sni 14-0154-1998.pdf
DESCRIPTION
pedoman kertas cetak salutTRANSCRIPT
-
t f tI t
mK lP6sNl 14-0154-19985Hl
Standar Nasional Indonesia
l r
Kertas cetak salut
r
Badan Standardisasi Nasional
( 1\
-
Pendahuluan
Standar Nasional Indonesia Kertas cetak salut ini merupakan revisi dari SNI
14-01 54-L987 yangpada dasarnya bertuiuan untuk :
l. Menjamin mutu produksi dan merangsang peningkatan penggunaan hasil produksi
industri dalam negeri secara keseluruhan'
2. Menunjang perkembangan industri, sekaligus menjamin peningkatan keterkaitan'
terutama antar industri hulu dan hilir'
3. Meningkatkan effisiensi produksi antara produsen dan konsumen.
Standar ini telah dibahas dalam rapat-rapat teknis, prakonsensus serta terakhir
dirumuskan dalam Rapat Konsensus Nasional pada bulan Desemb er 1996 di Departemen
Perindustrian dan Perd agangan.
Hadir dalam rapat-rapat tersebut wakil-wakil dari produsen, konsumen'
peneliti serta instansi yang terkait.
-
Daftar isi
Pendahuluan
Daftar isi ..
Ruang lingkup
Definisi
Spesifikasi ..
Pengambilan contoh
Cara uji ..Pengemasan
Syarat penandaan ..
Halaman
I
i i
-
sNr l4-0154-1998
Kertas cetak salut
I Ruang lingkup
Standar ini meliputi ruang lingkup, definisi, spesifikasi, pengambilan contoh, cara uji,pengemasan dan syarat penandaan untuk kertas cetak salut.
2 Definisi
2.1 Kertas cetak salut
Kertas cetak salut adalah jenis kertas cetak, disalut (coated) satu muka atau keduanya.
2.2 Kertas cetak salut merupakan istilah pengganti bagi jenis "coated paper", "artpaper" , "kunsdruk" dan "kromekote" yang terdapat di pasaran Indonesia. Kilap (7 5" ,Hunter) adalah perbandingan antara intensitas cahaya hrjau dengan panjang gelombang557 nm yang dipantulkan oleh permukaan standar dengan sudut datang dan sudut pantul75o, diukur dengan alat uji Hunter, pada kondisi standar.
3 Spesifikasi
3.1 Gramatur, glmz : 70 sld 220 (nilai numerik mengikuti ketentuan SNI 14-0439-1989, Gramatur kertas dan karton).
3.2 pH (ekstraksi dingin) 6 - 9
3.3 Untuk muka kertas yang disalut harus memenuhi :- Derajat putih, % ISO : minimal 80- Kilap (7 5" , Hunter) : maksim al 7 5- Kekasaran (Bendtsen), ml/min : maksimal 100- Cobbeo : maksimal 35
I dari 4
-
sNr 14-01s4-1998
- Penetrasi minyak (IGT) 1.000/mm : 7 - l0- Ketahanan cabut (IGT), p.m/s : minimal2s}- Uji cabut Dennison wax : 8
4 Pengambilan contoh
4.1 Contoh kertas yang akan diuji diambil sesuai dengan SNI 14-1764-1990, Carupengambilan contoh kertas dan karton.
4.2 penyimp anan contoh kertas yang akan diuji dilakukan pada kondisi ruangpengujian sesuai dengan SNI 14-0402-1989, Kondisi ruang pengujian untuk lembaranpulp, kertas dan karton.
5 Cara uji
5. 1 Gramatur
Dilakukan sesuai dengan SNI I 4-0439-1989, Carauji gramatur kertas dan karton.
5.2 Derajat putihDilakukan sesuai dengan SNI 14-0438-1989, Cara uji derajat putih, PulP, kertas dankarton.
5.3 Kilap (75", Hunter)Dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5.4 Kekasaran(Bendsten)Dilakukan sesuai dengan SNI 14-0932-1989, Cara uji kekasaran, nilai pemampatan dandayatembus udara kertas dan karton (metoda Bendtsen).
5.5 Cobboo
Dilakukan sesuai dengan SNI 14-0499-1989, Cara uji daya serap air pada kertas dankarton (Cobb), untuk lama pengukuran 60 detik.
2 dari 4
-
sNI 14-0154-1998
5.6 pH (ekstraksi dingin)Dilakukan sesuai dengan SNI 14-0584-1989, Cara uji penetrasi minyak pada kertas,untuk ekstraksi dingin.
5.7 Penetrasi minyak (IGT)Dilakukan sesuai dengan SNI 14-0584-1989, Cara uji penetrasi minyak pada kertas dankarton (metoda IGT).
5.8 Ketahanan cabut (IGT)Dilakukan sesuai dengan SNI 14-0587-1989, Cara uji cabut lembaran kertas dan karton(metoda IGT).
6 Pengemasan
6.1 Kertas cetak salut dapat dikemas dalam bentuk gulungan (rol) atau dalam bentuklembaran untuk setiap 100 lembar, 250 lembar atau 500 lembar dibungkus rapi
sedemikian rupa sehingga kertas tidak mengalami kerusakan.
6.2 Dalam satu gulungan tidak boleh terdapat lebih dari dua sambungan.
penyambungan dilakukan dengan mempergunakan pita kertas perekat, ditempel rapat
pada kedua permukaan sambungan dan diberi tanda. Lebar pita kertas berperekat yang
dipakai, minimal 50 mm.
6.3 Dikedua tepi gulungan dilengkapi pelat penahan, maksimal 20 mm dari sisi
gulungan.
6.4 Kedua ujung sumbu gulungan alat penguat untuk mencegah rusaknya sumbuselama dalam penanganan.
6.5 Ukuran untuk bentuk gulungan dan bentuk lembaran adalah sebagai berikut :
3 dan4
-
sNI 14-01 54-1998
6.5.1 Gulungan- Diameter gulungan, mm : 700 - 1.000- Diameter dalam sumbu, mm :76 + |- Lebar gulungan : sesuai dengan ukuran pada SNI I 4-0433-
1989, Ukuran kertas belum siap pakai.
6.5.2 Lembaran
Kertas cetak salut dipotong sesuai dengan ukuran pada SNI 14-0433-1989, Ukuran kertasbelum siap pakai.
7 Syarat penandaan
7.I Bentuk gulungan
Pada setiap kemasan harus diberi tandapengenal :- Pabrik pembuat atau nama dagangnya.- Kata-kata "Kertas cetak salut I M", untuk salut satu muka, atau "Kertas cetak salut
2 M", untuk salut dua muka.- Ukuran (lebar dan diameter)- Gramatur- Berat bersih gulungan- Pada sisi gulungan diberi tanda panah yang menyatakan arah gulungan.
7 .2 Bentuk lembaran
Pada setiap kemasan harus diberi tanda pengenal :- Pabrik pembuat atau nama dagangnya.- Kata-kata "Kertas cetak salut 1 M", untuk salut satu muka, atau "Kertas cetak salut
2 M", untuk salut dua muka.- Jumlah lemb aran- Ukuran, dengan notasi : lebar (mm) x panjang (mm)- Gramatur- Tanda panah menyatakan arah mesin.
4 dari 4