skripsi sistem informasi geospasial sebaran …
TRANSCRIPT
SKRIPSI
SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL SEBARAN POTENSIAL MINERAL
WILAYAH ADMINISTRASI JAWA BARAT DAN JAWA TENGAH
(STUDI KASUS: PT. ANTAM Tbk)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
RANGGA ANANTADIRA NUGRAHA
11160930000116
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1442 H
SKRIPSI
SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL SEBARAN POTENSIAL MINERAL
WILAYAH ADMINISTRASI JAWA BARAT DAN JAWA TENGAH
(STUDI KASUS: PT. ANTAM Tbk)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
RANGGA ANANTADIRA NUGRAHA
11160930000116
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1442 H
i
SKRIPSI
SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL SEBARAN POTENSIAL MINERAL
WILAYAH ADMINISTRASI JAWA BARAT DAN JAWA TENGAH
(STUDI KASUS: PT. ANTAM Tbk)
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
RANGGA ANANTADIRA NUGRAHA
11160930000116
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1442 H
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL SEBARAN POTENSIAL MINERAL
WILAYAH ADMINISTRASI JAWA BARAT DAN JAWA TENGAH
(STUDI KASUS: PT. ANTAM Tbk)
Disusun Oleh:
RANGGA ANANTADIRA NUGRAHA
NIM: 11160930000116
Menyetujui
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul Sistem Informasi Geospasial Sebaran Potensial Mineral
Wilayah Administrasi Jawa Barat dan Jawa Tengah (Studi Kasus: PT. Antam
Tbk) yang ditulis oleh Rangga Anantadira Nugraha, NIM 11160930000116 telah
diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Senin, 28 September
2020. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana
strata satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.
Menyetujui,
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 7 September 2020
Rangga Anantadira Nugraha
11160930000116
v
ABSTRAK
RANGGA ANANTADIRA NUGRAHA (1116093000116), Sistem Informasi
Geospasial Sebaran Potensial Mineral wilayah Administrasi Jawa Barat dan Jawa
Tengah (Studi Kasus: PT. Antam Tbk) di bawah bimbingan ZAINUL ARHAM
dan ERI RUSTAMAJI
Negara Indonesia dikenal sebagai rich-mineral archipelago country negara
kepulauan yang memiliki sumber daya mineral yang melimpah. Untuk dapat
mengelola sumber daya mineral tentunya harus mengetahui lokasi yang memiliki
potensial mineral, dengan mengetahui lokasi yang memiliki potensial mineral serta
informasi mengenai kandungan sumber daya dan cadangan mineral maka akan
mempermudah perusahaan untuk melakukan eksploitasi. Mengacu kepada Undang-
undang Nomor 9 Tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara, pada
Bab IV pasal 6 yang menyatakan, pengelolaan informasi geologi, informasi potensi
sumber daya mineral dan batubara, serta informasi pertambangan pada tingkat
nasional mengenai potensial mineral dimana setiap pelaku usaha pertambangan
harus mempunyai tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan
pengusahaan mineral yang salah satunya meliputi tahapan penyelidikan umum dan
eksplorasi. Sehubungan dengan hal itu perusahaan wajib memiliki informasi
geospasial sebaran potensial mineral. Dari permasalahan tersebut, penelitian ini
ditujukan untuk menghasilkan Sistem Informasi Geopasial Sebaran Potensial
Mineral Wilayah Administrasi Jawa Barat dan Jawa Tengah untuk memetakan
sebaran wilayah potensial mineral dan cadangan minera. Metodologi penelitian
yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah dengan metode wawancara,
observasi, dan studi pustaka. Sistem Informasi Geospasial Sebaran Potensial
Mineral ini dibangun dengan model perancangan sistem Unified Modelling
Languange versi 3.0 dan model pengembangan sistem menggunakan model Rapid
Application Development (RAD). Dalam membangun sistem ini menggunakan
bahasa pemograman PHP versi 7.4, XAMPP versi 7.4.7 sebagai web server dan
untuk Database Management System menggunakan MySQL serta Google Maps
untuk peta digital. Hasil penelitian ini berupa sistem informasi geospasial sebaran
potensial mineral yang dapat memberi informasi data lokasi potensial mineral, data
mineral measured dan geologi mengenai wilayah yang berpotensi mengandung
mineral dan cadangan mineral berdasarkan SNI 4726:2011.
Kata Kunci: Sistem Informasi Geospasial, Eksplorasi, mineral measured, geologi.
V BAB + 125 Halaman + XXX Halaman + 51 Gambar + 26 Tabel + 1 Daftar
Simbol + Pustaka (2014-2020) + Lampiran
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbil’aalamin, puji syukur yang sebesar-besarnya kehadirat
Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat, hidayah, dan taufiq-Nya, penulis
diberikan nikmat sehat dan ilmu sehingga dapat melaksanakan, dan menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Geospasial Sebaran Potensial
Mineral Wilayah Administrasi Jawa Barat dan Jawa Tengah (Studi Kasus:
PT. Antam Tbk)”. Shalawat beriringan salam semoga selalu tercurah kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, kerabat, serta
muslimin, dan muslimat, semoga kita semua mendapatkan syafa’at dari beliau di
akhirat kelak. Amin.
Penulis menyadari bahwa terlaksananya penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan
ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud. selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A’ang Subiyakto Ph.D, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Nida’ul Hasanati, S.T., MMSI selaku Sekretaris Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
vii
4. Bapak Zainul Arham, M.Si selaku dosen pembimbing pertama, dan Bapak Ir.
Eri Rustamaji, MBA selaku dosen pembimbing kedua yang selalu sabar
dan telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan arahan,
dukungan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian
skripsi ini.
5. Ibu Elsy Rahajeng, M.T.I selaku dosen pembimbing Praktek Kerja Lapangan
yang telah banyak memberikan ilmunya.
6. Dosen-dosen program studi Sistem Informasi yang telah memberikan
ilmunya selama penulis duduk dibangku kuliah.
7. Pihak dari PT. Antam Tbk yang telah mengizinkan penulis menjadikan
perusahaan tersebut untuk studi kasus, khususnya pada Unit Geomin &
Technology Development serta kepada Bapak Ruswana S.T yang memberi
masukan dan saran kepada penulis.
Akhir kata, penulis berharap, insya Allah semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi diri penulis, serta para pembaca, terutama teman-teman Sistem
Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik sebagai bahan karya tulis berupa
informasi, perbandingan maupun dasar untuk penelitian materi lebih lanjut.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Jakarta, Agustus 2020
Rangga Anantadira Nugraha
11160930000116
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin mempersembahkan skripsi ini
kepada seluruh pihak yang telah membantu baik moril dan materil dalam
menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:
1. Kedua orangtua tercinta terutama ibu yang telah mendidik, menyayangi,
memberikan dukungan, semangat dan do’a yang tiada henti sehingga saya
ingin selalu memberikan yang terbaik untuk mereka.
2. Adiku tercinta Fikri Difta Nugraha yang selalu memberi doa serta
motivasi selama pembuatan skripsi.
3. Keluarga Bapak Isa Ichtiarso yang telah memberikan dukungan selama
peneliti duduk dibangku kuliah, semoga kebaikan keluaraga bapak dibalas
oleh Allah S.W.T Aamiin.
4. Om Aki yang selalu memberikan ilmu dan spirit bagi penulis.
5. Senior-senior tercinta bang Ibal dan bang Iksal yang selalu memberikan
semangat serta menghibur penulis dengan canda dan tawanya.
6. Spesial untuk Nadia Setinanda Pratami yang selalu memberikan do’a,
semangat dan memberikan masukan bagi penulis.
7. Teman seperjuangan skripsi, Muhammad Syaifullah Mahfudz yang
memberikan motivasi untuk cepat lulus, benar-benar teman seperjuangan
berkat beliau penulis bisa mempercepat kelulusan.
8. Teman penulis, Hasnan Attariq, S. Kom yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk menjadi moderator pada seminar hasil penulis.
ix
9. Sahabat-sahabat penulis, Raga, Tata, Rizki, Reza, Arbud dan Ojan yang
selalu memberikan dukungan, dan bantuan serta semangat yang tiada
henti, teman seperjuangan sejak awal hingga saat ini.
10. Teman-teman seperjuangan Sistem Informasi 2016 khususnya kelas D,
terima kasih untuk kebersamaan dan kerjasamanya selama ini serta
pelajaran yang sangat berharga, semoga senantiasa selalu diberkahi Allah
dan sukses untuk kita semua.
11. Seluruh pihak-pihak yang terkait dan banyak berjasa dalam proses
penyelesaian penelitian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu
namun tidak mengurangi rasa terima kasih sedikitpun dari penulis.
x
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………….i
LEMBAR PENGESAHAN……...………………………………………………ii
PENGESAHAN UJIAN………...………………………………………………iii
PERNYATAAN ................................................................................................... iiv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR SIMBOL ............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................. 9
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.4 Batasan Masalah ..................................................................................... 10
1.5 Tujuan dan Manfaat ................................................................................ 11
1.5.1 Tujuan Penelitian .................................................................................... 11
1.5.2 Manfaat Penelitian ................................................................................. 11
1.6 Metodelogi Penelitian ............................................................................. 12
1.6.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 12
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................................ 13
1.7 Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 14
1.7.1 Waktu Penelitian .................................................................................... 14
1.7.2 Tempat Penelitian ................................................................................... 14
1.8 Sistematika Penulisan ............................................................................. 15
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 17
2.1 Konsep Dasar Sistem .............................................................................. 17
2.1.1 Pengertian Sistem ................................................................................... 17
xi
2.1.2 Karakteristik Sistem ............................................................................... 18
2.2 Konsep Dasar Informasi ......................................................................... 19
2.2.1 Pengertian Informasi .............................................................................. 19
2.2.2 Nilai Informasi ........................................................................................ 20
2.2.3 Kualitas Informasi .................................................................................. 20
2.2.4 Siklus Informasi ..................................................................................... 21
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ............................................................. 22
2.3.1 Definisi Sistem Informasi ..................................................................... 22
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ................................................................ 23
2.4 Sistem Informasi Geografis .................................................................... 24
2.4.1 Definisi Sistem Informasi Geografis ................................................... 24
2.4.2 Sub Sistem Pada SIG ............................................................................. 25
2.5 Konsep Geospasial ................................................................................. 26
2.5.1 Definisi Geospasial ................................................................................ 26
2.5.2 Data Geospasial ...................................................................................... 26
2.5.3 Sistem Informasi Geospasial .................................................................. 28
2.5.4 Analisis Spasial ...................................................................................... 28
2.5.5 Geoprocessing ........................................................................................ 28
2.5.6 Geosains .................................................................................................. 29
2.6 Sumber Daya Mineral dan Cadangan Mineral ....................................... 29
2.6.1 Dasar Klasifikasi ................................................................................... 29
2.6.2 Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral ................................ 30
2.7 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 33
2.8 Unified Modelling Language .................................................................. 34
2.8.1 Diagram Unified Modelling Language ................................................ 35
2.9 Model RAD (Rapid Application Development) ..................................... 43
2.9.1 Keunggulan RAD (Rapid Application Develoment) ......................... 45
2.9.2 Kelemahan RAD .................................................................................... 46
2.10 Bahasa Pemograman .............................................................................. 47
2.10.1 PHP .......................................................................................................... 47
2.10.2 HTML ...................................................................................................... 47
xii
2.11 Database ................................................................................................. 47
2.11.1 MySQL .................................................................................................... 49
2.12 Pengujian Black-Box .............................................................................. 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 48
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 48
3.2 Data dan Perangkat Penelitian ................................................................ 48
3.3 Metodologi Pengumpulan Data .............................................................. 49
3.3.1 Observasi ................................................................................................. 50
3.3.2 Wawancara .............................................................................................. 50
3.3.3 Studi Pustaka ........................................................................................... 51
3.4 Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 57
3.4.1 Fase Requirement Planning .................................................................. 57
3.4.2 Fase Workshop Design .......................................................................... 59
3.4.3 Fase Implementasi .................................................................................. 60
3.5 Tahapan Penelitian ................................................................................. 60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 62
4.1 Requirement planning ............................................................................ 62
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 62
4.1.2 Rich Picture Sistem Berjalan ................................................................ 67
4.1.3 Rich Picture Sistem Usulan .................................................................. 69
4.2 Workshop Design ................................................................................... 71
4.2.1 Design Proses .......................................................................................... 71
4.2.2 Desain Database................................................................................... 107
4.2.3 Desain Interface ................................................................................... 116
4.3 Implementasi ........................................................................................ 122
4.3.1 Pengujian ............................................................................................... 122
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 124
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 124
5.2 Saran ..................................................................................................... 125
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Kegiatan Eksplorasi ............................................................... 3
Gambar 1.2 Data Grafik Jumlah Lokasi Potensial Mineral. ................................. 4
Gambar 1.3 Data Grafik Muatan Potensial Mineral .............................................. 5
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data ................................................................... 21
Gambar 2.2 Hubungan antara hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan
Cadangan Mineral ................................................................................................. 31
Gambar 2.3 Usecase Diagram............................................................................. 36
Gambar 2.4 Activity Diagram .............................................................................. 38
Gambar 2.5 Sequence Diagram ........................................................................... 41
Gambar 2.6 Fase - Fase RAD .............................................................................. 45
Gambar 2.7 Hirarki Database ............................................................................. 48
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 61
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Antam ................................................................... 65
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Unit Geomin & Technology Development ................. 66
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Berjalan ....................................................................... 67
Gambar 4.4 Rich Picture Proses Bisnis Sistem Usulan ................................................... 70
Gambar 4.5 Usecase Diagram ......................................................................................... 74
Gambar 4.6 Activity Diagram Login ............................................................................... 86
Gambar 4.7 Activity Diagram Manajemen User ............................................................. 87
Gambar 4.8 Activity Diagram Eksplorasi Potensial Mineral .......................................... 88
Gambar 4.9 Activity Diagram Manajemen Lokasi Potensial Mineral ............................ 89
Gambar 4.10 Activity Diagram Mineral Measured ......................................................... 90
Gambar 4.11 Activity Diagram Galeri ............................................................................ 91
Gambar 4.12 Activity Diagram Validasi ......................................................................... 92
Gambar 4.13 Activity Diagram Laporan ......................................................................... 93
Gambar 4.14 Activity Diagram Cetak Laporan............................................................... 94
Gambar 4.15 Activity Diagram Logout ........................................................................... 95
Gambar 4.16 Sequence Diagram Login .......................................................................... 96
Gambar 4.17 Sequence Diagram Manajemen ................................................................. 97
xiv
Gambar 4.18 Sequence Diagram Eksplorasi Potensial Mineral ...................................... 98
Gambar 4.19 Sequence Diagram Manajemen Lokasi Potensial Mineral ........................ 99
Gambar 4.20 Sequence Diagram Mineral Measured..................................................... 100
Gambar 4.21 Sequence Diagram Galeri ........................................................................ 101
Gambar 4.22 Sequence Diagram Validasi ..................................................................... 102
Gambar 4.23 Sequence Diagram Laporan ..................................................................... 103
Gambar 4.24 Sequence Diagram Cetak Laporan .......................................................... 104
Gambar 4.25 Sequence Diagram Logout ...................................................................... 105
Gambar 4.26 Component Diagram SI Geospasial Potensial Mineral ........................... 106
Gambar 4.27 Deployment Diagram SI Geospasial Potensial Mineral .......................... 106
Gambar 4.28 Class Diagram SI Geospasial Potensial Mineral ..................................... 107
Gambar 4.29 Skema Database ....................................................................................... 109
Gambar 4.30 Desain Interface Login ............................................................................ 116
Gambar 4.31 Desain Interface Dashboard ..................................................................... 116
Gambar 4.32 Desain Interface Eksplorasi Potensial Mineral ........................................ 117
Gambar 4.33 Desain Interface Manajemen Lokasi Potensial Mineral .......................... 117
Gambar 4.34 Desain Interface Detail Lokasi ................................................................ 118
Gambar 4.35 Desain Interface Manajemen Galeri ........................................................ 118
Gambar 4.36 Desain Interface Detail Galeri ................................................................. 119
Gambar 4.37 Desain Interface Manajemen Mineral Measured ..................................... 119
Gambar 4.38 Desain Interface Mineral Measured......................................................... 120
Gambar 4.39 Desain Interface Laporan ......................................................................... 120
Gambar 4.40 Desain Interface Validasi Laporan .......................................................... 121
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Penelitian Sejenis ................................................................................. 52
Tabel 4.1 Identifikasi Actor .................................................................................. 72
Tabel 4.2 Identifikasi Usecase .............................................................................. 73
Tabel 4.3 Usecase Narrative Login ...................................................................... 75
Tabel 4.4 Usecase Narrative Manajemen User ................................................... 76
Tabel 4.5 Usecase Narrative Eksplorasi Potensial Mineral ................................. 77
Tabel 4 6 Usecase Narrative Manajemen Lokasi Potensial Mineral ................... 78
Tabel 4.7 Usecase Narrative Manajemen Mineral Measured .............................. 79
Tabel 4.8 Usecase Narrative Manajemen Galeri .................................................. 81
Tabel 4.9 Usecase Narrative Validasi .................................................................. 82
Tabel 4.10 Usecase Narrative Lihat Laporan ....................................................... 83
Tabel 4.11 Usecase Narrative Cetak Laporan ...................................................... 84
Tabel 4.12 Usecase Narrative Logout .................................................................. 85
Tabel 4.13 Basis Data Level User ...................................................................... 110
Tabel 4.14 Basis Data Users ............................................................................... 110
Tabel 4.15 Basis Data Master Klasifikasi .......................................................... 111
Tabel 4.16 Basis Data Mineral ........................................................................... 111
Tabel 4.17 Basis Data Galeri .............................................................................. 112
Tabel 4.18 Basis Data Galeri Foto ..................................................................... 112
Tabel 4.19 Basis Data Lokasi ............................................................................. 112
Tabel 4.20 Basis Data Master Eksplorasi ........................................................... 113
Tabel 4.21 Basis Data Master Mineral ............................................................... 114
Tabel 4.22 Basis Data Master Kecamatan .......................................................... 114
Tabel 4.23 Basis Data Master Kabupaten .......................................................... 115
Tabel 4.24 Basis Data Master Provinsi .............................................................. 115
Tabel 4.25 Tabel Pengujian Black Box .............................................................. 122
xvi
DAFTAR SIMBOL
DIAGRAM UML (Unified Modelling Language)
No
.
Diagram Simbol Nama
1 Usecase Diagram
(Maharani, 2018)
Usecase
Usecase
Aktor
Aktor
Asosiasi
Asosiasi
<<extend>>
Extend
<<include>>
Include
Subject Boundary
Subject boundary
2. Activity diagram
(Maharani, 2018)
Initial node
xvii
Fork
Join
Activity
Decision
Final-flow node
Control Flow
Swimlane
3. Sequence Diagram
(Sugiarti, 2018)
Boundary
xviii
Control
Entity
Aktor
Stimulus
Message2
Self stimulus
4. Class Diagram
(Maharani, 2018)
Class
Association
xix
Generalization
Dependency
Agregation
6. Component Diagram
(Anggaeni, 2017)
Component
Dependency
7.Deployment Diagram
(Anggareni, 2017)
Component
Node
Association
20
a
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara iIndonesia idikenal isebagai irich-mineral iarchipelago icountry
inegara ikepulauan iyang imemiliki isumber idaya imineral iyang imelimpah. iDari
isisi igeologi, iIndonesia iterletak ipada ititik ipergerakan ilempeng itektonik
isehingga ibanyak iterbentuk ipegunungan iyang ikaya iakan imineral. iPembentukan
imineral ilogam isangat ierat ikaitannya idengan iproses imagmatik idan
ipembentukan imineral ilogam iyang iumumnya idijumpai idi idalam ibatuan
ivulkanik. iIndonesia imerupakan inegara ipenghasil iberbagai ijenis ibahan
itambang iseperti iemas, iperak, iplatinum, inikel, itembaga idan ibatubara i(Wu iet ial.,
i2019). i
Berdasarkan iUndang-undang iDasar i1945 iPasal i33 iayat i3 iyang
imenyatakan, i“Bumi, iair, idan ikekayaan ialam iyang iterkandung idi idalamnya
idikuasai ioleh inegara idan idipergunakan isebesar-besar iuntuk ikemakmuran
irakyat”. iMaka idari iitu iPT. iAntam iTbk, imerupakan isalah isatu iperusahaan idari
iBadan iUsaha iMilik iNegara i(BUMN) iyang ibergerak idi ibidang ipertambangan
idapat imengelola isumber idaya ialam iyang iada idi iIndonesia ikhususnya isumber
idaya imineral. i
Untuk idapat imengelola isumber idaya imineral itentunya iharus imengetahui
ilokasi iyang imemiliki ipotensial imineral, idengan imengetahui ilokasi iyang
imemiliki ipotensial imineral iserta iinformasi imengenai ikandungan isumber idaya
2
idan icadangan imineral imaka iakan imempermudah iperusahaan iuntuk imelakukan
ieksploitasi. iNamun isaat iini hasil olahan idata geospasial terbaru seperti data
lokasi potensial mineral, data mineral measured, dan geologi ihanya iberbentuk
idata itabular dan dalam menyajikan informasi geospasial terbaru
membutuhkan waktu tiga sampai tujuh hari dalam bentuk laporan, sehingga
berdampak pada G.M Unit Geomin & Technology Develoment dan G.M Unit
Mining yang tidak dapat melihat lokasi potensial mineral, data mineral
measured dan geologi secara langsung. Belum iadanya ivisualisasi imengenai
idata igeospasial ini dikarenakan itidak iadanya isistem iinformasi igeospasial, itanpa
iadanya isistem iinformasi igeospasial idapat imenyulitkan Tim Exploration
Support iUnit iGeomin iand iTechnology iDevelopment idalam imemberikan
iinformasi igeospasial secara langsung.
Mengacu ikepada iUndang-undang iNomor i9 iTahun i2009 itentang
ipertambangan imineral idan ibatubara, ipada iBab iIV ipasal i6 iyang imenyatakan,
ipengelolaan iinformasi igeologi, iinformasi ipotensi isumber idaya imineral idan
ibatubara, iserta iinformasi ipertambangan ipada itingkat inasional imengenai
ipotensial imineral idimana isetiap ipelaku iusaha ipertambangan iharus imempunyai
itahapan ikegiatan idalam irangka ipenelitian, ipengelolaan idan ipengusahaan
imineral iyang isalah isatunya imeliputi itahapan ipenyelidikan iumum idan
ieksplorasi. iDimana ipenyelidikan iumum iadalah itahapan ikegiatan
ipertambangan iuntuk imengetahui ikondisi igeologi idan iindikasi iadanya
imineralisasi. iSehubungan idengan ihal iitu iperusahaan iwajib imemiliki iinformasi
igeospasial isebaran ipotensial imineral.
3
Dalam itahapan ieksplorasi iterbagi imenjadi itiga itahapan iyaitu, iprospeksi,
ieksplorasi iawal idan ieksplorasi irinci iuntuk imengetahui iberbagai imacam
iklasifikasi isumberdaya idan icadangan. iPembagian iini idibagi iberdasarkan
itingkat ikeyakinan iterhadap isuatu ikomoditi itambang iyang idipengaruhi ioleh
iketerdapatan idata. iKlasifikasi iini imempengaruhi iperencanaan idan ikegiatan
ipertambangan i(Siddi Raju et al., 2019).
Gambar 1.1 Grafik Kegiatan Eksplorasi
(Sumber: iUnit iGeomin iand iTechnology iDevelopment, iPT. iAntam iTbk i2019 i-2020)
Gambar i1.1 imenunjukan ikegiatan ieksplorasi yang dilakukan oleh Tim
Exploration Support Unit Geomin & Technology Development PT. Antam adapun
eksplorasi dilakukan pada wilayah administrasi Jawa Barat dan Jawa Tengah iyang
idilakukan idalam ikurun iwaktu iMei i2019 i– iFebruari i2020. iKegiatan iprospeksi
imemanfaatkan iPeta iZona iAlterasi, iPeta iGeologi idan icitra isatelit iLANDSAT i8.
iSedangkan ieksplorasi iawal imerupakan ilanjutan idari ikegiatan iprospeksi idengan
4
imengolah idata idari ihasil ikegiatan iprospeksi idan ikegiatan ieksplorasi irinci imerupakan
isurvey ilangsung ike ilapangan iuntuk imelakukan itest ipit, itrenching idan imengambil
ibatuan iuntuk idiuji ilaboratorium. iSaat imelakukan itahapan ieksplorasi idata iterbaru
idibuat idalam ibentuk idata itabular isehingga imenyebabkan iinformasi ipotensial isumber
idaya imineral idan icadangannya idisajikan itidak idalam ibentuk itekstual idan ispasial.
Gambar 1.2 Data Grafik Jumlah Lokasi Potensial Mineral.
(Sumber: iUnit iGeomin iand iTechnology iDevelopment, iPT. iAntam iTbk i2010 i-2019)
Gambar i1.2 imemperlihatkan itemuan ilokasi iyang imemiliki ipotensial imineral
idi iJawa iBarat idan iJawa iTengah ipada ikurun iwaktu itahun i2010-2019, Aktivitas
pencarian lokasi potensial mineral dilakukan oleh Tim Exploration Support Unit
Geomin & Technology Development PT. Antam Tbk, idimana ipada iwilayah iJawa
iBarat imemiliki i28 ititik ilokasi ipotensial iemas i(Au), i24 ititik ilokasi ipotensial iperak i(Ag)
idan i14 ititik ilokasi ipotensial iplatinum i(Pt). iSedangkan iJawa iTengah imemiliki i11 ititik
5
ilokasi ipotensial iemas i(Au), i10 ititik ilokasi ipotensial iperak i(Ag) idan i6 ititik ilokasi
ipotensial iplatinum i(Pt). i
Mengacu iUndang-undang iNo. i4 iTahun i2011 itentang iinformasi igeospasial
ibahwa idalam imengelola isumber idaya ialam idalam iwilayah iNegara iKesatuan
iRepublik iIndonesia idiperlukan iinformasi igeospasial. iNamun idalam ikegiatan
ieksplorasi isaat iini ibelum itersedia isistem iinformasi igeospasial imengenai iwilayah iyang
iberpotensi imengandung ipotensial imineral iberdasarkan iSNI i4726:2011 isehubungan
idengan ihal iitu iperusahaan iwajib imemiliki isistem iinformasi igeospasial iguna
imemberikan iinformasi geospasial imengenai ipotensial imineral.
Gambar 1.3 Data Grafik Muatan Potensial Mineral
(Sumber: iUnit iGeomin iand iTechnology iDevelopment iPT. iAntam iTbk, i2019)
6
Gambar i1.3 imenunjukan ipotensi isumber idaya imineral iyang idapat
idiasumsikan iberdasarkan idata itonase. iDari igrafik itersebut iProvinsi iJawa iBarat
iberada idi iperingkat isembilan idengan imemiliki ipotensi isumberdaya imineral isebesar
i47.450.000 iJuta iton idan iProvinsi iJawa iTengah imenduduki iperingkat ike itujuh idengan
ipotensial isumberdaya imineral isebesar i60.512.307 iJuta iton. Dengan iditerbikan iIzin
iUsaha iPertambangan iKhusus i(IUPK) iEksplorasi idan iWilayah iIzin iPertambangan
idari iKementrian iEnergi idan iSumberdaya iMineral i(ESDM) iNomor
i1805.K/30/MEM/2018 itentang ikegiatan ieksplorasi, serta iDirektorat iJenderal
iMineral idan iBatubara imenerbitkan isertifikat iClean iand iClear i(CnC) iNomor
i1465/Min/12/2018 itentang iWilayah iIzin iUsaha iPertambangan iEksplorasi idimana
ihanya idiberi iizin imelakukan ikegiatan iekplorasi ipada iwilayah iadministrasi iJawa iBarat
idan iJawa iTengah. Maka dari itu tim Exploration Support Unit Geomin &
Technology Develoment iPT. iAntam isaat iini imemfokuskan ikegiatan ieksplorasi
imineral ipada iwilayah iadministrasi iJawa iBarat idan iJawa iTengah.
Berdasarkan iSNI i4726:2011 i(tentang iPedoman iPelaporan, iSumber iDaya, idan
iCadangan iMineral) iyang imengacu ipada iJORC iCode, i2012 iedition imenyatakan
ibahwa isumberdaya imineral idibagi imenjadi itiga iyaitu: iTereka, iTerunjuk idan iTerukur.
iSecara ihiekarki, itereka imerupakan isumberdaya idengan itingkat ikeyakinan iterendah,
isementara iterukur imerupakan isumberdaya idengan itingkat ikeyakinan itertinggi.
iParameter ipembeda iklasifikasi isumber idaya iini iberdasarkan idata itonase, ikadar, idan
ikandungan imineral iyang idapat idiestimasi. iSemakin idekat ijarak iantar ipengambilan
idata iatau ititik ibor, isemakin ibaik itingkat ikeyakinannya.
7
Adapun icadangan iberdasarkan iSNI i4726:2011 i(tentang iPedoman iPelaporan,
iSumberdaya, idan iCadangan iMineral) icadangan imineral idibagi imenjadi idua, iyaitu
icadangan iterkira idan iterbukti. iCadangan iterkira iadalah ibagian isumber idaya imineral
iterunjuk iyang iekonomis iuntuk iditambang idan ibeberapa ikondisi ijuga imerupakan
ibagian idari isumber idaya imineral iterukur. iCadangan iterbukti imerupakan ibagian idari
isumber idaya imineral iterukur iyang iekonomis iuntuk iditambang. iSecara ikonsep
ipenghitungan isumber idaya iterukur iditambang idengan idata iatau idesain ifinal ipit
idengan ikegiatan ipertambangan iyang idapat idiklasifikasikan isebagai icadangan
iterbukti.
Klasifikasi iini imerupakan ialat ibantu ibagi iperusahaan iuntuk imengestimasi idan
isebagai isalah isatu ipertimbangan idalam imembuat isuatu ikeputusan. iDengan
ipengklasifikasian iyang ibaik, iefisiensi itambang idapat imeningkat isehingga ibiaya idan
ipencemaran ilingkungan iakibat itambang idapat iditekan i(Hronsky & Kreuzer, 2019).
Beberapa ireferensi ipenelitian iterdahulu iyang ipeneliti igunakan idiantaranya
ijurnal idengan ijudul i“Pembuatan iPeta idan iSistem iInformasi iGeospasial iLahan
iPertanian idi iKecamatan iSentolo, iKabupaten iKulon iProgo, iYogyakarta”. iBahwa
idengan idibangunnya isistem iinformasi igeospasial idapat imemudahkan ipengguna
iuntuk imengetahui idan imelihat isebaran ilokasi iserta iuntuk imendapatkan ibeberapa
iinformasi iyang iterdapat idi idalam idata iyang idigunakan itersebut iseperti ilahan iyang
iakan idialihfungsikan idan itingkat ikesuburan itanah i(Muryamto et al., 2016).
Sedangkan imenurut ijurnal idengan ijudul i“Pemanfaatan iAplikasi iGIS iBerbasis
iWeb iuntuk iOptimalisasi iPotensi iKawasan iPertambangan iMineral iNon iLogam idan
iBatuan idi iKabupaten iDonggala iProvinsi iSulawesi iTengah”. iBahwa iaplikasi iyang
8
itelah idibangun idapat imemberikan isarana ibagi iinvestor iuntuk imengetahui ikawasan
ipotensi idi ikawasan itambang idengan imenampilkan idata idan ipeta idari ikawasan
itersebut i(Rahman et al., 2016) i
Berikutnya imenurut ijurnal idengan ijudul i“Rancang iBangun iSistem iInformasi
iGeografis iPotensi iSumber iDaya iAlam idi iKabupaten iTalaud”. iBahwa i iTeknologi
iSistem ilnformasi iMineral iini isangat ibermanfaat idalam imemberikan iinformasi iyang
ilengkap idan iterpadu iyang iberkaitan idengan isumberdaya imineral iatau ibahan igalian
idengan iberbagai iaspeknya i(Sasoeng et al., 2018).
Informasi igeospasial iyang iditampilkan imelalui isistem iinformasi igeospasial
idapat imenjadi isalah isatu isolusi iyang idapat idilakukan ikarena idapat imenampilkan idata
isebaran ipotensial imineral isecara iakurat. iSeiring idengan iperkembangan iteknologi,
idiharapkan idapat imengakses isistem iinformasi igeospasial imengenai ipotensi isumber
idaya imineral idengan ilebih imudah. iSebuah isistem iatau iteknologi iberbasis ikomputer
iyang idibangun idengan itujuan iuntuk imengumpulkan, imenyimpan, imengolah, idan
imenganalisa, iserta imenyajikan idata-data idan iinformasi idari isuatu iobjek iatau
ifenomena iyang iberkaitan idengan iletak iatau ikeberadaannya idi ipermukaan ibumi. iPada
idasarnya iSIG idapat idirinci imenjadi ibeberapa isub isistem iyang isaling iberkaitan
imencakup iinput idata, imanajemen idata, ipemrosesan iatau ianalisis idata, ipelaporan
i(output), idan ihasil ianalisa i(Yousefi & Nykänen, 2017).
Berdasarkan iuraian idi iatas, iuntuk imemenuhi ikebutuhan itersebut idapat
idisolusikan idengan imembuat i“Sistem iInformasi iGeopasial iSebaran iPotensial
iMineral iWilayah iAdministrasi iJawa iBarat idan iJawa iTengah”.
9
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan ilatar ibelakang iyang itelah idisebutkan idiatas, ipenulis
imenemukan ibeberapa ifokus ipermasalahan iyang idapat idiidentifikasikan
isebagai iberikut: i
1. Hasil olahan idata geospasial seperti data lokasi potensial mineral,
data mineral measured, dan geologi ihanya iberbentuk idata itabular
sehingga berdampak pada G.M Unit Geomin & Technology
Develoment dan G.M Unit Mining yang tidak dapat melihat lokasi
potensial mineral, data mineral measured dan geologi secara
langsung.
2. Informasi ipotensial isumber idaya imineral idan icadangannya idisajikan
itidak idalam ibentuk itekstual idan ispasial.
3. Tidak itersedia isistem iinformasi igeospasial imengenai iwilayah iyang
iberpotensi imengandung ipotensial imineral iberdasarkan iSNI
i4726:2011.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan iidentifikasi imasalah iyang itelah idikemukakan, imaka
irumusan imasalah iyang iakan idibahas idalam ipenelitian iini iadalah
i“Bagaimana imerancang iSistem iInformasi iGeopasial iSebaran iPotensial
iMineral?”.
10
1.4 Batasan Masalah
Adapun ibatasan imasalah iyang idikemukakan idalam ipenelitian
iskripsi iini iadalah isebagai iberikut: i
1. Penelitian ini dilakukan di PT. Antam pada Unit Geomin &
Technology Development tim Exploration Support yang berlokasi
di Antam Office Park Tower B Lt. 10, Jl. TB Simatupang No. 1 RT
10, RW 4, Tj. Barat, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan,
Daerah khusus Ibukota 12530.
2. Peneliti ihanya imembahas imengenai iinformasi igeospasial isebaran
ipotensial imineral iberdasarkan iSNI i4726:2011.
3. Sistem iInformasi iGeospasial iSebaran iPotensial imineral ihanya
imencakup ipada iwilayah iadministrasi iJawa iBarat idan iJawa iTengah.
4. Untuk komoditi tambang mineral dibatasi hanya pada mineral
emas, perak dan platinum.
5. Analisis ispasial imenggunakan ifitur igeoprocessing iyaitu ibuffer.
6. Pengembangan isistem imenggunakan imetode iRAD i(Rapid
iApplication iDevelopment). iUntuk ipemodelan iperancangan isistem
imenggunakan iUnified iModelling iLanguage i(UML) iversi i3,
idiantaranya: iUsecase iDiagram, iClass iDiagram, iActivity iDiagram,
idan iSequence iDiagram.
7. Software ipendukung iyang idigunakan iadalah iAstahUML iversi i9,
iDraw.IO iversi i10.6.5 idan iSmartDraw i2019. i
11
8. Bahasa ipemrograman iyang idigunakan iyaitu iPHP iversi i7 idengan
iframework iCodeigniter iversi i3.9.10 idan iMySQL isebagai iDatabase
iManagement iSystem iserta imenggunakan itools iArcGIS iversi i10.6,
iGoogle iMaps iuntuk imelakukan ipemetaan.
1.5 Tujuan dan Manfaat
1.5.1 Tujuan Penelitian
Tujuan iyang idiharapkan idari ipenelitian iini iterdiri idari itujuan
iumum idan itujuan ikhusus. iTujuan iumumnya iadalah iuntuk
imenghasilkan iaplikasi isistem iinformasi igeospasial isebaran
ipotensial imineral. iSedangkan itujuan ikhususnya iyaitu isebagai
iberikut i: i
1. Memudahkan G.M Unit Geomin & Technology
Develoment untuk melihat lokasi potensial mineral, data
mineral measured dan geologi serta mempermudah dalam
melakukan validasi laporan karena tidak berbentuk fisik.
2. Memberikan iinformasi igeospasial imengenai iwilayah iyang
iberpotensi imengandung imineral idan icadangan imineral
iberdasarkan iSNI i4726:2011.
1.5.2 Manfaat Penelitian
Adapun imanfaat iyang idiperoleh idalam imelakukan ipenelitian iini
iadalah:
12
i i i i i i iBagi iPeneliti:
1. Menerapkan iilmu ipengetahuan iyang ididapat iselama imasa
iperkuliahan.
2. Mendalami ipemahaman imengenai isistem iinformasi
igeospasial idan ipemahaman imengenai imetodologi
ipengembangan isistem.
Bagi Akademik:
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa daam penguasaan
materi dan penerapan ilmu yang telah di dapat di bangku
kuliah.
2. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam
meghadapi dunia kerja dari hasil yang diperoleh
pembelajaran pada masa kuliah.
i i i i i iBagi iPT. iAntam iTbk:
1. Tersedianya Sistem iInformasi iGeopasial iSebaran iPotensial
iMineral idapat imenjadi isolusi iuntuk imempermudah idalam
imemberikan iinformasi igeospasial.
1.6 Metodelogi Penelitian
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Dalam ipengumpulan idata ipenulis imenggunakan i3 imetode, iyaitu: i
13
1. Observasi i
Melakukan ipengamatan isecara ilangsung ike itempat iobjek
ipembahasan iyang iingin idiperoleh iyaitu imelalui ibagian-bagian
iterpenting idalam ipengambilan idata iyang idiperlukan. i
2. Wawancara i
Suatu imetode iuntuk imendapatkan ipenjelasan idengan icara
itanya-jawab idengan ipihak iyang ibersangkutan imengenai
imasalah-masalah iyang isebelumnya ikurang ijelas idan iuntuk
imenyakinkan ibahwa idata iyang idiperoleh ibenar-benar iakurat. i
3. Studi iPustaka i
Metode iini idigunakan iuntuk imengutip idari ibeberapa ibacaan
iyang iberkaitan idengan ipenelitian, iyang idikutip idapat iberupa
iteori iataupun ibeberapa ipendapat idari ibeberapa ibuku ibacaan.
iHal iini idimaksudkan iuntuk imemberikan ilandasan iteori iyang
ikuat imelalui ibuku-buku iatau iliteratur iyang itersedia idi
iperpustakaan.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode ipengembangan isistem iyang iakan idigunakan ioleh ipenulis
iyaitu imenggunakan imetode iberorientasi iobjek idengan imodel
ipengembangan isistem iRapid iApplication iDevelopment i(RAD) iyang
imemiliki itahapan-tahapan ipengembangan iyaitu i(Kendall & Kendall,
2014): i
14
1. Perencanaan iPersyaratan i(Requirements iPlanning) imembahas
itentang: igambaran iumum iperusahaan, isistem iberjalan, isistem
iusulan idan iidentifikasi ikebutuhan iuser idan isistem. i
2. Memilih isolusi iyang ibaik iuntuk ipemecahan imasalah, ipenulis
imelakukan iidentifikasi, iharapan ibisa imemahami idan idapat
imengusulkan isistem iyang ibaru inantinya. i i
3. Merancang idesain isistem iyang iakan idiimplementasikan ipada
iSistem iInformasi iGeospasial iSebaran iPotensial iMineral.
1.7 Ruang Lingkup Penelitian
1.7.1 Waktu Penelitian
Waktu ikegiatan ipenelitian iini idilaksanakan iselama ikurang
ilebih ienam ibulan ikerja idimulai idari ibulan iJanuari i2020 isampai
idengan ibulan iJuli i2020
1.7.2 Tempat Penelitian
Tempat ipelaksanaan ipenelitian i idilaksanakan idi iAntam iOffice
iPark iTower iB iLt. i10, iJl. iTB iSimatupang iNo. i1 iRT i10, iRW i4, iTj.
iBarat, iKecamatan iJagakarsa, iKota iJakarta iSelatan, iDaerah
ikhusus iIbukota i12530.
15
1.8 Sistematika Penulisan
Dalam ipenelitian iini ipembahasan iterbagi idalam ilima ibab iyang
isecara isingkat iakan idiuraikan isebagai iberikut:
BAB I PENDAHULUAN i
Bab iini ibersi ipenjelasan isecara isingkat imengenai ilatar
ibelakang imasalah, iidentifikasi imasalah,rumusan
imasalah,batasan imasalah,tujuan idan imanfaat
ipenelitian, imetode ipenelitian, idan isistematika
ipenulisan. I
BAB iII i i LANDASAN iTEORI i
Bab iini imembahas imengenai idasar-dasar iteori iyang
imendukung iSistem iInformasi iGeospasial iSebaran
iPotensial iMineral. I
BAB iIII i METODOLOGI iPENELITIAN i
Bab iini imembahas itentang imetodologi iyang
idigunakan idalam ipenelitian iini, iyaitu imetode
ipengumpulan idata idan imetode iperancangan isistem
iinformasi igeospasial isebaran ipotensial imineral.
16
BAB iIV i PEMBAHASAN i
Pada ibab iini, iakan idijelaskan isejarah isingkat iinstansi
idan ijuga imembahas imengenai isistem iinformasi
igeospasial isebaran ipotensial imineral ipotensial
imineral.
iBAB iV PENUTUP i
Bab iini imerupakan ipenutup iyang iberisi ikesimpulan
idari iuraian iyang isudah iditerangkan ipada ibab-bab
isebelumnya idan isaran iguna iuntuk ipengembangan
ipenelitian iyang ilebih ilanjut.
17
17
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem imerupakan ikelompok ikomponen iyang isaling iterkait,
idengan ibatas iyang ijelas, ibekerja ike iarah ipencapaian itujuan ibersama
idengan imenerima iinput idan imenghasilkan ioutput idalam iproses
itransformasi iyang iterorganisasi i(Hutahaean, 2015).
Sistem imerupakan isekelompok ielemen-elemen iyang
iterintegrasi idengan imaksud iyang isama iuntuk imencapai isuatu itujuan
itertentu. Susunan idasar isuatu isistem iitu isama iseperti iadanya
masukan iyang iakan idiubah imenjadi ioutput iatau ikeluaran imelalui
isuatu iproses iatau itransformasii(Anggraeni, 2017).
Sistem idapat idiartikan isebagai ikumpulan idari ielemen-elemen
iyang iberinteraksi iuntuk imencapai isuatu itujuan itertentu isebagai isatu
ikesatuan. iSistem imerupakan isekelompok iyang iterintegrasi idengan
imaksud iyang isama iuntuk imencapai isuatu itujuan i(Mulyani, 2017).
Dari ibeberapa ipengertian idiatas ipenulis idapat imenyimpulkan
ibahwa isistem iadalah isekelompok ielemen imasukan i(input) iyang
idiproses iuntuk imenghasilkan isuatu ikeluaran i(output) iagar imencapai
isuatu itujuan.
18
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu isistem imemiliki ikarakteristik iatau isifat-sifat itertentu,
iyaitu i(Anggraeni, 2017):
a. Komponen isistem i(Component), ibagian idari isemua ibadan
isistem iyang imembentuk isuatu ikesatuan, ikomponen iatau ielemen
isistem idapat iberupa isubsistem iatau ibeberapa ibagian idari isistem
iitu isendiri.
b. Batas isistem i(Boundary), imerupakan idaerah imembatasi isistem
idengan ilingkungannya iatau iyang imempengaruhi isistem, ibatasan
isistem iinilah iyang imerujuk ikepada isuatu ikesatuan isistem.
c. Lingkungan iluar isistem i(Environment), iLingkungan iluar idari
isistem iadalah iapapun idiluar ibatas idari isistem iyang
imempengaruhi ioperasi isistem. iLingkungan iluar isistem idapat
ibersifat imenguntungkan idan idapat ibersifat iyang imempengaruhi
ioperasi isistem. iLingkungan iluar isistem idapat ibersifat
imenguntungkan idan idapat ijuga ibersifat imerugikan isistem
itersebut. i
d. Penghubung isistem i(Interface), iadalah imedia ipenghubung
iantara isuatu isistem iyang itelah iberlaku idengan isubsistem
ilainnya, ipenyebab iinilah iyang imengintegrasikan isemua
isubsistem imenjadi isebuah ikesatuan.
19
e. Masukan isistem i(Input), imerupakan isuatu idata iyang iakan idi
imasukkan ipada isuatu isistem idan iasalnya idari ilingkungan
i(Environment).
f. Keluaran isistem i(Output), isuatu ipengelolaan idari isebuah iproses
ipada isistem idan imelahirkan isumber iinformasi iyang ibersifat
iurgent. i
g. Pengolahan isistem i(Process) imerupakan isuatu ibagian idari
isistem iyang imerubah iatau imengolah idata idari imasukkan i(Input)
imenjadi isebuah ikeluaran i(Output).
h. Sasaran isistem i(Objective) iatau itujuan i(Goal) iadalah isuatu ihasil
ipencapaian iyang idiinginkan idisetiap iorganisasi imaupun isemua
iStartup iyang iorientasinya imembangun isebuah isistem iyang ibaik.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi iadalah idata iyang itelah idiproses iatau idiorganisasi
ikembali imenjadi isuatu ibentuk iyang ilebih iberarti iuntuk iseseorang.
iInformasi idibentuk idari idata iyang itelah idiolah isehingga imempunyai
iarti ibagi ipenerimanya i(Hutahaean, 2015).
Informasi iyang iberguna ibagi isistem iakan imenghindari iproses
ientropy iyang idisebut idengan inegative ientropy iatau inegentropy
i(Anggraeni, 2017).
Dari ipengertian idiatas iinformasi idapat ididefinisikan iyaitu,
iinformasi iadalah idata iyang idiolah imenjadi ibentuk iyang ilebih
20
iberguna idan ilebih iberarti ibagi iyang imenerimanya. iInformasi ipada
idasarnya iadalah isuatu ijenis idata iyang ibelum idiolah ikemudian
imelewati ifase ipengelolaan idata ihingga iakhirnya imenjadi iinformasi
iyang ibermanfaat ibagi ipenerimanya.
2.2.2 Nilai Informasi
Informasi idapat idikatakan imemiliki inilai ijika imanfaatnya isangat
iefektif ibila idibandingkan idengan ibiaya imendapatkannya. iManfaat
idan ibiaya imerupakan ipenentu idari inilai iinformasi isehingga
ipengukuran isuatu inilai iinformasi iselalu idihubungkan idengan ibiaya
imanfaat idan ibiaya ikeefektifan idalam imemperoleh isuatu iinformasi
i(Maharani, 2018).
2.2.3 Kualitas Informasi
Informasi iyang ibaik iadalah iinformasi iyang iberkualitas idan
iinformasi iyang iberkualitas iditentukan ioleh ibeberapa ihal, yaitu
(Mokhtar & Mohammad Yusof, 2017):
1. Akurat i(Accurate)
Ketidakakuratan isebuah iinfromasi idapat iterjadi ikarena isumber
iinformasi i(data) imengalami igangguan iatau ikesengajaan isehingga
imerusak iatau imengubah idata-data iasli itersebut. iInformasi iharus
ibebas idari ikesalahan-kesalahan idan itidak ibisa iatau imenyesatkan.
iAkurat ijuga iberarti iinformasi iharus ijelas imencerminkan
imaksudnya.
21
2. Tepat iWaktu i(Timelines)
Informasi iyang idatang ipada ipenerima itidak iboleh iterlambat.
iInformasi iyang isudah iusang itidak iakan imempunyai inilai ilagi.
iKarena iinformasi imerupakan ilandasan idi idalam ipengambilan
ikeputusan. iBila ipengambilan ikeputusan iterlambat, imaka idapat
iberakibat ifatal iuntuk iorganisasi.
3. Relevansi i(Relevancy)
Informasi itersebut imempunyai imanfaat iuntuk ipemakaiannya i
relevansi iinformasi iuntuk itiap-tiap iorang isatu idengan iyang ilainnya
I
berbeda.
2.2.4 Siklus Informasi
Data iyang imasih imerupakan ibahan imentah iapabila itidak idiolah
imaka idata itersebut itidak iberguna. iData itersebut iakan iberguna idan
imenghasilkan isuatu iinformasi iapabila idiolah imelalui isuatu imodel.
iModel iyang idigunakan iuntuk imengolah idata itersebut idisebut idengan
imodel ipengolahan idata i(Stair et al., 2018).
i i i i i i i i i i i i i i i i i
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data
i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i i(Sumber: iStair iet ial, i i2018)
22
Dari igambar idi iatas idapat idijelaskan ibahwa idata iyang
imerupakan isuatu ikejadian iyang imenggambarkan ikenyataan iyang
iterjadi idimasukan imelalui ielemen iinput ikemudian idata itersebut iakan
idiolah idan idiproses imenjadi isuatu ioutput, idan ioutput itersebut iadalah
iinformasi iyang idibutuhkan. iInformasi itersebut iakan iditerima ioleh
ipemakai iatau ipenerima, ikemudian ipenerima iakan imemberikan
iumpan ibalik iyang iberupa ievaluasi iterhadap iinformasi itersebut idan
ihasil iumpan ibalik itersebut iakan imenjadi idata iyang iakan idimasukan
imenjadi iinput ikembali, iberulang iseterusnya. i
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Sistem iinformasi imerupakan iserangkaian iprosedur, imetode iatau
icara ikerja idari iatau isekumpulan iorang iyang ibertujuan iuntuk
imengolah idan imemanfaatkan idata imenjadi isebuah iinformasi iyang
ibisa idigunakan iuntuk imendapatkan ipencapaian itertentu i(Dennis et
al., 2015).
Sistem iinformasi imencakup isejumlah ikomponen i(manusia,
ikomputer, iteknologi iinformasi, idan iprosedur ikerja), iada isesuatu iyang
idiproses i(data imenjadi iinformasi), idan idimaksudkan iuntuk imencapai
isuatu isasaran iatau itujuan i(Muslihudin, 2016).
Sistem iinformasi imerupakan ikombinasi iteratur iapapun idari
ibrainware, ihardware, isoftware, ijaringan ikomunikasi idan isumber
23
idata iyang imengumpulkan, imengubah idan imenyebarkan iinformasi
idalam isebuah iorgansisasi i(Anggraeni, 2017).
Dalam ikata ilain isistem iinformasi ijuga ibisa idisebut isebagai
ipengelolaan idata iyang imampu imenjembatani iantara imanajemen idan
iinformasi iteknologi i(IT), ihal iini ijuga iberdampak ipada isetiap
ideveloper iyang iingin imembangun isistem iapapun ijenisnya.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Sistem iinformasi iterdiri idari ikomponen i– ikomponen iyang
idisebut iblok ibangunan i(building iblok), iyang iterdiri idari iblok
imasukan, iblok imodel, iblok ikeluaran, iblok iteknologi, iblok ibasis idata,
idan iblok ikendali. i
Adapun ipenjelasan itentang ikomponen-komponen isistem
iinformasi idapat idijabarkan isebagai iberikut i(Anggraeni, 2017):
1. Blok iMasukan i
Blok imasukan, iinput imewakili idata iyang imasuk ike idalam
isistem iinformasi iterdiri idari imetode-metode idan imedia iuntuk
imenangkap idata iyang iakan idimasukkan idapat iberupa
idokumen-dokumen idasar. i
2. Blok iModel i
Blok imodel iterdiri idari ikombinasi iprosedur, ilogika idan imodel
imatematik iyang iakan imemanipulasi idata iinput idan idata iyang
itersimpan idi ibasis idata idengan icara iyang isudah itertentu iuntuk
imenghasilkan ikeluaran iyang idiinginkan. i
24
3. Blok iKeluaran i
Blok ikeluaran iadalah iblok idokumentasi iyang iberguna iuntuk
isemua itingkatan imanajemen iserta isenua ipemakai isistem.
4. Blok iTeknologi i
Blok iteknologi iadalah ialat iyang iada ipada isistem isecara
ikeseluruhan iyang idikendalikan iuntuk imembantu imenerima
iinput, imenyimpan idan imengakses idata, imenjalankan imodel
imenghasilkan idan imengirimkan ihasil ioutput.
5. Blok iBasis iData i
Blok ibasis idata itersimpan ipada icomputer ihardware idan
idigunakan isoftware iuntuk idimanipulasi. iData-data itersebut
imemiliki ihubungan isatu isama ilainnya.
2.4 Sistem Informasi Geografis
2.4.1 Definisi Sistem Informasi Geografis
Sistem iinformasi igeografis i(GIS) iadalah ikerangka ikerja iuntuk
imengumpulkan, imengelola, idan imenganalisis idata. iBerakar idalam
iilmu igeografi, iGIS imengintegrasikan ibanyak ijenis idata. iMenganalisis
ilokasi ispasial idan imengatur ilapisan iinformasi ike idalam ivisualisasi
imenggunakan ipeta idan iadegan i3D. iDengan ikemampuan iini, iGIS
imengungkapkan iwawasan iyang ilebih idalam itentang idata, iseperti
ipola, ihubungan idan isituasi isehingga idapat imembantu ipengguna
imembuat ikeputusan iyang ilebih ibaik i(Prahasta, 2014).
25
Sistem iinformasi igeografis iadalah isistem iyang idapat
imengintegrasikan idata-data imengenai ifenomena iatau iperistiwa iyang
iterjadi ipada ipermukaan ibumi i(Adil & Kom, 2017).
Dari isemua ipemaparan idi iatas idapat iditarik ikesimpulan ibahwa
iSistem iInformasi iGeografis iadalah isistem iterkomputerisasi iyang
idapat imenyajikan iinformasi igeografis iserta imelakukan itransaksi idata
igeografis isecara iotomatis.
2.4.2 Sub Sistem Pada SIG
SIG idapat idiuraikan imenjadi ibeberapa isub-sistem isebagai
iberikut (Prahasta, 2014):
1. Data iinput
Mempersiapkan, imengumpulkan idan imenyimpan idata ispasial idan
imengonversikan iformat-format idata iasli ike idalam iformat i(native)
imerupakan itugas idari isubsistem idata iinput.
2. Data iOutput
Setelah idata idikonversikan, iselanjutnya idata-data itersebut
iditampilkan ibentuk ikeluarannya. iKeluaran iyang idihasilkan idapat
idi iekspor. ikedalam iformat iyang. idiinginkan ibaik iberupa ihardcopy
iatau isoftcopy iseperti ihalnya.grafik, ireport, ipeta, itable idan ilain
isebagainya.
3. Data iManagement
Mengolah isedemikian irupa idata-data isehingga idapat idengan
imudah iuntuk. idipanggil. ikembali, idi-update idan idi-edit. iData
iyang idiolah iberupa itabel-tabel iatribut imaupun idata ispasial.
26
4. Data iManipulation i& ianalysis
Untuk imendapatkan ihasil iyang idiharapkan imaka iharus
imelalukan imengolah, imanipulasi idan imenganalisis idata
idengan imelakukan ievaluasi ipenggunaan ifungsi imatematika,
ilogika idan ipemodelan idata. I
2.5 Konsep Geospasial
2.5.1 Definisi Geospasial
Geospasial imerupakan iaspek ikeruangan isuatu iobjek iatau
ikejadian iyang imencakup ilokasi, iletak idan iposisinya. iGeospasial
imencakup idata itentang iaspek ifisik idan iadministratif idari isebuah iobjek
igeografis. iAspek ifisik imerupakan ibentuk ianthropogenic idan ibentuk
ialam iyang iterdapat ipada ipermukaan ibumi imaupun idi ibawah
ipermukaan ibumi. iSedangkan iaspek iadministrasi iadalah ipembagian
iatau ipembatasan isosio-kultural iyang idibuat ioleh isuatu iorganisasi iatau
ibadan iuntuk ikeperluan ipengaturan idan ipemakain isumber idaya ialam
i(Fischer et al., 2019).
2.5.2 Data Geospasial
Data iGeospasial iadalah idata itentang ilokasi igeografis, idimensi
iatau iukuran idan ikarakteristik iobjek ialam iatau ibuatan imanusia iyang
iberada idi ibawah, ipada idan idi iatas ipermukaan ibumi. iSumber idata
igeospasial idapat iberupa i(Moomen et al., 2019):
27
1. Data isistem ipenentuan iposisi iglobal i(GPS). i
Data iGPS idikumpulkan imelalui isistem inavigasi iradio iberbasis
isatelit idan idarat. iSmartphone iberkemampuan iGPS idapat
imemberikan ilokasi iseseorang. iGPS i(Global iPositioning
iSystem) iadalah ijaringan isatelit iyang isecara iterus imenerus
imentransmisikan isinyal iyang idapat idigunakan iuntuk
imenentukan ilokasi idipermukaan ibumi isecara itepat idengan
imengukur ijarak idan iwaktu itempuh isinyal idari isatelit ibumi.
2. Data ipenginderaan ijauh i(Citra iSatelit)
Data idari isistem ipenginderaan ijauh i(antara ilain icitra isatelit,
ifoto iudara) idapat idikatakan isebagai isumber idata iyang
iterpenting ibagi iSIG ikarena iketersediaannya isecara iberkala.
iDengan iadanya ibermacam-macam isatelit idi iruang iangkasa
idengan ispesifikasinya imasing-masing, ikita ibisa imenerima
iberbagai ijenis icitra isatelit iuntuk iberagam itujuan ipemakaian.
iData iini ibiasanya idirepresentasikan idalam iformat iraster.
3. Peta iAnalog
Peta ianalog i(antara ilain ipeta itopografi, ipeta itanah idan
isebagainya) iyaitu ipeta idalam ibentuk icetak. iPada iumumnya
ipeta ianalog idibuat idengan iteknik ikartografi, ikemungkinan
ibesar imemiliki ireferensi ispasial iseperti ikoordinat, iskala, iarah
imata iangin idan isebagainya.
28
2.5.3 Sistem Informasi Geospasial
Sistem Informasi iGeospasial merupakan sistem yang dapat
menyatukan data igeospasial iyang isudah idiolah isehingga idapat
idigunakan isebagai ialat ibantu dalam memberikan informasi mengenai
objek yang ada di permukaan bumi i(Moomen et al., 2019):
2.5.4 Analisis Spasial
Analisis ispasial iadalah iteknik iataupun iproses iyang imelibatkan
ibeberapa iatau isejumlah ifungsi iperhitungan iserta ievaluasi ilogika imatematis
iyang idapat idilakukan ipada idata ispasial, idalam irangka iuntuk imemperoleh
inilai itambah, iekstraksi iserta iinformasi ibaru iyang iberaspek ispasial i(Prahasta,
2014). i
2.5.5 Geoprocessing
Geoprocessing iadalah isalah isatu iproses ipengolahan idata ispasial.
iProses igeoprocessing idiberlakukan iterhadap isatu idata ispasial idengan idasar
ibatasan ipada idata ispasial ilainya, iadapun ifungsi idari ianalisis ispasial iyaitu
i(Prahasta, 2014):
1. Klasifikasi i(reclassify), iyaitu isuatu ikegiatan iyang imengklasifikasikan
ikembali isuatu idata ihingga ipada iakhirnya imenjadi isebuah idata ispasial
iyang ibaru idan iberdasarkan ipada ikriteria iatau iatribut itertentu.
2. Jaringan iatau iNetwork, iyaitu isebuah ifungsionalitas iyang imerujuk ipada
idata i– idata ispasial ititik- ititik iataupun igaris i– igaris isebagai ijaringan iyang
itidak iterpisahkan.
29
3. Overlay, imerupakan ifungsionalitas iyang imenghasilkan ilayer idata ispasial
ibaru, idi imana ilayer itersebut imerupakan ihasil idari ikombinasi iminimal
idua ilayer iyang imenjadi imasukkannya.
4. Buffering, iadalah ifungsi iyang iakan imenghasilkan ilayer ispasial ibaru
imenghasilkan ilayer idata ispasial ibaru idengan ibentuk ipoligon iserta
imemiliki ijarak itertentu idari iunsur i– iunsur ispasial iyang imenjadi
imasukkannya.
5. 3D iAnalysis, ifungsi iini iterdiri iatas isub i– isub ifungsi iyang iberkaitan
idengan ipresentasi idata ispasial iyang iterdapat idi idalam iruang i3 idimensi
iatau ipermukaan idigital.
6. Digital iImage iProcessing, iuntuk ifungsionalitas iini inilai iataupun
iintensitas idianggap isebagai ifungsi isebar iatau ispasial.
2.5.6 Geosains
Geosains iadalah isuatu iistilah iuntuk ikumpulan icabang-cabang iilmu
iyang imempelajari ibumi. iCabang iilmu iini imenggunakan igabungan iilmu
ifisika, igeologi, i ikimia, idan ipenginderaan ijauh iuntuk imembentuk isuatu
ipengertian ikuantitatif idari imodel ilapisan-lapisan ibumi.
2.6 Sumber Daya Mineral dan Cadangan Mineral
2.6.1 Dasar Klasifikasi
Dasar iklasifikasi imemiliki idua ikriteria iyaitu, itingkat ikeyakinan
igeologi idan ipengkajian ilayak itambang. iDua ikriteria iitu imerupakan
30
idasar idari iklasifikasi isumberdaya imineral idan icadangan imineral.
iBerikut iini ipenjelasannya i(Haldar, 2018):
1. Tingkat iKeyakinan iGeologi
Hasil idari itiga itahapan iekplorasi iyaitu, iprospeksi, iekplorasi
iawal idan ieksplorasi irinci idapat imenentukan itingkat
ikeyakinan igeologi. iHasil idari itiga itahapan ieksplorasi
idiperoleh iinformasi imengenai ikeandalan iinterpretasi igeologi,
ikualitas idata idan ikerapatan ititik. iPengamatan.
2. Pengkajian iLayak iTambang
Pengkajian ilayak itambang iselalu imemperhatikan ifaktor-
faktor ipengubah imeliputi ifaktor iperaturan idaerah, ilingkungan
isosial, ihukum, ipemasaran, iekonomi, ipenambangan,
ipengolahan idan ipemurnian. iSumberdaya imineral iyang ilayak
itambang iakan iberubah istatusnya. imenjadi icadangan.
2.6.2 Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral
Klasifikasi isumberdaya idan icadangan imineral idapat
idikelompokan imenjadi idua ikriteria iyang imenjadi idasar iklasifikasi,
iyaitu ikeyakinan igeologi idan ikelayakan itambang. iAdapun ihubungan
iantara ihasil ieksplorasi, isumberdaya imineral idan icadangan imineral
itertera ipada igambar i2.2
31
Gambar 2.2 Hubungan antara hasil Eksplorasi, Sumberdaya Mineral dan Cadangan
Mineral
(Sumber: iJORC iCode, i2012)
Gambar i2.2 imemperlihatkan ihubungan iantara ihasil ieksplorasi, isumberdaya
idan icadangan imineral. iDari ialur itersebut iakan imendapatkan iinformasi imengenai
iklasifikasi isumberdaya imineral idan icadangan imineral.
2.6.2.1 Klasifikasi iSumberdaya iMineral
Mengacu ikepada iSNI i4726:2011 ibahwa iklasifikasi isumber idaya
imineral iterdiri idari:
a. Sumberdaya iMineral iTereka
Sumberdaya itereka i(inferred iresource) iadalah ijumlah ibahan
igalian idi idaerah ipenyelidikan iatau ibagian idari idaerah
32
ipenyelidikan iyang idihitung iberdasarkan idata iyang imemenuhi
isyarat-syarat iyang iditetapkan iuntuk itahap iprospeksi.
b. Sumberdaya iMineral iTertunjuk
Sumberdaya iterunjuk i(indicated iresource) iadalah ijumlah
ibahan igalian idi idaerah ipenyelidikan iatau ibagian idari idaerah
ipenyelidikan iyang idihitung iberdasarkan idata iyang imemenuhi
isyarat-syarat iyang iditetapkan iuntuk itahap ieksplorasi
ipendahuluan.
c. Sumberdaya iMineral iTerukur
Sumberdaya iterukur i(measured iresource) iadalah ijumlah
ibahan igalian idi idaerah ipenyelidikan iatau ibagian idari idaerah
ipenyelidikan iyang idihitung iberdasarkan idata iyang imemenuhi
isyarat-syarat iyang iditetapkan iuntuk itahap ieksplorasi irinci. i
2.6.2.2 Klasifikasi iCadangan iMineral
Mengacu iKepada iSNI i4726:2011 ibahwa iklasifikasi icadangan
imineral idibagi imenjadi idua, iyaitu:
a. Cadangan iMineral iTerkira
Cadangan iterkira i(probable ireserve) iadalah isumberdaya
ibahan igalian iterunjuk idan isebagian isumberdaya ibahan igalian
iterukur, itetapi iberdasarkan ikajian ikelayakan isemua ifaktor
iyang iterkait itelah iterpenuhi isehingga ipenambangan idapat
idilakukan isecara ilayak.
33
b. Cadangan iMineral iTerbukti
Cadangan iterbukti i(proven ireserve) iadalah isumberdaya ibahan
igalian iterukur iyang iberdasarkan ikajian ikelayakan isemua
ifaktor iyang iterkait itelah iterpenuhi isehingga ipenambangan
idapat idilakukan isecara ilayak.
2.7 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan idata iadalah iprosedur iyang isistematis idan istandar iuntuk
imemperoleh idata iyang idiperlukan. iDi idalam ipenelitian iyang idilakukan ioleh
ipenulis, imaka isuatu imetode idigunakan isebagai ialat ibantu iatau isarana
ipengambilan idata-data. iMetode iyang idimaksud iadalah isebagai iberikut
i(Hermawan, 2019):
a. Observasi
Pengumpulan idata idengan iobservasi ilangsung iadalah icara ipengambilan
idata idengan imenggunakan imata itanpa iada ipertolongan ialat istandar ilain
iuntuk ikeperluan itersebut. iPengumpulan idata imelalui ipengamatan idan
ipencatatan ioleh ipengumpul idata iterhadap igejala iatau iperistiwa iyang
idiselidiki ipada iobjek ipenelitian.
b. Wawancara i
Wawancara iadalah ikomunikasi idua iarah iuntuk imendapatkan idata idari
iresponden. iWawancara idapat iberupa iwawancara ipersonal i(personal
iinterview), iwawancara iintersep i(intersept iinterview) idan iwawancara
itelepon i(telephone iiterview).
34
c. Studi ipustaka i
Studi iPustaka iadalah iteknik isurvei iterhadap idata iyang itelah iada idengan
imenggali iteori-teori iyang itelah iberkembang idalam ibidang iilmu iyang
iberkepentingan, imencari imetode-metode iserta iteknik ipenelitian ibaik
idalam imengumpulkan idata iatau idalam imenganalisis idata iyang itelah
ipernah idigunakan ioleh ipeneliti-peneliti iterdahulu.
d. Penelitian iSejenis i
Penelitian isejenis imerupakan ikegiatan imenelusuri iliterature iyang iada
iserta imenelaahnya isecara itekun. iDengan imencari isumber idata
isekunder iyang imendukung i penelitian iserta imengetahui isampai imana
iilmu iberhubungan idengan ipenelitian iyang itelah iberkembang,
ikesimpulan idan igeneralisasi iyang ipernah idibuat, isehingga isituasi iyang
idiperlukan idapat idiperoleh. i
2.8 Unified Modelling Language
UML i(Unified iModeling iLanguage) iadalah imetodologi ikolaborasi
iantara imetode-metode iBooch, iOMT i(Object iModeling iTechnique), iserta
iOOSE i(Object iOriented iSoftware iEngineering) idan ibeberapa imetode
ilainnya, imerupakan imetodologi iyang iumum idigunakan isaat iini iuntuk
imenganalisis isuatu isistem iyang isedang idirancang idan imetode iini
iberorientasi iobjek (Maharani, 2018).
UML i(Unified iModeling iLanguage) iadalah ikesatuan idalam ipemodelan
iyang idikonversi iuntuk idigunakan idalam imenentukan idan imenggambarkan
isebuah isistem isoftware iyang iberorientasi iobjek.
35
UML i(Unified iModeling iLanguage) imerupakan isalah isatu ialat ibantu
iyang isangat ihandal idi idunia ipengembangan isistem iyang iberorientasi iobjek,
ihal iini idisebabkan ikarena iUML imenyediakan ibahasa ipemodelan iyang ibisa
idimengerti ioleh ideveloper isistem i(Maharani, 2018).
2.8.1 Diagram Unified Modelling ilanguage
UML i(Unified iModeling iLanguage) imenawarkan idiagram
iyang idikelompokan imenjandi ilima ipemodelan iperspektif iyang
iberbeda iuntuk imemodelkan isuatu isistem. iDiagram iUML
imenyajikan iperspektif iyang iberbeda imengenai isistem iinformasi.
iBagian iberikut imenjelaskan iberbagai idiagram iUML ibeserta
ipengertiannya.
2.8.1.1 Use iCase iDiagram
Use icase idiagram iadalah idiagram iyang imenggambarkan
iinteraksi iantar isistem idengan isistem ieksternal idan
ipengguna. iDengan ikata ilain, isecara igrafis imenggambarkan
isiapa isaja iyang iakan imenggunakan isistem idan idengan icara
ipengguna imengharapkan iuntuk iberinteraksi idengan isistem.
36
Gambar 2.3 Usecase Diagram
(Sumber: iMaharani, i2018)
Sebuah iusecase idiagram imelukiskan:
1. Actor
Actor imerupakan iistilah iyang idigunakan iuntuk
imenggambarkan ipengguna iaplikasi iataupun iyang iakan iberinteraksi
ilangsung idengan isistem iuntuk imengolah idata idan iinformasi iyang
iterkait. iActor ibisa iberupa iorang, ihardware iatau isistem iinformasi
iyang iberinteraksi idengan iusecase.
37
2. Usecase
Usecase imenggambarkan ifungsi isistem iperspektif iuser
ieksternal idengan icara iyang imereka ipahami. iUsecase idibuat
iberdasarkan iproses-proses iyang idilakukan iuntuk ikepentingan iactor
iuntuk imenggambarkan iapa iyang idikerjakan ioleh iaplikasi ibukan
ibagaimana iaplikasi imengerjakan i(logical).
3. Relationship
Relationship idilukiskan isebagai igaris ilurus iantara idua isimbol
ipada iuse icase idiagram. iMakna idari irelationship iberbeda, itergantung
ipada ibagaimana igaris ilurus idigambarkan idan iapa ijenis isimbol iyang
idihubungkan.
2.8.1.2 Activity iDiagram i
Secara igrafis idigunakan iuntuk imenggambarkan irangkaian ialiran iaktivitas
ibaik iproses ibisnis iatau iuse icase. iDiagram iini ijuga idapat idigunakan iuntuk
imemodelkan iaction iyang iakan idilakukan isaat isebuah ioperasi idieksekusi, idan
imemodelkan ihasil idari iaction itersebut. iActivity iDiagram ijuga idigunakan iuntuk
imendefinisikan iatau imengelompokan ialiran itampilan idari isistem (Maharani, 2018).
38
Gambar 2.4 Activity Diagram
(Sumber: Maharani, 2018)
Activity iDiagram imemiliki ikomponen idalam ibentuk itertentu iyang
idihubungkan idengan itanda ipanah, idan itanda ipanah itersebut imengarah ipada iurutan
iaktivitas isistem idari iawal ihingga iakhir. iBerikut ifungsi-fungsi iactivity idiagram
(Maharani, 2018):
1. Memperlihatkan iurutan iaktivitas iproses ipada isistem.
2. Membantu imemahami iproses isecara ikeseluruhan.
3. Activity iDiagram idibuat iberdasarkan isebuah iatau ibeberapa iUsecase.
4. Menggambarkan iproses ibisnis idan iurutan iaktivitas idalam isebuah iproses.
39
2.8.1.3 Class iDiagram i i
Diagram iini imenunjukkan ikelas iobjek iyang imenyusun isistem ijuga
ihubungan iantara ikelas itersebut. iClass idiagram imendeskripsikan ijenis-jenis iobjek
idalam isistem idan iberbagai imacam ihubungan idan iinteraksi idi iantara imereka Class
diagram juga menunjukkan properti dan operasi sebuah kelas dan batasan-batasan
yang terdapat dalam hubungan-hubungan objek tersebut.
Gambar 2.5 Class Diagram
(Sumber: Maharani, 2018)
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan
objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan
lain-lain. Kelas memiliki tiga area pokok yaitu nama, atribut dan operasi. Class
dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya
memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus
diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class (Maharani, 2018).
Adapun hubungan antar class ialah (Maharani, 2018):
1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan
class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus
40
mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah
query antar class.
2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).
3. Pewarisan, yaitu hubungan hierarkis antar class. Class dapat diturunkan dari
class lain dan mewarisi semua atribut dan metode class asalnya dan
menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang
diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.
4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari
satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan
menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.
2.8.1.4 Sequence iDiagram i
Secara igrafis imenggambarkan ibagaimana iobjek iberinteraksi idengan isatu
isama ilain imelalui ipesan ipada ieksekusi isebuah iuse icase iatau ioperasi. iDiagram iini
imengilustrasikan ibagaimana ipesan iterkirim idan iditerima iantar iobjek (Maharani,
2018).
41
Gambar 2.6 Sequence Diagram
(Sumber: Maharani, 2018)
Sequence iDiagram iadalah isalah isatu idari idiagram i- idiagram iyang iada ipada
iUML, isequence idiagram iini iadalah idiagram iyang imenggambarkan ikolaborasi
idinamis iantara isejumlah iobject i(Maharani, 2018).
2.8.1.5 Component Diagram
Component Diagram menggambarkan struktur dan hubungan antar
komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) di antaranya,
Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik berisi source code maupun
binary code, baik library maupun executabel, baik yang muncul pada compile time,
link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa kelas,
tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga
berupa interface, yaitu kumpulan layanan yang disediakan sebuah komponen untuk
komponen lain. Contoh Component Diagram (Anggraeni, 2017):
42
Gambar 2.7 Component Diagram
(Sumber: Anggraeni, 2017)
2.8.1.6 Deployment Diagram
Deployment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-
deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin,
server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut,
spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server,
workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen
dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan
requirement dapat juga didefinisikan dalam contoh diagram ini (Anggraeni, 2017):
43
Gambar 2.8 Deployment Diagram
(Sumber: Anggraeni, 2017)
2.9 Model RAD (Rapid Application iDevelopment)
Terdapat itiga ifase idi idalam iRapid iApplication iDevelopment i(RAD)
iyang imelibatkan ipenganalisis ibagi ipengguna idalam itahap ipenilaian,
iperencangan, ipenerapan. iAdapun iketiga ifase itersebut iadalah iRequirement
iPlanning i(Perencanaan iKebutuhan), iRAD iWorkshop iDesign i(Metode
iDesain iSistem), idan iImplementation i(Implementasi). iRapid iApplication
iDevelopment i(RAD) imerupakan isalah isatu imetode iprototyping iyang
imemiliki itahapan itahapan iberikut i(Kendall & Kendall, 2014):
1. Requirement iPlanning i
Dalam ifase iini ipengguna idan ipenganalisis ibertemu iuntuk
imengidentifikasi itujuan-tujuan iaplikasi iatau isistem iserta
imengidentifikasi isyarat-syarat iinformasi iyang iditimbulkan idari
itujuan-tujuan itersebut. i
44
2. RAD iWorkshop iDesign i
Fase iini iadalah ifase iuntuk imerancang idan imemperbaiki iyang idapat
idigambarkan isebagai iworkshop. iSelama iworkshop idesign iRAD,
ipengguna imerespon iworking iprototype iyang iada idan imenganalisa,
imemperbaiki imodul-modul iyang idirancang imenggunakan
iperangkat ilunak iberdasarkan irespon ipengguna. i i
3. Fase iImplementasi i
Analisis ibekerja isecara iintens idengan ipengguna iselama iworkshop
idesign iuntuk imerancang iaspek-aspek ibisnis idan inon-teknis idari
iproses ibisnis iyang iada. iSegera isetelah iaspek-aspek iini idisetujui
idan isistem idibangun idan isharing, isubsistem idiuji icoba idan
idiperkenalkan ikepada istakeholder.
Rapid iApplication iDevelopment i(RAD) iadalah isebuah imodel iproses
iperkembangan iperangkat ilunak isekuensial ilinear iyang imenekankan isiklus
iperkembangan iyang isangat ipendek. iModel iRAD iini imerupakan isebuah
iadaptasi i“Kecepatan iTinggi” idari imodel iskuensial ilinear idimana
iperkembangan icepat idicapai idengan imenggunakan imodel ipendekatan
ikonstruksi iberbasis ikompeonen i(Maxim, 2019).
45
Gambar 2.9 Fase - Fase RAD
(Sumber: iKendall i& iKendall, i2014)
2.9.1 Keunggulan RAD (Rapid Application iDeveloment)
Keunggulan i menggunakan i RAD i adalah i(Kendall & Kendall, 2014):
1. Proses ipengiriman imenjadi ilebih imudah, ihal iini
idikarenakan iproses ipembuatan ilebih ibanyak imenggunakan
ipotongan-potongan iscript.
2. Mudah iuntuk i diamati ikarena imenggunakan i model
iprototype, isehingga iuser ilebih imengerti iakan isistem iyang
idikembangkan.
3. Lebih ifleksibel ikarena i pengembang idapat imelakukan
iproses idesain iulang ipada isaat iyang ibersamaan.
46
4. Keterlibatan i user i semakin i meningkat i karena i merupakan
i bagian idari itim isecara ikeseluruhan.
5. Mempercepat iwaktu ipengembangan isistem isecara
ikeseluruhan ikarena icenderung imengabaikan ikualitas.
6. Tampilan iyang ilebih istandar idan inyaman idengan ibantuan
isoftware-software ipendukung.
2.9.2 Kelemahan RAD
Kekurangan ipenerapan imetode iRAD iadalah isebagai iberikut
i(Kendall & Kendall, 2014):
a. Dengan imetode iRAD, ipenganalisis iberusaha imempercepat
iproyek idengan iterburu-buru.
b. Kelemahan iyang iberkaitan idengan iwaktu idan iperhatian
iterhadap idetail. iAplikasi idapat idiselesaikan isecara ilebih icepat,
itetapi itidak imampu i i i imengarahkan i i i ipenekanan i i i iterhadap i i i
ipermasalahan-permasalahan iperusahaan iyang iseharusnya
idiarahkan.
c. RAD i i imenyulitkan i i iprogrammer i i iyang i i itidak i i iberpengalaman
imenggunakan i i i i i iperangkat i i i i i iini i i i i i idi i i i i i imana i i i i i iprogrammer idan
ianalyst idituntut iuntuk imenguasai ikemampuan-kemampuan ibaru i
isementara i ipada i isaat i iyang i isama i imereka i iharus i ibekerja
imengembangkan isistem.
47
2.10 Bahasa iPemograman
2.10.1 PHP
PHP i(akronim idari iPHP: iHypertext iPreprocessor) iadalah ibahasa
ipemrograman iyang idirancang iuntuk imembangun iaplikasi iweb. iKetika
idipanggil idari iweb ibrowser, iprogram iyang iditulis idengan iPHP idan iakan idi-
parsing idi idalam iweb iserver ioleh iinterpreter iPHP idan iditerjemahkan ike
idalam idokumen iHTML, iyang iselanjutnya iakan iditampilkan ikembali ike iweb
ibrowser i(Tatroe & MacIntyre, 2020).
2.10.2 HTML
HTML5 iadalah istandar ibaru idari iHTML. iHTML5 ididesain iuntuk imemenuhi
ihampir isemua ikebutuhan iuser itanpa i iplugin itambahan. iKebutuhan-kebutuhan
itersebut iantara ilain imenampilkan ianimasi, imenjalankan iaplikasi, imemutar
imusic idan ifilm. iHTML5 ijuga icross-platform. iItu iartinya idapat idijalankan idi
iberbagai iplatform idan idevice iseperti ismartphone, itablet, inetbook, ilaptop
ibahkan ismart iTV i(Tatroe & MacIntyre, 2020).
2.11 Database
Basis idata iadalah ikumpulan ipengelompokan iinformasi iyang imasing-
masing iterkait isatu isama ilain idalam ibeberapa icara. iPengelompokan iinformasi
iyang ilogis idapat imencakup ikategori iseperti idata ipelanggan, iinformasi
itentang ipesanan, iinformasi iproduk idan isebagainya. iBasis idata iadalah
ikumpulan ifakta idan iinformasi iyang iterorganisir, ibiasanya iterdiri idari idua
iatau ilebih ifile idata iterkait. iDatabase isangat ipenting iuntuk ipengoperasian
48
isistem iinformasi iberbasis ikomputer. iAdapun ihierarki idatabase iadalah
isebagai iberikut i(Solichin, 2016):
Gambar 2.10 Hirarki Database
(Sumber: iSolichin, i2016)
Dari igambar idi iatas idapat idijelaskan isebagai iberikut i:
1. Database iyaitu ikumpulan ipengelompokan iinformasi iyang imasing-
masing iterkait isatu isama ilain.
2. File imerupakan ikumpulan idari iberbagai iinformasi.
3. Record imerupakan ielemen-elemen idata idari isebuah ifield.
4. Field imerupakan ikumpulan ikarakter iyang imembentuk isatu iarti.
5. Byte iyaitu isebuah ifield iyang imembentuk inilai idari isebuah ikarakter.
6. Bit iyaitu ibagian iterkecil idari idata isecara ikeseluruhan iyaitu ihuruf
ikarakter iASCII i(American iStandard iCode iFrom iInformation
iInterchange) inol iatau isatu iyang imerupakan ikomponen ipembentuk
ibyte.
49
2.11.1 MySQL
MySQL imerupakan isoftware isistem imanajemen idatabase i
iyang iOpen iSource idan isangat ipopuler idi ikalangan ipemrograman iweb,
isehingga idapat idigunakan iuntuk imembangun iaplikasi iweb iyang
imenggunakan idatabase isebagai isumber idan ipengolah idatanya. iHal
iini idikarenakan iMySQL idapat idigunakan isecara icepat idengan
ibantuan ikinerja iquery, idan imencukupi iuntuk ikebutuhan idatabase
iperusahaan iskala imenengah ikecil i(Solichin, 2016).
2.12 Pengujian iBlack-Box
Menurut, iblack ibox itesting ijuga idisebut ipengujian itingkah ilaku,
imemusat ipada ikebutuhan ifungsional iperangkat ilunak. iTeknik ipengujian
iblack ibox imemungkinkan imemperoleh iserangkaian ikondisi imasukan iyang
isepenuhnya imenggunakan isemua ipersyaratan ifungsional iuntuk isuatu
iprogram. iBeberapa ijenis ikesalahan iyang idapat idiidentifikasi iadalah ifungsi
itidak ibenar iatau ihilang, ikesalahan iantar imuka, ikesalahan ipada istruktur idata,
ikesalahan iperformasi, ikesalahan iinisialisasi idan iakhir iprogram i(Maxim,
2019).
50
a
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Berikut merupakan tempat dan waktu penelitian dalam penelitian ini:
Tempat Penelitian : Unit Geomin and Technology Development
Alamat : Antam Office Park Tower B Lt. 10, Jl. TB
Simatupang No. 1 RT 10, RW 4, Tj. Barat,
Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan,
Daerah khusus Ibukota 12530.
Waktu Penelitian : Januari 2020 – Juni 2020
3.2 Data dan Perangkat Penelitian
a. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tabel grafik kegiatan eksplorasi tahun 2019-2020, tabel jumlah lokasi
potensial mineral tahun 2010-2019, tabel muatan potensial mineral
tahun 2019.
2. Peta digital vektor potensial mineral wilayah administrasi Jawa Barat
dengan letak geografi 10408’ – 108041’ BT, 5050’ – 7050’ LS dan
Jawa Tengah dengan letak geografi 108o30' - 111o30' BT, 5o40' - 8o30'
LS dengan skala 1:500.000 tahun 2019, datum World Geodetic System
84.
3. Undang-undang No. 4 Tahun 2009 mengenai potensial mineral dan
Undang-undang No. 4 Tahun 2011 tentang informasi geospasial
potensial mineral.
b. Perangkat Penelitian
Perangkat yang digunakan pada penelitian ini adalah:
49
1. Hardware atau perangkat keras :
a. Satu unit Laptop dengan spesifikasi sebagai berikut :
1). Processor Intel Core i5-33337U @ 1.80 GHz (4CPUs)
2). RAM 8 GB
3). Intel HD Graphic 4000
2. Software atau perangkat lunak :
a. Sistem Operasi : Windows 10 Pro 64-bit.
b. Tools perancangan sistem : Astah UML versi 9.
c. IDE (Integrated Development Environment): XAMPP sebagai
aplikasi server.
d. Tools perancangan mock up : Balsamiq Mockups for Windows
3.5.4
e. Sisi server konten:
1. Bahasa Pemrograman : Hypertext Preprocessor (PHP)
2. Database Management System: MySQL
3. Format data : Keyhole Markup Languange (.kml/ .kmz)
f. Sisi web application: Google Chrome
3.3 Metodologi Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan penelitian ini diperlukan data-data serta
informasi yang lengkap sebagai bahan penelitian. Penulis menggunakan
beberapa metode pengumpulan data dalam penyusunan laporan penelitian ini,
yaitu observasi, wawancara, studi pustaka dan studi literatur. Berikut
penjelasanya (Hermawan, 2019):
50
3.3.1 Observasi
Pengumpulan data secara observasi dilakukan dengan
mengunjungi langsung tempat dilaksanakannya penelitian, yaitu Unit
Geomin and Technology Development yang dilakukan kurang lebih
selama 6 bulan yaitu dari bulan Januari 2020 sampai Juni 2020.
Peneliti melakukan pengumpulan data dan informasi daerah yang
berpotensi memiliki sumber daya mineral dan cadangan mineral.
Hasil yang dicapai dari pengumpulan data dan informasi tersebut
adalah pembuatan sistem informasi geospasial sebaran potensial
mineral. Kegiatan pengamatan ini dilakukan di bawah pengawasan
bapak Ruswana S.T. selaku pembimbing tugas akhir dari Unit Geomin
and Technology Development dan hasil kegiatan observasi terlampir
pada lampiran.
3.3.2 Wawancara
Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan bapak
Ruswana S.T. yang menjabat sebagai manager exploration support
pada Unit Geomin and Technology Development PT. Antam Tbk.
Wawancara ini berguna untuk memperoleh data yang diperlukan
dalam pembuatan sistem serta analisis tentang sebaran potensial
mineral yang dapat memberikan informasi tentang geospasial. Dalam
wawancara yang dilakukan diketahui bagaimana alur sistem informasi
itu dilakukan (sistem berjalan) serta daerah potensial mineral dan
cadangannya dan hasil wawancara terlampir pada lampiran.
51
3.3.3 Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan dengan cara membaca serta mempelajari
beberapa regulasi tentang mineral dan teori-teori sistem informasi
geografis yang dapat mendukung topik yang akan dibahas pada
penelitian ini.
3.3.3.1 Regulasi
Mengacu kepada Undang-undang No. 4 Tahun 2009 pasal (1)
ayat (14) dan (15) mengenai potensial mineral dimana setiap pelaku
usaha pertambangan harus mempunyai tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral yang salah
satunya meliputi tahapan penyelidikan umum dan eksplorasi. Dimana
penyelidikan umum adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk
mengetahui kondisi geologi dan indikasi adanya mineralisasi,
Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk
memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi,
bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan
galian, serta infomasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan
hidup.
Selain itu berdasarkan Undang-undang No. 4 Tahun 2011
tentang informasi geospasial bahwa dalam mengelola sumber daya
alam dan sumber daya lainnya dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan wilayah yurisdiksinya diperlukan informasi
geospasial.
52
3.3.3.2 Penelitian Sejenis
Peneliti melakukan pengumpulan data dan membandingkan
dengan studi literatur/penelitian sejenis yang sudah ada sebagai
referensi. Berikut ini adalah penjabaran dari literatur-literatur sejenis
dengan penelitian yang dilakukan:
Tabel 3.1 Penelitian Sejenis
No Judul Metode Variabel Tool Hasil
1 Exploration
information
systems - A
proposal for the
future use of
GIS in mineral
exploration
targeting
(Yousefi et al.,
2019)
Mineral
Prospectivity
Mapping
(MPM)
Exploration
Mineral
Quantum
GIS
Dengan adanya teknologi
GIS, kini industri
pertambangan dapat
menangani, mengelola dan
menganalisis data secara
efektif dan efisien
sehingga memberikan
kemudahan dalam
mengolah data dengan
tujuan memperoleh
informasi. Oleh karena itu
platform GIS sering
digunakan untuk integrasi,
53
interpretasi data geosains
dan eksplorasi mineral.
2 GIS
Prospectivity
Mapping and
3D Modelling
Validation for
Potential
Uranium
Deposit
Targets in
Shangnan
District, China
(Xie et al.,
2017).
Weights of
Evidence
(WofE) and
Concentration-
Area (C-A).
Exploration
target and
criteria zone
GOCAD Dalam penelitian ini
menunjukan bahwa
menggunakan pemetaan
GIS dapat memberikan
informasi penting untuk
penilaian kuantitatif
sumber daya mineral.
Pemetaan prospektif SIG
dapat digunakan untuk
mengekstraksi kriteria
eksplorasi dan
menggambarkan target
metalogenetik. Hasil
penelitian ini
menunjukkan bahwa
endapan yang diketahui
memiliki zona potensial
pada kedalaman
permukaan bumi dan
model geologi 3D dapat
54
menggambarkan fitur
pembentukan bijih di
dalam permukaan yang
dapat digunakan untuk
menganalisis kepastian
potensial mineral dalam
bentuk fitur pemetaan
prospektif di bawah
permukaan tanah.
3 Mapping of
Groundwater
Potential Zones
in the Drought-
prone Areas of
South
Madagascar
using
Geospatial
Techniques
(Serele et al.,
2019).
Geospatial
Techniques,
Weighted
Linear
Combination
(WLC) and
Multi-
influencing
Factor (MIF).
Groundwater
Potential
Zones (GWP).
ArcGIS Dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan
terpadu yang
menggabungkan citra
satelit dan data
hidrogeologis. Hal ini
menunjukkan bahwa
integrasi zona potensial air
tanah dengan demografi
dan informasi air tanah
akan membantu
mengidentifikasi sehingga
dapat mempermudah
55
dalam merencanakan
pasokan air serta
mengidentifikasi posisi
sumur bor baru, dengan
demikian maka dapat
mengurangi tingkat
kegagalan dalam
pengeboran
4 Aplikasi Sistem
Informasi
Geografis
Pemetaan
Kawasan
Pertambangan
Timah Berbasis
Web Studi
Kasus Di Dinas
Pertambangan
Dan Energi
Kabupaten
Bangka Tengah
(Heriadi &
Studi literatur,
Wawancara,
dan Observasi
dan metode
pengembangan
sistem
menggunakan
Waterfall.
Kawasan
pertambangan
timah.
Quantum
GIS dan
Street
Layer.
Dibangunnya sistem
informasi geografis ini,
pemerintah maupun
masyarakat dapat
mengetahui letak, luas
area pertambangan timah
dan nama perusahaan yang
memilki izin resmi yang
mengelola pertambangan
tersebut di daerah Bangka
Tengah. Sistem yang
dibangun dapat
memberikan informasi
tentang kawasan
56
Wahyuningsih,
2014).
pertambangan selama 24
jam melalui WebGis.
5 Rancang
Bangun Sistem
Informasi
Geografis
Potensi Sumber
Daya Alam Di
Kabupaten
Talaud
Berbasis Web
(Sasoeng et al.,
2018).
Waterfall GIS Potensi
Sumber Daya
Alam.
Maps
API.
Berdasarkan hasil
penelitian ini, maka dapat
diambil kesimpulan bawah
Peneliti berhasil
merancang sistem
informasi geografis
berdasarkan data–data
potensi sumber daya alam
di Kabupaten Kepulauan
Talaud, dan juga berhasil
membangun web Sistem
Informasi Geografis
Potensi Sumber daya
alam. Aplikasi ini sangat
bermanfaat bagi
pemerintah daerah
Kabupaten Kepulauan
Talaud untuk mengetahui
lokasi Sumber Daya Alam.
57
Dilihat dari tabel 3.1 berdasarkan penelitian sejenis ini, ada beberapa
perbedaan dengan penelitian yang dibuat peneliti yaitu penelitian ini dibuat untuk
memetakan sebaran potensial mineral khususnya mineral logam mulia seperti emas,
perak dan platinum dengan mengintegrasikan data lokasi potensial mineral, Mineral
Measured dan galeri serta analisis spasial menggunakan fitur geoprocessing yaitu
buffer dan untuk metode pengembangan sistem menggunakan rapid application
development (RAD) dan menggunakan Unified Modelling Language (UML) versi
3 sebagai pemodelan dalam perancangan sistem. Serta sistem yang dibuat berbasis
web dengan tampilan antarmuka (interface) yang dinilai cukup mudah untuk
digunakan (user friendly).
3.4 Metode Pengembangan Sistem
Proses pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan metode Rapid
Application Development (RAD). Pada metode ini terdapat 3 fase (Kendall &
Kendall, 2014):
3.4.1 Fase Requirement Planning
Pada fase ini, peneliti mengidentifikasi kebutuhan sistem yang terkait
dengan pembuatan sistem informasi geospasial sebaran potensial mineral.
Tidak hanya itu, fase ini juga dapat menentukan batasan-batasan untuk sistem
yang dibuat, kendala, serta alternatif masalah. Pada fase ini, peneliti melakukan
interaksi secara langsung pada pihak yang terkait dalam proses dari sistem yang
berjalan terutama dalam hal proses pembuatan sistem informasi geospasial
sebaran potensial mineral. Berikut ini adalah kegiatan yang peneliti lakukan di
Requirement Planning:
58
3.4.1.1 Pengumpulan data dan Syarat-syarat Informasi
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data dengan
melakukan observasi, studi literatur, wawancara dan studi pustaka seperti yang
telah disebutkan di atas. Data tersebut antara lain :
a. Profil unit Geomin and Technology Development PT. Antam Tbk.
b. Struktur Organisasi unit Geomin and Technology Development PT.
Antam Tbk.
c. Menggambarkan Ruang Lingkup Sistem
3.4.1.2 Analisis Sistem Berjalan
Selanjutnya peneliti menganalisis dan menggambarkan sistem berjalan,
yaitu bagaimana proses pembuatan sistem informasi geospasial sebaran
potensial mineral menggunakan rich picture.
3.4.1.3 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan
Peneliti menganalisa dan mengidentifikasi masalah sistem berjalan,
masalah apa saja yang ada dalam proses pembuatan sistem informasi
geospasial sebaran potensial mineral.
3.4.1.4 Analisis Sistem Usulan
Selanjutnya peneliti menganalisa sistem usulan dengan membuat
sistem informasi geospasial sebaran potensial mineral pada PT. Antam Tbk
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pada sistem berjalan dan
digambarkan dalam bentuk rich picture.
59
3.4.2 Fase Workshop Design
Dalam fase ini, penulis merancang desain sistem yang telah diusulkan. Dan
tahap ini juga akan menjelaskan rancangan dari sistem yang akan diusulkan.
Dalam proses desain, peneliti memulai merancang sistem informasi geospasial
sebaran potensial mineral dengan tools UML (Unified Modelling Language) versi
3, dibantu dengan software Astah UML Versi 9 dan Draw.IO versi 10.6.5 untuk
menggambarkan diagram, dengan tahapan sebagai berikut (Kendall & Kendall,
2014):
a. Usecase Diagram, pada tahap ini penulis menggambarkan diagram yang
menjelaskan aktifitas yang dilakukan sistem informasi geospasial sebaran
potensial mineral yang akan dibangun dan siapa saja actor yang berinteraksi
dengan sistem informasi geospasial sebaran potensial mineral ini.
b. Activity Diagram, pada tahap perancangan diagram ini menggambarkan
berbagai alir aktifitas apa yang dilakukan user dan sistem dalam sistem
informasi geospasial sebaran potensial mineral ini, serta bagaimana masing-
masing alir berawal sampai berakhir.
c. Sequence Diagram, pada tahap ini penulis menggambarkan diagram yang
menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan oleh sistem untuk
mencapai tujuan dari usecase, interaksi antar class, operasi yang terlibat,
urutan antar operasi dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing
operasi.
d. Class Diagram, pada tahap ini penulis menggambarkan diagram yang
menunjukkan hubungan antara class dalam sistem informasi geospasial
60
sebaran potensial mineral. Kemudian Pada desain database, peneliti
merancang database yang akan digunakan dalam sistem informasi
geospasial sebaran potensial mineral dengan menggunakan class diagram
dengan mapping class diagram dan diakhiri dengan schema database untuk
menentukan spesifikasi database.
Pada tahap akhir penulis merancang tampilan antar muka (interface) dan
struktur menu yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
3.4.3 Fase Implementasi
Pada fase ini aktivitas yang dilakukan adalah pemrograman (coding)
menggunakan bahasa pemrograman PHP versi 7, HTML dan CSS serta Database
Management System (DBMS) menggunakan MySQL dan pengujian aplikasi
dengan metode black-box testing. Dengan selesainya tahap ini, maka berakhirlah
pembuatan sistem informasi geospasial sebaran potensial mineral.
3.5 Tahapan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan tahapan-tahapan kegiatan
dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka penelitian
meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang dapat
dilihat pada gambar 3.1.
61
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
62
a
62
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Requirement planning
Dalam pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD)
tahap ini disebut juga dengan perencanaan awal untuk sebuah sistem. Pada
fase ini, peneliti memahami mengapa sistem informasi geospasial sebaran
potensial mineral ini harus dibangun. Dimulai dengan mencari tahu gambaran
umum dari perusahaan dan memahami permintaan sistem.
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Peneliti mengumpulkan informasi tentang gambaran umum PT.
Antam dan Unit Geomin and Technology Development untuk kebutuhan
perancangan sistem.
4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
1. PT. Aneka Tambang (ANTAM)
PT Aneka Tambang (ANTAM) merupakan salah satu perusahaan
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang didirikan pada tanggal 5 Juli 1968
melalui penggabungan tujuh perusahaan negara yang bergerak di berbagai
komoditas, yaitu nikel, emas, bauksit, intan dan logam mulia. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1968, Perusahaan Negara Aneka
Tambang kemudian disebut dengan Antam dari Perusahaan Negara menjadi
perusahaan berbentuk Perseroan (Persero). Pada tanggal 30 Desember 1974
berubah nama menjadi Perseroan Terbatas (PT). Antam merupakan
63
perusahaan yang berorientasi ekspor yang terdiversifikasi dan terintegrasi
secara vertikal. Hal tersebut dapat dilihat melalui wilayah operasi Antam
yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral. Kegiatan
eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih
nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan batu bara merupakan kompetensi
yang dimiliki oleh Antam. Luasnya lahan dan besarnya jumlah cadangan
sumber daya yang dimiliki, membuat Antam memanfaatkan cadangan yang
menghasilkan keuntungan dan membentuk usaha patungan dengan mitra
internasional (Aneka Tambang, 2015).
2. Unit Geomin & Technology Development
Sejak terbentuknya Departemen Pertambangan (DEPERTAM) pada
bulan Maret 1965, semua kegiatan eksplorasi dialihkan ke dalam Badan
Pelaksanaan Pembinaan Proyek proyek Tambang (BAPPERTAMB) yang
kemudian bergabung ke dalam PN Aneka Tambang. Selanjutnya pada tanggal
21 Maret 1974 berdasarkan Keputusan Direksi PN Aneka Tambang No. 54
membentuk Divisi Geologi yang bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama mulai berlaku 1 Maret 1974 dengan tugas pokok
mengkoordinir kegiatan eksplorasi perusahaan. Tugas Divisi Geologi adalah
untuk mengkoordinir kegiatan eksplorasi dalam suatu wadah, terutama
dengan adanya peningkatan kegiatan dengan dibukanya proyek-proyek
eksplorasi Gunung Gede, eksplorasi emas di Cikotok, eskplorasi nikel,
eksplorasi tembaga di Sangkaropi serta kegiatan eksplorasi geologi di daerah
lain. Keputusan Direksi No. 121 tanggal 4 Oktober 2005 menetapkan susunan
64
organisasi Unit Geomin dalam rangka memfokuskan misi Unit Geomin
dalam bidang eksplorasi guna meningkatkan pencarian cadangan (Aneka
Tambang, 2018)
4.1.1.2 Tugas dan Fungsi Unit Geomin & Technology Development
Tugas:
Mengelola dan mengembangkan kegiatan eksplorasi, pencarian
cadangan dan sumberdaya mineral baru.
Fungsi:
1. Mengembangkan dan memberdayakan keunggulan pengalaman
dan kompetensi SDM di bidang eksplorasi dan pengembangan
tambang secara terencana, konsisten dan berkesinambungan.
2. Mengembangkan potensi cadangan sampai dengan
pengembangan tambang dan monitoring untuk mengoptimalkan
potensi cadangan baru.
3. Memanfaatkan teknologi, konsep-konsep dan tenaga ahli
(internal dan eksternal) untuk mendukung percepatan penemuan
cadangan baru.
65
4.1.1.3 Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi PT. Antam
Berikut ini adalah struktur organisasi PT. Antam Tbk:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Antam
(Sumber: PT. Antam Tbk)
66
2. Struktur Organisasi Unit Geomin
Berikut ini adalah struktur organisasi Unit Geomin and Technology
Development PT. Antam Tbk:
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Unit Geomin & Technology Development
(Sumber: Unit Geomin & Technology Development)
67
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan
4.1.2.1. Proses Bisnis
Berikut ini adalah rich picture dari sistem berjalan yang diterapkan
unit geomin and technology development untuk eksplorasi pencarian mineral
dan mengelola lokasi potensi mineral.
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Berjalan
68
Berikut merupakan narasi alur dari gambar 4.3 rich picture sistem berjalan:
1. Staf Eksplorasi Melakukan eksplorasi lokasi yang memiliki potensial
mineral melalui citra satelit landsat 8 band 9 dan 10 TIRS.
2. Tim Eksplorasi mengolah data hasil eksplorasi sehingga mendapatkan peta
zona alterasi dan mineralisasi.
3. Tim Eksplorasi melihat titik lokasi daerah potensial mineral berdasarkan
peta zona alterasi dan mineralisasi.
4. Tim Eksplorasi melakukan survey atau kegiatan eksplorasi rinci ke titik
lokasi potensial mineral.
5. Tim Eksplorasi melakukan geofisika dan geodesi survey lalu tim eksplorasi
membuat laporan mengenai lokasi yang sudah di survey.
6. Staf ekplorasi mengolah data geofisika dan geodesi survey mengenai lokasi
potensial mineral.
7. Staf eksplorasi memberikan sampel batuan kepada laboran, lalu laboran
melakukan uji sampel batuan mineral di laboratorium.
8. Laboran membuat laporan hasil analisis kimia mengenai sampel batuan
mineral yang telah diuji laboratorium.
9. Laboran memberikan hasil analisis kimia sampel batuan mineral kepada
Staf eksplorasi, lalu laporan tersebut disatukan dengan lokasi potensial
mineral.
10. G.M unit Geomin melihat laporan sebaran potensial mineral dan mineral
measured yang telah dikelola oleh staf eksplorasi.
11. G.M unit Geomin melakukan validasi laporan.
12. G.M unit mining melihat laporan titik lokasi daerah potensial mineral.
69
4.1.2.1 Kekurangan dan kelebihan Sistem Berjalan
Kekurangan yang ada pada sistem berjalan yaitu:
1. Validasi harus berbentuk dokumen fisik dan tidak dapat melihat lokasi
potensial mineral dan mineral measured dalam bentuk peta digital.
Kelebihan yang ada pada sistem berjalan yaitu:
1. G.M Unit Geomin bisa bertanya secara langsung untuk mengetahui
lokasi potensial mineral dan data mineral measured lebih rinci kepada
staf eksplorasi.
4.1.2.2 Identifikasi Masalah Sistem Berjalan
Setelah melihat dari sistem berjalan saat ini, terdapat beberapa
masalah pokok yang dihadapi oleh pihak perusahaan, di antaranya adalah:
1. Belum tersedianya media dalam bentuk peta digital untuk memudahkan
para user dalam melihat informasi geospasial sebaran potensial mineral.
4.1.3 Analisis Sistem Usulan
4.1.3.1. Analisis Proses Bisnis Usulan
Berikut merupakan rich picture sistem usulan yang akan diusulkan
oleh peneliti yang akan diterapkan oleh Unit Geomin & Technology
Development dalam pembuatan sistem informasi geospasial potensial
mineral.
70
Gambar 4.4 Rich Picture Proses Bisnis Sistem Usulan
Berikut merupakan narasi alur dari gambar 4.4 rich picture sistem usulan:
1. Tim Eksplorasi memberikan data hasil olahan citra satelit dan data lokasi
potensial mineral.
2. Tim Eksplorasi memberikan sampel batuan mineral kepada laboran untuk
diuji laboratorium.
3. Staf Eksplorasi melakukan eksplorasi lokasi potensial mineral melalui peta
digital yaitu google maps.
4. Staf Eksplorasi mengelola data lokasi yang memiliki potensial mineral.
5. Laboran mengelola data mineral measured seperti, memberikan informasi
terkait komoditi mineral, kadar mineralnya dan tonase.
6. Laboran mengelola gambar hasil uji dan menginput gambar tersebut ke
dalam sistem.
7. G.M Unit Geomin & Technology Development melakukan validasi data
lokasi potensial mineral, mineral measured, galeri yang telah dikelola oleh
staf eksplorasi dan laboran.
71
8. G.M Unit Geomin & Technology Development melihat laporan, lokasi
potensial mineral dan mineral measured dalam bentuk peta digital.
9. G.M Unit Mining dapat melihat lokasi potensial mineral dan mineral
measured dalam bentuk peta digital serta laporan yang telah divalidasi.
10. Laporan dapat di unduh atau di cetak oleh G.M Unit Geomin & Technology
Development, G.M Unit Mining, Staf Eksplorasi dan laboran.
11. Admin mengelola user yang terdaftar dalam sistem informasi geospasial
sebaran potensial mineral.
4.2 Workshop Design
Workshop design adalah tahapan dimana peneliti akan memberikan informasi
mengenai rancangan sistem yang diajukan guna menanggulangi permasalahan-
permasalahan sistem yang telah disebutkan sebelumnya
4.2.1 Design Proses
Pada tahap desain proses akan menjelaskan bagaimana proses
perancangan sistem yang diusulkan dibuat dimulai dari use case diagram
yang menjelaskan aktifitas apa saja yang dilakukan seperti identifikasi aktor,
identifikasi use case, perancangan use case, use case narrative (narasi use
case), activity diagram yang menjelaskan alur sebuah aktivitas pada sistem
yang akan diusulkan, class diagram yang menjelaskan objek-objek apa saja
yang terlibat pada sistem dan sequence diagram yang mengambarkan
perilaku user terhadap sistem, berikut adalah penjelasan tahap-tahap tersebut:
72
4.2.1.1 Perancangan Use case Diagram
Use case Diagram menjelaskan aktivitas apa saja yang dapat sistem
lakukan dan siapa saja user yang terlibat dalam aktivitas tersebut.
a. Identifikasi actor
Tabel 4.1 Identifikasi Actor
No Aktor Penjelasan
1. Admin Orang yang mempunyai akses di seluruh
fitur untuk menjaga data yang masuk dan
keluar.
2. Staf Eksplorasi Orang yang megelola data lokasi potensial
mineral, memberikan informasi mengenai
klasifikasi potensial mineral.
3. Laboran Orang yang menginput data komoditi
mineral, tonase dan mengunggah foto galeri
sampel batuan mineral.
4. General Manager Unit
Geomin & Technology
Development
Orang yang membaca laporan data lokasi
potensial mineral dan juga dapat melakukan
akses validasi terhadap laporan.
5. General Manager Unit
Mining
Orang yang membaca mengenai sebaran
potensial mineral guna untuk ditindaklanjuti
serta dapat mencetak laporan lokasi
potensial mineral.
73
b. Identifikasi Usecase
Tabel 4.2 Identifikasi Usecase
No Usecase Penjelasan Aktor
1 Login Kegiatan memasukkan
username dan password
untuk masuk ke dalam
sistem.
Semua user
2 Manajemen User Kegiatan mengelola data
pengguna sistem.
Admin
3 Eksplorasi
Potensial Mineral
Kegiatan melakukan
eksplorasi potensial mineral
dan memantau lokasi.
Staf Eksplorasi
4 Manajemen Lokasi
Potensial Mineral
Kegiatan mengelola lokasi
potensial mineral.
Staf Eksplorasi
5 Manajemen Data
Mineral Measured
Kegiatan menginput
komoditi mineral, kadar
mineral dan keterangan
mengenai batuan yang telah
diuji laboratorium.
Laboran
6 Manajemen Galeri Kegiatan mengunggah
gambar batuan mineral yang
telah diuji laboratorium.
Laboran
7 Validasi Kegiatan validasi data lokasi
potensial, mineral measured
dan galeri.
G.M Unit Geomin &
Technology
Development
8 Laporan Kegiatan melihat laporan Staf Eksplorasi,
Laboran, G.M Unit
Geomin , G.M Unit
Mining.
9 Cetak Laporan Kegiatan mencetak laporan
yang telah di validasi oleh
G.M Unit Geomin.
Staf Eksplorasi,
Laboran, G.M Unit
Geomin, G.M Unit
Mining.
10 Logout kegiatan keluar dari sistem. Semua user
74
c. Usecase Diagram
Gambar 4.5 Usecase Diagram
75
d. Narasi usecase
Use case narrative merupakan pemaparan tentang kegiatan yang dilakukan
oleh aktor dan respon yang diberikan oleh sistem sesuai dengan yang terjadi pada
Sistem Informasi Geopasial Sebaran Potensial Mineral yang berstudi kasus di PT.
Antam Tbk yang dirancang ini. Tabel berikut dibawah ini merupakan use case
narrative dari Sistem Informasi Geopasial Sebaran Potensial Mineral.
1. Usecase Narrative Login
Tabel 4.3 Usecase Narrative Login
Use case name Login
Use case ide 01
Actor Admin, Staf Eksplorasi, Laboran, G.M Unit Geomin,
G.M Unit Mining
Description Use case ini menggambarkan kegiatan memasukkan
username dan password untuk masuk ke dalam sistem.
Pre Condition -
Typical course of events Actor action System response
1. Membuka sistem 2.Menampilkan
halaman login
3. Mengisi username dan
password
4. Klik tombol login
5. Validasi username
dan password.
6. Menampilkan
Halaman utama
Alternate courses 6. Jika username atau password salah maka
Menampilkan pesan "username dan password salah!"
dan sistem mengarahkan kembali ke halaman login.
Conclusion Aktor berhasil masuk ke dalam sistem.
Post condition Halaman utama
76
2. Usecase Narrative Manajemen User
Tabel 4.4 Usecase Narrative Manajemen User
Use case name Manajemen User
Use case id 02
Actor Admin
Description Use case ini menggambarkan kegiatan mengelola data
user berupa tambah, edit, hapus data user yang
mendapatkan hak akses.
Pre Condition Aktor telah melakukan proses login
Typical course of events Actor action System response
1. klik tombol “tambah”
untuk menambah data user
2. Menampilkan form
tambah user
3. Isi form tambah user
4.Klik save 5. Validasi
6. Menambah data user
7.Menampilkan
informasi “Tambah data
user berhasil”
8.Menampilkan
halaman data user
Alternate courses 4a1. Klik cancel, kembali ke halaman data user.
6a. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian maka
sistem akan menampilkan pesan informasi “Data
Tidak Sesuai‟, lalu kembali ke langkah 3.
1b. Klik edit.
2b. Menampilkan form edit data user.
3b. Edit user yang ingin diubah.
4b1. Klik save.
4b2. Klik cancel, kembali ke halaman data user.
5b. Validasi
6b1. Merubah data user.
77
6b2. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian maka
sistem akan menampilkan pesan informasi “Update
Data User Gagal! ‟, lalu kembali ke langkah 3
7b. Menampilkan pesan "User berhasil diubah"
8b. Menampilkan halaman data user.
1c. Klik hapus.
2c. Menampilkan pesan "hapus data?"
3c. Hapus user
4c1. Klik hapus
4c2. Klik cancel, kembali ke halaman data user.
5c. Memproses hapus data user
6c. Menghapus data user.
7c. Menampilkan pesan "User berhasil dihapus"
8c. Menampilkan halaman data user.
Conclusion Aktor mengelola data user
Post condition Manajemen User
3. Usecase Narrative Eksplorasi Potensial Mineral
Tabel 4.5 Usecase Narrative Eksplorasi Potensial Mineral
Use case name Eksplorasi Potensial Mineral
Use case id 03
Actor Staf Eksplorasi
Description Use case ini menggambarkan kegiatan melakukan
eksplorasi potensial mineral.
Pre Condition Aktor telah melakukan proses login
Typical course of events Actor action System response
1. Klik menu lokasi 2.Menampilkan data
lokasi
3. Klik tombol tambah data
lokasi.
4. Menampilkan form
lokasi.
5. Isi form lokasi
6.Klik save 7. Validasi
8. Menambah lokasi
78
9.Menampilkan
informasi “Tambah data
lokasi berhasil”.
10. Menampilkan
halaman eksplorasi
Alternate courses 6a. Klik cancel, kembali ke halaman data lokasi.
7a1. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian maka
sistem akan menampilkan pesan informasi
“Tambah Data Lokasi Gagal! ‟, lalu kembali ke
langkah 5
Conclusion Aktor melakukan eksplorasi.
Post condition Eksplorasi lokasi
4. Usecase Narrative Manajemen Lokasi Potensial Mineral
Tabel 4 6 Usecase Narrative Manajemen Lokasi Potensial Mineral
Use case name Manajemen Lokasi Potensial Mineral
Use case id 04
Actor Staf Eksplorasi
Description Use case ini menggambarkan kegiatan mengelola data
lokasi potensial mineral.
Pre Condition Eksplorasi lokasi
Typical course of events Actor action System response
1. Klik menu lokasi 2. Menampilkan data
lokasi
3. Klik tombol edit 4. Menampilkan form
lokasi
5. Edit lokasi
6. Klik save 7. Validasi
8. Merubah lokasi
9. Menampilkan pesan
“Data berhasil
diubah”.
79
10. Menampilkan
halaman data lokasi
Alternate courses 6a1. Klik cancel, kembali ke halaman data lokasi
8a1. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian maka
sistem akan menampilkan pesan informasi “Update
Lokasi Gagal! ‟, lalu kembali ke langkah 5
3b. Klik tombol hapus untuk menghapus data lokasi.
4b. Menampilkan form lokasi
5b. Hapus lokasi
6b1. Klik hapus.
6b2. Klik cancel, kembali ke halaman data lokasi
7b. Memproses hapus lokasi.
8b. Menghapus lokasi.
9b. Menampilkan pesan “Data berhasil dihapus”.
10b. Menampilkan halaman data lokasi.
Conclusion Aktor berhasil mengelola data lokasi potensial
mineral.
Post condition Manajemen lokasi potensial mineral.
11. Usecase Narrative Mineral Measured
Tabel 4.7 Usecase Narrative Mineral Measured
Use case name Mineral Measured
Use case id 05
Actor Laboran
Description Use case ini menggambarkan kegiatan mengelola
data mineral measured.
Pre Condition Aktor telah melakukan proses login
Typical course of events Actor action Sytem response
1. Klik menu mineral
measured
2. Menampilkan data
mineral
3. Klik tombol tambah 4. Menampilkan form
mineral
5. Isi form mineral
measured
6. Klik save 7. Validasi
80
8. Menambah mineral
measured.
9. Menampilkan pesan
“Berhasil tambah
mineral measured”.
10. Menampilkan halaman
mineral measured
Alternate courses 6a1. Klik tombol cancel, kembali ke halaman data
mineral measured.
8a1. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian maka
sistem akan menampilkan pesan informasi “Tambah
Data Mineral Gagal! ‟, lalu kembali ke langkah 5
3b. Klik tombol edit
4b. Menampilkan form edit mineral measured
5b. Merubah data mineral measured.
6b1. Klik save
6b2. Klik cancel, kembali ke halaman mineral
measured
7b. Validasi
8b1. Merubah mineral measured.
8b2. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian maka
sistem akan menampilkan pesan informasi “Update
Data Lokasi Gagal! ‟, lalu kembali ke langkah 5
9b. Menampilkan pesan “Data berhasil diubah”.
10b. Menampilkan halaman data mineral measured.
3c. Klik tombol hapus
4c. Menampilkan pesan “Hapus data?”
5c. Hapus data mineral measured
6c1. Klik hapus.
6c2. Klik cancel, kembali ke halaman data mineral
measured
7c. Memproses hapus mineral measured
8c. Menghapus mineral measured
9c. Menampilkan pesan “Data berhasil dihapus”.
10c. Menampilkan halaman mineral measured.
Conclusion user berhasil untuk megelola data mineral measured.
Post condition Halaman mineral measured.
81
12. Usecase Narrative Galeri
Tabel 4.8 Usecase Narrative Galeri
Use case name Galeri
Use case id 06
Actor Laboran
Description Use case ini menggambarkan kegiatan mengelola data
galeri.
Pre Condition Halaman Mineral Measured
Actor action System response
1. Klik menu galeri 2. Menampilkan data
Galeri
3. Klik tombol tambah 4. Menampilkan form
galeri
5. Isi form galeri
6. Klik save 7. Validasi
8. Menambah galeri
9. Menampilkan pesan
“Berhasil tambah
galeri”.
10. Menampilkan
halaman galeri
Alternate courses 6a1. Klik tombol cancel, kembali ke halaman data
galeri.
8a1. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian maka
sistem akan menampilkan pesan informasi “Tambah
Galeri Gagal! ‟, lalu kembali ke langkah 5
3b. Klik tombol edit
4b. Menampilkan form edit galeri
5b. Edit galeri.
6b1. Klik save
6b2. Klik cancel, kembali ke halaman data galeri
7b. Validasi
8b1. Menambah galeri
8b2. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian maka
sistem akan menampilkan pesan informasi “Update
Galeri Gagal! ‟, lalu kembali ke langkah 5
82
9b. Menampilkan pesan “Data berhasil diubah”.
10b. Menampilkan halaman data galeri
3c. Klik tombol hapus
4c. Menampilkan pesan “Hapus data?”
5c. Hapus Galeri.
6c1. Klik hapus.
6c2. Klik cancel, kembali ke halaman data galeri
7c. Memproses hapus galeri
8c. Menghapus galeri
9c. Menampilkan pesan “Data berhasil dihapus”.
10c. Menampilkan halaman galeri
Conclusion User berhasil mengelola data galeri.
Post condition Halaman galeri
13. Usecase Narrative Validasi
Tabel 4.9 Usecase Narrative Validasi
Use case name Validasi
Use case ide 08
Actor G.M Unit Geomin & Technology Development
Description Use case ini menggambarkan kegiatan validasi
laporan.
Pre Condition Halaman Manajemen Lokasi Potensial Mineral
Typical course of events Actor action System response
1. Klik menu laporan 2. Menampilkan data
lokasi
3. Klik detail 4. Menampilkan detail
laporan
5. Klik setuju 6. Menampilkan status
telah divalidasi.
83
7. Menampilkan
halaman laporan
Alternate Course 5a1. Klik tombol tolak maka sistem akan
menampilkan form alasan ditolak
5a2. Isi form alasan ditolak dan sistem akan
menampilkan alasan ditolak.
Conclusion Aktor berhasil melakukan validasi
Post condition Halaman laporan
14. Usecase Narrative Laporan
Tabel 4.10 Usecase Narrative Laporan
Use case name Laporan
Use case id 09
Actor Admin, Staf Eksplorasi, Laboran, G.M Unit Geomin,
G.M Unit Mining
Description Use case ini menggambarkan kegiatan melihat
laporan yang sudah di validasi.
Pre Condition Aktor telah melakukan proses login
Typical course of events Actor action System response
1. Klik menu laporan 2. Menampilkan data
lokasi
3. Klik detail 4. Menampilkan detail
laporan.
Alternate course 3a1. Isi kolom pencarian, klik search.
84
3a2.Memuat data lokasi yang diinginkan berdasarkan
hasil pencarian.
Conclusion User berhasil melihat laporan.
Post Condition Halaman laporan.
15. Usecase Narrative Cetak Laporan
Tabel 4.11 Usecase Narrative Cetak Laporan
Use case name Mencetak Laporan
Use case ide 10
Actor Admin, Staf Eksplorasi, Laboran, G.M Unit Geomin,
G.M Unit Mining
Description Use case ini menggambarkan kegiatan mencetak laporan
atau download data laporan dari database
Pre Condition Aktor telah melakukan proses login
Typical course of events Actor action System response
1. Klik menu laporan 2. Menampilkan data
lokasi
3. Klik detail 4. Menampilkan detail
laporan
5. Klik export 6. Memuat laporan.
7. Menampilkan
halaman laporan
dalam bentuk file PDF
yang bisa di
Download dan dicetak
langsung.
85
Alternate Course -
Conclusion User berhasil cetak/download laporan.
Post condition Halaman cetak laporan
16. Usecase Narrative Logout
Tabel 4.12 Usecase Narrative Logout
Use case name Logout
Use case ide 11
Actor Admin, Staf Eksplorasi, Laboran, G.M Unit Geomin,
G.M Unit Mining
Description Use case ini menggambarkan kegiatan keluar dari sistem.
Pre Condition Aktor telah melakukan proses login
Typical course of events Actor action System response
1. Klik tombol logout
2.Memproses permintaan
3. Menampilkan halaman
login
Alternate Course -
Conclusion Aktor berhasil keluar dari sistem
Post condition Halaman login
4.2.1.2 Perancangan Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan rangkaian seluruh aktifitas yang terjadi
antara pengguna dengan sistem. Berikut merupakan beberapa activity sistem
usulan.
86
1. Activity Diagram Login
Gambar 4.6 Activity Diagram Login
Merupakan penggambaran proses user untuk dapat login kedalam sistem,
dimulai dengan user membuka sistem, lalu sistem menampilkan halaman login,
user menginputkan username dan passwordnya, lalu klik tombol login, maka
sistem akan melakukan pengecekan username dan password, jika terjadi kesalahan
maka akan kembali ke halaman login, dan jika benar akan masuk ke dalam halaman
utama sistem.
87
2. Activity Diagram Manajemen User
Gambar 4.7 Activity Diagram Manajemen User
Merupakan penggambaran proses manajemen user yang dilakukan oleh
aktor admin, pada tahap ini admin dapat melakukan tambah, ubah dan hapus data
user.
88
3. Activity Diagram Eksplorasi Potensial Mineral
Gambar 4.8 Activity Diagram Eksplorasi Potensial Mineral
Dalam Activity Diagram Eksplorasi Potensial Mineral dilakukan oleh
staf eksplorasi. Pada tahap ini staf eksplorasi bisa mengeksplorasi lokasi yang
memiliki potensial mineral.
89
4. Activity Diagram Manajemen Lokasi Potensial Mineral
Gambar 4.9 Activity Diagram Manajemen Lokasi Potensial Mineral
Merupakan penggambaran proses manajemen lokasi potensial mineral
yang dilakukan oleh aktor Staf Eksplorasi. Pada tahap ini Staf Eksplorasi dapat
mengelola lokasi yang memiliki potensial mineral seperti menambah dan
menghapus lokasi yang memiliki potensi mineral serta memberi keterangan.
90
5. Activity Diagram Mineral Measured
Gambar 4.10 Activity Diagram Mineral Measured
Merupakan penggambaran proses manajemen mineral measured yang
dilakukan oleh aktor Laboran. Pada tahap ini Laboran dapat input kadar mineral
yang terkandung pada sampel batuan setelah melakukan uji laboratorium.
91
6. Activity Diagram Galeri
Gambar 4.11 Activity Diagram Galeri
Merupakan penggambaran proses manajemen galeri yang dilakukan oleh
aktor Laboran. Pada tahap ini Laboran dapat input gambar sampel batuan yang
telah dilakukan uji laboratorium.
92
7. Activity Diagram Validasi
Gambar 4.12 Activity Diagram Validasi
Merupakan penggambaran proses validasi laporan yang dilakukan oleh
aktor G.M Unit Geomin & Technology Development. Pada tahap ini G.M Unit
Geomin & Technology Development dapat menyetujui atau menolak laporan.
93
8. Activity Diagram Laporan
Gambar 4.13 Activity Diagram Laporan
Merupakan penggambaran proses lihat laporan yang dilakukan oleh
aktor G.M Unit Geomin & Technology Development dan G.M Unit Mining. Pada
tahap ini user dapat melihat laporan secara detail.
94
9. Activity Diagram Cetak Laporan
Gambar 4.14 Activity Diagram Cetak Laporan
Merupakan penggambaran proses cetak laporan yang dilakukan oleh aktor
G.M Unit Geomin & Technology Development dan G.M Unit Mining. Pada tahap
ini user dapat cetak laporan yang telah di validasi.
95
10. Activity Diagram Logout
Gambar 4.15 Activity Diagram Logout
Merupakan penggambaran dari aktivitas user jika ingin keluar dari
sistem dengan cara klik tombol logout pada sistem dan sistem akan
memproses logout dan kembali ke menu utama.
4.2.1.3 Perancangan Sequence Diagram
Sequence Diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek
berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah Usecase
atau operasi. Berikut adalah sequence diagram dari sistem informasi geospasial
sebaran potensial mineral:
96
1. Sequence Diagram Login
Gambar 4.16 Sequence Diagram Login
Merupakan penggambaran proses sequence user untuk dapat login kedalam
sistem dengan mengambil data user yang terdapat di dalam database sistem.
97
2. Sequence Diagram Manajemen User
Gambar 4.17 Sequence Diagram Manajemen
Merupakan penggambaran proses sequence untuk manajemen user
dengan masuk kedalam sistem dengan mengambil data user yang terdapat di dalam
database.
98
3. Sequence Diagram Eksplorasi Potensial Mineral
Gambar 4.18 Sequence Diagram Eksplorasi Potensial Mineral
Merupakan penggambaran proses sequence untuk eksplorasi potensial
mineral dengan masuk kedalam sistem lalu ekplorasi lokasi yang memiliki
potensial mineral dan menyimpannya ke dalam database.
99
4. Sequence Diagram Manajemen Lokasi Potensial Mineral
Gambar 4.19 Sequence Diagram Manajemen Lokasi Potensial Mineral
Merupakan penggambaran proses sequence untuk manajemen lokasi
potensial mineral, dalam proses ini aktor dapat menginput lokasi tanah, upload data
lokasi potensial mineral yang kemudian akan terinput kedalam data tanah lokasi
yang terdapat di dalam database.
100
5. Sequence Diagram Mineral Measured
Gambar 4.20 Sequence Diagram Mineral Measured
Merupakan penggambaran proses sequence untuk manajemen mineral
measured, dalam proses ini aktor dapat menginput kandungan mineral dan kadar
mineral yang kemudian akan terinput kedalam data mineral yang terdapat di dalam
database.
101
6. Sequence Diagram Galeri
Gambar 4.21 Sequence Diagram Galeri
Merupakan penggambaran proses sequence untuk manajemen galeri, dalam
proses ini aktor dapat menginput gambar batuan mineral yang telah diuji
laboratorium yang kemudian akan terinput kedalam data galeri yang terdapat di
dalam database.
102
7. Sequence Diagram Validasi
Gambar 4.22 Sequence Diagram Validasi
Merupakan penggambaran proses sequence untuk validasi data yang
dilakukan G.M Unit Geomin & Technology Development dengan melihat data
lokasi potensial mineral, mineral measured dan galeri selanjutnya sistem merubah
status menjadi tervalidasi atau ditolak.
103
8. Sequence Diagram Laporan
Gambar 4.23 Sequence Diagram Laporan
Merupakan penggambaran proses sequence untuk melihat laporan, dalam
proses ini aktor dapat melihat laporan berdasarkan data lokasi potensial mineral,
mineral measured dan galeri yang terdapat di dalam database.
104
9. Sequence Diagram Cetak Laporan
Gambar 4.24 Sequence Diagram Cetak Laporan
Merupakan penggambaran proses sequence untuk mencetak laporan, dalam
proses ini aktor dapat melihat detail mengenai laporan yang terdapat di dalam
database.
105
10. Sequence Diagram Logout
Gambar 4.25 Sequence Diagram Logout
Merupakan penggambaran proses sequence untuk logout untuk semua aktor
yang mendapat akses untuk melakukan login ke dalam sistem.
106
4.2.1.4 Component Diagram
Gambar 4.26 Component Diagram SI Geospasial Potensial Mineral
Component diagram di atas memvisualisasikan ketergantungan dari kumpulan
komponen dalam Sistem Informasi Sebaran Potensial Mineral (SIGOPEM).
4.2.1.5 Deployment Diagram
Gambar 4.27 Deployment Diagram SI Geospasial Potensial Mineral
Deployment Diagram di atas menggambarkan komponen di deploy ke dalam
infrastukrur sebuah sistem.
107
4.2.2 Desain Database
4.2.2.1 Class Diagram
Gambar 4.28 Class Diagram SI Geospasial Potensial Mineral
108
4.2.2.2 Mapping Cardinality
Gambar 4.29 Mapping Cardinality
109
4.2.2.3 Skema Database
Gambar 4.30 Skema Database
110
4.2.2.4 Spesifikasi Database
Berikut merupakan spesifikasi database pada sistem informasi geospasial
sebaran potensial mineral.
1. Level User
Nama Tabel : m_level
Primary key : id_level
Foreign key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.13 Basis Data Level User
Field Type Size Keterangan
id_level varchar 7 Id level
ADM001
level_user Varchar 9 level user
GMGEOMIN
2. Users
Nama Tabel : Users
Primary key : id_user
Foreign key : id_level
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.14 Basis Data Users
Field Type Size Keterangan
id_user Varchar 8 Id user
02 03 001
1= No. urut user
id_level Varchar 7 Id level
username Varchar 15 Username untuk login
password Varchar 15 Password untuk login
nama Varchar 25 Nama User
111
3. Master Klasifikasi
Nama Tabel : master_klasifikasi
Primary key : id_klasifikasi
Foreign key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.15 Basis Data Master Klasifikasi
Field Type Size Keterangan
id_klasifikasi varchar 10 Id_klasifikasi
TEREKA00
jenis_klasifikasi varchar 10 Jenis klasifikasi
tonase varchar 20 Jumlah muatan
keterangan text - Keterangan mengenai
lokasi potensi mineral
4. Mineral
Nama Tabel : mineral
Primary key : id_mineral
Foreign key : id_lokasi, id_mastermineral
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.16 Basis Data Mineral
Field Type Size Keterangan
id_mineral varchar 11 Id_mineral
PLATINUM00
id_lokasi varchar 11 Foreign key mineral
id_mastermineral varchar 2 Foreign key mineral
kadar_mineral varchar 20 kadar mineral yang
terkandung
tonase varchar 20 Kadar mineral yang
terkandung
Keterangan_mineral Text - Keterangan mineral
112
5. Galeri
Nama Tabel : galeri
Primary key : id_galeri
Foreign key : id_lokasi
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.17 Basis Data Galeri
Field Type Size Keterangan
id_galeri varchar 10 Primary key galeri
GALERI001
id_lokasi varchar 11 Foreign key galeri
nama_galeri varchar 15 Nama galeri
Keterangan_galeri text - Keterangan mengenai
gambar pada galeri
6. Galeri Foto
Nama Tabel : galeri_foto
Primary key : id_galeri_foto
Foreign key : id_galeri
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.18 Basis Data Galeri Foto
Field Type Size Keterangan
id_galeri_foto varchar 10 Primary key galeri
id_galeri varchar 10 Foreign key galeri
foto text - Gambar
7. Lokasi
Primary key : id_lokasi
Foreign key : id_eksplorasi, id_klasifikasi, id_cadangan
Jenis Tabel : Transaksi
Tabel 4.19 Basis Data Lokasi
Field Type Size Keterangan
id_lokasi Varchar 10 Id lokasi
LOKASI000
id_eksplorasi Varchar 10 Foreign key 1 lokasi
113
id_klasifikasi varchar 10 Foreign key 2 lokasi
id_cadangan varchar 1 Foreign key 3 lokasi
id_mineral varchar 11 id mineral
Kode_kecamatan varchar 10 Kode kecamatan
id_user varchar 7 Id user
nama_lokasi varchar 30 Nama lokasi potensial
mineral
alamat text - Alamat lokasi
Latitude varchar 30 Latitude
Longitude varchar 30 Longitude
poligon text - Area lokasi
keterangan text - Keterangan mengenai
potensial mineral
luas float - Luas area
status int 1 Status lokasi
8. Eksplorasi
Nama Tabel : master_eksplorasi
Primary key : id_eksplorasi
Foreign key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.20 Basis Data Master Eksplorasi
Field Type Size Keterangan
id_eksplorasi varchar 10 Primary key eksplorasi
Eksplorasi varchar 30 Kegiatan eksplorasi
9. Mineral
Nama Tabel : master_mineral
Primary key : id_mastermineral
Foreign key : -
Jenis Tabel : Master
114
Tabel 4.21 Basis Data Master Mineral
Field Type Size Keterangan
id_mastermineral varchar 2 Primary key master
mineral
nama_mineral Varchar 10 Nama mineral
10. Cadangan
Nama Tabel : cadangan
Primary key : id_cadangan
Foreign key : -
Jenis Tabel : Master
Field Type Size Keterangan
id_cadangan varchar 6 Primary key cadangan
TRB00
cadangan varchar 10 Klasifikasi cadangan
11. Kecamatan
Nama Tabel : kecamatan
Primary key : kode_kecamatan
Foreign key : kode_kabupaten
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.22 Basis Data Master Kecamatan
Field Type Size Keterangan
kode_kecamatan varchar 10 Primary key Kecamatan
kode_kab char 4 Foreign key Kecamatan
nama_kecamatan varchar 4 Nama kecamatan
12. Kabupaten
Nama Tabel : master_kabupaten
Primary key : kode_kabupaten
Foreign key : kode_provinsi
Jenis Tabel : Master
115
Tabel 4.23 Basis Data Master Kabupaten
Field Type Size Keterangan
kode_kab char 4 Primary key Kabupaten
kode_provinsi char 2 Foreign key Kabupaten
nama_kab varchar 15 Nama Kabupaten
latitude varchar 30 Latitude kabupaten
longitude varchar 30 Longitude kabupaten
13. Master Provinsi
Nama Tabel : master_provinsi
Primary key : kode_provinsi
Foreign key : -
Jenis Tabel : Master
Tabel 4.24 Basis Data Master Provinsi
Field Type Size Keterangan
kode_provinsi Varchar 2 Primary key Provinsi
nama_provinsi Varchar 15 Nama Provinsi
latitude Varchar 30 Latitude Provinsi
longitude varchar 30 Longitude Provinsi
116
4.2.3 Desain Interface
Pada tahap ini, akan dijelaskan desain interface dari sistem informasi
geospasial sebaran potensial mineral berdasarkan usecase yang ada.
1. Desain Interface Login
Gambar 4.31 Desain Interface Login
2. Desain Interface Dashboard
Gambar 4.32 Desain Interface Dashboard
117
3. Desain Interface Eksplorasi Potensial Mineral
Gambar 4.33 Desain Interface Eksplorasi Potensial Mineral
4. Desain Interface Manajemen Lokasi Potensial Mineral
Gambar 4.34 Desain Interface Manajemen Lokasi Potensial Mineral
118
5. Desain Interface Detail Lokasi
Gambar 4.35 Desain Interface Detail Lokasi
6. Desain Interface Manajemen Galeri
Gambar 4.36 Desain Interface Manajemen Galeri
119
7. Desain Interface Detail Galeri
Gambar 4.37 Desain Interface Detail Galeri
8. Desain Interface Manajemen Mineral Measured
Gambar 4.38 Desain Interface Manajemen Mineral Measured
120
9. Desain Interface Detail Mineral Measured
Gambar 4.39 Desain Interface Mineral Measured
10. Desain Interface Laporan
Gambar 4.40 Desain Interface Laporan
121
11. Desain Interface Validasi Laporan
Gambar 4.41 Desain Interface Validasi Laporan
122
4.3 Implementasi
4.3.1 Coding
Pada tahap coding (pengkodean) Sistem Informasi Geospasial
Sebaran Potensial Mineral ini peneliti menggunakan bahasa pemograman
PHP versi 7.4, XAMPP versi 7.4.7 sebagai web server dan untuk Database
Management System menggunakan MySQL
4.3.2 Pengujian
Setelah sistem sudah selesai dibangun, maka tahap berikutnya adalah
pengujian sistem menggunakan black box testing, yaitu melakukan test-case
terhadap aplikasi dengan menggunakan tabel pengujian dengan cara
memasukkan data ke dalam sistem dan melihat hasil keluarannya (output)
apakah telah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Pada pengujian kali ini
menggunakan semua aktor yang nantinya akan menggunakan sistem
tersebut antara lain Admin, Staf Eksplorasi, Laboran, G.M Unit Geomin &
technology Development dan G.M Unit Mining untuk melakukan proses
pendaftaran dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.33.
Tabel 4.25 Tabel Pengujian Black Box
No. Rancangan Input-Output Hasil yang Diharapkan Hasil
1 Login sistem Sistem akan menampilkan
halaman login sistem Sesuai
2 Login dengan username dan
password benar
Sistem akan menampilkan menu
utama/ halaman utama Sesuai
3 Login dengan username/password
salah
Sistem akan menampilkan
pesan kesalahan dan kembali ke
halaman login
Sesuai
123
4 Klik menu dashboard Sistem akan menampilkan menu
utama/ halaman utama Sesuai
5 Klik menu eksplorasi Sistem akan menampilkan
halaman eksplorasi Sesuai
6 Klik lokasi potensial mineral Sistem akan menyimpan data
lokasi ke database Sesuai
7 Klik menu lokasi potensial Sistem akan menampilkan
lokasi potensial mineral. Sesuai
8 Klik detail lokasi potensial Sistem akan menampilkan detail
lokasi potensial mineral Sesuai
9 Klik menu galeri Sistem akan menampilkan
galeri. Sesuai
10 Klik detail galeri Sistem akan menampilkan form
kelola galeri. Sesuai
11 Klik menu mineral measured Sistem akan menampilkan data
mineral measured Sesuai
12 Klik detail mineral measured Sistem akan menampilkan data
mineral measured. Sesuai
13 Klik laporan Sistem akan menapilkan form
laporan Sesuai
13 Klik Input Lokasi Sistem akan menginput lokasi
potensial mineral Sesuai
14 Klik menu validasi laporan Sistem akan menampilkan form
validasi laporan Sesuai
15 Klik cetak laporan Sistem akan menampilkan
laporan dan siap untuk dicetak Sesuai
16 Klik menu logout kemudian klik
Ok
Sistem akan menampilkan
halaman login dan mengakhiri
session
Sesuai
124
a
124
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan dari
penelitian mengenai Sistem Informasi Geospasial Sebaran Potensial
Mineral:
1. Sistem Informasi Geospasial Sebaran Potensial Mineral ini
dibangun dengan model perancangan sistem Unified
Modelling Languange versi 3.0 dan metode pengembangan
sistem menggunakan metode Rapid Application Development
(RAD). Dalam membangun sistem ini menggunakan bahasa
pemograman PHP versi 7.4, XAMPP versi 7.4.7 sebagai web
server dan untuk Database Management System menggunakan
MySQL.
2. Tersedianya informasi potensial sumberdaya mineral dan
cadangan mineral disajikan dalam bentuk tekstual dan spasial.
3. Menghasilkan berupa sistem informasi geospasial mengenai
wilayah yang berpotensi mengandung mineral dan cadangan
mineral berdasarkan SNI 4726:2011.
125
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan analisis yang telah dilakukan, maka
peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Untuk penelitian selanjutnya peneliti menyarankan untuk
menambah fitur analisis spasial geoprocessing yaitu query.
2. Untuk pengembangan sistem selanjutnya peneliti menyarankan
untuk menggunakan Google Earth Engine sebagai peta digital
agar lebih mudah dalam melakukan eksplorasi lokasi potensial
mineral dan melakukan analisis hyperspectral.
3. Dalam Sistem Informasi Geospasial Sebaran Potensial Mineral
juga dapat diintegrasikan dengan data dari pihak Kementrian
Energi dan Sumber Daya Alam Mineral (ESDM) guna
mempercepat pencarian mineral.
a
DAFTAR PUSTAKA
Adil, A., & Kom, S. (2017). Sistem Informasi Geografis. Penerbit Andi.
Anggraeni, E. Y. (2017). Pengantar Sistem Informasi. Penerbit Andi.
Dennis, A., Wixom, H. B., & Tegarden, D. (2015). Systems Analysis Design with
UML Version 2.5: An Object-Oriented Approach. In John Wiley & Sons.
www.visible.com
Fischer, M. M., Scholten, H. J., & Unwin, D. (2019). Geographic information
systems, spatial data analysis and spatial modelling: an introduction. In
Spatial Analytical (pp. 3–20). Routledge.
Haldar, S. K. (2018). Mineral Resource and Ore Reserve Estimation. Mineral
Exploration, 145–165. https://doi.org/10.1016/b978-0-12-814022-2.00008-3
Heriadi, H., & Wahyuningsih, D. (2014). Aplikasi Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Kawasan Pertambangan Timah Berbasis Web Studi Kasus Di
Dinas Pertambangan Dan Energi Kabupaten Bangka Tengah. Jurnal
Sisfokom (Sistem Informasi Dan Komputer), 3(2), 50.
https://doi.org/10.32736/sisfokom.v3i2.207
Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif
dan Mixed Method). Hidayatul Quran.
Hronsky, J. M. A., & Kreuzer, O. P. (2019). Applying spatial prospectivity
mapping to exploration targeting: Fundamental practical issues and
suggested solutions for the future. Ore Geology Reviews, 107(March), 647–
653. https://doi.org/10.1016/j.oregeorev.2019.03.016
Hutahaean, J. (2015). Konsep sistem informasi. Deepublish.
Kendall, K. E., & Kendall, J. E. (2014). Systems Analys And Design.
Maharani, M. A. (2018). Analisa dan Perancangan Sistem Informasi dengan
Codeigniter dan Laravel. Penerbit Lokomedia.
Maxim, P. and. (2019). Software Engineering A Practioner’s Approach (Eighth
Edi). McGraw-Hill Education.
Mokhtar, U. A., & Mohammad Yusof, Z. (2017). Records Classification :
Concepts , Principles (Vol. 44, Issue 0).
Moomen, A. W., Bertolotto, M., Lacroix, P., & Jensen, D. (2019). Inadequate
adaptation of geospatial information for sustainable mining towards agenda
2030 sustainable development goals. Journal of Cleaner Production, 238,
117954. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2019.117954
Mulyani, S. (2017). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah: Notasi Pemodelan Unified Modeling Language (UML).
Abdi Sistematika.
Muryamto, R., Waljiyanto, W., Rahardjo, U., Riyadi, G., Andaru, R., Taftazani,
I., Marta, W., & Farida, A. (2016). Pembuatan Peta dan Sistem Informasi
Geospasial Lahan Pertanian di Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo,
Yogyakarta. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of
Community Engagement), 1(2), 278–287.
https://doi.org/10.22146/jpkm.10613
Muslihudin, M. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi
Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi.
Prahasta, E. (2014). Sistem Informasi Geografis: Konsep Dasar Perspektif
Geodesi & Geomatika. Informatika, Bandung.
Rahman, F., Yunarso, E. W., & Hernawati, E. (2016). Aplikasi Dan Pemanfaatan
Aplikasi Aplikasi Gis Berbasis Web (Webgis) Untuk Optimalisasi Potensi
Kawasan Pertambangan Mineral Non Logam Dan Batuan 1 123 Di
Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. E-Proceeding of Applied
Science, 2(1), 145–156.
Sasoeng, A. A., Sentinuwo, S. R., & Rindengan, Y. D. Y. (2018). Rancang
Bangun Sistem Informasi Geografis Potensi Sumber Daya Alam Di
Kabupaten Talaud Berbasis Web. Jurnal Teknik Informatika, 13(1), 1–8.
https://doi.org/10.35793/jti.13.1.2018.20763
Serele, C., Pérez-Hoyos, A., & Kayitakire, F. (2019). Mapping of groundwater
potential zones in the drought-prone areas of south Madagascar using
geospatial techniques. Geoscience Frontiers, November.
https://doi.org/10.1016/j.gsf.2019.11.012
Siddi Raju, R., Sudarsana Raju, G., & Rajasekhar, M. (2019). Identification of
groundwater potential zones in Mandavi River basin, Andhra Pradesh, India
using remote sensing, GIS and MIF techniques. HydroResearch, 2, 1–11.
https://doi.org/10.1016/j.hydres.2019.09.001
Solichin, A. (2016). Pemrograman web dengan PHP dan MySQL. Penerbit Budi
Luhur.
Stair, R. M., Reynolds, G. W., Brazil, A. •, Mexico, •, & Singapore, •. (2018).
Thirteenth Edition Information Systems.
Sugiarti, Y. (2018). Dasar-dasar pemrograman JAVA Netbeans, Database, UML,
dan Interface. Bandung: PT. Remaja Roskadarya.
Tatroe, K., & MacIntyre, P. (2020). Programming PHP: Creating Dynamic Web
Pages. O’Reilly Media.
Wu, C., Zhang, Z., Rosana, M. F., Shu, Q., Zheng, C., Xu, J., Li, X., & Jin, Z.
(2019). The continental crust contributes to magmatic hydrothermal gold
deposit in Ciemas, West Java, Indonesia: Constraints from Hf isotopes of
zircons and in situ Pb isotopes of sulfides. Ore Geology Reviews,
112(March), 103010. https://doi.org/10.1016/j.oregeorev.2019.103010
Xie, J., Wang, G., Sha, Y., Liu, J., Wen, B., Nie, M., & Zhang, S. (2017). GIS
prospectivity mapping and 3D modeling validation for potential uranium
deposit targets in Shangnan district, China. Journal of African Earth
Sciences, 128, 161–175. https://doi.org/10.1016/j.jafrearsci.2016.12.001
Yousefi, M., Kreuzer, O. P., Nykänen, V., & Hronsky, J. M. A. (2019).
Exploration information systems – A proposal for the future use of GIS in
mineral exploration targeting. Ore Geology Reviews, 111(February).
https://doi.org/10.1016/j.oregeorev.2019.103005
Yousefi, M., & Nykänen, V. (2017). Introduction to the special issue: GIS-based
mineral potential targeting. Journal of African Earth Sciences, 128, 1–4.
https://doi.org/10.1016/j.jafrearsci.2017.02.023
xviii
LAMPIRAN WAWANCARA
Hari/Tanggal : 17 Maret 2020
Narasumber : Ruswana S.T
Jabatan : Manager Exploration Support
Pewawancara : Rangga Anantadira Nugraha
1. Apa tugas dari Unit Geomin & Technology Development?
Jawaban: Unit Geomin memiliki tugas utama yaitu mengelola dan
mengembangkan kegiatan eksplorasi, pencarian cadangan dan sumberdaya
mineral baru.
2. Bagaimana alur untuk melakukan kegiatan eksplorasi?
Jawaban: Kita memanfaatkan data dari citra satelit Landsat 8 dan 7 ETM,
menggunakan Google Earth Engine dan juga google maps serta software
ArcGIS. Setelah itu melakukan penitikan lokasi
3. Permasalahan apa saja yang sedang dialami oleh Unit Geomin & Technology
Development saat ini?
Jawaban: Kami terkendala dalam mengelola data geosains yang nantinya
akan memberikan informasi geospasial kepada G.M Unit Mining dan G.M
Unit Mining untuk ditinjau kembali serta mempermudah untuk melakukan
ekplorasi lanjutan dan eksploitasi
4. Sistem aplikasi seperti apa yang dibutuhkan, mengapa sistem itu perlu
dibangun?
xix
Jawaban: Menurut Undang-undang No. 4 Tahun 2009 mengenai potensial
mineral dimana setiap pelaku usaha pertambangan harus mempunyai tahapan
kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral yang
salah satunya meliputi tahapan eksplorasi untuk memperoleh informasi
secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas
dan sumber daya terukur dari bahan galian maka harus ada suatu sistem yang
dapat mempermudah kegiatan eksplorasi. Sedangkan menurut Undang-
undang No.4 tahun 2011 setiap pelaku usaha pertambangan wajib memiliki
informasi geospasial. Dibutuhkan juga suatu sistem yang dapat
mengintegrasikan data geosains sehingga mendapatkan output informasi
geospasial dan dalam report mengacu pada SNI 4726 Tahun 2011.
5. Siapa saja pengguna sistem aplikasi dan sistem itu berbasis apa?
Jawaban: Pengguna sistem hanya mencakup internal perusahaan antara lain
Admin, Staf Eksplorasi, Laboran, G.M Unit Geomin & Technology
Development dan G.M Unit Mining, sistem yang dibutuhkan berbasis web.
6. Harapan yang ingin dicapai dengan adanya aplikasi yang akan dibangun ini?
Jawaban: Saya berharap dengan adanya aplikasi ini dapat mempermudah
pengelolaan lokasi potensial mineral, informasi yang disajikan menjadi lebih
akurat dan real-time serta mempermudah pengguna dalam melakukan
kegiatan eksplorasi, monitoring dan pelaporan.
xx
LAMPIRAN TAMPILAN APLIKASI
1. Halaman Login
2. Dashboard
xxi
3. Eksplorasi Potensial Mineral
4. Manajemen lokasi
xxii
5. Detail Lokasi
6. Manajemen Galeri
xxiii
7. Detail Galeri
8. Manajemen Mineral Measured
xxiv
9. Detail Mineral Measured
10. Laporan
xxv
11. Validasi Laporan
xxvi
LAMPIRAN SOURCE CODE
</style>
</head>
<body class="hold-transition login-page">
<br /> <br />
<div class="login-box">
<div class="login-logo">
</div>
<!-- /.login-logo -->
<div class="login-box-body">
<Center>
<img
src="https://www.antam.com/uploads/ngc_global_posts/5de0e23701011_201911
29161743-1.png" style="height:100px;">
</Center>
<center>
<h4> SIGOPEM </h4>
</center>
<div></div>
<form action="localhost/rangga/login/proses" method="post">
<div class="form-group has-feedback">
<input type="text" class="form-control" placeholder="Username"
name="username">
<!-- <span class="glyphicon glyphicon-envelope form-control-
feedback"></span> -->
</div>
<div class="form-group has-feedback">
xxvii
<input type="password" class="form-control" placeholder="Password"
name="password">
<span class="glyphicon glyphicon-lock form-control-feedback"></span>
</div>
<div class="row">
<!-- /.col -->
<div class="col-xs-12">
<button type="submit" class="btn btn-primary btn-block btn-flat">Sign
In</button>
</div>
<br /><br />
<!-- /.col -->
</div>
</form>
<hr />
<p class="text-center" style="display:none;"> Copyright © 2020
SIGOPEM </p>
<!-- /.social-auth-links -->
</div>
</head>
<!-- SlimScroll -->
<script>
function startTime() {
var today = new Date();
var h = today.getHours();
var m = today.getMinutes();
xxviii
var s = today.getSeconds();
h = checkTime(h);
m = checkTime(m);
s = checkTime(s);
document.getElementById('txt').innerHTML =
h + ":" + m + ":" + s;
var t = setTimeout(startTime, 500);
}
function checkTime(i) {
if (i < 10) {i = "0" + i}; // add zero in front of numbers < 10
return i;
}
</script>
<body class="hold-transition skin-blue fixed sidebar-mini" onload="startTime()">
<!-- Site wrapper -->
<div class="wrapper">
<header class="main-header">
<!-- Logo -->
<a href="localhost/rangga/" class="logo">
<!-- mini logo for sidebar mini 50x50 pixels -->
<span class="logo-mini"><b>SIGOPEM</b></span>
<!-- logo for regular state and mobile devices -->
<span class="logo-lg"><b>SIGOPEM </b></span>
</a>
<!-- Header Navbar: style can be found in header.less -->
<nav class="navbar navbar-static-top">
<!-- Sidebar toggle button-->
xxix
<a href="#" class="sidebar-toggle" data-toggle="push-menu" role="button">
<span class="sr-only">Toggle navigation</span>
<span class="icon-bar"></span>
<span class="icon-bar"></span>
<span class="icon-bar"></span>
</a>
<div class="navbar-custom-menu">
<ul class="nav navbar-nav">
<!-- User Account: style can be found in dropdown.less -->
<li class="dropdown user user-menu">
<a href="#" class="dropdown-toggle" data-toggle="dropdown">
<img
src="https://www.antam.com/uploads/ngc_global_posts/5de0e23701011_201911
29161743-1.png" class="user-image" alt="User Image">
<span class="hidden-xs"></span>
</a>
<ul class="dropdown-menu">
<!-- User image -->
<li class="user-header">
<img
src="https://www.antam.com/uploads/ngc_global_posts/5de0e23701011_201911
29161743-1.png" class="img-circle" alt="User Image">
<p>
</p>
</li>
<!-- Menu Body -->
xxx
<!-- Menu Footer-->
<li class="user-footer">
<div class="pull-left">
<a href="localhost/rangga/changepassword" class="btn btn-default
btn-info">Change Password</a>
</div>
<div class="pull-right">
<a href=" localhost/rangga/login/logout" class="btn btn-default btn-
flat">Sign out</a>
</div>
</li>
</ul>
</li>
</ul>
</div>
</nav>
</header>
LAMPIRAN PENGUJIAN SISTEM
LAMPIRAN SURAT-SURAT