sop tata cara perencanaan teknis sistem penyediaan air bersih
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
1/53
REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
MASYARAKAT DAN PERMUKIMANBERBASIS KOMUNITAS
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
PROGRAM
NASIONAL
PEMBERDAYAANMASYARAKAT
MANDIRIPSF
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
2/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
3/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
4/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
5/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
6/53
1.1 Latar Belakang
Pascabencana erupsi gunung api akan selalu meninggalkan masalah yang tidakkecil, baik yang diakibatkan oleh aliran lahar panas, awan panas dan banjir laharyang meluluh lantakkan area yang dilaluinya. Bencana erupsi Merapi pada akhirtahun 2010 juga telah menyebabkan ratusan jiwa meninggal, kerusakan padainfrastruktur, lahan dan tata perekonomian-sosial serta hancurnya sekitar 3000
rumah warga di sekitar Merapi.
Sebagai upaya untuk mengembalikan pada kondisi normal, terutama pada rumahwarga, prasarana permukiman, kondisi sosial masyarakat dan lingkungan padaarea terdampak, pemerintah melalui REKOMPAK memberikan pendampingan danbantuan dana stimulan untuk kegiatan rehabilitasi, rekonstruksi rumah daninfrastruktur permukiman melalui pendekatan pemberdayaan, yakni menempatkanmasyarakat menjadi pelaku utama dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksipermukiman di wilayahnya sendiri.
Rehabilitasi dan rekonstruksi permukiman dilakukan dengan memukimkan kembaliwarga ke tempat yang lebih aman untuk dihuni berdasarkan peta kawasan rawanbencana Gunung Merapi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM.Pada pelaksanaannya, pemukiman baru tersebut juga dilengkapi denganprasarana Sistem Penyediaan Air Bersih ( SPAB).
1.2 Landasan Operasional dan Acuan
Landasan operasional yang digunakan mengacu kepada ketentuan-ketentuan danpersyaratan pada :
BB AA BB 11 PP EE NN DD AA HH UU LL UU AA NN
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
7/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
8/53
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud1. Memberikan panduan dan tata cara kepada warga masyarakat desa/kelurahan
dalam melaksanakan kegiatan penyusunan rencana detail teknis danpelaksanaan pembangunan prasarana SPAB,
2. Sebagai acuan persyaratan teknis yang diperlukan dalam pelaksanaanpembangunan prasarana SPAB yang akan dibangun pada program REKOMPAKPasca Erupsi Merapi,
3. Memberikan panduan dan tata cara kepada konsultan pendamping REKOMPAK
dalam memfasilitasi penyusunan rencana detail teknis dan pelaksanaanpembangunan prasarana SPAB di tingkat desa/kelurahan;
Tujuan1. Meningkatnya kapasitas masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan
pembangunan prasarana SPAB di tingkat desa/kelurahan;2. Tersusunnya rencana detail pembangunan prasarana SPAB di tingkat
desa/kelurahan berbasis komunitas dan berorientasi pada tata bangunan dantata lingkungan yang tanggap pada risiko bencana;3. Terjaminnya kualitas detail teknis dan tersusunnya dokumen teknis
pembangunan prasarana SPAB sesuai dengan kaidah teknis dan aturan yangberlaku.
1.4 Sasaran
Kelompok sasaran utama standar operasional porosedur ini, adalah:1. Tingkat komunitas desa, yaitu para calon pengelola dan pelaksana
pembangunan prasarana SPAB serta para Panitia Pembangunan (PP)desa/kelurahan,
2. Konsultan pendamping tingkat desa, yaitu para fasilitator pendampingmasyarakat desa (faskel, building controler/BC),
Sasaran selanjutnya adalah:1. Komunitas, yaitu BKM/TPK, Tim Inti Perencana (TIP) dan Panitia
Pembangunan (PP)2. Pemerintah desa/kelurahan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/
Kelurahan (LPMD/K), dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD),
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
9/53
dan bimbingan dari BKM/TPK. Pelaksana penyusunan rencana detail teknis danpembangunan prasarana SPAB adalah Tim Inti Perencana (TIP) denganmelibatkan warga masyarakat desa/kelurahan dan Pemerintah Desa/Kelurahan
serta instansi Pemerintah Kabupaten/Kota. Dalam melaksanakan penyusunanrencana detail teknis dan pembangunan prasarana SPAB , TIP mendapatkanpendampingan atau bantuan teknis dari Tim Fasilitator REKOMPAK.
1.6 Definisi-Definisi
Dalam SOP ini yang dimaksud dengan :
1. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), adalah lembaga keswadayaanmasyarakat yang terdiri dari anggota masyarakat yang dibentuk dan dipilihmelalui rembug musyawarah tingkat desa/kelurahan yang mempunyai fungsidan peran untuk membuat kebijakan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang disepakati oleh seluruh warga masyarakat desa/kelurahan.BKM membentuk unit-unit pengelola sesuai kebutuhan, yang sekurang-kurangnya terdiri dari Unit Pengelola Keuangan (UPK), Unit Pengelola
Lingkungan (UPL), dan Unit Pengelola Sosial (UPS).2. Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) merupakan bagian dari struktur
kelembagaan PNPM Mandiri Perdesaan yang berada di tingkat desa. TPKterdiri dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa yangmempunyai fungsi dan peran untuk mengkoordinasikan pelaksanaankegiatan di desa dalam mengelola administrasi serta keuangan. TPKsekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Bendahara dan Sekretaris.
3. Rencana Penataan Permukiman (RPP) atau Community Settlement Plan (CSP) adalah rencana penataan permukiman kelurahan/desa dalam kurunwaktu 5 (lima), tahun yang disusun masyarakat berdasarkan aspirasi,kebutuhan dan cita-cita masyarakat untuk meningkatkan kondisipermukiman yang tanggap terhadap upaya pengurangan risiko bencanaserta mengendalikan dan mengelola pembangunan permukimankelurahan/desa.
4. Program Jangka Menengah (PJM) adalah yang berisi tentang rencanapembangunan sarana dan prasarana fisik maupin non phisik yang menjadikebutuhan desa sesuai dengan hasil analisa kebutuhan dalam penyusunanRPP.
5. Verifikasi RPP adalah suatu rangkaian kegiatan peninjauan terhadapusulan program dan kegiatan yang telah terumuskan dalam RPP, untuk
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
10/53
desa/kelurahan, ditujukan untuk rekonstruksi & rehabilitasi danpembangunan rumah warga yang hunian tempat tinggalnya rusak akibatdampak bencana. BDR merupakan bantuan dana stimulan agar warga
korban bencana dapat membangun rumahnya kembali dengan layak(sederhana, sehat, aman), bukan merupakan ganti rugi rumah.
8. Dokumen Teknis Pembangunan Lingkungan (DTPL) adalah merupakandokumen perencanaan teknis detail yang disusun oleh PanitiaPembangunan/PP dengan pendampingan dari Fasilitator dan Tenaga AhliDMC yang menjadi acuan pelaksanaan pembangunan sarana-prasaranalingkungan dan merupakan dokumen dasar syarat pencairan dana BDL.
9. Dokumen Teknis Pembangunan Permukiman (DTPP) adalahmerupakan dokumen perencanaan teknis detail yang disusun oleh KelompokPemukim/KP dengan pendampingan dari Fasilitator dan Tenaga Ahli DMCyang menjadi acuan pelaksanaan pembangunan permukiman/rumah/huniantetap atau hunian sementara (shelter) dan merupakan dokumen dasar syaratpencairan dana BDR.
10. Panitia Pembangunan (PP), PP dibentuk oleh BKM/TPK untukmelaksanakan kegiatan pembangunan terdiri dari anggota masyarakat yangdipilih melalui musyawarah warga desa. PP sekurang-kurangnya terdiri dariKetua, Sekretaris/Admintrasi&Keuangan/Bendahara, Petugas Belanja/Logistik, Koordinator Perencanaan dan Koordinator Pelaksanaan.
11. Tim Inti Perencana (TIP), TIP dibentuk oleh BKM/TPK untukmelaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan terdiri dari anggotamasyarakat yang dipilih melalui musyawarah warga desa. TIP sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota,
12. Kelompok Pemukim (KP), dibentuk untuk melaksanakan kegiatanpembangunan permukinan/rumah terdiri dari anggota-anggota wargamasyarakat penerima BDR sebanyak-banyaknya 15 KK. Pembentukan KPdifasilitasi oleh BKM/TPK. Organisasi KP sekurang-kurangnya terdiri dariKetua, Sekretaris/Admintrasi&Keuangan/ Bendahara, PetugasBelanja/Logistik, Koordinator Perencanaan dan Koordinator Pelaksanaan.
13. Tim Pengadaan atau Panitia Lelang adalah tim yang dibentuk untuk
melaksanakan pengadaaan barang atau jasa beranggota ganjil terdiri 3orang atau lebih dengan minimal 1 anggotanya adalah perempuan. Untuk
Tim Pengadaan Tingkat KP/PP dibentuk oleh Ketua KP/PP yang disepakatianggotanya. Untuk Tim Pengadaan Tingkat Desa dibentuk oleh para ketuaKP/PP yang disepakati oleh BKM/TPK.
14 K h d K l K j (K3) d l h i
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
11/53
Pemerintah, atau b) Dibeli secara oleh sekelompok warga, atau c) Hibah daridonor, atau kombinasi ketiganya.
17. Rencana detail teknis, atau detailed engineering design (DED) adalahrencana dan gambar kerja untuk pelaksanaan pembangunan rumah danpemukiman.
18. Site plan, atau rencana tapak adalah rancangan tatap-tapak bangunan dansarana prasarana serta tata ruang & lingkungan rumah dan pemukiman yangmemenuhi kaidah-kaidah yang telah ditentukan dan disusun melalui prosesrembug warg a.
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
12/53
BB AABB 22
PP EE RR EE NNCC AANNAAAANN TTEE KKNNIISS SS IISS TTEE MM PP EE NNYYEE DDIIAAAANN AAIIRR BB EE RR SS IIHH
2.1 Ketentuan Umum
a. Kegiatan ini adalah bersifat partisipatif, yang mendorong sebesar besarnyakeikutsertaan masyarakat desa setempat dalam proses perencanaan air bersihuntuk kebutuhan masyarakat sendiri sebagai bagian dari upaya membangunrasa memiliki terhadap prasarana air bersih yang akan dibangun.
b. Masyarakat di lokasi sasaran, yang diwakili oleh perwakilan masyarakatsetempat, dengan didampingi oleh fasilitator dan pendamping teknismengadakan musyawarah untuk memutuskan usulan prasarana air bersihyang sesuai dengan kebutuhan, kondisi setempat, dan ketersediaan dana yangtersedia (alokasi dana JRF untuk desa setempat ditambah kontribusimasyarakat).
c. Standar, kriteria atau besaran yang ada dalam pedoman ini bersifat minimumsedangkan yang lebih menentukan adalah kebutuhan dan kondisi setempatserta ketersediaan dana yang dialokasikan oleh REKOMPAK untuk desatersebut beserta dana kontribusi masyarakat sendiri.
d. Rancang bangun sistem penyediaan air bersih disini adalah sistem komunalbukan individu dan menggunakan teknologi tepat guna. Titik berat kajiandisamping kehandalan kinerjanya, adalah kemudahan serta berbiaya rendahdalam operasi dan pemeliharaan sistem penyediaan air bersih untukmasyarakat desa, sehingga diharapkan pemanfaatannya akan bisaberkesinambungan (sustainable).
2.2 Survei Awal
Survai yang dilakukan meliputi kegiatan pendataan didaerah desa tujuanpelayanan. Dalam kegiatan yang menyertakan masyarakat ini, dilakukan hal hal
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
13/53
2.3 Penentuan Daerah Pelayanan dan Kebutuhan Air
a. Tentukan daerah yang akan dilayani melalui konsultasi dengan warga untukmendapatkan daerah yang sangat membutuhkan pelayanan air bersihkomunal. Daerah yang akan dilayani bisa meliputi kurang dari 1 dusun, 2dusun, atau bahkan mungkin bisa lebih dari 1 desa. Dalam kasus daerahpelayanan sistem meliputi 2 desa maka yang harus dipertimbangkan adalah: Kedua desa tersebut ada dalam program REKOMPAK Pada situasi tersebut pelayanan 2 desa adalah lebih efisien daripada hanya
1desa ditinjau dari sisi kajian sistem penyediaan air bersih.
Komplikasi yang terjadi dalam kepengurusan pengelolaan sistem yang akanberjalan.
Komplikasi pengambilan keputusan yang harus dilaksanakan dalammusyawarah antar desa.
b. Tentukan jumlah penduduk yang akan dilayani. Penduduk terlayani adalahpenduduk yang ada di daerah pelayanan sebagaimana tersebut pada langkahke 2 dan tingkat pelayanannya 100% (semua penduduk tersebut terlayani).
c.
Hitung jumlah kebutuhan air bersih daerah terlayani.dengan asumsikebutuhan air = 30 - 120 l/orang/hari, untuk penampungan air hujanstandarnya lebih kecil 15 l/orang/hari)
2.4 Penentuan Komponen Sistem Penyediaan Air Bersih
Seleksi komponen sistem air bersih yang diperlukan untuk melayani kebutuhan air
bersih penduduk didaerah pelayanan, dilakukan proses sebagaimana diagram dihalaman berikutKhusus untuk penentuan sumber air baku dilakukan dengan pertimbangan danurutan prioritas sebagai berikut:o Kecukupan kuantitas/debit airnya terutama dimusim kering.o Kualitasnya tidak memerlukan pengolahan untuk menjadi air bersih atau hanya
memerlukan pengolahan minimal.o Pengaliran dengan sistem gravitasi lebih diprioritaskan daripada perpompaan
(karena elevasi sumber lebih tinggi daripada daerah pelayanan).o Tidak ada kompetisi dengan penggunaan yang lain (misal untuk irigasi sawah)
kecuali tidak ada sumber lain dan harus ada kesepakatan dengan pihak terkait.o Jarak sumber terhadap daerah pelayanan diambil dari yang paling dekat (lebih
dekat lebih ekonomis).
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
14/53
Gambar 2-1 : Alternatif Sistem Penyediaan Air Bersih
2.6 Rancangan masing-masing Komponen SistemPenyediaan Air Bersih
Menentukan jenis konstruksi, besarannya dan hal-hal detail lainnya dari komponensistem yang telah terseleksi sebagai berikut:
a. Bangunan Pengambilan Air BakuBangunan ini dimaksudkan untuk penyadapan air baku dengan kapasitas yangdiperlukan dan melakukan pengamanan dari potensi pencemaran. Pengambilan Air Baku dari Mata Air/ Bangunan Penangkap Mata Air (BPMA)
Perlu kehati-hatian dalam merencanakan bangunan penangkap mata airagar tidak menimbulkan tekanan yang berlebihan sehingga mata air hilangatau bergeser dan muncul di lain tempat karena mendapatkan celah atauretakan tanah yang lebih mudah diterobos. Mempertahankan ketinggian
muka air mata air yang ada, adalah cara paling aman dalam membangunbangunan penangkap mata air. Konstruksi BPMA tergantung jenis mata air yang akan dimanfaatkansebagai berikut:o Aliran artesis terpusat, gunakan tipe 1Ao Aliran artesis kontak gravitasi, gunakan tipe 1B
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
15/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
16/53
pemeliharaan. Jika jarak pompa dan saringan relatif cukup jauh,maka pipa selubung/ casing setelah pompa bisa menggunakanukuran lebih besar dari diameter pompa. Jika permukaan air
sumur tidak terlalu dalam, dimana pompa yang digunakanadalah bukan pompa benam dan posisi pompa berada diataspipa casing, maka diameter pipa selubung/ casing ditentukanberdasarkan diameter pipa sedot dari pompa.
- Jenis casing yang digunakan biasanya PVC atau Low CarbonSteel, atau Galvanized Iron Pipe (GIP) yang disesuaikan dengankualitas air tanah dan kedalamannya (PVC skedul 80 biasanyadigunakan untuk kedalaman sumur kurang dari 60 m).
Kedalaman Sumur- Tergantung pada kedalaman lapisan akifer yang akan
digunakan dan jenis akifernya. Secara umum kedalaman sumurharus mencapai dasar akifer, dengan alasan semakin dalamsumur maka semakin besar kapasitas pengambilan yang bisadilakukan. Akan tetapi jika dasar akifer terkandung air dengankualitas yang kurang baik maka sumur bor harus berhenti di
kedalaman dimana terdapat air dengan kualitas yang baik.- Penentuan Jenis Akifer (tertekan atau tidak) berdasarkan datalog bor.
SaringanMerupakan tempat masuknya air pada lubang bor dan dianggapberfungsi baik jika mampu menyaring pasir dengan kehilangantekanan yang minimum.
Gravel Pack (kerikil)- Material kasar buatan yang ditempatkan disekitar saringan yang
berguna untuk mempermudah pemompaan air karena material-material pada akifer akan tertahan pada gravel pack tidakmenutupi lubang-lubang-saringan.
- Mencegah agar lubang bor stabil atau tidak mudah runtuh.- Berfungsi sebagai filter.- Diisikan dalam ruang antara dinding lubang bor dan screen,
mulai screen paling atas hingga paling bawah.
PompaAlat untuk menghisap air dari lubang bor ke atas permukaan tanah.Pada pemboran air tanah dalam pompa yang lazim digunakan
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
17/53
Perencanaan dan konstruksi sumur dalam termasuk kategori pekerjaandengan resiko kegagalan yang tinggi serta memerlukan pengetahuandan peralatan khusus, oleh karena itu tidak boleh dilaksanakan oleh
masyarakat sendiri dan harus dalam pengawasan oleh Konsultan.Kontraktor sumur dalam harus mempunyai kualifikasi keahlian dibidang pengeboran sumur dalam.
Pemilihan lokasi sumur dalam (maupun dangkal)Pemilihan lokasi sumur harus mempertimbangkan jarak dari sumberpencemar potensial yang bisa menimbulkan pencemaran padasumur yang akan dibangun sebagaimana tabel dibawah ini
Table 2-1 :Jarak Minimum Sumur dari Sumber Pencemar Potensial
Jarak (m) Sumber Pencemar Potensial
100Tempat pembuangan sampah, bengkel, pompa bensin, kegiatan industriyang menghasilkan zat pencemar, penyimpanan bahan B3 dll.
59 Sumur peresapan air limbah
30 WC cubluk, kandang ternak, sawah atau tegal yang diberi pupuk buatanmaupun kompos dll. 15 Tangki septik, badan air (sungai, rawa, danau atau embung)7 saluran drainase, selokan atau rumah.
Sumber: Drilling and Well Construction Manual, Life Water
Jika lokasi sumur berada pada daerah tidak datar (miring) makasumur tidak boleh terletak di bagian bawah dari sumber pencemar.
Pengambilan Air Baku dari Air Hujano Desain bak penampung air hujan (PAH) harus memenuhi volume
minimal 15 l/org/hari untuk kebutuhan maksimal jumlah bulan musimkering dalam satu tahun. Bak penampung dibuat sederhana terbuatdari bahan kedap air berupa pasangan bata, beton atau fiberglass.
o Menggunakan atap gabungan rumah-rumah penduduk, masjid, kantordesa atau bangunan umum lainnya sebagai penangkap air hujan.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar gambar tipikal bangunan pengambilanair baku di lampiran.
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
18/53
Hitung besarnya kebutuhan energi listrik dan tentukan jenis sumber energilistrik yang akan digunakan dengan mempertimbangkan : ketersediaannya,kemudahan pengoperasian dan pemeliharaan, biaya operasi dan
pemeliharaannya, serta biaya pengadaannya, jenis sumber energi listrikyang perlu dikaji selain PLN adalah penggunaan Genset dan sel surya.
c. Penentuan Kebutuhan Pengolahan Air Baku.
Pada situasi tertentu, pengolahan air baku diperlukan untuk mengolah airbaku menjadi memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai air bersih.
Secara umum rancang bangun pengolahan air baku menjadi air bersihharus menggunakan teknologi tepat guna untuk masyarakat pedesaan,dengan mempertimbangkan keberlangsungannya dalam jangka panjang.
Melaksanakan pengambilan contoh dan analisa air.baku, selanjutnyatentukan komponen pengolahan yang diperlukan berdasarkan hasil analisaair baku yang telah dilaksanakan. Sebagai pedoman pemilihan komponenpengolahan air baku menjadi air bersih lihat tabel dibawah ini:
Tabel 2-2 :Pemilihan Komponen Pengolahan Air Baku
Kontaminan
Proses Pengolahan
Sedimentasi KoagulasiFlokulasi,
Sedimentasi danFiltrasi
Saringan
Pasir LambatDesinfeksi
Bakteri 0 0 +++ ++++ ++++Virus 0 0 +++ ++++ ++++
Kekeruhan 0 + ++++ ++++ 0Padatan
tersuspensi 0 +++ ++++ ++++ 0Bau dan rasa ++ 0 +++ +++ +
Besi dan Mangan ++ + +++ +++ ++Fluor 0 0 + 0 0Arsen 0 0 ++ + 0
Logam berat ++ 0 ++ ++ +Warna dan zat
organic 0 0 ++ ++ +0 Tid k b g h
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
19/53
Melakukan pengambilan contoh air untuk diuji kualitas air dilaboratorium yang disetujui ( parameter pengujian lihat lampiran ),
Melakukan pengukuran untuk kecukupan debit dengan menggunakan
alat ukur V-Notch atau Cipoletti, untuk debit besar menggunakanCurrent meter. Menentukan IPAS (Instalasi Pengolahan Air Sederhana) yang dapat
berupa saringan pasir lambat atau saringan pasir cepat atau kombinasidiantaranya..
Sumber Air Baku dari Sumur DangkalDari sisi pengolahan, sumber air jenis ini tidak memerlukan pengolahanlebih lanjut. Penentuan lokasi sumur ini bisa dilakukan dengan mengamatisumur yang sudah ada disekitar daerah pelayanan.
Sumber Air Baku dari Sumur DalamDari sisi pengolahan, sumber air jenis ini tidak memerlukan pengolahanlebih lanjut. Jika ada indikasi dari sumur yang sudah beroperasi yanglokasinya relatif dekat mengandung Fe dan atau Mn maka diperlukan
pengolahan aerasi dan filtrasi.
Sumber Air Baku dari Air HujanDari sisi pengolahan, sumber air jenis ini tidak memerlukan pengolahanlebih lanjut, hanya diperlukan perbaikan pH air dengan pembubuhan kapurdengan dosis rendah (pH normal air minum adalah 6 7).
d. Penentuan jenis, dimensi pipa dan penempatan pipa
Tentukan jenis pipa dengan memperhatikan jenis tanah dimana pipadipasang, pertimbangan kemudahan pemasangan dan pemeliharaan,tekanan kerja, ketersediaan di pasaran lokal, serta harga. Contoh untuktanah berbatu dan curam digunakan pipa GIP yang dipasang diataspermukaan tanah. Pipa PVC digunakan untuk jalur pipa yang ditanambukan yang diekspos (diatas permukaan tanah).
Melakukan perhitungan hidrolis untuk menentukan dimensi perpipaan dankehilangan tekanan sehingga didapat tekanan yang diperlukan.Perhitungan hidrolis perpipaan dilakukan dengan menggunakan metode
hardy cross untuk jaringan perpipaan yang membentuk loop dan
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
20/53
e. Penentuan jumlah kebutuhan dan dimensi HU
Hitung jumlah kebutuhan dan dimensi HU dengan asumsi sebagai berikut: Gunakan HU dengan volume 3000 liter 5000 liter tergantung kepadatan
penduduk, jangkauan pengambilan dan kebutuhan air. 1 HU melayani penduduk dalam radius 200 m 1 (satu) kran melayani 25 penduduk HU ditempatkan pada tanah milik umum atau milik desa atau milik pribadi
yang dihibahkan. Proses pemilihan lokasi dengan melibatkan musyawarah
warga.
2.7 Pembuatan Gambar-Gambar Teknis sebagai PedomanPelaksanaan
Membuat gambar detail secukupnya untuk petunjuk terinci pelaksanaanpekerjaan. yang meliputi: Gambar situasi, atau lay-out perpipaan distribusi maupun transmisi, bangunan
intake, penangkap mata air, pengolah air, reservoir, HU/KU, bak pengumpul,rumah pompa dll.
Gambar denah komponen yang disebut dalam gambar lay-out/ situasi diatas Gambar potongan melintang maupun memanjang bangunan yang tergambar
denahnya. Gambar detail yang dianggap perlu dan secukupnya sebagai petunjuk yang
jelas dan terinci bagi pelaksana pekerjaan.
2.8 Penentuan Kebutuhan Biaya Pembangunan SistimPenyediaan Air Bersih
Melakukan perhitungan kuantitas pekerjaan dan biaya dengan komponenpembiayaan sebagai berikut: Pengadaan barang seperti pipa dan asesorisnya, tangki HU yang selain dari
beton atau pasangan batu bata yaitu terbuat dari fiber atau plastic, pompatermasuk instalasi listriknya (jika ada).
Pekerjaan pemasangan pipa dan asesorisnyaPekerjaan pemasangan HU
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
21/53
2.9 Pelestarian Sumber Air Baku
Penanaman pemahaman mengenai pentingnya pelestarian sumber air bakumelalui program pelatihan masyarakat dan penyuluhan.
Pelestarian yang dilakukan melalui rekayasa teknis, seperti pembangunanbangunan penahan sedimen, pembuatan terasiring (sengkedan), dan/atauperkuatan tebing sumber air
Penanaman vegetasi merupakan upaya perlindungan dan pelestarian yangsesuai pada daerah tangkapan air atau daerah sempadan sumber air
Semua upaya pelestarian yang dilaksanakan harus memperhatikan budaya,
sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
22/53
LAMPIRAN-1
Diagram Alir Prosedur Pemilihan Solusi Teknis SPAB
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
23/53
Tata Cara Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-I) l 2
Tata Cara Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-I) l
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
24/53
LAMPIRAN-2
Gambar-gambar Tipikal Bangunan Komponen SPAB
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
25/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 4
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
26/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 5
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
27/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 6
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
28/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 7
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
29/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 8
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
30/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 9
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
31/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
32/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
33/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 12
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
34/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 13
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
35/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
36/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 15
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
37/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
38/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
39/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 18
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
40/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 19
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
41/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
42/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 21
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
43/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 22
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
44/53
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
45/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-II) l 24
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
46/53
LAMPIRAN-3Format Laporan Perhi tungan Hidraulis Jaringan Perpipaan
dengan Program Epanet
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
47/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-III) l 26
For mat Lapor an Per hi t ungan Hi dr aul i s J ar i ngan Per pi paan dengan Pr ogr am Epanet
*********************************************************************** E P A N E T ** Hydr aul i c and Wat er Qual i t y ** Anal ysi s f or Pi pe Net works ** Ver si on 2. 0 ***********************************************************************
I nput Fi l e: Reser voi r ke BPT- 2. net
1
5.79
2
5.79
3
5.79
4
5.79
5
5.79
6
5.79
2
828
3
8204
813
5
805
6
795
7
785
1
838
RESERVOIR
BPT -2
Elevation
25.00
50.00
75.00
100.00
m
Flow
25.00
50.00
75.00
100.00
LPS
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
48/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-III) l 27
Li nk - Node Tabl e:- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Li nk St art End J eni s Pi pa Lengt h Di amet erI D Node Node m mm - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
1 1 2 PVC 100 100 a)2 2 3 PVC 100 100 a)3 3 4 PVC 100 100 a)4 4 5 PVC 100 100 a)5 5 6 PVC 100 100 a)6 6 7 PVC 100 100 a)
Node Resul t s:- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Node Demand Head Pr ess ur e Qual i t y Remar ksI D LPS m m- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 0. 00 837. 31 9. 31 0. 003 0. 00 836. 61 16. 61 0. 004 0. 00 835. 92 22. 92 0. 00
5 0. 00 835. 23 30. 23 0. 006 0. 00 834. 54 39. 54 0. 007 5. 79 833. 84 48. 84 0. 00 BPT- 21 - 5. 79 838. 00 0. 00 0. 00 Reser voi r
Li nk Resul t s :- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Li nk Fl ow Vel oci t yUni t Headl oss St at usI D LPS m/ s m/ km
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -1 5. 79 0. 74 6. 93 Open2 5. 79 0. 74 6. 93 Open3 5. 79 0. 74 6. 93 Open4 5. 79 0. 74 6. 93 Open5 5. 79 0. 74 6. 93 Open6 5. 79 0. 74 6. 93 Open
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
49/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-III) l 28
I nput Fi l e: BPT- 2 ke BPT- 3. net
1
5.79
2
5.79
3
5.79
4
5.79
5
4.95
6
4.95
7
4.95
8
4.95
9
4.95
10
0.84
2
7803
776 4
770 5
761
6
754
7
746
8
743
9
738
10
732
11
760
1
785
BPT - 2
BPT - 3
Elevation
25.00
50.00
75.00
100.00
m
Flow
25.00
50.00
75.00
100.00
LPS
Li nk - Node Tabl e:
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Li nk St art End J eni s Pi pa Lengt h Di amet erI D Node Node m mm
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -1 1 2 PVC 100 1002 2 3 PVC 100 1003 3 4 PVC 100 1004 4 5 PVC 100 1005 5 6 PVC 100 1006 6 7 PVC 100 1007 7 8 PVC 100 1008 8 9 PVC 100 1009 9 10 PVC 100 10010 5 11 PVC 100 40
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
50/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-III) l 29
Node Resul t s:- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Node Demand Head Pr ess ur e Qual i t y Remar ksI D LPS m m- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 0. 00 784. 31 4. 31 0. 003 0. 00 783. 61 7. 61 0. 004 0. 00 782. 92 12. 92 0. 005 0. 00 782. 23 21. 23 0. 006 0. 00 781. 71 27. 71 0. 007 0. 00 781. 19 35. 19 0. 00
8 0. 00 780. 68 37. 68 0. 009 0. 00 780. 16 42. 16 0. 0010 4. 95 779. 64 47. 64 0. 00 BPT- 311 0. 84 780. 55 20. 55 0. 001 - 5. 79 785. 00 0. 00 0. 00 BPT- 2
Li nk Resul t s :- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Li nk Fl ow Vel oci t yUni t Headl oss St at us
I D LPS m/ s m/ km - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -1 5. 79 0. 74 6. 93 Open2 5. 79 0. 74 6. 93 Open3 5. 79 0. 74 6. 93 Open4 5. 79 0. 74 6. 93 Open5 4. 95 0. 63 5. 18 Open6 4. 95 0. 63 5. 18 Open7 4. 95 0. 63 5. 18 Open
8 4. 95 0. 63 5. 18 Open9 4. 95 0. 63 5. 18 Open10 0. 84 0. 67 16. 83 Open
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
51/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-III) l 30
I nput Fi l e: BPT- 3 ke BPT- 4. net
1
4.95
2
4.95
3
4.95
4
4.95
5
3.91
6
3.91
7
3.91
8
3.91
9
3.91
10
3.91
11
3.91
12
3.55
13
0.40
14
0.64
15
0.36
2
720
3
710
4
706
5
711
6
707
7
707
8
707
9
704
10
698
11
705
12
692
13
677
708
15
707.5
16
684
1
732
BPT - 3
BPT - 4
Elevation
25.00
50.00
75.00
100.00
m
Flow
25.00
50.00
75.00
100.00
LPS
Li nk - Node Tabl e:- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Li nk St art End J eni s Pi pa Lengt h Di amet erI D Node Node m mm
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -1 1 2 PVC 100 1002 2 3 PVC 100 1003 3 4 PVC 100 1004 4 5 PVC 100 1005 5 6 PVC 80 1006 6 7 PVC 20 75 b)
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
52/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-III) l 31
7 7 8 PVC 100 75 b)8 8 9 PVC 100 75 b)
9 9 10 PVC 100 75 b)10 10 11 PVC 100 75 b)11 11 12 PVC 100 75 b)12 12 13 PVC 100 75 b)13 5 14 PVC 200 4014 5 15 PVC 200 4015 12 16 PVC 100 40
Node Resul t s:- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -Node Demand Head Pr ess ur e Qual i t y Remar ksI D LPS m m- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -2 0. 00 731. 48 11. 48 0. 003 0. 00 730. 96 20. 96 0. 004 0. 00 730. 45 24. 45 0. 005 0. 00 729. 93 18. 93 0. 006 0. 00 729. 66 22. 66 0. 007 0. 00 729. 39 22. 39 0. 008 0. 00 728. 03 21. 03 0. 009 0. 00 726. 67 22. 67 0. 0010 0. 00 725. 31 27. 31 0. 0011 0. 00 723. 95 18. 95 0. 0012 0. 00 722. 59 30. 59 0. 0013 3. 55 721. 46 44. 46 0. 00 BPT- 414 0. 40 729. 08 21. 08 0. 00
15 0. 64 727. 89 20. 39 0. 0016 0. 36 722. 24 38. 24 0. 001 - 4. 95 732. 00 0. 00 0. 00 BPT- 3
-
7/21/2019 SOP Tata Cara Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Bersih
53/53
SOP Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih (L-III) l 32
L i nk Resul t s :- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Li nk Fl ow Vel oci t yUni t Headl oss St at usI D LPS m/ s m/ km - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
1 4. 95 0. 63 5. 18 Open2 4. 95 0. 63 5. 18 Open3 4. 95 0. 63 5. 18 Open4 4. 95 0. 63 5. 18 Open5 3. 91 0. 50 3. 35 Open6 3. 91 0. 89 13. 59 Open
7 3. 91 0. 89 13. 59 Open8 3. 91 0. 89 13. 59 Open9 3. 91 0. 89 13. 59 Open10 3. 91 0. 89 13. 59 Open11 3. 91 0. 89 13. 59 Open12 3. 55 0. 80 11. 37 Open13 0. 40 0. 32 4. 26 Open14 0. 64 0. 51 10. 17 Open15 0. 36 0. 29 3. 50 Open
Ket er angan :a) = pi pa eksi st i ngb) = pi pa di par ar el di a. 50 mm dan di a. 75 mm ( pi pa bar u di a. 75 mm)