slide pengasaman
DESCRIPTION
acidizingTRANSCRIPT
DEFINISI STIMULASIDEFINISI STIMULASI
STIMULASISTIMULASI
Stimulasi adalah suatu pekerjaan yang dilakukan terhadap sumur Stimulasi adalah suatu pekerjaan yang dilakukan terhadap sumur
dengan tujuan meningkatkan laju produksi dengan jalan dengan tujuan meningkatkan laju produksi dengan jalan
memperbaiki dan atau meningkatkan harga permeabilitas batuan. memperbaiki dan atau meningkatkan harga permeabilitas batuan.
Ada dua cara untuk memperbaiki permeabilitas, yaitu :Ada dua cara untuk memperbaiki permeabilitas, yaitu :
AcidizingAcidizing
Hydraulic FracturingHydraulic Fracturing
DEFINISI ACIDIZINGDEFINISI ACIDIZING
ACIDIZINGACIDIZING
Adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menanggulangi kerusakan formasi/meningkatkan kemampuan formasi yaitu dengan menginjeksikan asam ke formasi untuk melarutkan partikel-partikel penyumbat pori atau meningkatkan permeabilitas batuan dengan harapan laju produksi kembali meningkat.
KERUSAKAN KERUSAKAN FORMASIFORMASI
IDENTIFIKASI KERUSAKAN FORMASIIDENTIFIKASI KERUSAKAN FORMASI
Kerusakan formasi dapat diidentifikasi dengan Well Test yaitu Kerusakan formasi dapat diidentifikasi dengan Well Test yaitu dengan :dengan :
Pressure Build-up TestPressure Build-up Test
Pressure Drawdown Test
Selain itu juga dilakukan analisa air formasi untuk mengetahui Selain itu juga dilakukan analisa air formasi untuk mengetahui kecenderungan terbentuknya scale dari air formasi.kecenderungan terbentuknya scale dari air formasi.
Dari well Test ini kita dapatkan informasi yaitu :Dari well Test ini kita dapatkan informasi yaitu :Permeabilitas formasi (kf)Permeabilitas formasi (kf)
Harga Skin FaktorHarga Skin Faktor
Penurunan tekanan karena adanya skin (∆Ps)Penurunan tekanan karena adanya skin (∆Ps)
h m
o q 162.6 k
3.23 r C
k log -
m
Pwf - P 1.151 S
2wt
1jam
S m 0.87 Pskin
PROBLEM SCALEPROBLEM SCALE
Air formasi terdiri dari kation dan anion dimana keduanya terlarut Air formasi terdiri dari kation dan anion dimana keduanya terlarut
dalam air membentuk senyawa yang mengakibatkan terjadinya dalam air membentuk senyawa yang mengakibatkan terjadinya
proses kelarutan (solubility). proses kelarutan (solubility).
Proses terlarutnya ion-ion dalam air formasi dipengaruhi oleh Proses terlarutnya ion-ion dalam air formasi dipengaruhi oleh
tekanan, temperatur serta waktu kontak. tekanan, temperatur serta waktu kontak.
Air mempunyai batas kemampuan dalam mempertahankan Air mempunyai batas kemampuan dalam mempertahankan
senyawa ion-ion tersebut agar tetap dalam larutan sampai pada senyawa ion-ion tersebut agar tetap dalam larutan sampai pada
tekanan dan temperatur tertentu. tekanan dan temperatur tertentu.
Gambar Scale CaCO3 di TubingGambar Scale CaCO3 di Tubing
IDENTIFIKASI SCALEIDENTIFIKASI SCALE
Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi problem scale salah Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi problem scale salah satunya adalah dengan menghitung Scaling Index, dengan metode satunya adalah dengan menghitung Scaling Index, dengan metode Stiff & Davis.Stiff & Davis.
Persaman :Persaman :
Keterangan :Keterangan :
SI = Scaling IndexSI = Scaling Index
K = konstanta yang merupakan fungsi dari kadar garam, K = konstanta yang merupakan fungsi dari kadar garam,
konsentrasi dan temperatur konsentrasi dan temperatur (dari grafik)
pH = pH air sebenarnyapH = pH air sebenarnya
PAlk pCa K - pH SI
pCa =pCa =
pAlk =pAlk =
Jika SI > 0 maka larutan kelewat jenuh dan scale cenderung Jika SI > 0 maka larutan kelewat jenuh dan scale cenderung
terbentuk.terbentuk.
Jika SI < 0 maka sistem berada pada keadaan dibawah Jika SI < 0 maka sistem berada pada keadaan dibawah
kondisi jenuh sehinga scale cenderung tidak terbentuk.kondisi jenuh sehinga scale cenderung tidak terbentuk.
Jika SI = 0, maka sistem berada pada kondisi stabil Jika SI = 0, maka sistem berada pada kondisi stabil
(setimbang).(setimbang).
32
3 HCO COln 0.4375 - 8139.4
2Caln 0.4327 - .59774
JENIS ACIDIZINGJENIS ACIDIZING
Matrix AcidizingMatrix Acidizing
Adalah proses penginjeksian asam kedalam formasi produktif pada tekanan dibawah tekanan rekah formasi dengan tujuan agar reaksi dapat menyebar secara radial.
Acid FracturingAcid Fracturing
Adalah proses pelarutan yang bertujuan memperbesar rekahan sehingga terjadi peningkatan permeabilitas. Acid Fracturing ini hanya dapat diterapkan pada batugamping dan dolomit.
Acid WashingAcid Washing
Adalah proses untuk menghilangkan endapan scale yang terdapat di pipa atau di perforasi dengan menempatkan asam di posisi scale dan dibiarkan bereaksi.
MATRIX ACIDIZINGMATRIX ACIDIZING
Asam diinjeksikan dibawah tekanan rekah formasiAsam diinjeksikan dibawah tekanan rekah formasi
Matriks aicidizing efektif digunakan bila terdapat kerusakan Matriks aicidizing efektif digunakan bila terdapat kerusakan formasi.formasi.
Pengasaman pada batupasir bertujuan untuk menghilangkan Pengasaman pada batupasir bertujuan untuk menghilangkan skin damageskin damage
ACID FRACTURINGACID FRACTURING
Asam diinjeksikan diatas tekanan rekah formasiAsam diinjeksikan diatas tekanan rekah formasi
Hanya dilakukan pada reservoir batugampingHanya dilakukan pada reservoir batugamping
Acid fracturing baik dilakukan pada formasi yang memiliki Acid fracturing baik dilakukan pada formasi yang memiliki
permeabilitas alami kecil.permeabilitas alami kecil.
ACID FRACTURINGACID FRACTURING
Metode ini dapat digunakan untuk menghilangkan kerusakan Metode ini dapat digunakan untuk menghilangkan kerusakan formasi juga dapat untuk meningkatkan permeabilitas formasi formasi juga dapat untuk meningkatkan permeabilitas formasi yang tidak mengalami kerusakan.yang tidak mengalami kerusakan.
ACID FRACTURINGACID FRACTURING
Prinsip dasar acid fracturing sama dengan hydraulic fracturing, Prinsip dasar acid fracturing sama dengan hydraulic fracturing, bedanya adalah bedanya adalah bagaimana konduktivitas rekahan itu dibuat bagaimana konduktivitas rekahan itu dibuat dan bagaimana cara mempertahankan agar rekahan itu tetap dan bagaimana cara mempertahankan agar rekahan itu tetap terbuka.terbuka.
ACID WASHINGACID WASHING
Acid washing adalah proses untuk menghilangkan endapan scale yang terdapat di peralatan produksi dan di perforasi dengan menempatkan asam di posisi scale berada dan membiarkan bereaksi
POKOK – POKOK PENGASAMAN
1. Mineralogi Batuan
2. Jenis asam yang digunakan
3. Konsentrasi asam
4. Jumlahnya.
Pengasaman harus menghilangkan kerusakan formasi tanpa menimbulkan kerusakan lain di formasi;
Oleh karena itu diperlukan pemahaman tentang mineral batuan.
Tingkat keberhasilan pengasaman:
Batupasir : Kurang dari 70%Batupasir : Kurang dari 70%
Karbonat : lebih dari 90% Karbonat : lebih dari 90%
Jenis clay dan lokasinya didalam formasi
akan menentukan keberhasilan
pengasaman
Sandstone dengan Calcite > 20% dapat rusak jika diasam dengan mud acid.
Formasi dengan kadar chlorite diatas 10% dapat rusak karena HCl 15%.
Clay di matrix lebih stabil dibandingkan
dengan yang ada di pori.
Clay di matrix tidak menyebebkan kerusakan formasi yang besar.
Mineralogi batuan karbonat lebih sederhana dibandingkan batupasir
Jangan menggunakan HF didalam formasi karbonat karena reaksi antara HF dengan Ca akan mengendapkan CaF2.
JENIS ACIDJENIS ACID
ACID YANG DIGUNAKAN DI BATUAN ACID YANG DIGUNAKAN DI BATUAN KARBONATKARBONAT
Asam yang digunakan adalah Hydrochloric Acid (HCl), Acetic Asam yang digunakan adalah Hydrochloric Acid (HCl), Acetic Acid (CH3COOH), dan Formic Acid (HCOOH)Acid (CH3COOH), dan Formic Acid (HCOOH)
Konsentrasi HCl yang biasa digunakan adalah 15%, untuk Konsentrasi HCl yang biasa digunakan adalah 15%, untuk membersihkan tubing sekitar 5%. Konsentrasi HCl >15% membersihkan tubing sekitar 5%. Konsentrasi HCl >15% disebut “asam konsentrasi tinggi”.disebut “asam konsentrasi tinggi”.
Konsentrasi acetic yang biasa digunakan adalah 10%. Manfaat Konsentrasi acetic yang biasa digunakan adalah 10%. Manfaat lainnya adalah sebagai fluida perforasi pada sumur karbonat, lainnya adalah sebagai fluida perforasi pada sumur karbonat, secara alami mengurangi timbulnya unsur besi.secara alami mengurangi timbulnya unsur besi.
Konsentrasi formic yang biasa digunakan adalah 9-10%.Konsentrasi formic yang biasa digunakan adalah 9-10%.
Asam acetic dan formic umumnya digunakan pada temperatur Asam acetic dan formic umumnya digunakan pada temperatur yang tinggi karena tidak begitu korosif dibanding HCl, juga yang tinggi karena tidak begitu korosif dibanding HCl, juga untuk kedalaman yang sangat dalam.untuk kedalaman yang sangat dalam.
Urutan kekuatan reaksinya adalah HCl > Formic > AceticUrutan kekuatan reaksinya adalah HCl > Formic > Acetic
Campuran Formic – Acetic akan sukses diaplikasikan pada Campuran Formic – Acetic akan sukses diaplikasikan pada temperatur tinggi dimana dibutuhkan reaksi yang lebih lambat temperatur tinggi dimana dibutuhkan reaksi yang lebih lambat dan penetrasi asam pada kedalaman yang lebih dalam.dan penetrasi asam pada kedalaman yang lebih dalam.
Hydrochloric Acid (HCl)Hydrochloric Acid (HCl)
Merupakan jenis asam yang paling sering digunakan. Umumnya Merupakan jenis asam yang paling sering digunakan. Umumnya konsentrasi yang digunakan adalah 15 % HCl (untuk batugamping konsentrasi yang digunakan adalah 15 % HCl (untuk batugamping dan dolomite), sedangkan untuk batupasir konsentrasi yang dan dolomite), sedangkan untuk batupasir konsentrasi yang digunakan adalah 5 – 7% HCl.digunakan adalah 5 – 7% HCl.
KEUNTUNGANKEUNTUNGAN KEKURANGANKEKURANGAN Daya reaksi yang cukup Daya reaksi yang cukup
tinggi terhadap tinggi terhadap batugamping dan dolomite.batugamping dan dolomite.
Harganya relatif lebih Harganya relatif lebih murah dibanding dengan murah dibanding dengan asam jenis lain.asam jenis lain.
Memiliki sifat korosif yang Memiliki sifat korosif yang tinggi, terutama pada tinggi, terutama pada temperatur diatas 250temperatur diatas 250˚̊
Agar temperatur tidak melebihi tingkat korosifitasnya, pada penggunaan HCl biasanya ditambahkan additif yaitu Corrosion Inhibitor. Berikut adalah reaksi antara HCl dengan beberapa mineral batuan :
Calcite/limestoneCalcite/limestone 2HCl + CaCO2HCl + CaCO
3 3 → CaCl → CaCl2 2 + CO + CO
22 + H + H22OO
DolmiteDolmite 4HCl + CaMg(CO4HCl + CaMg(CO
33))22 → CaCl → CaCl2 2 + MgCl + MgCl
22 + CO + CO22 + H + H
22OO
SideriteSiderite 2HCl + FeCO2HCl + FeCO
33 → FeCl → FeCl22 + CO + CO
22 + H + H22OO
Ferrous sulfide Ferrous sulfide 2HCl + FeS 2HCl + FeS → FeCl → FeCl
2 2 + H + H22SS
Ferric oxideFerric oxide 6HCl + Fe6HCl + Fe
22OO33 → 2FeCl → 2FeCl33 + 3H + 3H
22OO
ACID YANG DIPAKAI DI BATUPASIRACID YANG DIPAKAI DI BATUPASIR
Asam yang biasa digunakan adalah Hydrochloric Acid Asam yang biasa digunakan adalah Hydrochloric Acid (HCl), Acetic (CH(HCl), Acetic (CH33COOH), Formic (HCOOH), dan COOH), Formic (HCOOH), dan
Hydrofluoric Acid (HF).Hydrofluoric Acid (HF). HF lebih umum digunakan dikombinasikan dengan HCl. HF HF lebih umum digunakan dikombinasikan dengan HCl. HF
tidak pernah dipompakan sendiri tapi dikombinasikan tidak pernah dipompakan sendiri tapi dikombinasikan dengan organik acid, acetic, atau formic.dengan organik acid, acetic, atau formic.
GELLED ACIDSGELLED ACIDS
Gelled Acids merupakan asam yang berbentuk gel yang Gelled Acids merupakan asam yang berbentuk gel yang
berguna untuk memperlambat laju reaksi asam.berguna untuk memperlambat laju reaksi asam.
Perlambatan yang dihasilkan oleh asam ini yaitu dengan cara Perlambatan yang dihasilkan oleh asam ini yaitu dengan cara
peningkatan viskositas fluida asamnya.peningkatan viskositas fluida asamnya.
Peningkatan viskositas cenderung membatasi asamnya Peningkatan viskositas cenderung membatasi asamnya
bergerak ke dalam pori-pori yang lebih besar sehingga bergerak ke dalam pori-pori yang lebih besar sehingga
penetrasinya lebih jauh.penetrasinya lebih jauh.
Gelling agent yang biasanya digunakan adalah polymer yang Gelling agent yang biasanya digunakan adalah polymer yang
dapat larut dalam air dan penggunaannya terbatas pada dapat larut dalam air dan penggunaannya terbatas pada
formasi dengan temperatur yang rendah karena kebanyakan formasi dengan temperatur yang rendah karena kebanyakan
gelling agent akan terurai secara cepat dalam larutan asam gelling agent akan terurai secara cepat dalam larutan asam
pada temperatur lebih dari 130pada temperatur lebih dari 130ooF.F.
Asam ini diatur agar bentuk gel nya dapat rusak dengan Asam ini diatur agar bentuk gel nya dapat rusak dengan
sendirinya dalam formasi karena jika bentuk gelnya setelah sendirinya dalam formasi karena jika bentuk gelnya setelah
acidizing belum rusak sepenuhnya, maka gel tersebut dapat acidizing belum rusak sepenuhnya, maka gel tersebut dapat
menimbulkan kerusakan.menimbulkan kerusakan.
Stuichiometry () :
Jumlah mol setiap komponen yang bereaksi (asam dan batuan)
Contoh :
2HCl + CaCO3 CaCl2 + CO2 + H2O
4HF + SiO2 SiF4 + 2H2O
SiF4 + 2HF H2SiF6
Reaksi Kimia HCL & HF dengan Mineral Reaksi Kimia HCL & HF dengan Mineral BatuanBatuan
Asam Mineral Reaksi Kimia HCL Calcite 2HCl + 2CaCO3 CaCl2 + CO2 + H2O Dolomite 4HCl + CaMg(Co3)2 CaCl2 + MgCl2 + 2CO2 + 2H2O Siderite 2HCl + FeCO3 -- FeCl2 + CO2 +H2O HF Quartz 4HF + SiO2 SiF4 + 2H2O SiF4 + 2HF H2SiF6 Albite NaAlSi3O8 + 14HF +2H+ Na+ +AlF2
+ +3SiF4 + 8H2O Orthoclase KAlSi3O8 + 14HF +2H+ K+ +AlF2
+ +3SiF4 + 8H2O Kaoline Al4Si4O10(OH)8 + 24HF + 4H+ 4AlF2
+ + 4SiF4 +18 H2O Smectite Al4Si8O20(OH)4 + 40HF + 4H 4AlF2
+ + 8SiF4 + 24 H2O
Sampai Disini (8/11/2012)Sampai Disini (8/11/2012)
asamMWxasam
eralMWxeral
min min
lbmHCl
lbmCaCO 3 37.1)5.36)(2(
)1.100)(1(100
Gravimetric dissoving power ( ) :Massa mineral yang dilarutkan oleh sejumlah massa asam
Contoh :Dissoving power pada reaksi antara 100% HCL dengan CaCO3 sbb
Untuk konsentrasi asam 15%15 = 0.15 (100) = 0.21 lbm CaCO3/lbm HCl
eral
asamX
min
)/()(169
)%15/()%15)(4.62)(07.1(
%1521.0
33
3
33
CaCOftlbCaCO
HClftHCllb
HCLlb
lbcacoX
HClft
CaCOftX
%15082.0
33
3
Dissoving power volumetric (X) :
Volume mineral yang dilarutkan oleh sejumlah volume asam
Contoh : Reaksi antara 15% HCl dengan CaCO3
(SG asam = 1.07, densitas CaCO3 =169lb/cuft)
Batuan AsamΒ = 100 %
X =5 % X =10 % X =15 % X =30 %
Limestone
(CaCO3)
=2,71 gr/cc
HCl 1,37 0,026 0,053 0,082 0,175
CHOOH 1,09 0,020 0,041 0,062 0,129
CH3COOH 0,83 0,016 0,031 0,047 0,096
Dolomite
CaMg(CO)3)2
=2,87 gr/cc
HCl 1,27 0,023 0,046 0,071 0,152
CHOOH 1,00 0,018 0,036 0,054 0,112
CH3 COOH 0,77 0,014 0,027 0,041 0,08
Dissolving Power Berbagai Jenis Asam)
))((%
))()(%.(. tantan
econcentrateconcentrat
larularuSGHCl
SGHClVoleConsentratVol
galVol econcentrat 434)16.1)(32(
)075.1)(15)(1000(.
Volume Konsentrat
Contoh:Untuk mendapatkan 1000 gal 15% dari concentrate 32% mula-mula maka diperlukan.
; Jadi perlu penambahan 566 gal airSG larutan didekati dengan; SG larutan =(fraksi HCl/2)+1Misalkan untuk 32% SG = (0.32/2)+1 = 1.16
15% SG = (0.15/2)+1 = 1.075
JENIS ACID JENIS ACID ADDITIVEADDITIVE
ADDITIF UNTUK ADDITIF UNTUK ACIDIZINGACIDIZING
1. Surfactant
2. Aromatic Solvent
3. Alcohol
4. Clay Stabilizer
5. Corrosion Inhibitor
6. Mutual Solvent
7. Nitrogen
8. Diverting Agent
SURFACTANTSURFACTANT
Berfungsi sebagai :Berfungsi sebagai : Emulsifiers dan Non-emulsifiers (membuat dan mencegah Emulsifiers dan Non-emulsifiers (membuat dan mencegah
emulsi)emulsi) Emulsion breakers (pemecah emulsi Emulsion breakers (pemecah emulsi 5%) 5%) Antisludging agents (sebagai stabilizer pencegah Antisludging agents (sebagai stabilizer pencegah
terbentuknya sludge. Konsentrasi yang umum digunakan terbentuknya sludge. Konsentrasi yang umum digunakan 0.1-1 %.)0.1-1 %.)
Wetting agentsWetting agents Foaming agentsFoaming agents Interfacial tension reducers (merubah tegangan pemukaan Interfacial tension reducers (merubah tegangan pemukaan
0.05%) 0.05%)
SURFACTANTSURFACTANT
Dari fungsinya tersebut, kegunaan surfactants dalam acidizing yaitu
mempercepat pembersihan, mencegah sludge (lumpur) dan emulsi pada
formasi, membuat formasi menjadi water wet, dan meningkatkan aliran
minyak dan gas.
Surfactan dapat dibagi menjadi empat kategori Surfactan dapat dibagi menjadi empat kategori berdasarkan muatan ionnya, yaitu :berdasarkan muatan ionnya, yaitu :
1.1. Cationic bermuatan positifCationic bermuatan positif
2.2. Anionic bermuatan negatifAnionic bermuatan negatif
3.3. Non-ionic tidak bermuatanNon-ionic tidak bermuatan
4.4. Amphoteric Amphoteric muatan tergantung PH dari sistemmuatan tergantung PH dari sistem
Molekul Surfactan
Water soluble Group
Oil soluble Group
Orientasi Muatan Pada Surfactant Anionic dan Sifat Wettingnya
Orientasi Muatan Pada Surfactant Cationic dan Sifat Wettingnya
Solvent digunakan sebagai preflush atau pendispersi dalam Solvent digunakan sebagai preflush atau pendispersi dalam fluida asam untuk melarutkan hidrokarbon sehingga asam fluida asam untuk melarutkan hidrokarbon sehingga asam dapat bereaksi dengan material formasi atau partikel dapat bereaksi dengan material formasi atau partikel penyumbat pori.penyumbat pori.
Formasi dengan minyak berat, sludge (gumpalan atau Formasi dengan minyak berat, sludge (gumpalan atau endapan), asphalt dan scale berlapis minyak perlu digunakan endapan), asphalt dan scale berlapis minyak perlu digunakan aromatic solvent untuk melarutkannya agar kerja asam lebih aromatic solvent untuk melarutkannya agar kerja asam lebih baik lagi.baik lagi.
Aromatic solvent yang umum digunakan yaitu xylene dan Aromatic solvent yang umum digunakan yaitu xylene dan toluene. Jenis lain seperti A-Sol, N.L.Chekersol, Paravan G-15 toluene. Jenis lain seperti A-Sol, N.L.Chekersol, Paravan G-15 dan Torgan. dan Torgan.
AROMATIC SOLVENTAROMATIC SOLVENT
Aplikasi Aromatic Solvent
ProdukProduk AplikasiAplikasi
Xylene Xylene TolueneToluene
Melarutkan segala endapan hidrokarbon seperti Melarutkan segala endapan hidrokarbon seperti sludge, asphaltenes, oily coatings. Digunakan sludge, asphaltenes, oily coatings. Digunakan untuk preflush pada pengasaman. Dengan untuk preflush pada pengasaman. Dengan penambahan surfactant bisa larut di asam. penambahan surfactant bisa larut di asam. Pembersih perforasi dan batuan yang dilapisi Pembersih perforasi dan batuan yang dilapisi minyak sehingga asam bisa bereaksi.minyak sehingga asam bisa bereaksi.
A-Sol A-Sol SolventSolvent
Campuran bermacam alcohol dan membantu Campuran bermacam alcohol dan membantu pengasaman dengan membersihkan lapisan pengasaman dengan membersihkan lapisan (coating) hidrokarbon, menurunkan surface (coating) hidrokarbon, menurunkan surface tension, dan membuat formasi water wet. tension, dan membuat formasi water wet. Tergantung jenisnya sampai 80 % volume bisa Tergantung jenisnya sampai 80 % volume bisa dipakai di HCl, juga bisa dipakai sendiri sebagai dipakai di HCl, juga bisa dipakai sendiri sebagai preflush.preflush.
Aplikasi Aromatic Solvent
ProdukProduk AplikasiAplikasi
N.L. N.L. CheckersCheckers
olol
Tersebar di asam. Digunakan dengan sekaligus Tersebar di asam. Digunakan dengan sekaligus pada asamnya untuk melarutkan coating pada asamnya untuk melarutkan coating hidrokarbon dan scale dan material lain yang hidrokarbon dan scale dan material lain yang akan bereaksi dengan asam. akan bereaksi dengan asam. Maksimum 5 % Maksimum 5 % volume.volume.
Paravon Paravon G-5G-5
Dapat dipakai di asam maksimum 5 % volume Dapat dipakai di asam maksimum 5 % volume atau sebagai additif untuk menggiatkan atau sebagai additif untuk menggiatkan kelarutan xylene dan toluene. kelarutan xylene dan toluene.
TargonTargonDigunakan untuk menghilangkan asphalthene Digunakan untuk menghilangkan asphalthene dan deposit minyak. Dipompa sebagai preflush. dan deposit minyak. Dipompa sebagai preflush. Konsentrasi 5 % volume.Konsentrasi 5 % volume.
ALCOHOLALCOHOL
Berfungsi meningkatkan efisiensi pembersihan sumur pada Berfungsi meningkatkan efisiensi pembersihan sumur pada operasi pengasaman untuk sumur gas. Alcohol dan campuran operasi pengasaman untuk sumur gas. Alcohol dan campuran antara alcohol-asam mempunyai tegangan permukaan yang antara alcohol-asam mempunyai tegangan permukaan yang lebih rendah dari campuran asam. Konsentrasi yang biasa lebih rendah dari campuran asam. Konsentrasi yang biasa digunakan berkisar 5 - 50% volume.digunakan berkisar 5 - 50% volume.
CLAY STABILIZERCLAY STABILIZER
Digunakan untuk meminimalkan kerusakan formasi akibat Digunakan untuk meminimalkan kerusakan formasi akibat pengembangan lempung (clay swelling).pengembangan lempung (clay swelling).
Clay stabilizer yang digunakan dalam pengasaman adalah Clay stabilizer yang digunakan dalam pengasaman adalah polyamines, cationic organic polymer dan cationic surfactant.polyamines, cationic organic polymer dan cationic surfactant.
Clay stabilizer tidak perlu digunakan kecuali memang Clay stabilizer tidak perlu digunakan kecuali memang diperlukan yang didasarkan pada hasil pengujian di diperlukan yang didasarkan pada hasil pengujian di laboratorium atau berdasarkan pengalaman sebelumnya yang laboratorium atau berdasarkan pengalaman sebelumnya yang menunjukkan perlunya penggunaan material ini.menunjukkan perlunya penggunaan material ini.
CORROSION INHIBITORCORROSION INHIBITOR
Berfungsi meminimalisir terjadinya korosi pada peralatan Berfungsi meminimalisir terjadinya korosi pada peralatan akibat konsentrasi asam yang cukup tinggi dengan cara akibat konsentrasi asam yang cukup tinggi dengan cara membentuk lapisan film tipis di permukaan peralatan logam.membentuk lapisan film tipis di permukaan peralatan logam.
Fluida corrosion inhibitor biasanya cenderung terpisah dari Fluida corrosion inhibitor biasanya cenderung terpisah dari fluida asam. Pemisahan akan dapat dilihat pada permukaan fluida asam. Pemisahan akan dapat dilihat pada permukaan fluida asam yang telah didiamkan sekitar 15 menit berupa fluida asam yang telah didiamkan sekitar 15 menit berupa lapisan film berminyak dan berwarna gelap.lapisan film berminyak dan berwarna gelap.
1.1. Meminimalisir adsorpsi oil-wetting surfactant pada Meminimalisir adsorpsi oil-wetting surfactant pada padatan formasi.padatan formasi.
2.2. Mengurangi tegangan permukaan antara minyak dan air.Mengurangi tegangan permukaan antara minyak dan air.
3.3. Bertindak sebagai pelarut untuk melarutkan minyak dalam Bertindak sebagai pelarut untuk melarutkan minyak dalam air.air.
4.4. Bertindak sebagai deterjen yang mampu menghilangkan Bertindak sebagai deterjen yang mampu menghilangkan material oil wet dari permukaan.material oil wet dari permukaan.
MUTUAL SOLVENTMUTUAL SOLVENT
5. Meningkatkan kerja surfactant dan emulsifiers dalam kontak dengan material formasi
6. Menurunkan emulsifikasi dan mempercepat pembersihan dalam acidizing pada batu pasir.
7. EGMBE digunakan sebagai preflush dan bertindak sebagai pembersih dan oil remover untuk meningkatkan efektivitas stimulasi.
NITROGENNITROGEN
Sebagai foaming acid pada acid fracturing dimana viskositas Sebagai foaming acid pada acid fracturing dimana viskositas foam membantu membuat rekahan dan sebagai retarded foam membantu membuat rekahan dan sebagai retarded acidnya.acidnya.
Sebagai energi clean-up pada reservoir bertekanan rendah.Sebagai energi clean-up pada reservoir bertekanan rendah.
Sebagai sumber gas bagi foam untuk diverter.Sebagai sumber gas bagi foam untuk diverter.
DIVERTING AGENTSDIVERTING AGENTS
Fungsi diverting agents adalah untuk memblok sementara Fungsi diverting agents adalah untuk memblok sementara saluran perforasi pada saat asam sedang masuk ke lubang saluran perforasi pada saat asam sedang masuk ke lubang perforasi yang lain. (Dengan kata lain diverting agents digunakan perforasi yang lain. (Dengan kata lain diverting agents digunakan untuk mengontrol asam agar dapat masuk ke zona yang dituju).untuk mengontrol asam agar dapat masuk ke zona yang dituju).
Material diversi yang digunakan antara lain ball sealer,rock salt, Material diversi yang digunakan antara lain ball sealer,rock salt, benzoic acid flake, wax bead dan oil soluble resin. benzoic acid flake, wax bead dan oil soluble resin.
Jenis diverting agents yang paling banyak digunakan adalah ball Jenis diverting agents yang paling banyak digunakan adalah ball sealer dan coiled tubing.sealer dan coiled tubing.
Contoh Diverting AgentsContoh Diverting Agents
Ball SealersBall Sealers Packer (Coiled Tubing)Packer (Coiled Tubing)
Disadur dari www.stimlab.com
Pemilihan dan Penggunaan Diverting Agent
Jenis DiverterJenis Diverter Terlarut diTerlarut di SumurSumur TempatTempat
Rock SaltRock SaltAir,Air,
Air garam, Air garam, HCl diluteHCl dilute
MinyakMinyakGasGas
InjeksiInjeksi
FormasiFormasiPerforasiPerforasiPerforasiPerforasi
Benzoic Acid Benzoic Acid Flakes (BAF)Flakes (BAF)
AirAirAir garam, Air garam,
MinyakMinyak
Minyak Minyak InjeksiInjeksi
GasGas
FormasiFormasiPerforasiPerforasiPerforasiPerforasi
Wax Beads Wax Beads (Unibeads)(Unibeads)22 MinyakMinyak MinyakMinyak FormasiFormasi
Pemilihan dan Penggunaan Diverting Agent
Oil Soluble Oil Soluble Resin (OSR)Resin (OSR)
MinyakMinyakMinyakMinyak
GasGasFormasiFormasi
Ball Sealers Ball Sealers (tak (tak
mengapung)mengapung)--
MinyakMinyakGasGas
PerforasiPerforasi
Ball Sealers4 Ball Sealers4 (mengapung)(mengapung)
--MinyakMinyak
GasGasInjeksiInjeksi
PerforasPerforasii
FoamFoam --MinyakMinyak
GasGasInjeksiInjeksi
FormasiFormasi
PERENCANAAN PENGASAMANPERENCANAAN PENGASAMAN
Menentukan gradient rekah formasiGradien rekah formasi adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui besarnya penambahan tekanan yang dapat merekahkan formasi (psi per foot of depth).
DGf ob
PrG
Gf = gradient rekah formasi , psi/ft
α = konstanta yang besarnya 0.33 sampai 0.5, psi
Gob = gradien overburden, psi/ft
Pr = tekanan formasi, psi
D = kedalaman, ft
Menentukan Q injeksi dan P max di Permukaan Sama halnya dengan laju injeksi maksimum, tekanan injeksi di
permukaan juga diatur agar tidak menyebabkan perekahan dalam formasi. Laju injeksi maksimum
Tekanan injeksi maksimum
wea
resfaavg
rr
PDGhk
/ln
10917.4Q
6
maks
DG - Gf maks P
Keterangan :
h = tebal formasi, ft
re = jari-jari pengurasan, ft
rw = jari-jari sumur
Gf = gradient rekah formasi, psi/ft
G = gradient hidrostatik, psi/ft
D = Kedalaman, ft
Q maks dalam bb;/mnt
Menentukan Volume Asam Sama halnya dengan laju injeksi maksimum, volume injeksi juga
diatur agar sesuai kebutuhan.
Keterangan :
V = Volume asam, gallon
Ø = porositas, fraksi
h = ketebalan bersih formasi, ft
rp = radius penetrasi asam, ft
rw = radius sumur, ft
2w
2p r-r h 7.4805 V
MEMILIH CALON SUMUR MEMILIH CALON SUMUR
UNTUK PENGASAMANUNTUK PENGASAMAN
1. Perbandingan produksi dengan sumur disekitarnya2. Grafik sejarah produksi3. Pressure Transient Analisys4. Skin 1-7 belum perlu pengasaman5. Skin > 8 perlu pengasaman6. Analisa completionnya
7. Analisa sistem produksi sumurnya
1. Formasi dengan clay yang bisa membengkak2. Sumur dibor mengalami loss circulation3. Berat jenis lumpur pemboran berlebihan4. Water loss berlebihan (> 5 cc/ 30 mnt)5. Produksi sumur lebih rendah dari UKL nya6. Sumur memproduksi lumpur7. Sumur menurun produksinya setelah squeeze cementing8. Sumur dengan Pws lebih tinggi tetapi lebih kecil produksinya dibandingkan dengan sumur sekitar9. Sumur yang tiba-tiba turun produksinya10.Sumur yang memproduksi air sedikit pada waktu tertentu11.Sumur yang dicompletion dengan overbalance
TANDA-TANDA KERUSAKAN FORMASI
Hal-hal yang berhubungan dengan skin positif tetapibukan formation damage
1. GLR tinggi > 1000 MMcfd/bbl (sumur gas)2. GOR tinggi > 1000 SCF/bbl (sumur minyak)3. Produksi tiga fasa4. Pressure drowdown tinggi > 1000 psi5. Perforasi < 4 spf6. Perforasi satu sisi (Zero phasing)7. Diameter perforasi kecil ( diameter gun < 2”)8. Pr >Pb, tetapi Pwf nya < Pb9. Produksi terlalu tinggi (q/h > 20 BPD/ft)
DISAIN DISAIN PENGASAMANPENGASAMAN
Batuan Pasir
1. Berapa temperatur tertinggi? (Bottom hole temperature) < 250o F; gunakanHCl:HF > 250o F; gunakan Acetic:HF; Formic:HF
2. Sumur minyak atau gas? Sumur minyak: Gunakan nonemulsifyer berdasarkan emulsion
testing /pengalaman Sumur gas : Gunakan emulsifyer kalau ada kondensate; kalau
tanpa kondensate tidak perlu emulsifyer
3. Panjang interval? Untuk panjang interval < 20 ft tidak perlu diversion
4. Tekanan dasar sumur (BHP) Jika BHP rendah dan tidak dapat mengangkat fluida gunakan nitroben Jika BHP besar untuk mengangkat fluida, tidak diperlukan nitrogen
5. Kelarutan pada HCl? Jika kelarutan di HCl diatas 20% jangan gunakan HCL:HF Bila kelarutan di HCl < 20% gunakan HCl:HF.
6. Kadar clay di formasi? Clay < 5% gunakan 12% HCl : 3% HF dengan preflush 15% HCl Clay > 5% gunakan 6% HCl : 1.5% HF dengan preflush 5-10% HCl Feldspar >20% gunakan 13.5 % HCl :1.5% HF & preflush HCl 15% Chlorite > 10% gunakan 5% HCl : 1% HF dengan preflush HCl 5%
Batuan Carbonate
1. Berapa temperatur dasar sumur (BHT)? > 250 o F gunakan campuran HCl :organic retarder HCl. < 250 o F gunakan sampai 28% Hcl
2. Sumur minyak at gas? Sumur minyak; gunakan non emulsifyer berdasarkan tes/pengalaman Sumur gas; gunakan nonemulsifyer jika ada kondensate
3. Panjang interval pervorasi? < 40 ft tidak perlu diverting > 40 ft perlu diverting. Tergantung completionnya ball sealers sering digunakan
4. Tekanan dasar sumur (BHP)? Jika BHP rendah dan tidak dapat mengangkat fluida gunakan nitroben Jika BHP besar untuk mengangkat fluida, tidak diperlukan nitrogen
5. Kelarutan di HCl? Dibawah 75% suspending agent perlu digunakan untuk mengalirkan zat-zat yang tidak terlarut dari formasi.
TAHAP PELAKSANAAN ACIDIZINGTAHAP PELAKSANAAN ACIDIZING
TAHAP PELAKSANAAN ACIDIZINGTAHAP PELAKSANAAN ACIDIZING
Matrix Acidizing
1. Pickling stage, membersihkan tubing agar asam mengalir dengan lancar. Pickling biasanya menggunakan 5% HCl dicampur dengan iron-control agent dan corrosion inhibitor.
2. Preflush, bertujuan menghilangkan endapan organik dan inorganik yang tedapat pada lubang sumur dan formasi, juga mencegah timbulnya emulsi asam dengan minyak pada saat asam diinjeksikan.
3. Acid Stage, bertujuan untuk menanggulangi kerusakan formasi. asam yang digunakan biasanya 15-28% HCl dengan volume 10-300 gal/ft.Umumnya membutuhkan 25-150 gal/ft, tergantung dari kedalaman dimana terdapat kerusakan dan porositas formasinya. Formasi dengan porositas 10%, dibutuhkan 60 gal asam per feetnya untuk mengisi pori yang jaraknya 5 feet dari lubang bor.
4. Overflush Stage, bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa pengasaman dengan menempatkan asam di perforasi. Umumnya menggunakan air sebagai overflush fluid. Untuk sumur minyak, biasanya menggunakan diesel, untuk sumur gas biasanya menggunakan gas nitrogen.
ACIDIZINGACIDIZING
TAHAPAN
PREFLUSH
SPOTTINGAFTER FLUSH
Acid Fracturing
1. Preflush, bertujuan untuk membuka rekahan awal dan menurunkan temperatur disekitar rekahan.
Fluida preflush ini biasanya slightly gelled water.
Acid Fracturing
2. Viscous acid Stage, bertujuan untuk membuat dan memperbesar rekahan.
Asam yang digunakan biasanya berupa gel, emulsi, dan foam.
Acid Fracturing
3. Overflush, bertujuan untuk memindahkan asam dari lubang sumur dan mendorong asam masuk ke dalam formasi.
Menambah jarak penetrasi saat viscous acid digunakan,
Overflush dalam jumlah besar akan sangat efektif dalam menambah panjang rekahan.
MAIN FRACTURING ACID
ACID FRACTURINGACID FRACTURING
TAHAPAN
FLUSH
PAD
AFTER FLUSH
Pengendapan Hasil Reaksi Asam
Endapan reaksi Kimia yang umum ditemui dan yang paling merusak
Calcium Fluorida, CaF2
Colloidal Silica, Si(OH)2
Ferric Hydroxide, (Fe(OH)3
Asphaltene Sludge
Calcium Fluorida biasanya berasal dari hasil reaksi antara HF debgan calcite
CaCO3 + 2HF CaF2 + H2O + CO2
Pengendapan CaF2 dapat dicegah jika dilakukan pre-flush HCl yang cukup mendahului pengasaman HF/HCl
Pengendapan collosoidal silica merupakan prosespengendapan sisa asam
Untuk menghindari terjadinya pengendapan maka pada waktu pengasaman disarankan:
1. Injeksi asam dilakukan dengan laju injeksi tinggi
2. Sisa asam segera dikeluarkan setelah selesai pengasaman
Ion Fe3+ bereaksi dengan sisa asam membentuk Fe(OH)3 dan mengendap.
Pengendapan Fe(OH)3 dapat dihindari dengan menambahkan sequestering agent dalam asam
Singgungan antara asam dengan minyak dapat menghasilkan aspaltene sludge.
Untuk pencegahannya perlu ditambahkan surface active additive
Sandstone dengan Calcite > 20% dapat rusak jika diasam dengan mud acid.
Formasi dengan kadar chlorite diatas 10% dapat rusak karena HCl 15%.
Clay di matrix lebih stabil dibandingkan
dengan yang ada di pori.
Clay di matrix tidak menyebebkan kerusakan formasi yang besar.
Mineralogi batuan karbonat lebih sederhana dibandingkan batupasir
Jangan menggunakan HF didalam formasi karbonat karena reaksi antara HF dengan Ca akan mengendapkan CaF2.
Cleanup AdditiveCleanup Additive
Cleanup AdditiveCleanup Additive
Cleanup Additive adalah additive yang digunakan untuk Cleanup Additive adalah additive yang digunakan untuk
membersihkan asam, produk hasil reaksi asam, dan material membersihkan asam, produk hasil reaksi asam, dan material
lain setelah pengasaman dari reservoir.lain setelah pengasaman dari reservoir.
Cleanup AdditiveCleanup Additive
Additive yang biasa digunakan dalam pembersihan Additive yang biasa digunakan dalam pembersihan
setelah acidizing yaitu gaseous nitrogen, alcohol, atau setelah acidizing yaitu gaseous nitrogen, alcohol, atau
surfactant. surfactant.
Cleanup AdditiveCleanup Additive
Alcohol dan surfactants berfungsi untuk menurunkan tegangan Alcohol dan surfactants berfungsi untuk menurunkan tegangan
permukaan antara asam dengan fluida formasi sehingga permukaan antara asam dengan fluida formasi sehingga
mempercepat proses pembersihan.mempercepat proses pembersihan.
Cleanup AdditiveCleanup Additive
Fungsi utama dari nitrogen yaitu membantu mengangkat Fungsi utama dari nitrogen yaitu membantu mengangkat
fluida pengasaman keluar dari sumur ketika tekanan lubang fluida pengasaman keluar dari sumur ketika tekanan lubang
sumur berkurang.sumur berkurang.
EVALUASIEVALUASI
EVALUASI ACIDIZINGEVALUASI ACIDIZING
1. Berdasarkan Kurva IPR
EVALUASI ACIDIZINGEVALUASI ACIDIZING
2.2. Berdasarkan parameter laju produksiBerdasarkan parameter laju produksi
3.3. Berdasarkan parameter produktivity indexBerdasarkan parameter produktivity index
. )r
r(ln μ B
hk 0,007082 PI
we o o
P - P
q PI
wf saktual
) ΔP P - P
q PI
skinwfs ideal
EVALUASI ACIDIZINGEVALUASI ACIDIZING
4.4. Berdasarkan parameter harga faktor skinBerdasarkan parameter harga faktor skin
S > 0 = adanya kerusakan formasi di sekitar lubang sumurS > 0 = adanya kerusakan formasi di sekitar lubang sumur
S = 0 = S = 0 = Tidak terjadi Tidak terjadi kerusakan kerusakan formasi disekitar lubang formasi disekitar lubang sumursumur
S < 0 = adanya perbaikan formasi di sekitar lubang sumurS < 0 = adanya perbaikan formasi di sekitar lubang sumur
5. Berdasarkan parameter efisiensi aliran (FE)
FE = 1 maka tidak ada kerusakan
FE < 1 maka ada kerusakan
FE > 1 maka ada perbaikan
EVALUASI ACIDIZING (Lanjutan)EVALUASI ACIDIZING (Lanjutan)
Pwf - P
skin P - Pwf - P FE
*
*
PERBANDINGAN ACID FRACTURING PERBANDINGAN ACID FRACTURING
DENGAN HIDRAULIK FRACTURINGDENGAN HIDRAULIK FRACTURING
PERBANDINGAN PENGGUNAAN ACID FRACTURING ATAU PERBANDINGAN PENGGUNAAN ACID FRACTURING ATAU HYDRAULIC FRACTURINGHYDRAULIC FRACTURING
ACID FRACTURINGACID FRACTURING HYDRAULIC FRACTURINGHYDRAULIC FRACTURING
Formasi karbonat heterogen.Formasi karbonat heterogen. Formasi karbonat tersebut Formasi karbonat tersebut
didominasi oleh rekahan didominasi oleh rekahan alami.alami.
Permeabilitasnya baik tetapi Permeabilitasnya baik tetapi terdapat kerusakan formasi.terdapat kerusakan formasi.
Secara mekanik, rekahan Secara mekanik, rekahan tersebut memang tidak tersebut memang tidak memerlukan proppant untuk memerlukan proppant untuk menutup rekahan.menutup rekahan.
Formasi karbonat homogen (murni Formasi karbonat homogen (murni batugamping)batugamping)
Daya larut HCl rendah (< 65-75%)Daya larut HCl rendah (< 65-75%) Reaksi asam lambat (dolomit dengan Reaksi asam lambat (dolomit dengan
temperatur rendah; < 150temperatur rendah; < 150˚).˚). Batuannya tidak kompak atau Batuannya tidak kompak atau
tegangan untuk menutup rekahan tegangan untuk menutup rekahan sangat tinggi.sangat tinggi.
Permeabilitas sangat rendah dan Permeabilitas sangat rendah dan membutuhkan rekahan yang sangat membutuhkan rekahan yang sangat panjang.panjang.
KEUNTUNGANKEUNTUNGANACID FRACTURINGACID FRACTURING HYDRAULIC FRACTURINGHYDRAULIC FRACTURING
Tidak perlu proppantTidak perlu proppant Resiko kegagalan lebih kecil.Resiko kegagalan lebih kecil. Resiko konsekuensi terjadinya Resiko konsekuensi terjadinya
aliran balik proppant tidak ada.aliran balik proppant tidak ada. Biaya lebih murah, terutama Biaya lebih murah, terutama
pada sumur yang dalam.pada sumur yang dalam. Sangat baik terutama pada Sangat baik terutama pada
formasi yang memiliki rekahan formasi yang memiliki rekahan alami.alami.
Koefisien kebocoran, bentuk rekahan Koefisien kebocoran, bentuk rekahan dan konduktivitas rekahan lebih dan konduktivitas rekahan lebih mudah diestimasi atau diukur, karena mudah diestimasi atau diukur, karena fluidanya tidak reaktif terhadap fluidanya tidak reaktif terhadap batuan.batuan.
Pada formasi yang dalam dengan Pada formasi yang dalam dengan high-closure-pressure yang tinggi, high-closure-pressure yang tinggi, proppant membentuk konduktivitas proppant membentuk konduktivitas rekahan yang lebih baik.rekahan yang lebih baik.
KEKURANGANKEKURANGANACID FRACTURINGACID FRACTURING HYDRAULIC FRACTURINGHYDRAULIC FRACTURING
Sulit mengontrol kebocoran Sulit mengontrol kebocoran asam didalam rekahan.asam didalam rekahan.
Pada formasi karbonat yang terdapat Pada formasi karbonat yang terdapat banyak rekahan alami, HF sulit banyak rekahan alami, HF sulit diaplikasikan khususnya dalam diaplikasikan khususnya dalam penempatan proppant.penempatan proppant.
Biaya lebih mahal.Biaya lebih mahal.
SCREENING SCREENING CRITERIACRITERIA
MATRIX MATRIX ACIDIZINGACIDIZING
ACID FRACTURINGACID FRACTURING HYDRAULIC HYDRAULIC FRACTURINGFRACTURING
1.1. Dapat dilakukan Dapat dilakukan di formasi di formasi karbonat dan karbonat dan batupasir.batupasir.
2.2. Dilakukan jika Dilakukan jika formasi formasi mengalami mengalami kerusakan hanya kerusakan hanya 1-2 ft disekitar 1-2 ft disekitar lubang sumur.lubang sumur.
3.3. Permeabilitas Permeabilitas yang dihasilkan yang dihasilkan maksimal sama maksimal sama dengan dengan permeabilitas permeabilitas awal sebelum ada awal sebelum ada kerusakan.kerusakan.
1.1. Hanya dapat Hanya dapat diapliklasikan pada diapliklasikan pada formasi karbonat formasi karbonat (heterogen ataupun (heterogen ataupun rekahan alami).rekahan alami).
2.2. Permeabilitas alami kecil Permeabilitas alami kecil dan terdapat kerusakan dan terdapat kerusakan formasi jauh dari lubang formasi jauh dari lubang sumur.sumur.
3.3. Secara mekanik, rekahan Secara mekanik, rekahan tersebut memang tidak tersebut memang tidak memerlukan proppant memerlukan proppant untuk menutup rekahan.untuk menutup rekahan.
4.4. Permeabilitas yang Permeabilitas yang dihasilkan mampu dihasilkan mampu melebihi permeabilitas melebihi permeabilitas awal sebelum ada awal sebelum ada kerusakan.kerusakan.
1.1. Dapat dilakukan di formasi Dapat dilakukan di formasi karbonat (homogen/murni karbonat (homogen/murni batugamping) dan batugamping) dan batupasir.batupasir.
2.2. Daya larut HCl rendah (< Daya larut HCl rendah (< 65-75%)65-75%)
3.3. Batuannya tidak kompak Batuannya tidak kompak atau tegangan untuk atau tegangan untuk menutup rekahan sangat menutup rekahan sangat tinggi sehingga perlu tinggi sehingga perlu pengganjal rekahan.pengganjal rekahan.
4.4. Permeabilitas alami sangat Permeabilitas alami sangat rendah dan membutuhkan rendah dan membutuhkan rekahan yang sangat rekahan yang sangat panjang.panjang.
5.5. Permeabilitas yang Permeabilitas yang dihasilkan mampu melebihi dihasilkan mampu melebihi permeabilitas awal sebelum permeabilitas awal sebelum ada kerusakan.ada kerusakan.
TERIMA KASIHTERIMA KASIH