skripsi rancang bangun sistem informasi pendukung...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU MUSTAHIK DENGAN
METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS WEB
(STUDI KASUS: YAYASAN QURROTA AYUNI, SERPONG)
Disusun Oleh:
RADEN AULIA RAHMAN
1112093000098
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M / 1440 H
SKRIPSI
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU MUSTAHIK DENGAN
METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS WEB
(STUDI KASUS: YAYASAN QURROTA AYUNI, SERPONG)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sistem Informasi
Disusun Oleh:
RADEN AULIA RAHMAN
1112093000098
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M / 1440 H
ii
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU MUSTAHIK DENGAN
METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS WEB
(STUDI KASUS: YAYASAN QURROTA AYUNI, SERPONG)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sistem Informasi
Disusun Oleh:
RADEN AULIA RAHMAN
1112093000098
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M / 1440 H
iii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU MUSTAHIK DENGAN
METODE WEIGHTED PRODUCT BERBASIS WEB
(STUDI KASUS: YAYASAN QURROTA AYUNI, SERPONG)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sistem Informasi
Oleh:
Raden Aulia Rahman
1112093000098
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Meinarini Catur Utami, M.T. Elvi Fetrina, MIT.
NIP. 19780505 201101 2 009 NIP. 19740625 200901 2 005
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
A’ang Subiyakto, Ph.D
NIP: 1976021 9200710 1 002
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
Skripsi berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pendukung Keputusan
Penentu Mustahik dengan Metode Weighted Product Berbasis Web (Studi Kasus:
Yayasan Qurrota Ayuni, Serpong)” yang ditulis oleh Raden Aulia Rahman, NIM
1112093000098 telah diuji dan dinyatakan LULUS dalam sidang Munaqosah
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Hari Jum’at 5
Juli 2019. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.
Menyetujui,
Penguji I Penguji II
Nuryasin, M.Kom. Evy Nurmiati, S.Kom.
NIP. 19760715 201101 1 005 NIP. 19780215 201411 2 003
Pembimbing I Pembimbing II
Meinarini Catur Utami, M.T. Elvi Fetrina, MIT.
NIP. 19780505 201101 2 009 NIP. 19740625 200901 2 005
Mengetahui,
Dekan Ketua Program Studi
Fakultas Sains dan Teknologi Sistem Informasi
Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M. Env. Stud A’ang Subiyakto, Ph.D
NIP. 19690404 200501 2 005 NIP. 1976021 9200710 1 002
v
HALAMAN PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR
ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juli 2019
Raden Aulia Rahman
NIM: 1112093000098
vi
ABSTRAK
Raden Aulia Rahman (1112093000098), Rancang Bangun Sistem Informasi
Pendukung Keputusan Penentu Mustahik dengan Metode Weighted Product
Berbasis Web (Studi Kasus: Yayasan Qurrota Ayuni, Serpong) (Di bawah
bimbingan Meinarini Catur Utami dan Elvi Fetrina).
Yayasan Qurrota Ayuni merupakan sebuah yayasan di mana di dalamnya
terdapat badan zakat. Dana zakat yang ada harus diberikan kepada mereka yang
memang membutuhkan dan tergolong ke dalam mustahik. Masalah yang sering
dijumpai adalah cara dalam pemilihan mustahik yang masih menggunakan cara
manual, sehingga sering menimbulkan masalah seperti lamanya proses pemilihan
dan terjadinya salah hitung sehingga menimbulkan kurang akuratnya hasil seleksi
mustahik. Untuk mendapatkan zakat tersebut maka harus sesuai dengan aturan-
aturan dan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu tidak semua yang
mendaftar sebagai penerima zakat tersebut dapat diterima, hanya yang memenuhi
kriteria atau yang diprioritaskan yang dapat menerima zakat. Karena banyaknya
jumlah pendaftar untuk penerima zakat maka perlu dibangun suatu sistem
pendukung keputusan yang dapat membantu menentukan siapa yang berhak dan
diutamakan untuk dapat menerima zakat. Penggunaan metode Weighted Product
dirasa mampu untuk menjadi alternatif penentu mustahik karena proses pemilihan
dapat dilakukan dengan waktu lebih cepat dan dapat mengurangi kesalahan serta
dapat memberikan alternatif terbaik dalam pengambilan keputusan. Metode
pengembangan sistem yang digunakan yaitu model Rapid Application Development
(RAD) menggunakan Unified Modelling language (UML) sebagai tools-nya.
Dalam membangun sistem tersebut, teknologi yang dipakai yaitu PHP sebagai
bahasa pemrograman, XAMPP sebagai web server dan MySQL sebagai database.
Hasil penelitian ini berupa sistem informasi pendukung keputusan penentu
mustahik yang dapat membantu dalam penentuan mustahik siapa yang berhak dan
diutamakan untuk dapat menerima zakat.
Kata Kunci : Sistem Informasi Pendukung Keputusan Penentu Mustahik, Yayasan
Qurrota Ayuni, Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling
Language (UML), PHP, MySQL.
xxii Halaman + V BAB + 138 Halaman + 46 Gambar + 34 Tabel + Daftar
Pustaka(36, 2002 - 2015) + Lampiran
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT
yang telah memberikan nikmat iman, nikmat Islam, dan hidayah kepada hamba-
Nya. Shalawat serta salam marilah kita curahkan kepada Nabi besar Muhammad
SAW. Semoga kita semua mendapatkan syafaatnya baik di dunia maupun akhirat.
Skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Pendukung Keputusan Penentu
Mustahik dengan Metode Weighted Product Berbasis Web (Studi Kasus: Yayasan
Qurrota Ayuni, Serpong)” ini merupakan salah satu bagian penting untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana (S-1) pada bidang Sistem
Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan laporan ini banyak sekali pihak yang terlibat untuk
membantu penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Maka dengan rasa
syukur dan hormat penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
memberikan bantuan, bimbingan, dan pengarahan. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud. selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A’ang Subiyakto, Ph.D. selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
viii
3. Ibu Nida’ul Hasanati, S.T., MMSI selaku Sekretaris Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Meinarini Catur Utami, M.T. Selaku Pembimbing I dan ibu Elvi Fetrina,
M.IT. selaku pembimbing II yang secara bijaksana dan kooperatif telah
memberikan bimbingan, ilmu, pengetahuan, pengarahan, motivasi, dan
semangat.
5. Seluruh Dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Sains dan Teknologi yang telah memberikan
ilmunya.
7. Seluruh Karyawan Yayasan Qurrota Ayuni, Serpong yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis selama pelaksanaan
penelitian.
8. Ayahanda Baban Misbah Achmad dan Ibunda Hairulnidha yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tulus
ikhlas kepada penulis demi kelanjutan studi penulis hingga saat ini.
9. Kakak dan Adik penulis yang selalu mendukung dan mendoakan.
10. Keluarga Besar Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Sistem
Informasi Angkatan 2012.
11. Saudara Achmad Taufiqurohman dan Adry Toropanahar Ali, sahabat-
sahabat yang selalu ada dalam suka maupun duka.
ix
12. Keluarga SLOWRESPONSIST, Harry Okta Maulana, Irfandi Ade
Setiawan, Adib Bimo, Rizky Azhari, Nafar Amani yang telah memberikan
ilmu dan bimbingan selama di dalam maupun di luar Universitas.
13. Keluarga HO SIBRO, Terutama Panji Ariestanto Putra, Yusran Ade Putra,
Faisal Firdaus yang selalu memberikan tempat dan waktunya untuk
menyusun penulisan ini.
14. Pejuang akhir, Muhammad Aulia Akbar, Ibnu Khoiru Dai, Sigit Ergianto,
Yuda Masputra, Imam Sandika, Azmi Zulfikar Rasyid, Ilhamsyah Maulana
yang selalu berjuang bersama demi kelancaran penulisan ini.
15. Dule, yang selalu memotivasi, membimbing, mendukung, serta mendoakan.
16. Seluruh pihak yang telah banyak berjasa dalam menyelesaikan laporan ini
yang tidak bisa disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi sedikit pun
rasa terima kasih dari penulis.
Jakarta, Juli 2019
Raden Aulia Rahman
NIM: 1112093000098
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR SIMBOL .......................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................. 4
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................ 5
1.4 Batasan masalah ................................................................................... 5
1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian............................................................ 6
1.6 Manfaat................................................................................................. 6
1.7 Metode Penelitian ................................................................................. 7
1.7.1 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 7
1.7.2 Metode Pengembangan Sistem ................................................ 7
1.8 Sistematika Penulisan ........................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 9
2.1 Definisi Rancang Bangun..................................................................... 9
2.1.1 Definisi Perancangan ................................................................ 9
2.1.2 Definisi Pembangunan ............................................................. 9
2.1.3 Definisi Rancang Bangun ....................................................... 10
xi
2.2 Sistem ................................................................................................. 10
2.3 Konsep Dasar Sistem ......................................................................... 11
2.4 Konsep Dasar Informasi ..................................................................... 11
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ......................................................... 12
2.5.1 Definisi Sistem Informasi ....................................................... 12
2.5.2 Komponen Sistem Informasi .................................................. 13
2.6 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan .................................... 13
2.6.1 Pengertian Keputusan ............................................................. 13
2.6.2 Tahapan Pengambilan Keputusan .......................................... 14
2.6.3 Pengertian SPK ....................................................................... 15
2.6.4 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan .................................... 18
2.7 Weighted Product (WP) ..................................................................... 19
2.7.1 Contoh Kasus Weighted Product ........................................... 20
2.8 Zakat ................................................................................................... 24
2.8.1 Pengertian Zakat ..................................................................... 24
2.8.2 Dasar Hukum Zakat ................................................................ 25
2.9 Mustahik ............................................................................................. 25
2.10 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 27
2.10.1 Observasi ................................................................................ 27
2.10.2 Wawancara ............................................................................. 27
2.10.3 Studi Pustaka .......................................................................... 28
2.10.4 Studi Literatur ......................................................................... 28
2.11 Metode Pengembangan Sistem .......................................................... 28
2.11.1 SDLC ...................................................................................... 28
2.11.2 RAD ........................................................................................ 29
2.11.3 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem ....................... 31
2.12 Konsep UML ...................................................................................... 35
2.12.1 Use Case Diagram .................................................................. 35
2.12.2 Activity Diagram ..................................................................... 36
2.12.2 Sequence Diagram .................................................................. 37
2.12.3 Class Diagram ........................................................................ 37
xii
2.13 Unsur-Unsur Dalam Perancangan Sistem .......................................... 38
2.13.1 Web Browser .......................................................................... 38
2.13.2 HTML ..................................................................................... 38
2.13.3 PHP ......................................................................................... 39
2.13.4 MySQL ................................................................................... 39
2.13.5 XAMPP dan PhpMyAdmin.................................................... 40
2.14 Pengujian Perangkat Lunak ................................................................ 41
2.14.1 Black Box Testing ................................................................... 41
2.14.2 Perbandingan Pengujian Perangkat Lunak ............................. 42
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 44
3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 44
3.1.1 Metode Observasi ................................................................... 44
3.1.2 Metode Wawancara ................................................................ 44
3.1.3 Studi Pustaka .......................................................................... 45
3.1.4 Studi Literatur Sejenis ............................................................ 45
3.2 Metode Pengembangan Sistem .......................................................... 47
3.3 Alasan Menggunakan Metode Pengembangan Sistem RAD ............. 49
3.4 Alasan Menggunakan Metode Pengujian Sistem Black Box Testing . 50
3.5 Perbandingan Metode Sistem Pendukung Keputusan ........................ 50
3.6 Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................. 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 55
4.1 Perencanaan Persyaratan .................................................................... 55
4.1.1 Gambaran Umum Yayasan Qurrota Ayuni ............................ 55
4.1.1.1 Logo Yayasan Qurrota Ayuni ................................ 56
4.1.1.2 Visi dan Misi Yayasan Qurrota Ayuni .................. 56
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan ........................................................ 57
4.1.3 Analisa Sistem Usulan ............................................................ 58
4.1.4 Tujuan Perancangan Sistem ................................................... 60
4.2 Workshop Design ............................................................................... 61
xiii
4.2.1 Perancangan SPK ................................................................... 61
4.2.1.1 Perancangan Model WP ......................................... 61
4.2.1.2 Perhitungan Manual WP ........................................ 67
4.2.2 UML ....................................................................................... 70
4.2.2.1 Use Case Diagram ................................................. 71
4.2.2.2 Activity Diagram .................................................... 85
4.2.2.3 Sequence Diagram ............................................... 103
4.2.2.4 Class Diagram ...................................................... 123
4.2.3 Perancangan Interface .......................................................... 124
4.3 Implementasi .................................................................................... 133
4.3.1 Pengkodean .......................................................................... 133
4.3.2 Pengujian Sistem .................................................................. 133
4.3.2.1 Arsitektur Hardware ............................................ 134
4.3.2.2 Arsitektur Software .............................................. 134
4.3.2.3 Pengujian Black Box ............................................ 134
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 137
5.1 Kesimpulan....................................................................................... 137
5.2 Saran ................................................................................................. 138
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 139
LAMPIRAN ....................................................................................................... 143
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Use Case Diagram (Sumber : (Sugiarti, 2013)) ............................... 36
Gambar 2. 2 Activity Diagram Pesanan Tiket (Sumber : Sugiarti, 2013) ............. 36
Gambar 2. 3 Sequence Diagram Cetak Kwitansi Pembayaran Tiket .................... 37
Gambar 2. 4 Class Diagram (Sumber : (Sugiarti, 2013)) ..................................... 38
Gambar 3. 1 Kerangka Berpikir Penelitian ........................................................... 54
Gambar 4. 1 Logo Yayasan Qurrota Ayuni .......................................................... 56
Gambar 4. 2 Analisis Sistem Berjalan .................................................................. 57
Gambar 4. 3 Analisis Sistem Usulan..................................................................... 59
Gambar 4. 4 Perancangan Model WP ................................................................... 62
Gambar 4. 5 Use Case Diagram SPKM ................................................................ 74
Gambar 4. 6 Activity Diagram Login .................................................................... 86
Gambar 4. 7 Activity Diagram Mengelola Data Mustahik .................................... 88
Gambar 4. 8 Activity Diagram Mengelola Data Master Kriteria .......................... 91
Gambar 4. 9 Activity Diagram Mengelola Mengelola Data Nilai Kriteria ........... 93
Gambar 4. 10 Activity Diagram Generate Mustahik ............................................. 95
Gambar 4. 11 Activity Diagram Mengelola Data Pengguna ................................. 97
Gambar 4. 12 Activity Diagram Ubah Profil ......................................................... 99
Gambar 4. 13 Activity Diagram Mengelola Data Master Posisi ......................... 101
Gambar 4. 14 Activity Diagram Logout .............................................................. 103
Gambar 4. 15 Sequence Diagram Login ............................................................. 104
Gambar 4. 16 Sequence Diagram Data Mustahik ............................................... 106
Gambar 4. 17 Sequence Diagram Data Master Kriteria ...................................... 109
Gambar 4. 18 Sequence Diagram Data Nilai Kriteria ......................................... 112
Gambar 4. 19 Sequence Diagram Data Pengguna .............................................. 115
Gambar 4. 20 Sequence Diagram Generate Mustahik ........................................ 117
Gambar 4. 21 Sequence Diagram Ubah Profil .................................................... 118
xv
Gambar 4. 22 Sequence Diagram Data Master Posisi......................................... 120
Gambar 4. 23 Sequence Diagram Logout ........................................................... 122
Gambar 4. 24 Class Diagram SPKM .................................................................. 124
Gambar 4. 25 Rancangan Halaman Login .......................................................... 125
Gambar 4. 26 Rancangan Halaman Menu Data Mustahik .................................. 125
Gambar 4. 27 Rancangan Halaman Tambah Data Mustahik .............................. 126
Gambar 4. 28 Rancangan Halaman Ubah Data Mustahik .................................. 126
Gambar 4. 29 Rancangan Halaman Persetujuan Mustahik ................................. 127
Gambar 4. 30 Rancangan Halaman Data Master Kriteria................................... 127
Gambar 4. 31 Rancangan Halaman Ubah Data Master Kriteria ......................... 128
Gambar 4. 32 Rancangan Halaman Data Nilai Kriteria ...................................... 128
Gambar 4. 33 Rancangan Halaman Tambah Data Nilai Kriteria ........................ 129
Gambar 4. 34 Rancangan Halaman Lihat Data Nilai Kriteria ............................ 129
Gambar 4. 35 Rancangan Halaman Ubah Data Nilai Kriteria ............................ 130
Gambar 4. 36 Rancangan Halaman Generate Mustahik ..................................... 130
Gambar 4. 37 Rancangan Halaman Hasil Generate Mustahik ........................... 131
Gambar 4. 38 Rancangan Halaman Master Posisi .............................................. 131
Gambar 4. 39 Rancangan Halaman Ubah Master Posisi .................................... 132
Gambar 4. 40 Rancangan Halaman Data Pengguna ........................................... 132
Gambar 4. 41 Rancangan Halaman Ubah Data pengguna .................................. 133
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Contoh Kasus Alternatif IPA ............................................................... 21
Tabel 2. 2 Contoh Kasus Alternatif IPS ................................................................ 21
Tabel 2. 3 Contoh Kasus Kriteria Rangking ......................................................... 22
Tabel 2. 4 Contoh kasus bobot kriteria ................................................................. 22
Tabel 2. 5 Contoh Kasus Perbaikan Bobot ........................................................... 23
Tabel 2. 6 Contoh Kasus Nilai Kriteria Setiap Alternatif ..................................... 23
Tabel 2. 7 Contoh Kasus Hasil Perhitungan ......................................................... 24
Tabel 2. 8 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem ..................................... 31
Tabel 2. 9 Perbandingan Pengujian Perangkat Lunak .......................................... 42
Tabel 3. 1 Studi Literatur Sejenis .......................................................................... 46
Tabel 3. 2 Perbandingan Metode Sistem Pendukung Keputusan ......................... 51
Tabel 4. 1 Bobot Kriteria ...................................................................................... 63
Tabel 4. 2 Perbaikan Bobot Kriteria ..................................................................... 64
Tabel 4. 3 Pilihan Kepemilikan Rumah ................................................................ 65
Tabel 4. 4 Pilihan Kepemilikan Kendaraan Bermotor .......................................... 65
Tabel 4. 5 Pilihan Kriteria Ada Tidaknya Penanggung Jawab ............................. 65
Tabel 4. 6 Pilihan Kriteria Kelengkapan Berkas ................................................... 66
Tabel 4. 7 Nilai Kriteria Calon Mustahik ............................................................. 67
Tabel 4. 8 Bobot Nilai Kriteria Calon Mustahik .................................................. 68
Tabel 4. 9 Hasil Perhitungan Mustahik ................................................................. 70
Tabel 4. 10 Hasil Perankingan Mustahik .............................................................. 70
Tabel 4. 11 Tabel Identifikasi Aktor SPKM ......................................................... 71
Tabel 4. 12 Tabel Identifikasi Use Case ............................................................... 72
Tabel 4. 13 Use Case Scenario Login ................................................................... 74
Tabel 4. 14 Use Case Scenario Mengelola Data Mustahik .................................. 75
Tabel 4. 15 Use Case Scenario Persetujuan Mustahik ......................................... 77
xvii
Tabel 4. 16 Use Case Scenario Mengelola Data Pengguna .................................. 78
Tabel 4. 17 Use Case Scenario Mengelola Data Master Kriteria ......................... 79
Tabel 4. 18 Use Case Scenario Mengelola Data Nilai Kriteria ............................ 80
Tabel 4. 19 Use Case Scenario Generate Mustahik ............................................. 82
Tabel 4. 20 Use Case Scenario Mengelola Data Posisi ........................................ 83
Tabel 4. 21 Use Case Scenario Ubah Profil ......................................................... 84
Tabel 4. 22 Use Case Scenario Logout ................................................................. 85
Tabel 4. 23 Tabel Pengujian Black Box .............................................................. 135
xviii
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE CASE DIAGRAM
(Sugiarti, 2013)
Simbol Deskripsi
Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-
unit yang saling bertukar pesan antar aktor; biasanya
dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal
fase nama use case.
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase
nama aktor.
Asosiasi/ Assosition
Komunikasi antara aktor dan use case yang
berpartisipasi pada use case atau use case memiliki
interaksi dengan aktor.
<<extend>>
Relasi use case tambahan ke sebuah use case di
mana use case yang ditambahkan dapat berdiri
sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip
dengan prinsip inheritance pada pemrograman
xix
berorientasi objek, biasanya use case tambah
memiliki nama depan dengan use case yang
ditambahkan, anak panah menuju pada use case
yang dituju.
<<include>>
Relasi use case tambahan ke sebuah use case di
mana use case yang ditambahkan memerlukan use
case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai
syarat dijalankan use case ini.
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
(Sugiarti, 2013)
Gambar Keterangan
Actifity
Memperlihatkan bagaimana masing-masing kelas
antarmuka saling berinteraksi satu sama lain.
Initial Node
Bagaimana objek dibentuk atau diawali.
Actifity Final Node
Bagaimana objek dibentuk dan di akhiri.
Fork Node
Asosiasi percabangan di mana satu aktivitas
dicabangkan menjadi beberapa aktivitas.
xx
Join Node
Asosiasi Penggabungan di mana lebih dari satu
aktivitas digabungkan menjadi satu.
Percabanagan / decision
Asosiasi percabangan di mana jika ada pilihan
aktivitas lebih dari satu..
Control flow
Digunakan untuk menghubungkan antara aksi satu
dengan aksi yang lain.
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung
jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
(Sugiarti, 2013)
Simbol Deskripsi
Aktor
Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar
sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya
dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase
nama aktor.
Garis Hidup Objek
Menyatakan kehidupan suatu objek.
xxi
Objek sedang aktif
berinteraksi
Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan
berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu
aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan di
dalamnya.
Pesan tipe create
<<create>>
Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain,
arah panah mengarah pada objek yang dibuat.
Pesan tipe call
1: nama_metode()
Menyatakan suatu objek memanggil operasi atau
metode yang ada pada objek lain atau dirinya
sendiri.
Pesan tipe call
1: masukan
Menyatakan bahwa suatu objek mengirimkan data
atau masukan atau informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek yang dikirimi.
Pesan tipe call
1: masukan
Menyatakan bahwa suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode
menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu,
arah panah mengarah pada objek yang menerima
kembalian.
Pesan tipe destroy
Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek
yang lain, arah panah mengarah pada objek yang
diakhiri, sebaliknya jika ada create maka ada
destroy.
xxii
SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Sugiarti, 2014)
Simbol Deskripsi
Kelas pada struktur sistem.
Asosiasi
Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi
biasanya juga disertai dengan multiplicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna generalisasi-
spesialis (khusus-umum).
Asosiasi Berarah /Directed
Asosiasi
Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu
digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya
juga disertai dengan multiplicity.
Kebergantungan/
Defedency
Relasi antar kelas dengan makna ketergantungan
antar kelas.
Agregasi
Relasi antar kelas dengan makna semua bagian
(whole part).
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam di mana setiap manusia yang
memiliki harta kekayaan telah mencapai nisab dan haul (satu tahun kepemilikan)
berkewajiban untuk mengeluarkan zakat. Sebagian harta yang kita miliki
merupakan hak orang lain, sebab itu kita harus mengeluarkan zakat untuk orang
lain menerima haknya kembali. Tujuan zakat yaitu untuk membersihkan harta kita.
Mengeluarkan zakat semata-mata bentuk cerminan keimanan kita sebagai orang
muslim. Selain itu pemberian zakat ialah untuk membantu meringankan beban para
penerima zakat, dan juga sebagai tali persaudaraan antara yang memberi zakat
dengan yang menerima zakat.
Zakat merupakan suatu ibadah yang paling penting kerap kali dalam Al-
Qur’an, Allah menerangkan zakat beriringan dengan menerangkan Shalat yang
berarti mempunyai hubungan yang rapat sekali dalam hal keutamaannya. Dan
dirikanlah sembahyang dan berikanlah zakat (QS. Al-Muzammil 73:20),
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang
khusyuk dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari
(perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna ,dan orang-orang yang mengeluarkan
zakat (QS. Al-mu’minun 23:1-4).
Menurut Al -Quran surat At-Taubah ayat 60 yang artinya “Sesungguhnya
zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang
2
dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk
(membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang yang
sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui,
Maha Bijaksana”.
Masalah yang sering terjadi di dalam masyarakat kita adalah kepada siapa
zakat seharusnya diberikan. Apakah lebih utama zakat diberikan langsung kepada
orang yang berhak, atau melalui lembaga zakat. Biasanya ada perasaan puas dan
tenang jika menyaksikan secara langsung penyaluran zakat kepada mereka yang
dianggap berhak menerimanya. Tapi terkadang penyaluran langsung yang
dilakukan oleh orang yang ingin memberi zakatnya tidak tepat mengenai sasaran.
Terkadang orang sudah merasa memberikan zakatnya kepada mustahik, padahal
ternyata yang menerima bukanlah mustahik yang sesungguhnya, hanya karena
kedekatan hubungan maka ia memberikan zakatnya. Misalnya saja zakat diberikan
kepada kerabatnya, yang menurutnya kerabatnya adalah orang yang pantas
mendapatkan zakat dan masuk dalam kategori mustahik, padahal jika dibandingkan
dengan orang yang berada di sekitar lingkungannya masih banyak orang yang lebih
berhak untuk mendapatkan zakatnya karena lebih menderita, dan tidak mampu
dibandingkan dengan kerabatnya tersebut.
Yayasan Qurrota Ayuni merupakan sebuah yayasan di mana di dalamnya
terdapat badan zakat yang berdiri pada bulan Oktober 2012. Dana zakat yang ada
harus diberikan kepada mereka yang memang membutuhkan dan tergolong ke
dalam mustahik. Masalah yang sering dijumpai adalah cara dalam pemilihan
mustahik yang masih menggunakan cara manual, sehingga sering menimbulkan
3
masalah seperti lamanya proses pemilihan dan terjadinya salah hitung sehingga
menimbulkan kurang akuratnya hasil seleksi mustahik. Untuk mendapatkan zakat
tersebut maka harus sesuai dengan aturan-aturan dan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan. Oleh sebab itu tidak semua yang mendaftar sebagai penerima zakat
tersebut dapat diterima, hanya yang memenuhi kriteria atau yang diprioritaskan
yang dapat menerima zakat. Karena banyaknya jumlah pendaftar untuk penerima
zakat maka perlu dibangun suatu sistem pendukung keputusan yang dapat
membantu menentukan siapa yang berhak dan diutamakan untuk dapat menerima
zakat.
Sistem pendukung keputusan (SPK) dimaksudkan untuk menjadi alat bantu
bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak
untuk menggantikan penilaian mereka (Averweg, 2012). Adapun Weighted Product
(WP) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
pengambilan keputusan. Metode WP menggunakan perkalian untuk
menghubungkan nilai atribut (kriteria), di mana nilai setiap atribut (kriteria) harus
dipangkatkan dulu dengan bobot atribut (kriteria) yang bersangkutan. (Sianturi,
2013).
Telah banyak penelitian yang dilakukan dengan memanfaatkan metode
Weighted Product (WP) sebagai penyelesaiannya. Seperti yang dilakukan Dian Tri
Wiyanti, dalam penelitiannya yang berjudul Implementasi Weighted Product (WP)
dalam Penentuan Penerima Bantuan Langsung Masyarakat, Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan (2014), dari penelitian ini
diambil kesimpulan bahwa dengan metode WP lebih efisien dibandingkan metode
4
lain yang termasuk dalam penyelesaian masalah MADM (Multi Attibute Decision
Making). Alasannya karena proses pemilihan dapat dilakukan dengan waktu lebih
cepat dan dapat mengurangi kesalahan serta dapat memberikan alternatif terbaik
dalam pengambilan keputusan. Sehingga permasalahan penulis di sini dinilai sangat
cocok menggunakan metode WP karena dengan menggunakan metode WP maka
diperlukan penentuan kriteria mustahik dan penentuan seberapa pentingnya kriteria
serta penggolongan kriteria dengan waktu yang lebih cepat, juga memberikan
alternatif terbaik dalam pengambilan keputusan penentu mustahik.
Berdasarkan hal-hal di atas, maka penulis memutuskan membuat skripsi
dengan judul “RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENDUKUNG
KEPUTUSAN PENENTU MUSTAHIK ZAKAT DENGAN METODE
WEIGHTED PRODUCT BERBASIS WEB (STUDI KASUS: YAYASAN
QURROTA AYUNI, SERPONG)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah yaitu:
1. Bagaimana merancang Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode
Weighted Product guna menentukan calon Mustahik berdasarkan bobot dan
kriteria yang telah ditentukan di Yayasan Qurrota Ayuni.
2. Penyeleksian calon mustahik mana yang diprioritaskan dahulu atau lebih
diutamakan untuk menjadi mustahik dan mendapatkan zakat.
5
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas maka dapat
dirumuskan permasalahan yaitu, Bagaimana Rancang Bangun Sistem Informasi
Pendukung Keputusan dengan Metode Weighted Product guna menentukan calon
mustahik berdasarkan bobot dan kriteria yang telah ditentukan di Yayasan Qurrota
Ayuni dan mana yang harus diprioritaskan dahulu atau lebih diutamakan untuk
menjadi mustahik dan mendapatkan zakat?.
1.4 Batasan masalah
Mengingat terbatasnya tenaga dan waktu yang ada, serta menjaga dan
menghindari pembahasan masalah yang terlalu luas, maka penulis membatasi
permasalahan antara lain:
1. Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu Rapid Application
Development, dan pengujian sistem menggunakan blackbox testing. Sistem
pendukung keputusan dengan metode Weighted Product.
2. Tools yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini mencakup bahasa
pemrograman HTML, dan PHP, dengan database MySQL, XAMPP
sebagai web server, untuk perancangan sistem. Sistem berbasis web.
3. Penelitian dilakukan di Yayasan Qurrota Ayuni.
4. Tidak membahas protokol jaringan dan jaringan keamanan data.
5. Proses yang dilakukan Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahik
yaitu menentukan mustahik di Yayasan Qurrota Ayuni dengan metode
Weighted Product dan mengelola data yang diperlukan untuk menentukan
6
mustahik seperti data mustahik, kriteria, nilai kriteria, pengguna, dan master
data.
1.5 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian skripsi ini yaitu rancang bangun sistem pendukung
keputusan penentu mustahik zakat dengan metode Weighted Product pada Yayasan
Qurrota Ayuni.
1.6 Manfaat
Manfaat yang didapatkan dalam penulisan skripsi antara lain:
a. Bagi Peneliti
1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis melalui
perancangan dan pembuatan aplikasi sistem pendukung
keputusan dan metode yang di gunakan.
2. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu yang telah di
perkuliahan.
b. Bagi Akademik
Skripsi ini dapat dijadikan sebagai sarana pengenalan atau
penambahan informasi serta referensi di Perpustakaan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai permasalahan yang terkait
dengan sistem tersebut.
c. Bagi Yayasan Qurrota Ayuni
Sebagai alat bantu Yayasan Qurrota Ayuni dalam menentukan
mustahik zakat yang akan diberikan zakat.
7
1.7 Metode Penelitian
Metode yang akan digunakan pada penelitian skripsi ini meliputi dua bagian
yaitu, metode pengumpulan data serta metode pengembangan sistem.
1.7.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam menyusun skripsi ini penulis membutuhkan data dan
informasi yang terkait dengan topik. Data-data tersebut akan menjadi bahan
untuk mendukung materi dan pembahasan yang terdapat dalam skripsi ini.
Metode yang digunakan adalah observasi, studi kepustakaan dan
wawancara.
1.7.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem, digunakan metode Software
Development Life Cycle (SDLC) model RAD (Rapid Aplication
Development) yang dalam penerapan proses pengembangan sistem
memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Rencana Kebutuhan (Requirement Planning).
2. Proses Desain (Design Workshop).
3. Implementasi (Implementation).
1.8 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini memberikan gambaran umum tentang apa yang
penulis bahas dalam setiap bab dari laporan skripsi ini. Adapun sistematika
penulisan skripsi ini sebagai berikut ini:
8
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang, identifikasi
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat kegiatan laporan, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang pengertian dan teori-teori yang digunakan
sebagai landasan atau dasar dari merancang sistem yang
berhubungan dengan sistem informasi pendukung keputusan
penentu mustahik zakat dengan metode weighted product.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang penjelasan proses penelitian penulis
dalam merancang dan membuat sistem pendukung keputusan sesuai
dengan metode yang digunakan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas metodologi penelitian, hasil penelitian yang
akan dilakukan, dan penjelasan mengenai rancang bangun sistem
informasi pendukung keputusan penentu mustahik zakat.
BAB V PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian dan penyusunan skripsi ini dan saran yang diusulkan
untuk pengembangan lebih lanjut agar tercipta hasil yang lebih baik.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Rancang Bangun
2.1.1 Definisi Perancangan
Perancangan adalah proses mendefinisikan sesuatu yang akan
dikerjakan dengan teknik yang bervariasi serta di dalamnya melibatkan
deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan
yang akan dialami dalam proses pengerjaannya (Rizky, 2011).
Demikian pula menurut Pressman (2010) Mendefinisikan bahwa
perancangan yang sesungguhnya merupakan suatu aktivitas rekayasa
perangkat lunak yang dimaksud untuk membuat keputusan-keputusan
utama.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan adalah suatu aktivitas
rekayasa perangkat lunak yang di dalamnya mendefinisikan sesuatu yang
akan dikerjakan dengan teknik yang bervariasi serta di dalamnya melibatkan
deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan.
2.1.2 Definisi Pembangunan
Pengertian pembangunan perangkat lunak atau software
construction adalah pekerjaan detail dari pembuatan perangkat lunak yang
meliputi kombinasi pengerjaan pemrograman, verifikasi program, testing
unik, testing terintegrasi dan debugging (Rizky, 2011).
10
Menurut Pressman (2010) pengertian pembangunan atau bangun
sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau
memperbaiki sistem yang telah ada secara keseluruhan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa pembangunan adalah kegiatan menciptakan
sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang meliputi
kombinasi pengerjaan pemrograman, verifikasi program, testing unik,
testing terintegrasi dan debugging.
2.1.3 Definisi Rancang Bangun
Perancangan atau rancang bangun merupakan serangkaian prosedur
untuk menerjemahkan hasil analisis dari sebuah sistem ke bahasa
pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-
komponen sistem diimplementasikan (Pressman, 2002).
Rancang bangun adalah membangun sistem dan komponen yang
didasarkan pada spesifikasi desain (Ladjamudin, 2013)
Pengertian di atas membantu untuk menarik kesimpulan bahwa
rancang bangun adalah serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil
analisis dari sebuah sistem ke bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan
dengan detail yang didasarkan pada spesifikasi desain.
2.2 Sistem
Pengertian sistem menurut Kenneth E.Kendall dan Julie E.Kendal (2010)
Sistem adalah serangkaian sub sistem yang saling terkait dan tergantung satu sama
lainnya, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah
11
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan menurut Rosa & Shalahuddin (2011) Sistem
berarti kumpulan komponen-komponen yang saling terkait dan mempunyai satu
tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau sub sistem
yang saling terkait dan berhubungan dan tergantung satu sama lain dan saling
bekerja sama untuk menyelesaikan sasaran atau tujuan tertentu.
2.3 Konsep Dasar Sistem
Sistem didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling terkait,
dengan batas yang jelas, bekerja sama untuk mencapai seperangkat tujuan dengan
menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang
terorganisir (O'Brien & Marakas, 2010).
Sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Ladjamudin, 2013).
Dari pengertian di atas sistem dapat diartikan sebagai seperangkat
komponen yang saling terkait, dengan batas yang jelas, bekerja sama untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2.4 Konsep Dasar Informasi
Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno, information yang diambil dari
bahasa latin informationem yang berarti garis besar, konsep, ide. Informasi
merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam pengetahuan dan
komunikasi (Yacub & Vico, 2014).
12
Sedangkan Sutabri (2009) mengatakan informasi adalah data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.
Dari pengertian di atas informasi dapat diartikan sebagai data yang telah
diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya.
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.5.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah sistem yang sangat penting bagi
manajemen, Sistem informasi merupakan komponen dalam sebuah
organisasi modern yang berhubungan dengan proses penciptaan dan aliran
informasi (O'Brien & Marakas, 2010).
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan (Supriyanto, 2012).
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi adalah sistem yang sangat
penting bagi manajemen, Sistem informasi merupakan komponen dalam
sebuah organisasi modern yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi.
13
2.5.2 Komponen Sistem Informasi
Komponen dari suatu sistem informasi yaitu semua sistem informasi
penggunaan orang, hardware, software, data dan sumber daya jaringan
untuk melakukan aktivitas input, proses, output, storage, dan kontrol yang
mengubah sumber daya data menjadi produk informasi (O'Brien &
Marakas, 2009):
1. Manusia, hardware, software, data, dan jaringan adalah lima sumber
daya dasar tentang sistem informasi.
2. Sumber daya manusia termasuk pengguna akhir dan Information
System Specialist, sumber daya perangkat keras terdiri dari mesin
dan media, sumber daya perangkat lunak mencakup program dan
prosedur dasar, sumber data yang dapat mencakup data dan basis
pengetahuan, dan sumber daya jaringan meliputi media komunikasi
dan jaringan.
3. Sumber data yang diubah oleh kegiatan pengolahan informasi ke
berbagai produk informasi bagi pengguna akhir.
4. Pengolahan informasi terdiri dari kegiatan sistem input, pengolahan,
output, penyimpanan dan control.
2.6 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan
2.6.1 Pengertian Keputusan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, keputusan adalah perihal
yang berkaitan dengan putusan, segala putusan yang telah ditetapkan
14
(sesudah dipertimbangkan, dipikirkan, dan sebagainya), ketetapan, sikap
terakhir (langkah yang harus dijalankan).
Sedangkan menurut Fahmi (2011), keputusan adalah proses
penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi
masalah, hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi.
Rekomendasi tersebut yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman basis
dalam pengambilan keputusan.
2.6.2 Tahapan Pengambilan Keputusan
Tahapan pengambilan keputusan diperlukan untuk memudahkan
dalam pengambilan keputusan supaya tercipta keputusan yang sesuai
dengan harapan, Fahmi (2011) dalam buku yang berjudul Manajemen
Pengambilan Keputusan: Teori dan Aplikasi, menjelaskan bahwa
pengambilan keputusan diperlukan dibuat tahap-tahap yang mendorong
kepada terciptanya keputusan yang diinginkan. Tahap-tahap pengambilan
keputusan tersebut adalah:
1. Mendefinisikan masalah tersebut secara jelas dan gamblang,
atau mudah dimengerti.
2. Membuat daftar masalah yang akan dimunculkan dan
menyusunnya secara prioritas dengan maksud agar adanya
sistematika yang lebih terarah dan terkendali.
3. Melakukan identifikasi dari setiap masalah tersebut dengan
tujuan untuk lebih memberikan gambaran secara lebih tajam dan
terarah secara spesifik.
15
4. Memetakan setiap masalah tersebut berdasarkan kelompoknya
masing-masing yang kemudian diikuti dengan menggunakan
model atau alat uji yang akan dipakai.
5. Memastikan kembali bahwa alat uji yang digunakan tersebut
telah sesuai dengan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah yang
berlaku pada umumnya.
2.6.3 Pengertian SPK
Definisi klasik untuk DSS adalah sistem pendukung keputusan
berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang
menangani masalah – masalah tidak terstruktur. DSS memadukan sumber
daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk
meningkatkan kualitas komputer menurut Kreen dan Scoot Morton yang
dikutip oleh (Hizqil, 2014)
Dalam bukunya Kendall & Kendall (2010) menuliskan bahwa
sistem pendukung keputusan (SPK) adalah salah satu cara mengorganisir
yang dimaksudkan untuk digunakan dalam membuat keputusan. Sistem
pendukung keputusan dirancang sedemikian rupa untuk membantu
mendukung keputusan-keputusan yang melibatkan masalah-masalah
kompleks yang diformulasikan sebagai masalah-masalah semi terstruktur.
Seiring dengan kemajuan teknologi lahirlah gagasan baru terkait
definisi SPK. Seperti dikutip oleh Averweg (2012) terdapat beberapa
definisi SPK menurut para ahli:
16
1. Little, SPK adalah bentuk permodelan yang ditetapkan
berdasarkan prosedur untuk pengolah data dan penilaian untuk
membantu seorang manajer dalam mengambil keputusan.
2. Mann dan Watson, SPK adalah sistem interaktif yang
memberikan kemudahan akses bagi pengguna dalam
pengambilan keputusan baik secara semi terstruktur maupun
tidak terstruktur.
3. Sprague dan Watson, SPK sebagai sistem berbasis komputer
yang membantu seorang pengambil keputusan (decision maker)
dalam menghadapi permasalahan terstruktur melalui interaksi
langsung dengan data dan model analisis.
4. Sauter, SPK adalah sistem berbasis komputer yang
menggabungkan informasi dari berbagai sumber, membantu
pengorganisasian dan menganalisis informasi, serta
mengevaluasi praduga yang mendasari suatu pemodelan sistem.
5. Turban et al., SPK adalah sistem berbasis komputasi yang
menggabungkan model dan data dalam upaya untuk
memecahkan permasalahan semi-terstruktur dan tidak
terstruktur dengan keterlibatan pengguna yang ekstensif.
Keputusan yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah dilihat
dari keterstrukturan-nya bisa dibagi menjadi (Gunawan, 2012):
1. Keputusan terstruktur (structured decision), yaitu keputusan
yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
17
Prosedur pengambilan keputusan sanggatlah jelas. Keputusan
tersebut terutama dilakukan pada manajemen tingkat bawah.
Misalnya, keputusan pemesanan barang dan keputusan
penagihan piutang.
2. Keputusan semi terstruktur (semistructured decision), yaitu
keputusan yang memiliki dua sifat. Sebagian keputusan bisa
ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan
oleh pengambil keputusan. Prosedur dalam pengambilan
keputusan tersebut secara garis besar sudah ada, tetapi ada
beberapa hal yang masih memerlukan kebijakan dari pengambil
keputusan. Biasanya keputusan semacam ini diambil oleh
manajer level menengah dalam suatu organisasi. Misalnya,
keputusan pengevaluasian kredit, keputusan penjadwalan
produksi, dan keputusan pengendalian persediaan.
3. Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision), yaitu
keputusan yang penanganannya rumit karena tidak terjadi
berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan tersebut
menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat
eksternal. Keputusan tersebut umumnya terjadi pada manajemen
tingkat atas. Misalnya, keputusan untuk pengembangan
teknologi baru, keputusan untuk bergabung dengan perusahaan
lain, dan keputusan perekrutan eksekutif.
18
2.6.4 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Turban, dkk (2005) bahwa tujuan dari sistem pendukung
keputusan adalah sebagai berikut:
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah
semi-terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan
bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih
daripada perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para
pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi
secara cepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok
pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal.
Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok
dan memungkinkan para anggotanya untuk berada diberbagai
lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain
itu, produktivitas staf pendukung (misalnya analisis keuangan
dan hukum) bisa ditingkatkan. Produktivitas juga bisa
ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yang
menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.
19
2.7 Weighted Product (WP)
Metode Weighted Product merupakan suatu metode pendukung keputusan
dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating atribut, di mana rating setiap
atribut harus mempunyai bobot atribut yang bersangkutan terlebih dahulu.
(Kristiawan, Siswanti, & Laksito YS, 2014).
Metode Weigthed Product merupakan metode MCDM dalam pengambilan
keputusan yang sederhana, dan mempunyai beberapa kelebihan dibanding metode
yang lain, yaitu terdapat variabel Cost dan Benefit, yang berguna untuk menentukan
kriteria yang berpengaruh terhadap keputusan, Metode ini lebih simpel
dibandingkan dengan metode MCDM lainya, Perhitungannya tidak begitu
kompleks, Lebih mudah dipahami.
Metode Weighted Product (WP) menggunakan perkalian untuk
menghubungkan rating atribut, di mana rating setiap atribut harus dipangkatkan
dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Penentuan kriteria apakah
merupakan keuntungan atau merupakan biaya. Apabila berupa keuntungan nilai
perbaikan bobot akan bernilai positif dan biaya akan bernilai negatif.
Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi untuk
alternatif Si diberikan sebagai berikut:
dengan i = 1,2,…..,m; j = 1,2,…,n dan ∑wj = 1.
Si : preferensi alternatif dianalogikan sebagai vektor S,
20
X : nilai kriteria,
n : jumlah alternatif,
Wj : bobot kriteria, bernilai positif untuk kriteria keuntungan dan
bernilai negatif untuk kriteria biaya.
Secara singkat, algoritma dari model ini adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perbaikan bobot terlebih dahulu agar total bobot ∑wj = 1.
Caranya dengan membagi nilai bobot dengan penjumlahan seluruh nilai
bobot.
2. Mengalikan seluruh atribut untuk sebuah alternatif dengan bobot
sebagai pangkat positif untuk atribut keuntungan dan bobot pangkat
negatif pada atribut biaya disebut vektor Si.
3. Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap
alternatif
4. Melakukan pembagian antara Si dan hasil penjumlahan Si (∑Si) yang
akan menghasilkan nilai referensi Vi
5. Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan.
2.7.1 Contoh Kasus Weighted Product
Berikut merupakan contoh kasus penerapan metode Weighted
Product untuk menentukan pemilihan jurusan siswa :
1. Alternatif dan kriteria
Terdapat 2 alternatif yaitu IPA dan IPS, masing-masing
alternatif dipertimbangkan dengan kriteria berbeda. Berikut
kriteria yang dipertimbangkan setiap alternatifnya :
21
a. IPA
Tabel 2. 1 Contoh Kasus Alternatif IPA
Alternatif Kriteria
IPA
Fisika (C1)
Biologi (C2)
Kimia (C3)
Matematika (C4)
Ranking (C5)
Pada alternatif IPA, untuk poin kriteria Fisika, Biologi,
Kimia dan Matematika, diperoleh dari nilai rapor siswa
semester dua.
b. IPS
Tabel 2. 2 Contoh Kasus Alternatif IPS
Alternatif Kriteria
IPS
Ekonomi (C1)
Sejarah (C2)
Geografi (C3)
Sosiologi (C4)
Rangking (C5)
Pada alternatif IPS, untuk poin kriteria Ekonomi, Sejarah,
Geografi dan Sosiologi, diperoleh dari nilai rapor siswa
semester dua. Sedangkan poin untuk kriteria rangking dari
alternatif IPA dan IPS adalah sebagai berikut:
22
Tabel 2. 3 Contoh Kasus Kriteria Rangking
Rangking IPA IPS
1 – 10 10 5
>10 5 10
2. Bobot Kriteria
Tabel 2. 4 Contoh kasus bobot kriteria
Kriteria Bobot
C1 5
C2 5
C3 3
C4 3
C5 4
3. Dilakukan penentuan kriteria apakah merupakan keuntungan
atau merupakan biaya. Apabila berupa keuntungan nilai
perbaikan bobot akan bernilai positif dan biaya akan bernilai
negatif. Namun pada contoh kasus penentuan jurusan ini semua
kriteria merupakan kriteria keuntungan dan Wj akan bernilai
positif
4. Dilakukan perbaikan bobot untuk setiap kriteria dengan cara
sebagai berikut :
23
Di mana W adalah bobot kriteria yang sebelumnya telah
ditentukan sebelumnya. Sehingga hasil dari perbaikan bobot
adalah sebagai berikut:
Tabel 2. 5 Contoh Kasus Perbaikan Bobot
No Nama Kriteria Bobot Perbaikan Bobot
1. C1 5 5/20 = 0.25
2. C2 5 5/20 = 0,25
3. C3 3 3/20 = 0,15
4. C4 3 3/20 = 0,15
5. C5 4 4/20 = 0,2
Jumlah 20 1
5. Didapatkan nilai untuk setiap kriterianya dari alternatif yang ada
sebagai berikut :
Tabel 2. 6 Contoh Kasus Nilai Kriteria Setiap Alternatif
Alternatif Kriteria
C1 C2 C3 C4 C5
IPA 85 65 85 90 10
IPS 80 65 70 65 5
6. Menghitung nilai / skor untuk jurusan atau alternatif Ai dengan
cara berikut:
SIPA = (85 0.25)(65 0.25) (85 0.15) (90 0.15) (10 0.20) = 52,26
SIPS = (80 0.25)(65 0.25) (70 0.15) (65 0.15) (5 0.20) = 41,45
24
7. Menghitung perankingan jurusan/ alternatif yang terbaik dari
tiap alternatif dengan rumus berikut :
VIPA = 52,26 / 52,26+41,45 = 52,26/93,71 = 0,56
VIPS = 41,45/ 52,26+41,45 = 41,45/93,71 = 0,44
8. Berikut ini adalah hasil skor/nilai dan perankingan yang didapat
setiap kriterianya:
Tabel 2. 7 Contoh Kasus Hasil Perhitungan
Alternatif S V
IPA 52.26 0.56
IPS 41.45 0.44
9. Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa
nilai VIPA > VIPS. Jadi, alternatif (jurusan) yang terbaik adalah
VIPA (jurusan IPA)
2.8 Zakat
2.8.1 Pengertian Zakat
Menurut UU RI Nomor 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat,
zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan
yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya.
25
Zakat adalah berupa harta yang diberikan oleh seseorang (yang
kaya) kepada orang-orang fakir. Harta itu disebut dengan zakat karena di
dalamnya terkandung penyucian jiwa, pengembangannya dengan kebaikan
dan harapan untuk mendapat berkah. Hal ini dikarenakan asal kata zakat
adalah azzakah yang berarti tumbuh, suci dan berkah. (Sayyid Sabiq, 2006)
2.8.2 Dasar Hukum Zakat
Dasar hukum zakat terdapat dalam Al-Qur’an:
1. QS.Al-Baqarah (2):110 yang artinya: “Dan dirikanlah Shalat dan
tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan
bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan”.
2. QS. At-Taubah (9): 60 Yang artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat
itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang untuk jalan
Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai
sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
2.9 Mustahik
Menurut Undang –Undang RI No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat,
Mustahik adalah orang atau badan yang berhak menerima zakat. Mustahik delapan
ashnaf ialah fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, shabilillah, dan ibnussabil
yang di dalam aplikasinya dapat meliputi orang-orang yang paling tidak berdaya
secara ekonomi seperti anak yatim, orang jompo, penyandang cacat, orang yang
26
menuntut ilmu, pondok pesantren, anak terlantar, orang yang terlilit utang,
pengungsi yang terlantar dan korban bencana alam.
Menurut Peraturan Gubernur Provinsi Banten nomor 4 tahun 2004
kedelapan golongan tersebut adalah:
1. Fakir
Orang yang tidak memiliki harta dan tidak mempunyai penghasilan
layak yang memenuhi kebutuhan makan, pakaian, perumahan dan
kebutuhan primer lainnya,
2. Miskin
Orang yang memiliki harta dan mempunyai harta yang layak baginya,
tetapi penghasilannya belum cukup untuk keperluan minimum bagi
dirinya dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Amil Zakat
Mereka yang melaksanakan kegiatan pengumpulan dan pendayagunaan
zakat termasuk administrasi pengelolaannya.
4. Mualaf
Golongan yang perlu dilunakkan hatinya kepada Islam atau untuk lebih
memantapkan keyakinan kepada Islam.
5. Riqab
Pembebasan budak dan usaha menghilangkan segala bentuk
perbudakan.
27
6. Gharimin
Gharimin adalah orang yang mempunyai hutang untuk kemaslahatan
umat maupun masyarakat dalam melaksanakan ketaatan dan kebaikan.
7. Fisabilillah
Usaha dan kegiatan perorangan atau badan yang bertujuan untuk
menegakkan kepentingan agama atau kemaslahatan umat.
8. Ibnu Sabil
Orang yang kehabisan bekal dalam melakukan perjalanan melintas dari
satu daerah ke daerah lain demi kemaslahatan umat dan agama Islam.
2.10 Metode Pengumpulan Data
2.10.1 Observasi
Observasi (observation) merupakan teknik atau pendekatan untuk
mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya.
Pendekatan observasi dapat dikalsifikasikan ke dalam observasi perilaku
(behavioral observation) dan observasi non-perilaku (non-behavioral
observation) (Jogiyanto, HM, 2005).
2.10.2 Wawancara
Wawancara (interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan
data/ fakta (fact finding Technique) yang penting dan banyak dilakukan
dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan analis
sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk mengumpulkan data
secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai (interview)
(Jogiyanto, 2005).
28
2.10.3 Studi Pustaka
Menurut Zed (2008) Studi Pustaka adalah serangkaian kegiatan
yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan
mencatat serta mengolah bahan penelitian.
2.10.4 Studi Literatur
Studi literatur merupakan salah satu kegiatan memperoleh informasi
dari penelitian terdahulu, menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya
secara tekun (Nazir, 2005).
2.11 Metode Pengembangan Sistem
2.11.1 SDLC
SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut
juga System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau
mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-
model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan
sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya.
SDLC memiliki beberapa model dalam penerapan tahapan
prosesnya, antara lain: Model Waterfall, Model Prototype, Model Rapid
Application Development (RAD), Model Iteratif, dan Model Spiral. Pada
penelitian skripsi ini, penulis menggunakan Model Rapid Application
Development sebagai model proses pengembangan perangkat lunaknya
(Rosa & Shalahuddin, 2011).
29
2.11.2 RAD
RAD (Rapid Aplication Development) adalah suatu pendekatan
berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu
metode pengembangan perangkat lunak. Pada RAD terdapat tiga fase dalam
pengembangan sistem (Kendall & Kendall, 2010).
1. Fase Perencanaan syarat
Pada fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk
mengidentifikasi tujuan-tujuan sistem serta untuk mengidentifikasi
syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan tersebut. Fase
ini memerlukan peran aktif baik dari pengguna maupun
penganalisis. Orientasi dari fase ini ialah menyelesaikan masalah-
masalah perusahaan dan fokusnya akan selalu pada upaya
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
2. Workshop Desain
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang
bisa digambarkan sebagai workshop. Dalam fase ini penganalisis
dan pemrogram dapat bekerja membangun dan menunjukkan
representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Selama
workshop desain, pengguna merespons working prototype yang dan
penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang
berdasarkan tanggapan pengguna.
30
3. Fase Implementasi
Pada fase implementasi, penganalisis bekerja dengan para
pengguna secara intens selama workshop untuk merancang aspek-
aspek bisnis dari perusahaan. Setelah aspek-aspek ini disetujui dan
sistem-sistem dibangun dan dikaji kembali, sistem-sistem baru atau
bagian dari sistem diuji coba dan kemudian diperkenalkan kepada
organisasi.
31
2.11.3 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem
Tabel 2. 8 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem
Metode Penjelasan Kelebihan Kekurangan
1. Agile
software
development
Metode dari beberapa kumpulan
prinsip untuk pengembangan
software di mana persyaratan dan
solusi melalui upaya kolaboratif
dari antar tim fungsional dan
klien Ini sebagai pendukung
perencanaan adaptif,
perkembangan evolusi, awal
pengiriman, dan perbaikan terus-
menerus, dan itu mendorong
respons yang cepat dan fleksibel
untuk diubah.
1. Meningkatkan kepuasan
kepada klien.
2. Pembangunan sistem dibuat
lebih cepat.
3. Mengurangi risiko kegagalan
implementasi software dari
segi non-teknis.
4. Jika pada saat pembangunan
sistem terjadi kegagalan,
kerugian dar segi materi
relatif kecil.
1. Developer harus selalu siap
dengan perubahan karena
perubahan akan selalu
diterima.
2. Total lama pengembangan
menjadi lebih lama.
3. Proses pengembangan
menjadi agak kurang
terorganisir.
4. Meningkatkan risiko
kesalahan teknis.
32
2. Dynamic
Systems
Development
Methodology
Merupakan pengembangan tahap
lanjut dari metode Rapid
Application Development (RAD)
yang sangat menerapkan metode
inkremental dan interaktif.
metode ini sangat ideal
digunakan ketika suatu software
dituntut untuk sangat fokus dan
mementingkan tampilan yang
mudah dan aspek kegunaan yang
baik dari produk tersebut.
1. Menyajikan kerangka kerja
(framework) untuk
membangun dan memelihara
sistem dalam waktu yang
terbatas melalui penggunaan
prototyping yang inkremental
dalam lingkungan yang
terkondisikan.
2. Membangun software dengan
cepat.
3. DSDM dapat dikombinasikan
dengan XP menghasilkan
kombinasi model proses yang
mengikuti DSDM dan praktik
yang sejalan dengan XP.
1. Setiap iterasi bergantung
pada prototype sebelumnya.
2. Menentukan scope dari
suatu prototype proyek tidak
pernah selesai.
3. Dokumentasi sering kali tidak
lengkap fokus pada
pembuatan prototype.
4. Isu-isu mengenai system
backupand recovery, system
performance dan system
security kurang/tidak
diperhatikan dan sering
terlupakan.
3. Extreme
Programming (XP)
Merupakan salah satu
metodologi dalam rekayasa
perangkat lunak dan juga
merupakan satu dari beberapa
1. Meningkatkan kepuasan
kepada klien
2. Pembangunan sistem dibuat
lebih cepat
1. Cerita-cerita yang
menunjukkan requirements
dari pelanggan kemungkinan
besar tidak lengkap sehingga
33
agile software development
methodologies yang berfokus
pada coding sebagai aktivitas
utama disemua tahap pada siklus
pengembangan perangkat lunak
(software development lifecycle).
Metodologi ini mengedepankan
proses pengembangan yang lebih
responsif terhadap kebutuhan
customer (”agile”) dibandingkan
dengan metode-metode
tradisional sambil membangun
suatu software dengan kualitas
yang lebih baik.
3. Menjalin komunikasi yang
baik dengan klien.
4. Meningkatkan komunikasi
dan sifat saling menghargai
antar developer.
Developer harus selalu siap
dengan perubahan karena
perubahan akan selalu
diterima.
2. Tidak bisa membuat kode
yang detail di awal (prinsip
simplicity dan juga anjuran
untuk melakukan apa yang
diperlukan hari itu juga).
3. XP tidak memiliki
dokumentasi formal yang
dibuat selama
pengembangan. Satu-satunya
dokumentasi adalah
dokumentasi awal yang
dilakukan oleh user.
34
4. SCRUM Metode yang mengatur (manage)
proses pembuatan software.
Scrum merupakan suatu
kerangka kerja. Jadi, bukannya
menyediakan deskripsi rinci
tentang bagaimana segala
sesuatu yang harus dilakukan
pada proyek seperti diserahkan
kepada tim pengembangan
perangkat lunak pada umumnya.
1. Keperluan berubah dengan
cepat.
2. Tim berukuran kecil sehingga
melancarkan komunikasi,
mengurangi biaya dan
memberdayakan satu sama
lain.
3. Pekerjaan terbagi-bagi
sehingga dapat diselesaikan
dengan cepat.
4. Dokumentasi dan pengujian
terus menerus dilakukan
setelah software dibangun.
5. Proses Scrum mampu
menyatakan bahwa produk
selesai kapan pun diperlukan.
1. Developer harus selalu siap
dengan perubahan karena
perubahan akan selalu
diterima.
35
2.12 Konsep UML
UML (Unified Modelling Language) adalah ‘bahasa’ permodelan untuk
sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi objek’. Permodelan
sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang
kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami
(Nugroho, 2009). UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu standar
bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement,
membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman
berorientasi objek (Rosa & Shalahuddin, 2014).
Sedangkan menurut (Sugiarti, 2013) UML adalah sebuah bahasa yang
menjadi standar dalam industri visualisasi, merancang dan mendokumentasikan
sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model
sebuah sistem.
Beberapa diagram UML yang peneliti gunakan dalam penyusunan skripsi
ini adalah sebagai berikut:
2.12.1 Use Case Diagram
Use Case diagram merupakan permodelan untuk menggambarkan
kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem
yang akan dibuat, seperti contoh gambar 2.1. Diagram use case digunakan
untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa
saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut (Sugiarti, 2013).
36
Gambar 2. 1 Use Case Diagram (Sumber : (Sugiarti, 2013))
2.12.2 Activity Diagram
Dengan aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow
(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis, seperti
contoh gambar 2.2 Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa diagram
aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor,
jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Gambar 2. 2 Activity Diagram Pesanan Tiket (Sumber : Sugiarti, 2013)
37
2.12.2 Sequence Diagram
Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case
dengan mendeskripsikan waktu objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek. Oleh karena itu, untuk menggambarkan diagram
sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use
case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi
objek itu, seperti contoh gambar 2.3 (Rosa & Shalahuddin, 2014).
Gambar 2. 3 Sequence Diagram Cetak Kwitansi Pembayaran Tiket
2.12.3 Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem
dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat dalam membangun
sistem. Diagram kelas mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan
berbagai hubungan statis yang terdapat di antara mereka. Diagram kelas
juga menunjukkan property dan operasi sebuah kelas dan batasan-batasan
38
yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut, seperti contoh
gambar 2.4 (Sugiarti, 2013).
Gambar 2. 4 Class Diagram (Sumber : (Sugiarti, 2013))
2.13 Unsur-Unsur Dalam Perancangan Sistem
2.13.1 Web Browser
Web browser merupakan program yang berfungsi untuk
menampilkan dokumen-dokumen web dalam format HTML. Bagaimana
halaman web yang dibuat ditampilkan sangat tergantung pada web engine
yang digunakan oleh masing-masing browser. Semua jenis web browser
yang ada saat ini mengikuti standarisasi yang dibuat oleh World Wide Web
Consortium (W3C) yang merupakan badan independen yang mengurus
semua hal yang berkaitan dengan web di dunia (Arief, 2011).
2.13.2 HTML
HTML atau HyperText Markup Language merupakan salah satu
format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang
berjalan di halaman web. Dokumen ini dikenal sebagai webpage. Dokumen
HTML merupakan dokumen yang disajikan pada webbrowser (Arief, 2011).
39
2.13.3 PHP
PHP (hypertext processor) adalah bahasa server-side scripting yang
menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis.
Karena PHP merupakan server-side scripting maka sintak dan perintah-
perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya dikirim ke
browser dalam format HTML. Demikian kode program yang ditulis dalam
PHP tidak akan terlihat oleh user sehingga halaman web lebih terjamin. PHP
dirancang untuk membentuk halaman web dinamis, yaitu halaman web yang
berbentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini, seperti
menampilkan isi basis data ke halaman web.
PHP termasuk dalam Open Source Product, sehingga source code
PHP dapat diunduh dan didistribusikan secara bebas. Salah satu keunggulan
yang dimiliki oleh PHP adalah kemampuannya untuk melakukan koneksi
ke berbagai macam software sistem manajemen basis data/Database
Management System (DBMS), sehingga dapat menciptakan suatu halaman
web yang dinamis. PHP mempunyai koneksitas yang baik dengan beberapa
DBMS antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Microsoft SQL Server,
Solid, PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, Unix dbm, dan tak
terkecuali semua database ber-interface ODBC (Arief, 2011).
2.13.4 MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal
dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan
database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran MySQL
40
antara lain karena menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk
mengakses database-nya sehingga mudah digunakan, kinerja query cepat
dan mencukupi kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala
menengah-kecil. MySQL juga bersifat open source dan free (anda tidak
perku membayar dalam menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali
pada windows, yang bersifat shareware).
MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh
bahasa pemrograman skrip untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP
dianggap sebagai pasangan software pengembangan aplikasi web yang
ideal. MySQL lebih sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis
web, umumnya pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa
pemrograman skrip PHP (Arief, 2011).
2.13.5 XAMPP dan PhpMyAdmin
XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source
yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi
berbasis PHP. XAMPP dapat diperoleh dengan mengunggah di
http://apachefriend.org. Untuk membuat sebuah aplikasi berbasis web
dengan menggunakan bahasa PHP, tentu saja diperlukan sebuah web server
dan interpreter PHP. Server tidak harus sebuah komputer khusus dengan
kinerja tunggu dan berukuran besar, tetapi bisa dibuat dari PC yang
mempunyai fungsi selayaknya sebuah web server, yaitu dengan menginstal
XAMPP (Riyanto, 2011).
41
PhpMyAdmin adalah merupakan salah satu pengolah data MySql
yang berbasis web yang berbeda dalam menu XAMPP. PhpMyAdmin
memberikan kemudahan dalam pengoperasiannya dan hampir semua
webhosting menyediakan PhpMyAdmin untuk para penyewa Virtual house
(Riyanto, 2011).
2.14 Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak adalah satu set aktivitas yang direncanakan dan
sistematis untuk menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan. Aktivitas
pengujian terdiri dari satu set atau sekumpulan langkah di mana dapat
menempatkan desain kasus uji yang spesifik dan metode pengujian (Rosa &
Shalahuddin 2011).
Pengujian perangkat lunak memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan
dengan verifikasi dan validasi. Verifikasi mengacu pada sekumpulan aktivitas yang
menjamin bahwa perangkat lunak mengimplementasikan dengan benar sebuah
fungsi yang spesifik. Validasi mengacu pada sekumpulan aktivitas yang berbeda
yang menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun dapat ditelusuri sesuai
dengan kebutuhan pelanggan (Rosa & Shalahuddin 2011).
2.14.1 Black Box Testing
Black-box Testing, disebut juga Behavioral testing, Black-box Testing
berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yaitu, Black-box Testing
memungkinkan seorang ahli perangkat lunak untuk membuat beberapa set kondisi
masukan yang sepenuhnya akan melaksanakan semua kebutuhan fungsional untuk
program. Black-box Testing yaitu pendekatan komplementer yang memungkinkan
42
mengungkap perbedaan dari kesalahan metode White-box Testing. Black-box
Testing mencoba menemukan kesalahan dalam kategori berikut (Pressman, 2012):
1. Fungsi yang salah atau hilang.
2. Kesalahan antarmuka (interface).
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
4. Kesalahan perilaku atau kinerja.
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi (penghentian).
2.14.2 Perbandingan Pengujian Perangkat Lunak
Tabel 2. 9 Perbandingan Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian Kelebihan Kelemahan
1. White Box 1. Kesalahan logika.
Digunakan pada sintak
‘if’ dan pengulangan. Di
mana White Box Testing
akan mendeteksi kondisi-
kondisi yang tidak sesuai
dan mendeteksi kapan
proses pengulangan akan
berhenti.
2. Ketidaksesuaian asumsi.
Menampilkan asumsi
yang tidak sesuai dengan
kenyataan, untuk
dianalisa dan diperbaiki.
3. Kesalahan Ketik.
Mendeteksi bahasa
1. Untuk perangkat lunak yang
tergolong besar, White Box
Testing dianggap sebagai
strategi yang tergolong
boros, karena akan
melibatkan sumber daya
yang besar untuk
melakukannya.
43
pemrograman yang
bersifat case sensitive.
2. Black Box 1. Dapat memilih sub set
tes secara efektif dan
efisien.
2. Dapat menemukan cacat
3. Memaksimalkan testing
investment.
1. Tester tidak pernah yakin
apakah perangkat lunak
tersebut benar-benar lulus
uji.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data, dilakukan dengan berbagai metode
tertentu sesuai dengan tujuan penyusunan penelitian. Metode pengumpulan data
yang digunakan dalam penyusunan laporan ini bisa dijelaskan sebagai berikut:
3.1.1 Metode Observasi
Pada tahap observasi peneliti mengunjungi yayasan dengan
melaksanakan pengamatan langsung proses kegiatan yang berlangsung di
Yayasan Qurrota Ayuni selama 26 hari dari tanggal 1 Juni 2017 sampai 1
Juli 2017. Yayasan Qurrota Ayuni maka dapat diketahui proses-proses yang
terjadi, dimulai dari pendaftaran calon mustahik, pelengkapan data calon
mustahik, wawancara dengan calon mustahik, survei, penyaluran zakat dll.
Kemudian dari kebutuhan yang telah didapat bisa dianalisis sistem seperti
apa yang akan dikembangkan untuk menghasilkan informasi yang
dibutuhkan.
3.1.2 Metode Wawancara
Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan mengadakan
tanya jawab dengan Ibu Neneng Nurul Hasanah selaku Sekretaris di
Yayasan Qurrota Ayuni, pada tanggal 1 Juni 2017, 9 Juni 2017, yang
beralamatkan di Gg. Salem II No. 144 RT.003/01, Serpong, Kota Tangerang
Selatan, Banten. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
data-data yang terkait dengan kegiatan zakat khususnya pendukung
45
keputusan penentu mustahik. Berdasarkan wawancara yang penulis
lakukan, memperoleh data antara lain permasalahan sistem yang berjalan
saat ini yaitu belum adanya sistem pendukung keputusan penentuan
mustahik sehingga penentuan dilakukan dengan cara wawancara calon
mustahik dan survei lokasi sehingga terdapat kemungkinan adanya faktor
subjektivitas oleh bagian staf pada prosesnya. Dan permasalahan yang
terjadi ketika ingin menentukan mana mustahik yang lebih layak dari
mustahik lainnya.
3.1.3 Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari
buku serta yang berhubungan dengan penentu mustahik, zakat,
Pemrograman PHP, metode WP, pengelolaan database menggunakan
MySQL, dan pengembangan sistem informasi menggunakan model RAD
(Rapid Application Development) yang mendukung topik yang akan
dibahas pada penelitian ini. Jurnal yang dibaca dan dipelajari adalah jurnal
nasional yang membahas mengenai sistem penunjang keputusan penentu
mustahik.
3.1.4 Studi Literatur Sejenis
Peneliti melakukan studi literatur pada karya ilmiah dengan topik
sejenis untuk melihat tahapan–tahapan dalam pengembangan sistem, serta
pada buku–buku yang terkait dengan topik pembahasan untuk mendapatkan
46
teori-teori dasar yang diperlukan dalam penelitian dan pengembangan
sistem.
Beberapa literatur sejenis yang berkaitan dengan penulisan skripsi
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Studi Literatur Sejenis
No. Penulis & Judul Kelebihan Kekurangan
1.11. Muhammad Jamhur -
Pengembangan Sistem
Pendaftaran dan Pelaporan
Zakat Infak dan Sadakah
Berbasis Web (2013)
Penelitian
berfokus pada
pendaftaran dan
pelaporan zakat
Tidak ada fitur
penentuan
mustahik dalam
penelitian ini.
2. Elin Haerani, Ramdaril-
Rancang Bangun Sistem
Pendukung Keputusan
Pendistribusian Zakat
Menggunakan Fuzzy
Multiple Attribute
Decission Making
(FMADM) Dan Simple
Additive Weighting (SAW)
Pada Baznas Kota
Pekanbaru. (2015)
-
Tidak berbasis
web sehingga tidak
bisa diakses di
mana saja dan
perlu instalasi.
3. Putra Jaya - Sistem
Pendukung Keputusan
Penentuan Bonus
Karyawan Menggunakan
Menggunakan
metode WP
Menggunakan
bahasa Visual
Basic yang
berbasis desktop
sehingga tidak
47
Metode Weighted Product
(WP) – (2013)
dapat diakses di
mana saja dan
perlu dilakukan
instalasi di setiap
PC Client.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Dalam penyusunan penelitian ini, metode pengembangan yang digunakan
adalah metode berorientasi objek dengan model pengembangan Rapid Application
Development (RAD) menggunakan tools Unified Modeling Language (UML).
Metode RAD yang dipakai penulis memiliki tahapan-tahapan berikut:
1. Requirement Planning
Berdasarkan observasi, wawancara, studi pustaka dan studi literatur
sejenis, maka dalam tahap ini terdapat beberapa langkah yang dilakukan
dalam mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan dari sistem yang akan
dibangun. Dalam tahap ini diuraikan beberapa hal yaitu:
a. Analisa sistem berjalan, yang terdiri dari sistem sedang berjalan
dengan membuat rich picture dan mengidentifikasi masalah.
b. Analisa sistem usulan, yang terdiri dari pemecahan masalah dan
menggambarkan sistem usulan dengan rich picture.
2. Workshop and Design
Merupakan tahap lanjutan dari tahap requirement planning, maka
pada tahap ini penulis melakukan perancangan sistem pendukung keputusan
penentu mustahik dengan menggunakan tools UML (Unified Modelling
Language) sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang sudah diidentifikasi
48
pada tahap requirement planning. Tahapan yang dilakukan pada tahap
perancangan sistem ini adalah sebagai berikut:
a. Membuat Use Case Diagram
b. Membuat Skenario Use Case
c. Membuat Activity Diagram
d. Membuat Sequence Diagram
e. Membuat Class Diagram
3. Implementation
1. Fase Implementasi
Fase ini bertujuan untuk memastikan apakah aplikasi yang telah
dibangun dapat berjalan dengan baik, maka tahap selanjutnya adalah
melakukan implementasi sistem yang meliputi:
a. Implementasi Interface
Fase ini menampilkan output dari rancangan interface berupa
printscreen aplikasi.
b. Implementasi Perangkat Lunak
Fase ini menjelaskan perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan
dalam membangun Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahik
dengan Metode Weighted Product.
c. Instalasi Perangkat Keras
Fase ini menjelaskan perangkat keras apa saja yang digunakan dalam
membangun Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahik
dengan Metode Weighted Product.
49
d. Pengujian Sistem
Fase ini merupakan pengujian sistem yang bertujuan melihat apakah
aplikasi berjalan dengan baik atau tidak.
3.3 Alasan Menggunakan Metode Pengembangan Sistem RAD
Berikut ini alasan penulis menggunakan metode RAD sebagai metode
pengembangan sistem:
1. Sistem yang dibangun oleh penulis merupakan sistem yang sederhana dan
tidak membutuhkan waktu yang lama, metode RAD adalah metode yang
diperuntukkan untuk jangka pendek sesuai dengan sistem yang akan
dibangun.
2. Metode RAD mempunyai kemampuan untuk menggunakan kembali
kemampuan yang ada, sehingga penulis tidak perlu membuat dari awal.
Contohnya dalam hal coding sistem untuk fungsi input atau hapus, penulis
dapat menggunakan source code yang sudah ada sebelumnya dan penulis
dapat menggunakan template yang sudah tersedia dan dapat dipakai
berulang-ulang.
3. Pengembangan sistem menggunakan metode RAD sangat menekankan
pendekatan kepada pengguna, sehingga pengembangan sistem dapat
mengetahui spesifikasi kebutuhan sistem yang diinginkan pengguna dan
dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Tentunya hal ini
dapat menghasilkan sistem dengan cepat dan sesuai dengan yang diinginkan
oleh penggunanya.
50
3.4 Alasan Menggunakan Metode Pengujian Sistem Black Box Testing
Berikut alasan penulis menggunakan metode black box testing yaitu:
1. Pada metode black box testing terdapat uji coba validasi, di mana sistem
dikatakan berhasil jika fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem sudah sesuai
dengan apa diinginkan oleh pengguna.
2. Penggunaan black box testing tidak sulit untuk diimplementasikan, karena
pengujian dengan metode ini dapat menggunakan use case diagram dan use
case scenario yang kita kembangkan serta analisis sebagai panduan.
3. Pengujian dilakukan berdasarkan fungsi sistem satu persatu dan hubungan
antara objek untuk mengetahui jika sistem masih memiliki kesalahan.
4. Pada pengujian black box tidak memakan waktu yang dibandingkan dengan
pengujian menggunakan metode white box yang memakan waktu lama
karena harus memeriksa prosedural dari awal dan coding untuk memastikan
tidak terjadi kesalahan.
3.5 Perbandingan Metode Sistem Pendukung Keputusan
Terdapat beberapa metode dalam penyelesaian sistem pendukung
keputusan. Berikut beberapa metode yang menggunakan Multi Attribute
Decision Making (MADM) :
1. Analytical Hierarchy Process (AHP)
2. Simple Addative Weighting (SAW)
3. Weighted Product (WP)
4. ELECTRE
5. Technique for Order Preference by Similiarity to Ideal Solution
(TOPSIS)
51
Tabel 3. 2 Perbandingan Metode Sistem Pendukung Keputusan
METODE DESKRIPSI KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Analytical Hierarchy
Process (AHP)
AHP merupakan salah satu metode
untuk membantu menyusun suatu
prioritas dari berbagai pilihan
dengan menggunakan beberapa
kriteria (multi criteria). Karena
sifatnya yang multi kriteria, AHP
cukup banyak digunakan dalam
penyusunan prioritas.
(Kurniady, 2013)
1. AHP membantu menentukan
prioritas dari beberapa kriteria
dengan melakukan analisa
perbandingan berpasangan dari
masing-masing kriteria.
2. AHP membuat sebuah
permasalahan yang tidak
terstruktur menjadi sebuah
model yang fleksibel dan mudah
dipahami.
3. AHP memberikan kemudahan
dengan menyediakan skala
pengukuran untuk menentukan
prioritas. (Kurniady, 2013)
1. Sulitnya menentukan besarnya
prioritas antar kriteria karena
tiap orang memiliki persepsi
sendiri mengenai prioritas yang
ada. (Kurniady, 2013)
52
2. Simple Addative
Weighting (SAW)
Metode SAW sering juga dikenal
istilah metode penjumlahan
terbobot. Konsep dasar metode
SAW adalah mencari penjumlahan
terbobot dari rating kinerja pada
setiap alternatif pada semua atribut.
(S, Amalia, M, & Arivanty, 2009)
1. Melakukan penilaian secara
lebih tepat karena didasarkan
pada nilai kriteria dan bobot
preferensi yang sudah
ditentukan.
2. Dapat menyeleksi alternatif
terbaik dari sejumlah alternatif
yang ada karena adanya proses
perankingan setelah menentukan
nilai bobot untuk setiap atribut
(Dasmastuti, 2011)
1. Harus menentukan bobot pada
setiap atribut
2. Harus membuat matriks
keputusan. (Sabanayo, 2009)
3. ELECTRE
ELimination Et Chix Traduisant La
RealitE (ELECTRE) adalah suatu
metode penentuan urutan (prioritas)
dalam analisis multikriteria. Masalah
pokoknya adalah kesederhanaan,
kejelasan, kestabilan. Dugaan dan
dominasi kriteria yang digunakan
Digunakan untuk kasus – kasus
dengan banyak alternatif namun
hanya sedikit kriteria yang
dilibatkan. (Saragih, 2014)
1.Menggunakan matriks
keputusan
2.Menentukan matriks dominan
concordance dan discordance.
(Saragih, 2014)
53
dalam Electre adalah penggunaan
nilai hubungan outranking Methods.
(Tambunan, 2014)
4. Technique for Order
Preference by Similiarity
to Ideal Solution
(TOPSIS)
TOPSIS adalah salah satu metode
pengambilan keputusan multi
kriteria menggunakan prinsip bahwa
alternatif yang terpilih harus
mempunyai jarak terdekat dari solusi
ideal positif dan terjauh dari solusi
ideal negatif dari sudut pandang
geometris dengan menggunakan
jarak Euclidean untuk menentukan
kedekatan relatif dari suatu alternatif
dengan solusi optimal. Solusi ideal
positif didefinisikan sebagai jumlah
dari seluruh nilai terbaik yang dapat
dicapai untuk setiap atribut,
sedangkan solusi negatif-ideal terdiri
dari seluruh nilai terburuk yang
dicapai untuk setiap atribut.
(Kurniasih, 2013)
1. Mempertimbangkan solusi ideal
positif dan solusi ideal negatif.
2. konsepnya yang sederhana dan
mudah dipahami, komputasinya
efisien (Kurniasih, 2013).
1. Topsis yaitu harus adanya
bobot yang ditetapkan dan
dihitung terlebih dahulu.
(Nur Hidayat, 2014)
54
3.6 Kerangka Berpikir Penelitian
Penyusunan penelitian ini disusun melalui beberapa tahapan yang dilakukan
bertujuan untuk memudahkan dalam proses laporan penelitian. Berikut gambaran
kerangka berpikir dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3.1.
Gambar 3. 1 Kerangka Berpikir Penelitian
55
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Persyaratan
4.1.1 Gambaran Umum Yayasan Qurrota Ayuni
Rumah Qurrota Ayuni atau biasa disebut Yayasan Qurrota Ayuni
merupakan lembaga sosial masyarakat yang melayani umat dibidang sosial,
pendidikan, dan keagamaan yang memfokuskan pada penyaluran dan
pengelolaan. Berdiri pada bulan Oktober tahun 2012. Yayasan Qurrota
Ayuni lembaga yang berusaha menyalurkan dana yang sudah diterima
kepada mereka yang benar-benar berhak. Sistem yang digunakan Rumah
Qurrota Ayuni ini adalah sistem penyaluran dana dari perorangan,
kelompok, atau lembaga yang mampu kepada yang tidak mampu sebagai
salah satu perintah dalam ajaran agama Islam. Sebelumnya keberadaan
Yayasan Qurrota Ayuni dimulai dari nama Koperasi Duafa Peduli Keluarga
sakinah, kegiatan yang bersifat temporer (sementara), hanya pada bulan
Ramadhan maka bermetamorfosis menjadi permanen yang diberi nama
Yayasan Qurrota Ayuni karena dalam memberikan bantuan dana tidak
hanya dibulan Ramadhan saja. Latar belakang berdirinya program zakat
pada Yayasan Qurrota Ayuni adalah bahwa Indonesia sebagai negara
dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki potensi zakat
yang amat besar. Sayangnya, pada saat itu sebagian besar masyarakat masih
belum memiliki kesadaran untuk berzakat sesuai dengan ketentuannya.
56
4.1.1.1 Logo Yayasan Qurrota Ayuni
Gambar 4. 1 Logo Yayasan Qurrota Ayuni
4.1.1.2 Visi dan Misi Yayasan Qurrota Ayuni
Visi pada Rumah Qurrota Ayuni atau biasa disebut Yayasan
Qurrota Ayuni yaitu Mewujudkan Lembaga Islam yang Unggul
dalam Melayani Umat dibidang Sosial, Pendidikan dan
Keagamaan untuk Membangun Masyarakat yang mempunyai
nilai-nilai islami dalam meningkatkan kesejahteraan dan
keberdayaan masyarakat.
Adapun Misi pada Yayasan Qurrota Ayuni:
1. Membangun citra kepribadian yang mencintai/bangga
menjadi bangsa Indonesia dan menjadikan Islam sebagai
pedoman hidupnya.
2. Menjadi lembaga yang bermanfaat bagi masyarakat.
3. Meningkatkan pendidikan islami.
4. Menanamkan budaya hidup islami di lingkungan
masyarakat.
5. Menyalurkan zakat kepada mustahik yang berhak
menerimanya.
57
6. Dapat meringankan beban yang ditanggung penerima zakat.
7. Menyelenggarakan berbagai layanan sosial dalam membantu
pemberdayaan umat.
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan
Yayasan Qurrota Ayuni mempunyai bagian khusus yang menangani
pemberian dana zakat kepada mustahik zakat yaitu bagian pendayagunaan
zakat. Berikut ini adalah alur proses pengajuan mustahik untuk diterima
sebagai mustahik di Yayasan Qurrota Ayuni:
Calon Mustahik Staff
Bagian Pendayagunaan
Yayasan Qurrota Ayuni
Manajer Bagian
Pendayagunaan
Yayasan Qurrota Ayuni
Perlu Survei ?
Tim Survei
1
Mendaftarkan Diri
23
Data Mustahiq
4
Hasil Survei
5
Ya
Tidak
6
ACC / Tidak
7. Konfirmasi YA / TIDAK
Gambar 4. 2 Analisis Sistem Berjalan
Proses penentuan mustahik di Yayasan Qurrota Ayuni yaitu :
1. Calon mustahik mendaftarkan diri ke staf bagian pendayagunaan
zakat. Pada proses ini calon mustahik harus melengkapi data
yang dibutuhkan oleh Yayasan Qurrota Ayuni untuk dapat
menilai kelayakan menjadi mustahik.
58
2. Staf bagian pendayagunaan zakat akan menilai kelayakan calon
mustahik dengan melihat data yang diberikan oleh calon
mustahik dan melalui wawancara langsung dengan calon
mustahik.
3. Apabila dalam data yang diajukan dinilai memerlukan survei
maka dilakukan survei lokasi, dan bila data mustahik dinilai
tidak perlu untuk dilakukan survei maka akan langsung
ditindaklanjuti oleh manajer pendayagunaan.
4. Tim survei akan melakukan survei lokasi ditempat mustahik
tinggal kemudian akan memberikan hasil ke manajer
pendayagunaan.
5. Manajer bagian pendayagunaan akan memberikan keputusan
disetujui atau tidak disetujui calon mustahik tersebut menjadi
mustahik dan mendapatkan dana zakat
4.1.3 Analisa Sistem Usulan
Sistem yang penulis ingin buat adalah sebuah sistem pendukung
keputusan penentu mustahik yang diharapkan dapat membantu
menyelesaikan masalah yang ada pada Yayasan Qurrota Ayuni yaitu:
a. Sistem dapat menentukan mustahik yang tepat.
b. Sistem dapat menentukan perbandingan kelayakan mustahik
dengan perankingan mustahik yang nantinya berguna untuk
menyeleksi alternatif pemilihan mustahik yang diutamakan.
59
Berikut ini adalah gambaran sistem baru yang ingin penulis
implementasikan pada proses penentuan mustahik di Yayasan Qurrota
Ayuni:
Gambar 4. 3 Analisis Sistem Usulan
Proses penentuan mustahik dengan menggunakan Sistem
Pendukung Keputusan Penentu Mustahik (SPKM) yaitu sebagai berikut :
1. Calon mustahik mendaftarkan diri ke staf bagian pendayagunaan
zakat. Pada proses ini calon mustahik harus melengkapi data
yang dibutuhkan oleh Yayasan Qurrota Ayuni untuk dapat
menilai kelayakan menjadi mustahik.
2. Staf bagian pendayagunaan zakat akan memasukkan data–data
yang telah diberikan mustahik pada proses ke dalam sistem
SPKM setelah sebelumnya dilakukan wawancara untuk
melengkapi semua data.
3. Apabila dalam data yang diajukan dinilai memerlukan survei
maka dilakukan survei lokasi, dan bila data mustahik dinilai
60
tidak perlu untuk dilakukan survei maka akan dimasukkan ke
dalam sistem SPKM.
4. Tim survei akan melakukan survei lokasi di tempat mustahik
tinggal kemudian akan memberikan hasil ke manajer
pendayagunaan.
5. Manajer bagian pendayagunaan akan mencocokkan hasil survei
dan data yang di dalam sistem SPKM. Apabila data dinilai benar
maka manajer akan memberikan persetujuannya untuk calon
mustahik agar dapat diproses sistem. Apabila data dinilai tidak
benar maka manajer akan menilai untuk tidak memproses data
tersebut.
6. Sistem SPKM akan melakukan proses perhitungan berdasarkan
metode Weighted Product dengan kriteria – kriteria dan bobot
yang telah ditentukan.
7. Hasil perhitungan sistem dapat dilihat oleh staf bagian
pendayagunaan Yayasan Qurrota Ayuni untuk memberikan
konfirmasi pada calon mustahik apakah diterima atau tidak
diterima.
4.1.4 Tujuan Perancangan Sistem
Perancangan sistem ini bertujuan untuk membuat sistem pendukung
keputusan penentu mustahik pada Yayasan Qurrota Ayuni sehingga proses
pemilihan dapat dilakukan dengan waktu lebih cepat dan dapat mengurangi
61
kesalahan serta dapat memberikan alternatif terbaik dalam pengambilan
keputusan penentu mustahik.
4.2 Workshop Design
4.2.1 Perancangan SPK
Pada tahap perancangan ini bertujuan untuk mendefinisikan
alternatif yang ada, dari mulai menentukan kriteria yang menjadi
pertimbangan hingga menentukan bobot dari kriteria, juga menjelaskan
tentang bagaimana perhitungan dengan menggunakan metode Weighted
Product. Berikut ini merupakan rancangan SPK Sistem Pendukung
Keputusan Penentu Mustahik dengan Metode Weighted Product Berbasis
Web pada Yayasan Qurrota Ayuni, Serpong.
4.2.1.1 Perancangan Model WP
Tahap perancangan model Weighted Product dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut (studi kasus: Yayasan Qurrota
Ayuni) :
62
Mendefinisikan Alternatif
yang ada
Menentukan Kriteria
yang menjadi
pertimbangan
Menentukan skala tingkat
kepentingan
Menentukan Bobot
Kriteria setiap kriteria
Melakukan jenis kriteria
merupakan kriteria positif
atau negatif
Perbaikan Bobot Kriteria
Menentukan Nilai Pilihan
Kriteria untuk kriteria
yang berupa pilihan
Menghitung Nilai Vektor
S
Menghitung Nilai Vektor
V
Menentukan Ranking
setiap alternatif dari nilai
vektor V
Gambar 4. 4 Perancangan Model WP
1. Menentukan alternatif yang ada, pada pembuatan Sistem
Pendukung Keputusan Penentu Mustahik dengan Metode
Weighted Product ini alternatif yang ada dan digunakan adalah
calon mustahik yang mendaftar menjadi mustahik di Yayasan
Qurrota Ayuni .
2. Menentukan kriteria-kriteria yang digunakan dalam
pengambilan keputusan untuk menentukan mustahik. Kriteria
yang digunakan di Yayasan Qurrota Ayuni saat ini adalah :
a. Pendapatan per bulan (rupiah),
b. Jumlah tanggungan (orang),
c. Kepemilikan rumah,
d. Kepemilikan kendaraan bermotor,
63
e. Ada tidaknya penanggung jawab,
f. Kelengkapan berkas.
Kriteria-kriteria yang ada nantinya dapat diolah (ditambah,
diubah, dihapus) pada sistem.
3. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahik dengan
Metode Weighted Product pada penelitian ini memberikan
bobot kepentingan pada kriterianya yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Bobot Kriteria
No. Nama Kriteria Bobot
1. Pendapatan per bulan 4
2. Jumlah tanggungan 5
3. Kepemilikan rumah 3
4. Kepemilikan kendaraan bermotor 3
5. Ada tidaknya penanggung jawab 3
6. Kelengkapan berkas 3
Pemberian bobot menggunakan pendekatan subyektif
ditentukan berdasarkan keputusan dari pengambil keputusan
pada Yayasan Qurrota Ayuni.
4. Dilakukan pengkategorian kriteria untuk setiap kriteria yang
digunakan. Kriteria yang merupakan keuntungan bernilai positif
sedangkan kriteria yang merupakan biaya bernilai negatif.
a. Kriteria pendapatan per bulan, kepemilikan rumah,
kepemilikan kendaraan bermotor merupakan kriteria yang
bernilai negatif. Semakin besar nilai kriteria-kriteria ini maka
penilaian mustahik sebagai alternatif menjadi tidak baik.
64
b. Kriteria jumlah tanggungan, ada tidaknya penanggung
jawab, dan kelengkapan berkas merupakan kriteria yang
berupa keuntungan dan bernilai positif. Semakin besar nilai
kriteria-kriteria ini maka penilaian mustahik sebagai
alternatif menjadi semakin baik.
5. Dilakukan perbaikan bobot untuk setiap bobot kriteria menjadi
sebagai berikut :
Tabel 4. 2 Perbaikan Bobot Kriteria
No Nama Kriteria Bobot Perbaikan
Bobot
1. Pendapatan perbulan 4 4/21 =
0.1904761
2. Jumlah tanggungan 5 5/21 = 0,238095
3. Kepemilikan rumah 3 3/21 = 0,142857
4. Kepemilikan kendaraan
bermotor 3 3/21 = 0,142857
5. Ada tidaknya
penanggung jawab 3 3/21 = 0,142857
6. Kelengkapan berkas 3 3/21 = 0,142857
Jumlah 21 1
Karena kriteria pendapatan per bulan, kepemilikan rumah,
kepemilikan kendaraan bermotor merupakan kriteria yang
bernilai negatif, maka nilai perbaikan bobotnya pun bernilai
negatif.
6. Penentuan nilai untuk pilihan kriteria yang ada untuk kategori
yang berupa pilihan yaitu kepemilikan rumah, kepemilikan
kendaraan bermotor, ada tidaknya penanggung jawab, dan
65
kelengkapan berkas. Penentuan nilai pilihan itu ialah sebagai
berikut :
a. Kepemilikan Rumah
Tabel 4. 3 Pilihan Kepemilikan Rumah
No. Nama Pilihan Nilai Pilihan
1. Milik Sendiri 3
2. Mengontak 2
3. Tidak Punya 1
Kriteria kepemilikan rumah merupakan kriteria negatif atau
berupa biaya, jadi semakin tinggi nilai dari kepemilikan rumah
maka semakin tidak baik.
b. Kepemilikan kendaraan bermotor
Tabel 4. 4 Pilihan Kepemilikan Kendaraan Bermotor
No. Nama Pilihan Nilai Pilihan
1. Punya 3
2. Mencicil 2
3. Tidak Punya 1
Kriteria kepemilikan kendaraan bermotor merupakan kriteria
negatif atau berupa biaya, jadi semakin tinggi nilai dari kriteria
kepemilikan kendaraan bermotor maka akan semakin tidak baik.
c. Ada tidaknya penanggung jawab
Tabel 4. 5 Pilihan Kriteria Ada Tidaknya Penanggung Jawab
No. Nama Pilihan Nilai Pilihan
1. Suami/Istri 1
2. Anak / Menantu 2
3. Orang tua 3
4. Tidak ada 4
66
Kriteria ada tidaknya penanggung jawab merupakan kriteria
positif atau berupa keuntungan, jadi semakin tinggi nilai dari
kriteria ada tidaknya penanggung jawab maka akan semakin
baik.
d. Kelengkapan berkas
Tabel 4. 6 Pilihan Kriteria Kelengkapan Berkas
No. Nama pilihan Nilai pilihan
1. Tidak Lengkap 1
2. Lengkap 2
Kriteria kelengkapan berkas merupakan kriteria positif atau
berupa keuntungan, jadi semakin tinggi nilai dari kriteria
kelengkapan berkas maka akan semakin baik.
7. Perhitungan vektor S dihitung dengan rumus:
Dengan i = 1, 2, .. di mana:
S = preferensi alternatif,
X = nilai kriteria,
W = bobot kriteria, bernilai posistif untuk keuntungan dan bernilai
negatif untuk biaya,
n = banyaknya kriteria.
8. Nilai V merupakan nilai yang digunakan untuk perankingan dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
67
Di mana :
Vi = preferensi alternatif,
X = nilai kriteria,
W = bobot kriteria.
9. Penentuan rangking dan mustahik sebagai alternatif terbaik
dilakukan dengan melihat nilai V terbesar.
4.2.1.2 Perhitungan Manual WP
Dari data di atas, telah ditentukan kriteria-kriteria yang digunakan
juga sudah diberikan bobot kepentingan pada kriterianya, maka dibuatlah
simulasi sistem pendukung keputusan penentu mustahik seandainya
terdapat data dari 5 orang calon mustahik sebagai berikut:
Tabel 4. 7 Nilai Kriteria Calon Mustahik
Calo
n M
ust
ah
ik
Pen
dap
ata
n
Per
bu
lan
Ju
mla
h
Tan
ggu
ngan
Kep
emil
ikan
Ru
mah
Kep
emil
ikan
Ken
dara
an
Ber
moto
r
Ad
a t
idak
nya
pen
an
ggu
ng
jaw
ab
Kel
engk
ap
an
ber
kas
Budi 1.000.000 3 Mengontrak Mencicil Tidak ada Lengkap
Tafsir 1.500.000 1 Milik Sendiri Tidak ada Tidak ada Lengkap
Lasmini 1.200.000 1 Mengontrak Mencicil Tidak ada
Tidak
Lengkap
68
Muriya 900.000 1 Mengontrak Tidak ada Tidak ada Lengkap
Siti 400.000 1 Milik sendiri Tidak ada
Anak/
Menantu
Tidak
Lengkap
Sehingga pada tabel selanjutnya didapatkan bobot pada setiap nilai
kriterianya.
Tabel 4. 8 Bobot Nilai Kriteria Calon Mustahik
Pen
dap
ata
n
Per
bu
lan
(Neg
ati
f)
Ju
mla
h
Tan
ggu
ngan
(Posi
tif)
Kep
emil
ikan
Ru
mah
(Neg
ati
f)
Kep
emil
ikan
Ken
d..B
erm
oto
r
(Neg
ati
f)
Ad
a t
idak
nya
pen
an
ggu
ng
jaw
ab
(P
osi
tif)
Kel
engk
ap
an
ber
kas
(Posi
tif)
Budi 1.000.000 3 2 2 4 2
Ani 1.500.000 1 3 1 4 2
Rini 1.200.000 1 2 2 4 1
Adit 900.000 1 2 1 4 2
Siti 400.000 1 3 1 2 1
Tabel di atas merupakan contoh data calon mustahik yang akan di
hitung dan dirangking untuk mengetahui prioritas mustahik yang akan di
berikan zakat. Masing-masing data ini nantinya akan dihitung nilai vektor S
dan vektor V dengan menggunakan rumus yang telah dijelaskan
sebelumnya pada perancangan model Weighted Product.
69
Setiap bobot dikalikan dengan jumlah bobotnya, sebagaimana telah
dijelaskan pada tabel 4.2 sebelumnya, sehingga perhitungannya seperti
berikut:
a) Perhitungan nilai vektor S
S1 = (1.000.000 -0.190476 ) (3 0.238095) (2 -0.142857) (2 -0.142857) (4 0.142857)
(2 0.142857) = 0.10321633336728
S2 = (1.500.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (3 -0.142857) (1 -0.142857) (4 0.142857)
(2 0.142857) = 0.076639993021638
S3 = (1.200.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (2 -0.142857) (2 -0.142857) (4 0.142857)
(1 0.142857) = 0.069512334322559
S4 = ( 900.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (2 -0.142857) (1 -0.142857) (4 0.142857) (2
0.142857) = 0.08950930560089
S5 = ( 400.000 -0.190476 ) (1 0.238095) (3 -0.142857) (1 -0.142857) (2 0.142857) (1
0.142857) = 0.08086975960062
b) Menghitung nilai total vektor S
Stotal = 0.10321633336728 + 0.076639993021638 +
0.069512334322559 + 0.08950930560089 + 0.08086975960062
= 0.419747725912987
c) Menghitung nilai vektor V
V1 = 0.10321633336728 / 0.41974772591287 = 0.2459008756814
V2 = 0.076639993021638 / 0.41974772591287 = 0.1825858445211
V3=0.069512334322559 / 0.41974772591287 = 0.16560502900013
V4 = 0.08950930560089 / 0.41974772591287 = 0.21324548073774
70
V5 = 0.08086975960062 / 0.41974772591287 = 0.19266277005961
Dari hasil perhitungan didapatkan data bahwa nilai vektor V terbesar
didapatkan oleh mustahik bernama Budi yang nantinya menjadi alternatif
terbaik atau mustahik yang diutamakan mendapatkan dana zakat. Berikut
ini adalah tabel hasil perhitungan yang dilakukan di atas:
Tabel 4. 9 Hasil Perhitungan Mustahik
Nama Nilai vektor S Nilai vektor V
Budi 0.10321633336728 0.2459008756814
Ani 0.076639993021638 0.18258584452111
Rini 0.08950930560089 0.21324548073774
Adit 0.069512334322559 0.16560502900013
Siti 0.08086975960062 0.19266277005961
Berikut ini adalah tabel hasil perankingan mustahik dari data di atas:
Tabel 4. 10 Hasil Perankingan Mustahik
Ranking Nama Nilai vektor S Nilai vektor V
1 Budi 0.10321633336728 0.2459008756814
2 Rini 0.08950930560089 0.21324548073774
3 Siti 0.08086975960062 0.19266277005961
4 Ani 0.076639993021638 0.18258584452111
5 Adit 0.069512334322559 0.16560502900013
4.2.2 UML
Dalam fase ini, akan menjelaskan rancang bangun sistem
pendukung keputusan penentu mustahik dengan metode weighted product
berbasis web pada Yayasan Qurrota Ayuni Serpong menggunakan tools
UML (Unified Modelling Language) yang terdiri dari:
71
4.2.2.1 Use Case Diagram
1. Identifikasi Aktor
Identifikasi aktor berguna untuk menjelaskan kegiatan yang
dilakukan oleh pengguna dalam sistem pendukung keputusan
penentu mustahik dengan metode Weighted Product. Adapun
penjelasan dari masing-masing aktor dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4. 11 Tabel Identifikasi Aktor SPKM
No. Aktor Deskripsi
1. Manajer Admin sebagai aktor yang bertugas
mengolah data pengguna termasuk
memberikan hak akses pengguna dan
mengubah profil juga mengelola posisi.
Mengelola data mustahik, persetujuan
mustahik, mengelola data master kriteria,
nilai kriteria, serta generate mustahik.
2. Staf Staf sebagai aktor yang melakukan
pengelolaan data mustahik, mengelola
data kriteria, serta generate mustahik.
2. Identifikasi Use Case Diagram
Pada tahap ini dilakukan proses identifikasi use case apa
saja yang dilakukan dalam sistem, setiap use case yang digunakan
akan diberi penjelasan pada deskripsi kemudian siapa saja aktor
yang terlibat, berikut identifikasi use case pada tabel 4.8.
72
Tabel 4. 12 Tabel Identifikasi Use Case
No. Nama Use
Case
Deskripsi Aktor
1. Login Use case ini menggambarkan
kegiatan user untuk masuk ke
dalam sistem dengan
memasukkan username dan
password.
Manajer,
dan Staf
2. Logout Use case ini menggambarkan
kegiatan keluar dari sistem.
Manajer,
dan Staf
3. Ubah Profil Use Case ini menggambarkan
kegiatan untuk mengubah data
profil pengguna
Manajer
4. Mengolah data
mustahik
Use Case ini menggambarkan
kegiatan untuk melihat,
menambah, mengubah, dan
hapus data mustahik.
Manajer,
dan Staf
5. Persetujuan
mustahik
Use Case ini menggambarkan
kegiatan untuk persetujuan
mustahik oleh manajer
Manajer
6. Mengelola data
pengguna
Use Case ini menggambarkan
kegiatan untuk mengelola data
pengguna.
Manajer
7. Mengelola data
master kriteria
Use Case ini menggambarkan
kegiatan untuk menambah,
mengubah serta menghapus
data master kriteria.
Manajer
8. Mengelola data
nilai kriteria
Use Case ini menggambarkan
kegiatan untuk menambah,
mengubah, menghapus, serta
melihat data nilai kriteria.
Manajer,
Staf
73
9. Generate
mustahik
Use Case ini menggambarkan
kegiatan untuk menghasilkan
hitungan dari data-data
mustahik dan menampilkan
perangkingan mustahik
Manajer,
Staf
10. Mengelola data
posisi
Use Case ini menggambarkan
kegiatan untuk menambah,
mengubah serta menghapus
data posisi.
Manajer
3. Perancangan Use Case Diagram
Pada use case diagram yang digunakan dalam sistem
pendukung keputusan penentu mustahik terdapat 2 aktor yang
memiliki beberapa tugas yang harus dilakukan. Berikut Use Case
diagram yang ditunjukkan pada gambar 4.5.
74
Gambar 4. 5 Use Case Diagram SPKM
4. Use Case Scenario
Pada use case scenario ini dijelaskan urutan langkah-
langkah yang menerangkan antara pengguna dengan sistem, seperti
terlihat pada tabel 4.9 sampai dengan tabel 4.18 berikut ini:
Tabel 4. 13 Use Case Scenario Login
Nama Use Case Login
Aktor Manajer, Staff
Deskripsi Use Case ini menggambarkan kegiatan
memasukkan username dan password
untuk mengakses sistem pendukung
keputusan penentu mustahik
75
Pre-condition 1. Para aktor harus memiliki
username dan password
2. Para aktor harus mengakses sistem
pendukung keputusan penentu
mustahik
Post-condition 1. Menampilkan halaman sesuai
dengan hak akses masing-masing
aktor
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Alur Dasar (Basic Flow)
1. Memasukkan
username dan
password
2. Menekan tombol
“login”
3. Mengecek valid tidaknya data
masukan
4. Jika username dan password yang
dimasukkan valid, maka masing-
masing aktor akan menampilkan
halaman pengguna sesuai dengan
hak aksesnya
Alur alternatif No. 4a: jika alamat username dan password tidak
valid, maka akan menampilkan pesan “Username atau Password
salah”.
Kesimpulan Pengguna berhasil masuk ke dalam
sistem
Tabel 4. 14 Use Case Scenario Mengelola Data Mustahik
Nama Use Case Mengelola data mustahik
Aktor Manajer, Staff
76
Deskripsi Use Case ini menggambarkan kegiatan
untuk melihat, menambah, mengubah,
dan hapus data mustahik.
Pre-condition 1. Aktor harus masuk ke dalam sistem
terlebih dahulu
Post-condition 1. Melihat data mustahik
2. Menambah data mustahik
3. Mengubah data mustahik
4. Menghapus data mustahik
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Alur Dasar (Basic Flow)
1. Pilih ikon tambah
mustahik
2. Menampilkan halaman tambah
mustahik
3. Memasukkan data
mustahik
4. Menekan tombol
tambah data
5. Melakukan validasi data yang
dimasukkan. Jika data yang
dimasukkan benar, sistem akan
menyimpan data ke dalam
database.
6. Kembali ke menu pengaturan user
dan menampilkan “Data Berhasil
Dimasukkan”.
Alur alternatif No. 1a: Jika aktor memilih ikon ubah data
mustahik, maka aktor akan diminta menyunting data yang sudah.
Alur alternatif No. 1b: Jika aktor memilih ikon hapus data
mustahik, maka sistem akan menghapus data mustahik.
Alur alternatif No. 2a: jika aktor memilih ubah data mustahik,
maka sistem akan menampilkan halaman ubah data mustahik.
77
Alur alternatif No. 4a: jika aktor menekan tombol kembali, maka
sistem akan kembali ke tampilan awal.
Alur alternatif No. 5a: Jika data yang dimasukkan kosong,
sistem akan menampilkan “Data tidak boleh kosong”.
Kesimpulan Informasi data mustahik berhasil
disimpan, baik menu tambah, ubah
maupun hapus data mustahik.
Tabel 4. 15 Use Case Scenario Persetujuan Mustahik
Nama Use Case Persetujuan mustahik
Aktor Manajer
Deskripsi Use Case ini menggambarkan kegiatan
untuk persetujuan mustahik
Pre-condition 1. Aktor harus masuk ke dalam sistem
terlebih dahulu
Post-condition 1. Persetujuan mustahik
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Alur Dasar (Basic Flow)
1. Pilih menu data
mustahik
2. Menampilkan halaman data data
mustahik
3. Tekan tombol
persetujuan
mustahik
4. Menampilkan form untuk
persetujuan mustahik
5. Menekan tombol
setujui
6. Menyetujui data mustahik dan
menampilkan “Data Mustahik
Berhasil Disetujui”
Alur alternatif No. 3a: Jika aktor memilih tambah mustahik,
maka sistem akan menampilkan halaman tambah mustahik
Alur alternatif No. 5a: jika aktor memilih tombol tidak setujui,
maka data mustahik tidak akan disetujui
78
Kesimpulan Data dapat disetujui atau tidak
disetujui
Tabel 4. 16 Use Case Scenario Mengelola Data Pengguna
Nama Use Case Mengelola data pengguna
Aktor Manajer
Deskripsi Use Case ini menggambarkan kegiatan
untuk mengelola data pengguna.
Pre-condition 1. Aktor harus masuk ke dalam sistem
terlebih dahulu
Post-condition 1. Menambah pengguna
2. Mengubah pengguna
3. Menghapus pengguna
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Alur Dasar (Basic Flow)
1. Pilih menu data
pengguna
2. Menampilkan halaman data
pengguna
3. Tekan tombol
tambah pengguna
4. Menampilkan form untuk
menambah pengguna
5. Memasukkan data
pengguna
6. Menekan tombol
tambah data
7. Melakukan validasi data yang
dimasukkan. Jika data yang
dimasukkan benar, sistem akan
menyimpan data ke dalam
database.
8. Kembali ke menu data pengguna
dan menampilkan “Data Berhasil
Dimasukkan”.
79
Alur alternatif No. 3a: Jika aktor memilih ubah data pengguna,
maka aktor akan diminta menyunting data yang sudah.
Alur alternatif No. 3b: Jika aktor memilih hapus data pengguna,
maka sistem akan menghapus data pengguna.
Alur alternatif No. 4a: jika aktor memilih ubah data pengguna,
maka sistem akan menampilkan halaman ubah data pengguna.
Alur alternatif No. 6a: jika aktor menekan tombol batal, maka
sistem akan kembali ke tampilan data pengguna.
Alur alternatif No. 7a: Jika data yang dimasukkan kosong,
sistem akan menampilkan “Data Anda Tidak Lengkap”.
Kesimpulan Informasi data pengguna berhasil
disimpan, baik menu tambah, ubah
maupun hapus data pengguna.
Tabel 4. 17 Use Case Scenario Mengelola Data Master Kriteria
Nama Use Case Mengelola data master kriteria
Aktor Manajer
Deskripsi Use Case ini menggambarkan kegiatan
untuk menambah, mengubah serta
menghapus data master kriteria.
Pre-condition 1. Aktor harus masuk ke dalam sistem
terlebih dahulu
Post-condition 1. Menambah data kriteria
2. Mengubah data kriteria
3. Menghapus data kriteria
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Alur Dasar (Basic Flow)
1. Pilih menu data
master kriteria
2. Menampilkan halaman data master
kriteria
80
3. Tekan tombol
tambah kriteria
4. Menampilkan form untuk
menambah kriteria
5. Memasukkan data
kriteria
6. Menekan tombol
tambah data
7. Jika data yang dimasukkan benar,
sistem akan menyimpan data ke
dalam database.
8. Kembali ke menu data master
kriteria dan menampilkan “Data
Berhasil Dimasukkan”.
Alur alternatif No. 3a: Jika aktor memilih ubah kriteria, maka
aktor akan diminta menyunting data yang sudah.
Alur alternatif No. 3b: Jika aktor memilih hapus kriteria, maka
sistem akan menghapus data kriteria.
Alur alternatif No. 4a: jika aktor memilih ubah kriteria, maka
sistem akan menampilkan halaman ubah data kriteria.
Alur alternatif No. 6a: jika aktor menekan tombol batal maka
sistem akan kembali ke tampilan data master kriteria.
Alur alternatif No. 7a: Jika data yang dimasukkan kosong,
sistem akan menampilkan “Data Anda Tidak Lengkap”.
Kesimpulan Data master kriteria berhasil disimpan,
baik menu tambah, ubah maupun hapus
data kriteria.
Tabel 4. 18 Use Case Scenario Mengelola Data Nilai Kriteria
Nama Use Case Mengelola data nilai kriteria
Aktor Manajer, Staff
Deskripsi Use Case ini menggambarkan kegiatan
untuk menambah, mengubah,
81
menghapus, serta melihat data nilai
kriteria.
Pre-condition 1. Aktor harus masuk ke dalam sistem
terlebih dahulu
Post-condition 1. Menambah data nila kriteria
2. Melihat data nilai kriteria
3. Mengubah data nilai kriteria
4. Menghapus data nilai kriteria
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Alur Dasar (Basic Flow)
1. Pilih menu data
nilai kriteria
2. Menampilkan halaman data nilai
kriteria
3. Tekan tombol
tambah nilai
kriteria
4. Menampilkan form untuk
menambah nilai kriteria
5. Memasukkan data
nilai kriteria
6. Menekan tombol
tambah data
7. Jika data yang dimasukkan benar,
sistem akan menyimpan data ke
dalam database.
8. Kembali ke menu data nilai kriteria
dan menampilkan “Data Berhasil
Diinput”.
Alur alternatif No. 3a: Jika aktor memilih ubah nilai kriteria,
maka aktor akan diminta menyunting data yang sudah.
Alur alternatif No. 3b: Jika aktor memilih hapus nilai kriteria,
maka sistem akan menghapus data nilai kriteria.
Alur alternatif No. 3c: Jika aktor memilih lihat nilai kriteria,
maka sistem akan menampilkan data nilai kriteria.
82
Alur alternatif No. 4a: jika aktor memilih ubah nilai kriteria,
maka sistem akan menampilkan halaman ubah nilai kriteria.
Alur alternatif No. 4b: Jika aktor memilih lihat nilai kriteria,
maka sistem akan menampilkan data nilai kriteria.
Alur alternatif No. 6a: jika aktor menekan tombol batal maka
sistem akan kembali ke tampilan data nilai kriteria.
Alur alternatif No. 7a: Jika data yang dimasukkan kosong,
sistem akan menampilkan “Data Anda Tidak Lengkap”.
Kesimpulan Data master kriteria berhasil disimpan,
baik menu tambah, ubah maupun hapus
data kriteria.
Tabel 4. 19 Use Case Scenario Generate Mustahik
Nama Use Case Generate mustahik
Aktor Manajer, Staff
Deskripsi Use Case ini menggambarkan kegiatan
untuk menghasilkan hitungan dari data-
data mustahik dan menampilkan
perangkingan mustahik
Pre-condition 1. Aktor harus masuk ke dalam sistem
terlebih dahulu
Post-condition 1. Generate data mustahik
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Alur Dasar (Basic Flow)
1. Pilih menu generate
mustahik
2. Menampilkan “Data berhasil
digenerate”
3. Menampilkan hasil perangkingan
mustahik
-
83
Kesimpulan Data mustahik telah dihitung dan
mendapatkan hasil perangkingan
mustahik
Tabel 4. 20 Use Case Scenario Mengelola Data Posisi
Nama Use Case Mengelola data posisi
Aktor Manajer
Deskripsi Use Case ini menggambarkan kegiatan
untuk menambah, mengubah serta
menghapus data posisi.
Pre-condition 1. Aktor harus masuk ke dalam sistem
terlebih dahulu
Post-condition 1. Menambah data posisi
2. Mengubah data posisi
3. Menghapus data posisi
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Alur Dasar (Basic Flow)
1. Pilih menu kelola
data posisi
2. Menampilkan halaman kelola data
posisi
3. Tekan tombol
tambah jabatan
4. Menampilkan form untuk
menambah jabatan
5. Memasukkan data
tambah posisi
6. Menekan tombol
tambah data
7. Jika data yang dimasukkan benar,
sistem akan menyimpan data ke
dalam database.
8. Kembali ke menu data master
kriteria dan menampilkan “data
berhasil dimasukkan”.
84
Alur alternatif No. 3a: Jika aktor memilih ubah jabatan, maka
aktor akan diminta menyunting data yang sudah.
Alur alternatif No. 3b: Jika aktor memilih hapus jabatan, maka
sistem akan menghapus data jabatan.
Alur alternatif No. 4a: jika aktor memilih ubah jabatan, maka
sistem akan menampilkan halaman ubah data jabatan.
Alur alternatif No. 6a: jika aktor menekan tombol batal maka
sistem akan kembali ke tampilan data master kriteria.
Alur alternatif No. 7a: Jika data yang dimasukkan kosong,
sistem akan menampilkan “Data Anda Tidak Lengkap”.
Kesimpulan Data posisi jabatan berhasil disimpan,
baik menu tambah, ubah maupun hapus
data posisi jabatan.
Tabel 4. 21 Use Case Scenario Ubah Profil
Nama Use Case Ubah profil
Aktor Manajer
Deskripsi Use Case ini menggambarkan kegiatan
untuk mengubah data profil pengguna
Pre-condition 1. Aktor harus masuk ke dalam sistem
terlebih dahulu
Post-condition 1. Mengubah data profil pengguna
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Alur Dasar (Basic Flow)
1. Pilih menu ubah
profil
2. Menampilkan halaman ubah profil
3. Mengubah data
yang ingin diubah
85
4. Menekan tombol
ubah
5. Kembali ke menu data pengguna dan
menampilkan “Data Berhasil
Diubah”.
-
Kesimpulan Ubah data profil berhasil disimpan,
Tabel 4. 22 Use Case Scenario Logout
Nama Use Case Logout
Aktor Manajer, Staff
Deskripsi Use Case ini menggambarkan kegiatan
keluar dari sistem pendukung
keputusan penentu mustahik
Pre-condition 1. Para aktor harus mengakses sistem
pendukung keputusan penentu
mustahik
Post-condition 2. Menampilkan halaman awal yaitu
halaman login
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Alur Dasar (Basic Flow)
1. Menekan tombol
“logout”
2. Menampilkan halaman utama yaitu
halaman login
-
Kesimpulan Pengguna berhasil keluar dari sistem
4.2.2.2 Activity Diagram
Activity diagram pada gambar 4.6 sampai dengan gambar
4.14 menggambarkan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam sistem
pendukung keputusan penentu mustahik pada Yayasan Qurrota Ayuni.
86
1. Activity Diagram Login
Gambar 4. 6 Activity Diagram Login
Activity diagram login, menggambarkan aktivitas aktor atau
pengguna yang telah terdaftar dalam sistem ingin masuk ke dalam
sistem. Pada halaman login, aktor harus memasukkan username dan
password yang sudah terdaftar dalam sistem. Setelah memasukkan
username dan password aktor harus menekan tombol login pada
sistem untuk masuk ke dalam halaman pengguna sesuai dengan hak
87
akses masing-masing aktor. Jika username dan kata sandi tidak
sesuai, sistem akan memberikan informasi bahwa username dan
password tidak valid, sehingga aktor harus memasukkan kembali
username dan password yang sudah terdaftar oleh sistem.
88
2. Activity Diagram Mengelola Data Mustahik
Gambar 4. 7 Activity Diagram Mengelola Data Mustahik
89
Pada gambar 4.7 activity mengelola data mustahik, diagram
ini menggambarkan kegiatan seorang Aktor dalam mengelola data
mustahik. Langkah pertama, pengguna harus berada dalam menu
data mustahik. Langkah kedua, Aktor dapat memilih aktivitas
seperti tambah, ubah, hapus, cetak, cari, dan persetujuan mustahik.
Untuk menambah data mustahik, Aktor harus menekan tombol
tambah mustahik, kemudian sistem akan menampilkan form tambah
data mustahik, lalu Aktor memasukkan data mustahik dan Aktor
menyimpan data dengan menekan tombol simpan. Untuk mengubah
data mustahik Aktor harus menekan tombol ubah mustahik,
kemudian sistem akan menampilkan form ubah data mustahik, lalu
Aktor dapat mengubah data yang diinginkan dan untuk menyimpan
data mustahik yang sudah diubah, Aktor dapat menekan tombol
simpan maka sistem akan menyimpan data perubahan. Tetapi jika
data yang dimasukkan pada halaman tambah maupun ubah data user
tidak valid, sistem akan menampilkan informasi data tidak valid dan
akan kembali ke halaman sebelumnya. Untuk Menghapus data
mustahik, Aktor dapat menekan tombol hapus, maka sistem akan
menghapus data mustahik. Untuk mencetak data mustahik, aktor
harus menekan tombol cetak mustahik. Untuk mencari data
mustahik, Aktor harus mengetikan nama mustahik yang ingin dicari
kemudian sistem akan menampilkan data mustahik yang diinginkan
oleh Aktor. Untuk persetujuan mustahik, Aktor harus menekan
90
tombol persetujuan, apabila data mustahik disetujui maka sistem
akan menampilkan peringatan data telah disetujui, apabila data
mustahik tidak disetujui maka sistem akan menampilkan peringatan
data mustahik tidak disetujui.
91
3. Activity Diagram Mengelola Data Master Kriteria
Gambar 4. 8 Activity Diagram Mengelola Data Master Kriteria
92
Pada gambar 4.8 activity mengelola data master kriteria,
diagram ini menggambarkan kegiatan seorang Aktor dalam
mengelola data master kriteria. Langkah pertama, pengguna harus
berada dalam menu data master kriteria. Langkah kedua, Aktor dapat
memilih aktivitas seperti tambah, ubah, hapus, dan cari data master
kriteria. Untuk menambah data master kriteria, Aktor harus menekan
tombol tambah data master kriteria, kemudian sistem akan
menampilkan form tambah data master kriteria, lalu Aktor
memasukkan data master kriteria dan Aktor menyimpan data dengan
menekan tombol simpan. Untuk mengubah data master kriteria
Aktor harus menekan tombol ubah data master kriteria, kemudian
sistem akan menampilkan form ubah data master kriteria, lalu Aktor
dapat mengubah data yang diinginkan dan untuk menyimpan data
master kriteria yang sudah diubah, Aktor dapat menekan tombol
simpan maka sistem akan menyimpan data perubahan. Tetapi jika
data yang dimasukkan pada halaman tambah maupun ubah data
master kriteria tidak valid, sistem akan menampilkan informasi data
tidak valid dan akan kembali ke halaman sebelumnya. Untuk
Menghapus data master kriteria, Aktor dapat menekan tombol hapus,
maka sistem akan menghapus data master kriteria. Untuk mencari
data master kriteria, Aktor harus mengetikan data master kriteria
yang ingin dicari kemudian sistem akan menampilkan data master
kriteria yang diinginkan oleh Aktor.
93
4. Activity Diagram Mengelola Mengelola Data Nilai Kriteria
Gambar 4. 9 Activity Diagram Mengelola Mengelola Data Nilai Kriteria
94
Pada gambar 4.9 activity mengelola data nilai kriteria,
diagram ini menggambarkan kegiatan seorang Aktor dalam
mengelola data nilai kriteria. Langkah pertama, pengguna harus
berada dalam menu data nilai kriteria. Langkah kedua, Aktor dapat
memilih aktivitas seperti tambah, ubah, hapus, cari, dan lihat data
nilai kriteria. Untuk menambah data nilai kriteria, Aktor harus
menekan tombol tambah data nilai kriteria, kemudian sistem akan
menampilkan form tambah data nilai kriteria, lalu Aktor
memasukkan data nilai kriteria dan Aktor menyimpan data dengan
menekan tombol simpan. Untuk mengubah data nilai kriteria Aktor
harus menekan tombol ubah data nilai kriteria, kemudian sistem
akan menampilkan form ubah data nilai kriteria, lalu Aktor dapat
mengubah data yang diinginkan dan untuk menyimpan data nilai
kriteria yang sudah diubah, Aktor dapat menekan tombol simpan
maka sistem akan menyimpan data perubahan. Tetapi jika data yang
dimasukkan pada halaman tambah maupun ubah data master kriteria
tidak valid, sistem akan menampilkan informasi data tidak valid dan
akan kembali ke halaman sebelumnya. Untuk Menghapus data nilai
kriteria, Aktor dapat menekan tombol hapus, maka sistem akan
menghapus data nilai kriteria. Untuk mencari data nilai kriteria,
Aktor harus mengetikan data nilai kriteria yang ingin dicari
kemudian sistem akan menampilkan data nilai kriteria yang
diinginkan oleh Aktor. Untuk melihat data nilai kriteria suatu
95
mustahik, Aktor harus menekan tombol lihat data nilai kriteria pada
salah satu data mustahik, sehingga sistem akan menampilkan
halaman dari data nilai kriteria yang telah dipilih.
5. Activity Diagram Generate Mustahik
Gambar 4. 10 Activity Diagram Generate Mustahik
Pada gambar 4.10 activity generate mustahik, diagram ini
menggambarkan kegiatan seorang Aktor dalam menghitung data
perangkingan mustahik. Langkah pertama, pengguna harus berada
dalam menu generate mustahik. Selanjutnya sistem akan
menampilkan tombol generate mustahik, lalu Aktor menekan
96
tombol sehingga sistem akan menampilkan halaman hasil dari
perhitungan perangkingan data mustahik.
97
6. Activity Diagram Mengelola Data Pengguna
Gambar 4. 11 Activity Diagram Mengelola Data Pengguna
98
Pada gambar 4.11 activity mengelola data pengguna,
diagram ini menggambarkan kegiatan seorang Aktor dalam
mengelola data pengguna. Langkah pertama, pengguna harus berada
dalam menu data pengguna. Langkah kedua, Aktor dapat memilih
aktivitas seperti tambah, ubah, hapus, dan cari data pengguna. Untuk
menambah data pengguna, Aktor harus menekan tombol tambah
data pengguna, kemudian sistem akan menampilkan form tambah
data pengguna, lalu Aktor memasukkan data pengguna dan Aktor
menyimpan data dengan menekan tombol simpan. Untuk mengubah
data pengguna Aktor harus menekan tombol ubah data pengguna,
kemudian sistem akan menampilkan form ubah data pengguna, lalu
Aktor dapat mengubah data yang diinginkan dan untuk menyimpan
data pengguna yang sudah diubah, Aktor dapat menekan tombol
simpan maka sistem akan menyimpan data perubahan. Tetapi jika
data yang dimasukkan pada halaman tambah maupun ubah data
pengguna tidak valid, sistem akan menampilkan informasi data tidak
valid dan akan kembali ke halaman sebelumnya. Untuk Menghapus
data pengguna, Aktor dapat menekan tombol hapus, maka sistem
akan menghapus data pengguna. Untuk mencari data pengguna,
Aktor harus mengetikan data pengguna yang ingin dicari kemudian
sistem akan menampilkan data pengguna yang diinginkan oleh
Aktor.
99
7. Activity Diagram Ubah Profil
Gambar 4. 12 Activity Diagram Ubah Profil
Pada gambar 4.12 activity mengelola data pengguna,
diagram ini menggambarkan kegiatan seorang Aktor dalam
mengubah profil. Langkah pertama, pengguna harus berada dalam
menu ubah profil. Langkah kedua, Aktor memilih profil yang ingin
diubah, kemudian sistem akan menampilkan menu ubah sesuai
profil yang ingin diubah. Aktor mengisi data yang ingin diubah,
apabila data yang dimasukkan tidak valid sistem akan memberi
peringatan data tidak valid sehingga Aktor harus memasukkan
100
kembali data yang ingin diubah. Apabila data yang dimasukkan
sudah valid, sistem akan menampilkan pesan data profil berhasil
diubah.
101
8. Activity Diagram Mengelola Data Master Posisi
Gambar 4. 13 Activity Diagram Mengelola Data Master Posisi
102
Pada gambar 4.13 activity mengelola data master posisi,
diagram ini menggambarkan kegiatan seorang Aktor dalam
mengelola data master posisi. Langkah pertama, pengguna harus
berada dalam menu data master posisi. Langkah kedua, Aktor dapat
memilih aktivitas seperti tambah, ubah, hapus, dan cari data master
posisi. Untuk menambah data master posisi, Aktor harus menekan
tombol tambah data master posisi, kemudian sistem akan
menampilkan form tambah data master posisi, lalu Aktor
memasukkan data master posisi dan Aktor menyimpan data dengan
menekan tombol simpan. Untuk mengubah data master posisi Aktor
harus menekan tombol ubah data master posisi, kemudian sistem
akan menampilkan form ubah data master posisi, lalu Aktor dapat
mengubah data yang diinginkan dan untuk menyimpan data master
posisi yang sudah diubah, Aktor dapat menekan tombol simpan
maka sistem akan menyimpan data perubahan. Tetapi jika data yang
dimasukkan pada halaman tambah maupun ubah data master posisi
tidak valid, sistem akan menampilkan informasi data tidak valid dan
akan kembali ke halaman sebelumnya. Untuk Menghapus data
master posisi, Aktor dapat menekan tombol hapus, maka sistem akan
menghapus data master posisi. Untuk mencari data master posisi,
Aktor harus mengetikan data master posisi yang ingin dicari
kemudian sistem akan menampilkan data master posisi yang
diinginkan oleh Aktor.
103
9. Activity Diagram Logout
Gambar 4. 14 Activity Diagram Logout
Pada gambar 4.14 activity diagram logout yang
menggambarkan aktivitas pengguna untuk keluar dari sistem.
Pengguna dapat menekan tombol logout pada sistem maka sistem
secara otomatis akan keluar dari sistem dan menampilkan halaman
login.
4.2.2.3 Sequence Diagram
Squence diagram pada gambar 4.22 sampai dengan gambar
4.37 ini menggambarkan secara detail urutan proses yang dilakukan
oleh sistem untuk mencapai tujuan dari use case, berikut ini adalah
sequence diagram pada sistem pendukung keputusan penentu
mustahik pada Yayasan Qurrota Ayuni.
104
1. Sequence Diagram Login
Gambar 4. 15 Sequence Diagram Login
Pada sequence diagram di atas, aktor mengirim pesan ke
objek halaman login untuk dapat mengakses halaman tersebut,
kemudian halaman login mengirim pesan kembali pesan kepada
aktor dengan menampilkan halaman login agar aktor dapat masuk
ke dalam sistem. Aktor memasukkan username dan password
kedalam field yang sudah disediakan, setelah field diisi, objek
halaman login mengirimkan pesan berupa username dan password
kepada objek sistem control.
105
Objek sistetm control kemudian mengirimkan pesan kepada
database untuk mendapatkan data berupa username dan password,
lalu database mengecek ketersediaan data tersebut. Jika data tidak
tersedia dalam database, maka sistem akan mengirimkan pesan
bahwa data yang dimasukkan tidak tersedia di dalam sistem, namun
jika data tersedia di dalam sistem, maka sistem akan menampilkan
pesan berhasil masuk dan aktor dapat masuk ke dalam sistem sesuai
dengan hak akses masing-masing.
106
2. Sequence Diagram Data Mustahik
Gambar 4. 16 Sequence Diagram Data Mustahik
107
Sequence diagram di atas adalah sequence mengelola data
mustahik. Pada sequence diagram di atas, aktor mengirim pesan ke
objek halaman pengaturan data mustahik untuk dapat mengakses
halaman tersebut, kemudian halaman data mustahik mengirim pesan
ke sistem control untuk mendapatkan data mustahik dan
meneruskannya ke database. Setelah data mustahik sudah diambil
kemudian kembali kepada aktor dengan menampilkan halaman data
mustahik agar aktor dapat memilih aktivitas menambah, mengubah
ataupun menghapus data mustahik, juga mencari data mustahik serta
menyetujui mustahik. Jika aktor ingin menambah data mustahik,
aktor harus menekan tombol tambah data mustahik pada halaman
data mustahik untuk dapat mengakses halaman tambah data
mustahik. Lalu aktor memasukkan data mustahik melalui halaman
tambah data mustahik yang kemudian dikirimkan ke objek sistem
control.
Objek sistem control mengirimkan pesan berupa simpan
data mustahik kepada objek database yang kemudian database
melakukan validasi terhadap data yang dikirimkan. Jika data
tersebut tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan bahwa
data yang dimasukkan tidak valid kepada aktor, tetapi jika data yang
dimasukkan valid maka sistem akan menampilkan pesan data
berhasil disimpan kepada aktor. Begitu juga ketika aktor ingin
mengubah data mustahik, yang harus dilakukan Admin adalah
108
menekan tombol ubah data mustahik maka halaman data mustahik
akan menampilkan halaman ubah data mustahik, lalu Admin dapat
melakukan proses pemasukan data yang baru hingga proses
penyimpanan data ke dalam database sama seperti proses tambah
data mustahik. Sedangkan untuk menghapus data mustahik, aktor
dapat menekan tombol hapus pada halaman data mustahik,
kemudian halaman data mustahik mengirim pesan ke sistem control
untuk menghapus data mustahik, lalu mengirim pesan berhasil ke
halaman data mustahik dan halaman data mustahik menampilkan
pesan data mustahik berhasil dihapus.
Untuk mencari data mustahik, aktor dapat memasukkan data
mustahik yang ingin dicari kemudian halaman data mustahik
mengirim pesan ke sistem control untuk mencari data mustahik pada
database dan halaman data mustahik akan menampilkan data
pencarian mustahik.
Untuk persetujuan mustahik, aktor harus memilih menu
persetujuan mustahik, dan halaman data mustahik akan
menampilkan data mustahik yang ingin disetujui. Kemudian pilih
aksi persetujuan, maka halaman akan mengirim data kepada sistem
control dan akan tersimpan pada database, halaman menu mustahik
akan menampilkan pesan data mustahik telah disetujui.
109
3. Sequence Diagram Data Master Kriteria
Gambar 4. 17 Sequence Diagram Data Master Kriteria
110
Sequence diagram di atas adalah sequence data master
kriteria. Pada sequence diagram di atas, aktor mengirim pesan ke
objek halaman data master kriteria untuk dapat mengakses halaman
tersebut, kemudian halaman data master kriteria mengirim pesan ke
sistem control untuk mendapatkan data master kriteria dan
meneruskannya ke database. Setelah data master kriteria sudah
diambil kemudian kembali kepada aktor dengan menampilkan
halaman data master kriteria agar aktor dapat memilih aktivitas
menambah, mengubah, menghapus, dan mencari data master
kriteria. Jika aktor ingin menambah data master kriteria, aktor harus
menekan tombol tambah data master kriteria pada halaman data
master kriteria untuk dapat mengakses halaman tambah data master
kriteria. Lalu aktor memasukkan data master kriteria melalui
halaman tambah data master kriteria yang kemudian dikirimkan ke
objek sistem control.
Objek sistem control mengirimkan pesan berupa simpan
data master kriteria kepada objek database yang kemudian database
melakukan validasi terhadap data yang dikirimkan. Jika data
tersebut tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan bahwa
data yang dimasukkan tidak valid kepada aktor, tetapi jika data yang
dimasukkan valid maka sistem akan menampilkan pesan data
berhasil disimpan kepada aktor. Begitu juga ketika aktor ingin
mengubah data master kriteria, yang harus dilakukan Admin adalah
111
menekan tombol ubah data master kriteria maka halaman data
master kriteria akan menampilkan halaman ubah data master
kriteria, lalu Admin dapat melakukan proses pemasukan data yang
baru hingga proses penyimpanan data ke dalam database sama
seperti proses tambah data master kriteria. Sedangkan untuk
menghapus data master kriteria, aktor dapat menekan tombol hapus
pada halaman data master kriteria, kemudian halaman data master
kriteria mengirim pesan ke sistem control untuk menghapus data
master kriteria, lalu mengirim pesan berhasil ke halaman data master
kriteria dan halaman data master kriteria menampilkan pesan data
master kriteria berhasil dihapus.
Untuk mencari data master kriteria, aktor dapat memasukkan
data master kriteria yang ingin dicari kemudian halaman data master
kriteria mengirim pesan ke sistem control untuk mencari data master
kriteria pada database dan halaman data master kriteria akan
menampilkan data pencarian master kriteria.
112
4. Sequence Diagram Data Nilai Kriteria
Gambar 4. 18 Sequence Diagram Data Nilai Kriteria
113
Sequence diagram di atas adalah sequence data nilai kriteria.
Pada sequence diagram di atas, aktor mengirim pesan ke objek
halaman data nilai kriteria untuk dapat mengakses halaman tersebut,
kemudian halaman data nilai kriteria mengirim pesan ke sistem
control untuk mendapatkan data nilai kriteria dan meneruskannya ke
database. Setelah data nilai kriteria sudah diambil kemudian
kembali kepada aktor dengan menampilkan halaman data nilai
kriteria agar aktor dapat memilih aktivitas menambah, mengubah,
menghapus, dan mencari data nilai kriteria. Jika aktor ingin
menambah data nilai kriteria, aktor harus menekan tombol tambah
data nilai kriteria pada halaman data nilai kriteria untuk dapat
mengakses halaman tambah data nilai kriteria. Lalu aktor
memasukkan data nilai kriteria melalui halaman tambah data nilai
kriteria yang kemudian dikirimkan ke objek sistem control.
Objek sistem control mengirimkan pesan berupa simpan
data nilai kriteria kepada objek database yang kemudian database
melakukan validasi terhadap data yang dikirimkan. Jika data
tersebut tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan bahwa
data yang dimasukkan tidak valid kepada aktor, tetapi jika data yang
dimasukkan valid maka sistem akan menampilkan pesan data
berhasil disimpan kepada aktor. Begitu juga ketika aktor ingin
mengubah data nilai kriteria, yang harus dilakukan Admin adalah
menekan tombol ubah data nilai kriteria maka halaman data nilai
114
kriteria akan menampilkan halaman ubah data nilai kriteria, lalu
Admin dapat melakukan proses pemasukan data yang baru hingga
proses penyimpanan data ke dalam database sama seperti proses
tambah data nilai kriteria. Sedangkan untuk menghapus data master
kriteria, aktor dapat menekan tombol hapus pada halaman data nilai
kriteria, kemudian halaman data nilai kriteria mengirim pesan ke
sistem control untuk menghapus data nilai kriteria, lalu mengirim
pesan berhasil ke halaman data nilai kriteria dan halaman data nilai
kriteria menampilkan pesan data nilai kriteria berhasil dihapus.
Untuk mencari data nilai kriteria, aktor dapat memasukkan
data nilai kriteria yang ingin dicari kemudian halaman data nilai
kriteria mengirim pesan ke sistem control untuk mencari data nilai
kriteria pada database dan halaman data nilai kriteria akan
menampilkan data pencarian nilai kriteria.
115
5. Sequence Diagram Data Pengguna
Gambar 4. 19 Sequence Diagram Data Pengguna
116
Sequence diagram di atas adalah sequence data pengguna.
Pada sequence diagram di atas, aktor mengirim pesan ke objek
halaman data pengguna untuk dapat mengakses halaman tersebut,
kemudian halaman data pengguna mengirim pesan ke sistem control
untuk mendapatkan data pengguna dan meneruskannya ke database.
Setelah data pengguna sudah diambil kemudian kembali kepada
aktor dengan menampilkan halaman data pengguna agar aktor dapat
memilih aktivitas menambah, mengubah, menghapus, dan mencari
data pengguna. Jika aktor ingin menambah data pengguna, aktor
harus menekan tombol tambah data pengguna pada halaman data
pengguna untuk dapat mengakses halaman tambah data pengguna.
Lalu aktor memasukkan data pengguna melalui halaman tambah
data pengguna yang kemudian dikirimkan ke objek sistem control.
Objek sistem control mengirimkan pesan berupa simpan
data pengguna kepada objek database yang kemudian database
melakukan validasi terhadap data yang dikirimkan. Jika data
tersebut tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan bahwa
data yang dimasukkan tidak valid kepada aktor, tetapi jika data yang
dimasukkan valid maka sistem akan menampilkan pesan data
berhasil disimpan kepada aktor. Begitu juga ketika aktor ingin
mengubah data pengguna, yang harus dilakukan Admin adalah
menekan tombol ubah data pengguna maka halaman data pengguna
akan menampilkan halaman ubah data pengguna, lalu Admin dapat
117
melakukan proses pemasukan data yang baru hingga proses
penyimpanan data ke dalam database sama seperti proses tambah
data pengguna. Sedangkan untuk menghapus data pengguna, aktor
dapat menekan tombol hapus pada halaman data pengguna,
kemudian halaman data pengguna mengirim pesan ke sistem control
untuk menghapus data pengguna, lalu mengirim pesan berhasil ke
halaman data pengguna dan halaman data pengguna menampilkan
pesan data pengguna berhasil dihapus.
Untuk mencari data pengguna, aktor dapat memasukkan data
pengguna yang ingin dicari kemudian halaman data pengguna
mengirim pesan ke sistem control untuk mencari data pengguna
pada database dan halaman data pengguna akan menampilkan data
pencarian pengguna.
6. Sequence Diagram Generate Mustahik
Gambar 4. 20 Sequence Diagram Generate Mustahik
118
Sequence diagram di atas adalah sequence generate
mustahik. Pada sequence diagram di atas, aktor mengirim pesan ke
objek halaman generate mustahik untuk dapat mengakses halaman
tersebut, kemudian halaman generate mustahik akan menampilkan
generate mustahik. Aktor akan generate pada halaman generate
mustahik, kemudian mengirim pesan ke sistem control untuk
mendapatkan hasil generate dan meneruskannya ke database.
Sehingga database mengirim data hasil generate untuk ditampilkan
pada halaman generate mustahik.
7. Sequence Diagram Ubah Profil
Gambar 4. 21 Sequence Diagram Ubah Profil
Sequence diagram di atas adalah ubah profil. Pada sequence
diagram di atas, aktor mengirim pesan ke objek halaman ubah profil
untuk dapat mengakses halaman. Selanjutnya aktor memasukkan
data profil yang ingin diubah ke sistem control, selanjutnya sistem
119
control akan mengecek data yang diubah, dan apabila data salah
akan menampilkan pesan kesalahan data pada halaman ubah profil,
dan aktor harus memasukkan ulang data profil yang ingin diubah,
apabila telah diubah data akan dikirim ke dalam database, lalu
menampilkan kembali ke halaman ubah profil.
120
8. Sequence Diagram Data Master Posisi
Gambar 4. 22 Sequence Diagram Data Master Posisi
121
Sequence diagram di atas adalah sequence data master
posisi. Pada sequence diagram di atas, aktor mengirim pesan ke
objek halaman data master posisi untuk dapat mengakses halaman
tersebut, kemudian halaman data master posisi mengirim pesan ke
sistem control untuk mendapatkan data master posisi dan
meneruskannya ke database. Setelah data master posisi sudah
diambil kemudian kembali kepada aktor dengan menampilkan
halaman data master posisi agar aktor dapat memilih aktivitas
menambah, mengubah, menghapus, dan mencari data master posisi.
Jika aktor ingin menambah data master posisi, aktor harus menekan
tombol tambah data master posisi pada halaman data master kriteria
untuk dapat mengakses halaman tambah data master posisi. Lalu
aktor memasukkan data master posisi melalui halaman tambah data
master posisi yang kemudian dikirimkan ke objek sistem control.
Objek sistem control mengirimkan pesan berupa simpan
data master posisi kepada objek database yang kemudian database
melakukan validasi terhadap data yang dikirimkan. Jika data
tersebut tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan bahwa
data yang dimasukkan tidak valid kepada aktor, tetapi jika data yang
dimasukkan valid maka sistem akan menampilkan pesan data
berhasil disimpan kepada aktor. Begitu juga ketika aktor ingin
mengubah data master posisi, yang harus dilakukan Admin adalah
menekan tombol ubah data master posisi maka halaman data master
122
posisi akan menampilkan halaman ubah data master posisi, lalu
Admin dapat melakukan proses pemasukan data yang baru hingga
proses penyimpanan data ke dalam database sama seperti proses
tambah data master posisi. Sedangkan untuk menghapus data master
posisi, aktor dapat menekan tombol hapus pada halaman data master
posisi, kemudian halaman data master posisi mengirim pesan ke
sistem control untuk menghapus data master posisi, lalu mengirim
pesan berhasil ke halaman data master posisi dan halaman data
master posisi menampilkan pesan data master kriteria berhasil
dihapus.
Untuk mencari data master posisi, aktor dapat memasukkan
data master posisi yang ingin dicari kemudian halaman data master
posisi mengirim pesan ke sistem control untuk mencari data master
posisi pada database dan halaman data master posisi akan
menampilkan data pencarian master posisi.
9. Sequence Diagram Logout
Gambar 4. 23 Sequence Diagram Logout
123
Pada gambar diatas adalah sequence diagram logout. Aktor
mengirim pesan kepada halaman dashbord dengan menekan tombol
logout, kemudian halaman dashbord mengirimkan pesan perintah
penghapusan season ke sistem control. Kemudian sistem control
mengambil halaman login dan menampilkan halaman login kepada
Aktor.
4.2.2.4 Class Diagram
Class Diagram pada Sistem Pendukung Keputusan Penentu
Mustahik ini dapat dilihat pada gambar 4.24 sebagai berikut:
124
Gambar 4. 24 Class Diagram SPKM
4.2.3 Perancangan Interface
Pada tahap perancangan interface ini bertujuan untuk memudahkan
dalam merancang sistem pendukung keputusan penentu mustahik dengan
membuat rancangan tampilan sistem. Berikut ini merupakan rancangan
antarmuka Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahik pada Yayasan
Qurrota Ayuni.
125
1. Rancangan Halaman Login
Gambar 4. 25 Rancangan Halaman Login
2. Rancangan Halaman Menu Data Mustahik
Gambar 4. 26 Rancangan Halaman Menu Data Mustahik
126
3. Rancangan Halaman Tambah Data Mustahik
Gambar 4. 27 Rancangan Halaman Tambah Data Mustahik
4. Rancangan Halaman Ubah Data Mustahik
Gambar 4. 28 Rancangan Halaman Ubah Data Mustahik
127
5. Rancangan Halaman Persetujuan Mustahik
Gambar 4. 29 Rancangan Halaman Persetujuan Mustahik
6. Rancangan Halaman Data Master Kriteria
Gambar 4. 30 Rancangan Halaman Data Master Kriteria
128
7. Rancangan Halaman Ubah Data Master Kriteria
Gambar 4. 31 Rancangan Halaman Ubah Data Master Kriteria
8. Rancangan Halaman Data Nilai Kriteria
Gambar 4. 32 Rancangan Halaman Data Nilai Kriteria
129
9. Rancangan Halaman Tambah Data Nilai Kriteria
Gambar 4. 33 Rancangan Halaman Tambah Data Nilai Kriteria
10. Rancangan Halaman Lihat Data Nilai Kriteria
Gambar 4. 34 Rancangan Halaman Lihat Data Nilai Kriteria
130
11. Rancangan Halaman Ubah Data Nilai Kriteria
Gambar 4. 35 Rancangan Halaman Ubah Data Nilai Kriteria
12. Rancangan Halaman Generate Mustahik
Gambar 4. 36 Rancangan Halaman Generate Mustahik
131
13. Rancangan Halaman Hasil Generate Mustahik
Gambar 4. 37 Rancangan Halaman Hasil Generate Mustahik
14. Rancangan Halaman Master Posisi
Gambar 4. 38 Rancangan Halaman Master Posisi
132
15. Rancangan Halaman Ubah Master Posisi
Gambar 4. 39 Rancangan Halaman Ubah Master Posisi
16. Rancangan Halaman Data Pengguna
Gambar 4. 40 Rancangan Halaman Data Pengguna
133
17. Rancangan Halaman Ubah Data pengguna
Gambar 4. 41 Rancangan Halaman Ubah Data pengguna
4.3 Implementasi
4.3.1 Pengkodean
Pada pembuatan sistem pendukung keputusan penentu mustahik ini
menggunakan bahasa pemrograman PHP sedangkan database yang
digunakan adalah MySQL.
4.3.2 Pengujian Sistem
Pada tahap pengujian sistem pendukung keputusan penentu
mustahik menggunakan pengujian sistem dengan metode black box testing.
Pengujian ini digunakan bertujuan untuk mengamati sistem apakah sistem
telah menerima masukkan, memproses dan apakah keluaran yang
dihasilkan sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna atau tidak.
134
4.3.2.1 Arsitektur Hardware
Perangkat keras yang digunakan agar dapat mendukung
dalam implementasi sistem pendukung keputusan penentu mustahik
ini harus memiliki minimal spesifikasi sebagai berikut :
Prosesor : Intel I3
Memori : 2 GB
Hardisk : 256 GB
VGA Card : 512 MB
4.3.2.2 Arsitektur Software
Perangkat lunak yang digunakan agar dapat mendukung
dalam implementasi sistem pendukung keputusan penentu mustahik
ini harus memiliki minimal spesifikasi sebagai berikut :
a. Microsoft windows 7
b. Xampp yang mencakup MySQL.
c. Browser Google Chrome atau Mozilla Firefox.
4.3.2.3 Pengujian Black Box
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada tahap akhir
perancangan Sistem Informasi Pendukung Keputusan Penentu
Mustahik akan dilakukan proses pengujian sistem. Metode pengujian
yang digunakan adalah metode black box testing. Pengujian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua proses
fungsi yang ada pada sistem yang sudah berjalan dengan yang
135
diinginkan, dan jika terdapat kekurangan dapat ditemukan solusi atau
jalan keluarnya.
Pengujian akan diawali dengan pengaktifan software XAMPP
sebagai localhost webserver. Kemudian program akan dijalankan
pada perambah web. Di bawah ini adalah hasil pengujian metode
black box testing.
Tabel 4. 23 Tabel Pengujian Black Box
No. Rancangan
Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil
1. Login Masuk ke dalam halaman
pengguna.
Sesuai
2. Logout Keluar dari sistem dan menuju
ke halaman login.
Sesuai
3. Ubah Profil
Menampilkan halaman ubah
profil lalu dapat mengubah
profil yang ingin diubah
Sesuai
4. Mengolah data
mustahik
Menampilkan halaman data
mustahik, lalu dapat menambah
mengubah dan menghapus data
mustahik.
Sesuai
5. Persetujuan
mustahik
Menampilkan halaman
persetujuan mustahik, lalu dapat
menyetujui dan menolak
mustahik.
Sesuai
6. Mengelola
data pengguna
Menampilkan halaman data
pengguna, lalu dapat mengelola
pengguna dengan menambah,
mengubah, dan menghapus
pengguna.
Sesuai
136
No. Rancangan
Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil
7.
Mengelola
data master
kriteria
Menampilkan halaman data
master kriteria, lalu dapat
menambah kriteria, mengubah,
dan menghapus.
Sesuai
8.
Mengelola
data nilai
kriteria
Menampilkan halaman nilai dari
kriteria, lalu dapat menambah
nilai dari nilai kriteria.
Sesuai
9. Generate
mustahik
Menampilkan halaman dari
perhitungan mustahik, lalu
dapat melihat data mustahik
yang telah dihitung.
Sesuai
10.
Mengelola
data posisi
Menampilkan halaman data
posisi, lalu dapat menambah
atau mengurangi akses dari
setiap posisi.
Sesuai
137
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Sistem Pendukung Keputusan Penentu
Mustahik dengan Metode Weighted Product pada Yayasan Qurrota Ayuni penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahik dengan Metode Weighted
Product pada Yayasan Qurrota Ayuni dibangun dengan menggunakan
bahasa pemrograman PHP dan database MySQL. Metode pengembangan
sistem yang digunakan yaitu Rapid Aplication Development.
2. Secara fungsional Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahiq dengan
Metode Weighted Product pada Yayasan Qurrota Ayuni sudah
menghasilkan output yang diharapkan seperti hasil dari pengujian blackbox.
3. Sistem Pendukung Keputusan Penentu Mustahik dengan Metode Weighted
Product pada Yayasan Qurrota Ayuni ini menghasilkan output laporan
berupa daftar mustahik yang telah dihitung dan diurutkan menggunakan
metode Weighted Product dengan kriteria pendapatan per-bulan, jumlah
tanggungan, kepemilikan rumah, kepemilikan kendaraan bermotor, ada
tidaknya penanggung jawab dan kelengkapan berkas.
138
5.2 Saran
Karena penelitian dan pengembangan sistem ini sangat jauh dari kata
sempurna, adapun beberapa saran yang penulis dapat berikan setelah melakukan
penelitian pengembangan dan pengujian sistem ini diantaranya:
1. Sistem yang dibangun selanjutnya diharapkan dapat membahas protokol
jaringan dan menggunakan keamanan data.
2. Sistem yang dibangun selanjutnya diharapkan dapat berbasis android,
sehingga bisa diakses langsung dari smasrtphone dan mudah diakses.
3. Penyempurnaan fungsi serta tampilan dari aplikasi sehingga sistem dapat
semakin efektif dan efisien.
Demikian saran-saran yang penulis ajukan, diharapkan dengan saran
tersebut Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Mustahik Menggunakan Metode
Weighted Product pada Yayasan Qurrota Ayuni dapat diimplementasikan dengan
lebih baik lagi.
139
DAFTAR PUSTAKA
A.S, Rosa., M, Shalahuddin. (2014). Rekayasa Perangkat Lunak Struktur dan
Berorientasi Objek, Bandung : Informatika.
Adi, Nugroho. (2009). Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan
Java, Yogyakarta: ANDI.
Agung, Gunawan. (2012). Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai
Kinerja Keuangan, Bekasi: PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
Agus, Riyanto. (2011). Buku Ajar Metodologi Penelitian, Jakarta: EGC
Al-Bahra, Ladjamudin. (2013). Analisis dan Desain Sistem Informasi,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arief, M. R. (2011). Pemograman Web Dinamis menggunakan PHP dan
MySQL, Yogyakarta: ANDI.
Averweg, U. R. F. (2012). Decision-Making Support Systems Theory & practice.
http://bookboon.com/en/decision-making-support-systems-ebook.
Dasmastuti, D. (2011). Implementasi Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Berbasis WEB.
Fahmi, I. (2011). Manajemen Pengambilan Keputusan Teori dan Aplikasi,
Bandung: ALFABETA.
Hizqil, A. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Pembuatan Rencana
Anggaran Belanja Dana Bantuan Operasional Sekolah.
Jogiyanto, H.M., (2005). Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: ANDI.
140
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2010). Analisa dan Perancangan Sistem, Jakarta:
Indeks.
Kristiawan, Y., Siswanti, S., & Laksito YS, W. (2014). Sistem Pendukung
Keputusan Investasi Perubaham dengan Metode Weighted Product.
Kurniady, R. K. (2013). Sistem Perbandingan dan Penyediaan Informasi
Kendaraan Mobil.
Kurniasih, D. L. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop
dengan Metode TOPSIS.
Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nur Hidayat, L. (2014). Metode Topsis Untuk Membantu Pemilihan Jurusan
Pada Sekolah Menengah Atas.
O’Brien & Marakas. (2009). Management Information Systems Ninth Edition,
New York: McGraw Hill.
O’Brien dan Marakas. (2010). Management System Information, New York
McGraw Hill.
Pressman, Roger S. (2002) Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi
Buku Satu, Yogyakarta: Andi Offset.
Pressman, Roger S. (2010). Software Engineering a practitioner’s approach, New
York : McGraw Hill.
Rizky, S. (2011). Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak, Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya.
Roger, S. Pressman, Ph.D. (2012). Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan
Praktisi Edisi 7 Buku 1, Yogyakarta: Andi.
141
Rosa, & Shalahuddin, M. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek), Bandung: MODULA.
S, H. W., Amalia, R., M, A. F., & Arivanty, K. (2009). Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI
Menggunakan FMADM.
Sabanayo, D. I. (2009). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan
Terbaik Menggunakan Metode SAW pada PT. Berkah Cahaya Muria
Kudus.
Saragih, A. S. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatan Kepala
Sekolah Rayon dengan Metode ELECTRE.
Sayyid, Sabiq. (2006). Fiqih Sunnah jilid 4, Jakarta: Pena Pundi Aksara.
Sianturi, I. S. (2013). Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan
Pemilihan Jurusan Siswa Dengan Menggunakan Metode Weighted
Product.
Sugiarti, Yuni. (2013). Analisis dan Perancangan UML (Unified Modeling
Languege), Yogyakarta: Graha Ilmu.
Supriyanto, Eko. (2012). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Cerdas
Istimewa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tambunan, H. A. (2014). Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa
Berprestasi Dengan Metode Electre.
Tata, Sutabri. (2009). Analisis Sistem Informasi, Yogyakarta: Andi.
Turban, dkk. (2005). Decision Support System and Intelligent System (Sistem
Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas), Yogyakarta: Andi.
142
Yakub, Hisbanarto. (2014). Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Zed, Mestika. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
LAMPIRAN
Hasil Wawancara dengan Yayasan Qurrota Ayuni, Serpong
Wawancara Tahap 1 (1 Juni 2017)
Penulis : Pada saat ini bagaimana cara Yayasan Qurrota Ayuni dalam
menentukan mustahik dan bagaimana cara Yayasan Qurrota Ayuni
untuk dapat menentukan mustahik yang lebih diutamakan untuk
mendapatkan zakat ?
Ibu. Neneng : Pada saat ini Yayasan Qurrota Ayuni dalam menentukan mustahik
yaitu dengan menilai secara langsung dengan melihat pada data-
data yang diberikan mustahik pada saat mengajukan diri menjadi
mustahik, kemudian staf bagian pemberdayaan akan menilai secara
langsung dengan data tadi sebagai pertimbangan. Apabila
dibutuhkan survei lokasi maka akan dilakukan survei lokasi. Pada
saat ini untuk dapat menentukan mustahik yang diutamakan juga
masih belum bisa kalaupun bisa hanya melihat secara langsung
(subjektif).
Penulis : Apakah cara penentuan yang digunakan Yayasan Qurrota Ayuni
saat ini terdapat masalah dalam menentukan mustahik ?
Ibu. Neneng : Masalah yang timbul yaitu akan kesulitan menentukan mana
mustahik yang memang diutamakan dari mustahik lain dan saat ini
penilaian untuk menentukan mustahik adalah melihat dengan
dokumen jadi belum ada metode khusus semacam perhitungan
untuk menentukan mustahik.
Penulis : Bagaimana prosedur untuk menjadi mustahik di Yayasan Qurrota
Ayuni?
Ibu. Neneng : Pertama-tama perlu diketahui bahwa di dalam aturan agama
terdapat 8 golongan yang berhak zakat, akan tetapi pada Yayasan
Qurrota Ayuni saat ini hanya 6 golongan yang mendapatkan zakat
yaitu : fakir, miskin, mualaf, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil.
Golongan yang tidak diberi zakat adalah amil dan riqab karena
amil di Yayasan Qurrota Ayuni tidak mengambil persenan dan
riqab dinilai sudah tidak ada lagi. Kemudian akan dilihat kondisi
ekonominya dari ada tidaknya surat keterangan tidak mampu, dan
dokumen lain yang menyertainya. Kemudian dilakukan
wawancara, dan survei lapangan.
Penulis : Bagaimana proses dalam menyerahkan zakat itu ? apakah setiap
bulan ?
Ibu. Neneng : Bagi mustahik yang sudah terdaftar sebagai mustahik Yayasan
Qurrota Ayuni akan memperoleh zakat setiap bulan contohnya
untuk mustahik dengan program beasiswa.
Penulis : Sampai berapa lama mustahik bisa mendapatkan zakat ?
Ibu. Neneng : Tiap bulan sampai satu tahun berjalan, apabila sudah satu tahun
mustahik itu harus mengajukan diri lagi menjadi mustahik.
Wawancara Tahap 2 (9 Juni 2017)
Penulis : Kriteria apa saja yang digunakan atau dipertimbangkan Yayasan
Qurrota Ayuni untuk menentukan mustahik ?
Ibu. Neneng : Pendapatan per bulan, Jumlah Tanggungan Kepemilikan
Kendaraan, Kepemilikan Rumah, Penanggung Jawab, dan
Kelengkapan berkas.
Penulis : Jika diberikan indeks kepentingan, berapa nilai kepentingan setiap
kriterianya ?
Ibu. Neneng : Pendapatan Per bulan 4, Jumlah Tanggungan 5, Kepemilikan
Rumah 3, Kepemilikan Kendaraan Bermotor 3, Penanggung Jawab
3, Kelengkapan Berkas 3.
Penulis : Jika ada mustahik yang tidak lulus dalam verifikasi yang dilakukan
oleh Yayasan Qurrota Ayuni bagaimana ?
Ibu. Neneng : Diberikan dana infak sekedarnya.
Penulis : Siapa yang berhak menyetujui atau tidaknya verifikasi mustahik ?
Ibu. Neneng : Manajer Yayasan Qurrota Ayuni langsung.
Penulis : Bentuk laporan apa yang diperlukan Yayasan Qurrota Ayuni untuk
membantu menentukan mustahik dari sistem yang akan dibuat ?
Ibu. Neneng : Laporan mustahik yang mendaftar, laporan hasil perhitungan
perangkingan.
TAMPILAN PROGRAM APLIKASI SISTEM INFORMASI PENDUKUNG
KEPUTUSAN PENENTU MUSTAHIK BERBASIS WEB
Halaman Login
Halaman Data Mustahik
Halaman Tambah Data Mustahik
Halaman Ubah Data Mustahik
Halaman Hapus Data Mustahik
Halaman Data Nilai Kriteria
Halaman Tambah Data Nilai Kriteria
Halaman Ubah Data Nilai Kriteria
Halaman Hapus Data Nilai Kriteria
Halaman Lihat Data Nilai Kriteria
Halaman Persetujuan Mustahik
Halaman Hasil Perangkingan Mustahik
Hasil Cetak Perangkingan Mustahik
Halaman Tambah Pengguna
Halaman Ubah Pengguna
Halaman Hapus Pengguna
Halaman Kelola Data Posisi
Halaman Ubah Kelola Posisi
Halaman Hapus Kelola Posisi
Halaman Tambah Data Master Kriteria
Halaman Ubah Data Master Kriteria
Halaman Hapus Data Master Kriteria
SOURCE CODE SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU
MUSTAHIK BERBASIS WEB
Indeks.php
<!DOCTYPE HTML>
<?php
session_start();
if(isset($_SESSION['masuk']
))
{
header('Location:./menu_mustahiq.p
hp');
}
?>
<html>
<head>
<title>Mustahik Yayasan Qurrota
Ayuni</title>
<!-- Custom Theme files -->
<link href="css/style.css"
rel="stylesheet" type="text/css"
media="all"/>
<!-- Custom Theme files -->
<meta http-equiv="Content-Type"
content="text/html; charset=utf-8" />
<meta name="viewport"
content="width=device-width,
initial-scale=1, maximum-scale=1">
<meta http-equiv="Content-Type"
content="text/html; charset=utf-8" />
<!--script-->
<script
src="js/jquery.min.js"></script>
<script
src="js/easyResponsiveTabs.js"
type="text/javascript"></script>
<script type="text/javascript">
$(document).ready(function () {
$('#horizontalTab').easyResponsiveT
abs({
type: 'default', //Types: default,
vertical, accordion width: 'auto',
//auto or any width like 600px fit: true
// 100% fit in a container
});
});
</script>
<!--script-->
<!---Google Analytics
Designmaz.net-->
<script>(function(i,s,o,g,r,a,m){i['Go
ogleAnalyticsObject']=r;i[r]=i[r]||fun
ction(){
(i[r].q=i[r].q||[]).push(arguments)},i[r
].l=1*new
Date();a=s.createElement(o),
m=s.getElementsByTagName(o)[0];
a.async=1;a.src=g;m.parentNode.ins
ertBefore(a,m)
})(window,document,'script','//www.
google-
analytics.com/analytics.js','ga');ga('cr
eate', 'UA-35751449-15',
'auto');ga('send', 'pageview');</script>
</head>
<body>
<div class="head">
<div class="logo">
<div class="logo-top">
<h1>Sistem Pendukung Keputusan
Penentu Mustahik</h1>
</div>
</div>
<div class="login">
<div class="sap_tabs">
<div id="horizontalTab"
style="display: block; width: 100%;
margin: 0px;">
<ul class="resp-tabs-list">
<li class="resp-tab-item" aria-
controls="tab_item-0"
role="tab"><span>Login</span></li
>
<div class="clearfix"></div>
</ul> <div class="resp-tabs-
container">
<div class="tab-1 resp-tab-content"
aria-labelledby="tab_item-0">
<div class="login-top">
<form
action="../proses/proses_login.php"
method="post">
<input type="text" class="username"
placeholder="username" required=""
name="username"/>
<input type="password"
class="password"
placeholder="password" required=""
name="password" />
<div class="login-bottom login-
bottom1">
<div class="submit">
<input type="submit"
value="LOGIN"/>
</div>
<div class="clear"></div>
</div>
</form>
</div>
</div>
<div class="tab-1 resp-tab-content"
aria-labelledby="tab_item-1">
</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="clear"></div>
</div>
<div class="footer">
<p>YAYASAN QURROTA
AYUNI<br>
Jl. GG.Salem 2 nomor 41, Serpong,
Tangerang Selatan, Banten,
15411</p>
</div>
</body>
</html>
Menu_mustahiq.php
<!DOCTYPE html>
<?php
session_start();
if(!isset($_SESSION['masuk']))
{
header('Location:login/index.php');
}
?>
<html>
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>SISTEM PENENTU
MUSTAHIK </title>
<link href="css/bootstrap.min.css"
rel="stylesheet" type="text/css" />
<link href="css/font-
awesome.min.css" rel="stylesheet"
type="text/css" />
<link
href='http://fonts.googleapis.com/css
?family=Lato' rel='stylesheet'
type='text/css'>
<link href="css/style.css"
rel="stylesheet" type="text/css" />
<script type="text/javascript">
function GetXmlHttpObject()
{
var xmlHttp=null;
try
{
xmlHttp=new
XMLHttpRequest();
}
catch (e)
{
try
{
xmlHttp=new
ActiveXObject("Msxml2.XMLHTT
P");
}
catch (e)
{
xmlHttp=new
ActiveXObject("Microsoft.XMLHT
TP");
}
}
return xmlHttp;
}
function
ambil_cari(cari_mustahiq)
{
var xmlHttp=GetXmlHttpObject()
var url="proses.php";
url1=url+"?cari_mustahiq="+cari_m
ustahiq;
xmlHttp.onreadystatechange=result;
function result()
{
if (xmlHttp.readyState==4 ||
xmlHttp.readyState=="complete")
{
document.getElementById("tampil_c
ari").innerHTML=xmlHttp.response
Text;
document.getElementById("ga_cari"
).innerHTML="";
}
else
{
alert("Problem retrieving
data:" + xmlhttp.statusText);
}
}
xmlHttp.open("GET",url1,true);
xmlHttp.send(null);
}
</script>
</head>
<body class="skin-black">
<?php
$username =
$_SESSION["username"];
$id_admin =
$_SESSION["id_admin"];
$id_posisi =
$_SESSION["id_posisi"];
// -----------------------------------
---------------------------------------------
- cek hak akses
if($_SESSION['kelola_mustahiq'] ==
'no')
{
echo"<script>alert('Anda
Tidak Punya Hak
Akses');window.location.href='form_
ubah_profil.php'</script>";
}
?>
<header class="header">
<a class="logo">
</a>
<nav class="navbar navbar-
static-top" role="navigation">
<a href="#" class="navbar-
btn sidebar-toggle" data-
toggle="offcanvas" role="button">
<span class="sr-
only">Toggle navigation</span>
<span class="icon-
bar"></span>
<span class="icon-
bar"></span>
<span class="icon-
bar"></span>
</a>
<div class="navbar-right">
<ul class="nav navbar-nav">
<li class="dropdown user user-
menu">
<a href="#" class="dropdown-
toggle" data-toggle="dropdown">
<i class="fa fa-user"></i>
<span><?php echo $username?> <i
class="caret"></i></span>
</a>
<ul class="dropdown-menu
dropdown-custom dropdown-menu-
right">
<li class="divider"></li>
<li><li>
<a
href="proses/proses_logout.php"><i
class="fa fa-ban fa-fw pull-
right"></i> Logout</a>
</li></ul>
</li></ul></div>
</nav>
</header>
<div class="wrapper row-offcanvas
row-offcanvas-left">
<aside class="left-side sidebar-
offcanvas">
<section class="sidebar">
<div class="user-panel">
<div class="pull-left info">
<img src="img/rqa/rqa.png" />
<p style="margin-
left:20px;">Yayasan Qurrota
Ayuni</p>
</div>
</div>
<ul class="sidebar-menu">
<li class="active">
<a href="menu_mustahiq.php">
<i class="fa fa-table"></i>
<span>Data Mustahik</span>
</a>
</li>
<li>
<a href="menu_pengguna.php">
<i class="fa fa-table"></i>
<span>Data Pengguna</span>
</a>
</li>
<li>
<a href="menu_kriteria.php">
<i class="fa fa-table"></i>
<span>Master Kriteria</span>
</a>
</li>
<li>
<a href="menu_nilai_kriteria.php">
<i class="fa fa-table"></i>
<span>Nilai Kriteria</span>
</a>
</li>
<li>
<a href="menu_generate.php">
<i class="glyphicon glyphicon-
download-alt"></i> <span>Generate
Mustahik</span>
</a>
</li>
<li>
<a href="menu_master_data.php"><i
class="fa fa-th-list"></i>
<span>Master Data
Posisi</span></a>
</li>
<li>
<a href="form_ubah_profil.php">
<i class="fa fa-user"></i>
<span>Ubah Profil</span>
</a>
</li>
<li>
<a href="proses/proses_logout.php">
<i class="fa fa-lock"></i>
<span>Logout</span>
</a>
</li>
</ul>
</section>
</aside>
<aside class="right-side">
<section class="content">
<div class="row">
<div class="col-md-
12">
<ul
class="breadcrumb">
<li><a
href="#"><i class="fa fa-home"></i>
Home</a></li>
<li
class="active">Menu Data
Mustahik</li>
</ul>
</div>
</div>
<div class="row">
<div class="col col-md-
12">
<h1 style="margin-
left:15px;">SISTEM PENENTU
MUSTAHIK ZAKAT</h1>
<hr>
</div>
</div>
<div class="row">
<div class="col col-md-
12">
<div class="col-md-
6">
<div class="form-
group">
<a class="col-sm-2
btn btn-success"
href="proses/cetak.php?id_mustahiq
2=a"><i class="glyphicon glyphicon-
print"></i>
<span>Cetak</span></a>
<div class="col-sm-
4">
<a
href="form_tambah_mustahiq.php"
class="btn btn-info"
role="button"><i class="glyphicon
glyphicon-user"></i>
<span>Tambah
Mustahik</span></a>
</div>
<?php
if($_SESSION['kelola_persetujuan_
mustahiq'] == 'yes')
{
?>
<div class="col-sm-
4">
<a
href="persetujuan_mustahiq.php"
class="btn btn-info"
role="button"><i class="glyphicon
glyphicon-pencil"></i>
<span>Persetujan
Mustahik</span></a>
</div>
<?php
}
?>
</div>
</div>
<div class="col-md-
6">
<div class="input-
group m-b-6">
<input type="text"
class="form-control" name="cari"
id='cari' placeholder="Cari
Mustahik"
onkeyup="ambil_cari(this.value)">
<span class="input-
group-btn">
<a class="btn btn-
white" href="#"><i class="glyphicon
glyphicon-search"></i></a>
</span>
</div>
</div>
</div>
</div>
<!---->
<div id='tampil_cari'>
</div>
<!---->
<div id="ga_cari">
<div class="row">
<div class="col-md-
12">
<section
class="panel">
<div class="panel-
body table-bordered" style="margin-
top:10px;">
<table
class="table table-bordered">
<thead>
<tr>
<th>ID
Mustahiq</th>
<th>Nama
Mustahik</th>
<th>Alamat</th>
<th>Jenis
Kelamin</th>
<th>No
KTP</th>
<th>Pekerjaan</th>
<th>Status
Kawin</th>
<th>No.
Handphone</th>
<th>Tgl
Pengajuan</th>
<th>Status</th>
<th>Action</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<?php
tampil_data();
?>
</tbody>
</table>
</div>
</section>
</div>
</div>
</div>
<div class="row">
<div class="col col-md-
12">
<div class="col-md-
6">
<?php
if($_SESSION['kelola_persetujuan_
mustahiq'] == 'yes')
{
?>
<div class="col-
sm-4">
<a
onclick="return confirm('Apakah
anda yakin akan MENGHAPUS
SEMUA DATA ?')"
href="proses/delete_mustahiq.php?h
apus_semua=ya" class="btn btn-
danger" role="button"><i
class="glyphicon glyphicon-
trash"></i> <span>Hapus
Semua</span></a>
</div>
<?php
}
?>
</div>
<!--<div class="col-
md-6">
<div class="col-sm-
4">
<a
href="history_mustahiq.php"
class="btn btn-info"
role="button"><i class="glyphicon
glyphicon-search"></i>
<span>History</span></a>
</div>
</div>
</div> -->
</div>
</section>
<div class="footer-main">
Copyright ©
Yayasan Qurrota Ayuni, 2019
</div>
</aside>
</div>
<?php
function tampil_data()
{
include 'proses/koneksi.php';
koneksi_buka();
$hasil = mysql_query("select
* from tb_mustahiq order by
id_mustahiq desc");
while($row =
mysql_fetch_array($hasil))
{
echo '<tr>';
echo
'<td>'.$row['id_mustahiq'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['nama_mustahiq'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['alamat'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['jenis_kelamin'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['no_ktp'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['pekerjaan'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['status_pernikahan'].'</td
>';
echo
'<td>'.$row['no_handphone'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['tgl_pengajuan'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['status'].'</td>';
?>
<td><a
href="form_edit_mustahiq.php?id_m
ustahiq=<?php echo
$row['id_mustahiq'];
?>">Ubah</a>/<a onclick="return
confirm('Apakah anda yakin akan
menghapus data ini?')"
href="proses/delete_mustahiq.php?id
_mustahiq=<?php echo
$row['id_mustahiq'];
?>">Hapus</a></td>
<?php
echo '<tr>';
}
koneksi_tutup();
}
?>
<script
src="http://ajax.googleapis.com/ajax/
libs/jquery/2.0.2/jquery.min.js"></sc
ript>
<script src="js/jquery.min.js"
type="text/javascript"></script>
<script src="js/jquery-ui-
1.10.3.min.js"
type="text/javascript"></script>
<script src="js/bootstrap.min.js"
type="text/javascript"></script>
<script src="js/Director/app.js"
type="text/javascript"></script>
</body>
</html>
Menu_nilai_kriteria.php
<!DOCTYPE html>
<?php
session_start();
if(!isset($_SESSION['masuk']))
{
header('Location:login/index.php');
}
?>
<html>
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>SISTEM PENENTU
MUSTAHIK</title>
<link href="css/bootstrap.min.css"
rel="stylesheet" type="text/css" />
<link href="css/font-
awesome.min.css" rel="stylesheet"
type="text/css" />
<link
href='http://fonts.googleapis.com/css
?family=Lato' rel='stylesheet'
type='text/css'>
<link href="css/style.css"
rel="stylesheet" type="text/css" />
<script type="text/javascript">
function GetXmlHttpObject()
{
var xmlHttp=null;
try
{
xmlHttp=new
XMLHttpRequest();
}
catch (e)
{
try
{
xmlHttp=new
ActiveXObject("Msxml2.XMLHTT
P");
}
catch (e)
{
xmlHttp=new
ActiveXObject("Microsoft.XMLHT
TP");
}
}
return xmlHttp;
}
function
ambil_cari(cari_nilai_kriteria)
{
var xmlHttp=GetXmlHttpObject()
var url="proses.php";
url1=url+"?cari_nilai_kriteria="+cari
_nilai_kriteria;
xmlHttp.onreadystatechange=result;
function result()
{
if (xmlHttp.readyState==4 ||
xmlHttp.readyState=="complete")
{
document.getElementById("tampil_c
ari").innerHTML=xmlHttp.response
Text;
document.getElementById("ga_cari"
).innerHTML="";
}
else
{
alert("Problem retrieving
data:" + xmlhttp.statusText);
}
}
xmlHttp.open("GET",url1,true);
xmlHttp.send(null);
}
</script>
</head>
<body class="skin-black">
<?php
$username =
$_SESSION["username"];
$id_admin =
$_SESSION["id_admin"];
// -----------------------------------
---------------------------------------------
- cek hak akses
if($_SESSION['kelola_nilai_kriteria'
] == 'no')
{
echo"<script>alert('Anda
Tidak Punya Hak
Akses');window.location.href='form_
ubah_profil.php'</script>";
}
include 'proses/koneksi.php';
?>
<header class="header">
<a
class="logo">
</a>
<nav class="navbar navbar-
static-top" role="navigation">
<a href="#" class="navbar-
btn sidebar-toggle" data-
toggle="offcanvas" role="button">
<span class="sr-
only">Toggle navigation</span>
<span class="icon-
bar"></span>
<span class="icon-
bar"></span>
<span class="icon-
bar"></span>
</a>
<div class="navbar-right">
<ul class="nav navbar-
nav">
<li class="dropdown
user user-menu">
<a href="#"
class="dropdown-toggle" data-
toggle="dropdown">
<i class="fa fa-
user"></i>
<span><?php
echo $username?> <i
class="caret"></i></span>
</a>
<ul
class="dropdown-menu dropdown-
custom dropdown-menu-right">
<li
class="divider"></li>
<li>
<li>
<a
href="proses/proses_logout.php"><i
class="fa fa-ban fa-fw pull-
right"></i> Logout</a>
</li>
</ul>
</li>
</ul>
</div>
</nav>
</header>
<div class="wrapper row-
offcanvas row-offcanvas-left">
<aside class="left-side
sidebar-offcanvas">
<section
class="sidebar">
<div class="user-
panel">
<div class="pull-
left info">
<img
src="img/rqa/rqa.png" />
<p
style="margin-left:20px;">Yayasan
Qurrota Ayuni </p>
</div>
</div>
<ul class="sidebar-
menu">
<li>
<a
href="menu_mustahiq.php">
<i class="fa
fa-table"></i> <span>Data
Mustahik</span>
</a>
</li>
<li>
<a
href="menu_pengguna.php">
<i class="fa
fa-table"></i> <span>Data
Pengguna</span>
</a>
</li>
<li>
<a
href="menu_kriteria.php">
<i class="fa
fa-table"></i> <span>Master
Kriteria</span>
</a>
</li>
<li
class="active">
<a
href="menu_nilai_kriteria.php">
<i class="fa
fa-table"></i> <span>Nilai
Kriteria</span>
</a>
</li>
<li>
<a
href="menu_generate.php">
<i
class="glyphicon glyphicon-
download-alt"></i> <span>Generate
Mustahik</span>
</a>
</li>
<li>
<a
href="menu_master_data.php"><i
class="fa fa-th-list"></i>
<span>Master Data
Posisi</span></a>
</li>
<li>
<a
href="form_ubah_profil.php">
<i class="fa
fa-user"></i> <span>Ubah
Profil</span>
</a>
</li>
<li>
<a
href="proses/proses_logout.php">
<i class="fa
fa-lock"></i> <span>Logout</span>
</a>
</li>
</ul>
</section>
</aside>
<aside class="right-
side">
<section class="content">
<div class="row">
<div class="col-md-
12">
<ul
class="breadcrumb">
<li><a
href="menu_nilai_kriteria.php"><i
class="fa fa-home"></i>
Home</a></li>
<li
class="active">Menu Data Nilai
Kriteria</li>
</ul>
</div>
</div>
<div class="row"
style="margin-bottom: 15px;">
<div class="col col-md-
12">
<h1 style="margin-
left:15px;">Data Nilai Kriteria</h1>
<hr>
</div>
</div>
<?php
if(isset($_GET['id_mustahiq2']))
{
$id_mustahiq2 =
$_GET['id_mustahiq2'];
?>
<div class="row">
<div class="col-md-12">
<section class="panel">
<?php
koneksi_buka();
$hasil1 =
mysql_query("select * from
view_nilai_kriteria_mustahiq where
id_mustahiq = '".$id_mustahiq2."'")
or die(mysql_error());
if($row =
mysql_fetch_array($hasil1))
{
?>
<div class="panel-body"
style="margin-top:25px;">
<form class="form-
horizontal">
<div class="col col-md-
6">
<div class="form-
group">
<label class="col-sm-
offset-2 col-sm-3 control-label">ID
Mustahik</label>
<div class="col-sm-
5">
<label
class="control-label"><?php echo
$row['id_mustahiq'];?></label>
</div>
</div>
<div class="form-
group">
<label class="col-sm-
offset-2 col-sm-3 control-
label">Nama Mustahik</label>
<div class="col-sm-
5">
<label
class="control-label"><?php echo
$row['nama_mustahiq'];?></label>
</div>
</div>
<div class="form-
group">
<label class="col-sm-
offset-2 col-sm-3 control-
label">Alamat</label>
<div class="col-sm-
5">
<label
class="control-label"><?php echo
$row['alamat'];?></label>
</div>
</div>
<div class="form-
group">
<label class="col-sm-
offset-2 col-sm-3 control-
label">Jenis Kelamin</label>
<div class="col-sm-
5">
<label
class="control-label"><?php echo
$row['jenis_kelamin'];?></label>
</div>
</div>
<div class="form-
group">
<label class="col-sm-
offset-2 col-sm-3 control-label">No
KTP</label>
<div class="col-sm-
5">
<label
class="control-label"><?php echo
$row['no_ktp'];?></label>
</div>
</div>
</div>
<div class="col col-md-
6">
<?php
$hasil =
mysql_query("select * from
view_nilai_kriteria_mustahiq where
id_mustahiq = '".$id_mustahiq2."'")
or die(mysql_error());
while($row1 =
mysql_fetch_array($hasil))
{
if($row1['jenis_input']
== 'angka')
{
?>
<div class="form-
group">
<label class="col-
sm-offset-1 col-sm-4 control-
label"><?php echo
$row1["nama_kriteria"];?></label>
<div class="col-
sm-5">
<label
class="control-label"><?php echo
$row1['nilai_kriteria'];?></label>
</div>
</div>
<?php
}
elseif($row1['jenis_input'] ==
'bolean')
{
$hasil2 =
mysql_query("select * from
tb_pilihan_kriteria WHERE
id_kriteria ='".$row1['id_kriteria']."'
AND nilai_pilihan_kriteria =
'".$row1['nilai_kriteria']."'") or
die(mysql_error());
while ($row2 =
mysql_fetch_array($hasil2))
{
?>
<div
class="form-group">
<label
class="col-sm-offset-1 col-sm-4
control-label"><?php echo
$row1['nama_kriteria'];?></label>
<div
class="col-sm-5">
<label
class="control-label"><?php echo
$row2['nama_pilihan_kriteria'];?></l
abel>
</div>
</div>
<input
type="hidden" class="form-control"
name="jml_pilihan_ada"
value="<?php echo 'a';?>">
<input
type="hidden" class="form-control"
name="id_pilihan_kriteria[]"
value="<?php echo
$row2['id_pilihan_kriteria'];?>">
<?php
}
}
}
koneksi_tutup();
}
?>
<div class="form-
group">
<a
href="menu_nilai_kriteria.php"
class="col-sm-offset-3 col-sm-2 btn
btn-danger" role="button">tutup</a>
<div class="col-sm-
5">
</div>
</div>
</div>
</form>
</div>
</section>
</div>
</div>
<?php
}
// ------------------------------------------
---------------------------------------------
----------------------- akhir view data
?>
<div class="row">
<div class="col col-md-
12">
<div class="col-md-
6">
<div class="form-
group">
<a class="col-sm-4
btn btn-info"
href="form_tambah_nilai_kriteria.ph
p"><i class="glyphicon glyphicon-
file"></i> <span>Tambah
Kriteria</span></a>
</div>
</div>
<div class="col-md-
6">
<div class="input-
group m-b-6">
<input type="text"
class="form-control" name="cari"
id='cari' placeholder="Cari Kriteria"
onkeyup="ambil_cari(this.value)">
<span class="input-
group-btn">
<a class="btn btn-
white" href="#"><i class="glyphicon
glyphicon-search"></i></a>
</span>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div id="tampil_cari">
</div>
<div id="ga_cari">
<div class="row">
<div class="col-md-
12">
<section
class="panel">
<div class="panel-
body table-bordered">
<table
class="table table-bordered">
<thead>
<tr>
<th>ID
Mustahik</th>
<th>Nama
Mustahik</th>
<th>Alamat</th>
<th>Jenis
Kelamin</th>
<th>No
KTP</th>
<th>Status</th>
<th>Action</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<?php
tampil_nilai_kriteria();
?>
</tbody>
</table>
</div>
</section>
</div>
</div>
</div>
</section>
<div class="footer-main">
Copyright ©
Yayasan Qurrota Ayuni, 2019
</div>
</aside>
</div>
<?php
function tampil_nilai_kriteria()
{
koneksi_buka();
$hasil = mysql_query("select
* from tb_mustahiq where status =
'telah input kriteria' or status = 'telah
diproses' or status = 'data tidak
lengkap'")or die(mysql_error());
while($row =
mysql_fetch_array($hasil))
{
echo '<tr>';
echo
'<td>'.$row['id_mustahiq'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['nama_mustahiq'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['alamat'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['jenis_kelamin'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['no_ktp'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['status'].'</td>';
?>
<td><a
href="menu_nilai_kriteria.php?id_m
ustahiq2=<?php echo
$row['id_mustahiq'];
?>">Lihat</a>/<a
href="form_edit_nilai_kriteria.php?e
dit=<?php echo $row['id_mustahiq'];
?>">Ubah</a>/<a onclick="return
confirm('Apakah anda yakin akan
menghapus data ini?')"
href="proses/delete_nilai_kriteria.ph
p?id_mustahiq=<?php echo
$row['id_mustahiq'];
?>">Hapus</a></td>
<?php
echo '<tr>';
}
koneksi_tutup();
}
?>
<script
src="http://ajax.googleapis.com/ajax/
libs/jquery/2.0.2/jquery.min.js"></sc
ript>
<script src="js/jquery.min.js"
type="text/javascript"></script>
<script src="js/jquery-ui-
1.10.3.min.js"
type="text/javascript"></script>
<script src="js/bootstrap.min.js"
type="text/javascript"></script>
<script src="js/Director/app.js"
type="text/javascript"></script>
</body>
</html>
Menu_kriteria.php
<!DOCTYPE html>
<?php
session_start();
if(!isset($_SESSION['masuk']))
{
header('Location:login/index.php');
}
?>
<html>
<head>
<meta charset="UTF-8">
<title>SISTEM PENENTU
MUSTAHIK</title>
<link href="css/bootstrap.min.css"
rel="stylesheet" type="text/css" />
<link href="css/font-
awesome.min.css" rel="stylesheet"
type="text/css" />
<link
href='http://fonts.googleapis.com/css
?family=Lato' rel='stylesheet'
type='text/css'>
<link href="css/style.css"
rel="stylesheet" type="text/css" />
<script type="text/javascript">
function GetXmlHttpObject()
{
var xmlHttp=null;
try
{
xmlHttp=new
XMLHttpRequest();
}
catch (e)
{
try
{
xmlHttp=new
ActiveXObject("Msxml2.XMLHTT
P");
}
catch (e)
{
xmlHttp=new
ActiveXObject("Microsoft.XMLHT
TP");
}
}
return xmlHttp;
}
function ambil_cari(cari_kriteria)
{
var xmlHttp=GetXmlHttpObject()
var url="proses.php";
url1=url+"?cari_kriteria="+cari_krite
ria;
xmlHttp.onreadystatechange=result;
function result()
{
if (xmlHttp.readyState==4 ||
xmlHttp.readyState=="complete")
{
document.getElementById("tampil_c
ari").innerHTML=xmlHttp.response
Text;
document.getElementById("ga_cari"
).innerHTML="";
}
else
{
alert("Problem retrieving
data:" + xmlhttp.statusText);
}
}
xmlHttp.open("GET",url1,true);
xmlHttp.send(null);
}
</script>
</head>
<body class="skin-black">
<?php
$username =
$_SESSION["username"];
$id_admin =
$_SESSION["id_admin"];
// -----------------------------------
---------------------------------------------
- cek hak akses
if($_SESSION['kelola_kriteria'] ==
'no')
{
echo"<script>alert('Anda
Tidak Punya Hak
Akses');window.location.href='form_
ubah_profil.php'</script>";
}
?>
<header class="header">
<a class="logo">
</a>
<nav class="navbar navbar-
static-top" role="navigation">
<a href="#" class="navbar-
btn sidebar-toggle" data-
toggle="offcanvas" role="button">
<span class="sr-
only">Toggle navigation</span>
<span class="icon-
bar"></span>
<span class="icon-
bar"></span>
<span class="icon-
bar"></span>
</a>
<div class="navbar-right">
<ul class="nav navbar-
nav">
<li class="dropdown
user user-menu">
<a href="#"
class="dropdown-toggle" data-
toggle="dropdown">
<i class="fa fa-
user"></i>
<span><?php
echo $username?> <i
class="caret"></i></span>
</a>
<ul
class="dropdown-menu dropdown-
custom dropdown-menu-right">
<li
class="divider"></li>
<li>
<li>
<a
href="proses/proses_logout.php"><i
class="fa fa-ban fa-fw pull-
right"></i> Logout</a>
</li>
</ul>
</li>
</ul>
</div>
</nav>
</header>
<div class="wrapper row-
offcanvas row-offcanvas-left">
<aside class="left-side
sidebar-offcanvas">
<section
class="sidebar">
<div class="user-
panel">
<div class="pull-
left info">
<img
src="img/rqa/rqa.png" />
<p
style="margin-left:20px;">Yayasan
Qurrota Ayuni </p>
</div>
</div>
<ul class="sidebar-
menu">
<li>
<a
href="menu_mustahiq.php">
<i class="fa
fa-table"></i> <span>Data
Mustahik</span>
</a>
</li>
<li>
<a
href="menu_pengguna.php">
<i class="fa
fa-table"></i> <span>Data
Pengguna</span>
</a>
</li>
<li
class="active">
<a
href="menu_kriteria.php">
<i class="fa
fa-table"></i> <span>Master
Kriteria</span>
</a>
</li>
<li>
<a
href="menu_nilai_kriteria.php">
<i class="fa
fa-table"></i> <span>Nilai
Kriteria</span>
</a>
</li>
<li>
<a
href="menu_generate.php">
<i
class="glyphicon glyphicon-
download-alt"></i> <span>Generate
Mustahik</span>
</a>
</li>
<li>
<a
href="menu_master_data.php"><i
class="fa fa-th-list"></i>
<span>Master Data
Posisi</span></a>
</li>
<li>
<a
href="form_ubah_profil.php">
<i class="fa
fa-user"></i> <span>Ubah
Profil</span>
</a>
</li>
<li>
<a
href="proses/proses_logout.php">
<i class="fa
fa-lock"></i> <span>Logout</span>
</a>
</li>
</ul>
</section>
</aside>
<aside class="right-
side">
<section class="content">
<div class="row">
<div class="col-md-
12">
<ul
class="breadcrumb">
<li><a
href="menu_kriteria.php"><i
class="fa fa-home"></i>
Home</a></li>
<li
class="active">Menu Data Master
Kriteria</li>
</ul>
</div>
</div>
<div class="row"
style="margin-bottom: 15px;">
<div class="col col-md-
12">
<h1 style="margin-
left:15px;">Data Master
Kriteria</h1>
<hr>
</div>
</div>
<div class="row">
<div class="col col-md-
12">
<div class="col-md-
6">
<div class="form-
group">
<a class="col-sm-4
btn btn-info"
href="form_tambah_kriteria.php"><i
class="glyphicon glyphicon-
file"></i> <span>Tambah
Kriteria</span></a>
</div>
</div>
<div class="col-md-
6">
<div class="input-
group m-b-6">
<input type="text"
class="form-control" name="cari"
id='cari' placeholder="Cari Kriteria"
onkeyup="ambil_cari(this.value)">
<span class="input-
group-btn">
<a class="btn btn-
white" href="#"><i class="glyphicon
glyphicon-search"></i></a>
</span>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div id="tampil_cari">
</div>
<div id="ga_cari">
<div class="row">
<div class="col-md-
12">
<section
class="panel">
<div class="panel-
body table-bordered">
<table
class="table table-bordered">
<thead>
<tr>
<th>Nama
Kriteria</th>
<th>Bobot
Kriteria</th>
<th>Jenis
Bobot</th>
<th>Status</th>
<th>Action</th>
</tr>
</thead>
<tbody>
<?php
tampil_kriteria();
?>
</tbody>
</table>
</div>
</section>
</div>
</div>
</div>
</section>
<div class="footer-main">
Copyright ©
Yayasan Qurrota Ayuni, 2019
</div>
</aside>
</div>
<?php
function tampil_kriteria()
{
include 'proses/koneksi.php';
koneksi_buka();
$hasil = mysql_query("select
* from tb_kriteria order by id_kriteria
asc");
while($row =
mysql_fetch_array($hasil))
{
echo '<tr>';
echo
'<td>'.$row['nama_kriteria'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['bobot_kriteria'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['jenis_bobot'].'</td>';
echo
'<td>'.$row['status'].'</td>';
?>
<td><a
href="form_edit_kriteria.php?edit=<
?php echo $row['id_kriteria'];
?>">Ubah</a>/<a onclick="return
confirm('Apakah anda yakin akan
menghapus data ini?')"
href="proses/delete_kriteria.php?dele
te=<?php echo $row['id_kriteria'];
?>">Hapus</a></td>
<?php
echo '<tr>';
}
koneksi_tutup();
}
?>
<script
src="http://ajax.googleapis.com/ajax/
libs/jquery/2.0.2/jquery.min.js"></sc
ript>
<script src="js/jquery.min.js"
type="text/javascript"></script>
<script src="js/jquery-ui-
1.10.3.min.js"
type="text/javascript"></script>
<script src="js/bootstrap.min.js"
type="text/javascript"></script>
<script src="js/Director/app.js"
type="text/javascript"></script>
</body>
</html>