanaan dan pengembangan produk, di antaranya adalah:

1. Produk memiliki daur hidup.

2. Produk akan menentukan laba.

3. Produk baru sangat penting bagi perusahaan.

4. Konsumen yang semakin selektif.

Page 34: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

Penjualan

Laba

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Kemunduran

Usia Produk

Penjualan dan L

aba

Laba produk baru dibutuhkan untuk menopang pertumbuhan perusahaan

21

Pertimbangan di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Daur hidup penjualan dan laba serta pengaruh produk baru terhadap laba perusahaan

Angipora (2006: 212) menyebutkan bahwa pengembangan produk baru

dalam istilah yang terbatas meliputi kegiatan teknis seperti:

1. Riset produk yang dibutuhkan oleh konsumen pada masa yang akan datang.

2. Rekayasa (engineering) yang berkaitan dengan pembuatan produk yang

diperlukan.

3. Disain yang berkaitan dengan perencanaan terhadap suatu produk yang akan

dibuat.

Pengembangan produk baru merupakan masalah yang mendasar bagi

perusahaan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya,

baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Dalam melakukan pengembangan

produk baru, perusahaan akan selalu memperhatikan perubahan kebutuhan,

keinginan dan motivasi dari konsumen melalui pelaksanaan pengembangan

Page 35: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

22

produk baru secara berkala berdasarkan kepada perencanaan pemasaran umumnya

dan perencanaan produk khususnya yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

1.6.11 LANGKAH-LANGKAH DALAM PENGEMBANGAN PRODUK

BARU

Dalam usaha mencapai tujuan perusahaan dalam bidang pemasaran,

manajemen perlu memperhatikan langkah-langkah dalam pengembangan produk

baru. Penetapan yang jelas apakah pengembangan produk baru tersebut perlu

dilanjutkan atau tidak harus berdasarkan pada langkah-langkah yang sudah

disusun oleh manajemen perusahaan. Jika pada langkah tertentu, riset pasar

membuktikan bahwa pengembangan produk tidak akan menghasilkan keuntungan

yang signifikan, maka manajemen harus dapat mengambil keputusan apakah akan

membatalkan atau perlu mencari data dan informasi tambahan guna melengkapi

produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar.

Angipora (2002: 214-222) menyebutkan langkah-langkah yang harus

dilakukan perusahaan dalam melakukan pengembangan produk baru antara lain:

1. Pemunculan gagasan/pengembangan ide.

Gagasan dapat muncul dari konsumen, pesaing, perantara, ahli pemasaran,

departemen pemasaran, manajemen puncak, atau bahkan dari karyawan sendiri.

2. Penyaringan gagasan/ide

Tidak semua gagasan merupakan gagasan yang baik, sehingga diperlukan

penyaringan untuk menetapkan gagasan mana yang paling baik untuk kinerja ke

depan perusahaan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyaring

gagasan di antaranya adalah:

Page 36: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

23

a. Gagasan tersebut harus sesuai dengan strategi perusahaan secara keseluruhan.

b. Gagasan tersebut harus didasarkan pada sumber daya dan keahlian yang

dimiliki oleh perusahaan seperti kemampuan keuangan, teknologi dan

manajerial.

c. Gagasan tersebut harus memiliki pasar potensial yang memadai.

3. Pengembangan dan pengujian konsep.

Setelah melakukan kedua langkah di atas, gagasan yang muncul masih

berupa gagasan umum. Untuk itu, tim pengembangan produk harus menelaah

lebih mendalam agar gagasan-gagasan tersebut menjadi konsep yang lebih

spesifik. Adapun konsep tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kelompok konsumen mana yang akan membeli produk baru tersebut.

b. Apa manfaat utama dari gagasan pengembangan produk baru yang dapat

diterima oleh para konsumen.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian dengan memperlihatkan

suatu disain yang lengkap dan menanyakan langsung kepada calon konsumen

untuk mengetahui pendapat mereka tentang gagasan pengembangan produk yang

akan dilakukan dan bagaimana pendapat mereka untuk menyempurnakan

gagasan-gagasan tersebut.

4. Analisis bisnis.

Langkah ini merupakan langkah yang dianggap kritis, karena pada langkah

ini tim pengembangan produk baru harus mampu memperkirakan secara jelas

biaya, laba, tingkat pengembalian investasi dan arus kas perusahaan, jika produk

yang dikembangkan sudah diproduksi secara komersial.

Page 37: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

24

5. Pengembangan produk.

Pada tahap ini, semua konsep atas produk baru tersebut sudah harus

memiliki bentuk konkrit. Seperti prototipe, model-model, disain dan sebagainya.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam usaha membantu keberhasilan tim

antara lain:

a. Keterlibatan multi fungsi.

b. Keterlibatan purna waktu yang simultan.

c. Kolokasi.

d. Komunikasi konstan.

e. Sumber daya tersedia secara penuh.

f. Keterlibatan pihak luar.

6. Pengujian pasar.

Pengujian pasar dilakukan sebagai dasar untuk mengukur reaksi calon

konsumen terhadap hasil pengembangan produk yang sesungguhnya terjadi di

hadapan konsumen dan dilakukan dalam daerah geografis terbatas. Perusahaan

akan mengamati dengan seksama kinerja elemen-elemen pemasaran lainnya

melalui segmen pasar tertentu dan mengevaluasi untuk melihat berbagai

kemungkinan terjadinya kesuksesan yang lebih besar dengan segmen pasar yang

lebih luas atau bahkan kegagalan yang akan dialami.

7. Komersialisasi.

Tahap ini berarti bahwa seluruh komponen elemen bauran produk yang

didukung oleh elemen pemasaran lainnya telah siap untuk diproduksi dan

didistribusikan dengan skala penuh ke pasar sasaran.

Page 38: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

25

1.6.12 SASARAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Dalam usaha untuk memberikan arah yang jelas bagi manajemen untuk

mengambil keputusan terhadap pengembangan produk baru, tentunya sasaran dari

usaha pengembangan harus ditetapkan secara jelas. Angipora (2002: 227-229)

secara spesifik menetapkan ada empat jenis sasaran pokok bagi pengembangan

produk baru, yaitu:

1. Program modifikasi lini produk.

Modifikasi dari produk lama pada umumnya dipilih dengan sasaran

meningkatkan penjualan dari lini produk yang ada saat ini. Perubahan besar pada

rancangan atau bahkan sekedar perubahan sederhana pada kemasan dapat

mengakibatkan pemakaian yang lebih cepat atas produk.

2. Program perluasan lini produk.

Sasaran dari program ini adalah untuk menjangkau suatu segmen pasar baru

di pasar, artinya penerapan program ini adalah untuk menjaring pelanggan pesaing

dalam segmen di mana perusahaan ini tidak mempunyai produk untuk ditawarkan,

atau untuk merangsang permintaan. Untuk memasukinya perlu diciptakan produk

yang sama sekali baru dengan karakteristik produk yang berbeda dengan produk

yang ada sekarang.

3. Program produk pelengkap.

Produk pelengkap adalah produk yang pada umumnya digunakan bersama-

sama dengan produk yang sudah ada. Produk tersebut dikembangkan untuk

meningkatkan penjualan produk yang sudah ada ataupun untuk memantapkan

pertumbuhan penjualan di pasar yang bersangkutan.

Page 39: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

26

4. Program diversifikasi.

Diversifikasi merupakan suatu kebijaksanaan penambahan produk bar guna

melayani pasar yang baru. program diversifikasi pada umumnya dirancang untuk

mendirikan perusahaan baru guna mencapai sasaran seperti peluang pertumbuhan

baru atas stabilitas penjualan.

1.6.13 DILEMA PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Perkembangan dunia usaha yang penuh persaingan menghadapkan

perusahaan berada pada posisi dilematis. Di satu sisi, perusahaan harus selalu

mempersiapkan pengembangan produk baru, di sisi lain, perhitungan dalam

pengeluaran biaya untuk mengembangkan produk baru tersebut juga harus

menjadi pertimbangan perusahaan. Seringkali dihadapi bahwa biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk yang baru lebih besar

dari anggaran yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Selera konsumen yang

berubah-ubah, teknologi baru, daur hidup suatu produk yang semakin pendek,

persaingan dari perusahaan lain, baik dalam maupun luar negeri, bahkan peraturan

pemerintah semakin menempatkan perusahaan pada posisi yang sulit.

Kotler (2006: 4) merumuskan beberapa penyebab yang bisa mengakibatkan

makin sulitnya keberhasilan pengembangan produk di masa yang akan datang,

antara lain adalah:

1. Kurangnya gagasan pada jenis barang tertentu. Beberapa ilmuwan

menyatakan sedikitnya teknologi baru yang setara dengan penemuan mobil,

televisi, komputer dan foto copy dan obat-obat mujarab.

Page 40: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

27

2. Pasar yang terpecah-pecah. Persaingan yang tajam menyebabkan pasar

terpecah-pecah. Perusahaan-perusahaan terpaksa mengarahkan produk

barunya pada segmen pasar yang lebih sempit, bukan pasar/massa dan ini

berarti penjualan dan laba yang lebih kecil dari masing-masing barang.

3. Kendala sosial dan pemerintah. Produk baru harus memenuhi persyaratan

umum seperti keselamatan konsumen dan tidak mencemarkan lingkungan.

Peraturan-peraturan pemerintah menyebabkan lambatnya pembauran pada

industri obat-obatan dan juga membuat produsen peralatan industri, kimia,

mobil dan mainan lebih berhati-hati dalam hal disain dan periklanan.

4. Mahalnya proses pengembangan produk baru. Untuk menghasilkan satu

atau dua gagasan yang baik, perusahaan harus mulai dengan banyak gagasan

tentang produk baru. Biaya pengembangan dan peluncuran untuk masing-

masing produk akan meningkat tinggi terutama pada laju inflasi yang nyata

pada biaya-biaya produksi, periklanan dan distribusi.

5. Kurangnya modal. Kebanyakan perusahaan tidak mampu mengumpulkan

dana yang diperlukan bagi penelitian untuk inovasi yang sesungguhnya.

Akhirnya mereka hanya menekankan pada modifikasi dan peniruan.

6. Pendeknya rentang waktu menyelesaikan produk. Tidak sedikit pesaing

yang mungkin saja mendapat gagasan yang sama pada saat yang sama pula,

dan pada akhirnya kemenangan tadi diperoleh lebih cepat. Karenanya,

kesiapan perusahaan untuk mempersingkat waktu pengembangan perlu

dipertinggi dengan menggunakan rancangan dan teknik memproduksi

Page 41: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

Produk Topi

Volume Penjualan

Pengembangan Produk:Harga beli produk

Biaya kirimBiaya pemeliharaan

Hasil

Regresi linear sederhana

28

berbantu komputer, mencari mitra usaha, menguji konsep secara dini, dan

merencanakan strategi yang unggul.

7. Pendeknya masa manfaat bagi produk yang berhasil. Bila suatu produk

baru berhasil di pasar, para pesaing dengan cepat akan menirunya, sehingga

dengan demikian memperpendek daur hidup produk baru tadi.

Ada dua hal besar yang harus diperhatikan untuk berhasilnya suatu

pemasaran produk baru. Pertama, perusahaan harus meningkatkan efektivitas

seluruh pengelolaan organisasinya dalam menangani proses pengembangan

produk baru. Kedua, perusahaan harus menangani setiap tahap dalam proses

dengan teknik-teknik yang terbaik.

1.7 KERANGKA BERPIKIR

Gambar 2.3 Kerangka berpikir

1.8 HIPOTESIS

Dari latar belakang dan penelitian terdahulu, penulis dapat mengambil

hipotesis sebagai berikut.

Page 42: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

29

Ha1 : Pengembangan produk topi dapat meningkatkan volume penjualan

pada toko “Grobak Toys”.

Ha2 : Pengaruh pengembangan produk topi dalam meningkatkan volume

penjualan sebesar lebih dari 90%.

Page 43: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

BAB III

METODE PENELITIAN

1.9 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang penulis ambil adalah penelitian asosiatif. Penelitian

asosiatif adalah penelitian untuk mengetahui berapa besar kontribusi variabel-

variabel bebas terhadap variabel terikatnya serta besarnya arah hubungan yang

terjadi (Umar, 2003: 36). Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui berapa

besar kontribusi biaya pengembangan produk topi terhadap volume penjualan, dan

bagaimana hubungan biaya pengembangan produk topi dalam meningkatkan

volume penjualan pada toko “Grobak Toys”.

1.10LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini penulis lakukan dengan metode studi kasus. Metode studi

kasus menghendaki suatu kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh atas obyek

tertentu yang biasanya relatif kecil selama kurun waktu tertentu, termasuk

lingkungannya (Umar, 2003: 32). Untuk itu, penulis mengambil toko “Grobak

Toys” sebagai lokasi penelitian. Toko “Grobak Toys” adalah toko yang menjual

topi yang berada di lantai dasar Mataram Mall. Dalam perkembangannya, toko

“Grobak Toys” telah melakukan beberapa kali pengembangan produk dalam

usaha bertahan dari para pesaing, dengan melakukan penambahan lini produk.

30

Page 44: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

31

1.11 TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

1.11.1 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara. Penulis mewancarai pemilik toko “Grobak Toys” tentang

bagaimana proses pengembangan produk yang dilakukan, dan faktor-faktor

apa saja yang mendorong pemilik untuk melakukan pengembangan produk.

2. Dokumentasi. Penulis mencatat biaya dan volume penjualan yang diperoleh

selama pengembangan produk dilakukan oleh pemilik toko “Grobak Toys”.

1.11.2 ALAT PENGUMPULAN DATA

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan pedoman (guide sheet) wawancara. Penulis

membuat suatu daftar pertanyaan tentang apa saja yang akan penulis tanyakan

kepada pemilik toko “Grobak Toys” dalam hubungannya dengan pengembangan

produk yang dilakukan oleh pemilik toko “Grobak Toys”. Seperti bagaimana

proses pengembangan produk, dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan

pemilik toko “Grobak Toys” melakukan pengembangan produk. Untuk mencatat

berapa biaya yang dikeluarkan dalam usaha pengembangan produk dan

bagaimana volume penjualan setelah adanya pengembangan produk, penulis

menggunakan telepon selular sebagai alat pengumpulan data. Dalam hal ini,

penulis mendapatkan pesan singkat dari pemilik toko “Grobak Toys” berapa biaya

pengembangan produk dan volume penjualan selama enam tahun terakhir.

Page 45: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

32

1.12 JENIS DAN SUMBER DATA

1.12.1 JENIS DATA

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar

(Sugiyono, 2010: 23). Data kualitatif yang penulis gunakan pada penelitian ini

adalah tentang bagaimana proses pengembangan produk dan faktor-faktor

yang mempengaruhi pemilik toko “Grobak Toys” dalam melakukan

pengembangan produk.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang

diangkakan (skoring) (Sugiyono, 2010: 23). Data kuantitatif pada penelitian

ini berupa biaya pengeluaran dalam pengembangan produk dan volume

penjualan selama enam tahun terakhir.

1.12.2 SUMBER DATA

1. Data primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari

individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau

bukti transaksi seperti tanda bukti pembelian barang dan karcis parkir (Umar,

2003: 60). Dalam penelitian ini, data primer berupa hasil wawancara penulis

dengan pemilik toko “Grobak Toys”.

2. Data sekunder

Sumber data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut,

misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya,

Page 46: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

33

sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain (Umar, 2003: 60).

Dalam penelitian ini, penulis memperoleh datanya dari pemilik toko “Grobak

Toys” langsung. Yaitu berupa data biaya pengeluaran dalam pengembangan

produk dan volume penjualan selama enam tahun terakhir.

1.13 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

VARIABEL

1.13.1 VARIABEL PENELITIAN

1. Biaya pengembangan produk, sebagai variabel independen.

2. Volume penjualan, sebagai variabel dependen.

1.13.2 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

1. Biaya pengembangan produk dalam penelitian ini adalah biaya yang

dikeluarkan untuk membeli produk. Seperti: harga beli produk, biaya

pemeliharaan, dan biaya kirim.

2. Volume penjualan dalam penelitian ini adalah jumlah penjualan produk

selama satu tahun dalam satuan rupiah.

1.14 ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode analisis data sebagai

berikut:

1. Metode kualitatif. Metode ini penulis gunakan untuk memberikan gambaran

tentang bagaimana proses pengembangan produk dan faktor-faktor yang

mempengaruhi pengembangan produk.

Page 47: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

34

2. Metode kuantitatif. Dalam metode ini, penulis menggunakan regresi linier

sederhana, analisis korelasi dan koefisien determinasi.

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui bentuk

hubungan antara dua variabel (Muhidin dan Abdurahman, 2009: 187). Dalam

penelitian ini penulis ingin mengetahui bentuk hubungan antara biaya

pengembangan produk dengan volume penjualan pada toko “Grobak Toys”.

Persamaan regresi linear sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + bX

a = ∑ Y−b∑ X

N

b = N .¿¿

(Muhidin dan Abdurahman, 2009: 188)

Dimana:

Y = variabel dependen, yaitu volume penjualan

X = variabel independen, yaitu biaya pengembangan produk

a = penduga bagi intercept, yaitu volume penjualan jika tidak ada biaya

pengembangan produk.

b = penduga bagi koefisien regresi, yaitu untuk mengetahui bagaimana

pengaruh biaya pengembangan produk terhadap volume penjualan.

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara

dua variabel (Muhidin dan Abdurahman, 2009: 187). Dalam penelitian ini analisis

korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara biaya

pengembangan produk dengan volume penjualan. Persamaan yang digunakan

dalam melakukan analisis korelasi adalah sebagai berikut:

Page 48: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

35

r = N ∑ XY−∑ X∑Y√¿¿¿

(Muhidin dan Abdurahman, 2009: 123)

Adapun untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan tersebut digunakan

nilai koefisien korelasi dari Guilford Empirical Rulesi sebagai berikut:

Tabel 3.1 Nilai Koefisien Korelasi dari Guilford Empirical Rulesi

Nilai Korelasi Keterangan

0,00 – < 0,20 Hubungan sangat lemah (diabaikan, dianggap tidak ada)

≥ 0,20 – < 0,40 Hubungan rendah

≥ 0,40 – < 0,70 Hubungan sedang/cukup

≥ 0,70 – < 0,90 Hubungan kuat/tinggi

≥ 0,90 – < 1,00 Hubungan sangat kuat/tinggi

Sumber: Muhidin dan Abdurahman (2009: 128)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh pengembangan produk topi dalam meningkatkan volume penjualan.

Persamaan yang digunakan dalam mencari koefisien determinasi adalah sebagai

berikut:

Kd = r2 x 100%

Dimana:

Kd = koefisien determinasi

r = koefisien korelasi

Dalam penelitian ini, perhitungan koefisien regresi linear sederhana,

koefisien korelasi, dan koefisien determinasi, seluruhnya menggunakan bantuan

analisis data ToolPak analysis dari Microsoft Excel 2007.

Page 49: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.15 HASIL PENELITIAN

1.15.1 METODE KUALITATIF

Pengembangan produk merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi

perusahaan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dapat menentukan

pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, perusahaan harus

bisa menghadapi persaingan yang begitu ketat. Untuk itu, perusahaan harus terus

mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi dalam dunia bisnis mereka.

Toko “Grobak Toys” yang merupakan toko penjualan topi harus melakukan

pengembangan produk agar toko tersebut dapat terus bersaing dan mampu

bertahan hidup. Adapun tujuan toko “Grobak Toys” dalam mengembangkan

produk adalah untuk mempertahankan pangsa pasar, meningkatkan laba dan

menjaga tingkat kepuasan konsumen yang sudah menjadi pelanggan pada toko

“Grobak Toys”.

Terdapat beberapa faktor yang mendorong toko “Grobak Toys” untuk

melakukan pengembangan produk. Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan

agar pengembangan produk yang dilakukan dapat berhasil sesuai dengan harapan.

Adapun faktor-faktor yang mendorong toko “Grobak Toys” dalam melakukan

pengembangan produk tersebut adalah sebagai berikut:

36

Page 50: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

37

1. Perubahan selera konsumen

Toko “Grobak Toys” merupakan toko yang menjual topi, sehingga toko

“Grobak Toys” dituntut untuk selalu mengetahui perkembangan mode topi

yang sedang tren di Indonesia pada umumnya dan Mataram pada khususnya.

Hal ini mengingat bahwa selera konsumen terhadap bentuk, jenis dan merek

topi selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu.

2. Persaingan

Toko “Grobak Toys” berusaha untuk tetap bertahan hidup dalam

persaingan dengan toko lain yang sejenis, terutama distro-distro topi dengan

merek terkenal. Untuk itu, toko “Grobak Toys” mencoba untuk memasuki

persaingan dengan distro tersebut dengan menjual topi dengan merek-merek

yang sama, dengan harga yang relatif lebih rendah.

Pengembangan produk yang dilakukan oleh toko “Grobak Toys” pada

dasarnya adalah untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan konsumen. Dengan demikian, toko “Grobak Toys” dituntut haruslah

benar-benar mengembangkan produknya dengan sebaik mungkin. Untuk

mencapai hal tersebut, toko “Grobak Toys” menerapkan beberapa langkah dari

pengembangan produk secara sistematis. Adapun tahapan-tahapan dari

pengembangan produk yang dilakukan oleh toko “Grobak Toys” adalah sebagai

berikut:

1. Pencarian gagasan

Gagasan untuk melakukan pengembangan produk diperoleh toko

“Grobak Toys” dari dalam lingkungan toko sendiri maupun dari luar. Toko

Page 51: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

38

“Grobak Toys” mencari gagasan berdasarkan ide-ide yang diberikan oleh

karyawan, melihat topi-topi yang sedang tren di Indonesia melalui televisi, di

mana biasanya topi yang dipakai oleh selebritis menjadi patokan, keinginan

konsumen sendiri dalam memilih topi yang mereka inginkan, internet,

majalah-majalah dan lain sebagainya.

2. Penyaringan gagasan

Dari sekian banyak gagasan yang muncul, toko “Grobak Toys” mulai

menyaring gagasan-gagasan tersebut dengan memisahkan mana gagasan yang

menguntungkan pihak toko “Grobak Toys” dan mana yang kurang

menguntungkan. Gagasan yang menguntungkan pihak toko “Grobak Toys”

akan ditindaklanjuti dengan menerapkan tahapan yang berikutnya.

3. Analisis bisnis

Toko “Grobak Toys” mencoba untuk menimbang bahwa gagasan-

gagasan yang sudah disaring tersebut dapat direalisasi dengan memperkirakan

keuntungan yang mungkin diperoleh dengan pengembangan produk topi yang

sudah ada. Jika dalam perhitungannya konsumen yang tertarik untuk membeli

topi tersebut besar, maka pengembangan produk dapat dilanjutkan, tapi jika

pada perkembangannya, konsumen yang tertarik dengan topi jenis tertentu

relatif kecil, maka pengembangan produk dihentikan atau ditunda.

4. Pengembangan strategi pemasaran

Setelah melakukan analisis bisnis, toko “Grobak Toys” mulai

memasarkan produknya dengan menaruh topi-topi yang terbaru (hasil

pengembangan produk) di tempat-tempat yang lebih strategis. Hal ini untuk

Page 52: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

39

menarik calon konsumen sehingga mereka dapat melihat secara langsung hasil

dari pengembangan produk tersebut. Topi-topi yang unik, lucu, baru dan

sedang tren, tentunya akan menarik konsumen jika ditempatkan pada lokasi

yang mudah untuk dilihat oleh konsumen. Apalagi jika topi tersebut memang

telah lama ditanyakan oleh konsumen. Tetapi jika topi tersebut merupakan

gebrakan dari toko “Grobak Toys” dengan mengharapkan tambahan

konsumen dengan topi yang benar-benar baru di Mataram, maka tugas

karyawan untuk melakukan promosi apa kelebihan dari topi yang dijual

tersebut.

5. Pengujian pasar

Toko “Grobak Toys” melakukan pengujian pasar dengan hanya membeli

topi jenis tertentu dalam jumlah yang relatif sedikit dengan tujuan untuk

mengetahui reaksi pasar terlebih dahulu. Apabila produk yang ditawarkan ke

pasar mendapatkan reaksi positif, maka toko “Grobak Toys” akan menambah

jumlah topi yang dijual, dan sebaliknya, jika reaksi pasar kurang positif, maka

toko “Grobak Toys” akan menghentikan penambahan jumlah topi yang dijual

sampai menemukan strategi pemasaran yang lebih baik.

6. Komersialisasi

Setelah melakukan pengujian pasar, maka toko “Grobak Toys” baru

melakukan pembelian topi tersebut dengan jumlah yang relatif lebih banyak.

Meskipun begitu, toko “Grobak Toys” tetap mempertimbangkan tingkat

kesiapan konsumen dalam menerima produk yang baru tersebut. Hal ini untuk

menghindari konsumen mudah bosan dengan topi yang baru, sehingga jika

Page 53: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

40

produk yang dibeli terlalu banyak, maka produk yang belum terjual akan

menyebabkan produk tersebut tidak diminati konsumen karena dianggap

sudah ketinggalan jaman. Sedangkan jika produk yang dibeli masih relatif

baru bagi masyarakat Mataram, ada kemungkinan konsumen belum siap

dengan kehadiran produk baru tersebut, sehingga konsumen tidak melakukan

pembelian yang relatif besar. Hal ini akan mengakibatkan biaya pemeliharaan

yang relatif lebih besar jika pemesanan produk baru relatif lebih banyak.

Toko “Grobak Toys” dalam usahanya untuk dapat terus mempertahankan

hidup melakukan kegiatan pengembangan produk. Adapun usaha pengembangan

produk yang dilakukan meliputi:

1. Menambah jenis topi

Pada awalnya toko “Grobak Toys” hanya menjual jenis topi biasa.

Seiring berkembangnya dunia mode, toko “Grobak Toys” juga menyediakan

jenis topi yang lain. Seperti: topi koboi, komando, bil-up, sebo, rajutan, hip-

hop, mbah Surip, twil, gembel, koplok, dan pada musim-musim tertentu toko

“Grobak Toys” juga menyediakan topi haji. Jenis-jenis topi tersebut

disediakan untuk konsumen dari berbagai usia, baik anak-anak, remaja,

maupun orang dewasa.

2. Menambah variasi merek

Dalam upaya meningkatkan kualitas dari topi-topi yang dijual, toko

“Grobak Toys” melakukan pengembangan produk dengan menambah variasi

merek. Jika sebelumnya merek-merek yang dijual tidak beragam, maka setelah

pengembangan produk, merek yang dijual mulai bervariasi dengan

Page 54: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

41

menampilkan merek-merek yang biasa dijual di distro-distro topi, dengan

harga yang relatif lebih bersaing. Dengan penambahan merek-merek seperti:

Billabong, Quick Silver, Rip Curl dan sebagainya, toko “Grobak Toys”

berusaha menarik konsumen dari remaja yang menginginkan merek terkenal

dengan harga miring.

3. Menambah corak dan desain baru

Perkembangan dunia mode, terutama topi, secara langsung

mempengaruhi toko “Grobak Toys” dalam menjual topi. Pada awalnya, topi

yang dijual di toko “Grobak Toys” hanyalah topi biasa, tetapi untuk lebih

menarik perhatian konsumen, maka toko “Grobak Toys” berusaha untuk

menambah corak dan desain, yaitu dengan melakukan penambahan pada

produk topi yang sudah ada. Misalnya, toko “Grobak Toys” menambah

asesoris berupa pin pada topi yang dijual jika memang konsumen

menginginkan, atau melakukan jasa bordir nama konsumen pada topi yang

dipesan, sehingga memiliki kesan yang lebih eksklusif.

1.15.2 METODE KUANTITATIF

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama, yaitu biaya pengembangan

produk dan volume penjualan, yang dinyatakan dalam satuan rupiah. Penelitian

ini menggunakan data time series di mana periode amatan mulai tahun 2004

sampai dengan tahun 2009. Berikut adalah data biaya pengembangan produk dan

volume penjualan yang akan dijadikan data pada penelitian selanjutnya.

Page 55: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

42

Tabel 4.1 Data Biaya Pengembangan Produk Topi Toko “Grobak Toys” periode 2004-2009

Tahun Biaya Perubahan Persentase2004 Rp 43,550,000 2005 Rp 50,450,000 Rp 6,900,000 15.84%2006 Rp 63,393,000 Rp 12,943,000 25.66%2007 Rp 131,065,000 Rp 67,672,000 106.75%2008 Rp 144,330,000 Rp 13,265,000 10.12%2009 Rp 154,902,000 Rp 10,572,000 7.32%

Tabel 4.2 Data Volume Penjualan Produk Topi Toko “Grobak Toys” periode 2004-2009

Tahun Volume Perubahan Persentase2004 Rp 90,306,500 2005 Rp 165,675,000 Rp 75,368,500 83.46%2006 Rp 180,614,000 Rp 14,939,000 9.02%2007 Rp 220,382,500 Rp 39,768,500 22.02%2008 Rp 285,453,000 Rp 65,070,500 29.53%2009 Rp 313,989,000 Rp 28,536,000 10.00%

Dari data di atas, selanjutnya dilakukan analisis data sesuai dengan tujuan

penelitian. Analisis data yang dilakukan meliputi regresi sederhana, koefisien

korelasi, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis untuk menguji apakah

terdapat hubungan yang berarti antara aktivitas pengembangan produk dengan

volume penjualan, dan berapa besar pengaruh tersebut.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi Sederhana antara Biaya Pengembangan Produk dengan Volume Penjualan pada Toko “Grobak Toys” periode 2004-2009

Coefficients Standard Error t Stat P-valueIntercept 74314435.55 24676228.7509 3.011579942 0.0394889009Biaya 5.4723488082 0.883799592118 6.1918435548 0.0034585101

Tabel 4.3 di atas merupakan data hasil analisis regresi sederhana antara

biaya pengembangan produk dengan volume penjualan pada toko “Grobak Toys”

Page 56: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

43

periode 2004-2009 dengan tingkat signifikansi 95%. Untuk lebih lengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 1.

Dari data di atas diperoleh nilai intercept adalah 74.314.435,55 dan nilai

koefisien regresi adalah 5,472348808. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 74.314.435,55 + 5,472348808 X

Persamaan tersebut berarti bahwa jika tidak terdapat pengembangan produk

(dalam hal ini biaya pengembangan produk = 0), maka volume penjualan pada

toko “Grobak Toys” adalah sebesar Rp74.314.435,55. Sedangkan setiap kenaikan

biaya pengembangan produk sebesar 1 rupiah akan menyebabkan kenaikan

volume penjualan sebesar Rp5,47. Sehingga bila biaya pengembangan produk

naik sebesar Rp1.000.000, maka volume penjualan akan meningkat sebesar

Rp5.472.348,81.

Untuk mengetahui kuat-lemah dan arah hubungan antara variabel biaya

pengembangan produk dengan variabel volume penjualan, maka perlu dicari

koefisien korelasinya. Dari lampiran 1 dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi

r = 0,951590402. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat kuat

antara variabel biaya pengembangan produk dan volume penjualan. Berarti bahwa

semakin tinggi biaya pengembangan produk maka volume penjualan juga akan

semakin meningkat.

Untuk mengetahui peranan pengembangan produk dalam meningkatkan

volume penjualan, dilakukan perhitungan koefisien determinasi. Dari lampiran 1

dapat dilihat bahwa nilai dari r2 = 0,905524294, sehingga nilai koefisien

Page 57: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

44

determinasinya adalah 90,55%. Hal ini berarti bahwa pengembangan produk

memiliki pengaruh sebesar 90,55% dalam meningkatkan volume penjualan,

sedangkan sisanya yaitu sekitar 9,45% merupakan pengaruh dari variabel lainnya

yang tidak diukur, seperti promosi, saluran distribusi, harga dan sebagainya.

Tabel 4.4 Hasil Uji-t antara Biaya Pengembangan Produk dan Volume Penjualan pada Toko “Grobak Toys” periode 2004-2009

t-Test: Paired Two Sample for Means

Volume BiayaMean 209403333.33 24686083.333Variance 6.753461E+15 2.042084E+14Observations 6 6Pearson Correlation 0.951592399Hypothesized Mean Difference 0df 5t Stat 6.5840046142P(T<=t) one-tail 0.0006068157t Critical one-tail 2.0150483721P(T<=t) two-tail 0.0012136314t Critical two-tail 2.5705818347

Untuk melakukan pengujian hipotesis, penulis menggunakan uji-t yang

hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4. Untuk pengujian hipotesis yang pertama

yaitu:

H01 : Pengembangan produk topi tidak dapat meningkatkan volume

penjualan pada toko “Grobak Toys”

Ha1 : Pengembangan produk topi dapat meningkatkan volume penjualan

pada toko “Grobak Toys”

Dari tabel 4.4, dapat dilihat bahwa nilai thitung adalah 6,584004614,

sedangkan nilai dari ttabel adalah 2,570581835. Hal ini menunjukkan bahwa thitung

Page 58: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

45

lebih besar dari ttabel, yang berarti bahwa H01 ditolak dan Ha1 diterima. Jadi

pengembangan produk topi dapat meningkatkan volume penjualan topi pada toko

“Grobak Toys”. Sedangkan jika dilihat dari tingkat signifikansinya, dari tabel 4.4

diperoleh hasil 0,001213631, yang berarti jauh lebih kecil dibandingkan dengan

0,05, sehingga hasil di atas menunjukkan bahwa pengaruh pengembangan produk

topi dalam meningkatkan volume penjualan topi pada toko “Grobak Toys” sangat

signifikan.

Untuk pengujian hipotesis kedua, yaitu:

H02 : Pengaruh pengembangan produk topi dalam meningkatkan volume

penjualan sebesar kurang dari atau sama dengan 90%

Ha2 : Pengaruh pengembangan produk topi dalam meningkatkan volume

penjualan sebesar lebih dari 90%

Dari tabel 4.4, dapat dilihat bahwa nilai dari Pearson Correlation adalah

0,951592399. Hal ini berarti bahwa pengaruh pengembangan produk topi dalam

meningkatkan volume penjualan adalah 95,16%, sehingga H02 ditolak dan Ha2

diterima.

1.16 PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa meskipun menggunakan

manajemen yang sederhana, sebenarnya toko “Grobak Toys” sudah menerapkan

manajemen pemasaran seperti dalam teori. Dalam mengembangkan produknya,

toko “Grobak Toys” sudah menggunakan tahapan-tahapan yang termasuk ke

dalam teori manajemen pemasaran (meskipun tidak secara menyeluruh). Dengan

adanya tahapan-tahapan yang jelas dalam pengembangan produk topi pada toko

Page 59: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

46

“Grobak Toys”, maka kemungkinan kegagalan pengembangan produk topi

tersebut akan dapat diminimalisir.

Secara kuantitatif, setiap peningkatan pengembangan produk (yaitu dengan

semakin meningkatnya biaya pengembangan produk), akan dapat meningkatkan

volume penjualan, hal ini bisa dilihat pada persamaan regresinya yang memiliki

koefisien regresi positif. Hal ini wajar, mengingat bahwa perusahaan yang ingin

melakukan pengembangan produk tentunya mengharapkan imbal balik dengan

meningkatnya volume penjualan secara signifikan. Sehingga keuntungan yang

diperoleh diharapkan juga akan semakin tinggi. Dengan begitu, kelangsungan

hidup perusahaan akan tetap terjaga.

Dari hasil analisis korelasi yang menunjukkan hasil yang sangat kuat, hal ini

menunjukkan bahwa pengembangan produk yang dilakukan oleh toko “Grobak

Toys” dalam memasuki pasar dilakukan pada waktu yang tepat, sehingga dapat

meningkatkan volume penjualan secara signifikan. Jika dalam memasuki pasar

dilakukan lebih awal atau lebih lambat, tentunya hal tersebut akan berpengaruh

terhadap perilaku konsumen dalam membeli produk topi yang ada, baik itu

pengaruh positif maupun negatif.

Dari hasil analisis determinasi, pemilihan pengembangan produk dalam

meningkatkan volume penjualan pada toko “Grobak Toys” merupakan pilihan

yang tepat. Hal ini bisa dimaklumi, mengingat dari segi tempat, toko “Grobak

Toys” berada pada posisi yang relatif strategis, yaitu berada pada pintu masuk

Mataram Mall, dari segi harga toko “Grobak Toys” sudah menawarkan harga

yang relatif lebih murah jika dibandingkan dengan topi yang dijual di distro,

Page 60: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

47

dengan kualitas yang sama. Sehingga pilihan untuk meningkatkan volume

penjualan akhirnya dilakukan dengan melakukan pengembangan produk. Hal

tersebut dapat dilihat bahwa pengaruh pengembangan produk dalam

meningkatkan volume penjualan yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan

faktor-faktor lain.

Page 61: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1.17 SIMPULAN

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang sudah penulis paparkan di atas,

penulis mengambil simpulan bahwa:

1. Pengembangan produk topi dapat meningkatkan volume penjualan topi pada

toko “Grobak Toys” secara signifikan.

2. Pengaruh pengembangan produk topi dalam meningkatkan volume penjualan

topi pada toko “Grobak Toys” sebesar 95,16%.

1.18 SARAN

Dalam penelitian ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat beberapa

kekurangan. Untuk itu berikut saran yang dapat penulis berikan untuk penelitian

selanjutnya:

1. Sebaiknya dalam penelitian tentang pengembangan produk, obyek penelitian

adalah perusahaan manufaktur, sehingga tahapan-tahapan yang dilakukan

dalam melakukan pengembangan produk dapat dilihat secara lebih jelas.

2. Untuk penelitian yang akan datang, akan lebih baik jika menggunakan jenis

penelitian komparatif, dimana peneliti membandingkan pengaruh peningkatan

volume penjualan antara sebelum adanya pengembangan produk dengan

sesudah adanya pengembangan produk. Hal ini akan lebih menguatkan hasil

bahwa pengembangan produk dapat meningkatkan tingkat volume penjualan

secara signifikan.

48

Page 62: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

49

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mukodam. 2005. Peranan Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan di PT. Multi Garmentama Bandung. http://dspace. widyatama.ac.id. Diunduh tanggal 6 Maret 2010.

Engel, James F., Blackwell, Roger D., dan Miniard, Paul W. 2002. Perilaku Konsumen Jilid 1 terjemahan. F. X. Budiyanto. Tangerang: Binarupa Aksara.

Harry Nugraha. 2008. Peranan Pengembangan Produk Jaket dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Perusahaan On-Line di Bandung. http://dspace.widyatama.ac.id. Diunduh tanggal 5 Maret 2010.

Husein Umar. 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.

In, Charlie. 2004. Mengukir Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Bisnis & Profit Anda terjemahan. Septian Yuda. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran – Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian Jilid 1 terjemahan. Jaka Wasana. Jakarta: Penerbit Erlangga.

_______. 2006. Manajemen Pemasaran – Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian Jilid 2 terjemahan. Jaka Wasana. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Marius P. Angipora. 2002. Dasar-dasar Pemasaran edisi kedua. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

STIE AMM Mataram. 2010. Pedoman Penyusunan Skripsi. Mataram: LP3M STIE AMM Mataram.

Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman. 2009. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Penerbit Pustaka Setia.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Page 63: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

LAMPIRAN

Page 64: Skripsi Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan pada Toko "Grobak Toys"

Lampiran 1: Hasil Analisis Regresi antara Biaya Pengembangan Produk terhadap Volume Penjualan pada toko “Grobak Toys” periode 2004-2009 dengan derajat signifikan 95%

SUMMARY OUTPUT

Regression StatisticsMultiple R 0.9515904022R Square 0.9055242936Adjusted R Square 0.881905367Standard Error 28240883.094Observations 6

ANOVAdf SS MS F Significance F

Regression 1 3.0577114E+16 3.05771E+16 38.338926607 0.00345851005Residual 4 3.1901899E+15 7.97547E+14Total 5 3.3767304E+16

Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Upper 95% Lower 95,0% Upper 95,0%Intercept 74314435.55 24676228.7509 3.011579942 0.0394889009 5802241.0241 142826630.08 5802241.0241 142826630.08Biaya 5.4723488082 0.883799592118 6.1918435548 0.0034585101 3.01852775681 7.9261698596 3.0185277568 7.9261698596

51