sma/ ma xi - windydwi.files.wordpress.com · hasil dari kerja sama antara dua ... ketiganya bersatu...
TRANSCRIPT
Sistem gerak
SISTEM GERAK ii
Kata Pengantar
Segala puji marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan buku ini. Tak lupa shalawat beserta salam kita curahkan kepada junjungan
kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup untuk keselamatan
umat di dunia.
Buku ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Media dan Teknologi
Pembalajaran IPA-Biologi. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yanti
Herlanti, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Media dan Teknologi Pembalajaran
IPA-Biologi dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan
selama penulisan buku ini.
Penulis mencoba menyajikan buku ini dengan sebaik-baiknya. Namun, penulis
menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan buku ini, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan buku ini.
Penulis
Sistem gerak
SISTEM GERAK iii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................iii
BAB I PETA KONSEP ..............................................................................................1
BAB II ISI
Pendahuluan .....................................................................................................2
A. Rangka Manusia .........................................................................................4
B. Otot .............................................................................................................14
C. Sendi ...........................................................................................................19
D. Gangguan Sistem Gerak pada Manusia......................................................22
BAB III EVALUASI
A. Pilihan Ganda..............................................................................................29
B. Teka-teki Silang..........................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................35
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 1
SistemGerak
Rangka
SkeletonAksial
TulangTengkorak
RuasTulang
Belakang
TulangPinggang,Sakrum
dan Ekor
TulangRusuk dan
Dada
SkeletonApendikuler
TulangAnggota
Gerak Atasdan Bawah
Otot
Otot PolosOtot Lurik
OtotJantung
Sendi
Diartrosis Sinartrosis
Amfiartrosis
Hasil kerja sama antara
Pengelompokan kerangka Terdiri atas Menurut besarkecilnya gerak
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 2
Pendahuluan
Manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan, diantaranya diantaranya dapat
bergerak berpindah tempat sesuai dengan keinginannya. Gerak bebas tersebut terjadi akibat
hasil dari kerja sama antara dua sistem organ, yaitu rangka dan otot. Rangka yang tersusun
atas tulang-tulangu dapat bergerak karena digerakkan otot. Jadi, sebenarnya rangka tidak
mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya. Oleh karena itu, rangka disebut alat
gerak pasif.
Di dalam tubuh, otot-otot menempel dan menghubungkan berbagai organ tubuh,
seperti tulang dengan tulang, tulang dengan kulit, kulit dengan kulit, dan lain-lain. Otot
mempunyai kemampuan untuk berkontraksi atau memendek dan berelaksasi atu mengendur.
Jika otot memendek, maka akan dihasilkan tenaga dan terjadilah gerakan organ-organ yang
dilekati ataupun organ-organ yang berada di sekitarnya ke arah tertentu. Bila otot mengendur
maka organ-organ tadi akan bergerak ke arah yang berlawanan. Oleh karena itu, otot disebut
alat gerak aktif.
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 3
Sistem Gerak
Pernahkah kamu menyadari, bagaimana tubuh kita dapat memiliki bentuk seperti ini?
Tubuhmu dapat memiliki bentuk karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak tersebut terdiri
atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak
inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan
berbagai aktivitas lainnya.
Tulang, otot, dan sendi, ketiganya bersatu membentuk satu kesatuan dan memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Tulang merupakan alat gerak pasif. Tulang tidak dapat digerakan
jika tidak terdapat otot. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif. Otot inilah yang menggerakan
rangka. Dalam kehidupan sehari-hari, otot inilah yang disebut dengan daging. Adapun sendi
merupakan penghubung antartulang dalam tubuh.
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 4
A. Rangka Manusia
Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan
sistem tertentu. Rangka terletak di dalam tubuh,
terlindung atau terbalut oleh otot dan kulit. Rangka
yang terdapat di dalam tubuh disebut rangka dalam
(endoskeleton).
Untuk mendukung fungsi gerak, selain didukung
oleh kontraksi dan relaksasi otot, antara tulang atau
ruas-ruas tulang satu dengan lainnya dihubungkan
oleh persendian tulang. Pada persendian tersebut
dilengkapi dengan tendon dan ligamen. Interaksi dari
seluruh komponen pendukung gerak tersebut akan
mengasilkan gerak tertentu dari satu organisme.
1. Fungsi Rangka
Apakah fungsi rangka tubuh bagi manusia? Rangka
tubuh bagi manusia memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Memberi bentuk, contohnya tulang tengkorak yang
memberi bentuk pada wajah.
b. Sebagai penopang tubuh, contohnya tulang kaki
yang menopang seluruh tubuh.
c. Melindungi organ-organ dalam, contohnya tulang-
tulang rusuk yang melindungi jantung dan paru-paru.
d. Alat gerak pasif.
e. Tempat melekatnya otot, misalnya pada tulang kering
(tibia) menempel otot.
2. Jenis Tulang
Kerangka manusia terdiri atas tulang rawan (kartilago)
Mengapa tubuhmudapat duduk
dengan tegak? Apayang membuat
tubuhmu sepertiitu?
II. ISI
Apakah
perbedaan dari
tulang rawan dan
tulang sejati?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 5
dan tulang keras atau tulang sejati (osteon).
Tulang rawan berbeda dengan tulang keras
karena, memiliki perbedaan pada
teksturnya, sel penyusunnya, matriks sel
dan kelenturannya. Tulang rawan bersifat
lentur dan berwarna lebih terang.
Sebaliknya, tulang sejati bersifat tidak
lentur dan berwarna lebih gelap.
1. Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan (kartilago), tersusun atas sel-sel tulang rawan yang
mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Umumnya tulang rawan bersifat
lentur (elastis).
Tulang rawan pada anak berbeda dengan tulang rawan orang dewasa.
Secara histologis, tulang rawan anak lebih banyak mengandung sel-sel tulang
rawan daripada matriksnya, asalnya dari jaringan ikat embrional atau mesenkim.
Pada orang dewasa, tulang rawan lebih banyak mengandung matriks. Tulang ini
berawal dari selaput tulang rawan atau perikondrium yang banyak mengandung
kondroblas atau pembentuk sel-sel tulang rawan (kondrosit). Kondrosit
merupakan sel-sel bulat yang besar dengan sebuah nukleus bening dan dua buah
atau lebih nukleolus (anak inti sel). Kondrosit terdapat dalam ruang-ruang di
dalam tulang rawan yang di sebut lakuna. Dinding lacuna menebal membentuk
kapsula rawan. Suatu ruang yang bening terlihat diantara kapsul dan dinding sel
diakibatkan karena adanya penyusutan kondrosit selama hidupnya yang segera
dipecah untuk membentuk kondrosit-kondrosit yang matang.
Pada orang dewasa tulang rawan terdapat pada telinga, ujung hidung, ruas
antar tulang belakang, antar ruas tulang rusuk dan tulang dada, sendi-sendi
tulang, dan pada cakra efifis. Tulang rawan dibedakan menjadi 3, yaitu tulang
rawan hialin,tulang rawan elastin dan tulang rawan fibrosa (serat).
1) Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin berwana putih ke biru-biruan atau bening pada
keadaan segar. Tulang rawan hialin terdapat pada semua rangka janin yang
belum menjadi tulang, tulang rawan iga, tulang rawan sendi dari
persendian-persendian, dan tulang-tulang rawan pada saluran pernapasan.
2) Tulang Rawan Elastin
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 6
Tulang rawan elastin berwarna buram kekuningan, serta bersifat
fleksibel dan elastis. Sel-selnya sama dengan sel tulang rawan hialin dan
dapat berdiri sendiri atau berkelompok. Tulang rawan elastin terdapat pada
telinga luar dan epligotis (tulang rawan yang menutup celah menuju trakea.
3) Tulang Rawan fibrosa
Tulang rawan fibrosa (serat) berwarna buram keputihan dan keras.
Jumlah sel lebih sedikit dan berdiri sendiri atau mengelompok. Tulang
rawan ini dikelilingi oleh sebuah kapsul dari matriks tulang rawan dan
dapat dijumpai pada ruas tulang belakang.
2. Tulang sejati (osteon)
Tulang sejati sering disebut sebagai tulang, tersusun dari sel-sel tulang yang
sangat kompak pada permukaanya. Sel-sel tulang banyak menganduk matriks
yang terdiri dari senyawa kalsium dan fosfat yang membuat tulang menjadi
keras. Sel-sel tulang merupakan sel-sel penyusun jaringan ikat khusus yang
berasal dari sel-sel mesenkim, sel ini banyak terdapat karena adanya
peningkatan suplai darah dan membentuk calon sel-sel tulang (osteogenik atau
osteoprogenitor).
Tulang terdiri dari osteosit dan matriks. Osteosit merupakan sel-sel tulang
matang pembentuk tulang, osteosit dibentuk oleh osteoblas. Osteoblas
merupakan sel-sel tulang muda. Selain itu, terdapat juga osteoklas yang
merupakan sel-sel besar berinti banyak serta berfungsi memindahkan matriks
dari tulang lama dan menyisakan ruang untuk membentuk tulang baru. Matriks
penyusun tulang memiliki berat sekitar 65% berat seluruh tulang. Jenis-jenis
matriks penyusun tulang yaitu:
• Semen, tersusun oleh senyawa karbohidrat.
• Kolagen, berbentuk seperti serabut. Kolagen yang diikat oleh sel tulang
akan memberikan cirri tulang yang keras, dan bila tulang tidak memiliki
kolagen tulang akan menjadi rapuh.
• Mineral, mineral yang umum terdapat di dalam matriks berupa kalsium
fosfat dan kalsium karbonat yang umumnya terdapat di matriks. Mineral
tersebut akan menentukan kelenturan tulang, namun hanya konsentrasi
kalsium yang menyebabkan tulang menjadi keras.
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 7
3. Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi)
Pembentukan rangka manusia sangat ditentukan
oleh osifikasi. Rangka manusia sudah mulai dibentuk
pada akhir bulan ke-2 stadium embrio, tetapi masih
dalam bentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago
dibentuk oleh sel-sel mesenkim. Di dalam kartilago
tersebut, akan diisi oleh osteoblas. Osteoblas
merupakan sel-sel pembentuk tulang keras. Osteoblas
akan mengisi jaringan sekelilingnya dan membentuk osteosit (sel-sel tulang). Sel-sel
tulang dibentuk secara konsentris (dari arah dalam ke luar). Setiap sel-sel tulang
akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk sistem Havers.
Disekitar saluran havers terdapat lamela konsentrik berupa matriks berbentuk cincin
yang mengandung kalsium. Diantara lamela konsentrik terdapat zona kosong yang
disebut kanalikuli, berupa saluran kecil berisi cairan ekstraseluler. Kanalikuli
menghubungkan lakuna dengan saluran havers. Lakuna merupakan ruang
terdapatnya osteosit.
Selain itu, di sekeliling sel-sel tulang ini terbentuk senyawa protein pembentuk
matriks tulang. Matriks tulang akan mengeras karena adanya garam kapur (CaCO3)
dan garam fosfat (Ca3(PO4)2). Di dalam tulang terdapat sel-sel osteoklas. Sel-sel ini
berfungsi menyerap kembali sel tulang yang sudah rusak dan dihancurkan. Adanya
aktivitas sel osteoklas, tulang akan berongga. Rongga ini kelak akan berisi sumsum
tulang. Osteoklas membentuk rongga, sedangkan osteoblas terus membentuk
osteosit baru ke arah permukaan luar. Dengan demikian, tulang akan bertambah
besar dan berongga. Tulang yang sedang berkembang dibungkus oleh jaringan ikat
yang disebut periosteum. Proses pembentukan tulang keras disebut osifikasi.
Bagaimana proses
pembentukan tulang?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 8
Proses osifikasi dibedakan menjadi dua, yaitu osifikasi intramembranosa dan
osifikasi intrakartilagenosa. Osifikasi intramembranosa disebut juga penulangan
langsung (osifikasi primer). Proses ini terjadi pada tulang pipih, misalnya tulang
tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung dan tidak akan terulang lagi untuk
selamanya. Osifikasi intrakartilagenosa adalah pembentukan tulang pipa. Osifikasi
ini menyebabkan tulang bertambah panjang.
4. Macam-Macam Bentuk Tulang
Secara garis besar bentuk tulang dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1) Tulang pipa (tulang panjang)
Tulang pipa merupakan tulang yang berbentuk
seperti pipa atau silindris (diafise), dengan kedua
ujung tulang membulat (epifise). Diafise
merupakan bagian tengah tulang yang memanjang
dan di tengahnya terdapat rongga, epifise
merupakan bagian ujung tulang yang tersusun dari
tulang rawan. Diantara diafise dan epifise terdapat
metafise. Metafise tersusun dari tulang rawan. Pada metafise terdapat cakra
epifise, yaitu bagian tulang pipa yang memiliki kemampuan unutk tumbuh
memanjang.
Bagian tengah tulang pipa memiliki
rongga yang di dalamnya berisi sumsum
tulang. Sumsum tulang merupakan kumpulan
pembuluh darah dan saraf. Sumsum tulang
pipa berupa sumsum tulang merah dan kuning.
Sumsum tulang merah merupakan tempat
pembentukan sel darah merah, sedangkan
sumsum tulang kuning merupakan tempat
pembentukan sel-sel lemak. Tulang pipa
berfungsi untuk persendian. Tulang pipa
umumnya ditemukan pada tulang paha, tulang
betis, dan tulang hasta.
Tahukah kamubentuk tulang yang
ada pada lenganbawah, tulang jaridan tulang pipi?Apakah tulang
memiliki bentukyang sama? Apaperbedaannya!
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 9
2) Tulang pendek
Tulang pendek merupakan tulang-
tulang yang lebih kecil dan tidak ada
perbedaan yang nyata antara ukuran
panjang dan lebarnya. Bentuk tulang
pendek seperti kubus, paku, atau
berbentuk bulat. Tulang pendek dapat
bergerak bebas. Tulang seperti ini
ditemukan pada ruas tulang belakang,
tulang telapak tangan dan kaki.
3) Tulang pipih
Tulang pipih merupakan tulang-tulang
yang berbentuk lempengan-lempengan pipih
yang lebar. Tulang pipih berfungsi untuk
melindungi struktur tubuh bagian bawahnya.
Terdapat pada tulang pinggul, belikat, dan
tempurung kepala.
5. Pengelompokan Kerangka Manusia
Kerangka (skeleton) manusia dapat dibedakan
menjadi dua kelompok besar, yaitu sebagai berikut:
a. Skeleton aksial, meliputi tengkorak, ruas-ruas
tulang belakang, tulang dada.
b. Skeleton apendikuler, meliputi tulang-tulang
lengan, tulang telapak tangan, tungkai, telapak
kaki, pinggul dan bahu.
Bagimanakah
sistem
pengelompokan
pada rangka
manusia?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 10
Rangka aksial, terdiri dari:
1. Tulang-tulang tengkorak
Tengkorak manusia tersusun
dari 22 buah tulang yang
merupakan gabungan tulang-
tulang tempurung kepala (kranium)
dan tulang muka, berfungsi untuk
melindungi otak.
Tulang tempurung kepala
tersusun dari tulang dahi (frontal), tulang kepala belakang (osipital), tulang
ubun-ubun (parietal), tulang pelipis (temporal), tulang baji (sphenoid), tulang
tapis (ethmoid).
Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut
foramen magnum. Foramen magnum berfungsi sebagai tempat masuk dan
keluarnya pembuluh syaraf serta darah yang kemudian menuju ke sumsum
tulang belakang.
Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata,
membentuk rongga hidung serta langit-langit, dan memberi bentuk wajah.
Tulang muka terdiri dari tulang rahang atas (maksila), tulang rahang bawah
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 11
(mandibula), tulang pipi (zygomatik), tulang air mata (lakrimal), tulang hidung
(nasal), tulang langit-langit (palatum), tulang gigi (os. dental).
2. Ruas-ruas tulang belakang
Tulang belakang berada di bagian
tengah tubuh yang berfungsi untuk
menopang seluruh tubuh, melindungi organ
dalam tubuh, serta merupakan tempat
pelekatan tulang rusuk.
Tulang belakang terdiri dari 33 ruas yang
terdiri (7 12 5 5 4):
7 ruas tulang leher (vetebrata servikalis)
12 ruas tulang punggung (vetebrata
dorsalis)
5 ruas tulang pinggang (vetebrata
lumbalis)
5 ruas tulang kelangkang (vertebrae
sacralis)
4 ruas tulang ekor (vertebrae Coxae)
Tulang leher atas yang berhubungan dengan tempurung kepala disebut
Tulang atlas. Tulang kelangkang (sakrum) merupakan fusi dari lima segmen
tulang belakang, Kedepan melindungi usus dan organ kelamin yaitu tulang
duduk (Ischium), tulang usus (Illium) dan Tulang kemaluan (pubis). Sedangkan,
tulang ekor (koksi) merupakan fusi dari empat segmen terkahir tulang belakang.
3. Tulang rusuk
Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang. Ujung belakangnya melekat pada
ruas-ruas tulang belakang. Tulang rusuk dapat dibedakan menjadi 3macam,
yaitu:
1. Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Ujung depan tulang sejati melekat
pada tulang dada, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang
punggung.
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 12
2. Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Ujung depan tulang rusuk palsu
melekat pada tulang rusuk di atasnya, sedangkan ujung belakang melekat
pada segmen tulang
belakang.
3. Tulang rusuk melayang
berjumlah 2 pasang. Ujung
depan tulang melayang tidak
melekat pada tulang
manapun, sedangkan ujung
belakang melekat pada
segmen tulang belakang.
4. Tulang dada (Sternum)
Tulang dada terdiri dari 3 bagian, yaitu kepala tulang dada (manubrium),
badan tulang dada (korpus) dan taju pedang (xiphoid prosesus). Kepala tulang
dada merupakan tempat melekatnya tulang selangka dan tulang rusuk pertama.
Badan tulang dada merupakan tempat melekatnya 6 tulang rusuk sejati dan 3
ruas rusuk palsu yang menempel pada rusuk sejati paling bawah.
Rangka apendikuler, terdiri dari:
Tulang apendikuler terdiri atas tulang anggota gerak atas/depan dan tulang
anggota gerak bawah/belakang.
1. Tulang Apendikuler Atas
Tulang apendikuler atas bersambung
dengan tulang aksial pada tulang bahu. Bahu
manusia tersusun atas tulang-tulang selangka
dan tulang belikat. Tulang selangka
menghubungkan tulang dengan taju paruh
gagak tulang belikat. Pada ujung tulang belikat
inilah bersambungan tulang anggota gerak
(tungkai) atas. Tungkai atas tersusun oleh
tulang-tulang:
1) Tulang lengan atas (humerus);
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 13
2) Tulang lengan bawah, terdiri atas pengumpil (radius) dan hasta (ulna);
3) Pergelangan tangan (karpal), berjumlah 8 buah;
4) Telapak tangan (metakarpal), berjumlah 5 buah;
5) Ruas jari tangan (falanges), berjumlah 14 buah.
2. Tulang Apendikuler Bawah
Anggota gerak bawah bersambungan
dengan tulang aksial pada gelang pinggul.
Gelang pinggul tediri atas:
1) Tulang sakrum yang merupakan
persatuan 5 ruas tulang,
2) Tulang usus sepasang kiri dan kanan,
3) Tulang duduk sepasang kiri dan kanan,
dan
4) Tulang kemaluan sepasang kiri dan
kanan.
Pada tulang pinggul, tepatnya pada tulang duduk terdapat lekukan atau
cekukan seperti mangkok yang disebut asetabulum. Asetabulum merupakan
tempat melekatnya tulang paha (femur).
Tulang anggota gerak belakang atau
bawah tersusun atas tulang-tulang:
1) Tulang paha (femur);
2) Tulang tempurung lutut (patela);
3) Tulang kering (tibia);
4) Tulang betis (fibula);
5) Ruas pergelangan kaki (tarsal),
berjumlah 7 buah;
6) Telapak kaki (metatarsal),
berjumlah 5 buah;
7) Ruas jari kaki (falanges), berjumlah
14 ruas.
Struktur tulang pinggul berbagai hewan dan manusia berbeda
karenamenyesuaikan dengan kebiasaan berjalan. Struktur tulang pinggul
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 14
manusia sesuai untuk berdiri tegak di atas dua tungkai bawahnya, atau biasa
dikenal sebagai makhlik berpostur bipedal. Hewan-hewan mamalia lain
memiliki struktur tulang pinggul yang sesuai untuk berdiri dengan empat
kakinya, atau memiliki postur kuadripedal.
Tubuh manusia yang berdiri tegak di atas kedua kakinya, memungkinkan
tangan tidak menanggung beban menyangga berat badan dan dapat berkembang
untuk menyesuaikan dengan fungsi lain, misalnya untuk memegang. Dengan
kemampuan ini, memungkinkan manusia dapat melakukan pekerjaan yang tidak
dapat dilakukan hewan lain.
B. Otot
1. Karakteristik Otot
Otot sebagai alat gerak
aktifmempunyai tiga karakteristik, yaitu
sebagai berikut:
1) Kontraktibilitas, yaitu kemampuan
untuk berkontraksi/memendek.
2) Ekstensibilitas, yaitu kemampuan
melakukan gerakan kebalikan akibat
kontraksi.
3) Elastisitas, yaitu kemampuan unuk
kembali ke posisi semula, setelah
berkotraksi atau disebut relaksasi.
2. Sifat Kerja Otot
Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis
seperti berikut ini:
1) Antagonis
Antagonis adalah kerja otot yang kontraksinya
menimbulkan efek gerak yang berlawanan, contohnya
adalah sebagai berikut:
a. Ekstensi (meluruskan) dan fleksi
(membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot
Sebelumnya kamu telah
mempelajari tentang struktur
dan macam-macam tulang
penyusun rangka manusia.
Apakah tulang-tulang penyusun
rangka tubuh manusia dapat
digerakkan tanpa adanya bagian
lainnya?
Bagaimana
otot dapat
bekerja?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 15
bisep.
b. Abduksi (menjauhi badan) dan adduksi (mendekati badan), misalnya gerak
tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
c. Depresi (ke bawah) dan elevasi (ke atas), misalnya gerak kepala merunduk
dan menengadah.
d. Supinasi (menengadah) dan pronasi (menelungkup), misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
2) Sinergis
Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.
3. Macam-Macam Otot
Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot
dibedakan menjadi tiga, yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung.
1) Otot Polos
Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot
alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel-
sel yang berbentuk kumparan halus. Masing-masing
sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah.
Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi
dipersarafi oleh saraf otonom. Otot polos terdapat
pada alat alat dalam tubuh, misalnya pada:
a. dinding saluran pencernaan;
b. saluran-saluran pernapasan;
c. pembuluh darah;
Apakah otot
memiliki
bentuk/struktur
yang sama?
Dapatkah anda
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 16
d. saluran kencing dan kelamin.
2) Otot lurik (Otot Rangka)
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat
lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada
otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur
melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang
tersusun berselang-seling. Sel-selnya berbentuk
silindris dan mempunvai banyak inti. Otot rangka
dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai
periode istirahat berkali-kali. Otot rangka ini
memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh
fasia super fasialis. Gabungan otot berbentuk
kumparan dan terdiri dari bagian:
a) Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung;
b) Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.
Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.
Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut
ini:
a. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah
kedudukannya ketika otot berkontraksi;
b. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak
ketika otot berkontraksi.
Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi,
Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi kisut
atau mengalami atrofi.
3) Otot Jantung
Otot jantung mempunyai struktur
yang sama dengan otot lurik hanya saja
serabut-serabutnya bercabang-cabang dan
saling beranyaman serta dipersarafi oleh
saraf otonom. Letak inti sel di tengah.
Bagimanakah kerja
otot lurik?
Bagaimanakah
kerja otot jantung?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 17
Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut
kehendak.
4. Mekanisme Gerak Otot
Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan
mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan
Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang
disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan
bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di
dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan
filamen miosin.
Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut
(kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin
meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2
pita gelap). Dengan demikian, serabut otot menjadi memendek yang tetap
panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H
bertambah pendek waktu kontraksi.
Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP.
Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang
berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini
kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk
jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin
lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini
mengubah sudut perlekatan ujung miosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin
energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung
miosin. Kemudian siklus tadi berulang lagi.
5. Mekanisme Kerja Otot
Jika tubuh hewan ataupun manusia
mendapatkan rangsangan, rangsangan tersebut
akan diterima oleh syaraf. Selanjutnya, rangsangan
akan diteruskan ke ototdan diterima bagian yang
amat peka, yaitu asetilkolin. Selanjutnya
Bagaimana
Mekanisme
Kerja Otot?
Bagaimanakah
mekanisme gerak otot?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 18
asetilkolin akan terurai menjadi asetil dan kolin. Terbentuknya asetil dan kolin
merangsang terbentuknya zat miogen, yaitu zat yang akan merangsang aktin dan
miosin untuk berkontraksi.
Jika otot dirangsang berulang-ulang secara teratur dengan interval waktu yang
cukup, otot akan berelaksasi secara sempurna di antara dua kontraksi otot. Namun,
jika jarak rangsangan terlalu singkat, otot tidak sempat berelaksasi dan akan
berkontraksi maksimum, disebut tanus. Jikakontraksi diteruskan, otot akan
berkontraksi terus, disebut tetanus.
Seseorang yang melatih gerak otot rangkanya dengan baik dan teratur, otot
rangkanya akan tumbuh menjadi lebih besar. Otot yang demikian disebut hipertrofi.
Sebaliknya, bila otot-otot tidak pernah dilatih, misalnya pada penderita polio, ototnya
tidak dapat tumbuh dengan baik, disebut atrofi. Oleh karena itu, para binaragawan
aktif berlatih untuk membentuk otot yang besar.
6. Sumber Energi untuk Gerak Otot
ATP (Adenosht Tri Phosphat) dan keratin
fosfat merupakan sumber energi utama untuk
kontraksi otot. Kedua senyawa tersebut
mengandung energi tinggi dan terdapat pada setiap
sel otot. Jika kedua senyawa tersebut terurai maka
akan dibebaskan sejumlah energi dan sejumlah
gugus fosfat. Energi yang dibebaskan tersebut akan
digunakan untuk kontraksi otot. ATP berasal dari
oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot
merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang
memerlukan ATP.
ATP ADP + fosfat + energi
Keratin fosfat keratin + fosfat + energi
Aktin + Miosin Aktomiosin
ATPase
Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat
dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai
sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.
kreatin
Apakah sumber
energi untuk
gerak otot?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 19
Fosfokreatin + ADP keratin + ATP
Fosfokinase
Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari
lima kali jumlah ATP. Pemecahan ATP dan
fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak
memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu , fase
kontraksi otot sering disebut fase anaerob.
C. Sendi
Seperti yang telah kamu pelajari sebelumnya,
rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang
yang saling berhubungan. Hubungan antartulang
disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan
tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya.
Tanpa sendi kamu akan sulit akan bergerak bahkan
tidak dapat bergerak sama sekali. Memang ada
persendian yang sangat kaku sehingga tidak
memungkinkan adanya gerakan. Namun, banyak
persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan.
Berdasarkan sifat gerak inilah, sendi dibedakan
menjadi sendi mati (sinartrosis), sendi kaku
(amfiartrosis), dan sendi gerak (diartrosis).
a. Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi mati merupakan hubungan antartulang
yang tidak dapat digerakkan. Penghubung
antartulangnya adalah serabut jaringan ikat.
Contoh sendi mati terdapat pada hubungan
antartulang tengkorak disebut sutura dan hubungan
antartulang pembentuk gelang panggul.
b. Sendi Kaku (Amfiartrosis)
Sendi kaku merupakan hubungan antartulang
yang dapat digerakkan secara terbatas. Penghubung
antartulangnya adalah jaringan tulang rawan .
Selain rangkadan otot, apayang dapatmendukungterjadinyagerak padamanusia?
Apakahperbedaan dari
sendi mati, sendikaku dan sendi
gerak?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 20
Contoh sendi kaku terdapat pada hubungan
antarruas tulang belakang dan hubungan
antara tulang rusuk dengan tulang dada.
c. Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi gerak merupakan hubungan
antartulang yang dapat digerakkan dengan
leluasa. Pada kedua ujung tulang yang saling
berhubungan terbentuk rongga sendi yang
berisi minyak sendi (cairan sinovial). Sendi
gerak dibagi menjadi lima macam, yaitu sendi
peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser
dan sendi pelana.
1) Sendi peluru
Sendi peluru merupakan hubungan dua tulang yang memungkinkan
terjadinya gerakan ke segala arah. Pada jenis persendian ini sering terjadi lepas
sendi. Contoh sendi peluru adalah hubungan antar tulang lengan atas dengan
gelang bahu dan hubungan antara tulang paha dengan gelang panggul. Pada
kedua ujung tulang yang berhubungan ini, ujung yang satu berbonggol,
sedangkan ujung yang satunya berlekuk seperti mangkuk.
2) Sendi engsel
Sendi engsel merupakan hubungan dua buah tulang yang salah satu
tulangnya hanya dapat digerakkan ke satu arrah. Sendi ini mirip dengan engsel
Apakah macam-macam dari sendigerak ini memilikifungsi yang sama?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 21
pintu rumah yang dapat membuka ke satu arah saja sendi engsel terdapat pada
lutut dan siku serta antar ruas jari.
3) Sendi putar
Sendi putar merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan
tulang yang satu bergerak memutarpada tulang lainnya. Sendi putar terdapat
pada hubungan antara tulang atlas (merupakan ruas pertama dari tulang leher)
dengan tulang pemutar yang menyebabkan kepala dapat berputar. Sendi putar
juga terdapat di antara tulang hasta dan tulang pengumpil.
4) Sendi geser
Sendi geser merupakan hubungan dua buah tulang yang memungkinkan
pergeseran antar tulang, misalnya sendi yang terdapat pada tulang belakang.
5) Sendi pelana
Sendi pelana merupakan hubungan dua buah tulang yang permukaannya
berbentuk pelana kuda. Sendi ini terdapat diantara tulang telapak tangan dengan
ruas ibu jari.
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 22
D. Gangguan Sistem Gerak pada Manusia
a. Gangguan pada tulang
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat
mengganggu proses gerakan yang normal. Kelainan
dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena:
1) Kekurangan vitamin D
Vitamin D atau kalsiferol adalah vitamin yang
diperlukan untuk kalsifikasi (penulangan) pada tulang.
Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari
provitamin D dengan bantuan ultraviolet. Kekurangan
vitamin D pada anak-anak dapat menyebabkan rakhitis,
biasanya dapat terlihat pada pertumbuhannya yang
terganggu dari kaki berbentuk O atau X, sedangkan pada
orang dewasa, kekurangan kapur akan menyebabkan
penyakit osteomalasia.
2) Penyakit
Penyakit pada tulang manusia sangat beragam salah satu diantaranya:
a) Rheumatik
Rheumatik adalah
segala sesuatu yang
berhubungan dengan rasa
sakit dari alat gerak salah
satunya adalah tulang. Dan
arthritis merupakan salah satu
jenis dari rheumatik yang
berkenaan dengan sendi.
Dapatkah kamu
menyebutkan gangguan
yang terjadi pada tulang?
Mengapakekuranganvitamin D
dapatmenyebabkan
gangguanpada tulang?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 23
b) Osteoporosis
Osteopororsis adalah suatu penyakit
dimana terjadi penurunan massa tulang
(pengurangan jaringan tulang) terutama
terjadi pada tulang spongiosa. Pada
penyakit ini proses penghancuran tulang
melebihi proses pembentukan tulang.
Penyakit ini terjadi terutama pada wanita
kulit putih usia lanjut setelah menopause.
Berikut ini adalah gambar struktur tulang
yang normal dan yang terkena
osteoporosis.
c) Osteomyelitis
Osteomyelitis merupakan penyakit
infeksi yang menyerang jaringan tulang
(termasuk periosteum, sumsum tulang
belakang dan tulang rawan). Penyakit ini
disebabkan oleh mikroorganisme (terutama
Staphylococcus) yang mencapai tulang
melalui patah tulang terbuka, melalui darah
atau melalui gigi caries ke dalam sinus.
Bakteri dan jamur juga sering
menimbulkan osteomyelitis. Jadi, jika anda
terluka segeralah tutup luka tersebut
dengan penutup luka yang steril dan segera
obati ke dokter.
3) Kecelakaan
Kecelakaan yang dapat menyebabkan
gangguan pada tulang dapat berupa:
a) Memar
Gangguan ini hanya berupa
sobeknya selaput sendi (ligamen).
Mengapa
kebanyakan
osteoporosis
terjadi pada orang
dewasa?
Apakah yang
menyebabkan
Osteomyelitis?
Mengapa dapat terjadimemar setelah terjatuh?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 24
Namun bila sobeknya selaput sendi diikuti
oleh lepasnya ujung tulang dari sendi disebut
dislokasi (lepas sendi).
.
b) Fraktura
Retak atau patah tulang dapat terjadi
karena benturan atau tekanan yang terlalu
keras. Selain penyebab tersebut, patah
tulang dapat terjadi karena kecelakaan.
Sebagai organ yang hidup, tulang
mempunyai kemampuan membentuk
jaringan baru untuk memperbaiki jaringan
yang rusak. Oleh karena itu, penderita patah
tulang, terutama jika usianya masih muda
dapat sembuh kembali. Akan tetapi jika
persambungan tulang yang patah tersebut tidak baik maka bentuknya menjadi
tidak sempurna dan terlihat cacat. Oleh karena itu, berhati-hatilah jangan
sampai ada tulang tubuhmu yang patah.
Fraktura atau patah tulang dibedakan menjadi patah tulang tertutup, patah
tulang terbuka dan fisura.
a. Patah tulang tertutup, bila tulang yang patah tidak merobek kulit.
b. Patah tulang terbuka, bila tulang yang patah merobek kulit.
c. Fisura, bila tulang hanya retak.
Dapatkah orang yang
patah tulang dapat
sembuh kembali?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 25
4) Kebiasaan sikap tubuh yang salah
Kebiasaan posisi tubuh yang salah yang
dilakukan dalam waktu yang lama dapat
menyebabkan kelainan tulang, yaitu:
a) Kifosis (vertebrae) melekuk ke dalam
Kelainan pada tulang punggung yang terlalu membengkok ke dalam. Bisa
disebabkan karena proses penuaan, infeksi TBC tulang belakang (vertebrae)
ataupun posisi duduk yang salah yang dilakukan selama bertahun-tahun.
b) Lordosis
Kelainan pada tulang leher dan panggul terlalu membengkok ke depan
sehingga lengkung lumbar pada tulang belakang.
c) Skoliosis
Kelainan pada tulang, jika ruas-ruas tulang belakang
membengkok kearah samping membentuk huruf S.
b. Kelainan pada otot
Kelainan pada otot dapat disebabkan oleh beberapa hal
sebagai berikut:
1) Atrofi
Mengapa duduk dapat
menyebabkan kelainan
pada tulang?
Apa sajakahyang dapat
menyebabkankelainan otot?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 26
Atrofi merupakan suatu keadaan mengecilnya otot sehingga kehilangan
kemampuan berkontraksi.
2) Kelelahan Otot
Kelelahan otot terjadi karena terus menerus melakukan aktivitas, dan bila ini
berlanjut dapat terjadi kram.
3) Tetanus
Tetanus adalah otot vang terus menerus berkontraksi (tonus atau kejang)
akibat serangan bakteri Clostridium tetani.
4) Miestenia Gravis
Miestenia Gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian. Penyebabnya belum diketahui
dengan pasti.
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 27
5) Kaku Leher (Stiff)
Stiff adalah peradangan otot trapesius leher sehingga leher terasa kaku. Stiff
terjadi akibat kesalahan gerak.
c. Gangguan pada sendi
1) Dislokasi: tergesernya sendi dari tempat semula
karena ligamen sobek diikuti dengan urai sendi.
2) Ankilosis: persendian yang tidak dapat digerakkan karena menyatu.
3) Terkilir: tertariknya ligamen disertai pembengkakan.
Apa yang dapat
menyebabkan gangguan
pada sendi?
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 28
4) Artitris (peradangan sendi)
Macam-macamnya:
a) Artitris gould: peradangan sendi karena timbunan asam urat.
b) Artitris eksudaktif: peradangan sendi karena rongga sendi terisi dengan getah
radang.
c) Artritis sika: berkurangnya cairan
sinovial
5) Osteoartristis: penyakit kemunduran
sendi yaitu terjadi penipisan selaput
pelindung tulang rawan sehingga terjadi
pembentukan tulang pada sendi.
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 29
III. Evaluasi
Pilihan Ganda
1. Protein otot aktin dan miosin terdapat dalam sel otot, yaitu pada bagian ....
a. sarkoplasma
b. nukleus
c. myofibril
d. sarkomer
e. plasmolema
2. Tulang-tulang berikut termasuk skeleton aksial, kecuali ....
a. ossternum
b. oskostae
c. oscervicalis
d. osilium
e. osclavieula
3. Persendian yang menghubungkan tulang femur dengan fibia tibula dinamakan sendi ....
a. diartrosis
b. sinartrosis
c. engsel
d. putar
e. pelana
4. Tulang-tulang berikut termasuk penyusun cranium atau tengkorak, kecuali ....
a. ostemporalis
b. osparientalis
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 30
c. osnasalis
d. osoksipitalis
e. osfrontalis
5. Otot yang aktif bekerja biasanya mengalami rasa pegal yang disebabkan oleh ....
a. ATP
b. ADP
c. asam piruvat
d. asam laktat
e. glukosa
6. Keadaan-keadaan berikut dimiliki oleh otot jantung, kecuali ....
a. berinti banyak
b. letak inti di tengah
c. mengalami percabangan
d. dipengaruhi saraf sadar
e. cepat mengalami kelelahan
7. Kelainan tulang belakang yang melengkung ke arah samping kiri atau kanan dinamakan ....
a. skoliosis
b. kifosis
c. lordosis
d. ankoliosis
e. diskolasi
8. Biseps dan trisep merupakan otot yang bekerja secara antagonis dan bisep bersifat berikut,
kecuali ....
a. fleksor
b. membengkokkan lengah bawah
c. memiliki dua insertio
d. memiliki dua origo
e. memiliki satu insertion
9. Berikut ini merupakan kelainan tulang akibat kelainan fisiologis, kecuali ....
a. aktromegali
b. osteoporosis
c. osteomalasia
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 31
d. rakhitis
e. fraktura
10. Berikut ini merupakan sifat-sifat otot rangka, kecuali ....
a. berkontraksi cepat
b. cepat lelah
c. dipengaruhi saraf pusat
d. letak inti di tengah
e. miofibril tidak homogeny
11. Energi yang diperlukan agar terjadi gerak pada otot berasal dari ....
a. ATP
b. glukosa
c. saraf
d. ADP
e. Protein
12. Yang disebut alat gerak aktif adalah....
a. otot
b. tulang
c. tulang dan otot
d. tulang dan saraf
e. saraf
13. Kelelahan otot menyebabkan otot kejang. Keadaan ini disebut ....
a. kram
b. tetanus
c. atropi otot
d. kontra
e. relaksasi
14. Pertumbuhan tulang tengkorak terhambat karena abnormalitas tirosin disebut ....
a. hidrosefalus
b. mikrosefalus
c. akromegali
d. osteoporosis
e. rakhitis
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 32
15. Penyakit pada tulang pipa yang menebal karena kelebihan somatotropin disebut....
a. hidrosefalus
b. mikrosefalus
c. akromegali
d. osteoporosis
e. rakhitis
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 33
MENDATAR
2. Tulang kering
6. Susunan melingkar tulang
8. Otot menjadi pendek dari ukuran semula
10. Protein penyusun serabut otot
11. Otot rangka
13. Clostridium....Bakteri penyebab tetanus
15. Tulang pergelangan tangan
16. Tulang hasta
18. Otot berkepala tiga
21. Kaku otot
23. Letak sendi engsel
1
32
7654
98
13121110
1514
16
191817
222120
23
2524
29282726
30
32
31
33
Ayo menjawab teka-tekisilang
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 34
24.Penurunan fungsi otot karena mengecilnya ukuran
26. Punggung bengkok kekiri/kanan
29. Sendi pada tengkorak
31. Gerak menurun
32. punggung bengkok
33. Peradangan pada sendi
MENURUN
1. Gerak menekuk atau membengkokkan
2. Otot kontraksi maksimum
3. Patah tulang
4. Tulang anggota gerak
5. Dari bawah: gerakan menuju poros badan
7. Hewan bertulang belakang
9. Gerak pasif
12. Penghubung sel tulang satu dengan lainnya
14. Dari bawah: sel tulang
17. Tendon pada tulang yang tidak bergerak
19. sendi yang tidak dapat bergerak atau sedikit
gerak
20. Otot merupakan alat gerak
22. Otot berangsur lemah dan menjadi lumpuh
25. Selaput oto diantara dua tendon yang
berkontraksi
28. Penyusun jaringan
30. Penggerak tulang
Ayo menjawab teka-tekisilang
SISTEM GERAK
SISTEM GERAK 35
Daftar Pustaka
Andi, hidayat. Strategi Kebut Semalam Biologi SMA. Yogyakarta: Cakrawala. 2010.
Ayu, dkk. Siap Tempur UN & SNMPTN IPA. Yogyakarta: Jalur Mas Media.2012.
Campbell, dkk. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga. 2008.
Gunawan, Adi. Sains RPAL. Surabaya: Kartika. 2004.
Kusumawati, Rohana, dkk. Detik-Detik Ujian Nasional Biologi. Klaten: Intan Pariwara. 2012.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA,KUSNADI_dkk/Kelas_XI/4._S.Gerak/bab_4_g
erak_pada_hewan.pdf
http://www.sith.itb.ac.id/profile/ridwan/GERAK_%20DAN%20_OTOT.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195107261978032-
FRANSISCA_SUDARGO/modul_UT/Model_Buku_Sains_SMP_(Biologi)/Kelas_VIII/Bab.
_4-VIII_Sistem_Gerak_Pada_Manusia_dan_Vertebrata_(Sisca).pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/195906281989012-
LILIS_KOMARIYAH/Laporan_penelitian.pdf
http://p4tkipa.net/modul/Tahun2005/SMP/Biologi/Gerak%20pada%20Hewan%20dan%20Tu
mbuhan.pdf