sortasi benih, uji viabilitas, dan uji vigor benih...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik...

33
LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan B/Kelompok 1B 1. Erta Aprilia Widyaning Arum (161510501002) 2. Olivia Patricia BR. Sembiring (161510501006) 3. Richard Martogi (161510501009) LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

Upload: others

Post on 15-Dec-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

LAPORAN PRAKTIKUM

SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH

Oleh:

Golongan B/Kelompok 1B

1. Erta Aprilia Widyaning Arum (161510501002)

2. Olivia Patricia BR. Sembiring (161510501006)

3. Richard Martogi (161510501009)

LABORATORIUM TEKNOLOGI BENIH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

Page 2: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Benih merupakan awal dari kehudupan dari suatu tanaman. Benih dapat

diartikan sebagai segala sesuatu bagian dari tanaman yang dapat digunakan

sebagai perkembangbiakan suatu tanaman baik batang maupun yang lainnya.

Pembudidayaan suatu tanaman membutuhkan kualitas dari benih yang baik untuk

perkembangbiakannya dengan tujuan agar dapat menghasilkan output yang

seragam dan menghasilkan kualitas yang baik. Benih yang baik memiliki ciri atau

kriteria yang harus dipenuhi seperti diantaranya memiliki secara fisik benih yang

bernas, tidak menunjukkan kenampakan yang kusam dan benih yang harus

digunakan adalah benih yang murni tidak tercampur oleh benih lainnya. Secara

kemampuan dari benih itu sendiri, benih yang baik harus memiliki daya kecambah

yang tinggi, dengan daya perkecambahan yang tinggi akan menghasilkan tanaman

yang sehat.

Langkah awal dalam proses pengembangan benih yang berkualitas, hal

pertama yang dilakukan adalah sortasi. Kegiatan sortasi merupakan upaya dalam

menyeleksi benih yang tidak masuk dalam kriteria. Tujuan dari sortasi benih ini

tidak lain adalah untuk menjaga kemurnian benih dan juga mengelompokkan

benih berdasarkan komoditas tertentu dan memiliki mutu yang sejenis. Benih

yang lulus tahap sortasi selanjutnya akan dikelompokkan lagi berdasarkan kualitas

benih. Benih yang telah lulus seleksi secara fisik dalam proses sortasi selanjutnya

ada tahap pengujian benih.

Pengujian benih sangat penting untuk mengetahui kemampuan fisiologis

dari benih. Pengujian benih melalui pemilihan sampel. Indikator dari kemampuan

benih itu sendiri adalah vigor dan juga viabilitas. Viabilitas merupakan daya

kemampuan suatu benih untuk berkecambah, sedangkan vigor merupakan

kemampuan benih tanaman untuk berkecambah dalam keadaan normal dengan

keadaan yang kurang mendukung.

Page 3: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

2

Pelaksanaan untuk pengujian viabilitas dan vigor dapat dilakukan dengan

beberapa metode yaitu dilakukan secara langsung dengan kertas merang, diuji

diatas kertas, diuji di kertas yang digulung, dan dengan metode uji daya kecambah

secara langsung dengan media pasir atau tanah. Pengujian kekuatan tumbuh juga

dapat dilakukan dengan metode kertas gulung yang didirikan, uji kertas digulung

didirikan dalam plastik, dan sebagainya. Pentingnya mengetahui secara langsung

bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik

perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk dilakukan.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui uji kemurnian benih secara fisik.

2. Untuk melatih mahasiswa agar dapat melakukan uji viabilitas dan vigor benih.

Page 4: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Benih adalah awal dari kehidupan suatu tanaman. Benih seringkali

menjadi penentu keberhasilan suatu kehidupan tanaman. Benih tanaman bukan

hanya yang berasal dari biji tanaman saja melainkan juga dari bagian tanaman lain

yang dapat digunakan sebagai alat untuk perkembangbiakan suatu tanaman.

Menurut Ilyas.,(2011) Benih merupakan bagian tanaman yang dapa

dikembangbiakkan baik secara vegetatif maupun generatif. Bagian tanaman yanga

dapat digunakan sebagai perkembangbiakan secara vegetatif dapat melalui batang,

akar maupun umbi-umbian. Secara generatif dapat menggunakan biji.

Pengembangan tanaman yang berkualitas membutuhkan benih yang juga

unggul. Benih yang unggul merupakan benih yang sehat dan dapat

dikecambahkan dengan baik sehingga menghasilkan tanaman yang baik pula.

Upaya dalam mendapatkan benih yang baik dan berkualitas salah satunya dengan

melakukan sortasi. Menurut Suita., (2013) Sortasi akan memengaruhi secara nyata

proses perkecambahan dan juga ukuran benih menjadi indikator lain untuk

pertumbuhan bibit. Benih yang disortasi juga bertujuan untuk menjaga kualitas

benih murni yang akan dibudidayakan.

Benih yang diharapkan untuk dapat digunakan adalah benih yang telah

terseleksi dan berkualitas. Melalui proses sortasi dapat diketahui bagaimana benih

yang layak secara fisik untuk dikembangbiakkan. Proses dalam pemilihan suatu

benih yang layak tidak berhenti pada proses sortasi, perlu diadakan yang namanya

pengujian benih, dalam suatu percobaan benih yang diuji merupakan sampel dari

1000 gram benih yang merupakan perwakilan untuk selanjutnya diuji. Proses

pengujian. Semakin bagus metabolisme yang terjadi di dalam benih makan akan

memengaruhi kemampuan berkecambah suatu tanaman. Menurut Suita dkk.,

(2014) benih yang mengalami perlakuan uji akan berpengaruh nyata terhadap

kemampuan dan daya perkecambahan suatu tanaman.

Vigor merupakan kemampuan benih untuk berkecambah dengan kondisi

normal pada keadaan yang kurang mendukung. Menurut Pereira Iet al., (2013)

Kemampuan tanaman dalam berkecambah bergantung pada ukuran benih, karena

Page 5: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

4

kemampuan untuk menyerap air serta cadangan makanan yang banyak. Vigor dan

viabilitas yang ada pada tanaman juga dipengaruhi oleh kadar air yang

dikandungnya. Benih merupakan alat perkembangbiakan tanaman yang memiliki

tempat menyimpan cadangan makanan. Menurut Filho (2015) Benih yang diuji

melalui uji vigor merupakan salah satu bentuk dari seleksi alam, sehingga yang

layak dan bisa hidup merupakan benih yang terbaik untuk dikembangbiakkan.

Viabilitas merupakan kemampuan benih dalam melakukan

perkecambahan. Menurut Olesen et al., (2015) kualitas dari viabilitas benih dapat

diketahui melalui ukuran dan kemampuan fisiologis dari benih serta kesehatan

benih. Terkadang perlakuan saat menguji vigor dan viabilitas benih mengalami

kegagalan, salah satu faktornya Menurut Gunarta dkk., (2014) Saat benih yang

akan diuji kelebihan air saat perlakuan maka akan menyebabkan imbibisi pada

benih yang berlebihan dan dapat menyebabkan kerusakan pada embrio benih.

Page 6: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

5

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Teknologi dan Produksi Benih acara 2 yang berjudul “Sortasi

benih, uji viabilitas dan uji vigor benih” dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober-

25 Oktober 2017 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan di Gedung Hama dan

Penyakit Tumbuhan serta di Laboratorium Teknologi Benih di Gedung Agronomi,

Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Kertas Label

2. Timbangan analitik

3. Kertas buram

4. Bak pengecambah

5. Karet gelang

6. Sekop kecil

7. Botol air mineral

3.2.2 Bahan

1. Benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau

2. Air

3. Substrat pasir

3.3 Pelaksanaan Praktikum

A. Sortasi Benih

1. Menyiapkan benih yang akan dilakukan uji kemurnian benihnya.

2. Menimbang benih tersebut, kemudian hamparkan (A garam).

3. Memisahkan antara benih murni (BM), Benih tanaman lain (BTL) dan kotoran

benih (KB).

Page 7: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

6

4. Menimbang masing-masing benih murni (B gram), benih tanaman lain (C

gram) dan kotoran benih (D gram) yang ditemukan kemudian hitung

presentasenya

5. Deskripsikan ciri fisik dari masing-masing benih murni (BM), benih tanaman

lain (BTL) dan kotoran benih (KB).

B. Uji Vigor Benih

1. Menyiapkan media tanam berupa pasir kemudian dibersihkan dan diayak halus

2. Memasukkan media tanam kedalam bak pengecambah sampai setengah tinggi

bak pengecambah

3. Menanam benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau (sesuai perlakuan)

4. Melakukan pengamatan pada hari ke 3,5, dan 7

5. Mengukur tinggi kecambah/bibit pada hari ke 7

C. Uji Viabilitas Benih

1. Menyiapkan benih Padi, jagung, kedelai, kacang hijau

2. Menanam Benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau pada substrat dengan

menggunakan metode UKDdp (Uji Kertas Digulung didirikan dalam Plastik)

dengan cara:

a. Menghamparkan selembar plastik transparan tipis berukuran 20x30 cm

b. Menyiapkan 3-4 lembar kertas buram lembab ukuran 20x30 cm dan letakkan di

atas lembar plastik

c. Menanam 15 butir benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau diatas substrat

dengan cara menyusun secara baris dalam bentuk berselang seling (gigi walang)

d. Menutup substrat yang telah ditanami dengan 2-3 lembar kertas lembab lainnya

e. Menggulung substrat kertas yang telah ditutupi (memberi label keterangan) dan

tempatkan hasil gulungan dengan posisi vertikal dalam alat pengecambah

3. Menjaga kelembaban substrat setiap saat

4. Melakukan pengamatan pada hari ke 3,5,7,10, dan 14

5. Mengukur tinggi kecambah/ bibit pada hari ke 14

Page 8: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

7

3.4 Variabel Pengamatan

1. Presentase hasil sortasi benih

2. Vigor Benih

3. Viabilitas benih

3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari praktikum dianalisis menggunakan analisis

statistik kualitatif dan juga analisis deskriptif.

Page 9: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

8

BAB 4. HASIL DAN PEBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1 Hasil Sortasi Benih

Kelompok Jenis Tanaman Presentase Deskripsi

1 Padi

BM :73,4 % Presentase Benih

Murni padi pada

kelompok 1 adalah

73,4% presentase

benih lain yaitu 7,09%

berupa benih timun

dan kacang merah,

kotoran benih yang

terdapat saat sortasi

yaitu kerikil dan

seresah daun dengan

berat 18,9%

BTL :7,09 %

KB :18,9%

2 Padi

BM :77,2% Hasil pengamatan

sortasi kelompok 2,

adalah:

Benih Murni: 77,2%

Benih tanaman lain:

14,84%

Kotoran benih:

23,02%

Benih tanaman

lain:Timun, kedelai

Kotoran benih:

Kerikil, daun kering

BTL :14,18%

KB :23,02%

3 Padi

BM :31,85% Hasil pengamatan

sortasi kelompok 3,

adalah:

Benih Murni: 48,83%

Benih tanaman lain:

31,85%

Kotoran benih:

20,35%

Benih tanaman

lain:kedelai

Kotoran benih: Kerikil

BTL :31,85%

KB :20,35%

Page 10: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

9

4 Padi

BM :54,5% Hasil pengamatan

sortasi kelompok 4,

adalah:

Benih Murni: 54,5%

Benih tanaman lain:

11,8%

Kotoran benih: 32,9%

Benih tanaman

lain:Timun, kedelai

Kotoran benih:

Kerikil, daun kering

BTL :11,8%

KB :32,9%

5 Jagung

BM :81,69% Hasil pengamatan

sortasi kelompok 5,

adalah:

Benih Murni: 81,69%

Benih tanaman lain:

8,02%

Kotoran benih:

10,38%

Benih tanaman

lain:Timun, kedelai

Kotoran benih:

Kerikil, daun kering

BTL :8,02%

KB :10,38%

6 Jagung

BM :78,0% Hasil pengamatan

sortasi kelompok 6,

adalah:

Benih Murni: 78,00%

Benih tanaman lain:

8,43%

Kotoran benih:

13,61%

Benih tanaman

lain:Timun, kedelai

Kotoran benih:

Kerikil, daun kering

BTL :8,43%

KB :13,61%

7 Jagung BM :67,47% Hasil pengamatan

sortasi kelompok 7,

adalah:

Benih Murni: 67,47%

Benih tanaman lain:

12,3%

Kotoran benih:

18,63%

Benih tanaman

BTL :20,23%

KB :18,63%

Page 11: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

10

lain:Timun, kedelai,

padi

Kotoran benih: Kertas,

kerikil

4.1.2 Hasil Vigor Benih

Grafik 1. Prosentase benih padi H+ 3

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4

Normal

Abnormal

Grafik 2. Prosentase benih padi H + 5

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4

Normal

Abnormal

Grafik 3. Prosentase benih padi H+7

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4

Normal

Abnormal

Mati

Page 12: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

11

Grafik 4. Prosentase benih jagung H+ 3

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Jagung

5

Jagung

6

Jagung

7

Normal

Abnormal

Grafik 5. Prosentase benih jagung H+ 5

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Jagung

5

Jagung

6

Jagung

7

Normal

Abnormal

Grafik 6. Prosentase benih jagung H + 7

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Jagung

5

Jagung

6

Jagung

7

Normal

Abnormal

Mati

Page 13: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

12

4.1.3 Hasil Viabilitas benih

Grafik 7. Prosentase Viabilitas benih padi H + 3

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4

Normal

Abnormal

Grafik 8. Prosentase Viabilitas benih padi H + 5

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4

Normal

Abnormal

Grafik 9. Prosentase viabilitas benih padi H+7

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4

Normal

Abnormal

Page 14: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

13

Grafik 10. Prosentase viabilitas benih padi H+ 10

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4

Normal

Abnormal

Grafik 11. Prosentase viabilitas benih padi H+14

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4

Normal

Abnormal

Mati

Grafik 12. Prosentase viabilitas benih jagung H+ 3

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Jagung

5

Jagung

6

Jagung

7

Normal

Abnormal

Page 15: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

14

Grafik 13. Prosentase viabilitas benih jagung H+5

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

Jagu

ng 5

Jagu

ng 6

Jagu

ng 7

Normal

Abnormal

Grafik 14. Prosentase viabilitas benih jagung H +7

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Jagung

5

Jagung

7

Normal

Abnormal

Grafik 15. Prosentase viabilitas jagung H +10

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Jagung

5

Jagung

7

Normal

Abnormal

Grafik 16. Prosentase viabilitas jagung H + 14

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Jagung 5 Jagung 6 Jagung 7

Normal

Abnormal

Mati

Page 16: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

15

4.2 Pembahasan

4.2.1 Sortasi Benih

Sortasi yang dilakukan saat praktikum dilakukan pemisahan secara manual

antara benih murni, benih tanaman lain maupun kotoran benih. Benih murni yang

didapatkan dari keseluruhan kelompok memiliki presentase yang bermacam-

macam tetapi tetap yang mendominasi adalah benih murni. Benih sebelum

dipisahkan, akan ditimbang terlebih dahulu berat benih keseluruhannya sebagai

patokan berat kotor benih sebelum diseleksi. Benih yang didapatkan oleh

kelompok 1 merupakan benih padi, dengan hasil perhitungan sebagai berikut:

Berat Kotor Benih = 19,3 gram

BM: 14,19 gr X 100%

19,31gr

BTL: 1,37 gr X 100%

19,31gr

KB: 3,66 gr X 100%

19,31 gr

Benih murni yang didapatkan mendominasi dari berat utuh benih secara

keseluruhan, hal ini membuktikan bahwa kemurnian benih masih cukup terjaga.

Benih tanaman lain yang ditemukan bersama benih murni adalah benih mentimun

dan kacang merah. Berat benih tanaman lain secara keseluruhan yang ditemukan

hanya seberat 1,37 gram dari 19,31 gram. Berdasarkan hal tersebut biji tanaman

lain tidak banyak memengaruhi kemurnian benih yang ada. Selain benih tanaman

lain, kotoran benih yang ditemukan juga tidak banyak, meskipun lebih berat dari

benih tanaman lain, tetapi kotoran benih yang ditemukan berupa kerikil dan

seresah daun. Biji murni yng diseleksi saat praktikum merupakan seleksi secara

kasar bukan berdasarkan ukuran melainkan berdasarkan komoditas biji tanaman

utamanya. Seharusnya seleksi benih yang baik adalah seleksi benih yang

dilakukan berdasarkan kesamaan komoditas, ukuran dan juga berdasarkan

kemasakan secara fisiologis serta kesehatan benih (bebas dari patogen atau

jamur).

73,4%

7,09%

18,9%

Page 17: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

16

4.2.2 Pembahasan Vigor Benih

Vigor benih merupakan daya tahan perkecambahan suatu benih yang

dilihat dari kemampuannya untuk berkecambah saat diletakkan dalam kondisi

lapang. Pada praktikum vigor, media yang digunakan adalah tanah dan dengan

menggunakan 15 biji padi dalam 5 ulangan berbeda. Biji padi diamati selama

kurang lebih 7 hari dengan idikator pengamatannya adalah biji yang tumbuh sehat

dan biji yang kurang sehat atau mati. Sehingga dapat diamati dengan hasil sebagai

berikut:

No Benih

Perkecambahan Hari Ke-

3 5 7

Normal Abnormal Normal Abnormal Normal Abnormal Mati

1. Padi - 15 biji 9 biji 6 biji 7 biji 3 biji 3 biji

Dari tabel yang didapatkan biji padi yang tumbuh abnormal di hari 3 dan

juga 5 adalah benih yang tumbuh dengan tidak sehat maupun benih yang masih

belum berkecambah. Padi dengan karakteristiknya yang membutuhkan banyak air

atau harus tergenang menjadi salah satu faktor benih padi kurang sukses untuk

dikecambahkan pada media seperti tanah mendekati pasir. Biji padi pada

pengamatan hari ke 3 belum menunjukkan adanya perkecambahan, sedangkan

kemajuan terlihat saat h+5 dan h+7. Faktor-faktor eksternal juga dapat

memengaruhi perkecambahan yang terjadi bada suatu benih seperti kedalaman

tanamannya, suhu, kecukupan cahaya dan juga pengairan yang dilakukan sebagai

perlakuan dalam perawatan suatu benih. Berdasarkan hasil yang telah diamati

pada hari ke 7 benih padi yang telah ditanam mengalami beberapa kesalahan. Biji

yang mati dan tumbuh tidak normal ternyata karena ketidaksesuaian kedalaman

tanam yang ada. Maka dari itu vigor benih padi yang dapat dibuktikan pada

praktikum ini adalah kurang baik ketahanannya dalam menghadapi kondisi yang

sulit.

Berbeda dengan hasil yang didapatkan pada perkecmbahan vigor pada

benih jagung, Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan hampir keseluruhan

benih jagung yang ditanam oleh kelompok 5-7 mengalami perkecambahan yang

cukup baik sejak h +3 pengamatan, hal ini dikarenakan biji jagung lebih mudah

Page 18: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

17

untuk dikembangkan karena sifatnya yang cukup tahan atas cekaman yang

diberikan, hal ini dibuktikan dengan prosentase benih jagung pada hari ketiga

mengalami perkecambahan yang jika dirata-rata hampir 95 persen tumbuh dengan

baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa vigor benih jagung lebih baik daripada

benih padi.

4.2.3 Pembahasan Viabilitas Benih

Metode untuk menguji viabilitas benih yang dilakukan adalah dengan

metode kertas digulung dan didirikan di dalam plastik. Benih yang digunakan

untuk pengujian viabilitas sama seperti benih pada vigor, yaitu 15 biji padi yang

diletakkan secara berselang seling dengan posisi cekungan menghadap keatas.

Pengujian viabilitas dilakukan di lemari perkecambahan yang ada di laboratorium

teknologi benih. Berbeda dengan pengujian vigor benih, untuk pengujian

viabilitas ini tertutup dan benih yang telah digulung dalam plastik diletakkan

dengan posisi berdiri. Biji padi yang telah diamati selama 14 hari mengalami

perkecambahan yang cukup bagus. Hasil yang didapatkan, viabilitas padi masih

belum sebagus viabilitas dari benih tanaman jagung. Hal ini juga dapat

dipengaruhi oleh kemampuan penyerapan air dari benih jagung lebih baik dari

padi, sehingga dapat disimpulkan jika perkecambahan tanaman padi lebih lambat.

Page 19: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

18

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Melalui sortasi dapat didapatkan biji benih murni yaitu biji padi dengan

presentase 73,4% metode sortasi yang dilakukan adalah pemisaha secara manual

dan penimbangan.

2. Uji viabilitas dilakukan dengan cara metode kertas digulung dan didirikan

dalam plastik serta uji vigor dilakukan dengan penanaman melalui media botol

bekas dan tanah dengan biji padi. Selama pengamatan dapat disimpulkan jika

vigor dan viabilitas padi tidak sebaik jagung.

5.2 Saran

Praktikum acara sortasi benih dan uji viabilitas serta uji vigor benih secara

keseluruhan berjalan dengan lancar hanya saja seharusnya untuk jadwal

pengamatan harus lebih terorganisir sebelumnya agar tidak mendadak dalam

pemberitahuannya.

Page 20: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

DAFTAR PUSTAKA

Filho, J. M. 2015. Seed Vigor Testing: an Overview of the Past, Present and

Future Perspective. Scientia Agricola 72(4): 363-374.

Gunarta, I. W., I. G. N. Raka dan A. A. M. Astiningsih. 2014. Uji Efektivitas

Beberapa Teknik Ekstraksi dan Dry Heat Treatment terhadap Viabilitas

Benih Tomat (Lycopersicum escylentum Mill.). Agroteknologi Tropika

3(3): 129-136.

Ilyas, S. 2011. Ilmu dan Teknologi Benih Teori dan Hasil-hasil Penelitian.Bogor:

IPB Press.

Olesen, M. H., P. Nikneshan., S. Shrestha., A. Taddayon, L. C. Deleuran., B.

Boelt and R. Gislum. 2015. Viability Prediction of Ricinus cummunis L.

Seeds Using Multispectral Imaging. Sensors 1(15): 4592-4604.

Pereira, W. A., S. M. A. Pereira and D. C. F. D. SantoDias. 2013. Influence of

seed size and water restriction on germination of soybean seeds and on

early developement of seedlings. Seed Science 35(3): 316-322.

Suita, E dan S. Bustomi. 2014. Teknik Peningkatan Daya dan Kecepatan

Berkecambah Benih Pilang. Penelitian Hutan Tanaman 11(1): 45-52.

Suita, E. 2013. Pengaruh Sortasi Benih Terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan

Bibit Akor (Acacia auriculiformis). Perbenihan Tanaman Hutan 1(2): 83

91.

Page 21: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

LAMPIRAN

ACC milik Erta Aprilia W.A (16-1002)

Page 22: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

ACC milik Olicia Patricia S (16-1006)

Page 23: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

ACC milik Richard Martogi (16-1009)

Page 24: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

DOKUMENTASI VIABILITAS BENIH

Page 25: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

DOKUMENTASI VIGOR BENIH

Page 26: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

DOKUMENTASI SORTASI BENIH

Page 27: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

LITERATUR

Suita, E. 2013. Pengaruh Sortasi Benih Terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan

Bibit Akor (Acacia auriculiformis). Perbenihan Tanaman Hutan 1(2): 83

91.

Page 28: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

Suita, E dan S. Bustomi. 2014. Teknik Peningkatan Daya dan Kecepatan

Berkecambah Benih Pilang. Penelitian Hutan Tanaman 11(1): 45-52

Page 29: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

Gunarta, I. W., I. G. N. Raka dan A. A. M. Astiningsih. 2014. Uji Efektivitas

Beberapa Teknik Ekstraksi dan Dry Heat Treatment terhadap Viabilitas

Benih Tomat (Lycopersicum escylentum Mill.). Agroteknologi Tropika

3(3): 129-136.

Page 30: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

Pereira, W. A., S. M. A. Pereira and D. C. F. D. SantoDias. 2013. Influence of

seed size and water restriction on germination of soybean seeds and on

early developement of seedlings. Seed Science 35(3): 316-322.

Page 31: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

Olesen, M. H., P. Nikneshan., S. Shrestha., A. Taddayon, L. C. Deleuran., B.

Boelt and R. Gislum. 2015. Viability Prediction of Ricinus cummunis L.

Seeds Using Multispectral Imaging. Sensors 1(15): 4592-4604.

Page 32: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

Filho, J. M. 2015. Seed Vigor Testing: an Overview of the Past, Present and

Future Perspective. Scientia Agricola 72(4): 363-374.

Page 33: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...bagaimana ciri-ciri benih yang berkualitas baik dan benih yang kurang baik perlakuan sortasi dan juga pengujian benih tepat untuk

Ilyas, S. 2011. Ilmu dan Teknologi Benih Teori dan Hasil-hasil Penelitian.Bogor:

IPB Press.