slide pemasyarakatan baru

64
IV. SISTEM PEMASYARAKATAN Menurut Sahardjo: “cikal bakal pelaksanaan konsep pemidanaan berdasarkan Sistem Pemasyarakatan” Istilah: Pemasyarakatan: adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan sistem, kelembagaan, dan cara pembinaan yg merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana (Pasal 1 angka 1 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

Upload: keonk-hawk

Post on 30-Jun-2015

1.527 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

no for sale

TRANSCRIPT

Page 1: Slide pemasyarakatan baru

IV. SISTEM PEMASYARAKATAN

Menurut Sahardjo: “cikal bakal pelaksanaan konsep pemidanaan

berdasarkan Sistem Pemasyarakatan” Istilah: Pemasyarakatan: adalah kegiatan untuk

melakukan pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan sistem, kelembagaan, dan cara pembinaan yg merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan pidana (Pasal 1 angka 1 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.

Page 2: Slide pemasyarakatan baru

Sistem Pemasyarakatan: adalah suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yg dilaksanakan sec terpadu antara pembina, yg dibina, dan masy utk meningkatkan kualitas WBP agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi TP sehingga dpt diterima kembali olh ling masy, aktif berperan dlm pembangunan, dan dpt hidup secara wajar sbg warga negara yg baik dan bertanggungjwb.

Page 3: Slide pemasyarakatan baru

Menurut Sahardjo juga:

Bahwa tugas hukum memberikan pengayoman kpd masy, begitupun kpd narapidana, hukum harus dpt

mengayomi dgn memberikan bekal bimb utk kembali ke masy.

Tujuan Pidana Penjara:

Pemasyarakatan

Page 4: Slide pemasyarakatan baru

Pemasyarakatan bukan semata-mata merupakan tujuan pemidanaan, akan tetapi merupakan suatu proses yg

bertujuan memulihkan kembali kesatuan hub kehidupan

penghidupan antara individu narapidana dgn narapidana lainnya maupun antara individu dgn masy dimana ia akan kembali menjadi

anggotanya.

Page 5: Slide pemasyarakatan baru

Konprensi Dinas Pemasy di Lembang 27 April 1964 ditetapkan sbg hari Pemasyarakatan, menghasilakn 10 rumusan sebagai pedoman pelaksanaan konsep pemidanaan di Indonesia yang disebut sbg Sepuluh

Prinsip Pokok Sistem Pemasyarakatan: 1. Orang yg tersesat diayomi jg, dgn

memberikan kepadanya bekal hidup sbg warga yg baik dan berguna dlm masy;

2. Pidana yg dijatuhkan bkn merupakan balas dendam bagi neg. Satu-satunya derita bagi narapidana adalah hilangnya kemerdekaan bergerak;

3. Rasa tobat tidaklah dapat dicapai dgn menyiksa melainkan dgn bimbingan;

Page 6: Slide pemasyarakatan baru

4. Negara tdk berhak membuat seorang narapidana lebih buruk atau lebih jahat daripada sebelum ia masuk LP;

5. Sebelum kehilangan kemerdekaan bergerak, narapidana harus diperkenalkan kpd masyarakat dan tdk boleh diasingkan dari masy;

6. Pekerjaan yg diberikan kpd narapidana tdk boleh bersifat mengisi waktu atau hanya diperuntukan bagi kepentingan LP atau negara saja. Pekerjaan yg diberikan harus ditujukan utk pembangunan negara.

7. Bimbingan dan didikan harus berdasarkan azas Pancasila.

Page 7: Slide pemasyarakatan baru

8. Tiap orang adalah manusia dan harus diperlakukan sbg manusia meskipun ia telah tersesat. Tidak boleh ditunjukan kpd narapidana bhw ia penjahat.

9. Narapidana itu harus dijatuhi pidana hilang kemerdekaan.

10. Sarana fisik bangunan LP dewasa ini merupakan salah satu hambatan pelaksanaan sistem pemasyarakata.

Page 8: Slide pemasyarakatan baru

Hal tsb berkaitan dgn Declaration of Human Right (PBB).Jadi seluruh anggota PBB dianjurkan untuk menerapkan “Standard Minimum Rules for the Treatment of Prisoners”.Di Indonesia anjuran tsb diterapkan melalui Sist Pemasy gagasan Saharjdo yg merupakan sistem perlakuan terhadap narapidana melalui pembinaan.Sist Pemasy menghendaki adanya keterlibatan potensi di dalam masy termasuk petugas dan narapidana sendiri.

Page 9: Slide pemasyarakatan baru

Pemasyarakatan dikenal sbg resosialisasi/resocialization, merupakan suatu sistem pemidanaan di Indonesia sbg pengganti konsep penjara yg diabaikan mengabaikan harkat manusia terhadap seorang narapidana.

Pemasyarakatan suatu konsep oleh karenanya perlu disadari dengan benar fungsi, tujuan dari pemidanaan.

Page 10: Slide pemasyarakatan baru

Tujuan Pemidaan dlm Konsep KUHP Nasional:

a. Mencegah dilakukannya tindak pidana dgn menegakkan norma hukum demi pengayoman masy;

b. Memasyarakatkan narapidana dgn mengadakan pembinaan sehingga menjadikannyan org yg baik dan berguna;

c. Menyelesaikan konflik yg ditimbulkan oleh tindak pidana, memulihkan keseimbangan dan mendatangkan rasa damai dlm masy, dan

d. Membebaskan rasa bersalah pada narapidana.

Page 11: Slide pemasyarakatan baru

Tujuan pertama, mengandung suatu pandangan memberikan perlindungan kpd masyarakat dr kejht;Tujuan kedua, pemidanaan bermaksud utk meresosialisasi narapidana dan mengintegrasikan yg bersangkutan ke dlm masy;Tujuan ketiga, dihubungkan dgn reaksi adat adalah untuk mengembalikan keseimbangan di dlm masy yg telah terganggu oleh suatu TP;

(apabila ini diabaikan maka masy akan melakukan tindakan sendiri yg dianggapnya akan memberi keseimbangan dlm masy tsb.Tujuan keempat, membebaskan rasa bersalah napi lebih kpd tujuan spiritual. Perlu mendapatkan perhatian meskipun pidana nestapa baginya, akan tetapi pelaksanan pemidanaan tdk utk menderitakan terlebih lg merendahkan martabat.

Page 12: Slide pemasyarakatan baru

Perbandingan dgn tujuan pemidanaan di Jepang, ada 5 yaitu:

1. pembalasan (retribution);2. menakut-nakuti sec umum (general

deterrence);3. menakut-nakuti sec khusus (special

deterrence);4. membuat tidak mampu

(incapacitation);5. memperbaiki (rehabilitation).

Page 13: Slide pemasyarakatan baru

Penggolongan tujuan pemidanaan di Negeri Belanda:

Tujuan utk mempengaruhi perilaku manusia yg sesuai dgn aturan hk. Dlm gol ini tujuan dpt dibedakan antara pengaruh yg ditujukan kpd para pelanggar hk dan perilaku org2x lainnya;Tujuan menghilangkan keresahan dan keadaan tdk damai yg ditimbulkan oleh terjadinya TP, yg lazim disebut penyelesaian konflik.

Page 14: Slide pemasyarakatan baru

OKI, LEMBAGA PEMASYARAKATAN sebagai komponen akhir dari Sistem Peradilan Pidana yang diibaratkan sebagai ban berjalan, yg dlm hal ini hrs menunjukan keberhasilan produk sec utuh. Gambaran keberhasilan pencegahan dan pemberantasan kejahatan hrs dpt dilihat sbg produk akhir, jd penjaga pintu akhir sistem ini ad LP.

Page 15: Slide pemasyarakatan baru

LP bukan saja membina narapidana sedemikian rupa sehingga dpt kembali ke masy dgn mematuhi kembali norma2x yg ada dlm masy, akan tetapi jg dpt memberikan peringatan kpd masy utk tdk berbuat TP.

Peran lain dari LP yaitu membangun manusia Indonesia seutuhnya. Dimana kesempatan pembinaan di LP dpt dipergunakan utk pembangunan.

Page 16: Slide pemasyarakatan baru

MENGENAI PEMBINAAN AKAN DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN SELANJUTNYA.

“SISTEM BARU PEMBINAAN NARAPIDANA”

Page 17: Slide pemasyarakatan baru

V. SISTEM PEMBINAAN NARAPIDANA

A. PEMBINAAN NARAPIDANA

Pembinaan napi ad suatu sistem untuk mencapai suatu tujuan.Terdiri dari 14 komponen, yaitu:

1. Falsafah 2. Dasar Hukum 3. Tujuan 4. Pendekatan sistem 5. Klasifikasi 6. Pendekatan klasifikasi 7. Perlakuan terhadap napi 8. Orientasi pembinaan 9. Sifat pembinaan 10. Remisi 11. Bentuk bangunan 12. Narapidana 13. Keluarga napi 14. Pembina/Pemerintah

Page 18: Slide pemasyarakatan baru

Ad 1. Falsafah1.Sist. Kepenjaraan (Reglement Penjara) Stbl 1917 No.708.

2.Sist. Pemasyarakatan (Pancasila)3.Sist Baru Pemasyarakatan (Pancasila)

Ad 2. Dasar Hukum1.Sist. Kepenjaraan Gestichten Reglement (Reglement Penjara) Stbl 1917 No.708. 2.Sist. Pemasyarakatan Gestichten Reglement (Reglement Penjara) Stbl 1917 No.708 dgn perubahannya3. Sist Baru Pemasyarakatan (dirumuskan dlm undang-

undang nasional)

Page 19: Slide pemasyarakatan baru

Ad 3. Tujuan

1.Sist. Kepenjaraan, tujuan pemidanaan ad: penjeraan

2.Sist. Pemasyarakatan, tujuan pemidanaan ad: pembinaan dan bimbingan.

3.Sist Baru Pemasyarakatan, tujuan pemidanaan ad: meningkatkan kesadaran (consciousness) narapidana akan eksistensinya sebagai manusia.

Page 20: Slide pemasyarakatan baru

Ad 4. Pendekatan Sistem1.Sist. Kepenjaraan: Security approach “Pendekatan

keamanan”(Keamanan penjara lebih diutamakan). Napi cenderung hanya sbg obyek. Diberi nomor,

dikalsifikasikan menrt berat ringannya tp yg dilakukan, lamanya pidana.

2.Sist. Pemasyarakatan, masih “Pendekatan Keamanan”. Ditambah dengan pembinaan & bimbingan

3.Sist Baru Pemasyarakatan, Pendekatan kesadaran (consciousness approach). Gabungan antara pendekatan keamanan dan pembinaan.

Page 21: Slide pemasyarakatan baru

Ad. 5 Klasifikasi1. Sist. Kepenjaraan ada klasifikasi pidana (Dikenal B-I, B-II-a, B-

II-b, B-III). Ada Maximum Security.2. Sist. Pemasyarakatan, klasifikasi masih digunakan hanya saja

berbeda dlm pengawasan. Ada 3 klasifikasi pengwsan: 1. maximal security; (B-I, resedivis, subversi, moord,

perampokan, pencurian dgn kekerasan, atau beberapa napi yg membahayakan LP)

2. medium security; napi yg lebih ringan pidananya atau pidana berat tepai mendapatkan pembinaan dan menunjukan tingkah laku yg baik dlm LP.

3. minimum security; napi yg mendapat pembinaan dan pengawasan ringan

Page 22: Slide pemasyarakatan baru

3. Sist Baru Pemasyarakatan: pembagian kalsifikasi terhadap mereka yg memiliki:

a.High consciousness, atau kesadaran penuh yaitu ditujukan kpd narapidana yg sec mental-spiritual telah mengenal dirinya sendiri, mampu memotivasi dirinya sendiri utnuk tetap teguh berkembang ke arah positif. Jd mampu berfikir sec positif menjalankan perinsip hidup yg benar dan hakiki serta mengembangkan diri ke arah positif.

b.Half consciousness, napi yg masih setengah sadar akan dirinya, baru tergugah hatinya ketika tahu akan nilai-nilai positif dlm hidup.

c.Low consciousness, yaitu napi yg masih sangat rendah tingkat kesadaran dirinya, baru sja masuk dlm lingkungan LP dan belum pernah merasakan pembinaan utk mengenal diri.

Page 23: Slide pemasyarakatan baru

Ad. 6 Pendekatan Klasifikasi1. Sist. Kepenjaraaan: Maximum security2. Sist. Pemasy: Max, Med, Min security3. Sist. Baru Pemasy: High, Half, Low Conscouosness

Ad.7 Perlakuan Narapidana 1. Sist. Kepenjaraan, napi sbg obyek. Eksistensinya sbg napi

kurang dihargai, tdk diberi pembinaan tetapi tenaganya sering digunakan utk kepentingan penjara.

2. Sist. Pemasyarakatan, memberlakukan napi sbg subyek, faktor manusiawi lebih banyak, eksistensi manusia lebih ditonjolkan, napi sudah dibina kelak tidak menggulangi perbuatan.

3. Sist. Baru Pemasyarakatan, napi sbg obyek dan subyek. Dasarnya kemampuan manusia untuk tetap memperlakukan manusia sbg manusia yg mempunyai eksistensi sejajar dgn manusia lain.

Subyek di sini ad: sbg kesamaan, kesejajaran, sama-sama sbg manusia.

Page 24: Slide pemasyarakatan baru

Ad. 8 Orientasi Pembinaan1. Sist. Kepenjaraaan, pembinaan bersifat Top Down Approach.

Pembinaan yg dilakukan berdasarkan program-program yg sdh ditentukan dan narapidana hrs ikut didalamnya. TDA, juga didasarkan pada pertimbangan keamanan, keterbatasan sarana pembinaan dan pandangan napi hanya sebagai obyek. Di sini eksistensi napi dlm membangung diri atau kelompoknya kurang diperhatikan.

2. Sist. Pemasyarakatan, orientasi di atas masih tetap dipertahankan. Sbg TDA, napi tdk dapat menentukan pekerjaan atau jenis pembinaan yg dipilih dan dan sangat dibutuhkannya. Sering terjadi ketidaksesuaian antara kebutuhan belajar napi dgn sarana pendidikan yg ada.

3. Sist. Baru Pemasyarakatan, orientasi pembinaan harus diubah. Orientasi menjadi Bottom Up Approach, yaitu pembinaan yg berdasarkan kebutuhan belajar narapidana. Sebelum mengetahui pembinaan yg diberikan, napi diwajibkan mengikuti pre test dahulu guna mengetahui tingkat pengetahuan, keahlian dan hasrat belajar napi.

Page 25: Slide pemasyarakatan baru

Ad. 9 Sifat Pekerjaan1. Sist. Kepenjaraan, pemberian pekerjaan lebih bersifat

ekspliotasi tenaga napi untuk menghasilkan produk yg mempunyai nilai ekonomis.Pertimbangan lain krn napi telah merugikan masyarakat dan negara jadi diharapkan mampu menghasilkan nilai ekonomis untuk negara.

2. Sist. Pemasyarakatan, sifat pemberian kerja kpd narapidana ad pembinaan dgn melatih bekerja bagi narapidana agar sekembalinya ke masyarakat memiliki kepandaian untuk bekal hidup dan tidak lagi melakukan TP. Masih bersifat TDA .

3. Sist. Baru Pemasyarakatan, sifat pekerjaan yaitu menanamkan rasa percaya diri, kemampuan mengembangkan diri sendiri sehingga mampu mandiri. Sifat pemberian pekerjaan/pembinaan bertitik tolak dari pembinaan diri sendiri dan tujuan hidup yg ingin dicapai. Serta latihan khusus problem solving.

Page 26: Slide pemasyarakatan baru

Ad 10. RemisiPengurangan hukuman selama napi menjalani hukuman

berubah dari waktu ke waktu.1. Sist. Kepenjaraan, remisi sebagai anugerah, artinya

anugerah pemerintah kpd napi. Dalam Gestichen Reglement, remisi diberikan hanya pada hari ulang tahun Ratu Belanda. Baru pd th 1950 berdasarkan Keppres No. 156/1950, remisi diberikan pada Hut RI.

2. Sist. Pemasyarakatan, remisi sebagai hak napi yg memenuhi persyaratan yg telah ditetapkan.

3. Sist. Baru Pemasyarakatan, remisi ditempatkan sbg salah satu motivasi bagi napi untuk membina diri sendiri, karena remisi di sini sbg hak dan kewajiban napi.Artinya jika napi benar-benar melaksanakan kewajibannya, ia berhak untuk mendapatkan remisi.

Page 27: Slide pemasyarakatan baru

Ad 11. Bentuk Bangunan 1. Sist. Kepenjaraan, bangunan penjara dirancang secara khusus

untuk membuat jera para pelaku. Bangunan penjara dirancang sedemikian rupa membuat org tidak kerasan, tidak suka tinggal di penjara. Muncul silent system, yaitu sel khusus satu org, dgn pintu rangkap yaitu pintu jeruji diberi rangkap dgn pintu kayu.

2. Sist. Pemasyarakatan, bangunan penjara masih dipergunakan, hanya nama berubah menjadi Lembaga Pemasyarakatan. Di sini juga ada LP Terbuka.

3. Sist. Baru Pembinaan/Pemasyarakatan, bangunan LP mendapat prioritas khusus. Bentuk lain yg diterapkan untuk mengubah image penjara, adalah memperbanyak kemungkinan pemberian pidana di luar LP. Bentuk bangunan seperti Half Way House, yaitu bangunan LP yg hanya digunakan oleh napi untuk tidur saja. Disiang hari para napi melakukan kegiatan positif lainnya. Pengawasan hanya pada malam hari saja. Dan bangunan rumah ini bisa dlm lingkungan pemukiman penduduk atau rumah pidana susun.

Page 28: Slide pemasyarakatan baru

Ad 12. Narapidana1. Sist. Kepenjaraan, peranan napi untuk membina

dirinya sendiri sama sekali tidak diperhatikan. Napi tidak dibina dibiarkan saja. Tugas penjara hanya mengawasi napi agar tdk membuat keonaran. Pendidikan dan pekerjaan hanya bersifat ekonomis.

2. Sist. Pemasyarakatan, napi sudah diperlakukan sbg subyek pembinaan dan diperlakukan secara manusiawi.Tujuan pemidanaan sbg pembinaa.

3. Sist. Baru pemasyarakatan, napi dibawa kearah pengenalan diri sendiri dengan beberapa metode sehingga mengetahui potensi yg ada di dalam dirinya. Bekal untuk membina orang lain/kelompoknya.

Page 29: Slide pemasyarakatan baru

Ad 13. Keluarga/Masyarakat1. Sist. Kepenjaraaan, peranan keluarga dan masyarakat

kurang mendapat perhatian. Kel dan masy tidak diberikan kesempatan utk berpartisipasi dlm pembinaan napi. Napi bahkan dijauhkan dari kel dan masy krn dianggap menggangu ketertiban masy.

2. Sist. Pemasyarakatan, sudah mulai muncul pentingnya hub napi dgn kel dan masy. Tersedianya media cetak, telivisi, radio memperlancar hub napi dan masy.

3. Sist. Baru pemasyarakatan, peran kel dan masy sbg komponen yg berperan penting dlm pembinaan napi. Misal dengan pengumpulan sejumlah kel napi dan diberikan pengertian tentang pentingnya kel dlm pembinaan napi. Kel diberikan lap perkembangan napi tahap dmi tahap. Masy juga harus mengetahui sec jelas mengenai program-program dan tahap pembinaan napi di LP.

Page 30: Slide pemasyarakatan baru

Ad. 14 Pembina/Pemerintah1. Sist. Kepenjaraan, peran petugas sbg pembinan adalah

membuat jera para napiagar tidak mengulangi perbuatannya. Cara membuat jera napi dirasakan kuramng manusiawi.

2. Sist. Pemasyarakatan, sudah menyesuaikan dengan falsafah Pancasila. Tujuan pembinaan adalah mengembalikan napi kemasyarakat. Pembinaan mengalami banyak kemajuan misalnya adanya penelitian tentang napi dgn membuat case study.

3. Sist.Baru pemasyarakatan, petugas membantu napi untuk mampu mengenal diri sendiri. Pengenalan diri sendiri akan tingkat kesadaran napi menjadi lebih tinggi. Tanpa mengenal dirinya, napi tidak akan mampu memperbaiki diri dan mengubah tingkah lakunya. Dengan pengenalan diri napi akan mampu mengetahui kelemahan-kelemahan dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki yang akan dijadikan pijakan bagi perubahan dirinya.

Page 31: Slide pemasyarakatan baru

B.Tujuan Pembinaan Pemidanaan berarti upaya dari negara untuk memelihara kebutuhan dan kepentingan umum, yaitu kebutuhan dan kepentingan para warga negara secara bersama-sama atau sendiri-sendiri yg tidak seluruhnya dapat dilakukan oleh warga itu sendiri. Jadi jika seorang warga negara dirugikan oleh org lain, dan ia tidak boleh melakukan pembalasan maka kebutuhan dan kepentingannya diwakili dan dijalankan oleh negara.

Page 32: Slide pemasyarakatan baru

Tujuan pembinaan adalah pemasyarakatan dapat dibagi dalam tiga hal (gagasan Saharjdo):

1. Setelah ke luar dari LP tidak lagi melakukan tp. 2. Menjadi manusia yg berguna, ber- peran aktif dan kreatif dalam mem- bangun bangsa dan negara. 3. Mampu mendekatkan diri kepada Tuhan YME dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Page 33: Slide pemasyarakatan baru

Menurut C.I. Harsono, beliau menawarkan tentang tujuan pembinaan adalah kesadaran (consciousness). Untuk memperoleh kesadaran maka ia harus mengenal dirinya sendiri.Kesadaran sbg tujuan pembinaan narapidana, dapat dilakukan dengan berbagai tahap, yaitu:

Page 34: Slide pemasyarakatan baru

1. Mengenal diri sendiri;2. Memiliki kesadaran beragama;3. Mengenal potensi diri;4. Mengenal cara memotivasi;5. Mampu memotivasi orang lain;6. Mampu memiliki kesadaran yang tinggi, baik untuk diri sendiri,

keluarga, kelompoknya, masyarakat sekelilingnya, agama, bangsa dan negaranya;

7. Mampu berfikir dan bertindak, membuat keputusan sendiri dan mampu bertindak sesuai dgn keputusannya. Terbentuk sikap mandiri;

8. Memiliki kepercayaan diri yang kuat;9. Memiliki tanggung jawab;10. Menjadi pribadi yg utuh, mampu menghadapi segala tantangan,

hambatan, rintangan dalam setiap langkah kehidupannya.

Page 35: Slide pemasyarakatan baru

C. Prinsip-prinsip Dasar Pembinaan

Membina narapidana harus menggunakan prinsip-prinsip pembinaan narapidana. Terdapat empat komponen dalam pembinaan narapidana, yaitu:

1. Diri sendiri, yaitu narapidana itu sendiri;2. Keluarga, adalah anggota keluarga inti, atau keluarga dekat;3. Masyarakat, adalah orang-orang yang berada disekelilinh

narapidana pada saat masih di luar LP/Rutan dapat masyarakat biasa, pemuka masyarakat atau pejabat setempat.

4. Petugas, dapat berupa petugas kepolisian, pengacara, petugas keagamaan, petugas sosial, petugas LP, Rutan,dsb.

Page 36: Slide pemasyarakatan baru

Di dalam proses pembinaan napi sendiri, pembinaan muncul dari diri napi bukan org lain. Seseorang yg ingin merubah diri sendiri harus memilih beberapa persyaratan, antara lain:

1. kemauan/hasrat; 2. kepercayaan diri; 3. berani mengambil keputusan; 4. berani menanggung resiko; 5. termotivasi untuk terus-menerus merubah diri.

Page 37: Slide pemasyarakatan baru

Di dalam pembinaan napi, keluarga juga diharapkan dalam menggunakan haknya untuk ikut berperan aktif dalam membina anggota kel yg menjadi napi. Peran aktif tersebut didasarkan atas berbagai pertimbangan:

1. Napi ad bagian dari kel; 2. Perlu ada kerjasama antar kel dan LP/Rutan dlm membina napi; 3. Perlu sumbang saran, komunikasi timbal balik antara kel dgn LP/Rutan yg membina napi; 4. Perlu pembinaan yg terus menerus oleh pihak kel terhadap anggota kel yg menjadi napi.

Page 38: Slide pemasyarakatan baru

Peran serta masyarakat juga sangat diharapkan dalam pembinaan napi. Selain perhatian masy kepada kel napi, kunjungan anggota masy ke LP juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan pembinaan napi serta dapat mendorong napi untuk merubah diri menjadi lebih baik berguna bagi masy.Peran petugas pemerintah dan kelompok masy sangat besar pengaruhnya dalam pembinaan napi. Pembinaan napi harus dimulai sejak seorang napi berstatus sbg tersangka.

Page 39: Slide pemasyarakatan baru

D. Tempat Pembinaan Narapidana

Kita mengenal dua tempat pembinaan napi, yaitu pertama di dalam LP/rutan, kedua di luar LP/Rutan.

Sebagian besar napi ditempatkan di Lp/Rutan. Sebenarnya napi ahrus dipidana dan dibina di LP saja. Sedang Rutan hanya untuk tahanan.

Di dalam LP Napi telah kehilangan kebebasan bergerak, telah dirampas untuk jangka waktu tertentu bahkan seumur hidup.

Di dalam LP seorang napi tidak hanya dipidana secara fisik tetapi juga secara psikologis. Pidana se cara psikologis merupakan beban yg berat bagi napi.

Page 40: Slide pemasyarakatan baru

Dampak psikologis tersebut antara lain:1. Loos of personality;2. Loos of security;3. Loos of liberty;4. Loos of personal communication;5. Loos of good dan service;6. Loos of heterosexual;7. Loos of prestige;8. Loos of belief;9. Loos of creativity;

Page 41: Slide pemasyarakatan baru

SOSIALISASI : SUATU PROSES INTERAKSI BAGI SESEORANG UNTUK MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK DAN PATUH PADA HUKUM.PRISONIZATION: SUATU PROSES INTERAKSI UNTUK MENJADI LEBIH KRIMINIL DARIPADA SEBELUMNYA SESEORANG MASUK KE DALAM PENJARA.RESOSIALISASI: MENGEMBALIKAN DAN MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN, KEMAMPUAN DAN MOTIVASI SESEORANG NARAPIDANA SEBAGAI WARGA MASYARAKAT YG BAIK DAN BERGUNA.

Page 42: Slide pemasyarakatan baru

Pembinaan di luar LP mulai dikembangkan sebagai alternatif setelah seseorang menjalani pidana di LP dan memenuhi syarat untuk menjalani pembinaan di luar LP. Pembinaan tersebut antara lain:

1. Pembinaan dalam keluarga napi. 2. Pembinaan dlm LP Terbuka. 3. Bekerja atau bersekolah di luar LP. 4. Pidana waktu luang. 5. Rumah transisi.

Page 43: Slide pemasyarakatan baru

VI. METODE PEMBINAAN

Sub Pokok Bahasan:

A. Metode Pembinaan berdasarkan situasi

B. Pembinaan Perorangan (Individual Treatment)

C. Pembinaan secara Kelompok (Classical Treatment)

D. Belajar dari Pengalaman (Experiential Learning)

E. Auto Sugesti

Page 44: Slide pemasyarakatan baru

METODE PEMBINAAN

Narapidana masyarakat yg heterogen yg terdiri dari berbagai macam manusia.Dengan LB ekonomi, sosial, pendidikan yg tidak sama.Menyebabkan penyampaian materi dilakukan dengan melihat banyak sudut pandang.Materi pembinaan sama, hanya disampaikan berbeda kpd beberapa napi.Menyebabkan pembina napi harus mengenal banyak metode pembinaan.Krn pembinaan awal sudah dimulai pada saat napi memasuki kehidupan LP atau Rutan.

Page 45: Slide pemasyarakatan baru

Terdapat beberapa Metode Pembinaan sbb:

A. Metode Pembinaan Berdasarkan Situasi

Dlm kehidupan sehari-hari, cenderung napi atau orang biasa mempunyai kecenderungan terpengaruh oleh situasi.

Apakah situasi alam, sosial, kejiwaan dll. Mereka yg tergantung dengan situasi alam tidak

akan merubah dirinya menjadi maju, tidak mampu mengenal diri, tidak akan mampu untuk merubah diri sendiri.

Kecuali keadaan alam tersebut memang tidak mampu kita kuasai. Misal; banjir, gempa bumu, tanah longsor dan bencana lainnya.

Oki, apabila para napi mampu menguasai situasi (LP atau Rutan), maka diharapkan para napi juga mampu menguasai diri sendiri, merubah diri ke arah tujuan hidup yg dicita-citakan.

Page 46: Slide pemasyarakatan baru

Situasi sosial sering mempengaruhi seseorang untuk tidak mampu berbuat atau bertindak. Misal; seorang yg merasa miskin, cacat, berasal dari kel broken home, tidak mampu menerima materi pembinaan atau pelajaran.Situasi kejiwaan,juga sering mempengaruhi seseorang. Oki, manusia tidak boleh larut tenggelam dlm situasi kejiwaan, tetapi harus segera bangkit dan menyadari bahwa situasi kejiwaan hanya sesaat yg berubah secara cepat dari waktu ke waktu.Manusia harus mampu mengantisipasi kehidupannya di masa depan.Penghancuran tidak akan membuat kemajuan pada diri sendiri tetapi akan membuat kemunduran dlm kehidupan sosial, kejiwaan, dan emosi.Jadi di dalam pembinaan berdasarkan situasi (Situational Treatment Method), harus mampu merubah cara berpikir napi, untk tidak tergantung pada situasi yg menyertai pembinaan, tetapi menguasai situasi tersebut, sehingga pembinaan dapat diterima dengan baik dan dapat dipahami secara sempurna.

Page 47: Slide pemasyarakatan baru

Pendekatan dalam Pembinaan berdasarkan situasi:

1. Pendekatan dari atas (Top Down Approach)

Materi pembinaan berasal dari pembina, atau paket pembinaan bagi narapidana telah disediakan dari atas.

Napi tidak ikut menentukan jenis pembinaan yg akan dijalaninya, tetapi langsung saja menerima pembinaan dari para pembina

Pembinaan di atas merupakan bentuk pmbinaan yg paling banyak digunakan oleh LP/Rutan.

Hal ini disebabkan karena masih minimya macam pembinaan yg tersedia di LP/Rutan dan juga krn sedikitnya pembina yg dimiliki.

Masalah yg timbul, banyak sekali pembinaan yg dilakukan tidak sesuai dengan kebutuhan pembinaan para napi sehingga hasilnya masih kurang memenuhi sasaran.

Napi hanya merasa pembinaan yg dilakukan hanya untuk mengisi waktu luang saja, tidak mempunyai m inat untuk belajar, sehingga pembinaan akan diterima dgn seenaknya.

Page 48: Slide pemasyarakatan baru

Pembinaan napi yang menggunakan pendekatan dari atas, dipilihkan materi umum yg harus diketahui setiap napi dalam rangka pembinaan bagi diri sendiri,untuk kehidupan di masa mendatang setelah ke luar dari LP/Rutan.Sedang untuk materi yg dipelajari secara khusus, keterampilan, kemampuan berkomunikasi tidak dapat digunakan pendekatan dari atas.Pembinaan dari atas harus memperhatikan faktor situasi, artinya pembina harus mampu mengubah situasi yg berada dalam sebuah pembinaan, menjadi situasi yg benar-benar disukaidan disepakati oleh peserta pembinaan, sehingga mampu menghilangkan kendala situasi pribadi.Keterikatan dengan situasi pembinaan akan sangat berguna bagi narapidana sendiri, karena secara penuh dgn semangat yang sama ikut berperan dlm upaya pembinaan diri sendiri atau kelompoknya.

Page 49: Slide pemasyarakatan baru

2. Pendekatan dari bawah (Bottom up Approach)

Pendekatan pembinaan napi dari bawah merupakan suatu cara pembinaan dengan memperhatikan kebutuhan pembinaan atau kebutuhan belajar narapidana.

Kebutuhan belajar napi tergantung pada pribadi napi sendiri dan fasilitas yg dimiliki oleh LP/Rutan setempat.

Seringkali napi tidak tahu apa kebutuhan pembinaan bagi dirinya yg disebabkan krn napi tidak tahu dan tidak mengenal dirinya sendiri.

Kesuksesan dlm membina napi terletak pada para pembina untuk mengenalkan napi kepada diri sendiri.

Dengan mengenal diri napi mampu menentukan tujuan hidupnya, akan mampu menentukan arah perubahan hidupnya.

Page 50: Slide pemasyarakatan baru

Pendekatan dari bawah, membuat napi akan menentukan kebutuhan pembinaan, kebutuhan belajarnya sendiri.Pendekatan dari bawah, membawa konsekuensi yg tinggi bagi para pembina, krn para pembina harus mampu menyediakan sarana dan prasarana bagi tercapainya tujuan pembinaan.Perbedaan yg mencolok antara pendekatan dari atas dengan pendekatan dari bawah adalah pada tujuan yg hendak dicapai.Tujuan yg hendak dicapai dlm pendekatan dari atas telah ditentukan oleh pembina.Tujuan yg hendak dicapai dlm pendekatan dari bawah ditentukan oleh napi sendiri.

Page 51: Slide pemasyarakatan baru

Pendekatan dari atas membuat napi menentukan arah pembinaan, tujuan pembinaan sesuai keinginan pembina.Pendekatan dari bawah, napi telah menentukan pembinaan sendiri sesuai dgn tujuan yang ingin dicapainya.Dlm menyusun rencana pembinaan bagi diri sendiri, seorang napi juga memerlukan narasumber, konsultan, agar pembinaan yg dipilihnya sesuai dengan kebutuhan belajar, kebutuhan pembinaan, sistematis, berurutan dan saling menunjang.Pendekatan dari bawah harus ditumbuhkembangkan dlm kehidupan narapidana, agar setiap napi mempunyai inisiatif untuk membina diri sendiri, untuk mengubah diri sendiri dan untuk merencanakan masa depannya sendiri.Pendekatan dari bawah juga mendidik napi untuk mampu mengemukakan pendapatnya, mampu mngeluarkan keinginan merubah diri sendiri untuk berpikir yg positif.Kenyataan ini merupakan penghargaan dan pengakuan bahwa napi adalah manusia yg harus diakui kemanusiannya. Tidak hanya diakui sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek.

Page 52: Slide pemasyarakatan baru

B. Metode Pembinaan Perorangan (Individual Treatment)

Pembinaan napi secara perorangan, diberikan kepada napi secara perorangan oleh petugas pembina.Pembinaan perorangan tidak harus terpisah secara sendiri-sendiri, tetapi dapat dibina dalam kelompok bersama dan penangannya secara sendiri-sendiri.Hal ini disebabkan, krn tingkat kematangan intelektual, emosi, logika dari tiap-tiap napi tidak sama. Ketidaksamaan ini menuntut diterapkannya pembinaan secara perorangan.Pembinaan secara perorangan akan banyak bermanfaatjika napi mempunyai kemauan untuk merubah dirinya sendiri.Pembinaan secara perorangan juga akan mendekatkan diri petugas dgn napi, menghilangkan rasa takut napi terhadap petugas.Pemecahan masalah sedapat mungkin dibebankan kepada napi, beberapa alternatif pemecahan masalah didiskusikan bersama untuk diambil alternatif yg terbaik.Peran pembina hanya sebagai fasilitator, motivator agar setiap napi mampu memecahkan masalahnya sendiri.Kebiasaan memecahkan masalah akan menjadikan napi mempunyai rasa percaya diri yg besar dan sebagai bekal dikemudian hari setelah ke luar dari LP/Rutan.

Page 53: Slide pemasyarakatan baru

Pendekatan berdasarkan Pembinaan Perorangan (Individual Treatment)

1. Dari dalam diri sendiri

Kemauan untuk membina diri sendiri dapat muncul dalam diri sendiri. Bila seseorang belum mampu mengenal diri sendiri, tidak akan muncuk

keinginan untuk mmbina diri sendiri. Mengenal diri sendiri meruakan hal yg penting dan pokok dalam pembinaan

narapidana. Peran LP/Rutan dlm dalam pembinaan apakah dapat menunjang napi setelah ia

ke lur dari LP/Rutan. Pembinaan harus benar-benar dilakukan dan bukan hanya sekedar pengisi

kegiatan di waktu luang. Pembinaan berorientasi pada kebutuhan kerja bagi masy, atau usaha

kewirausahaan yg membangkitkan napi untuk dpt membina diri sendiri sesuai dengan tujuan dan cita-cita hidupnya.

Apabila napi sudah mampu membina hidupnya, maka ia telah mampu untuk menentukan tujuan hidupnya.

Pengenalan diri tidak hanya mampu merubah narapidana, tetapi juga mampu untuk membentuk mental yg posisif.

Dengan mental posotif, napi akan mampu membentuk diri sendiri menjadi manuia yg baik dan akan diterima kembali oleh masy.

Jadi pembinaan secara perseorangan yg baik ad pembinaan yg telah tumbuh dari dalam diri sendiri.

Page 54: Slide pemasyarakatan baru

2. Dari luar diri sendiri

Pembinaan secara individual terhadap napi dapat dilakukan oleh para pembina, baik pembina dari LP/Rutan atau pembina dari luar yaitu; PEMBINA KEAGAMAAN, KELOMPOK MASY, atau LSM.

Pembinaan dari luar diri sendiri dapat merupakan pembinaan yg berasal atau sesuai dgn kebutuhan pembinaan napi, atau pembinaan dari luar yg dianggap oleh pembina perlu dilakukan.

Pembinaan dari luar dapat berupa pembinaan sec umum artinya materinya umum penghayatan dan pengamalan Pancasila, etika , hukum, agama dsb.

Pembinaan secara khusus dapat berupa konsultasi pribadi, psikologi, pembinaan hukum, etika, pendidikan keahlian.

Pembinaan dari luar diri biasanya didasari atas analisa dari data pribadi seorang napi, yg mengharuskan seorang napi mendapat pembinaan yg telah ditentukan oleh pembina.

Dapat terjadi napi yg tidak membutuhkan jenis pembinaan, tetapi krn berdasarkan evaluasi ia harus mendapatkan pembinaan, maka ia menerimanya.

Di sini dituntut keahlian pembina untuk menyampaikan materi pembinaan secara baik dan memnarik bagi napi, sehingga menghasilkan pembinaan sesuai yg diharapkan.

Salah satu Pembinaan dari luar diri yg terpenting adalah pengenalan diri sendiri.

Mengenal sifat, kebiasaaan, kelebihan, kekurangan kepandaian , keterampilan yg dimiliki napi.

Page 55: Slide pemasyarakatan baru

C. Pembinaan Secara Kelompok (Classical Treatment)

Pembinaan secara kelompok dapat dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab, simulasi, pembentukan tim (tim building).

Metode tergantung pada materi yg disampaikan .Peran kelompok harus tetap dilibatkanbaik sec

individu maupun kel.Pembina dan yg dibina harus aktif.Materi pembinaan tudak hanya datang adri

pembina tetapi juga dari napi atau materi yg menjadi kesepakatan bersama.

Pembinaan secara kelompok diharapkan dapat memberikan nilai positif baik kepada masyarakat juga kepada keluarga.

Page 56: Slide pemasyarakatan baru

D. Belajar dari Pengalaman (Experiential Learning)

Metode lain yg dapat digunakan dalam pembinaan adalah metode pembinaan berdasarkan pengalaman napi atau napi diminta belajar dari pengalaman.

Salah satu hal terpenting dalam belajar dari pengalaman adalah belajar mengenai komunikasi dan belajar dari pengalaman baru, baik pengalaman diri sendiri atau orang lain.

Komunikasi adalah suatu proses untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima melalui media tertentu dan dianggap telah selesai jika ada umpan balik dari penerima pesan yang diterima oleh pengirim pesan.

Komponen dalam komunikasi: 1. pengirim/penyampai pesan (sender) 2. penerima pesan (receiver) 3. pesan (message) 4. media/perantara (medium) 5. umpan balik (feedback)

Page 57: Slide pemasyarakatan baru

Dalam komunikasi untuk mencapai hasil yg efektif, maka pesan harus akurat dan umpan balik juga diterima dgn akurat pula.Komunikasi seringkali mendapat hasil yg tidak diharapkan.Dalam berkomunikasi,manusia (juga napi) harus memjauhi tiga hal, yaitu:

1. complain 2. criticize 3. condemn Comlpain berarti, jangan mengeluh tetapi ciptakannlah

sesuatu. Mengeluh hanya melihat pada sisi yg jelek dari kehidupan jadi harus kita hindari dengan cara menviptakan sesuatu yg positif.

Criticize berati, janganlah senang mengkritik orang lain sementara diri sendiri tidak senang dikritik.Kritikan tidak ditujukan kepada individu tetapim kepada tingkah lakunya.

Condemn, berarti menjatuhakn, mengutuk, memvonis orang lain.

Page 58: Slide pemasyarakatan baru

Hal-hal yg harus diperhatikan dalam berkomunikasi dgn orang lain:

1. Berkomunikasi Manusia harus siap berkomunikasi dengan orang lain. Biasanya

manusia tidak mau mendengar pendapat orang lain. Jika kita mau berhasil dalam komunikasi kita harus mau mendengar pendapat orang lain.

2. Berempati Manusia harus siap merasakan penderitaan, kebahagian, masalah

dan kesulitan orang lain.3. Mengerti orang lain Artinya kita harus mampu mengerti kemauan orang lain.4. Ketulusan hati Artinya manusia harus mau melakukan segala sesuatu yg positif

dengan ketulusan hati. Sebab apa yg ada di dalam hati manusia (tuluis atau tidak tulus) dalam melakukan sesuatu akan tercermin dalam wajah manusia.

5. Inisiatif Artinya manusia harus mampu membuka diri sendiri, secara terbuka

untuk berkomunikasi dengan orang lain. Berinisiatif dan berinteraksi secara positif dalam berkomunikasi.

Page 59: Slide pemasyarakatan baru

6. Friendly Artinya manusia harus ramah, gampang bersama-sama dengan orang

lain, untuk melakukan komunikasi. Tidak menutup diri untuk berkomunikasi.

7. Antusias Artinya dalam berkomunikasi manusia harus dapat berkomunikasi

dengan semangat sehingga akan membuat lawan berkomunikasi jika tidak menutup diri.

8 Rendah hati Artinya keberhasilan sebuah komunikasi hanya mungkin didasari

dengan rasa rendah hati.9. Kemampuan komunikasi Artinya kita harus mampu menggunakan segenap kemampuan kita

untuk berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya dalam hal mengadakan pemeriksaan dgn terdakwa atau dengan orang lain yg tidak dapat berbahasa Indonesia.

10. Siap menolong Artinya manusia tidak boleh mementingkan diri sendiri tetapi juga harus

siap menolong orang lain.11. Mencintai dan melayani Artinya dalam berkomunikasi manusia harus menggunakan prinsip

mencintai dan melayani. JIka kita ingin berhasil dalam pembinaan napi dsb prinsip mencintai dan melayani harus dipegang teguh.

12. Sopan santun Artinya dalam berkomunikasi sopan santun tetap harus digunakan,

menghargai menghormati orang l,ain tetap dijaga.

Page 60: Slide pemasyarakatan baru

E. Auto Sugesti

Auto sugesti bagian dari motivasiAuto sugesti adalah sarana/alat untuk mempengaruhi bawah sadar manusia dengan cara memasukan saran-saran/pengaruh/perintah untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan saran yg diberikan.Auto sugesti berfungsi sebagai sarana untuk merubah diri sendiri, mencapai tujuan, cita-cita dan berbuat yg lebih baik.Perubahan hanya mungkin dilakukan jika manusia mempunyai kemauan, kehendak, hasrat, motivasi untuk merubah diri.

Page 61: Slide pemasyarakatan baru

Derajat motivasi dalam diri manusia:

1. Rasa puas Pada tahap ini seorang telah merasa puas dengan apa yang

dicapainya dan menolak serta mengabaikan usulan untuk mengadakan perubahan.

2. Fatalisme Pada tahap ini manusia pasrah kepada nasib, sudah melihat kpd

pentingnya perubahan, tetapi menganggap bahwa perubahan terjadi akibat pengaruh dari luar yang menentukan. Jadi perubahan tidak dirasa mulai dari diri sendiri.

3. Pesimisme Pada tahap in I seorang telah mengakui pentingnya perubahan,

tetapi tidak melakukan tindakan untuk berubah, karena merasa dirinya tidak mampu, sudah tua,masih terlalu muda, kurang pendidikan dsb.

4. Kebimbangan Pada tahap ini seseorang sudah merasa bahwa perubahan itu

penting, mempunyai minat untuk melakukan perubahan, tetapi takut gagal.

Page 62: Slide pemasyarakatan baru

5. Ketidaktegasan Pada tahap ini manusia merasa ragu-ragu untuk melakukan

perubahan dan hanya siap untuk melakukan perubahan jika diberikan dorongan, dukungan dan motivasi.

6. Komitmen Pada tahap ini, seorang telah melakukan penilaian yg wajar.

Tidak memihak, dan bersedia mengambil langkah-langkah untuk perubahan.

7. Keyakinan Pada tahap seorang sudah memiliki keyakinan, yakin

sepenuh hati akan faedah perubahan, sap untuk bertahan jika terjadi kemunduran yg bersifat sementara.

8. Antusiame Pada tahap ini seseorang telah mampu mempunyai

keyakinan penuh , mampu melaksanakan perubahan dan siap untuk menjadi contoh dan panutan bagi orang lain

Page 63: Slide pemasyarakatan baru

“Dengan auto sugesti, seseorang akan mampu untuk memberikan saran,

pengaruh, perintah bagi diri sendiri, dari diri sendiri, untuk diri sendiri agar

melakukan perubahan sesuai dengan saran, pengaruh, perintah yg

dibuatnya”.

Page 64: Slide pemasyarakatan baru

PELAKSANAAN PIDANA PENJARA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN