skripsi - repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/fs_bi_52-16_ama_k.pdf · temukan menyebabkan...

160

Click here to load reader

Upload: phungkhue

Post on 03-Mar-2019

263 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

SKRIPSI

KESULITAN MEMBACA KATA PADA ANAK DISLEKSIA USIA 7-12

TAHUN DI SEKOLAH INKLUSIF GALUH HANDAYANI SURABAYA:

KAJIAN PSIKOLINGUISTIK

Oleh

INTAN AMALIA

NIM 121211133057

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 2: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

SKRIPSI

KESULITAN MEMBACA KATA PADA ANAK DISLEKSIA USIA 7-12

TAHUN DI SEKOLAH INKLUSIF GALUH HANDAYANI SURABAYA:

KAJIAN PSIKOLINGUISTIK

Oleh

INTAN AMALIA

NIM 121211133057

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

ii

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 3: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

KESULITAN MEMBACA KATA PADA ANAK DISLEKSIA USIA 7-12

TAHUN DI SEKOLAH INKLUSIF GALUH HANDAYANI SURABAYA:

KAJIAN PSIKOLINGUISTIK

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Program

Studi Sastra Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga

Oleh

INTAN AMALIA

NIM 121211133057

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2016

iii

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 4: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 5: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 6: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,

dan hi dayah-Nya s ehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang b erjudul

“Kesulitan M embaca K ata p ada A nak D isleksia U sia 7 -12 T ahun di S ekolah

Inklusif Galuh H andayani S urabaya: Kajian Psikolinguistik”. S holawat s erta

salam p eneliti sampaikan k epada N abi M uhammad S AW b eserta k eluarga d an

para sahabatnya yang telah memberikan jalan menuju kebenaran.

Penelitian i ni be rusaha untuk m endeskripsikan kesulitan m embaca ka ta

dasar dan k ata be ntukan pa da a nak-anak di sleksia di S ekolah Inklusif G aluh

Handayani Surabaya. Penelitian ini akan memaparkan bentuk kesulitan membaca

kata p ada s ubjek d engan m enjelaskan l etak k esulitan k etika m embaca s erta

perubahan pola kata yang dibaca oleh subjek.

Penyusunan s kripsi i ni m erupakan s alah s atu s yarat unt uk m emperoleh

gelar sarjana p ada P rogam S tudi S astra Indonesia F akultas Ilmu B udaya

Universitas A irlangga. P eneliti d apat m enyelesaikan s kripsi i ni t idak l epas da ri

bantuan, m otivasi, da n b imbingan da ri be rbagai pi hak. O leh ka rena i tu, pe neliti

mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada:

1. Ibu Diah A riani A rimbi, S .S., M .A., P h.D., s elaku D ekan F akultas Ilmu

Budaya Universitas Airlangga,

2. Dra. D wi H andayani, M .Hum., s elaku K etua P rogam S tudi S astra Indonesia

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, sekaligus selaku dosen wali,

3. Drs. Tubiyono, M.Si., selaku dosen pembimbing,

vi

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 7: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

4. Seluruh dosen pengajar Sastra Indonesia Universitas Airlangga,

5. Seluruh pihak di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya dan narasumber

yang memberikan data dan informasi untuk terseleseinya skripsi ini,

6. Kedua o rang tua yang t elah memberikan kasih s ayang dan motivasi t erbesar

dalam penyeleseian skripsi ini,

7. Seluruh ke luarga pe neliti yang t urut m endukung da n m emberikan s emangat

dalam penyeleseian skripsi ini,

8. Lidia, Yulies, Vitta, dan Hasyim yang selalu menjadi sahabat terbaik selama

empat tahun dan berjuang bersama dalam menyelesaikan skripsi,

9. Seluruh teman-teman Sastra Indonesia Universitas Airlangga 2012.

Skripsi i ni m asih ba nyak ke kurangan, s ehingga pe neliti m engharapkan

berbagai kr itik da n s aran da ri b erbagai pi hak. Peneliti ju ga berharap s kripsi i ni

dapat memberi banyak ilmu dan manfaat bagi pembacanya.

Surabaya, 22 Juni 2016

Peneliti

vii

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 8: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 9: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

ABSTRAK

Penelitian in i bertujuan unt uk m endeskripsikan ke sulitan m embaca k ata pada anak disleksia baik kata dasar maupun kata bentukan. Kemampuan membaca orang n ormal d engan penderita d isleksia t entu b erbeda. P enelitian i ni ak an mendeskripsikan k esulitan m embaca k ata d asar d an k ata bentukan de ngan menjelaskan bentuk dan letak kesulitan membaca yang dialami anak disleksia usia 7-12 t ahun di S ekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya. Metode y ang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data d ilakukan d engan observasi at au p engamatan l angsung k epada an ak-anak yang m engalami d isleksia s elama k egiatan b elajar yang t elah d itetapkan p ihak Sekolah I nklusif G aluh Handayani S urabaya. Hasil pe nelitian i ni m enunjukkan kesulitan m embaca k ata d asar d an k ata b entukan b erasal d ari b erbagai m acam kelas ka ta yaitu nom ina, ve rba, a jektiva, a dverbia, da n k ata t ugas. Kesulitan membaca k ata d asar yang d itemukan s ebagian besar adalah n omina, s edangkan kesulitan m embaca b entukan s ebagian b esar t erdiri d ari k ata v erba. K esulitan membaca s etiap s ubjek m emiliki be ntuk yang be rbeda s ehingga t idak bi sa dikategorikan s ama. M ayoritas k esulitan m embaca yang d ialami p ara s ubjek adalah membaca dengan mengganti fonem dengan fonem yang lain, ba ik fonem vokal m aupun f onem k onsonan. M embaca d engan m engganti l ebih d ari s atu fonem d alam s atu k ata j uga t erjadi k etika s ubjek k esulitan m embaca. Kesulitan membaca l ainnya yang d itemukan p ada s ubjek ad alah m embaca d engan menghilangkan a tau m enambahkan fonem ba ik f onem voka l m aupun f onem konsonan, menukar l etak fonem dengan fonem yang lain, mengulangi suku kata didepannya, dan membaca dengan semaunya. Beberapa kesulitan membaca yang temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku ka ta t erbuka, da n s uku ka ta t erbuka m enjadi s uku ka ta t ertutup. S elain mengalami pe rubahan p ola s uku ka ta, be berapa ke sulitan m embaca pa da s ubjek juga menyebabkan berubahnya jumlah suku kata.

Kata Kunci: disleksia, kesulitan membaca, psikolinguistik

ix

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 10: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

DAFTAR ISI

Halaman

Sampul Depan .......................................................................................................... i

Sampul Dalam ......................................................................................................... ii

Prasyarat Gelar ....................................................................................................... iii

Persetujuan Pembimbing Skripsi ........................................................................... iv

Pengesahan Dewan Penguji Skripsi ........................................................................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

PERNYATAAN ................................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

DAFTAR LAMBANG ......................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 5

1.6 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 5

1.7 Landasan Teori .............................................................................................. 8

1.7.1 Psikolinguistik ........................................................................................ 8

1.7.1.1 Perkembangan Bahasa pada Anak ...................................................... 9

1.7.1.2 Gangguan Belajar Disleksia.............................................................. 13

1.7.2 Teori Morfologi .................................................................................... 16

1.8 Metode Penelitian ........................................................................................ 25

1.8.1 Sumber Data ......................................................................................... 25

1.8.2 Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 25

1.8.3 Metode Analisis Data ........................................................................... 25

1.8.4 Metode Penyajian Data ......................................................................... 26

1.9 Sistematika Penelitian ................................................................................. 26

x

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 11: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ....................................... 28

2.1 Profil Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya .................................... 28

2.1.1 Kurikulum Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya..................... 29

2.1.2 Jenis Terapi Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya ................... 30

2.1.3 Metode Terapi Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya .............. 32

2.1.4 Fasilitas Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya ......................... 33

2.1.5 Alur Layanan Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya ................ 35

2.1.6 Proses Belajar Mengajar Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya 37

2.2 Gambaran Umum Subjek Penelitian ........................................................... 40

BAB III TEMUAN DAN ANALISA DATA ....................................................... 43

3.1 Kesulitan Membaca Kata Dasar pada Anak Disleksia ................................ 43

3.1.2 Kesulitan Membaca Kata Dasar Verba ................................................. 64

3.1.3 Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva ............................................. 68

3.1.4 Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia ............................................ 74

3.1.5 Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas ........................................ 77

3.2 Kesulitan Membaca Kata Bentukan pada Anak Disleksia .......................... 80

3.2.1 Kesulitan Membaca Kata Bentukan Nomina........................................ 81

3.2.2 Kesulitan Membaca Kata Bentukan Verba ........................................... 87

3.2.3 Kesulitan Membaca Kata Bentukan Ajektiva ....................................... 97

3.2.4 Kesulitan Membaca Kata Bentukan Adverbia ...................................... 97

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 99

4.1 Simpulan ...................................................................................................... 99

4.2 Saran .......................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 101

LAMPIRAN ........................................................................................................ 103

xi

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 12: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

DAFTAR LAMBANG

[ ] : Tanda fonetis

[a] : Melambangkan bunyi vokal a, misalnya pada kata anting

[i] : Melambangkan bunyi vokal i (tinggi), misalnya pada kata ibu

[I] :Melambangkan bunyi vokal i (rendah), misalnya pada kata angIn

[u] : Melambangkan bunyi vokal u (tinggi), misalnya pada kata tukang

[U] : Melambangkan bunyi vokal u (rendah), misalnya pada kata pukUl

[ə] : Melambangkan bunyi vokal e, misalnya pada kata səkolah

[e] : Melambangkan bunyi vokal e, misalnya pada kata indonesia

[ɛ] : Melambangkan bunyi vokal e, misalnya pada kata bɛngkɛl

[o] : Melambangkan bunyi vokal o (tinggi), misalnya pada kata komodo

[ɔ] : Melambangkan bunyi vokal o (rendah), misalnya pada kata ɔmbak

[p] : Melambangkan bunyi konsonan p, misalnya pada kata pintu

[b] : Melambangkan bunyi konsonan b, misalnya pada kata bibi

[t] : Melambangkan bunyi konsonan t, misalnya pada kata hati

[d] : Melambangkan bunyi konsonan d, misalnya pada kata dia

[c] : Melambangkan bunyi konsonan c, misalnya pada kata kancil

[j] : Melambangkan bunyi konsonan j, misalnya pada kata ajak

[k] : Melambangkan bunyi konsonan k, misalnya pada kata komisi

[g] : Melambangkan bunyi konsonan g, misalnya pada kata garmen

[?] : Melambangkan bunyi konsonan glotal, misalnya pada kata bapa?

[m] : Melambangkan bunyi konsonan m, misalnya pada kata madu

xii

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 13: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

[n] : Melambangkan bunyi konsonan n, misalnya pada kata nektar

[ñ] : Melambangkan bunyi konsonan ny, misalnya pada kata meñambut

[ŋ] : Melambangkan bunyi konsonan ng, misalnya pada kata baŋkai

[l] : Melambangkan bunyi konsonan l, misalnya pada kata leher

[f] : Melambangkan bunyi konsonan f, misalnya pada kata Irfan

[s] : Melambangkan bunyi konsonan s, misalnya pada kata saya

[h] : Melambangkan bunyi konsonan h, misalnya pada kata tanah

[v] : Melambangkan bunyi konsonan v, misalnya pada kata vas

[r] : Melambangkan bunyi konsonan r, misalnya pada kata menara

[w] : Melambangkan bunyi konsonan w, misalnya pada kata awan

[y] : Melambangkan bunyi konsonan y, misalnya pada kata yakni

xiii

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 14: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Vokal Bahasa Indonesia ........................................................................... 23

Tabel 2. Konsonan Bahasa Indonesia .................................................................... 24

Tabel 3. Jumlah Murid di SD Galuh Handayani Surabaya .................................... 37

Tabel 4. Jadwal Jam Belajar SD Galuh Handayani Surabaya ............................... 40

Tabel 5. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Nomina Subjek 1 ...................... 44

Tabel 6. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Nomina Subjek 2 ...................... 48

Tabel 7. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Nomina Subjek 3 ...................... 53

Tabel 8. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Nomina Subjek 4 ...................... 57

Tabel 9. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Nomina Subjek 5 ...................... 60

Tabel 10. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Verba Subjek 1 ........................ 64

Tabel 11. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Verba Subjek 2 ........................ 65

Tabel 12. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Verba Subjek 3 ........................ 66

Tabel 13. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Verba Subjek 4 ........................ 67

Tabel 14. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva Subjek 1 .................... 68

Tabel 15. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva Subjek 2 .................... 69

Tabel 16. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva Subjek 3 .................... 70

Tabel 17. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva Subjek 4 .................... 71

Tabel 18. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva Subjek 5 .................... 72

Tabel 19. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia Subjek 1 .................. 74

Tabel 20. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia Subjek 2 .................. 74

Tabel 21. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia Subjek 3 .................. 75

Tabel 22. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia Subjek 4 .................. 76

Tabel 23. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia Subjek 5 .................. 76

Tabel 24. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas Subjek 1 ............... 77

Tabel 25. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas Subjek 2 ............... 78

Tabel 26. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas Subjek 3 ............... 78

Tabel 27. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas Subjek 4 ............... 79

Tabel 28. Daftar Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas Subjek 5 ............... 80

Tabel 29. Daftar Kesulitan Membaca Kata Bentukan Nomina Subjek 1 .............. 82

Tabel 30. Daftar Kesulitan Membaca Kata Bentukan Nomina Subjek 2 .............. 83

xiv

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 15: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

Tabel 31. Daftar Kesulitan Membaca Kata Bentukan Nomina Subjek 3 .............. 84

Tabel 32. Daftar Kesulitan Membaca Kata Bentukan Nomina Subjek 5 .............. 85

Tabel 33. Daftar Kesulitan Membaca Kata Bentukan Verba Subjek 1.................. 88

Tabel 34. Daftar Kesulitan Membaca Kata Bentukan Verba Subjek 2.................. 89

Tabel 35. Daftar Kesulitan Membaca Kata Bentukan Verba Subjek 3.................. 91

Tabel 36. Daftar Kesulitan Membaca Kata Bentukan Verba Subjek 5.................. 94

Tabel 37. Daftar Kesulitan Membaca Kata Bentukan Ajektiva Subjek 5.............. 97

Tabel 38. Daftar Kesulitan Membaca Kata Bentukan Adverbia Subjek 1 ............ 98

Tabel 39. Daftar Kesulitan Membaca Kata Bentukan Adverbia Subjek 5 ............ 98

xv

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 16: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Membaca adalah salah satu modalitas berbahasa. Berbahasa sendiri adalah

kegiatan m anusia da lam m emproduksi da n m eresepsi ba hasa i tu, yang dimulai

dari enkode semantik dalam otak pembicara dan berujung pada dekode semantik

dalam o tak pendengar dengan ka ta l ain, pr oses pe nyampaian i nformasi da lam

berkomunikasi ( Chaer, 2002:30). Dari s egi lin guistik me mbaca a dalah s uatu

proses pe nyandian ke mbali da n pe mbahasan s andi ( a recording and decoding

process), be rlainan de ngan b erbicara d an m enulis yang ju stru me libatkan

penyandian ( encoding). S ebuah as pek p embacaan s andi (decoding) ad alah

menghubungkan ka ta-kata tu lis (written word) dengan m akna bahasa l isan (oral

language meaning) yang m encakup pe ngubahan t ulisan/cetakan m enjadi bun yi

yang be rmakna (Tarigan, 1984: 8). Dengan d emikian m embaca ad alah s uatu

proses yang m elibatkan ke mampuan vi sual da n kog nisi unt uk m emberikan

lambang-lambang hur uf a gar da pat di pahami da n m enjadi be rmakna ba gi

pembaca.

Membaca adalah hal yang penting dalam proses belajar. Jika kemampuan

membaca t erganggu, m aka pr oses be lajar j uga a kan t erganggu. O leh ka rena i tu,

kemampuan m embaca ha rus di asah s ejak di ni. A kan t etapi t erdapat be berapa

orang yang m engalami kesukaran m embaca. K esukaran d alam m embaca yang

1

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 17: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

2

dialami oleh orang tersebut dapat disebut sebagai disleksia. Disleksia adalah salah

satu gangguan berbahasa berupa kesulitan membaca.

Weinstein ( 2008) da lam Y udhitia (2015:4) m enjelaskan b ahwa p ada

mulanya gangguan di sleksia di masukkan da lam g angguan but a hur uf yang

berhasil ditemukan pertama kali pada akhir abad ke-19. Bagi seseorang yang tidak

memiliki gangguan disleksia, menganggap bahwa tiap huruf alphabet sebenarnya

terdiri d ari e lemen-elemen yang s ederhana, na mun p ada s eseorang yang

mengalami gangguan i ni be lum bi sa m embedakan b eberapa hu ruf alphabet,

seperti pe rbedaan a ntara f onem [ b] da n [ d] yang ha nya t erletak pa da pos isi

setengah lingkarannya, pada [b] posisi setengah lingkarannya ada di kanan garis,

sedangkan [d] di ki ri garis. Seperti pada kata apel akan dibaca [abəl], kata buku

akan d ibaca [ puku] d an sebagainya. Bagi an ak d isleksia, k esederhanaan elemen

ini m enjadi s ebuah ke rumitan yang m embingungkan. Namun di sleksia buka n

hanya suatu gangguan pada sistem visual dalam menangkap kata-kata atau setiap

huruf dalam posisi terbalik.

Penderita disleksia didominasi oleh anak laki-laki dengan perbandingan 3

banding 1. Banyak s ekali di duni a i ni or ang yang t idak d apat m embaca d an

menulis. 1 0% d iantaranya adalah an ak-anak pa da us ia s ekolah. A ngka kejadian

disleksia di duni a be rkisar 5 ‐17% pa da a nak usia s ekolah. D isleksia a dalah

gangguan yang p aling s ering t erjadi p ada m asalah b elajar. K urang l ebih 8 0%

penderita gangguan b elajar me ngalami d isleksia. 5 ‐10% a nak‐anak da n or ang

dewasa terkena disleksia (Wolfensberger dan Ruijssenaars:1997).

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 18: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

3

Kemampuan m embaca pada o rang n ormal d an penderita d isleksia tentu

berbeda. Disleksia membutuhkan cara belajar yang berbeda dengan orang normal.

Beberapa o rang t ua t idak m enyadari ad anya g angguan b elajar i ni. B ahkan

kebanyakan dari orang tua menduga bahwa penderita disleksia adalah anak yang

bodoh dan malas. Penderita disleksia bisa saja memiliki IQ dan fisik yang normal,

hanya s aja m engalami k esulitan k etika m embaca. Disleksia in i d apat d ikenali

ketika anak mulai melakukan proses belajar di sekolah. Dengan t ingginya angka

kejadian disleksia pada masa usia sekolah, maka pemahaman mengenai disleksia

ini sangatlah penting khususnya para orang tua dan guru. Jika pada usia 7 tahun,

anak b elum d apat m embaca d engan b enar, maka an ak t ersebut b isa s aja

mengalami ke sulitan m embaca a tau di sleksia da n t entu m emerlukan ke butuhan

khusus d alam b elajar. D iagnosis at au p enetapan seseorang m engalami d isleksia

adalah us ia 7 t ahun ke a tas. H al i ni t elah di tetapkan ol eh U NESCO de ngan

pertimbangan bahwa anak-anak pasti membutuhka proses pada pembelajarannya

(Hakim:2015).

Sekolah I nklusif Galuh H andayani adalah s ekolah i nklusif pe rtama d i

Surabaya. S ekolah i ni m emiliki f asilitas yang me madai u ntuk me mbantu

pembelajaran bagi penderita disleksia. Sekolah ini memiliki dokter, psikolog, dan

staf p aramedis. P enelitian me ngenai p enderita d isleksia masih s ulit d ijumpai

namun mulai diminati. Dengan munculnya permasalahan ini menarik untuk lebih

mendalami dan meneliti Kesulitan Membaca Kata pada Anak Disleksia Usia 7-12

Tahun di S ekolah I nklusif G aluh H andayani S urabaya d alam K ajian

Psikolinguistik.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 19: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimanakah kesulitan m embaca k ata dasar pada a nak di sleksia us ia 7 -12

tahun di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya?

b. Bagaimanakah kesulitan membaca kata bentukan pada anak disleksia usia 7-

12 tahun di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan l atar b elakang d an r umusan m asalah yang d ijelaskan

sebelumnya, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan kesulitan membaca kata dasar pada anak disleksia usia 7-12

tahun di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya.

b. Mendeskripsikan kesulitan m embaca k ata bentukan pada an ak d isleksia u sia

7-12 tahun di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca atau pihak-

pihak la in yang b erkepentingan. D itinjau d ari ma nfaat te oritisnya, p enelitian in i

diharapkan da pat menambah pe ngetahuan da n m enjadi da ya t arik ba gi m inat

kajian d alam b idang lin guistik terutama p ada k ajian p sikolinguistik me ngenai

kesulitan membaca kata pada anak yang mengalami gangguan disleksia.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 20: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

5

Ditinjau d ari ma nfaat p raktisnya, p enelitian in i d iharapkan dapat

membantu m endeteksi da n pe nanganan pa da pe nderita disleksia. Penanganan

terhadap p enderita d isleksia berbeda de ngan or ang bi asa, s ehingga or ang t ua

ataupun g uru-guru yang m enemui pe nderita disleksia akan l ebih t ahu car a

menghadapi penderita disleksia.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian in i bertujuan untuk m engetahui kesulitan m embaca kata p ada

anak penderita di sleksia. Oleh ka rena i tu pe nelitian i ni be rfokus pa da gangguan

membaca kata dasar dan kata bentukan pada anak-anak disleksia usia 7-12 tahun

di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya.

1.6 Tinjauan Pustaka

Penelitian yang s ehubungan de ngan di sleksia di tulis ol eh N awangsari

(2008) dalam bukunya dengan judul “Identifikasi dan Model Intervensi Kesulitan

Belajar p ada S iswa S ekolah D asar d i S urabaya”. P enelitian t ersebut b erisikan

penelitian pa da a nak d isleksia, di sgrafia, da n di skalkulia. D alam p enelitian

tersebut j uga m engatakan b ahwa d isleksia at au k esulitan m embaca ad alah

kesulitan untuk memaknai s imbol, huruf, dan angka melalui pe rsepsi vi sual dan

auditoris. D isleksia yang t eridentifikasi di perlihatkan da lam be ntuk pe rilaku

membaca: secara terbata-bata, penghilangan kata atau suku kata, penggantian kata

atau suku kata, penambahan kata a tau suku kata, pembetulan sendiri, r agu-ragu,

membaca dalam cara yang tidak lazim, pertukaran huruf, penghilangan kata/huruf,

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 21: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

6

penyelipan k ata, p enambahan hur uf, m enunjuk setiap ka ta yang he ndak di baca,

membaca t anpa ek spresi, m elompati k ata, k alimat at au b aris, k urang

memperhatikan t anda baca, s alah m emenggal s uku k ata, k esalahan d alam

mengeja, na da s uara yang a neh t ampak t egang, pe ngucapan s alah da n tid ak

bermakna pengucapan k ata de ngan ba ntuan guru, pe ngulangan, m enggerakkan

kepala bukan matanya yang bergerak.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Elliott, dkk. (2000) dalam bukunya yang

berjudul “ Educational Psychology: E ffective Teaching, E ffective Learning”

mengemukakan b ahwa sebagian b esar p enundaan ke mampuan m embaca da pat

dikarenakan k esulitan-kesulitan da lam pe mrosesan f onologis. P emrosesan

fonologis ( phonological pr ocessing) merujuk pa da pe nggunaan informasi

fonologis, yaitu bun yi d ari ba hasa s eseorang. Berkaitan de ngan ha l i ni, t erdapat

tiga h al p enting d alam membaca a wal, me liputi phonological aw areness, yaitu

kesadaran t entang s uara-suara d alam s uatu b ahasa d an c ara s uara m embentuk

kata; alphabetic understanding, yaitu menerjemahkan huruf-huruf menjadi suara

dan memadukannya untuk membentuk kata-kata; dan automaticity with the code,

yaitu pengenalan kata dengan cepat.

Penelitian yang m embahas tentang kesulitan belajar yang d ialami

penderita di sleksia dilakukan oleh Larasati ( 2010) dalam s kripsi yang b erjudul

“Studi T entang P enggunaan M etode B ermain ‘ Alphapoly’ unt uk M embantu

Meningkatkan K emampuan M embaca p ada A nak yang M engalami

Kecenderungan Kesulitan B elajar M embaca ( Disleksia) ( Sebuah S tudi K asus)”

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 22: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

7

mengatakan b ahwa anak-anak b erkesulitan b elajar m embaca p ada awalnya

mengalami berbagai kesalahan dalam membaca sebagai berikut:

1. Penghilangan kata atau huruf

2. Penyelipan kata

3. Penggantian kata

4. Pengucapan kata salah

5. Pengucapan kata dengan bantuan guru

6. Pengulangan

7. Pembalikan kata dan huruf

8. Kurang memperhatikan tanda baca

9. Pembetulan sendiri

10. Ragu-ragu atau tersendat

Penelitian yang m embahas an ak d isleksia pada masa S D dilakukan ol eh

Noviriani ( 2008) da lam s kripsinya dengan j udul “P enyesuaian D iri Anak-anak

Disleksia (masa A nak S ekolah D asar)”. N oviriani m engatakan an ak-anak

disleksia cenderung tidak peduli dengan gangguan belajar membaca dan menulis

yang mereka alami, seakan tidak menyadari bahwa kesulitan itu ada.

Penelitian yang m endeskripsikan k emampuan m embaca an ak disleksia

dilakukan ol eh Y uzi ( 2015) dalam s kripsinya dengan j udul “ Kemampuan

Membaca p ada A nak Disleksia U sia 1 3-18 T ahun di S ekolah Inklusif G aluh

Handayani S urabaya: Kajian P sikolinguistik”. Ia m engatakan ke mampuan

membaca yang dilakukan s ubjek t idak d apat d ikategorikan s ama k arena

ketidakmampuan s ubjek s atu de ngan yang l ainnya b erbeda. S atu-satunya ya ng

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 23: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

8

sama pada mereka adalah kemampuan membacanya yang sangat rendah ditinjau

dari us ia d an i ntelegensinya. M ayoritas ke tidakmampuan yang di lakukan a nak-

anak disleksia adalah pada saat subjek menjumpai kata yang mengandung deretan

konsonan baik konsonan rangkap, konsonan berdampingan.

1.7 Landasan Teori

1.7.1 Psikolinguistik

Istilah psikolinguistik muncul tahun 1954 dalam buku Thomas A. Sebeok

dan Charles E . Osgood yang berjudul Psycholinguistic: A Survey of Theory and

Research Problems. Akan tetapi pengkajian bahasa dan berbahasa telah dilakukan

sejak z aman P anini, ah li t ata bahasa da ri India, da n S okrates a hli f ilsafat d ari

Yunani. Psikolinguistik adalah studi bahasa yang mempelajari penggunaan bahasa

dan pe rolehan ba hasa o leh m anusia. K ata ps ikolinguistik t erbentuk da ri ka ta

psikologi da n l inguistik. S ecara t eoritis t ujuan u tama p sikolinguistik a dalah

mencari satu teori bahasa yang secara linguistik bisa diterima dan secara psikologi

dapat menerangkan hakikat bahasa serta pemerolehannya. Psikolinguistik menurut

Levelt (1975) dalam Mar’at (2005:1) dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Psikolinguistik umum

Psikolinguistik um um adalah s uatu s tudi mengenai pengamatan at au

persepsi orang dewasa tentang bahasa dan cara ia memproduksi bahasa. Studi ini

juga m empelajari m engenai p roses k ognitif y ang m endasarinya p ada s aat

seseorang menggunakan bahasa.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 24: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

9

b. Psikolinguistik perkembangan

Psikolinguistik pe rkembangan adalah s tudi ps ikologi t entang pe rolehan

bahasa pada anak-anak dan orang dewasa, baik perolehan bahasa ibu atau bahasa

pertama maupun bahasa kedua.

c. Psikolinguistik terapan

Psikolinguistik terapan ad alah aplikasi d ari t eori-teori p sikolinguistik

dalam kehidupan sehari-hari pada orang dewasa ataupun pada anak-anak. Dalam

bidang t erapan i ni m asih di bedakan m enjadi applied ge neral ps ycholinguistics

dan applied de velopmental ps ycholinguistics. Untuk k esulitan m embaca at au

disleksia ini masuk dalam applied developmental psycholinguistics atau abnormal

applied developmental psycholinguistics yang m embahas mengenai hal-hal yang

dapat di lakukan unt uk membantu a nak-anak yang m engalami k eterlambatan

dalam p erkembangan b ahasanya yang d isebabkan o leh ad anya k elainan yang

bersifat b awaan p ada al at ar tikulasinya at au yang d isebabkan o leh f aktor em osi

dan sebab lainnya.

1.7.1.1 Perkembangan Bahasa pada Anak

Piaget (1973) dalam Sumantri, dkk (2007:1-15) mengemukakan ba hwa

proses pe rkembangan a nak da ri ke cil hi ngga de wasa m elalui empat t ahap

perkembangan, yaitu:

a. Tahap Sensori Motor (0–2 Tahun)

Pada t ahap i ni, ke giatan i ntelektual a nak ha mpir s eluruhnya m erupakan

gejala yang d iterima s ecara l angsung m elalui indra. P ada s aat an ak m encapai

kematangan d an s ecara p erlahan m ulai m emperoleh k eterampilan b erbahasa,

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 25: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

10

mereka menerapkannya pada objek-objek yang nyata. Pada tahap ini anak mulai

memahami hubungan antara benda dengan nama benda tersebut.

b. Tahap Praoperasional (2–7 Tahun)

Perkembangan yang pesat dialami oleh anak pada tahap ini. Anak semakin

memahami lambang-lambang bahasa yang digunakan untuk menunjukkan benda-

benda. K eputusan yang di ambil ha nya be rdasarkan i ntuisi, buka n a tas da sar

analisis rasional. Simpulan yang diambil merupakan simpulan dari sebagian kecil

yang di ketahuinya, d ari s uatu ke seluruhan yang be sar. A nak a kan be rpendapat

bahwa pesawat terbang berukuran kecil karena itulah yang mereka lihat di langit

ketika ada pesawat terbang yang lewat.

c. Tahap Operasional Konkret (7–11 Tahun)

Pada ta hap in i a nak mu lai b erpikir lo gis d an s istematis u ntuk me ncapai

pemecahan m asalah. M asalah yang d ihadapi d alam t ahap i ni b ersifat konkret.

Anak akan merasa kesulitan bila menghadapi masalah yang bersifat abstrak. Pada

tahap ini anak menyukai soal-soal yang telah tersedia jawabannya.

d. Tahap Operasional Formal (11–15 Tahun)

Anak m encapai t ahap pe rkembangan i ni di tandai de ngan pol a pi kirnya

yang seperti o rang dewasa. Anak t elah dapat menerapkan cara berpikir t erhadap

permasalahan yang konkr et m aupun a bstrak. P ada t ahap i ni a nak s udah da pat

membentuk ide-ide dan berpikir tentang masa depan secara realistis.

Sedangkan M. S chaerlaekens ( 1977) dalam M ar’at ( 2005:61) membagi

fase-fase p erkembangan b ahasa an ak d alam em pat periode. P erbedaan f ase-fase

ini berdasarkan pada ciri-ciri tertentu yang khas pada setiap periode yaitu, periode

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 26: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

11

prelingual ( usia 0 -1 t ahun), p eriode lingual dini ( usia 1-2,5 t ahun), p eriode

diferensiasi (usia 2 ,5-5 t ahun), da n p erkembangan bahasa sesudah usia 5 tahun.

Pada umur 5 t ahun anak-anak sudah mulai sekolah. Pada usia ini anak dianggap

sudah bi sa menguasai s truktur s intaksis d alam b ahasa p ertamanya, s ehingga i a

dapat m embuat ka limat l engkap. A kan t etapi pa da us ia i ni buka n be rarti

kemampuan b ahasa berhenti. K emampuan be rbahasa a kan t erus m eningkat

menuju kategori linguistik yang lebih kompleks hingga dewasa.

Terdapat b eberapa p enelitian m engenai pe rkembangan ba hasa s etelah

umur 5 t ahun s eperti pe nelitian yang t elah di lakukan ol eh A . K armiloff S mith

(1979) dalam Mar’at (2005:67) yang menyelidiki bahasa anak-anak sekolah yang

mengatakan b ahwa an tara u sia 5 -8 t ahun m uncul c iri-ciri ba ru yang kha s pa da

bahasa a nak, yaitu ke mampuan unt uk m engerti ha l-hal yang ab strak p ada t araf

yang lebih tinggi. Baru kemudian sesudah anak usia 8 tahun bahasa menjadi alat

yang be tul-betul pe nting ba ginya unt uk m elukiskan da n m enyampaikan pikiran.

Usia ini juga terlihat kemajuan yang besar dalam bidang semantik. Hal ini terlihat

dari p enambahan k osakata, p enggunaan k ata s ambung, k ata d epan yang l ebih

tepat dan penggunaan secara t epat kata-kata yang mempunyai dua makna, yakni

makna f isik da n ps ikis ( setelah us ia 12 t ahun). Pada us ia 5 -6 t ahun a nak a kan

mulai m emahami kont eks f isik s aja. S edangkan pa da us ia 7 -8 t ahun anak ak an

mulai m elihat kont eks p sikis t etapi be lum s empurna. U ntuk pe mahaman a turan

sintaksis khusus untuk pembuatan kalimat konteks akan dikuasai secara bertahap

antara us ia 5 hi ngga 10 t ahun. Pada us ia 5 t ahun a nak m asih t erlihat

kecenderungan generalisasi. K emudian pada us ia 7 t ahun a nak da pat

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 27: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

12

menggunakan k alimat p asif at au t elah m engerti at uran-aturan t ata b ahasa

mengenai prinsip-prinsip umum dengan keterbukaan untuk prinsip-prinsip khusus,

bertindak ekonomis dalam mengungkapkan sesuatu dan menghindari hal-hal yang

berlebihan. K etika an ak b eranjak d ewasa, k eterampilan b icara l ebih m eningkat,

sintaksis lebih lengkap dengan variasi-variasi struktur dan kata, baik kekomplekan

kalimat tulis maupun lisan.

Menurut Tiel ( 2007) d alam Y udhitia ( 2015:15), p roses b elajar adalah

suatu pr oses m ultifaktorial yang be rarti be rbagai f aktor d apat s ekaligus

berpengaruh da lam pr oses be lajar. Huruf-huruf dan ka ta-kata ad alah f igur-figur

yang m empunyai bun yi-bunyi t ertentu, s erta d engan b erbagai bun yian s ecara

bersama ak an m embentuk arti. D alam p elajaran m embaca f aktor b erikut t urut

bermain:

1. Objektif, kesadaran akan adanya bun yian dalam bicara, dan perwujudan dari

bunyian bicara dari berbagai tanda-tanda atau simbol-simbol.

2. Mampu mendengarkan dengan baik adanya proses sebuah kata berbunyi, serta

mampu mengenal berbagai perbedaannya sekecil apapun yang terjadi di antara

bunyian bi cara, b agaimana ur utannya (ordering) da ri bun yian i tu, s ehingga

kita bisa mengubah-ubah huruf dalam sebuah kata yang akhirnya bisa menjadi

arti yang berbeda (doos-boos, doos-dood).

3. Dapat melihat de ngan baik pe rbedaan b entuk huruf-huruf da n k edudukan

huruf-huruf i tu. B anyak hur uf yang m empunyai be ntuk yang m irip s atu

dengan yang lainnya, misalnya: p, b, d; v, w ; w, m; c, o; h, b. Terutama pada

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 28: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

13

waktu a kan m enulis ha rus a da c ontoh, m isalnya s ebuah de monstrasi cara

sebuah huruf ditulis dengan cara gerakan-gerakan yang bisa dilihat.

1.7.1.2 Gangguan Belajar Disleksia

Mercer ( 1987) da lam Abdurrahman (2003:204) mendefinisikan di sleksia

sebagai s uatu s indrom ke sulitan da lam m empelajari kom ponen-komponen ka ta

dan kalimat, dan dalam mempelajari segala sesuatu yang berkenan dengan waktu,

arah, d an m asa. Menurut M ar’at ( 2005:82) d isleksia adalah k esukaran d alam

membaca yang t idak didasari ol eh gangguan neurologis, t idak ada bukt i t entang

adanya k erusakan o tak at au g angguan o rganis l ainnya. P enderita disleksia

mengalami gangguan atau kesukaran dalam hal belajar membaca. Penderita tidak

mampu m engelompokkan a tau m enggabungkan f onem-fonem tu lisan (the

phonemic of w riting), s ehingga m engalami k eterlambatan d alam m embaca.

Carlson ( 1994) da lam Margaretha ( 2003:33) m enyebutkan ada 5 m acam

disleksia, yaitu:

a. Surface Dyslexia

Surface dyslexia adalah gangguan dalam proses membaca metode whole-

word r eading (Marshall da n N ewcombe, 1 973 da n W arrington, 1990) .

Terminologi surface (permukaan) be rkaitan de ngan ke tidakmampuan i ndividu

dengan surface dyslexia mengenali bentuk visual kata dan cara mengucapkannya,

bukan pada makna katanya.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 29: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

14

b. Phonological Dyslexia

Phonological dy slexia adalah gangguan p ada phonetic r eading yang

merupakan i ndividu d apat m embaca k ata yang f amiliar t api k esulitan m embaca

yang tidak familiar.

c. Spelling Dyslexia

Spelling D yslexia adalah i ndividu t idak d apat m embaca d engan m etode

whole-word reading dan phonological dyslexia. Namun mereka dapat membaca

jika m ereka m embaca satu p ersatu h uruf d alam k ata d an ak an m engenali

maknanya.

d. Direct Dyslexia

Direct d yslexia adalah individu da pat m embaca de ngan ke ras na mun

mereka tidak dapat memahami satu kata pun yang mereka bacakan.

e. Comprehension Without Reading

Comprehension without reading adalah individu dapat memahami makna

kata t api t idak da pat m engenali hur uf m aupun f onologi hur uf da lam ka ta.

Terdapat d ua p enemuan d ari S perry d an G azzaniga dalam M ar’at (2005:84)

mengenai etiologi atau penyebab disleksia yaitu:

1. Adanya k esukaran da lam m engamati da n m engingat ur utan w aktu (temporal

orders). Temporal orders ini dipergunakan d alam membaca. Oleh ka rena i tu,

apabila ad a k esukaran d alam h al i ni, m aka ak an t erjadilah k esukaran d alam

membaca. Contohnya d alam s uatu percobaan ke pada a nak-anak y ang

mengalami disleksia diberikan c ahaya l ampu m erah da n hi jau yang m enyala

secara b ergantian d engan u rutan t ertentu. T ernyata m ereka ak an m engalami

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 30: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

15

kesukaran d alam m enemukan l ampu m erah da n hi jau yang di berikan t es

tersebut.

2. Dominasi d ari hemisphere kiri ot ak kur ang a tau ba hkan t idak c ukup. H al i ni

mungkin ada hubungannya dengan kenyataan bahwa hemisphere kiri ini pada

anak-anak yang mengalami disleksia matangnya lebih lambat. Oleh karena itu,

diduga a da hubun gannya de ngan temporal or der dan p ersoalan m embaca

tersebut. Contohnya dua d eretan d igit s pan d iberikan k epada k edua an ak

telinga s eorang p enderita disleksia pada s aat b ersamaan. D eretan an gka yang

didengar da ri t elinga ka nan a kan di ingat ol ehnya de ngan l ebih b aik da ripada

deret angka yang didengar melalui telinga kiri.

Menurut M ulyadi ( 2010:156) perilaku b erbahasa an ak d isleksia adalah

sebagai berikut.

1. Memiliki kekurangan dalam diskriminasi penglihatan.

2. Tidak mampu menganalisis kata menjadi huruf-huruf.

3. Memiliki kekurangan dalam memori visual.

4. Memiliki kekurangan dalam melakukan diskriminasi auditoris.

5. Tidak mampu memahani simbol bunyi.

6. Kurang mampu mengintegrasikan penglihatan dengan pendengaran.

7. Kesulitan d alam me mpelajari a sosiasi s imbol-simbol i reguler ( khusus d alam

berbahasa Inggris).

8. Kesulitan dalam mengurutkan kata-kata dan huruf-huruf.

9. Membaca kata demi kata.

Kurang memiliki kemampuan dalam berpikir konseptual.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 31: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

16

1.7.2 Teori Morfologi

Morfologi adalah b agian dari ilmu bahasa yang mempelajari s eluk-beluk

bentuk ka ta s erta f ungsi pe rubahan-perubahan be ntuk ka ta i tu, ba ik f ungsi

gramatik maupun fungsi semantik (Ramlan, 2001:21). Leksikologi dan morfologi

memiliki p ersaman yaitu me ngkaji k ata, a kan tetapi ju ga me miliki p erbedaan

yaitu mo rfologi me mpelajari a rti yang timb ul s ebagai a kibat p eristiwa gramatik

(grammatical m eaning), s edangkan le ksikologi me mperalajari a rti yang le bih

kurang t etap yang t erkandung d alam k ata (lexical m eaning). S ebagai c ontoh

terdapat k ata rumah berarti ‘bangunan untuk t empat t inggal’, d an ka ta berumah

berarti ‘mempunyai rumah’. Arti leksikal dan pemakaian kata tersebut dibicarakan

dalam leksikologi, sedangkan dalam morfologi dibicarakan perubahan bentuknya,

dari rumah menjadi berumah, perubahan golongannya, dari kata nominal menjadi

verbal, serta perubahan arti yang timbul sebagai akibat melekatnya afiks ber- pada

rumah, ialah timbulnya makna ‘mempunyai’ atau ‘memakai, mempergunakan’.

Seperti yang di contohkan di a tas, pe rubahan-perubahan be ntuk ka ta

menyebabkan ad anya p erubahan golongan atau k elas d an a rti k ata. A lwi, dkk

(1998:87) membagi kelas kata bahasa Indonesia ke dalam lima kelas.

a. Nomina (Kata Benda)

Nomina atau kata benda terdiri atas nama seseorang, t empat, atau benda.

Nomina t idak da pat di ingkarkan de ngan ka ta tidak. Kata p engingkarnya ad alah

bukan. Seperti kalimat saya bukan siswa disini. Kata benda mencakup pronomina

dan num eralia. P ronomina a dalah ka ta yang d ipakai unt uk m engacu ke pada

nomina lain. Pronominal ini dibagi menjadi 3 yaitu: (1) pronominal persona yakni

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 32: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

17

pronominal y ang dipakai unt uk m engacu p ada or ang s eperti ka ta saya, ak u,

engkau, anda, mereka. (2) pronominal penunjuk seperti kata ini, itu, sini, situ. (3)

pronominal pe nanya yakni pr onominal yang di gunakan s ebagai pe markah

pertanyaan seperti kata siapa, apa, mana. Sedangkan numeralia adalah kata yang

digunakan unt uk m enghitung ba nyaknya b enda b erwujud ( orang, bi natang, atau

barang) dan konsep seperti lima hari, setengah tahun, dan beberapa tugas.

b. Verba (Kata Kerja)

Verba (kata kerja) adalah kata yang menyatakan tindakan. Verba memiliki

fungsi u tama s ebagai p redikat a tau in ti p redikat d alam k alimat me skipun d apat

juga me mpunyai f ungsi lain s eperti pencuri i tu l ari. Verba m engandung makna

inheren pe rbuatan ( aksi), pr oses, at au k eadaan yang b ukan s ifat at au k ualitas.

Verba, khus usnya yang be rmakna ke adaan t idak da pat di beri pr efik t er- yang

berarti paling. Pada umunya verba t idak dapat bergabung dengan kata-kata yang

menyatakan kesangatan. Tidak ada bentuk seperti agak belajar, sangat pergi, atau

bekerja sekali.

c. Ajektiva (Kata Sifat)

Ajektiva ( kata s ifat) ad alah k ata yang m emberi k eterangan yang l ebih

khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat seperti ka ta

cantik, ke cil, bund ar, d an s ebagainya. A jektiva j uga be rfungsi s ebagai p redikat

dan adverbial kalimat seperti kata kakeknya sakit dan adik berhasil dengan baik.

Ajektiva j uga di cirikan ol eh ke mungkinan m enyatakan ku alitas da n t ingkat

bandingan acuan nomina yang diterangkannya.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 33: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

18

d. Adverbia (Kata Keterangan)

Menurut K ridalaksana (1994) dalam P utrayasa ( 2008:77) A dverbia ( kata

keterangan) ad alah k ategori yang d apat m endampingi aj ektiva, n umeralia, at au

proposisi da lam kons truksi s intaksis. S edangkan m enurut R amlan ( 1991) d alam

Putrasaya ( 2008:77) m engatakan b ahwa k ata k eterangan (adverbia) adalah k ata

yang m enerangkan (1) k ata kerja d alam segala fungsinya, (2) kata b enda dalam

keadaan s egala f ungsinya, ( 3) k ata k eterangan, (4) k ata b ilangan, ( 5) p redikat

kalimat, ta k p eduli je nis k ata a pa p redikat te rsebut, da n ( 6) m enegaskan s ubjek

dan predikat kalimat. Contoh dari adverbial adalah paling, sangat, cukup, banyak,

jarang, diam-diam dan sebagainya.

e. Kata Tugas

Kata tugas hanya memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal.

Hampir semua kata tugas t idak dapat menjadi dasar untuk membentuk kata lain.

Kata t ugas m erupakan k elas k ata t ertutup. D alam p eranannya d alam f rase at au

kalimat, k ata tu gas d ibagi menjadi lima k elompok, yaitu ( 1) p reposisi a tau k ata

depan seperti di, ke, dari, kepada, dan sebagainya, (2) konjungtor yang berfungsi

untuk m eluaskan s atuan yang l ain da lam ko nstruksi hi potaktis da n s elalu

menghubungkan dua s atuan a tau l ebih da lam kons truksi s eperti ka ta dan, s erta,

atau, s edang, dan s ebagainya ( 3) i nterjeksi yang m erupakan ka tegori ya ng

bertugas m engungkapkan p erasaan p embicara d an s ecara s intaksis t idak

berhubungan d engan ka ta-kata l ain d alam u jaran s epeti k ata idih, s ialan, aduh,

ayo,dan lainnya, (4) artikula yang merupakan kategori yang mendampingi nomina

dasar s eperti k ata sang, s ri, s i, par a , dan s ebagainya, da n ( 5) pa rtikel pe negas

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 34: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

19

yang m eliputi ka ta yang t idak t ertakluk p ada pe rubahan be ntuk d an ha nya

berfungsi menampilkan unsur yang d iiriginya seperti partikel -kah, -lah, -tah,

dan pun.

Dalam mo rfologi ju ga me ngenal p roses afiksasi. A fiksasi a tau

pengimbuhan a dalah pr oses pe mbentukan k ata de ngan m embubuhkan a fiks

(imbuhan) pa da be ntuk da sar, ba ik be ntuk da sar t unggal m aupun ko mpleks

(Putrayasa, 2008: 5). D alam pr oses pe mbubuhan a fiks m engakibatkan be ntuk

dasar ( 1) m engalami perubahan be ntuk, ( 2) m enjadi ka tegori t ertentu s ehingga

berstatus kata atau bila telah berstatus kata berganti kategori, (3) berubah makna.

Misalnya, b entuk makan setelah m endapat afiks –an menjadi makanan. Pada

keadaan t ersebut t elah terjadi p erubahan bentuk ( makan m enjadi m akanan),

kategori ka ta da ri be ntuk ve rba m enjadi be ntuk nom ina, da n pe rubahan m akna

dari m elakukan ke giatan m emasukkan s esuatu ke da lam m ulut, di kunyah,

kemudian di telan, m enjadi s esuatu yang da pat dimakan. R obins ( 1992) da lam

Putrayasa (2008:7) m engatakan bahwa af iks dapat d ibagi s ecara formal m enjadi

tiga kelas utama sesuai dengan posisi yang didudukinya dalam hubungan dengan

morfem dasar, yaitu prefiks, infiks, dan sufiks. Dalam segi penempatannya, afiks-

afiks t ersebut da pat di bedakan m enjadi be berapa ke lompok. Jenis-jenis a fiks

tersebut adalah sebagai berikut.

1. Prefiks (awalan)

Prefiks adalah afiks yang diletakkan di depan bentuk dasar.

Contohnya: meN-, ber-, ter-, pe-, per-, se-

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 35: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

20

2. Infiks (sisipan)

Infiks adalah afiks yang diletakan di dalam bentuk dasar.

Contohnya: -el-, -er-, -em-, -in-

3. Sufiks (akhiran)

Sufiks adalah afiks yang diletakkan di belakang bentuk dasar.

Contohnya: -an, -kan, -i

4. Simulfiks

Simulfiks ad alah af iks yang d imanifestasikan d engan ciri-ciri

segmental yang d ileburkan pa da be ntuk da sar. D i da lam ba hasa Indonesia,

simulfiks dimanifestasikan dengan nasalisasi dari fonem pertama suatu bentuk

dasar, d an f ungsinya a dalah unt uk m embentuk ve rba a tau m emverbakan

nomina, ajektiva, atau kelas kata lain.

Contohnya: kopi menjadi ngopi, sate menjadi nyate, kebut menjadi ngebut

5. Konfiks

Konfiks adalah afiks yang terdiri dari dua unsur yaitu di depan dan di

belakang bentuk dasar.

Contohnya: ke-an, peN-an, per-an, ber-an.

6. Imbuhan gabung (kombinasi afiks)

Imbuhan gabung a dalah kom binasi dua a fiks a tau l ebih yang

bergabung dengan bentuk dasar.

Contohnya: memper-I, memper-kan.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 36: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

21

7. Suprafiks

Suprafiks at au s uperfiks ad alah af iks yang d imanifestasikan d engan

ciri-ciri s uprasegmental a tau a fiks yang b erhubungan dengan m orfem

suprasegmental. Afiks tersebut tidak ada di bahasa Indonesia.

8. Interfiks

Interfiks adalah afiks yang muncul di antara dua unsur. Dalam bahasa

Indonesia interfiks ada pada kata-kata bentukan baru.

Contohnya: -n- dan -o- pada g abungan Indonesia dan logi menjadi

Indonesianologi.

9. Transfiks

Transfiks ad alah af iks yang m enyebabkan b entuk d asar m enjadi

terbagi. Afiks ini terjadi pada bahasa Arab.

Dalam b ahasa Indonesia, b erdasarkan asalnya af iks d apat d ibagi m enjadi 2

jenis yaitu:

1. Afiks asli, yaitu afiks yang bersumber dari bahasa Indonesia.

Contohnya: meN-, ber-, ter-, -el-, -em, -i, -kan

2. Afiks s erapan, yaitu af iks yang b ersumber d ari b ahasa as ing atau b ahasa

daerah.

Contohnya: -man, -wan, -isme, -isasi

Objek da ri i lmu m orfologi a dalah ka ta. Bloomfield ( 1996) da lam

Putrayasa ( 2008:44) m engatakan b ahwa k ata a dalah minimal fr ee fo rm, yaitu

sebagai suatu bentuk yang dapat diujarkan tersendiri dan bermakna, tetapi bentuk

tersebut t idak d apat di pisahkan a tas ba gian-bagian yang s atu d i antaranya

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 37: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

22

(bermakna). Kata ad alah b entuk b ebas t erkecil yang m empunyai kesatuan

fonologis d an k esatuan gramatis yang mengandung suatu pengertian (Putrayasa,

2008:44). Sebagai satuan fonologis, kata terdiri dari satu atau beberapa suku, dan

suku i tu t erdiri da ri s atu a tau be berapa fonem. S uku ka ta yang be rakhir dengan

vokal di sebut s uku ka ta t erbuka d an s uku ka ta yang be rakhir de ngan k onsonan

disebut suku ka ta t ertutup. Misalnya ka ta belajar terdiri dari tiga suku ia lah be,

la, dan jar. suku be terdiri dari dua fonem, suku la terdiri dari dua fonem, dan jar

terdiri dari tiga fonem. Jadi kata belajar terdiri dari tujuh fonem, ialah /b, ə, l , a,

j.a.r/. Istilah-istilah ini dikaji dalam ilmu bahasa fonologi.

Fonologi adalah ilmu yang me mpelajari s eluk-beluk bun yi-bunyi ba hasa

(Lapoliwa, 1988: 3). P roses f onologis a dalah pr oses t erucapnya s uatu ka ta yang

berkaitan de ngan ke mampuan be rbahasa m anusia, de ngan be gitu a kan a da

perubahan b unyi yang sistematis yang m empengaruhi pol a da n k elas bun yi.

Menurut L adefoged (1973) da lam M arsono ( 2008:4) s yarat t erjadinya bun yi

bahasa secara garis besar dapat dibagi menjadi empat, yaitu: proses mengalirnya

udara, proses fonasi, proses artikulasi, proses oro-nasal.

Secara um um bun yi b ahasa di bedakan a tas vo kal, kons onan, da n s emi-

vokal. Pembedaan ini didasarkan pada ada t idaknya hambatan (proses ar tikulasi)

pada alat bicara. Bunyi disebut vokal, bila terjadinya tidak ada hambatan pada alat

bicara, j adi t idak ad a ar tikulasi. H ambatan unt uk bun yi vok al ha nya p ada pi ta

suara saja. Bunyi disebut konsonan, bila terjadinya dibentuk dengan menghambat

arus u dara p ada s ebagian al at b icara, j adi ada artikulasi. P roses h ambatan at au

artikulasi ini dapat disertai dengan bergetarnya pita suara, jika hal ini terjadi maka

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 38: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

23

yang t erbentuk adalah b unyi konsonan be rsuara. J ika a rtikulasi i tu t idak disertai

bergetarnya pita suara, glotis dalam keadaan terbuka, maka bunyi yang dihasilkan

adalah konsonan tak bersuara. Bunyi semi-vokal ialah bunyi yang secara praktis

termasuk kons onan t etapi ka rena pa da w aktu di artikulasikan be lum m embentuk

kosonan m urni, m aka b unyi-bunyi i tu di sebut s emi-vokal at au s emi-konsonan.

Struktur vokal bahasa Indonesia menurut bagian l idah yang bergerak dan bentuk

bibir, da n kl arifikasi ko nsonan ba hasa Indonesia m enurut c ara di hambat ( cara

artikulasi), tempat hamabatan (tempat artikulasi) dapat dilihat dalam tabel berikut

ini.

Tabel 1.

Vokal Bahasa Indonesia

bagian lidah bergerak depan tengah belakang struktur

bentuk bibir tak bulat tak bulat bulat netral

tinggi atas i u tertutup

bawah I U semi tertutup

madya atas e

ə o

bawah ɛ ɔ semi terbuka

rendah atas

bawah a terbuka

(sumber: Marsono, 2008:101)

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 39: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

24

Tabel 2.

Konsonan Bahasa Indonesia

cara artikulasi

bers

uara

dan

tak

bers

uara

tempat artikulasi

bila

bial

labi

o-de

ntal

apik

o-de

ntal

apik

o-al

veol

ar

apik

o-pa

lata

l

lam

ino-

alve

olar

lam

ino-

pala

tal

med

io-p

alat

al

dors

o-ve

lar

larin

gal

glot

al

ham

zah

hambatan

letup

T p

t

c k ?

B b

d

j g

nasal B m

n

ñ ŋ

sampingan

(lateral) B

l

geseran

(frikatif)

T

f

s h

B

v

getaran

(trill) r

semi-vokal B

w

y

(sumber: Marsono, 2008:101)

Keterangan:

T = Tak bersuara

B = Bersuara

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 40: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

25

1.8 Metode Penelitian

Metode pe nelitian yang di gunakan a dalah m etode de skriptif kua litatif.

Penelitian de skriptif a dalah pe nelitian yang b erusaha m endeskripsikan obj ek

penelitian, s edangkan metode k ualitatif ad alah car a at au p rosedur yang

menghasilkan data deskriptif.

1.8.1 Sumber Data

Sumber d ata d alam p enelitian i ni ad alah b ahasa yang d igunakan subjek

penelitian s elama p roses b elajar d i d alam k elas b erlangsung. K riteria s ubjek

penelitian ini adalah anak yang berusia 7-12 tahun dan telah didiagnosis disleksia

oleh dokter atau psikolog di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya.

1.8.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pe ngumpulan da ta di lakukan de ngan ob servasi a tau pe ngamatan

langsung k epada an ak-anak yang m engalami d isleksia s elama k egiatan b elajar

yang t elah ditetapkan di s ekolah G aluh H andayani. U ntuk m engetahui ke sulitan

membaca pada penderita disleksia, data akan difokuskan pada kesulitan membaca

yang t erjadi s elama p elajaran b erlangsung. A lat-alat y ang dibutuhkan da lam

penelitian in i a dalah a lat tu lis u ntuk m encatat hasil p enelitian, buku p elajaran

yang di berikan unt uk a nak di sleksia, d an video r ecorder untuk m erekam ha sil

penelitian yang diperoleh.

1.8.3 Metode Analisis Data

Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, data akan di bagi menjadi dua

bagian yaitu kata dasar dan kata bentukan. Setelah i tu data akan dikelompokkan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 41: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

26

berdasarkan ke las ka ta da lam ba hasa Indonesia unt uk m empermudah da n

memperjelas an alisis k esulitan m embaca k ata p ada an ak d isleksia. T ahap

selanjutnya ad alah d engan m entranskripsikan da ta da lam be ntuk f onetis unt uk

melihat pola kesulitan membaca yang terjadi pada subjek. Dengan demikian akan

diketahui kesulitan-kesulitan membaca pada anak-anak disleksia usia 7 -12 tahun

di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya.

1.8.4 Metode Penyajian Data

Dalam penelitian ini akan menyajikan hasil analisis secara formal, dengan

bentuk d eskriptif k ualitatif. D ata yang d idapat a kan d itata s ecara s istematis

sehingga mudah untuk dipahami

1.9 Sistematika Penelitian

Sistematika p enelitian a dalah urutan d alam pe nulisan ha sil pe nelitiannya.

Dalam penelitian ini terdiri dari empat bab yaitu:

a. Bab I ad alah p endahuluan. P ada b ab I t erdiri d ari l atar b elakang, r umusan

masalah, tujuan p enelitian, ma nfaat p enelitian, ruang l ingkup p enelitian,

tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

b. Bab II menjelaskan gambaran umum objek penelitian yang meliputi gambaran

umum Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya yang di dalamnya terdapat

kurikulum, j enis t erapi, m etode t erapi, f asilitas s ekolah, a lur l ayanan, dan

proses be lajar m engajar S ekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya. s elain

itu j uga a kan di jelaskan g ambaran um um ke bahasaan a nak di sleksia da n

gambaran umum subjek penelitian.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 42: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

27

c. Bab I II adalah analisis data yang menjelaskan data-data yang di temukan dan

memaparkannya dengan menganalisis data-data tersebut.

d. Bab IV ad alah Simpulan yang m enjelaskan h al yang telah didapat d ari

penelitian tersebut kemudian menyimpulkan hasilnya.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 43: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

2.1 Profil Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya

Sekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya adalah s ekolah i nklusif

pertama yang ada di Indonesia. Sekolah ini didirikan oleh Ibu Sri Sedyaningrum

pada tahun 1995. S ekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya bertempat di jalan

Manyar Sambongan No. 87-89 Surabaya. Sekolah y ang bernaung di bawah

yayasan pendidikan bimbingan peningkatan prestasi Siswa (BPPS) pada awalnya

merupakan lembaga bimbingan belajar yang dikenal dengan nama sekolah dasar

kelompok kecil (SDKK).

Pada awal berdirinya, Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya hanya

melakukan penanganan pada anak lambat belajar (slowleaner) dengan kategori IQ

80-99. Namun Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya kini menangani siswa

yang membutuhkan penanganan dan program layanan khusus lainnya seperti anak

berkemampuan no rmal (IQ r ata-rata), b erkemampuan d iatas r ata-rata d engan

gangguan p erilaku yang di sebabkan f aktor l ingkungan, anak de ngan ga ngguan

belajar A DD ( Attention D evicid D isorder), A DHD (Attention D evicid

Hyperactivy Disorder), Autisme, D own S yndrome, C erebralpalsy, da n kesulitan

belajar. Sekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya yang t erdiri d ari T K, S D,

SMP, S MA hi ngga c ollege m empunyai fasilitas pe nunjang ke giatan m engajar

yang m emadai d an juga di lengkapai de ngan a danya ps ikolog, dokt er, dan s taf

27

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 44: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

29

medis s ebagai pe nunjang aspek ke butuhan i ndividu pa ra s iswa be rkebutuhan

khusus (ABK).

2.1.1 Kurikulum Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya

Pada dasarnya Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya menggunakan

kurikulum yang be rlaku di s ekolah umum namun da lam memberikan p elayanan

pendidikan l ebih m engutamakan a spek ke butuhan individu m urid. A dapun j enis

kurikulumnya sebagai berikut:

1. Duplikasi

Kurikulum dupl ikasi m enggunakan m ateri yang s esuai d engan K TSP.

Kurikulum i ni d iberikan k epada an ak-anak yang t idak be rkebutuhan klhusus

(ATBK) a tau a nak yang be rkebutuhan khu sus ( ABK) yang m empunyai

kecerdasan m enengah k eatas ( yang m ampu) m enerima m ateri t ersebut d engan

baik. Raport yang diberikan berupa nilai angka. Jika anak tersebut mampu, maka

akan diijinkan mengikuti UAN.

2. Modifikasi

Kurikulum de ngan m odel m odifikasi di berikan kepada anak-anak y ang

kurang pa ham be tul t entang m ateri yang ada d alam buku K TSP. K urikulum i ni

tetap mengacu pada KTSP, namun dalam penyampaiannya pada siswa diperlukan

perubahan-perubahan dalam bentuk yang lebih sederhana dan disesuaikan dengan

kebutuhan m asing-masing s iswa. G uru be rperan pe nting da n a ktif da lam

pengajaran kurikulum ini.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 45: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

30

3. Subtitusi

Kurikulum s ubtitusi a dalah kur ikulum de ngan c ara pe nghapusan m ateri

KTSP, na mun m enggantikannya d engan m ateri l ain. K urikulum i ni di terapkan

pada anak-anak yang kesulitan dan tidak bisa menerima materi dengan baik.

4. Omisi

Kurikulum ini sudah t idak l agi menggunakan atau mengacu p ada KTSP,

namun menggunakan buku acuan yang dibuat sendiri oleh tim khusus dari sekolah

inklusif g aluh h andayani s urabaya. H al i ni di karenakan anak s ama s ekali t idak

mampu me nerima ma teri yang b erat. A nak-anak s eperti i ni t ergolong an ak

berkebutuhan khus us ( ABK) yang be rtahap d an bi asanya m asih t ahap aw al

perkenalan dengan materi.

2.1.2 Jenis Terapi Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya

Sekolah Inklusif G aluh Handayani S urabaya m enggunakan e mpat j enis

terapi yaitu terapi terpadu, ADL (Activity Day Leaving),terapi bermain, dan terapi

biomedik.

1. Terapi Terpadu

Terapi terpadu dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

a. Terapi Perilaku

Terapi i ni be rtujuan un tuk m engurangi pe rilaku yang t idak l azim da n

menggantikannya dengan perilaku yang bisa diterima oleh masyarakat. Terapi ini

sangat pe nting ba gi a nak-anak a gar d apat m enyesuaikan d iri d an b ersosialisasi

dalam masyarakat. Terapi ini akan mengubah perilaku dan persepsi negatif anak

ke a rah yang l ebih pos itif. T erapi i ni di mulai dari l atihan kont ak m ata unt uk

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 46: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

31

pemusatan p erhatian h ingga h al yang l ebih kom pleks s eperti m enyuruh unt uk

membuang sampah pada tempatnya.

b. Terapi Okupasi

Terapi okupa si di gunakan unt uk m emperbaiki pe rkembangan m otorik

yang kur ang ba ik pa da a nak. T erapi i ni j uga be rtujuan unt uk m embantu

menguatkan, m emperbaiki koor dinasi, da n keterampilan o totnya. H al yang

dilakukan d alam t erapi okupasi i ni ad alah m engajarkan gerakan-gerakan y ang

mudah di lakukan ol eh a nak-anak, s eperti t epuk tangan, m erangkak, m elompat,

berjalan kaki di atas papan titian, otot jari dilatih agar anak dapat menuli, bermain

puzzle, mencocok, dan sebagainya.

c. Terapi Wicara

Terapi i ni h arus m enggunakan m etode l ovaas a gar h asilnya d apat

maksimal. M elalui t erapi i ni, a nak di harapkan dapat m engutarakan pi kirannya

dengan ba ik. T erapi w icara di lakukan unt uk a nak yang m engalami g angguan

berbahasa, baik itu kesulitan berbahasa dan bicara maupun keterlambatan bicara.

Terapi ini bertujuan untuk memunculkan bahasa reseptif dan ekspresif.

d. Terapi Pra akademik dan Akademik

Terapi p ra a kademik di tunjukan pa da a nak pe mula. M elalui t erapi i ni,

anak d iharapkan m ampu m engenal k onsep d asar p embelajaran yang meliputi

pengenalan a ngka, hur uf, w arna, b entuk, da n l ain-lain. S edangkan t erapi

akademik be rtujuan unt uk m engajarkan a nak agar m engetahui, m emahami, da n

menguasai kons ep m ateri s ekolah. S etelah p engenalan t erhadap k onsep d asar

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 47: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

32

pembelajaran, an ak d iharapkan m ampu m engaplikasikannya d alam k egiatan

belajar mengajar.

2. ADL (Activity Day Leaving)

Terapi i ni di lakukan unt uk m elatih ke mandirian a nak da lam m elakukan

aktivitas s ehari-hari, mi salnya d iadakannya toilet t raining, rawat di ri, dan l ain

sebagainya.

3. Terapi Bermain

Terapi i ni be rtujuan unt uk m enyegarkan ke mbali pi kiran a nak-anak a gar

tidak j enuh de ngan r utinitas s ehari-hari m ereka. D alam t erapi i ni d iadakan

kegiatan at au p embelajaran outdoor atau yang di sebut fill tr ip. Kegiatan i ni

dilakukan dua kali dalam satu semester.

4. Terapi Biomedik

Terapi i ni be rsifat s angat i ndividual da n pe rlu be rhati-hati. D alam

pelaksanaanya, t erapi i ni di lakukan ol eh dokt er s pesialis yang di sediakan ol eh

pihak yayasan. Terapi biomedik ini mencakup pemberian obat, vi tamin, mineral,

dan food supplements.

2.1.3 Metode Terapi Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya

Di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya ini memiliki metode terapi

yang bersifat bermain sambil belajar. Metode yang digunakan terapis akan dibuat

sekreatif m ungkin agar anak t idak m erasa j enuh da n bos an s esuai de ngan j enis

terapi yang digunakan agar anak menjadi berkembang dari tujuan awal terapinya.

Dalam hal ini, Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya memiliki dua metode

sebagai berikut.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 48: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

33

1. Metode Individu

Pada m etode i ni, t erapi m enggunakan s istem one-on-one . s esuai d ari n amanya,

bentuk dari s istem ini adalah satu anak akan di tangani satu terapis. Maksud dari

metode i ni ad alah m empelajai s egala t ingkah l aku an ak, b aik yang s ederhana

ataupun kom pleks. M etode i ni di lakukan unt uk a nak yang m embutuhkan

konsentrasi t inggi. M etode i ni da pat di lakukan di da lam r uangan assessment,

ruang terapi, atau sensory integrasi.

2. Metode kelompok

Metode ke lompok a dalah m etode t erapi yang m enggunakan s istem

berkelompok dengan beberapa terapis, sehingga satu terapis akan menangani lebih

dari stu anak. Metode ini dapat di lakukan dalam ruangan ( indoor), namun lebih

sering di lakukan di l uar r uangan (outdoor). Ketika m etode i ni di lakukan,

gangguan p ada an ak d apat b erbeda d alam s atu kegiatan, t etapi u ntuk u sia at au

jenjang pendidikan, aktivitas yang di lakukan, dan jenis terapi yang didapat anak

adalah s ama. M etode i ni be rtujuan a gar d apat di ketahui pe rbedaan da n

perkembangan pada setiap anak sekaligus untuk membandingkan anak yang satu

dengan yang l ainnya s ehingga pi hak t erapis a kan da pat m engetahui an ak-anak

yang perlu diberikan tambahan terapi.

2.1.4 Fasilitas Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya

Sekolah Inklusif G aluh Handayani S urabaya di lengkapi de ngan f asilitas

yang cukup memadai disertai dengan wifi sehingga dapat membantu dalam proses

pembelajaran. F asilitas S ekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya a dalah

sebagai berikut.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 49: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

34

1. Ruang Kelas

Ruag k elas yang ad a d i Sekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya

berjumlah 20 ke las yang kondus if di sertai de ngan A C yang te rbagi me njadi 1 0

kelas digunakan untuk s iswa sekolah dasar (SD) dan 10 ke las untuk s iswa kelas

sekolah menengah pertama (SMP).

2. Ruang Multimedia

Ruang m ultimedia di gunakan unt uk m emutar kol eksi a udiovisual s eperti

vcd yang berisikan informasi t entang i lmu pengetahuan. Ruangan ini di lengkapi

dengan TV berukuran cukup besar untuk menyaksikan pemutaran vcd.

3. Ruang Bermain

Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya juga disediakan ruang untuk

bermain unt uk a nak. Ruang b ermain i ni be risikan m ainan-mainan yang m ampu

berinteraksi dengan orang lain.

4. Ruang Terapi

Ruang t erapi adalah ruangan yang d igunakan o leh anak ketika menjalani

proses t erapi. R uangan i ni di lengkapi de ngan s emua ke perluan t erapi a nak da n

juga dilengkapi dengan pendingin ruangan.

5. Lapangan

Lapangan S ekolah G aluh Handayani S urabaya t erletak di d epan gedung

sekolah. Lapangan ini cukup luas dan dapat digunakan berbagai macam kegiatan

seperti apel, bermain bola basket, kegiatan ekstrakurikuler, senam dan sebagainya.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 50: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

35

6. Musolah

Sekolah Inklusif G aluh Handayani j uga m enekankan ke pentingan i badah

sehingga t ersedianya m usolah di sekolah t ersebut. M usolah i ni bi asa di gunakan

ketika jam istirahat kedua untuk sholat dhuhur.

7. Galuh Mart dan kantin

Di s ekolah i ni j uga d isediakan b erbagai j enis m akanan b erat yang s ehat

dan be rsih yang dijual d i ka ntin s ekolah. Lokasi ka ntin i ni be rada di l antai dua

gedung sekolah. Selain itu juga terdapat toko kecil atau disebut Galuh mart yang

menyediakan beberapa snack dan minuman.

2.1.5 Alur Layanan Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya

Dalam p elaksanaan al ur l ayanan Sekolah Inklusif G aluh H andayani

Surabaya memiliki s tandar pr oses yang khus us dalam m engidentifikasi seorang

anak yang m embutuhkan pe nanganan i ntensif dalam ha l pe ndidikan. Dalam

proses pe nerimaan s eorang a nak be rkebutuhan k husus, Sekolah Inklusif G aluh

Handayani Surabaya harus melakukan beberapa proses identifikasi seorang anak

agar dalam penanganan proses pendidikan dilakukan secara intensif sesuai dengan

kebutuhan t iap i ndividu. P roses i ni di lakukan m engingat ba nyaknya j enis-jenis

penyebab seorang anak membutuhkan penanganan khusus d alam proses belajar.

Sehingga setiap murid yang melakukan proses belajar pada sekolah dasar inklusif

galuh handayani akan mendapatkan penanganan yang berbeda-beda sesuai dengan

kebutuhan belajar yang harus dilakukan.

Proses aw al d i Sekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya adalah

melakukan ke giatan i dentifikasi a tau pe njaringan da ta s eorang m urid da ri g uru,

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 51: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

36

tim a hli, or ang t ua, da n ke luarga. P roses a wal ini di sebut de ngan i nput. D ari

kegiatan i ni, di harapkan s egala i nformasi m engenai m urid yang a kan di tangani

dalam proses pembelajaran di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya.

Langkah s elanjutnya s etelah m endapatkan s egala i nformasi dari berbagai

lingkungan s ekitar m urid, pihak S ekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya

melakukan pr oses p enyaringan atau di sebut de ngan assessment. Dari p roses in i,

seluruh da ta i nformasi yang s udah di dapat a kan di berikan ke pada pi hak-pihak

yang di siapkan di antaranya yaitu dokt er, nutrisionist, ps ikolog, pedagog, da n

ontopedagog. S etiap pi hak yang di sedikan ol eh s ekolah da sar i nklusif ga luh

handayani memiliki b erbagai m acam p eran s esuai d engan f ungsinya. Pertama

seorang dokter akan memberikan prespektif mengenai medik. Kedua, nutrisionist

akan m emberikan p enjelasan m engenai p respektif g izi. K etiga p sikolog akan

memberikan p enjelasan m engenai p respektif mengenai ps ikologis. Keempat

pedagog akan m emberikan pr espektif m engenai pe ndidikan. ke lima a dalah

ontopedagog, pihak ontopedagog akan memberikan pandangan mengenai hal-hal

yang ha rus di lakukan p ada pr oses pe ndidikan s erta p elayanan-pelayanan y ang

khusus dilakukan unt uk m urid yang m embutuhkan pe nanganan khus us. s etelah

mendapatkan berbagai prespektif dari berbagai pihak, akan dilakukan komunikasi

kepada pimpinan untuk membahas hasil-hasil yang telah didapatkan.

Kemudian Langkah s elanjutnya d alam p roses l ayanan pe ndidikan di

Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya adalah profil anak. Dari profil anak

ini akan dilakukan mengenai beberapa program penanganan yang harus dilakukan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 52: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

37

untuk m urid-murid be rkebutuhan khus us yaitu pr ogram pe ndidikan, program

layanan kompensatoris/ kekhususan, dan program layanan vokasional.

2.1.6 Proses Belajar Mengajar Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya

Sekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya memiliki be berapa j enis

jenjang pe ndidikan m ulai da ri S D, S MP, S MA, hi ngga Collage. Penelitian in i

memfokuskan pa da t ingkat S D s aja. P ada t ingkat S D, S ekolah Inklusif G aluh

Handayani Surabaya memiliki 14 g uru dan 81 m urid. Berikut i ni adalah jumlah

murid SD Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya .

Tabel 3.

Jumlah Murid di SD Galuh Handayani Surabaya

no. kelas jenis kelamin

jumlah laki-laki perempuan

1. kelas I 11 3 14

2. kelas II 10 2 12

3. kelas III 9 1 10

4. kelas IV 9 5 14

5. kelas V 14 2 16

6. kelas VI 8 7 15

total 61 20 81

(Sumber: Arsip Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya)

Sekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya mempunyai dua ke las

layanan p endidikan, yaitu l ayanan pe ndidikan ke las regular da n layanan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 53: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

38

pendidikan kelas transisi. Perbedaan antara kelas regular dan kelas transisi adalah

tingkat ke mampuan murid d alam p roses p embelajaran atau d aya k ognitifnya.

Murid-murid yang t ergolong da lam ke las t ransisi a dalah m urid yang kur ang

mampu m engikuti pr oses pe mbelajaran p ada t ingkatnya, s ehingga m ateri yang

diberikan dalam pembelajaran akan disesuaikan dengan kemampuan siswa-siswa

tersebut. Dalam penelitian ini, informan yang digunakan berasal dari murid kelas

transisi.

Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya menggunakan proses belajar

mengajar full day . Setiap pa gi pa ra m urid S ekolah Inklusif G aluh H andayani

Surabaya akan melakukan apel dan khusus hari jumat apel akan ditambah dengan

senam be rsama. Untuk melakukan apel da n s enam i ni t idak m udah k arena p ara

murid s usah di atur da n di bimbing da lam m engikuti g erakan guru o lahraga

sehingga di perlukan g uru l ain unt uk m embantu m enuntun gerakan senam yang

dilakukan. S etelah m elakukan a pel, s ebelum a kan m asuk k e k elas, pa ra m urid

akan be rbaris unt uk be rsalaman de ngan guru-guru di S ekolah Inklusif G aluh

Handayani Surabaya.

Untuk j am i stirahat, Sekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya

memberikan t iga ka li i stirahat, yaitu pukul 10.0 0 W IB, 12.00 W IB, d an 14.00

WIB. Pada jam istirahat pertama, sebagian besar murid akan berada diluar ruang

kelas. b anyak k egiatan yang d apat d ilakukan p ada s aat j am i stirahat i ni s eperti

makan dan minum, bermain dengan teman lainnya, bermain dilapangan, berbicara

dengan pe ndamping m urid s eperti or ang t ua a tau ke luarga l ainnya. P ada s aat

istirahat ke dua, kondi si da n s uasana t idak t erlalu be rbeda d engan i stirahat

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 54: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

39

pertama. P ada j am i ni p ara m urid ak an m endapatkan m akan s iang d ari s ekolah

yang melibatkan ahli gizi Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya. Selain itu

para murid juga bi sa melakukan ibadah sholat dhuhur dan pada ha ri jumat akan

melakukan s holat j umat be rsama di m ushola s ekolah. P ada s aat s etelah j am

istirahat ketiga, murid-murid SD akan diajarkan kegiatan tidur siang.

Selain pe mberian m ateri a kademik p ada s etiap a nak, di S ekolah Inklusif

Galuh H andayani S urabaya j uga m emberikan ke giatan non -akademik s eperti

bakat m inat, voka sional, ke terampilan, d an ke mandirian. S ebagai c ontoh, pa da

tingkat SD ada suatu kegiatan yang melatih kemampuan kemandiriannya seperti

kegiatan t idur s iang yang d i d alamnya ak an t erdapat b eberapa ak tivitas s eperti

mengganti baju seragam menjadi baju tidur, mencuci kaki dan tangan, mematikan

lampu, da n be rdoa s ebelum t idur. M urid-murid di S ekolah I nklusif G aluh

Handayani Surabaya ini tergolong tertib dalam proses pembelajaran dan interaksi

di l ingkungan s ekolah b aik de ngan t eman, guru, da n ka ryawan s ehingga a nak

akan merasa nyaman di sekolah ini. Jam belajar pada Tingkat SD, setiap kelasnya

memiliki jadwal yang b erbeda-beda. Berikut i ni ad alah j am b elajar S D Sekolah

Inklusif Galuh Handayani Surabaya.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 55: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

40

Tabel 4.

Jadwal Jam Belajar SD Galuh Handayani Surabaya

hari kelas Waktu

senin – kamis

I – II 08.00 – 13.00 WIB

III – VI 08.00 – 15.30 WIB

jumat I – VI 08.00 – 12.00 WIB

sabtu – minggu I – VI Libur

(Sumber: Arsip Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya)

2.2 Gambaran Umum Subjek Penelitian

Seperti yang d ijelaskan dalam B ab I, s umber d ata d alam p enelitian i ni

adalah ba hasa a nak yang di diagnosa di sleksia de ngan r entang us ia 7 s ampai 12

tahun di s ekolah Inklusif G aluh H andayani Surabaya. D i s ekolah tersebut

memiliki 5 anak yang memenuhi kriteria yang dibutuhkan dalam penelitian.

Subjek 1 a dalah anak l aki-laki be rusia 8 t ahun. Subjek 1 duduk di k elas

satu s ekolah d asar. S elama j am b elajar d i k elas b erlangsung, S ubjek 1 d apat

berinteraksi de ngan ba ik da n c ukup a ktif. D alam pe nelitian, da ta yang didapat

memerlukan t iga ka li pe rtemuan de ngan S ubjek 1 di kelas. A kan t etapi,

berdasarkan keterangan wali kelasnya, Subjek 1 ini memiliki sifat pemalu ketika

bertemu d engan o rang asing s ehingga k etika m embaca, s uara yang d ihasilkan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 56: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

41

Subjek 1 c ukup kecil. Kemampuan membaca pada subjek 1 i ni t ergolong cukup

baik dan lancar walaupun masih mengalami beberapa gangguan dalam membaca.

Sama halnya dengan Subjek 1, Subjek 2 adalah anak yang berusia 8 tahun

dan duduk di kelas satu sekolah dasar. Subjek 2 ini sangat aktif serta susah untuk

diam da n duduk di t empat dudukn ya. A kan t etapi i a da pat m engerti a pa yang

diperintahkan o leh gurunya s elama d i k elas. D alam p enelitian in i ju ga

memerlukan t iga kali pertemuan untuk mendapatkan data yang didapat. Berbeda

dengan Subjek 1, Subjek 2 dapat membaca dan mengeja huruf dengan suara yang

lantang dan percaya di ri. Namun, Subjek 2 j uga mengalami gangguan membaca

bahkan t erkadang i a m embaca s ecara as al. K etika S ubjek 2 s alah m embaca, i a

mengulangi kata tersebut tetapi terkadang masih salah dan akhirnya dibantu guru

untuk mengejanya.

Subjek 3 a dalah anak l aki-laki dengan us ia 11 t ahun. Subjek 3 duduk di

kelas dua s ekolah da sar. Berdasarkan k eterangan w ali k elasnya, Subjek 3 i ni

tergolong pintar dan dapat berinteraksi dengan baik dikelas dibandingkan teman-

teman d i k elasnya. D alam p enelitian in i me merlukan 3 k ali p ertemuan di k elas

dan S ubjek 3 s elama i tu m embaca 7 t eks b acaan da lam bukun ya yang c ukup

panjang. Kemampuan membaca Subjek 3 ini juga baik walaupun terkadang masih

mengalami gangguan. Akan t etapi kons entrasi m embaca S ubjek 3 i ni m udah

teralihkan ketika ia membaca terlalu banyak.

Subjek 4 adalah anak laki-laki yang duduk di kelas dua sekolah dasar dan

berusia 9 t ahun. S ubjek 4 i ni da pat be rinteraksi de ngan ba ik d engan guru da n

teman-temannya. Untuk mendapat data bahasa Subjek 4, dalam penelitian ini juga

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 57: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

42

memerlukan t iga k ali p ertemuan s elama j am b elajar d i k elas. B erbeda d engan

Subjek 3, s elama pelajaran berlangsung di kelas, Subjek 4 ha nya membaca buku

pelajaran yang b erisikan k ata d asar s aja. O leh k arena i tu t idak d itemukan d ata

membaca kata bentukan pada Subjek 4.

Subjek 5 adalah anak laki-laki berusia 11 tahun dan duduk di kelas empat

sekolah d asar. S ubjek 5 i ni ak tif s elama j am p elajaran b erlangsung. Ia mampu

berinteraksi de ngan b aik d engan guru d an t eman-temannya. Ia b ahkan mampu

menyampaikan hal yang ingin dia sampaikan dengan baik. Untuk mendapat data

bahasa S ubjek 5 i ni m emerlukan t iga k ali p ertemuan d i k elas s elama p roses

belajar berlangsung dan selama itu Subjek 5 telah membaca 9 teks bacaan dalam

buku pelajarannya. Teks yang dibaca oleh Subjek 5 ini menggunakan bahasa yang

lebih kompleks dan terdapat beberapa istilah yang cukup sulit. Akan tetapi Subjek

5 i ni d apat m embacanya d engan b aik d an l ancar w alaupun m asih t erdapat

beberapa gangguan k etika m embaca. T erkadang S ubjek 5 j uga m embaca s ecara

asal.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 58: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

BAB III

TEMUAN DAN ANALISA DATA

Dalam bab ini peneliti membahas data yang telah dikumpulkan di Sekolah

Inklusif G aluh H andayani S urabaya be rupa ke sulitan m embaca ka ta p ada a nak

disleksia. Data yang telah terkumpulkan terdiri dari kesulitan membaca pada 243

kata dasar dan 86 kata bentukan. Data tersebut akan diklasifikasikan berdasarkan

kelas ka ta ba hasa Indonesia yang t erdiri da ri no mina, ve rba, a jektiva, a dverbia,

dan ka ta t ugas. S elanjutnya, da ta yang s udah dikelompokkan a kan di analisis

sesuai dengan kompetensi fonologis serta letak kesulitan membaca sehingga dapat

diketahui kesulitan membaca yang dilakukan oleh para subjek.

3.1 Kesulitan Membaca Kata Dasar pada Anak Disleksia

Setiap s ubjek me miliki ju mlah d ata yang b erbeda-berbeda. H al i ni

dikarenakan s etiap an ak m emiliki j umlah b acaan yang b erbeda j uga. Data y ang

ditemukan pada Subjek 1 be rjumlah 39 kata, Subjek 2 be rjumlah 70 ka ta, Subjek

3 berjumlah 42 kata, Subjek 4 berjumlah 41 kata, dan Subjek 5 berjumlah 51 kata.

Seluruh j umlah ka ta da sar yang di temukan da ri l ima s ubjek s elama p enelitian

sebanyak 243 kata. Kata dasar yang ditemukan selama penelitian di dalam kelas

ketika pelajaran berlangsung juga berasal dari kelas kata yang beragam. Berikut

akan dideskripsikan kesulitan membaca kata dasar berdasarkan kelas kata nomina,

verba, ajektiva, adverbia, dan kata tugas untuk masing-masing subjek.

43

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 59: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

44

3.1.1 Kesulitan Membaca Kata Dasar Nomina

Dari lima s ubjek yang ada, n omina me miliki ju mlah te rbanyak s ebagai

kelas kata pada kata dasar yang sulit dibaca oleh para subjek. Jumlah nomina yang

didapat dari kesulitan subjek membaca kata dasar sebanyak 167 kata. Kata dasar

nomina yang d itemukan s elama p enelitan, s elain n ama b enda, j uga d itemukan

pronominal pe rsona s eperti ka ta mereka, di a, dan saya, pronominal penunjuk

seperti kata ini dan sini, pronominal penanya seperti ka ta siapa dan mana. Kata

numeralia j uga di temukan dalam p enelitan in i seperti k ata satu, e mpat, dan

beberapa.

Kesulitan m embaca s etiap s ubjeknya j uga b erbeda an tara s atu d engan

yang l ain. Berikut i ni a kan di paparkan k esulitan m embaca ka ta da sar nomina

Subjek 1 s ampai d engan S ubjek 5 d alam m embaca k ata d asar s elama p elajaran

berlangsung.

Tabel 5.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Nomina Subjek 1

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. sekolah [sətəkɔlah] 14. nektar [mɛktar] 2. tukang [tuka] 15. bangkai [daŋkay] 3. anting [intIŋ] 16. boneka [kɔnɛka] 4. bengkel [bɛŋka] 17. ibu [ubi] 5. bengkel [bɛŋkɛ] 18. bibi [bubi] 6. angin [agin] 19. ina [ini] 7. pintu [pitu] 20. iwan [awan] 8. uang [uŋ] 21. ani [ini] 9. hati [hai] 22. mereka [karɛka] 10. renda [pada] 23. dia [dita] 11. sulawesi [suləga] 24. engkau [aŋkaw] 12. sulawesi [sulas] 25. beberapa [bərapa] 13. sayap [saya]

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 60: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

45

Selama proses belajar berlangsung ditemukan 25 kata nomina pada Subjek

1 yang m engalami kesulitan ketika m embacanya. S ubjek 1 m embaca kata dasar

tersebut dengan suara yang pelan. Ketika membaca kata dasar nomina, Subjek 1

mengalami b eberapa k esulitan m embaca yang beragam s eperti m enghilangkan

fonem, m engganti fonem de ngan fonem yang lain, m enambahkan f onem pa da

kata tersebut, bahkan menukar letak fonem pada kata.

Subjek 1 pada umumnya mengalami penghilangan fonem ketika membaca

kata da sar nom ina. H al ini da pat di lihat ke tika Subjek 1 m embaca ka ta tukang

yang dibaca menjadi [tuka]. Subjek 1 menghilangan fonem [ŋ] di suku kata kedua

yang seharusnya adalah suku kata t ertutup menjadi suku kata t erbuka. Hal yang

sama juga terjadi pada kata sayap, Subjek 1 m enghilangkan fonem [p] sehingga

menjadi [saya]. Sedangkan pada kata bengkel dibaca menjadi [bɛŋka]. Subjek 1

mengganti f onem [ ɛ] de ngan f onem [ a] pa da s uku ka ta k edua l alu m enghapus

fonem [ l]. H al i ni m enyebabkan pe rubahan po la s uku ka ta yang s eharusnya

tertutup m enjadi s uku ka ta t erbuka. A kan t etapi, S ubjek 1 be rtemu de ngan ka ta

bengkel lagi, d an i a m embaca t idak t erlalu j auh d ari k aidah d engan k ehilangan

fonem [l] di suku kata keduanya sehingga dibaca menjadi [bɛŋkɛ]. Pada kata hati

mengalami penghilangan fonem di suku kata kedua. Subjek 1 mengabaikan fonem

konsonan di suku kedua yaitu fonem [t] sehingga dibaca menjadi [hai]. Subjek 1

juga m engalami k esulitan m embaca d engan m enghilangkan bunyi v okal

berdampingan s eperti k ata uang yang di baca [uŋ]. Dalam hal ini Subjek 1

mengabaikan f onem vokal [a]. Kata uang yang memiliki dua s uku ka ta di baca

hanya satu suku kata dengan mengabaikan fonem [a] di suku keduanya.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 61: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

46

Subjek 1 t idak ha nya menghilangkan s atu f onem s aja ke tika ke sulitan

membaca, t etapi i a j uga d apat m enghilangkan b eberapa f onem s ekaligus d alam

satu kata seperti pada kata beberapa yang ketika dibaca kehilangan satu suku kata

yaitu suku kedua yang terdiri dari fonem [b] dan [ə] sehingga menjadi [bərapa].

Kata beberapa ini memiliki empat suku kata, akan tetapi Subjek 1 mengabaikan

suku keduanya sehingga d ibaca menjadi t iga suku kata saja. Pada kata Sulawesi

dibaca tidak sesuai dengan kaidah sebanyak dua kali sebelum dibaca secara benar

oleh S ubjek 1. P ertama, ka ta Sulawesi dibaca menjadi [ suləga]. D alam h al i ni

subjek 1 m embaca s esuai d engan k aidah p ada s uku p ertamanya s aja k emudian

dibaca semaunya. Suku kata Sulawesi yang berjumlah empat juga dibaca menjadi

tiga suku kata saja. Kedua, kata Sulawesi di baca menjadi [sulas]. Berbeda dengan

sebelumnya, Subjek 1 membaca sesuai kaidah pada suku pertama dan kedua, lalu

menghilangkan f onem [ w], [ ə], da n [i] di s uku ka ta s elanjutnya. S ubjek 1

membaca k ata t ersebut menjadi 2 s uku k ata s aja yang s eharusnya d engan s uku

kata terbuka menjadi suku kata tertutup.

Selain menghilangkan fonem ketika membaca kata dasar nomina, Subjek 1

juga me ngalami k esulitan me mbaca d engan me ngganti f onem. H al in i te rlihat

ketika S ubjek 1 m enggantikan f onem [ a] m enjadi f onem [ i] di s uku ka ta

pertamanya k etika m embaca k ata anting sehingga menjadi [intIŋ]. Pergantian

fonem yang s ama d i suku kedua kata t erjadi pada kata Ani dibaca menjadi [ ini]

dan k ata Ina dibaca m enjadi [ ini]. Sebaliknya, Subjek 1 m engganti f onem [ i]

menjadi f onem [ a] d i s uku p ertamanya k etika membaca k ata Iwan sehingga

menjadi [awan]. Keempat kata tersebut tidak mengalami perubahan pola suku kata

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 62: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

47

karena S ubjek 1 ha nya mengganti f onem voka l de ngan f onem voka l yang l ain.

Hal yang serupa juga terjadi ketika Subjek 1 membaca kata bibi menjadi [bubi].

Ketika membacanya, Subjek 1 mengganti fonem [i] dengan fonem [u].

Subjek 1 j uga kesulitan membaca dengan menggantikan fonem konsonan

selama m embaca s eperti k etika m embaca f onem [ n] m enjadi [m] d i s uku k ata

pertama pada kata nektar sehingga menjadi [mɛktar]. Hal yang sama terjadi pada

kata bangkai menjadi [daŋkay] dengan menggantikan fonem [b] dengan fonem [d]

di s uku pe rtamanya, dan ka ta boneka dibaca m enjadi [ kɔnɛka] dengan

menggantikan fonem [b] menjadi fonem [k] juga di suku pertamanya.

Membaca dengan mengganti lebih dari satu fonem terjadi ketika Subjek 1

membaca k ata mereka menjadi [ karɛka]. S ubjek 1 m engganti s eluruh f onem di

suku pertamanya yaitu fonem [m] dan [ə] menjadi fonem [k] dan [a]. Sedangkan

ketika Subjek 1 m embaca kata renda, ia mengalami kesulitan dan akhirnya suku

pertama dibaca semaunya dan suku kedua dibaca sesuai dengan kaidah sehingga

kata tersebut dibaca menjadi [pada].

Pada kata sekolah, Subjek 1 menambahkan satu suku kata ditengah-tengah

kata tersebut yang terdiri dari fonem [t] dan [e] sehingga Subjek 1 membacanya

dengan [sətəkɔlah]. H al ini me mbuat k ata sekolah yang s eharusnya t erdiri d ari

tiga suku kata menjadi kata dengan empat suku kata. Pertambahan fonem ini juga

terjadi k etika S ubjek 1 membaca k ata dia yang m enjadi [ dita]. S ubjek 1 t elah

menyisipkan fonem [t] di suku kedua.

Selain menghilangkan f onem, mengganti f onem, da n menambahkan

fonem di ka ta da sar nom ina, be ntuk ke sulitan m embaca pa da S ubjek 1 s elama

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 63: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

48

dikelas adalah tertukarnya letak fonem seperti ketika Subjek 1 membaca kata ibu.

Pada ka ta i ni S ubjek 1 menukar l okasi fonem [ i] yang b erada d i s uku pertama

dengan fonem [ u] yang be rada di s uku k edua. Hal i ni m enyebabkan S ubjek 1

membaca kata ibu menjadi [ubi].

Tabel 6.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Nomina Subjek 2

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. alam [ala] 26. kutilang [kuntiti] 2. buku [bubU] 27. kutilang [kutika] 3. meja [mɛya] 28. kutilang [kutila] 4. bioskop [viyoskop] 29. ulat [ular] 5. kuning [kiniŋ] 30. musuh [musu] 6. biru [piru] 31. kupu [bupU] 7. kursi [bursi] 32. kelelawar [kələlar] 8. orang [ɔwang] 33. tanah [tamah] 9. hati [mati] 34. tanah [tanaman] 10. bapa [papa] 35. cuaca [cuja] 11. bapa [bapa?] 36. cuaca [juwaca] 12. surga [sulga] 37. boneka [bamɛka] 13. surga [gaga] 38. boneka [bamaka] 14. surga [sura] 39. boneka [bɔnɛt] 15. surya [sulya] 40. komodo [komobo] 16. nama [mama] 41. sepeda [səpɛbah] 17. atas [ada] 42. lemari [mari] 18. kera [kəla] 43. celana [lana] 19. kasih [kasim] 44. melati [lati] 20. udara [uwara] 45. menara [məmara] 21. tepi [pəpi] 46. petani [pətami] 22. pantai [panpan] 47. petani [pətini] 23. ombak [ɔmpɔl] 48. ria [liya] 24. ombak [ɔmbaka] 49. siapa [sipa] 25. melati [məlaki] 50. satu [sama]

Kesulitan m embaca k ata d asar n omina p ada S ubjek 2 s elama p elajaran

ditemukan s ebanyak 5 0 k ata. Berdasarkan t abel yang t elah d isediakan di at as,

Subjek 2 m emiliki be rbagai m acam b entuk ke sulitan da lam m embaca dengan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 64: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

49

menggantikan f onem, m enghilangkan f onem, m enambahkan f onem, da n

tertukarnya letak fonem.

Selama p roses b elajar, pada um umnya Subjek 2 m engalami kesulitan

membaca d engan m engganti f onem d engan fonem yang l ain baik ko nsonan

maupun vokal. Subjek 2 ke sulitan membaca dengan mengganti fonem vokal [u]

menjadi [ i] d i s uku k ata k edua t erjadi k etika membaca k ata kuning sehingga

dibaca menjadi [kiniŋ]. Begitu juga pada kata petani yang mengalami perubahan

fonem [a] berubah menjadi fonem [i] di suku kedua sehingga kata tersebut dibaca

menjadi [pətini].

Subjek 2 juga k esulitan membaca k ata buku menjadi [ bubU]. Subjek 2

mengganti fonem konsonan [k] menjadi fonem [b] di suku kata keduanya. Subjek

2 mengganti fonem yang sama di suku pertama pada kata kupu menjadi [bupU].

Begitu ju ga d engan k ata kursi yang di baca m enjadi [ bursi]. S elain i tu S ubjek 2

juga mengganti fonem [b] dengan fonem [p] di suku pertamanya pada kata biru

sehingga di baca m enjadi [ piru]. S ubjek 2 mengalami k esulitan membaca fonem

[r] dengan menggantinya ke fonem [ l] baik di suku kata pertama maupun kedua

seperti ketika membaca kata ria sehingga dibaca menjadi [lia] dengan perubahan

pada suku pertama. Lalu pa da kata surga yang dibaca menjadi [ sulga] dan kata

surya dibaca menjadi [sulya] juga mengalami hal serupa dengan mengganti fonem

[r] menjadi fonem [ l] di suku ka ta pe rtama. Subjek 2 ju ga mengalami k esulitan

membaca k etika b ertemu d engan f onem [ n]. S ubjek 2 m embaca k ata nama,

dengan mengubah fonem [n] menjadi fonem [m] di suku pertama sehingga dibaca

menjadi [mama]. Kata tanah dibaca menjadi [tamah] dengan mengubah fonem [n]

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 65: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

50

menjadi f onem [ m] di suku ke dua. P ada k ata menara [ mənara] yang d ibaca

menjadi [ məmara] d an kata p etani [ pətani] yang d ibaca m enjadi [ pətami] ju ga

mengalami p erubahan f onem yang s ama, t etapi l etak s uku k ata yang b erbeda.

Kata menara mengalami pe rubahan f onem d i s uku ke dua da n ka ta petani

mengalami pe rubahan f onem di s uku k ata ke tiga. Subjek 2 j uga m engalami

kesulitan m embaca j ika be rtemu de ngan f onem [t] ba ik pa da ka ta be rsuku dua

maupun t iga seperti kata tepi, ulat, dan melati. Kata tepi menjadi [pəpi] dengan

mengganti fonem [ t] dengan fonem [p] di suku kata pertama. Fonem [ t] terletak

pada s uku ke dua be rubah m enjadi f onem [ k] pa da ka ta ulat menjadi [ ular].

Perubahan Selanjutnya pada kata melati yang dibaca menjadi [məlaki] mengalami

perubahan fonem yang sama di suku kata ketiga. Semua kata yang di jelaskan di

atas pa da S ubjek 2 t idak m engalami pe rubahan pola s uku ka ta ka rena S ubjek 2

hanya mengganti fonem dengan fonem yang lainnya.

Mengganti lebih dari satu fonem ketika membaca juga terjadi pada Subjek

2 ketika membaca kata boneka [bɔnɛka] yang dibaca menjadi [bamɛka] perubahan

fonem yaitu fonem [ɔ] menjadi [a] di suku kata pertama dan fonem [n] menjadi

[m] di suku kata kedua. Kemudian kata boneka dibaca kembali menjadi [bamaka].

Pada kasus ini, Subjek 2 membaca dengan mengalami perubahan tiga fonem yaitu

fonem [ɔ], [n], dan [ɛ] menjadi fonem [a], [m], dan [a] yang terletak di suku kata

pertama dan kedua. Perubahan fonem ini mengalami posisi yang bersampingan.

Pada k ata satu dan ombak mengalami pe rubahan f onem di s uku ka ta

kedua. Hanya suku kata pertamanya yang dibaca secara benar setelah itu Subjek 2

membaca d engan s emaunya. P ada k ata satu dibaca m enjadi [ sama] m engalami

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 66: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

51

perubahan suku kata kedua yang terdiri dari fonem [t] menjadi [m] dan fonem [u]

menjadi [ a]. S edangkan p ada k ata ombak dibaca m enjadi [ ɔmpɔl] me ngalami

perubahan p ada s uku k eduanya j uga yang t erdiri da ri f onem [ b] m enjadi [ p],

fonem [ a] menjadi [ ɔ] dan f onem [ k] m enjadi [ l]. A kan tetapi h al in i tid ak

membuat terjadinya perubahan pola suku kata.

Selain pergantian fonem, kehilangan fonem juga banyak ditemukan ketika

Subjek 2 m embaca k ata d asar s elama p roses b elajar d i k elas s eperti k ata alam

menjadi [ ala]. P ada k ata i ni, Subjek 2 m enghilangkan f onem [ m] di s uku ka ta

kedua yang berakibat berubahnya pola suku kata. Subjek 2 menjadikan suku kata

tertutup menjadi suku kata terbuka. Hal yang serupa juga terjadi pada kata musuh

yang di baca m enjadi [ musu] yang m enunjukkan ba hwa i a m enghilangan f onem

[h] di s uku ka ta ke dua dan m engganti fonem v okal [ U] di suku ke dua menjadi

fonem [u] ketika membaca. Pada kata udara kehilangan fonem [d] di suku kedua

ketika Subjek 2 membacanya sehingga menjadi [uwara]. Subjek 2 j uga membaca

kata siapa menjadi [ sipa] yang b erarti i a m enghilangkan f onem [ a] yang

merupakan suku kata kedua. Subjek 2 j uga menghilangkan fonem di suku ketiga

seperti p ada k ata kutilang sehingga di baca m enjadi [ kutila] de ngan

menghilangkan fonem [ŋ]. Hal ini juga membuat suku kata tertutup menjadi suku

kata terbuka.

Pada kata lemari, celana, dan melati, Subjek 2 m enghilangkan suku kata

pertamanya s ehingga kata lemari dibaca m enjadi [ mari] yang k ehilangan fonem

[l] dan [ə], kata celana yang kehilangan fonem [c] dan [ə] sehingga menjadi [lana]

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 67: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

52

dan k ata melati [məlati] yang k ehilangan f onem [ m] d an [ ə] s ehingga menjadi

[lati]. Jumlah suku kata yang seharusnya tiga berubah menjadi dua suku kata saja.

Pada kata atas Subjek 2 mengalami perubahan suku kata yang tidak sesuai

dengan kaidah. S ubjek 2 m engganti f onem [ t] m enjadi [ d] k emudian

menghilangkan f onem [ s] di akhir ka tanya m enjadi [ ada]. H al i ni m erubah s uku

kata t ertutup m enjadi s uku ka ta t erbuka. S edangkan pa da ka ta cuaca dibaca

menjadi [ cuja] dengan menghilangkan fonem [a] dan [c] t etapi nyisipkan fonem

[j]. Suku ka ta cuaca berjumlah tig a suku k ata berubah m enjadi dua s uku ka ta.

Pada kata boneka, S ubjek 2 m embaca s ecara benar pada suku kata pertama dan

kedua, l alu m enghilangkan k ata [ k] da n [ a] di s uku ka ta ke tiga, t etapi

menggantikan dengan fonem [t] sehingga menjadi [bɔnɛt]. Hal ini jelas mengubah

jumlah suku kata yang seharusnya berjumlah tiga menjadi dua suku kata saja dan

merubah suku kata t erbuka menjadi suku kata tertutup. Subjek 2 j uga membaca

dengan menghilangkan lebih dari satu fonem ketika membaca fonem [w] dan [a]

di s uku ke tiga pa da ka ta kelelawar sehingga d ibaca m enjadi [ kelelar]. J umlah

suku kata yang seharusnya empat berubah menjadi tiga suku.

Kesulitan m embaca dengan m enambahkan dan t ertukar j uga t erjadi p ada

subjek 2 ke tika kata bapa menjadi [bapa?]. Pertambahan fonem [?] ini terjadi di

suku ka ta ke dua yang m enunjukkan pe rubahan s uku t erbuka m enjadi s uku ka ta

tertutup. Selanjutnya, pada kata ombak mengalami pertambahan fonem [a] di suku

kata ke dua s ehingga Subjek 2 m embacanya m enjadi [ ɔmbaka]. H al ini

menunjukkan jumlah suku kata menjadi bertambah dan suku kata tertutup menjadi

suku ka ta t erbuka. P ada ka ta tanah, S ubjek 2 membaca de ngan m enggantikan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 68: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

53

fonem [ h] m enjadi [ m] di s uku ka ta ke dua s erta m enambahkan imbuhan y ang

terdiri da ri f onem [ a] d an [ n] s etelah i tu, s ehingga ka ta tanah tersebut d ibaca

menjadi [tanaman]. Kata tanah yang memiliki dua suku kata berubah menjadi tiga

suku kata.

Beberapa kata yang dibaca Subjek 2 terkadang diulangi suku kata pertama

atau k edua s eperti k ata pantai yang di baca m enjadi [ panpan]. Subjek 2

menghapus suku kata kedua dan mengulangi suku kata pertamanya. Sebaliknya,

kata surga dibaca m enjadi [ gaga]. P ada ka ta i ni, S ubjek 2 m enghapuskan s uku

kata p ertama l alu m engulangi s uku k ata t erakhirnya yang t erdiri d ari f onem [ g]

dan [a]. Hal ini juga mengubah pola yang seharusnya suku kata tertutup menjadi

suku ka ta t erbuka. S edangkan pa da k ata kutilang dibaca ol eh S ubjek 2 menjadi

[kuntiti] dengan menghilangkan suku kata ketiga dan mengulangi suku kata kedua

yang terdiri dari fonem [t] dan [i].

Tabel 7.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Nomina Subjek 3

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. tanah [taman] 14. kancil [kanci] 2. belakang [bəlacaŋ] 15. kancil [kenci] 3. panda [panday] 16. sampah [sapah] 4. ayah [ayam] 17. akhir [ahir] 5. kakak [kaka] 18. kakek [kahɛ?] 6. tangkai [taŋakay] 19. kakek [kaki] 7. warna [wana] 20. kampung [kapuŋ] 8. lambang [labaŋ] 21. burhan [buhan] 9. binatang [binata] 22. sukaramai [sukaram] 10. leher [lɛhɛ] 23. irfan [infan] 11. putih [utih] 24. empat [əpat] 12. orang [ɔra] 25. semua [səma] 13. putik [putih]

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 69: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

54

Selama p elajaran b erlangsung, S ubjek 3 m embaca d engan cukup l ancar.

Namun, S ubjek 3 m asih m engalami be berapa be ntuk ke sulitan m embaca.

Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui Subjek 3 mengalami kesulitan membaca kata

dasar nom ina s ebanyak 25 ka ta. Subjek 3 k esulitan m embaca kata seperti

membaca dengan mengganti fonem dengan fonem yang lainnya, menghilangkan

fonem, dan menambahkan fonem.

Pada um umnya S ubjek 3 m engalami pe nghilangkan fonem ke tika

membaca k ata d asar, b aik d ari m enghilangkan s atu f onem h ingga b eberapa

fonem. Letak kehilangan fonem ini juga beraneka ragam. Dari tabel diatas dapat

diketahui ba hwa S ubjek 3 m embaca k ata binatang dan Orang dengan

menghilangkan fonem [ŋ], sehingga kata binatang dibaca m enjadi [ binata], da n

kata orang dibaca menjadi [ɔra]. Akan tetapi kehilangan fonem [ŋ] ini memiliki

letak yang berbeda. Pada kata binatang, Subjek 3 mengabaikan fonem [ŋ] di suku

kata k etiganya. S edangkan k ata orang kehilangan fonem [ŋ] di suku kata

keduanya. P ola s uku ka ta ke dua ka ta i ni j uga b erubah yang s eharusnya ad alah

suku kata tertutup berubah menjadi suku kata terbuka.

Subjek 3 j uga m embaca d engan m enghilangkan f onem yang b erada d i

suku ka ta pertama s eperti ketika m embaca kata warna menjadi [wana] dan kata

Burhan menjadi [buhan]. Kedua kata ini dibaca dengan mengabaikan fonem [r] di

suku k ata p ertamanya sehingga suku k ata t ertutup dibaca menjadi s uku ka ta

terbuka. B egitu j uga k ata putih yang di baca de ngan m enghilangkan f onem

konsonan di suku pertama yaitu fonem [p] sehingga dibaca menjadi [utih].

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 70: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

55

Subjek 3 j uga kesulitan dalam membaca fonem [m] yang berada di suku

kata p ertama s eperti k ata lambang yang d ibaca menjadi [labaŋ], kata kampung

yang dibaca menjadi [kapuŋ], kata sampah yang dibaca menjadi [sapah] dan kata

empat yang d ibaca m enjadi [ əpat]. Dengan hi langnya f onem [ m] di s uku ka ta

pertama m enyebabkan p ola s uku ka ta j uga b erubah yang s eharusnya s uku ka ta

tertutup menjadi suku kata terbuka.

Subjek 3 j uga m enghilangkan f onem vok al s eperti ke tika m embaca ka ta

semua yang d ibaca m enjadi [ səma]. K etika m embaca ka ta i ni, S ubjek 3

mengabaikan fonem [u] yang berada di suku kata kedua lalu ia membaca fonem

vokal pa da s uku ka ta ketiga d engan m enggabungkan p ada s uku ka ta ke dua.

Jumlah s uku ka ta yang seharusnya be rjumlah t iga m enjadi du a s uku k ata s aja.

Selain k ata semua, Subjek 3 j uga m engabaikan f onem voka l k etika m embaca

sebuah n ama d esa d i b uku b acaan p elajarannya yaitu k ata Sukaramai. S ubjek

terlihat sedikit bingung dan mengabaikan suku kata yang terakhir yang terdiri dari

fonem [a] dan [i]. Kedua fonem ini adalah diftong dalam bahasa Indoneisa. Akan

tetapi ia mengabaikan fonem tersebut sehingga dibaca menjadi [sukaram]. Jumlah

suku k ata yang s eharusnya b erjumlah e mpat menjadi t iga s uku ka ta. Hal in i

menyebabkan suku k ata t erbuka pa da k ata t ersebut be rubah m enjadi s uku ka ta

tertutup.

Menambahkan fonem ketika membaca terjadi saat Subjek 3 membaca kata

panda dengan menambahka fonem [y] di bagian akhir ka ta sehingga kata panda

dibaca m enjadi [ panday]. Sedangkan p ada k ata tangkai, S ubjek 3 m enyisipkan

atau menambahkan fonem [a] setelah fonem [ŋ] yang berada di suku kata pertama

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 71: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

56

sehingga kata tangkai dibaca menjadi [taŋakay]. Hal ini menyebabkan perubahan

jumlah da n pol a s uku k ata yang s eharusnya b erjumlah dua s uku ka ta b erubah

menjadi t iga s uku ka ta yang m enunjukkan s uku ka ta t ertutup be rubah menjadi

suku kata terbuka.

Membaca dengan mengganti fonem dengan fonem yang lain terjadi ketika

Subjek 3 membaca kata Irfan dengan mengganti fonem [r] di suku kata pertama

menjadi f onem [ n] sehingga di baca m enjadi [ infan]. S ubjek 3 m embaca de ngan

mengganti fonem lain juga terjadi pada kata ayah. Namun, pergantian fonem ini

terletak pa da s uku ke duanya yaitu pa da f onem [h] de ngan f onem [ m] s ehingga

kata t ersebut d ibaca m enjadi [ ayam]. S ubjek 3 j uga m engganti f onem yang

terletak d i s uku k ata k etiga s eperti k etika m embaca k ata belakang yang d ibaca

[bəlacaŋ] dengan mengganti fonem [k] menjadi fonem [c]. Begitu juga ketika

Subjek 3 m embaca k ata kakek dengan m engganti f onem [ k] menjadi f onem [ h]

sehingga d ibaca [ kahɛ?]. Subjek 3 k embali m embaca k ata kakek dengan

membaca s ecara b enar h anya p ada s uku p etama s aja, selanjutnya dibaca

semuanya. S ubjek 3 m engganti f onem [ ɛ] di s uku ka ta ke dua de ngan f onem [ i]

kemudian menghapus fonem [?] di fonem kedua suku kata kedua sehingga dibaca

menjadi [kaki]. Sedangkan ketika Subjek 3 membaca kata tanah ia juga membaca

suku kedua dengan mengganti dua fonem sekaligus menjadi [ taman]. Pada kata

ini, Subjek 3 m embacanya d engan mengganti fonem [ n] dengan fonem [ m] dan

fonem [h] menjadi fonem [n].

Subjek 3 m embaca ka ta kancil dengan m engganti fonem s ekaligus

menghilangkan fonem t ertentu. Kata kancil dibaca dengan m engganti fonem [ a]

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 72: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

57

menjadi [ e] yang t erletak d i s uku k ata p ertama, l alu m enghapus f onem [ l] d i

bagian ak hir k ata s ehingga k ata kancil dibaca m enjadi [ kenci]. H al i ni

menunjukkan bahwa adanya perubahan yang seharusnya adalah suku kata tertutup

menjadi suku kata terbuka.

Tabel 8.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Nomina Subjek 4

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. kaki [kai] 18. lidi [midi] 2. duku [duka] 19. baju [baru] 3. komodo [omodo] 20. desa [dasa] 4. komodo [komedo] 21. desa [dɛsi] 5. sepatu [sapatu] 22. palu [pamu] 6. sepeda [səpada] 23. pipa [pipe] 7. celana [cəana] 24. pena [pɛa] 8. mata [mapa] 25. api [ari] 9. baju [batu] 26. toko [tuko] 10. roti [rɔdi] 27. toko [toka] 11. nama [nana] 28. toko [toto] 12. dahi [dai] 29. sapu [sabu] 13. meja [mɛda] 30. kamu [kanu] 14. hari [hai] 31. saya [baya] 15. tahu [tadu] 32. ini [imi] 16. kayu [kaya] 33. sini [sani] 17. buku [buka] 34. mana [mama]

Dari t abel 8 da pat di lihat ba hwa di temukan 34 kesulitan m embaca k ata

dasar nomina. S ubjek 4 membaca dengan suara yang pelan dan k adang t erbata-

bata. Kesulitan membaca yang dialami Subjek 4 berupa mengganti fonem dengan

fonem yang lain baik fonem vokal maupun fonem konsonan, dan menghilangkan

fonem k etika m embaca. N amun, ada j uga k ata y ang k etika d ibaca s angat t idak

sesuai dengan kaidah.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 73: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

58

Ketika m embaca ka ta d asar nom ina, pa da um umnya S ubjek 4 ke sulitan

membaca dengan mengganti fonem yang dibaca seperti ketika Subjek 4 membaca

kata pipa yang kemudian dibaca menjadi [pipe] yang berarti Subjek 4 m engganti

fonem [a] dengan dengan fonem [e] yang berada di suku kedua. Selain berubah

menjadi fonem [e], fonem [a] juga diganti dengan fonem [i] yang berada di suku

kata kedua ketika Subjek 4 membaca seperti pada kata desa yang dibaca menjadi

[dɛsi]. S ebaliknya, S ubjek 4 m embaca f onem [i] m enjadi f onem [ a] ketika

membaca k ata sini sehingga di baca m enjadi [ sani]. Perubahan f onem v okal i ni

terjadi di suku kata pertama.

Ketika S ubjek 4 m embaca k ata toko, ia m engganti f onem [ o] m enjadi

fonem [u] di suku kata pertamanya sehingga kata tersebut dibaca menjadi [tuko].

Kemudian Subjek 4 m embaca ulang kata toko tersebut dengan mengganti fonem

[o] d i s uku ka ta ke dua m enjadi f onem [ a] s ehingga di baca m enjadi [ toka]. S aat

Subjek 4 bertemu kata toko lagi, ia membacanya menjadi [toto] dengan mengganti

fonem [ k] di s uku ka ta pe rtamanya m enjadi f onem [ t]. Hal i ni m enunjukkan

bahwa pada satu ka ta yang sama, Subjek 4 m asih kesulitan membaca walaupun

telah membaca kata tersebut berulang kali dengan kesulitan yang berbeda baik di

suku kata pertama atau kedua. Hal ini juga terjadi pada Subjek 4 ketika membaca

kata baju sebanyak d ua k ali. P ertama i a m embaca k ata baju menjadi [ batu]

kemudian d ia m engulangi m embaca k ata t ersebut d an m embacanya menjadi

[baru]. K eduanya t idak s esuai de ngan ka idah. S ubjek 4 m engganti f onem [ j]

menjadi fonem [t] di suku kata kedua saat membaca kata baju menjadi [batu] dan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 74: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

59

membaca kata baju menjadi [baru] dengan mengganti fonem [j] menjadi fonem [r]

juga di suku kata kedua.

Pada kata dasar bersuku t iga, Subjek 4 j uga mengalami pergantian hu ruf

ketika m embaca k ata sepatu, yaitu m engganti f onem [ ə] di s uku ka ta pertama

menjadi f onem [ a] s ehingga di baca m enjadi [sapatu]. K emudian pa da ka ta

komodo, Subjek 4 juga mengganti fonem [o] di suku kata kedua dengan fonem [e]

sehingga di baca m enjadi [ komedo]. H al yang s ama t erjadi ke tika S ubjek 4

membaca k ata sepeda menjadi [ səpada] yang mengalami p erubahan f onem [ ɛ]

menjadi f onem [ a] di s uku ka ta ke dua. K etiga ka ta i ni j uga t idak m engalami

perubahan jumlah dan pola suku kata.

Selain mengganti fonem ketika membaca, Subjek 4 juga mengabaikan atau

menghilangkan fonem ketika membaca kata dasar nomina seperti kata dahi. Kata

dahi mengalami penghilangan fonem [h] di suku kedua sehingga dibaca menjadi

[dai]. Lalu k ata pena juga m engalami penghilangan fonem di suku kedua, yaitu

fonem [ n] s ehingga di baca m enjadi [ pɛa]. B egitu j uga k ata kaki mengalami

penghilangan f onem [ k] di s uku ke dua m enjadi [ kai]. D ari be berapa ka ta yang

disebutkan, Subjek 4 telah menghilangkan fonem konsonan suku kedua. Pada kata

yang bersuku tiga juga mengalami penghilangan fonem ketika dibaca oleh Subjek

4 seperti kata komodo mengalami penghilangan fomen [k] di suku kata pertama

sehingga di baca m enjadi [ omodo]. K emudian ke tika S ubjek 4 m embaca ka ta

celana, ia j uga m enghilangkan f onem [ l] yang berada di s uku ke dua menjadi

[cəana].

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 75: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

60

Selain mengganti dan menghilangkan fonem, Subjek 4 juga membaca kata

dasar t idak sesuai kaidah dengan semaunya. Seperti yang t erjadi pada kata saya

yang d ibaca d engan t erbata-bata. S ubjek 4 m embaca k ata t ersebut d engan asal

sehingga i a m embaca kata saya menyimpang c ukup j auh m enjadi [baya].

Kesulitan m embaca pa da ka ta i ni m engalami pe rubahan f onem t erjadi di s uku

kata pertama dan kedua.

Tabel 9.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Nomina Subjek 5

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. tema [tɛman] 18. kanan [kara] 2. sekolah [səkɔla] 19. distribusi [ditribusi] 3. jalan [jalah] 20. bidang [bidan] 4. kasih [kəsi] 21. konsultasi [kɔnsulsi] 5. sanak [sana] 22. manfaat [ma?ap] 6. presiden [pɛridɛn] 23. modal [modɛl] 7. lembaga [ləmbaŋan] 24. praktek [prakɛt] 8. bidang [bida] 25. rentenir [rɛtəni] 9. mahkamah [pahkamah] 26. asas [asa] 10. mahkamah [mahakam] 27. tubuh [tumbUh] 11. konstitusi [kɔntusi] 28. daki [dakit] 12. komisi [kɔmusi] 29. ombak [ɔbat] 13. perkara [pəriksa] 30. pesisir [pəsisI?] 14. garmen [garmɛr] 31. ombak [ɔba?] 15. petani [pətaniyan] 32. bakau [bakan] 16. kanan [karna] 33. mengapa [məŋgapa] 17. produsen [prɔdu?sɛn]

Kesulitan membaca pada Subjek 5 pada kata dasar nomina juga beragam

seperti m engganti f onem d engan f onem l ain k etika m embaca, m enghilangkan

fonem, menambah fonem, menukar l etak fonem dengan fonem yang l ain dalam

kata, bahkan adanya kata yang dibaca dengan semaunya.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 76: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

61

Subjek 5 membaca kata modal menjadi [modɛl] dengan mengganti fonem

vokal [ a] di s uku ka ta ke dua m enjadi f onem voka l [ ɛ]. M engganti f onem

konsonan t erjadi pa da Subjek 5 ke tika m embaca ka ta jalan menjadi [ jalah].

Subjek 5 m engganti fonem [ n] di s uku ke dua m enjadi f onem [ h]. K esulitan

membaca de ngan m engganti f onem di s uku ke tiga t erjadi ke tika S ubjek 5

membaca k ata pesisir menjadi [ pəsisI?]. Subjek 5 m engganti fonem [ r] menjadi

fonem [?]. Walaupun demikian, beberapa kata yang disebutkan t idak mengalami

perubahan pol a s uku ka ta. B erbeda dengan k esulitan m embaca S ubjek 5 ketika

membaca k ata bakau menjadi [ bakan]. Subjek 5 m engganti f onem voka l [ u]

menjadi fonem konsonan [n].

Subjek 5 kesulitan membaca kata kanan terjadi sebanyak dua kali dengan

bentuk pe nyimpangan yang be rbeda. P ertama, Subjek 5 m embaca k ata kanan

menjadi [karna] dengan menambahkan fonem konsonan [r] di suku kata pertama,

lalu m engabaikan f onem [ n] di f onem kons onan ke dua s uku ke dua. P ada s uku

pertama seharusnya adalah suku kata terbuka berubah menjadi suku kata tertutup.

Sebaliknya, s uku ka ta k edua yang s eharusnya s uku ka ta t ertutup m enjadi s uku

kata terbuka. Ketika Subjek 5 membaca kata kanan kedua kali, Subjek 5 kesulitan

membaca d engan m engganti s ekaligus m enghilangkan f onem k etika m embaca

kata t ersebut. Subjek 5 mengganti f onem [ n] m enjadi f onem [ r] di s uku ke dua

kemudian mengabaikan fonem [n] di fonem konsonan kedua suku kedua sehingga

kata kanan dibaca m enjadi [ kara]. H al i ni m enyebabkan p erubahan s uku k ata

tertutup m enjadi s uku t erbuka. H al yang s erupa j uga di alami ke tika S ubjek 5

membaca kata ombak menjadi [ɔbat]. Subjek 5 menghilangkan fonem [m] di suku

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 77: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

62

pertama, lalu mengganti fonem [k] menjadi fonem [t] di suku kata kedua. Hal ini

menyebabkan suku ka ta tertutup menjadi suku k ata t erbuka. Subjek 5 m embaca

kasih juga mengganti yaitu fonem vokal [ a] di suku pertama menjadi fonem [ə]

lalu m enghilangkan f onem kons onan [ h] di f onem kons onan ke dua s uku ke dua

sehingga dibaca [kəsi].

Kesulitan membaca kata dasar pada Subjek 5 juga terlihat ketika membaca

kata distribusi menjadi [ditribusi]. Subjek 5 membaca dengan mengabaikan fonem

[s] di f onem kons onan kedua s uku ka ta pe rtama. M enghilangkan f onem ke tika

membaca t entu m erubah pol a s uku ka ta t ersebut s uku pe rtama yang s eharusnya

suku ka ta t ertutup m enjadi s uku ka ta t erbuka. Perubahan pol a s uku ka ta j uga

terjadi k etika S ubjek 5 m embaca k ata praktek menjadi [ prakɛt]. S ubjek 5

menghilangkan fonem [ t] di fonem pertama suku kedua lalu fonem konsonan di

suku ka ta pe rtama m enjadi f onem di s uku ka ta ke dua. S uku ka ta pe rtama yang

seharusnya tertutup menjadi suku kata yang terbuka.

Subjek 5 j uga k esulitan m embaca d engan m engabaikan l ebih d ari s atu

fonem ketika membaca kata rentenir menjadi [rɛtəni]. Dalam kasus ini, Subjek 5

menghilangkan fonem [n] di fonem konsonan kedua suku kata pertama dan juga

fonem [ r] di f onem kon sonan ke dua s uku k ata ketiga. S uku ka ta pe rtama da n

ketiga yang s eharusnya s uku ka ta t ertutup m enjadi s uku ka ta t erbuka. K etika

Subjek 5 m embaca k ata presiden, i a m engalami k esulitan d engan m engabaikan

fonem [ s] di s uku ke dua, l alu m emindahkan l etak f onem [ r] di yang t erletak di

fonem kons onan ke dua suku ka ta pe rtama m enjadi di f onem pe rtama s uku ka ta

kedua sehingga d ibaca menjadi [pɛridɛn]. Subjek 5 j uga mengabaikan satu suku

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 78: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

63

kata penuh seperti membaca pada kata konsultasi menjadi [kɔnsulsi]. Dalam kasus

ini, Subjek 5 menghilangkan suku kata ketiga yang terdiri dari fonem [t] dan [a].

Jumlah da n pol a s uku k ata j uga be rubah yang s eharusnya m emiliki e mpat s uku

kata menjadi tiga suku kata. Sedangkan ketika membaca kata konstitusi, Subjek 5

mengabaikan t iga fonem s ekaligus yaitu fonem [ s] yang m erupakan fonem

konsonan ke tiga di suku ka ta pe rtama, k emudian menghilangkan satu suku ka ta

kedua yang terdiri dari fonem [t] dan [i] sehingga kata konstitusi dibaca menjadi

[kɔntusi]. J umlah da n p ola s uku ka ta i ni be rubah da ri empat s uku k ata menjadi

tiga suku kata.

Subjek 5 juga kesulitan membaca dengan menambahkan fonem lain ketika

membaca s epeti p ada k ata tema yang d ibaca [ tɛman]. S ubjek 5 m enambahkan

fonem [ n] di f onem kons onan ke dua s uku k ata ke dua. P ola s uku ka ta menjadi

berubah dari suku kata terbuka menjadi suku kata tertutup. Hal yang serupa terjadi

pada k ata produsen yang d ibaca m enjadi [ prɔdu?sɛn]. Subjek 5 m enambahkan

fonem [?] di fonem suku kata kedua. Ini juga menyebabkan pergantian pola yang

seharusnya suku kata terbuka menjadi suku kata tertutup.

Pada kata lembaga Subjek 5 m embaca dengan mengganti fonem [g] pada

suku kata ketiga menjadi fonem [ŋ], lalu menambahkan fonem [n] di suku kata

ketiga s ehingga d ibaca menjadi [ləmbaŋan]. Pola suku kata juga berubah dari

suku kata terbuka menjadi suku kata tertutup. Sedangkan pada kata petani, Subjek

5 m enambahkan dua fonem s ekaligus yang m embentuk s atu s uku ka ta yang

terdiri dari fonem [a] dan [n] sehingga dibaca menjadi [pətaniyan]. Jumlah suku

kata berubah dari tiga suku kata menjadi empat suku kata.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 79: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

64

Kesulitan m embaca j uga t erjadi k etika s ubjek 5 m embaca k ata mahkamah.

Pada ka ta i ni S ubjek 5 mengabaikan f onem [ h] di f onem kons onan ke dua s uku

kata ketiga, lalu menukar letak fonem [k] dengan fonem [a] di suku kata kedua,

dan fonem [m] dengan fonem [a] di suku kata ketiga sehingga dibaca [mahakam].

Membaca d engan s emaunya t erjadi p ada k ata perkara dibaca m enjadi [ pəriksa]

dan kata manfaat dibaca menjadi [maap]. Subjek 5 membaca sesuai kaidah pada

suku kata pertamanya saja, setelah itu itu ia membaca secara asal.

3.1.2 Kesulitan Membaca Kata Dasar Verba

Jumlah kata dasar verba yang ditemukan dari kesulitan membaca Subjek 1

sampai d engan S ubjek 4 s ebanyak 16 ka ta. P ada S ubjek 5 t idak di temukan

kesulitan m embaca k ata d asar v erba. Kesulitan membaca s etiap s ubjeknya j uga

berbeda an tara s atu dengan yang l ain. Berikut i ni kesulitan membaca kata dasar

verba Subjek 1 sampai dengan Subjek 4 selama pelajaran berlangsung.

Tabel 10.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Verba Subjek 1

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. percaya [mərcaya] 3. pukul [puku] 2. datang [data] 4. jatuh [gatuh]

Berdasarkan t abel 1 0, ketika S ubjek 1 m embaca k ata d asar s elama

pelajaran b erlangsung, t erdapat empat k ata d asar yang m erupakan k ata v erba.

Kesulitan membaca pada kata verba yang dialami oleh Subjek 1 ini t idak terlalu

menyimpang d ari ka idah. Subjek 1 ha nya mengganti fonem dan menghilangkan

fonem seperti pada kata percaya yang dibaca menjadi [mərcaya] dan kata jatuh

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 80: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

65

yang di baca [gatuh]. Pada kata percaya, Subjek 1 mengganti fonem [p] di suku

kata pertama menjadi fonem [m]. Sedangkan pada kata jatuh, Subjek 1 mengganti

fonem [ g] m enjadi f onem [ p] di s uku pe rtamanya dan membaca f onem [ U]

menjadi fonem [u] di suku keduanya.

Subjek 1 juga menghilangkan fonem ketika membaca kata datang menjadi

[data]. Pada kasus ini, Subjek 1 menghilangkan fonem [ŋ] di fonem konsonan

kedua s uku k ata ke dua. Hal i ni t entu m erubah p ola s uku ka ta yang s eharusnya

suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka. Selanjutnya pada kata pukul yang di

baca m enjadi [ puku] de ngan m engabaikan f onem [ l] di f onem kons onan ke dua

suku kata kedua. Selain itu, Subjek 1 membaca fonem [U] menjadi fonem [u]. Hal

ini juga merubah pola suku kata yang seharusnya suku kata tertutup menjadi suku

kata terbuka.

Tabel 11.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Verba Subjek 2

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. ada [apa] 5. terima [tərina] 2. jadi [jabi] 6. terima [bərima] 3. terima [təmama] 7. jadi [tadi] 4. terima [tərlihat] 8. terima [təma]

Jumlah data yang didapat pada Subjek 2 dalam membaca kata dasar verba

sebanyak de lapan ka ta. B erdasarkan da ta t ersebut, pa da um umnya S ubjek 2

membaca d engan m engganti f onem s eperti m embaca k ata ada menjadi [ apa].

Pada kata ini, Subjek 2 membaca dengan mengganti fonem [d] di suku kata kedua

menjadi fonem [p]. Subjek 2 juga mengganti fonem [d] ketika membaca kata jadi

menjadi [ jabi]. P ergantian f onem [ d] ke tika di baca S ubjek 2 i ni t erjadi di s uku

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 81: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

66

kedua yang menjadi fonem [b]. Selanjutnya, Subjek 2 m embaca kata jadi sekali

lagi dan ia membacanya menjadi [tadi] dengan mengubah fonem [j] di suku kata

pertama menjadi fonem [t].

Berdasarkan tabel 10, Subjek 2 kesulitan membaca kata terima sebanyak

lima kali. Subjek 2 membaca kata tersebut dengan mengganti fonem [m] menjadi

fonem [n] di suku kata ketiga sehingga dibaca menjadi [tərina]. Kemudian Subjek

2 m embaca d engan m engganti s uku k ata p ertama f onem [ t] m enjadi f onem [ b]

sehingga k ata t ersebut dibaca m enjadi [ bərima]. S ubjek 2 j uga m embaca k ata

terima dengan mengabaikan suku ka ta kedua yang t erdiri da ri fonem [ r] dan [ i]

sehingga dibaca menjadi [təma]. Hal ini menyebabkan perubahan jumlah dan pola

suku ka ta yang s eharusnya be rjumlah t iga s uku ka ta m enjadi du a s uku k ata.

Subjek 2 juga membaca kata terima menjadi [təmama]. Dalam kasus ini, Subjek 2

menghapus suku kata kedua yang terdiri dari fonem [r] dan [ i], lalu mengulangi

suku ka ta t erakhir yang terdiri da ri f onem [ m] dan [ a]. Walaupun de mikian, i ni

tidak menyebakan perubahan pola dan suku kata. Selain i tu, Subjek 2 m embaca

kata terima menjadi [ terlihat]. Pada kasus i ni terlihat bahwa Subjek 2 m embaca

sesuai kaidah pada fonem di suku pertama kemudian membaca secara asal.

Tabel 12.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Verba Subjek 3

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. lahir [lahi] 3. berangkat [bərakat] 2. ajak [aja]

Jumlah kata dasar verba yang ditemukan pada Subjek 3 selama pelajaran

berlangsung sebanyak tiga kata. Ketiga kata ini memiliki persamaan yaitu Subjek

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 82: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

67

3 m embaca k ata-kata t ersebut d engan m enghilangkan f onem d alam k atanya.

Subjek 3 m embaca kata lahir menjadi [lahi] dengan menghilangkan fonem [r] di

suku ka ta ke dua d an membaca f onem [ I] m enjadi [ i]. H al i ni m enyebabkan

perubahan pola suku kata yang seharusnya suku kata tertutup menjadi suku kata

terbuka. S elanjutnya, S ubjek 3 m embaca ka ta ajak dengan m engabaikan f onem

terakhir di s uku ka ta ke duanya yaitu f onem [ ?] s ehingga k ata t ersebut d ibaca

menjadi [aja]. Hal ini juga mengubah pola suku kata tertutup menjadi suku kata

terbuka. S edangkan p ada k ata berangkat, Subjek 3 mengabaikan fonem [ŋ] di

suku kata kedua ketika membaca sehingga dibaca menjadi [bərakat]. Sama halnya

dengan kata sebelumnya, pola suku kata pada ka ta berangkat berubah dari suku

kata tertutup menjadi suku kata terbuka.

Tabel 13.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Verba Subjek 4

no. kata target tuturan 1. maju [madu]

Data yang d i d apat p ada S ubjek 4 d alam k esulitan m embaca k ata d asar

verba h anya s atu k ata s aja yaitu k ata maju. Kata maju dibaca m enjdi [ madu].

Subjek 4 mengganti fonem [j] di suku kata kedua menjadi fonem [d]. Hal ini tidak

menyebakan pergantian jumlah ataupun pola suku kata karena Subjek 4 membaca

dengan mengganti fonem konsonan menjadi fonem konsonan lain.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 83: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

68

3.1.3 Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva

Kesulitan membaca kata dasar ajektiva lebih banyak ditemukan dari pada

kesulitan membaca kata dasar verba yaitu 33 ka ta. Dari Subjek 1 s ampai dengan

Subjek 5 m emiliki j umlah da n be ntuk k esulitan m embaca yang be rbeda an tara

satu dengan yang lain. Berikut ini akan dipaparkan kesulitan membaca kata dasar

ajektiva Subjek 1 sampai dengan Subjek 5 yang telah ditemukan.

Tabel 14.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva Subjek 1

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. sungguh [suguh] 4. aktif [iktif] 2. kencang [kənca] 5. utama [atama] 3. miskin [mikin]

Kata d asar aj ektiva yang d idapat pada s ubjek 1 s ebanyak lima kata.

Bentuk k esulitan m embaca yang di alami S ubjek 1 a dalah m engganti da n

menghilangkan f onem. Subjek 1 m engganti f onem voka l ke tika m embaca ka ta

aktif dan utama. Pada kata aktif, subjek 1 mengganti fonem vokal [a] disuku kata

pertama de gan f onem voka l [ i] s ehingga k ata aktif dibaca me njadi [ iktif].

Sedangkan kata utama dibaca menjadi [atama] dengan mengganti fonem vokal [u]

di s uku ka ta pe rtama menjadi f onem [ a]. K edua ka ta t ersebut s ama-sama

mengalami pe rgantian fonem di s uku pe rtamanya, t etapi t idak m engalami

perubahan pola suku kata.

Kata sungguh dibaca oleh Subjek 1 dengan menghilangkan fonem [ŋ] di

suku pe rtamanya s ehingga di baca [ suguh]. P ada ka ta i ni, suku kata t ertutup

berubah m enjadi s uku kata t erbuka. Begitu j uga d engan k ata kencang yang

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 84: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

69

dibaca menjadi [kenca] dengan menghilangkan fonem [ŋ] di suku keduanya. Pada

kata ini juga mengalami perubahan suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka.

Sedangkan p ada k ata miskin, Subjek 1 m engabaikan f onem kons onan [ s] yang

berada d i s uku p ertama, l alu m embaca fonem [ I] m enjadi f onem [ i] s ehingga

dibaca menjadi [mikin]. Pola pada suku kata ini ini juga berubah dari suku kata

tertutup menjadi suku kata terbuka.

Tabel 15.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva Subjek 2

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. baik [babi] 5. biasa [bisa] 2. segar [səgər] 6. panas [pamas] 3. wangi [wani] 7. cerah [jərah] 4. raya [rayaŋ]

Kesulitan membaca kata dasar aj ektiva yang d itemukan selama pelajaran

berlangsung pa da S ubjek 2 s ebanyak t ujuh ka ta. K esulitan m embaca pa da ka ta

dasar ajektiva t erjadi ke tika S ubjek 2 m engganti f onem [ a] m enjadi f onem [ ə]

pada saat membaca kata segar yang menjadi [seger]. Subjek 2 m engganti fonem

[a] m enjadi f onem [ ə] y ang t erletak di s uku k ata ke dua. S ubjek 2 m embaca

dengan m engganti f onem di s uku ke dua j uga t erjadi pa da ka ta wangi, dan ka ta

panas. Fonem [ŋ] di suku kedua kata wangi diganti menjadi fonem [n] sehingga

dibaca m enjadi [ wani] da n f onem [ n] yang be rada di s uku ke dua k ata panas

diganti m enjadi f onem [ m] s ehingga di baca m enjadi [ pamas]. Sedangkan pa da

kata cerah, S ubjek 2 m embaca d engan m engganti f onem yang t erletak di s uku

pertama yaitu fonem [c] menjadi fonem [j], sehingga kata tersebut dibaca menjadi

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 85: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

70

[jerah]. K ata-kata yang disebutkan di atas t idak mengalami pe rubahan p ola s uku

kata.

Berbeda d engan k ata raya yang dibaca menjadi [rayaŋ] dengan

menambahkan fonem [ŋ] di akhir suku kata kedua. Pola suku kata menjadi

berubah yang awalnya suku kata terbuka menjadi suku kata tertutup. Sedangkan

ketika S ubjek 2 m embaca k ata biasa, ia m engabaikan f onem [ a] di s uku ke dua

sehingga i a m embacanya m enjadi [ bisa]. Selain i tu S ubjek 2 j uga m embaca

semaunya k etika m embaca k ata baik menjadi [ babi]. S ubjek 2 m embaca s esuai

dengan k aidah h anya p ada s uku p ertamanya s aja, k emudian i a m embacanya

secara asal.

Tabel 16.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva Subjek 3

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. rindang [riŋan] 5. bangga [baŋa] 2. sayang [saya] 6. sombong [sɔbɔŋ] 3. tinggi [iŋgi] 7. kepalang [kəpa?] 4. matang [mantan]

Sama s eperti S ubjek 2 , k esulitan m embaca k ata d asar ajektiva s elama

pelajaran be rlangsung di temukan s ebanyak t ujuh ka ta. P ada um umnya S ubjek 3

kesulitan membaca kata dasar ajektiva dengan menghilangkan fonem dalam kata

tersebut seperti ketika membaca kata sayang menjadi [saya]. Pada kata ini, Subjek

3 mengabaikan fonem [ŋ] yang berada di fonem konsonan kedua di suku kedua.

Pola suku kata sayang ini berubah dari pola suku kata tertutup menjadi suku kata

terbuka. Subjek 3 j uga membaca dengan menghilangkan fonem ketika membaca

kata tinggi, sombong, dan bangga dengan letak fonem penghilangkan fonem yang

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 86: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

71

berbeda-beda. K ata tinggi kehilangan f onem [ t] di f onem pe rtama s uku ka ta

pertama, l alu k ata sombong yang k ehilangan fonem [ m] yang b erada d i f onem

konsonan kedua suku kata pertama, dan kata bangga yang kehilangan fonem [g]

di konsonan pertama suku kata kedua.

Ketika m embaca k ata matang, S ubjek 3 m embaca k ata t ersebut d engan

nambahkan fonem [n] di akhir suku kata pertama, lalu mengganti fonem [ŋ]

menjadi f onem [ n] s ehingga di baca m enjadi [ mantan]. H al i ni m engakibatkan

berubahnya suku kata terbuka pada suku kata pertama berubah menjadi suku kata

tertutup. Subjek 3 membaca kata kepalang menjadi [kɛpa?]. Pada kata ini, Subjek

3 m embaca s uku ka ta pe rtama da n ke dua s esuai de ngan ka idah, a kan t etapi

Subjek 3 ke sulitan m embaca s uku ka ta s elanjutnya s ehingga i a l angsung

mengakhir suku kedua dengan menambahkan fonem [?]. Hal ini merubah jumlah

dan pol a s uku ka ta yang s eharusnya t iga s uku ka ta m enjadi dua s uku ka ta.

Sedangkan k etika S ubjek 3 m embaca k ata rindang, S ubjek 3 m embaca s esuai

kaidah hanya di suku pertamanya, kemudian dibaca asal menjadi [riŋan].

Tabel 17.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva Subjek 4

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. mini [mimi] 2. basi [baba]

Kesulitan m embaca k ata d asar aj ektiva S ubjek 4 h anya d itemukan

sebanyak d ua k ata s aja yaitu k ata mini dan basi. Subjek 4 m embaca k ata mini

dengan mengulang membaca suku pertamanya yaitu fonem [m] dan [i] sehingga

dibaca menjadi [mimi]. Selanjutnya, Subjek 4 membaca k ata basi sesuai kaidah

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 87: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

72

pada suku pertamanya, sedangkan pada suku keduanya ia kesulitan dan akhirnya

membaca u lang s uku p ertamanya s ehingga k ata basi dibaca m enjadi [baba].

Kedua kata ini memiliki kesamaan yaitu Subjek 4 kesulitan membaca suku kedua

dengan mengulangi s uku pe rtamanya. S elain i tu t idak a da pe rubahan po la s uku

kata pada kedua kata tersebut.

Tabel 18.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Ajektiva Subjek 5

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. rapi [api] 7. yudisial [yudial] 2. kasar [pasar] 8. pasti [pəsti] 3. universal [univərsi] 9. dalam [param] 4. legislatif [lɛgalatif] 10. lenyap [mələñap] 5. yudikatif [yudikati] 11. gundul [gudul] 6. eksekutif [ɛksuti] 12. gundul [gudu]

Kesulitan m embaca k ata d asar ajektiva yang d itemukan p ada S ubjek 5

sebanyak 12 kata dengan bentuk kesulitan yang berbeda. Subjek 5 membaca kata

dasar a jektiva de ngan mengganti, m enghilangkan, a tau m enambah f onem pa da

kata yang dibaca. Kata kasar dibaca menjadi [pasar] dengan mengganti fonem [k]

di s uku ka ta pe rtama m enjadi f onem [ p]. K ata dalam dibaca m enjadi [ param]

dengan m engganti l ebih da ri s atu f onem yaitu f onem [ d] di s uku ka ta pertama

menjadi fonem [p], lalu fonem [l] yang berada di suku kata kedua dengan fonem

[r]. Kedua kata ini tidak mengalami perubahan pola suku kata.

Subjek 5 m enghilangkan f onem ke tika m embaca ka ta rapi yang d ibaca

menjadi [api]. Subjek 5 mengabaikan fonem [r] di suku kata. Pada kata yudisial

yang dibaca menjadi [yudial] mengalami penghilangan satu suku kata pada suku

kata ketiga yang terdiri dari fonem [s] dan [i]. Jumlah suku kata yang seharusnya

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 88: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

73

empat suku kata berubah menjadi tiga suku kata. Selanjutnya, Subjek 5 membaca

kata eksekutif yang me miliki e mpat s uku k ata d ibaca me njadi [ ɛksuti] y ang

memiliki 3 s uku ka ta. P ada k ata i ni S ubjek 5 m embaca de ngan m enghilangkan

tiga f onem s ekaligus yaitu f onem v okal [ ə] di s uku ka ta ke dua, l alu f onem

konsonan [k] di suku kata ketiga, dan fonem [f] di suku kata keempat.

Membaca d engan m engganti s ekaligus m enghilangkan fonem t erjadi

ketika Subjek 5 membaca kata universal dengan mengganti fonem [a] di suku kata

keempat lalu menghilangkan fonem konsonan kedua di suku kata keempat yaitu

fonem [l] sehingga kata universal dibaca menjadi [univərsi]. Pada kata ini terjadi

perubahan pola suku kata yang seharusnya suku kata tertutup menjadi suku kata

terbuka. K esulitan m embaca k ata legislatif hampir s ama d engan k ata universal

yaitu Subjek 5 mengganti fonem [ i] di suku kata kedua menjadi fonem [a], l alu

menghilangkan f onem konsonan ke dua s uku kata pe rtama yaitu f onem [ s]

sehingga ka ta t ersebut dibaca m enjadi [ lɛgalatif]. H al in i ju ga m engakibatkan

adanya pe rubahan s uku ka ta ke dua yang s eharusnya s uku ka ta t ertutup m enjadi

suku kata terbuka.

Subjek 5 juga m engalami k esulitan m embaca d engan m enambahkan

fonem p ada k ata te rsebut. H al in i te rjadi k etika Subjek 5 membaca k ata lenyap

dengan menambahkan suku kata di awal kata yang terdiri dari fonem dua fonem

sekaligus yaitu fonem [m] dan [ə] sehingga di baca [mələñap]. Jumlah suku kata

pada kata lenyap yang seharusnya dua suku kata menjadi tiga suku kata.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 89: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

74

3.1.4 Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia

Jumlah ke sulitan m embaca k ata da sar a dverbia da ri S ubjek 1 s ampai

Subjek 5 ha nya di temukan 10 ka ta saja. Walaupun jumlah data yang di temukan

sedikit, kesulitan membaca setiap subjeknya berbeda antara satu dengan yang lain.

Berikut i ni a kan di paparkan k esulitan m embaca ka ta da sar a dverbia S ubjek 1

sampai dengan Subjek 5.

Tabel 19.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia Subjek 1

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. sangat [saŋga] 2. lagi [agi]

Kesulitan m embaca k ata ad verbia p ada S ubjek 1 s elama p elajaran

berlangsung s ebanyak d ua k ata yaitu k ata sangat dan lagi. Subjek 1 m embaca

kata sangat menjadi [saŋga] dengan menambahkan fonem [g] di suku kata kedua,

lalu mengabaikan fonem [t] di suku kedua. Subjek 1 membaca dengan mengubah

suku terbuka pada suku pertama menjadi suku kata tertutup, sedangkan suku kata

kedua yang seharusnya suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka. Untuk kata

lagi, Subjek 1 m embacanya de ngan m engabaikan f onem [ l] di s uku ka ta

pertamanya sehingga kata tersebut dibaca menjadi [agi].

Tabel 20.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia Subjek 2

no. kata target tuturan 1 . saja [jasa]

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 90: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

75

Kesulitan m embaca k ata d asar ad verbia p ada Subjek 2 t erjadi k etika

Subjek 2 membaca kata saja. Kesulitan membaca Subjek 2 ketika membaca saja

adalah dengan menukar letak fonem pada kata tersebut. Subjek 2 m enukar letak

fonem konsonan [s] pada suku pertama dengan letak fonem konsonan suku kedua

yaitu fonem [j] sehingga kata saja dibaca menjadi [jasa].

Tabel 21.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia Subjek 3

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. jangan [jaŋ] 3. segera [səsəra] 2. hendak [hɛda?]

Pada S ubjek 3 d itemukan k esulitan m embaca t iga k ata d asar ad verbia

yaitu k ata jangan, h endak, dan segera. Subjek 3 m embaca ka ta jangan dengan

menghilangkan fonem vokal [a] dan fonem konsonan [n] yang berada di suku kata

kedua sehingga dibaca menjadi [jaŋ]. Hal ini dikarenakan Subjek 3 kesulitan

membaca f onem s elanjutnya s ehingga i a t idak m embaca k edua f onem t ersebut

dan melanjutkan bacaan pada teks. Oleh karena itu, tidak hanya terjadi perubahan

pola t etapi j uga j umlah s uku ka ta. K ata jangan yang m emiliki dua s uku ka ta

menjadi satu suku kata. Subjek 3 m enghilangkan dua fonem terakhir, sementara

fonem konsonan pertama suku kata kedua bergabung dengan suku kata pertama

sehingga dibaca satu suku kata saja. Kata hendak dibaca menjadi [hɛda?] dengan

mengganti f onem [ ə] p ada s uku k ata p ertama m enjadi f onem [ ɛ], la lu

menghilangkan fonem konsonan kedua suku kata pertama yaitu fonem [ n]. Pola

suku ka ta m enjadi be rubah da ri s uku k ata t ertutup pa da s uku pe rtama menjadi

suku ka ta t erbuka. Sedangkan pada ka ta segera mengalami pe rubahan fonem di

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 91: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

76

suku ke dua yaitu f onem [ g] ke tika di baca m enjadi f onem [ s] s ehingga di baca

menjadi [səsəra].

Tabel 22.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia Subjek 4

no. kata target tuturan 1. saja [sada]

Sama s eperti S ubjek 2 , k esulitan m embaca k ata d asar ad verbia p ada

Subjek 4 hanya satu kata yaitu kata saja. Kesulitan membaca kata saja ini dengan

mengganti fonem [j] di suku kata kedua menjadi fonem [d]. Pada kasus ini tidak

ada perubahan jumlah maupun pola suku kata, karena Subjek 4 hanya mengganti

fonem konsonan dengan fonem konsonan yang lain.

Tabel 23.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Adverbia Subjek 5

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. ingin [iŋi] 3. pula [pulə] 2. kemudian [bəmudiyan]

Kesulitan m embaca k ata ad verbia p ada S ubjek 5 s elama p elajaran

berlangsung terjadi pada tiga kata yaitu kata ingin, kemudian, dan pula. Subjek 5

membaca kata ingin dengan mengabaikan fonem konsonan kedua [n] di suku kata

kedua sehingga dibaca menjadi [iŋi]. P ola s uku ka ta p ada ka ta i ni be rubah da ri

suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka. Subjek 5 m embaca kata kemudian

menjadi [ bəmudiyan]. S ubjek 5 m engganti f onem [ k] di s uku ka ta p ertama

menjadi fonem [ b] ketika m embaca kata t ersebut. P ergantian fonem j uga t erjadi

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 92: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

77

ketika S ubjek 5 m embaca k ata pula menjadi [ pulə]. P ada ka ta i ni, S ubjek 5

membaca dengan mengganti fonem vokal [a] menjadi fonem vokal [ə].

3.1.5 Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas

Kesulitan membaca kata dasar kata tugas dialami oleh semua subjek mulai

dari Subjek 1 hi ngga Subjek 5. J umlah kesulitan membaca kata dasar kata tugas

dari l ima s ubjek s ebanyak 1 7 k ata. K esulitan membaca s etiap s ubjeknya j uga

berbeda antara s atu de ngan yang l ain. B erikut i ni a kan di paparkan k esulitan

membaca kata dasar kata tugas Subjek 1 sampai dengan Subjek 5.

Tabel 24.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas Subjek 1

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. ketika [tətika] 3. demi [əmi] 2. dengan [dəda]

Subjek 1 m engalami k esulitan m embaca k ata d asar k ata t ugas k etika

membaca kata ketika, de ngan, dan demi. Subjek 1 m embaca kata ketika dengan

mengganti f onem di s uku pe rtama yaitu fonem [ k] m enjadi f onem [ t] s ehingga

kata tersebut dibaca menjadi [tətika]. Selanjutnya, Subjek 1 membaca kata dengan

menjadi [dəda]. Subjek 1 m embaca sesuai dengan kaidah hanya pada dua fonem

pertama yaitu f onem k onsonan [ d] da n f onem voka l [ ə]. S etelah S ubjek 1

kesulitan m embaca s uku k ata s elanjutnya s ehingga d ibaca asal m enjadi [dəda].

Pada kata demi, Subjek 1 membaca kata tersebut dengan mengabaikan fonem [d]

yang terletak di suku kata pertama sehingga dibaca menjadi [əmi].

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 93: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

78

Tabel 25.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas Subjek 2

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. yang [ya] 3. adalah [dalah] 2. yang [yamg] 4. dan [ban]

Kesulitan membaca kata tugas pada Subjek 2 selama pelajaran berlansung

berjumlah em pat k ata. Subjek 2 m embaca k ata yang sebanyak d ua k ali d alam

bacaan yang b erbeda. P ertama, S ubjek 1 membaca k ata t ersebut d engan

mengabaikan fonem konsonan kedua di suku kata pertama yaitu fonem [ŋ]

sehingga kata tersebut dibaca menjadi [ya] yang mengakibatkan berubahnya pola

suku kata t ertutup menjadi suku kata t erbuka. Subjek 2 ke sulitan membaca kata

yang kedua kali dengan mengeja kata tersebut satu persatu. Walaupun demikian,

Subjek 2 masih kesulitan membaca lalu ia menggantikan fonem konsonan [ŋ] di

suku ka ta pe rtama d engan f onem [ m] da n f onem [ g]. S elanjutnya, S ubjek 2

membaca k ata adalah dengan m engabaikan f onem v okal p ertama di suku ka ta

pertama yaitu fonem [ a] s ehingga dibaca menjadi [ dalah]. Hal in i menyebabkan

perubahan j umlah s uku ka ta yang s eharusnya t iga s uku ka ta m enjadi d ua s uku

kata. Sedangkan ketika Subjek 2 membaca kata dan, ia mengganti fonem [d] yang

berada di suku kata pertama menjadi fonem [b] sehingga dibaca menjadi [ban].

Tabel 26.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas Subjek 3

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. dan [da?] 3. yang [ya] 2. adalah [dadalah] 4. sang [sa]

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 94: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

79

Berdasarkan t abel 2 6, d apat d iketahui j umlah k esulitan m embaca k ata

dasar k ata t ugas p ada S ubjek 3 s ebanyak em pat kata yang t erdiri dari k ata dan,

adalah, yang, dan sang. Berbeda dengan Subjek 2, Subjek 3 m embaca kata dan

dengan mengganti fonem konsonan kedua di suku kata pertama yaitu fonem [n]

menjadi f onem [ ?] s ehingga ka ta t ersebut di baca m enjadi [ da?]. S ubjek 3

membaca kata adalah dengan menambahkan fonem [d] di bagian depan suku kata

pertama sehingga dibaca menjadi [dadalah]. Kemudian ketika Subjek 3 membaca

kata yang dan sang dengan sama-sama menghilangkan fonem konsonan kedua di

suku kata pertama yaitu fonem [ŋ] sehingga kata yang dibaca m enjadi [ ya] d an

kata sang dibaca menjadi [sa]. Kedua kata ini berubah pola yang seharusnya suku

kata tertutup menjadi suku kata terbuka.

Tabel 27.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas Subjek 4

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. mari [mani] 3. dari [bari] 2. dari [gari]

Kesulitan membaca kata tugas pada Subjek 4 berupa menggantikan fonem

dengan f onem yang l ain. D ari t abel 27 da pat dilihat ba hwa j umlah ke sulitan

membaca k ata d asar k ata t ugas yang d itemukan s elama p elajaran b erlangsung

sebanyak tiga kata yang s alah s atu ka tanya di baca s ebanyak dua ka li. S ubjek 4

membaca kata mari dengan mengganti fonem [r] yang terletak di suku kata kedua

menjadi f onem [ n]. K ata dari dibaca s ebanyak d ua k ali yang p ertama d ibaca

dengan m engganti f onem kons onan pe rtama s uku ka ta pe rtama yaitu f onem [ d]

menjadi fonem [g] sehingga dibaca menjadi [gari]. Sedangkan yang kedua dibaca

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 95: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

80

dengan m engganti f onem [ d] pa da s uku pe rtama m enjadi fonem [ b] s ehingga

dibaca m enjadi [ bari]. P ergantian fonem yang di lakukan S ubjek 4 ke tika

membaca i ni t idak m engubah pol a s uku ka ta ka rena S ubjek 4 h anya m engganti

fonem konsonan dengan fonem konsonan yang lain.

Tabel 28.

Kesulitan Membaca Kata Dasar Kata Tugas Subjek 5

no. kata target tuturan no. kata target tuturan 1. karena [tarəna] 3. dengan [dəkat] 2. yakni [yakan]

Kesulitan membaca kata dasar kata tugas yang d itemukan pada Subjek 5

sebanyak tiga kata yaitu kata karena, yakni, dan dengan. Subjek 5 membaca kata

karena dengan mengganti fonem [ k] pada suku ka ta pe rtama menjadi fonem [ t]

sehingga d ibaca m enjadi [ tarəna]. Selanjutnya, Subjek 5 m embaca k ata yakni

tidak s esuai d engan ka idah. S ubjek 5 m embaca s ecara be nar p ada dua f onem

pertamanya yaitu fonem [y] dan [a], setelah itu dibaca asal menjadi [yakan]. Sama

dengan k etika S ubjek 5 m embaca k ata yakni, Subjek 5 m embaca k ata dengan

tidak s esuai de ngan ka idah yaitu Subjek 5 m embaca secara benar pa da s uku

pertamanya yang t erdiri dari fonem [ d] dan [ ə], l alu i a kesulitan m embaca suku

kata s elanjutnya s ehingga S ubjek 5 m embaca kata t ersebut dengan asal menjadi

[dəkat].

3.2 Kesulitan Membaca Kata Bentukan pada Anak Disleksia

Sama s eperti d ata p ada k ata d asar, s etiap s ubjek d alam p enelitian i ni

memiliki ju mlah d ata yang b erbeda-berbeda. H al i ni di karenakan s etiap a nak

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 96: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

81

memiliki j umlah b acaan yang b erbeda j uga. D ata yang d idapat p ada S ubjek 1

berjumlah 14 ka ta, Subjek 2 be rjumlah 11 ka ta, Subjek 3 be rjumlah 23 ka ta, dan

Subjek 5 be rjumlah 38 kata. K esulitan m embaca ka ta be ntukan pa da S ubjek 4

tidak di temukan, ka rena s elama pe lajaran be rlangsung S ubjek 4 t idak m embaca

bacaan y ang terdapat k ata be ntukan. S emua da ta yang didapat p ada S ubjek 4

merupakan k ata da sar de ngan ka ta yang be rsuku dua da n be rsuku t iga. S eluruh

jumlah ka ta b entukan yang di dapat da ri ke empat s ubjek s elama p enelitian

sebanyak 86 k ata. W alaupun t idak s ebanyak kata da sar, ka ta b entukan yang

ditemukan juga berasal dari kelas kata yang beragam yaitu dari kelas kata nomina,

verba, ajektiva, dan adverbia. Kata tugas tidak ditemukan selama subjek membaca

kata be ntukan. K ata be ntukan yang di temukan t erdiri da ri ka ta yang memiliki

imbuhan se-, ke-, ter-, -an, -kan, me[N]-, me[N]-kan, me[N]-i, memper-, pe[N]-,

pe[N]-an, per-, per-an, ber-, ber-an, di -, di-kan. Berikut akan dipaparkan temuan

dan an alisis d ata m engenai k esulitan m embaca kata b entukan b erdasarkan k elas

kata bahasa Indonesia.

3.2.1 Kesulitan Membaca Kata Bentukan Nomina

Jumlah ka ta nom ina yang di dapat d ari k esulitan s ubjek m embaca ka ta

bentukan s ebanyak 25 k ata. K ata be ntukan nom ina yang di temukan a dalah ka ta

bentukan dengan afiks pe[N]-, pe[N]-an, per-, ke-, ke-an, se-, dan –an. Kesulitan

membaca setiap subjeknya juga berbeda antara satu dengan yang lain. Berikut ini

akan di paparkan ke sulitan m embaca ka ta be ntukan nom ina m ulai da ri S ubjek 1

sampai dengan Subjek 5.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 97: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

82

Tabel 29.

Kesulitan Membaca Kata Bentukan Nomina Subjek 1

no. kata target tuturan proses afiksasi 1. pembohong [pəbɔhɔŋ] pe[N]- + bohong 2. pengemis [pəŋimis] pe[N]- + emis 3. pengembara [pəŋəmbaŋan] pe[N]- + embara

Kesulitan membaca kata bentukan nomina yang ditemukan pada Subjek 1

selama p elajaran b erlangsung ad alah k etika membaca t iga k ata yaitu k ata

pembohong, pe ngemis, dan pengembara. Subjek 1 m embaca k ata pembohong

menjadi [pəbɔhɔŋ]. Pada kata ini, Subjek 1 membaca dengan mengabaikan fonem

[m] yang terletak di prefiks atau suku kata pertamanya. Pola suku kata pada kata

pembohong yang s eharusnya s uku ka ta t ertutup m enjadi s uku ka ta terbuka.

Selanjutnya S ubjek 1 membaca k ata pengemis menjadi [ pəŋimis] dengan

mengganti fonem vokal [ə] yang terletak di suku kata kedua menjadi fonem vokal

[i]. Pergantian fonem k etika m embaca kata ini t idak m engalami p erubahan pola

karena Subjek 1 mengganti fonem vokal dengan fonem vokal yang lain. Subjek 1

kesulitan membaca suku kata terakhir pada kata pengembara. Subjek 1 membaca

sesuai de ngan ka idah p ada s uku pe rtama hi ngga ke tiga, s edangkan pa da s uku

keempat Subjek 1 m embaca dengan mengganti fonem konsonan pertama di suku

kata kempat yaitu fonem [r] dengan fonem [ŋ], lalu menambahkan fonem [n] di

fonem konsonan kedua pada suku kata keempat sehingga kata pengembara dibaca

menjadi [pəŋəmbaŋan].

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 98: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

83

Tabel 30.

Kesulitan Membaca Kata Bentukan Nomina Subjek 2

no. kata target tuturan proses afiksasi 1. seorang [səɔra] se- + orang 2. kehendak [kəgənda?] ke- + hendak 3. kehendak [kəhənti] ke- + hendak 4. serimba [riba] se- + rimba

Ketika S ubjek 2 m embaca s elama p roses b elajar d i k elas b erlangsung,

Subjek 2 m engalami ke sulitan ke tika m embaca t iga ka ta be ntukan yaitu ka ta

seorang, k ehendak, dan serimba. Subjek 2 m embaca k ata seorang dengan

menghilangkan fonem konsonan kedua pada suku kata ketiga yaitu fonem [ŋ]

sehingga dibaca menjadi [səɔra]. Hal ini menyebabkan perubahan dari suku kata

tertutup menjadi suku kata t erbuka. Subjek 2 m embaca kata kehendak sebanyak

dua kali. Yang pertama, Subjek 2 membaca dengan mengganti fonem [h] menjadi

fonem [g] yang terletak di fonem kosonan pertama suku kata kedua sehingga kata

tersebut dibaca menjadi [kəgenda?]. Kemudian, Subjek 2 m embaca kata tersebut

lagi tid ak s esuai de ngan ka idah pa da s uku ka ta ketiga. Subjek 2 m embaca k ata

kehendak menjadi [ kəhənti]. Subjek 2 m erasa ke bingungan s aat m embaca s uku

kata ketiga sehingga ia membaca dengan asal dengan mengganti suku kata ketiga

pada kata tersebut. Selanjutnya, Subjek 2 membaca kata serimba menjadi [riba].

Pada s aat m embaca k ata i ni, S ubjek 2 m engabaikan t iga f onem s ekaligus yaitu

fonem [s] dan [ə] yang merupakan afiks yang terletak di suku kata pertama, lalu

fonem [ m] yang merupakan fonem konsonan ke dua di suku ka ta kedua. J umlah

dan pol a s uku ka ta m enjadi be rubah yang s eharusnya m emiliki t iga s uku ka ta

menjadi dua s uku ka ta. S elain m enghilangkan s eluruh f onem di s uku ka ta

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 99: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

84

pertama, S ubjek 2 j uga membaca kata t ersebut dengan m erubah pol a s uku ka ta

yang seharusnya tertutup menjadi suku kata terbuka.

Tabel 31.

Kesulitan Membaca Kata Bentukan Nomina Subjek 3

no. kata target tuturan proses afiksasi 1. pekerjaan [pəkərjan] pe[N]- + kerja + -an 2. kesukaan [kəsuka] ke- + suka + -an 3. kesombongan [kəsɔmbɔŋŋan] ke- + sombong + -an 4. tanaman [tanam] tanam + -an

Kesulitan membaca ka ta bentukan nomina pada Subjek 3 s elama dikelas

ditemukan s ebanyak em pat k ata, yaitu k ata pekerjaan, k esukaan, kesombongan,

dan tanaman. Ketika membaca k ata perkerjaan, Subjek 1 m embaca d engan

mengabaikan s alah s atu f onem voka l yang t erletak di s uku ka ta ke empat yaitu

fonem [a] sehingga dibaca menjadi [pəkərjan]. Fonem [a] yang membuat jumlah

dan pola suku kata menjadi berubah karena fonem konsonan pada suku keempat

bergabung dengan suku ketiga. Kata pekerjaan memiliki empat suku kata menjadi

tiga s uku ka ta. S ubjek 3 m embaca ka ta kesukaan dan tanaman dengan be ntuk

kesulitan yang s ama yaitu m engabaikan af iks –an. S ubjek 3 m embaca ka ta

kesukaan menjadi [ kəsuka] yang ke hilangan s atu s uku ka ta yaitu s uku ka ta

keempat. H al i ni m enyebabkan j umlah s uku k ata yang s eharusnya e mpat s uku

kata m enjadi t iga s uku kata. S ubjek 3 m embaca ka ta tanaman menjadi [ tanam]

juga de ngan m enghilangkan s uku ka ta ke tiga. S elain j umlah s uku ka ta yang

berubah dari tiga suku kata menjadi dua suku kata. Fonem konsonan di suku kata

ketiga b ergabung ke s uku ka ta ke dua s ehingga s uku ka ta t erbuka m enjadi s uku

kata t ertutup. S ubjek 3 j uga ke sulitan m embaca ka ta kesombongan dengan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 100: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

85

menambahkan fonem [ŋ] di awal suku kata keempat sehingga di baca menjadi

[kəsɔmbɔŋŋan]. Hal ini dikarenakan Subjek 3 kebingungan ketika membaca suku

kata keempat dan membaca dengan menambahkan fonem konsonan yang berada

di akhir suku kata ketiga.

Tabel 32.

Kesulitan Membaca Kata Bentukan Nomina Subjek 5

no. kata target tuturan proses afiksasi 1. kebudayaan [kəmudaya?an] ke- + budaya + -an 2. pemerintahan [pərintahan] pe[N]- + perintah + -an 3. pengolahan [pəŋgolahan] pe[N]- + olah + -an 4. perusahaan [pərusaha] per- + usaha + -an 5. pemasar [pəmasaŋ] pe[N]- + pasar 6. kekeluargaan [kəkəluwarga] ke- + keluarga + -an 7. perekonomian [pərɔkɔnɔmian] per- + ekonomi + -an 8. keringatan [kəriŋhatan] keringat + -an 9. tumpukan [tumbukan] tumpuk + -an 10. perkotaan [pəkɔrta?an] per- + kota + -an 11. pencegahan [pəcəgahan] pe[N]- + cegah + -an 12. pengikisan [pəŋgigisan] pe[N]- + kikis + -an 13. deburan [daburan] debur + -an 14. sekeliling [səkəliŋ] se- + keliling

Jumlah data kesulitan membaca kata bentukan nomina pada Subjek 5 ini

cukup ba nyak di temukan. M ulai da ri ka ta yang be rsuku t iga hi ngga be rsuku

enam. B entuk ke sulitan m embaca k ata be ntukan nom ina pa da S ubjek 5 j uga

beragam seperti mengganti fonem, menghilangkan fonem, menambahkan fonem,

hingga menukar letak fonem. Pada kata bersuku tiga seperti kata pemasar, Subjek

5 m embaca k ata t ersebut d engan m engganti f onem [ r] yang m erupakan f onem

konsonan kedua di suku kata ketiga menjadi fonem [ŋ] sehingga dibaca menjadi

[pəmasaŋ]. Membaca dengan mengganti fonem dengan fonem lain juga terjadi

pada kata bersuku lima yaitu kata kebudayaan menjadi [kəmudaya?an]. Subjek 5

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 101: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

86

membaca ka ta t ersebut dengan m engganti f onem [ b] yang be rada di suku ka ta

kedua menjadi fonem [m]. Membaca dengan mengganti fonem vokal terjadi pada

kata be rsuku t iga ke tika S ubjek 5 m embaca k ata deburan menjadi [ daburan].

Subjek 5 m engganti fonem vokal [ ə] yang berada d i suku kata pertama menjadi

fonem [ a]. Selain i tu S ubjek 5 m embaca k ata perekonomian menjadi k ata

[pərɔkɔnɔmian]. Subjek 5 m engganti fonem [ ɛ] suku ka ta kedua menjadi fonem

[ɔ].

Subjek 5 juga membaca dengan menghilangkan fonem pada kata tersebut.

Bahkan Subjek 5 juga menghilangkan lebih dari satu fonem seperti ketika Subjek

5 membaca kata sekeliling. Pada kata ini, Subjek 5 m engabaikan satu suku kata

penuh yaitu s uku ka ta k etiga yang t erdiri da ri f onem [ l] da n [ i] s ehingga k ata

sekeliling dibaca menjadi [səkəliŋ]. Kesulitan membaca ini menyebabkan jumlah

suku k ata yang s eharusnya empat s uku kata me njadi tig a s uku k ata s aja.

Kemudian kata pemerintahan juga dibaca dengan menghilangkan satu suku kata

yaitu s uku ka ta k edua yang t erdiri da ri f onem [ m] da n [ ə] s ehingga di baca

menjadi [ pərintahan]. Hal i ni m engakibatkan j umlah s uku ka ta yang s eharusnya

lima s uku ka ta m enjadi 4 s uku ka ta. pe nghilangan s atu s uku ka ta j uga t erjadi

ketika S ubjek 5 m embaca ka ta be rsuku 6 yaitu kata kekeluargaan yang d ibaca

menjadi [ kəkəluwarga]. S ubjek 5 m embaca de ngan m engabaikan afiks –an ya ng

yang berada disuku kata terakhir yaitu suku keenam.

Kesulitan S ubjek 5 m embaca j uga t erjadi p ada k ata keringatan yang

dibaca [ kəriŋhatan]. Subjek 5 membaca kata tersebut dengan menambahkan

fonem [h] di suku ketiga. Hal ini membuat fonem [ŋ] yang seharusnya menjadi

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 102: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

87

fonem konsonan pertama di suku kata ke tiga menjadi fonem konsonan kedua di

suku ka ta ke dua. S elanjutnya, S ubjek 5 m embaca ka ta pengikisan menjadi

[pəŋgigisan]. Subjek 5 menambahkan fonem [g] suku kata kedua, kemudian

mengganti fonem [k] yang seharusnya di suku kata ketiga menjadi fonem [g].

Kesulitan membaca juga terjadi ketika Subjek 5 membaca kata perkotaan

yang dibaca menjadi [pəkɔrta?an]. Subjek 5 membaca kata ini dengan mengganti

letak f onem [ r] yang s eharusnya m enjadi f onem kons onan ke dua di s uku ka ta

pertama be rubah menjadi fonem konsonan kedua di suku ka ta kedua. Pada kata

ini, suku pe rtamanya adalah s uku k ata t ertutup be rubah m enjadi s uku ka ta

terbuka, sedangkan suku kata kedua yang merupakan suku kata terbuka menjadi

suku kata tertutup.

3.2.2 Kesulitan Membaca Kata Bentukan Verba

Jumlah data yang ditemukan dari kesulitan subjek membaca kata bentukan

verba s ebanyak 5 8 k ata. K ata b entukan v erba yang d itemukan ad alah k ata

bentukan dengan afiks me[N]-, me[N]-kan, me[N]-i, memper-, ber-, ber-kan, di-,

di-kan, ter-, dan –kan. Kesulitan membaca kata bentukan verba memiliki bentuk

yang be rbeda a ntara s ubjek s atu de ngan yang l ain. B erikut i ni a kan di paparkan

kesulitan m embaca k ata b entukan v erba m ulai d ari S ubjek 1 s ampai d engan

Subjek 5.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 103: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

88

Tabel 33.

Kesulitan Membaca Kata Bentukan Verba Subjek 1

no. kata target tuturan proses afiksasi 1. menggunakan [məgunakan] me[N]- + guna + kan 2. berbohong [bəbɔhɔŋ] ber- + bohong 3. mencari [məndari] me[N]- + cari 4. membantu [məmbatu] me[N]- + bantu 5. menangis [bənaŋis] me[N]- + tangis 6. berbohong [bərbɔhɔŋi] ber- + bohong 7. mengasihi [məŋisihi] me[N]- + kasih + -i 8. terdengar [tədəŋar] ter- + dengar 9. menjawab [bənjawab] me[N]- + jawab 10. membusuk [məmbuwah] me[N]- + busuk

Jumlah kesulitan membaca kata bentukan verba pada Subjek 1 di temukan

sebanyak 10 kata dengan bentuk kesulitan membaca yang berbeda-beda. Subjek 1

membaca k ata mencari dengan m engganti f onem [ c] yang be rada di s uku ka ta

kedua m enjadi fonem [d] s ehingga ka ta tersebut d ibaca m enjadi [ məndari].

Membaca dengan mengganti fonem vokal terjadi ketika Subjek 1 membaca kata

mengasihi menjadi [ məŋisihi]. Pada kata ini, Subjek 1 membaca dengan

mengganti f onem voka l [ a] pa da s uku ka ta ke dua m enjadi f onem [ i]. K edua

contoh kata diatas tidak mengalami perubahan jumlah maupun pola suku kata.

Berbeda k etika S ubjek 1 m embaca k ata menggunakan menjadi

[məgunakan]. Subjek 1 membaca dengan mengabaikan fonem [ŋ] yang

merupakan fonem konsonan pertama yang mengakibatkan berubahnya pola suku

kata tertutup menjadi suku kata terbuka. Subjek 1 membaca dengan mengabaikan

fonem konsonan kedua yang terletak di suku kata pertama terjadi ketika membaca

kata berbohong menjadi [ bəbɔhɔŋ]. Pada kata ini Subjek 1 mengabaikan fonem

[r]. S edangkan ke tika S ubjek 1 m embaca ka ta membatu dengan m engabaikan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 104: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

89

fonem [ n] yang b erada di s uku ke duanya s ehingga di baca m enjadi [ məmbatu].

Subjek 1 m embaca de ngan m enghilangkan kons onan ke dua di s uku ka ta ke dua

yang menyebabkan perubahan dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka.

Ketika S ubjek 1 m embaca k ata berbohong lagi, Subjek 1 m embaca k ata

tersebut dengan m enambahkan fonem voka l di a khir suku ka ta ke tiga. S ubjek 1

menambahkan fonem vokal [i] sehingga kata tersebut dibaca menjadi [bərbɔhɔŋi].

Hal i ni m enyebabkan jumlah da n pol a s uku m enjadi be rubaha da ri yang

seharusnya m emiliki t iga s uku ka ta m enjadi empat s uku ka ta d engan. F onem

konsonan kedua disuku kata ketiga dibaca menjadi fonem konsonan di suku kata

kempat s ehingga m enyebabkan s uku ka ta t ertutup be rubah m enjadi s uku ka ta

terbuka. Sedangkan ketika Subjek 1 membaca kata membusuk, ia membaca sesuai

dengan ka idah pa da s uku ka ta pe rtama da n k edua, na mun ke sulitan m embaca

suku kata ketiga. Hal ini menyebabkan Subjek 1 asal membaca pada suku ketiga

sehingga kata membusuk dibaca menjadi [məmbuwah]

Tabel 34.

Kesulitan Membaca Kata Bentukan Verba Subjek 2

no. kata target tuturan proses afiksasi 1. dimuliakan [dimulaykan] di- + mulia + -kan 2. dimuliakan [dimudiyakan] di- + mulia + -kan 3. dengungkan [deruŋkan] dengung + -kan 4. memangsa [məŋasa] me[N]- + mangsa 5. bersinar [bərsikan] ber- + sinar 6. berderai [bədəray] ber- + derai 7. menari [mari] me[N]- + tari

Kesulitan m embaca k ata be ntukan ve rba p ada Subjek 2 j uga m emiliki

bentuk yang beragam seperti membaca dengan mengganti fonem, menghilangkan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 105: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

90

fonem, hi ngga m enukar l etak f onem. S ubjek 2 m embaca ka ta dengungkan

menjadi [dəruŋkan]. Pada kata ini Subjek 2 mengganti fonem [ŋ] yang berada di

suku ka ta ke dua m enjadi f onem [ r] yang t idak m enyebabkan be rubahnya pol a

suku k ata. K etika S ubjek 2 m embaca k ata bersinar menjadi [ bərsikan], i a

kesulitan m embaca fonem pa da s uku ka ta ke tiga yang m enyebabkan S ubjek 2

membaca dengan mengganti dua fonem konsonan sekaligus yaitu fonem [n] yang

dibaca menjadi fonem [k] dan fonem [r] yang dibaca menjadi fonem [n].

Berbeda d engan berderai yang d ibaca m enjadi [ bədəray], S ubjek 2

membaca k ata t ersebut d engan m enghilangkan f onem [ r] yang m erupakan

konsonan ke dua di s uku ka ta p ertama. H al i ni j uga m erubah pol a s uku ka ta

tertutup m enjadi s uku kata t erbuka. M enghilangkan dua f onem s ekaligus t erjadi

ketika S ubjek 2 m embaca k ata menari menjadi [mari]. P ada ka ta i ni, S ubjek 2

membaca d engan m enghilangkan f onem v okal [ə] yang t erletak d i s uku k ata

pertama, d an fonem ko nsonan [ n] yang b erada di s uku k ata k edua. Hal i ni

menyebabkan berubahnya jumlah dan pola suku kata yang seharusnya t iga suku

kata be rubah m enjadi dua s uku ka ta. K ata memangsa dibaca m enjadi [ məŋasa]

dengan mengganti fonem [m] yang berada di suku kata kedua menajdi fonem [ŋ],

lalu mengabaikan fonem [ŋ] yang merupakan fonem kedua di suku kata kedua.

Pola suku kata berubah dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka.

Ketika Subjek 2 membaca kata dimuliakan, ia membaca dengan menukar

letak f onem [ i] de ngan f onem [ a] s ehingga di baca m enjadi [ dimulaykan].

Walaupun hanya dua fonem yang berubah, hal ini membuat jumlah dan pola suku

kata menjadi berubah. Kata dimuliakan memiliki lima suku kata berubah menjadi

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 106: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

91

empat suku kata. Fonem [i] yang berada di suku kata ketiga, bertukar dengan letak

fonem [a] di suku kata keempat sehingga menyebabkan menjadi diftong.

Tabel 35.

Kesulitan Membaca Kata Bentukan Verba Subjek 3

no. kata target tuturan proses afiksasi 1. berdasarkan [bədasarkan] ber- + dasar + -kan 2. memiliki [miliki] me[N]- + milik + -i 3. menunggu [məmuŋgu] me[N]- + tunggu 4. menyambut [məñanambut] me[N]- + sambut 5. merasa [mərɛka] me[N]- + rasa 6. berkunjung [bərujuŋ] ber- + kunjung 7. berhenti [bəhənti] ber- + henti 8. bercerita [bərcirita] ber- + cerita 9. menjelang [mənjəlan] me[N]- + jelang 10. menguning [məŋguniŋ] me[N]- + kuning 11. disambut [disambuk] di- + sambut 12. memanjat [məmanja] me[N]- + panjat 13. dilahap [dihahap] di- + lahap 14. berteriak [bətəriyak] ber- + teriak 15. terkilir [təliki] ter- + kilir 16. terkenal [tərkəna] ter- + kenal 17. bertengger [mənɛŋgɛr] ber- + tengger 18. menghadang [məhadaŋ] me[N]- + hadang 19. mengenal [məŋəna] me[N]- + kenal

Kesulitan m embaca k ata be ntukan ve rba p ada Subjek 3 c ukup ba nyak

ditemukan s elama pe lajaran yaitu 19 ka ta. S alah s atu ke sulitan yang di temukan

Subjek 3 ad alah k etika m embaca k ata berdasarkan, be rhenti, dan berteriak.

Subjek 3 membaca kata tersebut dengan mengabaikan fonem [r] yang merupakan

fonem kedua suku kedua. Hal ini mengakibatkan berubahnya pola suku tertutup

menjadi s uku ka ta t erbuka s ehingga ka ta berdasarkan dibaca m enjadi

[bədasarkan], kata berhenti dibaca menjadi [bəhənti], lalu kata berteriak menjadi

kata [ bətəriyak]. S edangkan k etika m embaca memanjat, t erkenal, dan mengenal

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 107: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

92

kehilangan fonem terakhir di suku kata ketiganya. Kata memanjat dibaca menjadi

[məmanja] d engan m enghilangkan f onem [ t] yang m erupakan kons onan ke dua

suku ka ta t erakhir. Kata terkenal dan mengenal kehilangan f onem [ l] yang

merupakan f onem kons onan ke dua di s uku ka ta ke tiga s ehingga ka ta terkenal

dibaca menjadi [tərkəna] dan mengenal dibaca menjadi [məŋənal]. Subjek 3 j uga

kesulitan m embaca d engan m engabaikan l ebih d ari s atu f onem k etika m embaca

seperti pada kata memiliki yang dibaca menjadi [miliki]. Pada kasus ini, Subjek 3

mengabaikan dua f onem s ekaligus yaitu pr efiksnya yang t erdiri da ri fo nem [m ]

dan fonem [ə]. Jumlah suku kata ini berkurang dari empat suku kata menjadi tiga

suku ka ta. Selain i tu k ata berkunjung juga k ehilangan du a f onem ke tika di baca

Subjek 3 yaitu fonem [k] yang merupakan fonem konsonan pertama di suku kata

kedua dan fonem [n] yang merupakan fonem konsonan kedua di suku kata kedua

sehingga dibaca menjadi [bərujuŋ].

Subjek 3 m embaca k ata menunggu dengan m engganti f onem [ n] pa da

fonem kons onan pe rtama s uku ka ta ke dua m enjadi f onem [ m] s ehingga di baca

menjadi [məmuŋgu]. Selanjutnya, kata bercerita dibaca dengan [bərcirita] dengan

mengganti fonem voka l [ ə] di suku ka ta kedua menjadi fonem [ i]. Hal ini t idak

menyebabkan pe rubahan pol a. K etika S ubjek 5 m embaca ka ta bertengger ia

mengganti pr efiks be r- menjadi p refiks me [N]- sehingga di baca m enjadi

[mənɛŋgɛr]. Dalam kasus ini, Subjek 3 mengganti fonem konsonan pertama suku

pertama yaitu f onem [ b] m enjadi f onem [ m], m engabaikan f onem [ r] yang

seharusnya t erletak di f onem kons onan ke dua s uku pe rtama, l alu m engganti

fonem pertama suku kedua yaitu fonem [t] menjadi fonem [n].

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 108: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

93

Ketika m embaca k ata menguning, Subjek 3 m embacanya m enjadi

[məŋguniŋ] yang berarti ia membaca dengan menyisipkan fonem [g] yang

menjadikan f onem kons onan pe rtama di s uku k edua. S ubjek 3 m embaca ka ta

menyambut dengan menambahkan du a f onem s ekaligus s ecara be rdampingan

yaitu f onem [ n] da n [ a] di s uku ka ta ke tiga dan m embuat f onem [ m] yang

merupakan fonem kons onan ke dua di s uku k ata kedua m enjadi f onem k edua di

suku ka ta ke tiga sehingga dibaca menjadi [ məñanambut]. Jumlah dan pola suku

berubah yang seharusnya tiga suku kata menjadi empat suku.

Subjek 3 membaca kata terkilir dengan mengabaikan fonem [r], baik yang

di suku pertama, maupun di suku kata ketiga, lalu menukar letak fonem [k] yang

berada di suku kedua dengan fonem [l] yang berada disuku ketiga sehingga kata

tersebut d ibaca [ təliki]. H al i ni m engakibatkan s uku ka ta t ertutup m enjadi s uku

kata terbuka. Subjek 3 juga kesulitan membaca kata merasa. Kesulitan membaca

kata ini terjadi di suku kata kedua dan ketiga. Pada suku kata pertama yaitu fonem

[m] da n [ ə] d ibaca s esuai k aidah, s elanjutnya m embaca s uku k edua d an k etiga

dengan asal sehingga dibaca menjadi [mərɛka].

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 109: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

94

Tabel 36.

Kesulitan Membaca Kata Bentukan Verba Subjek 5

no. kata target tuturan proses afiksasi 1. berbicara [bəricara] ber- + bicara 2. dikarenakan [dikaranakan] di- + karena + -kan 3. memegang [mənəgaŋ] me[N]- + pegang 4. mengawasi [meŋgawasi] me[N]- + awas + i 5. memutus [məmutu] me[N]- + putus 6. tersedia [tərsəndiya] ter- + sedia 7. menghasilkan [maŋhasilkan] me[N]- + hasil + -kan 8. dibutuhkan [dibututukan] di- + butuh + -kan 9. menyalurkan [məñelalurkan] me[N]- + salur + -kan 10. bekerja [bərkərja] ber- + kerja 11. mempromosikan [məmpromoksikan] me[N]- + promosi + -kan 12. meningkatkan [mənikahkan] me[N]- + tingkat + -kan 13. mempermudah [məncərmudah] me[N]- + per- + mudah 14. mengembangkan [məŋgamba] me[N] + kembang + -kan 15. menghindarkan [məŋhindara] me[N]- + hindar + -kan 16. bersama [bərsɛma] ber- + sama 17. berkeringat [bərkərika] ber- + keringat 18. melekat [məlakat] me[N]- + lekat 19. berkeringat [bəriŋat] ber- + keringat 20. mengalami [məŋgalami] me[N]- + alam + i 21. menghantam [maŋhantam] me[N]- + hantam 22. berkurang [bəruraŋ] ber- + kurang

Kesulitan m embaca k ata b entukan v erba p aling banyak d itemukan p ada

Subjek 5, yaitu 22 ka ta. Kesulitan membaca pada Subjek 5 j uga beragam seperti

membaca de ngan m engganti f onem, m enghilangkan da n m enambahkan f onem

ketika m embaca. S ubjek 5 m engganti f onem ketika m embaca k ata dikarenakan

menjadi [ dikaranakan]. P ada ka ta i ni, S ubjek 5 m engganti f onem vo kal [ ə]

menjadi fonem vokal [ a] yang terletak di suku kata ke tiga. Kemudian, Subjek 5

membaca k ata mempermudah menjadi [ məncərmudah]. S ubjek 5 m embaca ka ta

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 110: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

95

tersebut dengan mengganti fonem konsonan pertama [p] yang berada di suku kata

kedua dengan fonem [c].

Subjek 5 m embaca d engan m enghilangkan f onem k etika m embaca k ata

berbicara. Pada kata ini, Subjek 5 mengabaikan fonem [b] yang terletak di suku

kedua sehingga d ibaca m enjadi [ bəricara]. F onem kons onan ke dua di s uku

pertama di baca b ersama f onem voka l s uku ke dua. S ubjek 5 m embaca dengan

menghilangkan d ua f onem s ekaligus k etika membaca k ata menghindarkan

menjadi [məŋhindara]. Pada kata ini, Subjek 5 mengabaikan fonem kosonan [k]

yang merupakan fonem konsonan pertama suku kata keempat dan fonem [n] yang

merupakan f onem kons onan ke dua s uku ka ta k eempat. S ubjek 5 m embaca ka ta

tersebut de ngan m enggabungkan f onem konsonan [ r] pa da s uku ka ta ke tiga

dengan f onem voka l [ a] pa da s uku ka ta ke empat s ehingga j umlah s uku ka ta

menjadi te tap. Subjek 5 j uga m embaca de ngan m enghilangkan t iga f onem

sekaligus k etika m embaca k ata berkeringat menjadi [ bəriŋat]. Pada kata ini

Subjek 5 mengabaikan fonem konsonan kedua suku kata pertama yaitu fonem [r],

dan seluruh s uku ka ta ke dua yang t erdiri da ri f onem [ k] da n [ə]. H al ini

menyebabkan t erjadinya pe rubahan j umlah da n pol a s uku ka ta yang s eharusnya

empat s uku ka ta m enjadi t iga s uku k ata. S elain i tu, S ubjek 5 j uga m embaca

dengan m enghilangkan f onem s ekaligus m engganti f onem pa da ka ta

meningkatkan. Subjek 5 m embaca de ngan m engabaikan f onem kons onan ke dua

suku kata kedua yaitu fonem [ŋ], lalu mengganti fonem konsonan [t] pada suku

ketiga menjadi fonem [ h]. Subjek 5 m embaca kata memutus menjadi [məmutu].

Kata i ni kehilangan fonem [ s] yang merupakan k onsonan kedua p ada suku ka ta

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 111: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

96

ketiga dan membaca fonem [U] menjadi [u]. Hal ini merubah pola suku tertutup

menjadi suku terbuka.

Selain me nghilangkan f onem k etika m embaca, kesulitan m embaca kata

bentukan ve rba juga t erjadi k etika S ubjek 5 m embaca d engan m enambahkan

fonem l ain d alam k ata s eperti yang t erjadi p ada k ata mengawasi yang d ibaca

menjadi [məŋgawasi]. Pada kata ini, Subjek 5 menyisipkan fonem [g] suku kata

kedua yang memisahkan fonem konsonan [ŋ] dan fonem vokal [a]. Subjek 5

membaca kata dibutuhkan dengan menambahkan sekaligus menghilangkan fonem

lain ke tika m embaca. S ubjek 5 m enambahkan fonem kons onan [ t] da n f onem

vokal [u] secara berdampingan di suku kata ketiga, lalu menghilangkan fonem [h]

yang b erada di f onem kons onan ke tiga s uku ka ta ke empat s ehingga ka ta

dibutuhkan dibaca menjadi [dibututukan]. Subjek 5 m embaca dengan mengganti

sekaligus m enambahkan fonem k etika m embaca k ata menyalurkan. Subjek 5

mengganti f onem [ a] yang be rada di s uku ka ta kedua m enjadi f onem [ ə], la lu

menambahkan fonem konsonan [ l] dan fonem vokal [ a] secara berdampingan di

suku ka ta ke tiga. K ata menyalurkan yang me miliki e mpat s uku k ata d ibaca

menjadi [məñelalurkan] yang memiliki lima suku kata.

Subjek 5 ke sulitan ketika membaca k ata mengembangkan menjadi

[məŋgamba]. Ketika membaca kata tersebut, Subjek 5 membaca terburu-buru

tetapi t erlihat ke bingungan. S uku pe rtama yang di baca ol eh S ubjek 5 s esuai

dengan ka idah, t etapi i a ke sulitan m embaca ka ta t ersebut da n akhirnya

membacanya secara asal.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 112: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

97

3.2.3 Kesulitan Membaca Kata Bentukan Ajektiva

Kesulitan membaca kata bentukan ajektiva ditemukan hanya satu kata saja

pada Subjek 5 yang merupakan kata bentukan ajektiva dengan prefiks se-. Berikut

ini akan dideskripsikan lebih lanjut kesulitan membaca kata bentukan ajektiva.

Tabel 37.

Kesulitan Membaca Kata Bentukan Ajektiva Subjek 5

no. kata target tuturan proses afiksasi 1. seimbang [səmbaŋ] se- + imbang

Kesulitan m embaca k ata b entukan aj ektiva h anya ditemukan s atu k ata

yang dibaca oleh Subjek 5 yaitu kata seimbang. Subjek 5 membaca kata seimbang

menjadi [ səmbaŋ]. Subjek 5 kesulitan membaca kata tersebut dengan

mengabaikan fonem [ i] yang berada di awal suku kedua. Hal ini mengakibatkan

jumlah da n pol a s uku ka ta m enjadi be rubah. Kata seimbang memiliki ti ga s uku

kata m enjadi dua s uku kata. F onem [ m] di s uku ka ta ke dua di baca b ergabung

dengan suku kata pertama, sehingga suku kata kedua menjadi hilang.

3.2.4 Kesulitan Membaca Kata Bentukan Adverbia

Kesulitan membaca kata bentukan adverbia ditemukan sebanyak dua kata

pada S ubjek 1 da n S ubjek 5. Kedua kata be ntukan a dverbial i ni s ama-sama

memiliki p refiks s e-. Berikut i ni a kan di deskripsikan l ebih l anjut kesulitan

membaca kata bentukan adverbial pada Subjek 1 dan Subjek 5.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 113: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

98

Tabel 38.

Kesulitan Membaca Kata Bentukan Adverbia Subjek 1

no. kata target tuturan proses afiksasi 1. semakin [əmakin] se- + makin

Subjek 1 membaca kata semakin menjadi [əmakin]. Subjek 1 membaca

kata tersebut dengan mengabaikan fonem pertama yang berada di suku kata

pertama yaitu fonem [s]. Fonem [s] yang tidak baca pada kata tersebut adalah

bagian dari afiks se-.

Tabel 39.

Kesulitan Membaca Kata Bentukan Adverbia Subjek 5

no. kata target tuturan proses afiksasi 1. setelah [sətəlan] se- + telah

Kesulitan ka ta b entukan a dverbia l ainnya di temukan ke tika S ubjek 5

membaca kata setelah. Subjek 5 membaca kata ini tidak terlalu menyimpang dari

kaidah. S ubjek 5 m embaca ka ta t ersebut de ngan m engganti fonem [ h] yang

terletak di suku kata ketiga menjadi fonem [n]. Tidak ada perubahan jumlah dan

pola suku kata pada kata ini karena Subjek 5 mengganti fonem konsonan dengan

fonem konsonan yang lain.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 114: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Berdasarkan t emuan d an an alisa d ata yang t elah d ijelaskan p ada b ab

sebelumnya, dapat ditarik simpulan bahwa:

1. Kesulitan membaca kata dasar dan kata bentukan berasal dari berbagai macam

kelas kata yaitu nomina, verba, aj ektiva, adverbia, dan k ata t ugas. Kesulitan

membaca k ata d asar yang d itemukan s ebagian b esar ad alah k ata n omina,

sedangkan kesulitan m embaca kata bentukan sebagian besar t erdiri da ri ka ta

verba.

2. Kesulitan m embaca s etiap s ubjek m emiliki b entuk yang b erbeda s ehingga

tidak b isa d ikategorikan s ama. M ayoritas k esulitan me mbaca yang d ialami

para s ubjek a dalah m embaca de ngan m engganti f onem de ngan f onem y ang

lain, baik fonem vokal maupun fonem konsonan. Membaca dengan mengganti

lebih d ari s atu f onem d alam s atu k ata ju ga te rjadi k etika s ubjek k esulitan

membaca.

3. Kesulitan m embaca l ainnya yang d itemukan p ada s ubjek ad alah m embaca

dengan menghilangkan atau menambahkan fonem baik fonem vokal maupun

fonem konsonan, menukar letak fonem dengan fonem yang lain, mengulangi

suku kata didepannya, dan membaca dengan semaunya.

4. Beberapa k esulitan m embaca yang ditemukan m enyebabkan pe rubahan p ola

suku ka ta da ri s uku ka ta t ertutup m enjadi s uku ka ta t erbuka, da n s uku ka ta

99

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 115: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

100

terbuka menjadi suku kata tertutup. Selain mengalami perubahan pola suku kata,

beberapa kesulitan membaca pada subjek juga menyebabkan berubahnya jumlah

suku kata.

4.2 Saran

Dengan ad anya p enelitian m engenai k esulitan m embaca p ada an ak

disleksia i ni, pe neliti mengharapkan da pat m embantu pe nanganan gangguan

belajar p ada an ak-anak disleksia. P eneliti m emberikan s aran unt uk pi hak-pihak

yang berhubungan khususnya orang tua dan pengajar untuk memberikan perhatian

khusus da n pe nanganan yang ba ik s esuai de ngan ke butuhan a nak di sleksia.

Peneliti m enyarankan a gar k eluarga m aupun p engajar d apat m emotivasi d an

memberikan dukun gan kepada an ak-anak d isleksia. Perlunya p embentukan

lingkungan yang kondusif disekitar anak, baik dirumah maupun sekolah juga turut

berkepentingan d alam membantu pe rkembangan a nak. S elain i tu pe neliti

menyarankan agar kajian dalam bidang linguistik terutama kajian psikolinguistik

dapat l ebih be rkembang di Indonesia s ehingga menambah da ya t arik d an l ebih

banyak referensi yang dapat digunakan.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 116: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M . 2003. Pendidikan B agi A nak B erkesulitan B elajar. J akarta: Rineka Cipta.

Alwi, H., dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Chaer, Abdul. 2002. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta. Elliot,S.N., dkk. 2000. Educational P sychology: E ffective T eaching, E ffective

Learning. (3rd ed). Singapore: McGraw-Hill Book Co.

Erlina, dina. 2012. “ Kemampuan Produksi Kalimat pada Anak Penderita Autis di Sekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya: S uatu K ajian Psikolinguistik”. S kripsi. S urabaya. Fakultas Ilmu B udaya, Universitas Airlangga.

Hakim, Arif R ahman. “M engenal D isleksia”, ( online),

(https://www.selasar.com/budaya/mengenal-disleksia, di unduh 16 M ei 2016)

Lapoliwa, H ans. 1988. Pengantar F onologi I : F onetik. J akarta: D epartemen

Pendidikan dan Kebudayaan. Larasati, P utri. 2010. “ Studi t entang P enggunaan M etode Bermain ‘ Alphapoly’

untuk M embantu M eningkatkan K emampuan M embaca pa da A nak yang Mengalami K ecenderungan K esulitan B elajar M embaca ( Disleksia) (Sebuah Studi Kasus)”. Skripsi. Surabaya. Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga.

Lerner, J . 2003. Learning D isabilities: T heories, D iagnosis, and Teaching

Strategis. Boston: Houghton Mifflin Company.

Mar’at, Samsunuwiyati. 2005. Psikolinguistik: Suatu Pengantar. Bandung: Refika Aditama.

Margaretha. 2003. “Peran Progam Latihan Educational Kinesiology (Senam Otak)

pada K emampuan M embaca A nak Dyslexia Masa K anak-kanak M adya: Suatu Studi Kasus”. Surabaya. Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga.

Marsono. 2008. Fonetik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Mulyadi. 2010. Diagnosis K esulitan B elajar da n B imbingan t erhadap Kesulitan

Belajar Khusus. Yogyakarta: Nuha Litera.

101

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 117: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

Nawangsari, Nur Ainy Fardana. 2008. Identifikasi dan Model Intervensi Kesulitan

Belajar pada Si swa Se kolah D asar di Sur abaya. Surabaya: U niversitas Airlangga.

Noviriani, Aprilia Wilujeng. 2008. “Penyesuaian Diri Anak-anak Dyslexia (Masa

Anak Sekolah Dasar)”. Skripsi. Surabaya. Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga.

Putrayasa, I da B agus. 2008. Kajian M orfologi B entuk D erivasional dan

Infleksional. Bandung: Refika Aditama. Ramlan, M. 2001. Morofologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: Karyono. Sumantri, Mulyani da n N ana S yaodih. 200 7. Perkembangan P eserta D idik.

Jakarta: Universitas Terbuka. Taringan, Henry Guntur. 1984. Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa. Wolfensberger, Gersons dan Ruijssenaars W. 1997. “Definition and treatment of

dyslexia: A report by the Committee on Dyslexia of the Health Council of the Netherlands”. Journal of Learning Disabilities 30(2):209-213.

Yusuf, Suhendra. 1998. Fonetik dan Fonologi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Yuzi, Y udhitia. 2015. “ Kemapuan M embaca p ada A nak D isleksia U sia 13 -18

Tahun di S ekolah Inklusif G aluh H andayani S urabaya: K ajian Psikolinguistik”. S kripsi. S urabaya. F akultas Ilmu B udaya, U niversitas Airlangga

102

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 118: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

LAMPIRAN I

(Latar Belakang Subjek)

FORMULIR

LATAR BELAKANG SUBJEK 1

A. Identitas Anak:

1. Nama : F.A.W

2. Tempat dan tanggal lahir : Surabaya, 19 Mei 2008

3. Umur : 8 tahun

4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Agama : Katholik

6. Status anak : Kandung

7. Anak ke dari jumlah saudara : Dua

B. Riwayat Kelahiran

1. Perkembangan masa kehamilan : -

2. Penyakit pada masa kehamilan : -

3. Usia kandungan : Kurang dari 9 bulan

4. Riwayat proses kelahiran : Ketuban pecah/caesar

5. Tempat kelahiran : RS. Putri

6. Penolong proses kelahiran : Dokter

7. Gangguan saat bayi lahir : -

103

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 119: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

104

8. Berat bayi : 3 kg

9. Panjang bayi : 52 cm

10. Tanda-tanda kelainan pada bayi : -

C. Perkembangan Masa Balita

1. Menyusu ibunya hingga umur : -

2. Minum susu kaleng hingga umur : Soya 3-6 tahun

3. Imunisasi (lengkap/tidak) : Lengkap

4. Pemeriksaan/penimbangan (rutin/tidak) : Rutin

5. Kualitas makanan : Halus

6. Kuantitas makanan : Cukup

7. Kesulitan makan (ya/tidak) : Gigi belum lengkap

D. Perkembangan Fisik

1. Dapat berdiri pada umur : 1 tahun

2. Dapat berjalan pada umur : 16 bulan

3. Naik sepeda roda tiga pada umur : 3 tahun

4. Naik sepeda roda dua pada umur : -

5. Bicara dengan kalimat lengkap : 3 tahun

6. Kesulitan gerakan yang dialami : -

7. Status gizi balita (baik/kurang) : Baik

8. Riwayat kesehatan (baik/kurang) : Balik

9. Penggunaan tangan dominan : Kanan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 120: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

105

E. Perkembangan Bahasa

1. Meraban/Berceloteh pada Umur : 6 bulan

2. Mengungkapkan satu suku kata yang

bermakna kalimat (misal: pa bermakna

bapak) pada umur : 2 tahun

3. Berbicara dengan satu kata bermakna

pada umur : 2.5 tahun

4. Berbicara dengan kalimat lengkap

sederhana pada umur : 3 tahun

F. Perkembangan Sosial

1. Hubungan dengan saudara : Bisa interaktif

2. Hubungan dengan teman : Biasa interaktif

3. Hubungan dengan orang tua : Baik

4. Hobi : Mewarna dan menggambar

5. Minat khusus : Mewarna dan menggambar

G. Perkembangan Pendidikan

1. Masuk TK umur : 5 tahun

2. Lama pendidikan di TK : 2 tahun

3. Kesulitan selama di TK : Sosialisasi

4. Masuk SD umur : 7 tahun

5. Kesulitan selama di SD : -

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 121: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

106

6. Pernah tidak naik kelas : -

7. Pelayanan khusus yang pernah

diterima anak : Brain Gym, Terapi Heaven Kids

8. Prestasi belajar yang dicapai : -

9. Mata pelajaran yang dirasa paling sulit : -

10. Mata pelajaran yang dirasa paling

disenangi : -

11. Keterangan lain yang dianggap perlu : Terigu, gula, produk susu sapi. No

msg, da ging m erah. Orang t ua

curiga pe rkembangan anak s aat

usia 1.5 t ahun. K ontak mata t idak

ada. Kedokter namun kurang tepat.

Terapi mulai usia 2 t ahun. Menata

kalimat kurang.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 122: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

107

FORMULIR

LATAR BELAKANG SUBJEK 2

A. Identitas Anak:

1. Nama : J.K.A

2. Tempat dan tanggal lahir : Surabaya, 10 Februari 2008

3. Umur : 8 tahun

4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Agama : Kristen

6. Status anak : Kandung

7. Anak ke dari dari jumlah saudara : Satu

B. Riwayat Kelahiran

1. Perkembangan masa kehamilan : Normal, pernah flex 2-3 hari

2. Penyakit pada masa kehamilan : Keputihan parah

3. Usia kandungan : 9 bulan

4. Riwayat proses kelahiran : Normal

5. Tempat kelahiran : RS. Adi Husada Undaan

6. Penolong proses kelahiran : Dokter

7. Gangguan saat bayi lahir : -

8. Berat bayi : 2.9 kg

9. Panjang bayi : 50 cm

10. Tanda-tanda kelainan pada bayi : Kuning, masuk inkobator

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 123: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

108

C. Perkembangan Masa Balita

1. Menyusu ibunya hingga umur : 6 bulan

2. Minum susu kaleng hingga mur : 7 tahun

3. Imunisasi (lengkap/tidak) : Lengkap

4. Pemeriksaan/penimbangan (rutin/tidak) : Tidak

5. Kualitas makanan : Cukup

6. Kuantitas makanan : Porsi cukup besar

7. Kesulitan makan (ya/tidak) : Tidak

D. Perkembangan Fisik

1. Dapat berdiri pada umur : 9-10 bulan

2. Dapat berjalan pada umur : 18 bulan

3. Naik sepeda roda tiga pada umur : 4 tahun

4. Naik sepeda roda dua pada umur : -

5. Bicara dengan kalimat lengkap : 4 tahun

6. Kesulitan gerakan yang dialami : Keseimbangan, jinjit, lompat

7. Status gizi balita (baik/kurang) : Baik

8. Riwayat kesehatan (baik/kurang) : Baik

9. Penggunaan tangan dominan : Kanan

E. Perkembangan Bahasa

1. Meraban/Berceloteh pada Umur : 4 bulan

2. Mengungkapkan satu suku kata yang

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 124: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

109

bermakna kalimat (misal: pa bermakna

bapak) pada umur : 2 tahun

3. Berbicara dengan satu kata bermakna

pada umur : 3 tahun

4. Berbicara dengan kalimat lengkap

sederhana pada umur : 5 tahun

F. Perkembangan Sosial

1. Hubungan dengan saudara : Cuek

2. Hubungan dengan teman : Cuek

3. Hubungan dengan orang tua : Bila dipaksa

4. Hobi : Main lego, nonton tv/ipad

5. Minat khusus : Lego, robot, tv

G. Perkembangan Pendidikan

1. Masuk TK umur : 4 tahun

2. Lama pendidikan di TK : 3 tahun

3. Kesulitan selama di TK : Baca tulis, komunikasi, konsentrasi

4. Masuk SD umur : 7 tahun

5. Kesulitan selama di SD : -

6. Pernah tidak naik kelas : -

7. Pelayanan khusus yang pernah

diterima anak : Speech therapy dan pijat

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 125: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

110

8. Prestasi belajar yang dicapai : -

9. Mata pelajaran yang dirasa paling sulit : Bahasa

10. Mata pelajaran yang dirasa paling

disenangi : -

11. Keterangan lain yang dianggap perlu : -

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 126: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

111

FORMULIR

LATAR BELAKANG SUBJEK 3

A. Identitas Anak:

1. Nama : I.G.A.M.W

2. Tempat dan tanggal lahir : Mojokerto, 14 September 2005

3. Umur : 11 tahun

4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Agama : Hindu

6. Status anak : Kandung

7. Anak ke dari dari jumlah saudara : Satu

B. Riwayat Kelahiran

1. Perkembangan masa kehamilan : Mual muntah sampai usia

kehamilan 5

2. Penyakit pada masa kehamilan : -

3. Usia kandungan : 38 minggu

4. Riwayat proses kelahiran : Normal

5. Tempat kelahiran : Rumah Sakit

6. Penolong proses kelahiran : Dokter

7. Gangguan saat bayi lahir : -

8. Berat bayi : 3.2 kg

9. Panjang bayi : 50 cm

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 127: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

112

10. Tanda-tanda kelainan pada bayi : Hari ke-3 bayi kuning

C. Perkembangan Masa Balita

1. Menyusu ibunya hingga umur : 4 bulan

2. Minum susu kaleng hingga mur : 4 tahun, usia 2 tahun soya

3. Imunisasi (lengkap/tidak) : Imunisasi dasar lengkap

4. Pemeriksaan/penimbangan (rutin/tidak) : Rutin

5. Kualitas makanan : Hanya mau sayur daun, buah

alpukat, jeruk (jus)

6. Kuantitas makanan : 4x1 sehari

7. Kesulitan makan (ya/tidak) : Kesulitan makan kasar sampai usia

2 tahun

D. Perkembangan Fisik

1. Dapat berdiri pada umur : 10 bulan

2. Dapat berjalan pada umur : 11 bulan

3. Naik sepeda roda tiga pada umur : 3-4 tahun

4. Naik sepeda roda dua pada umur : -

5. Bicara dengan kalimat lengkap : 7 tahun

6. Kesulitan gerakan yang dialami : -

7. Status gizi balita (baik/kurang) : Baik

8. Riwayat kesehatan (baik/kurang) : Baik

9. Penggunaan tangan dominan : Kanan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 128: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

113

E. Perkembangan Bahasa

1. Meraban/Berceloteh pada Umur : 9 bulan

2. Mengungkapkan satu suku kata yang

bermakna kalimat (misal: pa bermakna

bapak) pada umur : 3 tahun

3. Berbicara dengan satu kata bermakna

pada umur : 4-5 tahun

4. Berbicara dengan kalimat lengkap

sederhana pada umur : 7 tahun

F. Perkembangan Sosial

1. Hubungan dengan saudara : Sudah muncul empati, simpati

2. Hubungan dengan teman : Cuek

3. Hubungan dengan orang tua : Baik

4. Hobi : Musik pianika, masak kue. gadget

5. Minat khusus : Musik, masak kue

G. Perkembangan Pendidikan

1. Masuk TK umur : 5 tahun

2. Lama pendidikan di TK : 2 tahun

3. Kesulitan selama di TK : Komunikasi, akademis

4. Masuk SD umur : -

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 129: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

114

5. Kesulitan selama di SD : -

6. Pernah tidak naik kelas : -

7. Pelayanan khusus yang pernah

diterima anak : terima wicara, behavior, lumba,

lumba, AIT

8. Prestasi belajar yang dicapai : -

9. Mata pelajaran yang dirasa paling sulit : Berhubungan dengan narasi

10. Mata pelajaran yang dirasa paling

disenangi : -

11. Keterangan lain yang dianggap perlu : terlalu sering makan ayam potong

timbul gatal-gatal

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 130: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

115

FORMULIR

LATAR BELAKANG SUBJEK 4

A. Identitas Anak:

1. Nama : A.H.S

2. Tempat dan tanggal lahir : Gresik, 20 Desember 2007

3. Umur : 9 tahun

4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

6. Status anak : Anak Kandung

7. Anak ke dari dari jumlah saudara : Satu

B. Riwayat Kelahiran

1. Perkembangan masa kehamilan : Diusia kehamilan 6 bulan shock

ditinggal orang tua (ibu) meninggal

– anak usia 1 tahun

2. Penyakit pada masa kehamilan : -

3. Usia kandungan : 10 bulan

4. Riwayat proses kelahiran : Normal

5. Tempat kelahiran : RS Islam di Bringkang, Menganti

6. Penolong proses kelahiran : Bidan

7. Gangguan saat bayi lahir : Nangis telat karena kemasukan air

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 131: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

116

ketuban

8. Berat bayi : 3.5 kg

9. Panjang bayi : 51 cm

10. Tanda-tanda kelainan pada bayi : Anak sakit kuning 1 minggu, lahir

sempat d i s elang, b aru k emudian

nangis

C. Perkembangan Masa Balita

1. Menyusu ibunya hingga umur : 1 tahun dari lahir sudah campur

dengan sufor

2. Minum susu kaleng hingga mur : Sampai dengan sekarang, 5 tahun 5

bulan susu soya

3. Imunisasi (lengkap/tidak) : Lengkap

4. Pemeriksaan/penimbangan (rutin/tidak) : Rutin

5. Kualitas makanan : Pilih-pilih makanan

6. Kuantitas makanan : Sedikit/ pilih-pilih makanan

7. Kesulitan makan (ya/tidak) : Ya

D. Perkembangan Fisik

1. Dapat berdiri pada umur : 2.5 tahun

2. Dapat berjalan pada umur : 2.5 tahun

3. Naik sepeda roda tiga pada umur : Belum bisa

4. Naik sepeda roda dua pada umur : Belum bisa

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 132: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

117

5. Bicara dengan kalimat lengkap : Belum bisa

6. Kesulitan gerakan yang dialami : Lompat, mengayuh, menyikat gigi

7. Status gizi balita (baik/kurang) : Baik

8. Riwayat kesehatan (baik/kurang) : Usia 2 bulan panas 39oC, 4 bulan

panas d an b erak d arah, U sia 1 0/11

bulan opname

9. Penggunaan tangan dominan : Kanan

E. Perkembangan Bahasa

1. Meraban/Berceloteh pada Umur : 8-9 bulan

2. Mengungkapkan satu suku kata yang

bermakna kalimat (misal: pa bermakna

bapak) pada umur : 1 tahun

3. Berbicara dengan satu kata bermakna

pada umur : 2.5 tahun

4. Berbicara dengan kalimat lengkap

sederhana pada umur : 2.5 tahun

F. Perkembangan Sosial

1. Hubungan dengan saudara : Suka usil

2. Hubungan dengan teman : Suka usil

3. Hubungan dengan orang tua : Manja

4. Hobi : Bermain, otak atik

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 133: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

118

5. Minat khusus : -

G. Perkembangan Pendidikan

1. Masuk TK umur : 4.5 tahun

2. Lama pendidikan di TK : -

3. Kesulitan selama di TK : Bersoalisasi/adaptasi

4. Masuk SD umur : -

5. Kesulitan selama di SD : -

6. Pernah tidak naik kelas : -

7. Pelayanan khusus yang pernah

diterima anak : Terapi pijat

8. Prestasi belajar yang dicapai : -

9. Mata pelajaran yang dirasa paling sulit : -

10. Mata pelajaran yang dirasa paling

disenangi : -

11. Keterangan lain yang dianggap perlu : Alergi makanan ikan dan unggas.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 134: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

119

FORMULIR

LATAR BELAKANG SUBJEK 5

A. Identitas Anak:

1. Nama : A. S

2. Tempat dan tanggal lahir : Sidoarjo, 10 September 2005

3. Umur : 11 tahun

4. Jenis kelamin : Laki-laki

5. Agama : Islam

6. Status anak : Kandung

7. Anak ke dari dari jumlah saudara : 3

B. Riwayat Kelahiran

1. Perkembangan masa kehamilan : Tidak ada gangguan

2. Penyakit pada masa kehamilan : -

3. Usia kandungan : 9 bulan

4. Riwayat proses kelahiran : Caesar

5. Tempat kelahiran : RS Siti Hajar

6. Penolong proses kelahiran : Dokter

7. Gangguan saat bayi lahir : -

8. Berat bayi : 3.8 kg

9. Panjang bayi : 53 cm

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 135: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

120

10. Tanda-tanda kelainan pada bayi : Sempat masuk inkubator

dikarenakan kurang sinar

C. Perkembangan Masa Balita

1. Menyusu ibunya hingga umur : 13 bulan

2. Minum susu kaleng hingga mur : 4 tahun

3. Imunisasi (lengkap/tidak) : Lengkap

4. Pemeriksaan/penimbangan (rutin/tidak) : -

5. Kualitas makanan : Tidak mau sayur

6. Kuantitas makanan : 3x1 sehari

7. Kesulitan makan (ya/tidak) : Tidak

D. Perkembangan Fisik

1. Dapat berdiri pada umur : 9 bulan

2. Dapat berjalan pada umur : 12 bulan

3. Naik sepeda roda tiga pada umur : Tidak bisa

4. Naik sepeda roda dua pada umur : Tidak bisa

5. Bicara dengan kalimat lengkap : 2.5 tahun

6. Kesulitan gerakan yang dialami : -

7. Status gizi balita (baik/kurang) : Sudah cukup

8. Riwayat kesehatan (baik/kurang) : Baik

9. Penggunaan tangan dominan : Kanan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 136: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

121

E. Perkembangan Bahasa

1. Meraban/Berceloteh pada Umur : Kurang dari 3 bulan

2. Mengungkapkan satu suku kata yang

bermakna kalimat (misal: pa bermakna

bapak) pada umur : 7 bulan

3. Berbicara dengan satu kata bermakna

pada umur : 12 bulan

4. Berbicara dengan kalimat lengkap

sederhana pada umur : 2 tahun

F. Perkembangan Sosial

1. Hubungan dengan saudara : Baik

2. Hubungan dengan teman : Baik

3. Hubungan dengan orang tua : Baik

4. Hobi : Renang

5. Minat khusus : Cerita

G. Perkembangan Pendidikan

1. Masuk TK umur : 4 tahun

2. Lama pendidikan di TK : 3 tahun

3. Kesulitan selama di TK : Tidak bisa berteman

4. Masuk SD umur : 7 tahun

5. Kesulitan selama di SD : Tidak bisa membaca

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 137: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

122

6. Pernah tidak naik kelas : -

7. Pelayanan khusus yang pernah

diterima anak : -

8. Prestasi belajar yang dicapai : -

9. Mata pelajaran yang dirasa paling sulit : -

10. Mata pelajaran yang dirasa paling

disenangi : Olahraga

11. Keterangan lain yang dianggap perlu : -

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 138: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

123

LAMPIRAN II

(Foto Fasilitas dan Kegiatan di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya)

Foto 1.

Gedung Sekolah

Foto 2.

Galuh Mart

Foto 3.

Proses Belajar Mengajar di Kelas

Foto 4.

Suasana Jam Istirahat

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 139: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

124

LAMPIRAN III

(Foto Bacaan yang Digunakan Subjek)

Foto 1: Bacaan 1 Subjek 1

Foto 2: Bacaan 1 Subjek 1

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 140: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

125

Foto 3: Bacaan 2 Subjek 1

Foto 4:Bacaan 2 Subjek 1

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 141: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

126

Foto 5: Bacaan 2 Subjek 1

Foto 6: Bacaan 3 SUbjek 1

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 142: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

127

Foto 7: Bacaan 4 Subjek 1

Foto 8: Bacaan 5 Subjek 1

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 143: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

128

Foto 9: Bacaan 1 Subjek 2

Foto 10 : Bacaan 2 Subjek 2

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 144: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

129

Foto 11: Bacaan 3 Subjek 2

Foto 12: Bacaan 1 Subjek 3

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 145: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

130

Foto 13: Bacaan 1 Subjek 3

Foto 14: Bacaan 2 Subjek 3

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 146: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

131

Foto 15: Bacaan 2 Subjek 3

Foto 16: Bacaan 3 Subjek 3

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 147: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

132

Foto 17: Bacaan 3 Subjek 3

Foto 18: Bacaan 4 Subjek 3

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 148: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

133

Foto 19: Bacaan 5 Subjek 3

Foto 20: Bacan 6 Subjek 3

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 149: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

134

Foto 21: Bacaan 6 Subjek 3

Foto 22: Bacaan 7 Subjek 3

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 150: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

135

Foto 23: Bacaan 1 Subjek 4

Foto 24: Bacaan 2 Subjek 4

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 151: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

136

Foto 25: Bacaan 3 Subjek 4

Foto 26: Bacaan 4 Subjek 4

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 152: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

137

Foto 27: Bacaan 5 Subjek 4

Foto 28: Bacaan 1 Subjek 5

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 153: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

138

Foto 29: Bacaan 2 Subjek 5

Foto 30: Bacaan 3 Subjek 5

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 154: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

139

Foto 31: Bacaan 4 Subjek 5

Foto 32: Bacaan 4 Subjek 5

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 155: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

140

Foto 33: Bacaan 5 Subjek 5

Foto 34: Bacaan 6 Subjek 5

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 156: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

141

Foto 35: Bacaan 6 Subjek 5

Foto 36: Bacaan 7 Subjek 5

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 157: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

142

Foto 37: Bacaan 8 Subjek 5

Foto 38: Bacaan 8 Subjek 5

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 158: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

143

Foto 39: Bacaan 9 Subjek 5

Foto 40: Bacaan 9 Subjek 5

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 159: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

144

LAMPIRAN IV

(Surat Keterangan Penelitian)

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA

Page 160: SKRIPSI - Repositoryrepository.unair.ac.id/56370/13/FS_BI_52-16_Ama_k.pdf · temukan menyebabkan perubahan pola suku kata dari suku kata tertutup menjadi suku kata terbuka, dan suku

145

145

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KESULITAN MEMBACA KATA... INTAN AMALIA