societeit de harmonie pusat hiburan kaum elit … · la gazza ladra the thieving magpie, sebuah...

26
i SOCIETEIT DE HARMONIE: PUSAT HIBURAN KAUM ELIT BELANDA DI BATAVIA ABAD XIX SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sejarah Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Disusun oleh YASMIN ARTYAS C0512052 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017

Upload: others

Post on 02-Sep-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

SOCIETEIT DE HARMONIE:

PUSAT HIBURAN KAUM ELIT BELANDA

DI BATAVIA ABAD XIX

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi

Gelar Sarjana Sejarah Program Studi Ilmu Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh

YASMIN ARTYAS

C0512052

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

ii

iii

iv

v

`MOTTO

“Wanhoop niet, er is veel groots te verrichten”

(Jangan putus asa, banyak hal besar yang harus dilakukan)

J.P.Coen (1619)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan

untuk:

Kedua orang tua yang selalu

memberi dukungan,

Adik-adikku tersayang

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “SOCIETEIT DE HARMONIE: PUSAT HIBURAN KAUM ELIT

BELANDA DI BATAVIA ABAD XIX”. Tak lupa shalawat dan salam kepada Nabi

besar Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi umat manusia.

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat kelengkapan gelar

sarjana sejarah dari Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya. Penyusunan

skripsi ini melalui proses yang panjang dan banyak ditemui hambatan. Namun

berkat dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung

maupun tak langsung, akhirnya skripsi ini mampu terselesaikan.

Dengan segala kerendahan, keikhlasan dan ketulusan hati, penulis

mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang memberikan kesempatan belajar kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan studinya dengan baik.

2. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang memfasilitasi penulis selama

perkuliahan.

3. Ibu Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S., M. Hum, selaku Ketua Program Studi

Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

viii

yang mendorong dan memudahkan penulis dalam perizinan untuk

menyelesaikan skripsi ini.

4. Waskito Widi Wardoyo, S.S., M.Hum., selaku pembimbing akademik yang

telah banyak memberikan semangat dan membantu penulis selama jalannya

perkuliahan.

5. Prof. Dr. Warto, M.Hum, selaku dosen Program Studi Ilmu Sejarah dan

Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

sekaligus Pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan pikirannya

serta senantiasa memberikan kritik dan saran yang membangun dalam

menyelesaikan skripsi.

6. Segenap staf dan dosen pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membekali

ilmu pengetahuan yang sangat banyak kepada penulis.

7. Ibu Mira Puspita Rini, S.Sos, M.Hum. sebagai Kasubdit Layanan dan

Pemanfaatan Arsip Nasional Republik Indonesia serta Pak Rudi, Mba Nia,

dan Mba Fajar yang telah membantu penulis dalam mencari arsip di Arsip

Nasional Republik Indonesia dan petugas layanan Perpustakaan Nasional

yang telah membantu penulis dalam mencari sumber-sumber data di

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan segenap staf dan karyawan

UPT. Perpustakaan UNS, Perpustakaan FIB UNS, Perpustakaan Pusat UI

yang telah memberikan banyak bantuan terhadap penulisan skripsi ini.

ix

8. Dirk Teeuwen, M.Sc., yang bersedia meluangkan waktu membalas e-mail

dan memberikan banyak informasi serta data dalam menyelesaikan skripsi

ini.

9. Kedua Orang Tua penulis Bapak Pujo Surwanto dan Ibu Hikmayati, adik-

adik penulis Danna Eryanada dan Muhammad Faiz Hanni yang senantiasa

mengisi keceriaan dan cinta dalam menjalani hidup.

10. Muhammad Pamungkas Panghudi Luhur, yang dengan ikhlas dan sabar

menemani penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Indrianita Melissa, Yusniar Dwi Agustin, dan Intan Riza yang telah

menemani hari-hari penulis selama empat tahun di Solo.

12. Mas Galih, Mas Apri, Mba Ai, yang selalu memberikan saran dan motivasi

serta menjadi contoh bagi penulis untuk selalu berkarya dan tidak pernah

menyerah. Teman-teman Geschiephoria Magazine yang telah memberikan

peluang kepada penulis untuk menjadi bagian dalam karya besar tersebut.

13. Teman-teman Historia 2012: Prhatama Adi, Agung, Adi, Sarah, Sinta,

Suratno, Yeni, Aulia, Rusma, Jibril, Tito, Laila, Ela, Tiwi, Yuni, Citra, Ika,

Dewi, Deshinta, Rozaqi, Ibnu, Rulian, Fauzan, Nanda, Fadhil Arif, Agus,

Rina, Nana, Nisa, Ega, Galih, dan lainnya, yang sama-sama berjuang dalam

menyelesaikan skripsi demi mencapai gelar sarjana.

14. Teman-teman di Jakarta dan yang berasal dari Jakarta, yang selalu memberi

motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan studi lebih cepat.

x

15. Terimakasih kepada mahasiswa Ilmu Sejarah baik itu angkatan atas maupun

bawah dan semua pihak yang telah membantu, yang tak bisa disebutkan satu

persatu.

Penulis sepenuhnya sadar betul bahwa dalam penelitian ini merupakan

proses belajar yang masih jauh dari sempurna. Segala kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapakan. Penulis mempersembahkan penelitian ini

dengan rasa hormat dan bangga. Semoga penelitian ini bermanfaat.

Penulis

Yasmin Artyas

C0512052

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR ISTILAH ........................................................................................... xiv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xxi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxiv

ABSTRAK ......................................................................................................... xxv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

E. Tinjauan Pustaka .................................................................................... 7

F. Metode Penelitian .................................................................................. 14

1. Heuristik ........................................................................................... 14

2. Kritik ................................................................................................ 16

3. Interpretasi ....................................................................................... 17

4. Historiografi ..................................................................................... 17

G. Sistematika Penulisan ............................................................................ 17

BAB II. BATAVIA ABAD XIX ....................................................................... 19

A. Kondisi Geografi Kota Batavia Abad XIX ............................................ 19

1. Kondisi Kota Sebelum Abad XIX ................................................... 19

2. Kondisi Kota Pada Abad XIX .......................................................... 26

B. Kondisi Demografi Kota Batavia Abad XIX ......................................... 34

xii

1. Populasi Penduduk Batavia Abad XIX ............................................ 34

2. Kondisi Sosial Masyarakat Batavia Abad XIX ............................... 38

C. Pusat-Pusat Hiburan di Weltevreden Abad XIX ................................... 43

D. Societeit Harmonie di Batavia Sebelum Abad XIX............................... 45

BAB III. SOCIETEIT DE HARMONIE DI WELTEVREDEN

ABAD XIX ........................................................................................................ 50

A. Pindahnya Societeit de Harmonie .......................................................... 51

1. Pembangunan Societeit Baru oleh Daendels .................................... 51

2. Societeit Baru Masa Raffles ............................................................. 53

B. Manajemen Societeit de Harmonie ........................................................ 56

1. Bangunan dan Lahan Societeit De Harmonie .................................. 56

2. Perbaikan Gedung Societeit de Harmonie ....................................... 62

3. Arsitektur Gedung Societeit de Harmonie ....................................... 68

4. Organisasi Harmonie ....................................................................... 73

BAB IV. AKTIVITAS DI DALAM SOCIETEIT DE HARMONIE .................. 84

A. Jenis-Jenis Aktivitas di Societeit de Harmonie ...................................... 85

1. Pesta Dansa dan Jamuan Makan Malam .......................................... 85

2. Penampilan Musik dan Opera .......................................................... 96

3. Kegiatan Lainnya ............................................................................. 102

B. Segmentasi Pengunjung Societeit Harmonie ......................................... 106

BAB V. KESIMPULAN .................................................................................... 114

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 116

LAMPIRAN ....................................................................................................... 121

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Populasi Penduduk Kota Batavia dan Pinggiran Kota ......................... 37

Tabel 2. Dana Perbaikan Societeit de Harmonie ............................................... 67

xiv

DAFTAR ISTILAH

.Achter Galerij Beranda belakang

Afdeeling Distrik atau lingkungan-lingkungan kecil

Air Belanda Jenis minuman beralkohol yang populer pada

abad 19

Ballroom Ruang pesta

Balustrade pagar berupa kisi-kisi pada sisi tangga atau

serambi/balkon

Bataviaasche Genootschap Lembaga Kesenian dan Pengetahuan Batavia

van Kunsten en Wetenschappen

Budaya Indies Budaya yang berbeda dengan budaya Belanda.

Orang-orang yang sudah terpengaruh dengan

budaya Indies menggunakan bahasa yang lebih

beragam dalam keseharian mereka. Para kaum

elite Indies tinggal di vila-vila yang luas dan

terbuka. Menyantap menu-menu Belanda seperti

roti, daging, dan keju, walau seringkali memakan

masakan lokal yaitu menyantap nasi dan

makanan pedas. Mereka berbicara dengan bahasa

Melayu dan Portugis, dan membawahi para

seniman.

Budget Dana yang disediakan

Burgerlijke Openbare Werken Dinas Pekerjaan Umum

xv

Citadel Kediaman gubernur jenderal Hindia Belanda,

anggota dewan, dan para opsir Belanda

Central Room Ruang Tengah

Cognag Salah satu jenis brandy, minuman beralkohol

yang diproduksi di Cognag, Perancis

Colonial Empire Style Sebuah gaya arsitektur yang dikembangkan pada

awal abad 19

Concordia Sebuah klub militer

Dansa-dansi Kegiatan menari yang biasa diadakan di gedung

societeit

Eurasia Orang yang lahirdari hasil perkawinan antara

orang Eropa dan Asia

f atau florin gulden Satuan mata uang Belanda, 1 gulden= 100 sen

Hindia Belanda

Fasad Istilah arsitektur untuk atap depan bangunan

Foie Gras Makanan Perancis yang bahan baku utamanya

terbuat dari daging bebek

Garnisun Suatu korps pasukan yang ditempatkan di suatu

benteng untuk mempertahankannya melawan

musuh yang dapat menyerangnya

Galop Sebutan pendek dari galopped, tarian yang

dilakukan bersama-sama

Graf de Hollanders Kuburan orang Belanda

Harmonieorkest Kelompok pemain musik yang memainkan

terompet dalam pertunjukkannya

xvi

Heeren XVII Badan pengurus VOC, terdiri dari para pemegang

saham berjumlah 17 orang yang menyusun

kebijakan umum, memutuskan besarnya biaya

pelayaran ke Asia, menentukan jumlah kapal

yang harus dibangun dan besarnya dividen serta

syarat-syarat pelelangan. Heeren XVII juga

menentukan Gubernur-Jenderal, Direktur

Jenderal, serta para anggota Dewan Hindia (Raad

van Indie) untuk pemerintahan tertinggi Belanda

di Asia (Hoge Regeering)

Hereenlogement Hotel khusus pria

Het Kasteel Benteng Batavia

Indische Empire Style Sama dengan gaya Colonial Empire Style namun

gaya Indische lebih menekankan pada bentuk

bangunan tropis dengan adanya beranda di depan

bangunan

Intramorus Bangunan yang berada di dalam kastil atau

benteng

Java Government Gazette Surat kabar pada zaman Raffles yang berbahasa

Inggris

Javasche Bank Bank Jawa yang menjadi cikal bakal Bank

Indonesia

Java Benevolent Institutions Badan Amal Jawa

Jeneverhuis Rumah Jenewer atau Rumah Minuman Keras

Klab Tempat hiburan atau tempat orang-orang

berkumpul

xvii

Koningin van het Oosten Sebuah julukan yang berarti Ratu dari Timur

Kreol Kreol adalah sebutan untuk orang yang lahir di

Asia dari orang tua asal Eropa

La Gazza Ladra The Thieving Magpie, sebuah drama yang pernah

dimainkan di Harmonie

Lanciers Dansa kotak, salah satu jenis quadrille, yang

dilakukan oleh empat pasangan, biasanya

populer pada abad 18 dan 19

Lemonade Air limun

Mardijker Orang Portugis Hitam, yaitu budak-budak yang

dimerdekakan oleh seorang Portugis karena

menjadi penganut Kristen. Kata Mardijker

berasal dari bahasa Belanda lama yang

merupakan kata Portugis dari Maharddhika.

Apabila diartikan ke dalam bahasa Melayu,

artinya menjadi merdeka. Orang-orang

Mardijker sebagai pewaris budaya Mestizo milik

orang Portugis diperkenankan mengenakan

pakaian. Pakaian mereka merupakan kombinasi

dari unsur Eropa dan Asia. Mereka biasanya

memakai sutera Portugis dan topi lebar, hanya

saja tanpa sepatu. Mereka berbicara dalam

bahasa Portugis yang sudah tidak asli

Masurka Dansa tradisional Polandia

Meester Cornelis Kawasan Jatinegara

Melodrama Drama dengan jalan cerita yang dramatis dan

menguras emosi

xviii

Moor Pedagang Muslim India yang kebanyakan berasal

dari Gujarat, dimana Belanda memiliki sebuah

pos dagang di sana

Nyai Perempuan simpanan para lelaki Belanda

Neo-classical Empire Style Gaya arsitektur yang berkembang pada paruh

kedua abad 19

Opera Pertunjukkan teater atau drama yang dialognya

dinyanyikan oleh penyanyi soprano

Ommenlanden Daerah yang berada di sekitar benteng Batavia

namun tidak dikelilingi oleh tembok benteng

Overstek Bagian tepi atap

Pauze Berhenti untuk beberapa saat

Polka Dansa tradisional Ceko

Polonaise Dansa tradisional Polandia yang dilakukan dalam

tempo lambat

Potpourri Medley atau campuran musik yang dimainkan

bersamaan

Programma acara

Quadrille Dansa kotak yang dilakukan oleh empat

pasangan

Raad van Indie Dewan Hindia

Rijksdaalders Ringgit. 1 Ringgit = 2.5 Rupiah

Rijstaffel Budaya makan yang diterapkan dalam kehidupan

masyarakat Eropa di Batavia. Sebutan lainnya

xix

adalah Rice Table dimana makanan seluruhnya

disajikan di atas meja

Rijswijkstraat Jalan Rijswijk

Sarong Kain Sarung

Schouwburg Gedung Kesenian

Siroop Salah satu jenis wine atau anggur yang dalam

kandungannya terdapat gula dalam jumlah

banyak dan penampilannya bening seperti kristal

Sintniklaas Sinterklas atau Santa Klaus

Societeit Perkumpulan orang-orang elite pada jaman

kolonial Belanda. Gedung seperti ini merupakan

gedung yang bergengsi pada jamannya, karena

sering dikunjungi oleh golongan ‘cabang atas’

dari masyarakat kolonial Belanda. Di dalam

gedung tersebut terdapat ruang santai,

perpustakaan , meja bilyard, serta fasilitas untuk

rekreasi lainnya. Pada jaman Belanda hampir

setiap kota terdapat gedung yang bergengsi ini

Stadhuis Balai kota

Stambul Sebuah opera jalanan berupa komedi yang

berasal dari Istambul, Turki

Strijkorkest Kelompok pemain musik yang memainkan alat

musik gesek dalam pertunjukkannya

Supper Makan malam

xx

The Queen Of The East Sebutan yang disematkan pada kota Batavia yang

dibangun oleh J.P. Coen pada abad 16 dan

memiliki arti Ratu dari Timur

Trem/Tram Alat transportasi darat berupa kereta yang

berjalan di atas rel di tengah kota, biasa ditarik

menggunakan kuda atau yang lebih modern

menggunakan tenaga uap

Vierkantsplein Pasar Ikan

Voor Galerij Beranda depan

Wals Dansa tiga kali yang dilakukan oleh pasangan

yang gerakannya berputar-putar di lantai

Waterlooplein Lapangan Banteng

Weeskamer Balai Harta Peninggalan

Weltevreden Kota koloni baru yang dibangun sebagai

pengganti kota pelabuhan Batavia di pedalaman

selatan Batavia

Whisky Minuman beralkohol yang terbuat dari gandum

yang ditumbuk

xxi

DAFTAR SINGKATAN

BOW Burgerlijke Openbare Werken atau Dinas

Pekerjaan Umum

NHM Nederland Handel Maatschappij, sebuah

perkumpulan atau organisasi para pedagang

VOC Vereenigde Oost-Indie Compagnie atau

Perusahaan Dagang Hindia-Timur, sebuah

perusahaan dagang milik Belanda yang lebih

dulu membangun koloni di Batavia.

xxii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Peta Kastil Batavia pada tahun 1667............................................. 21

Gambar 2. Molenvliet sekitar tahun 1890 ...................................................... 26

Gambar 3. Kota Batavia yang telah berkembang ke selatan pada tahun

1840, Societeit Harmonie ditandai dengan bulatan warna kuning,

Societeit Concordia ditandai bulatan warna hitam ....................... 28

Gambar 4. Suasana Waterlooplein pada tahun 1842 ...................................... 32

Gambar 5. Herman Willem Daendels (1764-1873) dilukis oleh Charles

Howard Hodges, yang berpangkat Maarchalk van Holland ........ 33

Gambar 6. Sketsa Societeit de Harmonie, tahun tidak diketahui .................... 51

Gambar 7. Foto gedung Societeit de Harmonie pada sebuah kartu pos ......... 62

Gambar 8. Gedung Societeit de Harmonie di Rijswijk, 1842......................... 64

Gambar 9. Banjir di depan Societeit de Harmonie, 1872. .............................. 65

Gambar 10. Societeit de Harmonie pada tahun 1867 ....................................... 68

Gambar 11. Taman di Societeit de Harmonie sekitar tahun 1880 .................... 71

Gambar 12. Sketsa bagian dalam gedung Societeit de Harmonie .................... 73

Gambar 13. Ruang pesta di Societeit de Harmonie, 1880 ................................ 85

Gambar 14. Ilustrasi hidangan Perancis, dari kiri ke kanan: Foie gras,

Buillon, Petites Bouchées, dan Chapon truffe............................... 92

Gambar 15. Ilustrasi Minuman Keras. Dari kiri ke kanan: Cognag dan

Wishky ........................................................................................... 94

xxiii

Gambar 16. Kamer balen atau ruang bilyar di dalam Societeit

de Harmonie, 1880 ........................................................................ 98

Gambar 17. Ilustrasi opera Beatrice di Tenda .................................................. 100

Gambar 18. Societeit de Harmonie yang dihias dalam rangka menerima

kunjungan Ratu Wilhelmina 6 September 1898 ........................... 113

xxiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Afschrift Departement der Burgerlijke Openbare Werken

No. 4475 ................................................................................................. 122

2. Departemen den Burgerlijke Openbare Werken Ochtenrapport

van 17 Augustus1887 No. 3 Bijlagen: Elf, no. 2, teekeningen .............. 123

3. Besluit van 26 augustus 1887 No. 19 ..................................................... 124

4. Departement der Burgerlijke Openbare Werken No. 14497/A

Bijlagen: Diverse ................................................................................... 126

5. Reglement van de Societeit “Harmonie” Gevestigd

te Batavia 1898 ...................................................................................... 128

6. Herinnering van de viering op 18 januari 1890 van het 75 Jarig

Bestaan der Societeit “Harmonie” te Rijswijk, Batavia ......................... 130

7. Bataviasche Courant, 16 November 1816 No. 14 .................................. 132

8. Bataviasche Handelsblad, 5 Desember 1887 No. 283 ........................... 133

9. Java-Bode, 16 Oktober 1861 No. 83 ...................................................... 134

10. Bataviaasch Nieuwsblad, 21 April 1897 No 115 ................................... 135

xxv

ABSTRAK

Yasmin Artyas. C.0512052. 2016. Societeit de Harmonie: Pusat Hiburan Kaum

Elit Belanda di Batavia Abad XIX. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian sejarah Societeit de Harmonie ini memiliki tiga tujuan; pertama

untuk mengetahui kapan Societeit de Harmonie di Weltevreden mulai dibangun,

kedua untuk menggambarkan manajemen Societeit de Harmonie, dan ketiga untuk

menggambarkan aktivitas hiburan di Societeit de Harmonie pada abad XIX.

Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang dimulai dengan tahap

heuristik, yakni pengumpulan data dari sumber-sumber sejarah sezaman yang

ditemukan di Arsip Nasional Republik Indonesia dan Perpustakaan Nasional.

Tahap selanjutnya kritik sumber, yakni membandingkan dan mengkritik sumber

sejarah untuk memperoleh data yang sahih atau valid. Kemudian interpretasi yakni

tahap menganalisis data yang diperoleh sehingga memperoleh fakta-fakta yang

terjadi dalam suatu peristiwa, dan yang terakhir menuliskan laporan penelitian atau

historiografi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Societeit de Harmonie merupakan

sebuah societeit yang paling terkenal di daerah koloni. Societeit de Harmonie di

Weltevreden tidak hanya berupa gedung untuk hiburan saja, namun juga memiliki

sebuah struktur organisasi dimana seluruh aktivitasnya telah diatur dalam sebuah

peraturan dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda sebagai pelindungnya.

Societeit de Harmonie menjadi sebuah tempat dimana banyak diselenggarakannya

pertunjukkan-pertunjukkan musik, opera, dansa, hingga makan malam. Tidak

sembarang orang dapat masuk ke dalam gedung tersebut. Hanya mereka yang telah

terdaftar menjadi anggota tetap maupun sementara yang memiliki akses masuk ke

dalam Societeit de Harmonie.

Banyaknya acara yang digelar di Harmonie seringkali diberitakan atau

diiklankan di surat kabar lokal Batavia. Kebanyakan acara yang diiklankan adalah

pertunjukkan orkestra beserta jadwal acara, pesta dansa dan makan malam. Dalam

acara makan malam, menu yang biasanya tersaji di atas meja makan besar adalah

menu makanan Barat yang didominasi oleh daging, roti, dan lainnya. Tidak

ketinggalan pula tersaji berbagai macam minuman keras atau minuman beralkohol

yang sudah menjadi sebuah tradisi atau budaya masyarakat Eropa.

Kata Kunci: Societeit Harmonie, Batavia, Hiburan

xxvi

ABSTRACT

Yasmin Artyas. C.0512052. 2016. Societeit de Harmonie: An Elite

Entertainment Centre in Batavia in 19th Century. Thesis. Department of History

Faculty of Humanities, Sebelas Maret University.

This research is aims to find; first, to find out what is the factor that made

the Harmony Society moved into Weltevreden; second to describe about

management of Harmony Society, and third, to describe the entertainment activity

in Harmony Society on the 19th century.

This research use method a history that began with a heuristic stage, namely

data collection of contemporary historical sources are found in the National

Archives of the Republic of Indonesia and the National Library. The next stage of

source criticism namely compare and criticize historical sources to obtain data that

is valid or invalid. Then the interpretation of namely data obtained by analyzing the

phase so as to obtain the facts that occurred in an event and the latter wrote a

research report or historiography.

The results of this study indicate that Societeit de Harmonie is a the most

famous Societeit in the colonies. Societeit de Harmonie in Weltevreden not just a

building for entertainment only, but the society also have an organization that has

been set in a regulation by the Governor General of the Dutch East Indies as a

patron. Societeit de Harmonie often organizes performances of music, opera, dance,

also supper. Not just anyone can get into the building. Only those who have

registered as members of permanent and temporary access into the Societeit de

Harmonie.

The number of events held at the Harmonie often reported or advertised in

a local newspaper Batavia. Most advertised events were about orchestra

performances along with a schedule of events, dance parties and dinners. At the

dinner, the menu is usually presented on the dining table is a great food menu a la

West dominated by meat, bread, and more. Not to forget also will be presented a

wide variety of liquor or alcoholic drinks that have become a tradition or culture of

European society.

Keyword: Societeit Harmonie, Batavia, Entertainment