(skripsi)digilib.unila.ac.id/57990/3/skripsi tanpa bab pembahasan.pdfthis paper in to use...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-BILLING TERHADAP
KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PEMAHAMAN INTERNET
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Skripsi)
Oleh
Anisa Febriana
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-BILLING TERHADAP
KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PEMAHAMAN INTERNET
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Oleh
ANISA FEBRIANA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan sistem e-Billing
terhadap kepatuhan wajib pajak dengan pemahaman internet sebagai variabel
moderasi. Jenis data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dimana
kuesioner dibagikan kepada Wajib Pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tanjung Karang dengan menggunakan metode insidental sampling.
Metode penelitian dalam skripsi ini adalah dengan menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan jumlah sample sebanyak 360. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa (1) Penerapan Sistem e-Billing berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. (2) Pemahaman Internet Memodirasi Pengaruh Positif
Penerapan Sistem e-Billing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Kata Kunci: e-Billing, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemahaman Internet.
ABSTRACT
THE EFFECT OF E-BILLING APPLICATION SYSTEM ON TAX
COMPLIANCE WITH INTERNET UNDERSTANDING
AS MODERATION VARIABEL
By
ANISA FEBRIANA
This study aims to analyze the effect of the application of e-Billing system on
taxpayer compliance with understanding the internet as a moderating variabel.
The type of data in this study was obtained from primary data where the
questionnaire was distributed to taxpayers registered at the Pratama Tanjung
Karang Tax Office by using incidental sampling methods. The research method in
this paper in to use quantitative research methods with a total sample of 360. The
results of this study indicate that (1) The implementation of the e-Biling system
has an effect on Taxpayer Compliance. (2) Understanding Internet Memodizing
has Positive Influence on the Application of e-Billing Systems to Taxpayer
Compliance.
Keywords: e-Billing, Taxpayer Compliance, Internet Understanding.
PENGARUH PENERAPAN SISTEM E-BILLING TERHADAP
KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN PEMAHAMAN INTERNET
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Oleh
Anisa Febriana
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Dwi Warga Tunggal Jaya (TulangBawang),
19 Februari 1997 sebagai putri sulung dari dua bersaudara,
pasangan Bapak Sutowo dan Ibu Sutinah. Penulis menempuh
pendidikan Sekolah Dasar di SD Negri 03 Dwi Warga Tunggal
jaya sejak tahun 2003 dan lulus tahun 2009. Selanjutnya
Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 05
Banjar Agung sejak tahun 2009 dan lulus tahun 2012. Kemudian penulis melanjutkan
pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 01 Banjar Agung sejak tahun
2012 dan lulus tahun 2015. Pada tahun 2015, Penulis mengikuti SNMPTN (Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) melalui jalur undangan dan terdaftar
sebagai mahasiswa program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lmapung. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di beberapa
organisasi internal kampus, diantaranya yaitu Himpunan Mahasiswa Akuntansi
sebagai anggota aktif periode 2015/2016. Economicand Business Entrepreneur Clup
sebagai anggota aktif periode 2015/2016. Selain itu, penulis juga sebagai anggota
Koprasi Mahasiswa UNILA sejak tahun 2017 dan di amanahkan sebagai Unit
Kreatifitas Anggota (UKA) Teknologi periode 2018/2019.
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia, berkah dan rahmat yang
begitu besar kepada penulis. Dengan menyebut nama Allah SWT yang selalu
memberi petunjuk dan rencana terbaik bagi setiap hamba-Nya.
Kupersembahkan skripsi ini kepada :
Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Sutowo dan Ibunda Sutinah, yang telah
memberikan seluruh cinta dan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tiada henti untuk
kesuksesan ku. Terimakasih yang tiada tara kepada ayahanda dan ibunda karena telah
merawat, membesarkan, dan mendidik ku tanpa lelah.
Adikku, Esty Cahyaningsih
Terimakasih atas segala keceriaan,motivasi, perhatian, dan dukungan nya untuk ku.
Seluruh keluarga, sahabat dan teman-temanku yang selalu memberikan
semangat, doa, dan dukungan tiada henti.
Almamaterku tercinta, Universitas Lampung
MOTTO
“Sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan”
(Q.S. Al-Insyirah: 6)
“Jangan maju karena hinaan, tetapi maju karena percaya bahwa diri ini mampu,
terus berusaha dan selalu sertakan doa”
(Anisa Febriana)
“Berjiwa besar dan bersyukurlah masa depan kita cerah”
(Marry Riana)
SANWACANA
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Penerapan Sistem E-Billing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan
Pemahaman Internet sebagai Variabel Moderasi” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjanah Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan selama proses penyusunan dan
penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. Farichah, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
3. Ibu Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Yuliansyah, M.S.A., Ph.D., Akt. selaku Dosen Pembimbing Utama atas
kesediaanya yang telah memberikan waktu, bimbingan, saran dan nasehat yang
bermanfaat selama proses penyelesaian sekripsi ini.
5. Bapak Pigo Nauli, S.E., M.SC.selaku Dosen Pembimbing Pendamping atas
kesediaannya yang telah memberikan waktu, bimbingan, saran dan nasehat yang
bermanfaat selama proses penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Dr. Sudrajat., S.E., M.Acc., Akt. selaku Dosen Penguji Utama yang telah
memberikan saran-saran yang membangun menganai pengetahuan untuk
penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., CPA., Akt., selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan saran dan nasehat selama penulis menjadi
mahasiswi.
8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Terimakasih telah memberikan ilmu dan pengetahuannya, serta pembelajaran
selama proses perkuliahan berlangsung.
9. Seluruh Karyawan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Terimakasih telah memberikan bantuan dan pelayanan terbaik selama penulis
menempuh pendidikan di Universitas Lampung.
10. Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Sutowo dan Ibunda Sutinah yang telah
memberikan kasih sayang, doa yang tiada henti, dukungan, motivasi serta nasehat
dalam pencapaian cita-citaku. Terimakasih untuk segala kepercayaan yang telah
diberikan. Semoga putri sulung mu ini dapat menjadi kebanggan Ayahanda dan
Ibunda.
11. Adikku Esty Cahyaningsih, terimakasih untuk segala kasih sayang, doa, dan canda
tawa selama ini. Sampai kapanpun akan menjadi adek kecil ku. Teruslah berjuang
meraih cita-cita dan jadilah anak yang dapat menjaga nama baik keluarga dan
agama.
12. Seluruh keluarga besar Bapak Mukmin dan Bapak Iman Rejo, terimakasih atas
doa, dukungan dan nasihat yang telah diberikan kepada penulis.
13. Ibu Ami, terimakasih atas bimbingan dan kesabaran dalam memberikan ilmu dan
pengetahuandi luar perkuliahan selama penulis menempuh pendidikan di
Universitas Lampung.
14. Bapak Syawaluddin, S.E, orang tua penulis di perantauan, terimakasih atas
bimbingan, kasih sayang, motivasi dan doa yang selalu diberikan.
15. Sahabatku dan juga kakak terbaik Dixie Olga Audi, S.T, terimakasih atas
kebersamaan ini, terima kasih atas semangat, arahan, canda dan tawa yang selama
ini kita bagi satu sama lain, terimakasih untuk suka duka perjalanan yang hanya
kita berdua yang tau. Semoga kita sukses bersama dan selalu ada waktu untuk kita
saling melepas rindu.
16. Pendengar terbaik, kakak ku Novyanti Hernita, S.E, terimkasih atas semangat,
arahan, canda tawa yang selama ini kita bagi satu sama lain, semoga persahabatan
ini untuk selamanya, dan semoga selalu ada waktu untuk kita bertemu saling
melepas rindu.
17. Patner ku satu tahun ini, Retno Utami, S.E, terimakasih sudah menjadi sosok
kakak di rumah dua kamar ternyamanini, terima kasih untuk semangat, arahan,
canda tawa yang selama ini kita bagi satu sama lain. Semoga kita sukses bersama
dan selalu ada waktu untuk saling bertemu.
18. Patner dalam sekripsi ini, Kak Efram, Kak Dara, dan Kak Iko, Terimakasih untuk
masukan, ilmu, canda tawa, dan suka duka telah membantu penulis untuk
menyelesaikan sekripsi ini.
19. Teman-teman Akuntansi 2015, Annisa Nadhila, Ayu Fatmawati, Tisel, Risna,
Yolanda, Kiki, Erik, Adzkia, Bella, Anti, Devi, Elia, Naditra, Intan, Laili, Novira,
Suci, Fendi, Rio, Husni, Dara, Deby, Dicky, Fera, Mahesti, serta seluruh teman-
teman angkatan Akt’15 yang tidak dapat disebut satu persatu. Terimakasih atas
kebersamaan dan canda tawa selama masa perkuliahan. Sukses selalu untuk kita.
20. Unit Kreativitas Anggota Kopma periode 2018/2019, Elyas, Doni, Bayu, Irfan,
Atian, Reni, Uul dan Leni, serta seluruh teman-teman Koprasi Mahasiswa UNILA
yang tidak dapat disebut satu persatu. Terimakasih atas kebersamaan dan canda
tawa selama dalam organisasi. Sukses untuk kita.
21. Keluarga KKN Desa Kibang Yekti Jaya kelompok 1, Kak Ferdian, Bang Dodo,
Kak Fais, Dwi dan Umi Aziza, terimakasih untuk kerja sama dan pengalaman
hidup 40 hari. Semoga silaturahmi kita tetap terjalin sampai kapanpun.
22. Sahabat-sahabatku, Yayang Maelani, Diah Ayu Lestari, Een Ernawati, dan Dian
Lestari, terimakasih telah menjadi sahabat yang tidak pernah meninggalkan dalam
keadaan suka atau duka. Semoga persahaban ini akan terus sampai waktu yang
tidak dapat di tentukan. Sukses untuk kita.
23. Bang cipa dan Igi, terimakasih untuk semangat, dukungan dan canda tawa yang
selama ini kita bagi satu sama lain. Sukses untuk kita.
24. Almamaterku yang kubanggakan, Universitas Lampung.
Atas bantuan dan dukungannya, penulis mengucapkan terimakasih, semoga mendapat
balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam proses
penulisan skripsi ini, maka penulis mengharapkan adanya kritik ataupun saran yang
dapat membantu penulis dalam menyempurnakan skripsi ini. Demikianlah, semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca.
Bandar Lampung, 25 Juli 2019
Penulis,
Anisa Febriana
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
ABSTRAK .........................................................................................................iii
HALAMAN JUDUL .........................................................................................iv
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN ..............................................................................vii
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................viii
MOTTO ............................................................................................................. ix
PERSEMBAHAN .............................................................................................. x
SANWACANA .................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xx
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ............................................................................................. 9
1. Teori Atribusi ........................................................................................ 9
2. Perpajakan ............................................................................................. 10
3. Syarat Pemungutan Pajak ..................................................................... 11
4. Kepatuhan Wajib Pajak......................................................................... 13
4.1 Pengertian Wajib Pajak .................................................................. 13
4.2 Jenis Wajib Pajak ........................................................................... 14
4.3 Pengertian Kepatuhan wajib pajak................................................. 15
4.4 Syarat Menjadi Wajib Pajak .......................................................... 15
5. E-Billing ............................................................................................... 17
6. Keuntungan E-Billing ........................................................................... 17
7. Cara Membuat Kode Billing dan Penggunaannya ................................ 18
8. Pemahaman Internet ............................................................................. 19
B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 20
C. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 22
D. Hipotesis .................................................................................................... 22
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sample .................................................................................... 26
1. Populasi ................................................................................................. 26
2. Sample................................................................................................... 26
B. Jenis dan Sumber Data............................................................................... 27
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 28
D. Definisi Operasional Variabel ................................................................... 29
1. Variabel Dependen................................................................................ 29
2. Variabel Independen ............................................................................. 30
3. Variabel Moderasi ................................................................................. 32
E. Skala Pengukuran ........................................................................................ 34
F. Teknik Analisis Data .................................................................................... 35
1. Pengukuran Model (Outer Model) ........................................................ 36
a. Uji Validitas .................................................................................... 36
b. Uji Reliabilitas ................................................................................. 37
c. Statistik Deskriptif............................................................................ 37
2. Struktur Model (Inner Model) ............................................................. 37
a. Koefisien Determinan (R²) ............................................................... 38
b. Koefisien Jalur (β) ............................................................................ 38
G. Uji Hipotesis ............................................................................................... 38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif Data dan Responden
.............................................................................................. 46
1. Uji Outer Model .................................................................................. 46
a. Uji Validitas .................................................................................... 48
b. Uji Reliabilitas ................................................................................ 51
D. Uji Inner Model ........................................................................................ 52
E. Uji Hipotesis ............................................................................................ 55
1. Hasil Uji Hipotesis 1 ........................................................................... 55
2. Hasil Uji Hipotesis 2 ........................................................................... 55
F. Pembahasan .............................................................................................. 56
1. Pengaruh Penerapan Sistem E-Billing terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak ......................................................................................... 56
2. Pemahaman Internet Memoderasi Pengaruh antara Penerapan Sistem
E-Billing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ............................................ 56
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................ 60
B. Keterbatasan Penelitian.................................................................... 61
C. Saran ................................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
................................................... 40
B. Demografi Responden .............................................................................. 45
C. Analisis Data
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1.1 Tingkat Kepatuhan WPOP di KPP Pratama Tanjung Karang
Tahun 2016-2018 ............................................................................................. 3
1.2 WP Pengguna E-Billing Tahun 2016-2018 .............................................. 5
1.3 Penetrasi Pengguna Internet ..................................................................... 5
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 20
3.1 Variabel Dependen ................................................................................ ... 29
3.2 Variabel Independen ................................................................................ 31
3.3 Variabel Moderasi .................................................................................... 33
3.4 Skor Skala Likert ....................................................................................... 34
4.1 Persentase Pengiriman dan Pengembalian Kuesioner .............................. 40
4.2 Deskriptif Data .......................................................................................... 41
4.3 Deskriptif Responden ............................................................................... 45
4.4 Parameter Model Pengukuran Data Menggunakan PLS ........................... 47
4.5 Nilai Outer Loading yang Tidak Memenuhi Kriteria .............................. 48
4.6 Uji Validitas Konvergen .......................................................................... 49
4.7 Cross Loading ............................................................................................ 50
4.8 Fornell-Larcker Correlation ..................................................................... 51
4.9 Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability............................................ 52
4.10 Nilai Coefficient of Determinant (R²) ...................................................... 53
4.11 Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values).......................................... 54
4.12 Jenis Variabel Moderasi ........................................................................... 54
4.13 Rangkuman Hasil Hipotesis .................................................................... 56
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................................. 22
4.1 Outer Loading Sebelum Dieliminasi ......................................................... 47
4.2 Outer Loading Setelah Dieliminasi ............................................................ 48
4.3 Output Model Struktural .......................................................................... 53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 : Gambar Outer Loading dan Outer Model
Lampiran 3 : Rekapitulasi Data Penelitian
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak dapat dikatakan sebagai ujung tombak pembangunan sebuah negara. Pajak
semakin meningkat dari masa kemasa seiring dengan perkembangan teknologi. Pajak
merupakan penerimaan terbesar suatu negara khususnya Indonesia. Pajak di
Indonesia ditempatkan pada posisi teratas dalam meningkatkan kas negara. Hampir
75% penerimaan kas negara terbesar yaitu melalui sektor pajak. Negara menargetkan
penerimaan pajak yang ditetapkan sesuai RAPBN 2018 yaitu sebesar Rp 1.878,4
triliun (RAPBN 2018) dimana penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.609,4 triliun
(www.kemenkeu.go.id). Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007
menyatakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban dan peran serta wajib pajak
untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk
pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Proses pemungutan pajak
2
dilakukanoleh instansi pemerintah yaitu Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang secara
terstruktur dibawah Kementrian Keuangana. Salah satu usaha dari Direktorat Jendral
Pajak (DJP). Memenuhi penerimaan negara tersebut adalah dengan melakukan
perluasan di seluruh wilayah Indonesia. Agar tujuan dari perluasan tersebut dapat
tercapai maka sangat perlu untuk memberikan pengetahuan atau mengadakan
penyuluhan ke berbagai wilayah tentang hak dan kewajiban pajak. Hal ini ditujukan
kepada seluruh masyarakat yang berperan sebagai wajibpajak baik orang pribadi
maupun dalam badan agar lebih memahami hak dan kewajiban perpajakannya dengan
lebih baik.
Direktorat Jendral Pajak (DJP) melaksanakan upaya untuk memaksimalkan
penerimaan pajak di antaranya adalah meningkatkan pelayanan, edukasi, dan
menciptakan kemudahan untuk membayar dan melaporkan pajak. Selain itu
Direktorat Jendral Pajak (DJP) akan terus melanjutkan perbaikan pelayanan
perpajakan seperti perbaikan kualitas sumber daya manusia, restrukturisasi
organisasi, proses bisnis, teknologi informasi, dan peraturanlainnya. Penerimaan
pajak di Indonesia dengan system self assessmentsejak tahun 1983. Self assessment
merupakan sebuah sistem dimana wajib pajak diberikan kepercayaan dan tanggung
jawab untuk berinisiatif untuk mendaftarkan dirinya, menghitung sendiri pajak yang
terutang, membayar sendiri jumlah pajak yang terutang, melaporkan sendiri jumlah
pajak yang terutang dan mempertanggung jawabkan pajak terutang atas dirinya (Siti
Resmi, 2014:11). Menurut Mardiasmo (2016:9) ciri-ciri self assessment yaitu:
a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang pada wajib pajak sendiri,
3
b. Wajib pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri pajak
yang terutang,
c. Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
Kantor Pajak Pratama (KPP) Tanjung Karang hingga tahun 2018 mencatat sebanyak
28.434 Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) yang terdaftar. Meski demikian, hanya
4.586 orang WPOP di KPP Pratama Tanjung Karang yang patuh membayarkan pajak
nya. Dapat diartikan bahwa tingkat kepatuahn WPOP di KPP Pratama Tanjung
Karang hanya mencapai 16%. Berdasarkan data yang ada dilihat bahwa tingkat
kepatuhan WPOP di KPP Pratama Tanjung Karang terjadi penurunan dari di tahun
2018. Tabel 1.1 di bawah ini dapat memberikan gambaran mengenai tingat kepatuhan
WPOP di KPP Pratama Tanjung Karang.
Tabel 1.1Tingkat Kepatuhan WPOP di KPP Pratama Tanjung Karang
Tahun 2016-2018
No Tahun WP yang
Terdaftar
Jumlah WP
Bayar
Persentase
Tingkat
Kepatuahan
1 2016 24.441 3.384 13%
2 2017 26.021 4.638 17%
3 2018 28.434 4.586 16%
Sumber: KPP Pratama Tanjung Karang (data diolah) 2018
Dari tebel di atas perlu peranan dari semua pihak dalam berpartisipasi terhadap
kebijakan pajak negara. Dalam hal ini Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung
Karang memiliki peranan disetiap kebijakan perpajakan diataranya yaitu adanya
penyuluhan, pelayanan dan pengawasan dalam mensukseskan pajak dibayar tertib,
maka adanya amnesti pajak agar lebih efisien.
4
Pentingnya akan kewajiban dalam pembayaran pajak masih sangat minim di
masyarakat, kurangnya pengetahuan akan pentingnya pembayaran pajak yang
membuat masyarakat banyak yang berusaha melarikan diri terhadap pembayaran
pajak karena pajak dianggap membebankan, sedangkan bagi masyarakat yang telah
mengerti mengenai pentingnya membayar pajak, mereka menuntut agar dapat
diberikan fasilitas yang memudakan dalam pelaksanaan pembayaran dari
menghitung, melaporkan hingga pembayaran pajak.
Seiring dengan perkembangan ilmu dan tegnologi Direktorat Jendral Pajak (DJP)
memanfaatkannya guna untuk memenuhi tuntutan dari masyarakat dengan
mempermudah pembayaran pajak dengan program E-Sytem yang mana di dalamnya
terdapat e-billing. Dengan meluncurkan e-billing di harapan pembayaran pajak Wajib
Pajak Orang Pribadi (WPOP) lebih disiplin dan meningkatkan penerimaan pajak
untuk membantu perekonomian Indonesia (www.pajak.go.id).
E-Billing merupakan pembayaran pajak secara elektronik dengan memanfaatkan kode
billing sebagai kode transaksi. Pembayaran atau penyetoran pajak secara elektronik
ini dapat melalui Internet Banking, Teller Bank/Pos Persepsi, ATM, Mini ATM (di
KPP), Mobile Banking, Agen Branchless Banking dengan memasukan kode billing
yang akan diterima oleh wajib pajak. Dengan adanya pembayaran secara elektronik di
harapkan dapat memudahkan pembayaran pajak, menghemat waktu, mudah dan
akurat. Menurut PER-26/PJ/2014 pembayaran pajak secara elektronik merupakan
bagian dari penerimaan negara secara elektronik yang di administrasikan oleh Biller
oleh Direktorat Jendral Pajak (DJP). Tanggal 1 Juli 2016 Direktorat Jendral Pajak
5
(DJP) mengharuskan seluruh wajib pajak menggunakan sistem e-billing dalam
pembayaran pajak nya, namun sampai tahun 2018 hanya sebagian kecil wajib pajak
yang terdaftar di KPP Pratama Tanjung Karang yang menggunakan fasilitas e-billing
untuk membayar pajak. Berikut tabel data penggunaan e-billing tahun 2016-2018.
Tabel 1.2WP Pengguna E-BillingTahun 2016-2018
No Tahun Jumlah WP
Terdaftar
Jumlah WP
Bayar
Persentase
Pengguan E-Billing
1 2016 16.416 2.710 16%
2 2017 17.523 3.730 21%
3 2018 18.960 3.578 18%
Sumber: KPP Pratama Tanjung Karang (data diolah) 2018
Dari data di atas dapat dilihat bahwa walaupun telah di tetapkan sistem e-billing
namun untuk pembayaran Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP)terjadi penurunan.
Penggunaan sistem e-billing ini memanfaatkan jaringan internet, maka para wajib
pajak dituntut untuk dapat mengerti dan paham dalam mengoperasikan internet,
namun pada kenyataannya penggunaan internet di Indonesia masih dominasi oleh
mahasiswa dan pelajar. Berikut data penggunaan internet yang diambil dari data
statistika penetrasi penggunaan internet berdasarkan pekerjaan.
Tabel 1.3Penetrasi Pengguna Internet
Pekerjaan Persentase
Mahasiswa 89.70%
Pelajar 69.80%
Pekerjaan 58.40%
Ibu Rumah Tangga 25.30%
Lainnya 6.70%
Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (2017)
6
Dari data hasil surve penetrasi pengguna internet diatas dapat dilihat bahwa pekerja
berada di posisi tiga yaitu 58,40%. Dapat diartikan bahwa penggunaan internet
pekerja atau wajib pajak dapat dikatakan baik walaupun tidak dalam urutan pertama.
Sistem pajak online sudah ditetapkan oleh Malaysia sejak tahun 2007, dengan
kontribusi sebesar 9,08% (Anuar dan Othman, 2010). Pada tahun 2003 dan tahun
2004 di Taiwan memberikan kontribusi sebesar 15,05% dan 22,16%. Amerika pada
tahun yang sama memberikan kontribusi sebesar 20,11% dan 22,16%. (Hartono,
2016).
Penelitian sejenis sebelumnya dilakukan oleh Husnurrosyidah dan Suhadi (2017)
yang dilakukan pada BMT sekabupaten Kudus, menunjukan hasil bahwa e-billing
berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Penelitian tersebut juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Hadyan S (2017) yang dilakukan pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Pandeglang, menunjukan hasil bahwa terdapat
korelasi yang signifikan. Terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
terdahulu yaitu memperluas sample dan dalam penelitian ini juga menambah satu
variabel moderasi yaitu pemahaman internet dimana dengan adanya penambahan
variabel moderasi ini dapat memperkuat dari pengaruh penerapan sistem e-billing
terhadap kepatuhan wajib pajak.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik mengambil penelitian yang
berjudul “Pengaruh Penerapan Sistem E-Billing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
dengan Pemahaman Internet sebagai Variabel Moderasi”.
7
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, dapat ditarik rumusan masalah yaitu :
a. Apakah penerapan sistem e-billing berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Tanjung Karang?
b. Apakah penerapan sistem e-billing berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak yang terdaftar di KPP Pratama Tanjung Karang dengan pemahaman
internet sebagai variabel moderasi?
C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem e-billing terhadap kepatuhan
wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Tanjung Karang.
b. Untuk mengetahui penerapan sistem e-billing terhadap kepatuhan wajib pajak
yang terdaftar di KPP Pratama Tanjung Karang yang di moderasi dengan
pemahaman internet.
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak, antara
lain:
1. Secara akademis Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan di bidang perpajakan terutama masalah kepatuhan wajib pajak
dalam memenuhi kewajibannya, juga diharapkan dapat menjadi referensi
untuk peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian yang
sama mengenai pembayaran pajak secara online.
8
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak pembaca dan
penulis sendiri mengenai informasi kegunaan, juga cara penggunaan sistem e-
billing dengan baik dan benar serta gambaran secara langsung mengenai
kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya.
9
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Atribusi (Atribution Theory)
Atribusi merupakan salah satu proses pembentukan kesan. Atribusi mengacu pada
bagaimana orang menjalankan penyebab prilaku orang lainatau diri sendiri. Atribusi
adalah proses dimana orang menarik kesimpulan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi orang lain.Teori Atribusi memandang individu sebagai fisikologi
amatir yang mencoba memahami sebab-sebab yang terjadi pada berbagai peristiwa
yang dihadapinya. Teori artibusi mencoba menemukan apa yang menyebabkan apa.
Responden yang kita berikan pada suatu peristiwa bergantung pada interprestasi kita
tentang pristiwa itu (Harold Kelly, 2010).
Pada dasarnya, teori atribusi menyatakan bahwa bila individu-individu mengamati
perilaku seseorang, mereka mencoba untuk menentukan apakah itu ditimbukan secara
internal atau eksternal (Robbins, 1996). Perilaku yang disebabkan secara internal itu
sendiri atau berasal dari faktor internal seperti ciri kepribadian, kesadaran, dan
kemampuan. Hal ini merupakan atribusi internal. Sedangkan, prilaku yang
disebabkan secara eksternal adalah prilaku yang dipengaruhi dari luar atau dari faktor
10
eksternal seperti peralatan atau pengaruh sosial dari orang lain, artinya individu akan
terpaksa berprilaku karena situasi, ini merupakan atribusi eksternal.
Teori Atribusi ini digunakan karena penelitian ini terletak pada kepatuhan wajib
pajak. Dalam penelitian yang berhubungan dengan kepatuhan wajib pajak diperlukan
adanya perilaku individu seperti perilaku kesadaran individu dalam mendaftarkan diri
sebagai wajib pajak, perilaku individu dalam memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP). Perilaku membayarkan pajaknya tepat pada waktunya.
2. Perpajakan
Pengertian pajak adalah iuran dari rakyat kepada negara dengan berdasarkan undang-
undang, sehingga dapat untuk dipaksakan, dan tidak mendapat balas jasa secara
langsung. Pajak dipungut dengan berdasarkan berbagai norma hukum untuk dapat
menutup biaya produksi barang serta jasa kolektif guna mencapai kesejahteraan
umum. Penolakan untuk membayar, perlawanan, atau penghindaran terhadap pajak
pada umumnya hal tersebut termasuk pelanggaran hukum. Pajak terdiri atas pajak
langsung atau pajak tidak langsung serta dibayarkan dengan menggunakan uang
ataupun kerja yang memiliki nilai setara. Terdapat beberapa negara sama sekali tidak
mengenakan pajak, seperti United Arab Emirates. Lembaga Pemerintah yang
bertugas dalam mengelola perpajakan di Indonesia adalah 54 yang merupakan salah
satu dari direktorat jenderal di bawah naungan dari Kementerian Keuangan Republik
Indonesia.
11
Perpajakan Menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2007 Pasal 1 pajak adalah sebuah
konstribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh setiap orang ataupun badan yang
memiliki sifat memaksa, tetapi tetap berdasarkan dengan undang-undang dan tidak
mendapat imblaan secara langsung serta digunakan guna kebutuhan negara dan
kemakmuran rakyat. Menurut Prof. Dr. Djajaningrat, Pajak merupakan sebuah
kewajiban dalam memberikan sebagian harta kekayaan seseorang kepada negara
karena suatu keadaan, kejadian, perbuatan yang memberikan suatu kedudukan
tertentu dimana iuran tersebut bukanlah suatu hukuman, namun sebuah kewajiban
dengan berdasarkan berbagai peraturan yang ditetapkan pemerintah dan bersifat
memaksa juga memiliki tujuan untuk memelihara kesejahteraan masyarakat.
3. Syarat Pemungutan Pajak
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan berbagai masalah maka pemungutan
pajak harus memenuhi berbagai persyaratan, yaitu sebagai berikut:
a. Syarat Keadilan (pemungutan pajak harus adil)
Sesuai dengan tujuan hukum, maka hukum pajak harus menciptakan keadilan
dalam pemungutan pajak. Adil dalam perundang-undangan maupun adil dalam
pelaksanaannya.
b. Syarat Yuridis (pengaturan pajak harus berdasarkan undang-undang)
Sesuai dengan Pasal 23 UUD 1945 yang berbunyi “pajak dan pungutan yang
bersifat untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang,” ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam penyusunan UU tentang pajak, yaitu sebagai
berikut:
12
1. Pemungutan pajak dilakukan oleh negara berdasarkan UU harus dijamin
Kelancarannya.
2. Jaminan hukum bagi para wajib pajak untuk tidak diberlakukan secara
umum.
3. Jaminan hukum mengenai terjadinya kerahasiaan bagi para wajib pajak.
c. Pemungutan Pajak Harus Diusahakan dengan Sebaik-Baiknya
Pemungutan pajak harus diusahakan sedemikian rupa agar tidak mengganggu
kondisi perekonomian, baik kegiatan produksi, perdagangan maupun jasa.
d. Syarat Finansial (Pemungutan pajak harus efisiensi)
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pemungutan pajak harus
diperhitungkan. Jangan sampai pajak harus dibayarkan lebih rendah dibandingkan
dengan biaya pengurusan pajak tersebut. Oleh karena itu, sistem pemungutan pajak
harus sederhana dan mudah untuk dilaksanakan. Dengan demikian wajib pajak
tidak akan mengalami kesulitan dalam pembayaran pajak baik dari segi
penghitungan maupun dari segi waktu.
e. Sistem Pemungutan Pajak Harus Sederhana
Sistem sederhana memudahkan wajib pajak dalam menghitung beban pajak yang
harus dibiayai sehingga memberikan dampak positif bagi para wajib pajak untuk
meningkatkan kesadaran membayar pajak.
13
4. Kepatuhan Wajib Pajak
4.1 Pengertian Wajib Pajak
Dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum Perpajakan
adalah wajib pajak yaitu orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak,
pemotongan pajak, dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Budiarto (2016:14), mengemukakan beberapa kewajiban seorang wajib pajak
diantaranya:
1. Kewajiban mendaftarkan diri
Perpajakan Indonesia menganut sistem self assessment, oleh karena itu, wajib
pajak memiliki kewajiban untuk mendaftartarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di
wilayah tempat tinggal wajib pajak. Tujuan mendaftarkan diri ini adalah untuk
mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Nomor Pokok Wajib Pajak
berfungsi untuk sarana dalam administrasi perpajakan sebagai tanda pengenal diri
atau indentitas perpajakan.
2. Kewajiban pembayaran, pemotongan atau pemungutan, dan pelaporan pajak
Indonesia menggunakan sistem self assesment, wajib pajak harus melakukan
sendiri perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak terutang.
14
3. Kewajiban dalam hal pemeriksaan
Direktorat Jendral Pajak (DJP) mempunyai kewenangan untuk melakukan
pemeriksaan terhadap wajib pajak. Pelaksanaan pemeriksaan dilakukan agar
fungsi pengawasan terhadap wajib pajak untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan wajib pajak dan tujuan lain dalam rangka melaksanakan
ketentuan perundang-undangan perpajakan.
4.2 Jenis Wajib Pajak
Jenis-jenis wajib pajak terdiri dari:
a. Wajib Pajak Orang Pribadi:
1. Wajib Pajak Orang Pribadi yang Mempunyai Penghasilan Dari Usaha.
2. Wajib Pajak Orang Pribadi yang Mempunyai Penghasilan Dari Pekerjaan
Bebas.
3. Wajib Pajak Orang Pribadi yang Mempunyai Penghasilan Dari Pekerjaan.
b. Wajib Pajak Badan :
1. Badan milik Pemerintah (BUMN dan BUMD).
2. Badan milik Swasta (PT, CV, Koperasi, Lembaga dan Yayasan).
c. Wajib Pajak Bendahara sebagai pemungut dan pemotong pajak :
1. Bendahara Pemerintah Pusat.
2. Bendahara Pemerintah Daerah.
3. Bendahara Pemerintah Desa (Bendahara Desa).
4. Badan Layanan Umum (BLU).
15
5. Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
d. Berdasarkan tempat terdaftarnya, Wajib Pajak terdiri dari :
1. Wajib Pajak Domisili atau Tunggal.
2. Wajib Pajak Pusat.
3. Wajib Pajak Cabang dan Wajib Pajak Orang Pribadi Tertentu.
4.3 Pengertian Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut Tiraada (2013), kepatuhan pajak merupakan kepatuhan seseorang, yang
mana dalam hal ini adalah wajib pajak terhadap peraturan atau undang-undang
perpajakan yang berlaku. Adapun pendapat lain menurut Abdul Rahman (2010:32)
kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana wajib pajak
memenuhi semua kewajiban dan melaksanakan hak dan perpajakannya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kepatuhan wajib pajak adalah suatu keadaan dimana wajib
pajak taat dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya dan tidak menyimpang dari
peraturan perpajakan yang berlaku.
4.4Syarat Menjadi Wajib Pajak yang Patuh
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.03/2012 tentang tata cara
penerapan dan pencabutan penetapan wajib pajak dengan kriteria tertentu dalam
rangka pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak, wajib pajak dengan
kriteria tertentu dapat disebut dengan wajib pajak patuh apabila memenuhi beberapa
syarat sebagai berikut:
16
1. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan
Adapun maksud dari ketepatan waktu dalam penyampaian Surat Pemberitahuan
meliputi:
a. Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan selama tiga tahun pajak terakhir
yang wajib disampaikan sampai dengan akhir tahun sebelum tahun penetapan
wajib pajak dengan kriteria tertentu dilakukan tepat waktu.
b. Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa yang terlambat dalam tahun terahir
sebelum tahun penetapan wajib pajak denga kriteria tertentu untuk masa pajak
Januari sampai dengan November tidak lebih dari tiga tahun masa pajak untuk
setiap jenis pajak dan tidak berturut-turut.
c. Seluruh Surat Pemberitahuan Masa dengan tahun terakir sebelum tahun
penetapan wajib pajak dengan kriteria tertentu untuk masa pajak Januari
sampai dengan November telah disampaikan.
1. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali
tunggakan pajak yang telah memperoleh izin mengangsur atau menunda
pembayaran pajak.
2. Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau Lembaga
Pengawasan Keuangan Pemerintah dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian selama tiga tahun berturut-turut.
3. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang
perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu tahun terahir.
17
5.E-Billing
E-Billing pajak merupakan sistem pembayaran yang disediakan oleh Direktorat
Jendral Pajak (DJP) yang juga diatur dalam peraturan Nomor PER-26/PJ/2014 Pasal
1 angka 1. Sistem pembayaran ini menggunakan sarana elektronik sehingga bisa
disebut sistem dalam rangka pembayaran atau penyetoran penerimaan negara secara
elektronik. Kode billing sistem terdapat dalam pasal 1 angka 2. Sedangkan pasal 1
angka 5, kode billing merupakan kode indentifikasi yang diterbitkan melalui sistem
billing atas suatu jenis pembayaran atau setoran yang akan dilakukan wajib pajak.
Menurut Peraturan Diretorat Jendral Pajak Nomor Per–26/PJ/2014 billing system
adalah metode pembayaran elektronik dengan menggunakan kode billing. Kode
billing adalah kode indentifikasi yang diterbitkan melalui billing system atau suatu
jenis pembayaran atau setoran yang akan dilakukan wajib pajak.Pembayaran dan
penyetoran pajak secara elektronik, dapat melalui Internet Banking, Teller Bank/Pos
Persepsi, ATM, Mini ATM, Mobile Banking dan Agen Branchless Bankingdengan
menggunakan kode billing.
6. Keuntungan e-billing
Menutur situs Direktorat Jendral Pajak (DJP) terdapat lima keuntungan jika
menggunakan fasilitas sistem e-billing, yaitu:
1. Terintegrasi
E-billing online pajak terintegrasi dengan Bank persepsi serta aplikasi hitung PPh,
PPN, e-Faktur, dan e-Filing di satu aplikasi. Sehingga tidak perlu memasukan data
18
yang sama berulang kali yang merepotkan dan menyita waktu dan pembayaran
pajak lebih efisien dan mudah.
2. Akurat
E-billing online pajak dapat meminimalisir kesalahan pencatatan transaksi yang
biasa dilakukan secara manual. Karena pengisian KAP (Kode Akun Pajak) dan
KJS (Kode Jenis Setoran) secara otomatis berdasarkan rekaman transaksi pada
aplikasi PPh Pasal 21, PPh Final 1% dan PPN online pajak.
3. Transaksi Real-time
Setelah melakukan pembayaran online dengan PajakPay, data transaksi langsung
terekam di situs Direktorat Jendral Pajak (DJP) dan kas negara, bukti
pembayaran negara beserta nomor transaksi penerimaan negara yang diterima
sah dari negara karena online pajak bekerja sama dengan Bank persepsi.
7. Cara membuat kode billing dan penggunaannya
Berdasarkan Peraturan Direktorat Jendral Pajak (DJP) Nomor Per-26/PJ/2014 Pasal
4, wajib pajak dapat memperoleh kode billing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (5) dengan cara:
1. membuat sendiri dengan aplikasi billing Direktorat Jendral Pajak (JDP) yang
dapat diakses melalui laman Direktorat Jendral Pajak (DJP) dan laman
Kementrian Keuangan, wajib pajak dengan memperoleh kode billing melalui
Bank/Pos persepsi atau pihak lain yang ditunjuk oleh Direktorat Jendral Pajak
(DJP) sebagaimana dimaksud adalah dengan cara:
19
a. menandatangani Teller Bank/Pos persepsi dengan menyatakan
SSP/PBB atau,
b. menggunakan layanan/produk/aplikasi/sistem yang telah terhubung
dengan system billing Direktorat Jendral Pajak (DJP),
2. Melalui Bank/Pos persepsi atau pihak lain yang ditunjukan oleh Direktorat
Jendral Pajak (DPJ) atau,
3. diterbitkan secara jabatan oleh Direktorat Jendral Pajak (DJP) dalam hal terbit
ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak, SPPT PBB atau SKP PBB yang
mengakibatkan kurang bayar.
8. Pemahaman internet
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa pemahaman memiliki
kata dasar paham yang berarti pandai dan mengerti benar proses, cara, perbuatan
(tentang suatu hal). Pemahaman internet adalah kemampuan untuk dapat memahami
dengan suatu hal dengan bantuan jaringan komunikasi yang terhubung antar
komputer yang sangat luas sehingga kita dapat memahami suatu hal tersebut secara
mudah dan tepat.
Riska et al. (2013) mengemukakan bahwa internet adalah sistem global jaringan
komputer yang saling berhubungan yang menggunakan standar Internet Protocol
Suite (TCP/IP) untuk melayani pengguna di seluruh dunia. Internet membawa
berbagai macam sumber informasi dan layanan, seperti antar-linked hypertext
dokumen dari Word Wide Web (WWW) dan Infrastruktur untuk mendukung surat
elektronik.
20
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian
1. Suhaini Anuar
dan Radiah
Othman (2010)
Determinans of
Online Tax
Payment System
In Malaysia.
Variabel Y:
System pajak
online
Variabel X:
Persepsi
Kemudahan
Penerapan
pembayaran pajak
secara online di
Malaysia
memberikan
pengaruh yang
positif terhadap
penerimaan pajak.
2. Wahyu
Handayani
(2017)
Pengaruh
Penerapan
Billing System
Terhadap
Kepatuhan
Wajib Pajak
dengan
Moderasi
Pemahaman
Perpajakan
(Studi Pada KPP
Pratama
Surabaya
Karangpilang).
Variabel Y:
Kepatuhan
Wajib Pajak
Badan
Variabel X:
Penerapan
Billing System
Varabel Z:
Pemahaman
Perpajakan
Penerapan billing
system yang
menggunakan
variabel moderasi
pemahaman
perpajakan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kepatuhan
wajib pajak badan.
Namun, variabel
pemahaman
perpajakan tidak
mampu
memodirasi
hubungan antara
penerapan billing
system dan
kepatuhan wajib
pajak badan.
3. Dahlan Hadyan
S (2017)
Pengaruh
Penerapan
Sistem E-Billing
Terhadap
Kepatuhan
Wajib Pajak di
KPP Pratama
Kabupaten
Pandeglang.
Variabel Y:
Kepatuhan
Wajib Pajak
Variabel X:
Penerapan E-
Billing
Variabel Z:
Pemahaman
Internet
Terdapat korelasi
yang signifikan
antara penerapan
sistem e-billing
terhadap kepatuhan
wajib pajak di KPP
Pratama Kabupaten
Pandeglang.
21
4. Mohamad Ilham
(2017)
Analisis Model
Penerimaan
Teknologi pada
Wajib Pajak
dalam
Menggunakan
Sistem E-Billing
Di Kantor
Pelayanan Pajak
Pratama
Merauke.
Variabel Y:
Niat Perilaku
untuk
Menggunakan
Variabel X1:
Persepsi
Kegunaan
Variabel X2:
Persepsi
Kemudahan
Variabel X3:
Sikap
Variabel X4:
Pengalaman
Dalam model
penerimaan
teknologi pada
wajib pajak dalam
menggunakan
sistem e-billing
menunjukan bahwa
persepsi kegunaan
dan persepsi
kemudahan
berpengaruh positif
dan signifikan
sikap; persepsi
kegunaan,sikap,
dan pengalaman
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap niat
perilaku
menggunakan; dan
pengalaman
memiliki pengaruh
yang positif dan
signifikan terhadap
persepsi kegunaan.
5. Rachmawati
Meita Oktaviani
et al (2018)
Pemahaman
Internet Sebagai
Pemoderasi
Penerapan
Sistem E-Filling
Terhadap
Kepatuhan
Wajib Pajak.
Variabel Y:
Kepatuhan
Wajib Pajak
Variabel X:
Penerapan E-
Filling
Variabel Z:
Pemahaman
Internet
Dalam penelitian
yang menggunakan
variabel
independen sistem
e-filling terhadap
pemahaman
internet sebagai
pemoderasi
memiliki pengaruh
positif dan
signifikan terhadap
kepatuhan wajib
pajak.
22
C. Kerangka Pemikiran
Model dalam penelitian yang akan dilakukan ini mengenai Pengaruh Penerapan
Sistem E-Billing Terhadap Kepatuhan Wajib dengan Pemahaman Internet sebagai
Variabel Moderasi. Untuk mengembangkan hipotesis dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
H1
H2
D. Hipotesis
1. Pengaruh Penerapan Sistem E-Billing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Pajak merupakan penerimaan terbesar dari suatu negara yang dikelolah oleh
Direktorat Jendral Pajak (DJP). Dengan perkembangan teknologi yang semakin
canggih, Direktorat Jendral Pajak (DJP) pun ikut memanfaatkannya guna
memaksimalkan sumber penerimaan negara, untuk itu dibutuhkan para wajib pajak
yang membayarkan pajak nya tepat pada waktunya. Dengan demikian Direktorat
Penerapan Sistem
E-Billing
(X)
Kepatuhan
Wajib Pajak
(Y)
Pemahaman
Internet
(Z)
23
Jendral Pajak (DJP) selalu mengoptimalkan pelayanannya yaitu dengan
memperbaharui atau menyempurnakan sistem administrasi perpajakan modern yang
di harapkan dapat mempermudah para wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
pajaknya.
E-billing merupakan bagian dari reformasi administrasi yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang bertujuan untuk memudahkan dalam
pembayaran pajak secara elektronik atau online. Dengan adanya sistem e-billing
diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan wajib pajak sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Sistem pembayaran dengan menggunakan billling system dengan bebasis MPN-G2
fasilitas yang diberikan oleh Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang bertujuan untuk
membantu para wajib pajak dalam pembayaran pajaknya. Pratiwi dan Sumadmi
(2016) mengemukakan bahwa semakin tinggi tingkat penerapan sistem administrasi
modern di KPP Pratama Denpasar Timur maka tingkat kepatuhan wajib pajak juga
akan semakin meningkat
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, bahwa e-billing merupakan sarana yang
memudahkan pembayaran pajak tanpa membuat wajib pajak mengantri di loket
antrian untuk membayarkan pajak nya. Pembayaran pajak sendiri dapat melalui
InternetBanking, Teller Bank/Pos Persepsi, ATM, Mini ATM (di KPP), Mobile
Banking, Agen Branchless Banking dengan memasukan kode billing yang akan
diterima oleh wajib pajak.
24
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
H1 : Penerapan Sistem E-Billing berpengaruh positif terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak.
2. Pemahaman Internet Memoderasi Pengaruh antara Penerapan Sistem E-
Billing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Sistem e-billing merupakan suatu sistem yang digunakan untuk pembayaran pajak
secara online, dapat lewat aplikasi e-billing, situs dari Direktorat Jendral Pajak (DJP),
dan dapat juga melalui Internet Banking, Teller Bank/Pos Persepsi, ATM, Mini ATM
(di KPP), Mobile Banking, Agen Branchless Banking dengan memasukan kode
billing yang akan diterima oleh wajib pajak. Untuk dapat menggunakan fasilitas
tersebut dengan baik, para wajib pajak dituntut untuk paham bagaimana cara
mengoprasikan dengan baik dan benar sesuai dengan tata cara yang telah diterbitkan
oleh Direktorat Jendral Pajak (DJP).
Oktaviani et al. (2018), melakukan penelitian tentang pemoderasi pemahaman
internet terhadap kepatuhan wajib pajak. Namun, variabel independen nya yaitu
menggunakan sistem e-filling, penelitian dilakukan pada wajib pajak yang terdaftar
pada KPP Semarang Tengah 1 dan Semarang Tengah 2 dengan sampel 80 responden
menurut hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemahaman internet memodirasi
dengan memperkuat hubungan penerapan sistem tersebut terhadap kepatuhan wajib
pajak. Pemahaman internet terhadap wajib pajak diharuskan guna untuk
mempermudah dirinya sendiri, tidak hanya untuk pembayaran pajak yang di lakukan
25
secara online dengan pemahaman internet yang baik maka dapat menambah
informasi dan menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam hal pembayaran pajak
secara online. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil hipotesis sebagai berikut:
H2 : Pemahaman Internet Memoderasi Pengaruh Positif Penerapan Sistem E-
Billing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
26
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu kelompok yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010:117). Menurut Yuliansyah (2016)
populasi mengacu pada serangkaian objek yang komprehensif yang menjadi perhatian
peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang terdaftar di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Karang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang
terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Karang yang tercatat
menggunakan sistem e-billing. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah
sebagian dari jumlah populasi wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tanjung Karang.
27
Penentuan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
insidental sampling. Menurut Sugiyono (2009) insidental sampling adalah teknik
penentuan sampel, berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Besarnya sampel ditentukan dengan rumus Slovin (Sanusi,2016), yaitu sebagai
berikut:
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = batasan toleransi kesalahan
Menetukan besarnya sampel dengan batas ketelitian 5%.
𝑛 =3578
1 + 3578(0,05)2
𝑛 =3578
9,945= 359,7788
n=349,7788 namun dibulatkan oleh peneliti menjadi 360 orang. Jadi jumlah
keseluruhan responden dalam penelitian ini adalah 360 orang.
B. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bersifat
menjelaskan dimana pada penelitian ini peneliti bermaksud menjelaskan mengenai
28
pengaruh penerapann sistem e-billing terhadap kepatuhan wajib pajak dengan
pemahaman internet sebagai variabel moderasi yang terdaftar pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Tanjung Karang. Data penelitian didapat dari kuesioner yang diberikan
kepada pihak yang terlibat langsung dalam hal ini yaitu wajib pajak. Penyebaran
kuesioner dilakukan dengan mendatangi calon responden dan menanyakan
kesediaannya untuk mengisi kuesioner. Data dan informasi yang akan diperlukan
dalam penelitian ini berdasarkan dari sumber yaitu data primer. Data primer, adalah
data yang diperoleh langsung dari sumber atau tempat penelitian dilakukan secara
langsung. Menurut Sugiyono (2012:139) data primer adalah data yang langsung
memberikan data pengumpul data.
C. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Teknik yang digunakan yaitu dengan metode survei
dalam bentuk kuesioner. Kuesioner adalah jenis survei yang responden akan
menjawab pertanyaan dan biasanya menggunakan online berbasis-kertas (berbasis
web) (Yuliansyah, 2016). Menurut Sugiyono (2012:199) kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
peryataan tertulis yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
peryataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini peneliti
melakukan observasi secara langsung guna untuk mendapatkan data yang diperlukan
karena kuesioner merupakan metode yang memerlukan kontak antara peneliti dengan
responden. Penyebaran kuesioner difokuskan kepada wajib pajak yang ada di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Karang.
29
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari
sehingga menjadi variabel yang dapat diukur (Sugiyono, 2014). Penelitian ini
menggunakan satu variabel dependen, dan dua variabel independen, yang dijelaskan
sebagai berikut:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014:59). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel dependen adalah Kepatuhan Wajib Pajak, wajib pajak dikatakan
patuh jika wajib pajak telah memenuhi semua kewajiban perpajakannya.
Untuk variabel Kepatuhan Wajib Pajak diberi simbol Y, kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu didapatkan dari Saung (2017) yang kemudian peneliti
melakukan modifikasi terhadap pertanyaan tersebut dengan cara mengurangi
beberapa pertanyaan.
Tabel 3.1Variabel Dependen
Konsep Variabel Indikator Pertanyaan
Kepatuhan
Wajib Pajak
(Rahayu, 2010),
Nurhidayah
(2015).
a. Kepatuhan untuk
mendaftarkan diri.
b. Wajib pajak yang
mengisi dengan
jujur, lengkap, dan
benar surat (SPT)
sesuai kriteria.
1. Setiap wajib pajak
yang memiliki
pengasilan wajib
mendaftarkan diri
untuk memperoleh
NPWP. 2. Sebagai wajib pajak
saya harus
mempunyai NPWP
30
c. Menyampaikan
SPT ke KPP
sebelum batas
akhir.
yang digunakan
sebagai identitas.
3. Saya melakukan
pembayaran pajak
berdasarkan catatan
pendapatan yang
saya miliki.
4. Saya tidak
membayar pajak
karena saya tidak
tahu.
5. Saya selalu
membayar
kekurangan pajak
yang ada sebelum
dilakukan
pemeriksaan.
2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang terjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terkait (Sugiyono, 2014:59).Di
jelaskan dalam peraturan yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pajak (DJP) pada
tahun 2014 bahwa pembayaran pajak secara elektronik yang dikenal dengan e-billing
dan telah diuji tahun 2011. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen
adalah Penerapan Sistem E-Billing .
Untuk variabel Penerapan Sistem E-Billing diberi simbol X, kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu didapatkan dari Saung (2017) yang kemudian
31
peneliti melakukan modifikasi terhadap pertanyaan tersebut dengan cara mengurangi
beberapa pertanyaan.
Tabel 3.2Variabel Independen
Konsep Variabel Indikator Pertanyaan
Penerapan
sistem e-
billing
Direktorat
Jendral Pajak
(2017), Hadyan
S (2017).
a. Kemudahan
pembayaran pajak.
b. Kecepatan dalam
pembayaran pajak.
c. Keakuratan dalam
penghitungan dan
pengisian surat
setoran pajak.
1. Dengan
diterapkannya
sistem e-billing,
saya tidak harus lagi
mengantri di loket
teller, Bank atau
Kantor Pos untuk
melakukan
pembayaran.
2. Dengan
diterapkannya
sistem e-billing,
saya tidak perlu lagi
membawa lembar
SSP ke Bank atau
Kantor Pos
Persepsi.
3. Dengan
diterapkannya
sistem e-billing,
saya dapat
melakukan transaksi
pembayaran pajak
hanya dalam
hitungan menit dari
manapun saya
berada.
4. Dengan
diterapkannya
sistem e-billing,
sistem akan
membimbing saya
dalam pengisian
32
SSP elektronik
dengan tepat dan
benar sesuai dengan
transaksi perpajakan
saya, sehingga
kesalahan data
pembayaran seperti
Kode Akun Pajak
dan Kode Jenis
Setoran dapat saya
hindari.
5. Dengan
diterapkannya
sistem e-billing,
kesalahan input data
yang bisa terjadi di
teller dapat
terminimalisasi
karena data yang
akan muncul pada
layar adalah data
yang telah saya
input sendiri sesuai
dengan transaksi
perpajakan saya
yang benar.
3. Variabel Moderasi
Variabel moderasi merupakan variabel yang memperkuat ataupun memperlemah
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Menurut Sugiyono (2013),
variabel moderasi ini disebut dengan istilah variabel independen ke dua. Secara
definisi hampir sama dengan variabel kontrol, hanya saja disini pengaruh variabel itu
tidak ditiadakan akan tetapi dianalisis atau diperhitungkan. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel moderasi adalah Pemahaman Internet.
33
Untuk variabel Pemahaman Internet diberi simbol Z, kuesioner yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu didapatkan dari penelitian Noviani (2018) yang kemudian
peneliti melakukan modifikasi terhadap pertanyaan tersebut dengan cara mengurangi
beberapa pertanyaan.
Tabel 3.3 Variabel Moderasi
Konsep Variabel Indikator Pertanyaan
Pemahaman
Internet
Mendra
(2017),
Hadyan S
(2017).
a. Kemudahan dalam
memperoleh
informasi
b. Dapat menambah
pengetahuan
c. Kecepatan dalam
mengakses
1. Internet
memudahkan saya
untuk mendapatkan
informasi mengenai
perkembangan e-
billing
2. Internet
memudahkan saya
untuk mendapatkan
panduan terkait
prosedurcara
menggunakan e-
billing
3. Dengan adanya
internet,
memudahkan saya
untuk mendapatkan
pengetahuan terkait
peraturan
perundang-
undangan mengenai
perpajakan
4. Dengan adanya
internet,
memudahkan saya
untuk mendapatkan
pengetahuan
mengenai tatacara
perhitungan pajak
34
5. Internet memberikan
kecepatan dalam
menginput data saya
sendiri sesuai
dengan transaksi
perpajakan saya
yang benar
E. Skala Pengukuran
Menurut Sugiyono (2012:131) sekala pengukuran merupakan kesepakatan yang
digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada
dalam alat ukur, sehingga ukuran tersebut. Skala pengukuran dalam penelitian ini
yaitu dengan menggunakan skala pengukuran likert 5 point. Skala likert adalah sekala
yang didasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam merespon peryataan yang
berkaitan dengan indikator-indikator suatu konsep atau variabel yang sedang diukur.
Untuk analisis data kuantitatif, maka jawaban responden dengan skor sebagai berikut:
Tabel 3.4 Skor Skala Likert
No. Peryataan Responden
Positif
Skor Peryataan Responden
Positif
Skor
1. Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1
2. Setuju 4 Setuju 2
3. Ragu-ragu 3 Ragu-ragu 3
4. Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4
5. Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5
Sumber: Sanusi, 2011:59
35
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel seluruh
responden, menyajikan data dari setiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk mengkaji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini
data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan
menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dan smartPLS, sebagai
perangkat lunaknya. PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari
pendekatan SEM berbasis covariance menjadi berbasis varian (Ghozali,
2011).Perangkat lunak PLS memiliki beberapa keuntungan, seperti persyaratan
ukuran sampel minimum kecil dibandingkan dengan menggunakan AMOS, yang
disarankan ukuran sampel minimum adalah 200 dan PLS tepat untuk memeriksa
variabel yang belum digunakan dalam studi sebelumnya (Yuliansyah, 2018).
Penelitian ini menggunakan PLS sebagai alat analisis yang dianggap tepat untuk
menguji variabel dalam penelitian ini karena PLS mampu mempertimbangkan semua
arah koefisien secara bersamaan untuk memungkinkan analisis langsung, tidak
langsung, dan hubungan palsu yang tidak dimiliki oleh analisis regresi (Birkinshaw et
al. 1995).Pengujian dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan perangkat
lunak SmartPLS versi 3.0.
36
1. Pengukuran Model (Outer Model)
Pengukuran Model dalam pengumpulan data yaitu dengan metode survei kuesioner,
dalam pengukuran model ini terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas dan setatistik
deskriftif.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner.Validitas menunjukkan seberapa baik suatu instrument yang
dapat digunakan mengukur suatu konsep tertentu. Menurut Yuliansyah
(2018), validitas diuji dengan menganalisis validitas konvergen dan
validitas diskriminan. Validitas konvergen memastikan bahwa indikator
yang dapat diamati mengukur variabel laten, indikator secara signifikan
sesuai, dan mereka sangat berkorelasi. Pengujian validitas diskriminan
dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu pertama fornell larcker, yang
dapat dilakukan dengan membandingkan akar kuadrat AVE dengan
korelasi vertikal laten. Validitas diskriminan dikatakan baik jika akar
kuadrat AVE sepanjang garis diagonal lebih besar korelasi antara satu
konstruk dan yang lain. Sedangkan yang kedua adalah metode cross-
loading, yang mengharuskan load faktor harus di atas 0,5 dan lebih tinggi
daripada konstruksi lainnya (Yuliansyah, 2018).
37
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel dan handal jika jawaban responden terhadap
pertanyaan adalah konsisten. Untuk pengujian reliabilitas ini dilakukan
dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Metode yang
digunakan adalah metode Cronboach’s Alpha Coefficient jika nilainya
lebih besar dari 0,7 maka menunjukan tingkat reliabel yang sangat tinggi,
(Ghozali, 2014).
c. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2012:29) statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksut untuk menarik
kesimpulan yang berlaku secara generalisasi.
2. Struktur Model (Inner Model)
Untuk meneliti struktur model dalam penelitian ini, penulis menggunakan literatur
akuntansi manajemen yaitu dengan mengukur Koefisien Determinan (R2) dan
Koefisien Jalur (β). Hal ini untuk melihat dan meyakinkan hubungan antara
konstruk adalah kuat.
38
a. Koefisien Determinan (R2)
Nilai R-square digunakan untuk mengukur tingkat variasi dalam perubahan
variabel independen ke variabel dependen. Semakin tinggi nilai R2, semakin
baik model prediksi dari model yang diusulkan. Pada pengujian ini dihitung
besarnya Koefisien Determinan(R2) yang merupakan koefisien yang
menunjukkan besarnya presentase pengaruh variabel independen, variabel
moderasi terhadap variabel dependen.Tingkat signifikansi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 5% (Ghazali, 2012).
b. Koefisien Jalur (β)
Menurut Yuliansyah (2018), pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat
nilai koefisien jalur (β) sebagai penentuan hubungan antara dua variabel.
Nilai koefisien jalur β> 0,1 berarti bahwa hubungan antara kedua variabel
tersebut adalah hipotesis yang kuat atau positif. Di sisi lain, nilai di bawah
0,05 berarti bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut adalah hipotesis
yang lemah atau negatif. Tes ini dilakukan dengan menggunakan prosedur
bootstrapping dengan melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikan
pada t-statistik.
G. Uji Hipotesis
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan prosedur bootstrapping dengan
menggunakan analisis Partial Least Square(PLS). Kemudian untuk melihat ukuran
signifikansi keterdukungan hipotesis menggunakan perbandingan nilai T-table dan T-
39
statistics. Jika nilai T-statistics lebih tinggi dibandingkan nilai T-table, maka hipotesis
terdukung. Untuk nilai probabilitas, nilai p-value dengan α = 5% adalah kurang dari
0,1. Nilai t-tabel untuk α = 5% adalah 1,96 (Jogiyanto, 2009).
60
V.SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini menguji pengaruh Penerapan Sistem E-Billing terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak dengan Pemahaman Internet sebagai Variabel Moderasi pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Karang. Dalam penelitian ini dimana objek
penelitiannya yaitu Wajib Pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Tanjung Karang. Responden dalam penelitian ini yaitu berjumah 360
dengan perhitungan rumus slovin, namun kuesioner yang dapat diolah berjumlah
322 responden dan terdapat dua hipotesis.
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian, disimpulkan bahwa hipotesis pertama
terdukung dimana Penerapan Sistem E-Billing berpengaruh positif terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Karang.
Berdasarkan hal tersebut semakin baik dan mudah di pahami sistem tersebut olah
wajib pajak maka semakin wajib pajak patuh dalam pembayaran pajaknya karena
dengan adanya sistem yang mempermudah dalam pembayaran juga pelaporan
makan wajib pajak memiliki kesadaran dalam diri untuk membayarkan tanpa
adanya alasan antrian pada saat pembayaran atau pelaporan pajak pada kantor
pajak.
61
Hipotesis kedua juga terdukung, dimana Pemahaman Internet Memodirasi
Pengaruh Positif Penerapan Sistem E-Billing terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
terhadap hubungan Penerapan Sistem E-Billing dan Kepatuhan Wajib Pajak.
Berdasarkan hal tersebut semakin wajib pajak paham pengunaan internet, semakin
memudahkan wajib pajak dalam pengorasian khususnya dalam pembayaran pajak
online, selain itu wajib pajak juga dapat mendapatkan informasi-informasi
perpajakan dengan mudah, hingga pembayaran pajak tidak dianggap
menyusahkan dan membuat wajib pajak patuh dalam pembayaran pajaknya.
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini terdapat kelemahan serta
keterbatasan yang memerlukan kebaikan dan pengembangan baru untuk peneliti-
peneliti selanjutnya. Pertama mengenai pengumpulan data yaitu dengan
menggunakan kuesioner yang mana peneliti menggunakan teknik insidental
sampling, peneliti tidak dapat memilah antara wajib pajak yang menggunakan
sistem e-billing atau wajib pajak yang menggunakan e-system perpajakan yang
lainnya, peneliti mengambil sample pada wajib pajak yang bertemu langsung oleh
peneliti saat berlangsungnya penelitian, sehingga data yang diperoleh belum
sepenuhnya tepat sasaran.
Kedua bahasa pada kuesioner yang sedikit rumit untuk dipahami sehingga
terdapat responden yang sedikit kurang paham pada item pertanyaan yang
diajukan peneliti pada kuesioner dan peneliti hanya memberi penjelasan ketika
ada responden yang bertanya masalah pertanyaan yang terdapat pada kuesioner.
62
Ketiga penelitian ini hanya berfokus pada wajib pajak yang yang terdaftar pada
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjung Karang tidak pada seluruh Kantor
Pelayanan Pajak yang terdapat di Bandar Lampung, sehingga hasilnya belum
teruji secara luas.
C. Saran
Berdasarkan temuan di atas, maka penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya
dapat memperdalam teori kepatuhan dengan indikator yang di gunakan penelitian.
Peneliti selanjutnya dapat memilih dengan tepat alat penelitian atau kuesioner
agar responden mudah memahami maksud dari penelitian tersebut. Peneliti
selanjutnya dapat memperluas objek penelitian, seperti seluruh kantor pelayanan
pajak yang terdapat di Bandar Lampung. Peneliti selanjutnya juga dapat
mengembangkan penelitian ini dengan penelitian yang baru dengan
menambahkan variabel yang berhubungan dengan sistem e-billing seperti sistem
e-SPT dan informasi KSWP. Serta dengan melakukan wawancara kepada wajib
pajak agar mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman. 2010. Panduan Pelaksanaan Administrasi Pajak : Untuk
Karyawan, Pelaku Bisnis dan Perusahaan. Bandung : Nuansa.
Adrian Sutedi. 2012. Hukum Keuangan Negara. Sinar Grafika : Jakarta.
Albana. 2010. Atribution Theory (Harold Kelley, 1972-1973) From:
http://albana19.blogspot.com/2010/01/atribution-theory-haroldkelley1972.
html. Diakses 20 September 2018.
Amrul. 2016. “Pengaruh Penerapan e-SPT Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib
Pajak dan Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Di KPP Wajib Pajak
Besar Satu”.
Anwar Sanusi, 2011. Metode Penelitian Bisnis. Selemba Empat : Jakarta
Asri, Sulindawati,Wahyudi. 2017. “Pengaruh Penerapan E-System Perpajakan
Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam
Membayarkan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Singaraja. e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha”. Vol 7 No 1
Birkinshaw et al. 1995. Structural and Competitive Determinants of a Global
Integration Strategy. Strategic Management Journal, 16 (8) : 637-655.
Budiarto. 2016. Pedoman Praktis Membayar Pajak. Yogyajarta: Genesis
Learning.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Yogyakarta: Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2014. Structural Equation Modeling Alternatif dengan Partial
Least Square (PLS). Edisi 4. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hadyan S.2017.”Pengaruh Penerapan Sistem E-Billing terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak di KPP Pratama Kabupaten Pandeglang”.Jurnal KAPemda-
Kajian Administrasi dan Pemerintah Daerah.Vol 11, No 6.
64
Hartono, Jogiyanto. 2008. Metodelogi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta:
CV Andi Offset.
Hertono. 2016. (http:/www.Pajak.go.id/content/article/bayar pajak-dengan-e-
billing-mudah-dan-praktis). Diakses 20 September 2018.
Husnurrosyidah, Suhadi.2017. Pengaruh E-Filling, e-Billing dan e-Faktur
Terhadap Kepatuhan Pajak pada BMT Se-Kabupaten Kudus. Jurnal
Analisis Akuntansi dan Perpajakan. Vol 1 No 1:97-106.
Jogiyanto. 2009. Sistem Informasi Manajemen, Yogyakarta: Penerbit Andi.
KBBI, 2018.Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).[Online] Available at:
http://kbbi.web.id/rehabilitasi (Diakses 19 Oktober 2018).
Liberty, Pandiangan. 2014. Administrasi Perpajakan, Penerbit Erlangga.
Mandra, Ni Putu Yuria. 2017.”Penerapan Sistem E-Filling, Kepatuhan Wajib
Pajak, dan Pemahaman Internet”. Jurnal Riset Akuntansi.
Vol 7 No 2:222-234.
Mardiasmo. 2016. Perpajakan Edisi Revisi Tahun 2016.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Mohamad Ilham. 2017. Analisis Model Penerimaan Teknologi pada Wajib Pajak
dalam Menggunakan Sistem E-Billing Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Merauke. Vol 21 No 1.
Noviani.2018. “Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling dan Pengetahuan
Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan Sosialisasi sebagai
Variabel Moderasi”.
Oktaviani et al. 2018. Pemahaman Internet Sebagai Pemoderasi Penerapan Sistem
E-Filling Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. ISBN: 978-979-3649-99-3.
Penyampaian Surat Pemberitahuan Online. (Online)
(http://www.kemenkeu.go.id/). Diakses 20 September 2018.
Pratiwi et al. 2016. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi dan Sanksi
Perpajakan pada Kepatuhan Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi: Universitas
Udayana. Val.15.1.April: 27-54.
Resmi, Siti. 2014. Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta. Selemba Empat.
Riska et al.2013. Studi Tentang Penggunaan Internet Oleh Pelajar (Studi pada
Pengguna Internet Oleh Pelajar SMP N 1 Samarinda). E-journal Sosiatri-
sosiologi. Vol No 4 : 37-49.
65
Robbins. 1996. Perilaku Organisasi Edisi ke 7 (Jilid II).Jakarta : Prehallindo.
Saung. 2017.“Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling dan E-Billing Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar
Utara”.
Sarunan, Widya K.2015. “Pengaruh Modernisasi Sistem Administratif Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan
pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Manado”. Jurnal EMBA.
Vol 3 No 4:518-526.ISSN 2303-1174.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, danR&D.Bandung: Alfabeta.
Suhaini Anur. 2010.determinans of online tax payment system in Malaysia.
Surat Pemberitahuan SPT. (Online). www.online pajak.com.
Diakses 20 September 2018.
Umar, Huseini.2003. Metodelogi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta:
Gramedia PustakaUtara.
Handayani. 2017. Pengaruh Penerapan Billing Syster Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak dengan Moderasi Pemahaman Perpajakan. Jurnal Ekonomi
Akuntansi. Vol 3 Issue 4.
Yuliansyah. 2016. Meningkatkan Response Rate Dalam Penelitian Survey: Suatu
Study Literature. Jakarta: Change Publication.
Yuliansyah. 2018. Strategic Performance Measure, Innovativeness,
Enterpreuneurship and Strategic Outcomes. Jurnal Ilmial Akuntansi dan
Bisnis. Vol 13.
2018.www.bppk Kemenkeu.go.id. (diakses tanggal 23 September 2018).
2018.www.pajak.go.id. (diakses tanggal 23 September 2018).