sortasi benih, uji viabilitas, dan uji vigor benih...laporan praktikum sortasi benih, uji...

36
LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074) 2. Helmi Faghi Setiawan (161510501113) 3. Ajeng Faradhila Muninggar (161510501184) LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

Upload: others

Post on 29-Dec-2020

60 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

LAPORAN PRAKTIKUM

SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH

Oleh:

Golongan A/Kelompok 7A

1. Yurike Efendi (161510501074)

2. Helmi Faghi Setiawan (161510501113)

3. Ajeng Faradhila Muninggar (161510501184)

LABORATORIUM TEKNOLOGI DAN PRODUKSI BENIH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

Page 2: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Benih yang akan dijadikan sebagai bahan tanam harus memiliki kualitas

yang baik. Benih yang digunakan harus mempunyai kriteria yang baik seperti

bijinya bernas, tidak terdapat bercak ataupun rusak. Benih yang digunakan

sebaggai bahan tanam harus merupakan benih murni yang tidak tekontaminasi

dengan benih lain atau dengan kotoran-kotoran seperti krikil kecil. Benih harus

bebas dari infeksi virus atau jamur yang menempel pada permukaan kulit benih,

sehingga untuk medapatkan benih murni yang tidak terkontaminasi dengan benih

lain atau kotoran lain harus dilakukan adanya sortasi benih.

Sortasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memilih dan

memisahkan benih antara yang baik dan tidak baik, yaitu memisahkan benih dari

kotoran lain, benih lain, benih tidak bernas, benih keriput dan benih yang masak

baik secara fisiologis maupun morfologis. Sortasi ini dilakukan untuk menjaga

kemurnian dari benih, dalam kegiatan sortasi benih ini, pemilihan dan pemisahan

benih dari benih benar-benar dilakukan dengan teliti dan baik agar dapat

meningkatkan viabilitas benih. Sortasi juga memiliki tujuan untuk menggetahui

klasifikasi dari komoditas benih berdasarkan muutu jenis dari komoditas benih

tersebut. setelah dilakuakannya sortasi benih, dilakukanlah kegiatan grading

benih. Grading merupakan pengelompokan atau pengkelasan atau penggolongan

berdasarkan kualitas benih. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui golongan

benih yang mempunyai kualitas dan mutu yang baik.

Benih yang telah melewati tahap sortasi dan grading, selanjutnya benih

dilakukan pengujian benih. Pengujian benih dilakukan dengan langkah awal

mengambil contoh benih, tujuan dari pengambilan contoh benih adalah untuk

mewakili dari keseluruhan golongan benih tersebut. pengujian benih dilakukan

oleh instansi pemerintah (BPSB) atau badan swasta yang diberi tugas oleh badan

pengasawan dan sertifikasi benih (BPSB). Uji benih yangdilakukan yaitu

pengujian dari mutu fisik, kemurnian, dan kadar air benih. Uji benih juga

betujuan untuk mengetahui mutu fisiologis, daya kecambah dan vigor dari benih.

Page 3: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

2

Mutu fisiologis benih dapat diketahui dengan cara melakukan kegiatan uji

viabilitas dan uji vigor benih. Viabiltas benih adalah daya tumbuh atau dya hidup

benih yang dapat terlihat dari gejala metabolisme atau pertumbuhan dari benih.

Vuabilitas memiliki pengertian lain yaitu sebagai kemampuan benih dalam proses

tumbuh menjadi kecambah, sedangkan vigor benih merupakan kemampuan benih

untuk tumbuh dengan normal dalam keadaan llingkungan yang mempunyai suhu

yang sub optimum atau keadaan suhu lingkungan yang tidak mendukung. Uji

daya kecambah memiliki beberapa metode yaitu secara langsung dengan kertas

merang, uji diatas kertas, uji antar kertas, uji kertas digulung dan metode lain

yaitu secara langsung dengan menggunakan media pasir atau tanah. Oleh karena

itu, dilakukan adanya praktikum sortasi benih, uji viabilitas, dan uji vigor benih

agar kita dapat mengetahui mutu dan kualitas benih yang baik.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui uji kemurnian benih secara fisik.

2. Untuk melatih mahasiswa agar dapat melakukan uji viabilitas dan vigor benih.

Page 4: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

3

BAB 2. TINJAUN PUSTAKA

Benih yang akan digunakan dalam suatu pertanaman harus benih yang

memiliki mutu dan kualitas baik untuk mendukung keberhasilan dari penanaman.

Salah satu cara yang digunakan untuk mendapatkan benih yang memiliki kualitas

mutu yang terjamin yaitu dengan cara menyeleksi benih berdasarkan ukuran dan

berat benih. Penyeleksian benih tersebut biasanya dinamakan dengan sortasi

benih. Sortasi dilakukan untuk memisahkan benih dari benih tanaman lain,

kotoran dan benih yang telah rusak atau keriput. Soratasi benih merupakan salah

satu cara untuk meningkatkan viabilitas perkecambahan benih (Suita, 2013).

Menurut shaban (2013), selain dari penyeleksian benih yang berpengaruh

terhadap viabilitas perkecambahan benih, penyimpanan benih juga merupakan

faktor fisiologis yang dapat berpengaruh terhadap viabilitas perkecambahan

benih. Penyimpanan benih pun memiliki faktor yang mendukung seperti faktor

suhu, karakteristik dan mikroorganisme yang terdapat dalam penyimpanan benih.

Benih yang memiliki mutu baik, dapat dilihat dari ukuran dan berat benih.

Vigor benih biasanya berkorelasi dengan ukuran benih, yang mana dapat

diketahui bahwa benih yang memiliki ukuran dan berat yang lebih besar

mempunyai vigor yang lebih baik. Ukuran benih dapat berpengaruh terhadap

perkecambahan benih serta berat benih berpengaruh terhadap presentase

perkecambahan (Wulandari dkk, 2015). Tingkat kemasakan pada benih (masak

secara fisiologis) sangat penting untuk diketahui karena hal tersebut dapat

berpengaruh terhadap viabilitas benih dan vigor benih (Surahma dkk, 2012).

Setelah dilakukan sortasi benih, maka dilakukan adanya uji benih. Uji

benih dilakukan dengan cara pengambilan sampel benih sebagai sampel dari

setiap golongan benih yang telah terpilih. Di Indonesia pengambilan sampel benih

dilakuakn oleh badan pengawas sertifikasi benih atau badan yang telah diberi

tugas oleh pemerintah. Pengujian benih dilakukan di laboratorium mutu benih.

Pengujian yang dilakukan yaitu mengenai kadar air benih, kemurnian benih,

campuran varietas lain dan daya tumbuh benih. Pengujian benih juga dapat berupa

uji vigor, viabilitas benih dan uji varietas benih. Hal tersebut dilakukan agar benih

Page 5: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

4

yang digunakan dalam penanaman dapat tumbuh dengan baik (Pitojo, 2003).

Menurut Naderidarbaghshah and bahari, (2012) benih di uji secara standart, benih

yang telah di uji lalu dilakukan penyimpan terlebih dahulu sebelum

dikecambahkan. Penyimpanan tersebut dilakukan untuk mengetahui benih yang

mempunyai daya kecambah tinggi dan benih yang daya kecambahnya jelek.

Pengujian benih yang dilakukan tersebut bertujuan untuk mendapatkan hasil uji

vigor benih yang baik dan maksimal. Menurut Mondo et al, (2013), uji vigor

benih merupakan uji kekuatan benih untuk menentukan daya kecambah benih

yang cepat dan dapat seragam. Uji vigor benih menetukan dari awal pembetukan

benih secara langsung dan tidak langsung dalam hal mendapatkan nutri atau

menyerap makanan secara baik.

Page 6: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

5

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan acara praktikum mata kuliah Teknologi dan Produksi Benih yang

berjudul “Sortasi Benih, Uji Viabilitas dan Uji Vigor Benih” dilaksanakan pada

hari Rabu, 11 Oktober 2017 pada pukul 12.30 sampai selesai dilaksanakan di

Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas

Jember.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Kertas label

2. Timbangan analitik

3. Kertas buram

4. Bak pengecambah

5. Karet gelang

6. Sekop kecil

7. Botol air mineral

3.2.2 Bahan

1. Benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau.

2. Air

3. Subsrat pasir

3.3 Pelaksanaan Praktikum

A. Sortasi benih

1. Menyiapkan benih yang akan dilakukan uji kemurnian benihnya.

2. Menimbang benih tersebut, kemudian menghamparkannya (A gram).

3. Memisahkan antara benih murni (BM), benih tanaman lain (BTL) dan kotoran

benih (KB).

Page 7: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

6

4. Menimbang masing-masing benih murni (B gram), benih tanaman lain (C

gram) dan kotoran benih (D gram) yang ditemukan kemudian menghitung

prosentasenya.

5. Mendeskripsikan ciri fisik dari masing-masing benih murni (BM), benih

tanaman lain (BTL) dan kotoran benih (KB).

B. Uji Vigor Benih

1. Menyiapkan media tanam berupa pasir kemudian membersihkan dan

mengayak halus.

2. Memasukkan media tanam ke dalam bak pengecambah sampai setengah tinggi

bak pengecambah.

3. Menanam benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau (sesuai perlakuan)

4. Melakukan pengamatan pada hari ke 3, 5, dan 7.

5. Mengukur tinggi kecambah/bibit pada hari ke-7.

C. Uji Viabilitas Benih.

1. Mempersiapkan benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau.

2. Menanam benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau pada subsrat dengan

menggunakan UKDdp (uji kertas digulung didirikan dalam plastik) dengan

cara sebagai berikut:

a. Menghamparkan selembar plastik transparan tipis ukuran 20x30 cm.

b. Menyiapkan 3-4 lembar kertas buram lembab ukuran 20x30 cm dan

meletakkan hamparan diatas lembar plastik.

c. Menanam 20-50 butir benih padi, jagung, kedelai, kacang hijau diatas

substrat dengan cara menyusun secara baris dalam bentuk berselang seling

(gigi walang).

d. Menutup subtrat yang telah ditanami dengan 2-3 lembar kertas lembab

lainnya.

e. Menggulung substrat kertas yang telah ditutupi (memberi label

keterangan) dan menempatkan hasil gulungan dengan posisi vertikal

dalam alat pengecambah.

3. Menjaga kelembaban substrat setiap saat.

4. Melakukan pengamatan pada hari ke 3, 5, 7, 10, dan 14.

Page 8: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

7

5. Mengukur tinggi kecambah/bibit pada hari ke-14.

3.4 Variabel Pengamatan

1. Presentase hasil sortasi benih

2. Vigor benih

3. Viabilitas benih.

3.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan pada praktikum selanjutnya

akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif.

Page 9: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

8

BAB 4. HASIL DAN PENGAMATAN

4.1 Hasil

4.1.1 Prosentase Hasil Sortasi Benih

Kelompok Jenis Tanaman Presentase Deskripsi

1 Padi Ulangan 1

BM : 58,47%

BTL : 21,86%

KB : 18,33%

Benih murni mempunyai

ciri-ciri benihnya bernas,

tidak ada campuran dari

kotoran lain serta tidak

keriput. Benih murni

memiliki presentase

58,47% lebih besar dari

BTL dan KB. Memiliki

presentase 19,08% dan KB

19,08%.

2 Padi Ulangan 2

BM : 44,48%

BTL : 37,49%

KB : 16,26%

Benih murni mempunyai

ciri-ciri benihnya bernas,

tidak ada campuran dari

kotoran lain serta tidak

keriput. Benih murni

memiliki presentase

44,48% lebih besar dari

BTL dan KB. Memiliki

presentase 37,49% dan KB

16,26%.

3 Padi Ulangan 3

BM : 62,07%

BTL : 15,51%

KB : 21,87%

Pada benih murni warna

tetap tidak terpengaruh

oleh benih lain (BTL) dan

kotoran benih (KB).

Presentase benih murni

lebih besar yaitu 62,07%

dibandingkan BTL 15,51%

dan KB 21,87%.

4 Padi Ulangan 4 BM : 65,70%

BTL : 19,72%

KB : 19,14%

Pada benih murni tampilan

bijinya bernas, tidak ada

campuran dari kotoran lain

serta tidak keriput. Benih

murni memiliki presentase

65,70% lebih besar dari

BTL yaitu 19,72% dan KB

Page 10: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

9

19,14%.

5 Jagung Ul 1

BM : 72,21 %

BTL : 9,05%

KB : 16,76%

Ciri fisik benih murni

penampilan bijinya bernas,

tidak keriput, tidak rusak

dan benih tidak tercampur

dengan benih lain.

Presentase benih murni

lebih besar yaitu 72,21%

dibandingkan BTL 9,05%

dan KB 16,76%.

6 Jagung Ul 2

BM : 77,78%

BTL : 5,7%

KB : 16,5%

Ciri fisik benih murni yaitu

benih bernas, tidak keriput,

tidak tercampur dengan

kotoran benih dan benih

tanaman lain, presentase

benih murni 77,78%, benih

tanaman lain 5,7% dan

Kotoran benih 16,5 %.

7 Jagung Ul 3

BM : 80,11%

BTL : 7,99%

KB : 11,9%

Ciri fisik benih murni yaitu

benih bernas, tidak keriput,

tidak tercampur dengan

kotoran benih dan benih

tanaman lain, presentase

benih murni 80,11%, benih

tanaman lain 7,99% dan

Kotoran benih 11,9 %.

Prosentase benih padi dan benih jagung yang telah disortasi menunjukan

bahwa kondisi benih murni lebih banyak dibandingkan dengan benih dari tanaman

lain dan kotoran yang ada dalam benih. Benih yang telah tersortasi memiliki ciri-

ciri benihnya bernas, tidak keriput dan tidak tercampur dengan kotoran lain.

Untuk memudahkan dalam membaca data dapat dibuat grafik seperti dibawah.

Page 11: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

10

Tabel 1. Prosentase Hasil Sortasi Benih

4.1.2 Vigor Benih

Tabel 2. Vigor Benih H+3

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4 Jagung 1 Jagung 2 Jagung 3

BM

BTL

KB

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4 Jagung 1 Jagung 2 Jagung 3

Normal

Abnormal

Page 12: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

11

Tabel 3. Vigor Benih H+5

Tabel 4. Vigor Benih H+7

Ketiga tabeltersebut menunjukkan vigor benih atau kemampuan

berkecambah dari suatu benih. Pengamatan dimulai pada hari ke 3 setelah

ditanam. Ada 2 jenis benih yang dipakai yaitu benih jagung dan benih padi. Untuk

benih padi pada hari ke 3 dan 5 lebih banyak yang abnormal namun pada hari ke-

7 banyak yang telah berkembang dan menjadi benih normal. Sebaliknya dengan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4 Jagung 1 Jagung 2 Jagung 3

Normal

Abnormal

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Padi 1 Padi 2 Padi 3 Padi 4 Jagung 1 Jagung 2 Jagung 3

Nomal

Abnormal

Mati

Page 13: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

12

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Padi 1

Padi 2

Padi 3

Padi 4

Jagung 1

Jagung 2

Jagung 3

Padi 1

Padi 2

Padi 3

Padi 4

Jagung 1

Jagung 2

Jagung 3

Padi 1

Padi 2

Padi 3

Padi 4

Jagung 1

Jagung 2

Jagung 3

Padi 1

Padi 2

Padi 3

Padi 4

Jagung 1

Jagung 2

Jagung 3

Padi 1

Padi 2

Padi 3

Padi 4

Jagung 1

Jagung 2

Jagung 3

Mati

Abnormal

Normal

4.1.3 Viabilitas Benih

Tabel 5. Viabilitas Benih

Page 14: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

13

Pengamatan viabilitas dilaksanakan 5 kali dengan hari tertentu.

Pengamatan pertama H+3 dan brturut-turut H+5, H+7, H+10, H+14. Grafik diatas

dibaca dari paling bawah adalah H+3 selanjutnya ke atas sesuai urutan. Pada hari

+3 – H+10 tidak ada tanda-tanda benih mati namun pada pengamatan terakhir ada

benih yang mati. Jumlah benih yang berkecambah dapat dilihat dari grafik

tersebut.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan mensortasi

masing-masing benih padi dan benih jagung menunjukan adanya campuran benih

murni dengan kotoran lain maupun dengan benih tanaman lain. Oleh karena itu,

sortasi dilakukan untuk menjaga kemurnian benih dan untuk memilih benih

dengan penampilan baik. Benih murni yang telah melalui proses sortasi

menujukan bahwa jumlahnya yang lebih besar dibandingkan dengan benih

tanaman lain yaitu berkisar 80,11%.Benih yang sudah disortasi adalah benih yang

memiliki kriteria benih baik yaitu benih memiliki keseragaman ukuran dan berat

benih. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wulandari dkk (2015), benih yang

berkualitas baik dapat dilihat dari ukuran, berat benih dan yang memiliki vigor

yang lebih baik. Ukuran benih memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan

kecambah benih dan berat benih akan mempengaruhi prosentase banyaknya benih

yang berkecambah.

Hasil sortasi tidak selalu kotoran benih melainkan dapat tercampur benih

tumbuhanlain. Hal tersebut terjadi karena pada tempat pembenihan tidak adanya

isolasi jarak antara benih yang satu dengan benih lain yang tidak sejenis, pada saat

pemanenan benih dapat tercampur satu sama lain. Tercampurnya benih lain juga

mempengaruhi benih yang dominan dalam satu bungkus benih. Cendawan-

cendawan yang terbawa benih lain juga dapat menjadi masalah namun hal tersebut

tidak selalu menyerang benih jenis lain karena suatu cendawan pasti mempunyai

inang tertentu untuk hidup. Kotoran benih dapat berupa batu, sisa-sisa benih yang

buruk atau juga serangga yang tidak ikut dibuang saat pemanenan.

Page 15: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

14

Benih yang sudah melalui proses sortasi selanjutnya adalah proses

pengujian fisiologis benih yang terdiri atas viabilitas benih dan vigor benih. Vigor

sendiri adalah kemampuan benih untuk tumbuh pada kondisi yang kurang

mendukung. Perlakuan untuk setiap benih pastinya berbeda melihat kemampuan

dan panjang akar untuk mencapai unsur hara dalam tanah. Tanaman padi

umumnya jika diuji vigor ditanam dengan kedalaman sekitar 3 cm berbeda halnya

dengan jagung yang ditanam dengan kedalaman 5 cm hal tersebut dikarenakan

jika padi ditanam pada tempat yang lebih dalam dikhawatirkan akan busuk

sebaliknya jagung yang mempunyai perakaran yang lebih kuat dibandingkan padi

ditanam ditempat yang lebih dalam. Kemungkinan benih untuk membusuk sangat

besar melihat ditanam pad wadah yang seadanya dan pertukaran gas oksigen dan

karbondioksida tidak terjadi secara lancar pada pot pengamatan. Semakin tinggi

prosentase vigor benih tersebut semakin baik karena dapat bertahan hidup di

daerah yang kurang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman tersebut.

Uji benih yang lain juga dapat dilakukan dengan pungujian viabilitas

benih. Viabilitas benih dilakukan dengan metode UKDdp atau uji kertas digulung

didirikan dalam plastik dengan kondisi kertas yang jenuh tetapi tidak terlalu

basah. Uji viabilitas benih dilakukan untuk mendapatkan mana kecambah yang

normal dan mana kecambah yang abnormal. Kecambah yang normal pada

umumnya akan tumbuh ke atas sesuai dengan arah tumbuhnya, namun berbeda

halnya dengan benih yang abnormal akan tumbuh ke bawah atau bahkan terdapat

hifa yang menandakan benih tersebut berjamur dan lama-kelamaan akan mati.

Pengamatan perlu dilakukan selama 14 hari atau 2 minggu karena jika

pengamatan dengan waktu yang pende contohnya saja selama 3 hari maka belum

diketahui benih mana yang normal dan yang abnormal atau bahkan ada benih

yang belum berkecambah pada H+3. Kesalahan utama yang sering terjadi pada

pengujian viabilitas dengan metode UKDdp adalah posisi kertas yang sering kali

tidak berdiri melainkan tidur. Kertas yang digulung yang tidur akan menyebabkan

benih akan berkecambah namun tidak ke atas dalam pertumbuhannya. Bisa saja

benih tersebut akan ke kanan atau ke kiri sehingga kertas tersebut jika didirikan

akan menghailkan benih yang tumbuh ke bawah. Timbulnya jamur pada

Page 16: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

15

kecambah dapat dikarenakan pemberian air pada saat perawatan terlalu banyak

menyebabkan benih yang berkecambah tidak dalam kondisi jenuh melainkan

terlalu banyak air sehingga jamur mudah berkembang biak dalam benih tersebut.

Page 17: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

16

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Sortasi lebih ditujukan pada fisik dari benih tersebut juga dapat menjadi

indikasi mutu benih

2. Uji vigor dan uji viabil umumnya sama untuk menguji genetis dari benih

yang diuji

5.2 Saran

1. Kurangnya alat dan tempat yang memadai untuk melakukan praktikum.

2. Terlalu banyak keluar laboratorium saat melakukan praktikum di

laboratorium dan menyebabkan kondisi menjadi gaduh.

Page 18: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

17

DAFTAR PUSTAKA

Mondo, V, H, V., S, M, Cicero., D, D, Neto., T, L, Pupim, and M, A, N, Dias.

2013. Seed Vigor and Initial Growth of Corn Crop. Seed Science

35(1):64-69.

Naderidarbaghshahi, M., and B, Bahari. Assement the Relationship Seed Vigor

Tests and Seed Field Performance of Some Forage Crops of Iran.

Agriculture and Crop Sciences 4(23):1763-1766.

Pitojo, S. 2003. Benih Cabai. Yogyakarta: Kanisius.

Shaban, M. 2013. Study on Aspects of Seed Viability and Vigor. Advanced

Biological and Biomedical Research 1(12):1692-1697.

Suita, E. 2013. Pengaruh Sortasi Benih terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Bibit

Akor (Acacia auriculiformis). Pembenihan Tanaman Hutan 1(2):83-91.

Surahman, M., E, Murniati, dan F, N, Nisya. 2012. Pengaruh Tingkat Kemasakan

Buah, Metode Ekstraksi Buah, Metode Pengeringan, Jenis Kemasan dan

Lama Penyimpanan pada Mutu Benih Jarak Pagar (Jatropha curcas).

Ilmu Pertanian Indonesia 18(2):73-78.

Wulandari, W., A, Bintoro, dan Duryat. 2015. Pengaruh Ukuran Berat Benih

terhadap Perkecambahan Benih Merbau Darat (Intsia palembanica).

Syha Lestari 3(2):79-88.

Page 19: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

LAMPIRAN

Page 20: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)
Page 21: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)
Page 22: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)
Page 23: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)
Page 24: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)
Page 25: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)
Page 26: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

Gambar 1. Benih Hasil Sortasi

Gambar 2. Benih Jagung untuk Uji Vigor

Page 27: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

Gambar 3. Benih Jagung U3 Abnormal (Vigor)

Gambar 4. Benih Jagung U3 Normal (Vigor)

Page 28: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

Gambar 5.Benih Jagung untuk Uji Viabilitas

Gambar 6. Benih Jagung Abnormal (Viabilitas)

Page 29: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

Gambar 7. Benih Jagung Normal (Viabilitas)

Page 30: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

Pitojo, S. 2003. Benih Cabai. Yogyakarta: Kanisius.

Page 31: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

Shaban, M. 2013. Study on Aspects of Seed Viability and Vigor. Advanced

Biological and Biomedical Research 1(12):1692-1697.

Page 32: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

Suita, E. 2013. Pengaruh Sortasi Benih terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Bibit

Akor (Acacia auriculiformis). Pembenihan Tanaman Hutan 1(2):83-91.

Page 33: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

Surahman, M., E, Murniati, dan F, N, Nisya. 2012. Pengaruh Tingkat Kemasakan

Buah, Metode Ekstraksi Buah, Metode Pengeringan, Jenis Kemasan dan

Lama Penyimpanan pada Mutu Benih Jarak Pagar (Jatropha curcas).

Ilmu Pertanian Indonesia 18(2):73-78.

Page 34: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

Wulandari, W., A, Bintoro, dan Duryat. 2015. Pengaruh Ukuran Berat Benih

terhadap Perkecambahan Benih Merbau Darat (Intsia palembanica).

Syha Lestari 3(2):79-88.

Page 35: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

Mondo, V, H, V., S, M, Cicero., D, D, Neto., T, L, Pupim, and M, A, N, Dias.

2013. Seed Vigor and Initial Growth of Corn Crop. Seed Science

35(1):64-69.

Page 36: SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH...LAPORAN PRAKTIKUM SORTASI BENIH, UJI VIABILITAS, DAN UJI VIGOR BENIH Oleh: Golongan A/Kelompok 7A 1. Yurike Efendi (161510501074)

Naderidarbaghshahi, M., and B, Bahari. Assement the Relationship Seed Vigor

Tests and Seed Field Performance of Some Forage Crops of Iran.

Agriculture and Crop Sciences 4(23):1763-1766.