skripsi strategi marketing public relations pt. …
TRANSCRIPT
UNIVERSITAS PROF.DR.MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
SKRIPSI
STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA DALAM
MEMPERTAHANKAN KEPUASAN KONSUMEN
Diajukan Oleh:
NAMA : EPI YUNI LARASATI
NIM : 2014-41-411
KONSENTRASI : Hubungan Masyarakat
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Guna Mencapai Gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi
Program Studi Ilmu Komunikasi
Jakarta
2018
i
KATA PENGATAR
Public Relations merupakan salah satu front liner penting dalam
berkomunikasi dengan masyarakat. Public Relations menentukan kesan
positif perusahaan di mata masyarakat, dan hubungan dengan masyarakat
akan menentukan cara perusahaan dalam bersosialisasi di tengah-tengah
masyarakat. Public Relations berperan dalam membangun hubungan,
khususnya hubungan komunikasi antara perusahaan dan masyarakat luas.
Public Relations menggunakan berbagai strategi dan taktik komunikasi
untuk memberitahu, mempengaruhi, dan mengubah pengetahuan, sikap,
dan perilaku publik sasarannya. Kegiatan Public Relations tersebut
berkaitan sangat erat dengan pembentukan opini publik dan perubahan
sikap dari masyarakat terhadap perusahaan.
Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat diungkapkan sesuatu
yang baru yang berkaitan dengan kepuasan konsumen. Peneliti juga
berharap penelitian ini dapat menjadi masukan bagi para praktisi public
relations menerapkan langkah-langkah strategis dalam mengatasi berbagai
hambatan dalam dunia menjaga hubungan jangka panjang dengan
konsumen.
Jakarta, Agustus 2018
Peneliti
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji bagi Allah Subhanallahu Wata’ala atas segala petunjuk,
kemudahan, kelancaran, kesabaran, dan segala kekuatan yang diberikan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun
penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian
sarjana pada Jurusan Hubungan Masyarakat pada Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
Dalam menyusun skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan,
arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Kedua orang tua penulis, Ibunda Tercinta (Nursanti) dan Ayah (Edi
Rosdian), serta abang tercinta atas dukungan yang diberikan, baik moril
maupun materil, perhatian, pengertian, bantuan dan semangatnya yang
tak pernah putus untuk penulis.
2. Prof. Dr. Dr. Rudy Harjanto, I.Ikom., MM., M.Sn., Rektor Universitas Prof.
Dr.Moestopo (Beragama) Jakarta.
3. Dr. Prasetya Yoga Santoso MM, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) Jakarta.
4. Dr. Wahyudi M. Pratopo. S.IP. M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
5. Drs. M. Muminto Arief, M.Ikom sebagai Koordinator Konsentrasi
Hubungan Masyarakat
6. Drs. Nono Sungkono, MM sebagai pembimbing I yang telah memberikan
pengetahuannya, senantiasa membimbing sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini
iii
7. Drs. Kusnul Arifin, M.Si sebagai pembimbing II yang telah memberikan
pengetahuannya, senantiasa membimbing sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh dosen pengajar dan staf administrasi Universitas Prof. Dr.
Moestopo (Beragama).
9. Ibu Retno, Mas Rezza, Mas Azas, Mas Made, dan Mbak Intan dari PT.
Gramedia Asri Media yang membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian serta memberikan bahan materi dan informasi yang dibutuhkan
penulis.
10. Teman-teman yang seperjuangan: Kuatiningsih, Heni Marlina, Karina
Permata Sari Naniek Nuraini, Ariezky Sandynintyas Putri, Silvi Destia
Ningrum, dan Prasriana Fitriesti.
11. Untuk Muhammad Setyono, Dhimas Permana, dan Nurma Irfani
Ramadhan. Terima kasih kalian telah menjadi teman terbaik bagi penulis
dalam hal belajar.
12. Bang Sapoy, Tante Lira dan Pak Dodi, dan Ibu Parisan yang telah berbaik
hati dan selalu menasihati dan memberi dukungan.
13. Mas Farchan Noor Rachman dan Mas Sakti Al Fattah terima kasih atas
kesediaannya untuk penulis wawancarai.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu telah banyak
membantu penulis, terima kasih atas dukungannya.
Hanya Allah yang dapat membalas semua ketulusan dan keikhlasan
yang telah diperikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan
akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis,
pembaca dan semua pihak.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian………………………………………………....1
1.2 Fokus Penelitian …………………………………………………………...8
1.3 Rumusan Masalah………………………………………………………….8
1.4 Tujuan Penelitian…………………………………………………………..8
1.5 Signifikansi Penelitian………………………………………………………9
1.5.1 Siknifikansi Akademis………………………………………………9
1.5.2 Signifikansi Praktis …………………………………………………9
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………………..9
v
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP & TEORI
2.1 Kajian Pustaka……………………………………………………………….10
2.2 Kerangka Konsep-Konsep Penelitian dan Teori…………………………14
2.2.1 Komunikasi……………………………………………………………14
2.2.1.1 Proses Komunikasi…………………………………………15
2.2.1.2 Tujuan komunikasi……………………………………........17
2.2.1.3 Komunikasi yang Efektif……………………………………18
2.2.2 Public Relations……………………………………………………….21
2.2.2.1 Tujuan Public Relations…………………………………….23
2.2.2.2 Fungsi Public Relations…………………………………….24
2.2.2.3 Tugas Pokok Public Relations……………………………..25
2.2.3 Strategi…………………………………………………………….......27
2.2.4 Marketing (Pemasaran) ……………………………………………..28
2.2.5 Bauran Pemasaran (Marketing mix) ……………………………….29
2.2.6 Marketing Public Relations…………………………………………..31
2.2.6.1 Definisi Marketing Public Relations……………………………31
2.2.6.2 Peranan Marketing Public Relations………………………….36
2.2.6.3 Three Ways Strategy dalam Marketing Public Relations…...37
2.2.7 PENCILS………………………..……………………………………..39
2.2.8 Kepuasan Konsumen………………………..……………………….41
vi
2.3 Kerangka Pemikiran………………………..……………………………….46
2.3.1 Strategi Marketing Public Relations………………………………..46
2.3.2 Bagan Alur Pemikiran………………………..………………………46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian ………………………..………………………..…...48
3.2 Pendekatan Penelitian ………………………..………………………...…49
3.3 Metode Penelitian Kualitatif………………………..…………………...….50
3.4 Jenis dan Sifat Penelitian………………………..…………………………51
3.5 Objek dan Subjek Penelitian………………………..……………………..52
3.6 Teknik Pengumpulan Data………………………..……………………….53
a. Data Primer………………………..……………………………………53
b. Data Sekunder………………………..………………………..………55
3.7 Teknik Analisis Data………………………..………………………………55
1. Tahap Reduksi Data. ………………..………………….………….....55
2. Tahap Penyajian Data………………..………………………………..55
3. Tahap Kesimpulan (Verifikasi) ………………..……………………...56
3.8 Teknik Keabsahan Data ………………..………………………………….56
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian………………..……………………………….57
4.1.1 PT. Gramedia Asri Media………………..…………………….…57
4.1.2 Brand PT. Gramedia Asri Media ………………..………………62
4.1.3 Visi dan Misi PT. Gramedia Asri Media…………………………64
4.1.4 Logo Perusahaan………………..………………………………..65
4.1.5 Struktur Organisasi………………..………………………………65
4.1.6 Uraian Tugas Public Relations Departement…………………..69
4.1.7 Produk dan Layanan………………..…………………………….73
4.2 Deskripsi Subyek Penelitian………………..……………………………76
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian.………………..………………………………77
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian………………..…………………………107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan……………….………………………………………..………..116
5.2 Saran………………..…………………………………………..………...…117
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT
ABSTRAK
Nama : Epi Yuni Larasati
NIM : 2014 – 41 – 411
Judul Skripsi : Strategi Marketing Public Relations PT. Gramedia Asri
Media dalam Mempertahankan Kepuasan Konsumen
Jumlah Halaman : VI Bab / 117 halaman
Bibliografi : 25 buku
Pembimbing : Pembimbing I : Drs. Nono Sungkono, MM
Pembimbing II : Drs. Kusnul Arifin, M.Si
Penelitian ini mengkaji strategi Marketing Public Relations yang dilakukan
oleh PT. Gramedia Asri Media dalam Mempertahankan Kepuasan Konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pull Strategy (menarik), Push
Strategy (mendorong), dan Power Strategy (kekuatan) dalam
mempertahankan kepuasan konsumen.
Latar belakang penelitian ini adalah masalah yang berhubungan
dengan usaha PT. Gramedia Asri media dalam Mempertahankan kepuasan
konsumen. Objek penelitian ini ialah PT. Gramedia Asri Media. Konsep yang
diguanakan adalah Strategi Public Relations menggunakan PENCILS dan
konsep kepuasann konsumen.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan teknik
pengumpulan data melalui wawancara dengan narasumber yang berwenang
untuk melakukan strategi Marketing public relations, observasi, dan studi
kepustakaan.
Setelah dilakukan penelitian melalui wawancara dan observasi,
hasilnya dalam mempertahankan kepuasan konsumen menggunaka pull
strategy yaitu daya tarik dan promosi. PT. Gramedia Asri Media.
menyediakan koleksi buku yang lengkap, mengatur tata letak buku display
yang menarik dan memberikan pelayanan yang ramah kepada konsumen.
ix
Kemudian promosi melalui berbagai media sosial. Push Strategy dalam
mempertahankan kepuasan konsumen dilakukan dengan menjalin hubungan
baik dengan konsumen dengan melakukan pelayanan prima. Power Strategy
yang dimiliki ialah identitas Gramedia sebagai penyedia buku terlengkap
dengan 6 penerbit yang dimiliki Gramedia dan menyediakan fasilitas yang
nyaman bagi konsumen.
Strategi Marketing Public Relations melalui konsep PENCILS dilakukan
Gramedia melalui Publication dengan membuat website www.festival
literasi.com. Event dilakukan dengan membuat kegiatan bertemakan literasi.
News dihasilkan melalui press releasse yang dikeluarkan public relations.
Community Involvement Gramedia yaitu komunitas taman baca. Identity media
menggunakan logo G gramedia sebagai identitas perusahaan. Lobbying and
negotiation dilakukan kepada pihak pemeritah seperti kemndikbud untuk
melaksanakan kegiatan bersama. Social responsibility dilakukan dengan
mencari komunitas baca terbaik di Indonesia dan memberikan bantuan buku
selama satu tahun.
Kata Kunci : Strategi Marketing Public Relations, Gramedia, Kepuasan
Konsumen
x
UNIVERSITY PROF. DR. MOESTOPO (RELIGIOUS)
FACULTY OF COMMUNICATION
CONCENTRATION OF PUBLIC RELATIONS
ABSTRACT
Name : Epi Yuni Larasati
NIM : 2014- 41-411
Thesis Title : Marketing Public Relations Strategy
PT. Gramedia Asri Media in Maintaining Consumer
Satisfaction
Number of Pages : V Chapter / 117 pages
Bibliography : 25 books
Advisor : Advisor I : Drs. Nono Sungkono, MM
Adrvisor II : Drs. Kusnul Arifin, M.Si.
This study examines the Marketing Public Relations strategy conducted by
PT. Gramedia Asri Media in Maintaining Consumer Satisfaction. This study aims to
find out how Pull Strategy (interesting), Push Strategy (push), and Power Strategy
(strength) in maintaining customer satisfaction.
The background of this research is a problem related to PT. Gramedia Asri
media in maintaining consumer satisfaction. The object of this research is PT.
Gramedia Asri Media. The concept used is the Public Relations Strategy using
PENCILS and the concept of customer satisfaction.
This study uses descriptive analysis method with data collection techniques
through interviews with resource persons who are authorized to conduct marketing
strategies for public relations, observation, and literature studies.
xi
After conducting research through interviews and observations, the results
in maintaining customer satisfaction use pull strategy, namely attractiveness and
promotion. PT. Gramedia Asri Media. providing a complete collection of books,
arranging layout of attractive display books and providing friendly services to
consumers. Then promotion through various social media. Push Strategy in
maintaining customer satisfaction is done by establishing good relationships with
consumers by doing excellent service. The Power Strategy that is owned is
Gramedia's identity as the most complete book provider with 6 publishers owned
by Gramedia and provides convenient facilities for consumers.
Marketing Public Relations Strategy through the PENCILS concept is done
by Gramedia through Publication by creating a website www.festival literasi.com.
The event is carried out by making literacy-themed activities. News is generated
through a press release issued by public relations. Community Involvement
Gramedia is the reading park community. Media identity uses the G gramedia logo
as a corporate identity. Lobbying and negotiation is carried out to government
agencies such as the Ministry of Education and Culture to carry out joint activities.
Social responsibility is done by finding the best reading community in Indonesia
and providing book assistance for one year.……………………………………………
Yearjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj….jjjj for
Key Notes: Marketing Strategy for Public Relations, Gramedia,and Customer
Satisfaction
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Bagi sebagian orang, membaca merupakan kegiatan yang memiliki
keseruan tersendiri yang menjadi hobi, gaya hidup, dan bahkan menjadi
kebutuhan. Begitu mendesaknya dan tergila-gilanya sebagian orang dengan
aktifitas membaca, penulis sering menemui orang yang membaca buku di
tempat umum: halte, ruang tunggu rumah sakit, dan tempat umum lainya.
Selain memperluas wawasan, melalui membaca kita jadi tahu serta
belajar dari pengalaman orang lain yang merupakan bagian dari proses hidup
yang tidak dapat kita rasakan sendiri. Sudut pandang berbeda dalam
memaknai hidup serta hal-hal unik lainnya dapat kita temui melalui membaca
buku.
Buku adalah jendela dunia, dan kegiatan membaca buku merupakan
suatu cara untuk membuka jendela tersebut agar kita bisa mengetahui lebih
tentang dunia yang belum kita tahu sebelumnya. Buku merupakan sumber
berbagai informasi yang dapat membuka wawasan kita tentang berbagai hal
seperti ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun
aspek-aspek kehidupan lainnya.
Berbagai tema non fiksi maupun tema lainnya seperti; Fiksi Ilmiah,
fantasi, misteri, horror, komedi, roman, dan tema-tema lainnya mempunyai
2
daya tarik sendiri di hati para pecinta buku sesuai selera bacanya. Untuk itu,
PT. Gramedia Asri Media hadir sebagai salah satu perusahaan yang
memenuhi kebutuhan pengemar buku dengan berbagai koleksi yang tersedia
di dalamnya.
PT. Gramedia Asri Media adalah anak perusahaan Kompas yang
menyediakan jaringan toko buku dengan nama Toko Buku Gramedia di
beberapa kota di Indonesia dan Malaysia. Perusahaan ini didirikan pada
tanggal 2 Februari 1970 dengan diawali dari satu toko buku kecil berukuran
25m² di daerah Jakarta Barat dan sampai tahun 2002 telah berkembang
menjadi lebih dari 50 toko yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain
menyediakan buku, Toko Buku Gramedia menyediakan berbagai produk lain
seperti alat tulis, perlengkapan kantor, alat olahraga, alat musik, dll.
Perusahaan ini bekerja sama dengan penerbit-penerbit buku baik dalam
maupun luar negeri. Dari kelompok usahanya sendiri, pemasok ke Toko Buku
Gramedia antara lain adalah Gramedia Pustaka Utama, Elex Media
Komputindo, Gramedia Widya Sarana, Bhuana Ilmu Populer, dan Gramedia
Majalah, sementara dari luar negeri misalnya Prentice Hall, McGraw
Hill, Addison Wesley, dll.
Tugas utama seorang profesional Public Relations adalah melakukan
komunikasi dan membangun hubungan dengan segenap publik organisasi.
Sebelum melaksanakan tugas dan fungsinya seorang public relations perlu
melakukan sebuah strategi. Strategi sebuah organisasi yang mempunyai
3
tujuan jangka panjang yang ditentukan setelah melakukan analisis dan
pengambilan keputusan. Setelah menentukan sebuah strategi selanjutnya
mengkomunikasikannya sehingga dapat diimplementasikan untuk
memperoleh dukungan dari khalayak.
Public Relations juga memiliki tugas membangun hubungan dan
membentuk good will (itikad baik) bagi organisasi atau perusahaaan,
sedangkan marketing memiliki tugas memelihara para pelanggan dan
penjualan baik produk maupun jasa. James E gurnig dalam bukunya
Excellence in Public Relation and Communication Management (1992:88)
menyebutkan, “Fungsi marketing adalah komunikasi dengan para pemasar
untuk sebuah organisasi atau perusahaan barang dan jasa, sedangkan fungsi
Public Relations adalah memerhatikan semua publik organisasi atau
perusahaan.”
Tujuan utama marketing untuk memperoleh pendapatan bagi organisasi
atau perusahaan dengan meningkatkan kurve permintaan pasar. Sedangkan
Public Relations berperan penting dalam meningkatkan citra organisasi
karena Public Relations akan menyampaikan apa yang menjadi agenda
organisasi, serta aktivitas organisasi lainnya yang tujuannya untuk
mendekatkan organisasi dengan publiknya.
Secara umum pengertian Marketing Public Relations adalah suatu proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian program yang dapat
merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian
4
informasi yang dapat dipercaya melalui kesan positif yang berkaitan dengan
identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan,
perhatian dan kepentingan bagi para konsumennya.
Secara garis besar terdapat tiga taktik (Three Ways Strategy) dalam
mencapai tujuan (goals) Public Relations dimana merupakan potensi untuk
menyandang suatu taktik 1) pull strategy (menarik), 2) push strategy
(mendorong), 3) power strategy (kekuatan), dalam hal pemasaran, dan
pass strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik
yang menguntungkan.
Program Marketing Public Relations di satu sisi merupakan upaya
untuk mendorong pembelian dan sekaligus memberikan nilai-nilai serta
kepuasan bagi pelanggan yang telah menggunakan produknya, disisi lain
melalui public relations dalam menyelenggarakan komunikasi timbal-balik dua
arah, diharapkan dapat menciptakan kesan positif terhadap lembaga yang
diwakilinya.
Menurut Umar, “Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen
setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya”.
(2005:56). Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan
oleh produk atau jasa sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan
dalam waktu yang lama.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari buku
Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa, “Kepuasan konsumen adalah
5
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah
membandingkan kinerja (hasil) produk yang dirasakan dengan harapannya.”
(2001:56)
Memuaskan kebutuhan konsumen adalah keinginan setiap perusahaan.
Selain faktor penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, memuaskan
kebutuhan konsumen dapat meningkatkan keunggulan dalam persaingan.
Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk
membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat
kebutuhan yang sama muncul kembali dikemudian hari. Hal ini berarti
kepuasan merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan
pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari volume penjualan
perusahaan.
Perilaku pembelian konsumen adalah hasil dari evaluasi terhadap merek
atau jasa. Menurut Assael dalam Susila dan Faturrahman, “Pada saat
seorang konsumen melakukan evaluasi terhadap merk atau jasa, konsumen
cenderung menggunakan merk atau jasa yang memberikan kepuasan
tertinggi.” (2004;29)
Oleh karenanya, seorang pelaku di dunia pemasaran akan berusaha
keras untuk mengukur minat dari konsumen, serta mengetahui faktor-faktor
apa saja yang memengaruhi minat tersebut. Minat konsumen merupakan
perilaku konsumen yang menunjukkan sejauh mana komitmennya untuk
melakukan tindakan pembelian atau kegiatan penggunaan barang atau jasa.
6
“Kebutuhan dan keinginan konsumen akan barang dan jasa berkembang
dari masa ke masa dan mempengaruhi perilaku mereka, dalam istilah asing
perilaku konsumen disebut consumer behavior. Perilaku konsumen dapat
didefinisikan sebagai kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapaatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa termasuk
didalamnya proses pegambilan perilaku pada persiapan dan penentuan
kegiatan tersebut. Perilaku konsumen dalam mempertimbangkan barang dan
jasa apa yang akan di beli, dimana, kapan, bagaimana, berapa jumlah dan
mengapa membeli produk tersebut” (Swastha 2006:25)
Harapan pembeli dibentuk oleh pengalaman pembelian terdahulu,
komentar teman dan kenalannya, serta informasi dan janji pemasar dan
sainggannya. Apabila pemasar menaikkan harapan pelanggan terlalu tinggi,
pembeli mungkin akan kecewa jika perusahaan gagal memenuhinya. Di lain
pihak, jika perusahaan menetapkan harapan pelanggan terlalu rendah, maka
perusahaan tidak dapat menarik cukup banyak pembeli, meskipun yang
membeli akan puas.
Jadi tingkat kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari perbedaan
antara kinerja yang dirasakan dan harapan. Pelanggan bisa merasakan satu
dari tiga tingkat kepuasan yang umum. Jika kinerja dibawah harapan,
pelanggan akan tidak puas. Kalau kinerja sesuai harapan, pelanggan akan
puas. Apabila kinerja melampaui harapan, pelanggan akan sangat puas,
senang atau bahagia.
7
Puas tidaknya para kosumen terhadap suatu produk, pastinya akan
memberi imbas tertentu bagi perkembangan bisnis sebuah perusahaan.
Apabila konsumen mendapatkan kepuasan dari produk yang di pasarkan,
bisa dipastikan bila mereka melakukan pembelian ulang di masa-masa yang
akan datang. Dan begitu juga sebaliknya, bila mereka kecewa dengan
pelayanan yang diberikan, maka tidak menutup kemungkinan bila konsumen
berpaling ke perusahaan lain.
Marketing Public Relations menjadi bagian yang sangat penting bagi
perusahaan, karena mampu memberikan dampak yang sangat luas bagi
publik (konsumen dan calon konsumen), yaitu adanya kepuasan terhadap
konsumen, sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Strategi Marketing Public Relations dilakukan demi mencapai tujuan
perusahaan, salah satunya ialah menarik minat konsumen agar terus
menggunakan produk mereka. Toko buku di Indonesia semakin bersaing dan
berkembang. Hal ini dapat dilihat dengan hadirnya perusahaan yang bergerak
di bidang yang sama seperti Gunung Agung, Aksara, Karisma, Erlangga dan
lainnya.
Untuk itu agar konsumen tidak berpaling ke perusahaan lain dan untuk
mempertahankan kepuasan konsumen, tentunya PT. Gramedia Asri Media
mempunyai beberapa strategi. Maka dari itu, peneliti akan mengangkat judul
“Strategi Marketing Public Relations PT. Gramedia Asri Media dalam
Mempertahankan Kepuasan Konsumen”
8
1.2 Fokus Penelitian
Agar terhindar dari pembahasan yang mengkomunikasikannya terlalu
luas dan jarak yang tidak terarah, berdasarkan latar belakang masalah yang
sudah peneliti uraikan diatas, maka fokus penelitian ini adalah adalah
“Strategi Marketing Public Relations PT. Gramedia Asri Media dalam
Mempertahankan Kepuasan Konsumen”
1.3 Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan ruang bagi peneliti untuk
mengidentifikasi masalah penelitian, untuk mendefinisikan atau membatasi
ruang lingkup penelitiannya dan menjelaskan darimana sudut diteliti
1. Bagaimana strategi Marketing Public Relations yang dilakukan PT.
Gramedia Asri Media?
2. Bagaimana cara PT. Gramedia Asri Media dalam Mempertahankan
Kepuasan Konsumen?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi Marketing Public Relations PT. Gramedia Asri
Media
2. Untuk mengetahui implementasi Marketing Public Relations PT. Gramedia
Asri Media dalam mempertahankan kepuasan konsumen
9
1.5 Signifikansi Penelitian
1.5.1 Siknifikansi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
akademis dalam ilmu komunikasi bidang Public Relations kepada
pengembang pengetahuan kehumasan atau Public Relations di
Indonesia mengenai Marketing Public Relations pada suatu
perusahaan.
1.5.2 Signifiikansi Praktis
Peneliti berharap agar hasil penelitian yang dilakukan peneliti
bermanfaat dan dapat memberikan masukan bagi PT. Gramedia
Asri Media
1.6 Lokasi dan waktu Penelitian
Lokasi : PT. Gramedia Asri Media
Jalan Palmerah Barat No 29-37 Jakarta
Waktu :
dalam jangka waktu 6 bulan keseluruhan penelitian ini selesai terlaksana.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN
KERANGKA PENELITIAN
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian mengenai strategi public relations umumnya dilakukan
untuk mengetahui sampai mana kemampuan seorang public relations
mempengaruhi masyarakat. Kajian mengenai public relations antara lain
dilakukan oleh Bella Belinda yang membahas Strategi Marketing
Communication dalam Membentuk Brand Image Produk JansPort
(Implementasi Marketing Public Relations dalam pelaksanaan Jeansport
Campus Ambassador).
Hasil penelitiannya yaitu membentuk JanSport Campus Ambassador
yang memiliki beberapa kriteria yakni daya tarik, dapat dipercaya, dan
keahlian. Menerapkan strategi Marketing Public Relation melalui terbitan,
acara-acara, dan pemberian dana sponsor. Membentuk brand image
JanSport yaitu youth lifestyle.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Wartini dengan judul Strategi
Marketing Public Relations PT. Fastfood Indonesia Tbk. dalam Membangun
Kepuasan Pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi
kasus serta menggunakan paradigma konstruktivis sebagai pendekatannya.
11
Penelitian bertujuan untuk mengetahui Strategi Marketing Public
Relations PT. Fastfood Indonesia Tbk. dalam Membangun Kepuasan
Pelanggan. Hasil penelitian tersebut ialah menciptakan daya tarik dengan
slogan menarik yaitu “KFC jagonya ayam”, melakukan promosi di berbagai
media, meningkatkan pelayanan, dan memberi fasilitas seperti wifi, area
bermain dan opening 24 jam nonstop.
Peneliti bertujuan untuk mengetahui strategi Berbeda dengan kedua
penelitan tersebut, penelitian ini tentang Strategi Marketing Public Relations
PT. Gramedia Asri Media dalam Mempertahankan Kepuasan Konsumen.
yang peneliti lakukan adalah memfokuskan kepada bagaimana strategi
marketing public relations terkait dalam mempertahankan kepuasan
konsumen.
Tabel 2.1 Review Penelitian Sejenis Terdahulu
No Paparan Literatur 1 Literatur 2 Literatur 3
1 Nama
peneliti
Bella Belinda Wartini Epi Yuni Larasati
2 Judul
penelitian
Strategi
Marketing
Communication
dalam
Membentuk
Brand Image
Strategi
Marketing
Public
Relations PT.
Fastfood
Indonesia Tbk.
Strategi Marketing
Public Relation PT.
Gramedia Asri Media
dalam
Mempertahankan
Kepuasan konsumen
12
Produk JansPort
(Implementasi
MPR dalam
pelaksanaan
Jeansport
campus
Ambassador)
dalam
Membangun
Kepuasan
Pelanggan
3 Tujuan
Penelitian
Untuk
mengetahui
strategi
marketing
communication
dalam
membentuk
brand image
produk Jansport.
Memberikan
pandangan guna
membentuk citra
yang positif
kepada
pengguna
JanSport
Untuk
mengetahui
strategi
Marketing
Public
Relations PT.
Fastfood
Indonesia Tbk.
dalam
Membangun
Kepuasan
Pelanggan
Untuk mengetahui
strategi marketing
public relation PT.
Gramedia Asri Media.
Untuk mengetahui
bagaimana strategi
push, pull, dan power
PT. Gramedia Asri
Media dalam
mempertahankan
kepuasan konsumen.
13
Indonesia
4 Teori
Penelitian
Teori Marketing
Public Relation
dan Brand
Ambassador
Teori
Marketing
Public
Relations dan
teori kepuasan
pelanggan
Teori Marketing
Public Relations dan
Teori PENCILS
5 Metode
Penelitian
Studi Kasus Studi Kasus Studi Kasus
6 Hasil
penelitian
Membentuk
JanSport
Campus
Ambassador
yang memiliki
beberapa kriteria
yakni daya tarik,
dapat dipercaya,
dan keahlian.
Menerapkan
strategi MPR
melalui terbitan,
acara-acara, dan
pemberian dana
Menciptakan
daya tarik
dengan slogan
menarik yaitu
“KFC jagonya
ayam”,
melakukan
promosi di
berbagai
media,
meningkatkan
pelayanan, dan
memberi
fasilitas seperti
Hasil penelitian belum
diketahui
14
sponsor.
Membentuk
brand image
JanSport yaitu
youth lifestyle.
wifi, area
bermain dan
opening 24 jam
nonstop.
2.2 Kerangka Konsep-Konsep Penelitian dan Teori
2.2.1 Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari kata common dalam bahasa
inggris atau communis dalam bahasa Latin, keduanya diartikan secara
bersamaan. Berkomunikasi merupakan kegiatan bersama antar orang
untuk berbagi informasi, ide-ide, keputusan tentang sesuatu. Dalam
proses berbagi informasi terdapat tiga unsur pokok yaitu komunikator,
pesan, dan komunikan. Secara umum bisa dipahami bahwa komunikasi
adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan dalam bentuk verbal
maupun nonverbal yang disertai dengan pemaknaan terhadap pesan
yang dikirim. (Sudaryono 2014:278)
Definisi komunikasi : Menurut Forsdale (1981) seorang ahli
pendidikan terutama ilmu komunikasi : Dia menerangkan dalam sebuah
kalimat bahwa “communication is the process by which a system is
established, maintained and altered by means of shared signals that
15
operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana
suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa
sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan
aturan.
Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari
dalam menyampaikan pesan/rangsangan (stimulus) yang terbentuk
melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana
satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan
makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di
ruang publik. Dengan tujuan sang “receiver” (komunikan) dapat
menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh “source”
(komunikator).
2.2.1.1 Proses Komunikasi
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah penyampaian suatu
pesan yang dilakukan oleh seorang komunikator sedemikian rupa
sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang
disampaikan komunikator adalah pernyataan sebagai panduan dari
perasaan yang berupa ide, gagasan, atau informasi.
Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek
(2003:116), membagi proses komunikasi menjadi beberapa tahapan,
yaitu :
16
1. Proses Komunikasi Secara Primer.
Yaitu proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan penggunaan lambang (simbol) sebagai
medianya. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi,
umumnya adalah bahasa. Dikatakan demikian karena ada juga
lambang lain dipergunakan dalam berkomunikasi, antara lain gesture,
yaitu gerakan tubuh, gambar, warna dan sebagainya
2. Proses Komunikasi Secara Sekunder
Yaitu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang
lain dengan penggunaan alat/sarana sebagai media pertama
seseorang menggunkan media kedua. Setelah penggunaan
lambang/simbol sebagai media pertama. Seseorang menggunakan
media kedua dalam berkomunikasi dikarenakan komunikan sebagai
sasarannya berada ditempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak.
Surat, telepon, fax, radio dan majalah adalah sebagai contoh media
yang sering dipakai dalam berkomunikasi.
“Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi
merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara
berurutan serta berkaitan satu sama lainnnya dalam kurun waktu
tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak statis, tetapi dinamis
dalam arti akan selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus
menerus” (Sendjaja, 2008:13).
17
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa proses
komunikasi terbagi menjadi dua proses. Proses secara primer
merupakan proses penyampaian perasaan komunikator ke komunikan
secara langsung dengan menggunakan simbol sebagai media. Proses
secara sekunder merupakan proses penyampaian perasaan
komunikator dengan komunikan secara tidak langsung dengan
menggunakan alat pendukung sebagai media untuk menyampaikan
pesan.
2.2.1.2 Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi di dalam komunikasi pemasaran menurut Larry
Percy (2008 : 225) :
1. Category need
Tujuan komunikasi ini untuk membentuk persepsi di benak
target audience bahwa produk atau jasa yang ditawarkan
dapat memenuhi kebutuhan brand. Kebutuhan yang dapat
dipenuhi inilah yang dapat dipenuhi inilah yang diasosiasikan
dengan brand.
1. Brand Awareness
Tujuan komunikasi agar target audience memiliki kemampuan
untuk menyadari atau mengulang nama brand. Dengan tujuan
menciptakan brand awareness diharapkan pembeli bisa
18
mengulang atau mengingat nama brand ketika muncul
kebutuhan terhadap produk atau jasa.
3. Brand Attitude
Mengacu pada evaluasi keseluruhan dari target audience
terhadap produk atau jasa yang ditawarkan dalam
hubungannya tentang brand atau bagaimana brand bisa
memenuhi alasan mengapa khalayak membutuhkan produk
atau jasa itu.
4. Brand Purchase Intention
Merupakan instruksi dari target audience itu sendiri untuk
membeli dan menggunakan sebuah brand. Hal ini mengacu
kepada komitmen untuk melakukan action tertentu terhadap
brand meskipun tidak terjadi pembelian actual dari brand.
Keempat tujuan komunikasi di atas, masing-masing digunakan
untuk menyasar tujuan marketing dalam hal tingkatan keputusan
konsumen yang ingin disasar oleh brand. Masing-masing
sasarannya antara lain gairah kebutuhan konsumen, pertimbangan
brand, pembelian dan penggunaan produk.
2.2.1.3 Komunikasi yang Efektif
Untuk membangun komunikasi yang efektif dengan
konsumen, dalam ilmu perilaku konsumen dikenal lima hukum
komunikasi yang efektif. Kelima hokum komunikasi yang
19
efektif adalah respect, empathy, audible, clarity, humble, yang
berarti merengkuh atau meraih karena sesungguhnya
komunikasi adalah upaya kita untuk merih perhatian, simpati,
tanggapan, atau respons positif dari orang lain. (Sudaryono,
2014:308-310)
1. Respect. Hukum yang pertama untuk mengembangkan
komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap
individu yang menjadi sasaran pesan yang kita
sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai
merupakan hukum yang pertama dalam komunikasi
dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya
manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita
membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling
menghargai, kita dapat membangun kerjasama dan
menghasilkan strategi yang akan meningkatkan efektifitas
kinerja kita, baik sebagai individu maupun secara
keseluruhan sebagai sebuah tim. Prinsip paling dalam
pada diri manusia adalah kebutuhan untuk dihargai.
2. Emphaty. Empati adalah kemampuan kita untuk
menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi
oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama untuk memiliki
sikap empati adalah kemampuan untuk mendengarkan
20
atau mengerti terlbih dahulu sebelum didengar atau
dimengerti oleh orang lain. Dengan memahami dan
mendengar orang lain lebih dahulu, kita dapat
membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita
perlukan untuk membangun kerjasama dan sinergi
dengan orang lain. Rasa empati akan memampukan kita
menyampaikan pesan dengan cara dan sikap yang akan
memudahkan penerima pesan menerimanya. Oleh
karena itu, dalam ilmu pemasaran, merupakan sebuah
keharusan. memahami perilaku konsumen. Dengan
memahami perilaku konsumen, kitadapat berempati
dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat,
harapan, dan kesenangan konsumen.
3. Audible. Makna dari audible adalah dapat didengar atau
dimengerti dengan baik. Sebelum orang lain menerima
atau mengerti maksud kita, terlebih dahulu kita harus
berupaya agar maksud kita bisa dipahami dengan baik
oleh orang lain. Pesan harus disampaikan melalui media
atau saluran pengiriman sedemikian rupa sehingga
diterima dengan baik oleh penerima pesan.
4. Clarity. Pesan harus jelas sehingga tidak menimbulkan
multi-intepretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan.
21
Kejelasan juga berarti keterbukaan dan transparasi. Dalam
berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka
(tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan) sehingga
dapat menimbulkan rasa percaya (trust) pada penerima
pesan atau anggota tim kita. Tanpa keterbukaan, akan
timbul sikap saling curiga dan pada giliirannya, akan
menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim
kita.
5. Humbble. Sikap rendah hati adalah sikap melayani secara
penuh (dalam bahasa pemasaran customer first atitude)
sikap menghargai, mau mendengar, dan menerima kritik
dan tidak sombong dan memandang rendah orang lain,
berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah
lembut, dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan
kepentingan yang lebih besar.
2.2.2 Public Relations
Public Relations tidak lepas dari kegiatan komunikasi yaitu
menyebarluaskan pesan, informasi dan komunikasi mengenai
kegiatan perusahaan yang diwakilinya, untuk disampaikan kepada
publik sebagai sasaran atau targetnya. Dalam manajemen, Public
Relations, sama pentingnya dengan pemasaran, produksi,
keuangan, dan sumber daya manusia lainnya.
22
Kinerja Public Relations dari kegiatan manajemen komunikasi
untuk mendukung perannya dalam perusahaan seperti membangun
serta memelihara pengertian bersama antara publik internal dan
eksternal. Pemeliharaan hubungan tersebut dilakukan untuk
mendukung sebagai aksi dini untuk menghindari permasalahan
yang berpotensi menjadi serius. Selain itu juga dapat mengantisipasi
adanya kecendrungan hal yang negatif dapat menimpa perusahaan.
Dalam bukunya Teori dan Profesi Kehumasan, M. Linggar
Anggoro menerangkan Humas merupakan terjemahan dari
istilah public relations atau PR kedua istilah ini akan dipakai secara
bergantian, menurut kamus terbitan Institute of Public
Relations (IPR), “humas adalah keseluruhan upaya yang
dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam
rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian
antara satu organisasi dengan segenap khalayaknya”.
Jadi humas adalah satu kegiatan yang diorganisasi sedemikian
rupa sebagai satu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan
semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur.
Kegiatan humas sama sekali tidak bisa dilakukan secara
sembarangan atau dadakan. Tujuan humas sendiri adalah untuk
memastikan bahwa niat baik dan kiprah organisasi yang
bersangkutan senantiasa dimengerti oleh pihak–pihak lain yang
23
berkepentingan (atau lazim disebut sebagai seluruh “khalayak” atau
publiknya).
2.2.2.1 Tujuan Public Relation
1. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk
publik eksternal atau masyarakat dan konsumen
2. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik
sasaran dengan perusahaan
3. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public
relations
4. Efektif dalam membangun pengenalan merek daan
pengetahuan merek.
5. Mendukung bauran pemasaran
(Ruslan 2001:246)
Tujuan Public Relations pada prinsipnya adalah untuk
menciptakan, memellihara, dan meningkatkan citra yang baik dari
perusahaan kepada publik yang sesuai dengan kodisi-kondisi dari
publik yang bersangkutan, dan memperbaikinya jika citra itu
menurun atau rusak. (Sudaryono, 2014:112)
24
2.2.2.2 Fungsi Public Relations
Fungsi utama Public Relations adalah menumbuhkan dan
mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau
organisasi dengan publiknya, internal maupun eksternal,
dalam ranagka menanamkan pengertian, kepercayaan,
memperbaiki dan mempertahankan citra positif yang
menguntungkan bagi organisasi atau perusahaan, fungsi
pokok seorang Public Relations, menurut F. Rachmadi, yaitu :
1. Sebagai alat untuk mengerti, memahami sikap publik dan
mengetahui apa yang harus dan tidak boleh dilakukan
noelh perusahaan untuk merubah sikap mereka.
2. Sebagai suatu program aksi untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan”. (Rachmadi,1992:21).
Sedangkan menurut Effendy, fungsi Public Relations
adalah sebagai berikut :
1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan
organisasi.
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan
publik intern dan publik ekstern
3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan
informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan
opini publik kepada organisasi melayani publik dan
menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan
25
umum” (Effendy, 1991 : 123)
Berdasarkan fungsi tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa
public relations bertindak sebagai komunikator dalam kegiatan
komunikasi pada organisasi perusahaan, berlangsung dalam
komunikasi dua arah timbal balik. Dalam hal ini, di satu pihak
melakukan fungsi komunikasi dalam bentuk penyebaran
informasi, di lain pihak komunikasii berlangsung dalam bentuk
penyampaian pesan dan opini publik yang mempengaruhi
persepsi masyarakat.
2.2.2.3 Tugas Pokok Public Relations
Tugas pokok Public Relations menurut Onong Uchjana
(2006:137) , antara lain :
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak, sehubungan
dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh
perusahaan.
2. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
3. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah
dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka
mendapatkan pengakuan.
4. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat
luas serta membuka pasar-pasar baru.
5. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat
bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan
saham baru atau saham tambahan.
26
6. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan
khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu
peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau
salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik
perusahaan.
7. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar lebih
efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk
perusahaan.
8. Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan
mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya
suatu krisis.
9. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan
perusahaan dalam menghadapi risiko pengambilalihan oleh
pihak-pihak lain.
10. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
11. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan
partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam
kehidupan sosial sehari-hari.
12. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai
sponsor dari suatu acara.
13. Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar
memahami kegiatan atau produk perusahaan yang positif
agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari
peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang
merugikan.
14. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah
dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui
betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam
berbagai hal.
27
2.2.3 Strategi
Pengertian strategi menurut Gregory (1996:105) adalah
pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan erat dengan
pelaksanaan perencanaan program dalam kurun waktu tertentu,
mengkoordinasikan tim kerja, memiliki tema, faktor pendukung yang
sesuai dengan prinsip-prinsip untuk melaksanakan gagasan
strategis secara rasional dan dapat dilaksanakan melalui suatu
taktik program public relations secara efektif.
Strategi pada hakikatnya adalah suatu perencanaan dan
manajemen untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik
operasionalnya. Komunikasi secara efektif adalah sebagai berikut:
a. bagaimana mengubah sikap
b. mengubah opini
c. mengubah perilaku
Tujuan utama strategi komunikasi menurut Wayne Pace,
Brent D. Peter dan M. Dallas Burnett dalam bukunya Techniques for
Effective Communication, tujuan strategi komunikasi tersebut
sebagai berikut.
a. To secure understanding
Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam
berkomunikasi.
b. To establish acceptance
28
Bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik.
c. To motive action
Penggiatan untuk motivasinya.
d. To goals which communicator sought achive
Bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak
komunikator dari proses komunikasi tersebut.
2.2.4 Marketing (Pemasaran)
Dewasa ini, pemasaran mempunyai arti baru, yaitu pemuasan
akan kebutuhan konsumen atau pelanggan. Suatu produk akan
dapat dijual dengan mudah apabila bagian pemasaran suatu
perusahaan dapat memahami kebutuhan konsumen, melakukan
pengembangan produk, menetapkan harga yang sesuai,
melakukan pendistribusian, dan kegiatan promosi dengan efektif.
Untuk lebih jelas mengenai pemasaran, penulis mengutip pendapat
dari pakar ekonomi.
Pengertian pemasaran menurut Kotler (2002:100):
“Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana
seseorang atau kelompok memperoleh aapa yang mereka
buutuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
dan nilai”.
29
Pemasaran dalam sebuah perusahaan memegang peranan
yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu
kegiatan yang digunakan untuk memepertahankan kelangsungan
hidup perusahaan, melakukan perkembangan terhadap
perusahaan dan untuk mencapai tujuan perusahaan serta
keuntungan.
2.2.5 Bauran Pemasaran (Marketing mix)
Marketing Mix dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan
sebutan Bauran Pemasaran atau 4P.
Menurut Kotler (1997:92) Marketing Mix atau Bauran
Pemasaran, dapat diartikan sebagai “Sekumpulan dari
variable-variabel yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan
dalam pasar sasaran” atau dengan kata lain 4P merupakan
kombinasi dari variabel-variabel pemasaran yang merupakan faktor
internal yang berada dalam jangkauan yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan.
Adapun variabel-variabel tersebut sebagai berikut:
1. Produk:
Kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
dan ditawarkan kepada pasar sasaran. Bauran produk
30
mempunyai sarana-sarana yaitu: mutu, cirikhas, gaya merk
dagang, pembukus, pelayanan dan jaminan.
2. Harga
Sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen kepada
produsen untuk mendapatkan suatu produk. Varibel ini
mempunyai saran-saran yaitu: daftar harga, potongan harga,
syarat kredit dan periode pembayaran.
3. Distribusi
Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk dapat
diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Variabel ini
mempunyai sarana-sarana seperti lokasi, transportasi,
persediaan barang, distributor dan pengecer.
4. Promosi
Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk
meyakinkan konsumen sasaran untuk membeli produknya.
Adapaun sarana-sarana yang terkandung didalamnya adalah
periklanan, personal seling, promosi penjualan, publisitas
Variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi
pemasaran (Koter, 1997:604):
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal
dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang
ditunjuk dengan mendapat bayaran.
31
b..Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk
dan jasa.
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi
citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau
lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran
secara langsung untuk mendapatkan respon dari
pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan
dengan menggunakan surat, telepon, dan alat
penghubung nonpersonal lain
2.2.6 Marketing Public Relations
2.2.6.1 Definisi Marketing Public Relations
Sejak tahun 1990-an, awal dari pasar terbuka pada abad 21 ini,
berbagai kegiatan bisnis khususnya bidang pemasaran sudah tidak
lagi mengacu kepada konsep-konsep pemasaran konvensional
yang dipergunakan pada tahun 1960-an. Hadirnya konsep-konsep
pengembangan bidang pemasaran yang baru pada tahun 1970-an
yang lebih dikenal dengan istilah strategi pemasaran (Startegy
32
Marketing), positioning social marketing, macro marketing, global
marketing, dan mega marketing. Semua itu adalah bentuk
pengembangan dari formula 4-Ps (Product, Price, Promotion, and
Place) yang ditambah dengan unsur kiat Public Relations dan power
serta mengambil pola how to service of excellent marketing, dalam
upaya mempertahankan loyalitas pelanggannya.
Pada tahun 1980-an hadir lagi konsep pemasaran yang lebih
spesialis dan lebih spesifik cakupannya. Konsep-konsep tersebut
tidak lagi hanya memfokuskan orientasi penjualannya kepada segi
“what” dari kuantitas penjualan produknya demi menjaga
kepentingan pihak produsen untuk memperoleh keuntungan
ekonomi yang setinggi-tingginya. Tetapi, konsep tersebut mulai
melihat dari segi “how” yang menjelaskan mengenai pemasaran
yang berorientasi kepada kepuasan konsumen dengan kualitas
prima (service of excellent) serta memulai dari kiat dan teknik
promosi penjualan produk yang memadukan kekuatan publishing.
Yakni suatu bentuk pengembangan kegiatan publikasi Public
Relations dengan pendekatan teknik-teknik jurnalistik dalam
berkomunikasi tentang informasi produk yang akan diluncurkan (pre
project selling) kepada publiknya, dan hingga kiat pelayanan purna
jual (after sales service).
33
Public Relations dalam konsepsi Integrated Marketing
Communications melakukan pekerjaan yang sangat luas dan
beragam, tidak hanya bertugas mengumpulkan opini publik tetapi
juga bertugas mengatur corporate brand dan menjaga reputasinya.
Antara Public Relations dengan pemasaran memiliki hubungan
timbal balik dan cenderung memiliki fungsi dan tujuan yang sama.
Peranan Public Relations dalam dunia pemasaran sangat
diperlukan karena Public Relations dapat membantu perusahaan
untuk meyakinkan pasar, memahami bagaimana posisi strategis
perusahaan dimata konsumen. serta dapat membantu memfasilitasi
komunikasi untuk menjual produk ke konsumen.
Menurut Thomas L. Harris, pencetus pertama konsep
Marketing Public Relations dalam bukunya berjudul The Marketer’s
Guide to Public Relations dengan konsepsinya sebagai berikut:
“Marketing Public Relations is the process of planning and
evaluating programs, that encourage purchase and customer
through credible communication of information and impression that
identify companies and their products with the needs, concern of
customer”.
Marketing Public Relations merupakan proses perencanaan
dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian
dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi
yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang
34
menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan
kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen.
(Ruslan,2002:253)
Dari pengertian diatas secara garis besar terdapat tiga taktik
(Three Ways Strategy) dalam mencapai tujuan (goals) Public
Relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik 1) pull
strategy (menarik), 2) push strategy (mendorong) dalam hal
pemasaran, dan 3) power strategy (kekuatan) penyandang sebagai
sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini public yang
menguntungkan.
Program Marketing Public Relations harus melibatkan
konsumen dalam pelaksanaan merencanakan penguasaan pasar,
artinya dalam menghadapi era pasar bebas yang kompetitif, maka
target Marketing Public Relations harus lebih diarahkan pada
kepentingan konsumen untuk mendapatkan kepuasan pelanggan,
dimana pihak perusahaan yang akan berorientasi kepada
kepentingan konsumen sebelumnya harus memperoleh nilai
kepercayaan pihak konsumennya.
Program Marketing Public Relations disatu sisi merupakan
upaya untuk mendorong pembelian dan sekaligus memberikan
nilai-nilai serta kepuasan bagi pelanggan yang telah menggunakan
Produknya, disisi lain melalui Public Relations dalam
35
menyelenggarakan komunikasi timbal-balik dua arah, diharapkan
dapat menciptakan kesan positif terhadap lembaga yang
diwakilinya.
Menurut Kotler (1993 dikutip dalam Ruslan, 2008:252-253)
Faktor-faktor Penyebab dibutuhkannya Strategi Marketing Public
Relations (MPR) dalam tatanan baru organisasi atau perusahaan
yang semakin ketat persaingan, yakni:
1. Meningkatkan biaya Promosi periklanan yang tidak seimbang
dengan hasil keuntungan yang diperoleh dan keterbatasan
tempat.
2. Persaingan yang ketat dalam Promosi dan publikasi, baik
melalui media elektronik maupun media cetak dan
sebagainya.
3. Selera konsumen yang cepat mengalami perubahan dalam
waktu relatif pendek (tidak loyal), karena banyaknya pilihan
atau substitusi atas Produk yang ditawarkan di pasaran.
4. Makin menurunnya perhatian atau minat konsumen terhadap
tayangan iklan karena pesan dalam iklan yang kini cenderung
berlebihan dan membosankan.
36
2.2.6.2 Peranan Marketing Public Relations
Menurut Kotler (1993 dikutip dalam Ruslan, 2008:254) Peranan
Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama
organisasi, sebagai berikut:
1. Menumbuh kembangkan kesadaran konsumennya terhadap
produk yang tengah diluncurkan itu.
2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan
atau manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan / digunakan.
3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor
(advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.
4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik
maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi
biaya.
5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan kepada
konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complain
handling) dan lain sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak
pelanggannya.
6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru
dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama.
7. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public Relations
tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan
kepedulian sosial dan lingkungan hidup agar tercapainya publikasi
yang positif di mata masyarakat/publik.
37
8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk
barang dan jasa, baik dari segi kuantitas maupun kualitas
pelayanan yang diberikan kepada konsumennya.
9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian
negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang.………..
(Ruslan, 2002:254-255).…………..
Marketing Public Relations seperti yang dijelaskan sebelumnya
merupakan perpaduan antara pelaksanaan program dan strategi
pemasaran dengan aktivitas program kerja humas dalam upaya
meluaskan pemasaran dan demi mencapai kepuasan
konsumennya.
2.2.6.3 Three Ways Strategy dalam Marketing Public Relations
Marketing public relations merupakan perpaduan pelaksanaan
program dan strategi pemasaran dengan aktivitas program kerja
public relations. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga strategi penting
(Thomas L. Harris, 1991:77) yaitu:
1. Pull Strategy (menarik)
Pull strategy yaitu public relations harus memiliki kemampuan
untuk menarik perhatian publik. Alat ukur yang digunakan dalam pull
strategy yaitu daya tarik dan promosi. Promosi adalah upaya untuk
memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan tujuan
menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya.
38
2. Push Strategy (mendorong)
Push Strategy yaitu merangsang konsumen untuk membeli
produk dengan memberikan pelayanan maksimal. Produk yang
menarik dan pelayanan yang baik menjadi alat ukur dalam push
strategy. Pelayanan merupakan pemberian jasa kepada konsumen
sesuai harapan dan kebutuhannya.
3. Power Strategy (kekuatan)
Power Strategy yaitu kekuatan dengan identitas dan citra
yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Alat ukur dalam power
strategy ialah identitas perusahaan dan fasilitas yang memadai.
Logo sebagai Identitas perusahaan sebagai merupakan alat jual
bagi perusahaan untuk produk-produk yang sekarang ada atau
produk yang akan dikembangkan. Karena image yang positif dari
suatu perusahaan akan membuat konsumen percaya dan nyaman
akan perusahaan itu dan percaya pula dengan produk-produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut merupakan produk
berkualitas terbaik. Sedangkan fasilitas yang memdai merupakan
factor pendukung dalam membangun kepuasan pelanggan.
Fasiliitas yang baik seperti kebersihan dan kenyamanan tempat
merupakan kekuatan tersendiri bagi perusahaan.
39
2.2.7 PENCILS
Menurut Kriyantono dalam buku “Public Relations Writing”
(2012:23), strategi Public Relations dapat diringkas menjadi 7 poin
P-E-N-C-I-L-S adalah sebagai berikut:
1. Publications
Setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan
publikasi atau menyebarluaskan informasi melalui berbagai media
tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau organisasi yang
pantas untuk diketahui oleh publik. Dalam hal ini, tugas public
relations adalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui
kerjasama dengan pihak pers dengan tujuan mengumumkan citra
lembaga/organisasi yang diwakilinya.
2. Events
Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan
produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan lebih
jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik.
3. News (Menciptakan Berita)
Seorang public relations harus mempunyai kemampuan menulis
untuk menciptakan publisitas seperti menciptakan berita melalui press
release, bulletin, mews letter,dsb
4. Community Involvement (kepedulian kepada komunitas)
40
Seorang Public Relations harus bisa mengadakan kontak sosial
dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik
dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwaklilinya.
5. Identity Media
Suatu cara mengoptimalkan identitas melalui pemakaian semua
atribut yang berkenaan dengan nama atau logo perusahaan.
6. Lobbying and negotiation
Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan
kemampuan bernegosiasi sangat dibutuhkan oleh public relations
untuk mencapai kesepakatan atau memperoleh dukungan dari
individu dan lembaga yang berpengaruh terhadap keberlangsungan
bisnis perusahaannya.
7. Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial)
Memiliki tanggung jawab social dalam aktivitas Public Relations
menunjukan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap
masyarakat.
Dalam menciptakan komunikasi yang baik dan membangun
hubungan yang positif dengan publik sangat dibutuhkan praktisi public
relations karena dengan adanya praktisi public relations dapat
merencanakan dan melaksanakan strategi-strategi yang dibutuhkan
perusahaan ataupun organisasi.
41
2.2.8 Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen merupakan fenomena setelah pembelian.
Maksudnya bahwa kepuasan konsumen terjadi setelah pembelian,
dimana konsumen setelah melakukan pembelian kemudian akan
melakukan evaluasi terhadap produk tersebut apakah sesuai dengan
harapanya atau tidak. Apabila kinerja produk sesuai dengan harapan
maka konsumen akan merasa puas. Sebaliknya, bila kinerja produk
tidak sesuai dengan harapan maka konsumen akan merasa tidak puas.
(Kotler, 2001:167).
Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah
produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan
pelanggan. Kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan
seseorang setelah membandingkan antara kinerja produk yang ia
rasakan dengan harapannya.
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah respon
terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan
antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan
setelah pemakaian (Tse dan Wilson dalam Nasution, 2004:97)
Westbrook & Reilly (dalam Tjiptono, 2005:176) mengemukakan
bahwa kepuasan konsumen merupakan respon emosional terhadap
pengalaman yang berkaitan dengan produk atau jasa yang dibeli.
Kepuasan pelanggan adalah rangkuman kondisi psikologis yang
jdihasilkan ketika emosi yang mengelilingi harapan tidak cocok dan
42
dilipatgandakan oleh perasaan-perasaan yang terbentuk mengenai
pengalaman pengkonsumsian.
Gaspers (dalam Nasution, 2004:98) mengatakan bahwa kepuasan
konsumen sangat bergantung kepada persepsi dan harapan
konsumen. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan
harapan konsumen antara lain :
a. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang
dirasakan konsumen ketika sedang mencoba melakukan
transaksi dengan produsen produk.
b.Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari
perusahaan maupun pesaing-pesaingnya.
c. Pengalaman dari teman-teman.
Kepuasan tercapai ketika kualitas memenuhi dan melebihi
harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebaliknya, bila kualitas
tidak memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan
konsumen maka kepuasan tidak tercapai. Konsumen yang tidak puas
terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari
perusahaan lain yang mampu menyediakan kebutuhannya.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan definisi
kepuasan konsumen yaitu tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja produk yang dia rasakan dengan harapannya.
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa ada banyak
pengertian kepuasan konsumen. Sekalipun banyak definisi kepuasan
43
konsumen, namun secara umum tetap mengarah kepada tiga
komponen utama, yaitu:
a. Respon: Tipe dan intensitas
Kepuasan konsumen merupakan respon emosional dan juga kognitif.
Intesitas responnya mulai dari sangat puas dan menyukai produk
sampai sikap yang apatis terhadap produk tertentu.
b. Fokus
Fokus pada performansi objek disesuaikan pada beberapa standar.
Nilai standar ini secara langsung berhubungan dengan produk,
konsumsi, keputusan berbelanja, penjual dan toko.
c. Waktu respon
Respon terjadi pada waktu tertentu, antara lain: setelah konsumsi,
setelah pemilihan produk atau jasa, berdasarkan pengalaman
akumulatif. Durasi kepuasan mengarah kepada berapa lama respn
kepuasan itu berakhir.
Ciri-ciri konsumen yang puas Kotler, (2009:265) menyatakan
ciri-ciri konsumen yang merasa puas sebagai berikut:
a) Loyal terhadap produk
Konsumen yang puas cenderung loyal dimana mereka akan
membeli ulang dari produsen yang sama
b) Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif
Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication)
yang bersifat positif yaitu rekomendasi kepada calon konsumen lain
44
dan mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan
perusahaan
c) Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli merek lain.
Ketika konsumen ingin membeli produk yang lain, maka perusahaan
yang telah memberikan kepuasan kepadanya akan menjadi
pertimbangan yang utama.
Sudaryono (2014:49-59) menerangkan teori kepuasan dan
ketidakpuasan konsumen terbentuk dari model diskonfirmasi
ekspektasi, yaitu menjelaskan bahwa kepuasan atau ketidakpuasaan
konsumen merupakan dampak dari perbandingan antara harapan
pelanggan sebelum pembelian dengan sesungguhnya yang diperoleh
pelanggan dari produk atau jasa tersebut. Harapan pelanggan saat
membeli sebenarnya mempertimbangkan fungsi produk tersebut
(product performance). Fungsi produk antara lain:
a.Produk dapat berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, disebut
diskonfirmasi positif (positive disconfirmation). Bila hal ini terjadi
maka pelanggan akan merasa puas.
b.Produk dapat berfungsi seperti yang diharapkan, disebut konfirmasi
sederhana (simple confirmation). Produk tersebut tidak memberi rasa
puas dan produk tersebut tidak mengecewakan sehingga pelanggan
akan memiliki perasaan netral.
c. Produk dapat berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, disebut
diskonfimasi negatif (negatif disconfirmation). Bila hal ini terjadi maka
45
akan menyebabkan kekecewaan, sehingga pelanggan merasa tidak
puas.
Menurut Irawan (2004:37) terdapat lima faktor utama yang
mempengaruhi kepuasan konsumen, antara lain:
a. Kualitas Produk
Konsumen akan puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan
bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Produk dikatakan
berkualitas bagi seseorang, jika produk itu dapat memenuhi
kebutuhanya. Kualitas produk ada dua yaitu eksternal dan internal.
Salah satu kualitas produk dari faktor eksternal adalah citra merek.
b. Kualitas Pelayanan
Konsumen akan merasa puas bila mendapatkan pelayanan yang
baik atau yang sesuai dengan harapan.
c. Emosional
Konsumen merasa puas ketika orang memuji dia karena
menggunakan merek yang mahal.
d. Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan
harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi.
e. Biaya
Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau
tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau
jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
46
2.4 Kerangka Pemikiran
2.4.1 Strategi Marketing Public Relations
Pengertian konsep Marketing Public Relations secara garis
besarnya terdapat tiga taktik (three ways strategy) dalam mencapai
tujuan yaitu public relations merupakan potensi untuk menyandang
suatu cara pull strategy (menarik), push strategy (mendorong) dalam hal
pemasaran, dan power strategy (kekuatan) sebagai penyandang dan
sebagai upaya memengaruhi atau menciptakan opini publik yang
menguntungkan.
2.4.2 Bagan Alur Pemikiran
Penelitian ini mendeskripsikan Strategi Marketing Public Relations
yang dilakukan oleh PT. Gramedia Asri Media yang kemudiian
diturunkan untuk merumuskan pertanyaan penelitian. Setelah
merumuskan pertanyaan penelitian, dilakukan pengumpulan data
melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Lalu data yang telah
dapat dianalisis dicek keabsahan datanya. Kerangka pemikiran secara
singkat dapat dilihat pada bagan berikut ini:
47
Gambar 2.4.2 Bagan Alur Pemikiran
PT. Gramedia Asri Media
Marketing Public Relations
Konsep
PENCILS:
Publications
Event
News
Community
Involvement
Identity Media
Lobbying and
negotiations
Social
Resposibility
Three Ways
Strategy dalam
Marketing Public
Relations:
1. Pull strategy
(menarik)
2.Push strategy
(mendorong)
3. Power strategy
(kekuatan)
Kepuasan Konsumen
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian
Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas
dunia nyata. Jenis paradigm dibagi menjadi empat, yaitu paradigma positive,
post-positivisme, critical theory dan constructivisme.
Dalam penelitian ini, penulis memilih paradigma konstruktivisme.
Paradigma ini memandang bahwa kenyataan itu hasil konstruksi
atau bentukan dari manusia itu sendiri. Kenyataan itu bersifat ganda, dapat
dibentuk, dan merupakan satu keutuhan. Kenyataan ada sebagai hasil
bentukan dari kemampuan berpikir seseorang. Pengetahuan hasil bentukan
manusia itu tidak bersifat tetap tetapi berkembang terus. Penelitian kualitatif
berlandaskan paradigma konstruktivisme yang berpandangan bahwa
pengetahuan itu bukan hanya merupakan hasil pengalaman terhadap fakta,
tetapi juga merupakan hasil konstruksi pemikiran subjek yang diteliti.
Pengenalan manusia terhadap realitas sosial berpusat pada subjek dan
bukan pada objek, hal ini berarti bahwa ilmu pengetahuan bukan hasil
pengalaman semata, tetapi merupakan juga hasil konstruksi
oleh pemikiran. (Arifin, 2012: 140)
49
3.2 Pendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian dalam penelitian ini ialah kualitatif. Yang dimaksud
dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pendekatan dalam melakukan
penelitian yang beroriantasi pada gejala-gejala yang bersifat alamiah. Karena
orientasinya demikian, maka sifatnya naturalistik dan mendasar atau bersifat
kealamiahan serta tidak bisa dilakukan di laboratorium melainkan harus terjun
di lapangan.
Dalam pendekatan kualitatif, yang dikumpulkan berupa pendapat,
tanggapan, informasi, konsep-konsep dan keterangan yang berbentuk uraian
dalam mengungkapkan masalah. Penelitian kualitatif adalah rangkaian
kegiatan atau proses penyaringan data atau informasi yang bersifat
sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi, aspek atau bidang
tertentu dalam kehidupan objeknya. (Danim, 2002:128)
Jadi yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan penelitian data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan tentang orang-orang, perilaku yang dapat diamati sehingga
menemukan kebenaran yang dapat diterima oleh akal sehat manusia. Data
dihimpun dengan pengamatan yang saksama, mencakup deskripsi dalam
konteks mendetail disertai catatan hasil wawancara serta hasil analisis
dokumen.
50
3.3 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan kegunaan tertentu, yaitu penelitian didasarkan pada kegunaan tertentu,
yaitu penelitian didasarkan pada ciri keilmuan yaitu rasional (penelitian
dilakukan dengan cara yang masuk akal), empiris (penelitian dilakukan
melalui pengamatan panca indera manusia), sistematis (proses penelitian
menggunakan langkah tertentu yang logis).
Suatu ilmiah memerlukan metode yang tepat sesuai pokok
permasalahan. Dalam penelitian ini penulis memilih metode penelitian studi
kasus bertujuan untuk memahami objek yang ditelitinya. Meskipun demikian,
berbeda dengan penelitian yang lain, penelitian studi kasus bertujuan secara
khusus menjelaskan dan memahami objek yang ditelitinya secara khusus
sebagai suatu „kasus‟.
Tujuan penggunaan penelitian studi kasus adalah tidak sekadar untuk
menjelaskan seperti apa objek yang diteliti, tetapi untuk menjelaskan
bagaimana keberadaan dan mengapa kasus tersebut dapat terjadi. Dengan
kata lain, penelitian studi kasus bukan sekadar menjawab pertanyaan
penelitian tentang „apa‟ (what) objek yang diteliti, tetapi lebih menyeluruh dan
komprehensif lagi adalah tentang „bagaimana‟ (how) dan „mengapa‟ (why)
objek tersebut terjadi dan terbentuk sebagai dan dapat dipandang sebagai
suatu kasus. (Afrizal, 2014:58)
.
51
3.4 Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini ialah
deskriptif. Penelitian semacam ini tidak untuk mencari atau menjelaskan
hubungan, dan juga tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian
ini bertujuan untuk:
1. Mengumpulkan informasi secara rinci yang melukiskan gejala yang ada
2. Mengidentifikasi masalah dan memeriksa kondisi dan praktek-praktek
yang berlaku
3. Membuat perbandingan atau evaluasi
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah
yang sama dan belajar dari pengalaman mereka dan untuk mentapkan
rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.
Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari
deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun
ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara
alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik
kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Kesimpulan atau generalisasi
kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks
lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain
baik waktu maupun tempat. Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip,
hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang
telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling
berkaitan. (Bungin, 2002:47 )
52
3.5 Objek dan Subjek Penelitian
Penelitian ini untuk memperoleh informasi mengenai Strategi Marketing
Public Relations PT. Gramedia Asri Media dalam Mempertahankan
Kepuasan Konsumen
Subjek Penelitian :
1. Key informan :
Rezza Wibowo sebagai Public Relations Manager
2. Informan I :
Made Ruswidhi sebagai Marketing Communication
3. Informan II :
Azas Rifai sebagai Event Planner dan Community involvement
4. Informan III
Farchan Noor Rachman Konsumen PT. Gramedia Asri Media
5. Informan IV
Sakti Al Fattah sebagai konsumen PT. Gramedia Asri Media
53
3.6 Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya,
diamati dan dicatat untuk pertama kalinya.
1. Wawancara
Esterberg (2002:69) mendefinisikan interview sebagai “A meeting of
two persons to exchange information and idea through question and
responses, resulting in communication and joint construction of
meaning about particular topic”. Wawancara adalah merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam topik tertentu.
Wawancara mendalam (indepth interview)
Menurut Burhan Bungin dalam bukunya Metode Penelitian
Komunikasi, menyatakan bahwa :
“Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data
atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan
informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang
topik yang diteliti. Wawancara mendalam dilakukan ssecara intensif
dan berulang-ulang. Pada penelitian kualitatif, wawancara mendalam
menjadi alat utama yang dikombinasikan dengan observasi
partisipasi. “(Bungin, 2002 : 157-158)
54
Wawancara mendalam dilakukan kepada pihak yang berwenang
dalam setiap pengambilan keputusan dalam menetapkan strategi
Marketing Public Relations. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada
Rezza Wibowo. Ia menjabat sebagai Public Relations Manager di PT.
Gramedia Asri Media. Kemudian Made Ruswidhi yang menjabat
sebagai Marketing Communications manager di PT. Gramedia Asri
Media. Azas Rifa‟i menjabat sebagai event and creative Organize
Officer
2. Studi Pustaka
Studi pustaka berisikan informasi mengenai teori-teori atau
konsep-konsep yang relvan dengan topik penelitian.
3. Observasi
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk
mengamati atau mencatat suatu peristiwa dengan penyaksian
langsung. Biasanya peneliti dapat sebagai partisipan atau observer
dalam menyaksikan atau mengamati suatu objek peristiwa yang
sedang ditelitnya.
Dalam penelitian ini, observasi yang peneliti lakukan adalah observasi
non partisipan, dimana peneliti bertindak sebagai pengamat pasif,
yaitu mengamati secara langsung terhadap permasalahan tanpa
mengambil peran atau berpartisipasi dalam peristiwa yang sedang di
teliti.
55
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang dikumpulkan atau
diperoleh berdasarkan sumber-sumber data yang sudah ada. Data
sekunder didapatkan melalui:
1. Dokumentasi-dokumentasi atau arsip yang berada di PT. Gramedia
Asri Media
2. Literatur mengenai perkembangan sejarah PT. Gramedia Ari Media
3.7 Teknik Analisis Data
1. Tahap Reduksi Data
Pada tahap ini peneliti memusatkan perhatian pada data lapangan
yang terkumpul. Data lapangan tersebut selanjutnya dipilih, dalam arti
menentukuhan derajat relevansinya dengan maksud penelitian.
Selanjutnya data terpilih disederhanakan, dalam arti mengklasifikasikan
data atas dasar tema-tema: memadukan data yang tersebar, menelusuri
tema untuk merekomendasikan data tambahan. Kemudian, peneliti
melakukan abstraksi data kasar tersebut menjadi uraian singkat atau
ringkasan.
2. Tahap Penyajian Data
Meakukan interpretasi data yaitu menginterpretasikan apa yang telah
diinterpretasikan informan terhadap masalah yang diteliti. Peneliti
56
mencoba untuk menjabarkan apa yang telah peneliti dapatkan dan
menganalisisnya secara lengkap dan terperinci. Penelitian ini bersifat
kualitatif maka peneliti mencoba menjbarkannya dengan penjelasan
naratif.
3. Tahap Kesimpulan (Verifikasi)
Pengambilan kesimpulan berdasarkan susunan narasi yang telah
disusun, sehingga dapat memberi jawaban atas masalah penelitian. Dari
tahap-tahap analisis data tersebut. Setiap bagian-bagian yang ada di
dalamnya berkaitan satu sama lainnya. Sehingga saling berhububungan
antara satu tahap yang satu dengan tahap yang lainnya.
3.8 Teknik Keabsahan Data
Teknik keabsahan data penelitian melalui triangulasi menurut Moleong
(2004:330) adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
pengecekan sumber lain untuk pembanding, yaitu penggunaan a) sumber, b)
metode, c) penyidik dan d) teori dalam penelitian secara kualitatif. Artinya
teknik triangulasi adalah sebagai upaya untuk menghilangkan
perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks
pengumpulan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai
pandangan, dengan kata lain bahwa pihak peneliti dapat melakukan check
dan recheck temuan-temuannya.
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 PT. Gramedia Asri Media
PT. Gramedia Asri Media adalah anak perusahaan Kompas Gramedia
yang menyediakan jaringan toko buku dengan nama Toko Buku Gramedia di
beberapa kota di Indonesia. Kelompok Kompas Gramedia (KKG) mendirikan
jaringan toko buku, dengan maksud memperkuat penyebaran produk, tanpa
berkeinginan untuk lepas dari jaringan distribusi yang ada serta menjadi pusat
penjualan buku-buku impor di Indonesia.
Toko Buku Gramedia didirikan 02 Februari 1970 oleh P.K. Ojong, yang
juga merupakan pendiri KKG, dengan misi turut serta menyebarkan produk
pendidikan dan informasi, demi tercapainya cita-cita bersama mencerdaskan
kehidupan bangsa, menuju masyarakat baru Indonesia yang berkehidupan
Pancasila.
Dari sebuah toko buku kecil berukuran 25 m2, yang berlokasi di Jalan
Gajah Mada, Jakarta Barat, Toko Buku Gramedia sampai tahun 2002 telah
tumbuh dan berkembang menjadi 50 toko, yang tersebar dibeberapa kota
utama di Indonesia. Hingga kini Toko Gramedia telah menyebar di 46 kota di
Indonesia. Dari 46 kota, terdapat 112 toko Gramedia. Sebaran
toko Gramedia ini mulai dari Aceh hingga Papua.
58
Semula pada saat berdiri Toko Buku Gramedia hanya menawarkan buku.
Namun saat ini ragam produknya sudah semakin berkembang, antara lain :
stationery, fancy, peralatan kantor, peralatan olahraga, dan produk
berteknologi tinggi seperti CD-ROM, audio-video book, dan berbagai produk
lain.
Pemasaran produk tersebut, didukung ratusan penerbit dan pemasok
dalam dan luar negeri, termasuk didalamnya beberapa penerbit intern KKG,
seperti : Gramedia Pustaka Utama, Elex Media Komputindo, Gramedia Widya
Sarana, Bhuana Ilmu Populer, dan Penerbit Gramedia Majalah.
Penerbit dari Gramedia sendiri terdiri dari enam perusahaan yang
memasok sekitar 40% dari total buku yang diterbitkan, buku-buku tersebut
terdiri dari buku asli berbahasa Indonesia dan buku terjemahan. Gramedia
menjalin hubungan yang baik dengan para pemasok dan mitra kerjanya,
Gramedia dikenal atas keadilan dan integritas dalam segala urusan bisnis.
Pemasok selalu dibayar tepat waktu dan pihak Mal atau Dept. Store yang
bekerja sama dengan Gramedia mengerti bahwa Gramedia Bookstore selalu
menjadi pembangun lalu lintas yang baik bagi Mal maupun Dept. Store
mereka.
Departemen Impor bertugas khusus untuk mengelola dan
mengembangkan jalinan kerja sama dengan penerbit luar negeri yang kini
berjumlah lebih dari 250 penerbit. Penerbit luar negeri yang aktif menjalin
kerja sama:
59
Amerika Serikat: Simon & Schuster, Prentice Hall, McGraw Hill,
Maxwell Macmillan, Addison Wesley, John Wiley, Harper Collins,
Bantam, Random House, Baker & Taylor, dan lain-lain.
Eropa: Penguin, Cambridge, Oxford, Elsevier, Grossohaus, Hachette,
Longman, MacMillan UK, dan lain-lain.
Asia: Kondasha, Japan Publication, Toppan, Canfonian, Asiapac,
UBSPD, S. Chand, S.S. Mubaruk, Pan Pacific, Mighty Mind, Federal
Publication, dan lain-lain.
Sejak pertama kali dibuka tahun 1970, Toko buku Gramedia telah
menjadi pemimpin dalam penjualan buku dan penerbitan, berada jauh di atas
dari pesaing-pesaing terdekatnya. Toko buku Gramedia telah
mengembangkan citra merek dan reputasi yang sangat bagus selama
bertahun-tahun. Masyarakat Indonesia telah tumbuh bersama Gramedia dan
belajar untuk mempercayai Gramedia dalam menyediakan berbagai buku
berkualitas dengan harga yang dapat dijangkau bagi mereka. Gramedia telah
menyediakan bahan bacaan berkualitas selama lebih dari 40 tahun dan telah
menjadi sebuah merek yang teruji dan terpercaya di dalam retail buku dan
penerbitan.
Penerbit dari Gramedia sendiri terdiri dari enam perusahaan yang
memasok sekitar 40% dari total buku yang diterbitkan, buku-buku tersebut
terdiri dari buku asli berbahasa Indonesia dan buku terjemahan. Gramedia
menjalin hubungan yang baik dengan para pemasok dan mitra kerjanya,
Gramedia dikenal atas keadilan dan integritas dalam segala urusan bisnis.
60
Pemasok selalu dibayar tepat waktu dan pihak Mal atau Dept. Store yang
bekerja sama dengan Gramedia mengerti bahwa Gramedia Bookstore selalu
menjadi pembangun lalu lintas yang baik bagi Mal maupun Dept. Store
mereka.
Toko buku Gramedia dimiliki dan dikelola oleh PT Gramedia Asri Media
(GAM), sebuah anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Kompas
Gramedia Group (KGG). GAM adalah saluran distribusi retail untuk KGG yang
juga menangani penerbit dan mitra asing. Kemudian pada tahun 1972 KGG
mendirikan sebuah pabrik percetakan di Jakarta dalam rangka memenuhi
kebutuhan terhadap koran dan majalah yang semakin meningkat, hingga
kemudian pada tahun 1973 dibentuk PT Gramedia Pustaka Utama (GPU) dan
mulai menerbitkan judul pertamanya. Perusahaan tersebut telah meraih
sukses yang luar biasa, hingga kini mampu menerbitkan lebih dari 600 judul
per tahun, kisaran judul buku terdiri dari buku anak-anak dan remaja, buku
bahasa dan sastra, kamus dan referensi, buku teks universitas, buku
mengenai life style dan masih banyak lagi. GPU memiliki 60% judul buku
asing yang diterjemahkan dan diterbitkan di Indonesia, secara kolektif GPU
menangani sekitar 4000 judul aktif yang didistribusikan oleh toko buku
Gramedia.
Melonjaknya kebutuhan terhadap pendidikan teknologi membuat KGG
mendirikan PT Elex Media Komputindo (EMK) pada tahun 1985. EMK
menerbitkan buku-buku tentang komputer, elektronik, teknologi, komik, dan
61
perangkat lunak komputer. Setiap tahun EMK menerbitkan 1500 judul baru
dan lebih dari 50% judul merupakan terjemahan dari bahasa asing. Kemudian
pada tahun 1990 KGG mendirikan PT Gramedia Widiasarana Indonesia atau
yang dikenal dengan Grasindo. Grasindo berkonsentrasi pada buku pelajaran
sekolah dan bahan pendidikan lainnya untuk TK hingga SMA, sampai dengan
sekarang Grasindo mampu menerbitkan 300 judul baru setiap tahun. Tidak
hanya di bidang penerbitan buku, KGG juga telah memiliki Gramedia Majalah
yang menangani sekitar 43 judul tabloid dan majalah, yang terdiri dari 30 judul
asli dan 13 berlisensi, seperti National Geographic, TopGear, Disney Junior
dan masih banyak lagi.
Indonesia telah melihat suatu transformasi selama 40 tahun terakhir,
sebuah negara yang memiliki keragaman luar biasa dan geografis yang
sangat luas, kaya akan seni dan tradisi budaya membuat Indonesia harus
menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan. Pada tahun 1970-an, ketika
Gramedia baru saja berdiri, lebih dari 31% penduduk Indonesia berusia di
atas 10 tahun mengalami buta huruf. Namun pada tahun 2003, angka buta
huruf turun menjadi 9,07% untuk kelompok yang sama. Wajib belajar 9 tahun
bagi setiap penduduk Indonesia yang dilaksanakan bersamaan dengan
berkembangnya kelas menengah dengan pesat menciptakan kondisi yang
haus akan ilmu pengetahuan dan buku bacaan setiap harinya yang belum
pernah terjadi sebelumnya. Dalam hal tersebut tentu saja Gramedia telah
berperan penting untuk ikut serta mencerdaskan bangsa.
62
4.1.2 Brand PT. Gramedia Asri Media
1. Gramedia Kids
Gramedia Kids adalah kids store dengan desain ceria dan menarik
serta penuh warna yang atraktif agar tercipta suasana nyaman dan
menyenangkan bagi anak-anak. Menyediakan toys, educational toys,
buku, dan stationery fancy. Gramedia Kids diharapkan mampu
merangsang tumbuh kembang anak dan mendorong kreativitas melalui
kegiatan in-store seperti mendongeng, menyanyi, mewarnai, puppet
show, dan pentas anak. Keceriaan anak-anak dalam berkreasi dan
belajar menjadi pion penting yang ingin disajikan dalam konsep Gramedia
Kids sehingga kini telah hadir 36 outlet di beberapa kota di Indonesia:
Jakarta, Bekasi, Solo, Jogjakarta, Semarang, Palembang, Bali, Manado,
Bandung, dan masih ada beberapa kota lagi yang akan dibuka.
63
2. Teeny Teensy
Teeny Teensy adalah teenage store dengan tigeline “All things
cute” outlet dengan segmentasi pasar remaja dan early jobber
perempuan. Teeny Teensy menyediakan produk-produk yang cute, fun,
casual, cozy mulai dari tas, dompet, topi, aksesoris remaja, dan beragam
fancy stationery.
Sejak tahun 2013 Teeny Teensy telah memiliki 42 outlet yang
tersebar di beberapa provinsi di Indonesia, yaitu Jakarta, Banten, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Selatan, Sumatera
Utara, dan akan terus hadir di beberapa kota di Indonesia.
3. Eversac
64
Eversac adalah lini produk brand tas yang memiliki desain simple,
casual, sporty dan tahan lama dengan harga yang terjangkau. Tas
eversac dipersonifikasikan sebagai “Easy Going Friend”, menemani
hari-harimu beraktivitas sehingga cocok dipakai oleh siapapun yang
berjiwa muda, sportif, aktif, bergaya casual, dan senang mengeksplorasi
dunia. Bahan-bahan yang digunakan di seluruh produk Eversac telah
melalui pengujian dan pemilihan sesuai standar industri Indonesia
sehingga selain bergaya, juga kuat dan mudah dalam perawatannya.
4.1.3 Visi dan Misi PT. Gramedia Asri Media
Visi :
Turut berpartisipasi dalam pengembangan intelektual bangsa dengan
menyebarkan ilmu pengetahuan dan informasi melalui model retail yang
berbeda dan pendistribusian buku, ATK, dan produk multimedia, ditandai
dengan pelayanan yang terbaik, manajemen yang proaktif, dan perilaku
bisnis yang tepat.
Misi :
1. Untuk menjadi agent of change di dalam masyarakat yang pluralistic.
2. Untuk menjadi pemimpin di dalam retail dan distribusi ilmu
pengetahuan, informasi berbasis media.
3. Untuk menyediakan produk-produk yang canggih, inovatif, dan
berorientasi pasar
65
4.1.4 Logo Perusahaan
Logo Gramedia baru ini merupakan logotype dengan huruf "G" yang
memiliki makna kreativitas, fleskibilitas, kemajuan, perubahan, dan kekuatan
untuk memberikan ide dan insipirasi dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa Indonesia. Logo Gramedia yang berwarna-warni merupakan sebuah
simbol semangat, ceria, fresh, dan menarik.
4.1.5 Struktur Organisasi
Struktur Orgainsasi merupakan kerangka yang terdiri dari
bermacam-macam fungsi menurut pola tertentu, yang menyatakan adanya
urutan dan tanggung jawab antara abgian-bagian yang ada dalam struktur
organisasi tersebut. Struktur organisasi ini sangat penting perannya bagi
suatu perusahaan untuk hubungan kerjasama antara bagian-bagian yang
terdapat di dalam perusahaan, dan juga dengan adanya struktur organisasi ini
maka masing-masing dapat mengetahui dengan jelas apa tugasnya,
wewenngnya dan kepada siapa mereka bertanggung jawab.
66
Struktur Operasional Corporate Secretary
Corporate Secretary
(Yosef Adityo)
Strategy Management Office Dept.
(Novi Pratiwi)
Legal Business Dept.
(Yosef Adityo)
Public Relation Dept.
(Rezza Patria Wibowo)
67
Struktur Operasional Public Relations Department
Public Relations
Manager
Public Relations
Superintendent
PR & Investor
Relations Officer
Event & Creative
Organize Officer
Media & Community
Relations Officer
68
Struktur Operasional Marketing,
Merchandising & Distribution Directorate
69
4.1.6 Uraian Tugas Public Relations Department
a) Menyebarkan informasi, gagasan, ide, maupun kegiatan perusahaan
kepada masyarakat luas. Kegiatan publikasi tersebut dapat dilakukan
antara lain melalui kerjasama dengan pihak media (pers atau wartawan)
maupun melalui press release, news letter, majalah internal maupun
eksternal serta bulletin dengan maksud menghasilkan publisitas dan
berita menguntungkan bagi perusahaan.
b) Hubungan dengan media dan penempatan media, mengkontak media
elektronik, cetak, online, penulis freelance dan blogger agar mereka
mempublikasikan atau menyiarkan berita dan feature tentang perusahaan
baik yang dibuat oleh internal maupun eksternal perusahaan. Merespon
permintaan informasi oleh media, melakukan pemantauan berita serta
memverifikasi berita.
c) Melakukan riset dan pengumpulan informasi tentang opini publik, tren, isu
yang sedang muncul, iklim politik, peraturan perundangan, opini kelompok
kepentingan, dan pandangan lain berkenaan dengan perusahaan.
Mendesain program riset & melakukan survei terkait opini publik terhadap
perusahaan.
d) Merencanakan, mengembangkan, dan menerapkan strategi komunikasi
perusahaan terkait kebutuhan, rencana & prioritas perusahaan dengan
rangkaian kegiatan berupa analisis situasi, mendefinisikan publik dan
70
tujuan komunikasi berikut sumber daya manusia, anggaran, jadwal
program dan evaluasi yang diperlukan.
e) Konseling dan memberikan saran kepada manajemen dalam masalah
sosial, politik, peraturan pemerintah dan berkonsultasi dengan tim
manajemen mengenai cara menghindari atau merespon krisis, dan
bekerja bersama pembuat keputusan untuk menyusun strategi dalam
mengelola atau merespon isu-isu sensitif dan kritis.
f) Merancang konsep tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) terhadap
konsumen, karyawan, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan. Tanggung jawab sosial dalam aktivitas Public
Relations menunjukan bahwa perusahaan memberikan perhatian
terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Hal ini diperlukan untuk
pembentukan citra perusahaan di mata publik. Kegiatan yang dilakukan
dapat berupa program pengembangan masyarakat (community
development) dan program pengembangan hubungan atau relasi dengan
publik (relations development).
g) Merancang suatu kegiatan atau event yang bertujuan untuk menyebarkan
informasi, gagasan atau ide kepada khalayak. Jenis kegiatan yang
dilakukan dapat berupa kampanye PR, seminar, pameran, launching, CSR
dan charity. Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mendekatkan
diri ke publik serta untuk mempengaruhi sikap dan opini publik terhadap
perusahaan.
71
h) Mengelola dan mengembangkan media komunikasi internal dan eksternal
perusahaan seperti majalah, bulletin, portal/intranet, situs perusahaan dan
lainlain untuk untuk membina citra dan komunikasi perusahaan dimata
karyawan dan di luar perusahaan.
i) Melakukan pendekatan dan bernegosiasi (Lobbying and Negotiation)
dengan pihak lain (Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Parlemen,
Kementerian, Perusahaan Swasta, BUMN, BUMD dll) untuk meraih
kesepakatan atau kerjasama serta berupa dukungan dari individu dan
lembaga terkait terhadap keberlangsungan aktivitas-aktivitas perusahaan.
j) Mengatur acara-acara publik seperti konferensi pers, siaran pers, hari
terbuka, wisata, pelatihan public speaking, pelatihan media darling dan
sebagainya
Tabel 4.1.6
Lingkup Pekerjaan Internal & Eksternal
Public Relations PT. Gramedia Asri Media
Internal Public Relations Eksternal Public Relations
1. Mengkomunikasikan
kebijakan direksi dan
manajemen kepada karyawan
2. Menjelaskan perubahan
1. Mensosialisasikan
kebijakan perusahaan
kepada publik
2. Membantu pemasaran untuk menciptakan citra merek
72
kebijakan direksi dan
manajemen agar karyawan
memahami dasar pengambilan
keputusan yang diambil
Membangun jaringan
komunikasi interaktif antara
karyawan, manajemen dan
direksi
4. Membantu proses
restrukturisasi, mulai dari
sosialisasi kebijakan hingga
pelatihan untuk mengurangi
dampak buruk restrukturisasi
5. Membantu peningkatan rasa
memiliki karyawan terhadap
perusahaan
6. Membantu terciptanya budaya
perusahaan yang sesuai
dengan visi organisasi
3. Mensosialisasikan
prestasi yang dicapai oleh
perusahaan
4. Mengembangkan
program-program
pengembangan
masyarakat, sebagai
bentuk tanggung jawab
perusahaan kepada publik
5. Menyiapkan sarana bagi
publik untuk melihat
perusahaan secara
langsung.
6. Menyiapkan sarana bagi
Pemerintah dan anggota
Dewan Perwakilan Rakyat
untuk melihat kinerja
perusahaan
73
4.1.7 Produk dan Layanan
Isi produk dalam hal ini adalah produk buku. Buku yang ada di
Gramedia dikelompokkan menjadi beberapa departemen. Pengelompokan
departemen buku ditentukan oleh toko buku, berdasarkan atas judul dan isi
buku. Contoh pengelompokan buku ada pada Tabel 4.1.7
Tabel 4.1.7 Pengelompokan Departemen untuk Buku
No Jenis Buku Dasar Pengelompokan
1 Buku Islam, Hindu, Kristen, Buddha Agama/Religion
2 Buku anak (children books), novel
remaja/teenlith, novel dewasa/chicklit (ficition
and literature)
Usia
3 Buku psikologi wanita, psikologi pria,
psikologi perkawinan, ibu dan bayi (parenting
and family)
Jenis Kelamin
4 Buku sekolah, buku mahasiswa Tingkat Pendidikan
5 Buku hukum (law), kedokteran (medical),
astronomi dan astrologi, bahasa-sastra,
Profesi Kerja
74
pendidikan, perhotelan (reference and
literature), kesehatan, tata busana, dan
kecantikan (diet and health), arsitektur, teknik
sipil, pertanian (agriculture), bisnis
manajemen (business and management).
6 Buku masakan (cooking), humor, sulap,
fotografi (entertainment), Hobi internet dan
komputer, pariwisata/travelling, home and
garden, sosial budaya, sosial politik,
Majalah Hobi
Isi buku diserahkan sepenuhnya kepada rekan-rekan penerbit, karena
setiap penerbit memiliki editor yang bertugas menilai, mengkritisi, dan
mengedit isi buku secara detail sehingga menjadi buku yang siap cetak, dan
siap dipasarkan. Sampai saat ini, sangat jarang isi buku yang dijual di TB
(Toko Buku) Gramedia menuai protes atau kontroversial. Hal ini menunjukkan
bahwa isi buku telah memiliki kualitas yang baik dan mendidik.
Toko Buku Gramedia juga memiliki member card yang diberi nama KGVC
(Kompas Gramedia Value Card), sebagai pengganti dari VIP Card terdahulu.
Data setiap member KGVC tersimpan rapi di database pelanggan milik
perusahaan. Berdasarkan data inilah pihak Gramedia melakukan
maintenance pelanggan secara rutin. Seperti: ucapan selamat ulang tahun,
selamat tahun baru, selamat hari raya keagamaan, pemberian informasi buku
75
baru, buku best seller, dan program yang sedang berlangsung. Layanan yang
bersifat personal ini disampaikan kepada konsumen, khususnya kepada
member KGVC melalui email.
PT Gramedia Asri Media memiliki Strategic Management Office (SMO)
sebagai sebuah department yang mencanangkan strategi, mengatur, dan
mensosialisasikan standar perusahaan yang harus dijalankan oleh setiap toko
di seluruh Indonesia, memantau pelaksanaannya, dan mengevaluasi
hasilnya. Salah satu standar yang ditekankan adalah standar pelayanan, yang
mengatur pelayanan prima kepada konsumen. Dengan adanya standar dan
aturan yang jelas mengenai pelayanan, menjadikannya sebagai kekuatan
masa depan perusahaan.
Gramedia memliki fasilitas sarana dan prasarana toko yang mendukung
kenyamanan dalam berbelanja. Dengan space toko Gramedia yang luas
maka Gramedia berusaha memberikan pelayanan infrastruktur yang optimal
sesuai kemampuan toko. Upaya ini dilakukan secara konsisten oleh
manajemen, diantaranya perbaikan sistem pendingin toko atau AC, perbaikan
lay out toko / zoning display, peremajaan rak, sehingga toko terkesan lebih
lapang dan nyaman. Konsistensi inilah yang menjadi kekuatan bagi
perusahaan di masa mendatang.
76
4.2 Deskripsi Subyek Penelitian
Pada bagian ini penulis akan menguraikan narasumber yang relevan
untuk mendukung penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
5(lima) narasumber. Yaitu sebagai berikut:
1. Rezza Wibowo. Ia menjabat sebagai Public Relations Manager di PT.
Gramedia Asri Media
2. Made Ruswidhi. Beliau menjabat sebagai Marketing Communications
manager di PT. Gramedia Asri Media
3. Azas Rifa‟i. Beliau menjabat sebagai Public relations Officer bagian
event dan komunitas
4. Farchan Noor Rachman. Sebagai Konsumen Gramedia bekerja
sebagai Blogger
5. Sakti Al Fattah. Sebagai konsumen PT. Gramedia Asri Media
77
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian
Marketing Public Relations merupakan perpaduan pelaksanaan program
dan strategi pemasaran dengan aktivitas program kerja public relations.
Dalam pelaksanaannya terdapat tiga strategi penting yakni : Pull strategy
(Menarik), Push Strategy (mendorong), dan power strategy (kekuatan). Ketiga
strategi menurut Thomas L. Harris tersebut akan peneliti jabarkan sebagai
berikut:
1. Pull strategy (Menarik) dalam Mempertahankan Kepuasan Konsumen
Kehadiran pelanggan merupakan salah satu modal utama.
Kelangsungan hidup suatu perusahaan akan tergantung dari kehadiran
pelanggan. Perusahaan harus bisa melakukan cara untuk menarik
konsumen untuk membeli produknya. Daya tarik dilakukan dengan tujuan
menarik minat konsumen.
Pull strategy yang peneliti temukan berdasarkan wawancara dengan
Mas. Made Ruswidhi selaku Marketing Communication Gramedia, Beliau
mengatakan bahwa:
“Kami tidak hanya menjual produk toko buku. Kalau sudah
berhubungan dengan kantor, sekolah, ya gramedia. Apapun itu yang
berhubungan dengan office, school ya Gramedia”
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa Gramedia
berusaha menarik perhatian konsumen dengan cara menyediakan
78
keanekaragaman produk, mulai dari buku maupun non buku. Lebih lanjut
Mas. Made bagian Marketing Communication menyatakan hal sebagai
berikut:
“Jenisnya terbagi dua, yaitu book dan non boks. Books dibagi lagi
menjadi dua, ada yang terbitan dari Gramedia dan terbitan eksternal.
Kemudian ada stationary, ada IT dan konsesi.”
Dengan adanya kelengkapan produk yang disediakan yakni dalam hal
perlengkapan sekolah dan kantor, konsumen tidak hanya membeli produk
sekedar memuaskan kebutuhan (need), akan tetapi juga bertujuan
memuaskan keinginan (wants). PT. Gramedia Asri Media menyediakan
produk yang cukup banyak dan beragam sehingga konsumen dapat memilih
produk sesuai dengan keinginannya.
Mas. Made Ruswidhi selaku Marketing Communication, mengatakan
bahwa:
“Menariknya buku-buku penulis-penulis kami yang lagi in juga
merupakan daya tarik konsumen untuk ke toko sih”.
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa
Gramedia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang retail toko buku
penting untuk menjadikan produk yang beranekaragam karena adanya
kecenderungan dalam diri konsumen yang menghendaki barang-barang yang
beragam, sehingga dengan bermacam-macam produk yang disediakan
diharapkan dapat menarik konsumen untuk membeli produk saat berbelanja.
79
Gramedia sangat memperhatikan kelengkapan produk yang tersedia,
dengan menyediakan produk yang beragam dan berkualitas maka Gramedia
dapat memenuhi kebutuhan para konsumen. Sehingga diharapkan kebutuhan
konsumen yang beragam dapat terpenuhi ketika mereka berbelanja di
Gramedia. Apabila kebutuhan terpenuhi, maka dengan begitu Gramedia
dapat mempertahankan kepuasan konsumen.
Penyediaan keragaman produk yang baik tidak hanya akan menarik
minat tetapi dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja. Hal
ini memungkinkan terciptanya kepuasan konsumen dan pada akhirnya dapat
mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.
Promosi yang dilakukan Gramedia untuk menarik konsumen, menurut
Madhe Ruswidhi selaku Marketing Communication ialah sebagai berikut:
“Di toko ada hanging, poster, roll baner. Media massa: kompas, tribun.
Billboard di JPO, kereta, kereta yang di dalam tuh hanging. Kami
pernah branding satu kereta full diluarnya, di jok belakang gojek. Kami
selaluki mengikuti trend. Kami juga merambah ke online lewat
blog-blog, Instagram. Kami juga Endorse artis seperti Mona Ratuliu
dan Meysia Siregar. Kenapa kami pakai dia karena temanya back to
school, karena mereka punya anak kecil”.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti mendapat kesimpulan
bahwa promosi dilakukan dengan cara Above the line (ATL) dan Below the
line (BTL). Dimana ATL mencakup target audiens yang luas, lebih untuk
80
menjelaskan sebuah konsep atau ide, tidak ada interaksi langsung dengan
audiens.
Lebih lanjut Mas. Made mengatakan:
“Kami puya tv. Setting atau conttetnya dari pusat kemudian di siarkan
ke toko-toko seluruh Indonesia. Kemudian teman-teman di toko hanya
tinggal menghidupkan. TV nya dipasang di belakang kasir, depan
pintu.
Pernyataan tersebut sesuat dengan gambar dibawah ini:
Gambar Televisi di Toko
Kemudian lebih lanjut Mas. Made Ruswidhi selaku Marketing
communication menjelaskan:
“Back to school ada program turunannya yaitu sale, jual buku, ada jual
sembako, buku tulis, tas sekolah program bazzar.”
81
Below the line dilakukan dengan target audiens terbatas, media atau
kegiatannya memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh
atau berinteraksi, bahkan langsung membeli. Gramedia melakukannya
dengan cara mengadakan back to school, yang merupakan program sesuai
dengan season tahun ajaran baru, dimana pelajar mulai kembali bersekolah
dan Gramedia meyediakan kebutuhan sekolah. Konsumen akan tertarik
membeli dengan display yang dibuat sedemikian rupa mengikuti tema Back to
school.
Gramedia juga menyasar bisnis digital, ketika internet mulai hadir di
Indonesia, Gramedia pun tanggap. Pada awal tahun 2000-an toko buku
Gramedia online pun menyapa para pecinta buku. Beragam buku bisa
dipesan dan dibeli dari e-commerce Gramedia yang beralamat
di http://www.gramedia.com. kehadiran toko buku online Gramedia ini sangat
membantu konsumen yang sedang malas ke toko buku. Tinggal pilih-pilih
buku, klik, bayar dan tinggal menunggu buku tiba di tangan.
Gambar www.gramedia.com
6
3
4
2
5
1
82
Keterangan gambar adalah sebagai berikut :
1. Kategori pencarian jenis produk
2. Daftar produk terbaru yang dijual di gramedia.com
3. Penjualan terlaris
4. Barang yang ingin dibeli
5. Kolom pencarian produk
6. Gambaran produk yang dijual
2. Push Strategy (Mendorong) dalam Mempertahankan Kepuasan
Konsumen
Strategi Medorong yaitu merangsang konsumen untuk membeli produk
dengan memberikan pelayanan baik agar konsumen merasa puas sehingga
timbul kemungkinan pengulangan pembelian.
Pertanyaan mengenai strategi mendorong yang diajukan kepada Mas
Made Ruswidhi selaku Marketing Communication Gramedia, menyatakan:
“Service di front liner. Karena orang yang ada di front liner itulah yang
berinteraksi langsung dengan konsumen.”
Tugas frontliner adalah untuk memberikan sebuah informasi yang
sejelas-jelasnya kepada konsumen. Seorang frontline harus mempunyai
beberapa perilaku yakni, harus senyum tulus, wajah hangat dan penuh
semangat, menganggap kepada pelanggan sebagai orang penting, selalu
medengarkan suatu kebutuhan konsumen, mempunyai bahasa tubuh yang
baik, mempunyai product knowledge yang baik, dan berpenamipan rapi.
83
Kutipan di atas juga didukung oleh pernyataan dari Sakti Al Fattah
selaku konsumen produk Gramedia, yang mengatakan:
“Di Gramedia tertentu petugasnya banyak dan membantu”.
Pelayanan yang baik selalu dilakukan petugas Gramedia dengan
bersikap ramah dan memperlakukan konsumen dengan baik. Menyapa
konsumen yang terlihat membutuhkan pertolongan dengan senyum dan
ucapan salam “Salam Inspirasi”. Selalu bersedia membantu konsumen dalam
melakukan serta memberikan informasi mengenai buku-buku terbaru, terlaris,
rangkuman isi buku dan pengarang melalui komputerisasi.
Untuk menjaga hubungan dengan konsumen, Gramedia menyimpan
Databese konsumen yang memiliki Member card bernama KGVC (Kompas
Gramedia Value Card).
Mas. Mase Ruswidhi, selaku Marketing Communication memberikan
pernyataan sebagai berikut:
“Konsumen yang punya Gramedia Card, dari situ bisa dipantau.
Sukanya beli apa. Dari data yang kami punya biasanya kami buat
program-program berbeda. Dari kartu itu juga ada point. Setiap
transaksi berapa dapat point untuk pembelanjaan berikutnya.”
Kartu member Gramedia
84
Berdasarkan data dari kartu keanggotaan inilah, pihak Gramedia
melakukan maintenance pelanggan secara rutin. Seperti: ucapan selamat
ulang tahun, selamat tahun baru, selamat hari raya keagamaan, pemberian
informasi buku baru, buku best seller, dan program yang sedang berlangsung.
Layanan yang bersifat personal ini disampaikan kepada konsumen,
khususnya kepada member KGVC melalui email.
Push Strategy (mendorong) Gramedia dilakukan agar konsumen
senang dan terpuaskan dengan layanan dan jasa yang diberikan. Bila
konsumen senang dan puas, produk Gramedia akan dibeli konsumen. Untuk
mengetahui hal tersebut, Gramedia melakukan survei kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan sangat penting agar pemasaran yang dilakukan bisa
mencapai target yang diinginkan.
Seperti yang diungkapkan oleh Mas. Made Ruswidhi selaku Marketing
Communication sebagai berikut:
“Satu tahun sekali kami melakukan survai ke konsumen secara
random. Seluruh toko. Sifatnya offline. Kita dari tim digital juga
melakukan via online, lebih menyasar media promo apakah yang kamu
lihat di gramedia saat ini”.
Salah satu tujuan penting dari survei kepuasan pelanggan adalah
untuk mengetahui kepuasan para pelanggan dengan pelayanan jasa dan
produk yang diberikan. guna meningkatkan layanan yang kurang memuaskan
85
pelanggan dan menciptakan inovasi-inovasi baru yang nantinya banyak
diminati para pelanggan.
Kemudian lebih lanjut Mas.Made Ruswidhi mengatakan:
“Mereka sering complain. Atau memberi masukan. Itu yang kami
senang kemudian kami melayani keluhan. Mungkin dari segi
pelayanan.”
Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti mengajukan pertanyaan
kepada salah satu konsumen Gramedia, yaitu Farchan Noor Rachman,
mengenai apa yang harus dilakukan atau ditingkatkan Gramedia dalam
membangun kepuasan konsumen. Ia memberikan jawaban sebagai berikut:
“Beralih ke online sama dengan di toko kualitasnya.”
Dari masukan yang diperoleh melalui survei kepuasan konsumen,
Gramedia bisa melakukan perbaikan dari segi pelayanan dan kualitas produk
yang dipasarkan. Selain itu dapat mengetahui seberapa puas pelanggan
dengan produk yang ditawarkan dan untuk mengetahui seberapa besar
kekuatan pesaing.
3. Power Strategy dalam Mempertahankan Kepuasan Konsumen
Power strategy (kekuatan) yaitu kekuatan yang dimiliki perusahaan
terkait dengan citra dan identitas perusahaan. Dalam membangun kepuasan
konsumen, kekuatan dari perusahaan sangatlah penting. Perusahaan yang
86
sudah memiliki citra dan identitas yang baik akan dengan mudah melakukan
kegiatan pemasaran yang dapat diterima konsumen.
Cita perusahaan dapat dikatakan sebagai persepsi khalayak
terhadap kinerja yang dihasilkan perusahaan berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap perusahaan. Pengalaman
tersebut dapat menimbulkan kepuasan konsumen yang dapat dirasakan
melalui fasilitas dan pelayanan yang diberilkan. Citra yang baik hendaknya
terus dibangun dan dipertahankan oleh sebuah perusahaan, karena
berpengaruh pada keputusan kosumen dalam membeli produk serta berujung
pada tingkat kepuasan konsumen.
Identitas perusahaan sebagai power strategy ditemukan dalam
wawancara dengan. Beliau mengatakan:
“Gramedia dengan new identity kan lebih dinamis ya. Kalau mba liat G
nya kan berubah-berubah”.
Gambar Logo Gramedia
87
Pembentukan identitas diatas merupakan sebuah logo. Dimana logo
merupakan cara untuk meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap
sebuah perusahaan. Jika perusahaan tidak memiliki logo maka hal itu akan
menimbulkan keraguan konsumen. Logo G gramedia sebagai identitas
perusahaan menjadi ciri khas, dengan gambar G yang selalu berubah sesuai
dengan beberapa tag line yang Gramedia miliki yaitu:
Inspiration. Transformed.
Innovation. Transformed.
Imagination. Transformed.
Ideas. Transformed.
Untuk menggali lebih jauh mengenai power strategy yang dimiliki PT.
Gramedia Asri Media, Peneliti mewawacarai Mas. Rezza Wibowo Manager
Public Relations,
“Kekuatannya Gramedia mempunyai jaringan yang luas mempunyai
117 toko di 47 Kota seluruh Indonesia. Kami juga punya 6 penerbitan
besar yang mana ada gramedia Pustaka Utama, Elex, grasindo,
magazine n comic, bip, kpg”.
Gambar dibawah ini menunjukan bahwa setiap jaringan Toko buku
yang berada di bawaah naungan PT. Gramedia Asri Mesia memiliki Kekuatan
(power strategy) dalam mempertahankan kepuasan konsumen, yakni dengan
menerbitkan buku-buku andalan yang akhirnya menjadi bestseller
dimasyarakat.
88
Gambar Penerbit Gramedia Dengan Masing-Masing Jenis Buku Yang
Mempunyai Kekuatan Sehingga Menjadi Bestseller
89
Banyaknya jaringan toko buku dan penerbitan yang yang dimiliki PT.
Gramedia Asri Media menjadi power strategy yang dimiliki
perusahaan. Lokasi toko buku Gramedia yang tersebar di berbagai kota di
seluruh Indonesia juga merupakan kekuatan yang membuat toko buku
Gramedia dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Gramedia sangat memperhatikan kelengkapan produk yang tersedia,
dengan menyediakan produk yang beragam dan berkualitas maka Gramedia
dapat memenuhi kebutuhan para konsumen. Sehingga diharapkan kebutuhan
konsumen yang beragam dapat terpenuhi ketika mereka berbelanja di
Gramedia. Apabila kebutuhan terpenuhi, maka dengan begitu Gramedia
dapat mempertahankan kepuasan konsumen.
Selain kelengkapan produk, kepuasan konsumen juga dibangun
melalui fasilitas yang disediakan. Fasilitas yang diberikan merupakan faktor
90
pendukung dalam membangun kepuasan pelanggan, fasilitas yang bersih,
dan nyaman membuat konsumen puas. Fasilitas yang diberikan PT.
Gramedia Asri Media dalam membangun kepuasan konsumen ialah sebagai
berikut:
“Fasilitas yang diberikan konsumen selain dari kenyamanan di store,
pelayanan yang baik, penyediaan produk yang baik, selain itu juga ada
kartu keanggotaan. Fungsinya bisa dapat poin pembelanjaan, bisa
juga mendapat informasi yang penting tentang Gramedia kalau ada
sale, kalau ada ulang tahun, bisa digunakan untuk kartu pembayaran
juga atau kartu flash.”
Untuk mendukung kenyamanan konsumen, toko buku Gramedia
menyediakan area gedung yang luas, nyaman dan aman untuk dikunjungi
dengan pemasangan AC.
Gambar Toko buku Gramedia
Fasilitas member card “KGVC (Kompas Gramedia Value Card)” bagi
konsumen. KGVC ini bisa diperoleh konsumen apabila mereka ingin menjadi
pelanggan tetap Toko Buku Gramedia. Keuntungan dari KGVC ini adalah
konsumen bisa mendapat poin pembelanjaan, bisa mendapat informasi yang
91
penting tentang Gramedia apabila ada sale atau acara ulang tahun Gramedia,
dan bisa digunakan untuk kartu pembayaran atau kartu flash ketika berbelanja
di Toko Buku Gramedia.
Kompas Gramedia Value Card
Peneliti juga menemukan bahwa Gramedia memberikan fasilitas yang
baik sebagai bentuk power strategy dalam mempertahankan kepuasan
konsumen Mas made Ruswidhi selaku Marketing communication,
mengatakan sebagai berikut:
“Fasilitas, kalau kami bilang sih sudah lebih dari cukup ya. Kalau di
Cempaka Putih Kami design supaya lebih memanjakan konsumen. Di
toko adasalah satu session area, contohnya memasak. Kami sediakan
kompornya. Buku masaknya. Jadi konsumen lagi baca buku, butuh
alat masak tersedia. Konsepnya memanjakan konsumen.
Berdasarkan pernyataan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa strategi
kekuatan yang dilakukan ialah bagaimana menciptakan kenyamanan bagi
konsumen, sehingga ketika konsumen datang ke toko tidak hanya membeli
barang, tapi juga mendapat experience tersendiri di dalam toko tersebut.
Itulah kekuatan yang diciptakan oleh Gramedia. Experience yang diperoleh
92
para konsumen antara lain karena kenyamanan toko, pelayanan yang baik,
juga dari segi desain, dan interior toko buku yang menarik.
Penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan peneliti mengenai
Strategi Marketing Public Relations PT. Gramedia Asri Media dalam
Mempertahankan Kepuasan Konsumen menghasilkan temuan konsep
strategi public relations Philip Kotler dengan singkatan PENCILS yaitu
Publications, Events, News, Community Involvement, Identity Media,
Lobbying and Negotiation, Social Responsibility
Berikut penjelasan dalam penelitian ini berdasarkan konsep PENCILS :
1. Publications
Strategi pertama dari penerapan strategi public relations adalah
publications, yaitu penyelenggaraan publikasi atau memperoleh informasi
melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau
organisasi yang pantas untuk diketahui publik.
Menurut wawancara kepada Rezza Wibowo selaku Manager Public
Relations, ditemukan kutipan wawancara sebagai berikut:
“Kami juga membuatkan website baru namanya
literasinusantara.com. Dalam website itu kami satukan
berita-berita literasinya untuk temen-temen taman baca agar
bisa dibaca lebih luas lagi”.
93
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa PT. Gramedia
mempunyai website bernama www.literasinusantara.com. Website
tersebut digunakan untuk mempublikasikan berbagai kegiatan yang
dilakukan serta berita-berita yang dimiliki oleh komunitas taman baca
yang ada di Gramedia agar publik dapat mengaksesnya dengan mudah.
Gambar website www.literasinusantara.com
kKeterangan Gambar adalah sebagai berikut:
Keterangan Gambar:
1. Daftar Kota yang berisi komunitas taman baca di Indonesia
2. Postingan-postingan berita yang dibuat oleh teman-teman taman baca
1
2
94
Berdasarkan gambar tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang
peneliti lakukan dengan Mas. Azas Rifai Selaku event and creative public
Officer:
“Website literasi nusantara.com. Dimana isinya disitu tentang
informasi baik itu aktivitas lilterasi yang dilakukan oleh para
pemenang ataupun teman-teman di luar pemenang. Misalkan ada
komunitas baca dari mana mau mempublish kegiatannya, itu bisa di
situ. Kemudian informasi tentang Taman baca.”
Taman baca merupakan komunitas yang ada di Gramedia.
Komunitas taman baca berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Dimana informasinya mengenaii komunitas taman baca akan
dipublikasikan melalui website literasi nusantara.com tersebut.
Tidak hanya mempublikasikan melalui website, Public Relations
Gramedia juga mengandalkan social media sebagai salah satu strategi
yang cukup kuat untuk menarik dan mempertahankan kepuasan
konsumen. Social media dinilai masih menjadi media yang efektif untuk
digunakan dalam menjalin interaksi dengan konsumen. Berikut
pernyataan Made Ruswidhi selaku Marketing Communication :
“kami menggunakan media social, yang sekarang lagi in kan
Instagram dan YouTube”.
Berbagai social media dipakai oleh Public Relations Gramedia
diantaranya adalah twitter, facebook, instagram, dan youtube.
95
Gambar Sosial Media Instagram
Gramedia
Gambar Sosial Media Twitter
@Gramedia.com
Berbagai sosial media digunakan untuk mendekatkan diri kepada
pelanggan. Gramedia rajin menyapa para pengikutnya baik untuk
mempromosikan buku-buku baru maupun berbagi inspirasi.
96
2. Events
Dengan mengadakan acara perusahaan dapat menarik perhatian
khalayak serta meningkatkan kesadaran terhadap produk yang
ditawarkan serta menjangkau target sasaran.
Merancang suatu kegiatan atau event yang bertujuan untuk
menyebarkan informasi, gagasan atau ide kepada khalayak juga
dilakukan oleh Public Relations PT. Gramedia Asri Media. Event yang
dilakukan Gramedia menurut Mas. Rezza wibowo selaku Public Relations
Manager adalah:
“Kami melakukan berbagai aktivitas, event terkait literasi. Nah kalau
event literasi itu bentuknya beberapa macam, ada Gramedia
Reading Community Competition, ada festival literasi, ada juga
kemarin kami melakukan Gramedia writers and readers forum. Itu
juga event kami yang terkait dengan literasi”.
Dari pernyataan diatas peneliti menyimpulkan bahwa Public
relations Gramedia melakukan beberapa kegiatan untuk menunjukan
bahwa Gramedia ialah perusahaan yang peduli terhadap literasi di
Indonesia. Untuk itu Public Relations Gramedia berfokus pada
event-event yang terkait dengan literasi. Hal ini dikarenakan Gramedia
sebagai perusahaan yang dekat dengan dunia pendidikan dan kegiatan
membaca.
97
Lebih Lanjut Mas. Rezza Wibowo menyatakan bahwa :
“GRCC Ini acara 2 tahunan, start 2016. 2016 kami mencari
komunitas baca terbaik. 2017 kami bersama mereka para
pemenang untuk menyelenggarakan event di seluruh Indonesia.
2018 kami mencari lagi. Setelah menang bukan berarti kita
biarin.tapi yuk kita kerjasama bareng, tujuannya itu.
Dari kutipan diatas disebutkan bahwa event Gramedia Reading
Community Competition (GRCC) adalah event kompetisi yang
dilaksanakan untuk mencari komunitas baca terbaik yang ada di seluruh
Indonesia. Event GRCC dengan event Festival literasi saling berkaitan,
dimana Pemenang GRCC akan bekerjasama dengan Gramedia dalam
event festival literasi.
Terkait dengan event festival literasi Bapak. Azas Rifai selaku Public
relations Officer bagian event dan community menerangkan sebagai
berikut:
“Kita buat festival yang lebih besar yang target audiencenya sampai
ribuan orang. Akhirnya di 3 kota. Pertama di Surabaya Festifal
Pustaka Bergerak Surabaya. Kemudian yang Kedua festival literasi
Jogja Istimewa dan yang ketika Festival Literasi Gramedia Hari ibu.
Kalau Festival literasi di Lombok tanggal 22 Desember, terkait hari
Ibu. Kami disana punya event-event seperti mendongeng kami
datangkan dari Surabaya pendongengnya. Event menulis,
bagaimana cara menulis. Kami bekerjasama dengan pemerintah
daerah disana untuk membuat semacam karnaval. Keliling area di
Lombok menggunakan baju atau ornament yang bertuliskan literasi.
Untuk mengajak orang lebih mencintai literasi.”
98
Dari pernyataan diatas dapat peneliti simpulkan bahwa didalam
kegiatan festival literasi dilaksanakan juga event-event yang saling
berkaitan untuk mendukung terselegaranya festival tersebut diantaranya
ialah event campaign, mengajak masyarakat umum secar luas untuk
bersama-sama mengkampanyekan tentang literasi. Kemudian lomba
menulis dalam bentuk essai, dan karnaval dengan menggunakan
kostum bertema literasi.
3. News
News adalah kegiatan public relations dimana perusahaan
menciptakan berita melalui press release, news letter, dan bulletin.
Pekerjaan seorang Public Relations adalah membuat tulisan yang bersifat
menyebarkan informasi kepada publik. Dengan teknis penulisan 5W+1H
seorang Public Relations dituntut untuk memiliki kemampuan menulis
sama baiknya dengan wartawan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Bapak. Azas Rifai selaku
Public Relations Officer, yang menyatakan bahwa :
“Kegiatan-kegiatan atau event-event yang terkait dengan Gramedia
itu memang release-nya dibuat oleh kami. Misalnya kayak kemarin
acara tahun baru, itu tetap kami yang buat release-nya. Jadi
memang satu channel. Informasi diaksesnya via release yang
memang dikeluarkan oleh Public Relations”.
99
Peran humas sendiri terbagi menjadi dua yakni peran manajerial dan
peran teknisi komunikasi. Peran teknisi komunikasi dinilai penting untuk
membuat tulisan-tulisan, tulisan tersebut baik berupa news letter, press
release maupun tulisan di website.
Mas.Rezza Wibowo selaku Public Relations Manager, mengatakan:
“Media itu punya keunikan masing-masing. Seperti Republika
condongnya dari sisi Islam, Kemudian DAAI TV tentang
kemanusiaan, Kompas di Humanioranya, Tribunnews itu
Lifestylenya. Jadi ketika kami membuat event, kami harus melihat
profil medianya dulu. Kalau anak-anak nanti ada teman-teman
Bobo akan meliput. Jadi ketika kami membuat event, ini cocoknya
buat teman-teman media yang mana nih”.
Berdasarkan pernyataan diatas, penelliti dapat menyimpulkan
bahwa tugas utama dari public relations adalah membuat perencanaan
dan pelaksanaan acara yang sesuai dan unik dengan perusahaan dan
khalayaknya, sehingga hal ini akan membuat media tertarik untuk turut
hadir dalam acara tersebut dan mempublikasikan mengenai acara
tersebut dalam press release.
Media yang digunakan dalam menyebarkan berita diataranya ialah
DAAI TV, Kompas, Tribunews.
“Karena memang di Kompas Gramedia kita punya temen-temen
media ada Kompas, Tribun, kompas tv, kompas.com kami
maksimalkan di situ. Selain support buku, support kerjasama
event. Disitu juga kita support mereka untuk mendokumentasikan
kegiatan mereka di media”.
100
4. Community Involvement
Menjalin kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu untuk
menjalin dan menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi atau
komunitas setempat.
Menurut Rezza Wibowo selaku PR Manager, ia menyatakan bahwa:
“Di Lombok ada komunitas baca namanya club baca perempuan,
penggagasnya Ibu Ida. Ibu ida punya komunitas baca yang seluruh
penggeraknya perempuan.”
Komunitas baca di Indonesia sangat banyak dan beragam. Mereka
melakukan berbagai kegiatan bersama Gramedia dalam
mengkampanyekan isu literasi di Indonesia yang man minat bacanya
masih rendah. Klub baca atau taman baca salahsatunya yakni club baca
perempuan melakukan kegiatan untuk menyadarkan masyarakat bahwa
kebiasaan membaca itu sangat penting
Mas Madhe Ruswidhi mengungkapkan sebagai berikut:
“Community net show. Jadi beberapa daerah kayak kita kemarin
opening di Cirebon. Kami seleksi, lomba antar komunitas. 1 event
ada 8 komunitas yang berbeda. Misalnya ada komunitas bola kan
ada MU, Real Madrid. Tapi kami pilih satu yang mewakili bola siapa,
Komunitas bacanya siapa, komunitas dance-nya siapa. Komunitas
bacanya siapa. Nanti kami kumpulkan, kami adu mereka disitu. Jadi
seru tuh ada komunitas photography dengan komunitas vespa”.
101
“Ya. seperti komunitas mendongeng, kalau di kota-kota tertentu ada
komunitas penggemar K-pop, komunitas Hot Wheels, komunitas
yang memakai baju kartun anime, komunitas baca puisi,
macam-macam itu terkait dengan event biasanya. event-event yang
dilakukan di Store di seluruh daerah biasanya Gramedia itu
menyediakan tempat.”
5. Identity Media
Penggunaan media sebagai Identitas. Perusahaan perlu untuk
membuat identitas yang unik agar mudah dikenali oleh masyarakat,
seperti logo, brosur, symbol, kartu nama, bangunan, seragam, alat tulis,
dan peraturan dalam berpakaian.
Berikut penjelasan Mas.Rezza Wibowo selaku Public Relations
Manager, terkait identity media:
“Ciri khas Gramedia salah satunya yaitu logo G, dasarnya dari huruf
G yang selalu berubah tema nya, temanya akan berubah mengikuti
season. Tujuannya agar kami adaptif, inovatif, selalu berubah
mengikuti zaman. Yang paling unik dari Gramedia itu. Kemudian
tigeline kami Inspiration,Transform. Di toko selalu di sebutkan
“salam inspirasi”. Diharapkan konsumen memperoleh inspirasi dari
kegiatan yang kami berikan atau dari buku-buku Gramedia yang
dibaca.”
Gambar Logo dan Tagline Gramedia
102
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, Gramedia
memiliki logo berbentuk huruf G yang selalu bertransformasi atau
berubah. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Mas Azas Rifa‟I selaku
Public Relatios Officer, yang menyatakan bahwa:
“Akan berubah menyesuaikan dengan tema acara yang akan kita
buat saat itu. Kalau misalkan nih acara kita terkait dengan literasi,
maka desain akan menyesuaikan, di situ ada ornamen buku,
ornamen baca. Jika terkait dengan fotografi, ada orang yang sedang
foto. Jadi memang selalu berubah”.
Gambar Logo Gramedia yang Selalu Bertransformasi
Dari pernyataan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa huruf G
sebagai Logo Gramedia dengan aneka warna dan images dapat menarik
kepuasan konsumen yang lebih berkesan fresh, menarik, semangat,
ceria, dan seru.
Penggunaan media sebagai identitas juga dilakukan Gramedia
dengan menrapkan peraturan berpakaian bagi petugas Gramedia yakni
103
menggunakan seragam khusus berwarna hitam dengan logo gramedia,
kepemilikian kartu nama oleh karyawan, dan gelas.
Gambar Seragam Gramedia
Kartu Nama
104
Mug dengan Logo Gramedia
6. Lobbying and Negotiation
Keterampilan untuk melobi melalui pendekatan pribadi dan
kemampuan bernegosiasi sangat dibutuhkan bagi seorang Public
Relations. Kontak pribadi dilakukan secara informal untuk mencapai
tujuan tertentu. Tujuan lobi adalah untuk meyakinkan pihak lain,
mencapai kesepakatan atau memperoleh dukungan dari individu dan
lembaga yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis perusahaan.
Menurut Mas. Rezza Wibowo terkait lobbying, Beliau selaku Public
Relations Manager mengatakan bahwa:
“Lobi yang dilakukan dengan pemerintahan. Misalnya dengan
Perpusnas, dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Itu
105
kami lakukan untuk menjalin silaturahmi terkait nanti event-event yang
akan dilakukan.”
Lobbying diperlukan oleh public relations Gramedia dalam
berhubungan dengan pihak lain yakni dengan pihak Perpustakaan
Nasional (Perpusnas) dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
mencapai tujuan dan sebagai salah satu upaya yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan yang diselenggarakan oleh PT. Gramedia Asri Media.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Mas. Azas Rifai
selaku Public Relation Officer dapat dikutip pernyataan sebagai berikut:
“Lobbying yang kami lakukan adalah ini adalah isu yang memang
harus diperhatikan oleh semua pihak tidak bisa hanya pemerintah
saja tidak bisa kami dari korporasi saja ataupun dari teman-teman
yang bergerak di langsung bicara langsung di masyarakat. dari situ
karena memang sudah kami Jelaskan juga apa yang ingin Gramedia
support apa yang ingin Gramedia lakukan dalam kerjasama ini.
Akhirnya mereka semua mendukung dan mau bekerja sama dengan
Kemendikbud misalkan”.
Komunikasi two way symmetrical digunakan dalam melakukan
Lobbying agar pesan-pesan komunikasi saat berdiskusi dapat berjalan
secara dua arah dan berimbang sehingga tercipta saling pengertian satu
dengan yang lainnya. Public relations Gramedia mengangkat isu literasi di
Indonesia yang harus ditingkatkan, hal ini membutuhkan dukungan dari
berbagai pihak salah satunya dengan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud).
106
7. Social Responsibility
Kepedulian terhadap masyarakat ditunjukan dengan melakukan
kegiatan tanggung jawab sosial dalam aktivitas Public Relations PT.
Gramedia Asri Media. Hal ini dilakukan untuk membangun reputasi yang
baik sehingga meningkatkan citra perusahaan dimata publik.
Berdasarkan wawancara kepada Mas. Azas Rifai selaku Public
relations officer mengatakan:
“CSR Gramedia tidak jauh-jauh dari literasi. Jika ada pihak-pihak yang
membutuhkan buku-buku. Kami bisa sediakan itu. Komunitas baca
salah satu bentuk CSR Gramedia.”
Tanggung jawab sosial dalam aktivitas Public Relations
menunjukan bahwa perusahaan memberikan perhatian terhadap
masyarakat dan lingkungan sekitar. Lebih lanjut Mas. Azas Rifai
menerangkan:
“Kemarin kita bekerjasama dengan POLRI dan TNI yang
masing-masing punya program untuk peningkatan minat baca, kita
support bantuan buku untuk mereka. Misalkan ada komunitas atau
taman baca yang membutuhkan buku atau support dari Gramedia
terkait dengan acara-acara literasi yang ingin mereka buat.
Kepedulian terhadap masyarakat ditunjukan dengan melakukan
kegiatan tanggung jawab sosial dalam aktivitas Public Relations PT.
Gramedia Asri Media. Hal ini dilakukan untuk membangun reputasi yang
baik sehingga meningkatkan citra perusahaan dimata publik.
107
Gramedia Merancang konsep tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap konsumen, karyawan, komunitas dan lingkungan dalam segala
aspek operasional perusahaan. Tanggung jawab sosial dalam aktivitas
Public Relations menunjukan bahwa perusahaan memberikan perhatian
terhadap masyarakat dan lingkungan
Tanggung jawab sosial dalam aktivitas Public Relations menunjukan
bahwa perusahaan memberikan perhatian terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitar. Salahsatunya ialah mengadakan kompetisi komunitas
baca terbaik se-Indonesia, pemenangnya mendapatkan hadiah uang
tunai dan bantuan buku selama satu tahun
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil temuan penelitian yang diperoleh melalui proses
wawancara mendalam kepada key informan dan informan mengenai Strategi
marketing public relations PT. Gramedia Asri Media dalam mempertahankan
kepuasan konsumen, maka penulis memberikan uraian pembahasan dan
didukung teori-teori sehingga hasil penelitian ini menjadi valid dan realiable.
Hasil penelitian ini jika dibandingkan dengan penelitian sejenis terdahulu
sesuai. Dengan demikian secara empirik dapat dikatakan benar. Karena
didukung dengan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya. Kemudian jika
dikaitkan dengan teori-teori yang digunakan sesuai yakni mengenai Marketing
Public Relations Oleh karena itu, pembahasan hasil penelitian ini dapat
dikatakan benar secara empirik maupun teoritik.
108
Pembahasan berdasarkan hasil wawancara yang mengacu pada konsep
marketing public relations terdapat tiga strategi penting menurut Thomas L.
Harris, yaitu: pull , push, dan power strategy kemudian menggunakan konsep
PENCILS dari Philip Kotler yakni Publications, Events, News, Community
Involvement, Identity Media, Lobbying and Negotiation, Social Responsibility.
1. Pull strategy (menarik) dalam Mempertahankan Kepuasan Konsumen
Kehadiran pelanggan merupakan salah satu modal utama.
Kelangsungan hidup suatu perusahaan akan tergantung dari kehadiran
pelanggan. Perusahaan harus bisa melakukan cara untuk menarik
pelanggan untuk membeli produknya. Daya tarik dilakukan dengan tujuan
menarik minat pelanggan.
a. Produk : Kelengkapan produk yang tersedia di Gramedia menjadi daya
tarik bagi konsumen. Mulai dari jenis Books dan non books, alat tulis,
perlengkapan kantor, dan sebagiannya. Selain itu, Gramedia selalu
menyediakan koleksi buku best seller secara up to date. Serta
menyediakan keanekaragaman buku internasional maupun terjemahan.
b. Display yang menarik: Tata letak di Toko Buku Gramedia dibuat semenarik
mungkin dalam hal ini koleksi buku yang ada dibuat dalam penataan atau
display yang menarik. Diatur menurut klasifikasi dan jenis buku.
c. Layanan : Selalu melayani dengan wajah tersenyum dan memberikan
kepuasan melebihi ekspetasi konsumen. PT. Gramedia Asri Media
memberikan pelayanan sebaik mungkin, tersenyum dan ramah
109
merupakan hal terpenting dalam memberikan pelayanan agar konsumen
merasa nyama dan puas.
Promosi merupakan suatu aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan pemasaran. Promosi merupakan salah satu cara yang digunakan
perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Peomosi
merupakan salah satu cara yang dibutuhkan perusahaan untuk
meningkatkan volume penjualan. Oleh karena itu, kegiatan promosi ini harus
dapat dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran serta diarahkan dan
dikendalikan dengan baik sehingga promosi tersebut benar-benar dapat
memberikan kontribusi yang tinggi dalam upaya meningkatkan volume
penjualan.
Upaya promosi yang dilakukan PT. Gramedia Asri Media dengan
beberapa media yaitu:
a. Media cetak, perusahaan membuat iklan di media cetak. Seperti di
Kompas, Tribun, dan Majalah Bobo terkait event-event tertentu.
b. Televisi, perusahaan membuat iklan di televisi yang dipasang di setiap
store, tepatnya dibelakang kasir untuk menarik perhatian konsumen.
c. Social media, dengan adanya social media perusahaan bisa lebih dekat
lagi dengan konsumen. Beragam social media yang digunakan Gramedia
seperti twitter (@gramediabooks), facebook (Gramedia Bookstore),
instagram (@Gramedia) dan youtube (Gramedia).
d. Internet (melalui situs: www.gramedia.com) untuk mengetahui informasi
tentang buku-buku yang dijual.
110
Media penunjang lainnya, seperti:
a. Leaflet adalah selebaran yang terdiri dari sejumlah halaman yang dilipat
yang biasa dibuat pada saat pameran-pameran buku dan peluncuran
buku.
b. Brosur adalah selebaran berbentuk buku kecil yang dibuat untuk
dibagikan kepada konsumen.
c. Baliho adalah iklan yang terbuat dari kain bertuliskan mengenai acara
yang akan diselenggarakan. Biasanya diletakan diatas jalan raya.
d. Vertical Banner adalah tema acara yang dibuat dengan tulisan diatas
kain dann diletakkan di dalam ruangan saat acara berlangsung.
PT. Gramedia Asri Media Membuat daya tarik melalui promosi yang
dilakukan dengan tujuan menarik minat konsumen. Promosi merupakan salah
satu rangkaian kegiatan pemasaran yakni berupa komunikasi yang
dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat
pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala sesuatu mengenai
barang dan jasa yang dihasilkan untuk konsumen, segala kegiatan itu
bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dengan menarik minat
konsumen dalam mengambil keputusan membeli di perusahaan tersebut.
Fungsi promosi juga memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan
dengan kompetitor. Salah satu strategi memenangkan persaingan dalam
dunia pemasaran atau promosi adalah menggunakan Public
Relations dengan baik. Public Relations PT. Gramedia Asri media melakukan
Publications, yaitu penyelenggaraan publikasi atau memperoleh informasi
111
melalui berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan perusahaan atau
organisasi yang pantas untuk diketahui publik.
Pull strategy (menarik) melalui daya tarik promosi dan publikasi dilakukan
PT. Gramedia Asri Media telah memenuhi salah satu elemen dalam kepuasan
konsumen yakni expectations. Dimana harapan konsumen terhadap produk
barang dan jasa yang dimiliki oleh Gramedia terbentuk sebelum proses
pembelian dilakukan. Sebelum membeli, konsumen terlebih dahulu telah
mengetahui informasi mengenai produk melalui berbagai media promosi
dan publikasi yang dimiliki Gramedia seperti melalui website dan berbagai
media sosial. Maka ketika harapan konsumen sesuai dengan produk yang
diterima, terciptalah kepuasan konsumen.
Menarik konsumen merupakan salah satu strategi yang penting
diperhatikan oleh PT. Gramedia Asri Media. Apabila konsumen tertarik maka
ia akan membeli produk yang ditawarkan. Konsumen akan merasakan
pengalaman berbelanja di Gramedia sehingga kepuasan konsumen dapat
dipertahankan.
2. Push Strategy (Mendorong) dalam Mempertahankan Kepuasan
Konsumen
Push strategy (mendorong) yaitu merangsang konsumen untuk membeli
produk dengan memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen.
Tujuan khusus push strategy adalah untuk merangsang konsumen untuk
membeli produk yang dikeluarkan perusahaan untuk mencapai kepuasan
pelanggan. Perusahaan akan selalu membuat program-program yang
112
menarik untuk mendorong kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan
merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik,
lebih efesien dan lebih efektif.
Pelayanan yang baik
Toko Buku Gramedia menyediakan informasi mengenai buku-buku
terbaru, terlaris, rangkuman isi buku dan pengarang melalui
komputerisasi. Selain itu Toko Buku Gramedia menekankan bahwa
dengan memberikan pelayanan yang maksimal dapat meraih
kepuasan pelanggan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
membina hubungan yang baik dengan konsumen adalah:
a. Melaksanakan relationship marketing
Adalah suatu kegiatan perusahaan dalam menjalin kemitraan dengan
konsumen secara terus menerus dan pada akhirnya akan
menimbulkan kepuasan dan kesetiaan konsumen sehingga terjadi
pengulangan pembelian. Relationship marketing diimplementasikan
dengan membuat customer database yaitu berupa daftar nama
konsumen dan juga hal-hal penting lainnya misalnya frekuensi dan
jumlah pembelian buku. Hal ini diharapkan perusahaan dapat
mempertahankan dan meningkatkan jumlah konsumen. Bentuk yang
dilakukan Gramedia adalah pada saat ulang tahun Gramedia,
konsumen diberi diskon khusus melalui member card “KGVC (Kompas
Gramedia Value Card)” yang dimiliki konsumen.
b. Memberikan pelayanan prima, pelayanan prima yang dilakukan adalah
113
1. Bersikap ramah dan memperlakukan konsumen dengan baik
2. Menyapa konsumen yang terlihat membutuhkan pertolongan
dengan senyum dan ucapan salam “Salam Inspirasi”
3. Bersikap tanggap akan kebutuhan konsumen, berikan pertolongan
tanpa diminta.
4.Melayani konsumen dengan penuh perhatian, kesabaran,
kesungguhan dan ketulusan.
c. Menomersatukan kepuasan pelanggan
Dengan cara melakunkan survey kepuasan pelanggan, mencari tau
seberapa antusias masyarakat terhadap produk yang ditawarkan
gramedia dengan cara membuat kuesioner yang dibagikan kepada
konsumen. Melalui survey tersebut Gramedia menangani keluahan dari
konsumen serta menerima kritik dan saran yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan kepuasan konsumen.
PT. Gramedia Asri Media melakukan Push Strategy (medorong) yaitu
merangsang konsumen untuk membeli produk dengan memberikan
pelayanan baik agar konsumen merasa puas sehingga timbul kemungkinan
pengulangan pembelian. Tujuan khusus dari push strategy ialah untuk
mendorong konsumen untuk membeli prduk yang dikeluarkan perusahaan
dan kepuasan konsumen.
Public relations PT. Gramedia Asri Media selalu membuat Event
(Kegiatan) yang dirancang secara tepat agar dapat mendorong kepuasan
konsumen. Dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan juga tak luput dari
114
News (Pemberitaan), yaitu semua usaha dilakukan supaya aktivitas tertentu
dari perusahaan menjadi bahan berita di media massa. Untuk itu Lobbying
(Mempengaruhi) atau kontak pribadi yang dilakukan secara informal untuk
mencapai tujuan tertentu diperlukan dalam push strategy untuk dapat
mempertahankan kepuasan konsumen.
Push strategy (mendorong) sebagai strategi marketing public relations
merupakan salah satu cara mempertahankan kepuasan konsumen. Karena
konsumen dapat merasakan pengalaman terhadap kinerja aktual barang atau
jasa ketika digunakan tanpa diperngaruhi oleh harapan mereka. Ketika kinerja
aktual barang atau jasa berhasil maka konsumen akan merasa puas.
3. Power Strategy (kekuatan) dalam Membangun Kepuasan Konsumen
Power strategy yaitu kekuatan perusahaan dengan identitas yang
dimiliki perusahaan. Dalam mempertahankan kepuasan konsumen, kekuatan
PT. Gramedia Asri Media sangatlah penting. Gramedia memupunyai logo G
sebagai Identity media dan melaksanankan kegiatan Social responsibility
sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat.
Toko buku Gramedia yang tersebar secara menyeluruh di seluruh
indonesia dan dikenal sebagai yang terbesar. Hingga kini Toko Buku
Gramedia telah memiliki 117 gerai di Indonesia, tersebar di 47 kota mulai dari
Aceh hingga Papua merupakan kekuatan yang tidak dimiliki oleh perusahaan
pesaing. Selain itu Gramedia memiliki 6 penerbitan besar yaitu: Gramedia
Pustaka Utama, Elex Media Komputindo, Gramedia Widya Sarana, Bhuana
Ilmu Populer, Grasindo dan Penerbit Gramedia Majalah.
115
Fasilitas yang diberikan merupakan faktor pendukung dalam
membangun kepuasan pelanggan, fasilitas yang bersih, dan nyaman
membuat konsumen puas. Fasilitas yang diberikan PT. Gramedia Asri Media
dalam membangun kepuasan konsumen ialah sebagai berikut:
a. Toko buku Gramedia menyediakan area gedung yang luas, nyaman
dan aman untuk dikunjungi dengan pemasangan AC
b. Fasilitas member card “KGVC (Kompas Gramedia Value Card)” bagi
konsumen. KGVC ini bisa diperoleh konsumen apabila mereka ingin
menjadi pelanggan tetap Toko Buku Gramedia. Keuntungan dari
KGVC ini adalah konsumen bisa mendapat poin pembelanjaan, bisa
mendapat informasi yang penting tentang Gramedia apabila ada sale
atau acara ulang tahun Gramedia, dan bisa digunakan untuk kartu
pembayaran atau kartu flash ketika berbelanja di Toko Buku Gramedia.
Dengan kekuatan tersebut citra PT. Gramedia Asri Media akan
terbentuk. Citra perusahaan dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat
dari adanya pengalaman, kepercayaan, perasaan, dan pengetahuan
masyarakat terhadap perusahaan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki
perusahaan, layanan yang diberikan kepada konsumen serta kegiatan
tanggung jawab sosial dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap
citra Gramedia. Dengan begitu, citra yang baik merupakan kekuatan yang
besar untuk menarik konsumen sehingga dapat mempertahankan kepuasan
konsumen.
116
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai Strategi
Marketing Public Relations PT. Gramedia Asri Media dalam
mempertahankan kepuasan konsumen. Dari hasil penelitian yang
ditemukan oleh penulis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Pull Strategy dalam mempertahankan kepuasan konsumen berupa
daya tarik yaitu Gramedia menyediakan koleksi buku yang lengkap,
mengatur tata letak buku display yang menarik dan memberikan
pelayanan yang ramah kepada konsumen. Kemudian promosi melalui
berbagai media sosial. Push Strategy dalam mempertahankan kepuasan
konsumen dilakukan dengan menjalin hubungan baik dengan konsumen
dengan melakukan pelayanan prima. Power Strategy yang dimiliki ialah
identitas Gramedia sebagai penyedia buku terlengkap dan menyediakan
fasilitas yang nyaman bagi konsumen
Strategi Marketing Public Relations melalui konsep PENCILS
dilakukan Gramedia melalui Publication dengan membuat website
www.festivalliterasi.com. Event dilakukan dengan membuat kegiatan
bertemakan literasi. News dihasilkan melalui press releasse yang
117
dikeluarkan public relations. Community Involvement Gramedia yaitu
komunitas taman baca. Identity media menggunakan logo G gramedia
sebagai identitas perusahaan. Lobbying and negotiation dilakukan
kepada pihak pemeritah seperti kemndikbud untuk melaksanakan
kegiatan bersama. Social responcibility dilakukan dengan mencari
komunitas baca terbaik di Indonesia dan memberikan bantuan buku
selama satu tahun.
5.2 Saran
Gramedia sebaiknya menyediakan kelengkapan produk tak hanya di
toko buku saja. Namun kelengkapan koleksi buku Gramedia disertakan
pula dalam Gramedia online yaitu di www.gramedia.com untuk
mempertahankan kepuasan konsumen. Hal ini peneliti sarankan
berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah satu
konsumen, yang mengeluhkan hal tersebut. Selain itu Gramedia harus
tetap menjaga kualitas baik dari segi fisik maupun bobot buku yang dijual
di Gramedia.
Kemudian berbagai program kegiatan serta fasilitas yang disediakan
untuk mempertahankan kepuasan konsumen sebaiknya dilaksanakan
diseluruh toko buku Gramedia agar dapat menjangkau kepuasan
konsumen yang merata. Karena banyaknya jaringan toko buku yang ada
di Indonesia, namun tidak semua menyediakan kelengkapan fasilitas
yang sama. Misalnya tidak semua toko buku menyediakan gedung
dengan area yang luas.
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers.
Arifin, Zainal.2012. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Anggoro, M Linggar, 2000. Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Bungin, Burhan. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Cutlip, Scott M Allen H.Center dan Glen M.Broom. 2011. Effective. Public Relations Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana
Danim, sudarwan.2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka setia
Estenberg, K.G. 2002.Qualitative Methodes in Social Research. Boston: McGraw-Hill
Gurnig, James. 1992. E.et al,Excellence Public Relation and Management. New Jersey: Laorence Elbourn Associates Publisher
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.
Kriyantono, R. (2012). Public Relations Writing. Jakarta: Prenada Media Group
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta: Salemba Empat
Moleong, Lexy J.2004. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi revisi). Bandung: PT Remaja Rosadakarya.
Nasution, M.N. (2004) Manajemen Jasa terpadu. Jakarta: PT Ghalia Indonesia
Irawan, Handi .2004. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Elex Media Komputindo
Rangkuti, Freddy. 2003. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ruslan, Rosandy. 2008 Kiat dan Strategi Kampanye Public Relation. Jakarta : PT Raja Grafindo
Rachmadi, F.1992 Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jaarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sudaryono. 2014. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Pemasaran. Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia
Suryadi. 2007. Strategi Mengelola Public Relation Organisasi. Jakarta: EDSA Mahkota
Swastha, Basu 2006. Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE
Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia
Tjiptono, Fandy. 2000. Prinsip & Dinamika Pemasaran. Edisi Pertama. J & J Learning. Yogyakarta
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Manajemen. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andy
Uchajana, Onong. 1993. Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Umar, Husein. 1997. Study Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Internet :
Daulay, Mentari. 2011. Humas & Marketing PR (on line) (http//www.google.com) diakses pada 3 April 2018
https://www.gramedia.com
https://literasinusantara.com
Bapak Made Ruswidhi-Marcomm Manager
Hasil Wawancara
Nama : Rezza Wibowo
Jabatan : Public Relations Manager
Waktu : 28 Mei 2018
Pukul : 10:00
1. Bagaimanakah stategi humas pemasaran (marketing public relations) yang
dilakukan PT. Gramedia Asri Media?
Kami mempunyai kegiatan yang saling berkaitan. Contohnya seperti promo tentang
Brand. Kami juga memberi informasi ke khalayak tentang barang-barang yang dijual
Gramedia. Kemudian kami merancang tujuan-tujuannya. Kami ingin khalayak diluar
konsumen kami atau siapapun yang melihat atau mendengar tentang Gramedia
mereka akan berpikir bahwa Gramedia itu peduli dengan literasi. Caranya dengan
menawarkan atau menjual barang-barang yang berkaitan dengan literasi.
Contohnya buku, alat tulis, keperluan kantor dan sebagainya. Termasuk aktivitas di
dalamnya ada mewarnai, ada membaca puisi, dongeng, bedah buku dan
sebagainya itu kami dari sisi public relations. Event yang berkaitan dengan literasi
seperti temu penulis dan pengarang. kemudian bersama komunitas baca melakukan
kegiatan bersama di seluruh Indonesia dan kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan
dengan itu, dengan Rptra dengan perpusnas dan sebagainya. Tujuannya satu
bagaimana orang mempunyai persepsi sangat peduli dengan literasi melalui
kegiatan yang tadi disebutkan
2. Bagaimana pull strategy (menarik), push strategy (mendorong) dan power strategy
(kekuatan) yang dimiliki Gramedia dalam mempertahankan kepuasan konsumen?
kekuatannya Gramedia mempunyai jaringan yang luas mempunyai 117 toko di 47
Kota seluruh Indonesia. Kami juga punya 6 penerbitan besar yang mana ada
gramedia Pustaka Utama, Elex, grasindo, magazine n comic, bip, kpg. terus
kemudian kegiatan Pull and pushya kami bekerja sama dengan teman-teman
marketing communication. push untuk strateginya di store itu gimana caranya
pengelolaan promonya, display ,event yang berkaitan dengan itu sesuai tidak
waktunya. Contoh saat mau lebaran atau puasa kami tidak mungkin menyediakan
buku-buku yang tidak berkaitan dengan itu, event hari anak 17 Agustus Imlek
disesuaikan. Ketika orang dating menjadi tiger Iuntuk membeli.
Gramedia mempunyai ciri khas tertentu. Contoh misalnya di Jakarta terbagi di 44
ada Jakarta Selatan, Barat, dan Timur. Konsumen Jakarta selatan Itu konsumen
yang di daerah perumahan. Lebih well educated orangnya, suka dari minat
membacanya tinggi. Buku-buku yang laku di sana berbeda. Dibanding dengan di
Jakarta Utara, buku bisnis lebih laku. Kalau di Selatan, Novel & buku agama. Di
barat beda, kemudian kalau yang extreme di Gramedia Aceh tidak mungkin
membuat event seperti natal..Tapi kalau di daerah lain itu beda
untuk strategi menariknya menggunakan media social, baliho, promo di TV yang
sekarang lagi in kan Instagram dan YouTube
3. Bagaimana daya tarik Gramedia dalam mempertahankan kepuasan konsumen?
Daya tarik yang paling menonjol dari Gramedia menurut survei yang dilakukan
setiap tahun tentang kepuasan pelanggan di Gramedia yang paling disenangi di
Gramedia itu adalah kelengkapannya koleksi buku dibanding dengan tempat lain
dan kami memang menjadi top brand setiap tahun ketika orang ngomongin tentang
toko buku itu udah langsung pasti Gramedia jadi image tentang lengkap, pelayanan
yang baik, tersebar luas, mudah dicari di kota-kota besar itu jadi hal yang menjadi
kekuatan Gramedia banget
4. Apakah Gramedia mempunyai sistem atau standar pengukuran kepuasan
konsumen?
sistem pengukuran kepuasan konsumen yang melalui survei yang dilakukan setiap
tahun orang yang datang ke Toko Buku itu random mengisi kuisioner di semua toko
di seluruh toko. Jadi ketahuan profil keinginan dari konsumen dari Sabang Sampai
Merauke
5. Bagaimana promosi Gramedia dalam membangun kepuasan konsumen?
Sisi promosi kami melakukan banyak hal seperti perusahaan-perusahaan lain
Gramedia sudah promo di TV, di Koran, di media sosial kemudian di tokonya sendiri
juga ada kemudian melalui event-event activision kami membuat event-event yang
dari Head Office buat masing-masing Store buat ada.
6. Bagaimana membuat program-program menarik dalam membangun kepuasan
konsumen?
Program yang menarik dalam membangun kepuasan pelanggan survei bukan hanya
tentang kepuasan pelanggan tetapi untuk menilai Gramedia apa kritik dan saran
untuk Gramedia. apa yang harus diperbaiki dari situ kami ber benar berbenah
secara umum misalnya Gramedia pelayanannya kurang baik, kurang ramah, atau
tempat duduk kurang tempat duduk di Gramedia kurang tapi kami juga nggak bisa
langsung menjadikan tempat duduk udah sembuh di semua tempat kami berpikir
penyediaan produk yang lengkap menjadi Prioritas kami daripada menyediakan
tempat duduk. Dari situ kami berbenah keinginan konsumen di seluruh Indonesia itu
seperti apa. Kalau dulu logo Gramedia yang lama dengan sekarang yang baru.
Gedung Gramedia yang lama dan sekarang sudah banyak yang baru. Pilot Project
kami di Central Park, kemudian yang terakhir di Cikupa Harapan Indah. Semua
konsep yang baru itu dalam rangka mempertahankan konsumen.
7. Apa saja fasilitas yang diberikan konsumen?
Fasilitas yang diberikan konsumen selain dari kenyamanan di store, pelayanan yang
baik, penyediaan produk yang baik, selain itu juga ada kartu keanggotaan.
Fungsinya bisa dapat poin pembelanjaan, bisa juga mendapat informasi yang
penting tentang Gramedia kalau ada sale, kalau ada ulang tahun, bisa digunakan
untuk kartu pembayaran juga atau kartu flash.
8. Bagaimana cara perusahaan dalam menomorsatukan kepuasan konsumen?
Karena setiap tahun kami sudah melakukan kepuasan pelanggan, masing-masing
Store ada rankingnya dengan poin paling tinggi 5 jadi. Target kami 4,1 artinya
Pelanggan puas ketika ada toko yang tidak mencapai angka 4,1 artinya pelanggan
kurang puas di toko itu. Kami cari tahu kenapa sih tidak puasnya kami buka hasil
wawancaranya, hasil kuesioner nya kenapa berarti itu yang harus diperbaiki . Dari
hasil yang harus diperbaiki itulah cara kami untuk agar konsumen tetap mau belanja
di Gramedia.
9. Upaya publikasi apa yang dilakukan perusahaan supaya citranya tetap baik dimata
konsumen?
Sesuai dengan visi dan misi Gramedia, kami berusaha untuk menjalankan bisnis
sesuai dengan etika yang baik. Kami tidak akan melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan hukum yang ada di Indonesia, misalnya penyuapan. Kami kan
perusahaan ritel terbesar, kami juga ada B2B maksdunya penjualan dari
perusahaan ke perusahaan. Dari kami langsung ke perusahaan-perusahaan. Entah
itu perusahaan swasta atau pemerintah. Nah dalam melakukan lobi-lobi itu, kami
pastikan tidak ada kwitansi kosong atau suap agar produk kami dibeli. Kalau dari
kami lebih baik Gramedia mundur daripada harus tetap kebeli, tetap kejual tapi
dengan cara yang tidak baik. Jadi anda tidak akan pernah menemukan Gramedia
melakukan penyuapan dan sebagainya, sampai dengan saat ini. Karena dari direksi
kami, dari owner, founder itu sudah harga mati. Ketika ada kegiatan yang merusak
brand itu sangat dihindari. Kemudian kegiatan-kegiatan tentang Citra perusahaan,
kegiatan baik harus kami tetap lakukan Kalau dari kami public relations bagaimana
caranya orang tetep punya maindset bahwa gramedia adalah perusahaan yang
peduli dengan literasi. Disamping itu kita juga harus menjaga etika bisnis yang baik
itu tadi.
10. Apakah perusahaan memiliki usaha tertentu agar aktivitas PT. Gramedia Asri Media
menjadi bahan berita di media?
Karena kami dari setiap store kebetulan punya holding Kompas Gramedia yang
mana itu adalah media yang besar di Indonesia. setiap kegiatan kami itu disupport
oleh teman-teman Kompas Gramedia yang lain. Bukan berarti tidak ada kegiatan
yang dilakukan. Event-event yang kami lakukan juga harus sesuai dengan keinginan
dan pasarnya teman-teman media kami. Kami dari Gramedia sering kunjungan
(media visit) bukan hanya di teman-teman di kompas Gramedia tapi ke seluruh
media yang ada di Indonesia. Kami sering nanya kalian lebih condong beritanya ke
mana? Kalau ada event ini seperti apa? Atau misalnya kalian mau dibuatin berita
kayak apa nih? Kami yang nanya. Lalu kami nanti yang akan menyediakan event-
eventnya. Jadi cara-cara kami berkomunikasi dengan teman-teman media yang lain
seperti itu. Media itu punya keunikan masing-masing. Seperti Republika
condongnya dari sisi Islam, Kemudian DAAI TV tentang kemanusiaan, Kompas di
Humanioranya, Tribunnews itu Lifestylenya. Jadi ketika kami membuat event, kami
harus melihat profil medianya dulu. Kalau anak-anak nanti ada teman-teman Bobo
akan meliput. Jadi ketika kami membuat event, ini cocoknya buat teman-teman
media yang mana nih. Kalau media cetak pasti kan semuanya tuh tapi pasti ada
yang khusus-khususnya. Misalnya tentang kemanusiaan ya DAAI TV pasti mereka
datang, karena kami sudah punya petanya karena pasti meliput. Karena itu memang
core-nya dia. Kalau humaniora pasti Kompas meliput. Jadi kami harus tahu dulu
keinginan dari media seperti apa jadi match pemberitaannya seperti apa. Tidak
mungkin perusahaan memaksa untuk masuk menjadi liputan di media. Kecuali
berbayar dan kalau PR kan gamungkin bayar untuk masuk berita kecuali iklan.
11.Bagaimana perusahaan melaksanakan aktivitas Lobbying pada pihak yang terkait
dengan perusahaan?
kalau ke perusahaan-perusahaan dalam rangka kami menjual produk dalam part
yang besar. Lobi lain yang dilakukan dengan pemerintahan. Misalnya dengan
Perpusnas, dengan Kementerian Pendidikan. Itu kami lakukan untuk menjalin
silaturahmi terkait nanti event-event yang akan dilakukan. Contohnya pada bulan
Mei kami membuka pendaftaran untuk event Gramedia reading comunity
competition. Yaitu kompetisi untuk menjaring komunitas baca yang terbaik di
Indonesia. Kami bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia. Di kemendikbud ada satu dirjen. Namanya dirjen PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini) dan DIKMAS (Pendidikan Masyarakat). Taman baca atau komunitas
baca tersebut masuk dalam Dikmas itu. Jadi Dikmas itu mengelola juga komunitas-
komunitas baca yang ada di seluruh Indonesia. Tentang event GRC tadi, kami
berpikir kalau Gramedia sendiri yang bergerak di dalam bidang litterasi, ingin
memajukan minat baca msyarakat Indonesia itu sangat berat. Tapi kami
menggandeng teman-teman yang memang jauh lebih gila lah ya literasi di masing-
masing daerahnya. Jadi kami mengajak mereka dengan persetujuan ke Kemdikbud
melalui lobi-lobi itu tadi.
Kalau kepada konsumen. Setiap konsumen yang sudah mempunyai kartu member
itu terdata. Dia sukanya Buku apa, belinya buku apa, biasanya berapa, kapan
terakhir datang, biasanya juga ada E-mail, nomor telepon, dsb. datanya lengkap
tinggal di track saja. Kami punya top spander (pembeli terbanyak di setiap toko).
Ketika di bulan ini Si A, si B, si C. kurang lebih sama 50 pembeli terbanyak itu sama.
Ketika susunan itu berubah. Biasanya teman-teman marcomm yang nanya. Ada
masukan gak untuk Gramedia, dsb. Halo pak, udah lama nih nggak belanja ada
masalahkah? oh nggak, memang saya lagi keluar kota. Alasannya biasanya karena
sibuk, sedang sakit, keluar negeri atau keluar kota.
12. Apakah PT. Gramedia Asri media pernah terlibat dalam aktivitas komunitas tertentu?
Ya. seperti komunitas mendongeng, kalau di kota-kota tertentu ada komunitas
penggemar K-pop, komunitas Hot Wheels, komunitas yang memakai baju kartun
anime, komunitas baca puisi, macam-macam itu terkait dengan event biasanya.
event-event yang dilakukan di Store di seluruh daerah biasanya Gramedia itu
menyediakan tempat.
13. Bagaimana ciri khas identitas perusahaan?
Ciri khas Gramedia salah satunya yaitu logo G, dasarnya dari huruf G yang selalu
berubah tema nya, temanya akan berubah mengikuti season. Tujuannya agar kami
adaptif, inovativ, selalu berubah mengikuti zaman. Yang paling unik dari Gramedia
itu. Kemudian tigeline kami Inspiration ,Transform. Di toko selalu di sebutkan “salam
inspirasi”. Diharapkan konsumen memperoleh inspirasi dari kegiatan yang kami
berikan atau dari buku-buku Gramedia yang dibaca.
14. Kegiatan tanggung jawab sosial apa saja yang pernah dilakukan oleh PT. Gramedia
Asri Media?
CSR Gramedia tidak jauh-jauh dari literasi. Jika ada pihak-pihak yang membutuhkan
buku-buku. Kami bisa sediakan itu. Komunitas baca salah satu bentuk CSR
Gramedia, karena gramedia tidak menarik biaya apapun untuk pendaftarannya, dan
tidak menggambil dana apapun jika ada sumbangan ke komunitas baca. Kami
mencari komunitas baca yang terbaik. Ukuran terbaik salah satunya dia harus bisa
berguna untuk masyarakat sekitarnya. Inspiratif. Taman baca inspiratif. Ini acara 2
tahunan, start 2016. 2016 kami mencari komunitas baca terbaik. 2017 kami
bersama mereka para pemenang untuk menyelenggarakan event di seluruh
Indonesia. 2018 kami mencari lagi. Setelah menang bukan berarti kita biarin.tapi yuk
kita kerjasama bareng, tujuannya itu. Kami juga membuatkan website baru namanya
literasinusantara.com. Dalam website itu kami satukan berita-berita literasinya
untuk temen-temen taman baca agar bisa dibaca lebih luas lagi.
15. Acara khusus (event) seperti apa yang pernah dilakukan perusahaan ini untuk
menarik perhatian konsumen?
Festival literasi di Lombok tanggal 22 Desember, terkait hari Ibu. Di Lombok ada
komunitas baca namanya club baca perempuan, penggagasnya Ibu Ida. Ibu ida
punya komunitas baca yang seluruh penggeraknya perempuan. Kami disana punya
event-event seperti mendongeng kami datangkan dari Surabaya pendongengnya
Event menulis, bagaimana cara menulis. Kami bekerjasama dengan pemerintah
daerah disana untuk membuat semacam karnaval. Keliling area di Lombok
menggunakan baju atau ornament yang bertuliskan literasi. Untuk mengajak orang
lebih mencintai literasi.
Wawancara
Nama : Made Ruswidhi
Jabatan : Marketing Communications
Waktu : 28 Juni 2018
Pukul : 10:00 WIB
1. Jenis dan produk apa saja yang ditawarkan PT. Gramedia Asri Media dalam
mempertahankan kepuasan konsumen?
“Jenisnya terbagi dua, yaitu book dan non boks. Books dibagi lagi menjadi dua, ada
yang terbitan dari Gramedia dan terbitan eksternal. Kemudian ada stationary, ada IT
dan konsesi.”
2. Apa yang membedakan produk Gramedia dengan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan sejenis?
“Barangnya si sama. Namun kami mempunyai produk yang hanya dijual oleh
Gramedia yang memproduksi dan yang menjual Gramedia sendiri.
3. Apa saja bentuk dan alat pemasaran Gramedia?
“Kami punya offline store dan punya online. Kami punya sekitar 116 toko dari Aceh
sampai Jayapura. Kalau online kami pakai Gramedia.com. kami pakai channel go
Mart. Ada yang sifatnya jual di toko da ada yang sifatnya B2B. buissness to
buissness.
4. Bagaimana strategi marketing communicationnya ?
“Kami di toko ada sesionalnya. Contohnya di Januari-Februari kebetulan ulang
tahunnya Gramedia. Strategiya beda. Kemudian kami punya Office fair dan school
fair (persiapan untuk ujian). Sekarang ini kita lagi menjalankan back to school.
Dimana dempet nih ramadhan dan back to school. KAlau tahun kemarin
ramadhannya ada di dalam back to school, karena momennya pas. Tahun ini
ramadhannya kami tonjolkan kemudian back to school. Ada Back to campus. Back
to school ada program turunannya yaitu sale, jual buku, ada jual sembako, buku
tulis, tas sekolah program bazzar. Kemudian Holiday season”.
Di marcomm ada event, activation (kesekolah-sekolah), CRM (Itu lebih ke loyalty
member) dimana setiap member yang transaksi ke Gramedia mereka. Back to
campus temanya passion accupation. Kami berkunjung ke beberapa kampus;
Brawijaya, UNPAD Bandung, UNDIP Semarang, UNAIR Surabaya. Kami
mengundang pembicara yang berhubungan dengan passion. Seperti penyanyi Yura
Yunita. Harapannya para mahasiswa dapat mengembangan passionnya.
5. Daya tarik apa yang dimiliki Gramedia?
Gramedia bukan hanya sebagai tempat bertransaksi, namun juga sebagai tempat
berinteraksi. Di beberapa tempat kami adakan lomba mewarnai. Kami buat
mendongeng, wisata belanja. Kami coba membuat agar tidak ada Gap antara kami
ke konsumen. Jadi bukan hanya sebagai tempat berbelanja.
6. Strategi menarik apa yang dimiliki Gramedia?
Gramedia masih dianggap sebagai toko buku. Padahal kami tidak hanya menjual
produk toko buku. Kalau sudah berhubungan dengan kantor, sekolah, ya gramedia.
Apapun itu yang berhubungan dengan office school gramedia. Jadi ga hanya buku
aja. Kekuatannya buku-buku penulis-penulis kami yang lagi in juga merupakan daya
tarik konsumen untuk ke toko sih. Yang kami senang adalah Gramedia merupakan
salah satu channel untuk mengajak anaknya, selain menggunakan gadget agar
lebih menambah wawasan dan edukasi.
7. Apa saja bentuk promosi yang dilakukan?
Di toko ada hanging, poster, roll baner. Kami puya tv. Setting atau conttetnya dari
pusat kemudian di siarkan ke toko-toko seluruh Indonesia. Kemudian teman-teman
di toko hanya tinggal menghidupkan. TV nya dipasang di belakang kasir, depan
pintu. Media massa: kompas, tribun. Billboard di JPO, kereta, kereta yang di dalam
tuh hanging. Kami pernah branding satu kereta full diluarnya, di jok belakang gojek.
Kami selaluki mengikuti trend. Kami juga merambah ke online lewat blog-blog,
Instagram. Kami juga Endorse artis seperti Mona Ratuliu dan Meysia Siregar.
Kenapa kami pakai dia karena temanya back to school, karena mereka punya anak
kecil
8. Pelayanan apa saja yang diberikan untuk mempertahankan kepuasan konsumen?
Service di front liner. Karena orang yang ada di front liner itulah yang berinteraksi
langsung dengan konsumen. SOP juga kami perkuat. Kami juga punya beberapa
training-training. Mengenai program-program dari marketing communication.
Misalnya program-program promo mereka gak tau yang lebih tau konsumen. Nah
kami buat group nih untuk mengingatkan program ini, program itu. Dengan asumsi
apabila mereka gak tau program. kita sosialisasikan atau mengingatkan selain lewat
email juga lewat group WhatsApp.
9. Bagaimana dengan fasilitas yang diberikan untuk mempertahankan kepuasan
konsumen?
Kalau kami bilang sih sudah lebih dari cukup ya. Gramedia dengan new identity kan
lebih dinamis ya. Kalau mba liat G nya kan berubah-berubah. Kalau di Cempaka
Putih Kami design supaya lebih memanjakan konsumen. Di toko adasalah satu
session area, contohnya memasak. Kami sediakan kompornya. Buku masaknya.
Jadi konsumen lagi baca buku, butuh alat masak tersedia. Konsepnya memanjakan
konsumen.
10. Bagaimana cara perusahaan menomorsatukan kepuasan konsumen?
Mereka sering complain. Atau memberi masukan. Itu yang kami senang kemudian
kami melayani keluhan. Mungkin dari segi pelayanan. Kami punya program CRM.
Kami memaintain loyalty member. Konsumen yang punya Gramedia Card, dari situ
bisa dipantau. Sukanya beli apa. Dari data yang kami punya biasanya kami buat
program-program berbeda. Dari kartu itu juga ada point. Setiap transaksi berapa
dapat point untuk pembelanjaan berikutnya.
11. Bagaimana cara mengukur kepuasan pelanggan?
Satu tahun sekali kami melakukan survai ke konsumen secara random. Seluruh
toko. Sifatnya offline. Kita dari tim digital juga melakukan via online, lebih menyasar
media promo apakah yang kamu lihat di gramedia saat ini.
12. Kegiatan social responsibility apa yang dilakukan?
Kami kerjasama dengan Rumah Zakat semacam donasi dari konsumen kami akan
Salurkan, seperti kemarin di Aceh kita bangun perpustakaan. Kemarin ramadhan
kami mengadakan buka puasa bersama kami menyumbang ke anak yatim di 10
kota. kami koordinir dari transaksi, pembelanjaan berapa, dari uang kembalian mau
donasikan atau tidak. kami tidak memegang uang dari konsumen kami lempar ke
rumah zakat tinggal nanti kita buat programnya bagaimana.
13. Kegiatan khusus (event) seperti apa yang pernah dibuat Gramedia?
Brand activation seperti back to school ke sekolah-sekolah SD-SMP, Waktu back to
campus kami ke kampus-kampus. Sampai ke Jayapura
14. Upaya publikasi apa yang dilakukan perusahaan supaya citranya tetap baik dimata
konsumen?
Kalau dari sisi kami jauh dari pencitraan. Yang kami lakukan adalah lebih
mengingatkan mengingatkan konsumen. Contohnya kemarin SBMPTN untuk jian
masuk ujian perguruan tinggi negeri. Kami lakukan di 22 kota. Tujuannya membantu
teman-teman untuk masuk ke perguruan tinggi. Lebih seperti itu sifatnya sih.
15. Apakah Gramedia pernah terlibat dengan aktivitas dengan komunitas tertetu?
Community net show. Jadi beberapa daerah kayak kita kemarin opening di Cirebon.
Kami seleksi, lomba antar komunitas. 1 event ada 8 komunitas yang berbeda.
Misalnya ada komunitas bola kan ada MU, Real Madrid. Tapi kami pilih satu yang
mewakili bola siapa, Komunitas bacanya siapa, komunitas dance-nya siapa.
Komunitas bacanya siapa. Nanti kami kumpulkan, kami adu mereka disitu. Jadi seru
tuh ada komunitas photography dengan komunitas vespa.
Kalau dari sisi CRM. Kami kadang-kadang buat Gathering dengan member. Seperti
di Tasikmalaya. Kita undang hijaber. Yang ibu-ibu kategorinya kita undang untuk
hijab tutorial. Bahkan ada yang bawa manekin. Kami bawa penulisnyaa untuk
Gathering member.
14.Bagaimana aktifitas Lobbying dengan pihak yang terkait dengan perusahaaan?
Kalau dengan perusahaan lebih formal. Harus dengan e-mail dulu. Setelah itu baru
dengan pihak yang terkait. kalau ke Komunitas dengan WA gampang. Sifaatnya
lebih ke event di 48 kota. Dengan Kemendikbud. Inisiasi dari kita atau dari mereka.
15.Bagaimana membentuk identitas media?
ATL BTL kami punya standar corporate logo. Menampilkan lebih dinamis.
Kapanpun bisa berubah. Ada aturan juga tidak boleh SARA. Gramedia selalu
bertransformasi terhadap perubahan.
16. Kegiatan tanggung jawab sosial apa yang dilakukan?
Kami menggandeng rumah zakat. Di gunung kidul kita membangun penampungan
air. Kami focus ke pendidikan. Buat perpustakaan dan komunitas baca.
Nama : Azas Rifa’i
Jabatan : Public Relations Officer bagian Event dan Comunity
Waktu : Senin, 16 Juli 2018
Pukul : 10:00 WIB
Acara event seperti apa yang dilakukan Gramedia?
“Departemen public relations, masing-masing ada section tersendiri kebetulan saya
memang di PR bagian event dan komunitas. “Di gramedia ada event sendiri.
Dibagi menjadi dua. Event untuk branding dan event untuk activation. Kalau
activation dikerjakan oleh teman-teman marketing communication. Jadi yang karena
kami industrinya ritel sama publishing jadi yang terkait dengan promosi atau event
yang terkait dengan branding internal store itu di temen-temen marcomm. Seperti
event-event di tahun ajaran baru, trus promo yang ada di dalamnya dikelola oleh
teman-teman marcomm. Sedangkan untuk event-event yang terkait dengan
branding, dengan corporate image itu kami di public relations.”
Kalau mendatangkan pendong dan penulis termasuk event yang seperti apa?
“Gramedia punya tim pendongeng sendiri namanya kukuruyuk. Biasanya kami
bekerjasama dengan pihak-pihak eksternal jadi tim kami yang dating ke lokasi.
Bekerjasama dengan RPTRA. Kalau mengundang penulis itu ada dua. Kalau
memang tujuannya untuk mempromosikan buku dari si penulis itu di handle oleh
teman- teman marcomm . Kalau kita mengundang penulis untuk berbagi inspirasi
atau memberikan pengalaman bagaimana ia menulis itu dari kami public relations.
Jadi beda tujuannya ada yang mau promo atau berbagi ilmu dengan para
pembacanya.”
Terkait dengan event festival literasi apa tujuan yang ingin diraih?
“Festival literasi itu merupakan kelanjutan dari Gramedia Reading Comunity
Competition. Debenarnya ini saling berkaitan. Jadi seperti ini ; tahun 2015 ke 2016
kami memformulasikan sebuah event yang dilatarbelakangi oleh kalau kita melihat
minat baca di Indonesia. Juga melihat peringkat literasi kan kayak duh kok sedih gitu
kan. Oleh Karena itu, pada saat itu tim kami menginisiasikan sebuah program
dimana kami bisa bertemu dengan banyak pihak sekaligus bisa juga mensupport
atau mendukung pihak tersebut. Awalnya mungkin kami berpikir karena Gramedia
tersebar di seluruh Indonesia, apa cukup dengan donasi buku di suatu tempat. Tapi
kayaknya valuenya kurang. Akhirnya ditemukanlah Gramedia reading community
competition itu. Jadi Gramedia Reading Community Competition itu berawal dari
risetnya itu minat baca. Ternyata banyak ya komunitas baca, taman baca di
Indonesia ini. Cuman kalau kita support semua, bisa. Cuman terlalu banyak atau
biar seru juga akhirnya kita buat kompetisi untuk taman baca, komunitas baca atau
yang bergerak di bidang pendidikan itu kami buat kompetisinya. Dan nanti si
pemenang ini mendapatkan; yang pertama development funding, yang pasti hadiah.
Yang kedua itu bantuan buku selama satu tahun untuk taman bacanya atau
komunitasnya, yang ketiga memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan
Gramedia di event-event festival literasi lainnya”.
Dalam kurun waktu berapa lama Festival Literasi tersebut terlaksana?
“Festival literasi dalam kurun waktu satu tahun di beberapa tempat. Bulan Maret
tahun 2017 kami bekerjasama dengan pemenang yang di Jawa Timur. Kemudian
April-Juli Kami bekerjasama dengan teman-teman menyebar dari Aceh-Papua.
Kami buat acara disitu. Ada yang pas hari anak atau hari-hari tertentu. Kita buat
event festival literasi meskipun tidak sebesar di kota-kota itu. Karena pemenang kita
ada juga di daerah yang sulit dijangkau. Kan tidak mungkin kita sama ratakan
dengan event yang sama. Dibeberapa kota yang memang itu ada pemenangnya
memang kita maksimalkan.”
Gramedia Reading Community Competition termasuk ke dalam event atau CSR?
“Kalau dibilang CSR pure itu tidak, karena yang namanya CSR itu memang pure
memberikan tanpa mereka harus bersusah payanah dulu kan. Jadi kita sebutnya
sebagai special event. Disini yang bisa mewadahi ada CSRnya, ada brandingnya,
ada kontribusi kita untuk Negara dalam hal literasi. Memang yang lebih kuat adalah
CSR nya karena kami memberikan bantuan selama satu tahun. Tapi untuk
menyebut itu sebagai pure CSR memang tidak bisa. Masa CSR harus kompetisi
dulu. Maka kita buatnya special event. Tapi didalamnya ada CSR Gramedia. Kita
kemas disitu”.
Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Apa yang dilakukan Gramedia?
“Kemarin kita bekerjasama dengan Polri dan TNI yang masing-masing punya
program untuk peningkatan minat baca, kita support bantuan buku untuk mereka.
Misalkan yang diluar kompetisis ada komunitas atau taman baca yang
membutuhkan buku atau support dari Gramedia terkait dengan acara-acara literasi
yang ingin mereka buat”.
Bagaimana keterlibatan Gramedia dalam akivitas komunitas tertentu?
“kalau memang sejarah fokus yang kita ajak kerjasama secara
berkesinambungan itu komunitas baca tapi tidak menutup kemungkinan dari
teman-teman komunitas fotografi, film, pecinta alam, tapi pada akhirnya mereka
karena melihat Gramedia memang sedang gencar dalam melakukan dukungan
terhadap kegiatan-kegiatan yang bersifat literasi. Misalkan komunitas fotografi
nih. Pas mereka jalan ke mana mereka minta buku ke kita terus mereka
melakukan Bukalapak baca. Komunitas pecinta alam yang suka naik naik
gunung ke mana itu, karena mereka melihat kita campaignnya kita memang
harus dilakukan oleh semuanya. Akhirnya mereka juga kerjasama dengan kita,
dengan komunitas di luar ilustrasi tapi mereka itu ingin bekerja sama nya dengan
kita adalah disisi itunya. Mereka butuh bukuk buku untuk diberikan ke sekolah
mana yang mereka lewati. Kalau dibilang secara khusus kita support ke
komunitas literasi iya. Tapi kita tetap terbuka lebar untuk komunitas-komunitas
yang diluar itu. Dan itu pun kita nggak pernah membatasi harus yang ini aja nih,
nggak tapi yang memang komunitas apapun kalau memang mereka punya
concern untuk literasi boleh ke kita ataupun di luar kegiatan itu. Kayak di next
kegiatan kita ada lomba fotografi dan film. Nah itu pasti kita bekerja sama
dengan teman-teman komunitas film dan fotografi. Jadi itu sangat terbuka baik
yang kaitan nya dengan literasi ataupun bukan”.
Terkait dengan gramedika wedding community competition Apakah tujuan utamanya?
“Dari dua sisi, dari sisi internal dan eksternal kalau tujuan internal yang pasti kita
ingin kita menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa Gramedia itu perusahaan
yang peduli terhadap literasi di Indonesia. Dimana literasi ini menjadi sebuah
permasalahan bersama. Kalau yang tujuan eksternal yang kami ingin memang
secara real itu membantu. Kami perusahaan yang bergerak di bidang yang
dekat dengan pendidikan, sisi mana nih yang bisa kita bantu, tujuannya di situ.
Kalau eksternal eksternal lebih kepada branding untuk Gramedia sendiri
sekaligus meningkatkan brand awareness masyarakat terkait dengan Isu
literasi.”
Bagaimana publikasi yang dilakukan Gramedia?
“Press release dan media relations itu memang di PR jadi kegiatan-kegiatan atau
event-event yang terkait dengan Gramedia itu memang releasenya dibuat oleh
kami. Entah itu eventnya marcomm. Misalnya kayak kemarin acara tahun baru,
itu tetap kami yang buat release-nya. Jadi memang 1 channel. Informasi
diaksesnya via release yang memang dikeluarkan oleh PR.”
Apakah Gramedia memiliki majalah perusahaan?
“kalau dari kami yang ada dari corporate namanya info kita. Itu berisi tentang
kegiatan-kegiatan yang berasal dari seluruh unit. Tentang GRCC, kegiatan
teman-teman toko, kalau literasi nusantara.com sendiri Memang awal mulanya
kami membuat literasi nusantara.com itu terkait dengan GRCC eventnya setiap 2
tahun sekali. sekarang lagi running. GRCC 2018 kita sudah dapat pemenang
yang baru. Masa udah gitu aja, kita nggak mau. Karena di dalamnya terdapat
program CSR, akhirnya bagaimana caranya support dari gramedia itu tetap
sustain. Akhirnya departement kami menginisiasikan sebuah website literasi
nusantara.com. Dimana isinya disitu tentang informasi baik itu aktivitas filtrasi
yang dilakukan oleh para pemenang ataupun teman-teman di luar pemenang.
Misalkan ada komunitas baca dari mana mau mempublish kegiatannya, itu bisa
di situ.
Bagaimana lobbying and negotiation yang dilakukan PR gramedia?
terkait dengan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat atau pihak-pihak
lain seperti Kemendikbud yang pasti cara lobbying yang kami lakukan adalah ini
adalah isu yang memang harus diperhatikan oleh semua pihak tidak bisa hanya
pemerintah saja tidak bisa kami dari korporasi saja ataupun dari teman-teman
yang bergerak di langsung bicara langsung di masyarakat. dari situ karena
memang sudah kami Jelaskan juga apa yang ingin Gramedia support apa yang
ingin Gramedia lakukan dalam kerjasama ini. Akhirnya mereka semua
mendukung dan mau bekerja sama dengan Kemendikbud misalkan kami juga
sudah melakukan audiensi sebelum mengadakan kediatan dii kota tertentu,
pasti kita permisi dulu sama yang punya daerah. Alhamdulillah baik dari
pemerintah daerah ataupun level Kementerian itu mendukung program kita.
Karena memang yang kita bawa ini isinya memang isu nasional. Tidak hanya
untuk kepentingan Gramedia saja tapi memang untuk kepentingan masyarakat
secara luas dan efeknya kita disupport oleh mereka”.
Bagaimana media identity Gramedia?
“Setiap acara itu pasti, kita menyebutnya brand identity akan berubah
menyesuaikan dengan tema acara yang akan kita buat saat itu. Kalau misalkan
nih acara kita terkait dengan literasi, maka desain akan menyesuaikan, di situ
ada ornamen buku, ornamen baca. Jika terkait dengan fotografi, ada orang yang
sedang foto. Jadi memang selalu berubah. Bukan tidak hanya kita rubah ketika
ada event aja, tetapi kalau mengamati sosial medianya kita ,setiap ada ucapan
misalnya hari, apa hari apa. Itu selalu berubah. Misalkan, bulan depan
kemerdekaan. Itu pasti itu ornamennya terkait pendidikan. Itu sebagai
optimalisasi transformasi brand kita. Bahwa itu adalah itu sebuah brand yang
memang akan selalu berdampingan dengan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Jadi ada moment apa, di situ Gramedia ada. Karena memang
produk yang kami tawarkan ke konsumen itu memang semua. Mau dari buku
apa ajalah kita ada. Memang kita cocok untuk semua moment. Dan every
moment di kehidupannya konsumen kita bisa terlibat yaitu di situ.”
Wawancara kepada Konsumen Gramedia
Nama : Farchan Noor Rachman
Pekerjaan : Blogger
Usia : 38 Tahun
Tanggal : 24 Juli 2018
1. Jenis produk apa yang biasa anda beli di toko buku Gramedia atau PT.
Gramedia Asri Media?
Buku dan alat tulis
2. Apa saja yang anda suka dari produk PT. Gramedia Asri Media?
Banyaknya, varatif
3. Bagaimana kesan anda ketika membeli produk dari perusahaan tersebut?
Kualitasnya bagus
4. Apakah anda puas terhadap pelayanan serta produk yang dihasilkan PT.
Gramedia Asri Media?
overall puas
5. Bagaimana pelayanan, produk, dan fasilitas Gramedia?
Semuanya lengkap dan bagus layanannya
6. Apakah anda pernah merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli
produk Gramedia?
Tentu saja
7. Menurut anda apa yang harus dilakukan atau ditingkatkan Gramedia dalam
membangun kepuasan konsumen?
Beralih ke online sama dengan di toko kualitasnya.
Wawancara Kepada Konsumen Gramedia
Nama : Sakti Al Fattah
Pekerjaan : Presenter
Usia : 38 Tahun
Tanggal : 1 Agustus 2018
1. Jenis produk apa yang biasa anda beli di toko buku Gramedia atau PT. Gramedia Asri Media?
Buku anak dan buku motivasi
2. Apa saja yang anda suka dari produk Gramedia?
Lengkap
3. Bagaimana tingkat kepuasan anda terhadap pelayanan serta produk yang dihasilkan ?
Puas
4. Bagaimana kesan anda ketika membeli produk Gramedia?
Lumayan Puas
5. Bagaimana pelayanan, produk, serta fasilitas yang disediakan?
Lumayan Puas
6. Bisakah anda mereview bagaimana pelayanan yang diberikan kepada Anda?
Di Gramedia tertentu petugasnya banyak dan membantu, di gramedia tertentu petugasnya sedikit dan kurang
membantu
7. Apa saja fasilitas anada anda dapatkan ketika membeli produk Gramedia?
Standar aja sih fasilitasnya, gak ada yang istimewa
8. Apa yang membuat anda ingin membeli produk di Gramedia lagi?
Karena lengkap
9. Apakah anda pernah merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli di Gramedia?
Belum
10. Apakah anda pernah membeli dari gramedia.com, jika ya bisakah anda ceritakan pengalaman nya?
Belum
11. Apakah anda memiliki kartu member gramedia, jika tidak apa anda tertarik memilikinya untuk mendapatkan
point pembelanjaan?
Tidak, Belum
12. Apakah anda mengetahi event2 yg diselenggarakan Gramedia?
Tidak
13. Menurut anda apa yang harus dilakukan atau ditingkatkan Gramedia dalam membangun kepuasan
konsumen?
Petugas lebih proaktif lagi membantu customer
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Informasi Pribadi
Nama : Epi Yuni Larasati
Tempat Lahir : Jakarta
Tanggal Lahir : 8 Juni 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Tinggi : 166 cm
Berat : 54 kg
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. SimprugAlteri RT 03 RW 02
Kelurahan Gerogol Selatan.
Kecamatan kebayoran Baru
Jakarta Selatan
No Handohone : 081383124135
Alamat Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
2014-sekarang : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
2011-2014 : SMAN 24 Jakarta
2008-2011 : SMPN 29 JAkarta
2002-2008 : SDN Gunung 04 Petang
Kemampuan
Bahasa Inggris lisan & tertulis : cukup
Mengoperasikan computer : Microsoft Word & Power Point